SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 23
Matematika(Peminatan)
Kelas: X - IPA 2
Muhamad Dzaki Albiruni
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 2 of 23
Daftar isi:
Daftar Isi................................................................................2
Materi:
Fungsi Eksponen dan Logaritma...........................................3
Sistem Persamaan Linear Dua/Tiga Variabel.......................8
Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel.......................13
Persamaan Kuadrat..............................................................15
Pertidaksamaan Kuadrat.......................................................16
Pertidaksamaan Pecahan.....................................................20
Sumber..................................................................................22
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 3 of 23
Fungsi eksponen dan logaritma
1. Fungsi Eksponen
a. Konsep:
Suatu pemetaan daerah asal ke daerah hasil (fungsi) dengan
domain tidak boleh lebih dari satu, dengan nilai berpangkat tinggi.
b. Bentuk Umum:
y = 𝒂 𝒙
dimana a ≥ 0 dan a ≠ 1.
c. Grafik fungsi konstan dibedakan menjadi 2, yaitu untuk 0 < a < 1,
dan a > 1.
 Grafik y = 𝑎 𝑥
untuk 0 < a < 1.
Sifat - sifat:
- Terdefinisi untuk semua x merupakan bilangan riil.
- Apabila x adalah 0, maka y = 1.
- Jika x bernilai kecil dan bertanda negatif, maka y bernilai besar
dan bertanda positif.
- Jika x bernilai besar dan bertanda positif, maka y mendekati nol
dengan tanda negatif. (Grafik menurun).
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 4 of 23
 Grafik y = 𝑎 𝑥
untuk a > 1.
Sifat – sifat:
- Terdefinisi untuk semua x merupakan bilangan riil.
- Jika x bernilai kecil dan bertanda negatif, maka y mendekati 0 dan
bertanda positif.
- Jika x bernilai besar dan bertanda positif, maka y bernilai besar
dengan tanda positif. (Grafik naik).
- Untuk x = 0, maka y = 1.
d. Persamaan fungsi eksponen.
- Jika 𝑎 𝑓(𝑥)
= 𝑎 𝑔(𝑥)
, maka f(x) = g(x)
- Jika 𝑎 𝑓(𝑥)
= 𝑎 𝑝
, maka f(x) = p.
- Jika A {𝑎 𝑓(𝑥)
}2
+ B {𝑎 𝑓(𝑥)
} + 𝐶 = 0, maka dapat diselesaikan
dengan cara persamaan kuadrat.
2. Fungsi Logaritma
a. Konsep:
Suatu pemetaan daerah asal ke daerah hasil (fungsi) dengan domain
tidak boleh lebih dari satu, dengan menggunakan sistem logaritma.
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 5 of 23
b. Bentuk Umum:
Jika 𝒂 𝒚
= x, dengan a ≥ 0, dan a ≠ 1,
Maka berlaku: y = 𝒂
𝐥𝐨𝐠 𝒙
c. Monoton:
 Turun
Sifat – sifat:
- Berlaku untuk 0 < a < 1.
- Terdefinisi untuk semua x > 0.
- Jika x mendekati nol, y semakin besar dan bertanda positif.
- Untuk x = 1, y = 0.
- Untuk x > 1, y bertanda negatif. Jika x semakin besar, y semakin
kecil. (Monoton Turun).
 Naik
Sifat – sifat:
- Berlaku untuk a > 1.
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 6 of 23
- Terdefinisi untuk setiap x > 0.
- Jika x mendekati nol, nilai y semakin kecil dan bertanda negatif.
- Untuk x = 1, maka y = 0.
- Untuk x > 1, y bertanda positif. Semakin besar x, maka y juga
semakin besar (Monoton naik).
d. Contoh soal dan Pembahasan:
1. 𝑀𝑖𝑠𝑎𝑙 2 𝑥
= 𝑎.
𝑎 +
23
𝑎
= 9. 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑘𝑎𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎.
𝑎2
+ 8 = 9𝑎.
𝑎2
− 9𝑎 + 8 = 0.( 𝑆𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡)
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 7 of 23
(a – 8) (a - 1). X1 = 8. X2 = 1.
2 𝑥
= 8. ∝ = 3. 2 𝑥
= 1. 𝛽 = 0.
𝛼 + 𝛽 = 3 + 0 = 3.(𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑎)
2. 𝑀𝑖𝑠𝑎𝑙 2 𝑥
= 𝑎.
2 𝑥.2 𝑥 − 12.2 𝑥 + 32 = 0.
𝑎2
− 12𝑎 + 32 = 0.
( a – 8 ) ( a – 4 )
A1 = 8. A2 = 4.
2 𝑥
= 8. 𝑥1 = 3.
2 𝑥
= 4. 𝑥2 = 2.
x1.x2 = 3x2 = 6. (jawaban b).
3. Jawab:
4log(2𝑥2
− 3𝑥 + 7) = 4 𝑙𝑜𝑔16
2𝑥2
− 3𝑥 + 7 = 16
2𝑥2
− 3𝑥 − 9 = 0 (selesaikan dengan persamaan kuadrat).
(2x + 3) (x - 3).
X1 = -3/2. X2 = 3.
4 x -3/2 x 3 = -18 (jawaban b).
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 8 of 23
e. Kesimpulan:
Fungsi adalah suatu aturan yang menghubungkan daerah satu
dengan daerah lain, secara tepat satu. Dari kedua fungsi yang
telah dipelajari (Eksponen dan Logaritma), dapat disimpulkan
bahwa fungsi eksponen dapat diselesaikan dengan menggunakan
metode grafik, dan diselesaikan menurut aturan eksponen
(bilangan berpangkat tinggi). Sedangkan fungsi logaritma,
diselesaikan menggunakan metode grafik dan mengikuti aturan
logaritma (invers nilai).
Sistem persamaan linear dua dan tiga variabel (SPLDV dan
SPLTV)
a. Konsep:
- Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) adalah Sistem
persamaan yang memiliki 2 variabel dan 1 konstanta, dan
diselesaikan secara garis lurus (linear).
- Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) adalah Sistem
persamaan yang memiliki 3 variabel dan 1 konstanta, dan
diselesaikan secara garis lurus (linear).
b. Bentuk Umum:
ax + by + c = 0  2 Variabel.
ax + by + cz = 0  3 Variabel.
c. Metode Penyelesaian:
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 9 of 23
1. Metode Grafik:
 Yaitu merupakan salah satu teknik dalam penyelesaian sistem
persamaan linear, yang menitik beratkan pada sistem koordinat
atau grafik. (sumbu x, sumbu y).
 Langkah:
 Tuangkan permasalahan linear ke dalam bentuk model
matematika. (“diketahui”).
 Tentukan titik potong x dan y di garis koordinat.
 Buatlah garis koordinat yang sesuai dengan permasalahan.
 Titik potong tersebut, merupakan penyelesaian dari metode grafik,
berbentuk (x,y).
2. Metode Subtitusi:
 Merupakan salahsatu metode penyelesaian, dengan cara men-
subtitusikan (mengganti) suatu variabel, ke dalam variabel lain.
 Langkah:
 Susun suatu pernyataan sistem persamaan linear dua / tiga
variabel secara lurus.
 Nyatakan suatu variabel yang akan diubah kedalam variabel lain.
 Subtitusikan Nilai variabel yang telah ditemukan, ke dalam suatu
persamaan linear lainnya.
3. Metode Eliminasi:
 Merupakan salahsatu metode penyelesaian dengan cara
mengeliminasi salahsatu variabelnya.
 Langkah:
 Susun suatu pernyataan sistem persamaan linear dua / tiga
variabel secara lurus.
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 10 of 23
 Salahsatu atau kedua persamaan yang dipilih, dikalikan agar
salahsatu koefisien dari variabelnya sama.
 Eliminasi variabel tersebut dengan cara menggunakan operasi
penjumlahan atau pengurangan.
 Lakukan hal tersebut hingga seluruh variabel ditemukan hasilnya.
4. Metode Campuran:
 Menggunakan perpaduan antara metode eliminasi dan subtitusi.
 Langkah:
 Gunakan eliminasi terlebih dahulu.
 Setelah salah satu variabel diketahui, subtitusikan variabel
tersebut ke dalam salahsatu persamaan.
Selain ke-empat metode diatas, kita juga bisa menggunakan
beberapa metode lainnya, yaitu:
 Invers Matriks.
 Determinan Sarrus (untuk 3 Variabel).
 Eliminasi Gaus Jordan.
d. Contoh Soal dan Pembahasan:
Masalah yang berkaitan dengan penerapan SPLDV:
Di dalam sebuah gedung pertunjukkan, terdapat 200 penonton.
Harga karcis untuk anak – anak Rp.2.000,dan dewasa Rp. 3000.
Apabilatotal hasil penjualan karcis tersebut adalah Rp. 510.000,
maka berapabanyak penonton untuk anak – anak dan dewasa?
Jawab:
Misalkan: Anak – anak: x
Orang Dewasa: y
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 11 of 23
Diketahui:
Persamaan 1: x + y = 200.
Persamaan 2: 2000x + 3000y = 510.000
(Disederhanakan): 2x + 3y = 510.
Kali ini, saya akan menggunakan metode campuran.
Pertama, eliminasi terlebih dahulu kedua persamaan tersebut.
x + y = 200  x2 2x + 2y = 400
2x + 3y = 510  x1 2x + 3y = 510
---------------------------------- --
y = 110 orang.
Kemudian, subtitusikan y ke salahsatu persamaan.
x + y = 200.  x + 110 = 200.  x = 200 – 110  x = 90 orang
Jadi,penonton dalam bioskoptersebutterdiri atas 90 orang anak –
anak, dan 110 orang Dewasa.
Masalah yang berkaitan dengan penerapan SPLTV:
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 12 of 23
e. Kesimpulan:
Setelah mempelajari SPLDV dan SPLTV, dapat disimpulkan
bahwa 2 materi tersebut sangat berguna di kehidupan sehari –
hari. Contohnya untuk menghitung harga barang, jumlah
penonton, penghasilan dan lain – lain. Untuk
menyelesaikannya, dapat menggunakan berbagai metode
seperti Grafik, Eliminasi, Subtitusi, Campuran, Determinan
Sarrus, Matriks dan Eliminasi Gaus Jordan.
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 13 of 23
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel
a. Konsep:
Suatu pertidaksamaan yang terdiri atas 2 variabel dan 1
konstanta, dan diselesaikan secara garis lurus (linear).
b. Bentuk Umum:
ax+by>c ax+by≥c
ax+by<c ax+by≤c
dengan: a koefisien untuk x,
b merupakan koefisien dari y
c merupakan konstanta
dimana a,b,c anggota bilangan riil.
dan a≠0,b≠0 .
c. Metode penyelesaian
Suatu penyelesaian dari pertidaksamaan linear biasanya
digambarkan dengan grafik, adapun langkah-langkah dalam
menggambar grafik pertidaksamaan linear yaitu sebagai berikut:
1. Ubah tanda pertidaksamaan linear menjadi persamaan.
2. Tentukan titik potong koordinat kartesius dengan sumbu x
dan sumbu y.
3. Gunakan titik uji untuk menentukan daerah penyelesaian.
4. Gambarkan grafiknya dan beri arsiran pada daerah
penyelesaiannya.
d. Contoh soal dan Pembahasannya:
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 14 of 23
e. Kesimpulan:
Setelah mempelajari sistem pertidaksamaan linear, dapat kita
simpulkan bahwa materi ini umumnya diselesaikan dengan
metode grafik. Materi ini dapat diterapkan untuk menghitung
keperluan sehari – hari seperti pembayaran pajak, luas tanah,
perkiraan anggaran dan lain lain.
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 15 of 23
Persamaan kuadrat
a. Konsep:
Suatu persamaan berpolinemial dua dan memiliki pangkat tinggi 2.
b. Bentuk Umum:
y = ax² + bx + c dengan a≠0.
koefisien kuadrat a merupakan koefisien dari x²
koefisien linear b merupakan koefisien dari x
sedangkan c adalah Konstanta.
c. Metode Penyelesaian:
 Memfaktorkan, untuk bentuk persamaan kuadrat ax²+bx+c=0
maka kita harus menentukan dua buah bilangan yang jika
dijumlahkan hasilnya b dan dikalikan menghasilkan c.
 Melengkapkan kuadrat sempurna, merubah bentuk persamaan
kuadrat menjadi bentuk kuadrat sempurna.
 Menggunakan rumus abc.
d. Contoh Soal dan Pembahasan:
Carilah akar-akar dari persamaan kuadrat x² - 5x + 6 = 0
Jawab :
x2
– 5x + 6 = 0 (cara memfaktorkan)
<=> ( x-2 ) ( x-3 ) = 0
<=> x- 2 = 0 atau x – 3 = 0
<=> x = 2 atau x = 3
Sehingga himpunan penyelesaiannya adalah {2, 3}
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 16 of 23
Tentukan himpunan penyelesaian persamaan x2
+ 4x – 12 = 0
Penyelesaian : (menggunakan rumus abc)
Berdasarkan persamaan diketahui bahwa a =1, b = 4, c = -12
selanjutnya koefisientersebutkita masukkan dalam rumus abc.
x1,2 = (- b ± √b2
– 4ac) /2a
<=> x1,2 =( - 4 ± √42 – 4 . 1. (-12) )/2.1
<=> x1,2 = (- 4 ± √16 + 48)/2
<=> x1,2 = (- 4 ± √64)/2
<=> x1,2 = (- 4 ± 8)/2
<=> x1,2 = (- 4 + 8) /2 atau x1,2 = (- 4 - 8 )/2
<=> x1 = 2 atau x2 = -6
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {2,-6}
e. Kesimpulan:
Dari rumus umum persamaan kuadrat y = ax² + bx + c = 0, jika
kita mencari akar-akar menggunakan pemfaktoran b diperoleh dari
penjumlahan akar-akar dan c diperoleh dari perkalian akar-akar
sehingga kita dapat memperoleh pernyataan:
pertidaksamaan kuadrat
a. Konsep:
x2
– (x1 + x2) x + x1.x2 = 0
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 17 of 23
Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang memiliki
variabel paling tinggi berpangkat dua.
b. Bentuk Umum:
(i) ax² + bx + c > 0
(ii) ax² + bx + c ≥ 0
(iii) ax² + bx + c < 0
(iv) ax² + bx + c ≤ 0
dimana a, b, c dan x elemen bilangan riil dan a ≠ 0
c. Metode Penyelesaian:
Sebelum kita bahas tentang metode penyelesaian pertidaksamaan
kuadrat, kita akan ulas kembali tentang interval/selang serta grafik
fungsi kuadrat yang akan membantu kita dalam menentukan
himpunan penyelesaian pertidak samaan kuadrat nantinya.
1. Interval / Selang
Interval merupakan himpunan bagian bilangan riil. Sebuah interval
dapat dilukiskan pada garis bilangan yang berbentuk ruas garis
(segmen) dan terdapat tanda lebih tebal pada titik yang bersesuaian.
2. Grafik Fungsi Kuadrat
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 18 of 23
Suatu Grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola dengan persamaan:
y = ax²+bx+c dengan a, b, c elemen bilangan riil dan a ≠ 0. Grafik
fungsi kuadrat ini memiliki sifat:
 Jika a > 0 grafik fungsi terbuka ketas, dan sebaliknya jika a<0
grafik fungsi terbuka kebawah.
 Memotong sumbu y jika x = 0 dan memotong sumbu x jika y = 0.
 Titik potong terhadap sumbu x ditentukan oleh suatu nilai.
Diskriminan (D=b²-4ac)berlaku ketentuan :
1. D>0 maka parabola memotong sumbux di dua titik.
2. D=0 maka parabola menyinggung sumbu x.
3. D<0 maka parabola tidak memotong sumbu x.
Macam-macam Grafik fungsi kuadrat dapat ditentukan berdasarkan:
a > 0 dan D < 0 maka termasuk definit positif, dan jika a < 0 dan D <
0 disebut definit negatif.
Langkah-langkah menyelesaian Pertidaksamaan Kuadrat :
1. Ubahlah pertidaksamaan kuadrat menjadi persamaan kuadrat
2. Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat tersebut.
3. Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat pada garis bilangan.
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 19 of 23
4. Tentukan mana yang termasuk daerah positif, dan mana yang
termasuk daerah negatif.
5. Tuliskan Himpunan Penyelesaian sesuai soal yang diminta.
d. Contoh soal dan pembahasan:
 Tentukan himpunanpenyelesaian dari 𝑥2
– 2x – 24 < 0
Jawab:
𝑥2
– 2x – 24 < 0
( x - 6 ) ( x + 4 ) < 0
x1 = 6 x2 = -4
Apabila diletakkan ke garis bilangan,daerah yang berharga negatif
adalah -4 < x < 6 sehingga daerah tersebut merupakan daerah
penyelesaian dari pertidaksamaan 𝑥2
– 2x – 24 < 0.
 Tentukan himpunan penyelesaian x2
– 2x – 3 ≤ 0
Jawab :
 Bentuk menjadi persamaan x2
– 2x – 3 = 0
 Difaktorkan (x – 3) (x + 1) = 0, maka x = 3 atau x=-1
Berdasarkan soal daerah yang diminta ≤ 0 berarti yang bertanda -,
sehingga berdasarkan gambar: HP { x │ -1 ≤ x ≤ 3 }.
e. Kesimpulan:
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 20 of 23
Setelah mempelajari Pertidaksamaan kuadrat, maka dapat
disimpulkan bahwa persoalan di materi ini dapat diselesaikan dengan
difaktorkan (cara persamaan kuadrat) atau menggunakan rumus abc.
Kemudian, ditentukan daerah penyelesaiannya melalui Interval (garis
bilangan) dan dibuat Himpunan Penyelesaiannya.
Pertidaksamaan pecahan
a. Konsep:
Pertidaksamaan yang memiliki pembilang dan penyebut.
b. Bentuk Umum:
𝑓(𝑥)
𝑔(𝑥)
> 0.
𝑓(𝑥)
𝑔(𝑥)
< 0.
𝑓(𝑥)
𝑔(𝑥)
≥ 0.
𝑓(𝑥)
𝑔(𝑥)
≤ 0.
c. Metode penyelesaian dari pertidaksamaan pecahan adalah:
1. Ruas kanan dijadikan nol.
2. Samakan penyebut di ruas kiri.
3. Faktorkan pembilang dan penyebut (jika bisa).
4. Cari nilai-nilai variabel yang menyebabkan pembilang dan
penyebutnya sama dengan nol (harga nol untuk pembilang dan
penyebut).
5. Gambar garis bilangan yang memuat semua nilai yang didapatkan
pada langkah 4.
Apapun tanda pertidaksamaannya, harga nol untuk penyebut
selalu digambardengan titik putih (penyebut suatu pecahan tidak
boleh sama dengan 0 agar pecahan tersebut mempunyai nilai).
6. Tentukan tanda (+) atau (–) pada masing-masing interval.
d. Contoh soaldan pembahasan :
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 21 of 23
1.
Harga nol pembilang: –5x + 20 = 0
–5x = –20 → x = 4
Harga nol penyebut: x – 3 = 0 → x = 3
Garis bilangan:
→ x = 3 digambar menggunakan titik putih karena merupakan harga nol
untuk penyebut
Jadi penyelesaiannya: {x | 3 < x ≤ 4}.
2.
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 22 of 23
Harga nol pembilang: x – 2 = 0 atau x + 1 = 0
x = 2 atau x = –1
Harga nol penyebut: tidak ada, karena penyebut tidak dapat
difaktorkan dan jika dihitung nilai diskriminannya:
D = b2
– 4.a.c
=> 12
– 4.1.1
=> 1 – 4 = –3
Nilai Diskriminannya negatif, sehingga persamaan tersebut tidak
mempunyai akar real.
(Catatan: jika nilai D-nya tidak negatif, gunakan rumus abc untuk
mendapat harga nol-nya)
Garis bilangan:
Jadi penyelesaiannya: {x | x ≤ –1 atau x ≥ 2}
e. Kesimpulan
Pertidaksamaan pecahan adalah suatu pertidaksamaan yang
memiliki pembilang dan penyebut. Metode penyelesaiannya
adalah dengan menjadikan 0 ruas kanan, menyamakan penyebut
ruas kiri, memfaktorkan pembilang dan penyebut jika bisa, lalu
mencari nilai x. Setelah itu, masukkan nilai x dari pembilang dan
penyebut ke dalam garis bilangan, dan tentukan intervalnya.
Sumber:
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 23 of 23
rumus-matematika.com
LKS Matematika Peminatan
Bank Soal Matematika.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBHyronimus Lado
 
Luas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integralLuas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integralDeni S'tia
 
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...Agung Wee-Idya
 
RPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-PeminatanRPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-PeminatanAhmad Hamdani
 
Format penulisan soal (contoh)
Format penulisan soal (contoh)Format penulisan soal (contoh)
Format penulisan soal (contoh)Mohamad Nur Fauzi
 
KONSEP JARAK TITIK, GARIS, DAN BIDANG PADA KUBUS
KONSEP JARAK TITIK, GARIS, DAN BIDANG PADA KUBUSKONSEP JARAK TITIK, GARIS, DAN BIDANG PADA KUBUS
KONSEP JARAK TITIK, GARIS, DAN BIDANG PADA KUBUSNida Nuzul Fitria
 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPAMuhammad Arif
 
Relasi, fungsi, dan grafik
Relasi, fungsi, dan grafikRelasi, fungsi, dan grafik
Relasi, fungsi, dan grafik1724143052
 
Bab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiBab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiEko Supriyadi
 
Contoh Soal Fungsi (Operasi Aljabar dan Komposisi Fungsi)
Contoh Soal Fungsi (Operasi Aljabar dan Komposisi Fungsi)Contoh Soal Fungsi (Operasi Aljabar dan Komposisi Fungsi)
Contoh Soal Fungsi (Operasi Aljabar dan Komposisi Fungsi)siska sri asali
 
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulatRalez Blanco
 
Contoh Soal Matematika Kombinatorik
Contoh Soal Matematika KombinatorikContoh Soal Matematika Kombinatorik
Contoh Soal Matematika Kombinatoriksiska sri asali
 
Latihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiLatihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiTris Yubrom
 
Power point limit fungsi
Power point  limit fungsiPower point  limit fungsi
Power point limit fungsiABU RAHMAN
 

Mais procurados (20)

Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
 
Macam-Macam Fungsi
Macam-Macam FungsiMacam-Macam Fungsi
Macam-Macam Fungsi
 
Luas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integralLuas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integral
 
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
 
Materi integral
Materi integralMateri integral
Materi integral
 
RPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-PeminatanRPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-Peminatan
 
Format penulisan soal (contoh)
Format penulisan soal (contoh)Format penulisan soal (contoh)
Format penulisan soal (contoh)
 
KONSEP JARAK TITIK, GARIS, DAN BIDANG PADA KUBUS
KONSEP JARAK TITIK, GARIS, DAN BIDANG PADA KUBUSKONSEP JARAK TITIK, GARIS, DAN BIDANG PADA KUBUS
KONSEP JARAK TITIK, GARIS, DAN BIDANG PADA KUBUS
 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Relasi, fungsi, dan grafik
Relasi, fungsi, dan grafikRelasi, fungsi, dan grafik
Relasi, fungsi, dan grafik
 
Bab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiBab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsi
 
Contoh Soal Fungsi (Operasi Aljabar dan Komposisi Fungsi)
Contoh Soal Fungsi (Operasi Aljabar dan Komposisi Fungsi)Contoh Soal Fungsi (Operasi Aljabar dan Komposisi Fungsi)
Contoh Soal Fungsi (Operasi Aljabar dan Komposisi Fungsi)
 
Turunan
TurunanTurunan
Turunan
 
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat
 
TURUNAN TINGKAT TINGGI
TURUNAN TINGKAT TINGGITURUNAN TINGKAT TINGGI
TURUNAN TINGKAT TINGGI
 
Contoh Soal Matematika Kombinatorik
Contoh Soal Matematika KombinatorikContoh Soal Matematika Kombinatorik
Contoh Soal Matematika Kombinatorik
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Latihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiLatihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsi
 
Power point limit fungsi
Power point  limit fungsiPower point  limit fungsi
Power point limit fungsi
 

Semelhante a SPLDV_SPLTV

PROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptPROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptBayu Yoga
 
Persamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksPersamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksyulika usman
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Penyelesaian  sistem persamaan  linear  denganPenyelesaian  sistem persamaan  linear  dengan
Penyelesaian sistem persamaan linear denganBAIDILAH Baidilah
 
Bab 7-program-linear
Bab 7-program-linearBab 7-program-linear
Bab 7-program-linearLhia Rasyid
 
Bab 7-program-linear
Bab 7-program-linearBab 7-program-linear
Bab 7-program-linearLhia Rasyid
 
Eliminasi substitusi
Eliminasi substitusiEliminasi substitusi
Eliminasi substitusiannisadera
 
Kumpulan-Rumus-Matematika-SMP.pdf
Kumpulan-Rumus-Matematika-SMP.pdfKumpulan-Rumus-Matematika-SMP.pdf
Kumpulan-Rumus-Matematika-SMP.pdfMasterZ8
 
kumpulan rumus matematika.pdf
kumpulan rumus matematika.pdfkumpulan rumus matematika.pdf
kumpulan rumus matematika.pdfrreabearry
 
Aljabar matriks-its
Aljabar matriks-itsAljabar matriks-its
Aljabar matriks-itsMasnia Siti
 
Modul aljabar matriks
Modul aljabar matriksModul aljabar matriks
Modul aljabar matriksSafran Nasoha
 
RPP SMA Matematika Peminatan Kelas XII
RPP SMA Matematika Peminatan Kelas XIIRPP SMA Matematika Peminatan Kelas XII
RPP SMA Matematika Peminatan Kelas XIIDiva Pendidikan
 
Spldv sudah jadi
Spldv sudah jadiSpldv sudah jadi
Spldv sudah jadieky45
 
RPP Perkalian Matriks
RPP Perkalian MatriksRPP Perkalian Matriks
RPP Perkalian Matriksyoyojaya
 

Semelhante a SPLDV_SPLTV (20)

RPP: Sistem Persamaan
RPP: Sistem PersamaanRPP: Sistem Persamaan
RPP: Sistem Persamaan
 
PROGRAM_LINEAR.ppt
PROGRAM_LINEAR.pptPROGRAM_LINEAR.ppt
PROGRAM_LINEAR.ppt
 
PROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptPROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.ppt
 
Persamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksPersamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriks
 
P rogram linier
P rogram linierP rogram linier
P rogram linier
 
Materi Matematika Wajib Kelas X
Materi Matematika Wajib Kelas XMateri Matematika Wajib Kelas X
Materi Matematika Wajib Kelas X
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Penyelesaian  sistem persamaan  linear  denganPenyelesaian  sistem persamaan  linear  dengan
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
 
Bab 7-program-linear
Bab 7-program-linearBab 7-program-linear
Bab 7-program-linear
 
Bab 7-program-linear
Bab 7-program-linearBab 7-program-linear
Bab 7-program-linear
 
Materi ke-1 Aljabar Linier
Materi ke-1 Aljabar LinierMateri ke-1 Aljabar Linier
Materi ke-1 Aljabar Linier
 
Eliminasi substitusi
Eliminasi substitusiEliminasi substitusi
Eliminasi substitusi
 
Praktikum4 9
Praktikum4 9Praktikum4 9
Praktikum4 9
 
Kumpulan-Rumus-Matematika-SMP.pdf
Kumpulan-Rumus-Matematika-SMP.pdfKumpulan-Rumus-Matematika-SMP.pdf
Kumpulan-Rumus-Matematika-SMP.pdf
 
kumpulan rumus matematika.pdf
kumpulan rumus matematika.pdfkumpulan rumus matematika.pdf
kumpulan rumus matematika.pdf
 
Aljabar matriks-its
Aljabar matriks-itsAljabar matriks-its
Aljabar matriks-its
 
Modul aljabar matriks
Modul aljabar matriksModul aljabar matriks
Modul aljabar matriks
 
RPP SMA Matematika Peminatan Kelas XII
RPP SMA Matematika Peminatan Kelas XIIRPP SMA Matematika Peminatan Kelas XII
RPP SMA Matematika Peminatan Kelas XII
 
Spldv sudah jadi
Spldv sudah jadiSpldv sudah jadi
Spldv sudah jadi
 
RPP Matriks pertemuan 1
RPP Matriks pertemuan 1RPP Matriks pertemuan 1
RPP Matriks pertemuan 1
 
RPP Perkalian Matriks
RPP Perkalian MatriksRPP Perkalian Matriks
RPP Perkalian Matriks
 

Mais de Muhamad Dzaki Albiruni

Population Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and JapanPopulation Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and JapanMuhamad Dzaki Albiruni
 
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - GeografiSoal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - GeografiMuhamad Dzaki Albiruni
 
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMABandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMAMuhamad Dzaki Albiruni
 
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)Muhamad Dzaki Albiruni
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalMuhamad Dzaki Albiruni
 

Mais de Muhamad Dzaki Albiruni (20)

Soal OSK Geografi 2017
Soal OSK Geografi 2017Soal OSK Geografi 2017
Soal OSK Geografi 2017
 
Business Case Analysis - Indomie
Business Case Analysis - IndomieBusiness Case Analysis - Indomie
Business Case Analysis - Indomie
 
Laporan Praktikum Perkecambahan
Laporan Praktikum PerkecambahanLaporan Praktikum Perkecambahan
Laporan Praktikum Perkecambahan
 
Population Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and JapanPopulation Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and Japan
 
Eco Living City
Eco Living CityEco Living City
Eco Living City
 
Population Control Impact Essay
Population Control Impact EssayPopulation Control Impact Essay
Population Control Impact Essay
 
Spending Money Wisely Essay
Spending Money Wisely EssaySpending Money Wisely Essay
Spending Money Wisely Essay
 
Kebijakan Pemerintahan Orde Baru
Kebijakan Pemerintahan Orde BaruKebijakan Pemerintahan Orde Baru
Kebijakan Pemerintahan Orde Baru
 
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - GeografiSoal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
 
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMABandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
 
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
 
Wonders of Yogyakarta
Wonders of YogyakartaWonders of Yogyakarta
Wonders of Yogyakarta
 
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan SifatHukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
 
Kabinet Natsir
Kabinet NatsirKabinet Natsir
Kabinet Natsir
 
Tugas Geografi Batuan Kelas X
Tugas Geografi Batuan Kelas XTugas Geografi Batuan Kelas X
Tugas Geografi Batuan Kelas X
 
Teori Alam Semesta
Teori Alam SemestaTeori Alam Semesta
Teori Alam Semesta
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
Matahari Sebagai Bintang
Matahari Sebagai BintangMatahari Sebagai Bintang
Matahari Sebagai Bintang
 
Geografi Pembangunan
Geografi PembangunanGeografi Pembangunan
Geografi Pembangunan
 

Último

Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 

Último (20)

Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 

SPLDV_SPLTV

  • 1. Matematika(Peminatan) Kelas: X - IPA 2 Muhamad Dzaki Albiruni
  • 2. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 2 of 23 Daftar isi: Daftar Isi................................................................................2 Materi: Fungsi Eksponen dan Logaritma...........................................3 Sistem Persamaan Linear Dua/Tiga Variabel.......................8 Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel.......................13 Persamaan Kuadrat..............................................................15 Pertidaksamaan Kuadrat.......................................................16 Pertidaksamaan Pecahan.....................................................20 Sumber..................................................................................22
  • 3. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 3 of 23 Fungsi eksponen dan logaritma 1. Fungsi Eksponen a. Konsep: Suatu pemetaan daerah asal ke daerah hasil (fungsi) dengan domain tidak boleh lebih dari satu, dengan nilai berpangkat tinggi. b. Bentuk Umum: y = 𝒂 𝒙 dimana a ≥ 0 dan a ≠ 1. c. Grafik fungsi konstan dibedakan menjadi 2, yaitu untuk 0 < a < 1, dan a > 1.  Grafik y = 𝑎 𝑥 untuk 0 < a < 1. Sifat - sifat: - Terdefinisi untuk semua x merupakan bilangan riil. - Apabila x adalah 0, maka y = 1. - Jika x bernilai kecil dan bertanda negatif, maka y bernilai besar dan bertanda positif. - Jika x bernilai besar dan bertanda positif, maka y mendekati nol dengan tanda negatif. (Grafik menurun).
  • 4. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 4 of 23  Grafik y = 𝑎 𝑥 untuk a > 1. Sifat – sifat: - Terdefinisi untuk semua x merupakan bilangan riil. - Jika x bernilai kecil dan bertanda negatif, maka y mendekati 0 dan bertanda positif. - Jika x bernilai besar dan bertanda positif, maka y bernilai besar dengan tanda positif. (Grafik naik). - Untuk x = 0, maka y = 1. d. Persamaan fungsi eksponen. - Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥) , maka f(x) = g(x) - Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑝 , maka f(x) = p. - Jika A {𝑎 𝑓(𝑥) }2 + B {𝑎 𝑓(𝑥) } + 𝐶 = 0, maka dapat diselesaikan dengan cara persamaan kuadrat. 2. Fungsi Logaritma a. Konsep: Suatu pemetaan daerah asal ke daerah hasil (fungsi) dengan domain tidak boleh lebih dari satu, dengan menggunakan sistem logaritma.
  • 5. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 5 of 23 b. Bentuk Umum: Jika 𝒂 𝒚 = x, dengan a ≥ 0, dan a ≠ 1, Maka berlaku: y = 𝒂 𝐥𝐨𝐠 𝒙 c. Monoton:  Turun Sifat – sifat: - Berlaku untuk 0 < a < 1. - Terdefinisi untuk semua x > 0. - Jika x mendekati nol, y semakin besar dan bertanda positif. - Untuk x = 1, y = 0. - Untuk x > 1, y bertanda negatif. Jika x semakin besar, y semakin kecil. (Monoton Turun).  Naik Sifat – sifat: - Berlaku untuk a > 1.
  • 6. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 6 of 23 - Terdefinisi untuk setiap x > 0. - Jika x mendekati nol, nilai y semakin kecil dan bertanda negatif. - Untuk x = 1, maka y = 0. - Untuk x > 1, y bertanda positif. Semakin besar x, maka y juga semakin besar (Monoton naik). d. Contoh soal dan Pembahasan: 1. 𝑀𝑖𝑠𝑎𝑙 2 𝑥 = 𝑎. 𝑎 + 23 𝑎 = 9. 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑘𝑎𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎. 𝑎2 + 8 = 9𝑎. 𝑎2 − 9𝑎 + 8 = 0.( 𝑆𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡)
  • 7. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 7 of 23 (a – 8) (a - 1). X1 = 8. X2 = 1. 2 𝑥 = 8. ∝ = 3. 2 𝑥 = 1. 𝛽 = 0. 𝛼 + 𝛽 = 3 + 0 = 3.(𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑎) 2. 𝑀𝑖𝑠𝑎𝑙 2 𝑥 = 𝑎. 2 𝑥.2 𝑥 − 12.2 𝑥 + 32 = 0. 𝑎2 − 12𝑎 + 32 = 0. ( a – 8 ) ( a – 4 ) A1 = 8. A2 = 4. 2 𝑥 = 8. 𝑥1 = 3. 2 𝑥 = 4. 𝑥2 = 2. x1.x2 = 3x2 = 6. (jawaban b). 3. Jawab: 4log(2𝑥2 − 3𝑥 + 7) = 4 𝑙𝑜𝑔16 2𝑥2 − 3𝑥 + 7 = 16 2𝑥2 − 3𝑥 − 9 = 0 (selesaikan dengan persamaan kuadrat). (2x + 3) (x - 3). X1 = -3/2. X2 = 3. 4 x -3/2 x 3 = -18 (jawaban b).
  • 8. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 8 of 23 e. Kesimpulan: Fungsi adalah suatu aturan yang menghubungkan daerah satu dengan daerah lain, secara tepat satu. Dari kedua fungsi yang telah dipelajari (Eksponen dan Logaritma), dapat disimpulkan bahwa fungsi eksponen dapat diselesaikan dengan menggunakan metode grafik, dan diselesaikan menurut aturan eksponen (bilangan berpangkat tinggi). Sedangkan fungsi logaritma, diselesaikan menggunakan metode grafik dan mengikuti aturan logaritma (invers nilai). Sistem persamaan linear dua dan tiga variabel (SPLDV dan SPLTV) a. Konsep: - Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) adalah Sistem persamaan yang memiliki 2 variabel dan 1 konstanta, dan diselesaikan secara garis lurus (linear). - Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) adalah Sistem persamaan yang memiliki 3 variabel dan 1 konstanta, dan diselesaikan secara garis lurus (linear). b. Bentuk Umum: ax + by + c = 0  2 Variabel. ax + by + cz = 0  3 Variabel. c. Metode Penyelesaian:
