Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd

Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo

(sma negeri 1 jujuhan kab. bungo) worksheet

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kondisi ideal tentang tujuan pembelajaran matematika kondisi
pembelajaran matematika, dapat menumbuh kembangkan sifat kritis dan analitis.
Pada kenyataannya pembelajaran matematika disekolah-sekolah seperti disekolah
penulis masih memunculkan beberapa masalah seperti, Siswa sering terlambat
masuk kelas waktu jam pelajaran, Siswa sering ribut ketika guru menjelaskan
materi pelajaran, Kesulitan siswa mengerjakan soal logaritma, Siswa sering tidur
dalam proses pembelajaran, sebagian siswa ada yang tidak membuat PR.
Masalah diatas disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: (1)
Kurangnya motivasi siswa dalam belajar, (2) Kurangnya minat siswa untuk
mengikuti pelajaran, (3) Kurangnya media pembelajaran serta, (4) Fasilitasnya
kurang mendukung.
Diantara permasalahan yang penulis paparkan penulis diatas adalah
Rendahnya kemampuan siswa mengerjakan soal logaritma. Masalah ini tentu
tidak dapat dibiarkan karena berdampak pada, (1) Hasil belajar siswa menurun,
(2) Siswa akan merasa sulit memahami materi berikutnya yang berkaitan dengan
logaritma, (3) Siswa akan sering mencontek temannya dalam meyelesaikan soal
logaritma.
Kegagalan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajarannya akan
membawa dampak yang negatif bagi peserta didik itu sendiri. Salah satu tujuan
pendidikan nasional adalah mewujudkan manusia berilmu pengetahuan agar
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Keberhasilan
belajar tidak lepas dari peran pendidik dalam proses pembelajaran. Untuk
terwujudnya proses pembelajaran, pendidik dituntut untuk mengaktualisasikan
kompetensi secara professional.
Pendekatan dan dan metode dalam penyampaian materi pembelajaran di
dominasi dengan berbagai bentuk tindakan untuk mengatasi permasalahan yang
muncul yang diakibatkan atas masalah – masalah tersebut. Guru sebagai tenaga
professional dituntut memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas pokoknya.
Terutama dalam melaksanakan proses pembelajaran, hendaknya guru mampu
mengidentifikasi berbagai cara pemecahannya dalam proses pembelajaran
berikutnya.
Sebagai guru pembimbing pembelajaran matematika penulis mencoba
mencari alternatif solusi pemecahan masalah melalui penggunaan beberapa model
pembelajaran seperti; Group Investigation, Problem Basic Learning, Creative
Problem Solving, Team Group Turnament, Inquiry Training, Problem Based
Instruction, dan masih banyak lagi model pembelajaran yang lain.
Pada penelitian ini penulis menggunakan model pembelajaran group
investigation untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi logaritma.
Adapun alasan pengambilan model ini karena model group investigation memiliki
keunggulan-keunggulan teoritis sebagai berikut: Suatu model pembelajaran pasti
memiliki kelebihan dan kekurangan, demikian pula dengan model group
investigation. Menurut Eggen dan Kauchak (dalam Harisanto, 2005:3), kelebihan
model group investigation adalah sebagai berikut, (1) Memungkinkan siswa untuk
secara aktif melakukan investigasi terhadap suatu topik, sebab group investigation
memfokuskan pada investigasi terhadap suatu topik atau konsep. (2) Group
investigation menyediakan kesempatan kepada siswa untuk membentuk atau
mengajukan pertanyaan-pertanyaan bermakna, (3) Group investigation efektif
dalam membentuk siswa untuk bekerjasama dalam kelompok dengan latar
belakang berbeda (misalnya kemampuan, gender, dan etnis), (4) Group
investigation menyediakan konteks sehingga siswa dapat belajar mengenai dirinya
dan orang lain. Berdasarkan hasil rata-rata ulangan harian siswa kelas X materi
logaritma dapat dijelaskan dalam tabel dibawah ini.
kelas Rata-rata nilai siswa
X.1 65,47
X.2 69,32
X.3 70,81
(Sumber : Buku nilai siswa)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah penelitian ini Apakah
penggunaan model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi logaritma kelas X SMA Negeri 1 Jujuhan tahun
pelajaran 2017/2018?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Apakah penggunaan model
pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi logaritma kelas X SMA Negeri 1 Jujuhan tahun pelajaran 2017/2018?
1.4 Manfaat Penelitian
a. Untuk guru
 Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan
kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan
konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini turut memperkuat relevansi
pembelajaran bagi kebutuhan peserta didik.
 Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik,
menantang, nyaman, menyenangkan, serta melibatkan siswa karena
strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam
pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-
sungguh.
b. Untuk siswa
 Meningkatan atau perbaikan kinerja siswa di sekolah.
 Peningkatan atau perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di
sekolah.
 Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan
pengembangan kompetensi siswa di sekolah.
 Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan,
kenyamanan, kesenangan dalam diri siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran di kelas. Di samping itu, hasil belajar siswa pun dapat
meningkat.
c. Untuk sekolah
 Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
 Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi
masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
 Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hakekat Pembelajaran Matematika
Belajar pada hakikatnya bersifat individual, dalam arti bahwa proses
perubahan dalam tingkah laku atau hasil belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor individu, baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik. Demikian pula
faktor dalam diri siswa antara lain faktor bakat dan kemampuan jelas ada
perbedaan satu sama lain.
Hal tersebut mendorong timbulnya pemikiran baru untuk memperbaiki
proses pembelajaran disekolah. Pemikiran ini mengarah pada perlunya penerapan
strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk
berlatih dan belajar mandiri, dan melibatkan partisipasi siswa secara optimal
dalam proses pembelajaran.
Para guru (pendidik) sebaiknya lebih banyak menempatkan diri sebagai
fasilitator, motivator, dan dinamisator belajar baik secara individual maupun
secara kelompok.
Secara praktis, faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran proses
pembelajaran diantaranya adalah kurangnya perhatian peserta didik terhadap
materi pembelajaran yang diberikan. Sebagian besar peserta didik malas diajak
berpikir analisis pada materi pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan
munculnya sikap pasif, apatis, kurang peduli, masa bodoh, dari peserta didik.
Namun demikian dapat dipahami bahwa munculnya tanda-tanda rendahnya
keterkaitan peserta didik terhadap suatu pelajaran, sumber kesalahannya tidak
hanya terletak pada diri peserta didik. Perlu didasari bahwa keberhasilan dan
kegagalan suatu pendidikan atau pembelajaran merupakan suatu proses yang
kompleks dan sangat dipengaruhi oleh seluruh komponen yang ada, baik itu
pendidik, peserta didik, bahan ajar, proses belajar, tempat dan waktu belajar, dan
kelengkapan sarana serta prasarana, Suryosubroto (2009:189).
Menurut Suherman (2003:8), proses pembelajaran adalah proses pendidikan
dalam lingkup persekolahan, sehingga arti dari proses pembelajaran adalah proses
sosialisasi individu siswa dengan lingkup sekolah, seperti guru, sumber/fasilitas
dan teman sesama siswa.
Rising (Suherman, 2003:17) menyebutkan bahwa matematika adalah pola
berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika itu adalah
bahasa yang menggunakan istilah yang didefenisikan dengan cermat, jelas, dan
akurat, representasinya dengan symbol dan padat lebih berupa bahasa symbol
mengenai ide daripada mengenai bunyi.
Suherman (2003:27) menyebutkan bahwa belajar matematika bagi para
siswa merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian
maupun dalam penalaran suatu hubungan diantara pengertian-pengertian itu.
Dengan demikian pembelajaran matematika adalah serangkaian aktivitas guru
dalam memberikan pengajaran terhadap siswa untuk membangun konsep-konsep
