SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Cara-cara Pemberian Obat
    By : mustika intan sari
           kls 1-a
Klasifikasi

•   Per oral (po)
•   Secara suntikan (parenteral)
•   Melalui paru-paru (inhalasi)
•   Topikal
Per oral

• Cara pemberian obat yang paling umum
    dilakukan
•   Keuntungan: mudah, aman dan murah.
•   Kerugian :
    – bioavaibilitasnya banyak dipengaruhi oleh beberapa
      faktor
    – iritasi pada saluran cerna
    – perlu kerjasama dengan penderita (tidak bisa
      diberikan pada penderita koma).
Parenteral
• Keuntungan :
    – efek timbul lebih cepat dan teratur
    – dapat diberikan pada penderita yang tidak kooperatif,
      tidak sadar, atau muntah-muntah
    – sangat berguna dalam keadaan darurat.
• Kerugian : dibutuhkan kondisi asepsis,
    menimbulkan rasa nyeri, tidak ekonomis,
    membutuhkan tenaga medis.
•   Meliputi: intravena (iv), intramuscular (im),
    subcutan (sc) dan intrathecal.
iv
• Tidak mengalami tahap absorpsi.
• Obat langsung dimasukkan ke pembuluh darah
    sehingga kadar obat di dalam darah diperoleh
    dengan cepat, tepat dan dapat disesuaikan
    langsung dengan respons penderita.
•   Kerugiannya :obat yang sudah diberikan tidak
    dapat ditarik kembali, sehingga efek toksik lebih
    mudah terjadi. Jika penderitanya alergi terhadap
    obat, reaksi alergi akan lebih terjadi. Pemberian
    iv harus dilakukan perlahan-lahan sambil
    mengawasi respons penderita.
im
• Kelarutan obat dalam air menentukan kecepatan
    dan kelengkapan absorpsi.
•   Obat yang sukar larut seperti dizepam dan
    penitoin akan mengendap di tempat suntikan
    sehingga absorpsinya berjalan lambat, tidak
    lengkap dan tidak teratur.
•   Obat yang larut dalam air lebih cepat diabsorpsi
•   Tempat suntikan yang sering dipilih adalah
    gluteus maksimus dan deltoid.
sc
• Hanya boleh dilakukan untuk obat yang tidak
    iritatif terhadap jaringan.
•   Absorpsi biasanya berjalan lambat dan konstan,
    sehingga efeknya bertahan lebih lama.
•   Absorpsi menjadi lebih lambat jika diberikan
    dalam bentuk padat yang ditanamkan dibawah
    kulit atau dalam bentuk suspensi.
•   Pemberian obat bersama dengan vasokonstriktor
    juga dapat memperlambat absorpsinya.
intrathecal

• obat langsung dimasukkan ke dalam
 ruang subaraknoid spinal, dilakukan bila
 diinginkan efek obat yang cepat dan
 setempat pada selaput otak atau sumbu
 cerebrospinal seperti pada anestesia spinal
 atau pengobatan infeksi SSP yang akut.
Melalui paru-paru (inhalasi)
•   hanya dapat dilakukan untuk obat yang berbentuk gas
    atau cairan yang mudah menguap
•   misalnya anestesi umum dan obat lain yang dapat
    diberikan dalam bentuk aerosol.
•   Absorpsi terjadi melalui epitel paru dan mukosa
    saluran nafas.
•   Absorpsi terjadi secar cepat karena permukaan
    absorpsinya luas, tidak mengalami metabolisme lintas
    pertama di hati.
•   Metode ini lebih sulit dilakukan, memerlukan alat dan
    metode khusus, sukar mengatur dosis dan sering
    mengiritasi paru.
Topikal
• Terutama pada kulit dan mata.
• Pemberian topikal pada kulit terbatas pada obat-
    obat tertentu karena tidak banyak obat yang
    dapat menembus kulit yang utuh.
•   Jumlah obat yang diserap tergantung pada luas
    permukaan kulit yang kontak dengan obat serta
    kalarutan obat dalam lemak.
•   Pemberian topikal pada mata dimaksudkan
    untuk mendapatkan efek lokal pada mata, yang
    biasanya memerlukan absorpsi obat melalui
    kornea.

More Related Content

Similar to Cara Pemberian Obat Secara Parenteral dan Non Parenteral

prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan imprinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im4nakmans4
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obatNANANG10
 
Idk vi bu ifana pengobatan1
Idk vi bu ifana pengobatan1Idk vi bu ifana pengobatan1
Idk vi bu ifana pengobatan1dimas_aria
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obatPrinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obatSTIKES GRAHA MEDIKA
 
BAB 2 Farmakologi - Cara Pemberian Obat - Copy.pptx
BAB 2 Farmakologi - Cara Pemberian Obat - Copy.pptxBAB 2 Farmakologi - Cara Pemberian Obat - Copy.pptx
BAB 2 Farmakologi - Cara Pemberian Obat - Copy.pptxfurqanridha
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologi Makalah farmakologi
Makalah farmakologi dinana88
 
Rute dan efek Pemberian Obat.pptx
Rute dan efek Pemberian Obat.pptxRute dan efek Pemberian Obat.pptx
Rute dan efek Pemberian Obat.pptxdestriRani
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikalmateri-x2
 
Presentasi farmakologi anestesi lokal
Presentasi farmakologi anestesi lokalPresentasi farmakologi anestesi lokal
Presentasi farmakologi anestesi lokalPanji Dammen
 
Steril dose medication
Steril dose medicationSteril dose medication
Steril dose medicationDilaChanyeol
 
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...aulia rahmah
 

Similar to Cara Pemberian Obat Secara Parenteral dan Non Parenteral (20)

Cara cara pemberian-obat
Cara cara pemberian-obatCara cara pemberian-obat
Cara cara pemberian-obat
 
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan imprinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
 
226372818 injeksi
226372818 injeksi226372818 injeksi
226372818 injeksi
 
226372818 injeksi (repaired)
226372818 injeksi (repaired)226372818 injeksi (repaired)
226372818 injeksi (repaired)
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Idk vi bu ifana pengobatan1
Idk vi bu ifana pengobatan1Idk vi bu ifana pengobatan1
Idk vi bu ifana pengobatan1
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obatPrinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obat
 
BAB 2 Farmakologi - Cara Pemberian Obat - Copy.pptx
BAB 2 Farmakologi - Cara Pemberian Obat - Copy.pptxBAB 2 Farmakologi - Cara Pemberian Obat - Copy.pptx
BAB 2 Farmakologi - Cara Pemberian Obat - Copy.pptx
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologi Makalah farmakologi
Makalah farmakologi
 
7 cara pemberian obat secara benar
7 cara pemberian obat secara benar7 cara pemberian obat secara benar
7 cara pemberian obat secara benar
 
7 cara pemberian obat secara benar
7 cara pemberian obat secara benar7 cara pemberian obat secara benar
7 cara pemberian obat secara benar
 
7 cara pemberian obat secara benar
7 cara pemberian obat secara benar7 cara pemberian obat secara benar
7 cara pemberian obat secara benar
 
sediaan_steril.pptx
sediaan_steril.pptxsediaan_steril.pptx
sediaan_steril.pptx
 
DRUGS DELIVERY SYSTEM
DRUGS DELIVERY SYSTEMDRUGS DELIVERY SYSTEM
DRUGS DELIVERY SYSTEM
 
Rute dan efek Pemberian Obat.pptx
Rute dan efek Pemberian Obat.pptxRute dan efek Pemberian Obat.pptx
Rute dan efek Pemberian Obat.pptx
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikal
 
Presentasi farmakologi anestesi lokal
Presentasi farmakologi anestesi lokalPresentasi farmakologi anestesi lokal
Presentasi farmakologi anestesi lokal
 
Steril dose medication
Steril dose medicationSteril dose medication
Steril dose medication
 
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
 

Cara Pemberian Obat Secara Parenteral dan Non Parenteral

  • 1. Cara-cara Pemberian Obat By : mustika intan sari kls 1-a
  • 2. Klasifikasi • Per oral (po) • Secara suntikan (parenteral) • Melalui paru-paru (inhalasi) • Topikal
  • 3. Per oral • Cara pemberian obat yang paling umum dilakukan • Keuntungan: mudah, aman dan murah. • Kerugian : – bioavaibilitasnya banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor – iritasi pada saluran cerna – perlu kerjasama dengan penderita (tidak bisa diberikan pada penderita koma).
  • 4. Parenteral • Keuntungan : – efek timbul lebih cepat dan teratur – dapat diberikan pada penderita yang tidak kooperatif, tidak sadar, atau muntah-muntah – sangat berguna dalam keadaan darurat. • Kerugian : dibutuhkan kondisi asepsis, menimbulkan rasa nyeri, tidak ekonomis, membutuhkan tenaga medis. • Meliputi: intravena (iv), intramuscular (im), subcutan (sc) dan intrathecal.
  • 5. iv • Tidak mengalami tahap absorpsi. • Obat langsung dimasukkan ke pembuluh darah sehingga kadar obat di dalam darah diperoleh dengan cepat, tepat dan dapat disesuaikan langsung dengan respons penderita. • Kerugiannya :obat yang sudah diberikan tidak dapat ditarik kembali, sehingga efek toksik lebih mudah terjadi. Jika penderitanya alergi terhadap obat, reaksi alergi akan lebih terjadi. Pemberian iv harus dilakukan perlahan-lahan sambil mengawasi respons penderita.
  • 6. im • Kelarutan obat dalam air menentukan kecepatan dan kelengkapan absorpsi. • Obat yang sukar larut seperti dizepam dan penitoin akan mengendap di tempat suntikan sehingga absorpsinya berjalan lambat, tidak lengkap dan tidak teratur. • Obat yang larut dalam air lebih cepat diabsorpsi • Tempat suntikan yang sering dipilih adalah gluteus maksimus dan deltoid.
  • 7. sc • Hanya boleh dilakukan untuk obat yang tidak iritatif terhadap jaringan. • Absorpsi biasanya berjalan lambat dan konstan, sehingga efeknya bertahan lebih lama. • Absorpsi menjadi lebih lambat jika diberikan dalam bentuk padat yang ditanamkan dibawah kulit atau dalam bentuk suspensi. • Pemberian obat bersama dengan vasokonstriktor juga dapat memperlambat absorpsinya.
  • 8. intrathecal • obat langsung dimasukkan ke dalam ruang subaraknoid spinal, dilakukan bila diinginkan efek obat yang cepat dan setempat pada selaput otak atau sumbu cerebrospinal seperti pada anestesia spinal atau pengobatan infeksi SSP yang akut.
  • 9. Melalui paru-paru (inhalasi) • hanya dapat dilakukan untuk obat yang berbentuk gas atau cairan yang mudah menguap • misalnya anestesi umum dan obat lain yang dapat diberikan dalam bentuk aerosol. • Absorpsi terjadi melalui epitel paru dan mukosa saluran nafas. • Absorpsi terjadi secar cepat karena permukaan absorpsinya luas, tidak mengalami metabolisme lintas pertama di hati. • Metode ini lebih sulit dilakukan, memerlukan alat dan metode khusus, sukar mengatur dosis dan sering mengiritasi paru.
  • 10. Topikal • Terutama pada kulit dan mata. • Pemberian topikal pada kulit terbatas pada obat- obat tertentu karena tidak banyak obat yang dapat menembus kulit yang utuh. • Jumlah obat yang diserap tergantung pada luas permukaan kulit yang kontak dengan obat serta kalarutan obat dalam lemak. • Pemberian topikal pada mata dimaksudkan untuk mendapatkan efek lokal pada mata, yang biasanya memerlukan absorpsi obat melalui kornea.