3. DISIPLIN DIRI
Disiplin adalah karakter. Disiplin adalah hasil
dari proses belajar. Kita bisa mendisiplinkan
diri kita sendiri. Dan disiplin adalah satu-
satunya jalan meraih kesuksesan. Kabar
buruknya, menjadikan diri sendiri untuk
disiplin itu susahnya masa ampun ! Namun
Itulah harga yang harus anda bayar untuk
memperbaiki nasib. Tidak ada orang yang
ditakdirkan miskin seumur hidupnya ! Yang
ada hanya orang yang kalah dengan dirinya
sendiri, pikiran dan sikap negatifnya.
4. DISIPLIN DIRI ADALAH PROSES
Apa yang mudah saat ini, dulunya adalah sesuatu yang sulit. Dan apa yang sulit sekarang
ini, kedepannya akan menjadi mudah. Itulah proses yang terus menerut terulang dalam
hidup kita. Proses pembelajaran ini akan menjadi cepat dan kebiasaan jika ada "paksaan."
Contohnya ya kondisi anda saat ini ! Kerja ikut orang."Kamu dibayar untuk melakukan
pekerjaan yang saya perintahkan ke kamu. Saya menginginkan hasil, bukan alasan !" seru
bos anda. "Kalo hasilnya cuman segini, anak saya yang masih SMP juga bisa. Kamu itu kerja
atau main-main sih ? Teman-temanmu saja bisa jauh di atas target ! Saya kasih kamu
kesempatan sekali lagi. Kalau masih tidak sampai mencapai target, You sayaGo To Hell-kan."
sambung si bos.
Maka mulailah kita terpacu (atau terpaksa yaaa!) memikirkan cara supaya bisa mencapai
target. Otak kita pun muter-muter mencari jalan keluar. Tanya teman kerja, cari teman
lama, browsing di internet untuk belajar, dan hoplah ! Anda kesasar ke wapannuri (dot)
com. Baca-baca dan baca, anda berharap menemukan tips sukses bekerja. Elah
dalah....ternyata marah dimarahi ama si penulisnya. Apes....apes ! Apa memang wes
nasibku gini ya jadi jongos ?
5. Pertama, anda bukan jongos'e kantor. Anda hanya
belum mengembangkan karakter disiplin diri yang
benar. Anda disiplin karena keadaan dan
paksaan. Itu bukan disiplin, itu malas. Itu bukan
salah pasar yang sepi atau nasib anda, itu
kemalasan anda. Anda hanya benar-benar
menjadi jongos jika anda menerimanya ! Tanyakan
kepada diri anda sendiri, siapa yang sebenarnya
memegang kendali atas hidup anda ? Penilaian
orang lain atau diri anda sendiri ?
Kedua, disiplin diri muncul dari dalam. Bukan
dari luar. Disiplin karena tekanan atau paksaan
akan runtuh dengan sendirinya ketika sudah tidak
ada keharusan untuk berdisiplin. Ketika tidak ada
target, anda akan malas-malasan. Ketika target
telah terpenuhi, anda mulai menurunkan
kecepatan anda. Setiap orang berhak untuk
beristirahat dan merayakan kemenangannya,
begitu dalih anda. Jika sikap seperti ini melekat
dalam diri anda, matilah anda ! Sekalipun anda
berhasil dalam segala yang anda kerjakan,
sesungguhnya mental anda masih mental ikut
orang.
6. CARA MENGEMBANGKAN DISIPLIN DIRI
Disiplin diri yang benar harus bersumber dari dalam. Dari keinginan anda
sendiri. "Pak Wapan, saya harus mendisiplinkan diri saya untuk bekerja
karena saya satu satunya tulang punggung keluarga saya. Kalau saya
tidak bekerja, maka anak dan istri saya tidak bisa makan." BAGUS ! Tapi
itu bukan disiplin diri, itu disiplin karena keadaan.
Mengapa anda disiplin bekerja ? Supaya tidak dipecat ! Mengapa anda
disipin waktu ? Supaya tidak diomeli ojob (bojo=istri). Yang benar
seharusnya anda bekerja karena apa yaa ? Wakakakakakak..... sek...tak
pikir'e.... saya bekerja untuk apa ya ? Kok bingung dewe aku yo....?
Sejujurnya saya bekerja untuk uang ! Aku yo masih manusia yang nginjak
tanah rek ! Aku gak sakti ! Harus makan 3 kali sehari. Tapi jika anda
bertanya kepada saya mengenai tujuan hidup saya, maka saya bisa
dengan yakin mengatakan bahwa saya bekerja karena menyukai dengan
apa yang saya lakukan saat ini. Saya suka membaca dan menuliskan
pengalaman hidup saya. Saya suka dengan disain grafis karena itu saya
memutuskan untuk Full time di disain website.
