8. Value weighted series, stock index yang dipengaruhi oleh harga saham per lembar dan jumlah saham beredar dari suatu saham dan membandingkan dengan nilai awal yang dijadikan sebagai nilai tahun dasar. Rumus untuk menghitung value weighted series:
10. Value line index , stock index dengan memperhitungkan komponen Index of Change /Holding period Return ( HPR ) dari setiap saham. Rumus untuk menghitung value weighted series:
11.
12. Pada tanggal 23/01/2007 PT.Bakrie Telecom,tbk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebagai berikut ;
21. Pada tanggal 7/08/2009 dilakukan stock reverse dengan rasio 1:4 dan terjadi perubahan nilai nominal dai RP. 100,00 menjadi Rp. 400,00 dan pembagian saham bonus sebanyak 1.076.515.248 lembar. Harga pasar adalah Rp. 130,00 per 5 September 2010 dan data untuk closing price berikutnya adalah ;
47. Composite stock price index dengan pendekatan Value Line Index (Index value line = 100)
48.
49. Beta Pasar diestimasi dengan menggunakan nilai-nilai historis return dari sekuritas dan return dari pasar selama periode tertentu. Dalam mengestimasi Beta Pasar digunakan 3 cara:
50. Manual, yaitu dengan memplot garis lurus diantara titik-titik dalam scatter diagram yang menggambarkan hubungan antara return sekuritas dengan return pasar. Beta merupakan slope dari garis lurus tersebut.
70. Excess return to beta (ERB), yaitu angka yang dapat menentukan apakah suatu sekuritas dapat dimasukkan ke dalam kombinasi portofolio optimal atau tidak.
71. Portofolio optimal berisi aktiva dengan nilai ERB yang lebih besar dari -nya. Pemeringkatan diurut dari nilai ERB terbesar sampai yang terkecil.
79. Sharpe ratio (Sharpe index, Sharpe measure, reward-to-variability ratio) adalah suatu pengukuran dari kelebihan return (atau premi risiko) per unit risiko dalam sebuah investasi aset atau strategi dalam trading. Portofolio yang memiliki Sharpe ratio yang lebih tinggi berarti portofolio tersebut semakin baik mengkompensasi risiko tambahan dengan return yang lebih tinggi.
89. ABCGrafik Treynor RatioTreynor ratio (reward-to-volatility ratio) mengukur kelebihan return dibandingkan jika investor memegang investasi yang lebih tidak beresiko (contoh: Treasury Bill di Amerika Serikat, SBI di Indonesia) terhadap risiko sistematiknya yang diukur oleh beta. Semakin tinggi Treynor ratio, semakin baik performa portofolio dalam analisisnya.
103. Konsep yang digunakan untuk metode ini adalah konsep garis pasar modal (Capital Market Line/CML), yaitu selisih antara tingkat keuntungan suatu prtofolio dengan tingkat keuntungan yang terdapat pada CML, untuk deviasi standar yang sama yang disebut differential return.
104. Apabila tingkat keuntungan suatu portofolio lebih besar dari tingkat keuntungan yang berada pada CML, maka differential return portofolio tersebut positif, demikian juga sebaliknya. Capital Market Line dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
114. Berikut ini adalah data historis harga saham dari General Electric (GE) dan Bank of America (BAC), serta harga historis dari indeks gabungan wall street (NYSE). Diketahui Treasury Bill rate (T-bill) sebesar 4%.