SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Sebagai salah satu faktor produksi,
keberadaan sumberdaya manusia tidak kalah
pentingnya dengan sumberdaya lainnya
sebab secanggih apapun teknologi, tetaplah
membutuhkan tenaga, kecerdasan, dan
kepiawaian tangan-tangan manusia untuk
menciptakan dan mengoperasikannya.
Potensi yang terkandung dalam diri
manusia untuk mewujudkan perannya
sebagai makhluk sosial yang adaptif dan
transformatif yang mampu mengelola dirinya
sendiri serta seluruh potensi yang terkandung
di alam menuju tercapainya kesejahteraan
kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan
Adanya ketimpangan
antara jumlah
kesempatan kerja dan
angkatan kerja
Jumlah angkatan kerja
nasional pada krisis ekonomi
1998 sekitar 92,73 juta
orang sementara jumlah
kesempatan kerja yang ada
hanya sekitar 87,67 juta
orang dan sekitar 5,06 juta
orang penganggur terbuka.
Pertama
Tingkat pendidikan
angkatan kerja yang
ada masih relatif
rendah
Struktur pendidikan
angkatan kerja
Indonesia masih
didominasi pendidikan
dasar yaitu sekitar
63,2%
Kedua
kedua masalah tersebut menunjukan bahwa ada
kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas kerja
secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Lesunya dunia
usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat
ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama
bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah
angkatan kerja lulusan perguruan tinggi semakin meningkat.
Sampai dengan tahun 2009 ada 626.621 angkatan kerja
Indonesia lulusan perguruan tinggi yang belum mampu
terserap oleh lapangan kerja. Kesempatan kerja yang
terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan
dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di
Indonesia.
0
2000000
4000000
6000000
8000000
10000000
12000000
2005
(Feb)
2006
(Feb)
2007
(Feb)
2008
(Feb)
2009
(Feb)
Tidak/Belum
Pernah
Sekolah/Belum
Tamat SD
Sekolah Dasar
SLTP
SMTA
Diploma
I/II/III/Akademi
Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana
seyogyanya perguruan tinggi ikut bertanggung jawab. Fenomena
pengangguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi,
karena ketidakmampuannya dalam menciptakan iklim pendidikan
yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa. Masalah SDM
inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan
selama ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang
memadai.
Sekarang bukan saatnya lagi bagi Indonesia membangun
perekonomian dengan kekuatan asing. Sudah seharusnya bangsa
Indonesia secara benar dan tepat memanfaatkan potensi sumber
daya yang dimiliki dengan kemampuan SDM yang tinggi sebagai
kekuatan dalam membangun perekonomian nasional.
• Menyangkut etos dan budaya kerja
Hambatan
Kultural
• Belum adanya standar baku kurikulum
pengajaran di sekolah yang mampu
menciptakan dan mengembangkan
kemandirian SDM yang sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja
Kurikulum
Sekolah
• Rendahnya kualitas SDM yang ada untuk
memenuhi kebutuhan pasar kerja. Hal ini
dapat diketahui dari masih tingginya angka
penduduk yang buta huruf
Pasar
Kerja
Data dari Badan Pusat Statistik menginformasikan
bahwa sampai tahun 2008, masih terdapat 29,37%
penduduk Indonesia yang masih mengalami buta huruf.
Dengan rincian 7,81% penduduk berusia 15 tahun ke atas,
1,94% penduduk berusia 15 sampai 44 tahun dan 19,62%
yang berusia 45 tahun ke atas. Padahal usia tersebut
tergolong sebagai usia produktif.
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2003 2004 2005 2006 2007 2008
15+
15-44
45+
Fasilitas dan Pelayanan kesehatan,
pada umumnya mencakup semua
pengeluaran yang memengaruhi
harapan hidup, kekuatan dan
stamina, tenaga, serta vitalitas
rakyat
Latihan Jabatan termasuk
magang yang diorganisasikan
perusahaan
Pendidikan yang
diorganisasikan secara
formal pada tingkat dasar,
menengah, dan tinggi
Program studi bagi orang
dewasa yang tidak
diorganisasikan oleh
perusahaan, termasuk
program extemsiom
khususnya pada pertaninan
