SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Oleh :
Kelompok 3
Annisa Anandya N.
Friska Dwi E.
Fuji Astuti H.
Milantika Dyah P.
M. Oksa
Raissa Dwi O.
Kelas XI IPA 2
SMA NEGERI 3 KOTA TANGERANG
Tahun ajaran 2012/2013
Daftar isi
Judul.....................................................................................................
.....................1
Tujuan
Praktikum.............................................................................................
...1
Waktu
Pelaksanaan..........................................................................................
...1
Landasan
Teori.....................................................................................................
.1
Alat dan
Bahan....................................................................................................
..3
Cara
Kerja.....................................................................................................
..........5
Tabel
Pengamatan..........................................................................................
......6
Analisis
Data......................................................................................................
....6
Pertanyaan............................................................................................
..................7
Jawaban................................................................................................
...................7
Kesimpulan..........................................................................................
..................7
Lampiran..............................................................................................
...................9
Daftar
Pustaka.................................................................................................
...10
i. Judul
Perbedaan antara Dispersi Kasar, Dispersi Halus, dan Dispersi Koloid
ii. Tujuan
Mengamati berbagai perbedaan yang tampak pada dispersi kasar, dispersi halus, dan
dispersi koloid.
iii. Waktu pelaksanaan
Tempat : Laboratorium Kimia SMA Negeri 3 Kota Tangerang
Hari / Tanggal : Selasa / 14 Mei 2013
Waktu : 06.30 – 08.00
iv. Landasan teori
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan campuran yang tergolong larutan,
koloid, atau suspensi. Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua
zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang
dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Dimana
di antara campuran homogen dan heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid,
atau bisa juga disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen. Campuran
homogen adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut,
contohnya larutan gula dan hujan. Sedangkan campuran heterogen sendiri adalah
campuran yeng memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian campuran, contohnya air dan
minyak, kemudian pasir dan semen.
Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa
diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid
adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air).
Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray,
jelly dll.
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut
dinamakan juga dengan fasa terdispersi atau solut, sedangkan zat pelarut disebut dengan
fasa pendispersi atau solvent. Contohnya larutan gula atau larutan garam.
Suspensi adalah campuran heterogen yang terdiri dari partikel – partikel kecil padat
atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas. Misalnya, tepung beras dilarutkan dalam
air dan dikocok dengan kuat Apabila campuran tersebut dibiarkan beberapa saat, campuran
tersebut akan mengendap ke bawah.
Sistem dispersi merupakan campuran antara zat terlarut dengan pelarut. Dalam sistem
dispersi, zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan zat pelarut. Zat terlarut
dinamakan fasa terdispersi, sementara zat pelarutnya dinamakan medium pendispersi. Jadi,
sistem dispersi adalah pencampuran antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi
yang bercampur secara merata.
a. Dispersi Kasar
Dispersi kasar disebut juga suspensi. Suspensi merupakan campuran heterogen antara fasa
terdispersi dengan medium pendispersi. Fasa terdispersi dengan medium pendispersi. Fasa
terdispersi biasanya berupa padatan sedangkan medium pendispersi zat cair. Oleh karena
dispersi kasar merupakan campuran heterogen, maka antara fasa terdispersi dengan
medium pendispersi dapat dibedakan dengan jelas. Fasa perdipersi mempunyai ukuran
partikel lebih besar dari 10-5
cm sehingga akan terlihat sebagai endapan. Contoh campuran
tepung dengan air. Dalam campuran tepung dengan air, antara fasa terdispersi (tepung)
dengan medium pendispersi (air) dapat dibedakan karena tepung barada di dasar wadah.
b. Dispersi Halus
Dispersi halus disebut juga larutan sejati atau dispersi molekuler. Larutan sejati adalah
campuran antara fasa terdispersi yang berwujud zat padat atau cair dengan medium
pendispersi yang berupa zat cair. Dalam larutan sejati, fasa terdispersi larut sempurna ke
dalam medium perdispersi, sehingga terbentuk campuran homogen. Campuran homogen
disebut juga larutan. Dalam larutan homogen, antara fasa terdispersi dengan medium
pendispersi tidak dapat dibedakan. Oleh karena ukuran partikel fasa terdispersi antara 10-
7
– 10-5
cm, maka fasa terdispersi dapat larut dalam medium pendispersi.
c. Dispersi Koloid
Dispersi koloid adalah campuran antara sistem dispersi kasar dengan dispersi halus. Dalam
sistem koloid antara fasa terdispersi dengan medium pendispersinya tampak homogen.
Namun sesungguhnya, dispersi koloid merupakan campuran heterogen. Hal ini akan
