SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
PERTANIAN BERKELANJUTAN




              OLEH :

  Ni Wayan Marsiningsih (1005105050)




        Agroekoteknologi
        Fakultas Pertanian
       Universitas Udayana
           Denpasar
              2010
KATA PENGANTAR

         Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
Pertanian Berkelanjutan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu Pertanian.
         Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
         Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
                                                  Denpasar, 30 November 2010
                                                  Penyusun




                                                                               i
DAFTAR ISI


Kata pengantar.......................................................................................................i
Daftar isi................................................................................................................ii
BAB I. Pendahuluan................................................................................................
1.1. Latar Belakang...............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3. Tujuan............................................................................................................2
BAB II. Pembahasan...............................................................................................
2.1 Pengertian Pertanian Berkelanjutan................................................................3
2.2 Konsep Dasar dalam Pertanian Berkelanjutan...............................................4
2.3 Langkah-langkah yang harus dilakukan..........................................................5
2.4 Kegiatan yang dapat menunjang Pertanian Berkelanjutan..............................5
BAB III. Penutup....................................................................................................
3.1. Kesimpulan....................................................................................................9
3.2. Saran...............................................................................................................9
Daftar Pustaka.....................................................................................................10




                                                                                                                               ii
BAB I

                              PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
       Tahun 1984 Indonesia mencapai swasembada beras dan merubah citra dari
negara pengimpor terbesar di dunia menjadi negara surplus beras. Disamping itu
tecapai pula mantapnya peningkatan produksi dan produktivitas beberapa
komoditas strategis lainnya yang berasal dari komoditas non beras. Keberhasilan
ini telah membawa dampak perbaikan terhadap pendapatan, kesejahteraan petani
dan masyarakat pada umumnya, terciptanya kesempatan kerja serta meningkatkan
ekspor non migas. Demikian pula keberhasilan pembangunan sektor pertanian
telah membawa dampak terhadap perubahan perilaku petani yang mulai beralih
dari usahatani subsisten ke usahatani semi komersial, dan dari usahatani tradisonal
kearah usahatani dengan teknologi yang lebih maju.
       Gelombang krisis yang dimulai tahun 1997 ternyata berdampak lebih
besar pada pembangunan ekonomi. Sampai saat bangsa ini mengawali abad 21
sudah terlihat beragam tantangan yang harus dihadapi oleh sektor pertanian,
seperti membanjirnya impor produk pertanian, produksi beras yang belum stabil,
degradasi sumber daya alam dan lingkungan, melemahnya daya beli, kesenjangan
produksi yang belum dapat teratasi dengan baik dan banyak lagi. Hampir semua
mengatakan bahwa krisis yang dialami adalah akibat globalisasi.
       Di banyak Negara berkembang, seperti pula di Indonesia dan terutama di
Asia, Afrika dan Amerika Latin, pembangunan berkelanjutan (sustainable
development) banyak diperbicangkan sebagai salah satu pilar pendekatan untuk
menuju kesejahteraan masyarakat. MDG ( Millenium Development Goals) tahun
2000 mentargetkan bahwa tahun 2015 akan menghapuskan kemiskinan dari
penduduk dunia yang hanya berpenghasilan kurang dari 1 dollar per hari,
kelaparan dan yang tak mampu mengakses air yang sehat untuk diminum, Artinya
kemiskinan, air yang sehat, dan produksi bahan makan akan terus menjadi agenda
utama. Konsekuensi dari pada hal tersebut adalah diperlukannya suatu integrasi
yang baik untuk meningkatkan produkstivitas ekonomi di dunia dan untuk
menggerakkan kembali penelitian dan pengembangan di Negara-negara maju




                                                                                 1
untuk memfokuskan pada masalah-masalah yang mampu memberikan alternatif
pemecahan dan memberikan dampak bagi Negara berkembang.
       Berkaitan dengan hal hal tersebut, sustainable development sebagai suatu
konsep berpikir ( conceptual framework), sangat diperlukan bagi Negara
berkembang seperti Indonesia. Secara prinsip pemahaman pembangunan
berkelanjutan mengedepankan pembangunan yang bermanfaat tidak hanya untuk
masyarakat pada masa sekarang tetapi juga dinikmati oleh masyarakat pada masa
akan datang dalam kurun waktu yang panjang. Suatu konsep yang efektif sebagai
kerangka pikir mengandung dua hal yang penting ( Hardi, 1999), yang pertama
adalah konsep tersebut merupakan suatu kerangka pemikiran yang memberikan
bantuan untuk menentukan prioritas dalam pemilihan-pemilihan indikator
kesejahteraan, dan yang kedua mendorong ( triggers) untuk melakukan
identifikasi variant variant atau indikator yang penting untuk masa depan.

1.2 Rumusan Masalah

   1. Pengertian Pertanian Berkelanjutan.
   2. Bagaimana konsep dasar dalam pertanian berkelanjutan?
   3. Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan?
   4. Kegiatan apa saja yang dapat menunjang pertanian berkelanjutan?

1.3 Tujuan

   1. Mengetahui pengertian dari pertanian berkelanjutan.
   2. Mengetahui konsep dasar dalam pertanian berkelanjutan.
   3. Mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam
     membangun pertanian berkelanjutan.
   4. Mengetahui kegiatan apa saja yang dapat menunjang pertanian
     berkelanjutan.




