Posisi radio komunitas sangat penting untuk pluralisme media, partisipasi publik, transparansi pemerintah, dan kebebasan berekspresi. Karakter radio komunitas adalah berbasis komunitas, independen, dan partisipatif. Keberadaan radio komunitas ditentukan oleh seberapa kuat dukungan dan partisipasi dari komunitasnya. Beberapa tantangan ke depan adalah pemahaman bersama tentang penyiaran komunitas, peningkatan partisipasi masyarakat
Radio Komunitas: Menjaga dan Menghidupi Lilin Kecil
1. RADIO KOMUNITAS:
MENJAGA DAN MENGHIDUPI
„LILIN KECIL‟
Disampaikan pada acara Launching dan Diskusi Buku
“HIDUP NYAMAN BERSAMA BENCANA: Pengalaman Radio Komunitas Lintas
Merapi.”
Senin, 12 November 2012 di Ruang Auditorium FISIP UAJY
masboi@yahoo.c
Yohanes Widodo
om
2. Pointers diskusi...
1.
Posisi radio komunitas Lintas Merapi dan konstelasi radio
komunitas pada umumnya.
2.
Perubahan kebijakan pemerintah dalam hal pengaturan
frekuensi/siaran digital dan dampaknya bagi radio
komunitas
3.
Pelauang perkembangan ICT bagi radio komunitas
4.
Pilar utama keberadaan dan perkembangan radio
komunitas
5.
Regenerasi di radio komunitas
6.
Tantangan/agenda radio komunitas
7.
Buku: format, isi, perspektif dan hal-hal teknis lain
3. Radio power...
“Radio affects most intimately, person-to-person, offering
a world of unspoken communication between writer-speaker
and the listener”. -- Marshall McLuhan
"TV gives everyone an image, but radio gives birth to a
million images in a million brains." -- Peggy Nooman
"The radio only has one side when it should have two. It is
now a mere distribution device so I would make a suggestion:
turn this device into a media distribution where the
listener not only hear but also speak and where the
listener is not an isolated subject but is interconnected.
From this perspective, the radio should go from being a
supplier entity to be organized by subject networks sending
and receiving”. -- Bertolt Brecht
4.
Radio could be the most wonderful public
communication system imaginable, a gigantic system
of channels—could be that is if it were capable not only
of transmitting but of receiving, of making listeners
hear but also speak, not of isolating them but of
connecting them -- Bertolt Brecht
You don’ t work for the radio station. You work for
the people out there -- Wolfman Jack
5. Posisi radio komunitas
Keberadaan radio komunitas sangat penting:
Pluralisme media
Partisipasi publik
Transparansi dan akuntabilitas pemerintah.
Freedom of speech and freedom of expression
Mengajak masyarakat berbicara
Karakter Radio komunitas
Berbasis komunitas
Independent
Partisipatif
6. Konstelasi radio komunitas
Aktivitas sukarela yang didukung oleh komunitas.
Bicara radio komunitas adalah berbicara tentang
pribadi, manusia—warga masyarakat.
Proses dua arah yang membuat mereka berdaya sehingga
mampu mengidentifikasi masalah mereka dan menciptakan
solusi.
Memungkinkan orang biasa untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan untuk perubahan hidup mereka ke
arah yang positif.
Kolaborasi untuk menyiarkan program yang focus pada
isu/kepentingan local.
Sangat dinamis, otonom, non-komersial, dan sangat
bergantung pada bagaimana komunitasnya mampu menjaga
untuk tetap bisa survive.
7.
Media komunikasi akar rumput, untuk membangun
ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based
economies), dan punya kekuatan „politis‟ untuk
mewujudkan clean and good goverment.
Wacana, gerakan, dan perjuangan meletakkan radio
komunitas dalam posisi yang ada seperti sekarang tidak
bisa dipisahkan dengan gerakan civil society dan
demokratisasi yang berkembang menjelang dan pasca
1998.
