SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
Baixar para ler offline
HAKIKAT PESERTA DIDIK DALAM ISLAM
Cut jihan afica zulfi
Nazliyah fitri
Sarah nadia
Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe
Abstrack : The essence of an educator in Islamic education is to teach in accordance with the
knowledge he has. Educators are people who have the responsibility to educate. If the meaning
of educators is teachers in this case in a school institution. While the teacher is a good educator.
the nature of educators is Allah Swt who teaches knowledge to humans and humans also have an
obligation for him to transfer that knowledge to others for the benefit of the ummah. Thus,
students must know their obligations and duties in order to achieve the desired goals. Therefore,
for the educational process to be successful, educators and students must be able to understand
each other with all their respective characteristics. In addition, in the perspective of Islamic
education, the requirements that must be possessed by an educator are mastering knowledge in
teaching their students in a professional, patient, and achieving good in this world and in the
hereafter. But challenges often arise from educators, students, parents, the environment and
society. Thus, all parties or stakeholders as actors in education need to review the nature of
educators and students in Islamic education.
Keyword : learners , education , Islamic education , Islamic.
Pendahuluan
Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan Istilah murid dalam
tasawuf mengandung pengertian orang yang sedang belajar, menyucikan diri, dan sedang
berjalan menuju Tuhan. Yang paling menonjol dalam istilah it ialah kepatuhan murid kepada
guru (mursyid)-nya. Arti patuh di sini ialah tidak membantah sama sekali.Hubungan guru
(mursyid)) dengan murid adalah hubungan searah.Pengajaran berlangsung dari subjek (mursyid))
ke objek (murid).
Peserta didik adalah orang yang sedang berada dalam fase pertumbuhan dan
perkembangan baik secara fisik, maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri
seorang yang perlu di bimbing dari seorang pendidik.Dasar-dasar kebutuhan anak untuk
memperoleh pendidikan, secara kodrati anak membutuhkan dari orang tuanya. Dasar-dasar
kodrati ini dapat dimengerti dari kebutuhan-kebutuhan dasar yang dimiliki oleh setiap anak
dalam kehidupannya,aspek aspek kepentingan, antara lain :
*aspek paedofogis
*aspek sosiologi dan kultural
*aspek tauhid
Hakikat peserta didik terdiri dari beberapa macam
A. Peserta didik adalah darah daging sendiri , yg di maksud di sini adalah bahwa orang tua
adalah sebagai pendidik bagi anak anak nya atau keturunan nya.
B.peserta didik adalah semua anak yang berada di bawah lembaga pendidikan.
C.peserta didik secara khusus adalah orang orang yang menerima bimbingan yang secara khusus.
Esensi peserta didik sumber ajaran agama Islam tentu menjadi dasar pemikiran yang
tidak bisa lepas dari pengkajian. Sebab agama adalah fitrah yang di berikan Allah SWT dalam
kehidupan manusia,sehingga seorang peserta didik mengalami masa tumbuh dan
perkembanganpenelitian. Sumber tertulis ini diteliti dengan menggunakan metode analisis isi.
Kemudian data dianalisis, disajikan, dan kemudian ditarik kesimpulan.
Pengertian hakikat peserta didik dalam Islam
Dalam Bahasa Indonesia ada tiga sebutan untuk pelajar, yaitu murid, anak didik, dan
peserta didik9. Pertama sebutan murid bersifat umum, sama umumnya dengan sebutan anak
didik dan peserta didik. Istilah murid kelihatannya khas pengaruh agama Islam. Di dalam Islam
istilah ini diperkenalkan oleh shufi. Istilah murid dalam tasawuf mengandung pengertian orang
yang sedang belajar, menyucikan diri, dan sedang berjalan menuju Tuhan. Yang paling menonjol
dalam istilah itu ialah kepatuhan murid kepada guru (mursyid)-nya. Arti patuh di sini ialah tidak
membantah sama sekali. Hubungan guru (mursyid)) dengan murid adalah hubungan searah.
Pengajaran berlangsung dari subjek (mursyid)) ke objek (murid).
Peserta didik adalah orang yang sedang berada dalam fase pertumbuhan dan
perkembangan baik secara fisik, maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri
seorang yang perlu di bimbing dari seorang pendidik. Pertumbuhan berkaitan dengan fisik,
perkembangan berkaitan dengann psikis. (Ramayulis, 2008)Abu Ahmadi juga menuliskan
tentang pengertian peserta didik, peserta didik adalah anak yang belum dewasa, yang
memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat
melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara,
sebagai anggota masyarakat dan sebaga suatu pribadi atau individu. (hamadi, 2001)
Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud dengan peserta didik adalah anggota
masyarakat yang belum dewasa yang memiliki fitrah (Potensi), baik secara fisik maupun psikis,
yang memerlukan usaha, bantuan dan bimbingan orang lain yang lebih dewasa, untuk
mengembangan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.Dasar-dasar kebutuhan anak untuk memperoleh pendidikan, secara kodrati anak
membutuhkan dari orang tuanya. Dasar-dasar kodrati ini dapat dimengerti dari kebutuhan-
kebutuhan dasar yang dimiliki oleh setiap anak dalam kehidupannya, dalam hal ini keharusan
untuk mendapatkan pendidikan itu jika diamati lebih jauh sebenarnya mengandung aspek-aspek
kepentingan, antara lain:
Aspek Paedogogis
Dalam aspek ini para pendidik mendorongmakhluk yang berketuhanan, menurut para ahli
disebut homodivinous (makhluk yang percaya adanya tuhan) atau disebut juga homoriligius
(makhluk yang beragama)Dalam perspektif falsafah pendidikan Islami, semua makhluk pada
dasarnya adalah peserta didik. Sebab, dalam Islam, sebagai murabbi, mu‟allim, atau muaddib,
Allah Swt pada hakikatnya adalah pendidik bagi seluruh makhluk ciptaan-Nya. Dialah yang
mencipta dan memelihara seluruh makhluk. Pemeliharaan Allah Swt mencakup sekaligus
kependidikan-Nya, baik dalam arti tarbiyah, ta‟alim, maupun ta‟adib. Karenanya, dalam
perspektif falsafah pendidikan Islam, peserta didik itu mencakup seluruh makhluk Allah Swt,
seperti malaikat, jin, manusia, tumbuhan, hewan, dan sebagainya. (al-rasyidin, 2008) . Dalam
buku Filsafat pendidikan Islam yang ditulis oleh Hasan Basri,dalam perspektif filsafat
pendidikan Islam, hakikat peserta didik terdiri dari beberapa macam
a. Peserta didik adalah darah daging sendiri, orang tua adalah pendidik bagi anak-anaknya maka
semua keturunannya menjadi anak didiknya di dalam keluarga.
b. Peserta didik adalah semua anak yang berada di bawah bimbingan pendidik di lembaga
pendidikan formal maupun non formal, seperti disekolah, pondok pesantren, tempat pelatihan,
sekolah keterampilan, tempat pengajian anak-anak seperti TPA, majelis taklim
c. Peserta didik secara khusus adalah orang –orang yang belajar di lembaga pendidikan tertentu
yang menerima bimbingan, pengarahan, nasihat, pembelajaran dan berbagai hal yang berkaitan
dengan proses kependidikan.
Hakikat peserta didik dalam islam
Yamsul Nizar mendiskripsikan enam kriteria peserta didik, yaitu:
 Peserta didik bukanlah miniatur orang dewasa tetapi memiliki dunianya sendiri.Hal ini
sangat penting untuk dipahami agar perlakuan terhadap mereka dalam proses
kependidikan tidak disamakan dengan pendidikan orang dewasa.
 Peserta didik memiliki periodisasi perkembangan dan pertumbuhan.Pemahaman ini
cukup perlu untuk diketahui agar aktivitas kependidikan Islam disesuaikan dengan
tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang ada, Hal ini sangat beralasan, karena
kadar kemampuan peserta didik ditentukan oleh faktor usia dan periode perkembangan
atau pertumbuhan potensi yang dimilikinya.
 Peserta didik adalah manusia yang memiliki kebutuhan, baik yang menyangkut
kebutuhan jasmani maupun rohani yang harus dipenuhi. Diantara kebutuhan
tersebut adalah; kebutuhan biologis, kasih sayang, rasa aman, harga diri, realisasi diri.
 Peserta didik adalah makhluk Allah yang memilki perbedaan individu baik disebabkan
oleh faktor bawaan maupun lingkungan dimana ia berada.Pemahaman tentang
differensiasi individual peserta didik sangat penting untuk dipahami oleh seorang
pendidik. Hal ini disebabkan karena menyangkut bagaimana pendekatan yang perlu
dilakukan pendidik dalam menghadapi ragam sikap dan perbedaan tersebut.
 Peserta didik merupakan dua unsur jasmani dan rohani, unsur jasmani memiliki daya
fisik yang menghendaki latihan dan pembiasaan yang dilakukan melalui proses
pendidikan.Sedangkan unsur rohani memiliki daya akal hati nurani dan daya
rasa.Untuk mempertajam daya akal, maka proses pendidikan hendaknya di arahkan untuk
mengasah daya intelektualitasnya melalui ilmu-ilmu rasional.
 Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi fitrah yang dapat dikembangkan dan
berkembang secara dinamis.Di sini tugas pendidik adalah membantu mengembangkan
dan mengarahkan perkembangan tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan yang di
inginkan, tanpa melepaskan tugas kemanusiaanya.
Islam ilmu berasal dari Allah. Sedangkan dalam proses menerima ilmu adalah melalui proses
transfer dari seorang guru. Karena hakikat ilmu itu dari Allah swt maka sudah seharusnya peserta
didik mendekatkan diri kepada Allah swt melalui ilmu yang dipelajarinya. Tetapi dalam proses
mencari ilmu, banyak kebutuhan peserta didik yang harus dipenuhi pendidik, diantaranya:
 Kebutuhan fisikFisik peserta didik mengalami pertumbuhan fisik yang cepat terutama
pada masa pubertas.kebutuhan biologis, yaitu berupa makan, minum, dan istirahat
dalam hal ini menuntut peserta didik untuk memenuhinya. Peserta didik remaja
lebih banyak porsi makannya dibandingkan anak-anak atau oarang dewasa.
 Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan yang behubungan langsung dengan masyarakat agar
peserta didik dapat berinteraksi dengan masyarakat lingkungannya seperti diterima oleh
teman-temannya secara wajar.
 Kebutuhan untuk mendapatkan status Peserta didik terutama pada usia remaja
membutuhkan suatu yang menjadikan dirinya berguna bagi masyarakat.
Kebannggaan terhadap diri sendiri, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah,
maupun di dalam masyarakat.
 Kebutuhan mandiri Peserta didik dalam usia remaja ingin lepas dari batasan-batasan atau
aturan-aturan orang tuanya dan mencoba untuk mengarahkan dan mendisiplinkan
dirinya sendiri
 satu waktu mereka masih menginginkan bantuan mereka. Banyak orang tua yang sangat
memperhatikan dan membatasi sikap, perilaku dan tindakan-tindakan remaja. Hal
ini membuat remaja tidak dipercayai dan dihargai oleh orang tua mereka.
 Kebutuhan untuk berprestasi erat kaitannya dengan kebutuhan untuk mendapat status
mandiri. Artinya dengan terpenuhinya kebutuhan untuk memilki status atau
penghargaan dan kebutuhan untuk hidup mandiri dapat membuat peserta didik giat
mengejar prestasi.
 Kebutuhan ingin dicintai dan disayangiRasa ingin dicintai dan disayangi merupakan
kebutuhan yang essensial, karena dengan terpenuhi ini akan mempengaruhi sikap
mental pesrta didik.
 Kebutuhan untuk curhat terutama remaja yang dimaksudkan untuk kebutuhan untuk
dipahami ide-ide dan permaslahn yang dihadapinya. Peserta didik mengharapkan agar
apa yang dialami.dirasakan terutama dalam masa pubertas. Sebaliknya jika mereka
tidak dapat mendapatkan kesempatan untuk mengkomunikasikan permasalahan-
permasalahannya tersebut.apalagi dilecehkan, ditolak, atau dimusuhi, dapat membuat
mereka kecewa, marah, bahkan mereka merasa tidak aman, sehinga muncul taingkah laku
yang bersifat negatif dan perilaku menyimpang.
 Kebutuhan untuk memiliki filsafat hidup (agama)Peserta didik pada usia remaja mulai
tertarik untuk mengetahui tentang kebenaran dan nilai-nilai ideal. Mereka mempunyai
keinginan untuk mengenal apa tujuan hidup dan bagamaiana bagian itu diperoleh.
Karena itu mereka membutuhkan pengetahuan-pengetahuan yang jelas sebagai filsafat
hidup yang memuaskan yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaa,sehingga dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam mengarungi kehidupan ini. Kebenaran dan nilai-nilai
ideal yang murni hanya ditemukan di dalam agama. Oleh karena itu peserta didik sangat
membutuhkan agama.
Abdul Mudjib merumuskan tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya insan
kamil yang di dalamnya memiliki wawasan kaffah agar mampu menjalankan tugas-tugas
kehambaan, kekhalifahan, dan pewaris Nabi.Abdurrahman Saleh Abdullah
sebagaimana dikutip Moh.Roqib mengungkapkan bahwa tujuan poko pendidikan Islam
mencakup tujuan jasmaniah, tujuan rohaniah, dan tujuan mental. Saleh Abdullah telah
mengklasifikasikan tujuan pendidikan ke dalam tiga bidang, yaitu:
fisik-materiil, ruhani-spiritual, dan mental-emosional. Ketiga-tuganya harus diarahkan
menuju kepada kesempurnaan. Ketiga tujuan ini tentu saja harus tetap dalam satu
kesatuan (integratif) yang tidak terpisahkan.Menurut Bukhari Umar yang mengutip
pendapat Ar-Rahman Shaleh dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam, tujuan pendidikan
Islam dapat diklarifikasikan menjadi empat dimensi antara lain:
a)Tujuan pendidikan jasmani (al ahdaf al jismiyyah)Mempersiapkan diri manusia sebagai
pengemban tugas khalifah di bumi melalui ketrampilan-ketrampilan fisik
b)Tujuan pendidikan rohani (al ahdaf ar ruhaniyyah) Meningkatkan jiwa dan kesetiaan
yang hanya kepada Allah semata dan melaksanakan moralitas Islami yang
dicontohkan oleh Nabi berdasarkan cita-cita ideal dalam Al Quran. Indikasi pendidikan
rohani adalah tidak bermuka dua, berupaya memurnikan dan menyucikan diri manusia
secara individual dari sikap negatif, inilah yang disebut purification(tazkiyyah)dan
wisdom(hikmah)
c)Tujuan pendidikan akal Tahapan pendidikan akal meliputi: pencapaian kebenaran
ilmiah, pencapaian kebenaran empiris dan pencapaian kebenaran meta empiris atau
kebenaran filosofis (haqq al yaqin)
d)Tujuan pendidikan sosial Tujuanpendidikan sosial adalah pembentukan kepribadian
yang utuh, yang menjadi bagian dari komunitas sosial. Identitas individu disini
tercermin sebagai “an nas” yang hidup pada masyarakat plural(majemuk).
Menganalisis peserta didik dalam islam
Peserta didik secara formal adalah orang yang sedang berada dalam fase pertumbuhan
dan perkembangan baik secara fisik, maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan
ciri seorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik. Pertumbuhan
menyangkut fisik, perkembangan menyangkut psikis (Rahmayulis, 2008:77). Adapun yang
dimaksud dengan peserta didik disini adalah manusia yang menjadi mitra dalam kegiatan
pendidikan. Dalam Islam peserta didik adalah setiap manusia yang sepanjang hayatnya selalu
ada dalam perkembangan, jadi bukan hanya anak-anak yang sedang dalam pengasuhan dalam
pengasihan orang tuanya, bukan pula hanya anak-anak yang dalam masa sekolahnya. Melainkan
mencakup manusia secara keseluruhannya (Aziz, 2004:90).
Hal ini sesuai dengan firman Allah :
Artinya : Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui (Q.S , Saba’ : 28 )
Oleh sebab itu pendidikan sangat besar peranannya untuk menumbuh kembangkan
serta mengembalikan manusia pada tujuan dasarnya.dasarnya.Dalam perspektif filsafat
pendidikan Islami, semua makhluk pada dasarnya adalah peserta didik. Sebab, dalam Islam,
sebagai murabbi, mu’allim,atau muaddib,Allah pada hakikatnya adalah pendidik bagi seluruh
makhluk ciptaan-Nya.Dialah yang mencipta dan memelihara seluruh makhluk.Pemeliharaan
Allah mencakup sekaligus kependidikan-Nya,baik dalam arti tarbiyah, ta’lim, maupun ta’dib.
Karenanya,dalam perspektif filsafatpendidikan Islam,peserta didik itu mencakup seluruh
makhluk Allah, seperti malaikat, jin, manusia, tumbuhan, hewan, dan sebagainya Memang
pendidik dalam Islam pada hakikatnya adalah Allah, namun dalam batas-batas tertentu
manusia juga diberi mandatke khalifaan atau manusia diberi kebebasan untuk memberi
pendidikan kepada sesamanya karena mereka adalah makhluk yang dinamisdan dibekali
dengan potensi yang cukup potensial.
Sehingga pendidik itu adalalah orang dewasa, artinya adalah orang yang lebih
berpengetahuan, berpengalaman, dibandingkan yang didik.Untuk itu pendidikan yang
diberikan kepada peserta didik, harus bersesuaian dengan apa yang sudah digariskan oleh
Allahdan kesanalah arah pendidikan Islam itu.Peserta didik memang memiliki daya dan
potensi untuk berkembang dan siap pula untuk dikembangkan. Karena itu, setiap peserta
didik tidak dapat diperlakukan sebagai manusia yang sama sekali pasif, seperti yang
dipercayai oleh kaum emprisme, melainkan peserta didik itu memiliki kemampuan dan keaktifan
yang mampu membuat pilihan dan penilaian, merima, menolak atau menemukan alternative
lain yang lebih sesuai dengan pilihannya sebagai perwujudan dari adanya kehendak dan
kemauan bebasnya(Siddik, 2011: 67).
PENUTUPAN
Berdasarkan studi di atas dapat disimpulkan bahwa Hakikat peserta didik dalam Islam
adalah tujuan pendidikan yang dirumuskan atas dasar nilai-nilai agama Islam. Artinya, tujuan
pendidikan Islam berbeda dengan tujuan pendidikan nasional suatu negara dan juga dengan
tujuan pendidikan tertentu masyarakat tertentu. Tujuan pendidikan Islam bersifat universal dan
berlaku bagi seluruh umat Islam dimanapun berada. Pendidikan dipahami sebagai alat melalui
mana orang dapat mencapai tujuan mereka dalam hidup. Berdasarkan pengertian diatas, yang
dimaksud dengan peserta didik adalah anggota masyarakat yang belum dewasa yang memiliki
fitrah (Potensi), baik secara fisik maupun psikis, yang memerlukan usaha, bantuan dan
bimbingan orang lain yang lebih dewasa, untuk mengembangan dirinya melalui proses
pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.Dasar-dasar kebutuhan anak untuk
memperoleh pendidikan, secara kodrati anak membutuhkan dari orang tuanya. Oleh sebab itu
pendidikan sangat besar peranannya untuk menumbuh kembangkan serta mengembalikan
manusia pada tujuan dasarnya.dasarnya.Dalam perspektif filsafat pendidikan Islami, semua
makhluk pada dasarnya adalah peserta didik. Sebab, dalam Islam, sebagai murabbi,
mu’allim,atau muaddib,Allah pada hakikatnya adalah pendidik bagi seluruh makhluk ciptaan-
Nya.Dialah yang mencipta dan memelihara seluruh makhluk.
DAFTAR PUSTAKA
Al-idrak Jurnal Pendidikan Islam dan Budaya, Vol. 1, No.2 2021
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, November 2015
Jurnal Al-ThariqahVol. 1, No. 2, Desember2016
Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 2(2), 21-36.

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a paper filsafat.pdf

Hakekat Pendidik dan Perserta didik
Hakekat Pendidik dan Perserta didikHakekat Pendidik dan Perserta didik
Hakekat Pendidik dan Perserta didikArif Al Swei
 
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 4.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 4.docxFILSAFAT PENDIDIKAN KL 4.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 4.docxmutiasafira5
 
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islam
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islamKelompok 3.Hakikat pendidik dalam islam
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islamMunaa
 
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel 4
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel 4FILSAFAT PENDIDIKAN Kel 4
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel 4Riska Affriany
 
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel.4
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel.4FILSAFAT PENDIDIKAN Kel.4
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel.4natasya nellu
 
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 6.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 6.docxFILSAFAT PENDIDIKAN KL 6.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 6.docxmutiasafira5
 
kelompok 3 putri muna nurul.docx
kelompok 3 putri muna nurul.docxkelompok 3 putri muna nurul.docx
kelompok 3 putri muna nurul.docxPutriazzahraLubis
 
Makalah pendidik dlm pendidikan islam
Makalah pendidik dlm pendidikan islamMakalah pendidik dlm pendidikan islam
Makalah pendidik dlm pendidikan islamYuliana Aminulloh
 
Resume Filsafat Pendidikan Kel4.docx
Resume Filsafat Pendidikan Kel4.docxResume Filsafat Pendidikan Kel4.docx
Resume Filsafat Pendidikan Kel4.docxDhindaVadyaizmi
 
RESUME PAPER 3.docx
RESUME PAPER 3.docxRESUME PAPER 3.docx
RESUME PAPER 3.docxWildatlZuhra
 
Hakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam IslamHakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam IslamRizkyAdeaulia
 
Review Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdf
Review Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdfReview Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdf
Review Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdfUlfa Izzah
 
Etika pendidikan dalam islam.pdf
Etika pendidikan dalam islam.pdfEtika pendidikan dalam islam.pdf
Etika pendidikan dalam islam.pdfMuksal Mina
 
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiTugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiApnia Siterman Antung
 
motivasi peserta didik dalam pendidikan Islam
motivasi peserta didik dalam pendidikan Islammotivasi peserta didik dalam pendidikan Islam
motivasi peserta didik dalam pendidikan IslamSiti Sumiati
 
Psikologi jadi
Psikologi jadiPsikologi jadi
Psikologi jadiNarendra
 

Semelhante a paper filsafat.pdf (20)

Hakekat Pendidik dan Perserta didik
Hakekat Pendidik dan Perserta didikHakekat Pendidik dan Perserta didik
Hakekat Pendidik dan Perserta didik
 
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 4.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 4.docxFILSAFAT PENDIDIKAN KL 4.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 4.docx
 
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islam
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islamKelompok 3.Hakikat pendidik dalam islam
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islam
 
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel 4
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel 4FILSAFAT PENDIDIKAN Kel 4
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel 4
 
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel.4
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel.4FILSAFAT PENDIDIKAN Kel.4
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel.4
 
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 6.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 6.docxFILSAFAT PENDIDIKAN KL 6.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 6.docx
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
kelompok 3 putri muna nurul.docx
kelompok 3 putri muna nurul.docxkelompok 3 putri muna nurul.docx
kelompok 3 putri muna nurul.docx
 
Makalah pendidik dlm pendidikan islam
Makalah pendidik dlm pendidikan islamMakalah pendidik dlm pendidikan islam
Makalah pendidik dlm pendidikan islam
 
Resume Filsafat Pendidikan Kel4.docx
Resume Filsafat Pendidikan Kel4.docxResume Filsafat Pendidikan Kel4.docx
Resume Filsafat Pendidikan Kel4.docx
 
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
 
Resume.docx
Resume.docxResume.docx
Resume.docx
 
RESUME PAPER 3.docx
RESUME PAPER 3.docxRESUME PAPER 3.docx
RESUME PAPER 3.docx
 
Hakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam IslamHakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam Islam
 
Review Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdf
Review Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdfReview Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdf
Review Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdf
 
Etika pendidikan dalam islam.pdf
Etika pendidikan dalam islam.pdfEtika pendidikan dalam islam.pdf
Etika pendidikan dalam islam.pdf
 
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiTugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
 
motivasi peserta didik dalam pendidikan Islam
motivasi peserta didik dalam pendidikan Islammotivasi peserta didik dalam pendidikan Islam
motivasi peserta didik dalam pendidikan Islam
 
Psikologi jadi
Psikologi jadiPsikologi jadi
Psikologi jadi
 
Psikologi jadi
Psikologi jadiPsikologi jadi
Psikologi jadi
 

Último

Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 

Último (20)

Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 

paper filsafat.pdf

  • 1. HAKIKAT PESERTA DIDIK DALAM ISLAM Cut jihan afica zulfi Nazliyah fitri Sarah nadia Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe Abstrack : The essence of an educator in Islamic education is to teach in accordance with the knowledge he has. Educators are people who have the responsibility to educate. If the meaning of educators is teachers in this case in a school institution. While the teacher is a good educator. the nature of educators is Allah Swt who teaches knowledge to humans and humans also have an obligation for him to transfer that knowledge to others for the benefit of the ummah. Thus, students must know their obligations and duties in order to achieve the desired goals. Therefore, for the educational process to be successful, educators and students must be able to understand each other with all their respective characteristics. In addition, in the perspective of Islamic education, the requirements that must be possessed by an educator are mastering knowledge in teaching their students in a professional, patient, and achieving good in this world and in the hereafter. But challenges often arise from educators, students, parents, the environment and society. Thus, all parties or stakeholders as actors in education need to review the nature of educators and students in Islamic education. Keyword : learners , education , Islamic education , Islamic. Pendahuluan Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan Istilah murid dalam tasawuf mengandung pengertian orang yang sedang belajar, menyucikan diri, dan sedang berjalan menuju Tuhan. Yang paling menonjol dalam istilah it ialah kepatuhan murid kepada guru (mursyid)-nya. Arti patuh di sini ialah tidak membantah sama sekali.Hubungan guru (mursyid)) dengan murid adalah hubungan searah.Pengajaran berlangsung dari subjek (mursyid)) ke objek (murid). Peserta didik adalah orang yang sedang berada dalam fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik, maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri seorang yang perlu di bimbing dari seorang pendidik.Dasar-dasar kebutuhan anak untuk memperoleh pendidikan, secara kodrati anak membutuhkan dari orang tuanya. Dasar-dasar kodrati ini dapat dimengerti dari kebutuhan-kebutuhan dasar yang dimiliki oleh setiap anak dalam kehidupannya,aspek aspek kepentingan, antara lain : *aspek paedofogis *aspek sosiologi dan kultural *aspek tauhid Hakikat peserta didik terdiri dari beberapa macam
  • 2. A. Peserta didik adalah darah daging sendiri , yg di maksud di sini adalah bahwa orang tua adalah sebagai pendidik bagi anak anak nya atau keturunan nya. B.peserta didik adalah semua anak yang berada di bawah lembaga pendidikan. C.peserta didik secara khusus adalah orang orang yang menerima bimbingan yang secara khusus. Esensi peserta didik sumber ajaran agama Islam tentu menjadi dasar pemikiran yang tidak bisa lepas dari pengkajian. Sebab agama adalah fitrah yang di berikan Allah SWT dalam kehidupan manusia,sehingga seorang peserta didik mengalami masa tumbuh dan perkembanganpenelitian. Sumber tertulis ini diteliti dengan menggunakan metode analisis isi. Kemudian data dianalisis, disajikan, dan kemudian ditarik kesimpulan. Pengertian hakikat peserta didik dalam Islam Dalam Bahasa Indonesia ada tiga sebutan untuk pelajar, yaitu murid, anak didik, dan peserta didik9. Pertama sebutan murid bersifat umum, sama umumnya dengan sebutan anak didik dan peserta didik. Istilah murid kelihatannya khas pengaruh agama Islam. Di dalam Islam istilah ini diperkenalkan oleh shufi. Istilah murid dalam tasawuf mengandung pengertian orang yang sedang belajar, menyucikan diri, dan sedang berjalan menuju Tuhan. Yang paling menonjol dalam istilah itu ialah kepatuhan murid kepada guru (mursyid)-nya. Arti patuh di sini ialah tidak membantah sama sekali. Hubungan guru (mursyid)) dengan murid adalah hubungan searah. Pengajaran berlangsung dari subjek (mursyid)) ke objek (murid). Peserta didik adalah orang yang sedang berada dalam fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik, maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri seorang yang perlu di bimbing dari seorang pendidik. Pertumbuhan berkaitan dengan fisik, perkembangan berkaitan dengann psikis. (Ramayulis, 2008)Abu Ahmadi juga menuliskan tentang pengertian peserta didik, peserta didik adalah anak yang belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat dan sebaga suatu pribadi atau individu. (hamadi, 2001) Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud dengan peserta didik adalah anggota masyarakat yang belum dewasa yang memiliki fitrah (Potensi), baik secara fisik maupun psikis, yang memerlukan usaha, bantuan dan bimbingan orang lain yang lebih dewasa, untuk mengembangan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.Dasar-dasar kebutuhan anak untuk memperoleh pendidikan, secara kodrati anak membutuhkan dari orang tuanya. Dasar-dasar kodrati ini dapat dimengerti dari kebutuhan- kebutuhan dasar yang dimiliki oleh setiap anak dalam kehidupannya, dalam hal ini keharusan untuk mendapatkan pendidikan itu jika diamati lebih jauh sebenarnya mengandung aspek-aspek kepentingan, antara lain: Aspek Paedogogis Dalam aspek ini para pendidik mendorongmakhluk yang berketuhanan, menurut para ahli disebut homodivinous (makhluk yang percaya adanya tuhan) atau disebut juga homoriligius (makhluk yang beragama)Dalam perspektif falsafah pendidikan Islami, semua makhluk pada dasarnya adalah peserta didik. Sebab, dalam Islam, sebagai murabbi, mu‟allim, atau muaddib, Allah Swt pada hakikatnya adalah pendidik bagi seluruh makhluk ciptaan-Nya. Dialah yang
  • 3. mencipta dan memelihara seluruh makhluk. Pemeliharaan Allah Swt mencakup sekaligus kependidikan-Nya, baik dalam arti tarbiyah, ta‟alim, maupun ta‟adib. Karenanya, dalam perspektif falsafah pendidikan Islam, peserta didik itu mencakup seluruh makhluk Allah Swt, seperti malaikat, jin, manusia, tumbuhan, hewan, dan sebagainya. (al-rasyidin, 2008) . Dalam buku Filsafat pendidikan Islam yang ditulis oleh Hasan Basri,dalam perspektif filsafat pendidikan Islam, hakikat peserta didik terdiri dari beberapa macam a. Peserta didik adalah darah daging sendiri, orang tua adalah pendidik bagi anak-anaknya maka semua keturunannya menjadi anak didiknya di dalam keluarga. b. Peserta didik adalah semua anak yang berada di bawah bimbingan pendidik di lembaga pendidikan formal maupun non formal, seperti disekolah, pondok pesantren, tempat pelatihan, sekolah keterampilan, tempat pengajian anak-anak seperti TPA, majelis taklim c. Peserta didik secara khusus adalah orang –orang yang belajar di lembaga pendidikan tertentu yang menerima bimbingan, pengarahan, nasihat, pembelajaran dan berbagai hal yang berkaitan dengan proses kependidikan. Hakikat peserta didik dalam islam Yamsul Nizar mendiskripsikan enam kriteria peserta didik, yaitu:  Peserta didik bukanlah miniatur orang dewasa tetapi memiliki dunianya sendiri.Hal ini sangat penting untuk dipahami agar perlakuan terhadap mereka dalam proses kependidikan tidak disamakan dengan pendidikan orang dewasa.  Peserta didik memiliki periodisasi perkembangan dan pertumbuhan.Pemahaman ini cukup perlu untuk diketahui agar aktivitas kependidikan Islam disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang ada, Hal ini sangat beralasan, karena kadar kemampuan peserta didik ditentukan oleh faktor usia dan periode perkembangan atau pertumbuhan potensi yang dimilikinya.  Peserta didik adalah manusia yang memiliki kebutuhan, baik yang menyangkut kebutuhan jasmani maupun rohani yang harus dipenuhi. Diantara kebutuhan tersebut adalah; kebutuhan biologis, kasih sayang, rasa aman, harga diri, realisasi diri.  Peserta didik adalah makhluk Allah yang memilki perbedaan individu baik disebabkan oleh faktor bawaan maupun lingkungan dimana ia berada.Pemahaman tentang differensiasi individual peserta didik sangat penting untuk dipahami oleh seorang pendidik. Hal ini disebabkan karena menyangkut bagaimana pendekatan yang perlu dilakukan pendidik dalam menghadapi ragam sikap dan perbedaan tersebut.  Peserta didik merupakan dua unsur jasmani dan rohani, unsur jasmani memiliki daya fisik yang menghendaki latihan dan pembiasaan yang dilakukan melalui proses pendidikan.Sedangkan unsur rohani memiliki daya akal hati nurani dan daya rasa.Untuk mempertajam daya akal, maka proses pendidikan hendaknya di arahkan untuk mengasah daya intelektualitasnya melalui ilmu-ilmu rasional.  Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi fitrah yang dapat dikembangkan dan berkembang secara dinamis.Di sini tugas pendidik adalah membantu mengembangkan dan mengarahkan perkembangan tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan yang di inginkan, tanpa melepaskan tugas kemanusiaanya.
  • 4. Islam ilmu berasal dari Allah. Sedangkan dalam proses menerima ilmu adalah melalui proses transfer dari seorang guru. Karena hakikat ilmu itu dari Allah swt maka sudah seharusnya peserta didik mendekatkan diri kepada Allah swt melalui ilmu yang dipelajarinya. Tetapi dalam proses mencari ilmu, banyak kebutuhan peserta didik yang harus dipenuhi pendidik, diantaranya:  Kebutuhan fisikFisik peserta didik mengalami pertumbuhan fisik yang cepat terutama pada masa pubertas.kebutuhan biologis, yaitu berupa makan, minum, dan istirahat dalam hal ini menuntut peserta didik untuk memenuhinya. Peserta didik remaja lebih banyak porsi makannya dibandingkan anak-anak atau oarang dewasa.  Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan yang behubungan langsung dengan masyarakat agar peserta didik dapat berinteraksi dengan masyarakat lingkungannya seperti diterima oleh teman-temannya secara wajar.  Kebutuhan untuk mendapatkan status Peserta didik terutama pada usia remaja membutuhkan suatu yang menjadikan dirinya berguna bagi masyarakat. Kebannggaan terhadap diri sendiri, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun di dalam masyarakat.  Kebutuhan mandiri Peserta didik dalam usia remaja ingin lepas dari batasan-batasan atau aturan-aturan orang tuanya dan mencoba untuk mengarahkan dan mendisiplinkan dirinya sendiri  satu waktu mereka masih menginginkan bantuan mereka. Banyak orang tua yang sangat memperhatikan dan membatasi sikap, perilaku dan tindakan-tindakan remaja. Hal ini membuat remaja tidak dipercayai dan dihargai oleh orang tua mereka.  Kebutuhan untuk berprestasi erat kaitannya dengan kebutuhan untuk mendapat status mandiri. Artinya dengan terpenuhinya kebutuhan untuk memilki status atau penghargaan dan kebutuhan untuk hidup mandiri dapat membuat peserta didik giat mengejar prestasi.  Kebutuhan ingin dicintai dan disayangiRasa ingin dicintai dan disayangi merupakan kebutuhan yang essensial, karena dengan terpenuhi ini akan mempengaruhi sikap mental pesrta didik.  Kebutuhan untuk curhat terutama remaja yang dimaksudkan untuk kebutuhan untuk dipahami ide-ide dan permaslahn yang dihadapinya. Peserta didik mengharapkan agar apa yang dialami.dirasakan terutama dalam masa pubertas. Sebaliknya jika mereka tidak dapat mendapatkan kesempatan untuk mengkomunikasikan permasalahan- permasalahannya tersebut.apalagi dilecehkan, ditolak, atau dimusuhi, dapat membuat mereka kecewa, marah, bahkan mereka merasa tidak aman, sehinga muncul taingkah laku yang bersifat negatif dan perilaku menyimpang.
  • 5.  Kebutuhan untuk memiliki filsafat hidup (agama)Peserta didik pada usia remaja mulai tertarik untuk mengetahui tentang kebenaran dan nilai-nilai ideal. Mereka mempunyai keinginan untuk mengenal apa tujuan hidup dan bagamaiana bagian itu diperoleh. Karena itu mereka membutuhkan pengetahuan-pengetahuan yang jelas sebagai filsafat hidup yang memuaskan yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaa,sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengarungi kehidupan ini. Kebenaran dan nilai-nilai ideal yang murni hanya ditemukan di dalam agama. Oleh karena itu peserta didik sangat membutuhkan agama. Abdul Mudjib merumuskan tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya insan kamil yang di dalamnya memiliki wawasan kaffah agar mampu menjalankan tugas-tugas kehambaan, kekhalifahan, dan pewaris Nabi.Abdurrahman Saleh Abdullah sebagaimana dikutip Moh.Roqib mengungkapkan bahwa tujuan poko pendidikan Islam mencakup tujuan jasmaniah, tujuan rohaniah, dan tujuan mental. Saleh Abdullah telah mengklasifikasikan tujuan pendidikan ke dalam tiga bidang, yaitu: fisik-materiil, ruhani-spiritual, dan mental-emosional. Ketiga-tuganya harus diarahkan menuju kepada kesempurnaan. Ketiga tujuan ini tentu saja harus tetap dalam satu kesatuan (integratif) yang tidak terpisahkan.Menurut Bukhari Umar yang mengutip pendapat Ar-Rahman Shaleh dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam dapat diklarifikasikan menjadi empat dimensi antara lain: a)Tujuan pendidikan jasmani (al ahdaf al jismiyyah)Mempersiapkan diri manusia sebagai pengemban tugas khalifah di bumi melalui ketrampilan-ketrampilan fisik b)Tujuan pendidikan rohani (al ahdaf ar ruhaniyyah) Meningkatkan jiwa dan kesetiaan yang hanya kepada Allah semata dan melaksanakan moralitas Islami yang dicontohkan oleh Nabi berdasarkan cita-cita ideal dalam Al Quran. Indikasi pendidikan rohani adalah tidak bermuka dua, berupaya memurnikan dan menyucikan diri manusia secara individual dari sikap negatif, inilah yang disebut purification(tazkiyyah)dan wisdom(hikmah) c)Tujuan pendidikan akal Tahapan pendidikan akal meliputi: pencapaian kebenaran ilmiah, pencapaian kebenaran empiris dan pencapaian kebenaran meta empiris atau kebenaran filosofis (haqq al yaqin) d)Tujuan pendidikan sosial Tujuanpendidikan sosial adalah pembentukan kepribadian yang utuh, yang menjadi bagian dari komunitas sosial. Identitas individu disini tercermin sebagai “an nas” yang hidup pada masyarakat plural(majemuk). Menganalisis peserta didik dalam islam Peserta didik secara formal adalah orang yang sedang berada dalam fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik, maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri seorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik. Pertumbuhan menyangkut fisik, perkembangan menyangkut psikis (Rahmayulis, 2008:77). Adapun yang dimaksud dengan peserta didik disini adalah manusia yang menjadi mitra dalam kegiatan pendidikan. Dalam Islam peserta didik adalah setiap manusia yang sepanjang hayatnya selalu
  • 6. ada dalam perkembangan, jadi bukan hanya anak-anak yang sedang dalam pengasuhan dalam pengasihan orang tuanya, bukan pula hanya anak-anak yang dalam masa sekolahnya. Melainkan mencakup manusia secara keseluruhannya (Aziz, 2004:90). Hal ini sesuai dengan firman Allah : Artinya : Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (Q.S , Saba’ : 28 ) Oleh sebab itu pendidikan sangat besar peranannya untuk menumbuh kembangkan serta mengembalikan manusia pada tujuan dasarnya.dasarnya.Dalam perspektif filsafat pendidikan Islami, semua makhluk pada dasarnya adalah peserta didik. Sebab, dalam Islam, sebagai murabbi, mu’allim,atau muaddib,Allah pada hakikatnya adalah pendidik bagi seluruh makhluk ciptaan-Nya.Dialah yang mencipta dan memelihara seluruh makhluk.Pemeliharaan Allah mencakup sekaligus kependidikan-Nya,baik dalam arti tarbiyah, ta’lim, maupun ta’dib. Karenanya,dalam perspektif filsafatpendidikan Islam,peserta didik itu mencakup seluruh makhluk Allah, seperti malaikat, jin, manusia, tumbuhan, hewan, dan sebagainya Memang pendidik dalam Islam pada hakikatnya adalah Allah, namun dalam batas-batas tertentu manusia juga diberi mandatke khalifaan atau manusia diberi kebebasan untuk memberi pendidikan kepada sesamanya karena mereka adalah makhluk yang dinamisdan dibekali dengan potensi yang cukup potensial. Sehingga pendidik itu adalalah orang dewasa, artinya adalah orang yang lebih berpengetahuan, berpengalaman, dibandingkan yang didik.Untuk itu pendidikan yang diberikan kepada peserta didik, harus bersesuaian dengan apa yang sudah digariskan oleh Allahdan kesanalah arah pendidikan Islam itu.Peserta didik memang memiliki daya dan potensi untuk berkembang dan siap pula untuk dikembangkan. Karena itu, setiap peserta didik tidak dapat diperlakukan sebagai manusia yang sama sekali pasif, seperti yang dipercayai oleh kaum emprisme, melainkan peserta didik itu memiliki kemampuan dan keaktifan yang mampu membuat pilihan dan penilaian, merima, menolak atau menemukan alternative lain yang lebih sesuai dengan pilihannya sebagai perwujudan dari adanya kehendak dan kemauan bebasnya(Siddik, 2011: 67). PENUTUPAN Berdasarkan studi di atas dapat disimpulkan bahwa Hakikat peserta didik dalam Islam adalah tujuan pendidikan yang dirumuskan atas dasar nilai-nilai agama Islam. Artinya, tujuan pendidikan Islam berbeda dengan tujuan pendidikan nasional suatu negara dan juga dengan tujuan pendidikan tertentu masyarakat tertentu. Tujuan pendidikan Islam bersifat universal dan berlaku bagi seluruh umat Islam dimanapun berada. Pendidikan dipahami sebagai alat melalui mana orang dapat mencapai tujuan mereka dalam hidup. Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud dengan peserta didik adalah anggota masyarakat yang belum dewasa yang memiliki fitrah (Potensi), baik secara fisik maupun psikis, yang memerlukan usaha, bantuan dan bimbingan orang lain yang lebih dewasa, untuk mengembangan dirinya melalui proses
  • 7. pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.Dasar-dasar kebutuhan anak untuk memperoleh pendidikan, secara kodrati anak membutuhkan dari orang tuanya. Oleh sebab itu pendidikan sangat besar peranannya untuk menumbuh kembangkan serta mengembalikan manusia pada tujuan dasarnya.dasarnya.Dalam perspektif filsafat pendidikan Islami, semua makhluk pada dasarnya adalah peserta didik. Sebab, dalam Islam, sebagai murabbi, mu’allim,atau muaddib,Allah pada hakikatnya adalah pendidik bagi seluruh makhluk ciptaan- Nya.Dialah yang mencipta dan memelihara seluruh makhluk. DAFTAR PUSTAKA Al-idrak Jurnal Pendidikan Islam dan Budaya, Vol. 1, No.2 2021 Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, November 2015 Jurnal Al-ThariqahVol. 1, No. 2, Desember2016 Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 2(2), 21-36.