                                                                             2
BAB II
                                   PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertanian Berkelanjutan.
       Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan
sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya
yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources), untuk proses produksi
pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal
mungkin. Keberlanjutan yang dimaksud meliputi : penggunaan sumberdaya,
kualitas dan kuantitas produksi, serta lingkungannya. Proses produksi pertanian
yang berkelanjutan akan lebih mengarah pada penggunaan produk hayati yang
ramah terhadap lingkungan (Kasumbogo Untung, 1997).
       Pertanian organik merupakan salah satu bagian pendekatan pertanian
berkelanjutan, yang di dalamnya meliputi berbagai teknik sistem pertanian, seperti
tumpangsari (intercropping), penggunaan mulsa, penanganan tanaman dan pasca
panen. Pertanian organik memiliki ciri khas dalam hukum dan sertifikasi, larangan
penggunaan bahan sintetik, serta pemeliharaan produktivitas tanah. The
International    Federation   of   Organic   Agriculture   Movements    (IFOAM)
menyatakan bahwa pertanian organik bertujuan untuk:
a) Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dengan kuantitas memadai,
b) Membudidayakan tanaman secara alami,
c) Mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem
   pertanian,
d) Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah jangka panjang,
e) Menghindarkan seluruh bentuk cemaran yang diakibatkan penerapan teknik
   pertanian,
f) Memelihara keragaman genetik sistem pertanian dan sekitarnya, serta
g) Mempertimbangkan dampak sosial dan ekologis yang lebih luas dalam sistem
   usaha tani.




                                                                                3
2.2 Bagaimana konsep dasar dalam pertanian berkelanjutan?

       Pengembangan pertanian berkelanjutan merupakan konsep pertanian
dengan mengintegrasi faktor- faktor yang selama ini kurang begitu diperhatikan,
adapun faktor-faktor tersebut yaitu lingkungan pendamping, peternakan
profitabilitas, dan kemakmuran masyarakat petani. Atau dalam kata lain
Sustainable yang mengoptimalkan penggunaan lima alam kerajaan, yaitu
tanaman,   hewan,    bakteri,   jamur   dan   ganggang,   untuk     menghasilkan
keanekaragaman hayati-pangan, energi dan gizi. Selama ini petani beranggapan
bahwa menaikkan produksi pertanian hanya dengan menggunakan bahan-bahan
kimia yang tidak ramah lingkungan. Penggunaan bahan-bahan kimia yang tidak
ramah akan berdampak pada kandungan hasil bahan pangan yang dihasilkan
dengan kata lain tanpa mengandung residu berbahaya. Mengingat perkembangan
jaman dan tuntutan standar konsumen, baik kualitas maupun kuantitas sehingga
semua penunjang produksi pertanian dalam sektor on farm, meski berfikir untuk
beralih teknologi baru yang ramah lingkungan. Cara pertanian tersebut, dapat
menggunakan cara pertanian yang digabungkan dengan peternakan, sebagai
contoh : jika kita memiliki beberapa lahan, maka satu lahan kita gunakan untuk
menanam rumput gajah, yang akan digunakan untuk makanan ternak ( sapi perah,
kambing peranakan etawa, ataupun domba). Sedangkan lahan yang lain bisa kita
gunakan untuk bercocok tanam tanaman musiman, selain itu dapat kita gunakan
untuk memelihara ayam petelur, yang dibawah kandangnya dibuat kolam ikan lele
sehingga kotoran atau sisa pakan ternak dapat dimakan ikan lele. Selain
disamping-samping kandang ayam ditanami tanaman buah-buahan. Dari contoh
diatas maka dimaksudkan saat salah satu yang kita pelihara mengalami kegagalan
maka kita masih bisa mendapatkan hasil dari yang lain. Misalnya ketika harga
telur ayam rendah sehingga kita menderita kerugian dari hasil telur ayam, maka
kita masih mendapatkan hasil dari penjualan ikan dan buah-buahan.
       Konsep dasar pertanian berkelanjutan adalah mempertahankan ekosistem
alami lahan pertanian yang sehat, bebas dari bahan-bahan kimia yang meracuni
lingkungan. Pertanian berkelanjutan memutus ketergantungan terhadap pupuk dan
pestisida kimiawi dalam kegiatan pertanian. Sehingga lingkungan pertanian yang
sehat dan berkelanjutan dapat terus diupayakan.



                                                                               4
Kemudian dalam konsep dasar pertanian berkelanjutan kita mengenal dua
istilah yang mirip tapi tak sama. Yaitu istilah ‘pertanian alami’ dan ‘pertanian
organik’. Kedua istilah tersebut seringkali dianggap sama. Namun, jika dikaji
lebih mendalam, maka kita akan menemukan perbedaan yang sangat mendasar
pada kedua istilah tersebut.

2.3 Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan?

       Langkah yang bisa ditempuh adalah pertama meningkatkan kesadaran
pertanian berkelanjutan. Kedua setiap pihak yang berkait dengan pertanian
melaksanakan     prinsip-prinsip   pertanian   berkelanjutan.   Ketiga   dukungan
konsumen yang tidak mengkonsumsi produk pertanian yang tidak ramah
lingkungan. Langkah operasional yang bisa dilaksanakan adalah : melaksanakan
pengolahan tanaman minimal sebanyak mungkin menggunakan pupuk organik,
melaksanakan pengendalian hama penyakit dengan bahan yang ramah lingkungan.