Saya punya impian, saya memiliki gambaran mengenai masa depan yang
saya inginkan. Saya memiliki visi buat hidup saya sendiri. Saya tahu tujuan
yang ingin saya tuju. Saya tahu bahwa masa depan saya tergantung dari
apa yang saya lakukan pada hari ini. Jika saya menunda segala sesuatu
yang bisa saya lakukan hari ini, maka sesungguhnya saya menunda
pencapaian tujuan hidup saya. Saya harus displin bekerja, disiplin waktu
dan disiplin dalam segala-segalanya demi tercapainya impian saya.
7. Jadi, cara pertama mendisiplinkan diri anda adalah memiliki
impian. Tentukan tujuan hidup anda. Ingin menjadi apakah anda 5
tahun kedepan ? Target diri anda sendiri, demi mimpi anda !
Gunakan keadaan sebagai penyemangat diri anda, tetapi jangan
pernah membiarkan tekanan mengatur hidup anda.
Plan Your Work and Work Your Plan. Anda harus mulai membuat
rencana. Mulailah dengan membuat rencana harian, apa yang harus
anda kerjakan setiap hari ? Mulai dari jam berapa anda harus bekerja
dan berhenti bekerja. Anda harus memasukkan waktu istirahat dalam
jadwal kerja anda. Jangan bekerja rodi, anda bekerja untuk hidup,
bukan hidup untuk bekerja. Kerja keras itu harus, tetapi harus cerdas
! Anda forsir tenaga anda saat ini, akibatnya umur anda menjadi
berkurang. Mesin saja perlu perawatan, pelumasan dan servis.
Memaksa mesin bekerja berlebihan akan memercepat proses
keausan dan merusakkan salah satu spare-partnya. Enaknya jadi
mesin itu bisa gonta-ganti spare-part. Sedangkan manusia gak bisa
ganti organ tubuh sak karep'e dewe. Sekalipun bisa, harganya mahal
dan resikonya besar. Anda harus mengganti pola pikir anda dengan
pola pikir yang baru.
Berapa yang akan anda hasilkan dengan melakukan pekerjaan ini ?
Jerih payah apa yang harus anda lakukan demi kesuksesannya
? Organ tubuh mana yang akan rusak jika cara kerja anda seperti ini
? Berapa harga organ tubuh itu ? Berapa biaya bongkar pasangnya ?
Dan yang terakhir, beli organ tubuhnya di mana ?
Buat rencana kerja dan kerjakan rencana itu. Jangan terlalu kaku
! Kejarlah kualitas bukan kuantitas. 1 jam bekerja secara efektif
jauh lebih bermanfaat daripada 10 jam bekerja dengan kelelahan.
Anda tidak bisa membayar murah barang berkualitas sama halnya
anda tidak bisa membayar mahal barang yang jelek ! Segala sesuatu
ada harganya dan patokannya selalu kualitas.
8. Kedisiplinan adalah kunci meraih
kesuksesan. Jangan pernah. meragukan kalimat ini.
Memang benar ada cara cepat kaya, namun selalu
berakhir dengan cepat kere juga. Apa yang mudah
diraih sudah sewajarnya mudah hilang. Apa yang
sulit anda raih, akan bertahan dalam keadaan
apapun, susah, sedih, senang atau galau.
Jangan melihat apa yang di depan mata saat ini.
Memang soro, gak enak, gak nyenengno, tapi
kesengsaraan justru membuat kita tambah tekun.
Dan orang yang tekun pada akhirnya akan menjadi
orang yang tahan banting. Masalah akan menyerah
kepada orang yang tidak pecah sekalipun dibanting.
Pendeknya, jika anda sudah menguasai disipin diri
maka saya yakin segala sesuatu yang anda sentuh
akan menghasilkan.
9. KESIMPULAN
Semua orang bisa mendisiplinkan diri mereka
sendiri. Sesulit apapun masalah yang anda hadapi
tidak akan melebihi kesulitan Sybil Dorsette mem-
fusi-kan kepribadiannya yang terpecah menjadi 16.
Jika Sybil berhasil, maka anda pun seharusnya juga
bisa. Lihatlah upah yang akan anda terima dari
kedisiplinan anda. Bayangkan hal itu ketika anda
merasa lelah. Perjuangan anda tidak akan sia-sia !