tampak dengan jelas saat dispersi koloid diamati menggunakan mikroskop ultra. Contoh
dispersi koloid yaitu campuran air dengan tinta.
Tabel perbandingan sifat larutan, koloid, dan suspensi
Larutan
(Dispersi molekuler)
Koloid
(Dispersi koloid)
Suspensi
(Dispersi kasar)
1. Bersifat homogen, tak
dapat dibedakan walaupun
menggunakan mikroskop ultra
1. Secara makroskopis
homogen tetapi bersifat
heterogen jika diamati dengan
mikroskop ultra
1. Bersifat heterogen
2. Semua partikel
berdimensi (panjang, lebar,
atau tebal) kurang dari 1 nm
2. Partikel berdimensi antara
1 nm sampai 100 nm
2. Salah satu atau semua
dimensi partikelnya lebih
besar dari 100 nm
3. Satu fase 3. Dua fase 3. Dua fase
4. Stabil 4. Pada umumnya stabil 4. Tidak stabil
5. Tidak dapat disaring 5. Tidak dapat disaring
kecuali dengan penyaring ultra
5. Dapat disaring
v. Alat dan bahan
Alat dan Bahan Gambar
Gelas plastik
( 6 buah )
Air
( secukupnya )
Susu kental manis
( 2 sdm )
Terigu
( 2 sdm )
Gula Pasir
( 2 sdm )
Pengaduk (sendok)
( 3 buah )
Kertas Saring
( 3 buah )
vi. Cara kerja
1. Siapkan 3 buah gelas air mineral, tandai dengan huruf A, B, dan C
2. Isi setiap gelas dengan air
3. Masukkan terigu ke dalam gelas A, susu instan ke dalam gelas B, dan gula pasir ke dalam
gelas C
4. Aduk setiap campuran dalam gelas tersebut, kemudian diamkan selama 15 menit!
5. Amati ketiga campuran setelah di diamkan dan masukkan hasil pengamatan ke dalam
tabel pengamatan
6. Saringlah ketiga campuran dan catatlah hasilnya.
vii. Tabel pengamatan
No. Sifat Campuran
Campuran Air dengan
Terigu (A) Susu Instan (B) Gula Pasir (C)
1.
Larut /
mengendap
Mengendap Mengendap Larut
2. Bening / Keruh Keruh Keruh Bening
3.
Satu Fase / Dua
Fase
Dua fase Dua fase Satu fase
4. Stabil / tidak Tidak Stabil Stabil Stabil
5.
Dapat disaring /
tidak
Dapat Tidak Tidak
viii. Analisis data
Jika kita mencampurkan air dengan susu bubuk instan, ternyata susu larut tetapi larutan itu
tidak bening melainkan keruh. Jika kita diamkan campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat
dipisahkan dengan penyaringan(hasil penyaringan tetap keruh. Secara makroskopis campuran ini
tampak homogen. Akan tetapi, secara mikroskopis partikel – partikel susu yang tersebar di dalam air
masih dapat dibedakan. Campuran seperti inilah yang dinamakn koloid. Pada campuran susu dengan
air, fase terdispersinya adalah lemak, sedangkan medium pendispersinya adalah air.
Saat kita mencampuran air dengan tegrigu, terigu tidak larut didalam air. Walaupun campuran
ini diaduk,kemudian di diamkan selama 15 menit, lambat laun terigu akan memisah dan mengendap di
dasar gelas. Campuran seperti ini disebut suspensi. Suspensi bersifat heterogen dan tidak bersifat
kontinu, sehingga merupakan sistem dua fase. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan.
Sedangkan jika kita mencampurkan air dengan gula pasir, maka gula akan larut bersama air. Ini
lah yang di namakan sebagai larutan atau dispersi halus, dimana setelah di reaksikan, tidak dapat di
bedakan mana pelarut, dan mana zat yang terlarut. Selain itu, larutan juga mempunyai sifat tidak dapat
di saring.
ix. Pertanyaan
1. Di antara ketiga campuran di atas campuran manakah yang merupakan dispersi kasar, dispersi
halus, dan dispersi koloid?
2. Apa yang membedakan antara ketiga campuran di atas?
3. Apa kesimpulan dari praktikum di atas?
x. Jawaban
1. Dispersi kasar :campuran tepung dan air
Dispersi halus : campuran gula dan air
Dspersi koloid : campuran susu dan air
2. Campuran susu dengan air merupakan koloid, campuran terigu dengan air merupakan suspensi,
dan campuran gula dengan air merupakan larutan.
xi. Kesimpulan
Campuran gula pasir dengan air tergolong larutan sejati atau larutan (dispersi halus), campuran
susu bubuk dengan air tergolong koloid (dispersi koloid), sedangkan campuran terigu dengan air
tergolong suspensi (dispersi kasar).
Hasil dari percobaan ini yaitu dapat membedakan larutan sejati, koloid, dan suspensi.
1. Larutan (Dispersi Molekuler)
contohnya adalahlarutan gula dalam air. Ciri-cirinya :
1) Homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra
2) Semua partikelnya berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) kurang dari 1 nm
3) Satu fase
4) Stabil
5) Tidak dapat disaring
2. Koloid (Dispersi Koloid)
contohnyacampuran susu dengan air. Ciri-cirinya:
1) Secara makroskopis bersifat homogen tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra.
2) Partikelnya berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm
3) Dua fase
4) Pada umumnya stabil
5) Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra
3. Suspensi (Dispersi Kasar)
contohnyacampuran tepung terigu dengan air. Ciri-cirinya:
1) Heterogen
2) Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm
3) Dua fase
4) Tidak stabil
5) Dapat disaring
xii. LAMPIRAN
No Gambar Keterangan
1. Mengaduk larutan
2. Kondisi ketiga campuran setelah di diamkan
selama 15 menit.
Pada gelas A (terigu dengan air) terlihat
bahwa campuran menghasilkan endapan
yang berada di dasar gelas.
Pada gelas B (susu dengan air) secara kasat
mata,susu terlihat larut dalam air. Tetapi
sebenarnya campuran susu menghasilkan
endapan yang tidak bisa dilihat secara
makroskopis.
Pada gelas C (gula dengan air) terlihat bahwa
gula larut total dalam air.
3. Endapan pada campuran terigu dengan air
akan tertinggal di atas kertas saring saat
penyaringan
4. Endapan pada susu akan tertinggal di atas
kertas saring
xiii. Daftar pustaka
http://vidyaryantika.blogspot.com/2012/11/laporan-kimia-larutankoloid-dan-suspensi.html
http://nandawidiananda.blogspot.com/2012/06/dispersi-kasar-dispersi-halus-dan_27.html