2.4 Kegiatan apa saja yang dapat menunjang pertanian berkelanjutan?

       Beberapa kegiatan yang diharapkan dapat menunjang dan memberikan
kontribusi dalam meningkatkan keuntungan produktivitas pertanian dalam jangka
panjang, meningkatkan kualitas lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup
masyarakat pedesaan adalah sebagai berikut:
   1. Pengendalian Hama Terpadu
Pengendalian Hama Terpadu merupakan suatu pendekatan untuk mengendalikan
hama yang dikombinasikan dengan metode-metode biologi, budaya, fisik dan
kimia, dalam upaya untuk meminimalkan; biaya, kesehatan dan resiko-resiko
lingkungan. Adapun caranya dapat melalui;
� Penggunaan insek, reptil atau binatang-binatang yang diseleksi untuk
mengendalikan hama atau dikenal musuh alami hama, seperti Tricogama sp.,
sebagai musuh alami dari parasit telur dan parasit larva hama tanaman.
� Menggunakan tanaman-tanaman “penangkap” hama, yang berfungsi sebagai
pemikat (atraktan), yang menjauhkan hama dari tanaman utama.
� Menggunakan drainase dan mulsa sebagai metode alami untuk menurunkan
infeksi jamur, dalam upaya menurunkan kebutuhan terhadap fungsida sintetis.




                                                                                5
� Melakukan rotasi tanaman untuk memutus populasi pertumbuhan hama setiap
tahun .
2. Sistem Rotasi dan Budidaya Rumput
Sistem pengelolaan budidaya rumput intensif yang baru adalah dengan
memberikan tempat bagi binatang ternak di luar areal pertanian pokok yang
ditanami rumput berkualitas tinggi, dan secara tidak langsung dapat menurunkan
biaya pemberian pakan. Selain itu, rotasi dimaksudkan pula untuk memberikan
waktu bagi pematangan pupuk organik. Areal peternakan yang dipadukan dengan
rumput atau kebun buah-buahan dapat memiliki keuntungan ganda, antara lain
ternak dapat menghasilkan pupuk kandang yang merupakan pupuk untuk areal
pertanian.
3. Konservasi Lahan
Beberapa metode konservasi lahan termasuk penanaman alur, mengurangi atau
tidak melakukan pembajakan lahan, dan pencegahan tanah hilang baik oleh erosi
angin maupun erosi air. Kegiatan konservasi lahan dapat meliputi:
� Menciptakan jalur-jalur konservasi.
� Menggunakan dan penahan erosi.
� Melakukan penterasan.
� Menggunakan pohon-pohon dan semak untuk menstabilkan tanah.
4. Menjaga Kualitas Air/Lahan Basah
Konservasi dan perlindungan sumberdaya air telah menjadi bagian penting dalam
pertanian. Banyak diantara kegiatan-kegiatan pertanian yang telah dilaksanakan
tanpa memperhatikan kualitas air. Biasanya lahan basah berperan penting dalam
melakukan penyaringan nutrisi (pupuk anoraganik) dan pestisida. Adapun
langkah-langkah yang ditujukan untuk menjaga kualitas air, antara lain;
� Mengurangi tambahan senyawa kimia sintetis ke dalam lapisan tanah bagian
atas (top soil) yang dapat mencuci hingga muka air tanah (water table).
� Menggunakan irigasi tetes (drip irrigation).
� Menggunakan jalur-jalur konservasi sepanjang tepi saluran air.
� Melakukan penanaman rumput bagi binatang ternak untuk mencegah
peningkatan racun akibat aliran air limbah pertanian yang terdapat pada
peternakan intensif.




                                                                            6
5. Tanaman Pelindung
Penanaman tanaman-tanaman seperti gandum dan semanggi pada akhir musim
panen tanaman sayuran atau sereal, dapat menyediakan beberapa manfaat
termasuk menekan pertumbuhan gulma (weed), pengendalian erosi, dan
meningkatkan nutrisi dan kualitas tanah.
6. Diversifikasi Lahan dan Tanaman
Bertanam dengan memiliki varietas yang cukup banyak di lahan pertanian dapat
mengurangi kondisi ekstrim dari cuaca, hama penggangu tanaman, dan harga
pasar. Peningkatan diversifikasi tanaman dan jenis tanaman lain seperti pohon-
pohon dan rumput-rumputan, juga dapat memberikan kontribusi terhadap
konservasi lahan, habitat binatang, dan meningkatkan populasi serangga yang
bermanfaat. Beberapa langkah kegiatan yang dilakukan;
� Menciptakan sarana penyediaan air, yang menciptakan lingkungan bagi katak,
burung dan binatang-binatang lainnya yang memakan serangga dan insek.
� Menanam tanaman-tanaman yang berbeda untuk meningkatkan pendapatan
sepanjang tahun dan meminimalkan pengaruh dari kegagalan menanam sejenis
tanaman saja.
7. Pengelolaan Nutrisi Tanaman
Pengelolaan nutrisi tanaman dengan baik dapat meningkatkan kondisi tanah dan
melindungi lingkungan tanah. Peningkatan penggunaan sumberdaya nutrisi di
lahan pertanian, seperti pupuk kandang dan tanaman kacang-kacangan
(leguminosa) sebagai penutup tanah dapat mengurangi biaya pupuk anorganik
yang harus dikeluarkan. Beberapa jenis pupuk organik yang bisa digunakan antara
lain:
� Pengomposan
� Penggunaan kascing
� Penggunaan Pupuk Hijauan (dedaunan)
� Penambahan nutrisi pada tanah dengan emulsi ikan dan rumput laut.
8. Agroforestri (wana tani)
Agroforestri merupakan suatu sistem tata guna lahan yang permanen, dimana
tanaman semusim maupun tanaman tahunan ditanam bersama atau dalam rotasi
membentuk suatu tajuk yang berlapis, sehingga sangat efektif untuk melindungi




                                                                             7
tanah dari hempasan air hujan. Sistem ini akan memberikan keuntungan baik
secara ekologi maupun ekonomi. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari
pengelolaan lahan dengan sistem agroforestri ini antara lain:
• Dapat diperoleh secara berkesinambungan hasil tanaman-tanaman musiman
dan tanaman-tanaman tahunan.
• Dapat dicegah terjadinya serangan hama secara total yang sering terjadi pada
tanaman satu jenis (monokultur).
• Keanekaragaman jenis tanaman yang terdapat pada sistem agroforestri
memungkinkan terbentuknya stratifikasi tajuk yang mengisi ruang secara berlapis
ke arah vertikal. Adanya struktur stratifikasi tajuk seperti ini dapat melindungi
tanah dari hempasan air hujan, karena energi kinetik air hujan setelah melalui
lapisan tajuk yang berlapis-lapis menjadi semakin kecil daripada energi kinetik air
hujan yang jatuh bebas.
9. Pemasaran
Petani dan peternak mengakui bahwa meningkatkan pemasaran merupakan suatu
langkah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik. Adapun cara yang dapat
dikembangkan antara lain:
� Pemasaran langsung melalui surat permintaan, pasar petani, restoran lokal,
supermarket, dan kios-kios pasar tradisional.
� Menggunakan bisnis usaha kecil produk lokal sebagai bahan mentah makanan
olahan.




                                                                                 8
BAB III

                                PENUTUP

3.1 Kesimpulan

a. Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan sumber
   daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya yang
   tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources), untuk proses produksi
   pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal
   mungkin.
b. Konsep dasar pertanian berkelanjutan adalah mempertahankan ekosistem
   alami lahan pertanian yang sehat, bebas dari bahan-bahan kimia yang
   meracuni lingkungan.
c. Langkah yang bisa ditempuh adalah pertama meningkatkan kesadaran
   pertanian berkelanjutan, menerapkan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan,
   dukungan dari konsumen, dan beberapa langkah operasional yang dapat
   dilakukan.
d. Beberapa kegiatan yang diharapkan dapat menunjang dan memberikan
   kontribusi dalam meningkatkan keuntungan produktivitas pertanian dalam
   jangka panjang yaitu: pengendalian hama terpadu, sistem rotasi dan budidaya
   rumput, konservasi lahan, menjaga kualitas air/lahan basah, tanaman
   pelindung, diversifikasi lahan dan tanaman, pengelolaan nutrisi tanaman,
   agroforesti dan pemasaran.

3.2 Saran

       Adapun saran yang disampaikan yaitu agar pertanian berkelanjutan dapat
terus dikembangkan untuk kemajuan pertanian dan kehidupan masyarakat umum
dimasa mendatang. Selain itu juga, dapat membantu masyarakat atau para petani
untuk meningkatkan perekonomiannya.




                                                                             9
DAFTAR PUSTAKA

Park J and R.A.F Seaton. 1996. Intergrative Research and Sustainable
             Agricultural Systems. Elsevier Apllid Science.
Anon. 1991. Toward sustainability. Soil and water research priorities for
             developing countries. National Academy press. Washington ,D.C. x
             +65h.
Browse > Home / Daulat Pangan / Refleksi Pengembangan Kapasitas Petani
             Melalui Penerapan Sistem Pertanian Berkelanjutan
Ecological    Agriculture    Projects.   1989.   Sustainability   Agriculture.   EAP
             Publication – 16. Macdonald College of McGill University.




                                                                                  10

More Related Content

What's hot

Karantina pertanian benteng terdepan pertanian Indonesia
Karantina pertanian benteng terdepan pertanian IndonesiaKarantina pertanian benteng terdepan pertanian Indonesia
Karantina pertanian benteng terdepan pertanian IndonesiaWahono Diphayana
 
Acara iii penanaman
Acara iii penanamanAcara iii penanaman
Acara iii penanamanperdos5 cuy
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 
Strategi pengembangan sektor hortikultura
Strategi pengembangan sektor hortikulturaStrategi pengembangan sektor hortikultura
Strategi pengembangan sektor hortikulturaKusuma Darma
 
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan KlimatologiLaporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologiasriantiputrilestari5
 
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitManajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitYoghi Pratama
 
Makalah agroforestry
Makalah agroforestryMakalah agroforestry
Makalah agroforestryEka Phe
 
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
2.  manajemen perbenihan dan produksi benih2.  manajemen perbenihan dan produksi benih
2. manajemen perbenihan dan produksi benihbadunkartvomit
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaWarnet Raha
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Nestri Yuniardi
 
Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitWarnet Raha
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniJoel mabes
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriAgus Adipura
 

What's hot (20)

Karantina pertanian benteng terdepan pertanian Indonesia
Karantina pertanian benteng terdepan pertanian IndonesiaKarantina pertanian benteng terdepan pertanian Indonesia
Karantina pertanian benteng terdepan pertanian Indonesia
 
budidaya kelapa sawit
budidaya kelapa sawitbudidaya kelapa sawit
budidaya kelapa sawit
 
Acara iii penanaman
Acara iii penanamanAcara iii penanaman
Acara iii penanaman
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 
Strategi pengembangan sektor hortikultura
Strategi pengembangan sektor hortikulturaStrategi pengembangan sektor hortikultura
Strategi pengembangan sektor hortikultura
 
Makalah budidaya ikan gurame
Makalah budidaya ikan gurameMakalah budidaya ikan gurame
Makalah budidaya ikan gurame
 
9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
9.tenaga kerja dalam produksi pertanian9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
9.tenaga kerja dalam produksi pertanian
 
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan KlimatologiLaporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
 
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitManajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
 
Makalah agroforestry
Makalah agroforestryMakalah agroforestry
Makalah agroforestry
 
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
2.  manajemen perbenihan dan produksi benih2.  manajemen perbenihan dan produksi benih
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
 
Proposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomatProposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomat
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
 
Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawit
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi Usahatani
 
makalah pertanian
makalah pertanianmakalah pertanian
makalah pertanian
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
 
Makalah media masa
Makalah media masaMakalah media masa
Makalah media masa
 

Similar to BERKELANJUTAN

Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanEkal Kurniawan
 
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxSEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxAzharKurnianto
 
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamGEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamfarahmaudy47
 
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian BerkelanjutanPertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutanroni09071995
 
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015IAARD/Bogor, Indonesia
 
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan Faktor lingkungan
Faktor lingkungan nanaMELIANA1
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma Wijaya
 
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industri
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industriIlmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industri
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industriNiakhairani
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
MPKT B (CL2)
MPKT B (CL2)MPKT B (CL2)
MPKT B (CL2)siti1010
 
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiDampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiAjat Learner
 
Proposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaanProposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaanAnisa Fitri
 
Pemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman sistem vertiminaponik
Pemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman  sistem vertiminaponikPemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman  sistem vertiminaponik
Pemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman sistem vertiminaponikSyamsul Bahri Hs
 
16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c
16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c
16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c08AGHMaulanaOziZamza
 
Laporan praktikum tataniaga pertanian
Laporan praktikum tataniaga pertanianLaporan praktikum tataniaga pertanian
Laporan praktikum tataniaga pertanianAef Saepul Anwar
 
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )Wahyu Saputra
 

Similar to BERKELANJUTAN (20)

Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxSEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
 
KOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIANKOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIAN
 
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamGEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian BerkelanjutanPertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
 
strategi pengelolaan
strategi pengelolaanstrategi pengelolaan
strategi pengelolaan
 
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
 
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan Faktor lingkungan
Faktor lingkungan
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanian
 
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industri
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industriIlmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industri
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industri
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
MPKT B (CL2)
MPKT B (CL2)MPKT B (CL2)
MPKT B (CL2)
 
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiDampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
 
Proposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaanProposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaan
 
Pemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman sistem vertiminaponik
Pemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman  sistem vertiminaponikPemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman  sistem vertiminaponik
Pemanfaatan arang sekam sebagai media tanaman sistem vertiminaponik
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c
16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c
16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c
 
Laporan praktikum tataniaga pertanian
Laporan praktikum tataniaga pertanianLaporan praktikum tataniaga pertanian
Laporan praktikum tataniaga pertanian
 
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
 

More from Marsiningsih Yanyan

More from Marsiningsih Yanyan (8)

pembangunan dan pengembangan wilayah kubu tambahan-tirta gangga
pembangunan dan pengembangan wilayah kubu tambahan-tirta ganggapembangunan dan pengembangan wilayah kubu tambahan-tirta gangga
pembangunan dan pengembangan wilayah kubu tambahan-tirta gangga
 
Tugas etnobotanibali ningsih
Tugas etnobotanibali ningsihTugas etnobotanibali ningsih
Tugas etnobotanibali ningsih
 
Etnobotani bali rumah adat bali
Etnobotani bali  rumah adat baliEtnobotani bali  rumah adat bali
Etnobotani bali rumah adat bali
 
Pkm kel.qu
Pkm  kel.quPkm  kel.qu
Pkm kel.qu
 
Serangga dalam pertanian
Serangga dalam pertanianSerangga dalam pertanian
Serangga dalam pertanian
 
Tugas kelompok pkn
Tugas kelompok pknTugas kelompok pkn
Tugas kelompok pkn
 
Tugas kelompok pkn
Tugas kelompok pknTugas kelompok pkn
Tugas kelompok pkn
 
Tugas kimia
Tugas kimiaTugas kimia
Tugas kimia
 

BERKELANJUTAN

  • 1. PERTANIAN BERKELANJUTAN OLEH : Ni Wayan Marsiningsih (1005105050) Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar 2010
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Pertanian Berkelanjutan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pertanian. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Denpasar, 30 November 2010 Penyusun i
  • 3. DAFTAR ISI Kata pengantar.......................................................................................................i Daftar isi................................................................................................................ii BAB I. Pendahuluan................................................................................................ 1.1. Latar Belakang...............................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................2 1.3. Tujuan............................................................................................................2 BAB II. Pembahasan............................................................................................... 2.1 Pengertian Pertanian Berkelanjutan................................................................3 2.2 Konsep Dasar dalam Pertanian Berkelanjutan...............................................4 2.3 Langkah-langkah yang harus dilakukan..........................................................5 2.4 Kegiatan yang dapat menunjang Pertanian Berkelanjutan..............................5 BAB III. Penutup.................................................................................................... 3.1. Kesimpulan....................................................................................................9 3.2. Saran...............................................................................................................9 Daftar Pustaka.....................................................................................................10 ii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 1984 Indonesia mencapai swasembada beras dan merubah citra dari negara pengimpor terbesar di dunia menjadi negara surplus beras. Disamping itu tecapai pula mantapnya peningkatan produksi dan produktivitas beberapa komoditas strategis lainnya yang berasal dari komoditas non beras. Keberhasilan ini telah membawa dampak perbaikan terhadap pendapatan, kesejahteraan petani dan masyarakat pada umumnya, terciptanya kesempatan kerja serta meningkatkan ekspor non migas. Demikian pula keberhasilan pembangunan sektor pertanian telah membawa dampak terhadap perubahan perilaku petani yang mulai beralih dari usahatani subsisten ke usahatani semi komersial, dan dari usahatani tradisonal kearah usahatani dengan teknologi yang lebih maju. Gelombang krisis yang dimulai tahun 1997 ternyata berdampak lebih besar pada pembangunan ekonomi. Sampai saat bangsa ini mengawali abad 21 sudah terlihat beragam tantangan yang harus dihadapi oleh sektor pertanian, seperti membanjirnya impor produk pertanian, produksi beras yang belum stabil, degradasi sumber daya alam dan lingkungan, melemahnya daya beli, kesenjangan produksi yang belum dapat teratasi dengan baik dan banyak lagi. Hampir semua mengatakan bahwa krisis yang dialami adalah akibat globalisasi. Di banyak Negara berkembang, seperti pula di Indonesia dan terutama di Asia, Afrika dan Amerika Latin, pembangunan berkelanjutan (sustainable development) banyak diperbicangkan sebagai salah satu pilar pendekatan untuk menuju kesejahteraan masyarakat. MDG ( Millenium Development Goals) tahun 2000 mentargetkan bahwa tahun 2015 akan menghapuskan kemiskinan dari penduduk dunia yang hanya berpenghasilan kurang dari 1 dollar per hari, kelaparan dan yang tak mampu mengakses air yang sehat untuk diminum, Artinya kemiskinan, air yang sehat, dan produksi bahan makan akan terus menjadi agenda utama. Konsekuensi dari pada hal tersebut adalah diperlukannya suatu integrasi yang baik untuk meningkatkan produkstivitas ekonomi di dunia dan untuk menggerakkan kembali penelitian dan pengembangan di Negara-negara maju 1
  • 5. untuk memfokuskan pada masalah-masalah yang mampu memberikan alternatif pemecahan dan memberikan dampak bagi Negara berkembang. Berkaitan dengan hal hal tersebut, sustainable development sebagai suatu konsep berpikir ( conceptual framework), sangat diperlukan bagi Negara berkembang seperti Indonesia. Secara prinsip pemahaman pembangunan berkelanjutan mengedepankan pembangunan yang bermanfaat tidak hanya untuk masyarakat pada masa sekarang tetapi juga dinikmati oleh masyarakat pada masa akan datang dalam kurun waktu yang panjang. Suatu konsep yang efektif sebagai kerangka pikir mengandung dua hal yang penting ( Hardi, 1999), yang pertama adalah konsep tersebut merupakan suatu kerangka pemikiran yang memberikan bantuan untuk menentukan prioritas dalam pemilihan-pemilihan indikator kesejahteraan, dan yang kedua mendorong ( triggers) untuk melakukan identifikasi variant variant atau indikator yang penting untuk masa depan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Pengertian Pertanian Berkelanjutan. 2. Bagaimana konsep dasar dalam pertanian berkelanjutan? 3. Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan? 4. Kegiatan apa saja yang dapat menunjang pertanian berkelanjutan? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui pengertian dari pertanian berkelanjutan. 2. Mengetahui konsep dasar dalam pertanian berkelanjutan. 3. Mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam membangun pertanian berkelanjutan. 4. Mengetahui kegiatan apa saja yang dapat menunjang pertanian berkelanjutan. 2
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pertanian Berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources), untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin. Keberlanjutan yang dimaksud meliputi : penggunaan sumberdaya, kualitas dan kuantitas produksi, serta lingkungannya. Proses produksi pertanian yang berkelanjutan akan lebih mengarah pada penggunaan produk hayati yang ramah terhadap lingkungan (Kasumbogo Untung, 1997). Pertanian organik merupakan salah satu bagian pendekatan pertanian berkelanjutan, yang di dalamnya meliputi berbagai teknik sistem pertanian, seperti tumpangsari (intercropping), penggunaan mulsa, penanganan tanaman dan pasca panen. Pertanian organik memiliki ciri khas dalam hukum dan sertifikasi, larangan penggunaan bahan sintetik, serta pemeliharaan produktivitas tanah. The International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM) menyatakan bahwa pertanian organik bertujuan untuk: a) Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dengan kuantitas memadai, b) Membudidayakan tanaman secara alami, c) Mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian, d) Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah jangka panjang, e) Menghindarkan seluruh bentuk cemaran yang diakibatkan penerapan teknik pertanian, f) Memelihara keragaman genetik sistem pertanian dan sekitarnya, serta g) Mempertimbangkan dampak sosial dan ekologis yang lebih luas dalam sistem usaha tani. 3
  • 7. 2.2 Bagaimana konsep dasar dalam pertanian berkelanjutan? Pengembangan pertanian berkelanjutan merupakan konsep pertanian dengan mengintegrasi faktor- faktor yang selama ini kurang begitu diperhatikan, adapun faktor-faktor tersebut yaitu lingkungan pendamping, peternakan profitabilitas, dan kemakmuran masyarakat petani. Atau dalam kata lain Sustainable yang mengoptimalkan penggunaan lima alam kerajaan, yaitu tanaman, hewan, bakteri, jamur dan ganggang, untuk menghasilkan keanekaragaman hayati-pangan, energi dan gizi. Selama ini petani beranggapan bahwa menaikkan produksi pertanian hanya dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang tidak ramah lingkungan. Penggunaan bahan-bahan kimia yang tidak ramah akan berdampak pada kandungan hasil bahan pangan yang dihasilkan dengan kata lain tanpa mengandung residu berbahaya. Mengingat perkembangan jaman dan tuntutan standar konsumen, baik kualitas maupun kuantitas sehingga semua penunjang produksi pertanian dalam sektor on farm, meski berfikir untuk beralih teknologi baru yang ramah lingkungan. Cara pertanian tersebut, dapat menggunakan cara pertanian yang digabungkan dengan peternakan, sebagai contoh : jika kita memiliki beberapa lahan, maka satu lahan kita gunakan untuk menanam rumput gajah, yang akan digunakan untuk makanan ternak ( sapi perah, kambing peranakan etawa, ataupun domba). Sedangkan lahan yang lain bisa kita gunakan untuk bercocok tanam tanaman musiman, selain itu dapat kita gunakan untuk memelihara ayam petelur, yang dibawah kandangnya dibuat kolam ikan lele sehingga kotoran atau sisa pakan ternak dapat dimakan ikan lele. Selain disamping-samping kandang ayam ditanami tanaman buah-buahan. Dari contoh diatas maka dimaksudkan saat salah satu yang kita pelihara mengalami kegagalan maka kita masih bisa mendapatkan hasil dari yang lain. Misalnya ketika harga telur ayam rendah sehingga kita menderita kerugian dari hasil telur ayam, maka kita masih mendapatkan hasil dari penjualan ikan dan buah-buahan. Konsep dasar pertanian berkelanjutan adalah mempertahankan ekosistem alami lahan pertanian yang sehat, bebas dari bahan-bahan kimia yang meracuni lingkungan. Pertanian berkelanjutan memutus ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimiawi dalam kegiatan pertanian. Sehingga lingkungan pertanian yang sehat dan berkelanjutan dapat terus diupayakan. 4
  • 8. Kemudian dalam konsep dasar pertanian berkelanjutan kita mengenal dua istilah yang mirip tapi tak sama. Yaitu istilah ‘pertanian alami’ dan ‘pertanian organik’. Kedua istilah tersebut seringkali dianggap sama. Namun, jika dikaji lebih mendalam, maka kita akan menemukan perbedaan yang sangat mendasar pada kedua istilah tersebut. 2.3 Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan? Langkah yang bisa ditempuh adalah pertama meningkatkan kesadaran pertanian berkelanjutan. Kedua setiap pihak yang berkait dengan pertanian melaksanakan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan. Ketiga dukungan konsumen yang tidak mengkonsumsi produk pertanian yang tidak ramah lingkungan. Langkah operasional yang bisa dilaksanakan adalah : melaksanakan pengolahan tanaman minimal sebanyak mungkin menggunakan pupuk organik, melaksanakan pengendalian hama penyakit dengan bahan yang ramah lingkungan. 2.4 Kegiatan apa saja yang dapat menunjang pertanian berkelanjutan? Beberapa kegiatan yang diharapkan dapat menunjang dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan keuntungan produktivitas pertanian dalam jangka panjang, meningkatkan kualitas lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan adalah sebagai berikut: 1. Pengendalian Hama Terpadu Pengendalian Hama Terpadu merupakan suatu pendekatan untuk mengendalikan hama yang dikombinasikan dengan metode-metode biologi, budaya, fisik dan kimia, dalam upaya untuk meminimalkan; biaya, kesehatan dan resiko-resiko lingkungan. Adapun caranya dapat melalui; � Penggunaan insek, reptil atau binatang-binatang yang diseleksi untuk mengendalikan hama atau dikenal musuh alami hama, seperti Tricogama sp., sebagai musuh alami dari parasit telur dan parasit larva hama tanaman. � Menggunakan tanaman-tanaman “penangkap” hama, yang berfungsi sebagai pemikat (atraktan), yang menjauhkan hama dari tanaman utama. � Menggunakan drainase dan mulsa sebagai metode alami untuk menurunkan infeksi jamur, dalam upaya menurunkan kebutuhan terhadap fungsida sintetis. 5
  • 9. � Melakukan rotasi tanaman untuk memutus populasi pertumbuhan hama setiap tahun . 2. Sistem Rotasi dan Budidaya Rumput Sistem pengelolaan budidaya rumput intensif yang baru adalah dengan memberikan tempat bagi binatang ternak di luar areal pertanian pokok yang ditanami rumput berkualitas tinggi, dan secara tidak langsung dapat menurunkan biaya pemberian pakan. Selain itu, rotasi dimaksudkan pula untuk memberikan waktu bagi pematangan pupuk organik. Areal peternakan yang dipadukan dengan rumput atau kebun buah-buahan dapat memiliki keuntungan ganda, antara lain ternak dapat menghasilkan pupuk kandang yang merupakan pupuk untuk areal pertanian. 3. Konservasi Lahan Beberapa metode konservasi lahan termasuk penanaman alur, mengurangi atau tidak melakukan pembajakan lahan, dan pencegahan tanah hilang baik oleh erosi angin maupun erosi air. Kegiatan konservasi lahan dapat meliputi: � Menciptakan jalur-jalur konservasi. � Menggunakan dan penahan erosi. � Melakukan penterasan. � Menggunakan pohon-pohon dan semak untuk menstabilkan tanah. 4. Menjaga Kualitas Air/Lahan Basah Konservasi dan perlindungan sumberdaya air telah menjadi bagian penting dalam pertanian. Banyak diantara kegiatan-kegiatan pertanian yang telah dilaksanakan tanpa memperhatikan kualitas air. Biasanya lahan basah berperan penting dalam melakukan penyaringan nutrisi (pupuk anoraganik) dan pestisida. Adapun langkah-langkah yang ditujukan untuk menjaga kualitas air, antara lain; � Mengurangi tambahan senyawa kimia sintetis ke dalam lapisan tanah bagian atas (top soil) yang dapat mencuci hingga muka air tanah (water table). � Menggunakan irigasi tetes (drip irrigation). � Menggunakan jalur-jalur konservasi sepanjang tepi saluran air. � Melakukan penanaman rumput bagi binatang ternak untuk mencegah peningkatan racun akibat aliran air limbah pertanian yang terdapat pada peternakan intensif. 6
  • 10. 5. Tanaman Pelindung Penanaman tanaman-tanaman seperti gandum dan semanggi pada akhir musim panen tanaman sayuran atau sereal, dapat menyediakan beberapa manfaat termasuk menekan pertumbuhan gulma (weed), pengendalian erosi, dan meningkatkan nutrisi dan kualitas tanah. 6. Diversifikasi Lahan dan Tanaman Bertanam dengan memiliki varietas yang cukup banyak di lahan pertanian dapat mengurangi kondisi ekstrim dari cuaca, hama penggangu tanaman, dan harga pasar. Peningkatan diversifikasi tanaman dan jenis tanaman lain seperti pohon- pohon dan rumput-rumputan, juga dapat memberikan kontribusi terhadap konservasi lahan, habitat binatang, dan meningkatkan populasi serangga yang bermanfaat. Beberapa langkah kegiatan yang dilakukan; � Menciptakan sarana penyediaan air, yang menciptakan lingkungan bagi katak, burung dan binatang-binatang lainnya yang memakan serangga dan insek. � Menanam tanaman-tanaman yang berbeda untuk meningkatkan pendapatan sepanjang tahun dan meminimalkan pengaruh dari kegagalan menanam sejenis tanaman saja. 7. Pengelolaan Nutrisi Tanaman Pengelolaan nutrisi tanaman dengan baik dapat meningkatkan kondisi tanah dan melindungi lingkungan tanah. Peningkatan penggunaan sumberdaya nutrisi di lahan pertanian, seperti pupuk kandang dan tanaman kacang-kacangan (leguminosa) sebagai penutup tanah dapat mengurangi biaya pupuk anorganik yang harus dikeluarkan. Beberapa jenis pupuk organik yang bisa digunakan antara lain: � Pengomposan � Penggunaan kascing � Penggunaan Pupuk Hijauan (dedaunan) � Penambahan nutrisi pada tanah dengan emulsi ikan dan rumput laut. 8. Agroforestri (wana tani) Agroforestri merupakan suatu sistem tata guna lahan yang permanen, dimana tanaman semusim maupun tanaman tahunan ditanam bersama atau dalam rotasi membentuk suatu tajuk yang berlapis, sehingga sangat efektif untuk melindungi 7
  • 11. tanah dari hempasan air hujan. Sistem ini akan memberikan keuntungan baik secara ekologi maupun ekonomi. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan lahan dengan sistem agroforestri ini antara lain: • Dapat diperoleh secara berkesinambungan hasil tanaman-tanaman musiman dan tanaman-tanaman tahunan. • Dapat dicegah terjadinya serangan hama secara total yang sering terjadi pada tanaman satu jenis (monokultur). • Keanekaragaman jenis tanaman yang terdapat pada sistem agroforestri memungkinkan terbentuknya stratifikasi tajuk yang mengisi ruang secara berlapis ke arah vertikal. Adanya struktur stratifikasi tajuk seperti ini dapat melindungi tanah dari hempasan air hujan, karena energi kinetik air hujan setelah melalui lapisan tajuk yang berlapis-lapis menjadi semakin kecil daripada energi kinetik air hujan yang jatuh bebas. 9. Pemasaran Petani dan peternak mengakui bahwa meningkatkan pemasaran merupakan suatu langkah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik. Adapun cara yang dapat dikembangkan antara lain: � Pemasaran langsung melalui surat permintaan, pasar petani, restoran lokal, supermarket, dan kios-kios pasar tradisional. � Menggunakan bisnis usaha kecil produk lokal sebagai bahan mentah makanan olahan. 8
  • 12. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan a. Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources), untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin. b. Konsep dasar pertanian berkelanjutan adalah mempertahankan ekosistem alami lahan pertanian yang sehat, bebas dari bahan-bahan kimia yang meracuni lingkungan. c. Langkah yang bisa ditempuh adalah pertama meningkatkan kesadaran pertanian berkelanjutan, menerapkan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan, dukungan dari konsumen, dan beberapa langkah operasional yang dapat dilakukan. d. Beberapa kegiatan yang diharapkan dapat menunjang dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan keuntungan produktivitas pertanian dalam jangka panjang yaitu: pengendalian hama terpadu, sistem rotasi dan budidaya rumput, konservasi lahan, menjaga kualitas air/lahan basah, tanaman pelindung, diversifikasi lahan dan tanaman, pengelolaan nutrisi tanaman, agroforesti dan pemasaran. 3.2 Saran Adapun saran yang disampaikan yaitu agar pertanian berkelanjutan dapat terus dikembangkan untuk kemajuan pertanian dan kehidupan masyarakat umum dimasa mendatang. Selain itu juga, dapat membantu masyarakat atau para petani untuk meningkatkan perekonomiannya. 9
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Park J and R.A.F Seaton. 1996. Intergrative Research and Sustainable Agricultural Systems. Elsevier Apllid Science. Anon. 1991. Toward sustainability. Soil and water research priorities for developing countries. National Academy press. Washington ,D.C. x +65h. Browse > Home / Daulat Pangan / Refleksi Pengembangan Kapasitas Petani Melalui Penerapan Sistem Pertanian Berkelanjutan Ecological Agriculture Projects. 1989. Sustainability Agriculture. EAP Publication – 16. Macdonald College of McGill University. 10