Masalah yang terjadi dalam pembelajaran IPA di SMP disebabkan oleh faktor internal dan eksternal siswa maupun guru, seperti motivasi belajar, konsentrasi, dan ketersediaan sarana prasarana yang kurang memadai. Untuk mengatasinya, perlu penguatan sikap belajar siswa dan peningkatan kompetensi guru dalam merancang pembelajaran yang menarik.
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
1402663, meli menia, tugas i
1. 1. Masalah Yang Terjadi Dalam Pembelajaran IPA Di SMP
IPA didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui
pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan dan deduksi untuk menghasi lka n
suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Carin dalam Puskur
(2006) mendefenisikan IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara
teratur, berlaku umum (universal) dan berupa kumpulan data hasil observasi dan
eksperimen.
Pada hakikatnya IPA meliputi empat unsur utama yaitu: (1) sikap: rasa ingin
tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang
menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar; IPA
bersifat open ended; (2) proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmia h;
metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan,
evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan; (3) produk: berupa fakta, prinsip,
teori, dan hukum; dan (4) aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam
kehidupan sehari-hari. Empat unsur utama IPA ini seharusnya muncul dalam
pembelajaran IPA.
Tujuan dari pembelajaran IPA adalah siswa memiliki kemampuan dasar untuk
mengetahui apa yang diamati, kemampuan untuk memprediksi apa yang belum terjadi
dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen. Pendidikan IPA
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan
alam sekitarnya, serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yang
didasarkan pada metode ilmiah. Pembelajaran IPA menekankan pada pengalama n
langsung untuk mengembangkan agar peserta didik mampu memahami alam sekitar
melalui proses mencari tahu dan berbuat, sehingga hal ini akan membantu peserta didik
untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
Secara umum, IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi, fisika dan
kimia. Fisika merupakan salah satu cabang dari IPA, dan merupakan ilmu yang lahir
dan berkembang lewat langkah- langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan
hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta
penemuan teori dan konsep. Dapat dikatakan bahwa hakikat fisika adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal
dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud
sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep,
prinsiip dan teori yang berlaku secara universal.
2. Walaupun pada hakikatnya pembelajaran IPA itu meliputi empat komponen
utama, akan tetapi dalam kenyataannya tidak semua komponen itu dapat berjalan
dengan lancar dan berkesinambungan. Kadang-kadang ada salah satu dari komponen
tersebut yang tidak berjalan semestinya, salah satunya adalah dalam tahap aplikasi.
Dalam tahap ini, pembelajaran seharusnya mengembangkan peserta didik untuk dapat
mengaplikasikan ilmunya dalam proses pembelajaran dengan memperhatikan gejala
atau fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran itu
menjadi lebih bermakna dan menarik.
Berdasarkan wawancara dengan 2 orang guru yang mengajar di SMP yang ada
di daerah Padang, yaitu guru dari SMPN 9 Padang dan guru SMPN 1 Painan, maka
dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran
IPA, khususnya bidang Fisika.
2. Kemukan alasan atau faktor yang menjadi sebab timbulnya masalah tersebut
Masalah-masalah yang terjadi tersebut dapat disebabkan oleh adanya faktor
internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
1) Ciri Khas/Karekteristik Siswa
Dapat dilihat dari kesediaan siswa untuk mencatat pelajaran, mempersiapka n
buku, alat-alat tulis atau hal-hal yang diperlukan. Namun, bila mana siswa
tidak memiliki minat untuk belajar, maka siswa tersebut cenderung
mengabaikan kesiapan belajar.
2) Sikap Terhadap Belajar
Sikap siswa dalam proses belajar merupakan bagian penting untuk
diperhatikan karena aktivitas belajar siswa banyak ditentukan oleh sikap
siswa ketika akan memulai kegiatan belajar. Namun, bila lebih dominan
sikap menolak sebelum belajar maka siswa cenderung kurang
memperhatikan atau mengikuti kegiatan belajar.
3) Motivasi Belajar
Di dalam aktivitas belajar, motivasi individu dimanifestasikan dalam bentuk
ketahanan atau ketekunan dalam belajar, kesungguhan dalam menyimak,
mengerjakan tugas dan sebagainya. Oleh karena itu, rendahnya motivas i
merupakan masalah dalam belajar yang memberikan dampak bagi
ketercapaianya hasil belajar yang diharapkan.
