SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
Integrasi Perencanaan, Pengembangan
dan/atau Pembangunan Pelabuhan serta Kebutuhan Lahan
Pengembangan Pelabuhan
dalam Koridor Kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah
Disampaikan dalam:
Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Tahap III
Oleh:
Direktur Pemanfaatan Ruang
Direktorat Pemanfaatan Ruang
Direktorat Jenderal Tata Ruang
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN
2
OUTLINE PAPARAN
1. Penyelenggaraan Penataan Ruang
2. Pelaksanaan Penataan Ruang
3. Integrasi Pengembangan Pelabuhan dalam Rencana Tata Ruang untuk
Mendukung Pengembangan Wilayah
4. Arahan Pengembangan dan Pembangunan Pelabuhan dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional
5. Integrasi Pengembangan dan Pembangunan Pelabuhan dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota
3
1
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
4
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG1
Konsep Dasar (1)
Peren-
canaan
Peman-
faatan
Pengen-
dalian
PELAKSANAAN
PENGAWASAN PEMBINAAN
PENGATURAN
Penyelenggaraan Penataan Ruang meliputi
kegiatan:
 Pengaturan
 Pembinaan
 Pelaksanaan
 Pengawasan
PELAKSANAAN Penataan Ruang dilakukan melalui:
 Perencanaan tata ruang,
 Pemanfaatan ruang, dan
 Pengendalian pemanfaatan ruang.
5
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG1
Konsep Dasar (2)
6
2
PELAKSANAAN PENATAAN RUANG
a. Tahap Perencanaan Tata Ruang
b. Tahap Pemanfaatan Tata Ruang
c. Tahap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
7
PELAKSANAAN PENATAAN RUANG2
A. Tahap Perencanaan Tata Ruang
 RTRW disusun secara
berjenjang mulai dari tingkat
nasional, provinsi hingga
kabupaten/kota (dan bisa
sebaliknya)
 Kesesuaian antar rencana
dikawal melalui proses
persetujuan substansi
Prosedur Penyusunan
RTRW Kabupaten/Kota
8
PELAKSANAAN PENATAAN RUANG2
Sistem Perencanaan dan Skala Peta Rencana Tata Ruang
Skala / Jangka Waktu
Pemberlakuan
RTRW Nasional
Skala 1 : 1.000.000
Jangka Waktu 20 tahun
RTRW Provinsi
Skala 1 : 250.000
Jangka Waktu 20 tahun
RTRW Kabupaten
Skala 1 : 50.000
Jangka Waktu 20 tahun
RTRW Kota
Skala 1 : 25.000Jangka
Waktu 20 tahun
RDTR
Skala 1 : 5.000
Jangka Waktu 20 tahun
RTRW Nasional
RTRW Provinsi
RTR Pulau
RTR Kawasan Strategis Nasional
RTR Kawasan Strategis Provinsi
RTRW Kota
RTRW
Kabupaten
RDTR Kota
RTR Kawasan Strategis Kota
RDTR Kabupaten
RTR Kawasan Strategis
Kabupaten
Rencana Umum Rencana Rinci
RPJP Nasional
RPJM Nasional
RPJP Provinsi
RPJM Provinsi
RPJP
Kabupaten/Kota
RPJM
Kabupaten/Kota
9
PELAKSANAAN PENATAAN RUANG2
Outline dan Muatan Rencana Tata Ruang Berdasarkan UU 26/2007
RENCANA TATA RUANG
Rencana
Sistem Pusat
Permukiman
Rencana
Sistem Jaringan
Prasarana
Peruntukan
Kawasan
Lindung
Peruntukan
Kawasan
Budidaya
Sistem Wilayah
Sistem internal
Perkotaan
Rencana Pola RuangRencana Struktur Ruang
Sistem Jaringan
Transportasi
Sistem Jaringan
Energi
Sistem Jaringan
Telekomunikasi
Sistem
Persampahan &
Sanitasi
Sistem Jaringan
SDA, dll.
Kegiatan
Pelestarian
Lingkungan Hidup
Kegiatan Sosial
Kegiatan Budaya
Kegiatan Ekonomi
Kegiatan
Pertahanan &
Keamanan
Ps. 17 ayat (1)
Ps. 17 ayat (2) Ps. 17 ayat (3)
Ps. 17 ayat (4)
dalam RTRW ditetapkan kawasan hutan
paling sedikit 30 %dari luas DAS
Ps. 17 ayat (5)
18
Tujuan, Kebijakan dan
Strategi Penataan Ruang
Wilayah
RTRW
Rencana Struktur Ruang
Wilayah
Rencana Pola Ruang
Wilayah
Arahan Pemanfaatan
Ruang
Wilayah
Penetapan Kawasan
Strategis Wilayah
Strategi
Sistem Pusat-pusat Permukiman
Jaringan Prasarana
Kaw. Lindung
Kaw. Budi Daya
Kaw. Strategis Ekonomi
Kaw. Strategis Sosial budaya
Kaw. Strategis SDA/teknologi tinggi
Kaw. Strategis Daya Dukung LH
Kaw. Strategis Strategis lainnya
Perwujudan Rencana Struktur Ruang
Perwujudan Rencana Pola Ruang
Perwujudan Kawasan Strategis ....
Peraturan Zonasi
Perizinan
Pemberian Insentif
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Wilayah
Pemberian Disinsentif
Sanksi
Tujuan
Kebijakan
Muatan Utama
O
u
t
l
i
n
e
R
T
R
W
10
PELAKSANAAN PENATAAN RUANG2
Elaborasi RTR dalam Lingkup Wilayah
RTRWN RTR Pulau
RTRW Provinsi
RTR KSN
RDTR
Rencana Umum
RTRW Kab/Kota
Rencana Rinci
11
PELAKSANAAN PENATAAN RUANG2
B. Tahap Pemanfaatan Ruang
Dalam tahap pemanfaatan ruang, rencana tata ruang dijadikan
dasar/pedoman untuk:
 Pemberian ijin lokasi
 Penetapan lokasi (Penlok)
 Penyusunan AMDAL
Bagian dari tahapan perencanaan
KETERPADUAN INFRASTRUKTUR -- sekumpulan program
pembangunan infrastruktur yg secara bersama-sama mewujudkan
pengembangan kawasan yg didorong, dan/atau kawasan yg
dikendalikan (sasaran wilayah), dg sinkronisasi pelaksanaan baik
waktu, pelaksana, dan anggaran
12
PELAKSANAAN PENATAAN RUANG2
C. Tahap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Bersifat
Preventif/Antisipatif
PENCEGAHAN terhadap penyimpangan pemanfaatan
ruang
Bersifat
Reaktif/Responsif
Penindakan terhadap
penyimpangan
pemanfaatan ruang
Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Pengendalian = Pencegahan + Penindakan
Ex-ante factum Post factum
Penetapan
Peraturan Zonasi
Sanksi
Insentif &
Disinsentif
Perizinan
- PPNS -
13
3
INTEGRASI PENGEMBANGAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG
UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH
a. Penataan Ruang dalam Konteks Pengembangan Wilayah
b. Integrasi Rencana Induk Pelabuhan Nasional dengan RTRW
c. Keterkaitan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dengan RTRW
14
INTEGRASI PENGEMBANGAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG UNTUK
MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH
3
Penataan Ruang dalam Konteks Pengembangan Wilayah
Penataan ruang dalam konteks pengembangan wilayah merupakan suatu rangkaian upaya untuk
mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya, merekatkan dan menyeimbangkan
pembangunan di seluruh wilayah di Indonesia, meningkatkan keserasian antarkawasan, keterpaduan
antarsektor pembangunan melalui proses penataan ruang dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan
yang berkelanjutan.
ESENSI
• Kondisi wilayah yang berbeda-beda (alasan ekonomi)
• Potensi setiap daerah yang berbeda-beda, seperti potensi
SDA
• Alasan-alasan ekologi : planning for habitability
TUJUAN
• Pendayagunaan SDA secara optimal melalui
pengembangan ekonomi lokal