  • 9. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 9 of 23 1. Metode Grafik:  Yaitu merupakan salah satu teknik dalam penyelesaian sistem persamaan linear, yang menitik beratkan pada sistem koordinat atau grafik. (sumbu x, sumbu y).  Langkah:  Tuangkan permasalahan linear ke dalam bentuk model matematika. (“diketahui”).  Tentukan titik potong x dan y di garis koordinat.  Buatlah garis koordinat yang sesuai dengan permasalahan.  Titik potong tersebut, merupakan penyelesaian dari metode grafik, berbentuk (x,y). 2. Metode Subtitusi:  Merupakan salahsatu metode penyelesaian, dengan cara men- subtitusikan (mengganti) suatu variabel, ke dalam variabel lain.  Langkah:  Susun suatu pernyataan sistem persamaan linear dua / tiga variabel secara lurus.  Nyatakan suatu variabel yang akan diubah kedalam variabel lain.  Subtitusikan Nilai variabel yang telah ditemukan, ke dalam suatu persamaan linear lainnya. 3. Metode Eliminasi:  Merupakan salahsatu metode penyelesaian dengan cara mengeliminasi salahsatu variabelnya.  Langkah:  Susun suatu pernyataan sistem persamaan linear dua / tiga variabel secara lurus.
  • 10. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 10 of 23  Salahsatu atau kedua persamaan yang dipilih, dikalikan agar salahsatu koefisien dari variabelnya sama.  Eliminasi variabel tersebut dengan cara menggunakan operasi penjumlahan atau pengurangan.  Lakukan hal tersebut hingga seluruh variabel ditemukan hasilnya. 4. Metode Campuran:  Menggunakan perpaduan antara metode eliminasi dan subtitusi.  Langkah:  Gunakan eliminasi terlebih dahulu.  Setelah salah satu variabel diketahui, subtitusikan variabel tersebut ke dalam salahsatu persamaan. Selain ke-empat metode diatas, kita juga bisa menggunakan beberapa metode lainnya, yaitu:  Invers Matriks.  Determinan Sarrus (untuk 3 Variabel).  Eliminasi Gaus Jordan. d. Contoh Soal dan Pembahasan: Masalah yang berkaitan dengan penerapan SPLDV: Di dalam sebuah gedung pertunjukkan, terdapat 200 penonton. Harga karcis untuk anak – anak Rp.2.000,dan dewasa Rp. 3000. Apabilatotal hasil penjualan karcis tersebut adalah Rp. 510.000, maka berapabanyak penonton untuk anak – anak dan dewasa? Jawab: Misalkan: Anak – anak: x Orang Dewasa: y
  • 11. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 11 of 23 Diketahui: Persamaan 1: x + y = 200. Persamaan 2: 2000x + 3000y = 510.000 (Disederhanakan): 2x + 3y = 510. Kali ini, saya akan menggunakan metode campuran. Pertama, eliminasi terlebih dahulu kedua persamaan tersebut. x + y = 200  x2 2x + 2y = 400 2x + 3y = 510  x1 2x + 3y = 510 ---------------------------------- -- y = 110 orang. Kemudian, subtitusikan y ke salahsatu persamaan. x + y = 200.  x + 110 = 200.  x = 200 – 110  x = 90 orang Jadi,penonton dalam bioskoptersebutterdiri atas 90 orang anak – anak, dan 110 orang Dewasa. Masalah yang berkaitan dengan penerapan SPLTV:
  • 12. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 12 of 23 e. Kesimpulan: Setelah mempelajari SPLDV dan SPLTV, dapat disimpulkan bahwa 2 materi tersebut sangat berguna di kehidupan sehari – hari. Contohnya untuk menghitung harga barang, jumlah penonton, penghasilan dan lain – lain. Untuk menyelesaikannya, dapat menggunakan berbagai metode seperti Grafik, Eliminasi, Subtitusi, Campuran, Determinan Sarrus, Matriks dan Eliminasi Gaus Jordan.
  • 13. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 13 of 23 Sistem pertidaksamaan linear dua variabel a. Konsep: Suatu pertidaksamaan yang terdiri atas 2 variabel dan 1 konstanta, dan diselesaikan secara garis lurus (linear). b. Bentuk Umum: ax+by>c ax+by≥c ax+by<c ax+by≤c dengan: a koefisien untuk x, b merupakan koefisien dari y c merupakan konstanta dimana a,b,c anggota bilangan riil. dan a≠0,b≠0 . c. Metode penyelesaian Suatu penyelesaian dari pertidaksamaan linear biasanya digambarkan dengan grafik, adapun langkah-langkah dalam menggambar grafik pertidaksamaan linear yaitu sebagai berikut: 1. Ubah tanda pertidaksamaan linear menjadi persamaan. 2. Tentukan titik potong koordinat kartesius dengan sumbu x dan sumbu y. 3. Gunakan titik uji untuk menentukan daerah penyelesaian. 4. Gambarkan grafiknya dan beri arsiran pada daerah penyelesaiannya. d. Contoh soal dan Pembahasannya:
  • 14. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 14 of 23 e. Kesimpulan: Setelah mempelajari sistem pertidaksamaan linear, dapat kita simpulkan bahwa materi ini umumnya diselesaikan dengan metode grafik. Materi ini dapat diterapkan untuk menghitung keperluan sehari – hari seperti pembayaran pajak, luas tanah, perkiraan anggaran dan lain lain.
  • 15. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 15 of 23 Persamaan kuadrat a. Konsep: Suatu persamaan berpolinemial dua dan memiliki pangkat tinggi 2. b. Bentuk Umum: y = ax² + bx + c dengan a≠0. koefisien kuadrat a merupakan koefisien dari x² koefisien linear b merupakan koefisien dari x sedangkan c adalah Konstanta. c. Metode Penyelesaian:  Memfaktorkan, untuk bentuk persamaan kuadrat ax²+bx+c=0 maka kita harus menentukan dua buah bilangan yang jika dijumlahkan hasilnya b dan dikalikan menghasilkan c.  Melengkapkan kuadrat sempurna, merubah bentuk persamaan kuadrat menjadi bentuk kuadrat sempurna.  Menggunakan rumus abc. d. Contoh Soal dan Pembahasan: Carilah akar-akar dari persamaan kuadrat x² - 5x + 6 = 0 Jawab : x2 – 5x + 6 = 0 (cara memfaktorkan) <=> ( x-2 ) ( x-3 ) = 0 <=> x- 2 = 0 atau x – 3 = 0 <=> x = 2 atau x = 3 Sehingga himpunan penyelesaiannya adalah {2, 3}
  • 16. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 16 of 23 Tentukan himpunan penyelesaian persamaan x2 + 4x – 12 = 0 Penyelesaian : (menggunakan rumus abc) Berdasarkan persamaan diketahui bahwa a =1, b = 4, c = -12 selanjutnya koefisientersebutkita masukkan dalam rumus abc. x1,2 = (- b ± √b2 – 4ac) /2a <=> x1,2 =( - 4 ± √42 – 4 . 1. (-12) )/2.1 <=> x1,2 = (- 4 ± √16 + 48)/2 <=> x1,2 = (- 4 ± √64)/2 <=> x1,2 = (- 4 ± 8)/2 <=> x1,2 = (- 4 + 8) /2 atau x1,2 = (- 4 - 8 )/2 <=> x1 = 2 atau x2 = -6 Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {2,-6} e. Kesimpulan: Dari rumus umum persamaan kuadrat y = ax² + bx + c = 0, jika kita mencari akar-akar menggunakan pemfaktoran b diperoleh dari penjumlahan akar-akar dan c diperoleh dari perkalian akar-akar sehingga kita dapat memperoleh pernyataan: pertidaksamaan kuadrat a. Konsep: x2 – (x1 + x2) x + x1.x2 = 0
  • 17. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 17 of 23 Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang memiliki variabel paling tinggi berpangkat dua. b. Bentuk Umum: (i) ax² + bx + c > 0 (ii) ax² + bx + c ≥ 0 (iii) ax² + bx + c < 0 (iv) ax² + bx + c ≤ 0 dimana a, b, c dan x elemen bilangan riil dan a ≠ 0 c. Metode Penyelesaian: Sebelum kita bahas tentang metode penyelesaian pertidaksamaan kuadrat, kita akan ulas kembali tentang interval/selang serta grafik fungsi kuadrat yang akan membantu kita dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidak samaan kuadrat nantinya. 1. Interval / Selang Interval merupakan himpunan bagian bilangan riil. Sebuah interval dapat dilukiskan pada garis bilangan yang berbentuk ruas garis (segmen) dan terdapat tanda lebih tebal pada titik yang bersesuaian. 2. Grafik Fungsi Kuadrat
  • 18. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 18 of 23 Suatu Grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola dengan persamaan: y = ax²+bx+c dengan a, b, c elemen bilangan riil dan a ≠ 0. Grafik fungsi kuadrat ini memiliki sifat:  Jika a > 0 grafik fungsi terbuka ketas, dan sebaliknya jika a<0 grafik fungsi terbuka kebawah.  Memotong sumbu y jika x = 0 dan memotong sumbu x jika y = 0.  Titik potong terhadap sumbu x ditentukan oleh suatu nilai. Diskriminan (D=b²-4ac)berlaku ketentuan : 1. D>0 maka parabola memotong sumbux di dua titik. 2. D=0 maka parabola menyinggung sumbu x. 3. D<0 maka parabola tidak memotong sumbu x. Macam-macam Grafik fungsi kuadrat dapat ditentukan berdasarkan: a > 0 dan D < 0 maka termasuk definit positif, dan jika a < 0 dan D < 0 disebut definit negatif. Langkah-langkah menyelesaian Pertidaksamaan Kuadrat : 1. Ubahlah pertidaksamaan kuadrat menjadi persamaan kuadrat 2. Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat tersebut. 3. Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat pada garis bilangan.
  • 19. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 19 of 23 4. Tentukan mana yang termasuk daerah positif, dan mana yang termasuk daerah negatif. 5. Tuliskan Himpunan Penyelesaian sesuai soal yang diminta. d. Contoh soal dan pembahasan:  Tentukan himpunanpenyelesaian dari 𝑥2 – 2x – 24 < 0 Jawab: 𝑥2 – 2x – 24 < 0 ( x - 6 ) ( x + 4 ) < 0 x1 = 6 x2 = -4 Apabila diletakkan ke garis bilangan,daerah yang berharga negatif adalah -4 < x < 6 sehingga daerah tersebut merupakan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan 𝑥2 – 2x – 24 < 0.  Tentukan himpunan penyelesaian x2 – 2x – 3 ≤ 0 Jawab :  Bentuk menjadi persamaan x2 – 2x – 3 = 0  Difaktorkan (x – 3) (x + 1) = 0, maka x = 3 atau x=-1 Berdasarkan soal daerah yang diminta ≤ 0 berarti yang bertanda -, sehingga berdasarkan gambar: HP { x │ -1 ≤ x ≤ 3 }. e. Kesimpulan:
  • 20. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 20 of 23 Setelah mempelajari Pertidaksamaan kuadrat, maka dapat disimpulkan bahwa persoalan di materi ini dapat diselesaikan dengan difaktorkan (cara persamaan kuadrat) atau menggunakan rumus abc. Kemudian, ditentukan daerah penyelesaiannya melalui Interval (garis bilangan) dan dibuat Himpunan Penyelesaiannya. Pertidaksamaan pecahan a. Konsep: Pertidaksamaan yang memiliki pembilang dan penyebut. b. Bentuk Umum: 𝑓(𝑥) 𝑔(𝑥) > 0. 𝑓(𝑥) 𝑔(𝑥) < 0. 𝑓(𝑥) 𝑔(𝑥) ≥ 0. 𝑓(𝑥) 𝑔(𝑥) ≤ 0. c. Metode penyelesaian dari pertidaksamaan pecahan adalah: 1. Ruas kanan dijadikan nol. 2. Samakan penyebut di ruas kiri. 3. Faktorkan pembilang dan penyebut (jika bisa). 4. Cari nilai-nilai variabel yang menyebabkan pembilang dan penyebutnya sama dengan nol (harga nol untuk pembilang dan penyebut). 5. Gambar garis bilangan yang memuat semua nilai yang didapatkan pada langkah 4. Apapun tanda pertidaksamaannya, harga nol untuk penyebut selalu digambardengan titik putih (penyebut suatu pecahan tidak boleh sama dengan 0 agar pecahan tersebut mempunyai nilai). 6. Tentukan tanda (+) atau (–) pada masing-masing interval. d. Contoh soaldan pembahasan :
  • 21. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 21 of 23 1. Harga nol pembilang: –5x + 20 = 0 –5x = –20 → x = 4 Harga nol penyebut: x – 3 = 0 → x = 3 Garis bilangan: → x = 3 digambar menggunakan titik putih karena merupakan harga nol untuk penyebut Jadi penyelesaiannya: {x | 3 < x ≤ 4}. 2.
  • 22. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 22 of 23 Harga nol pembilang: x – 2 = 0 atau x + 1 = 0 x = 2 atau x = –1 Harga nol penyebut: tidak ada, karena penyebut tidak dapat difaktorkan dan jika dihitung nilai diskriminannya: D = b2 – 4.a.c => 12 – 4.1.1 => 1 – 4 = –3 Nilai Diskriminannya negatif, sehingga persamaan tersebut tidak mempunyai akar real. (Catatan: jika nilai D-nya tidak negatif, gunakan rumus abc untuk mendapat harga nol-nya) Garis bilangan: Jadi penyelesaiannya: {x | x ≤ –1 atau x ≥ 2} e. Kesimpulan Pertidaksamaan pecahan adalah suatu pertidaksamaan yang memiliki pembilang dan penyebut. Metode penyelesaiannya adalah dengan menjadikan 0 ruas kanan, menyamakan penyebut ruas kiri, memfaktorkan pembilang dan penyebut jika bisa, lalu mencari nilai x. Setelah itu, masukkan nilai x dari pembilang dan penyebut ke dalam garis bilangan, dan tentukan intervalnya. Sumber:
  • 23. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 23 of 23 rumus-matematika.com LKS Matematika Peminatan Bank Soal Matematika.