SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
MODEL PEMBELAJARAN
CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ( CLIS )
Oleh
MADE MARTIN RUSMAJA
NIM 1329041146
Kelas A
Semester 1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCASARJANA ( S2 )
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2014
Model Pembelajaran CLIS ( Children Learning In Science )
A. Pengertian
Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada satu lingkungan belajar yang dilakukan
secara aktif. Proses pembelajaran di kelas seharusnya sudah mengarah kepada
peran aktif siswa (student centered).
Pembelajaran yang bersifat student centered menggunakan
teori belajar konstruktivistik yang membantu siswa untuk membentuk kembali,
atau mentransformasi informasi baru sehingga menghasilkan suatu kreasi
pemahaman baru. Salah satu alternatif model pembelajaran yang berlandaskan
paradigma konstruktivistik adalah Children Learning in Science (CLIS).
Model CLIS dikemukakan oleh Driver di Inggris. Children’s Learning In
Science (CLIS) berarti anak belajar dalam sains. Sciences dalam bahasa
Indonesia ditulis sains atau Ilmu Pengetahuan Alam, didefinisikan sebagai suatu
kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya
secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya
ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap
ilmiah (Rohadi, 2001). Conant dalam Subiyanto (1990), mendefinisikan sains
sebagai bangunan konsep yang saling berhubungan sebagai hasil dari eksperimen
dan observasi. Sedangkan menurut Fisher dalam Riyanto (2000), sains adalah
bangunan pengetahuan yang diperoleh menggunakan metode berdasarkan
observasi, dengan adanya konsep-konsep baru tersebut kemudian akan mendorong
dilakukannya eksperimen.
Berdasarkan definisi sains dapat diketahui bahwa ada dua aspek yang penting
dari sains yaitu proses sains dan produk sains. Proses sains adalah metode, prosedur
dan cara-cara untuk menyelidiki dan memecahkan masalah-masalah sains.
Sedangkan produk sains adalah hasil dari proses berupa fakta, prinsip, konsep dan
hukum sains (Claxton, 1991 dalam Riyanto, 2000). Unsur Sains meliputi proses,
sikap dan produk, maka pembelajaran sains hendaknya dapat melibatkan siswa
dengan ketiga unsur tersebut. Artinya tidak menekankan pada salah satu unsur dan
mengabaikan unsur lain, melalui keterlibatan ini siswa diharapkan memiliki sikap
ilmiah (jujur, teliti, ulet, tekun dan disiplin).
Dari beberapa penelitian sebelumnya, mengungkapkan bahwa pengaruh model
pembelajaran CLIS pada pokok bahasan tertentu dapat meningkatkan pemahaman
konsep siswa. Kajian lain menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan
hasil belajar siswa pada ranah kognitif, efektif, dan psikomotor setelah
diimplementasikan model CLIS yang telah dikembangkan.
Seperti dikemukakan oleh E. Rohimah Adi Maulana (2002;9) Model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran.
Dahlan dalam N.Nurlela (2001:1) mengatakan bahwa yaitu suatu model
mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam
penyusunan kurikulum, mengatur materi pelajaran dan memberi petunjuk kepada
pengajar dikelas. Model pembelajaran merupakan rencana dalam mengajar yang
direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu dalam pembelajaran.
Rencana pembelajaran ini meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran.
Model CLIS dikembangkan oleh kelompok Children’s Learning In Science di
Inggris yang dipimpin oleh Driver. Tahap – Tahapan Children’s Learning In
Sciencemenurut Driver:
1. Tahap orientasi ( orientation )
Tahap orientasi merupakan tahapan yang dilakukan guru dengan tujuan
untuk memusatkan perhatian siswa. Orientasi dapat dilakukan dengan cara
menunjukkan berbagai fenomena yang terjadi di alam, kejadian yang dialami siswa
dalam kehidupan sehari-hari atau demonstrasi. Selanjutnya menghubungkannya
dengan topik yang akan dibahas.
2. Tahap pemunculan gagasan ( elicitation of ideas)
Kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan oleh guru untuk
memunculkan gagasan siswa tentang topik yang dibahas dalam pembelajaran. Cara
yang dilakukan bisa dengan meminta siswa untuk menuliskan apa saja yang mereka
ketahui tentang topik yang dibahas atau bisa dengan cara menjawab pertanyaan
uraian terbuka yang diajukan oleh guru. Bagi guru tahapan ini merupakan upaya
eksplorasi pengetahuan awal siswa.Oleh karena itu, tahapan ini dapat juga
dilakukan melalui wawancara internal. Wawancara internal disini dilakukan dengan
cara guru bertanya kepada siswa tentang penghantar panas. Jawaban siswa
dikumpulkan kepada guru. Kemudian guru mememberikan pertanyaan yang
sama,tapi jawaban pada sesi ini dijawab secara terbuka bagi beberapa siswa sebagai
sampel dalam memacu atau memunculkan gagasan siswa yang ada.
3. Tahap penyusunan ulang gagasan ( restructuring of ideas)
Tahap ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu: pengungkapan dan pertukaran
gagasan ( clarification and exchange), pembukaan pada situasi konflik ( eksposure
to conflict situation), serta konstruksi gagasan baru dan evaluasi ( construction of
new ideas and evaluation). Pengungkapan dan pertukaran gagasan merupakan
upaya untuk memperjelas atau mengungkapkan gagasan awal siswa tentang suatu
topik secara umum, misalnya dengan cara mendiskusikan jawaban siswa pada
langkah kedua dalam kelompok kecil, kemudian salah satu anggota kelompok
melaporkan hasil diskusi ke seluruh kelas. Dalam kegiatan ini guru tidak
membenarkan atau menyalahkan gagasan siswa.Pada tahap pembukaan ke situasi
konflik, siswa diberi kesempatan untuk mencari pengertian ilmiah yang sedang
dipelajari di dalam buku teks.Selanjutnya siswa mencari beberapa perbedaan antara
konsep awal mereka dengan konsep ilmiah yang ada dalam buku teks.Tahap
kontruksi gagasan baru dan evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mencocokkan
gagasan yang sesuai dengan fenomena yang dipelajari guna mengkontruksi gagasan
baru.Siswa diberi kesempatan untuk melakukan percobaan atau observasi,
kemudian mendiskusikannya dalam kelompok untuk menyusun gagasan baru.
4. Tahap penerapan gagasan (application of ideas)
Pada tahap ini siswa dibimbing untuk menerapkan gagasan baru yang
dikembangkan melalui percobaan atau observasi ke dalam situasi baru.Gagasan
baru yang sudah direkonstruksi dalam aplikasinya dapat digunakan untuk
menganalisis isu-isu dan memecahkan masalah yang ada di lingkungan. Misalnya
dengan cara siswa mencari dan mencatat benda yang mereka temukan di sekitar
sekolah yang merupakan kegiatan yang berhubungan dengan topik pembelajaran
sebanyak mungkin sesuai waktu yang diberikan.
5. Tahap pemantapan gagasan(review change in ideas)
Konsepsi yang telah diperoleh siswa perlu diberi umpan balik oleh guru untuk
memperkuat konsep ilmiah tersebut. Dengan demikian, siswa yang konsepsi
awalnya tidak konsisten dengan konsep ilmiah akan dengan sadar mengubahnya
menjadi konsep ilmiah.
Model Pembelajaran Konstruktivisme
Dengan semakin berkembangnya zaman maka terjadilah pergeseran-pergeseran
cara pandang atau paradigma pada berbagai bidang dalam kehidupan ini. Termasuk
dalam dunia pendidikan terjadi pergeseran paradigma, dari teori psikologi
behavioristik menjadi teori konstruktivistik. Dalam teori behavioristik, belajar
dipandang sebagai suatu sistem respons tingkah laku terhadap rangsangan fisik.
Pendidik yang menggunakan kerangka behaviorik biasanya merencanakan suatu
kurikulum dengan menyusun isi pengetahuan menjadi bagian-bagian kecil yang
ditandai dengan suatu keterampilan tertentu (Suparno,2001:58).
Menurut (Lie, 2002:2) dalam Suparno (2001:58) “dalam pandangan kaum
behavioris, siswa dianggap pasif, butuh motivasi luar dan dipengaruhi
reinforcement. Jadi dalam teori behavioristik, proses pembelajaran berpusat pada
guru dan “otak seorang peserta didik adalah ibarat botol kosong yang siap diisi
dengan ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan sang maha guru ”
Dalam teori konstruktivis memiliki pandangan lain mengenai konsep belajar.
Menurut kaum konstruktivis, “belajar merupakan proses aktif pelajar
mengkonstruksi arti, teks, dialog, pengalaman fisik, dan lain-lain” (Suparno,
2001:61). siswa harus membangun sendiri pengetahuannya, dan guru dapat
membantu dengan cara-cara mengajar yang membuat proses ini menjadi bermakna.
Lebih lanjut Nur (2000:3) mengemukakan bahwa;
“… teori ini menganjurkan peranan yang lebih aktif bagi siswa dalam
pembelajaran mereka sendiri dibandingkan dengan apa yang saat ini dilaksanakan
pada mayoritas kelas”.
Karena penekanannya pada mahasiswa sebagai siswa yang aktif, strategi
konstruktivis sering disebut pengajaran yang berpusat pada siswa atau student-
centered instruction.
Dalam pembelajaran konstrktivisme dikenal beberapa model pembelajaran,
yaitu : model siklus belajar (learning siclus model), model pembelajaran generatif
(generative learning model), model pembelajaran interaktif (interactive learning
model), model CLIS (children learning in science) dan strategi pembelajaran
kooperatif atau CLS (cooperative learning strategies) (Nono Sutarno, 2007:8.12).
Tiap-tiap model pembelajaran tersebut memiliki karakteristik yang khas, tetapi
semuanya mengembangkan kemampuan struktur kognitif untuk membangun
pengetahuan sendiri melalui berpikir rasional.
Model pembelajaran CLIS ( Children Learning In Science) merupakan model
pembelajaran yang berusaha mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatu
masalah tertentu dalam pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan
berdasarkan hasil pengamatan atau percobaan. Model pembelajaran CLIS
merupakan kerangka berpikir untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan
terjadinya kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa dalam kegiatan
pengamatan dan percobaan dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS)
melalui tahapan-tahapan: (1) orientasi, (2) Pemunculan gagasan, (3) penyusunan
ulang gagasan (melalui langkah-langkah: (a) pengungkapan dan pertukaran
gagasan, (b) pembukaan situasi konflik, (c) konstruksi gagasan baru dan Evaluasi),
(4) penerapan gagasan, dan (5) mengkaji ulang perubahan gagasan.
B. Landasan Pengembangan model pembelajaran CLIS
Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) yang dikembangkan
oleh Driver (dalam Adey, 1989). Driver menyatakan bahwa faktor bahasa dalam
proses berpikir termasuk dalam perubahan konseptual seperti yang tercantum pada
tahap pengungkapan dan pertukaran gagasan. Model pembelajaran dilandasi
pendangan konstruktivisme dari Piaget, dimana dalam proses belajar anak
membangun pengetahuannya sendiri dan banyak memperoleh pengetahuannya di
luar sekolah (Dahar, 1989). Oleh karena itu pembelajaran menekankan pada hands-
on/minds-on yang selama ini belum terlaksana dangan baik. Konstruktivisme yang
menggunakan kegiatan hands-on serta memberikan kesempatan yang luas untuk
melakukan dialog dengan guru dan teman-temannya akan dapat meningkatkan
pengembangan konsep dan keterampilan berpikir siswa (Horsley, 1990).
Keterampilan berpikir terdiri dari keterampilan berpikir dasar dan keterampilan
berpikir kompleks. Menurut Presseisen (dalam Costa, 1985) proses berpikir dasar
merupakan gambaran dari proses berpikir rasional dimana proses berpikir rasional
merupakan sekumpulan proses mental dari yang sederhana menuju yang kompleks.
Sementara itu menurut Novak (1979) proses berpikir dasar meliputi proses mental
yang merupakan gambaran berpikir rasional yang terdiri dari sepuluh kemampuan
yaitu menghafal (recalling), membayangkan (imagining), mengelompokkan
(classifiying), menggeneralisasikan (generalizing), membandingkan (comparing),
mengevaluasi (evaluating), menganalisis (analizing), mensintesis (synthesizing),
mendeduksi (deducing), dan menyimpulkan (infering). Keterampilan berpikir
kompleks merupakan perpaduan dari keterampilan berpikir rasional dengan proses
berpikir kompleks yang meliputi pemecahan masalah, pembuatan keputusan,
berpikir kritis. Melalui kegiatan belajar mengajar siswa tidak hanya diberi
penekanan pada penguasaaan konsep saja tetapi juga latihan berpikir dengan
melakukan pengamatan dan percobaan. Dengan hasil belajar siswa meningkat
diharapkan guru mampu: mencoba menerapkan model CLIS sebagai alternative
pembelajaran, mencoba menyusun LKS yang bervariasi dengan petunjuk yang
jelas, menggunakan metode bervariasi sehingga tidak membosankan, berusaha
melakukan percobaan untuk melatih berfikir rasional, melibatkan siswa secara
langsung dalam segala kegiatan, menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar,
dalam setiap kelompok ada tutor sebaya, kegiatan belajar mengajar memperhatikan
konsep awal siswa. Bagi peneliti berikutnya agar dapat mengadakan penelitian
sejenis dengan rancangan pembelajaran yang lebih komprehensif.
Tujuan pembelajaran CLIS adalah meningkatkan keterampilan berpikir rasional
siswa yang dilandasi pandangan konstruksivisme dengan memperhatikan
pengalaman dan konsep awal siswa sebagai sumber belajar. Yang perlu
diperhatikan dalam pembelajaran CLIS adalah situasi belajar yang terbuka dan
kesempatan bertanya secara bebas. Dalam model pembelajaran ini, siswa diberi
kesempatan untuk mengungkapkan berbagai gagasan tentang topik yang dibahas
dalam pembelajaran, mengungkapkan gagasan serta membandingkan gagasan
dengan gagasan siswa lainnya dan mendiskusikannya untuk menyamakan persepsi.
Selanjutnya siswa diberi kesempatan merekontruksi gagasan setelah
membandingkan gagasan tersebut dengan hasil percobaan, observasi atau hasil
mencermati buku teks. Di samping itu, siswa juga mengaplikasikan hasil
rekontruksi gagasan dalam situasi baru, dan berpikir kreatif.
C. Sintaks Model Pembelajaran CLIS
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Keterangan
Orientasi Guru bertanya
kepada
siswa: ”Apakah
kamu
pernah melihat es
yang
mencair?”
Siswa
menjawab:
” pernah/tidak ”
Guru
mendemonstrasikan
pencairan es
Pemunculan
gagasan
Mengajukan
tanya
jawab seputar
perubahan sifat
benda
dalam kahidupan
sehari-hari
Menjawab
pertanyaan
guru
Siswa ingin
mengetahui tentang
perubahan sifat
benda
Pengungkapan
dan Pertukaran
Gagasan
Memimpin siswa
mendiskusikan
jawaban-jawaban
pertanyaan dari
tahap
sebelumnya
dalam
kelompok kecil
Melakukan
diskusi
Salah satu anggota
kelompok
melaporkan hasil
diskusi ke seluruh
kelas
Pembukaan
Pada
Situasi Konflik
Mengamati dan
membimbing
kegiatan
siswa
Siswa mencari
pengertian
ilmiah yang
sedang dipelajari
Siswa mencari
beberapa perbedaan
antara konsep awal
mereka dengan
konsep ilmiah yang
ada dalam buku teks
Konstruksi
gagasan baru
dan
evaluasi
Mengamati dan
membimbing
kegiatan
siswa
Diskusi
kelompok
melakukan
percobaan
mengamati
perubahan
sifat benda
secara
langsung
Beberapa siswa
memerlukan
bimbingan
Penerapan
gagasan
Mengamati dan
membimbing
kegiatan
siswa
- Diskusi
- Menyampaikan
laporan didepan
kelas
- Menjawab
pertanyaan
Memeriksa kembali
jawaban
Pemantapan
gagasan