• Mengurangi kesenjangan antarwilayah (regional
imbalances)
• Sustainable development
• Mempertahankan dan meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi
• Mengembangkan daerah-daerah tertinggal sesuai
dengan potensinya
• Merangsang pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan infrastruktur
15
INTEGRASI PENGEMBANGAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG UNTUK
MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH
3
Integrasi Rencana Induk Pelabuhan Nasional dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
RIPN
Disusun memperhatikan:
- RTRWN, RTRW Provinsi,
RTRW Kab./Kota
- Potensi dan perkembangan
sosial, ekonomi, wilayah
- Potensi SDA
- Perkembangan lingkungan
strategis (nasional dan
internasional)
Merupakan pedoman:
- Penetapan lokasi
- Pembangunan
- Pengoperasian
- Pengembangan
- Penyusunan RIP
Memuat:
- Kebijakan pelabuhan
nasional
- Rencana lokasi dan
hierarki pelabuhan
Dapat ditinjau kembali
< 5 tahun sekali dalam
hal khusus
Dapat ditinjau kembali
5 tahun sekali
Ditetapkan oleh
Menteri untuk jangka
waktu 20 tahun
Pengembangan pelabuhan
merupakan salah satu instrumen
yang dilakukan dalam rangka
pengembangan wilayah, oleh
karena itu rencana pelabuhan
harus terintegrasi dan tertuang
dalam RTRW sebagai acuan
pembangunan di daerah
INTEGRASI RIPN DENGAN RTRW
16
INTEGRASI PENGEMBANGAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG UNTUK
MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH
3
Keterkaitan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
Metode
Pengelompokan
Penilaian
TKN
- Rencana Tata Ruang
- Potensi dan perkembangan sosial, ekonomi,
wilayah
- Potensi SDA
- Perkembangan lingkungan strategis (nasional
dan internasional)
RIPN
Kegiatan Utama Pelabuhan:
- Arus B/M Barang dan Kontainer
Akses ke Sistem Jaringan Transportasi
Primer:
- Ke Jaringan Arteri
- Ke Jaringan Kolektor, dan
- Ke Jaringan Lokal
Jarak ke Jalur Pelayaran Internasional dan
Nasional:
- Internasional
- Nasional (ALKI)
Kesesuaian dengan Sistem Perundangan:
- Pelabuhan Utama
- Pelabuhan Pengumpul
- Pelabuhan Pengumpan
Pengembangan Spasial:
- Kedekatan dengan Pusat
Pengembangan
- Peran dalam Pengembangan Wilayah
Ketersediaan Prasarana Kepelabuhanan:
- Panjang Kapal yang dapat Dilayani
- Draft (Kedalaman Dermaga)
Kriteria dan VariabelKonsep Tatanan kepelabuhanan Nasional (TKN)
dan Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN)
 Pengembangan dan pembangunan
pelabuhan harus terintegrasi
dengan sisten jaringan lain dalam
rencana struktur ruang
 Hierarki peran dan fungsi
pelabuhan harus memiliki
kesesuaian dan memiliki
keterkaitan dengan hierarki
rencana sistem pusat kegiatan dan
pelayanan yang sudah ditetapkan
dalam RTRW yang akan dcapai
dalam jangka waktu 20 tahun
KETERKAITAN DENGAN RTRW
17
4
PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA
RUANG WILAYAH NASIONAL
(PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN dan PP No. 13 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN)
a. Muatan Perubahan RTRWN terkait dengan Pelabuhan
b. Arahan Pengembangan dan Pembangunan Pelabuhan dalam RTRWN
c. Keterkaitan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah
18
4
Muatan Perubahan RTRWN terkait dengan Pelabuhan
PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG
WILAYAH NASIONAL
• Penyesuaian nomenklatur pelabuhan umum yang semula pelabuhan internasional hub, pelabuhan
internasional, pelabuhan nasional, pelabuhan regional, dan pelabuhan lokal menjadi pelabuhan utama,
pelabuhan utama, pelabuhan pengumpul, pelabuhan pengumpan regional, dan pelabuhan pengumpan
lokal
• Penyesuaian kriteria yang digunakan dalam penetapan pelabuhan untuk pelabuhan sungai dan danau serta
pelabuhan umum
• Integrasi dan penguatan kebijakan kelautan nasional dalam RTRWN dalam mendukung pengembangan
poros maritim dalam perspektif penataan ruang laut nasional  Perubahan pada Lampiran IV tentang
Pelabuhan
19
4
PETA PELABUHAN
DALAM RTRWN
PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG
WILAYAH NASIONAL
1. Pelabuhan
Utama : 30
2. Pelabuhan
Pengumpul: 200
3. Pelabuhan
Angkutan
Penyeberangan:
446
20
PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG
WILAYAH NASIONAL
4
Arahan Pengembangan dan Pembangunan Pelabuhan dalam RTWN (1)
Klasifikasi dan Tujuan Pengembangan Pelabuhan dalam RTRWN
Sistem Jaringan Jaringan
Transportasi
Jenis / Tatanan
Kepelabuhanan
Hierarki Pelabuhan Tujuan Pengembangan dalam RTRWN
Sistem Jaringan
Transportasi Darat
Jaringan
Transportasi
Sungai dan Danau
Pelabuhan Sungai
Pelabuhan Danau
Sistem Jaringan
Transportasi Laut
Jaringan
Transportasi Laut
Pelabuhan Umum
Pelabuhan Utama a. melayani kegiatan pelayaran dan alih muat peti kemas angkutan laut
nasional dan internasional dalam jumlah besar;
b. menjangkau wilayah pelayanan sangat luas; dan
c. menjadi simpul jaringan transportasi laut internasional.
Pelabuhan Pengumpul a. melayani kegiatan pelayaran dan alih muat peti kemas angkutan laut
nasional dan internasional dalam jumlah menengah;
b. menjangkau wilayah pelayanan menengah; dan
c. memiliki fungsi sebagai simpul jaringan transportasi laut nasional.
Pelabuhan Pengumpan
Regional
a. melayani kegiatan pelayaran dan alih muat angkutan laut nasional
dan regional, pelayaran rakyat, angkutan sungai, dan angkutan
perintis dalam jumlah menengah; dan
b. menjangkau wilayah pelayanan menengah.
Pelabuhan Pengumpan
Lokal
a. melayani kegiatan pelayaran dan alih angkutan laut lokal dan
regional, pelayaran rakyat, angkutan sungai, dan angkutan perintis
dalam jumlah kecil; dan
b. menjangkau wilayah pelayanan terbatas.
Pelabuhan Khusus Untuk menunjang pengembangan kegaitan atau fungsi tertentu
21
4
Arahan Pengembangan dan Pembangunan Pelabuhan dalam RTWN (2)
Kriteria Penetapan Pelabuhan dalam RTRWN
Sistem Jaringan Jaringan
Transportasi
Jenis / Tatanan
Kepelabuhanan
Hierarki Pelabuhan Kriteria
Sistem Jaringan
Transportasi Darat
Jaringan
Transportasi
Sungai dan Danau
Pelabuhan Sungai a. berdekatan dengan kawasan permukiman penduduk;
b. terintegrasi dengan sistem jaringan transportasi darat lainnya; dan
c. berada di luar kawasan lindung.
Pelabuhan Danau a. berada di lokasi yang menghubungkan dengan pelabuhan penyeberangan
lain pada jarak terpendek yang memiliki nilai ekonomis; dan
b. berada di luar kawasan lindung.
Sistem Jaringan