dan prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses arahan
terbimbing sehingga konsep dan prinsip itu terbangun
Adapun tujuan umum matematika ditekankan kepada siswa untuk
memiliki: Kemampuan yang berkaitan dengan matematika yang dapat digunakan
dalam memecahkan masalah matematika, pelajaran lain ataupun masalah yang
berkaitan dengan kehidupan nyata, kemampuan menggunakan matematika
sebagai alat komunikasi, kemampuan menggunakan matematika sebagai cara
bernalar yang dapat dialihgunakan pada setiap keadaan, seperti berpikir kritis,
berpikir logis, berpikir sistematis, bersifat objektif, bersifat jujur, bersifat disiplin
dalam memandang dan menyelesaikan suatu masalah.
Sedangkan ruang lingkup pembelajaran matematika seperti, Standar
kompetensi matematika merupakan seperangkat kompetensi matematika yang
dibukukan dan harus ditunjukkan oleh siswa pada hasil belajarnya dalam mata
pelajaran matematika. Standar ini dirinci dalam komponen kompetensi dasar
beserta hasil belajarnya, indikator dan materi pokok untuk setiap aspeknya.
Pengorganisasian dan pengelompokan materi pada materi didasarkan menurut
disiplin ilmunya atau didasarkan menurut kemahiran atau kecakapan yang hendak
dicapai. Aspek atau ruang lingkup materi pada standar kompetensi matematika
adalah bilangan, pengukuran dan geometri, aljabar, trigonometri, peluang dan
statistik, dan kalkulus.
2.2 Materi logaritma
Logaritma adalah invers dari perpangkatan, yaitu mencari pangkat dari
suatu bilangan pokok sehingga hasilnya sesuai dengan yang telah diketahui.
Fungsi Logaritma adalah fungsi yang peubah bebasnya berupa bentuk logaritma.
Fungsi Logaritma adalah Invers dari fungsi eksponen.
Kesetaraan antara sifat-sifat logaritma dan eksponen.
Sifat kesetaraan tersebut dapat melukiskan bahwa grafik fungsi a log x = y
sebagai hasil pencerminan terhadap garis y = x dari grafik fungsi eksponen y = a
(pangkat) x. Atau Hubungan logaritma dengan eksponen dapat ditulis sebagai
berikut :
Adapun untuk mempermudah menyederhanakan logaritma terdapat rumus-
rumus sebagai berikut:
2.3 Model pembelajaran matematika
Model pembelajaran adalah pola pembelajaran yang diterapkan atau
dipilih guru dalam menyampaikan materi bahan ajar (Pujiastuti, 2002:148).
2.4 Model Group Investigation
2.4.1 Pengertian Model Pembelajaran Group Investigation
Model Group investigation seringkali disebut sebagai metode
pembelajaran kooperatif yang paling kompleks. Hal ini disebabkan oleh metode
ini memadukan beberapa landasan pemikiran, yaitu berdasarkan pandangan
konstruktivistik, democratic teaching, dan kelompok belajar kooperatif.
Berdasarkan pandangan konstruktivistik, proses pembelajaran dengan
model group investigation memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa
untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran mulai dari
perencanaan sampai cara mempelajari suatu topik melalui investigasi.
Group investigation adalah kelompok kecil untuk menuntun dan
mendorong siswa dalam keterlibatan belajar. Metode ini menuntut siswa untuk
memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam
keterampilan proses kelompok (group process skills). Hasil akhir dari kelompok
adalah sumbangan ide dari tiap anggota serta pembelajaran kelompok yang
notabene lebih mengasah kemampuan intelektual siswa dibandingkan belajar
secara individual.
Eggen & Kauchak (dalam Maimunah, 2005: 21) mengemukakan group
investigation adalah strategi belajar kooperatif yeng menempatkan siswa ke dalam
kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Dari pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa metode group investigation mempunyai fokus
utama untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik atau objek khusus.
2.4.2 Tujuan Model Group Investiagation
Model Grup Investigation paling sedikit memiliki tiga tujuan yang saling
terkait: a) Group Investigasi membantu siswa untuk melakukan investigasi
terhadap suatu topik secara sistematis dan analitik. Hal ini mempunyai implikasi
yang positif terhadap pengembangan keterampilan penemuan dan membentu
mencapai tujuan; b) Pemahaman secara mendalam terhadap suatu topik yang
dilakukan melaui investigasi; c) Group Investigation melatih siswa untuk bekaerja
secara kooperatif dalam memecahkan suatu masalah. Dengan adanya kegiatan
tersebut, siswa dibekali keterampilan hidup (life skill) yang berharga dalam
kehidupan bermasyarakat. Jadi guru menerapkan model pembelajaran GI dapat
mencapai tiga hal, yaitu dapat belajar dengan penemuan, belajar isi dan belajar
untuk bekerjas secara kooperatif.
2.4.3 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Group Investigatio
Menurut Sharan (dalam Supandi, 2005:6) mengemukakaan langkah-
langkah pembelajaran pada model pemelajaran group investigation sebagai
berikut:
1. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen.
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus
dikerjakan.
3. Guru memanggil ketua-ketuaa kelompok untuk memanggil materi tugas
secara kooperatif dalam kelompoknya.
4. Masing-masing kelompok membahas materi tugaas secara kooperatif
dalam kelompoknya.
5. Setelah selesai, masing-masing kelompok yang diwakili ketua kelompok
atau salah satu anggotanya menyampaikan hasil pembahasannya.
6. Kelompok lain dapat memberikan tanggapan terhadap hasil
pembahasannya.
7. Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila terjadi kesalahan
konsep dan memberikan kesimpulan.
8. Evaluasi.
2.4.4 Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Group Investigation
Menurut Setiawan (2006:9) mendeskripsikan beberapa kelebihan dari
pembelajaran group investigation, yaitu sebagai berikut:
1. Secara Pribadi
a) Dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas
b) Memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif
c) Rasa percaya diri dapat lebih meningkat
d) Dapat belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah
e) Mengembangkan antusiasme dan rasa pada fisika
2. Secara Sosial
a) Meningkatkan belajar bekerja sama
b) Belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru
c) Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis
d) Belajar menghargai pendapat orang lain
e) Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan
3. Secara Akademis
a) Siswa terlatih untuk mempertanggungjawabkan jawaban yang
diberikan
b) Bekerja secara sistematis
c) Mengembangkan dan melatih keterampilan fisika dalam berbagai
bidang
d) Merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaannya
e) Mengecek kebenaran jawaban yang mereka buat
f) Selalu berfikir tentang cara atau strategi yang digunakan sehingga
didapat suatu kesimpulan yang berlaku umum.
Model Pembelajaran Group Investigation juga terdapat beberapa
kekurangannya, yaitu:
a) Sedikitnya materi yang tersampaikan pada satu kali pertemuan
b) Sulitnya memberikan penilaian secara personal
c) Tidak semua topik cocok dengan model pembelajaran group
investigation, model pembelajaran group investigation cocok untuk
diterapkan pada suatu topik yang menuntut siswa untuk memahami
suatu bahasan dari pengalaman yang dialami sendiri
d) Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif
e) Siswa yang tidak tuntas memahami materi prasyarat akan mengalami
kesulitan saat menggunakan model ini (Setiawan, 2006:9).
Adapun sintaks pembelajaran menggunakan model group investigation
adalah sebagai berikut.
Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Mempusatkan
perhatian siswa.
a) Memotivasi siswa (memfokuskan
perhatian siswa) dengan cara
Tanya jawab berkaitan dengan
materi dalam kehidupan sehari-
hari.
b) Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Menjawab pertanyaan
guru dan memfokuskan
pikiran pada satu pokok
materi/bahasan yang
ingin di bahas hari ini.
Mengidentifikasi
topic dan
membagi siswa ke
dalam kelompok
a) Guru memberikan kesempatan
bagi siswa untuk memberikan
kontribusi apa yang akan mereka
selidiki
b) Kelompok dibentuk berdasarkan
heterogenitas
a) Memberikan masukkan
terhadap topik yang akan
diteliti dan diinvestigasi
sesuai materi yang akan
dipelajari
b) Membentuk kelompok
Merencanakan
tugas
Mempersiapkan dan menata
sumber belajar sebagai sarana
siswa berfantasi agar dapat
berinvestigasi secara optimal
Kelompok akan
membagi subtopk
kepada seluruh anggota.
Kemudian membuat
perencanaan dari
masalah yang akan
diteliti bagaimana proses
dan sumber apa yang
akan dipakai
Membuat
penyelidikan
Memfasilitasi, membimbing
serta mengawasi siswa yang
sedang berfantasi dan
berinvestigasi agar setiap
kelompok dpaat bekerja optimal
Siswa berfantasi
mengumpulkan,
menganalisi dan
mengevaluasi informasi
membuat kesimpulan dan
mengaplikasikan bagian
mereka ke dalam
pengetahuan baru dalam
mencapai sebuah
masalah kelompok
Mempresentasikan
tugas akhir
a) Memberikan reinforcement pada
kelompok yang penampilannya
baik dan memberikan motivais
pada kelompok yang kurang baik
b) Memberikan penegasan terhadap
masing-masing bahasan dari
setiap kelompok
Siswa memprentasikan
hasil kerjanya. Kelompok
lain memberikan
tanggapan
Evaluasi
pembelajaran
a) Membantu siswa melakukan
refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dipelajari yang telah
dipelajat sekali
b) Bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran
c) Mengevaluasi pembelajaran
yang telah dilakukan dengan
menggunaka tes hasil belajar
a) Menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah
dipelajari
b) Menjawab teori yang
diberikan guru titik
(Trianto, 2011)
2.5 Hasil belajar (pengertian dan domain)
Purwanto (2013:45) menyebutkan bahwa belajar dilakukan untuk
mengusahakan adanya perubahan prilaku pada individu yang belajar. Perubahan
prilaku merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar adalah
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah
lakunya. Aspek perubahan mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang
dikembangkan oleh bloom, Simpson, dan Harrow mencakup aspek kognitif
afektif dan psikomotorik.
Domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang akan diubah
dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu dibagi dalam tiga domain:
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Potensi perilaku untuk diubah, pengubahan
perilaku dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 2.1 perubahan perilaku dalam domain hasil belajar
INPUT PROSES HASIL
Siswa:
1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotorik
Proses belajar mengajar Siswa:
1. Kognitif
2. Afektif
Psikomotorik
Potensi perilaku yang
dapat diubah
Usaha mengubah
perilaku
Prilaku yang telah
berubah:
1. Efek pengajaran
2. Efek pengiring
Menurut Gagne (Purwanto, 2013:42) hasil belajar adalah terbentuknya
konsep, yaitu kategori yang kita berikan kepada stimulus yang ada di lingkungan,
yang meyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-
stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disintesiskan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah
menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat menginstruksikan
pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari, yang ditandai dengan adanya
perubahan ke arah yang lebih baik.
2.6 Penelitian yang relevan
Hasil dari penelitian adalah penerapan model pembelajaran kooperatif Group
Investigation (GI) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa sesuai
dengan hasil penelitian dari Aninda Ari Susanti (2009) yang menyatakan bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif Group Investigation dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas X-1 SMA Negeri 3
Malang. Sedangkan hasil penelitian Rizal Syayid Nurdin (2012) menyatakan
bahwa hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran GI lebih besar bila
dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dengan
tingkat signifikan 3,294, hal tersebut senada dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kelas X SMAN 1 Jujuhan dengan jumlah 22
orang dengan rincian laki-laki berjumlah 10 orang dan perempuan sebanyak 12
orang.
Siswa pada dasarnya banyak yang tidak senang belajar matematika,
mereka berpendapat bahwa belajar matematika itu sangat sulit dan susah dipahami
materinya, apalagi untuk menghapal rumus yang panjang membuat siswa malas
dan bosan.
Setelah itu yang menjadi latar belakang siswa kurang berminat dalam
belajar matematika, pengaruh lingkungan yang kurang baik, contohnya siswa
kebanyakan main dari pada belajar, dan kurangnya motivasi dari orang tua siswa
untuk bisa lebih giat belajar pada materi yang diajarkan oleh guru.
3.2 Seting Penelitian Tempat Dan Waktu
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Jujuhan yang beralamat
di Jalan Lintas Sumatra KM 52 Sirih Sekapur Kecamatan Jujuhan Kabupaten
Bungo, yang dipimpin oleh Bapak Remufli Indra, S.Pd (Kepsek), Bapak
M.Subhan, S.Pd sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Bapak Marlis,
S.Pd sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan Ibu Citra Dewi sebagi
wakil kepala sekolah bidang prasarana.
Adapun Visi SMA Negeri 1 Jujuhan adalah “Berprestasi, Bebudaya,
Berwawasan lingkungan, Berdasarkan Imtaq dan Iptek dan Misi nya adalah
mencerminkan cita-cita SMA Negeri 1 Jujuhan yang berorientasi kedepan dengan
memperhatikan potensi sesuai dengan norma dan harapan masyarakat, adanya
kemempuan untuk mencapai keunggulan, dan mempunyai sembilan buah kelas
untuk belajar serta jumlah siswa keseluruhan di SMA Negeri 1 Jujuhan sebanyak
250 siswa.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dari bulan januari-april 2017,
berikut penjelasan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
3.3 Prosedur Penelitian
1. Perencanaan
Untuk melaksanakan penelitian ini penulis menyiapkan beberapa perencanaan
sebagai berikut
a. Mengembangkan silabus
b. Membuat rpp
c. Menyiapkan media
 Guru menyiapkan infocus
 Guru menyiapkan alat peraga
d. Menyiapkan instrument
 Instrumen observasi (aktivitas siswa)
 Instrumen tes
No Uraian Kegiatan Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perencanaan siklus 1 v v
2 Pelaksanaan siklus 1 v v
3 Observasi siklus 1 v v
4 Refleksi siklus 1 v
5 Perencanaan siklus 2 v v
6 Pelaksanaan siklus 2 v v
7 Observasi siklus 2 v v
8 Refleksi siklus 2 v
9 Penyusunan laporan
penelitian
v v
10 Seminar hasil ptk v
11 Revisi laporan ptk v
e. Menyiapkan jadwal
penulis menyiapkan jadwal yang relevan sehingga tidak mengganggu
proses pembelajaran
2. Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus, satu siklus dilaksanakan untuk 2
(dua) kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung
dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti. Hal
yang harus diamati oleh peneliti adalah aktivitas siswa selama berlangsungnya
proses pembelajaran, dan proses pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Refleksi
Tujuan dari refleksi adalah untuk mengetahui keberhasilan dari proses
pembelajaran mengerjakan soal logaritma. Peneliti menganalisis hasil tindakan
pada siklus I dan II untuk mempertimbangkan apakah perlu dilakukan siklus
lanjutan.
3.4 Teknik Pengumpulan Dan Analisis Data
3.4.1 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data menggunakan 2 (dua) instrumen yaitu:
1. Observasi aktivitas siswa
Teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan pada objek penelitian. Proses observasi dilakukan dengan mengacu
pada pedoman observasi yang telah disusun. Aktivitas dan perhatian siswa
diamati untuk mendapatkan data kualitatif yaitu mengenai seberapa besar proses
pembelajaran siswa dalam mengerjakan soal logaritma. Apakah dalam
penggunaan model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi logaritma.
2. Tes
Teknik tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
mengerjakan soal logaritma, bentuk tes yang digunakan berupa soal esay, siswa
diminta untuk menyelesaikan soal yang berhubungan dengan materi logaritma.
3.4.2 Teknik analisis data
Analisis data dilakukan dalam suatu penelitian untuk menarik kesimpulan
dari seluruh data yang telah diperoleh. Data-data yang dianalasis adalah hasil
observasi aktivitas siswa. Data hasil evaluasi siswa dan hasil observasi aktivitas
siswa dianalisis dengan angka-angka. Kriteria ketuntasan belajar individu siswa
di SMA Negeri 1 Jujuhan mencapai 72% .
DAFTAR PUSTAKA
Harisanto, John. 2005. Pendekatan Kooperatif Model Group Investigation Suatu
Analisis Pengantar Edusaintek. Vol 1, No 1, P 1-8.
Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Setiawan. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Investigasi.
Yogyakarta : Depdiknas (PPPG Matematika)
Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Recomendados

Peer Tutor por
Peer TutorPeer Tutor
Peer TutorPuput Putri
7.5K visualizações18 slides
Mengkaji Permasalahan dalam Pembelajaran por
Mengkaji Permasalahan dalam  PembelajaranMengkaji Permasalahan dalam  Pembelajaran
Mengkaji Permasalahan dalam PembelajaranNini Ibrahim01
705 visualizações20 slides
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas por
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasMuh Yusuf Manguluang
128.2K visualizações25 slides
Penelitian tindakan kelas ipa smp por
Penelitian tindakan kelas ipa smpPenelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smpFenty Simanungkalit
90 visualizações18 slides
Ptk aditya por
Ptk adityaPtk aditya
Ptk adityaYusyaSyarifuddin
122 visualizações32 slides
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht por
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nhtSkripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nhtre_devan
4.3K visualizações27 slides

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Ppt pkn por
Ppt pknPpt pkn
Ppt pknrifqi_sahabat
496 visualizações10 slides
model-model-pembelajaran por
model-model-pembelajaranmodel-model-pembelajaran
model-model-pembelajaranEnny Agustina Harefa
276 visualizações53 slides
PTK METODE NTH por
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTHTerry Brengost
1.8K visualizações35 slides
Contoh proposal ptk dan artikel ilmiah por
Contoh proposal ptk dan artikel ilmiahContoh proposal ptk dan artikel ilmiah
Contoh proposal ptk dan artikel ilmiahSuaidin -Dompu
7.7K visualizações30 slides
Skripsi penerapan pembelajaran think por
Skripsi penerapan pembelajaran thinkSkripsi penerapan pembelajaran think
Skripsi penerapan pembelajaran thinkmasyasinpunya
2.8K visualizações4 slides
Strategi pembelajaran matematika (lokakarya guru sd kawalu) por
Strategi pembelajaran matematika (lokakarya guru sd kawalu)Strategi pembelajaran matematika (lokakarya guru sd kawalu)
Strategi pembelajaran matematika (lokakarya guru sd kawalu)unhystarskelyn
23.1K visualizações15 slides

Mais procurados(20)

Ppt pkn por rifqi_sahabat
Ppt pknPpt pkn
Ppt pkn
rifqi_sahabat496 visualizações
model-model-pembelajaran por Enny Agustina Harefa
model-model-pembelajaranmodel-model-pembelajaran
model-model-pembelajaran
Enny Agustina Harefa276 visualizações
PTK METODE NTH por Terry Brengost
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
Terry Brengost1.8K visualizações
Contoh proposal ptk dan artikel ilmiah por Suaidin -Dompu
Contoh proposal ptk dan artikel ilmiahContoh proposal ptk dan artikel ilmiah
Contoh proposal ptk dan artikel ilmiah
Suaidin -Dompu7.7K visualizações
Skripsi penerapan pembelajaran think por masyasinpunya
Skripsi penerapan pembelajaran thinkSkripsi penerapan pembelajaran think
Skripsi penerapan pembelajaran think
masyasinpunya2.8K visualizações
Strategi pembelajaran matematika (lokakarya guru sd kawalu) por unhystarskelyn
Strategi pembelajaran matematika (lokakarya guru sd kawalu)Strategi pembelajaran matematika (lokakarya guru sd kawalu)
Strategi pembelajaran matematika (lokakarya guru sd kawalu)
unhystarskelyn23.1K visualizações
Mini riset por Nakashima Taiki
Mini risetMini riset
Mini riset
Nakashima Taiki5.9K visualizações
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)" por Dedy Wiranto
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Dedy Wiranto337 visualizações
Strategi belajar matematika sd por Hosyatul Aliyah
Strategi belajar matematika sdStrategi belajar matematika sd
Strategi belajar matematika sd
Hosyatul Aliyah10.3K visualizações
My final mini riset (nesfi) por Nesfi Vayuni
My final mini riset (nesfi)My final mini riset (nesfi)
My final mini riset (nesfi)
Nesfi Vayuni1K visualizações
PTK Media Dakon dari Eka Rianti por Ni Ekarianti
PTK Media Dakon dari Eka RiantiPTK Media Dakon dari Eka Rianti
PTK Media Dakon dari Eka Rianti
Ni Ekarianti4.8K visualizações
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika por dea nindria imansari
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikatugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
dea nindria imansari1.5K visualizações
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar por Ginanjar Nur Prasetyo
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar MengajarAnalisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Ginanjar Nur Prasetyo4K visualizações
Pengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran por Nini Ibrahim01
Pengembangan Tujuan dan Materi PembelajaranPengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
Pengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
Nini Ibrahim011.1K visualizações
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x por fadhyl_bagenda
Meningkatkan partisipasi siswa kelas xMeningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
fadhyl_bagenda9.1K visualizações
Skripsi hasriyanti por Adhy Samin
Skripsi hasriyantiSkripsi hasriyanti
Skripsi hasriyanti
Adhy Samin6K visualizações
Sumber dan Media Pembelajaran por Nini Ibrahim01
 Sumber dan Media Pembelajaran Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber dan Media Pembelajaran
Nini Ibrahim01666 visualizações

Destaque

Pemetaan penyusunan pkg eci heliza sma 13 tebo por
Pemetaan penyusunan pkg eci heliza sma 13 teboPemetaan penyusunan pkg eci heliza sma 13 tebo
Pemetaan penyusunan pkg eci heliza sma 13 teboMaryanto Sumringah SMA 9 Tebo
150 visualizações26 slides
kittens por
kittenskittens
kittensmjhussain1
23 visualizações3 slides
TRADEMARKPROCEDURE por
TRADEMARKPROCEDURETRADEMARKPROCEDURE
TRADEMARKPROCEDURENehal Raval
101 visualizações6 slides
Escaleta curso-en-línea por
Escaleta curso-en-líneaEscaleta curso-en-línea
Escaleta curso-en-líneaGuadalupe Rivera
185 visualizações6 slides
Hubble for creation @universe . por
Hubble for creation @universe .Hubble for creation @universe .
Hubble for creation @universe .Deepak Somaji-Sawant
53 visualizações5 slides
FLEAT 6 IALLT at Harvard University -- dusewoir lewis and provencal - 2015-4-1 por
FLEAT 6 IALLT at Harvard University -- dusewoir lewis and provencal - 2015-4-1FLEAT 6 IALLT at Harvard University -- dusewoir lewis and provencal - 2015-4-1
FLEAT 6 IALLT at Harvard University -- dusewoir lewis and provencal - 2015-4-1Boston University
211 visualizações30 slides

Destaque(13)

kittens por mjhussain1
kittenskittens
kittens
mjhussain123 visualizações
TRADEMARKPROCEDURE por Nehal Raval
TRADEMARKPROCEDURETRADEMARKPROCEDURE
TRADEMARKPROCEDURE
Nehal Raval101 visualizações
Escaleta curso-en-línea por Guadalupe Rivera
Escaleta curso-en-líneaEscaleta curso-en-línea
Escaleta curso-en-línea
Guadalupe Rivera185 visualizações
Hubble for creation @universe . por Deepak Somaji-Sawant
Hubble for creation @universe .Hubble for creation @universe .
Hubble for creation @universe .
Deepak Somaji-Sawant53 visualizações
FLEAT 6 IALLT at Harvard University -- dusewoir lewis and provencal - 2015-4-1 por Boston University
FLEAT 6 IALLT at Harvard University -- dusewoir lewis and provencal - 2015-4-1FLEAT 6 IALLT at Harvard University -- dusewoir lewis and provencal - 2015-4-1
FLEAT 6 IALLT at Harvard University -- dusewoir lewis and provencal - 2015-4-1
Boston University211 visualizações
E portfolio por Monica Solis
E  portfolioE  portfolio
E portfolio
Monica Solis283 visualizações
Perifericos relacionados con videojuegos por Elsa Villar García
Perifericos relacionados con videojuegosPerifericos relacionados con videojuegos
Perifericos relacionados con videojuegos
Elsa Villar García36 visualizações
HYDROPROBE por ISATECK
HYDROPROBEHYDROPROBE
HYDROPROBE
ISATECK352 visualizações
АТОЛ. Знаем все о 54-ФЗ por MoySklad
АТОЛ. Знаем все о 54-ФЗАТОЛ. Знаем все о 54-ФЗ
АТОЛ. Знаем все о 54-ФЗ
MoySklad260 visualizações
خلاصة تجربة 30 عامًا في دعوة غير المسلمين (ميدانيًا وإلكترونيًا) por Edaawah
خلاصة تجربة 30 عامًا في دعوة غير المسلمين (ميدانيًا وإلكترونيًا)خلاصة تجربة 30 عامًا في دعوة غير المسلمين (ميدانيًا وإلكترونيًا)
خلاصة تجربة 30 عامًا في دعوة غير المسلمين (ميدانيًا وإلكترونيًا)
Edaawah122 visualizações
POWER MANAGMENT por tanyamurillo77
POWER MANAGMENTPOWER MANAGMENT
POWER MANAGMENT
tanyamurillo77199 visualizações

Similar a Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd

Makalah seminar por
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminarPuput Putri
4.9K visualizações18 slides
Bab i bilangan bulat por
Bab i bilangan bulatBab i bilangan bulat
Bab i bilangan bulatDjayanti Irawati
440 visualizações12 slides
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif por
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifContoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifAndy Saiful Musthofa
97.7K visualizações63 slides
Karil Muhamad Syahril por
Karil Muhamad SyahrilKaril Muhamad Syahril
Karil Muhamad SyahrilMuhamad Syahril
736 visualizações29 slides
Bab i ii ptk por
Bab i ii ptkBab i ii ptk
Bab i ii ptkfahmi rhazak
605 visualizações19 slides
Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dengan mengg... por
Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dengan mengg...Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dengan mengg...
Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dengan mengg...Rosida Marasabessy
806 visualizações27 slides

Similar a Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd (20)

Makalah seminar por Puput Putri
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
Puput Putri4.9K visualizações
Bab i bilangan bulat por Djayanti Irawati
Bab i bilangan bulatBab i bilangan bulat
Bab i bilangan bulat
Djayanti Irawati440 visualizações
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif por Andy Saiful Musthofa
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifContoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Andy Saiful Musthofa97.7K visualizações
Karil Muhamad Syahril por Muhamad Syahril
Karil Muhamad SyahrilKaril Muhamad Syahril
Karil Muhamad Syahril
Muhamad Syahril736 visualizações
Bab i ii ptk por fahmi rhazak
Bab i ii ptkBab i ii ptk
Bab i ii ptk
fahmi rhazak605 visualizações
Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dengan mengg... por Rosida Marasabessy
Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dengan mengg...Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dengan mengg...
Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dengan mengg...
Rosida Marasabessy806 visualizações
Best Practice_Andrian.pdf por andriansuhaimi
Best Practice_Andrian.pdfBest Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdf
andriansuhaimi14 visualizações
Tugas hesti cepriana por Bunda Dewi
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti cepriana
Bunda Dewi1.5K visualizações
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PE... por Alorka 114114
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT  BELAJAR MATEMATIKA PE...PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT  BELAJAR MATEMATIKA PE...
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PE...
Alorka 114114479 visualizações
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdf por ubaybaehaki
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfLK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdf
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdf
ubaybaehaki77 visualizações
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf por NurulyDybala1
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
NurulyDybala12.6K visualizações
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode... por Operator Warnet Vast Raha
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Operator Warnet Vast Raha 4.2K visualizações
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode... por Operator Warnet Vast Raha
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Operator Warnet Vast Raha 200 visualizações
LK 3.1 Best Practice.docx por Kelas4Irgt
LK 3.1 Best Practice.docxLK 3.1 Best Practice.docx
LK 3.1 Best Practice.docx
Kelas4Irgt41 visualizações
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching por Operator Warnet Vast Raha
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Operator Warnet Vast Raha 11.6K visualizações

Mais de Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo

Judul ptk mtk lena p. h. aritonang por
Judul ptk mtk lena p. h. aritonangJudul ptk mtk lena p. h. aritonang
Judul ptk mtk lena p. h. aritonangMaryanto Sumringah SMA 9 Tebo
540 visualizações32 slides
Laporan pengembangan diri lena p. h. aritonang por
Laporan pengembangan diri lena p. h. aritonangLaporan pengembangan diri lena p. h. aritonang
Laporan pengembangan diri lena p. h. aritonangMaryanto Sumringah SMA 9 Tebo
3.3K visualizações10 slides
Aulia rahmawati (lap. pengembangan diri) por
Aulia rahmawati (lap. pengembangan diri)Aulia rahmawati (lap. pengembangan diri)
Aulia rahmawati (lap. pengembangan diri)Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
1K visualizações10 slides
Tugas modul d lingkaran por
Tugas modul d lingkaranTugas modul d lingkaran
Tugas modul d lingkaranMaryanto Sumringah SMA 9 Tebo
147 visualizações2 slides
Jon hendri tugas pengembangan diri por
Jon hendri tugas pengembangan diriJon hendri tugas pengembangan diri
Jon hendri tugas pengembangan diriMaryanto Sumringah SMA 9 Tebo
914 visualizações10 slides
Jon hendri tugas ptk por
Jon hendri tugas ptkJon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptkMaryanto Sumringah SMA 9 Tebo
323 visualizações39 slides

Mais de Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo(20)

Laporan pengembangan diri (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi) por Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
Laporan pengembangan diri (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)Laporan pengembangan diri (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Laporan pengembangan diri (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo1.8K visualizações
B. tugas mandiri pemetaan pkg kompetensi 1 kel 14 HERNANTO,S.Pd SMA4 - ker... por Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
B. tugas mandiri pemetaan pkg kompetensi 1  kel 14  HERNANTO,S.Pd  SMA4 - ker...B. tugas mandiri pemetaan pkg kompetensi 1  kel 14  HERNANTO,S.Pd  SMA4 - ker...
B. tugas mandiri pemetaan pkg kompetensi 1 kel 14 HERNANTO,S.Pd SMA4 - ker...
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo1.4K visualizações

Último

4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas... por
4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas...4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas...
4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas...Hesan Santoso
13 visualizações11 slides
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf por
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfSalinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfIrawan Setyabudi
34 visualizações84 slides
SK Satgas PPKS.pdf por
SK Satgas PPKS.pdfSK Satgas PPKS.pdf
SK Satgas PPKS.pdfIrawan Setyabudi
34 visualizações3 slides
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2 por
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2I Putu Hariyadi
17 visualizações243 slides
Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptx por
Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptxMateri Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptx
Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptxahmadmistari
108 visualizações12 slides
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.doc por
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.docSK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.doc
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.docEMILAANGGRAINI1
11 visualizações3 slides

Último(20)

4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas... por Hesan Santoso
4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas...4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas...
4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas...
Hesan Santoso13 visualizações
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf por Irawan Setyabudi
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfSalinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Irawan Setyabudi34 visualizações
SK Satgas PPKS.pdf por Irawan Setyabudi
SK Satgas PPKS.pdfSK Satgas PPKS.pdf
SK Satgas PPKS.pdf
Irawan Setyabudi34 visualizações
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2 por I Putu Hariyadi
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
I Putu Hariyadi17 visualizações
Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptx por ahmadmistari
Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptxMateri Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptx
Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptx
ahmadmistari108 visualizações
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.doc por EMILAANGGRAINI1
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.docSK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.doc
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.doc
EMILAANGGRAINI111 visualizações
MEDIA INTERAKTIF.pptx por JUMADAPUTRA
MEDIA INTERAKTIF.pptxMEDIA INTERAKTIF.pptx
MEDIA INTERAKTIF.pptx
JUMADAPUTRA14 visualizações
Perhitungan OEE (Overall Equipment Effectiveness) _Training "TOTAL PRODUCTIV... por Kanaidi ken
Perhitungan  OEE (Overall Equipment Effectiveness) _Training "TOTAL PRODUCTIV...Perhitungan  OEE (Overall Equipment Effectiveness) _Training "TOTAL PRODUCTIV...
Perhitungan OEE (Overall Equipment Effectiveness) _Training "TOTAL PRODUCTIV...
Kanaidi ken13 visualizações
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ... por Kanaidi ken
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Kanaidi ken15 visualizações
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045". por Kanaidi ken
PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
Kanaidi ken66 visualizações
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx por DelviaAndrini1
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptxSISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx
DelviaAndrini116 visualizações
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf por Irawan Setyabudi
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfCapacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Irawan Setyabudi26 visualizações
Modul 6 - Pend. ABK.pptx por AzizahRaiza1
Modul 6 - Pend. ABK.pptxModul 6 - Pend. ABK.pptx
Modul 6 - Pend. ABK.pptx
AzizahRaiza116 visualizações
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf por Irawan Setyabudi
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Irawan Setyabudi27 visualizações
bank.ppt por DelviaAndrini1
bank.pptbank.ppt
bank.ppt
DelviaAndrini117 visualizações
Bimtek Paralegal.pdf por Irawan Setyabudi
Bimtek Paralegal.pdfBimtek Paralegal.pdf
Bimtek Paralegal.pdf
Irawan Setyabudi26 visualizações
Siklus PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)". por Kanaidi ken
Siklus  PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Siklus  PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Siklus PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Kanaidi ken10 visualizações
strategi pembelajaran modul 12 (2).pptx por AzizahRaiza1
strategi pembelajaran modul 12 (2).pptxstrategi pembelajaran modul 12 (2).pptx
strategi pembelajaran modul 12 (2).pptx
AzizahRaiza147 visualizações
Link MATERI & RENCANA Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)". por Kanaidi ken
Link MATERI & RENCANA Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Link MATERI & RENCANA Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Link MATERI & RENCANA Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Kanaidi ken16 visualizações

Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ideal tentang tujuan pembelajaran matematika kondisi pembelajaran matematika, dapat menumbuh kembangkan sifat kritis dan analitis. Pada kenyataannya pembelajaran matematika disekolah-sekolah seperti disekolah penulis masih memunculkan beberapa masalah seperti, Siswa sering terlambat masuk kelas waktu jam pelajaran, Siswa sering ribut ketika guru menjelaskan materi pelajaran, Kesulitan siswa mengerjakan soal logaritma, Siswa sering tidur dalam proses pembelajaran, sebagian siswa ada yang tidak membuat PR. Masalah diatas disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: (1) Kurangnya motivasi siswa dalam belajar, (2) Kurangnya minat siswa untuk mengikuti pelajaran, (3) Kurangnya media pembelajaran serta, (4) Fasilitasnya kurang mendukung. Diantara permasalahan yang penulis paparkan penulis diatas adalah Rendahnya kemampuan siswa mengerjakan soal logaritma. Masalah ini tentu tidak dapat dibiarkan karena berdampak pada, (1) Hasil belajar siswa menurun, (2) Siswa akan merasa sulit memahami materi berikutnya yang berkaitan dengan logaritma, (3) Siswa akan sering mencontek temannya dalam meyelesaikan soal logaritma. Kegagalan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajarannya akan membawa dampak yang negatif bagi peserta didik itu sendiri. Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah mewujudkan manusia berilmu pengetahuan agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Keberhasilan belajar tidak lepas dari peran pendidik dalam proses pembelajaran. Untuk terwujudnya proses pembelajaran, pendidik dituntut untuk mengaktualisasikan kompetensi secara professional.
  • 2. Pendekatan dan dan metode dalam penyampaian materi pembelajaran di dominasi dengan berbagai bentuk tindakan untuk mengatasi permasalahan yang muncul yang diakibatkan atas masalah – masalah tersebut. Guru sebagai tenaga professional dituntut memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas pokoknya. Terutama dalam melaksanakan proses pembelajaran, hendaknya guru mampu mengidentifikasi berbagai cara pemecahannya dalam proses pembelajaran berikutnya. Sebagai guru pembimbing pembelajaran matematika penulis mencoba mencari alternatif solusi pemecahan masalah melalui penggunaan beberapa model pembelajaran seperti; Group Investigation, Problem Basic Learning, Creative Problem Solving, Team Group Turnament, Inquiry Training, Problem Based Instruction, dan masih banyak lagi model pembelajaran yang lain. Pada penelitian ini penulis menggunakan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi logaritma. Adapun alasan pengambilan model ini karena model group investigation memiliki keunggulan-keunggulan teoritis sebagai berikut: Suatu model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, demikian pula dengan model group investigation. Menurut Eggen dan Kauchak (dalam Harisanto, 2005:3), kelebihan model group investigation adalah sebagai berikut, (1) Memungkinkan siswa untuk secara aktif melakukan investigasi terhadap suatu topik, sebab group investigation memfokuskan pada investigasi terhadap suatu topik atau konsep. (2) Group investigation menyediakan kesempatan kepada siswa untuk membentuk atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan bermakna, (3) Group investigation efektif dalam membentuk siswa untuk bekerjasama dalam kelompok dengan latar belakang berbeda (misalnya kemampuan, gender, dan etnis), (4) Group investigation menyediakan konteks sehingga siswa dapat belajar mengenai dirinya dan orang lain. Berdasarkan hasil rata-rata ulangan harian siswa kelas X materi logaritma dapat dijelaskan dalam tabel dibawah ini.
  • 3. kelas Rata-rata nilai siswa X.1 65,47 X.2 69,32 X.3 70,81 (Sumber : Buku nilai siswa) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah penelitian ini Apakah penggunaan model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi logaritma kelas X SMA Negeri 1 Jujuhan tahun pelajaran 2017/2018? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Apakah penggunaan model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi logaritma kelas X SMA Negeri 1 Jujuhan tahun pelajaran 2017/2018? 1.4 Manfaat Penelitian a. Untuk guru  Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini turut memperkuat relevansi pembelajaran bagi kebutuhan peserta didik.  Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan, serta melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh- sungguh. b. Untuk siswa  Meningkatan atau perbaikan kinerja siswa di sekolah.  Peningkatan atau perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah.
  • 4.  Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa di sekolah.  Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, kesenangan dalam diri siswa untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas. Di samping itu, hasil belajar siswa pun dapat meningkat. c. Untuk sekolah  Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.  Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.  Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
  • 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Pembelajaran Matematika Belajar pada hakikatnya bersifat individual, dalam arti bahwa proses perubahan dalam tingkah laku atau hasil belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor individu, baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik. Demikian pula faktor dalam diri siswa antara lain faktor bakat dan kemampuan jelas ada perbedaan satu sama lain. Hal tersebut mendorong timbulnya pemikiran baru untuk memperbaiki proses pembelajaran disekolah. Pemikiran ini mengarah pada perlunya penerapan strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk berlatih dan belajar mandiri, dan melibatkan partisipasi siswa secara optimal dalam proses pembelajaran. Para guru (pendidik) sebaiknya lebih banyak menempatkan diri sebagai fasilitator, motivator, dan dinamisator belajar baik secara individual maupun secara kelompok. Secara praktis, faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran diantaranya adalah kurangnya perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran yang diberikan. Sebagian besar peserta didik malas diajak berpikir analisis pada materi pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya sikap pasif, apatis, kurang peduli, masa bodoh, dari peserta didik. Namun demikian dapat dipahami bahwa munculnya tanda-tanda rendahnya keterkaitan peserta didik terhadap suatu pelajaran, sumber kesalahannya tidak hanya terletak pada diri peserta didik. Perlu didasari bahwa keberhasilan dan kegagalan suatu pendidikan atau pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan sangat dipengaruhi oleh seluruh komponen yang ada, baik itu pendidik, peserta didik, bahan ajar, proses belajar, tempat dan waktu belajar, dan kelengkapan sarana serta prasarana, Suryosubroto (2009:189).
  • 6. Menurut Suherman (2003:8), proses pembelajaran adalah proses pendidikan dalam lingkup persekolahan, sehingga arti dari proses pembelajaran adalah proses sosialisasi individu siswa dengan lingkup sekolah, seperti guru, sumber/fasilitas dan teman sesama siswa. Rising (Suherman, 2003:17) menyebutkan bahwa matematika adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefenisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan symbol dan padat lebih berupa bahasa symbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Suherman (2003:27) menyebutkan bahwa belajar matematika bagi para siswa merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan diantara pengertian-pengertian itu. Dengan demikian pembelajaran matematika adalah serangkaian aktivitas guru dalam memberikan pengajaran terhadap siswa untuk membangun konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses arahan terbimbing sehingga konsep dan prinsip itu terbangun Adapun tujuan umum matematika ditekankan kepada siswa untuk memiliki: Kemampuan yang berkaitan dengan matematika yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah matematika, pelajaran lain ataupun masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata, kemampuan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi, kemampuan menggunakan matematika sebagai cara bernalar yang dapat dialihgunakan pada setiap keadaan, seperti berpikir kritis, berpikir logis, berpikir sistematis, bersifat objektif, bersifat jujur, bersifat disiplin dalam memandang dan menyelesaikan suatu masalah. Sedangkan ruang lingkup pembelajaran matematika seperti, Standar kompetensi matematika merupakan seperangkat kompetensi matematika yang dibukukan dan harus ditunjukkan oleh siswa pada hasil belajarnya dalam mata pelajaran matematika. Standar ini dirinci dalam komponen kompetensi dasar beserta hasil belajarnya, indikator dan materi pokok untuk setiap aspeknya. Pengorganisasian dan pengelompokan materi pada materi didasarkan menurut disiplin ilmunya atau didasarkan menurut kemahiran atau kecakapan yang hendak
  • 7. dicapai. Aspek atau ruang lingkup materi pada standar kompetensi matematika adalah bilangan, pengukuran dan geometri, aljabar, trigonometri, peluang dan statistik, dan kalkulus. 2.2 Materi logaritma Logaritma adalah invers dari perpangkatan, yaitu mencari pangkat dari suatu bilangan pokok sehingga hasilnya sesuai dengan yang telah diketahui. Fungsi Logaritma adalah fungsi yang peubah bebasnya berupa bentuk logaritma. Fungsi Logaritma adalah Invers dari fungsi eksponen. Kesetaraan antara sifat-sifat logaritma dan eksponen. Sifat kesetaraan tersebut dapat melukiskan bahwa grafik fungsi a log x = y sebagai hasil pencerminan terhadap garis y = x dari grafik fungsi eksponen y = a (pangkat) x. Atau Hubungan logaritma dengan eksponen dapat ditulis sebagai berikut : Adapun untuk mempermudah menyederhanakan logaritma terdapat rumus- rumus sebagai berikut:
  • 8. 2.3 Model pembelajaran matematika Model pembelajaran adalah pola pembelajaran yang diterapkan atau dipilih guru dalam menyampaikan materi bahan ajar (Pujiastuti, 2002:148). 2.4 Model Group Investigation 2.4.1 Pengertian Model Pembelajaran Group Investigation Model Group investigation seringkali disebut sebagai metode pembelajaran kooperatif yang paling kompleks. Hal ini disebabkan oleh metode ini memadukan beberapa landasan pemikiran, yaitu berdasarkan pandangan konstruktivistik, democratic teaching, dan kelompok belajar kooperatif. Berdasarkan pandangan konstruktivistik, proses pembelajaran dengan model group investigation memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan sampai cara mempelajari suatu topik melalui investigasi. Group investigation adalah kelompok kecil untuk menuntun dan mendorong siswa dalam keterlibatan belajar. Metode ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group process skills). Hasil akhir dari kelompok adalah sumbangan ide dari tiap anggota serta pembelajaran kelompok yang notabene lebih mengasah kemampuan intelektual siswa dibandingkan belajar secara individual. Eggen & Kauchak (dalam Maimunah, 2005: 21) mengemukakan group investigation adalah strategi belajar kooperatif yeng menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode group investigation mempunyai fokus utama untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik atau objek khusus. 2.4.2 Tujuan Model Group Investiagation Model Grup Investigation paling sedikit memiliki tiga tujuan yang saling terkait: a) Group Investigasi membantu siswa untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik secara sistematis dan analitik. Hal ini mempunyai implikasi yang positif terhadap pengembangan keterampilan penemuan dan membentu
  • 9. mencapai tujuan; b) Pemahaman secara mendalam terhadap suatu topik yang dilakukan melaui investigasi; c) Group Investigation melatih siswa untuk bekaerja secara kooperatif dalam memecahkan suatu masalah. Dengan adanya kegiatan tersebut, siswa dibekali keterampilan hidup (life skill) yang berharga dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi guru menerapkan model pembelajaran GI dapat mencapai tiga hal, yaitu dapat belajar dengan penemuan, belajar isi dan belajar untuk bekerjas secara kooperatif. 2.4.3 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Group Investigatio Menurut Sharan (dalam Supandi, 2005:6) mengemukakaan langkah- langkah pembelajaran pada model pemelajaran group investigation sebagai berikut: 1. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen. 2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus dikerjakan. 3. Guru memanggil ketua-ketuaa kelompok untuk memanggil materi tugas secara kooperatif dalam kelompoknya. 4. Masing-masing kelompok membahas materi tugaas secara kooperatif dalam kelompoknya. 5. Setelah selesai, masing-masing kelompok yang diwakili ketua kelompok atau salah satu anggotanya menyampaikan hasil pembahasannya. 6. Kelompok lain dapat memberikan tanggapan terhadap hasil pembahasannya. 7. Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila terjadi kesalahan konsep dan memberikan kesimpulan. 8. Evaluasi.
  • 10. 2.4.4 Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Group Investigation Menurut Setiawan (2006:9) mendeskripsikan beberapa kelebihan dari pembelajaran group investigation, yaitu sebagai berikut: 1. Secara Pribadi a) Dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas b) Memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif c) Rasa percaya diri dapat lebih meningkat d) Dapat belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah e) Mengembangkan antusiasme dan rasa pada fisika 2. Secara Sosial a) Meningkatkan belajar bekerja sama b) Belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru c) Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis d) Belajar menghargai pendapat orang lain e) Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan 3. Secara Akademis a) Siswa terlatih untuk mempertanggungjawabkan jawaban yang diberikan b) Bekerja secara sistematis c) Mengembangkan dan melatih keterampilan fisika dalam berbagai bidang d) Merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaannya e) Mengecek kebenaran jawaban yang mereka buat f) Selalu berfikir tentang cara atau strategi yang digunakan sehingga didapat suatu kesimpulan yang berlaku umum. Model Pembelajaran Group Investigation juga terdapat beberapa kekurangannya, yaitu: a) Sedikitnya materi yang tersampaikan pada satu kali pertemuan b) Sulitnya memberikan penilaian secara personal
  • 11. c) Tidak semua topik cocok dengan model pembelajaran group investigation, model pembelajaran group investigation cocok untuk diterapkan pada suatu topik yang menuntut siswa untuk memahami suatu bahasan dari pengalaman yang dialami sendiri d) Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif e) Siswa yang tidak tuntas memahami materi prasyarat akan mengalami kesulitan saat menggunakan model ini (Setiawan, 2006:9). Adapun sintaks pembelajaran menggunakan model group investigation adalah sebagai berikut. Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Mempusatkan perhatian siswa. a) Memotivasi siswa (memfokuskan perhatian siswa) dengan cara Tanya jawab berkaitan dengan materi dalam kehidupan sehari- hari. b) Menyampaikan tujuan pembelajaran Menjawab pertanyaan guru dan memfokuskan pikiran pada satu pokok materi/bahasan yang ingin di bahas hari ini. Mengidentifikasi topic dan membagi siswa ke dalam kelompok a) Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberikan kontribusi apa yang akan mereka selidiki b) Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas a) Memberikan masukkan terhadap topik yang akan diteliti dan diinvestigasi sesuai materi yang akan dipelajari b) Membentuk kelompok Merencanakan tugas Mempersiapkan dan menata sumber belajar sebagai sarana siswa berfantasi agar dapat berinvestigasi secara optimal Kelompok akan membagi subtopk kepada seluruh anggota. Kemudian membuat perencanaan dari masalah yang akan
  • 12. diteliti bagaimana proses dan sumber apa yang akan dipakai Membuat penyelidikan Memfasilitasi, membimbing serta mengawasi siswa yang sedang berfantasi dan berinvestigasi agar setiap kelompok dpaat bekerja optimal Siswa berfantasi mengumpulkan, menganalisi dan mengevaluasi informasi membuat kesimpulan dan mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru dalam mencapai sebuah masalah kelompok Mempresentasikan tugas akhir a) Memberikan reinforcement pada kelompok yang penampilannya baik dan memberikan motivais pada kelompok yang kurang baik b) Memberikan penegasan terhadap masing-masing bahasan dari setiap kelompok Siswa memprentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain memberikan tanggapan Evaluasi pembelajaran a) Membantu siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dipelajari yang telah dipelajat sekali b) Bersama siswa menyimpulkan pembelajaran c) Mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunaka tes hasil belajar a) Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari b) Menjawab teori yang diberikan guru titik (Trianto, 2011)
  • 13. 2.5 Hasil belajar (pengertian dan domain) Purwanto (2013:45) menyebutkan bahwa belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan prilaku pada individu yang belajar. Perubahan prilaku merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh bloom, Simpson, dan Harrow mencakup aspek kognitif afektif dan psikomotorik. Domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang akan diubah dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu dibagi dalam tiga domain: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Potensi perilaku untuk diubah, pengubahan perilaku dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 2.1 perubahan perilaku dalam domain hasil belajar INPUT PROSES HASIL Siswa: 1. Kognitif 2. Afektif 3. Psikomotorik Proses belajar mengajar Siswa: 1. Kognitif 2. Afektif Psikomotorik Potensi perilaku yang dapat diubah Usaha mengubah perilaku Prilaku yang telah berubah: 1. Efek pengajaran 2. Efek pengiring Menurut Gagne (Purwanto, 2013:42) hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan kepada stimulus yang ada di lingkungan, yang meyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus- stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah kemampuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat menginstruksikan
  • 14. pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari, yang ditandai dengan adanya perubahan ke arah yang lebih baik. 2.6 Penelitian yang relevan Hasil dari penelitian adalah penerapan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa sesuai dengan hasil penelitian dari Aninda Ari Susanti (2009) yang menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas X-1 SMA Negeri 3 Malang. Sedangkan hasil penelitian Rizal Syayid Nurdin (2012) menyatakan bahwa hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran GI lebih besar bila dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dengan tingkat signifikan 3,294, hal tersebut senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
  • 15. BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah kelas X SMAN 1 Jujuhan dengan jumlah 22 orang dengan rincian laki-laki berjumlah 10 orang dan perempuan sebanyak 12 orang. Siswa pada dasarnya banyak yang tidak senang belajar matematika, mereka berpendapat bahwa belajar matematika itu sangat sulit dan susah dipahami materinya, apalagi untuk menghapal rumus yang panjang membuat siswa malas dan bosan. Setelah itu yang menjadi latar belakang siswa kurang berminat dalam belajar matematika, pengaruh lingkungan yang kurang baik, contohnya siswa kebanyakan main dari pada belajar, dan kurangnya motivasi dari orang tua siswa untuk bisa lebih giat belajar pada materi yang diajarkan oleh guru. 3.2 Seting Penelitian Tempat Dan Waktu 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Jujuhan yang beralamat di Jalan Lintas Sumatra KM 52 Sirih Sekapur Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo, yang dipimpin oleh Bapak Remufli Indra, S.Pd (Kepsek), Bapak M.Subhan, S.Pd sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Bapak Marlis, S.Pd sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan Ibu Citra Dewi sebagi wakil kepala sekolah bidang prasarana. Adapun Visi SMA Negeri 1 Jujuhan adalah “Berprestasi, Bebudaya, Berwawasan lingkungan, Berdasarkan Imtaq dan Iptek dan Misi nya adalah mencerminkan cita-cita SMA Negeri 1 Jujuhan yang berorientasi kedepan dengan memperhatikan potensi sesuai dengan norma dan harapan masyarakat, adanya kemempuan untuk mencapai keunggulan, dan mempunyai sembilan buah kelas untuk belajar serta jumlah siswa keseluruhan di SMA Negeri 1 Jujuhan sebanyak 250 siswa.
  • 16. 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dari bulan januari-april 2017, berikut penjelasan dalam bentuk tabel sebagai berikut : 3.3 Prosedur Penelitian 1. Perencanaan Untuk melaksanakan penelitian ini penulis menyiapkan beberapa perencanaan sebagai berikut a. Mengembangkan silabus b. Membuat rpp c. Menyiapkan media  Guru menyiapkan infocus  Guru menyiapkan alat peraga d. Menyiapkan instrument  Instrumen observasi (aktivitas siswa)  Instrumen tes No Uraian Kegiatan Januari Februari Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Perencanaan siklus 1 v v 2 Pelaksanaan siklus 1 v v 3 Observasi siklus 1 v v 4 Refleksi siklus 1 v 5 Perencanaan siklus 2 v v 6 Pelaksanaan siklus 2 v v 7 Observasi siklus 2 v v 8 Refleksi siklus 2 v 9 Penyusunan laporan penelitian v v 10 Seminar hasil ptk v 11 Revisi laporan ptk v
  • 17. e. Menyiapkan jadwal penulis menyiapkan jadwal yang relevan sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran 2. Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus, satu siklus dilaksanakan untuk 2 (dua) kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Observasi Pelaksanaan observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti. Hal yang harus diamati oleh peneliti adalah aktivitas siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran, dan proses pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. 2. Refleksi Tujuan dari refleksi adalah untuk mengetahui keberhasilan dari proses pembelajaran mengerjakan soal logaritma. Peneliti menganalisis hasil tindakan pada siklus I dan II untuk mempertimbangkan apakah perlu dilakukan siklus lanjutan. 3.4 Teknik Pengumpulan Dan Analisis Data 3.4.1 Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data menggunakan 2 (dua) instrumen yaitu: 1. Observasi aktivitas siswa Teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan pada objek penelitian. Proses observasi dilakukan dengan mengacu pada pedoman observasi yang telah disusun. Aktivitas dan perhatian siswa diamati untuk mendapatkan data kualitatif yaitu mengenai seberapa besar proses pembelajaran siswa dalam mengerjakan soal logaritma. Apakah dalam penggunaan model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi logaritma.
  • 18. 2. Tes Teknik tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengerjakan soal logaritma, bentuk tes yang digunakan berupa soal esay, siswa diminta untuk menyelesaikan soal yang berhubungan dengan materi logaritma. 3.4.2 Teknik analisis data Analisis data dilakukan dalam suatu penelitian untuk menarik kesimpulan dari seluruh data yang telah diperoleh. Data-data yang dianalasis adalah hasil observasi aktivitas siswa. Data hasil evaluasi siswa dan hasil observasi aktivitas siswa dianalisis dengan angka-angka. Kriteria ketuntasan belajar individu siswa di SMA Negeri 1 Jujuhan mencapai 72% .
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Harisanto, John. 2005. Pendekatan Kooperatif Model Group Investigation Suatu Analisis Pengantar Edusaintek. Vol 1, No 1, P 1-8. Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Setiawan. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Investigasi. Yogyakarta : Depdiknas (PPPG Matematika) Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia