SlideShare a Scribd company logo
1 of 89
TEUM@Sept. 2012
SISTEM PEMROSESAN SINYAL
PTE419 + PTE420
Informasi Umum
• Pengajar: Dr. Hakkun Elmunsyah, M.T.
• Jadual:
– Rabu: Jam ke 1 – 4 (R. G4-111 / 108)
• Prasyarat:
– MTE414, MTE412
• Bobot: 2 + 1 SKS
2
Komunikasi
• E-mail: hakkun@um.ac.id,
elmunsyah@yahoo.com
• Telp. : 08125206426
• Ruangan: H5.201
3
Penilaian
• Ujian Tengah Semester (20%)
• Ujian Akhir Semester (25%)
• Tugas kelompok dengan anggota maksimal
2 orang (25%) Matlab / Labview.
• Tugas individu (25%).
• Persentase kehadiran (5%)
4
Tujuan
• Memberikan pengetahuan dan keterampilan
kepada mahasiswa berkenaan konsep dan aplikasi
komunikasi data serta jaringan komputer.
• Isu penting:
– Perkembangan komunikasi data dan jaringan komputer.
– Sistem keamanan data dan evaluasi jaringan
komputer.
5
Materi Sistem Pemrosesan sinyal
1. Konsep dasar sinyal, sistem dan pemrosesan sinyal
1. Meliputi : Pengertian sinyal, sistem dan pemrosesan sinyal,
klasifikasi sinyal, konsep frekuensi dalam sinyal, teori
sampling, kuantisasi, pengkodean, konversi digital to analog
2. Sinyal dan sistem waktu diskrit
1. Meliputi : Klasifikasi sinyal waktu diskrit, sistem waktu
diskrit, analisa sistem LTI waktu diskrit (analisa sistem linier,
respon sistem LTI dan konvolusi)
3. Transformasi Z
1. Meliputi : Transformasi Z dan inversnya, sifat-sifat
Transformasi Z
Materi Sistem Pemrosesan sinyal
1. Analisa transformasi sistem LTI
Meliputi : Respons frekuensi sistem LTI, persamaan beda
2. Flow graph / Diagram Blok
Meliputi : Bentuk langsung, bentuk kaskade, bentuk paralel
3. Filter Digital
Meliputi : Design filter IIR dan FIR
4. Transformasi Fourier Diskrit (DFT)
Meliputi : Deret Fourier waktu kontinyu dan waktu diskrit, sifat-
sifat DFT, Komputasi pada DFT
5. Fast Fourier transform (FFT)
Algoritma FFT, implementasi algoritma FFT
References
• Kuc, Introduction to Digital Signal Processing, Mc
Graw Hill, 1982.
• Alan V. Oppenheim & R.W.Schafer, Discrete-Time
signal Processing, PHI, 1975.
• Lonnie C. Ludeman, Fundamentals of Digital Signal
Processing, Harper & Row, Publishers, Inc. 1986
• John G. Proakis & Dimitris G.M, Digital Signal
Processing third Edition, PHI, 1995.
• John G. Proakis & Dimitris G.M, Pemrosesan Sinyal
Digital – edisi bahasa Indonesia, PT Prenhalindo,
Jakarta, 1997.
SEJARAH PERKEMBANGAN
 Kemajuan-kemajuan pesat di bidang :
 Teknologi komputer digital
 Pabrikasi rangkaian terintegrasi
 Komputer digital + perangkat kerasnya
(30 tahun yang lalu)
 Besar dan mahal
 Aplikasi bisnis
 General purpose scientific computation
 Teknologi rangkaian terintegrasi :
 Medium-scale integration (MSI)
 Large-scale integration (LSI)
 Very-large-scale integration (VLSI)
 Komputer digital + perangkat kerasnya (sekarang)
 Lebih kecil, lebih cepat dan lebih murah
 Special purpose scientific computation
 Kelebihan pemrosesan sinyal digital
 Lebih presisi
 Lebih fleksibel dalam perancangan sistem
 Perangkat lunak dapat mengendalikan perangkat keras
 Operasi-operasi terprogram (algoritma)
 Kekurangan pemrosesan sinyal digital
 Untuk sinyal dengan bandwidth sangat lebar
 Real-time processing (Analog)
 Optical signal processing
 Terjadi distorsi
 Proses pencuplikan (sampling)
 Proses kuantisasi (quantization)
SINYAL, SISTEM DAN PEMROSESAN SINYAL
 Sinyal
 Besaran-besaran yang tergantung pada waktu dan ruang
 Besaran fisis/non fisis (variabel tak bebas)
 Waktu dan ruang (variabel bebas)
2
3
2
2
2
1
y10xy2x3)y,x(s
t20)t(s
t5)t(s



Sinyal-sinyal dengan hubungan matematis yang jelas
Sinyal –sinyal dengan hubungan matematis yang tidak jelas
 Suara pembicaraan (speech signals)
 Suatu segmen dari suara pembicaraan dapat
direpresentasikan sebagai :
 Sejumlah sinyal sinusoidal dengan amplituda,
frekuensi dan fasa yang berbeda
)]t(t)t(F2[sin)t(A)t(s ii
N
1i
i  
 Informasi yang terkandung di dalam suatu sinyal
ditentukan dengan mengukur :
 Amplituda(A)
 Frekuensi(F)
 Fasa()
 Sinyal electrocardiogram (ECG)
 Sinyal elektronik yang berasal dari aktivitas jantung
 Informasi mengenai kondisi dari jantung pasien
 Sinyal electroencephalogram (EEG)
 Sinyal elektronik yang berasal dar aktivitas otak
 Sinyal-sinyal , ,  dan 
 Sinyal-sinyal dengan satu variabel bebas (waktu)
 Suara pembicaraan, ECG dan EEG
 Sinyal dengan dua variabel bebas (ruang)
 Gambar (image signal)
 Sistem
 Alat fisik yang melakukan suatu operasi pada suatu sinyal
 Filter
 Mereduksi (mengurangi) derau (noise)
 Alat non fisik
 Software (perangkat lunak)
 Melakukan sejumlah operasi-operasi matematik
 Algoritma
 Pemrosesan sinyal (Signal processing)
 Operasi-operasi yang dilakukan pada suatu sinyal
ELEMEN-ELEMEN DASAR DARI Pemrosesan Sinyal
 Sistem pemrosesan sinyal analog
Sinyal
input
analog
Pemroses
sinyal
analog
Sinyal
output
analog
Sinyal
input
analog
Pemroses
sinyal
digital
 Sistem pemrosesan sinyal digital
A/D
Converter
Sinyal
output
analog
D/A
Converter
Sinyal input digital Sinyal output digital
KLASIFIKASI SINYAL
 Single-channel signal
 Hanya terdiri dari satu sinyal (variabel tak bebas)
 Nilainya bisa real atau kompleks
)t3sin(jA)t3cos(AAe)t(s
)t3sin(A)t(s
t3j
2
1