Transportasi Laut
Jaringan
Transportasi Laut
Pelabuhan Umum
Pelabuhan Utama a. berhadapan langsung dengan AIur Laut Kepulauan Indonesia dan/atau jalur
pelayaran internasional;
b. bagian dari prasarana penunjang fungsi pelayanan PKN dalam sistem
transportasi antarnegara;
c. berfungsi sebagai simpul utama pendukung pengembangan produksi
kawasan andalan ke pasar internasional;
d. berada di luar kawasan lindung; dan
Pelabuhan Pengumpul (....... slide selanjutnya)
Pelabuhan Pengumpan Regional (....... slide selanjutnya)
Pelabuhan Pengumpan Lokal (....... slide selanjutnya)
Pelabuhan Khusus
PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG
WILAYAH NASIONAL
* Kriteria Teknis ditetapkan oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang transportasi
22
4
Arahan Pengembangan dan Pembangunan Pelabuhan dalam RTWN (3)
Kriteria Penetapan Pelabuhan dalam RTRWN
Sistem Jaringan Jaringan
Transportasi
Jenis / Tatanan
Kepelabuhanan
Hierarki Pelabuhan Kriteria
Sistem Jaringan
Transportasi Laut
Jaringan
Transportasi Laut
Pelabuhan Umum
Pelabuhan Utama a. Berhadapan ........... (slide sebelumnya)
Pelabuhan Pengumpul a. merupakan bagian dari prasarana penunjang fungsi pelayanan PKN dalam sistem
transportasi antarprovinsi;
b. berfungsi sebagai simpul pendukung pemasaran produk kawasan andalan ke
pasar nasional;
c. memberikan akses lagi pengembangan pulau-pulau kecil dan kawasan andalan
laut, termasuk pengembangan kawasan tertinggal;
d. berada di luar kawasan lindung.
Pelabuhan Pengumpan
Regional
a. merupakan bagian dari prasarana penunjang fungsi pelayanan PKN atau PKW
dalam sistem transportasi antarprovinsi;
b. berfungsi sebagai simpul pendukung pemasaran produk kawasan andalan ke
pasar regional;
c. memberikan akses bag pengembangan kawasan andalan laut, kawasan
pedalaman sungai, dan pulau-pulau kecil, termasuk pengembangan kawasan
tertinggal;
d. berada di luar kawasan lindung.
Pelabuhan Pengumpan
Lokal
a. merupakan bagian dari prasarana penunjang fungsi pelayanan PKW atau PKL
dalam sistem transportasi antarkabupaten / kota dalam satu provinsi;
b. berfungsi sebagai simpul pendukung pemasaran produk kawasan budi daya di
sekitarnya ke pasar lokal;
c. berada di luar kawasan lindung; dan
d. dapat melayani pelayaran rakyat.
Pelabuhan Khusus
Lanjutan...
PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG
WILAYAH NASIONAL
* Kriteria Teknis ditetapkan oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang transportasi
23
4
Hierarki Pusat-Pusat Kegiatan Hierarki Pelabuhan
Keterkaitan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
Pusat Kegiatan Definisi dan Skala Pelayanan Kesesuaian dan
Keterkaitan dengan
Hierarki Pelabuhan
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Kawasan perkotaan yang berfungsi melayani kegiatan skala internasional, nasional,
atau beberapa provinsi
Pelabuhan Utama
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau
beberapa kabupaten/kota
Pelabuhan Pengumpul
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau
beberapa kecamatan
Pelabuhan Pengumpan
Regional
Pusat Kegiatan Strategis Nasional
(PKSN)
Kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan
perbatasan negara
Pelabuhan Utama /
Pelabuhan Pengumpul
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau
beberapa desa
Pelabuhan Pengumpan
Lokal
Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) Pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala desa Pelabuhan Pengumpan
Lokal
PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG
WILAYAH NASIONAL
24
5
INTEGRASI PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM
RTRW PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
25
5
Integrasi Rencana Pelabuhan dalam RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota
INTEGRASI PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA
RUANG DI DAERAH
Dalam hal rencana pelabuhan belum
tercantum dalam Rencana Struktur
Ruang RTRW maka dilakukan
pengecekan sesuai dengan metode
dalam flowchart di samping
Pengecekan
status
RTRW
Kab/Kota
Pengecekan
status
RTRWP
Pengecekan pencantuman
dan kesesuaian lokasi dalam
batang tubuh dan Peta RTRW
Kab/Kota (RTRW Kab ->
kecamatan, RTRW Kota ->
kelurahan)
Perda Ya
Pengecekan pencantuman
dan kesesuaian lokasi
kabupaten (atau kecamatan)
dalam batang tubuh dan peta
Perda RTRWP
Perda Ya
Pengecekan pencantuman
dan kesesuaian lokasi dalam
batang tubuh dan peta
Perpres RTR Pulau dan KSN
Perbatasan
Belum Perda
Pengecekan pencantuman
dan kesesuaian lokasi dalam
batang tubuh dan peta PP
RTRWN
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Belum
Perda
Pengumpulan Data
• RTRWP/K/K
• RTRWN
• Matriks lokasi
rencana
pelabuhan
(sumber dari
Ditjen
Perhubungan
Laut, Kemenhub)
CATATAN:
1) Pengecekan dilakukan dengan melihat pencantuman rencana
pelabuhan dan kesesuaian lokasinya, baik di batang tubuh
maupun peta.
2) Hasil Pengecekan :
a) Hasil pengecekan disebut “YA” jika rencana pelabuhan
tercantum di batang tubuh atau peta RTR dan lokasinya
sesuai
b) Hasil pengecekan disebut “TIDAK” jika rencana pelabuhan
tidak tercantum di batang tubuh maupun peta RTR; atau
tercantum di batang tubuh atau peta RTR namun lokasinya
tidak sesuai.
3) Pengecekan kesesuaian lokasi dilakukan dengan
memperhatikan skala ketelitian masing-masing RTR, misal:
RTRW Provinsi mengatur penetapan lokasi sampai level
kabupaten, RTRW Kabupaten mengatur penetapan lokasi
sampai level kecamatan, sedangkan RTRW Kota mengatur
penetapan lokasi sampai level kelurahan.
SESUAI
TERAKOMODIR
DI PERDA RTR
TERAKOMODIR
DI REVISI PERDA
RTR
TERAKOMODIR
DI RANPERDA
RTR
BELUM
SESUAI
26
5
Contoh Integrasi Rencana Pelabuhan dalam RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota
INTEGRASI PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA
RUANG DI DAERAH
PROVINSI PAPUA BARAT
INTEGRASI PENGEMBANGAN PELABUHAN
SORONG DENGAN RTRW PROVINSI
No Pelabuhan
RTRWK
Sorong
(Perda No.
5 Tahun
2014)
RTRWP
Papua Barat
(Perda No. 2
Tahun 2013)
BT P BT P
1 Sorong*
Terakomodir dalam Perda RTR
Terakomodir dalam Ranperda RTR
Terakomodir dalam Revisi RTR
Pelabuhan Sorong
BP : Belum memiliki perda RTR
BT : Batang Tubuh
P : Peta
Keterangan:
27
Terima kasih....
Direktorat Pemanfaatan Ruang
Direktorat Jenderal Tata Ruang
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN

More Related Content

What's hot

Rancangan kebijakan-dan-strategi-perkotaan-nasional-kspn-ringkasan
Rancangan kebijakan-dan-strategi-perkotaan-nasional-kspn-ringkasanRancangan kebijakan-dan-strategi-perkotaan-nasional-kspn-ringkasan
Rancangan kebijakan-dan-strategi-perkotaan-nasional-kspn-ringkasan
infosanitasi
 
Ekonomi wilayah
Ekonomi wilayahEkonomi wilayah
Ekonomi wilayah
Ary Ajo
 

What's hot (20)

Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
 
PPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxPPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptx
 
Bab 6 arahan pemanfaatan ruang
Bab 6 arahan pemanfaatan ruangBab 6 arahan pemanfaatan ruang
Bab 6 arahan pemanfaatan ruang
 
Rancangan kebijakan-dan-strategi-perkotaan-nasional-kspn-ringkasan
Rancangan kebijakan-dan-strategi-perkotaan-nasional-kspn-ringkasanRancangan kebijakan-dan-strategi-perkotaan-nasional-kspn-ringkasan
Rancangan kebijakan-dan-strategi-perkotaan-nasional-kspn-ringkasan
 
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negara
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negaraMateri sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negara
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negara
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
 
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D KabupatenTata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
 
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
 
Penyusunan Rencana-Strategis-Daerah
Penyusunan Rencana-Strategis-DaerahPenyusunan Rencana-Strategis-Daerah
Penyusunan Rencana-Strategis-Daerah
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
 