Bagian dari upaya penguatan masyarakat sipil, saat media
mainstream tidak memberi ruang bagi anggota
masyarakat/komunitas untuk berekspresi atau beraspirasi.
Pasca reformasi, radio komunitas telah mendapatkan
tempat dalam Undang-Undang Penyiaran.
8.
Pasca reformasi, radio komunitas muncul bak jamur
di musim hujan, namun banyak juga radio
komunitas yang kemudian bubar dan gulung tikar.
Keberadaan radio komunitas ditentukan oleh
seberapa kuat komunitas dan penggiatnya bisa
menjaga dan menghidupinya. Dengan karakternya
yang sifatnya voluntarisme, maka daya tahan dan
passion penggiatnya betul-betul menjadi faktor
penentu.
9. Kenapa Lintas Merapi tetap bisa eksis?
Radio Lintas Merapi sudah membuktikan eksistensinya.
Dibutuhkan oleh masyarakat
Mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
Mampu menjadi „ruang bermain‟, tempat
berkumpul, belajar, dan berinteraksi (public sphere).
Pusat kebudayaan atau pusat pembelajaran bagi
masyarakat.
Kedekatan atau kaitan dengan Merapi .
Menjadikan masyarakat waspada saat Merapi
mengancam, bangkit setelah bencana, dan hidup
nyaman saat Merapi dalam kondisi normal.
10. Siaran digital dan radio
komunitas
Digitalisasi menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan dan
ketidakefisienan pada penyiaran analog.
Efisiensi dan optimalisasi: kanal siaran dan infrastruktur
penyiaran, seperti menara pemancar, antena, dan saluran
transmisi.
Gambar lebih bersih dan suara yang lebih jernih.
Sistem penyiaran radio digital (digital audio) berjalan melalui
multiplexing.
Setiap stasiun radio menempati slot di multiplex dengan bit
rate yang sama atau berbeda sesuai kebutuhan.
Satu kanal bisa diisi dengan lebih dari enam frekuensi
sekaligus.
Konsekuensi: peralatan yang sebelumnya atau selama ini
digunakan tidak bisa digunakan lagi.
11. ICT dan radio komunitas
Kemampuan yang lebih dibandingkan platform siaran
tradisional.
Frekuensi radio terbatas 2,5 km (komunitas)
Streaming jangkauan tak terbatas (seluruh dunia) lokal,
regional, nasional, internasional.
Konvergensi lebih efektif: teks, gambar, suara, video.
Jangkauan lebih luas, resource lebih banyak (wawancara
Skype?)
Penyiar bisa siaran dari mana saja.
Materi dari internet: bahan siaran terjemahkan dlm bhs
lokal.
Web-site: etalase (shop-front) radio, punya peluang untuk
memasukkan agregasi berita local, galeri foto, blog, jadwal,
12. Pilar keberlanjutan radio
komunitas
Girard (2007) dan Fairbairn (2009):
Community ownership&control (kepemilikan &kontrol
komunitas)
Community participation (partisipasi komunitas)
Community service
Not-for-profit business model
Independence
Lush and Urgoiti (2012):
Social sustainability
Institutional sustainability
Financial sustainabiliy
13. Kunci keberlanjutan radio
komunitas
Social sustainability:
Kepemilikan komunitas secara efektif.
Seluruh segmen/kelompok (komunitas-komunitas di
dalam komunitas) terwakili di dalam radio.
Institutional sustainability:
Meliputi legislasi, keseluruhan strategi dan rencana
aksi dan kebijakan internal, demokrasi internal,
pelatihan dan partisipasi, struktur yang demokratis,
manajemen teknologi yang layak, dan memiliki
jaringan yang baik.
Financial sustainability:
Meliputi beragam aspek, dari membangun anggaran
yang realistis untuk mengidentifikasi peluang financial
di tingkat lokal, nasional, dan internasional, dan lainlain.
14. Financial Sustainability
Media komunitas biasanya secara ekonomi pas-pasan
Media komunitas sebagai social enterprise (perusahaan
sosial).
