SlideShare a Scribd company logo
1 of 88
.
Paradigma air
 Air adalah benda sosial (yang
mengandung nilai ekonomi)
 Sumber daya air bukan warisan leluhur
tetapi merupakan titipan generasi
mendatang
 Azas pengelolaan (keadilan, kemanfaatan,
kelestarian, keterpaduan &
keseimbangan)
 Prinsip pengelolaan “one river, one
integrated management plan “
Permaslahan & Isu Strategis
 Daya dukung air baku untuk air minum
semakin terbatas (akibat pengelolaan
daerah tangkapan air kurang baik)
 Peningkatan jumlah penduduk yang
memicu peningkatan aktivitas
(kelangkaan air & memicu konflik)
 Air masih dipandang sebagai benda sosial
& merupakan urusan pemerintah
(pengelolaannya membutuhkan biaya
besar)
.
Permasalahan
Ketidakseimbangan
Antara kesediaan air
Kebutuhan
Air
Cendrung
Menurun Cendrung
Meningkat
SDA Wajib Dikelola
VS
Arah kebijakan peningkatan air baku
berkelanjutan
 Peningkatan Penyediaan air baku
untuk air minum
 Peningkatan pengelolaan SDA
berbasis wilayah sungai
 Konservasi wilayah tangkapan air
 Perlindungan air baku dari
pencemaran
Upaya mengatasi Permasalahan Sumber
Daya Air
 Pendekatan teknis (pembangunan &
pemeliharaan sarana)
 Pendekatan non teknis (public awarenes
campaign) mempunyai andil untuk peduli
permasalahan & peningkatan
nonstruktur/regulasi atau aturan
MENGAPA PENTING?
 Untuk menjamin keberlanjutan
ketersediaan air baku:
• Pengelolaan sumber daya air yang
terpadu:
 Keterpaduan antar wilayah.
 Keterpaduan pengelolaan sumber daya air
dengan pengelolaan limbah.
 Keterpaduan antar stakeholder.
 Keterpaduan antara pengelolaan pasokan
dengan pengelolaan kebutuhan.
• Pengembangan alternatif sumber air.
UU RI No.7 tahun 2004
Tentang
Sumber Daya Air
 .
Mewujudkan
Kesejahteraan
Masyarakat
Sumber Daya Air
(SDA)
Perspektif
Air Minum
dan
Sanitasi
Lingkungan
Irigasi &
Drainase
Pengelolaan
Berbasis
Masy.
Pengelolaan
Berbasis
Lembaga
Undang-Undang No.7 Tahun 2004
SUMBER DAYA AIR
Kerangka Kebijakan Air Minum
dan Penyehatan Lingkungan
Etc.Etc.
Dll.
Krisis Air baku?.....2
Krisis air baku merupakan awal
terjadinya konflik air:
• Konflik antar peruntukan (intra / antar
individual)
• Konflik antar sektor
• Konflik antar wilayah
Pengertian
 Sumber Daya Air adalah Air, Sumber air
dan daya air yang terkandung di dalamnya
 Sumber air adalah tempat atau wadah air
alami dan/atau buatan yang terdapat
pada diatas atau dibawah permukaan
tanah
 Daya air adalah potensi yang terkandung
dalam air dan/atau pada sumber air yang
dapat memberikan manfaat maupun
kerugian bagi kehidupan dan
penghidupan manusia & Lingkungan
.
 Pengelolaan Sumber Daya Air yaitu Meliputi
Konservasi, Pendayagunaan & pengendalian daya
rusak air
 Pengelolaan SDA secara terpadu, yaitu
Pengelolaan yang dilaksanakan dengan melibatkan
semua pemilik kepentingan antar sektor & antar
wilayah administrasi
 Pengelolaan SDA berwawasan lingkungan
Hidup, yaitu Pengelolaan yang memperhatikan
keseimbangan ekosistim & daya dukung
lingkungan
 Pengelolaan SDA berkelanjutan, yaitu
Pengelolaan sumberdaya air tidak hanya ditujukan
untuk kepentingan generasi sekarang, tepai juga
untuk generasi yang akan datang
Pengelolaan SDA Air terpadu
 Satu sungai, satu rencana & satu
pengelolaan
 Keberlanjutan :
Teknis
Finasial
Kelembagaan
Sosial
Ekonomi & lingkungan
Pengelolaan SDA
Terlalu banyak air, kekurangan air, &
pencemaran air
Holistik, terencana dan menyeluruh
Harus berdasarkan prinsip partisipasi
Diprioritaskan pada sungai-sungai
yang strategis
Terdesentralisasi
Karakteristik SDA
 Dapat mencakup beberapa wilayah administratif
(Cross administratif boundary) dikarenakan oleh
faktor topografi & Geologi
 Dipergunakan oleh berbagai stakeholders
 Bersifat sumberdaya mengalir (flowing /dinamic
resources) sehingga mempunyai keterkaitan
antara kondisi kualitas & kuantitas, antara hulu
dengan hilir, antara permukaan dan air tanah.
 Merupakan bagian dari siklus alam (daur
hydrologi) yang mengakibatkan air tidak merata
baik dari segi waktu, lokasi, kuantitas & kualitas
 Tidak lagi hanya dipandang sebagai social goods,
akan tetapi sudah menjadi economic goods
akibat semakin langka (Scarcity)
Sasaran strategis Pengelolaan SDA
 Menjaga keberlanjutan & ketersedian
potensi SDA melalui upaya
konservasi & pengendalian kualitas
sumber air baku melalui 4 (empat)
tahapan :
 Perencanaan
 Pemanfaatan
 Perlindungan dan
 pengendalian
.
Pengelolaan SDA
Upaya Merencanakan, Melaksanakan,
Memantau dan Evaluasi
Penyelenggaraan
A
Konservasi
SDA
B
Pendayagunaan
SDA
C
Pengendalian
Daya Rusak
Air
.
AZAS
PENGELOLAAN
SDA
Transparancy
Kemandirian
Keadilan
Keterpaduan
Keserasian
Azas
Kemanfaatan
Umum
Keseimbangan
Kelestarian
Azaz Pengelolaan Sumber Daya Air
.
 Azas kelestarian : Pendayagunaan SD Air
diselenggarakan dengan menjaga kelestarian
fungsi SDA secara berkelanjutan.
 Azas keseimbangan : Keseimbangan antara
fungsi sosial, fungsi lingkungan hidup & fungsi
ekonomi.
 Azas Kemanfaatan umum : Pengelolaan SDA
dilaksanakan untuk memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi kepentingan umum secara
efektif dan efisien
 Azas Keterpaduan & Keserasian :
Pengelolaan SDA dilakukan secara terpadu dalam
mewujudkan keserasian untuk berbagai
kepentingan dengan memperhatikan sifat alami
air yang dinamis
 Azas Keadilan : Pengelolaan SDA dilakukan
secara merata keseluruh lapisan masyarakat
sehingga warga berkesempatan yang sama untuk
berperan dan menerima hasilnya secara nyata
 Azas Kemandirian : Pengelolaan SDA
dilakukan dengan memperhatikan kemampuan &
keunggulan Sumber Daya setempat
 Azas Transparansi & Akuntanbilitas :
Pengelolaan SDA dilakukan secara terbuka dan
dapat dipertanggung-jawabkan
.Sumber
Daya
Air
Fungsi Sosial
Untuk Kepentingan Umum
Lebih diutamakan dari pada
Kepentingan Individu
Fung Lingkungan Hdp
Menjadi bagian dari
Ekosistim sekaligus
Tempat kelangsungan
Hidup Flora & Fauna
Fungsi Ekonomi
Dapat didayagunakan
Untuk menunjang
Kegiatan Usaha
.
Konservasi
Sumber Daya Air
( SDA)
Tujuan
Menjaga Kelangsungan
Keberadaan SDA, daya dukung,
Daya tampung dan
Fungsi SDA
Kegiatan
1. Perlindungan dan Pelestarian SDA
2. Pengawetan air
3. Pengelolaan Kualitas Air &
. Pengendalian Pencemaran air
. Kelangsungan keberadaan Sumber Daya
Air : terjaganya keberlanjutan keberadan air &
sumber air termasuk potensi yang terkandung di
dalamnya
 Daya dukung Sumber Daya Air :
Kemampuan Sumber Daya Air untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya
 Daya tampung Air : kemampuan air untuk
menyerap, zat, energi, dan/atau komponen lain
yang masuk atau dimasukan kedalamnya
1. Perlindungan & Pelestarian Sumber Daya Air
 Untuk melindungi & melestarikan sumber
air beserta lingkungan keberadaanya
terhadap kerusakan atau gangguan yang
disebabkan oleh daya alam, kekeringan,
ataupun akibat tindakan manusia
.
Secara Vegetatif
Penanaman pepohonan
Atau tanaman yang sesuai
Dengan tangkapan air
Secara Sipil Teknis
Rekayasa teknis
Seperti pembangunan
Bahan penahan sedimen
Melalui Pendekatan
Sos, Ekonomi & Budaya
Upaya/kegiatan perlindungan & pelestarian
Sumber Daya Air
 Pemeliharaan kelangsungan fungsi
resapan air
 Pengendalian pemanfaatan sumber air
 Pengaturan prasarana & sarana sanitasi
 Perindungan sumber air
 Pengendalian pengolahan tanah di daerah
hulu
 Rehabilitasi hutan dan lahan
 Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka
alam dan klawasan pelestarian alam
2. Pengawetan Air
 Untuk memelihara keberadaan dan
ketersediaan air/kuantitas air sesuai
dengan fungsi dan manfaatnya
 Kegiatan/Upaya:
a. Menyimpan air yang berlebihan disaat
hujan untuk digunakan pada saat
diperlukan
b. Menghemat air dengan pemakaian yang
efisien, efektif dan/atau pengendalian air
tanah
3. Pengelolaan kualitas & Pengendalian