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
asterias
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisis
WaQhyoe Arryee
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Ernalia Rosita
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anion
Tillapia
 

What's hot (20)

Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrin
 
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia HidrolisisLaporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
 
Laporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloidLaporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloid
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Laporan Hasil Praktikum Koloid
Laporan Hasil Praktikum KoloidLaporan Hasil Praktikum Koloid
Laporan Hasil Praktikum Koloid
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik BekuPraktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisis
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Laporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimiaLaporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimia
 
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12   laporan praktikum enzim katalaseBiologi 12   laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anion
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
 
Laporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertasLaporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertas
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi
 

Similar to Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)

Koloid ppt
Koloid pptKoloid ppt
Koloid ppt
Eco Chem
 
koloid dan suspensi
koloid dan suspensikoloid dan suspensi
koloid dan suspensi
Putri Yusril
 

Similar to Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA) (20)

Makalah koloid 3
Makalah koloid 3Makalah koloid 3
Makalah koloid 3
 
Sistem Koloid
Sistem KoloidSistem Koloid
Sistem Koloid
 
Makalah koloid 4
Makalah koloid 4Makalah koloid 4
Makalah koloid 4
 
Makalah koloid 3
Makalah koloid 3Makalah koloid 3
Makalah koloid 3
 
Makalah koloid 3
Makalah koloid 3Makalah koloid 3
Makalah koloid 3
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani ganiLaporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
 
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani ganiLaporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
 
