2. Kelompok :
• Aqawilla Rosa Putri Atiani
• Ari Marlina Agustin
• Ghazi Rabbani
• Ilham Akbar Nugraha
• Neng Oktaviani Sri M
• Sayyid Kemal
• Siti Nur Anggraeni
3. Tata surya
Pengertian tata surya
Tata Surya ialah kumpulan benda-benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya.
Tata Surya kita terdiri dari Matahari, planet-planet dan semua benda-
benda angkasa yang beredar mengelilinginya. Planet-planet menyusun tata
Surya kita adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus dan terakhir Pluto. Sedangkan benda-benda langit lainnya yaitu,
satelit, meteoroid, asteroid dan komet.
4. Bagian bagian tata surya
Terdiri atas;
Matahari dan Benda-Benda Langit Lainnya
Di Sekitar Matahari terdapat sembilan planet, akan tetapi para
pakar astronomi menyebut ada delapan benda langit. Benda langit
tersebut dinamakan planet. Planet tersebut mengelilingi Matahari pada
lintasan tertentu. Kedelapan planet yang mengelilingi Matahari yaitu
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
5. Matahari
Matahari adalah pusat Tata Surya kita. Garis tengahkurang lebih 1.392.500 km.
Matahari tersusun atas 70% gas hidrogen dan 25% gas helium serta 5% gas lainnya. Jarak
Matahari dengan bumi kurang dari 150 juta km. Suhu luarnya kira-kira 60.000 Celcius.
Bagian-bagian dari Matahari meliputi:
- Fotosfer
- Kromosfer
- Prominensa
- Korona
- Bintik Matahari
Merkurius
Merkurius adalah planet yang terdekat dengan Matahari. Kolaris adalah kawah
terbesar di planet ini. Planet ini disebut dengan bintang pagi atau bintang malam. Waktu
edar 88 hari, jaraknya dengan matahari 58 juta km.
6. Venus
Venus adalah planet yang paling dekat
dengan Bumi. Planet ini disebut planet
putih, bintang pagi, bintangkejora atau
bintang fajar.Jarak venus dengan Matahari
108 juta km, waktu edarnya 222 km kala
rotasi 243 hari. Suhunya mencapai 5000
Celcius.
Bumi
Bumi adalah satu-satunya planet
yang dapat dihuni oleh semua
makhluk hidup. Jarak Bumi dengan
Matahari kurang lebih 150 juta km. Kala
revousinya 365,25 hari atau 1 tahun
sedang kala rotasinya 24 jam atau 1 hari.
Bumi memiliki satu buah satelit yaitu
Bulan.
7. Mars
Mars dikenal sebagai
planet merah atau bintang
joko belek. Kala
revolusinya 687 hari
sedang kala rotasinya 24,6
jam. Suhu tertinggi di
permukaannya 500 - 600
Celcius. Planet ini
mempunyai 2 buah satelit
yaitu Fobos dan Deimos.
Jaraknya dari Matahari
yaitu 1,52 SA.
Yupiter
Yupiter adalah planet
terbesar dalam Tata Surya.
Kala rotasinya 50 jam,
jarak dengan Matahari 778
juta km dan mempunyai 17
buah satelit. Planet ini
sering disebut planet gas.
Saturnus
Saturnus adalah planet
terbesar kedua dan
mempunyai 22 satelit.
Jaraknya dengan Matahari
1.433, 5 juta km (9,5 SA).
Kala revolusinya 29,5
tahun dan kala rotasinya
10,7 jam.
8. Uranus
Kala rotasinya 17,2 jam, dan kal
revolusinya 84 tahun. Uranus memeliki
15 satelit dan besarnya 50 kali besar
bumi.
Neptunus
Neptunus sering disebut juga
dengan planet kembar, karena memliki 2
buah satelit, yaitu Triton dan Neroid. Kala
revolusinya 164,8 tahun dan kala
rotasinya 16,1 jam.
9. Asteroid
Asteroid adalah benda
astronomi yang berbentuk
pecahan kecil dan beredar pada
lintasan yang terletak diantara
orbit planet Mars dan Yupiter.
Proses terbentuknya asteroid
terjadi secara bersamaan dengan
proses terbentuknya planet yang
sesuai dengan susunannya.
Pada tahun 1801 seorang
ilmuwan italia melakukan
penelitian asteroid di tata surya
untuk pertama kalinya. Nama
ilmuwan itu adalah Guiseppa
Piazzi dan asteroid yang diteliti
diberi nama ceres.
Komet
Komet adalah benda
langit yang berukuran kecil.
Material penyusun komet
terdiri dari sejumlah partikel-
partikel bebatuan, kristal, es,
dan gas. Komet biasanya
sering terlihat seperti sebuah
benda langit yang bercahaya
dan berbentuk memanjang
menyerupai ekor. Olah karena
itu orang-orang sering
menyebutnya sebagai bintang
berekor.
satelit
Satelit merupakan pengiring
planet. Satelit beredar mengelilingi
planet dan bersama-sama beredar
mengel`ilingi Matahari. Satelit juga
berotasi mengelilingi sumbunya
sendiri. Pada umumnya, arah
rotasi dan revolusi satelit sama
dengan arah rotasi dan revolusi
planetnya yaitu dari barat ke timur
kecuali satelit planet Neptunus.