 Multi-channel signal
 Lebih dari satu sinyal (variabel tak bebas)
 Gelombang gempa (3 channels)
 ECG (3 channels/12 channels)
Gelombang gempa :
 Primary wave (Longitudinal)
 Secondary wave (Transversal)
 Surface wave (Permukaan)











)t(S
)t(S
)t(S
)t(S
3
2
1
Vektor
 Sinyal satu dimensi
 Hanya fungsi dari satu variabel bebas
 Multi-dimensional signal
 Fungsi lebih dari satu variabel bebas
)y,x(IS 
Sinyal dua
dimensi
 Sinyal tiga dimensi
 Gambar televisi hitam-putih
)t,y,x(IS 
 Multichannel multidimensional signal
 Gambar televisi berwarna











)t,y,x(I
)t,y,x(I
)t,y,x(I
)t,y,x(I
b
g
r
 Sinyal waktu kontinu
 Speech signal
 Sinyal waktu diskrit
 Hanya ada pada waktu-waktu tertentu saja


 

lainnya0
0n8,0
)n(x
n
0,8
0,64
 Sinyal berharga kontinu (Continuous-valued signal)
 Dapat berharga berapa saja
Sinyal berharga kontinu dan waktu diskrit
 Sinyal berharga diskrit (Discrete-valued signal)
 Berharga pada beberapa kemungkinan saja
 Sinyal digital
 Waktu diskrit
 Harga diskrit
 Sinyal deterministik
 Harganya dapat diprediksi
 Sinyal acak (random signal)
 Harganya tidak dapat diprediksi
KONSEP FREKUENSI
 Sinyal sinusoidal waktu kontinu
 t)tcos(A)t(xa
F = frekuensi [siklus/detik, hertz (Hz)]
t = waktu
A = amplituda
 = frekuensi sudut[radian/detik]
 = fasa [radian]
)tF2cos(A)t(xF2 a 
)tcos(A)t(xa 
 Untuk setiap frekuensi F  xa(t) periodik
dasarperioda
F
1
T)t(x)Tt(x papa 
 Sinyal-sinyal sinusoidal waktu kontinu dengan frekuensi
berbeda dapat dibedakan
 Frekuensi diperbesar
Untuk suatu waktu tertentu jumlah perioda bertambah
 Sinyal sinusoidal waktu diskrit
 n)ncos(A)n(x
f = frekuensi [siklus/sampel]
n = bilangan bulat (integer)
A = amplituda
 = frekuensi [radian/sampel]
 = fasa [radian]
)nf2cos(A)n(xf2 
)nf2cos(A)n(x o 
 x (n) periodik hanya bila frekuensi f merupakan
bilangan rasional
)nf2cos(]Nf2nf2cos[])Nn(f2cos[
)n(x)Nn(x
oooo 

12
1
f
6
oo 


3


N
k
fk2Nf2 oo 
Harga terkecil dari N disebut perioda dasar
 Sinyal-sinyal sinusoidal waktu diskrit dengan frekuensi-
frekuensi yang berbeda sebanyak 2 k adalah identik
(tidak dapat dibedakan)
)ncos(]n2ncos[]n)2cos[( ooo 
k2
2,1,0k)ncos(A)n(x
ok
kk

 
2
1
f
2
1

 Frekuensi diperbesar  harga maksimum f = 1/2
)ncos()n(x o
 2)ncos()n(x
o222
o111
2)ncos(A)n(x
)ncos(A)n(x


)n(x)ncos(A
)ncos(A)nn2cos(A
n)2cos(A)ncos(A)n(x
1o
oo
o22



2 adalah alias dari 1
 Sampling (pencuplikan)
 Quantization (kuantisasi)
 Coding (pengkodean)
ANALOG TO DIGITAL CONVERSION
01011
Xa(t)
QuantizerSampler Coder
Discrete-time signal
Quantized signal
X(n) Xq(n)
Digital signal
Analog signal
 Sampling (pencuplikan)
 Sinyal waktu kontinu  sinyal waktu diskrit
 T = sampling interval
 Fs = sampling rate (sampel/detik)
TRANSFORMASI VARIABEL BEBAS PADA
PEMROSESAN SINYAL
• Pergeseran
 x(t-t0) → x(t) yg digeser sebesar t0
 t0 > 0 → sinyal didelay sebesar t0
 t0 < 0 → sinyal diforward sebesar t0
• Pencerminan
 x(-t) → sinyal x(t) yang direfleksikan thdp t=0
• Gabungan Pergeseran&Pencerminan
– X(3-t) = x(-t+3)=x(-(t-3))
• X(t) direfleksikan thd t=0 kemudian digeser kekanan 3 satuan.
– X(-t-3) = x(-(t+3))
• X(t) direfleksikan thd t=0 kemudian digeser kekiri 3 satuan
• Penskalaan Waktu → x()
– || > 1 → x(t) menyatakan x(t) yg disusutkn interval waktunya
– || < 1 → x(t) menyatakan x(t) yg dikembangkn interval waktunya
Time Shifting &Time Scaling
Pergeseran
Penskalaan waktu
• Sinyal wAktu Kontinyu Elementer
– Fungsi Unit Step, u(t)=1 utk t>0, u(t) = 0 utk t<0
– Fungsi Ramp Satuan, r(t)=0 utk t<0, r(t)=t utk t>0
– Fungsi Impulse Satuan, (t)=1 utk t=0, (t)=0 utk t lain
• Sinyal Waktu Diskrit Elementer
– Fungsi Unit Step dan Impulse
• u[n]=1 utk n>0, u[n] = 0 utk n<0
• [n]=1 utk n=0, [n]=0 utk n lain
– Sekuen Eksponensial x[n]=C.e(j.o.n), x[n]=x(n+N)
• o.N = m.2∏ → o/2∏ = m/N
– X[n] akan periodik hanya jika o/2∏ berupa bil rasional
Sinyal-Sinyal Elementer (Dasar)
Sinyal Waktu Kontinyu Elementer
Sinyal Unit Step
Sinyal Ramp Satuan
Kembali
Sinyal Impulse
Sinyal Waktu Diskrit Elementer
Sinyal Impulse
Sinyal Unit Step
Kembali
Latihan Olah Sinyal
Penguatan dan Pelemahan Sinyal
Manipulasi Sinyal Diskrit
n = -10:10;
x = [zeros(1,10) 1 4 -2 0 -1 2 zeros(1,5)]; title('Sinyal x(n)');
stem(n,x)
%x(n) yang digeser satu kekiri
n = -10:10;
n1 = n+1;
n2 = -n+1;
x = [zeros(1,10) 1 4 -2 0 -1 2 zeros(1,5)];
subplot (2,1,1); stem(n,x);
axis([-10 10 -2 4]); title('Sinyal x(n)');
subplot (2,1,2); stem(n1,x);
axis([-10 10 -2 4]); title('Sinyal x(n-1)');
Manipulasi Sinyal Pergeseran
Pencerminan Sinyal dan Pergeseran
%Penceminan x(n) dan digeser satu kekiri
n = -10:10;
n1 = n+1;
n2 = -n+1;
x = [zeros(1,10) 1 4 -2 0 -1 2 zeros(1,5)];
subplot (2,1,1); stem(n,x);
axis([-10 10 -2 4]); title('Sinyal x(n)');
subplot (2,1,2); stem(n2,x);
axis([-10 10 -2 4]); title('Sinyal x(-n+1)');
Tugas kelompok
di kumpulkan hari ini via elmunsyah@gmail.com
12 September 2012
1. Jelaskan perbedaan sinyal analog dan sinyal digital. Beri contoh
pada bidang komunikasi data komputer
2. Buat script matlab dan gambarnya, manipulasi sinyal sebagai
berikut:
Sinyal = -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2- 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Selanjutnya cerminkan sinyal tersebut, kemudian geser 3 step kekanan
Materi 19 September 2012
1. Aritmatika Sinyal (Penguatan, Pelemahan,
Penjumlahan, Pengurangan dan perkalian)
2. Aplikasi Pengolahan Sinyal
Aritmatika Sinyal
Pengolahan Sinyal
Penguatan dan Pelemahan Sinyal
Listing
Penjumlahan Sinyal
1.
2.
Listing
Perkalian Sinyal
1.
2.
Buatlah Simulasi Aplikasi Pengolahan Sinyal
Rangkaian-1 Berikut
Catatan:
1. Perhatikan nilai Resistor
2. Tampilkan Sinyal Analog:
V4, V3, Vo dan Vo Diskrit
V4
V3
Vo
Buatlah Simulasi Aplikasi Pengolahan Sinyal
Rangkaian-2 Berikut
Catatan:
1. Perhatikan nilai Resistor
2. Tampilkan Sinyal Analog:
V4, V3, Vo dan Vo Diskrit
2K
Vo
Tugas Perorangan
di kumpulkan hari ini via elmunsyah@gmail.com
1. Kembangkan script matlab latihan penjumlahan dan perkalian,
dengan menambah tampilan sinyal diskrit y3 pada tampilan matrik
gambar 4x4. (2 Blok Gambar)
2. Jawablah pertanyaan pada masing-masing point 1 diatas. (fa=4&/8;
pha2=0,25*pi dan 1,5*pi). (4 Blok Gambar)
3. Buat script matlab dan gambarnya, simulasi aplikasi pengolahan
sinyal pada rangkaian pertama dan kedua. (2 Blok Gambar)
Materi 3 Oktober 2012
KONSEP FREKUENSI
 Sinyal sinusoidal waktu kontinu
 t)tcos(A)t(xa
F = frekuensi [siklus/detik, hertz (Hz)]
t = waktu
A = amplituda
 = frekuensi sudut[radian/detik]
 = fasa [radian]
)tF2cos(A)t(xF2 a 
)tcos(A)t(xa 
 Untuk setiap frekuensi F  xa(t) periodik
dasarperioda
F
1
T)t(x)Tt(x papa 
 Sinyal-sinyal sinusoidal waktu kontinu dengan frekuensi
berbeda dapat dibedakan
 Frekuensi diperbesar
Untuk suatu waktu tertentu jumlah perioda bertambah
 Sinyal sinusoidal waktu diskrit
 n)ncos(A)n(x
f = frekuensi [siklus/sampel]
n = bilangan bulat (integer)
A = amplituda
 = frekuensi [radian/sampel]
 = fasa [radian]
)nf2cos(A)n(xf2 
)nf2cos(A)n(x o 
 x (n) periodik hanya bila frekuensi f merupakan
bilangan rasional
)nf2cos(]Nf2nf2cos[])Nn(f2cos[
)n(x)Nn(x
oooo 

12
1
f
6
oo 


3


N
k
fk2Nf2 oo 
Harga terkecil dari N disebut perioda dasar
 Sinyal-sinyal sinusoidal waktu diskrit dengan frekuensi-
frekuensi yang berbeda sebanyak 2 k adalah identik
(tidak dapat dibedakan)
)ncos(]n2ncos[]n)2cos[( ooo 
k2
2,1,0k)ncos(A)n(x
ok
kk