Seperti halnya perusahaan, radio komunitas harus bisa
mendapatkan uang, melalui aktivitas-aktivitas yang bisa
menghasilkan pemasukan.
Dukungan internal: donasi, skema keanggotaan, pemasukan
dari pengumuman/berita, kartu lagu, pemasukan dari
layanan/jasa, dll
Dukungan dari sumber lain: pemerintah/NGO menawarkan
platform untuk komunikasi social dan keterlibatan public
Kemampuan mengontrol biaya.
15. Manajemen radio komunitas
Radio ini untuk apa?
Untuk mencapai tujuan
butuh manajemen
Hub and spoke model vs
vertical/pyramid (top down
management).
Proses manajemen:
Assess
Prioritise
Formulate
Delegate
Communicate
Monitor
Evaluate
Kesalahan fatal
Weak leadership
A „blame‟ culture
Poor communication
Conflict
Excessive bureaucracy
Dampak: Merusak etos
kerja dan reputasi
16.
Managing people
Program, planning, and production: Winning
the audiences „to make good programmes
popular and popular programmes good‟.
Leadership!
Leading team
Creativity
Regular Meeting > Discussion: Past
performance and future plan
Planning!
Specific
Measurable
Achievable
Realistic
Time-related
Pelatihan jangka
pendek
Ketrampilan teknis
dan pemeliharaan
alat
Pelatihan computer
tingkat lanjut
Pengembangan
program
Perencanaan
strategis, pengemb
angn organisasi
dan kebijakan
17. Regenerasi SDM
Rekrutmen, kaderisasi, menjaga agar mereka yang
terlibat tetap nyaman dan kerasan.
Mereka mendapatkan sesuatu, tidak dalam bentuk
uang, tapi pengalaman, jaringan, kesempatan.
Sejauh mana mempromosikan voluntarisme
komitmen kepada komunitas dan passion mereka
terhadap dunia penyiaran.
Keberadaan sukarelawaan sangat penting untuk
menjaga keberlangsungan radio komunitas.
Mendonasikan waktu dan tenaga tanpa bayaran
lebih memperhitungkan keuntungan social dan
mendapatkan reward dari kontribusi mereka.
18.
Orang akan (lebih) tertarik utk terlibat dlm produksi
program dan tugas-tugas lain jika mereka percaya
terhadap radio dan merasa bahwa investasi mereka
dalam bentuk waktu dan tenaga akan mendapat
mendapat imbalan dalam bentuk pengakuan dan
penghargaan dari masyarakat.
Menjadikan posisi penyiar (dan pengelola radio)
bergengsi aktualisasi diri
Radio harus menarik menjadikan radio bergengsi
Branding yang kuat (on air maupun aktivitas off-air)
Mendapatkan “sesuatu” dari radio.
19. Tantangan dan agenda ke
depan
Perlu kerjasama dan kolaborasi dengan pemangku
kepentingan: masyarakat, elemen masyarakat sipil
(LSM/NGO, PT/universitas) dan pemerintah.
Tantangan dan agenda:
1. Pemahaman yang sama tentang penyiaran
komunitas
2. Partisipasi komunitas
3. Kebijakan internal
4. Pengembangan kapasitas
5. Funding
6. Kerjasama dengan pemangku kepentingan
7. Hubungan dengan regulator
20.
Pemahaman yang sama tentang penyiaran
komunitas
Apakah pengelola radio komunitas telah memiliki
consensus atau pemahaman yang sama tentang
konsep penyiaran komunitas serta konsep partisipasi,
governance, not-for profit dalam konteks komunitas
Partisipasi komunitas
Bagaimana pengelola radio komunitas melibatkan
komunitasnya dalam pengelolaan radio, diskusi dan
pengambilan keputusan dlm hal penyusunan konten
program, format, penjadwalan siaran dan produksi
program.
21.
Partisipasi komunitas:
Interaksi melaui telepon, SMS, komentar.
Partisipasi dalam penyusunan program
konsultasi secara regular terkait konten
program, format, jadwal.
Tujuannya agar program lebih variatif, lebih
banyak kepala yang berperan.
Keberagaman
aspirasi, minat, kebutuhan, pandangan warga
perlu terefleksikan dlm program radio.
Mencari dan menemukan keunikan program (tidak
meniru radio swasta atau RRI).
22. Kebijakan internal
Bagaimana mengembangkan kebijakan editorial atau kode etik
yang dapat melibatkan anggota komunitas dan menjaga
independensi dan integritas radio?
Bagaimana memperkuat system keuangan dan secara financial
lebih akuntabel dan transparan terhadap komunitasnya?
Pengembangan kapasitas
Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan pelatihan? Apa yang perlu
dilakukan untuk menjamin kebutuhan itu bisa terpenuhi?
Bagaimana mengembangkan ketrampilan dan teknik untuk
melibatkan komunitas lebih jauh dalam penentuan
program, produksi program, dan pengelolaan radio?
23. Kerjasama dengan pemangku kepentingan
Membangun solidaritas dan kolaborasi dengan pemangku
kepentingan?
Menjaga independensi dari tekanan kekuatan politik dan bisnis dan
dengan demikian menjaga integritas dan kepercayaan komunitas
Kerjasama yang kuat dengan kelompok masyarakat sipil lain
Funding
Panduan tentang layanan dan tarif.
Eksplorasi cara-cara kreatif untuk menambah jumlah sumber
pendanaan
Memperkuat pendekatan iklan dan pemasaran?
Bagaiana mendatangkan pendanaan dan/atau local authority
funding?
24. Hubungan dengan regulator
Bagaimana menjalin hubungan dengan regulator?
Bagaimana bernegosiasi dengan regulator?
Bagaimana mengajak dan mengundang regulator untuk
mau mengembangkan kapasitas dan keberlangsungan
radio.
Radio komunitas bisa meyakinkan regulator bahwa
industri penyiaran harus mendukung penyiaran
komunitas sebagai upaya membangun kapasitas baik
melalui kontribusi dalam bentuk pelatihan,
pendampingan, pertukaran program, penggunaan
peralatan transmisi atau dalam bentuk subsidi.
25. Evaluasi dampak radio
Isu utama terkait keberlanjutan radio komunitas:
menjamin bahwa radio ini memiliki dampak
seperti diharapkan.
Terkait dengan seluruh bidang di radio komunitas:
Apakah seluruh bagian dari komunitas terwakili?
Apakah program relevan dan merespon kebutuhan
pengembangan komunitas.
Merefleksikan iklim/suasana internal radio:
Apakah semuanya berfungsi seperti yang
diharapkan?
Apakah radio secara financial bisa dijamin?
Apakah struktur organisasi sudah baik dan menjamin
ini semua?
26. Tiga tingkatan untuk evaluasi dampak radio
Internal di radio: seperti apa suasana yang ada dan
apa dampaknya bagi organisasi? Seperti apa
keterwakilan komunitas, dan apakah mereka
memiliki semacam keterlibatan komunitas?
Produksi : program (on air), aktivitas lain (off air),
dan peran pengelola radio dalam komunitas.
Apakah semua berjalan on the track sesuai dengan
rencana strategis?
Apakah perubahan real pada komunitas bisa terjadi
seperti yang diharapkan? Bagaimana perubahan itu
bisa dimungkinkan dan terjadi karena kehadiran
radio?
27. Tentang buku
Kelebihan
Melengkapi referensi tentang radio komunitas dan kiprah
komunitas “akar rumput” di Indonesia masih relatif jarang.
Kolaborasi antara akademisi dan praktisi.
Kekurangan
Desain sampul: judul kurang menonjol (kurang eye catching).
Tulisan editor dan LPPM bisa di luar gambar Merapi
Layout masih kurang well-designed. Mungkin bisa digunakan
software Indesign atau Pagemaker.
Editing kurang ketat; banyak ditemui typos.
Ada informasi yang sama yang berulang atau muncul di
beberapa tulisan, editor perlu lebih cermat.