Ekonomi wilayah
Ekonomi wilayahEkonomi wilayah
Ekonomi wilayah
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
 
Rencana Induk Pelabuhan Nasional Tahun 2030
Rencana Induk Pelabuhan Nasional Tahun 2030Rencana Induk Pelabuhan Nasional Tahun 2030
Rencana Induk Pelabuhan Nasional Tahun 2030
 
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZRingkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
 
Rencana kerja skpd
Rencana kerja skpdRencana kerja skpd
Rencana kerja skpd
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Analisa SWOT Pada Sektor Publik
Analisa SWOT Pada Sektor PublikAnalisa SWOT Pada Sektor Publik
Analisa SWOT Pada Sektor Publik
 

Similar to Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717

TUGAS KELOMPOK HUKUM PERENCANAAN - INSTRUMEN JIS.pptx
TUGAS KELOMPOK HUKUM PERENCANAAN - INSTRUMEN JIS.pptxTUGAS KELOMPOK HUKUM PERENCANAAN - INSTRUMEN JIS.pptx
TUGAS KELOMPOK HUKUM PERENCANAAN - INSTRUMEN JIS.pptx
MohammadGifari1
 
Ppwp 1a
Ppwp 1aPpwp 1a
Ppwp 1a
gunjul
 

Similar to Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717 (20)

PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
130704 pelatihan tr
130704 pelatihan tr130704 pelatihan tr
130704 pelatihan tr
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
 
23
2323
23
 
TUGAS KELOMPOK HUKUM PERENCANAAN - INSTRUMEN JIS.pptx
TUGAS KELOMPOK HUKUM PERENCANAAN - INSTRUMEN JIS.pptxTUGAS KELOMPOK HUKUM PERENCANAAN - INSTRUMEN JIS.pptx
TUGAS KELOMPOK HUKUM PERENCANAAN - INSTRUMEN JIS.pptx
 
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
 
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kotaBatasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
 
Rtrw Kab sigi 21_2012
Rtrw Kab sigi 21_2012Rtrw Kab sigi 21_2012
Rtrw Kab sigi 21_2012
 
Perda no 12 th 2014 ttg rtrw kota surabaya
Perda no 12 th 2014 ttg rtrw kota surabayaPerda no 12 th 2014 ttg rtrw kota surabaya
Perda no 12 th 2014 ttg rtrw kota surabaya
 
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber dirjen taru
Materi paparan musrenbang dari narasumber dirjen taruMateri paparan musrenbang dari narasumber dirjen taru
Materi paparan musrenbang dari narasumber dirjen taru
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
 
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
 
Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011 2031
Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011   2031Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011   2031
Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011 2031
 
Buku rpi2 jm ksn sarbagita
Buku rpi2 jm ksn sarbagitaBuku rpi2 jm ksn sarbagita
Buku rpi2 jm ksn sarbagita
 
Ppwp 1a
Ppwp 1aPpwp 1a
Ppwp 1a
 
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptxPPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
PPT FGD 2 Jangka Buya Rencana Detail Tata Ruang.pptx
 
01 bab i pendahuluan rev 04
01 bab i pendahuluan rev 0401 bab i pendahuluan rev 04
01 bab i pendahuluan rev 04
 
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan RuangUndang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
 
Review RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarangReview RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarang
 

Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717

  • 1. Integrasi Perencanaan, Pengembangan dan/atau Pembangunan Pelabuhan serta Kebutuhan Lahan Pengembangan Pelabuhan dalam Koridor Kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah Disampaikan dalam: Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Tahap III Oleh: Direktur Pemanfaatan Ruang Direktorat Pemanfaatan Ruang Direktorat Jenderal Tata Ruang KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN
  • 2. 2 OUTLINE PAPARAN 1. Penyelenggaraan Penataan Ruang 2. Pelaksanaan Penataan Ruang 3. Integrasi Pengembangan Pelabuhan dalam Rencana Tata Ruang untuk Mendukung Pengembangan Wilayah 4. Arahan Pengembangan dan Pembangunan Pelabuhan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional 5. Integrasi Pengembangan dan Pembangunan Pelabuhan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota
  • 4. 4 PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG1 Konsep Dasar (1) Peren- canaan Peman- faatan Pengen- dalian PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMBINAAN PENGATURAN Penyelenggaraan Penataan Ruang meliputi kegiatan:  Pengaturan  Pembinaan  Pelaksanaan  Pengawasan PELAKSANAAN Penataan Ruang dilakukan melalui:  Perencanaan tata ruang,  Pemanfaatan ruang, dan  Pengendalian pemanfaatan ruang.
  • 6. 6 2 PELAKSANAAN PENATAAN RUANG a. Tahap Perencanaan Tata Ruang b. Tahap Pemanfaatan Tata Ruang c. Tahap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
  • 7. 7 PELAKSANAAN PENATAAN RUANG2 A. Tahap Perencanaan Tata Ruang  RTRW disusun secara berjenjang mulai dari tingkat nasional, provinsi hingga kabupaten/kota (dan bisa sebaliknya)  Kesesuaian antar rencana dikawal melalui proses persetujuan substansi Prosedur Penyusunan RTRW Kabupaten/Kota
  • 8. 8 PELAKSANAAN PENATAAN RUANG2 Sistem Perencanaan dan Skala Peta Rencana Tata Ruang Skala / Jangka Waktu Pemberlakuan RTRW Nasional Skala 1 : 1.000.000 Jangka Waktu 20 tahun RTRW Provinsi Skala 1 : 250.000 Jangka Waktu 20 tahun RTRW Kabupaten Skala 1 : 50.000 Jangka Waktu 20 tahun RTRW Kota Skala 1 : 25.000Jangka Waktu 20 tahun RDTR Skala 1 : 5.000 Jangka Waktu 20 tahun RTRW Nasional RTRW Provinsi RTR Pulau RTR Kawasan Strategis Nasional RTR Kawasan Strategis Provinsi RTRW Kota RTRW Kabupaten RDTR Kota RTR Kawasan Strategis Kota RDTR Kabupaten RTR Kawasan Strategis Kabupaten Rencana Umum Rencana Rinci RPJP Nasional RPJM Nasional RPJP Provinsi RPJM Provinsi RPJP Kabupaten/Kota RPJM Kabupaten/Kota
  • 9. 9 PELAKSANAAN PENATAAN RUANG2 Outline dan Muatan Rencana Tata Ruang Berdasarkan UU 26/2007 RENCANA TATA RUANG Rencana Sistem Pusat Permukiman Rencana Sistem Jaringan Prasarana Peruntukan Kawasan Lindung Peruntukan Kawasan Budidaya Sistem Wilayah Sistem internal Perkotaan Rencana Pola RuangRencana Struktur Ruang Sistem Jaringan Transportasi Sistem Jaringan Energi Sistem Jaringan Telekomunikasi Sistem Persampahan & Sanitasi Sistem Jaringan SDA, dll. Kegiatan Pelestarian Lingkungan Hidup Kegiatan Sosial Kegiatan Budaya Kegiatan Ekonomi Kegiatan Pertahanan & Keamanan Ps. 17 ayat (1) Ps. 17 ayat (2) Ps. 17 ayat (3) Ps. 17 ayat (4) dalam RTRW ditetapkan kawasan hutan paling sedikit 30 %dari luas DAS Ps. 17 ayat (5) 18 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah RTRW Rencana Struktur Ruang Wilayah Rencana Pola Ruang Wilayah Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Strategi Sistem Pusat-pusat Permukiman Jaringan Prasarana Kaw. Lindung Kaw. Budi Daya Kaw. Strategis Ekonomi Kaw. Strategis Sosial budaya Kaw. Strategis SDA/teknologi tinggi Kaw. Strategis Daya Dukung LH Kaw. Strategis Strategis lainnya Perwujudan Rencana Struktur Ruang Perwujudan Rencana Pola Ruang Perwujudan Kawasan Strategis .... Peraturan Zonasi Perizinan Pemberian Insentif Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Pemberian Disinsentif Sanksi Tujuan Kebijakan Muatan Utama O u t l i n e R T R W
  • 10. 10 PELAKSANAAN PENATAAN RUANG2 Elaborasi RTR dalam Lingkup Wilayah RTRWN RTR Pulau RTRW Provinsi RTR KSN RDTR Rencana Umum RTRW Kab/Kota Rencana Rinci
  • 11. 11 PELAKSANAAN PENATAAN RUANG2 B. Tahap Pemanfaatan Ruang Dalam tahap pemanfaatan ruang, rencana tata ruang dijadikan dasar/pedoman untuk:  Pemberian ijin lokasi  Penetapan lokasi (Penlok)  Penyusunan AMDAL Bagian dari tahapan perencanaan KETERPADUAN INFRASTRUKTUR -- sekumpulan program pembangunan infrastruktur yg secara bersama-sama mewujudkan pengembangan kawasan yg didorong, dan/atau kawasan yg dikendalikan (sasaran wilayah), dg sinkronisasi pelaksanaan baik waktu, pelaksana, dan anggaran
  • 12. 12 PELAKSANAAN PENATAAN RUANG2 C. Tahap Pengendalian Pemanfaatan Ruang Bersifat Preventif/Antisipatif PENCEGAHAN terhadap penyimpangan pemanfaatan ruang Bersifat Reaktif/Responsif Penindakan terhadap penyimpangan pemanfaatan ruang Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pengendalian = Pencegahan + Penindakan Ex-ante factum Post factum Penetapan Peraturan Zonasi Sanksi Insentif & Disinsentif Perizinan - PPNS -
  • 13. 13 3 INTEGRASI PENGEMBANGAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH a. Penataan Ruang dalam Konteks Pengembangan Wilayah b. Integrasi Rencana Induk Pelabuhan Nasional dengan RTRW c. Keterkaitan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dengan RTRW
  • 14. 14 INTEGRASI PENGEMBANGAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH 3 Penataan Ruang dalam Konteks Pengembangan Wilayah Penataan ruang dalam konteks pengembangan wilayah merupakan suatu rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya, merekatkan dan menyeimbangkan pembangunan di seluruh wilayah di Indonesia, meningkatkan keserasian antarkawasan, keterpaduan antarsektor pembangunan melalui proses penataan ruang dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan. ESENSI • Kondisi wilayah yang berbeda-beda (alasan ekonomi) • Potensi setiap daerah yang berbeda-beda, seperti potensi SDA • Alasan-alasan ekologi : planning for habitability TUJUAN • Pendayagunaan SDA secara optimal melalui pengembangan ekonomi lokal • Mengurangi kesenjangan antarwilayah (regional imbalances) • Sustainable development • Mempertahankan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi • Mengembangkan daerah-daerah tertinggal sesuai dengan potensinya • Merangsang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur
  • 15. 15 INTEGRASI PENGEMBANGAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH 3 Integrasi Rencana Induk Pelabuhan Nasional dengan Rencana Tata Ruang Wilayah RIPN Disusun memperhatikan: - RTRWN, RTRW Provinsi, RTRW Kab./Kota - Potensi dan perkembangan sosial, ekonomi, wilayah - Potensi SDA - Perkembangan lingkungan strategis (nasional dan internasional) Merupakan pedoman: - Penetapan lokasi - Pembangunan - Pengoperasian - Pengembangan - Penyusunan RIP Memuat: - Kebijakan pelabuhan nasional - Rencana lokasi dan hierarki pelabuhan Dapat ditinjau kembali < 5 tahun sekali dalam hal khusus Dapat ditinjau kembali 5 tahun sekali Ditetapkan oleh Menteri untuk jangka waktu 20 tahun Pengembangan pelabuhan merupakan salah satu instrumen yang dilakukan dalam rangka pengembangan wilayah, oleh karena itu rencana pelabuhan harus terintegrasi dan tertuang dalam RTRW sebagai acuan pembangunan di daerah INTEGRASI RIPN DENGAN RTRW
  • 16. 16 INTEGRASI PENGEMBANGAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH 3 Keterkaitan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Metode Pengelompokan Penilaian TKN - Rencana Tata Ruang - Potensi dan perkembangan sosial, ekonomi, wilayah - Potensi SDA - Perkembangan lingkungan strategis (nasional dan internasional) RIPN Kegiatan Utama Pelabuhan: - Arus B/M Barang dan Kontainer Akses ke Sistem Jaringan Transportasi Primer: - Ke Jaringan Arteri - Ke Jaringan Kolektor, dan - Ke Jaringan Lokal Jarak ke Jalur Pelayaran Internasional dan Nasional: - Internasional - Nasional (ALKI) Kesesuaian dengan Sistem Perundangan: - Pelabuhan Utama - Pelabuhan Pengumpul - Pelabuhan Pengumpan Pengembangan Spasial: - Kedekatan dengan Pusat Pengembangan - Peran dalam Pengembangan Wilayah Ketersediaan Prasarana Kepelabuhanan: - Panjang Kapal yang dapat Dilayani - Draft (Kedalaman Dermaga) Kriteria dan VariabelKonsep Tatanan kepelabuhanan Nasional (TKN) dan Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN)  Pengembangan dan pembangunan pelabuhan harus terintegrasi dengan sisten jaringan lain dalam rencana struktur ruang  Hierarki peran dan fungsi pelabuhan harus memiliki kesesuaian dan memiliki keterkaitan dengan hierarki rencana sistem pusat kegiatan dan pelayanan yang sudah ditetapkan dalam RTRW yang akan dcapai dalam jangka waktu 20 tahun KETERKAITAN DENGAN RTRW
  • 17. 17 4 PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL (PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN dan PP No. 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN) a. Muatan Perubahan RTRWN terkait dengan Pelabuhan b. Arahan Pengembangan dan Pembangunan Pelabuhan dalam RTRWN c. Keterkaitan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
  • 18. 18 4 Muatan Perubahan RTRWN terkait dengan Pelabuhan PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL • Penyesuaian nomenklatur pelabuhan umum yang semula pelabuhan internasional hub, pelabuhan internasional, pelabuhan nasional, pelabuhan regional, dan pelabuhan lokal menjadi pelabuhan utama, pelabuhan utama, pelabuhan pengumpul, pelabuhan pengumpan regional, dan pelabuhan pengumpan lokal • Penyesuaian kriteria yang digunakan dalam penetapan pelabuhan untuk pelabuhan sungai dan danau serta pelabuhan umum • Integrasi dan penguatan kebijakan kelautan nasional dalam RTRWN dalam mendukung pengembangan poros maritim dalam perspektif penataan ruang laut nasional  Perubahan pada Lampiran IV tentang Pelabuhan
  • 19. 19 4 PETA PELABUHAN DALAM RTRWN PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL 1. Pelabuhan Utama : 30 2. Pelabuhan Pengumpul: 200 3. Pelabuhan Angkutan Penyeberangan: 446
  • 20. 20 PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL 4 Arahan Pengembangan dan Pembangunan Pelabuhan dalam RTWN (1) Klasifikasi dan Tujuan Pengembangan Pelabuhan dalam RTRWN Sistem Jaringan Jaringan Transportasi Jenis / Tatanan Kepelabuhanan Hierarki Pelabuhan Tujuan Pengembangan dalam RTRWN Sistem Jaringan Transportasi Darat Jaringan Transportasi Sungai dan Danau Pelabuhan Sungai Pelabuhan Danau Sistem Jaringan Transportasi Laut Jaringan Transportasi Laut Pelabuhan Umum Pelabuhan Utama a. melayani kegiatan pelayaran dan alih muat peti kemas angkutan laut nasional dan internasional dalam jumlah besar; b. menjangkau wilayah pelayanan sangat luas; dan c. menjadi simpul jaringan transportasi laut internasional. Pelabuhan Pengumpul a. melayani kegiatan pelayaran dan alih muat peti kemas angkutan laut nasional dan internasional dalam jumlah menengah; b. menjangkau wilayah pelayanan menengah; dan c. memiliki fungsi sebagai simpul jaringan transportasi laut nasional. Pelabuhan Pengumpan Regional a. melayani kegiatan pelayaran dan alih muat angkutan laut nasional dan regional, pelayaran rakyat, angkutan sungai, dan angkutan perintis dalam jumlah menengah; dan b. menjangkau wilayah pelayanan menengah. Pelabuhan Pengumpan Lokal a. melayani kegiatan pelayaran dan alih angkutan laut lokal dan regional, pelayaran rakyat, angkutan sungai, dan angkutan perintis dalam jumlah kecil; dan b. menjangkau wilayah pelayanan terbatas. Pelabuhan Khusus Untuk menunjang pengembangan kegaitan atau fungsi tertentu
