Dokumen tersebut membahas kerugian yang mungkin terjadi jika Indonesia menerapkan perdagangan bebas, termasuk kemungkinan Indonesia kehilangan pasar domestik untuk produk lokal, ketergantungan terhadap impor, dan kesulitan bersaing dengan negara maju. Dokumen tersebut menyarankan agar Indonesia mempertimbangkan perdagangan bebas dengan hati-hati hingga dampak negatifnya dapat diukur.
2. Tesis
Perdagangan bebas yang disusung oleh sebuah
negara dipastikan dapat menguntungkan atau
merugikan negara yang bersangkutan.
3. Argumentasi
Oleh gerakan proteksionisme teori pasar bebas, pendukung
perdagangan bebas sering dicap sebagai kelompok kapitalis,
neoliberalis, dan pro-barang impor atau pro-asing.
Pertumbuhan ekspor lebih rendah daripada impor. Indikatornya
adalah rendahnya rata-rata bea masuk barang impor ke
Indonesia sebesar 6,8 persen.
Selain itu, politik antidumping Indonesia sangat lemah sehingga
kinerja impor meningkat dan kinerja ekspor menurun.
4. Indonesia dapat kehilangan pasar dunianya yang selanjutnya berdampak
negatif terhadap volume produksi dalam negeri serta meningkatkan jumlah
pengangguran dan kemiskinan.
Daya saing yang rendah dari produk-produk serupa buatan dalam negeri,
sehingga memungkinkan pasar domestik sepenuhnya akan dikuasai oleh
produk-produk dari luar negeri. Dalam beberapa tahun belakangan ini,
ekspansi dari produk-produk Cina ke pasar domestik Indonesia semakin
besar. Ekspansi dari barang-barang Cina tersebut tidak hanya ke pertokoan-
pertokoan modern tetapi juga sudah masuk ke pasar-pasar rakyat di pinggir
jalan. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh pada perekonomian nasional.
Jika daya saing investasi rendah, dengan keadaan yang tidak kondusif
dibandingkan di negara-negara lain, maka bukan saja arus modal ke dalam
negeri akan berkurang tetapi juga modal investasi domestik akan lari dari
dalam negeri yang akhirnya membuat saldo neraca modal di dalam neraca
pembayaran negara bersangkutan negatif. Kurangnya investasi juga
berpengaruh negatif terhadap pertubuhan produksi dalam negeri ekspor.
5. Membanjirnya tenaga ahli dari luar negeri. Jika kualitas SDM domestik
tidak segera ditingkatkan untuk dapat menyaingi kualitas SDM dari negara-
negara lain, maka memungkinkan pasar tenaga kerja di dalam negeri
sepenuhnya akan dikuasai oleh orang asing.
Munculnya liberalisme perdagangan yang mengarah pada kerancuan akan
kestabilan perekonomian bangsa.
Mendidik masyarakat awam untuk menjadi konsumtif, boros, dan hidup
bergaya hedonis.
Ketergantungan terhadap produk impor dari negara yang lebih maju
sehingga menghilangkan kecintaan dan rasa bangga terhadap hasil
produksi dalam negeri.
Memperkecil pendapatan negara terkait defisit yang diakibatkan oleh
pembayaran biaya impor yang tinggi.
Adanya dominasi impor menyebabkan anjloknya perdagangan lokal serta
bangkrutnya sektor industri dalam negeri.
Munculnya penjajahan baru di sektor ekonomi dikarenakan tidak mampu
beradaptasi dalam persaingan dengan bangsa asing.
6. Dengan adanya perdagangan bebas, negara-negara yang maju akan dapat
mengeksploitasi negara-negara berkembang dengan lebih mudah. Negara-negara
maju juga dapat merusak industri lokal negara berkembang, dan juga membatasi
standar kerja dan standar sosial. Tentu saja ini merupakan kerugian besar bagi
negara berkembang seperti Indonesia.
Negara-negara maju sudah pasti dapat menghasilkan produk-produk dengan
kualitas yang baik yang tidak dapat diproduksi oleh negara-negara berkembang.
Seperti Jepang dengan produk sepeda motor atau mobilnya. Negara berkembang
seperti Indonesia yang belum mampu menghasilkan produk sepeda motor atau
mobil yang kualitasnya baik dan terkenal sebagaimana yang telah dihasilkan oleh
Jepang, tentu hanya akan puas menjadi konsumen dan pada akhirnya menjadi
negara yang konsumtif. Disini tampak contoh bagaimana bergantungnya negara
berkembang dengan negara maju.
7. Jika pasar dalam negeri lebih diramaikan oleh
barang-barang hasil dari luar negeri apalagi
dengan produk yang lebih berkualitas dan harga
murah maka produsen akan terdorong untuk
beralih profesi menjadi importir atau pedagang
saja misalnya karena merasa tidak mampu
bersaing. Hal ini akan membuat negara-negara
tidak akan berkembang. Jika tidak dapat
menghasilkan produk-produk sendiri negara
tidak akan mandiri dan terus bergantung pada
negara lain yang lebih maju sehingga ia sendiri
tidak akan pernah maju.
8. Penegasan Ulang Pendapat
Penerapan perdagangan bebas di Indonesia
masih perlu dipertimbangkan lebih hati-hati.
Selama dampak negatif belum dapat terukur,
Indonesia tidak dapat diharapkan memperoleh
untung dari perdagangan bebas.