- Mengungkapkan
salah satu
konsepsi
awal dan
bandingkan
dengan
hasil percobaan.
- Melakukan
tanya
jawab.
- Melakukan
tanya
jawab seputar
perubahan sifat
benda untuk
memantapkan
gagasan
Siswa dibimbing
untuk mengetahui
perubahan sifat
benda
D. Kelebihan Model pembelajaran CLIS
Kelebihan model pembelajaran CLIS (Nuraiman Wijaya, 1997: 21-22)
1) Membiasakan siswa belajar mandiri dalam memecahkan suatu masalah
Orientasi
Pemunculan gagasan
awal
Penyusunan Gagasan
Pengungkapan & Pertukaran
gagasan
Pembukaan situasi
konflik
Konstruksi gagasan baru
Evaluasi
Penerapan Gagasan
Perbandingan
dengan gagasan
baru
2) Menciptakan kreativitas siswa untuk belajar sehingga tercipta suasana kelas
yang lebih nyaman dan kreatif, terjlainnya kerja sama sesama siswa dan
siswa terlibat secara langsung dalam melakukan kegiatan
3) Menciptakan belajar lebih bermakna, karena timbulnya kebanggaan siwa
menentukan sendiri konsep ilmiah yang sedang dipelajari dan siswa akan
bangga dengan hasil temuanya.
4) Guru dalam mengajkar akan lebih mudah, karena dapat menciptakan
suasana belajar yang lebih aktif, sehingga guru hanya menyediakan
berbagai masalah yang berhubungan dengan konsep yang diajarkannya,
sedangkan siswa bisa mencari sendiri jawabannya.
5) Guru dapat menciptakan alat-alat atau media pembelajaran yang sederhana
yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
E. Kelemahan Model pembelajaran CLIS
M.D Salwin (1996:8) mengemukakan beberapa kelemahan model
pembelajaran CLIS antara lain : guru dituntut untuk menyiapkan model
pembelajaran untuk setiap topik pelajaran dan sarana laboratorium harus lengkap.
Selainitu, bagi siswa yang belum ternbiasa belajar mandiri atau berkelompok akan
merasa asing dan sulit untuk dapat menguasai konsep.
Bagan Struktur Umum Model CLIS
(Sumber: Driver dalam Adey, 1989)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SD Negeri 3 Busungbiu
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : V (Lima) / 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 X Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan
perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses
B. Kompetensi Dasar
4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik
sementara maupun tetap
C. Indikator
1. Mendeskripsikan sifat benda sesudah mengalami perubahan sebagai
hasil suatu proses.
2. Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perubahan pada benda.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model CLIS, siswa
mampu mendeskripsikan sifat benda sesudah mengalami perubahan
sebagai hasil suatu proses.
2. Melalui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model CLIS, siswa
mampu mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perubahan pada
benda.
E. Materi Ajar
Perubahan sifat benda
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Children Learning In Science (CLIS)
Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan, percobaan,
pengamatan dan penugasan.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pendahuluan :
a. Mengkondisikan semua siswa untuk berdoa menurut agama dan
kepercayaan masing-masing. (taqwa)
b. Melakukan presensi terhadap siswa. (disiplin)
c. Menyiapkan alat-alat pelajaran. (persiapan)
d. Memberikan apersepsi, dengan cara mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang menggiring siswa pada materi yang akandibahas.
(komunikatif)
Pertanyaan : Anak-anak, apa kalian pernah melihat es yang mencair?
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti :
a. Eksplorasi
Tahap Orientasi
1) Siswa dibantu guru mendemonstrasikan proses pencairan es.
(perhatian)
Tahap Pemunculan Gagasan
2) Siswa dan guru mengajukan tanya jawab seputar perubahan sifat
benda dalam kehidupan sehari-hari
b. Elaborasi
Tahap Pengungkapan Dan Pertukaran Gagasan
3) Siswa dibagi kedalam 8 kelompok dengan beranggotakan 4 siswa,
untuk melakukan diskusi.
4) Siswa diberikan LKPD berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus
diselesaikan masing-masing kelompok. (tanggungjawab)
5) Siswa mendiskusikan jawaban yang ada di dalam LKPD.
(kerjasama, teliti, disiplin)
6) Salah satu anggota kelompok melaporkan hasil diskusi ke seluruh
kelas.(berani, percaya diri)
Tahap Pembukaan Pada Situasi Konflik
7) Siswa mencari beberapa perbedaan antara konsep awal mereka
dengan konsep ilmiah yang ada dalam buku teks berdasarkan hasil
diskusi.
Tahap Konstruksi Gagasan Baru Dan Evaluasi
8) Siswa mendapat penjelasan tentang langkah-langkah menjawab
pertanyaan LKPD melalui percobaan secara berkelompok / diskusi.
(perhatian)
9) Siswa melakukan percobaan mengamati perubahan sifat benda
secara langsung. ( kerjasama, teliti, tertib ).
Tahap Penerapan Gagasan
10) Siswa menyampaikan hasil percobaan didepan kelas dan kelompok
lainnya menanggapi hasil percobaan yang telah dipaparkan.
(berani, percaya diri)
c. Konfirmasi
Tahap Pemantapan Gagasan
11) Guru mengungkapkan salah satu konsepsi awal siswa kemudian
membandingkan dengan hasil percobaan.
12) Guru bertanya jawab kepada siswa seputar perubahan sifat benda
untuk memantapkan gagasan.
Penutup :
a. Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman/simpulan
pelajaran.
b. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan, dengan cara memberikan soal tes formatif. (jujur)
c. Guru memberikan tugas.
H. Media dan Sumber Belajar
Media
Es batu, lilin, kaki tiga, korek api, kertas, tatakan, mentega, air panas, gelas,
penutup gelas, kapur barus, gula, air panas, sendok, garam, kangkung segar
dan busuk, paku baru dan berkarat sebagai media percobaan perubahan sifat
benda.
Sumber Belajar
1. Haryanto. 2007. Sains Jilid 5 untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta:
Erlangga.
2. Azmiyawati, Choiril. dkk. IPA 5 Salingtemas Untuk Kelas V SD/MI.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional.
I. Penilaian
1. Prosedur : Posttest (tertulis)
2. Jenis penilaian
Penilaian hasil (Tes formatif)
3. Alat penilaian :
Soal isian
1) Peristiwa mengecilnya bentuk kapur barus setelah diletakan di
lemari dalam beberapa minggu menunjukan peristiwa ….
2) Benda yang dapat mengalami perkaratan yaitu ….
3) Gula larut didalam air setelah diaduk beberapa saat
menunjukkan peristiwa perubahan sifat benda yang terjadi
karena proses …
4) Benda yang dapat berubah sifat bila dicampur dengan air yaitu
….
5) Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat disebut ….
4. Kunci jawaban
1) Penyubliman
2) Besi
3) Pemanasan
4) Tepung
5) Membeku
5. Skor penilaian
1) Skor tiap nomor memiliki bobot 1.
2) Skor perolehan maksimal 100.
3) Nilai akhir (NA) siswa = skor perolehan
skor maksimal
X 100
REFERENSI
Adey, P. 1989.Adolecent Development and School Science. England
Cahyono, Didik. 2012. Model Pembelajaran CLIS.
http://areknerut.wordpress.com /2012/11/16/model-pembelajaran-children-
learning-in-science-clis/ (diakses 26 Juni 2014 20.00 wita)
Harjoso, Ali. 2013. Implementasi model pembelajaran konstruktivist.
http://www.stkippgrismp.ac.id/?p=1393 (diakses 09 Maret 2014)
Lipoppy, Titty. 2012. Model Pembelajaran CLIS. http://titybelajar.blogspot.com
/2012/06/model-pembelajaran-clis.html (diakses pada 27 Juni 2014 19.35 wita)
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana
Ogie Berru. 2012. Model Pembelajaran Clis. http://ogie-
berru.blogspot.com/2012/12/model-pembelajaran-clis.html
http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/radiasi/article/view/680
ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/viewFile/2015/1756

More Related Content

What's hot

Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaranDani Novita Rahma
 
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanPengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanRizal Fahmi
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Thufailah Mujahidah
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES Andina Aulia Rachma
 
Rpp k 13 pembelajaran abad 21 (discovery learning)
Rpp k 13 pembelajaran abad 21 (discovery learning)Rpp k 13 pembelajaran abad 21 (discovery learning)
Rpp k 13 pembelajaran abad 21 (discovery learning)yeti rachmawati
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docRawindyAuliiaHapsari
 
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Fitri Yusmaniah
 
RPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial EmosionalRPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial EmosionalNurilFile
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 
tugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxtugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxLisnaNuraida
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikTuti Lestari
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfsteffaniemalauhollo
 
KONEKSI ANTAR MATERI_TOPIK 3_PPDP.docx
KONEKSI ANTAR MATERI_TOPIK 3_PPDP.docxKONEKSI ANTAR MATERI_TOPIK 3_PPDP.docx
KONEKSI ANTAR MATERI_TOPIK 3_PPDP.docxsatrioFajarP
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranrizka_pratiwi
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Hafiza .h
 
Rpp SAINS Kelas II Semester I
Rpp SAINS Kelas II Semester IRpp SAINS Kelas II Semester I
Rpp SAINS Kelas II Semester INastiti Rahajeng
 
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbDContoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbDUwes Chaeruman
 

What's hot (20)

Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
 
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanPengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
Rpp k 13 pembelajaran abad 21 (discovery learning)
Rpp k 13 pembelajaran abad 21 (discovery learning)Rpp k 13 pembelajaran abad 21 (discovery learning)
Rpp k 13 pembelajaran abad 21 (discovery learning)
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
 
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
 
RPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial EmosionalRPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial Emosional
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
tugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxtugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docx
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentik
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
KONEKSI ANTAR MATERI_TOPIK 3_PPDP.docx
KONEKSI ANTAR MATERI_TOPIK 3_PPDP.docxKONEKSI ANTAR MATERI_TOPIK 3_PPDP.docx
KONEKSI ANTAR MATERI_TOPIK 3_PPDP.docx
 
Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositoriStrategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Rpp SAINS Kelas II Semester I
Rpp SAINS Kelas II Semester IRpp SAINS Kelas II Semester I
Rpp SAINS Kelas II Semester I
 
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbDContoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
 

Viewers also liked

Teknik Pengolahan Hasil Penilaian Psikomotor dan Afektif
Teknik Pengolahan Hasil Penilaian Psikomotor dan AfektifTeknik Pengolahan Hasil Penilaian Psikomotor dan Afektif
Teknik Pengolahan Hasil Penilaian Psikomotor dan AfektifKhanifah Inabah
 
Teori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranTeori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranDEWI49
 
[2] pemetaan sk kd pai sma xi
[2] pemetaan sk kd pai sma xi[2] pemetaan sk kd pai sma xi
[2] pemetaan sk kd pai sma xikhusnulvivi
 
Aliran modern dalam islam makalah
Aliran modern dalam islam   makalahAliran modern dalam islam   makalah
Aliran modern dalam islam makalahHamdan Rifa'i
 
Presentation tesis
Presentation tesisPresentation tesis
Presentation tesisroyhatudin
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanTjoetnyak Izzatie
 
Silabus Dalam Kurikulum
Silabus Dalam KurikulumSilabus Dalam Kurikulum
Silabus Dalam KurikulumDina Hasanah
 
Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal
Pemikiran Pendidikan Muhammad IqbalPemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal
Pemikiran Pendidikan Muhammad IqbalAas Firdausy
 
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropah
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropahsejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropah
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropahsaadiah alidrus
 
Telaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMATelaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMAyuliartiramli
 
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan IslamPendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan IslamMythaChan
 
Filsafat ilmu pengetahuan agama
Filsafat ilmu pengetahuan agamaFilsafat ilmu pengetahuan agama
Filsafat ilmu pengetahuan agamarara wibowo
 
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Jocareture Interprises
 
Telaah Sk, KD, dan Indikator Kompetensi
Telaah Sk, KD, dan Indikator KompetensiTelaah Sk, KD, dan Indikator Kompetensi
Telaah Sk, KD, dan Indikator KompetensiHendri yana
 
Kurikulum pai di tiap jenjang madrasah
Kurikulum pai di tiap jenjang madrasahKurikulum pai di tiap jenjang madrasah
Kurikulum pai di tiap jenjang madrasahaiieriie
 
Materi tekanan hidrostatis
Materi tekanan hidrostatisMateri tekanan hidrostatis
Materi tekanan hidrostatiskykur
 
Filsafat humanisme dan perkembangannya
Filsafat humanisme dan perkembangannyaFilsafat humanisme dan perkembangannya
Filsafat humanisme dan perkembangannyaRudi Sudirdja
 

Viewers also liked (20)

Proposal disertasi
Proposal disertasiProposal disertasi
Proposal disertasi
 
Teknik Pengolahan Hasil Penilaian Psikomotor dan Afektif
Teknik Pengolahan Hasil Penilaian Psikomotor dan AfektifTeknik Pengolahan Hasil Penilaian Psikomotor dan Afektif
Teknik Pengolahan Hasil Penilaian Psikomotor dan Afektif
 
CLI Pathways to School Improvement
CLI Pathways to School ImprovementCLI Pathways to School Improvement
CLI Pathways to School Improvement
 
Teori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranTeori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaran
 
[2] pemetaan sk kd pai sma xi
[2] pemetaan sk kd pai sma xi[2] pemetaan sk kd pai sma xi
[2] pemetaan sk kd pai sma xi
 
Aliran modern dalam islam makalah
Aliran modern dalam islam   makalahAliran modern dalam islam   makalah
Aliran modern dalam islam makalah
 
Presentation tesis
Presentation tesisPresentation tesis
Presentation tesis
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikan
 
Silabus Dalam Kurikulum
Silabus Dalam KurikulumSilabus Dalam Kurikulum
Silabus Dalam Kurikulum
 
Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal
Pemikiran Pendidikan Muhammad IqbalPemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal
Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal
 
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropah
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropahsejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropah
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropah
 
Telaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMATelaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMA
 
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan IslamPendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
 
Filsafat ilmu pengetahuan agama
Filsafat ilmu pengetahuan agamaFilsafat ilmu pengetahuan agama
Filsafat ilmu pengetahuan agama
 
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
 
Telaah Sk, KD, dan Indikator Kompetensi
Telaah Sk, KD, dan Indikator KompetensiTelaah Sk, KD, dan Indikator Kompetensi
Telaah Sk, KD, dan Indikator Kompetensi
 
Kurikulum pai di tiap jenjang madrasah
Kurikulum pai di tiap jenjang madrasahKurikulum pai di tiap jenjang madrasah
Kurikulum pai di tiap jenjang madrasah
 
Analisis pemetaan sk kd pai
Analisis pemetaan sk kd paiAnalisis pemetaan sk kd pai
Analisis pemetaan sk kd pai
 
Materi tekanan hidrostatis
Materi tekanan hidrostatisMateri tekanan hidrostatis
Materi tekanan hidrostatis
 
Filsafat humanisme dan perkembangannya
Filsafat humanisme dan perkembangannyaFilsafat humanisme dan perkembangannya
Filsafat humanisme dan perkembangannya
 

Similar to CLIS MODEL

322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatifmuhammad husnul fikri
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Nadia Anwar
 
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxGrant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxLeli85
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaranmarnosumarno2
 
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaranPendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaranAsri Maulida Ramadhani
 
Assigment prof madya dr christina l send
Assigment prof madya dr christina l sendAssigment prof madya dr christina l send
Assigment prof madya dr christina l sendkirutping71
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaransmk n 4 padang
 
Penerapan model pembelajaran learning cycle 5
Penerapan model pembelajaran learning cycle 5Penerapan model pembelajaran learning cycle 5
Penerapan model pembelajaran learning cycle 5Nana Umar Sumarna
 
Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Nur Ismirawati
 
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...safitkafit
 
Model pembelajaran generatif
Model pembelajaran generatifModel pembelajaran generatif
Model pembelajaran generatifAchyar Mounthead
 

Similar to CLIS MODEL (20)

322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973
 
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxGrant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaranPendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
 
Ctl
Ctl Ctl
Ctl
 
Assigment prof madya dr christina l send
Assigment prof madya dr christina l sendAssigment prof madya dr christina l send
Assigment prof madya dr christina l send
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
Penerapan model pembelajaran learning cycle 5
Penerapan model pembelajaran learning cycle 5Penerapan model pembelajaran learning cycle 5
Penerapan model pembelajaran learning cycle 5
 
Penaksiran tgsn 3
Penaksiran tgsn 3Penaksiran tgsn 3
Penaksiran tgsn 3
 
Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel
 
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...
 
Kajian induktif
Kajian induktifKajian induktif
Kajian induktif
 
Model Pembelajaran Terpadu
Model Pembelajaran TerpaduModel Pembelajaran Terpadu
Model Pembelajaran Terpadu
 
Teori belajar gestalt
Teori belajar gestaltTeori belajar gestalt
Teori belajar gestalt
 
4 modelnl
4 modelnl4 modelnl
4 modelnl
 
Model pembelajaran generatif
Model pembelajaran generatifModel pembelajaran generatif
Model pembelajaran generatif
 
Teori konsruktivis
Teori konsruktivisTeori konsruktivis
Teori konsruktivis
 

More from martinrusmaja

Langkah pembuatan ptk
Langkah pembuatan ptkLangkah pembuatan ptk
Langkah pembuatan ptkmartinrusmaja
 
Tesis Made Martin Rusmaja
Tesis Made Martin RusmajaTesis Made Martin Rusmaja
Tesis Made Martin Rusmajamartinrusmaja
 
Permendikbud no 81 a 2014
Permendikbud no 81 a 2014Permendikbud no 81 a 2014
Permendikbud no 81 a 2014martinrusmaja
 
Peredaran darah manusia S2 Pendas Undiksha 2014
Peredaran darah manusia S2 Pendas Undiksha 2014Peredaran darah manusia S2 Pendas Undiksha 2014
Peredaran darah manusia S2 Pendas Undiksha 2014martinrusmaja
 
Hakikat bahasa dan sastra anak
Hakikat bahasa dan sastra anakHakikat bahasa dan sastra anak
Hakikat bahasa dan sastra anakmartinrusmaja
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikanmartinrusmaja
 
Mengajari bayi membaca
Mengajari bayi membacaMengajari bayi membaca
Mengajari bayi membacamartinrusmaja
 
Biografi jean piaget
Biografi jean piagetBiografi jean piaget
Biografi jean piagetmartinrusmaja
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikanmartinrusmaja
 
Psikologi pendidikan, undiksha, busungbiu, pendas, pascasarjana
Psikologi pendidikan, undiksha, busungbiu, pendas, pascasarjanaPsikologi pendidikan, undiksha, busungbiu, pendas, pascasarjana
Psikologi pendidikan, undiksha, busungbiu, pendas, pascasarjanamartinrusmaja
 

More from martinrusmaja (11)

Langkah pembuatan ptk
Langkah pembuatan ptkLangkah pembuatan ptk
Langkah pembuatan ptk
 
Tesis Made Martin Rusmaja
Tesis Made Martin RusmajaTesis Made Martin Rusmaja
Tesis Made Martin Rusmaja
 
Ips civic community
Ips civic communityIps civic community
Ips civic community
 
Permendikbud no 81 a 2014
Permendikbud no 81 a 2014Permendikbud no 81 a 2014
Permendikbud no 81 a 2014
 
Peredaran darah manusia S2 Pendas Undiksha 2014
Peredaran darah manusia S2 Pendas Undiksha 2014Peredaran darah manusia S2 Pendas Undiksha 2014
Peredaran darah manusia S2 Pendas Undiksha 2014
 
Hakikat bahasa dan sastra anak
Hakikat bahasa dan sastra anakHakikat bahasa dan sastra anak
Hakikat bahasa dan sastra anak
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Mengajari bayi membaca
Mengajari bayi membacaMengajari bayi membaca
Mengajari bayi membaca
 
Biografi jean piaget
Biografi jean piagetBiografi jean piaget
Biografi jean piaget
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Psikologi pendidikan, undiksha, busungbiu, pendas, pascasarjana
Psikologi pendidikan, undiksha, busungbiu, pendas, pascasarjanaPsikologi pendidikan, undiksha, busungbiu, pendas, pascasarjana
Psikologi pendidikan, undiksha, busungbiu, pendas, pascasarjana
 

Recently uploaded

Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaMonaAmelia
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

CLIS MODEL

  • 1. MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ( CLIS ) Oleh MADE MARTIN RUSMAJA NIM 1329041146 Kelas A Semester 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCASARJANA ( S2 ) UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014
  • 2. Model Pembelajaran CLIS ( Children Learning In Science ) A. Pengertian Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada satu lingkungan belajar yang dilakukan secara aktif. Proses pembelajaran di kelas seharusnya sudah mengarah kepada peran aktif siswa (student centered). Pembelajaran yang bersifat student centered menggunakan teori belajar konstruktivistik yang membantu siswa untuk membentuk kembali, atau mentransformasi informasi baru sehingga menghasilkan suatu kreasi pemahaman baru. Salah satu alternatif model pembelajaran yang berlandaskan paradigma konstruktivistik adalah Children Learning in Science (CLIS). Model CLIS dikemukakan oleh Driver di Inggris. Children’s Learning In Science (CLIS) berarti anak belajar dalam sains. Sciences dalam bahasa Indonesia ditulis sains atau Ilmu Pengetahuan Alam, didefinisikan sebagai suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah (Rohadi, 2001). Conant dalam Subiyanto (1990), mendefinisikan sains sebagai bangunan konsep yang saling berhubungan sebagai hasil dari eksperimen dan observasi. Sedangkan menurut Fisher dalam Riyanto (2000), sains adalah bangunan pengetahuan yang diperoleh menggunakan metode berdasarkan observasi, dengan adanya konsep-konsep baru tersebut kemudian akan mendorong dilakukannya eksperimen. Berdasarkan definisi sains dapat diketahui bahwa ada dua aspek yang penting dari sains yaitu proses sains dan produk sains. Proses sains adalah metode, prosedur dan cara-cara untuk menyelidiki dan memecahkan masalah-masalah sains. Sedangkan produk sains adalah hasil dari proses berupa fakta, prinsip, konsep dan hukum sains (Claxton, 1991 dalam Riyanto, 2000). Unsur Sains meliputi proses, sikap dan produk, maka pembelajaran sains hendaknya dapat melibatkan siswa dengan ketiga unsur tersebut. Artinya tidak menekankan pada salah satu unsur dan
  • 3. mengabaikan unsur lain, melalui keterlibatan ini siswa diharapkan memiliki sikap ilmiah (jujur, teliti, ulet, tekun dan disiplin). Dari beberapa penelitian sebelumnya, mengungkapkan bahwa pengaruh model pembelajaran CLIS pada pokok bahasan tertentu dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Kajian lain menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, efektif, dan psikomotor setelah diimplementasikan model CLIS yang telah dikembangkan. Seperti dikemukakan oleh E. Rohimah Adi Maulana (2002;9) Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran. Dahlan dalam N.Nurlela (2001:1) mengatakan bahwa yaitu suatu model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam penyusunan kurikulum, mengatur materi pelajaran dan memberi petunjuk kepada pengajar dikelas. Model pembelajaran merupakan rencana dalam mengajar yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu dalam pembelajaran. Rencana pembelajaran ini meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Model CLIS dikembangkan oleh kelompok Children’s Learning In Science di Inggris yang dipimpin oleh Driver. Tahap – Tahapan Children’s Learning In Sciencemenurut Driver: 1. Tahap orientasi ( orientation ) Tahap orientasi merupakan tahapan yang dilakukan guru dengan tujuan untuk memusatkan perhatian siswa. Orientasi dapat dilakukan dengan cara menunjukkan berbagai fenomena yang terjadi di alam, kejadian yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari atau demonstrasi. Selanjutnya menghubungkannya dengan topik yang akan dibahas. 2. Tahap pemunculan gagasan ( elicitation of ideas) Kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan oleh guru untuk memunculkan gagasan siswa tentang topik yang dibahas dalam pembelajaran. Cara yang dilakukan bisa dengan meminta siswa untuk menuliskan apa saja yang mereka ketahui tentang topik yang dibahas atau bisa dengan cara menjawab pertanyaan
  • 4. uraian terbuka yang diajukan oleh guru. Bagi guru tahapan ini merupakan upaya eksplorasi pengetahuan awal siswa.Oleh karena itu, tahapan ini dapat juga dilakukan melalui wawancara internal. Wawancara internal disini dilakukan dengan cara guru bertanya kepada siswa tentang penghantar panas. Jawaban siswa dikumpulkan kepada guru. Kemudian guru mememberikan pertanyaan yang sama,tapi jawaban pada sesi ini dijawab secara terbuka bagi beberapa siswa sebagai sampel dalam memacu atau memunculkan gagasan siswa yang ada. 3. Tahap penyusunan ulang gagasan ( restructuring of ideas) Tahap ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu: pengungkapan dan pertukaran gagasan ( clarification and exchange), pembukaan pada situasi konflik ( eksposure to conflict situation), serta konstruksi gagasan baru dan evaluasi ( construction of new ideas and evaluation). Pengungkapan dan pertukaran gagasan merupakan upaya untuk memperjelas atau mengungkapkan gagasan awal siswa tentang suatu topik secara umum, misalnya dengan cara mendiskusikan jawaban siswa pada langkah kedua dalam kelompok kecil, kemudian salah satu anggota kelompok melaporkan hasil diskusi ke seluruh kelas. Dalam kegiatan ini guru tidak membenarkan atau menyalahkan gagasan siswa.Pada tahap pembukaan ke situasi konflik, siswa diberi kesempatan untuk mencari pengertian ilmiah yang sedang dipelajari di dalam buku teks.Selanjutnya siswa mencari beberapa perbedaan antara konsep awal mereka dengan konsep ilmiah yang ada dalam buku teks.Tahap kontruksi gagasan baru dan evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mencocokkan gagasan yang sesuai dengan fenomena yang dipelajari guna mengkontruksi gagasan baru.Siswa diberi kesempatan untuk melakukan percobaan atau observasi, kemudian mendiskusikannya dalam kelompok untuk menyusun gagasan baru. 4. Tahap penerapan gagasan (application of ideas) Pada tahap ini siswa dibimbing untuk menerapkan gagasan baru yang dikembangkan melalui percobaan atau observasi ke dalam situasi baru.Gagasan baru yang sudah direkonstruksi dalam aplikasinya dapat digunakan untuk menganalisis isu-isu dan memecahkan masalah yang ada di lingkungan. Misalnya dengan cara siswa mencari dan mencatat benda yang mereka temukan di sekitar sekolah yang merupakan kegiatan yang berhubungan dengan topik pembelajaran sebanyak mungkin sesuai waktu yang diberikan.
  • 5. 5. Tahap pemantapan gagasan(review change in ideas) Konsepsi yang telah diperoleh siswa perlu diberi umpan balik oleh guru untuk memperkuat konsep ilmiah tersebut. Dengan demikian, siswa yang konsepsi awalnya tidak konsisten dengan konsep ilmiah akan dengan sadar mengubahnya menjadi konsep ilmiah. Model Pembelajaran Konstruktivisme Dengan semakin berkembangnya zaman maka terjadilah pergeseran-pergeseran cara pandang atau paradigma pada berbagai bidang dalam kehidupan ini. Termasuk dalam dunia pendidikan terjadi pergeseran paradigma, dari teori psikologi behavioristik menjadi teori konstruktivistik. Dalam teori behavioristik, belajar dipandang sebagai suatu sistem respons tingkah laku terhadap rangsangan fisik. Pendidik yang menggunakan kerangka behaviorik biasanya merencanakan suatu kurikulum dengan menyusun isi pengetahuan menjadi bagian-bagian kecil yang ditandai dengan suatu keterampilan tertentu (Suparno,2001:58). Menurut (Lie, 2002:2) dalam Suparno (2001:58) “dalam pandangan kaum behavioris, siswa dianggap pasif, butuh motivasi luar dan dipengaruhi reinforcement. Jadi dalam teori behavioristik, proses pembelajaran berpusat pada guru dan “otak seorang peserta didik adalah ibarat botol kosong yang siap diisi dengan ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan sang maha guru ” Dalam teori konstruktivis memiliki pandangan lain mengenai konsep belajar. Menurut kaum konstruktivis, “belajar merupakan proses aktif pelajar mengkonstruksi arti, teks, dialog, pengalaman fisik, dan lain-lain” (Suparno, 2001:61). siswa harus membangun sendiri pengetahuannya, dan guru dapat membantu dengan cara-cara mengajar yang membuat proses ini menjadi bermakna. Lebih lanjut Nur (2000:3) mengemukakan bahwa; “… teori ini menganjurkan peranan yang lebih aktif bagi siswa dalam pembelajaran mereka sendiri dibandingkan dengan apa yang saat ini dilaksanakan pada mayoritas kelas”. Karena penekanannya pada mahasiswa sebagai siswa yang aktif, strategi konstruktivis sering disebut pengajaran yang berpusat pada siswa atau student- centered instruction.
  • 6. Dalam pembelajaran konstrktivisme dikenal beberapa model pembelajaran, yaitu : model siklus belajar (learning siclus model), model pembelajaran generatif (generative learning model), model pembelajaran interaktif (interactive learning model), model CLIS (children learning in science) dan strategi pembelajaran kooperatif atau CLS (cooperative learning strategies) (Nono Sutarno, 2007:8.12). Tiap-tiap model pembelajaran tersebut memiliki karakteristik yang khas, tetapi semuanya mengembangkan kemampuan struktur kognitif untuk membangun pengetahuan sendiri melalui berpikir rasional. Model pembelajaran CLIS ( Children Learning In Science) merupakan model pembelajaran yang berusaha mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkan hasil pengamatan atau percobaan. Model pembelajaran CLIS merupakan kerangka berpikir untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa dalam kegiatan pengamatan dan percobaan dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) melalui tahapan-tahapan: (1) orientasi, (2) Pemunculan gagasan, (3) penyusunan ulang gagasan (melalui langkah-langkah: (a) pengungkapan dan pertukaran gagasan, (b) pembukaan situasi konflik, (c) konstruksi gagasan baru dan Evaluasi), (4) penerapan gagasan, dan (5) mengkaji ulang perubahan gagasan. B. Landasan Pengembangan model pembelajaran CLIS Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) yang dikembangkan oleh Driver (dalam Adey, 1989). Driver menyatakan bahwa faktor bahasa dalam proses berpikir termasuk dalam perubahan konseptual seperti yang tercantum pada tahap pengungkapan dan pertukaran gagasan. Model pembelajaran dilandasi pendangan konstruktivisme dari Piaget, dimana dalam proses belajar anak membangun pengetahuannya sendiri dan banyak memperoleh pengetahuannya di luar sekolah (Dahar, 1989). Oleh karena itu pembelajaran menekankan pada hands- on/minds-on yang selama ini belum terlaksana dangan baik. Konstruktivisme yang menggunakan kegiatan hands-on serta memberikan kesempatan yang luas untuk melakukan dialog dengan guru dan teman-temannya akan dapat meningkatkan pengembangan konsep dan keterampilan berpikir siswa (Horsley, 1990).
  • 7. Keterampilan berpikir terdiri dari keterampilan berpikir dasar dan keterampilan berpikir kompleks. Menurut Presseisen (dalam Costa, 1985) proses berpikir dasar merupakan gambaran dari proses berpikir rasional dimana proses berpikir rasional merupakan sekumpulan proses mental dari yang sederhana menuju yang kompleks. Sementara itu menurut Novak (1979) proses berpikir dasar meliputi proses mental yang merupakan gambaran berpikir rasional yang terdiri dari sepuluh kemampuan yaitu menghafal (recalling), membayangkan (imagining), mengelompokkan (classifiying), menggeneralisasikan (generalizing), membandingkan (comparing), mengevaluasi (evaluating), menganalisis (analizing), mensintesis (synthesizing), mendeduksi (deducing), dan menyimpulkan (infering). Keterampilan berpikir kompleks merupakan perpaduan dari keterampilan berpikir rasional dengan proses berpikir kompleks yang meliputi pemecahan masalah, pembuatan keputusan, berpikir kritis. Melalui kegiatan belajar mengajar siswa tidak hanya diberi penekanan pada penguasaaan konsep saja tetapi juga latihan berpikir dengan melakukan pengamatan dan percobaan. Dengan hasil belajar siswa meningkat diharapkan guru mampu: mencoba menerapkan model CLIS sebagai alternative pembelajaran, mencoba menyusun LKS yang bervariasi dengan petunjuk yang jelas, menggunakan metode bervariasi sehingga tidak membosankan, berusaha melakukan percobaan untuk melatih berfikir rasional, melibatkan siswa secara langsung dalam segala kegiatan, menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, dalam setiap kelompok ada tutor sebaya, kegiatan belajar mengajar memperhatikan konsep awal siswa. Bagi peneliti berikutnya agar dapat mengadakan penelitian sejenis dengan rancangan pembelajaran yang lebih komprehensif. Tujuan pembelajaran CLIS adalah meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa yang dilandasi pandangan konstruksivisme dengan memperhatikan pengalaman dan konsep awal siswa sebagai sumber belajar. Yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran CLIS adalah situasi belajar yang terbuka dan kesempatan bertanya secara bebas. Dalam model pembelajaran ini, siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan berbagai gagasan tentang topik yang dibahas dalam pembelajaran, mengungkapkan gagasan serta membandingkan gagasan dengan gagasan siswa lainnya dan mendiskusikannya untuk menyamakan persepsi. Selanjutnya siswa diberi kesempatan merekontruksi gagasan setelah
  • 8. membandingkan gagasan tersebut dengan hasil percobaan, observasi atau hasil mencermati buku teks. Di samping itu, siswa juga mengaplikasikan hasil rekontruksi gagasan dalam situasi baru, dan berpikir kreatif. C. Sintaks Model Pembelajaran CLIS Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Keterangan Orientasi Guru bertanya kepada siswa: ”Apakah kamu pernah melihat es yang mencair?” Siswa menjawab: ” pernah/tidak ” Guru mendemonstrasikan pencairan es Pemunculan gagasan Mengajukan tanya jawab seputar perubahan sifat benda dalam kahidupan sehari-hari Menjawab pertanyaan guru Siswa ingin mengetahui tentang perubahan sifat benda Pengungkapan dan Pertukaran Gagasan Memimpin siswa mendiskusikan jawaban-jawaban pertanyaan dari tahap sebelumnya dalam kelompok kecil Melakukan diskusi Salah satu anggota kelompok melaporkan hasil diskusi ke seluruh kelas Pembukaan Pada Situasi Konflik Mengamati dan membimbing kegiatan siswa Siswa mencari pengertian ilmiah yang sedang dipelajari Siswa mencari beberapa perbedaan antara konsep awal mereka dengan
  • 9. konsep ilmiah yang ada dalam buku teks Konstruksi gagasan baru dan evaluasi Mengamati dan membimbing kegiatan siswa Diskusi kelompok melakukan percobaan mengamati perubahan sifat benda secara langsung Beberapa siswa memerlukan bimbingan Penerapan gagasan Mengamati dan membimbing kegiatan siswa - Diskusi - Menyampaikan laporan didepan kelas - Menjawab pertanyaan Memeriksa kembali jawaban Pemantapan gagasan - Mengungkapkan salah satu konsepsi awal dan bandingkan dengan hasil percobaan. - Melakukan tanya jawab. - Melakukan tanya jawab seputar perubahan sifat benda untuk memantapkan gagasan Siswa dibimbing untuk mengetahui perubahan sifat benda D. Kelebihan Model pembelajaran CLIS Kelebihan model pembelajaran CLIS (Nuraiman Wijaya, 1997: 21-22) 1) Membiasakan siswa belajar mandiri dalam memecahkan suatu masalah