3. 4) Konsentrasi Belajar
Kesulitan berkonsentrasi merupakan indikator adanya masalah belajar yang
dihadapi siswa, karena hal itu akan menjadi kendala di dalam mencapai hasil
belajar yang diharapkan. Untuk membantu siswa agar dapat berkonsentras i
dalam belajar tentu memerlukan waktu yang cukup lama, di samping
menuntut ketelatenan guru
5) Mengelola Bahan Ajar
Siswa mengalami kesulitan di dalam mengelola bahan, maka berarti ada
kendala pembelajaran yang dihadapi siswa yang membutuhkan bantuan guru.
Bantuan guru tersebut hendaknya dapat mendorong siswa agar memiliki
kemampuan sendiri untuk terus mengelola bahan belajar, karena konstruksi
berarti merupakan suatu proses yang berlangsung secara dinamis
6) Menggali Hasil Belajar
Bagi guru dan siswa sangat penting memperhatikan proses penerimaan pesan
dengan sebaik-baiknya terutama melalui pemusatan perhatian secara
optimal. Guru hendaknya berupaya mengaktifkan siswa melalui pemberian
tugas, latihan, agar siswa mampu meningkatkan kemampuan dalam
mengolah pesan-pesan pembelajaran.
7) Rasa Percaya Diri
Salah satu kondisi psikologis seseorang yang berpengaruh terhadap aktivita s
fisik dan mental dalam proses pembelajaran adalah rasa percaya diri. Rasa
percaya diri umumnya muncul ketika seseorang akan melakukan atau terlibat
di dalam suatu aktivitas tertentu di mana pikirannya terarah untuk mencapai
sesuatu hasil yang diinginkannya. Hal-hal ini bukan merupakan bagian
terpisah dari proses belajar, akan tetapi merupakan tanggung jawab yang
harus diwujudkan guru bersamaan dengan proses pembelajaran yang
dilaksanakan.
8) Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar merupakan perilaku belajar seseorang yang telah tertanam
dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivita s
belajar yang dilakukan.
Ada beberapa bentuk kebiasaan belajar yang sering dijumpai :
4. Belajar tidak teratur
Daya tahan rendah
Belajar hanya menjelang ulangan atau ujian
Tidak memiliki catatan yang lengkap
Sering datang terlambat, dan lain-lain
b. Faktor-faktor Eksternal Belajar
1) Faktor Guru
Guru harus mengembangkan strategi pembelajaran yang tidak hanya
menyampaikan informasi, melainkan juga mendorong para siswa untuk
belajar secara bebas dalam batas-batas yang ditentukan sebagai anggota
kelompok. Bilamana dalam proses pembelajaran, guru mampu
mengaktualisasikan tugas-tugas guru dengan baik, mampu memotivas i,
membimbing dan memberi kesempatan secara luas untuk memperole h
pengalaman, maka siswa akan mendapat dukungan yang kuat untuk
mencapai hasil belajar yang diharapkan, namun jika guru tidak dapat
melaksanakannya, siswa akan mengalami masalah yang dapat menghamba t
pencapaian hasil belajar mereka.
2) Lingkungan Sosial (Teman Sebaya)
Lingkungan sosial dapat memberi dampak positif dan negatif terhadap siswa.
Pada sisi lain lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh yang positif bagi
siswa. Tidak sedikit siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar karena
pengaruh teman sebayanya yang mampu memberi motivasi kepadanya untuk
belajar.
3) Kurikulum Sekolah
Kurikulum merupakan panduan yang dijadikan guru sebagai rangka atau
acuan untuk mengembangkan proses pembelajaran.
4) Sarana dan Prasarana
Ketersediaan prasarana dan sarana pembelajaran berdampak pada terciptanya
iklim pembelajaran yang kondusif. Terjadinya kemudahan bagi siswa untuk
mendapatkan informasi dan sumber belajar yang pada gilirannya dapat
mendorong berkembangnya motivasi untuk mencapai hasil belajar yang lebih
baik. Oleh karena itu sarana dan prasarana menjadi bagian yang penting untuk
5. tercapainya upaya mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang
diharapkan.
3. Ide yang kita berikan dalam mengatasi masalah tersebut