PPT KIMIA..pptx
PPT KIMIA..pptxPPT KIMIA..pptx
PPT KIMIA..pptx
 
Koloid ppt
Koloid pptKoloid ppt
Koloid ppt
 
koloid dan suspensi
koloid dan suspensikoloid dan suspensi
koloid dan suspensi
 
Makalah koloid 4
Makalah koloid 4Makalah koloid 4
Makalah koloid 4
 
Makalah koloid 4
Makalah koloid 4Makalah koloid 4
Makalah koloid 4
 
18 larutan r
18 larutan r18 larutan r
18 larutan r
 
lapres pemisahan kimia umum
lapres pemisahan kimia umumlapres pemisahan kimia umum
lapres pemisahan kimia umum
 
Handout kimia
Handout kimiaHandout kimia
Handout kimia
 
Sistem Koloid
Sistem KoloidSistem Koloid
Sistem Koloid
 
Sistem koloid berhubungan dengan proses
Sistem koloid berhubungan dengan prosesSistem koloid berhubungan dengan proses
Sistem koloid berhubungan dengan proses
 
Pembuatan koloid kelp 1
Pembuatan koloid kelp 1Pembuatan koloid kelp 1
Pembuatan koloid kelp 1
 
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptxMATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
 

More from Milantika Dyah Puspitasari (6)

Biologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDP
Biologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDPBiologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDP
Biologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDP
 
Bunaken Insel (Deutsch Version)
Bunaken Insel (Deutsch Version)Bunaken Insel (Deutsch Version)
Bunaken Insel (Deutsch Version)
 
Hubungan IPTEK dengan Perang Dunia II serta Perang Dingin
Hubungan IPTEK dengan Perang Dunia II serta Perang DinginHubungan IPTEK dengan Perang Dunia II serta Perang Dingin
Hubungan IPTEK dengan Perang Dunia II serta Perang Dingin
 
ATLETIK
ATLETIKATLETIK
ATLETIK
 
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam BasaLaporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
 
Tata cara mengkafani jenazah
Tata cara mengkafani jenazahTata cara mengkafani jenazah
Tata cara mengkafani jenazah
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
SriHandayaniLubisSpd
 
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaanSoal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
ressyefrina15
 
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Novi Cherly
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
riska190321
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docxRPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMMform Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
 
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaanSoal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
 
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)

  • 1. Oleh : Kelompok 3 Annisa Anandya N. Friska Dwi E. Fuji Astuti H. Milantika Dyah P. M. Oksa Raissa Dwi O. Kelas XI IPA 2 SMA NEGERI 3 KOTA TANGERANG Tahun ajaran 2012/2013
  • 2. Daftar isi Judul..................................................................................................... .....................1 Tujuan Praktikum............................................................................................. ...1 Waktu Pelaksanaan.......................................................................................... ...1 Landasan Teori..................................................................................................... .1 Alat dan Bahan.................................................................................................... ..3 Cara Kerja..................................................................................................... ..........5 Tabel Pengamatan.......................................................................................... ......6 Analisis Data...................................................................................................... ....6 Pertanyaan............................................................................................ ..................7
  • 3. Jawaban................................................................................................ ...................7 Kesimpulan.......................................................................................... ..................7 Lampiran.............................................................................................. ...................9 Daftar Pustaka................................................................................................. ...10 i. Judul Perbedaan antara Dispersi Kasar, Dispersi Halus, dan Dispersi Koloid ii. Tujuan Mengamati berbagai perbedaan yang tampak pada dispersi kasar, dispersi halus, dan dispersi koloid. iii. Waktu pelaksanaan Tempat : Laboratorium Kimia SMA Negeri 3 Kota Tangerang Hari / Tanggal : Selasa / 14 Mei 2013 Waktu : 06.30 – 08.00 iv. Landasan teori Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan campuran yang tergolong larutan, koloid, atau suspensi. Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Dimana
  • 4. di antara campuran homogen dan heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen. Campuran homogen adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut, contohnya larutan gula dan hujan. Sedangkan campuran heterogen sendiri adalah campuran yeng memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian campuran, contohnya air dan minyak, kemudian pasir dan semen. Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly dll. Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut dinamakan juga dengan fasa terdispersi atau solut, sedangkan zat pelarut disebut dengan fasa pendispersi atau solvent. Contohnya larutan gula atau larutan garam. Suspensi adalah campuran heterogen yang terdiri dari partikel – partikel kecil padat atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas. Misalnya, tepung beras dilarutkan dalam air dan dikocok dengan kuat Apabila campuran tersebut dibiarkan beberapa saat, campuran tersebut akan mengendap ke bawah. Sistem dispersi merupakan campuran antara zat terlarut dengan pelarut. Dalam sistem dispersi, zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan zat pelarut. Zat terlarut dinamakan fasa terdispersi, sementara zat pelarutnya dinamakan medium pendispersi. Jadi, sistem dispersi adalah pencampuran antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi yang bercampur secara merata. a. Dispersi Kasar Dispersi kasar disebut juga suspensi. Suspensi merupakan campuran heterogen antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi. Fasa terdispersi dengan medium pendispersi. Fasa terdispersi biasanya berupa padatan sedangkan medium pendispersi zat cair. Oleh karena dispersi kasar merupakan campuran heterogen, maka antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi dapat dibedakan dengan jelas. Fasa perdipersi mempunyai ukuran partikel lebih besar dari 10-5 cm sehingga akan terlihat sebagai endapan. Contoh campuran tepung dengan air. Dalam campuran tepung dengan air, antara fasa terdispersi (tepung) dengan medium pendispersi (air) dapat dibedakan karena tepung barada di dasar wadah. b. Dispersi Halus Dispersi halus disebut juga larutan sejati atau dispersi molekuler. Larutan sejati adalah campuran antara fasa terdispersi yang berwujud zat padat atau cair dengan medium pendispersi yang berupa zat cair. Dalam larutan sejati, fasa terdispersi larut sempurna ke dalam medium perdispersi, sehingga terbentuk campuran homogen. Campuran homogen disebut juga larutan. Dalam larutan homogen, antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi tidak dapat dibedakan. Oleh karena ukuran partikel fasa terdispersi antara 10- 7 – 10-5 cm, maka fasa terdispersi dapat larut dalam medium pendispersi. c. Dispersi Koloid Dispersi koloid adalah campuran antara sistem dispersi kasar dengan dispersi halus. Dalam sistem koloid antara fasa terdispersi dengan medium pendispersinya tampak homogen. Namun sesungguhnya, dispersi koloid merupakan campuran heterogen. Hal ini akan tampak dengan jelas saat dispersi koloid diamati menggunakan mikroskop ultra. Contoh dispersi koloid yaitu campuran air dengan tinta.