  • 10. Orientasi Pemunculan gagasan awal Penyusunan Gagasan Pengungkapan & Pertukaran gagasan Pembukaan situasi konflik Konstruksi gagasan baru Evaluasi Penerapan Gagasan Perbandingan dengan gagasan baru 2) Menciptakan kreativitas siswa untuk belajar sehingga tercipta suasana kelas yang lebih nyaman dan kreatif, terjlainnya kerja sama sesama siswa dan siswa terlibat secara langsung dalam melakukan kegiatan 3) Menciptakan belajar lebih bermakna, karena timbulnya kebanggaan siwa menentukan sendiri konsep ilmiah yang sedang dipelajari dan siswa akan bangga dengan hasil temuanya. 4) Guru dalam mengajkar akan lebih mudah, karena dapat menciptakan suasana belajar yang lebih aktif, sehingga guru hanya menyediakan berbagai masalah yang berhubungan dengan konsep yang diajarkannya, sedangkan siswa bisa mencari sendiri jawabannya. 5) Guru dapat menciptakan alat-alat atau media pembelajaran yang sederhana yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. E. Kelemahan Model pembelajaran CLIS M.D Salwin (1996:8) mengemukakan beberapa kelemahan model pembelajaran CLIS antara lain : guru dituntut untuk menyiapkan model pembelajaran untuk setiap topik pelajaran dan sarana laboratorium harus lengkap. Selainitu, bagi siswa yang belum ternbiasa belajar mandiri atau berkelompok akan merasa asing dan sulit untuk dapat menguasai konsep. Bagan Struktur Umum Model CLIS (Sumber: Driver dalam Adey, 1989)
  • 11. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SD Negeri 3 Busungbiu Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V (Lima) / 1 (Satu) Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 X Pertemuan) A. Standar Kompetensi 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses B. Kompetensi Dasar
  • 12. 4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap C. Indikator 1. Mendeskripsikan sifat benda sesudah mengalami perubahan sebagai hasil suatu proses. 2. Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perubahan pada benda. D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model CLIS, siswa mampu mendeskripsikan sifat benda sesudah mengalami perubahan sebagai hasil suatu proses. 2. Melalui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model CLIS, siswa mampu mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perubahan pada benda. E. Materi Ajar Perubahan sifat benda F. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran : Children Learning In Science (CLIS) Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan, percobaan, pengamatan dan penugasan. G. Langkah-langkah Pembelajaran Pendahuluan : a. Mengkondisikan semua siswa untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. (taqwa) b. Melakukan presensi terhadap siswa. (disiplin) c. Menyiapkan alat-alat pelajaran. (persiapan) d. Memberikan apersepsi, dengan cara mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang menggiring siswa pada materi yang akandibahas. (komunikatif) Pertanyaan : Anak-anak, apa kalian pernah melihat es yang mencair? e. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti : a. Eksplorasi
  • 13. Tahap Orientasi 1) Siswa dibantu guru mendemonstrasikan proses pencairan es. (perhatian) Tahap Pemunculan Gagasan 2) Siswa dan guru mengajukan tanya jawab seputar perubahan sifat benda dalam kehidupan sehari-hari b. Elaborasi Tahap Pengungkapan Dan Pertukaran Gagasan 3) Siswa dibagi kedalam 8 kelompok dengan beranggotakan 4 siswa, untuk melakukan diskusi. 4) Siswa diberikan LKPD berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus diselesaikan masing-masing kelompok. (tanggungjawab) 5) Siswa mendiskusikan jawaban yang ada di dalam LKPD. (kerjasama, teliti, disiplin) 6) Salah satu anggota kelompok melaporkan hasil diskusi ke seluruh kelas.(berani, percaya diri) Tahap Pembukaan Pada Situasi Konflik 7) Siswa mencari beberapa perbedaan antara konsep awal mereka dengan konsep ilmiah yang ada dalam buku teks berdasarkan hasil diskusi. Tahap Konstruksi Gagasan Baru Dan Evaluasi 8) Siswa mendapat penjelasan tentang langkah-langkah menjawab pertanyaan LKPD melalui percobaan secara berkelompok / diskusi. (perhatian) 9) Siswa melakukan percobaan mengamati perubahan sifat benda secara langsung. ( kerjasama, teliti, tertib ). Tahap Penerapan Gagasan 10) Siswa menyampaikan hasil percobaan didepan kelas dan kelompok lainnya menanggapi hasil percobaan yang telah dipaparkan. (berani, percaya diri) c. Konfirmasi Tahap Pemantapan Gagasan
  • 14. 11) Guru mengungkapkan salah satu konsepsi awal siswa kemudian membandingkan dengan hasil percobaan. 12) Guru bertanya jawab kepada siswa seputar perubahan sifat benda untuk memantapkan gagasan. Penutup : a. Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran. b. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, dengan cara memberikan soal tes formatif. (jujur) c. Guru memberikan tugas. H. Media dan Sumber Belajar Media Es batu, lilin, kaki tiga, korek api, kertas, tatakan, mentega, air panas, gelas, penutup gelas, kapur barus, gula, air panas, sendok, garam, kangkung segar dan busuk, paku baru dan berkarat sebagai media percobaan perubahan sifat benda. Sumber Belajar 1. Haryanto. 2007. Sains Jilid 5 untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga. 2. Azmiyawati, Choiril. dkk. IPA 5 Salingtemas Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional. I. Penilaian 1. Prosedur : Posttest (tertulis) 2. Jenis penilaian Penilaian hasil (Tes formatif) 3. Alat penilaian : Soal isian 1) Peristiwa mengecilnya bentuk kapur barus setelah diletakan di lemari dalam beberapa minggu menunjukan peristiwa …. 2) Benda yang dapat mengalami perkaratan yaitu ….
  • 15. 3) Gula larut didalam air setelah diaduk beberapa saat menunjukkan peristiwa perubahan sifat benda yang terjadi karena proses … 4) Benda yang dapat berubah sifat bila dicampur dengan air yaitu …. 5) Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat disebut …. 4. Kunci jawaban 1) Penyubliman 2) Besi 3) Pemanasan 4) Tepung 5) Membeku 5. Skor penilaian 1) Skor tiap nomor memiliki bobot 1. 2) Skor perolehan maksimal 100. 3) Nilai akhir (NA) siswa = skor perolehan skor maksimal X 100
  • 16. REFERENSI Adey, P. 1989.Adolecent Development and School Science. England Cahyono, Didik. 2012. Model Pembelajaran CLIS. http://areknerut.wordpress.com /2012/11/16/model-pembelajaran-children- learning-in-science-clis/ (diakses 26 Juni 2014 20.00 wita) Harjoso, Ali. 2013. Implementasi model pembelajaran konstruktivist. http://www.stkippgrismp.ac.id/?p=1393 (diakses 09 Maret 2014) Lipoppy, Titty. 2012. Model Pembelajaran CLIS. http://titybelajar.blogspot.com /2012/06/model-pembelajaran-clis.html (diakses pada 27 Juni 2014 19.35 wita) Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Ogie Berru. 2012. Model Pembelajaran Clis. http://ogie- berru.blogspot.com/2012/12/model-pembelajaran-clis.html http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/radiasi/article/view/680 ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/viewFile/2015/1756