1. BAHASA
Dosen Pengampu: Reza Ahmadiansyah, M.Si.
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Psikologi Umum
Oleh:
•M. MiftakhuddinNIM : 111 11 101
•M. Lutfi Aziz NIM : 111 11 110
•M. Arif Usman NIM : 111 11 221
FAKULTAS TARBIYAH dan ILMU KEGURUAN (FTIK)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
2. Pengertian Kognisi
kognisi berasal dari bahasa latin
cognoscere yang artinya
mengetahui. Kognisi dapat pula
diartikan sebagai pemahaman
terhadap pengetahuan atau
kemampuan untuk memperoleh
pengetahuan.
3. a. Penginderaan dan Pengamatan
Penginderaan atau pendirian: ialah penyaksian
indera kita atas rangsang yang merupakan suatu
kompleks (suatu kesatuan yang kabur, tidak
jelas).
Pengamatan (pencerapan, perception): ialah hasil
perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian
untuk menyadari adanya perangsang.
4. b. Tanggapan
Tanggapan: ialah gambaran tentang sesuatu yang
tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan
atau setelah kita berfantasi. Adapun yang termasuk dalam
golongan tanggapan ialah:
Bayangan eidetic: ialah tanggapan yang jelas dan hidup
sehingga menyerupai pengamatan.
Proses pengiring: ialah besar kecilnya pengaruh dari kesan-
kesan yang dimiliki.
Reproduksi: (reproduction), ialah timbul kembalinya suatu
tanggapan dari ruang bawah sadar keruang kesadaran.
Assosiasi: (association), ialah ikatan antara tanggapan satu
dengan yang lain di dalam jiwa.
Apersepsi (apperseption), menurut faham baru, apersepsi
ialah mengamati dengan perhatian, memasaknya dengan
tanggapan-tanggapan yang telah ada, serta
memasukkannya dalam ingatan.
5. c. Ingatan (Memory)
Ingatan (Memory) ialah
kekuatan jiwa untuk
menerima menyimpan dan
memproduksikan kesan-
kesan
6. d. Fantasi (Khayalan)
Fantasi (khayalan, angan-angan,
imagination), adalah kekuatan jiwa
untuk menciptakan tanggapan baru
dalam jiwa kita dengan pertolongan
tanggapan-tanggapan yang telah
dimiliki.
7. e. Berpikir (Thinking)
Berpikir: ialah mengadakan hubungan arti
antara bagian-bagian pengetahuan kita.
meliputi membentuk:
Pengertian: jumlah ciri-ciri yang khas (pokok)
dari sekumpulan obyek-obyek yang sejenis.
Dengan kata lain jumlah sifat-sifat hakikat dari
barang sesuatu sehingga terpisah dari cirri-ciri
lain yang tak perlu dan tak harus ada
Pendapat: ialah hasil perbuatan akal untuk
meletakkan hubungan arti antara dua buah
pengertian atau lebih.
Keputusan (kesimpulan, konklusi): Ialah hasil
perbuatan akal untuk mengambil pendapat baru
berdasarkan pendapat pendapat yang telah ada
8. Pengertian Bahasa
bahasa adalah suatu sistem
komunikasi yang mempergunakan
simbol-simbol vokal (bunyi ujaran)
yang bersifat arbitrer yang
digunakan untuk berkomunikasi
dengan orang lain
9. Konsep Pemerolehan Bahasa
Konsep pemerolehan bahasa terbagi menjadi
dua yaitu:
Pemerolehan Bahasa Pertama First
Language Acquisition (FLA)
Pemerolehan Bahasa Kedua Second
Language Acquisition (SLA)
10. Pemerolehan Bahasa Pertama
First Language Acquisition (FLA)
Pemerolehan bahasa pertama atau
bahasa ibu anak-anak diseluruh dunia sama.
Kesamaan proses pemerolehan tidak hanya
disebabkan oleh persamaan unsur biologi
dan neurologi bahasa, tetapi juga oleh
adanya aspek mentalitas bahasa sebagaimana
yang dikemukakan oleh Chomsky melalui
teori mentalitasnya.
11. Kemampuan memperoleh bahasa
kedua ditentukan banyak faktor. Faktor-
faktor tersebut menyangkut faktor
internal (dalam diri individu) dan faktor
eksternal, misalnya situasi dan intensitas
pajanan (exposure) bahasa. Faktor
internal seperti usia, bakat, aspek
kognisi, motivasi, kepribadian, dan faktor
eksternal, seperti situasi bahasa, strategi
belajar, dan sebagainya, memengaruhi
perkembangan pemerolehan bahasa.
12. Urutan Pemerolehan Bahasa
Tahap-tahap pemerolehan bahasa
anak universal:
Pra-ujaran (Pre -spe e ch)
Tahap Meraban/Berceloteh (Babbling
stag e )
Tahap Satu Kata (ho lo phrastic).
Menggabungkan Kata (Co m bining
wo rds)
13. Pra-ujaran (Pre-speech)
Pada tahap pra-ujaran (prelingual) dalam usia
0 – 1 tahun ini, perkembangan yang
mencolok adalah perkembangan
pemahaman (comprehension), yaitu
penggunaan bahasa secara pasif atau
reseptif. Anak-anak belajar mengenal
perbedaan bunyi-bunyi, fonem-fonem
bahasa yang mereka dengar sejak lahir jauh
sebelum mereka mampu melafalkannya.
14. Tahap ini dimulai ketika bayi berusia
beberapa bulan. Dunia celoteh bayi dimulai
kira-kira usia empat sampai enam bulan.
Ditandai oleh bunyi-bunyi yang tidak bisa
membedakan secara tepat adanya
perbedaan bunyi-bunyi bahasa, banyak
diantara bunyi ujaran tersebut tidak
merupakan ujaran dalam bahasa yang
sedang dipakai dan tidak bermakna.
15. Bayi mampu menuturkan kata-kata
pertama dalam kehidupan mereka
pada usia Sembilan bulan, misalnya
mama, dada (kata-kata ini mirip
dengan babbling). Tahap ini ditandai
oleh molai dihasilkannya tanda-
tanda bahasa sesungguhnya. Kata-
kata yang dibuat sering kali
disederhanakan, misalnya: “du”
untuk duck, “ba” untuk bottle.
16. Usia 18 bulan sampai 2 tahun. Menjelang
usia 2,5 tahun, kebanyakan anak-anak
berbicara dengan menggunakan kalimat
yang mengandung banyak kata, meskipun
tata bahasanya sangat tidak sempurna.
Tahap ini berkembang dengan cepat
kedalam tahap kelima (tahap akhir)
pemerolehan bahasa. Menjelang usia 6
tahun tatabahasa yang dipelihatkan anak-
anak mendekati tata bahasa yang
digunakan orang dewasa.