  • 5. Tabel perbandingan sifat larutan, koloid, dan suspensi Larutan (Dispersi molekuler) Koloid (Dispersi koloid) Suspensi (Dispersi kasar) 1. Bersifat homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra 1. Secara makroskopis homogen tetapi bersifat heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra 1. Bersifat heterogen 2. Semua partikel berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) kurang dari 1 nm 2. Partikel berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm 2. Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm 3. Satu fase 3. Dua fase 3. Dua fase 4. Stabil 4. Pada umumnya stabil 4. Tidak stabil 5. Tidak dapat disaring 5. Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra 5. Dapat disaring v. Alat dan bahan Alat dan Bahan Gambar Gelas plastik ( 6 buah ) Air ( secukupnya ) Susu kental manis ( 2 sdm )
  • 6. Terigu ( 2 sdm ) Gula Pasir ( 2 sdm ) Pengaduk (sendok) ( 3 buah ) Kertas Saring ( 3 buah ) vi. Cara kerja 1. Siapkan 3 buah gelas air mineral, tandai dengan huruf A, B, dan C 2. Isi setiap gelas dengan air 3. Masukkan terigu ke dalam gelas A, susu instan ke dalam gelas B, dan gula pasir ke dalam gelas C
  • 7. 4. Aduk setiap campuran dalam gelas tersebut, kemudian diamkan selama 15 menit! 5. Amati ketiga campuran setelah di diamkan dan masukkan hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan 6. Saringlah ketiga campuran dan catatlah hasilnya. vii. Tabel pengamatan
  • 8. No. Sifat Campuran Campuran Air dengan Terigu (A) Susu Instan (B) Gula Pasir (C) 1. Larut / mengendap Mengendap Mengendap Larut 2. Bening / Keruh Keruh Keruh Bening 3. Satu Fase / Dua Fase Dua fase Dua fase Satu fase 4. Stabil / tidak Tidak Stabil Stabil Stabil 5. Dapat disaring / tidak Dapat Tidak Tidak viii. Analisis data Jika kita mencampurkan air dengan susu bubuk instan, ternyata susu larut tetapi larutan itu tidak bening melainkan keruh. Jika kita diamkan campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan(hasil penyaringan tetap keruh. Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, secara mikroskopis partikel – partikel susu yang tersebar di dalam air masih dapat dibedakan. Campuran seperti inilah yang dinamakn koloid. Pada campuran susu dengan air, fase terdispersinya adalah lemak, sedangkan medium pendispersinya adalah air. Saat kita mencampuran air dengan tegrigu, terigu tidak larut didalam air. Walaupun campuran ini diaduk,kemudian di diamkan selama 15 menit, lambat laun terigu akan memisah dan mengendap di dasar gelas. Campuran seperti ini disebut suspensi. Suspensi bersifat heterogen dan tidak bersifat kontinu, sehingga merupakan sistem dua fase. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan. Sedangkan jika kita mencampurkan air dengan gula pasir, maka gula akan larut bersama air. Ini lah yang di namakan sebagai larutan atau dispersi halus, dimana setelah di reaksikan, tidak dapat di bedakan mana pelarut, dan mana zat yang terlarut. Selain itu, larutan juga mempunyai sifat tidak dapat di saring. ix. Pertanyaan 1. Di antara ketiga campuran di atas campuran manakah yang merupakan dispersi kasar, dispersi halus, dan dispersi koloid? 2. Apa yang membedakan antara ketiga campuran di atas?
  • 9. 3. Apa kesimpulan dari praktikum di atas? x. Jawaban 1. Dispersi kasar :campuran tepung dan air Dispersi halus : campuran gula dan air Dspersi koloid : campuran susu dan air 2. Campuran susu dengan air merupakan koloid, campuran terigu dengan air merupakan suspensi, dan campuran gula dengan air merupakan larutan. xi. Kesimpulan Campuran gula pasir dengan air tergolong larutan sejati atau larutan (dispersi halus), campuran susu bubuk dengan air tergolong koloid (dispersi koloid), sedangkan campuran terigu dengan air tergolong suspensi (dispersi kasar). Hasil dari percobaan ini yaitu dapat membedakan larutan sejati, koloid, dan suspensi. 1. Larutan (Dispersi Molekuler) contohnya adalahlarutan gula dalam air. Ciri-cirinya : 1) Homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra 2) Semua partikelnya berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) kurang dari 1 nm 3) Satu fase 4) Stabil 5) Tidak dapat disaring 2. Koloid (Dispersi Koloid) contohnyacampuran susu dengan air. Ciri-cirinya: 1) Secara makroskopis bersifat homogen tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra. 2) Partikelnya berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm 3) Dua fase 4) Pada umumnya stabil 5) Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra 3. Suspensi (Dispersi Kasar) contohnyacampuran tepung terigu dengan air. Ciri-cirinya: 1) Heterogen 2) Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm 3) Dua fase 4) Tidak stabil 5) Dapat disaring xii. LAMPIRAN No Gambar Keterangan 1. Mengaduk larutan
  • 10. 2. Kondisi ketiga campuran setelah di diamkan selama 15 menit. Pada gelas A (terigu dengan air) terlihat bahwa campuran menghasilkan endapan yang berada di dasar gelas. Pada gelas B (susu dengan air) secara kasat mata,susu terlihat larut dalam air. Tetapi sebenarnya campuran susu menghasilkan endapan yang tidak bisa dilihat secara makroskopis. Pada gelas C (gula dengan air) terlihat bahwa gula larut total dalam air. 3. Endapan pada campuran terigu dengan air akan tertinggal di atas kertas saring saat penyaringan 4. Endapan pada susu akan tertinggal di atas kertas saring xiii. Daftar pustaka http://vidyaryantika.blogspot.com/2012/11/laporan-kimia-larutankoloid-dan-suspensi.html http://nandawidiananda.blogspot.com/2012/06/dispersi-kasar-dispersi-halus-dan_27.html