Planet yang telah diketahui tidak
memiliki satelit adalah Merkurius
dan Venus.
10.
11. Teori ledakan besar
Menurut Teori Ledakan Besar atau dentuman besar atau yang biasa dikenal dengan teori Big Bang
yang terkenal secara global ini bahwa jagat raya berawal dari adanya suatu massa yang sangat besar
dengan berat jenis yang besar pula dan mengalami ledakan yang sangat dahsyat karena adanya reaksi
pada inti massa. Ketika terjadi ledakan besar, bagian-bagian dari massa tersebut berserakan dan
terpental menjauhi pusat dari ledakan. Setelah miliaran tahun kemudian, bagian-bagian yang terpental
tersebut membentuk kelompok-kelompok yang dikenal sebagai galaksi-galaksi dalam sistem tata
surya.Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun
yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala
penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet,debu kosmis, as-
teroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain. Teori Big Bang ini didukung oleh seorang astronom dari
Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble. Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan,
menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin
cepat proses pengembangannya.Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika dari Amerika
Serikat, Arno Pnezias dan Robert Wilson pada tahun 1965 telah mengukur tahap radiasi yang ada
diangkasa raya. Penemuan ini kemudian disahkan oleh ahli sains dengan menggunakan alat NASA
yang bernama COBE spacecraft antara tahun 1989–1993.Kajian-kajian terkini dari laboratorium CERN
(Conseil Europeen pour la Recherche Nucleaire atau European Councilfor Nuclear Research) yang
terletak berdekatan dengan Genewa menguatkan lagi teori Big Bang. Semua ini mengesahkan bahwa
pada masa dahulu langit dan Bumi pernah bersatu sebelum akhirnya terpisah-pisah seperti sekarang ini.
12. Teori Mengembang dan Memampat
Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini jagat raya
terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi (mengembang)
yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah
galaksigalaksi.Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-
galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan
keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka tahap berikutnya
adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya memampat lagi.Jagat raya selama
berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari
ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang sangat lama, yaitu
kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa.Teori ini diajukan oleh
ahli astronomi Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris. Dalam teori pembentukan jagat
raya ini, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara
berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang
menjauh.Beberapa orang sepakat bahwa zat yang merupakan asal mula bintang dan galaksi
tersebut adalah hidrogen. Teori pembentukan jagat raya ini diterima secara skeptis oleh beberapa
ahli yang lain, sebab hal itu melanggar salah satu hukum dasar fisika, yaitu hukum kekekalan zat.
Zat tidak dapat diciptakan atau dihilangkan tetapi hanyalah dapat diubah menjadi jenis zat lain atau
menjadi energi.
13. Teori “Keadaan Tetap” (Stabil)
Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya selama
berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari
ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang sangat lama, yaitu
kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa. Teori ini diajukan
oleh ahli astronomi Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris.
Dalam teori ”keadaan tetap”, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan
dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna
menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang merupakan asal mula
bintang dan galaksi tersebut adalah hidrogen.
Teori “Alam Semesta Quantum”
Teori ini diciptakan oleh William Lane Craig pada tahun 1966. Dia mengemukakan bahwa
alam semesta adalah sudah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam
teori ini, ruang hampa pada hakikatnya tidak ada, yang ada adalah partikel-partikel sub atomik.
14. Teori Kabut (Teori Nebula)
Teori kabut dikemukakan oleh filsuf Jerman yang bernama Immanuel Kant pada tahun
1775. Teori ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Simon De Laplace, seorang
matematikawan Prancis.
Teori kabut menyatakan bahwa mula-mula ada sebuah nebula (kabut yang terdiri dari
gas, terutama hidrogen dan helium, dan debu-debu angkasa) yang bulat dan berotasi sangat
lambat . Akibatnya kabut mulai menyusut. Akibat penyusutan dan rotasi ini terbentuklah sebuah
cakram datar dibagian tengahnya. Matahari berada dipusat cakram. Cakram ini terus berputar
lebih cepat sehingga bagian-bagian tepi cakram terlepas membentuk materi. Dari materi ini
akhirnya terbentuklah planet-planet yang tetap mengitari matahari. Satelit dari planet terbentuk
dengan cara yang sama.
Proses terbentuknya tata surya menurut teori kabut (nebula):
a) Nebula berasal dari gas dan debu, sebagian besar menjadi Matahari.
b) Terbentuk Matahari dan planet lain yang masih Berpijar.
c) Matahari terbentuk planet-planet bertebaran tak terarah.
d) Matahari berputar pada porosnya, planet-planet terbentuk atmosfernya.
e) Planet terbentuk atmosfer, dibumi telah muncul kehidupan karena sudah ada lapisan
atmosfer.
15. Teori Bintang Kembar
Teori ini ditemukan pada tahun 1930-an. Teori Bintang Kembar menyatakan bahwa
mula-mula ada 2 buah bintang kembar kemudian salah satu bintang meledak. Oleh karena
pengaruh gaya gravitasi, maka bintang yang meledak menjadi kepingan-kepingan kecil yang
bergerak mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak merupakan
matahari sedangkan kepingan-kepingan yang mengitarinya menjadi planet-planet.