Migrasi perorangan dan
keluarga untuk
menyesuaikan diri dengan
kesempatan bekerja yang
selalu berubah
1. Meningkatnya akses dan pemerataan pada jenjang pendidikan
dasar yang berkualitas bagi semua anak usia 7-15 tahun, yang
ditandai dengan meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD/MI/Sederajat menjadi 117,15% (Angka Partisipasi Murni
2010 adalah 5,27%), dan APK SMP/MTs sederajat menjadi
99,26%.
2. Meningkatnya akses terhadap pendidikan menengah dan tinggi
yang ditandai dengan meningkatnya APK
SMA/SMK/MA/sederajat menjadi 7,3% dan APK perguruan tinggi
(PT) menjadi 19,4%.
3. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak,
serta seluruh penduduk miskin dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan dasar di puskesmas dan jaringannya serta di kelas III
rumah sakit.
4. Meningkatnya cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan.
5. Meningkatnta cakupan ibu hamil yang mendapatkan
zat besi dan terlayaninya peserta KB baru sekitar 7,1
juta, yang 3,7 juta diantaranta adalah peserta KB baru
miskin.
6. Meningkatnya peserta KB aktif menjadi sekitar 26,7
juta peserta yang 11,9 juta di antaranya adalah peserta
KB aktif miskin.
Melaksanakan penyediaan bantuan
operasional sekolah (BOS) dengan
alokasi anggaran pada tahun 2009
sebesar Rp16,2 triliun dengan sasarn
penerimaan BOS sebanyak 27,1 juta
siswa SD dan 9,4 juta siswa SMP
Melaksanakan penyediaan beasiswa untuk siswa
miskin SD dan SMP dari masing-masing sebanyak
1,7 juta siswa dan 710.057 siswa pada tahun
2009.
Melaksanakan rehabilitasi ruang kelas 284.976
ruang untuk SD dan 29.894 ruang kelas SMP
dalam kurun watu 2005-2008. sementara pada
tahun 2009, sampai dengan Juni 2009ntelah
terlaksana rehabilotasi 59.851 ruang kelas SD,
9.731 ruang perpustakaan, serta 1.800 paket
rehabilitasi sarana dan prasarana SMP.
Program obat dan
perbekalan
kesehatan
Program
pencegahan dan
pemberantasan
penyakit
Program upaya
kesehatan
masyarakat
Program upaya
kesehatan
perorangan
Pada prinsipnya di semua negara di dunia, hampir tidak ada
tingkat pengangguran yang nihil atau nol persen. Setidaknya di negara-
negara yang dianggap pendapatan per kapita yang tinggi seperti di
sebagian kecil negara-negara kaya Timur Tengah, beberapa negara kaya
di Eropa Barat dan di Jepang, jumlah orang menganggur selalu ada,
sekalipun jumlahnya sedikit atau tingkat penganggurannya sangat rendah,
di bawah tingkat pengangguran alamiah yang berkisar antara satu sampai
dengan tiga persen per tahun.
Sementara permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara sedang
berkembang termasuk Indonesia adalah masih rendahnya tenaga kerja
yang mampu diserap optimal ke dunia kerja, sehingga apabila serapan
tenagakerja dari angkatan kerja yang rendah, maka artinya semakin
tinggi pula tingkat penagngguran pada tahun tersebut.
Indonesia sebagai negara besar, di samping memiliki potensi
sumberdaya alam yang melimpah, juga memiliki sumberdaya manusia
dalam jumlah yang luar biasa. Apabila penduduk Indonesia pada tahun
2015 diperkirakan berjumlah 245 juta jiwa dan diasumsikan usia yang
masuk kelompok angkatan kerja yang telah lulus sekolah, mulai dari
orang-orang yang berijazah SD sampai dengan Sarjana berjumlah enam
puluh persen dari total jumlah penduduk, maka jumlah angkatan kerja
Indonesia pada tahun 2015 dapat menyentuh angka 150 juta orang.
Jumlah angkatan kerja ini merupakan suatu jumlah yang luar biasa
dan berpotensi menjadi kekuatan ekonomi nasional dari sisi penyediaan
tenaga kerja yang akan dimanfaatkan oleh sektor fromal seperti sektor
industri maupun sektor pemerintah, sekaligus berpotensi menjadi
masalah ekonomi makronasional.
Mayoritas calon
pekerja memiliki
kualitas SDM yang
rendah
Sebagai contoh, berdasarkan
data yang dirilis BPS tahun
2009, dari jumlah pekerja
yang bekerja di sektor
industri, sebagian besar
berpendidikan tamatan SD
dan SMP. Artinya hanya
sebagian kecil yang bekerja di
sektor industri berijazah SMA
maupun mengantongi ijazah
