SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
BAGIAN-BAGIAN SURAT NIAGA 
DAN CARA PENULISAN
Berfungsi sebagai penunjuk identitas pengirim surat. Surat resmi pemerintah atau 
perusahaan ditulis di atas kertas yang sudah berkepala surat (biasanya sudah dicetak). 
Kepala surat ini dapat juga dipakai sebagai alat promosi, dengan mencantumkan bidang 
usaha, kantor-kantor cabang, bank-bank langganannya, dan nomor alat komunikasi 
seperti telepon, kotak pos, dan faksimile. 
 Unsur-unsur kepala surat adalah: 
a. unsur utama: nama perusahaan, alamat lengkap, nomor telepon 
b. unsur tambahan: logo/simbol jawatan/perusahaan, nama bank langganan, 
alamat kantor cabang, dan bidang usaha 
 Pencetakan kepala surat adalah sebagai berikut: 
Salah: P.T. RADIO FREQUENCY COMMUNICATION 
(Manufacturing Consulting System Design-Communication System) 
Jl. Ir. H. Juanda No. 47 P.O. Box 70 Bandung 
Telephone (022)912345, 674432 
Facsimile (022) 977765 
Benar: PT RADIO FREQUENCY COMMUNICATION 
(Manufacturing Consulting System Design-Communication System) 
Jalan Ir. H. Juanda 47 Kotak Pos 70 Bandung 40136 
Telepon (022)912345, 674432 
Faksimile (022) 977765
Tanggal surat berfungsi untuk memberi tahu kepada si penerima 
surat kapan surat itu ditulis. 
- Tanggal surat dinas tidak perlu didahului nama kota, karena nama kota 
sudah tercantum pada kepala surat. 
- Nama bulan jangan disingkat atau ditulis dengan angka (November 
menjadi Nov. atau 11). 
- Tahun juga ditulis lengkap, tidak disingkat dengan tanda koma di atas. 
- Akhir tanggal surat tidak dibubuhkan tanda baca apa pun. 
Ketentuan tersebut di atas tidak berlaku untuk penulisan surat pribadi, 
Contoh: 
Salah: Benar: 
Jakarta, 28 Okt. 1987 28 Oktober 1987 
Bandung, 28-10-‘87
Setiap surat keluar dari sebuah perusahaan harus diberi nomor untuk 
memudahkan penggandaan, pengarsipan, dan pengacuan di dalam balasan 
surat. Oleh penerima surat nomor surat yang diterima dapat disebutkan sebagai 
acuan atau petunjuk di dalam surat jawaban. Demikian pula memudahkan 
mencari surat itu kembali jika diperlukan, dan mengetahui setiap waktu banyaknya 
surat yang keluar. 
Setiap perusahaan mempunyai kode penomoran sendiri, namun sekurang-kurangnya 
penomoran surat menunjukkan nomor surat keluar, kode (jenis) surat, 
bulan, dan tahu surat. 
Contoh: Nomor: 35/SP/IV/2014 
Keterangan: 35 – nomor urut surat keluar 
SP – singkatan dari Surat Penawaran 
IV - penanda bulan (April) saat surat dikirim 
2014 - tahun surat dikirim 
Penulisan nomor dan kode surat diatur sebagai berikut: 
Kata Nomor (lengkap) diikuti tanda titik dua atau jika nomor itu disingkat dengan 
No., penulisannya diikuti tanda titik, kemudian tanda titik dua. Garis miring yang 
digunakan dalam nomor dan kode surat tidak didahului dan tidak diikuti spasi. 
Angka tahun ditulis dengan lengkap, dan tidak diikuti tanda baca apa pun. 
Salah: Nomor:32421/F8/UI.5/87.- Benar: Nomor: 3245/F8/UI.5/1987
Penulisan Lampiran setelah nomor surat berguna agar penerima surat 
dapat meneliti dan melihat kembali banyaknya sesuatu yang dilampirkan. Yang 
dilampirkan itu dapat berupa buku, fotokopi surat keterangan yang diperlukan, 
brosur, kuitansi, dan sebagainya. 
Penulisan Lampiran mengikuti aturan sebagai berikut: 
Kata Lampiran atau Lamp. diikuti tanda titik dua. Kemudian dicantumkan 
jumlah yang dilampirkan, tidak diikuti tanda baca apa pun. 
Salah: Lampiran: satu berkas Benar: Lampiran: Satu berkas 
Lamp.: dua eksemplar Lamp.: Dua eksemplar 
Lamp.: seratus dua eksemplar Lamp.: 102 eksemplar 
Huruf awal kata satu dan dua harus kapital, sedangkan kata yang lain 
dengan huruf kecil semua. Pada akhir lampiran tidak perlu ada tanda baca apa 
pun. Jika bilangan yang menunjukkan jumlah barang pada lampiran dapat 
dituliskan dengan satu atau dua angka, bilangan tersebut dituliskan dengan huruf 
(seperti Satu berkas, Dua eksemplar). Akan tetapi, jika bilangan itu lebih dari dua 
angka, pencantumannya dalam lampiran dengan angka (misalnya: 102 
eksemplar). 
Bila tidak ada yang dilampirkan, kata Lampiran tidak perlu dicantumkan. 
Salah : Lampiran: - 
Lamp.: 0
Penulisan Hal setelah Lampiran berguna agar 
pembaca dengan cepat mengetahui hal yang 
dibicarakan dalam surat tersebut sebelum membaca 
isi surat selengkapnya. Hal surat dituliskan dengan 
singkat. Sebaiknya digunakan kata Hal dan bukan 
Perihal. 
Salah : 
Hal: Penentuan petugas pameran (dalam rangka Dies 
Natalis VI dan Lustrum II)yang akan diselenggarakan 
tanggal 5-10 Oktober 1987 
Benar: 
Hal: Petugas pameran Dies Natalis
Alamat (bagian dalam) surat digunakan sebagai petunjuk langsung siapa yang 
harus menerima surat. Penulisan alamat (dalam) surat diatur sebagai berikut: 
 Alamat yang dituju ditulis di sebelah kiri surat pada jarak tengah antara hal surat 
dan salam pembuka. Posisi alamat surat pada sisi sebelah kiri ini lebih 
menguntungkan daripada dituliskan di sebelah kanan karena kemungkinan 
pemenggalan alamat tidak ada. Alamat yang cukup panjang pun dapat dituliskan 
tanpa dipenggal karena tempatnya cukup leluasa. 
Alamat surat tidak diawali kata kepada karena kata tersebut berfungsi sebagai 
penghubung intrakalimat yang menyatakan arah. (Alamat pengirim pun tidak 
didahului kata dari karena kata dari berfungsi sebagai penghubung intrakalimat 
yang menyatakan asal) 
 Alamat yang dituju diawali dengan Yth. (diikuti titik) atau Yang terhormat(tidak 
diikuti titik) 
 Sebelum mencantumkan nama orang yang dituju, biasanya penulis surat 
mencantumkan sapaan Ibu, Bapak, Saudara atau Sdr. 
 Jika nama orang yang dituju bergelar akademik yang ditulis di depan 
namanya(seperti Drs., Ir., dan Drg.) ,pangkat (seperti sersan atau kapten), jabatan 
(seperti direktur PT atau kepala instansi tertentu) kata sapaan Bapak, Ibu, dan 
Saudara tidak digunakan
Salam pembuka merupakan tanda hormat penulis 
surat sebelum penulis surat berkomunikasi. Salam 
pembuka dalam surat resmi perlu dipertahankan 
karena bagian ini merupakan salah satu penanda surat 
yang sopan dan adab. 
Salam pembuka dicantumkan di sebelah kiri satu 
garis tepi dengan nomor, lampiran, hal, dan alamat 
surat. Huruf pertama awal kata ditulis dengan huruf 
kapital, sedangkan kata yang lain ditulis dengan huruf 
kecil semua, kemudian salam pemuka itu diikuti koma. 
Contoh: Dengan hormat, (D kapital, h kecil), Salam 
sejahtera (S besar, s kecil),
Tubuh surat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 
a. Paragraf Pembuka Surat 
Paragraf pembuka surat adalah pengantar isi surat untuk mengajak 
pembaca surat menyesuaikan perhatiannya kepada pokok surat yang 
sebenarnya. 
b. Paragraf Isi Surat 
Paragraf isi merupakan pokok surat yang memuat sesuatu yang 
diberitahukan, yang dikemukakan, atau yang dikehendaki oleh pengirim 
surat. Sesuatu yang disampaikan inilah yang diharapkan memperoleh 
tanggapan, jawaban, atau reaksi dari penerima surat. Agar pesannya 
sampai kepada si penerima surat sesuai dengan keinginan pengirim, 
penggunaan singkatan, atau istilah yang yang tidak lazim hendaklah 
dihindari karena hal itu akan membingungkan penerima surat. Setiap 
paragraf isi surat hanya berbicara tentang satu masalah. Jika ada 
masalah lain, masalah itu dituangkan dalam paragraf yang berbeda. 
Kalimat-kalimat dalam paragraf isi hendaknya pendek, tetapi jelas, tidak 
menimbulkan salah tafsir. Rumusan surat juga harus menarik, tidak 
membosankan, hormat dan sopan.
Salam penutup berfungsi untuk menunjukkan rasa hormat penulis 
surat setelah berkomunikasi dengan pembaca surat. Salam 
penutup dicantumkan di antara paragraf penutup dan tanda 
tangan pengirim. Salam penutup yang lazim digunakan dalam 
surat-surat dinas bermacam-macam bergantung pada posisi 
pengirim terhadap penerima surat. 
Huruf awal kata salam penutup ditulis dengan huruf kapital, 
sedangkan kata lainnya ditulis dengan huruf kecil. Sesudah salam 
penutup dibubuhkan tanda koma. Bila tidak ada salam pembuka, 
maka tidak perlu dicantumkan salam penutup. 
Salah: Benar: 
Salam Takzim, Salam takzim 
Wassalam, Wassalam, 
Hormat Kami, Hormat kami,
Surat dinas dianggap sah jika ditandatangani oleh pejabat yang berwenang, 
yaitu pemegang pimpinan suatu instansi, lembaga, atau organisasi. Nama jelas 
penanda tangan dicantumkan di bawah tanda tangan dengan huruf awal setiap kata 
ditulis kapital, tanpa diberi kurung dan tanpa diberi tanda baca apa pun. Di bawah 
nama penanda tangan dicantumkan nama jabatan sebagai identitas penanda tangan 
tersebut. Jika akan dicantumkan nomor induk pegawai pejabat yang bersangkutan, 
pencantumannya di antara nama jelas dan jabatan. Pencantuman NIP bukan suatu 
keharusan. 
Penulisan nama instansi atau organisasi sebelum tanda tangan dianggap benar 
bila penanda tangan surat tersebut bukan pimpinan instansi yang bersangkutan, 
melainkan petugas yang mewakilinya. (Akan diuraikan pada pembicaraan fungsi 
singkatan a.n. dan u.b.). 
Salah : 
Tanda tangan Tanda tangan 
(IR. GURITNO) (DRS SARKAWI) 
Kepala NIP 130425322 
Benar : 
(tanda tangan) (tanda tangan) 
Ir. Guritnoi Drs. Sarkawi 
Kepala NIP 130425322
Ada beberapa instansi yang menamakan bagian ini tindasan atau c.c. 
(carbon copy), Pusat Bahasa tidak menganjurkan penggunaan istilah 
tersebut. Yang dianjurkan Pusat Bahasa adalah Tembusan. 
Tembusan berfungsi untuk memberitahukan kepada pembaca 
bahwa surat tersebut dikirimkan juga kepada pihak lain yang perlu ikut 
mengetahui pula isi surat itu. 
Salah: Benar: 
Tembusan: Tembusan: 
1. Kepada Yth. Direktur Keuangan 1. Direktur Keuangan 
(sebagai laporan) 2. Kepala Bagian 
Pemasaran 
2. Yth. Kepala Bagian Pemasaran 
(sebagai undangan)
Inisial disebut juga sandi, yaitu kode pengenal 
yang berupa singkatan nama pengonsep dan 
singkatan nama pengetik surat. Inisial atau sandi 
berguna untuk mengetahui siapa pengonsep dan 
pengetik surat sehingga jika terjadi kesalahan dalam 
surat tersebut, pengonsep dan pengetik surat dapat 
dihubungi dengan mudah. Nama pengonsep disingkat 
dengan huruf kapital, nama pengetik disingkat dengan 
huruf kecil. 
Inisial ditempatkan di bagian bawah di sebelah kiri. 
Contoh: 
 BS / rs (pengonsep Bambang Siswanto, pengetik 
Restu Suryani)
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Warnet Raha
 

What's hot (20)

Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
tugas agama kelompok 04.pptx
tugas agama kelompok 04.pptxtugas agama kelompok 04.pptx
tugas agama kelompok 04.pptx
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
PPT Bahasa Indonesia kelas XII - Surat Lamaran Kerja.pptx
PPT Bahasa Indonesia kelas XII - Surat Lamaran Kerja.pptxPPT Bahasa Indonesia kelas XII - Surat Lamaran Kerja.pptx
PPT Bahasa Indonesia kelas XII - Surat Lamaran Kerja.pptx
 
Menulis surat
Menulis suratMenulis surat
Menulis surat
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Materi Kelas XII "Surat lamaran pekerjaan"
Materi Kelas XII "Surat lamaran pekerjaan"Materi Kelas XII "Surat lamaran pekerjaan"
Materi Kelas XII "Surat lamaran pekerjaan"
 
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Materi social function, generic structure, and language
Materi social function, generic structure, and languageMateri social function, generic structure, and language
Materi social function, generic structure, and language
 
Sekretaris
SekretarisSekretaris
Sekretaris
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Surat dinas
Surat dinasSurat dinas
Surat dinas
 
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan MiringBahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
 
macam macam jenis surat
macam macam jenis suratmacam macam jenis surat
macam macam jenis surat
 

Similar to Bagian-Bagian Surat dan Cara Penulisan

ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN.pptx
ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN.pptxADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN.pptx
ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN.pptx
SALIMMMH
 
Pengertian fungsi-bentuk-dan-sistematika-surat
Pengertian fungsi-bentuk-dan-sistematika-surat Pengertian fungsi-bentuk-dan-sistematika-surat
Pengertian fungsi-bentuk-dan-sistematika-surat
aditya agil pamungkas
 
Bahasa dalam Surat Menyurat
Bahasa dalam Surat MenyuratBahasa dalam Surat Menyurat
Bahasa dalam Surat Menyurat
Sunarti Narti
 

Similar to Bagian-Bagian Surat dan Cara Penulisan (20)

ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN.pptx
ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN.pptxADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN.pptx
ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN.pptx
 
Dagang (2)
Dagang (2)Dagang (2)
Dagang (2)
 
Surat 17 feb_21 uksu
Surat 17 feb_21 uksuSurat 17 feb_21 uksu
Surat 17 feb_21 uksu
 
Surat
Surat Surat
Surat
 
Pengertian fungsi-bentuk-dan-sistematika-surat
Pengertian fungsi-bentuk-dan-sistematika-surat Pengertian fungsi-bentuk-dan-sistematika-surat
Pengertian fungsi-bentuk-dan-sistematika-surat
 
Surat dalam Bahasa Indonesia
Surat dalam Bahasa IndonesiaSurat dalam Bahasa Indonesia
Surat dalam Bahasa Indonesia
 
Surat menyurat presentasi
Surat menyurat presentasiSurat menyurat presentasi
Surat menyurat presentasi
 
Surat menyurat presentasi
Surat menyurat presentasiSurat menyurat presentasi
Surat menyurat presentasi
 
Administrasi surat
Administrasi suratAdministrasi surat
Administrasi surat
 
Bagian-Bagian Surat
Bagian-Bagian SuratBagian-Bagian Surat
Bagian-Bagian Surat
 
Bahasa dalam Surat Menyurat
Bahasa dalam Surat MenyuratBahasa dalam Surat Menyurat
Bahasa dalam Surat Menyurat
 
Surat BHS. Indonesia kelas XII smt 1
Surat BHS. Indonesia kelas XII smt 1Surat BHS. Indonesia kelas XII smt 1
Surat BHS. Indonesia kelas XII smt 1
 
Membuat surat dan dokumen
Membuat surat dan dokumen   Membuat surat dan dokumen
Membuat surat dan dokumen
 
Tata naskah-dinas-diklat-camat-pusenif
Tata naskah-dinas-diklat-camat-pusenif Tata naskah-dinas-diklat-camat-pusenif
Tata naskah-dinas-diklat-camat-pusenif
 
Surat Formal
Surat FormalSurat Formal
Surat Formal
 
Administrasi surat1
Administrasi surat1Administrasi surat1
Administrasi surat1
 
Komunikasi bertulis
Komunikasi bertulisKomunikasi bertulis
Komunikasi bertulis
 
Bahasa Indonesia, surat resmi
Bahasa Indonesia, surat resmiBahasa Indonesia, surat resmi
Bahasa Indonesia, surat resmi
 
Hakikat surat
Hakikat suratHakikat surat
Hakikat surat
 
PPT surat dinas salsabila putri rizky
PPT surat dinas salsabila putri rizkyPPT surat dinas salsabila putri rizky
PPT surat dinas salsabila putri rizky
 

More from Kurnia Kim

More from Kurnia Kim (6)

Laporan Aplikasi Persamaan Kuadrat
Laporan Aplikasi Persamaan KuadratLaporan Aplikasi Persamaan Kuadrat
Laporan Aplikasi Persamaan Kuadrat
 
Seni Rupa
Seni RupaSeni Rupa
Seni Rupa
 
Minyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan ManfaatnyaMinyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan Manfaatnya
 
Biologi Seputar Kehidupan Cacing Pita
Biologi Seputar Kehidupan Cacing PitaBiologi Seputar Kehidupan Cacing Pita
Biologi Seputar Kehidupan Cacing Pita
 
Sejarah Indonesia Tentang Mengenal Api
Sejarah Indonesia Tentang Mengenal ApiSejarah Indonesia Tentang Mengenal Api
Sejarah Indonesia Tentang Mengenal Api
 
Peluang (Probabilitas)
Peluang (Probabilitas)Peluang (Probabilitas)
Peluang (Probabilitas)
 

Recently uploaded

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Bagian-Bagian Surat dan Cara Penulisan

  • 1. BAGIAN-BAGIAN SURAT NIAGA DAN CARA PENULISAN
  • 2. Berfungsi sebagai penunjuk identitas pengirim surat. Surat resmi pemerintah atau perusahaan ditulis di atas kertas yang sudah berkepala surat (biasanya sudah dicetak). Kepala surat ini dapat juga dipakai sebagai alat promosi, dengan mencantumkan bidang usaha, kantor-kantor cabang, bank-bank langganannya, dan nomor alat komunikasi seperti telepon, kotak pos, dan faksimile.  Unsur-unsur kepala surat adalah: a. unsur utama: nama perusahaan, alamat lengkap, nomor telepon b. unsur tambahan: logo/simbol jawatan/perusahaan, nama bank langganan, alamat kantor cabang, dan bidang usaha  Pencetakan kepala surat adalah sebagai berikut: Salah: P.T. RADIO FREQUENCY COMMUNICATION (Manufacturing Consulting System Design-Communication System) Jl. Ir. H. Juanda No. 47 P.O. Box 70 Bandung Telephone (022)912345, 674432 Facsimile (022) 977765 Benar: PT RADIO FREQUENCY COMMUNICATION (Manufacturing Consulting System Design-Communication System) Jalan Ir. H. Juanda 47 Kotak Pos 70 Bandung 40136 Telepon (022)912345, 674432 Faksimile (022) 977765
  • 3. Tanggal surat berfungsi untuk memberi tahu kepada si penerima surat kapan surat itu ditulis. - Tanggal surat dinas tidak perlu didahului nama kota, karena nama kota sudah tercantum pada kepala surat. - Nama bulan jangan disingkat atau ditulis dengan angka (November menjadi Nov. atau 11). - Tahun juga ditulis lengkap, tidak disingkat dengan tanda koma di atas. - Akhir tanggal surat tidak dibubuhkan tanda baca apa pun. Ketentuan tersebut di atas tidak berlaku untuk penulisan surat pribadi, Contoh: Salah: Benar: Jakarta, 28 Okt. 1987 28 Oktober 1987 Bandung, 28-10-‘87
  • 4. Setiap surat keluar dari sebuah perusahaan harus diberi nomor untuk memudahkan penggandaan, pengarsipan, dan pengacuan di dalam balasan surat. Oleh penerima surat nomor surat yang diterima dapat disebutkan sebagai acuan atau petunjuk di dalam surat jawaban. Demikian pula memudahkan mencari surat itu kembali jika diperlukan, dan mengetahui setiap waktu banyaknya surat yang keluar. Setiap perusahaan mempunyai kode penomoran sendiri, namun sekurang-kurangnya penomoran surat menunjukkan nomor surat keluar, kode (jenis) surat, bulan, dan tahu surat. Contoh: Nomor: 35/SP/IV/2014 Keterangan: 35 – nomor urut surat keluar SP – singkatan dari Surat Penawaran IV - penanda bulan (April) saat surat dikirim 2014 - tahun surat dikirim Penulisan nomor dan kode surat diatur sebagai berikut: Kata Nomor (lengkap) diikuti tanda titik dua atau jika nomor itu disingkat dengan No., penulisannya diikuti tanda titik, kemudian tanda titik dua. Garis miring yang digunakan dalam nomor dan kode surat tidak didahului dan tidak diikuti spasi. Angka tahun ditulis dengan lengkap, dan tidak diikuti tanda baca apa pun. Salah: Nomor:32421/F8/UI.5/87.- Benar: Nomor: 3245/F8/UI.5/1987
  • 5. Penulisan Lampiran setelah nomor surat berguna agar penerima surat dapat meneliti dan melihat kembali banyaknya sesuatu yang dilampirkan. Yang dilampirkan itu dapat berupa buku, fotokopi surat keterangan yang diperlukan, brosur, kuitansi, dan sebagainya. Penulisan Lampiran mengikuti aturan sebagai berikut: Kata Lampiran atau Lamp. diikuti tanda titik dua. Kemudian dicantumkan jumlah yang dilampirkan, tidak diikuti tanda baca apa pun. Salah: Lampiran: satu berkas Benar: Lampiran: Satu berkas Lamp.: dua eksemplar Lamp.: Dua eksemplar Lamp.: seratus dua eksemplar Lamp.: 102 eksemplar Huruf awal kata satu dan dua harus kapital, sedangkan kata yang lain dengan huruf kecil semua. Pada akhir lampiran tidak perlu ada tanda baca apa pun. Jika bilangan yang menunjukkan jumlah barang pada lampiran dapat dituliskan dengan satu atau dua angka, bilangan tersebut dituliskan dengan huruf (seperti Satu berkas, Dua eksemplar). Akan tetapi, jika bilangan itu lebih dari dua angka, pencantumannya dalam lampiran dengan angka (misalnya: 102 eksemplar). Bila tidak ada yang dilampirkan, kata Lampiran tidak perlu dicantumkan. Salah : Lampiran: - Lamp.: 0
  • 6. Penulisan Hal setelah Lampiran berguna agar pembaca dengan cepat mengetahui hal yang dibicarakan dalam surat tersebut sebelum membaca isi surat selengkapnya. Hal surat dituliskan dengan singkat. Sebaiknya digunakan kata Hal dan bukan Perihal. Salah : Hal: Penentuan petugas pameran (dalam rangka Dies Natalis VI dan Lustrum II)yang akan diselenggarakan tanggal 5-10 Oktober 1987 Benar: Hal: Petugas pameran Dies Natalis
  • 7. Alamat (bagian dalam) surat digunakan sebagai petunjuk langsung siapa yang harus menerima surat. Penulisan alamat (dalam) surat diatur sebagai berikut:  Alamat yang dituju ditulis di sebelah kiri surat pada jarak tengah antara hal surat dan salam pembuka. Posisi alamat surat pada sisi sebelah kiri ini lebih menguntungkan daripada dituliskan di sebelah kanan karena kemungkinan pemenggalan alamat tidak ada. Alamat yang cukup panjang pun dapat dituliskan tanpa dipenggal karena tempatnya cukup leluasa. Alamat surat tidak diawali kata kepada karena kata tersebut berfungsi sebagai penghubung intrakalimat yang menyatakan arah. (Alamat pengirim pun tidak didahului kata dari karena kata dari berfungsi sebagai penghubung intrakalimat yang menyatakan asal)  Alamat yang dituju diawali dengan Yth. (diikuti titik) atau Yang terhormat(tidak diikuti titik)  Sebelum mencantumkan nama orang yang dituju, biasanya penulis surat mencantumkan sapaan Ibu, Bapak, Saudara atau Sdr.  Jika nama orang yang dituju bergelar akademik yang ditulis di depan namanya(seperti Drs., Ir., dan Drg.) ,pangkat (seperti sersan atau kapten), jabatan (seperti direktur PT atau kepala instansi tertentu) kata sapaan Bapak, Ibu, dan Saudara tidak digunakan
  • 8. Salam pembuka merupakan tanda hormat penulis surat sebelum penulis surat berkomunikasi. Salam pembuka dalam surat resmi perlu dipertahankan karena bagian ini merupakan salah satu penanda surat yang sopan dan adab. Salam pembuka dicantumkan di sebelah kiri satu garis tepi dengan nomor, lampiran, hal, dan alamat surat. Huruf pertama awal kata ditulis dengan huruf kapital, sedangkan kata yang lain ditulis dengan huruf kecil semua, kemudian salam pemuka itu diikuti koma. Contoh: Dengan hormat, (D kapital, h kecil), Salam sejahtera (S besar, s kecil),
  • 9. Tubuh surat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: a. Paragraf Pembuka Surat Paragraf pembuka surat adalah pengantar isi surat untuk mengajak pembaca surat menyesuaikan perhatiannya kepada pokok surat yang sebenarnya. b. Paragraf Isi Surat Paragraf isi merupakan pokok surat yang memuat sesuatu yang diberitahukan, yang dikemukakan, atau yang dikehendaki oleh pengirim surat. Sesuatu yang disampaikan inilah yang diharapkan memperoleh tanggapan, jawaban, atau reaksi dari penerima surat. Agar pesannya sampai kepada si penerima surat sesuai dengan keinginan pengirim, penggunaan singkatan, atau istilah yang yang tidak lazim hendaklah dihindari karena hal itu akan membingungkan penerima surat. Setiap paragraf isi surat hanya berbicara tentang satu masalah. Jika ada masalah lain, masalah itu dituangkan dalam paragraf yang berbeda. Kalimat-kalimat dalam paragraf isi hendaknya pendek, tetapi jelas, tidak menimbulkan salah tafsir. Rumusan surat juga harus menarik, tidak membosankan, hormat dan sopan.
  • 10.
  • 11. Salam penutup berfungsi untuk menunjukkan rasa hormat penulis surat setelah berkomunikasi dengan pembaca surat. Salam penutup dicantumkan di antara paragraf penutup dan tanda tangan pengirim. Salam penutup yang lazim digunakan dalam surat-surat dinas bermacam-macam bergantung pada posisi pengirim terhadap penerima surat. Huruf awal kata salam penutup ditulis dengan huruf kapital, sedangkan kata lainnya ditulis dengan huruf kecil. Sesudah salam penutup dibubuhkan tanda koma. Bila tidak ada salam pembuka, maka tidak perlu dicantumkan salam penutup. Salah: Benar: Salam Takzim, Salam takzim Wassalam, Wassalam, Hormat Kami, Hormat kami,
  • 12. Surat dinas dianggap sah jika ditandatangani oleh pejabat yang berwenang, yaitu pemegang pimpinan suatu instansi, lembaga, atau organisasi. Nama jelas penanda tangan dicantumkan di bawah tanda tangan dengan huruf awal setiap kata ditulis kapital, tanpa diberi kurung dan tanpa diberi tanda baca apa pun. Di bawah nama penanda tangan dicantumkan nama jabatan sebagai identitas penanda tangan tersebut. Jika akan dicantumkan nomor induk pegawai pejabat yang bersangkutan, pencantumannya di antara nama jelas dan jabatan. Pencantuman NIP bukan suatu keharusan. Penulisan nama instansi atau organisasi sebelum tanda tangan dianggap benar bila penanda tangan surat tersebut bukan pimpinan instansi yang bersangkutan, melainkan petugas yang mewakilinya. (Akan diuraikan pada pembicaraan fungsi singkatan a.n. dan u.b.). Salah : Tanda tangan Tanda tangan (IR. GURITNO) (DRS SARKAWI) Kepala NIP 130425322 Benar : (tanda tangan) (tanda tangan) Ir. Guritnoi Drs. Sarkawi Kepala NIP 130425322
  • 13. Ada beberapa instansi yang menamakan bagian ini tindasan atau c.c. (carbon copy), Pusat Bahasa tidak menganjurkan penggunaan istilah tersebut. Yang dianjurkan Pusat Bahasa adalah Tembusan. Tembusan berfungsi untuk memberitahukan kepada pembaca bahwa surat tersebut dikirimkan juga kepada pihak lain yang perlu ikut mengetahui pula isi surat itu. Salah: Benar: Tembusan: Tembusan: 1. Kepada Yth. Direktur Keuangan 1. Direktur Keuangan (sebagai laporan) 2. Kepala Bagian Pemasaran 2. Yth. Kepala Bagian Pemasaran (sebagai undangan)
  • 14. Inisial disebut juga sandi, yaitu kode pengenal yang berupa singkatan nama pengonsep dan singkatan nama pengetik surat. Inisial atau sandi berguna untuk mengetahui siapa pengonsep dan pengetik surat sehingga jika terjadi kesalahan dalam surat tersebut, pengonsep dan pengetik surat dapat dihubungi dengan mudah. Nama pengonsep disingkat dengan huruf kapital, nama pengetik disingkat dengan huruf kecil. Inisial ditempatkan di bagian bawah di sebelah kiri. Contoh:  BS / rs (pengonsep Bambang Siswanto, pengetik Restu Suryani)