pencemaran air
 Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan
cara memperbaiki kualitas air pada
sumber air & parasarana sumber daya air
 Pengendalian pencemaran air dilakukan
dengan cara mencegah masuknya
pencemaran air pada sumber air dan
prasarana sumber air
.Pendayagunaan
Sumber Daya Air
Penatagunaan
Penyediaan
Penggunaan
Pengembangan
Pengusahaan
B. Pendayagunaan Sumber daya air
Kegiatannya :
 Penatagunaan (menetapkan zona
pemanfaatan sumber air & peruntukan air
pada sumber air)
 Penyediaan (pemenuhan
kebutuhan/kuantitas &kualitas )
 Penggunaan (untuk pemanfaatan sumber
daya air sebagai media dan/atau materi)
 Pengembangan SDA (peningkatan
kemanfaatan funsi air guna memenuhi
kebutuhan Industri, RT, Pariwisata, dsb)
 Pengusahaan sumber daya air
(menyangkut perizinan)
.
 Penggunaan Sebagai Media misalnya
pemanfaatan sungai untuk transportasi &
arung jeram
 Penggunaan Sebagai materi yaitu
pemanfaatan air minum untuk minum,
rumah tangga, industri dll
•Penggunaan (untuk pemanfaatan sumber daya air
sebagai media dan/atau materi).
.Pendayagunaan
Sumber
Daya Air
Untuk memanfaatkan Sumber Daya Air
Secara berkelanjutan dengan mengutamakan
Pemenuhan keb pokok kehidupan
Masyarakat Secara adil
Dikecualikan pada kawasan suaka Alam & Pelestarian alam
Diselenggarakan terpadu & Adil (antar sektor,wilayah,
Kelompok masy dg mendukung pola kerjasama
Mengutamakan pendayagunaan air permukaan
Mengutamakan fungsi sosial
Penetapan peruntukan air harus memperhatikan
 Daya dukung sumber air
 Jumlah& penyebaran penduduk serta
proyeksi pertumbuhannya
 Perhitungan dan proyeksi kebutuhan
sumber daya air
 Pemanfaatan sumber air yang sudah ada
Pengembangan
SDA
 Tujuannya untuk meningkatkan kemanfaatan
fungsi SDA guna memenuhi kebutuhan air baku
untuk rumah tangga, industri, irigasi, pariwisata
dsb.
 Pengembangan SDA harus
mempertimbangkan
a. Daya dukung SDA
b. Kekhasan dan aspirasi daerah serta
masyarakat
setempat
c. Kemampuan pembiayaan
d. Kelestarian keanekaragaman hayati dalam
Pengembangan SDA dilakukan melalui :
 Konsultasi publik
 Tahapan survai
 Investigasi
 Perencanaan
 Berdasarkan pada kelayakan teknis,
lingkungan hidup & ekonomi
Pengaturan hak atas air diwujudkan melalui
penetapan hak guna air
( Memperoleh, memakai, mengusahakan air untuk
berbagai keperluan)
Hak Guna Air bukan Hak pemilikan
Atas Air
.
HAK
G
U
N
N
A
AIR
Hak Guna Pakai Air
Air utk memenuhi kebutuhan pokok
Sehari, pertanian atau bukan untuk
usaha
Hak Guna Usaha Air
Untuk memenuhi kebutuhan usaha
(untuk bahan baku produksi, media
Usaha, dsb.
Agar Terselenggaranya
Pengelolaan SDA berkelanjutan
 Penerima manfaat jasa pada prinsipnya
wajib menanggung biaya pengelola sesuai
manfaat
 Kewajiban tidak diberlakukan pada
pengguna air untuk
a. kebutuhan pokok sehari-hari
b. Kepentingan sosial serta keselamatan
umum
c. kemampuan/keterbatasan petani
d. utk keperluan petani rakyat (biaya
pengembangan operasi, dll tetap
dibayarkan)
Pengusahaan Sumber daya Air
 Diselenggarakan dengan memperhatikan
fungsi & kelestarian alam
 Mengatur & mengalokasi air baku bagi
kegiatan usaha ttt (1) bhn baku produksi/
air minum, air mineral, 2) pembangkit
listrik, 3) arung jeram, 4) bahan
pembantu proses produksi/sistim
pendingin mesin (water cooling systim)
atau untuk pencucian hsl eksplorasi bhn
tambang
 Tidak termasuk menguasai sumber air
 Diatur dalam rambu NSPM (norma,
standar, pedoman dan manual
Daya rusak air antara lain
 Banjir, erosi & sedimentasi
 Tanah longsor/tanah ambles
 Perubahan sifat kandungan kimiawi,
biologi, dan fisika air
 Terancam punahnya jenis tumbuhan
dan/atau satwa
 Wabah penyakit
 Lahar dingin
TSUNAMI
 Kerusakan sarana &
prasarana
 Kematian
 Tenggelam
 Luka berat
BANJIR
 Kerusakan
sarana &
prasarana
 Longsor
 Penyakit
menular
 Diare
 Pelayanan
kesehatan
terganggu
 KLB penyakit
pasca banjir
(leptospirosis)
LONGSOR
 Kerusakan
sarana &
prasarana
 Kematian
 Luka berat
 Patah tulang
 Korban
tertimbun
Climate Change (Perubahan Iklim)
 Isu kritis paling utama yang mendapat perhatian
serius seluruh dunia
 Mempengaruhi ekosistim dunia, kehidupan
populasi manusia & pembangunan
 Target utama untuk mencegah peningkatan suhu
rata-rata global 2 0C /menurunkan emisi dunia
hingga separuh dari kondisi sekarang pada tahun
2050.
 Konvensi (UNFCCC) melahirkan Bali Action Plan
(2007) yaitu penurunan emisi sebesar 26 %
hinggat t.ahun 2020
Tantangan Perubahan Lingkungan Global &
Perubahan Iklim
 Penipisan lapisan ozon
 Degradasi lahan
 Berkurangnya sumberdaya air
 Perubahan fungsi ekosistim
 Kehilangan keanekaragaman hayati
2 (Dua) cara perubahan iklim
mempengaruhi kesehatan
 Secara langsung/paparan langsung
perubahan cuaca (cuaca ekstrim,
perubahan temperatur, kenaikan
muka air laut) mengancam
kesehatan
 Secara tidak langsung (perubahan
iklim mempengaruhi kualitas
lingkungan, penipisan lapisan ozon,
penurunan sumberdaya air,
kehilangan fungsi ekosistim dsb.
Pengendalian Daya Rusak Air .
Pengendalian
Daya Rusak Air
Pencegahan Penanggulangan Pemulihan
Pengendalian Daya Rusak Air
 Tanggung jawab pemerintah,
Pengelola sumber daya air wilayah,
serta masyarakat
 Diselenggarakan dengan melibatkan
masyarakat
Pengendalian daya rusak air
dilakukan pada
 Sungai
 Danau
 Waduk dan/atau bendungan
 Rawa
 Cekungan air tanah
 Sistim irigasi, air hujan.
Pencegahan
 Upaya pencegahan melaui perencanaan
yang tersusun secara terpadu &
menyeluruh
 Dilakukan dengan kegiatan fisik & non
fisik
a. Keg fisik Pembangunan sarana &
prasarana
b. Keg non fisik (penerapan piranti lunak
yang meliputi pengaturan, pengawasan,
pembinaan & pengendalian
Penanggulangan Daya Rusak Air
 Penanggulangan daya rusak air
dilakukan dengan mitigasi bencana
Pemulihan Daya Rusak Air
Dilakukan dengan memulihkan
kembali fungsi lingkungan hidup &
sistim prasarana sumber daya air
.
Isu lingkungan Pengelolaan Air-
Limbah cair
 Ketersediaan air baku untuk penyediaan
air bersih terbatas
 Lemahnya koordinasi antar wilayah &
antar sektor
 Pengelolaan limbah belum maksimal
pelaksanaannya
 Kesadaran lingkungan para pihak masih
rendah
 Keterbatasan sumber daya dan dana
untuk penanganan lingkungan
Apa itu limbah & mengapa harus
dikelola
 Limbah adalah sisa dari suatu
usaha/kegiatan (UU 23/1997)
 Limbah dihasilkan dari suatu proses dari
bahan menjadi produk
 Dalam proses & tranformasi yang terjadi
terdapat perubahan karakteristik dan sifat
dari bahan yang berpotensi
merusak/mencemari lingkungan
 Pencemaran lingkungan yang diakibatkan
oleh limbah berdampak pada penurunan
mutu/kualitas air
Pengendalian pencemaran air
 Sumber bahan pencemar utama
(limbah domestic & limbah industri,
transportasi air & pertanian)
 Parameter pencemaran lingkungan
(absorpsi oleh tubuh & konsentrasi di
media lingkungan)
Pencemaran Air
 Key (1967)
Berubah komposisinya dan keadaannya
secara langsung akibat kegiatan manusia
sehingga kurang atau tidak berguna untuk
kebutuhan tertentu.
 John Pickford (1978)
Menekankan bahwa pencemaran air
semata-mata disebabkan oleh kegiatan
manusia saja.
Tanah, rumputan, ganggang dan
pengotoran alamiah--- Impurity
Sumber Pencemaran Air
 Langsung (buangan /eflluent yang
berasal dari sumber pencemar. Misal
limbah industri, limbah domestic yang
langsung ke badan air
 Tidak langsung (Kontaminan yang
masuk melalui air tanah akibat adanya
pencemaran pada air permukaan
Parameter limbah cair
 Fisik
(partikel padat, bau, warna dan
suhu)
 Kimia
(BOD, COD, Amonia bebas, nitrit,
nitrat, fosfor, dll)
 Biologi
(bakteri golongan Coli
Penggolongan Limbah Industri yang dapat
mengganggu kes melalui pencemaran air
 Mengandung kuman
pathogen/memacu pertumbuhan
kuman pathogen
 Mengandung bahan beracun
 Mempunyai suhu tinggi
 Menimbulkan iritasi
 Menimbulkan bau
 Dapat berakumulasi pada jaringan
tubuh
.
Poluttant
P
A
D
A
Air
Living animal
Bakteri, virus hsl olah ternak
Synthetic organic chemical
Sediment
Minyak/oli
Suhu
Radioaktive
Inorganic chemical
Plant nutrient
Organic wastes
Jenis poluttant yang menimbulkan pencemaran air
.
Sumber
Kegiatan
Domestic
Industri
Komersial
Perkantoran
IPAL
Upaya Pengelolaan dampak Akibat limbah industri
yang dihasilkan
 Diimplementasikan dalam “Waste minimization”
 Usaha ini meliputi analisis in-plant yang mencakup
pendataan; material/bhn baku, proses dalam
produksi, recycling dari bahan yang dapat didaur
ulang dan pengolahan limbah
 Minimisasi limbah – produksi bersih suatu strategi
pengelolaan lingk bersifat preventif dan terpadu,
diterapkan secara terus menerus thd proses untuk
meningk efisiensi sehingga mengurangi resiko
terhadap manusia ataupun lingkungan
Minimisasi limbah
 Pengelolaan pada sumber atau aktivitas
yang menghasilkan limbah
 Meliputi penaganan bahan baku, proses,
produk termasuk pada sistim pemgolahan
limbah itu sendiri
 Bertujuan untuk mereduksi volume atau
kuantitas limbah dan juga untuk
mengurangi kadar pencemar atau beban
pencemar sebeluim limbah diolah
Tujuan Upaya penanganan limbah
 Pertama ; Mendayagunakan
semaksimal mungkin limbah untuk
bisa didaur ulang
 Kedua ; Menghasilkan sedikit
mungkin volume serta beban
pencemaran yang ditimbulkan
(memperkecil-menghilangkan
dampak)
Penanganan limbah hasil kegiatan industri
 Bersifat upaya terpadu
 Mencakup Pengendalian/control, Reduksi/
minimization, Penyimpanan/storagre,
Pengangkutan/transportation,
Pengolahan/treatment, dan pembuangan
akhir/final disposal
 Langkah mendasar adalah
mengidentifikasi karakteristik limbah
(bahan berbahaya & beracun (B3 atau
Non B3) atau jenisnya (padat, cair atau
gas)
.
Bahan
Baku
Peraturan
SDM
Proses Produksi
(Plant Unit)
Limbah
Produk
Reuse,Recycling,
Recovery (3 R)
Konsep Minimasi Limbah
Bahan berbahaya & Beracun ( B3)
Dikelompokan dlm 5 (lima) kelp :
 Bahan kimia, (organic syntetic, inorganic
metal, garam, asam kuat & basa kuat)
 Buangan bioilogis (limbah rumah sakit &
industri makanan)
 Buangan yang mudah terbakar berbentuk
cair tapi dapat bercampur dengan bahan
kimia padat (Organic solvent & Oil
 Bahan kimia yang mudah terbakar &
meledak
 Buangan mengandung bahan radioaktif
.
Konsep
Permasalahan
Upaya/
Tindakan
AirBersih
Air Minum
.Air Bersih
(Clean Water )
. Air Minum
( Drink Water )
. Kuantitas/
Kontineutas
. Kualitas
- Penyediaan SAB
. Inspeksi Sanitasi/
Quiality Control
.- Pengolahan Air
Definisi/Pengertian
 Air Bersih (Clean Water)
Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan
dan dapat diminum apabila telah dimasak
 Air Minum (Drink Water)
Air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat lansung diminum
.
Kebutuhan
A I R
Masyarakat
P
E
R
S
Y
A
R
A
T
A
n
Kuantitas/
Kontineutas
. Desa 60l – 80 l/org/hari
. Kota 150 – 200 l/org/hari
. Tersedia setiap harinya
Kualitas
. Fisik
. Kimia
. Bakteriologis
. Radio Aktif
Persyaratan Kualitas Air Bersih & Air Minum
Air Bersih – (Permenkes No. 416/ 1990)
Air Minum – (Kepmenkes No. 907/2002)
.
Kelangkaan Air Bersih tidak
terlepas dari :
a. Pertumbuhan penduduk/
meningkatnya jumlah penduduk
b. Laju peningkatan Industri
c. Pembangunan yang meninggalkan
/kurang memperhatikan daya
dukung ekologi
.
 Key (1967)
Berubah komposisinya dan keadaannya
secara langsung akibat kegiatan manusia
sehingga kurang atau tidak berguna untuk
kebutuhan tertentu.
 John Pickford (1978)
Menekankan bahwa pencemaran air
semata-mata disebabkan oleh kegiatan
manusia saja.
Pencemaran Air
Proses air dialam
Epavorasi & Transpirasi
Kondensasi
Presipitasi
Run off
Infiltrasi
Sumber-Sumber Air dialam
a. Air hujan/Air angkasa
b. Air permukaan
c. Air Tanah
Kuantitas Air
 Debit Air 1 l/detik = 86.400 l/hari
Perhitungan : 1 l x 24 x 60 x 60
 Jika kebutuhan masy 60 l/orang/hari
(pedesaan ), maka jumlah penduduk
yang dapat dilayani dengan debit
1 l/detik adalah 86.400/60 = 1440
jiwa
.
1.Water born diseases (Penularan lansung, air
yang diminum mengandung kuman patogen)
2. Water Washed diseases ( Kurangnya air
untuk pemeliharaan hygiene perseorangan)
3. Water Base diseases--- Schistosomiasis
4. Water related insec vector (Penularan penyakit
oleh vektor dimana sebagian hidupnya
tergantung pada air)
Penularan Penyakit Melalui Air
.
Perbaikan terhadap
Airnya
Perbaikan terhadap
SAB
Perbaikan terhadap
Lingkungan serkitarnya
Ruang Lingkup
 .
Perbaikan
Kualitas Air
Airnya (Pengolahan Air)
Netralisasi PH, Aerasi, Penyaringan/Filtrasi,
Pelunakan air sadah,Sedimentasi, Koagulasi/
Flokulasi, Aerasi dan desinfeksi
Sarana Air Bersih
Sumur Gali, Sumur Pompa Tangan,
Penampungan Air Hujan, Perlindungan Mata Air
dan Perpipaan
Lingkungan
Air Buangan, Jamban, Sampah dan
kandang hewan
.
.
Pengolahan
Air
Complete treament
Process
(Dilakukan pada air yang
kotor/keruh)
Partial Treatment
Process
(Lazim dilakukan untuk
mata air bersih)
Pengolahan Fisik
Pengolahan Kimia
Pengolahan
Bakterologis
Complete treament process
 Pengolah Physics
Yaitu tingkat pengolahan yang bertujuan
mengurangi/menghilangkan kotoran yang kasar
serta kadar zat organic
 Pengolahan kimia
Yaitu pengolahan dengan mengunakan zat-zat
kimia untuk membantu proses pengolahan
selanjutnya
 Pengolahan bakteriologis
Yaitu tingkat pengolahan yang
membunuh/mensucihamakan bakteri-bakteri.
 .
sedimentasi
Sedimentasi Alamiah (Murni)
Mengendap kerana
gaya berat sendiri
Sedimentasi non Alamiah
Partikel padat tersuspensi
Akan mengendap setelah
penambahan bahan kimia
Koagulasi/Flokulasi
 Pengertian
Pengumpulan atau penggabungan partikel-partikel
halus yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi
Diendapkan dengan penambahan bahan
koagulan
Jenis koagualan diantaranya :
Tawas Al2(SO4)3
Natrium Aluminat
Ferro Sulfat /Ferri Sulfat dan
Poli almunium chlorida
Filtrasi
 Proses penyaringan
Untuk menghilangkan zat-zat padat tersuspensi (yang
diukur dengan kekeruhan) melalui media berpori-pori
 Kemampuan/kegunaan filtrasi
Ditentukan (kecepatan filtrasi, jenis media dan cara
bekerjanya)
 Secara garis besar dibagi menjadi dua :
a. Saringan Pasir Lambat (Slow Sand Filter)
b. Saringan Pasir Cepat (Rapid Sand Filter)
Saringan Pasir Lambat
 Bermanfaat menghilangkan organisme
patogen
 Bakteri dihilangkan sekitar 85-99 % dari
total bacteri
 Menghasilkan air yang memenuhi syarat
bakteriologis untuk air bersih yaitu tidak
mengandung Escherechia Coli
 Dapat menghilangkan protozoa, dan
Ascaris (cacing)
Saringan Pasir Cepat
 Mempunyai kecepatan 40 x kecepatan
saringan pasir lambat
 Didalam pengolahan air tanah digunakan
untuk mengurangi kadar Fe (besi) dan Mn
(mangan)
 Kurang Efektif untuk menghilangkan bakteri
patogen (yang membahayakan kesehatan)
 Dalam pengolahan air sungai/kekeruhan
tinggi digunakan sebagai pengolahan
pendahuluan untuk mengurangi beban dari
saringan pasir lambat (SPL)
Aerasi
 Proses pengolahan air dengan cara
mengontakannya dengan udara
 Kegunaan/kemampuannya :
A. Penambahan jumlah oksigen
B. Penurunan jumlah karbon dioksida (CO2)
C. Menghilangkan Hydrogen Sulfida (H2S),
Methane (CH4) dan berbagai senyawa
organik yang mudah menguap (Volatile)
D. Mengurangi kandungan zat besi dan
mangan dalam air
Desinfeksi Air
 Membunuh/mensucihamakan bakteri patogen
yang penyebarannya melalui air
 Caranya :
a. Kimia : (dengan penambahan bahan kimia)
b. Fisik : (Pemanasan air, penyinaran/ sinar
ultra violet)
c. Mekanis : Penyaringan Pasir lambat
.
Inspeksi
Sanitasi
&
Pengambilan
Sampel
Pemeriksaan
Kualitas Air
Rekomendasi
&
Tindak Lanjut
Penyuluhan
Kes masy
Analisis
Hasil
Alur Kegiatan
Pengawasan Kualitas Air Minum

More Related Content

What's hot

Studi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAM
Studi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAMStudi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAM
Studi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAMWinces Narko
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaaninfosanitasi
 
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumBuku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumJoy Irman
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaaninfosanitasi
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang SungaiPeraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang SungaiPenataan Ruang
 
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minumPermasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minumJoy Irman
 
3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt
3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt
3-perencanaan-jaringan-irigasi.pptFitriHariyanti4
 
Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungai
Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungaiPedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungai
Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungaisidaltaru
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanJoy Irman
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaJoy Irman
 
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukimaninfosanitasi
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatinfosanitasi
 
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseDasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseinfosanitasi
 
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase PerkotaanTata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase PerkotaanJoy Irman
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1Joy Irman
 

What's hot (20)

1.kuliah das
1.kuliah das 1.kuliah das
1.kuliah das
 
Studi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAM
Studi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAMStudi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAM
Studi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAM
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
 
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumBuku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
 
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang SungaiPeraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
 
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minumPermasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minum
 
3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt
3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt
3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt
 
Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungai
Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungaiPedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungai
Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungai
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
 
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand
Pemilihan Lokasi TPA Metode LegrandPemilihan Lokasi TPA Metode Legrand
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase Kota
 
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseDasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
 
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase PerkotaanTata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
 
Sumber daya air1
Sumber daya air1Sumber daya air1
Sumber daya air1
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
 
Perencanaan pemeliharaan sungai
Perencanaan pemeliharaan sungaiPerencanaan pemeliharaan sungai
Perencanaan pemeliharaan sungai
 

Similar to OPTIMASI SDA

Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Cahya Panduputra
 
Paparan Pengelolaan Sumber Daya Air (Annas Hangga Raditya_Rekruitmen Teknis P...
Paparan Pengelolaan Sumber Daya Air (Annas Hangga Raditya_Rekruitmen Teknis P...Paparan Pengelolaan Sumber Daya Air (Annas Hangga Raditya_Rekruitmen Teknis P...
Paparan Pengelolaan Sumber Daya Air (Annas Hangga Raditya_Rekruitmen Teknis P...ssuser6b795e
 
Pengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan new
Pengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan newPengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan new
Pengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan newEdiSuryadi12
 
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docxTUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docxJUMINTENSARI1
 
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangStudi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangNyak Nisa Ul Khairani
 
Tugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanTugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanWayan Susanto
 
Pengelolaan sumber daya airyang benar
Pengelolaan sumber  daya airyang benarPengelolaan sumber  daya airyang benar
Pengelolaan sumber daya airyang benarSeptian Muna Barakati
 
Resume Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2012
Resume Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2012Resume Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2012
Resume Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2012Febrian Rahmat
 
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptxRACHMATCIPTADI1
 
krisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiakrisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiaDhytha Asyidiq
 
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxMuhammadMunarMukhsin1
 
Tugas psda1 kelompok 3 a2
Tugas psda1   kelompok 3 a2Tugas psda1   kelompok 3 a2
Tugas psda1 kelompok 3 a2Aswar Amiruddin
 
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupYeSi YeStri CatMafis
 
PROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.docx
PROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.docxPROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.docx
PROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.docxfiqri1
 
PROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.pdf
PROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.pdfPROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.pdf
PROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.pdffiqri1
 

Similar to OPTIMASI SDA (20)

Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
 
Paparan Pengelolaan Sumber Daya Air (Annas Hangga Raditya_Rekruitmen Teknis P...
Paparan Pengelolaan Sumber Daya Air (Annas Hangga Raditya_Rekruitmen Teknis P...Paparan Pengelolaan Sumber Daya Air (Annas Hangga Raditya_Rekruitmen Teknis P...
Paparan Pengelolaan Sumber Daya Air (Annas Hangga Raditya_Rekruitmen Teknis P...
 
Hermono: Pengendalian Kerusakan Sungai
Hermono: Pengendalian Kerusakan Sungai Hermono: Pengendalian Kerusakan Sungai
Hermono: Pengendalian Kerusakan Sungai
 
Kelola sda draft micro teaching final
Kelola sda draft micro teaching finalKelola sda draft micro teaching final
Kelola sda draft micro teaching final
 
marwan.pptx
marwan.pptxmarwan.pptx
marwan.pptx
 
Pengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan new
Pengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan newPengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan new
Pengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan new
 
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docxTUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
 
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangStudi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
 
Tugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanTugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayan
 
Pengelolaan sumber daya airyang benar
Pengelolaan sumber  daya airyang benarPengelolaan sumber  daya airyang benar
Pengelolaan sumber daya airyang benar
 
Konservasi SDA.ppt
Konservasi SDA.pptKonservasi SDA.ppt
Konservasi SDA.ppt
 
Resume Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2012
Resume Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2012Resume Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2012
Resume Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2012
 
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
 
krisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiakrisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesia
 
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
 
Tugas psda1 kelompok 3 a2
Tugas psda1   kelompok 3 a2Tugas psda1   kelompok 3 a2
Tugas psda1 kelompok 3 a2
 
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
 
L2 p26 06
L2 p26 06L2 p26 06
L2 p26 06
 
PROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.docx
PROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.docxPROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.docx
PROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.docx
 
PROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.pdf
PROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.pdfPROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.pdf
PROPOSAL RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN SUMBER AIR.pdf
 

More from nesyaazzura

Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan KesehatanDasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatannesyaazzura
 
Promosi Kesehatan
Promosi KesehatanPromosi Kesehatan
Promosi Kesehatannesyaazzura
 
Sanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan MakananSanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan Makanannesyaazzura
 
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.SiPencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Sinesyaazzura
 
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )nesyaazzura
 
Penyediaan Air Bersih
Penyediaan Air BersihPenyediaan Air Bersih
Penyediaan Air Bersihnesyaazzura
 
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan LingkunganPerencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungannesyaazzura
 

More from nesyaazzura (8)

Epidemologi
EpidemologiEpidemologi
Epidemologi
 
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan KesehatanDasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
 
Promosi Kesehatan
Promosi KesehatanPromosi Kesehatan
Promosi Kesehatan
 
Sanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan MakananSanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan Makanan
 
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.SiPencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
 
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
 
Penyediaan Air Bersih
Penyediaan Air BersihPenyediaan Air Bersih
Penyediaan Air Bersih
 
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan LingkunganPerencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
 

Recently uploaded

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 

Recently uploaded (20)

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 

OPTIMASI SDA

  • 1. .
  • 2. Paradigma air  Air adalah benda sosial (yang mengandung nilai ekonomi)  Sumber daya air bukan warisan leluhur tetapi merupakan titipan generasi mendatang  Azas pengelolaan (keadilan, kemanfaatan, kelestarian, keterpaduan & keseimbangan)  Prinsip pengelolaan “one river, one integrated management plan “
  • 3. Permaslahan & Isu Strategis  Daya dukung air baku untuk air minum semakin terbatas (akibat pengelolaan daerah tangkapan air kurang baik)  Peningkatan jumlah penduduk yang memicu peningkatan aktivitas (kelangkaan air & memicu konflik)  Air masih dipandang sebagai benda sosial & merupakan urusan pemerintah (pengelolaannya membutuhkan biaya besar)
  • 5. Arah kebijakan peningkatan air baku berkelanjutan  Peningkatan Penyediaan air baku untuk air minum  Peningkatan pengelolaan SDA berbasis wilayah sungai  Konservasi wilayah tangkapan air  Perlindungan air baku dari pencemaran
  • 6. Upaya mengatasi Permasalahan Sumber Daya Air  Pendekatan teknis (pembangunan & pemeliharaan sarana)  Pendekatan non teknis (public awarenes campaign) mempunyai andil untuk peduli permasalahan & peningkatan nonstruktur/regulasi atau aturan
  • 7. MENGAPA PENTING?  Untuk menjamin keberlanjutan ketersediaan air baku: • Pengelolaan sumber daya air yang terpadu:  Keterpaduan antar wilayah.  Keterpaduan pengelolaan sumber daya air dengan pengelolaan limbah.  Keterpaduan antar stakeholder.  Keterpaduan antara pengelolaan pasokan dengan pengelolaan kebutuhan. • Pengembangan alternatif sumber air.
  • 8. UU RI No.7 tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air  . Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Sumber Daya Air (SDA)
  • 9. Perspektif Air Minum dan Sanitasi Lingkungan Irigasi & Drainase Pengelolaan Berbasis Masy. Pengelolaan Berbasis Lembaga Undang-Undang No.7 Tahun 2004 SUMBER DAYA AIR Kerangka Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Etc.Etc. Dll.
  • 10. Krisis Air baku?.....2 Krisis air baku merupakan awal terjadinya konflik air: • Konflik antar peruntukan (intra / antar individual) • Konflik antar sektor • Konflik antar wilayah
  • 11. Pengertian  Sumber Daya Air adalah Air, Sumber air dan daya air yang terkandung di dalamnya  Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada diatas atau dibawah permukaan tanah  Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada sumber air yang dapat memberikan manfaat maupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia & Lingkungan
  • 12. .  Pengelolaan Sumber Daya Air yaitu Meliputi Konservasi, Pendayagunaan & pengendalian daya rusak air  Pengelolaan SDA secara terpadu, yaitu Pengelolaan yang dilaksanakan dengan melibatkan semua pemilik kepentingan antar sektor & antar wilayah administrasi  Pengelolaan SDA berwawasan lingkungan Hidup, yaitu Pengelolaan yang memperhatikan keseimbangan ekosistim & daya dukung lingkungan  Pengelolaan SDA berkelanjutan, yaitu Pengelolaan sumberdaya air tidak hanya ditujukan untuk kepentingan generasi sekarang, tepai juga untuk generasi yang akan datang
  • 13. Pengelolaan SDA Air terpadu  Satu sungai, satu rencana & satu pengelolaan  Keberlanjutan : Teknis Finasial Kelembagaan Sosial Ekonomi & lingkungan
  • 14. Pengelolaan SDA Terlalu banyak air, kekurangan air, & pencemaran air Holistik, terencana dan menyeluruh Harus berdasarkan prinsip partisipasi Diprioritaskan pada sungai-sungai yang strategis Terdesentralisasi
  • 15. Karakteristik SDA  Dapat mencakup beberapa wilayah administratif (Cross administratif boundary) dikarenakan oleh faktor topografi & Geologi  Dipergunakan oleh berbagai stakeholders  Bersifat sumberdaya mengalir (flowing /dinamic resources) sehingga mempunyai keterkaitan antara kondisi kualitas & kuantitas, antara hulu dengan hilir, antara permukaan dan air tanah.  Merupakan bagian dari siklus alam (daur hydrologi) yang mengakibatkan air tidak merata baik dari segi waktu, lokasi, kuantitas & kualitas  Tidak lagi hanya dipandang sebagai social goods, akan tetapi sudah menjadi economic goods akibat semakin langka (Scarcity)
  • 16. Sasaran strategis Pengelolaan SDA  Menjaga keberlanjutan & ketersedian potensi SDA melalui upaya konservasi & pengendalian kualitas sumber air baku melalui 4 (empat) tahapan :  Perencanaan  Pemanfaatan  Perlindungan dan  pengendalian
  • 17. . Pengelolaan SDA Upaya Merencanakan, Melaksanakan, Memantau dan Evaluasi Penyelenggaraan A Konservasi SDA B Pendayagunaan SDA C Pengendalian Daya Rusak Air
  • 19. .  Azas kelestarian : Pendayagunaan SD Air diselenggarakan dengan menjaga kelestarian fungsi SDA secara berkelanjutan.  Azas keseimbangan : Keseimbangan antara fungsi sosial, fungsi lingkungan hidup & fungsi ekonomi.  Azas Kemanfaatan umum : Pengelolaan SDA dilaksanakan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan umum secara efektif dan efisien  Azas Keterpaduan & Keserasian : Pengelolaan SDA dilakukan secara terpadu dalam mewujudkan keserasian untuk berbagai kepentingan dengan memperhatikan sifat alami air yang dinamis
  • 20.  Azas Keadilan : Pengelolaan SDA dilakukan secara merata keseluruh lapisan masyarakat sehingga warga berkesempatan yang sama untuk berperan dan menerima hasilnya secara nyata  Azas Kemandirian : Pengelolaan SDA dilakukan dengan memperhatikan kemampuan & keunggulan Sumber Daya setempat  Azas Transparansi & Akuntanbilitas : Pengelolaan SDA dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggung-jawabkan
  • 21. .Sumber Daya Air Fungsi Sosial Untuk Kepentingan Umum Lebih diutamakan dari pada Kepentingan Individu Fung Lingkungan Hdp Menjadi bagian dari Ekosistim sekaligus Tempat kelangsungan Hidup Flora & Fauna Fungsi Ekonomi Dapat didayagunakan Untuk menunjang Kegiatan Usaha
  • 22. . Konservasi Sumber Daya Air ( SDA) Tujuan Menjaga Kelangsungan Keberadaan SDA, daya dukung, Daya tampung dan Fungsi SDA Kegiatan 1. Perlindungan dan Pelestarian SDA 2. Pengawetan air 3. Pengelolaan Kualitas Air & . Pengendalian Pencemaran air
  • 23. . Kelangsungan keberadaan Sumber Daya Air : terjaganya keberlanjutan keberadan air & sumber air termasuk potensi yang terkandung di dalamnya  Daya dukung Sumber Daya Air : Kemampuan Sumber Daya Air untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya  Daya tampung Air : kemampuan air untuk menyerap, zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukan kedalamnya
  • 24. 1. Perlindungan & Pelestarian Sumber Daya Air  Untuk melindungi & melestarikan sumber air beserta lingkungan keberadaanya terhadap kerusakan atau gangguan yang disebabkan oleh daya alam, kekeringan, ataupun akibat tindakan manusia
  • 25. . Secara Vegetatif Penanaman pepohonan Atau tanaman yang sesuai Dengan tangkapan air Secara Sipil Teknis Rekayasa teknis Seperti pembangunan Bahan penahan sedimen Melalui Pendekatan Sos, Ekonomi & Budaya
  • 26. Upaya/kegiatan perlindungan & pelestarian Sumber Daya Air  Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air  Pengendalian pemanfaatan sumber air  Pengaturan prasarana & sarana sanitasi  Perindungan sumber air  Pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu  Rehabilitasi hutan dan lahan  Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam dan klawasan pelestarian alam
  • 27. 2. Pengawetan Air  Untuk memelihara keberadaan dan ketersediaan air/kuantitas air sesuai dengan fungsi dan manfaatnya  Kegiatan/Upaya: a. Menyimpan air yang berlebihan disaat hujan untuk digunakan pada saat diperlukan b. Menghemat air dengan pemakaian yang efisien, efektif dan/atau pengendalian air tanah
  • 28. 3. Pengelolaan kualitas & Pengendalian pencemaran air  Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas air pada sumber air & parasarana sumber daya air  Pengendalian pencemaran air dilakukan dengan cara mencegah masuknya pencemaran air pada sumber air dan prasarana sumber air
  • 30. B. Pendayagunaan Sumber daya air Kegiatannya :  Penatagunaan (menetapkan zona pemanfaatan sumber air & peruntukan air pada sumber air)  Penyediaan (pemenuhan kebutuhan/kuantitas &kualitas )  Penggunaan (untuk pemanfaatan sumber daya air sebagai media dan/atau materi)  Pengembangan SDA (peningkatan kemanfaatan funsi air guna memenuhi kebutuhan Industri, RT, Pariwisata, dsb)  Pengusahaan sumber daya air (menyangkut perizinan)
  • 31. .  Penggunaan Sebagai Media misalnya pemanfaatan sungai untuk transportasi & arung jeram  Penggunaan Sebagai materi yaitu pemanfaatan air minum untuk minum, rumah tangga, industri dll •Penggunaan (untuk pemanfaatan sumber daya air sebagai media dan/atau materi).
  • 32. .Pendayagunaan Sumber Daya Air Untuk memanfaatkan Sumber Daya Air Secara berkelanjutan dengan mengutamakan Pemenuhan keb pokok kehidupan Masyarakat Secara adil Dikecualikan pada kawasan suaka Alam & Pelestarian alam Diselenggarakan terpadu & Adil (antar sektor,wilayah, Kelompok masy dg mendukung pola kerjasama Mengutamakan pendayagunaan air permukaan Mengutamakan fungsi sosial
  • 33. Penetapan peruntukan air harus memperhatikan  Daya dukung sumber air  Jumlah& penyebaran penduduk serta proyeksi pertumbuhannya  Perhitungan dan proyeksi kebutuhan sumber daya air  Pemanfaatan sumber air yang sudah ada
  • 34. Pengembangan SDA  Tujuannya untuk meningkatkan kemanfaatan fungsi SDA guna memenuhi kebutuhan air baku untuk rumah tangga, industri, irigasi, pariwisata dsb.  Pengembangan SDA harus mempertimbangkan a. Daya dukung SDA b. Kekhasan dan aspirasi daerah serta masyarakat setempat c. Kemampuan pembiayaan d. Kelestarian keanekaragaman hayati dalam
  • 35. Pengembangan SDA dilakukan melalui :  Konsultasi publik  Tahapan survai  Investigasi  Perencanaan  Berdasarkan pada kelayakan teknis, lingkungan hidup & ekonomi
  • 36. Pengaturan hak atas air diwujudkan melalui penetapan hak guna air ( Memperoleh, memakai, mengusahakan air untuk berbagai keperluan) Hak Guna Air bukan Hak pemilikan Atas Air
  • 37. . HAK G U N N A AIR Hak Guna Pakai Air Air utk memenuhi kebutuhan pokok Sehari, pertanian atau bukan untuk usaha Hak Guna Usaha Air Untuk memenuhi kebutuhan usaha (untuk bahan baku produksi, media Usaha, dsb.
  • 38. Agar Terselenggaranya Pengelolaan SDA berkelanjutan  Penerima manfaat jasa pada prinsipnya wajib menanggung biaya pengelola sesuai manfaat  Kewajiban tidak diberlakukan pada pengguna air untuk a. kebutuhan pokok sehari-hari b. Kepentingan sosial serta keselamatan umum c. kemampuan/keterbatasan petani d. utk keperluan petani rakyat (biaya pengembangan operasi, dll tetap dibayarkan)
  • 39. Pengusahaan Sumber daya Air  Diselenggarakan dengan memperhatikan fungsi & kelestarian alam  Mengatur & mengalokasi air baku bagi kegiatan usaha ttt (1) bhn baku produksi/ air minum, air mineral, 2) pembangkit listrik, 3) arung jeram, 4) bahan pembantu proses produksi/sistim pendingin mesin (water cooling systim) atau untuk pencucian hsl eksplorasi bhn tambang  Tidak termasuk menguasai sumber air  Diatur dalam rambu NSPM (norma, standar, pedoman dan manual
  • 40. Daya rusak air antara lain  Banjir, erosi & sedimentasi  Tanah longsor/tanah ambles  Perubahan sifat kandungan kimiawi, biologi, dan fisika air  Terancam punahnya jenis tumbuhan dan/atau satwa  Wabah penyakit  Lahar dingin
  • 41.
  • 42. TSUNAMI  Kerusakan sarana & prasarana  Kematian  Tenggelam  Luka berat
  • 43. BANJIR  Kerusakan sarana & prasarana  Longsor  Penyakit menular  Diare  Pelayanan kesehatan terganggu  KLB penyakit pasca banjir (leptospirosis)
  • 44. LONGSOR  Kerusakan sarana & prasarana  Kematian  Luka berat  Patah tulang  Korban tertimbun
  • 45. Climate Change (Perubahan Iklim)  Isu kritis paling utama yang mendapat perhatian serius seluruh dunia  Mempengaruhi ekosistim dunia, kehidupan populasi manusia & pembangunan  Target utama untuk mencegah peningkatan suhu rata-rata global 2 0C /menurunkan emisi dunia hingga separuh dari kondisi sekarang pada tahun 2050.  Konvensi (UNFCCC) melahirkan Bali Action Plan (2007) yaitu penurunan emisi sebesar 26 % hinggat t.ahun 2020
  • 46. Tantangan Perubahan Lingkungan Global & Perubahan Iklim  Penipisan lapisan ozon  Degradasi lahan  Berkurangnya sumberdaya air  Perubahan fungsi ekosistim  Kehilangan keanekaragaman hayati
  • 47. 2 (Dua) cara perubahan iklim mempengaruhi kesehatan  Secara langsung/paparan langsung perubahan cuaca (cuaca ekstrim, perubahan temperatur, kenaikan muka air laut) mengancam kesehatan  Secara tidak langsung (perubahan iklim mempengaruhi kualitas lingkungan, penipisan lapisan ozon, penurunan sumberdaya air, kehilangan fungsi ekosistim dsb.
  • 48. Pengendalian Daya Rusak Air . Pengendalian Daya Rusak Air Pencegahan Penanggulangan Pemulihan
  • 49. Pengendalian Daya Rusak Air  Tanggung jawab pemerintah, Pengelola sumber daya air wilayah, serta masyarakat  Diselenggarakan dengan melibatkan masyarakat
  • 50. Pengendalian daya rusak air dilakukan pada  Sungai  Danau  Waduk dan/atau bendungan  Rawa  Cekungan air tanah  Sistim irigasi, air hujan.
  • 51. Pencegahan  Upaya pencegahan melaui perencanaan yang tersusun secara terpadu & menyeluruh  Dilakukan dengan kegiatan fisik & non fisik a. Keg fisik Pembangunan sarana & prasarana b. Keg non fisik (penerapan piranti lunak yang meliputi pengaturan, pengawasan, pembinaan & pengendalian
  • 52. Penanggulangan Daya Rusak Air  Penanggulangan daya rusak air dilakukan dengan mitigasi bencana Pemulihan Daya Rusak Air Dilakukan dengan memulihkan kembali fungsi lingkungan hidup & sistim prasarana sumber daya air
  • 53. .
  • 54. Isu lingkungan Pengelolaan Air- Limbah cair  Ketersediaan air baku untuk penyediaan air bersih terbatas  Lemahnya koordinasi antar wilayah & antar sektor  Pengelolaan limbah belum maksimal pelaksanaannya  Kesadaran lingkungan para pihak masih rendah  Keterbatasan sumber daya dan dana untuk penanganan lingkungan
  • 55. Apa itu limbah & mengapa harus dikelola  Limbah adalah sisa dari suatu usaha/kegiatan (UU 23/1997)  Limbah dihasilkan dari suatu proses dari bahan menjadi produk  Dalam proses & tranformasi yang terjadi terdapat perubahan karakteristik dan sifat dari bahan yang berpotensi merusak/mencemari lingkungan  Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah berdampak pada penurunan mutu/kualitas air
  • 56. Pengendalian pencemaran air  Sumber bahan pencemar utama (limbah domestic & limbah industri, transportasi air & pertanian)  Parameter pencemaran lingkungan (absorpsi oleh tubuh & konsentrasi di media lingkungan)
  • 57. Pencemaran Air  Key (1967) Berubah komposisinya dan keadaannya secara langsung akibat kegiatan manusia sehingga kurang atau tidak berguna untuk kebutuhan tertentu.  John Pickford (1978) Menekankan bahwa pencemaran air semata-mata disebabkan oleh kegiatan manusia saja. Tanah, rumputan, ganggang dan pengotoran alamiah--- Impurity
  • 58. Sumber Pencemaran Air  Langsung (buangan /eflluent yang berasal dari sumber pencemar. Misal limbah industri, limbah domestic yang langsung ke badan air  Tidak langsung (Kontaminan yang masuk melalui air tanah akibat adanya pencemaran pada air permukaan
  • 59. Parameter limbah cair  Fisik (partikel padat, bau, warna dan suhu)  Kimia (BOD, COD, Amonia bebas, nitrit, nitrat, fosfor, dll)  Biologi (bakteri golongan Coli
  • 60. Penggolongan Limbah Industri yang dapat mengganggu kes melalui pencemaran air  Mengandung kuman pathogen/memacu pertumbuhan kuman pathogen  Mengandung bahan beracun  Mempunyai suhu tinggi  Menimbulkan iritasi  Menimbulkan bau  Dapat berakumulasi pada jaringan tubuh
  • 61. . Poluttant P A D A Air Living animal Bakteri, virus hsl olah ternak Synthetic organic chemical Sediment Minyak/oli Suhu Radioaktive Inorganic chemical Plant nutrient Organic wastes Jenis poluttant yang menimbulkan pencemaran air
  • 63. Upaya Pengelolaan dampak Akibat limbah industri yang dihasilkan  Diimplementasikan dalam “Waste minimization”  Usaha ini meliputi analisis in-plant yang mencakup pendataan; material/bhn baku, proses dalam produksi, recycling dari bahan yang dapat didaur ulang dan pengolahan limbah  Minimisasi limbah – produksi bersih suatu strategi pengelolaan lingk bersifat preventif dan terpadu, diterapkan secara terus menerus thd proses untuk meningk efisiensi sehingga mengurangi resiko terhadap manusia ataupun lingkungan
  • 64. Minimisasi limbah  Pengelolaan pada sumber atau aktivitas yang menghasilkan limbah  Meliputi penaganan bahan baku, proses, produk termasuk pada sistim pemgolahan limbah itu sendiri  Bertujuan untuk mereduksi volume atau kuantitas limbah dan juga untuk mengurangi kadar pencemar atau beban pencemar sebeluim limbah diolah
  • 65. Tujuan Upaya penanganan limbah  Pertama ; Mendayagunakan semaksimal mungkin limbah untuk bisa didaur ulang  Kedua ; Menghasilkan sedikit mungkin volume serta beban pencemaran yang ditimbulkan (memperkecil-menghilangkan dampak)
  • 66. Penanganan limbah hasil kegiatan industri  Bersifat upaya terpadu  Mencakup Pengendalian/control, Reduksi/ minimization, Penyimpanan/storagre, Pengangkutan/transportation, Pengolahan/treatment, dan pembuangan akhir/final disposal  Langkah mendasar adalah mengidentifikasi karakteristik limbah (bahan berbahaya & beracun (B3 atau Non B3) atau jenisnya (padat, cair atau gas)
  • 68. Bahan berbahaya & Beracun ( B3) Dikelompokan dlm 5 (lima) kelp :  Bahan kimia, (organic syntetic, inorganic metal, garam, asam kuat & basa kuat)  Buangan bioilogis (limbah rumah sakit & industri makanan)  Buangan yang mudah terbakar berbentuk cair tapi dapat bercampur dengan bahan kimia padat (Organic solvent & Oil  Bahan kimia yang mudah terbakar & meledak  Buangan mengandung bahan radioaktif
  • 69. . Konsep Permasalahan Upaya/ Tindakan AirBersih Air Minum .Air Bersih (Clean Water ) . Air Minum ( Drink Water ) . Kuantitas/ Kontineutas . Kualitas - Penyediaan SAB . Inspeksi Sanitasi/ Quiality Control .- Pengolahan Air
  • 70. Definisi/Pengertian  Air Bersih (Clean Water) Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak  Air Minum (Drink Water) Air yang melalui proses pengolahan atau tanpa pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat lansung diminum
  • 71. . Kebutuhan A I R Masyarakat P E R S Y A R A T A n Kuantitas/ Kontineutas . Desa 60l – 80 l/org/hari . Kota 150 – 200 l/org/hari . Tersedia setiap harinya Kualitas . Fisik . Kimia . Bakteriologis . Radio Aktif Persyaratan Kualitas Air Bersih & Air Minum Air Bersih – (Permenkes No. 416/ 1990) Air Minum – (Kepmenkes No. 907/2002)
  • 72. . Kelangkaan Air Bersih tidak terlepas dari : a. Pertumbuhan penduduk/ meningkatnya jumlah penduduk b. Laju peningkatan Industri c. Pembangunan yang meninggalkan /kurang memperhatikan daya dukung ekologi
  • 73. .  Key (1967) Berubah komposisinya dan keadaannya secara langsung akibat kegiatan manusia sehingga kurang atau tidak berguna untuk kebutuhan tertentu.  John Pickford (1978) Menekankan bahwa pencemaran air semata-mata disebabkan oleh kegiatan manusia saja. Pencemaran Air
  • 74. Proses air dialam Epavorasi & Transpirasi Kondensasi Presipitasi Run off Infiltrasi Sumber-Sumber Air dialam a. Air hujan/Air angkasa b. Air permukaan c. Air Tanah
  • 75. Kuantitas Air  Debit Air 1 l/detik = 86.400 l/hari Perhitungan : 1 l x 24 x 60 x 60  Jika kebutuhan masy 60 l/orang/hari (pedesaan ), maka jumlah penduduk yang dapat dilayani dengan debit 1 l/detik adalah 86.400/60 = 1440 jiwa
  • 76. . 1.Water born diseases (Penularan lansung, air yang diminum mengandung kuman patogen) 2. Water Washed diseases ( Kurangnya air untuk pemeliharaan hygiene perseorangan) 3. Water Base diseases--- Schistosomiasis 4. Water related insec vector (Penularan penyakit oleh vektor dimana sebagian hidupnya tergantung pada air) Penularan Penyakit Melalui Air
  • 77. . Perbaikan terhadap Airnya Perbaikan terhadap SAB Perbaikan terhadap Lingkungan serkitarnya Ruang Lingkup
  • 78.  . Perbaikan Kualitas Air Airnya (Pengolahan Air) Netralisasi PH, Aerasi, Penyaringan/Filtrasi, Pelunakan air sadah,Sedimentasi, Koagulasi/ Flokulasi, Aerasi dan desinfeksi Sarana Air Bersih Sumur Gali, Sumur Pompa Tangan, Penampungan Air Hujan, Perlindungan Mata Air dan Perpipaan Lingkungan Air Buangan, Jamban, Sampah dan kandang hewan
  • 79. . . Pengolahan Air Complete treament Process (Dilakukan pada air yang kotor/keruh) Partial Treatment Process (Lazim dilakukan untuk mata air bersih) Pengolahan Fisik Pengolahan Kimia Pengolahan Bakterologis
  • 80. Complete treament process  Pengolah Physics Yaitu tingkat pengolahan yang bertujuan mengurangi/menghilangkan kotoran yang kasar serta kadar zat organic  Pengolahan kimia Yaitu pengolahan dengan mengunakan zat-zat kimia untuk membantu proses pengolahan selanjutnya  Pengolahan bakteriologis Yaitu tingkat pengolahan yang membunuh/mensucihamakan bakteri-bakteri.
  • 81.  . sedimentasi Sedimentasi Alamiah (Murni) Mengendap kerana gaya berat sendiri Sedimentasi non Alamiah Partikel padat tersuspensi Akan mengendap setelah penambahan bahan kimia
  • 82. Koagulasi/Flokulasi  Pengertian Pengumpulan atau penggabungan partikel-partikel halus yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi Diendapkan dengan penambahan bahan koagulan Jenis koagualan diantaranya : Tawas Al2(SO4)3 Natrium Aluminat Ferro Sulfat /Ferri Sulfat dan Poli almunium chlorida
  • 83. Filtrasi  Proses penyaringan Untuk menghilangkan zat-zat padat tersuspensi (yang diukur dengan kekeruhan) melalui media berpori-pori  Kemampuan/kegunaan filtrasi Ditentukan (kecepatan filtrasi, jenis media dan cara bekerjanya)  Secara garis besar dibagi menjadi dua : a. Saringan Pasir Lambat (Slow Sand Filter) b. Saringan Pasir Cepat (Rapid Sand Filter)
  • 84. Saringan Pasir Lambat  Bermanfaat menghilangkan organisme patogen  Bakteri dihilangkan sekitar 85-99 % dari total bacteri  Menghasilkan air yang memenuhi syarat bakteriologis untuk air bersih yaitu tidak mengandung Escherechia Coli  Dapat menghilangkan protozoa, dan Ascaris (cacing)
  • 85. Saringan Pasir Cepat  Mempunyai kecepatan 40 x kecepatan saringan pasir lambat  Didalam pengolahan air tanah digunakan untuk mengurangi kadar Fe (besi) dan Mn (mangan)  Kurang Efektif untuk menghilangkan bakteri patogen (yang membahayakan kesehatan)  Dalam pengolahan air sungai/kekeruhan tinggi digunakan sebagai pengolahan pendahuluan untuk mengurangi beban dari saringan pasir lambat (SPL)
  • 86. Aerasi  Proses pengolahan air dengan cara mengontakannya dengan udara  Kegunaan/kemampuannya : A. Penambahan jumlah oksigen B. Penurunan jumlah karbon dioksida (CO2) C. Menghilangkan Hydrogen Sulfida (H2S), Methane (CH4) dan berbagai senyawa organik yang mudah menguap (Volatile) D. Mengurangi kandungan zat besi dan mangan dalam air
  • 87. Desinfeksi Air  Membunuh/mensucihamakan bakteri patogen yang penyebarannya melalui air  Caranya : a. Kimia : (dengan penambahan bahan kimia) b. Fisik : (Pemanasan air, penyinaran/ sinar ultra violet) c. Mekanis : Penyaringan Pasir lambat