perguruan tinggi
A
Rendahnya mutu
keterampilan kerja dari
para pekerja dalam
memahami konten atau
deskripsi tugas kerja
yang diinginkan
lembaga pengguna
tenaga kerja
Keadaan ini dilatarbelakangi
oleh ketidaksinkronan antara
konten materi ajar dari
lembaga pendidikan dengan
kebutuhan lembaga pencari
kerja dalam hal klasifikasi
pegawai yang diperlukan
B
Pertama; Calon pekerja yang berasal dari perguruan tinggi berlatarbelakang
ekonomi syariah harus lebih memerhatikan kriteria pekerjaan yang
dibutuhkan oleh lembaga keuangan syariah, terutama ketika akan
menjadi tenaga profesional di perbankan syariah maupun BMT yang
jumlahnya sedang menanjak di Indonesia.
Permasalahan yang selama ini terjadi di Indonesia adalah calon
pekerja gagal memenuhi kriteria yang dibutuhkan lembaga enduser
akibat kelalaian calon pekerja yang hanya mengejar spekulasi atau
untung-untungan dalam proses seleksi kerja.
Kedua; Angkatan kerja yang baru lulus dari sekolah atau perguruan tinggi
perlu menambah bekal keilmuan di luar dari mayor ilmu yang dipelajari
dari institusi pendidikan yang mereka ambil selama duduk di bangku
sekolah atau kuliah.
Sarjana yang hanya mengandalkan kemurahan hati para pengguna
jasa kerja, sulit terjadi saat ini, kecuali ada indikasi KKN antara calon
pekerja dan enduser. Oleh karena itu, seorang sarjana ekonomi syariah
perlu dilengkapi keterampilan bahasa asing (Arab dan Inggris) dan
penguasaan informasi teknologi.
Ketiga; Penguatan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) oleh
Pemerintah, melalui pembiayaan dari dana APBN dengan fasilitasi
Kementrian Koperasi dan UKM. Perbankan Syariah dapat dijadikan sebagai
operator pembiayaannya.
Sektor informal UMKM sebagai solusi akhir yang akan dimasuki
pencari kerja yang gagal masuk dalam persaingan sektor industri formal
dan sektor birokrasi. Para calon pencari kerja dari kalangan sarjana harus
memiliki reorientasi bahwa sarjana pun bisa memiliki penghasilan dan
status sosial yang cukup mapan, dengan berkarya sebagai wirausahawan
muda.
Jika setiap tahun lulusan sarjana S1 dan pascasarjana di
Indonesia rata-rata berjumlah 50 ribu orang dan yang terserap di
sektor indsutri formal dan birokrasi hanya 30% atau 15 ribu orang,
maka potensi untuk mengembangkan diri di sektor kewirausahaan
yang mandiri tanpa bergantung pada pihak lain sesungguhnya
amatlah dominan, yaitu 70% atau 35 ribu orang. Oleh karena itu,
reorientasi dari para sarjana, termasuk sarjana ekonomi untuk
hanya berfokus untuk sekedar menjadi pekerja formal, harus
diubah secara terencana mulai dari sekarang.
Hampir di semua negara-negara yang sedang
berkembang, salah satu permasalahan yang menghambat
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi mereka adalah
masih lemahnya mutu sumberdaya manusia (SDM) yang
mereka miliki. Hal ini dikarenakan masih banyaknya
faktor-faktor penghambat yang menghalangi upaya
pengembangan SDM tersebut.
Mutu pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan yang
buruk secara langsung akan memengaruhi mutu
pengelolaan sumberdaya alam (industrialisasi) yang
dimiliki. Oleh karenanya, jika ingin meningkatkan mutu
SDM, pemerintah harus meningkatkan pelayanan kesehatan
dan pendidikan bagi masyarakat secara berkelanjutan.
1. Buku; Masalah dan Kebijakan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (Prof Dr Didin S
Damanhuri dan Dr Muhammad Findi)
2. Buku; Ekonomi Makro (Sadono Sukirno)
1. Simho Simbolon
Pengertian SDM
2. Septi Yunita Sari
Masalah SDM
3. Margugun S Simanjuntak
Hambatan orang tidak bekerja
4. Intan Lestari Putri
Proses Pengembangan menurut Schultz
5. Apriliani Tri Hapsari
Sasaran yang diharapkan dari RKP
6. Baghis Dika Al Fairis
Upaya meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan
7. Mina Alisa
Upaya meningkatkan kualitas SDM melalui kesehatan
8. Endah Dwi Rahayu
Pengangguran Intelektual
9. Desi Glori Natasya
Permasalahan dalam Angkatan Kerja
10. Nanda Dhita Permatasari
Upaya mengendalikan ledakan pengangguran
intelektual
v
v

More Related Content

What's hot

Contoh surat peminjaman ruang
Contoh surat peminjaman ruangContoh surat peminjaman ruang
Contoh surat peminjaman ruang
Afan Anwar
 
Pedoman umum posyandu
Pedoman umum posyanduPedoman umum posyandu
Pedoman umum posyandu
SiMbah Dayoen
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
Wanjuve
 

What's hot (20)

analisis data bivariat.ppt
analisis data bivariat.pptanalisis data bivariat.ppt
analisis data bivariat.ppt
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
 
5 PROYEKSI PENDUDUK.ppt
5 PROYEKSI  PENDUDUK.ppt5 PROYEKSI  PENDUDUK.ppt
5 PROYEKSI PENDUDUK.ppt
 
Sistem Rujukan.pptx
Sistem Rujukan.pptxSistem Rujukan.pptx
Sistem Rujukan.pptx
 
Transisi Demografi
Transisi DemografiTransisi Demografi
Transisi Demografi
 
STAFFING (MANAJEMEN)
STAFFING (MANAJEMEN)STAFFING (MANAJEMEN)
STAFFING (MANAJEMEN)
 
Logbook kegiatan aktualisasi
Logbook kegiatan aktualisasiLogbook kegiatan aktualisasi
Logbook kegiatan aktualisasi
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
 
Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan
Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja PembangunanAnalisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan
Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan
 
Contoh surat peminjaman ruang
Contoh surat peminjaman ruangContoh surat peminjaman ruang
Contoh surat peminjaman ruang
 
8 03 buku manual 1-abk
8 03 buku manual 1-abk8 03 buku manual 1-abk
8 03 buku manual 1-abk
 
Manajemen ASN
Manajemen ASNManajemen ASN
Manajemen ASN
 
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
 
Analisis Kebutuhan Masyarakat
Analisis Kebutuhan Masyarakat Analisis Kebutuhan Masyarakat
Analisis Kebutuhan Masyarakat
 
Pedoman umum posyandu
Pedoman umum posyanduPedoman umum posyandu
Pedoman umum posyandu
 
Contoh Job Analysis
Contoh Job AnalysisContoh Job Analysis
Contoh Job Analysis
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Program kerja-tahunan-rumah-sakit
Program kerja-tahunan-rumah-sakitProgram kerja-tahunan-rumah-sakit
Program kerja-tahunan-rumah-sakit
 
Analisis isu kontemporer cpns banyuasin
Analisis isu kontemporer cpns banyuasinAnalisis isu kontemporer cpns banyuasin
Analisis isu kontemporer cpns banyuasin
 
Kepemimpinan pemuda milenial dalam pertanian
Kepemimpinan pemuda milenial dalam pertanianKepemimpinan pemuda milenial dalam pertanian
Kepemimpinan pemuda milenial dalam pertanian
 

Similar to Masalah dan kebijakan sumberdaya manusia

Naskah akademik program pjj d1 (draft) ayam fapet unsoed,okey
Naskah akademik program pjj d1 (draft) ayam fapet unsoed,okeyNaskah akademik program pjj d1 (draft) ayam fapet unsoed,okey
Naskah akademik program pjj d1 (draft) ayam fapet unsoed,okey
PVB Jatim
 
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanMakalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Dede Adi Nugraha
 
editorsnpasca,+5.+cahya+fajar+budi+hartanto.pdf
editorsnpasca,+5.+cahya+fajar+budi+hartanto.pdfeditorsnpasca,+5.+cahya+fajar+budi+hartanto.pdf
editorsnpasca,+5.+cahya+fajar+budi+hartanto.pdf
FadhilPradana4
 
Komentar forum 1
Komentar forum 1Komentar forum 1
Komentar forum 1
Jack Daniel
 
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuanSyaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi Al-Mahfudzi
 

Similar to Masalah dan kebijakan sumberdaya manusia (20)

Naskah akademik program pjj d1 (draft) ayam fapet unsoed,okey
Naskah akademik program pjj d1 (draft) ayam fapet unsoed,okeyNaskah akademik program pjj d1 (draft) ayam fapet unsoed,okey
Naskah akademik program pjj d1 (draft) ayam fapet unsoed,okey
 
Tugas 4 ptk
Tugas 4 ptkTugas 4 ptk
Tugas 4 ptk
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKANISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTOISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
 
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan KarirPendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
 
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanMakalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
editorsnpasca,+5.+cahya+fajar+budi+hartanto.pdf
editorsnpasca,+5.+cahya+fajar+budi+hartanto.pdfeditorsnpasca,+5.+cahya+fajar+budi+hartanto.pdf
editorsnpasca,+5.+cahya+fajar+budi+hartanto.pdf
 
Badan pusat statistik tenaga kerja asing
Badan pusat statistik tenaga kerja asingBadan pusat statistik tenaga kerja asing
Badan pusat statistik tenaga kerja asing
 
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
 
Komentar forum 1
Komentar forum 1Komentar forum 1
Komentar forum 1
 
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya ManusiaIlmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
 
Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasiPendidikan vokasi
Pendidikan vokasi
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014
 
Proposal buka jurusan_new
Proposal buka jurusan_newProposal buka jurusan_new
Proposal buka jurusan_new
 
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuanSyaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
Syaifi ab. pendidikan kejuruan mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 
4. BISMILLAH KTSP TABUS 2019-2020 BEGIN (ISI) rev.pdf
4. BISMILLAH KTSP TABUS 2019-2020 BEGIN (ISI) rev.pdf4. BISMILLAH KTSP TABUS 2019-2020 BEGIN (ISI) rev.pdf
4. BISMILLAH KTSP TABUS 2019-2020 BEGIN (ISI) rev.pdf
 
Contoh makalah-perencanaan-sdm
Contoh makalah-perencanaan-sdmContoh makalah-perencanaan-sdm
Contoh makalah-perencanaan-sdm
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 

Masalah dan kebijakan sumberdaya manusia

  • 1.
  • 2. Sebagai salah satu faktor produksi, keberadaan sumberdaya manusia tidak kalah pentingnya dengan sumberdaya lainnya sebab secanggih apapun teknologi, tetaplah membutuhkan tenaga, kecerdasan, dan kepiawaian tangan-tangan manusia untuk menciptakan dan mengoperasikannya.
  • 3. Potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan
  • 4. Adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi 1998 sekitar 92,73 juta orang sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka. Pertama Tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2% Kedua
  • 5. kedua masalah tersebut menunjukan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi semakin meningkat. Sampai dengan tahun 2009 ada 626.621 angkatan kerja Indonesia lulusan perguruan tinggi yang belum mampu terserap oleh lapangan kerja. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia.
  • 7. Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana seyogyanya perguruan tinggi ikut bertanggung jawab. Fenomena pengangguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya dalam menciptakan iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa. Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Sekarang bukan saatnya lagi bagi Indonesia membangun perekonomian dengan kekuatan asing. Sudah seharusnya bangsa Indonesia secara benar dan tepat memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki dengan kemampuan SDM yang tinggi sebagai kekuatan dalam membangun perekonomian nasional.
  • 8. • Menyangkut etos dan budaya kerja Hambatan Kultural • Belum adanya standar baku kurikulum pengajaran di sekolah yang mampu menciptakan dan mengembangkan kemandirian SDM yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja Kurikulum Sekolah • Rendahnya kualitas SDM yang ada untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja. Hal ini dapat diketahui dari masih tingginya angka penduduk yang buta huruf Pasar Kerja
  • 9. Data dari Badan Pusat Statistik menginformasikan bahwa sampai tahun 2008, masih terdapat 29,37% penduduk Indonesia yang masih mengalami buta huruf. Dengan rincian 7,81% penduduk berusia 15 tahun ke atas, 1,94% penduduk berusia 15 sampai 44 tahun dan 19,62% yang berusia 45 tahun ke atas. Padahal usia tersebut tergolong sebagai usia produktif.
  • 10. 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 2003 2004 2005 2006 2007 2008 15+ 15-44 45+
  • 11. Fasilitas dan Pelayanan kesehatan, pada umumnya mencakup semua pengeluaran yang memengaruhi harapan hidup, kekuatan dan stamina, tenaga, serta vitalitas rakyat Latihan Jabatan termasuk magang yang diorganisasikan perusahaan Pendidikan yang diorganisasikan secara formal pada tingkat dasar, menengah, dan tinggi Program studi bagi orang dewasa yang tidak diorganisasikan oleh perusahaan, termasuk program extemsiom khususnya pada pertaninan Migrasi perorangan dan keluarga untuk menyesuaikan diri dengan kesempatan bekerja yang selalu berubah
  • 12. 1. Meningkatnya akses dan pemerataan pada jenjang pendidikan dasar yang berkualitas bagi semua anak usia 7-15 tahun, yang ditandai dengan meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Sederajat menjadi 117,15% (Angka Partisipasi Murni 2010 adalah 5,27%), dan APK SMP/MTs sederajat menjadi 99,26%. 2. Meningkatnya akses terhadap pendidikan menengah dan tinggi yang ditandai dengan meningkatnya APK SMA/SMK/MA/sederajat menjadi 7,3% dan APK perguruan tinggi (PT) menjadi 19,4%. 3. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta seluruh penduduk miskin dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dan jaringannya serta di kelas III rumah sakit.
  • 13. 4. Meningkatnya cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan. 5. Meningkatnta cakupan ibu hamil yang mendapatkan zat besi dan terlayaninya peserta KB baru sekitar 7,1 juta, yang 3,7 juta diantaranta adalah peserta KB baru miskin. 6. Meningkatnya peserta KB aktif menjadi sekitar 26,7 juta peserta yang 11,9 juta di antaranya adalah peserta KB aktif miskin.
  • 14. Melaksanakan penyediaan bantuan operasional sekolah (BOS) dengan alokasi anggaran pada tahun 2009 sebesar Rp16,2 triliun dengan sasarn penerimaan BOS sebanyak 27,1 juta siswa SD dan 9,4 juta siswa SMP Melaksanakan penyediaan beasiswa untuk siswa miskin SD dan SMP dari masing-masing sebanyak 1,7 juta siswa dan 710.057 siswa pada tahun 2009. Melaksanakan rehabilitasi ruang kelas 284.976 ruang untuk SD dan 29.894 ruang kelas SMP dalam kurun watu 2005-2008. sementara pada tahun 2009, sampai dengan Juni 2009ntelah terlaksana rehabilotasi 59.851 ruang kelas SD, 9.731 ruang perpustakaan, serta 1.800 paket rehabilitasi sarana dan prasarana SMP.
  • 15. Program obat dan perbekalan kesehatan Program pencegahan dan pemberantasan penyakit Program upaya kesehatan masyarakat Program upaya kesehatan perorangan
  • 16. Pada prinsipnya di semua negara di dunia, hampir tidak ada tingkat pengangguran yang nihil atau nol persen. Setidaknya di negara- negara yang dianggap pendapatan per kapita yang tinggi seperti di sebagian kecil negara-negara kaya Timur Tengah, beberapa negara kaya di Eropa Barat dan di Jepang, jumlah orang menganggur selalu ada, sekalipun jumlahnya sedikit atau tingkat penganggurannya sangat rendah, di bawah tingkat pengangguran alamiah yang berkisar antara satu sampai dengan tiga persen per tahun. Sementara permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia adalah masih rendahnya tenaga kerja yang mampu diserap optimal ke dunia kerja, sehingga apabila serapan tenagakerja dari angkatan kerja yang rendah, maka artinya semakin tinggi pula tingkat penagngguran pada tahun tersebut.
  • 17. Indonesia sebagai negara besar, di samping memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah, juga memiliki sumberdaya manusia dalam jumlah yang luar biasa. Apabila penduduk Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan berjumlah 245 juta jiwa dan diasumsikan usia yang masuk kelompok angkatan kerja yang telah lulus sekolah, mulai dari orang-orang yang berijazah SD sampai dengan Sarjana berjumlah enam puluh persen dari total jumlah penduduk, maka jumlah angkatan kerja Indonesia pada tahun 2015 dapat menyentuh angka 150 juta orang. Jumlah angkatan kerja ini merupakan suatu jumlah yang luar biasa dan berpotensi menjadi kekuatan ekonomi nasional dari sisi penyediaan tenaga kerja yang akan dimanfaatkan oleh sektor fromal seperti sektor industri maupun sektor pemerintah, sekaligus berpotensi menjadi masalah ekonomi makronasional.
  • 18. Mayoritas calon pekerja memiliki kualitas SDM yang rendah Sebagai contoh, berdasarkan data yang dirilis BPS tahun 2009, dari jumlah pekerja yang bekerja di sektor industri, sebagian besar berpendidikan tamatan SD dan SMP. Artinya hanya sebagian kecil yang bekerja di sektor industri berijazah SMA maupun mengantongi ijazah perguruan tinggi A Rendahnya mutu keterampilan kerja dari para pekerja dalam memahami konten atau deskripsi tugas kerja yang diinginkan lembaga pengguna tenaga kerja Keadaan ini dilatarbelakangi oleh ketidaksinkronan antara konten materi ajar dari lembaga pendidikan dengan kebutuhan lembaga pencari kerja dalam hal klasifikasi pegawai yang diperlukan B
  • 19. Pertama; Calon pekerja yang berasal dari perguruan tinggi berlatarbelakang ekonomi syariah harus lebih memerhatikan kriteria pekerjaan yang dibutuhkan oleh lembaga keuangan syariah, terutama ketika akan menjadi tenaga profesional di perbankan syariah maupun BMT yang jumlahnya sedang menanjak di Indonesia. Permasalahan yang selama ini terjadi di Indonesia adalah calon pekerja gagal memenuhi kriteria yang dibutuhkan lembaga enduser akibat kelalaian calon pekerja yang hanya mengejar spekulasi atau untung-untungan dalam proses seleksi kerja. Kedua; Angkatan kerja yang baru lulus dari sekolah atau perguruan tinggi perlu menambah bekal keilmuan di luar dari mayor ilmu yang dipelajari dari institusi pendidikan yang mereka ambil selama duduk di bangku sekolah atau kuliah. Sarjana yang hanya mengandalkan kemurahan hati para pengguna jasa kerja, sulit terjadi saat ini, kecuali ada indikasi KKN antara calon pekerja dan enduser. Oleh karena itu, seorang sarjana ekonomi syariah perlu dilengkapi keterampilan bahasa asing (Arab dan Inggris) dan penguasaan informasi teknologi.
  • 20. Ketiga; Penguatan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) oleh Pemerintah, melalui pembiayaan dari dana APBN dengan fasilitasi Kementrian Koperasi dan UKM. Perbankan Syariah dapat dijadikan sebagai operator pembiayaannya. Sektor informal UMKM sebagai solusi akhir yang akan dimasuki pencari kerja yang gagal masuk dalam persaingan sektor industri formal dan sektor birokrasi. Para calon pencari kerja dari kalangan sarjana harus memiliki reorientasi bahwa sarjana pun bisa memiliki penghasilan dan status sosial yang cukup mapan, dengan berkarya sebagai wirausahawan muda.
  • 21. Jika setiap tahun lulusan sarjana S1 dan pascasarjana di Indonesia rata-rata berjumlah 50 ribu orang dan yang terserap di sektor indsutri formal dan birokrasi hanya 30% atau 15 ribu orang, maka potensi untuk mengembangkan diri di sektor kewirausahaan yang mandiri tanpa bergantung pada pihak lain sesungguhnya amatlah dominan, yaitu 70% atau 35 ribu orang. Oleh karena itu, reorientasi dari para sarjana, termasuk sarjana ekonomi untuk hanya berfokus untuk sekedar menjadi pekerja formal, harus diubah secara terencana mulai dari sekarang.
  • 22. Hampir di semua negara-negara yang sedang berkembang, salah satu permasalahan yang menghambat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi mereka adalah masih lemahnya mutu sumberdaya manusia (SDM) yang mereka miliki. Hal ini dikarenakan masih banyaknya faktor-faktor penghambat yang menghalangi upaya pengembangan SDM tersebut. Mutu pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan yang buruk secara langsung akan memengaruhi mutu pengelolaan sumberdaya alam (industrialisasi) yang dimiliki. Oleh karenanya, jika ingin meningkatkan mutu SDM, pemerintah harus meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat secara berkelanjutan.
  • 23. 1. Buku; Masalah dan Kebijakan Pembangunan Ekonomi Indonesia (Prof Dr Didin S Damanhuri dan Dr Muhammad Findi) 2. Buku; Ekonomi Makro (Sadono Sukirno)
  • 24. 1. Simho Simbolon Pengertian SDM 2. Septi Yunita Sari Masalah SDM 3. Margugun S Simanjuntak Hambatan orang tidak bekerja 4. Intan Lestari Putri Proses Pengembangan menurut Schultz 5. Apriliani Tri Hapsari Sasaran yang diharapkan dari RKP
  • 25. 6. Baghis Dika Al Fairis Upaya meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan 7. Mina Alisa Upaya meningkatkan kualitas SDM melalui kesehatan 8. Endah Dwi Rahayu Pengangguran Intelektual 9. Desi Glori Natasya Permasalahan dalam Angkatan Kerja 10. Nanda Dhita Permatasari Upaya mengendalikan ledakan pengangguran intelektual v v