 
2
1
f
2
1

 Frekuensi diperbesar  harga maksimum f = 1/2
f2 diganti 4 dan 8 dengan pha2 tetap
Output f2 diganti 4 dan 8 dg pha2 tetap
f2 diganti 4 dan 8
dg pha2 tetap
Output f2 diganti 4 dan 8 dg pha2 tetap
Adder Opamp
Sinyal Output Adder Opamp
Sinyal Keluaran Opamp ke 2
Secara umum konvolusi didefinisikan sebagai cara untuk
mengkombinasikan dua buah deret angka yang menghasilkan
deret angka yang ketiga.
Secara matematis, konvolusi adalah integral yang mencerminkan
jumlah lingkupan dari sebuah fungsi a yang digeser atas fungsi b
sehingga menghasilkan fungsi c. Konvolusi dilambangkan dengan
asterisk ( *).
Sehingga, a*b = c berarti fungsi a dikonvolusikan
dengan fungsi b menghasilkan fungsi c.
Fungsi Konvolusi adalah untuk ntuk menentukan hasil dari suatu
sinyal masukan ke sistem dapat menggunakan teknik konvolusi.
Persamaan Operasi Konvolusi
Dari hasil product and sum tersebut hasilnya dapat kita lihat
dalam bentuk deret sebagai berikut: 2 5 11 9 9
Script Matlab:
Pada gambar disamping ini,
menunjukkan sinyal x[n], bagian
kedua menunjukkan
sinyal v[n], sedangkan bagian
ketiga atau yang paling bawah
merupakan hasil konvolusi.
1. Tentukan konvolusi
dari 2 fungsi sinyal
sebagai berikut
secara manual dan
Matlab:
a = [1 3 2 1 3 2 1 3 2]
b = [3 2 1]
2. Buktikan bahwa
secara manual dan
Matlab conv (a,b) dan
conv (b,a) dari sinyal
berikut adalah sama:
a=[1 3 2]
b=[3 2 1]
3 11 13 10 13 13 10 13 13 7 2
Dari hasil product and sum tersebut hasilnya dapat kita lihat
dalam bentuk deret sebagai berikut:
a=[1 3 2];
b=[3 2 1];
y1=conv(a,b);
y2=conv(b,a);
subplot (2,1,1);
stem (y1);
%title (‘Hasil y1’);
subplot (2,1,2);
stem (y2);
%title (‘Hasil y2’);
Scrip Experiment
a = [1 3 2 1 3 2 1 3 2];
b = [3 2 1];
y=conv(a,b)
stem (y)
a=[1 3 2];
b=[3 2 1];
Y1=conv(a,b)
Y2=conv(b,a)
Subplot (2,1,1);
Stem (y1);
Title (‘Hasil y1’)
Subplot (2,1,2);
Stem (y2);
Title (‘Hasil y2’)
Konsep dasar sinyal; Sistem dan pemrosesan
sinyal; Sinyal kontinyu dan diskrit;
Arithmatika sinyal; Operasi konvolusi.
Praktik pengolahan sinyal akustik, penguatan
dan pelemahan
Sinyal Akustik
Bunyi dapat terdengar oleh manusia apabila gelombang tersebut
mencapai telinga manusia dengan frekuensi 20Hz – 20kHz ,
suara ini disebut dengan audiosonic atau dikenal dengan audio,
gelombang suara pada batas frekuensi tersebut disebut dengan
sinyal akustik.
Bunyi atau suara dapat dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Infrasound yaitu suara pada rentang frekuensi 0Hz-20Hz.
2. Audiosound yaitu suara pada rentang frekuensi 20Hz-20kHz.
3. Ultrasound yaitu suara pada rentang frekuensi 20kHz-1GHz.
4. Hypersound yaitu suara pada rentang frekuensi 1GHz-10THz.
Sumber: Yulid dan Fazmah (2006)
Pengolahan Sinyal Akustik
Dalam domain waktu, sinyal digambarkan dengan
bentuk waveform dimana sumbu-x menunjukkan
time dan sumbu-y menunjukkan besarnya amplitude
tiap waktu.
Berikut cara untuk merekam dan menganalisa sinyal
suara dengan software Matlab, antara lain dengan
perintah wavrecord dan audiorecorder.
Teknik tersebut mensyaratkan adanya souncard
yang telah terpasang, baik internal maupun
eksternal.
Pengolahan Sinyal Akustik
%Script pengolahan sinyal akustik
%Nama ……., NIM …….
Fs=8192; % deklarasi frekuensi sampling
y=wavrecord(5.0*Fs,Fs); % merekam suara selama lima detik
figure(1);
subplot (2,1,1);
plot(y); % menampilkan gelombang sinyal kontinyu
subplot (2,1,2);
Stem(y); % menampilkan gelombang sinyal diskrit
wavwrite(y,Fs,'Hakkun8192.wav') % menyimpan file .wav
1. Buat file script matlab sesuai dengan saudara, selanjutnya Amati
perubahan pada figure, suara melalui soundRecorder
2. Beri identitas hasil subplot dg title, xlabel dan ylabel
3. Ubah sampling sebesar 1K, beri file nama1K.wav.
4. Amati perubahan pd figure, suara dg soundRecorder, Bandingkan.
5. Ubah sampling sebesar 16K, beri file nama16K.wav.
6. Amati perubahan pd figure, suara dg soundRecorder,
Bandingkan dg suara yang tersampling 8k dan 1k.
7. Ubah y=wavrecord(5.0*Fs,Fs); dg y=wavread(‘hakkun8192’);
beri diawal script terakhir dengan tanda % tambahkan
perintah seperti berikut ini:
y1=wavread(‘hakkun8192’);
penguat=2.0;
y2=penguat*y1
subplot (2,1,3);
plot(y2); % menampilkan gelombang sinyal yg dikuatkan
wavwrite(y2,Fs,'Hakkun8192x2.wav') % menyimpan file .wav
8. Amati perubahan pd figure, suara dg soundRecorder,
Bandingkan dg suara yang tersampling 8k.
9. Untuk lebih mengamati, rubah nilai penguat dg 0,1
selanjutnya amati sebagaimana langkah 8 diatas.
Mengubah Waveform Menjadi Spectrum
Transformasi yang mampu mengubah waveform menjadi spectrum
untuk mengetahui besarnya magnitude tiap waktu, dapat mengguna-
kan FFT atau Fast Fourier Transform. Berikut cara mengubah
waveform dari sinyal y hasil perekaman menjadi spectrum
sebagaimana script berikut:
fs=1024*8
z=wavread('Hakkun8192.wav');
Y=fft(z);
f=fs*(0:length(Y)-1)/length(Y);
figure(2);
plot(f,abs(Y));
title(’Kandungan frekuensi sinyal y
(gambar 2 sisi)’)
xlabel(’frekuensi (Hz)’);
ylabel(‘Magnitude’)

More Related Content

What's hot

Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Ferdi Dirgantara
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
7 analog digital converter
7 analog digital converter7 analog digital converter
7 analog digital converterSimon Patabang
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counterpersonal
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlabSimon Patabang
 
Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolarie eric
 
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b   deret fourier & transformasi fourierSlide week 1b   deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourierBeny Nugraha
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasiTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasiBeny Nugraha
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalRisdawati Hutabarat
 

What's hot (20)

Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM)
 
Soal soal adc 2
Soal soal adc 2Soal soal adc 2
Soal soal adc 2
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
1 konsep sinyal
1 konsep sinyal1 konsep sinyal
1 konsep sinyal
 
Slide minggu 6 jul
Slide minggu 6 julSlide minggu 6 jul
Slide minggu 6 jul
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
8 Kuantisasi
8 Kuantisasi8 Kuantisasi
8 Kuantisasi
 
PCM (Pulse Code Modulation)
PCM (Pulse Code Modulation)PCM (Pulse Code Modulation)
PCM (Pulse Code Modulation)
 
7 analog digital converter
7 analog digital converter7 analog digital converter
7 analog digital converter
 
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal KontinyuBab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
 
Rangkaian dua pintu
Rangkaian dua pintuRangkaian dua pintu
Rangkaian dua pintu
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counter
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 
Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrol
 
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b   deret fourier & transformasi fourierSlide week 1b   deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
 
sifat sifat sistem
sifat sifat sistemsifat sifat sistem
sifat sifat sistem
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasiTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
 

Similar to Sinyal fix

2516 1 pendahuluan_psd
2516 1 pendahuluan_psd2516 1 pendahuluan_psd
2516 1 pendahuluan_psdSyarif Koto
 
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)Setia Juli Irzal Ismail
 
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptxPengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptxFeriRamadhan6
 
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...rtrialgi15
 
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 20201 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020AdanJauhary
 
sinyal dan sistem.ppt
sinyal dan sistem.pptsinyal dan sistem.ppt
sinyal dan sistem.pptTriDPamungkas
 
Bab i pengolahan sinyal digital
Bab i pengolahan sinyal digitalBab i pengolahan sinyal digital
Bab i pengolahan sinyal digitalRumah Belajar
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfMaulanaAzriel1
 
1. Sinyal (1).ppt
1. Sinyal (1).ppt1. Sinyal (1).ppt
1. Sinyal (1).pptndah11
 
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistemTusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistemfauzankent
 
teknologi digital XII MIPA 4.pptx
teknologi digital XII MIPA 4.pptxteknologi digital XII MIPA 4.pptx
teknologi digital XII MIPA 4.pptxkalisalam
 
02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]
02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]
02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]Ajir Aja
 
Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...
Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...
Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...Yahya Rais
 
Materi dan penjelasan trasnformasi fourier.pptx
Materi dan penjelasan trasnformasi fourier.pptxMateri dan penjelasan trasnformasi fourier.pptx
Materi dan penjelasan trasnformasi fourier.pptxAnhonk1402
 

Similar to Sinyal fix (20)

2516 1 pendahuluan_psd
2516 1 pendahuluan_psd2516 1 pendahuluan_psd
2516 1 pendahuluan_psd
 
1 sinyal
1  sinyal1  sinyal
1 sinyal
 
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
 
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptxPengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
 
3..pptx
3..pptx3..pptx
3..pptx
 
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...
yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...
 
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 20201 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
1 sinyal dan data - sinyal digital rev 2020
 
sinyal dan sistem.ppt
sinyal dan sistem.pptsinyal dan sistem.ppt
sinyal dan sistem.ppt
 
Bab i pengolahan sinyal digital
Bab i pengolahan sinyal digitalBab i pengolahan sinyal digital
Bab i pengolahan sinyal digital
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdf
 
1. Sinyal (1).ppt
1. Sinyal (1).ppt1. Sinyal (1).ppt
1. Sinyal (1).ppt
 
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistemTusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
 
Psd1
Psd1Psd1
Psd1
 
teknologi digital XII MIPA 4.pptx
teknologi digital XII MIPA 4.pptxteknologi digital XII MIPA 4.pptx
teknologi digital XII MIPA 4.pptx
 
Makalah fisika
Makalah fisikaMakalah fisika
Makalah fisika
 
02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]
02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]
02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]
 
Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...
Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...
Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...
 
Materi dan penjelasan trasnformasi fourier.pptx
Materi dan penjelasan trasnformasi fourier.pptxMateri dan penjelasan trasnformasi fourier.pptx
Materi dan penjelasan trasnformasi fourier.pptx
 
Chapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem TransmisiChapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem Transmisi
 
1. Sinyal.ppt
1. Sinyal.ppt1. Sinyal.ppt
1. Sinyal.ppt
 

More from Abdul Haris

More from Abdul Haris (7)

Rantai makanan
Rantai makananRantai makanan
Rantai makanan
 
Algen
AlgenAlgen
Algen
 
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
ALGORITMA DAN PEMROGRAMANALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
 
larik
lariklarik
larik
 
Array
ArrayArray
Array
 
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatan
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatanBab 1 pengenalan kecerdasan buatan
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatan
 
Diskrit 1
Diskrit 1Diskrit 1
Diskrit 1
 

Recently uploaded

TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024panyuwakezia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Sinyal fix

  • 1. TEUM@Sept. 2012 SISTEM PEMROSESAN SINYAL PTE419 + PTE420
  • 2. Informasi Umum • Pengajar: Dr. Hakkun Elmunsyah, M.T. • Jadual: – Rabu: Jam ke 1 – 4 (R. G4-111 / 108) • Prasyarat: – MTE414, MTE412 • Bobot: 2 + 1 SKS 2
  • 3. Komunikasi • E-mail: hakkun@um.ac.id, elmunsyah@yahoo.com • Telp. : 08125206426 • Ruangan: H5.201 3
  • 4. Penilaian • Ujian Tengah Semester (20%) • Ujian Akhir Semester (25%) • Tugas kelompok dengan anggota maksimal 2 orang (25%) Matlab / Labview. • Tugas individu (25%). • Persentase kehadiran (5%) 4
  • 5. Tujuan • Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa berkenaan konsep dan aplikasi komunikasi data serta jaringan komputer. • Isu penting: – Perkembangan komunikasi data dan jaringan komputer. – Sistem keamanan data dan evaluasi jaringan komputer. 5
  • 6. Materi Sistem Pemrosesan sinyal 1. Konsep dasar sinyal, sistem dan pemrosesan sinyal 1. Meliputi : Pengertian sinyal, sistem dan pemrosesan sinyal, klasifikasi sinyal, konsep frekuensi dalam sinyal, teori sampling, kuantisasi, pengkodean, konversi digital to analog 2. Sinyal dan sistem waktu diskrit 1. Meliputi : Klasifikasi sinyal waktu diskrit, sistem waktu diskrit, analisa sistem LTI waktu diskrit (analisa sistem linier, respon sistem LTI dan konvolusi) 3. Transformasi Z 1. Meliputi : Transformasi Z dan inversnya, sifat-sifat Transformasi Z
  • 7. Materi Sistem Pemrosesan sinyal 1. Analisa transformasi sistem LTI Meliputi : Respons frekuensi sistem LTI, persamaan beda 2. Flow graph / Diagram Blok Meliputi : Bentuk langsung, bentuk kaskade, bentuk paralel 3. Filter Digital Meliputi : Design filter IIR dan FIR 4. Transformasi Fourier Diskrit (DFT) Meliputi : Deret Fourier waktu kontinyu dan waktu diskrit, sifat- sifat DFT, Komputasi pada DFT 5. Fast Fourier transform (FFT) Algoritma FFT, implementasi algoritma FFT
  • 8. References • Kuc, Introduction to Digital Signal Processing, Mc Graw Hill, 1982. • Alan V. Oppenheim & R.W.Schafer, Discrete-Time signal Processing, PHI, 1975. • Lonnie C. Ludeman, Fundamentals of Digital Signal Processing, Harper & Row, Publishers, Inc. 1986 • John G. Proakis & Dimitris G.M, Digital Signal Processing third Edition, PHI, 1995. • John G. Proakis & Dimitris G.M, Pemrosesan Sinyal Digital – edisi bahasa Indonesia, PT Prenhalindo, Jakarta, 1997.
  • 9. SEJARAH PERKEMBANGAN  Kemajuan-kemajuan pesat di bidang :  Teknologi komputer digital  Pabrikasi rangkaian terintegrasi  Komputer digital + perangkat kerasnya (30 tahun yang lalu)  Besar dan mahal  Aplikasi bisnis  General purpose scientific computation  Teknologi rangkaian terintegrasi :  Medium-scale integration (MSI)  Large-scale integration (LSI)  Very-large-scale integration (VLSI)
  • 10.  Komputer digital + perangkat kerasnya (sekarang)  Lebih kecil, lebih cepat dan lebih murah  Special purpose scientific computation  Kelebihan pemrosesan sinyal digital  Lebih presisi  Lebih fleksibel dalam perancangan sistem  Perangkat lunak dapat mengendalikan perangkat keras  Operasi-operasi terprogram (algoritma)  Kekurangan pemrosesan sinyal digital  Untuk sinyal dengan bandwidth sangat lebar  Real-time processing (Analog)  Optical signal processing  Terjadi distorsi  Proses pencuplikan (sampling)  Proses kuantisasi (quantization)
  • 11. SINYAL, SISTEM DAN PEMROSESAN SINYAL  Sinyal  Besaran-besaran yang tergantung pada waktu dan ruang  Besaran fisis/non fisis (variabel tak bebas)  Waktu dan ruang (variabel bebas) 2 3 2 2 2 1 y10xy2x3)y,x(s t20)t(s t5)t(s    Sinyal-sinyal dengan hubungan matematis yang jelas
  • 12. Sinyal –sinyal dengan hubungan matematis yang tidak jelas  Suara pembicaraan (speech signals)
  • 13.  Suatu segmen dari suara pembicaraan dapat direpresentasikan sebagai :  Sejumlah sinyal sinusoidal dengan amplituda, frekuensi dan fasa yang berbeda )]t(t)t(F2[sin)t(A)t(s ii N 1i i    Informasi yang terkandung di dalam suatu sinyal ditentukan dengan mengukur :  Amplituda(A)  Frekuensi(F)  Fasa()
  • 14.  Sinyal electrocardiogram (ECG)  Sinyal elektronik yang berasal dari aktivitas jantung  Informasi mengenai kondisi dari jantung pasien  Sinyal electroencephalogram (EEG)  Sinyal elektronik yang berasal dar aktivitas otak  Sinyal-sinyal , ,  dan   Sinyal-sinyal dengan satu variabel bebas (waktu)  Suara pembicaraan, ECG dan EEG  Sinyal dengan dua variabel bebas (ruang)  Gambar (image signal)
  • 15.  Sistem  Alat fisik yang melakukan suatu operasi pada suatu sinyal  Filter  Mereduksi (mengurangi) derau (noise)  Alat non fisik  Software (perangkat lunak)  Melakukan sejumlah operasi-operasi matematik  Algoritma  Pemrosesan sinyal (Signal processing)  Operasi-operasi yang dilakukan pada suatu sinyal
  • 16. ELEMEN-ELEMEN DASAR DARI Pemrosesan Sinyal  Sistem pemrosesan sinyal analog Sinyal input analog Pemroses sinyal analog Sinyal output analog Sinyal input analog Pemroses sinyal digital  Sistem pemrosesan sinyal digital A/D Converter Sinyal output analog D/A Converter Sinyal input digital Sinyal output digital
  • 17. KLASIFIKASI SINYAL  Single-channel signal  Hanya terdiri dari satu sinyal (variabel tak bebas)  Nilainya bisa real atau kompleks )t3sin(jA)t3cos(AAe)t(s )t3sin(A)t(s t3j 2 1     Multi-channel signal  Lebih dari satu sinyal (variabel tak bebas)  Gelombang gempa (3 channels)  ECG (3 channels/12 channels)
  • 18. Gelombang gempa :  Primary wave (Longitudinal)  Secondary wave (Transversal)  Surface wave (Permukaan)            )t(S )t(S )t(S )t(S 3 2 1 Vektor
  • 19.  Sinyal satu dimensi  Hanya fungsi dari satu variabel bebas  Multi-dimensional signal  Fungsi lebih dari satu variabel bebas )y,x(IS  Sinyal dua dimensi
  • 20.  Sinyal tiga dimensi  Gambar televisi hitam-putih )t,y,x(IS   Multichannel multidimensional signal  Gambar televisi berwarna            )t,y,x(I )t,y,x(I )t,y,x(I )t,y,x(I b g r
  • 21.  Sinyal waktu kontinu  Speech signal  Sinyal waktu diskrit  Hanya ada pada waktu-waktu tertentu saja      lainnya0 0n8,0 )n(x n 0,8 0,64
  • 22.  Sinyal berharga kontinu (Continuous-valued signal)  Dapat berharga berapa saja Sinyal berharga kontinu dan waktu diskrit
  • 23.  Sinyal berharga diskrit (Discrete-valued signal)  Berharga pada beberapa kemungkinan saja  Sinyal digital  Waktu diskrit  Harga diskrit
  • 24.  Sinyal deterministik  Harganya dapat diprediksi  Sinyal acak (random signal)  Harganya tidak dapat diprediksi
  • 25.
  • 26. KONSEP FREKUENSI  Sinyal sinusoidal waktu kontinu  t)tcos(A)t(xa F = frekuensi [siklus/detik, hertz (Hz)] t = waktu A = amplituda  = frekuensi sudut[radian/detik]  = fasa [radian] )tF2cos(A)t(xF2 a 
  • 27. )tcos(A)t(xa   Untuk setiap frekuensi F  xa(t) periodik dasarperioda F 1 T)t(x)Tt(x papa   Sinyal-sinyal sinusoidal waktu kontinu dengan frekuensi berbeda dapat dibedakan  Frekuensi diperbesar Untuk suatu waktu tertentu jumlah perioda bertambah
  • 28.  Sinyal sinusoidal waktu diskrit  n)ncos(A)n(x f = frekuensi [siklus/sampel] n = bilangan bulat (integer) A = amplituda  = frekuensi [radian/sampel]  = fasa [radian] )nf2cos(A)n(xf2 
  • 29. )nf2cos(A)n(x o   x (n) periodik hanya bila frekuensi f merupakan bilangan rasional )nf2cos(]Nf2nf2cos[])Nn(f2cos[ )n(x)Nn(x oooo   12 1 f 6 oo    3   N k fk2Nf2 oo  Harga terkecil dari N disebut perioda dasar
  • 30.  Sinyal-sinyal sinusoidal waktu diskrit dengan frekuensi- frekuensi yang berbeda sebanyak 2 k adalah identik (tidak dapat dibedakan) )ncos(]n2ncos[]n)2cos[( ooo  k2 2,1,0k)ncos(A)n(x ok kk    2 1 f 2 1   Frekuensi diperbesar  harga maksimum f = 1/2
  • 33.  Sampling (pencuplikan)  Quantization (kuantisasi)  Coding (pengkodean) ANALOG TO DIGITAL CONVERSION 01011 Xa(t) QuantizerSampler Coder Discrete-time signal Quantized signal X(n) Xq(n) Digital signal Analog signal
  • 34.  Sampling (pencuplikan)  Sinyal waktu kontinu  sinyal waktu diskrit  T = sampling interval  Fs = sampling rate (sampel/detik)
  • 35. TRANSFORMASI VARIABEL BEBAS PADA PEMROSESAN SINYAL • Pergeseran  x(t-t0) → x(t) yg digeser sebesar t0  t0 > 0 → sinyal didelay sebesar t0  t0 < 0 → sinyal diforward sebesar t0 • Pencerminan  x(-t) → sinyal x(t) yang direfleksikan thdp t=0 • Gabungan Pergeseran&Pencerminan – X(3-t) = x(-t+3)=x(-(t-3)) • X(t) direfleksikan thd t=0 kemudian digeser kekanan 3 satuan. – X(-t-3) = x(-(t+3)) • X(t) direfleksikan thd t=0 kemudian digeser kekiri 3 satuan • Penskalaan Waktu → x() – || > 1 → x(t) menyatakan x(t) yg disusutkn interval waktunya – || < 1 → x(t) menyatakan x(t) yg dikembangkn interval waktunya
  • 36. Time Shifting &Time Scaling Pergeseran Penskalaan waktu
  • 37. • Sinyal wAktu Kontinyu Elementer – Fungsi Unit Step, u(t)=1 utk t>0, u(t) = 0 utk t<0 – Fungsi Ramp Satuan, r(t)=0 utk t<0, r(t)=t utk t>0 – Fungsi Impulse Satuan, (t)=1 utk t=0, (t)=0 utk t lain • Sinyal Waktu Diskrit Elementer – Fungsi Unit Step dan Impulse • u[n]=1 utk n>0, u[n] = 0 utk n<0 • [n]=1 utk n=0, [n]=0 utk n lain – Sekuen Eksponensial x[n]=C.e(j.o.n), x[n]=x(n+N) • o.N = m.2∏ → o/2∏ = m/N – X[n] akan periodik hanya jika o/2∏ berupa bil rasional Sinyal-Sinyal Elementer (Dasar)
  • 38. Sinyal Waktu Kontinyu Elementer Sinyal Unit Step Sinyal Ramp Satuan Kembali Sinyal Impulse
  • 39. Sinyal Waktu Diskrit Elementer Sinyal Impulse Sinyal Unit Step Kembali
  • 42. Manipulasi Sinyal Diskrit n = -10:10; x = [zeros(1,10) 1 4 -2 0 -1 2 zeros(1,5)]; title('Sinyal x(n)'); stem(n,x)
  • 43. %x(n) yang digeser satu kekiri n = -10:10; n1 = n+1; n2 = -n+1; x = [zeros(1,10) 1 4 -2 0 -1 2 zeros(1,5)]; subplot (2,1,1); stem(n,x); axis([-10 10 -2 4]); title('Sinyal x(n)'); subplot (2,1,2); stem(n1,x); axis([-10 10 -2 4]); title('Sinyal x(n-1)'); Manipulasi Sinyal Pergeseran
  • 44. Pencerminan Sinyal dan Pergeseran %Penceminan x(n) dan digeser satu kekiri n = -10:10; n1 = n+1; n2 = -n+1; x = [zeros(1,10) 1 4 -2 0 -1 2 zeros(1,5)]; subplot (2,1,1); stem(n,x); axis([-10 10 -2 4]); title('Sinyal x(n)'); subplot (2,1,2); stem(n2,x); axis([-10 10 -2 4]); title('Sinyal x(-n+1)');
  • 45. Tugas kelompok di kumpulkan hari ini via elmunsyah@gmail.com 12 September 2012 1. Jelaskan perbedaan sinyal analog dan sinyal digital. Beri contoh pada bidang komunikasi data komputer 2. Buat script matlab dan gambarnya, manipulasi sinyal sebagai berikut: Sinyal = -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2- 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Selanjutnya cerminkan sinyal tersebut, kemudian geser 3 step kekanan
  • 46. Materi 19 September 2012 1. Aritmatika Sinyal (Penguatan, Pelemahan, Penjumlahan, Pengurangan dan perkalian) 2. Aplikasi Pengolahan Sinyal
  • 52. Buatlah Simulasi Aplikasi Pengolahan Sinyal Rangkaian-1 Berikut Catatan: 1. Perhatikan nilai Resistor 2. Tampilkan Sinyal Analog: V4, V3, Vo dan Vo Diskrit V4 V3 Vo
  • 53. Buatlah Simulasi Aplikasi Pengolahan Sinyal Rangkaian-2 Berikut Catatan: 1. Perhatikan nilai Resistor 2. Tampilkan Sinyal Analog: V4, V3, Vo dan Vo Diskrit 2K Vo
  • 54. Tugas Perorangan di kumpulkan hari ini via elmunsyah@gmail.com 1. Kembangkan script matlab latihan penjumlahan dan perkalian, dengan menambah tampilan sinyal diskrit y3 pada tampilan matrik gambar 4x4. (2 Blok Gambar) 2. Jawablah pertanyaan pada masing-masing point 1 diatas. (fa=4&/8; pha2=0,25*pi dan 1,5*pi). (4 Blok Gambar) 3. Buat script matlab dan gambarnya, simulasi aplikasi pengolahan sinyal pada rangkaian pertama dan kedua. (2 Blok Gambar)
  • 56. KONSEP FREKUENSI  Sinyal sinusoidal waktu kontinu  t)tcos(A)t(xa F = frekuensi [siklus/detik, hertz (Hz)] t = waktu A = amplituda  = frekuensi sudut[radian/detik]  = fasa [radian] )tF2cos(A)t(xF2 a 
  • 57. )tcos(A)t(xa   Untuk setiap frekuensi F  xa(t) periodik dasarperioda F 1 T)t(x)Tt(x papa   Sinyal-sinyal sinusoidal waktu kontinu dengan frekuensi berbeda dapat dibedakan  Frekuensi diperbesar Untuk suatu waktu tertentu jumlah perioda bertambah
  • 58.  Sinyal sinusoidal waktu diskrit  n)ncos(A)n(x f = frekuensi [siklus/sampel] n = bilangan bulat (integer) A = amplituda  = frekuensi [radian/sampel]  = fasa [radian] )nf2cos(A)n(xf2 
  • 59. )nf2cos(A)n(x o   x (n) periodik hanya bila frekuensi f merupakan bilangan rasional )nf2cos(]Nf2nf2cos[])Nn(f2cos[ )n(x)Nn(x oooo   12 1 f 6 oo    3   N k fk2Nf2 oo  Harga terkecil dari N disebut perioda dasar
  • 60.  Sinyal-sinyal sinusoidal waktu diskrit dengan frekuensi- frekuensi yang berbeda sebanyak 2 k adalah identik (tidak dapat dibedakan) )ncos(]n2ncos[]n)2cos[( ooo  k2 2,1,0k)ncos(A)n(x ok kk    2 1 f 2 1   Frekuensi diperbesar  harga maksimum f = 1/2
  • 61.
  • 62.
  • 63. f2 diganti 4 dan 8 dengan pha2 tetap
  • 64. Output f2 diganti 4 dan 8 dg pha2 tetap
  • 65.
  • 66.
  • 67. f2 diganti 4 dan 8 dg pha2 tetap
  • 68. Output f2 diganti 4 dan 8 dg pha2 tetap
  • 69.
  • 70.
  • 73.
  • 75. Secara umum konvolusi didefinisikan sebagai cara untuk mengkombinasikan dua buah deret angka yang menghasilkan deret angka yang ketiga. Secara matematis, konvolusi adalah integral yang mencerminkan jumlah lingkupan dari sebuah fungsi a yang digeser atas fungsi b sehingga menghasilkan fungsi c. Konvolusi dilambangkan dengan asterisk ( *). Sehingga, a*b = c berarti fungsi a dikonvolusikan dengan fungsi b menghasilkan fungsi c. Fungsi Konvolusi adalah untuk ntuk menentukan hasil dari suatu sinyal masukan ke sistem dapat menggunakan teknik konvolusi.
  • 77.
  • 78. Dari hasil product and sum tersebut hasilnya dapat kita lihat dalam bentuk deret sebagai berikut: 2 5 11 9 9
  • 79. Script Matlab: Pada gambar disamping ini, menunjukkan sinyal x[n], bagian kedua menunjukkan sinyal v[n], sedangkan bagian ketiga atau yang paling bawah merupakan hasil konvolusi.
  • 80. 1. Tentukan konvolusi dari 2 fungsi sinyal sebagai berikut secara manual dan Matlab: a = [1 3 2 1 3 2 1 3 2] b = [3 2 1] 2. Buktikan bahwa secara manual dan Matlab conv (a,b) dan conv (b,a) dari sinyal berikut adalah sama: a=[1 3 2] b=[3 2 1]
  • 81. 3 11 13 10 13 13 10 13 13 7 2 Dari hasil product and sum tersebut hasilnya dapat kita lihat dalam bentuk deret sebagai berikut:
  • 82. a=[1 3 2]; b=[3 2 1]; y1=conv(a,b); y2=conv(b,a); subplot (2,1,1); stem (y1); %title (‘Hasil y1’); subplot (2,1,2); stem (y2); %title (‘Hasil y2’);
  • 83. Scrip Experiment a = [1 3 2 1 3 2 1 3 2]; b = [3 2 1]; y=conv(a,b) stem (y) a=[1 3 2]; b=[3 2 1]; Y1=conv(a,b) Y2=conv(b,a) Subplot (2,1,1); Stem (y1); Title (‘Hasil y1’) Subplot (2,1,2); Stem (y2); Title (‘Hasil y2’)
  • 84. Konsep dasar sinyal; Sistem dan pemrosesan sinyal; Sinyal kontinyu dan diskrit; Arithmatika sinyal; Operasi konvolusi. Praktik pengolahan sinyal akustik, penguatan dan pelemahan
  • 85. Sinyal Akustik Bunyi dapat terdengar oleh manusia apabila gelombang tersebut mencapai telinga manusia dengan frekuensi 20Hz – 20kHz , suara ini disebut dengan audiosonic atau dikenal dengan audio, gelombang suara pada batas frekuensi tersebut disebut dengan sinyal akustik. Bunyi atau suara dapat dibagi menjadi 4, yaitu: 1. Infrasound yaitu suara pada rentang frekuensi 0Hz-20Hz. 2. Audiosound yaitu suara pada rentang frekuensi 20Hz-20kHz. 3. Ultrasound yaitu suara pada rentang frekuensi 20kHz-1GHz. 4. Hypersound yaitu suara pada rentang frekuensi 1GHz-10THz. Sumber: Yulid dan Fazmah (2006)
  • 86. Pengolahan Sinyal Akustik Dalam domain waktu, sinyal digambarkan dengan bentuk waveform dimana sumbu-x menunjukkan time dan sumbu-y menunjukkan besarnya amplitude tiap waktu. Berikut cara untuk merekam dan menganalisa sinyal suara dengan software Matlab, antara lain dengan perintah wavrecord dan audiorecorder. Teknik tersebut mensyaratkan adanya souncard yang telah terpasang, baik internal maupun eksternal.
  • 87. Pengolahan Sinyal Akustik %Script pengolahan sinyal akustik %Nama ……., NIM ……. Fs=8192; % deklarasi frekuensi sampling y=wavrecord(5.0*Fs,Fs); % merekam suara selama lima detik figure(1); subplot (2,1,1); plot(y); % menampilkan gelombang sinyal kontinyu subplot (2,1,2); Stem(y); % menampilkan gelombang sinyal diskrit wavwrite(y,Fs,'Hakkun8192.wav') % menyimpan file .wav 1. Buat file script matlab sesuai dengan saudara, selanjutnya Amati perubahan pada figure, suara melalui soundRecorder 2. Beri identitas hasil subplot dg title, xlabel dan ylabel 3. Ubah sampling sebesar 1K, beri file nama1K.wav. 4. Amati perubahan pd figure, suara dg soundRecorder, Bandingkan.
  • 88. 5. Ubah sampling sebesar 16K, beri file nama16K.wav. 6. Amati perubahan pd figure, suara dg soundRecorder, Bandingkan dg suara yang tersampling 8k dan 1k. 7. Ubah y=wavrecord(5.0*Fs,Fs); dg y=wavread(‘hakkun8192’); beri diawal script terakhir dengan tanda % tambahkan perintah seperti berikut ini: y1=wavread(‘hakkun8192’); penguat=2.0; y2=penguat*y1 subplot (2,1,3); plot(y2); % menampilkan gelombang sinyal yg dikuatkan wavwrite(y2,Fs,'Hakkun8192x2.wav') % menyimpan file .wav 8. Amati perubahan pd figure, suara dg soundRecorder, Bandingkan dg suara yang tersampling 8k. 9. Untuk lebih mengamati, rubah nilai penguat dg 0,1 selanjutnya amati sebagaimana langkah 8 diatas.
  • 89. Mengubah Waveform Menjadi Spectrum Transformasi yang mampu mengubah waveform menjadi spectrum untuk mengetahui besarnya magnitude tiap waktu, dapat mengguna- kan FFT atau Fast Fourier Transform. Berikut cara mengubah waveform dari sinyal y hasil perekaman menjadi spectrum sebagaimana script berikut: fs=1024*8 z=wavread('Hakkun8192.wav'); Y=fft(z); f=fs*(0:length(Y)-1)/length(Y); figure(2); plot(f,abs(Y)); title(’Kandungan frekuensi sinyal y (gambar 2 sisi)’) xlabel(’frekuensi (Hz)’); ylabel(‘Magnitude’)