  • 21. 21 4 Arahan Pengembangan dan Pembangunan Pelabuhan dalam RTWN (2) Kriteria Penetapan Pelabuhan dalam RTRWN Sistem Jaringan Jaringan Transportasi Jenis / Tatanan Kepelabuhanan Hierarki Pelabuhan Kriteria Sistem Jaringan Transportasi Darat Jaringan Transportasi Sungai dan Danau Pelabuhan Sungai a. berdekatan dengan kawasan permukiman penduduk; b. terintegrasi dengan sistem jaringan transportasi darat lainnya; dan c. berada di luar kawasan lindung. Pelabuhan Danau a. berada di lokasi yang menghubungkan dengan pelabuhan penyeberangan lain pada jarak terpendek yang memiliki nilai ekonomis; dan b. berada di luar kawasan lindung. Sistem Jaringan Transportasi Laut Jaringan Transportasi Laut Pelabuhan Umum Pelabuhan Utama a. berhadapan langsung dengan AIur Laut Kepulauan Indonesia dan/atau jalur pelayaran internasional; b. bagian dari prasarana penunjang fungsi pelayanan PKN dalam sistem transportasi antarnegara; c. berfungsi sebagai simpul utama pendukung pengembangan produksi kawasan andalan ke pasar internasional; d. berada di luar kawasan lindung; dan Pelabuhan Pengumpul (....... slide selanjutnya) Pelabuhan Pengumpan Regional (....... slide selanjutnya) Pelabuhan Pengumpan Lokal (....... slide selanjutnya) Pelabuhan Khusus PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL * Kriteria Teknis ditetapkan oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang transportasi
  • 22. 22 4 Arahan Pengembangan dan Pembangunan Pelabuhan dalam RTWN (3) Kriteria Penetapan Pelabuhan dalam RTRWN Sistem Jaringan Jaringan Transportasi Jenis / Tatanan Kepelabuhanan Hierarki Pelabuhan Kriteria Sistem Jaringan Transportasi Laut Jaringan Transportasi Laut Pelabuhan Umum Pelabuhan Utama a. Berhadapan ........... (slide sebelumnya) Pelabuhan Pengumpul a. merupakan bagian dari prasarana penunjang fungsi pelayanan PKN dalam sistem transportasi antarprovinsi; b. berfungsi sebagai simpul pendukung pemasaran produk kawasan andalan ke pasar nasional; c. memberikan akses lagi pengembangan pulau-pulau kecil dan kawasan andalan laut, termasuk pengembangan kawasan tertinggal; d. berada di luar kawasan lindung. Pelabuhan Pengumpan Regional a. merupakan bagian dari prasarana penunjang fungsi pelayanan PKN atau PKW dalam sistem transportasi antarprovinsi; b. berfungsi sebagai simpul pendukung pemasaran produk kawasan andalan ke pasar regional; c. memberikan akses bag pengembangan kawasan andalan laut, kawasan pedalaman sungai, dan pulau-pulau kecil, termasuk pengembangan kawasan tertinggal; d. berada di luar kawasan lindung. Pelabuhan Pengumpan Lokal a. merupakan bagian dari prasarana penunjang fungsi pelayanan PKW atau PKL dalam sistem transportasi antarkabupaten / kota dalam satu provinsi; b. berfungsi sebagai simpul pendukung pemasaran produk kawasan budi daya di sekitarnya ke pasar lokal; c. berada di luar kawasan lindung; dan d. dapat melayani pelayaran rakyat. Pelabuhan Khusus Lanjutan... PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL * Kriteria Teknis ditetapkan oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang transportasi
  • 23. 23 4 Hierarki Pusat-Pusat Kegiatan Hierarki Pelabuhan Keterkaitan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Pusat Kegiatan Definisi dan Skala Pelayanan Kesesuaian dan Keterkaitan dengan Hierarki Pelabuhan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Kawasan perkotaan yang berfungsi melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi Pelabuhan Utama Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota Pelabuhan Pengumpul Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan Pelabuhan Pengumpan Regional Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara Pelabuhan Utama / Pelabuhan Pengumpul Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa Pelabuhan Pengumpan Lokal Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) Pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala desa Pelabuhan Pengumpan Lokal PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
  • 24. 24 5 INTEGRASI PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RTRW PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
  • 25. 25 5 Integrasi Rencana Pelabuhan dalam RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota INTEGRASI PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG DI DAERAH Dalam hal rencana pelabuhan belum tercantum dalam Rencana Struktur Ruang RTRW maka dilakukan pengecekan sesuai dengan metode dalam flowchart di samping Pengecekan status RTRW Kab/Kota Pengecekan status RTRWP Pengecekan pencantuman dan kesesuaian lokasi dalam batang tubuh dan Peta RTRW Kab/Kota (RTRW Kab -> kecamatan, RTRW Kota -> kelurahan) Perda Ya Pengecekan pencantuman dan kesesuaian lokasi kabupaten (atau kecamatan) dalam batang tubuh dan peta Perda RTRWP Perda Ya Pengecekan pencantuman dan kesesuaian lokasi dalam batang tubuh dan peta Perpres RTR Pulau dan KSN Perbatasan Belum Perda Pengecekan pencantuman dan kesesuaian lokasi dalam batang tubuh dan peta PP RTRWN Tidak Ya Tidak Ya Tidak Tidak Belum Perda Pengumpulan Data • RTRWP/K/K • RTRWN • Matriks lokasi rencana pelabuhan (sumber dari Ditjen Perhubungan Laut, Kemenhub) CATATAN: 1) Pengecekan dilakukan dengan melihat pencantuman rencana pelabuhan dan kesesuaian lokasinya, baik di batang tubuh maupun peta. 2) Hasil Pengecekan : a) Hasil pengecekan disebut “YA” jika rencana pelabuhan tercantum di batang tubuh atau peta RTR dan lokasinya sesuai b) Hasil pengecekan disebut “TIDAK” jika rencana pelabuhan tidak tercantum di batang tubuh maupun peta RTR; atau tercantum di batang tubuh atau peta RTR namun lokasinya tidak sesuai. 3) Pengecekan kesesuaian lokasi dilakukan dengan memperhatikan skala ketelitian masing-masing RTR, misal: RTRW Provinsi mengatur penetapan lokasi sampai level kabupaten, RTRW Kabupaten mengatur penetapan lokasi sampai level kecamatan, sedangkan RTRW Kota mengatur penetapan lokasi sampai level kelurahan. SESUAI TERAKOMODIR DI PERDA RTR TERAKOMODIR DI REVISI PERDA RTR TERAKOMODIR DI RANPERDA RTR BELUM SESUAI
  • 26. 26 5 Contoh Integrasi Rencana Pelabuhan dalam RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota INTEGRASI PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN DALAM RENCANA TATA RUANG DI DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT INTEGRASI PENGEMBANGAN PELABUHAN SORONG DENGAN RTRW PROVINSI No Pelabuhan RTRWK Sorong (Perda No. 5 Tahun 2014) RTRWP Papua Barat (Perda No. 2 Tahun 2013) BT P BT P 1 Sorong* Terakomodir dalam Perda RTR Terakomodir dalam Ranperda RTR Terakomodir dalam Revisi RTR Pelabuhan Sorong BP : Belum memiliki perda RTR BT : Batang Tubuh P : Peta Keterangan:
  • 27. 27 Terima kasih.... Direktorat Pemanfaatan Ruang Direktorat Jenderal Tata Ruang KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN