Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas
Sosialisasi Teknis Peminatan
DAK Tematik Pengentasan
Permukiman Kumuh Terpadu
(DAK Integrasi) TA 2023
Direktur Perumahan dan Permukiman, Bappenas
Selasa, 26 April 2022
Strategi Demand
Arah Kebijakan dan Strategi RPJMN 2020-2024
Meningkatkan akses masyarakat secara bertahap terhadap perumahan dan permukiman
layak, aman dan terjangkau untuk mewujudkan kota yang inklusif dan layak huni
Arah Kebijakan
Strategi Supply
Strategi Pembangunan Bidang Perumahan
1. Peningkatan penyediaan perumahan yang sesuai
dengan tata ruang dan terpadu dengan layanan
infrastruktur dasar permukiman, termasuk sistem
transportasi publik;
2. Pengembangan sistem perumahan publik berbasis
rumah susun di perkotaan;
3. Peremajaan kota secara inklusif dan konsolidasi
tanah dalam rangka mewujudkan kota tanpa
permukiman kumuh;
4. Pemanfaatan tanah milik negara/BUMN untuk
mendukung penyediaan perumahan bagi
masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah;
5. Pengembangan peran dunia usaha termasuk
BUMN/BUMD dalam penyediaan perumahan
(Perumnas, SMF, BTN).
Strategi Enabling Environment
1. Penguatan implementasi standar
keandalan dan tertib bangunan,
kemudahan perizinan dan administrasi
pertanahan;
2. Peningkatan kapasitas
pemerintah/pemerintah daerah,
masyarakat dan dunia usaha dalam
penyediaan perumahan;
3. Peningkatan kolaborasi antara pemerintah,
pemerintah daerah, masyarakat dan dunia
usaha;
4. Pengembangan sistem insentif dan
disinsentif dalam penyediaan perumahan
5. Pengembangan badan layanan umum
perumahan nasional dan daerah
1. Pemantapan sistem pembiayaan
primer dan sekunder perumahan,
termasuk optimalisasi pemanfaatan
sumber pembiayaan jangka
panjang (Taspen, BPJS);
2. Reformasi subsidi perumahan yang
lebih efisien dan tepat sasaran;
3. Perluasan fasilitas pembiayaan
perumahan terutama bagi
masyarakat berpenghasilan tidak
tetap dan membangun rumahnya
secara swadaya;
4. Pengembangan layanan Badan
Tabungan Perumahan Rakyat (BP
Tapera) untuk memperluas akses
pembiayaan perumahan.
1 juta rumah susun perkotaan
(public housing)
Major Project
Bantuan Subsidi
Pembiayaan Perumahan
Penyediaan Hunian Baru,
termasuk pengembangan
Public Housing
Peningkatan Kualitas
Hunian
Penanganan Permukiman
Kumuh secara Terpadu
Kegiatan terkait Penanganan Permukiman Kumuh
Mengapa Kumuh Terbentuk
Faktor Pemicu
1. Masyarakat yang melakukan
urbanisasi tidak diiringi oleh
kompetensi dan kemampuan
finansial yang baik*.
2. Tidak ada kebijakan yang
merespons masyarakat yang
melakukan urbanisasi*.
Disebabkan oleh**:
1. Pertambahan penduduk alami
(35-40 persen peningkatan
penduduk perkotaan)
2. Perpindahan penduduk dari desa
ke kota (25-30 persen
peningkatan penduduk
perkotaan)
3. Reklasifikasi desa menjadi kota
(30-40 persen peningkatan
penduduk perkotaan).
Sumber:
*Kementerian PPN/Bappenas-Final Report of Slum Alleviation Policy and Action Plan (SAPOLA)
** UN Habitat- A Practical guide to design, planning, and executing citywide slum upgrading progam
3
Faktor Resiko
• Belum mapannya sistem penyediaan perumahan bagi
masyarakat berpenghasilan rendah dan rentan di
perkotaan.
• Kegagalan manajemen lahan dan pasar perumahan bagi
masyarakat berpenghasilan rendah dan rentan di
perkotaan.
• Keterbatasan kapasitas Pemda dalam penyediaan
pelayanan infrastruktur dan investasi perumahan.
• Terbatasnya akses masyarakat berpenghasilan rendah dan
rentan terhadap pembiayaan perumahan/financial market.
• Minim pendampingan/bantuan teknis dan fasilitasi bagi
pembangunan rumah swadaya oleh masyarakat
berpenghasilan rendah dan rentan.
• Tantangan penegakan peraturan dan regulasi yang belum
mengatur alokasi ruang dan belum beroperasional dengan
baik untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan rentan.
• Tidak ada kebijakan komprehensif dalam pengentasan
pemukiman kumuh.
• Kurangnya keterlibatan masyarakat.
Sumber: Kajian Strategi Kota Tanpa Kumuh di Metropolitan 2025, Bappenas (2020)
Permukiman kumuh adalah bentuk kegagalan kebijakan,
pemerintahan yang buruk, korupsi, peraturan yang tidak tepat,
pasar lahan yang tidak berfungsi, sistem pembiayaan yang
tidak responsif dan kekurangan kemauan politik yang mendasar.
Setiap kegagalan ini menambah beban pada masyarakat yang
sudah terbebani kemiskinan dan menghambat potensi
pembangunan manusia yang dapat ditawarkan oleh kehidupan kota.
((http://web.mit.edu))
Aspek yang Diperlukan untuk Pemenuhian Hunian Layak bagi Semua
Masyarakat di Perkotaan
Keamanan Bermukim
Ketersediaan Infrastruktur
Layanan Dasar
Keterjangkauan
Aksesibilitas
Lokasi
Curtural Adequacy
Menjamin perlindungan hukum
terhadap penggusuran dan
ancaman lainnya
Menyediakan air minum yang aman,
sanitasi yang memadai, bahan bakar
untuk memasak, penerangan,
pembuangan sampah, transportasi.
Harga/biaya perumahan yang
memadai untuk masyarakat
berpenghasilan rendah dan
rentan.
Kondisi perumahan yang aman secara fisik, menyediakan
ruang memadai, dan melindungi dari ancaman lain yang
berdampak pada kesehatan.
Kondisi perumahan yang terakses secara inklusif
baik untuk masyarakat berpenghasilan rendah
dan rentan, disabilitas, lansia, anak, perempuan,
dan korban bencana.
Lokasi perumahan yang
terhubung dengan tempat kerja,
layanan kesehatan, sekolah,
fasilitas sosial, lokasi aman jauh
dari bahaya atau sumber polusi.
Kondisi yang
mempertimbangkan identitas
budaya dan cara hidup agar
terbentuk perilaku
masyarakat sesuai dengan
aturan berlaku.
Kelayakhunian
Sumber: SDGS Goal 11 “A Guide to Assist National and Local Governments to Monitor and Report on SDG Goal 11+
Indicators”.
Transformasi/Perubahan Paradigma untuk Mencapai
Kota Tanpa Kumuh
Butuh bertransformasi dari Slum Upgrading ke Slum Alleviation
Fokus dalam menangani
permukiman kumuh eksisting
sekaligus juga mencegah
terbentuknya permukiman
kumuh baru.
Slum Alleviation
▪ Fokus terhadap peningkatan
kualitas perumahan dan
permukiman.
▪ Menangani isu/persoalan
eksisting melalui penyediaan
infrastruktur
Slum Upgrading
Bertransformasi
Mengembangan sistem penyediaan
lahan
Perencanaan yang dapat
mengantisipasi kebutuhan dan
permintaan akan perumahan di masa
yang akan datang
Investasi pembangunan
infrastruktur
Pengembangan sistem
pembiayaan perumahan
Reformasi Regulasi
Penyediaan rumah layak dan
terjangkau bagi seluruh kalangan,
terutama MBR
Peningkatan kapasitas
social-ekonomi masyarakat
Penegakan tata ruang
Komponen Program yang Diperlukan
Opsi Program dalam Mencapai Kota Tanpa Kumuh
PROGRAM UNTUK
MENCAPAI KOTA
TANPA KUMUH
1. Pengembangan Perumahan Baru
2. Public Housing
4. Pemugaran
5. Peremajaan Kawasan
6. Permukiman Kembali
Perumahan Komunitas -Kendal,
Central Java
Public Housing Jawa Barat
Pemugaran Kotabaru, South
Kalimantan
Peremajaan Semanggi Surakarta,
Central Java
Slum Resettlement-Langsa, Aceh
: Aspek Pendukung, wajib keberadaaanya dalam mendukung program
3. Rumah Sewa
Integrasi Pendanaan Penanganan Permukiman Kumuh
Penanganan
Kumuh
Terintegrasi
Menyusun
Perencanaan
yang
komprehensif
DAK
Bidang Air Minum
Bidang Sanitasi
Bidang Perumahan &
Permukiman
• Penyediaan Lahan
• Insentif Rumah Swadaya
• Drainase
• RTH
• Jalan Lingkungan
• Air Minum
• Sanitasi
• Sosial Ekonomi
Contoh Program: Rusunawa, Rumah
Swadaya, Rutilahu, FLPP, KOTAKU, SPAM
Regional, PAMSIMAS, SANIMAS, dll
Contoh Program: RTLH, Program
Penanganan Permukiman Kumuh di Daerah
Contoh Program: Mikro Kredit Usaha, CSR,
Ziswaf, Swadaya Masyarakat
DAK Terintegrasi hanya menjadi salah satu sumber pendanaan untuk menggenapkan program yang telah dimiliki pemerintah daerah.
APBD
APBN
Sumber lainnya
Tujuan Pelaksanaan Kegiatan DAK Integrasi
1. Mengintegrasikan program penanganan kumuh skala kota baik lintas sektor maupun
lintas institusi secara komprehensif.
2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan perumahan dan
permukiman layak di kawasan permukiman kumuh bagi rumah tangga yang menghuni
permukiman kumuh.
3. Menyempurnakan pelaksanaan aspek penting penanganan kumuh terutama yang
berkaitan dengan aspek pemberdayaan masyarakat dan livelihood.
4. Membantu meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah dalam membangun
keterpaduan program dan melakukan perencanaan serta pelaksanaan penanganan
permukiman kumuh yang komprehensif.
5. Menciptakan peluang masuknya kolaborasi dengan stakeholder lainnya dalam
mengembangkan pemukiman layak huni.
Kunci Keberhasilan dan Inovasi Daerah dalam DAK Integrasi 2021
• Adanya komitmen
dari Kepala Daerah.
• Terdapat koordinator
dalam perencanaan
dan pelaksanaan
program penanganan
kumuh.
• Terlibat aktifnya
fasilitator dan
masyarakat.
• Terdapat kolaborasi
dan koordinasi yang
baik antar pihak.
• DAK Integrasi
dilaksanakan
sebagai bentuk
dukungan terhadap
visi dan program
penanganan kumuh
terpadu Daerah.
• Kolaborasi
pendanaan (APBD,
CSR) di satu lokasi
yang sama sehingga
hasil programnya
berdampak besar
dan terlihat secara
spasial
• Terlibatnya fasilitator
untuk mendampingi
masyarakat secara
intensif dalam proses
penataan, penengah
antara masyarakat
dan Pemerintah serta
memantau progres.
• Pendampingan dan
fasilitasi dilakukan
secara kontinyu oleh
Pemda Kab/Kota.
• Membangun tanpa
menggusur.
• Pemda
berkomitmen dan
memperjuangkan
pelepasan aset
hingga sertifikasi
• Mengkonsolidasi
lahan dan
menyediakan ruang
publik sebagai
multiple objective.
• Masyarakat sebagai
pelaku bukan hanya
sebagai penerima manfaat
sehingga mereka
mendukung program
pemerintah
• Masyarakat berpartisipasi
sebagai tenaga kerja
sukarela dan memantau
progres.
• Terbentuknya Kelompok
Kerja Masyarakat
(Pokja)/Komunitas untuk
pengelolaan.
Partisipasi
Masyarakat
Pendampingan Lahan Kelembagaan Program Terpadu
Nilai Kunci Keberhasilan Daerah:
1. Surakarta: Masyarakat, Lahan, Komitmen Pemda, Program Kumuh
2. Kendal: Lahan dicicil, Masyarakat/Komunitas, Komitmen Pemda
3. Langsa: Bidang terpadu di 1 Dinas
9
1 2 3 4 5 6
17 – 24 Mei
Penilaian
Readiness
Criteria
26 April
Sosialiasi Teknis
DAK Integrasi
28 April
Deadline
Pengiriman
Surat Minat
Daerah pada E-
Monitoring DAK
dan KRISNA
Persiapan
16 Mei
Batas Waktu
Penyampaian
Dokumen
Readiness
Criteria
eligibilitas
(wajib)
30 Mei – 3 Juni
Ekspose
DAK Integrasi
10 Juni
Pengumuman
Hasil Penilaian
Ekspos
Kisi-kisi Timeline DAK Integrasi TA 2023 (Updated)
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik
TERIMAKASIH