SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 23
Baixar para ler offline
Apa itu steroid?
Steroid adalah senyawa organi bahan
alam yang dihasilkan oleh organisme
melalui metabolit sekunder, senyawa
ini banyak ditemukan pada jaringan
hewan dan tumbuhan.
STEROID adalah suatu senyawa yang
mengandung sistem cincin dimana sistem cincin
tersebut ditandai dengan A, B, C yang
beranggotakan enam atom karbon dan cincin D
yang beranggotakan 5 atom karbon.
STEROID adalah senyawa turunan lipid yang
mempunyai struktur dasar
pehidrosiklopentanofenantrena, yaitu dari tiga
cincin sikloheksana yang terpadu seperti bentuk
fenantrena dan sebuah cincin siklopentana.
SUMBER
TUMBUHAN
HEWAN
triterpenoid
lanosterol
triterpenoid
sikloartenol
SUMBER STEROID
1. Pepaya (Carica papaya)
mengandung senyawa steroid golongan sterol (campesterol) yaitu
ergost-5-en-3b-ol digunakan sebagai obat penyakit beri-beri,
malaria, kejang perut, penurun panas
2. Kulit batang Bakau Merah (Rhizophora stylosa)
Senyawa steroid yang terkandung yaitu campuran senyawa steroid
yaitu,campesterol (ergost-5-en-3-ol) dengan rumus molekul
C28H48O,stigmasterol (stigmast-5,22-dien-3-ol) dengan rumus
molekul C29H50O.
3. Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
Senyawa steroid yang terdapat dalam buah mahkota dewa adalah
stigmast-5-en-3𝛽-ol (𝛽-sitosterol).
4. Kulit Batang buah Maja
Senyawa steroid yang terdapat dalam buah maja adalah
stigmasterol.
STRUKTUR
Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri
dari 17 atom karbon yang membentuk tiga
cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana.
Perbedaan jenis steroid yang satu dengan
steroid yang lain terletak pada gugus fungsional
yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap
oksidasi tiap-tiap cincin.
STRUKTUR UMUM STEROID
TATA NAMA STEROID
Sebagaimana senyawa organik lainnya, tata nama
sistematika dari steroid didasarkan pada struktur
dari hidrokarbon steroid tertentu. Nama
hidrokarbon steroid itu ditambahi awalan atau
akhiran yang menunjukkan jenis substituen.
Sedangkan, posisi dari substituen itu ditunjukkan
oleh nomor atom karbon, dimana substituen itu
terikat. Penomoran atom karbon dalam molekul
steroid adalah sebagai berikut :
Penomoran atom karbon dalam molekul steroid
adalah sebagai berikut :
Berdasarkan struktur umum steroid tersebut,
maka jenis-jenis hidrokarbon induk dari steroid
adalah sebagai berikut :
KLASIFIKASI STEROID
Steroid terdiri atas beberapa kelompok senyawa dan
penegelompokan ini didasarkan pada efek fisiologis yang
diberikan oleh masing-masing senyawa.
Kelompok - kelompok itu adalah:
• sterol
• asam- asam empedu
• hormon seks
• hormon adrenokortikoid
• aglikon kardiak
• sapogenin.
Sterol
Lemak sterol adalah bentuk khusus dari steroid
dengan rumus bangun diturunkan dari kolestana
dilengkapi gugus hidroksil pada atom C-3, banyak
ditemukan pada tanaman, hewan dan fungi.
Semua steroid dibuat di dalam sel dengan bahan
baku berupa lemak sterol, baik berupa lanosterol
pada hewan atau fungsi, maupun berupa
sikloartenol pada tumbuhan.
Steroid_Kimia_Bahan_Alam.pptx
Asam Empedu
Asam empedu adalah asam steroid yang diproduksi
oleh hati dan disimpan di dalam empedu. Asam
empedu biasa ditemukan dalam bentuk asam kolik
dengan kombinasi dengan glisin dan taurin. Asam
empedu utama (primer) yang terbentuk dihati adalah
asam kolat dan asam kenodeoksikolat.
Hormon Kelamin
Hormon kelamin dihasilkan oleh gonad dan adrenal yang
diperlukan untuk konsepsi, maturasi embrionik, dan
perkembangan ciri-ciri khas seks primer dan sekunder pada
pubertas. Hormon kelamin pada umumnya merupakan
turunan steroid, molekulnya bersifat planar dan tidak lentur.
Kerangka dasarnya adalah
cyclopentanoperhydrophenanthrene yang bersifat kaku.
Hormon kelamin dibagi dalam empat kelompok yaitu:
a. Hormon androgen (testosteron dan dihidrotestosteron)
b. Hormon estrogen (estradiol, estron, dan estriol)
c. Hormon progestin (progesteron)
d. Obat kontrasepsi
Steroid_Kimia_Bahan_Alam.pptx
Hormon Adrenokortikoid
Hormon adrenokortikoid merupakan hormon steroid yang
disintesis dari kolesterol dan diproduksi oleh kelenjar
adrenalis bagian korteks.
Hormon adrenokortikoid terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Mineralokortikoid
Aktivitas mineralokortikoid mempengaruhi elektrolit
(mineral) cairan ekstrasel, terutana natriun dan kalium. Pada
manusia, terutama adalah aldosteron.
b. Glukokortikoid
Glukokortikoid dapat meningkatkan glukosa darah, serta efek
tambahan pada metabolisme protein dan lemak seperti pada
metabolisme karbohidrat. Yang termasuk dalam hormon
glukokortikoid adalah kortisol atau hidrokortisol.
Steroid_Kimia_Bahan_Alam.pptx
Aglikon Kardiak
Aglikon kardiak dam bentuk glikosidanya lebih dikenal sebagai
glikosida jantung dan kardenolida. Tumbuhan yang
mengandung senyawa ini telah digunakan sejak jaman
prasejarah sebagai racun. Glikosida ini mempunyai efek
kardiotonik yang khas. Keberadaan senyawa ini dalam
tumbuhan mungkin memberi perlindungan kepada tumbuhan
dari gangguan beberapa serangga tertentu.
Sapogenin
Sapogenin dan bentuk glikosidanya yang dikenal
sebagai saponin. Saponin adalah senyawa yang
dapat menimbulkan busa jika dikocok dalam air
(karena sifatnya yang menyerupai sabun, maka
dinamakan saponin). Saponin bersifat amfifilik
karena sapogenin bersifat lipofilik serta sakarida
yang hidrofilik.
BIOSINTESIS
STEROID
Secara sederhana, mekanisme biosintesis dapat
digambarkan :
FUNGSI DAN KEGUNAAN
HORMON SEKS
1. TESTOSRERON
Berfungsi dalam pengembangan organ laki-laki: otot,
rambut dan pembentukan sperma
2. ESTROGEN
Berperan dalam penembangan organ kewanitaan
seperti ovulasi
3. PROGESTERON
Berperan dalam mempersiapkan uterus dalam
menyuburkan indung telur
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Steroid_Kimia_Bahan_Alam.pptx (20)

Steroid dalam bahan alam bahari
Steroid dalam bahan alam bahariSteroid dalam bahan alam bahari
Steroid dalam bahan alam bahari
 
Hormon sintesis pria
Hormon sintesis pria Hormon sintesis pria
Hormon sintesis pria
 
Senyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunderSenyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunder
 
1. KOMPONEN KIMIAWI SEL.ppt
1. KOMPONEN KIMIAWI SEL.ppt1. KOMPONEN KIMIAWI SEL.ppt
1. KOMPONEN KIMIAWI SEL.ppt
 
Bab 6 kimia_bioligis_bahan_hayati_
Bab 6 kimia_bioligis_bahan_hayati_Bab 6 kimia_bioligis_bahan_hayati_
Bab 6 kimia_bioligis_bahan_hayati_
 
sel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewansel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewan
 
Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4Makalah biokimia kelompok 4
Makalah biokimia kelompok 4
 
PPT FISIOLOGI ENDOKRIN.pptx
PPT FISIOLOGI ENDOKRIN.pptxPPT FISIOLOGI ENDOKRIN.pptx
PPT FISIOLOGI ENDOKRIN.pptx
 
LIPID
LIPIDLIPID
LIPID
 
PPT Hormon
PPT HormonPPT Hormon
PPT Hormon
 
Bab%20 ii
Bab%20 iiBab%20 ii
Bab%20 ii
 
ppt kuliah endokrin.pptx
ppt kuliah endokrin.pptxppt kuliah endokrin.pptx
ppt kuliah endokrin.pptx
 
Senyawa steroid
Senyawa steroidSenyawa steroid
Senyawa steroid
 
Estrogen
EstrogenEstrogen
Estrogen
 
Estrogen
EstrogenEstrogen
Estrogen
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Sistem hormon
Sistem hormon Sistem hormon
Sistem hormon
 
Bab 6-sistem-pencernaan
Bab 6-sistem-pencernaanBab 6-sistem-pencernaan
Bab 6-sistem-pencernaan
 
sistem pencernaan
sistem pencernaansistem pencernaan
sistem pencernaan
 

Último

MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDFMSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDFSUDIRO11
 
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfMateri tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfUlimarthaManurung
 
PPT SOSIALISASI PENGAJUAN SKP KEMENKES IFA.pptx
PPT SOSIALISASI PENGAJUAN SKP KEMENKES IFA.pptxPPT SOSIALISASI PENGAJUAN SKP KEMENKES IFA.pptx
PPT SOSIALISASI PENGAJUAN SKP KEMENKES IFA.pptxMadeSuardana20
 
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianIndikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianhaslinahaslina3
 
Asuhan Keperawatan Kesehatan Penerbangan (2).pptx
Asuhan Keperawatan Kesehatan Penerbangan (2).pptxAsuhan Keperawatan Kesehatan Penerbangan (2).pptx
Asuhan Keperawatan Kesehatan Penerbangan (2).pptxdhykz1
 
Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)
Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)
Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)Robertus Arian Datusanantyo
 
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.pptPROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.pptdodiharyanto42
 
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnyaMANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnyaLidia941960
 

Último (8)

MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDFMSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDF
 
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfMateri tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGAJUAN SKP KEMENKES IFA.pptx
PPT SOSIALISASI PENGAJUAN SKP KEMENKES IFA.pptxPPT SOSIALISASI PENGAJUAN SKP KEMENKES IFA.pptx
PPT SOSIALISASI PENGAJUAN SKP KEMENKES IFA.pptx
 
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianIndikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
 
Asuhan Keperawatan Kesehatan Penerbangan (2).pptx
Asuhan Keperawatan Kesehatan Penerbangan (2).pptxAsuhan Keperawatan Kesehatan Penerbangan (2).pptx
Asuhan Keperawatan Kesehatan Penerbangan (2).pptx
 
Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)
Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)
Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)
 
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.pptPROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
 
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnyaMANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnya
 

Steroid_Kimia_Bahan_Alam.pptx

  • 1. Apa itu steroid? Steroid adalah senyawa organi bahan alam yang dihasilkan oleh organisme melalui metabolit sekunder, senyawa ini banyak ditemukan pada jaringan hewan dan tumbuhan.
  • 2. STEROID adalah suatu senyawa yang mengandung sistem cincin dimana sistem cincin tersebut ditandai dengan A, B, C yang beranggotakan enam atom karbon dan cincin D yang beranggotakan 5 atom karbon. STEROID adalah senyawa turunan lipid yang mempunyai struktur dasar pehidrosiklopentanofenantrena, yaitu dari tiga cincin sikloheksana yang terpadu seperti bentuk fenantrena dan sebuah cincin siklopentana.
  • 4. SUMBER STEROID 1. Pepaya (Carica papaya) mengandung senyawa steroid golongan sterol (campesterol) yaitu ergost-5-en-3b-ol digunakan sebagai obat penyakit beri-beri, malaria, kejang perut, penurun panas 2. Kulit batang Bakau Merah (Rhizophora stylosa) Senyawa steroid yang terkandung yaitu campuran senyawa steroid yaitu,campesterol (ergost-5-en-3-ol) dengan rumus molekul C28H48O,stigmasterol (stigmast-5,22-dien-3-ol) dengan rumus molekul C29H50O. 3. Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Senyawa steroid yang terdapat dalam buah mahkota dewa adalah stigmast-5-en-3𝛽-ol (𝛽-sitosterol). 4. Kulit Batang buah Maja Senyawa steroid yang terdapat dalam buah maja adalah stigmasterol.
  • 5. STRUKTUR Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin.
  • 7. TATA NAMA STEROID Sebagaimana senyawa organik lainnya, tata nama sistematika dari steroid didasarkan pada struktur dari hidrokarbon steroid tertentu. Nama hidrokarbon steroid itu ditambahi awalan atau akhiran yang menunjukkan jenis substituen. Sedangkan, posisi dari substituen itu ditunjukkan oleh nomor atom karbon, dimana substituen itu terikat. Penomoran atom karbon dalam molekul steroid adalah sebagai berikut :
  • 8. Penomoran atom karbon dalam molekul steroid adalah sebagai berikut :
  • 9. Berdasarkan struktur umum steroid tersebut, maka jenis-jenis hidrokarbon induk dari steroid adalah sebagai berikut :
  • 10. KLASIFIKASI STEROID Steroid terdiri atas beberapa kelompok senyawa dan penegelompokan ini didasarkan pada efek fisiologis yang diberikan oleh masing-masing senyawa. Kelompok - kelompok itu adalah: • sterol • asam- asam empedu • hormon seks • hormon adrenokortikoid • aglikon kardiak • sapogenin.
  • 11. Sterol Lemak sterol adalah bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun diturunkan dari kolestana dilengkapi gugus hidroksil pada atom C-3, banyak ditemukan pada tanaman, hewan dan fungi. Semua steroid dibuat di dalam sel dengan bahan baku berupa lemak sterol, baik berupa lanosterol pada hewan atau fungsi, maupun berupa sikloartenol pada tumbuhan.
  • 13. Asam Empedu Asam empedu adalah asam steroid yang diproduksi oleh hati dan disimpan di dalam empedu. Asam empedu biasa ditemukan dalam bentuk asam kolik dengan kombinasi dengan glisin dan taurin. Asam empedu utama (primer) yang terbentuk dihati adalah asam kolat dan asam kenodeoksikolat.
  • 14. Hormon Kelamin Hormon kelamin dihasilkan oleh gonad dan adrenal yang diperlukan untuk konsepsi, maturasi embrionik, dan perkembangan ciri-ciri khas seks primer dan sekunder pada pubertas. Hormon kelamin pada umumnya merupakan turunan steroid, molekulnya bersifat planar dan tidak lentur. Kerangka dasarnya adalah cyclopentanoperhydrophenanthrene yang bersifat kaku. Hormon kelamin dibagi dalam empat kelompok yaitu: a. Hormon androgen (testosteron dan dihidrotestosteron) b. Hormon estrogen (estradiol, estron, dan estriol) c. Hormon progestin (progesteron) d. Obat kontrasepsi
  • 16. Hormon Adrenokortikoid Hormon adrenokortikoid merupakan hormon steroid yang disintesis dari kolesterol dan diproduksi oleh kelenjar adrenalis bagian korteks. Hormon adrenokortikoid terbagi menjadi 2, yaitu: a. Mineralokortikoid Aktivitas mineralokortikoid mempengaruhi elektrolit (mineral) cairan ekstrasel, terutana natriun dan kalium. Pada manusia, terutama adalah aldosteron. b. Glukokortikoid Glukokortikoid dapat meningkatkan glukosa darah, serta efek tambahan pada metabolisme protein dan lemak seperti pada metabolisme karbohidrat. Yang termasuk dalam hormon glukokortikoid adalah kortisol atau hidrokortisol.
  • 18. Aglikon Kardiak Aglikon kardiak dam bentuk glikosidanya lebih dikenal sebagai glikosida jantung dan kardenolida. Tumbuhan yang mengandung senyawa ini telah digunakan sejak jaman prasejarah sebagai racun. Glikosida ini mempunyai efek kardiotonik yang khas. Keberadaan senyawa ini dalam tumbuhan mungkin memberi perlindungan kepada tumbuhan dari gangguan beberapa serangga tertentu.
  • 19. Sapogenin Sapogenin dan bentuk glikosidanya yang dikenal sebagai saponin. Saponin adalah senyawa yang dapat menimbulkan busa jika dikocok dalam air (karena sifatnya yang menyerupai sabun, maka dinamakan saponin). Saponin bersifat amfifilik karena sapogenin bersifat lipofilik serta sakarida yang hidrofilik.
  • 21. Secara sederhana, mekanisme biosintesis dapat digambarkan :
  • 22. FUNGSI DAN KEGUNAAN HORMON SEKS 1. TESTOSRERON Berfungsi dalam pengembangan organ laki-laki: otot, rambut dan pembentukan sperma 2. ESTROGEN Berperan dalam penembangan organ kewanitaan seperti ovulasi 3. PROGESTERON Berperan dalam mempersiapkan uterus dalam menyuburkan indung telur