KESUKSESAN.pptx

KESUKSESAN
Mereka tidak sanggup
menghadapi aneka
kenyataan yang dialami
Mereka keliru dalam
membentuk dirinya sendiri
Mereka keliru dalam
memilih cara hidup dan
langkah untuk menjalankan
kehidupan
Setiap orang
mempunyai potensi
besar untuk menjadi
orang sukses.
Jika demikian
mengapa ada
kegagalan?

Fakta
• Anak orang kaya menjadi sangat
miskin setelah orang tuanya
meninggal
• Anak pejabat yang kaya raya
dibekuk polisi karena pesta
sabu-sabu dan seks dikamar
hotel
Mengapa ?
• Membiarkan diri terjebak dalam
sebuah IDENTITAS YANG SALAH
[MISTAKEN IDENTITY]
• Menggunakan kekayaan tidak
pada jalan yang tepat.

Komponen-Komponen Kesuksesan
•Yakin
•Optimis dalam melangkah
•Berani bertanggungjawab
•Berusaha untuk terhindar dari kepribadian
yang salah

KESUKSESAN DI MATA PARA TOKOH
NUKILA ASHIMKAWA
• Setiap orang berhak mencapai
kesuksesan dalam hidupnya
apabila bisa melampaui TITIK
TERPENTING dalam hidupnya
yakni: MENJAGA
KEPRIBADIANNYA.
• Seseorang bisa memiliki
kepribadian yang lebih baik bila
ia terus menerus mencoba
melakukan perbaikan.
• Jika anda menjadi orang yang tidak
berjalan di garis yang putih, juga tidak
berjalan digaris yang hitam maka
jadilah diri anda orang yang plin-plan.
• Orang plin-plan tidak mengerti apa
yang sesungguhnya terjadi dalan diri
sendiri.
• Apabila anda menginginkan perbaikan
masa depan, sementara anda selalu
saja melakukan aktiviatas yang
mengarahkan diri pada identitas yang
salah maka sesungguhnya anda
sedang MENGKHAYAL.

CORN POWELL
• Kepribadian bisa ditentukan oleh
lingkungan yang mempengaruhinya.
• Renungkan bagaimana lingkungan
membentuk anda?
• Apakah Anda orang baik atau justru
Anda sedang dalam keadaan terpuruk
yang harus membangun masa depan
menjadi lebih baik lagi?
• Bacalah diri Anda dengan baik
kemudian perlakukan diri Anda
dengan bijaksana.
• Jika manusia tidak dapat berbuat
bijaksana terhadap dirinya sendiri, maka
bisa dipastikan ia tidak akan bisa pula
berbuat bijaksana terhadap orang lain.
• Jika orang tak bisa berbuat sesuatu yang
baik pada dirinya sendiri, maka besar
kemungkinan ia tidak bisa berbuat yang
lebih baik pada orang lain.
• Sikap pada diri pribadi adalah cerminan
sikap pada orang lain. Demikianpun
sebaliknya sikap pada orang lain
merupakan cerminan sikap pada diri
sendiri.

Lingkungan sekitar
membentuk
mentalitas
seseorang.
• Apakah ia termasuk orang yang
tangguh dalam mempertahankan
identitasnya yang baik atau ia sama
saja dengan lingkungannya yang
kurang baik?
• Atau jika ia hidup di sebuah
lingkungan yang baik, sementara
dirinya kurang baik, apakah ia
mampu menyerap energy
lingkungan itu sehingga menjadi
pribadi yang berkembang?

MINANDER [FILSUF YUNANI]
• Banyak orang baik menjadi
terpuruk hanya karena
kesempatan dan dituntut
keadaan.
• Kesempatan yang menyediakan
seseorang untuk melakukan
perbuatan yang terpuruk.
• Maka butuh PERTAHANAN
MENTAL yang kuat.
DALE CARNEGIE
• Orang yang berhasil akan mengambil
manfaat dari kesalahan-kesalahannya dan
mencoba lagi dalam satu cara yang
berbeda.
• Dalam hidup ini pasti akan menemui
kesalahan, rintangan, kekeliruan. Namun
yang terpenting bagaimana bisa bangkit
dengan cara mengambil hikmah dari
kesalahan-kesalahan tersebut kemudian
berusaha menemukan langkah yang akan
membuat hidup lebih gemilang.
• Orang yang bisa mengambil hikmah
dibalik peristiwa yang terjadi akan selalu
melihat secara baru [lebih positif].

MISTAKEN IDENTITY
[IDENTITAS YANG SALAH]

1.
NEGATIVE THINKING
 Berpikir negative terhadap segala sesuatu
yang ada di hadapan akan menyebabkan kita
selalu mempersepsikan objek yang kita lihat
dengan cara yang buruk.
Bebeda dengan berpikir postif, dia akan
mempersepsikan segala sesuatu dengan cara
pandang yang membuat jiwa menjadi lebih
harmonis.
Segala sesuatu yang ada dihadapannya
diapresiasi dengan cara yang sehat
Hidup yang lebih menyenangkan dalam hidup
kita dapat diraih jika kita selalu mencoba
untuk menjauhi cara berpikir negative.
• Berpikir negative dalam kehidupan hanya
akan menyebabkan seseorang menjadi
gelisah dalam menjalani kehidupan [Matahari
Rosa-2008]
• Potensi dalam diri akan terpancang dengan
jelas ketika kita selalu mencoba untuk
berpikir positif [pikiran-pikiran tidak
terkontaminasi dengan egoisme pribadi yang
memandang segala sesuatu selalu salah dan
negative.
• Umumnya terjadi: jika orang lain melangkah
pada sebuah jalan, kita akan melihat seolah-
olah jalan yang ditempuh oleh orang lain
adalah jalan yang keliru, sementara jalan kita
sendirilah yang paling benar.

Lanj…. NEGATIVE THINKING
ANDRE WILLBURN
Cara berpikir positif akan
melahirkan gagasan yang segar
dan aktualisasi yang signifikan,
sementara cara berpikir negative
akan melahirkan kegelisahan dan
aktualisasi fatalistic.
• Kita berada di antara dua varian
itu.
• Jika kita ingin gagasan kita lebih
segar dari sebelumnya maka
berpikir postif adalah caranya.
• Tetapi jika kita ingin segala sesuatu
menjadi fatal dan banyak kegagalan
maka teruslah memelihara cara
berpikir negative.

ROBERT K. TIYOSAKI
Perilaku anda adalah cerminan
karakter anda. Bila anda bersikap
bijak terhadap segala sesuatu
yang anda hadapi, anda tidak
gampang berpikir negative pada
objek anda, meskipun objek anda
melakukan sesuatu yang menurut
pikiran anda kurang baik.
• Semua kemungkinan terjadi karena
hidup kita adalah garansi bagi kita
sendiri.
• Lakukan sesuatu yang membuat diri
kita senang:
• Ketika ada perasaan tertekan dan
terbebani, tinggalkan pikiran itu dan
temukan inti pikiran yang membuat kita
ringan. [ cfr. Mat 6:34]
• Dunia pikiran manusia selalu berkaitan
dengan subjektivisme: membangun
asumsi berdasarkan pandangan sendiri
sebagai subjek terhadap objek yang
dipandangnya.

ANAXIMANDROS [FILSUF PRA-
SOKRATES]
Seandainya seekor lembu ditanya
tentang Tuhannya, maka ia akan
mengatakan bahwa Tuhan mirip
dirinya yakni mirip lembu. Kalau
yang melihat adalah seekor kucing,
apakah Tuhan mirip kucing? Kalau
yang memandang adalah tikus
apakah Tuhan mirip tikus?
Pandangan-pandangan ini memiliki
kebenaran relative yang debatable.
 Ketika seseorang memiliki pikiran
negative terhadap orang lain, tentu
saja ia berdasar pada asumsi dirinya
sendiri.
 Manusia perlu membangun jiwanya
sendiri, kariernyaagar kehidupannya
menjadi semakin lebih baik,
membangun cara pandang yang tidak
membuatnya gelisah terhadap apa
yang dilihatnya.
 Segala sesuatu dalam kehidupan ini
bergantung pada cara kita melihatnya.

Apa yang perlu dibuat untuk mengatasi
Pikiran negative?
1
Menampakkan secara
Dominan sisi baik objek
yang dilihat
 Segala sesuatu yang ada didunia ini punya
sisi baik dan buruk.
 Agar terus meneurus bisa berpikir positif,
lihatlah sisi baik dari benda atau peristiwa
yang terjadi pada kita.
 Kalau kita benci pada orang lain dan
menginginkan kebencian kita segera sirna
maka hendaklah kita mengingat kembali
kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan
oleh orang yang kita benci itu.
 Meminimalisir segala pandangan
terhadap sifat buruk yang menempel
pada orang itu.
 Seseorang yang membenci orang lain
disebabkan rasa sayangnya sangat minim
pada orang itu.

Pikiran negative?
1
Menampakkan secara
Dominan sisi baik objek
yang dilihat
 Cara memandang seseorang bisa
berimplikasi pada proses
aktualisasi nilai-nilai interaksi di
tengah masyarakat [komunitas]
 Cara pandang bisa mengakibatkan
seseorang memiliki sifat yang lebih
postif terhadap orang lain atau
sebaliknya lebih negative terhadap
orang lain.
 Jika kaca mata yang dikenakan
hitam, maka hitamlah sudah apa
yang kita lihat, tepai sebaliknya jika
kaca mata yang kita kenakan
terang, maka teranglah apa yang
kita lihat.

ZAINAL ARIFIN THAHA
Memandang sisi baik orang lain
akan berimplikasi pada pikiran-
pikiran yang lurus. Sementara
orang yang memandang sisi buruk
orang lain akan selalu
memunculkan RASA CURIGA di
dalam dadanya.
 Film “TITANIC” menjadi inspirasi.
 Bagaimana orang berpikir positif terhadap
peristiwa yang terjadi dihadapannya. Kapal
menabrak bongkahan es. Namun para biolis
tetap tenang dan menikmati gesekan biolanya
seoalh-olah tidak terjadi apa-apa. Mereka
tidak memikirkan kecelakaan itu. Yang ada
dalam diri mereka adalah keyakinan sesuatu
telah terjadi dan mereka akan selamat.
 Contoh lain yang bisa dijadikan bahan
renungan pribadi: KISAH AYUB. Ketika apa
yang ada padanya semuanya diambil, yang
ada hanya sebuah seruan mengagumkan:
TUHAN TELAH MEMBERI, TUHAN TELAH
MENGAMBIL TERPUJILAH DIA.
 Cara pandang ini menjadi perspektif
tersendiri yang bisa kita pelajari: bagaimana
seseorang bisa memiliki ketenangan yang
lebih ketika memandang setiap peristiwa yang
sebetulnya mengancam dirinya sendiri.

Pikiran negative?
2
Mengambil arti atau
makna dari segala
kemungkinan yang
terjadi
 Ada sisi: REFLEKSI, MEDITASI,
KONTEMPLASI.
 Orang yang bijaksana selalu mengambil
atau mencari makna atau arti dibalik
setiap peristiwa yang dialaminya.
 Jika kita menghadapi orang lain yang
selalu mengancam, maka perlu juga
mengambil makna agar kita selalu
mencoba untuk memperbaiki diri.
Mungkin saja tingkah kita yang salah,
sehingga orang lain mengancam kita.
 Melihat arti/makna dari segala peristiwa
merupakan jalan evaluasi diri yang lebih
tepat, menuju penilaian pribadi yang akan
memberi akibat positif dalam kehidupan
kita.

Pikiran negative?
2
Mengambil arti atau
makna dari segala
kemungkinan yang
terjadi
 Hargailah setiap orang yang datang
pada kita sebab pertemuan kita
dengan nya merupakan jodoh yang
telah ditentukan.
 MOHAMMAD QADRI:
 Mengambil himah dari semua
peristiwa yang terjadi merupakan
salah satu langkah untuk membangun
kedirian yang sempurna.
 Kalau orang lain sakit seolah-olah
kesakitan itu juga menghujam kita
sendiri.
 Maka ia akan berbuat yang paling
baik terhadap orang lain.

Pikiran negative?
2
Mengambil arti atau
makna dari segala
kemungkinan yang
terjadi
 Menghargai diri sendiri dengan
cara menghargai orang lain.
 Menghargai orang lain: dengan
cara belajar pada proses kehidupan
orang lain merupakan cara belajar
pada kenyataan hidup.
 Pertengkaran dengan orang lain
menyebabkan penyesalan
dibelakang hari, maka usahakan
sekuat mungkin untuk tidak
bertengkar dengan orang lain.

Pikiran negative?
3
Senyumlah pada setiap
keadaan/situasi
 Senyum adalah berkat, rahmat, anugerah
(Gabe) sekaligus juga tugas (Aufgabe).
 Ketika berhadapan dengan orang lain
cobalah tersenyum biar pikiran tidak
melaju ke mana-mana dan tetap tenang
selamanya.
 Pikiran negative sesuangguhnya
merupakan kecelakaan pikiran yang akan
menjadikan persepsi seseorang “terluka”.
 Ketika pikiran negative itu muncul, maka
ia tidak akan bisa tersenyum, tidak akan
bisa mengumbar kedamaian di bibirnya.
 Sedikit masalah saja akan menjadi panas
karena pertahanan batinnya lemah dan
tidak dicoba untuk selalu tersenyum.

Pikiran negative?
3
keadaan/situasi
 Alvin Nendita (2002) dalam bukunya
Filsafat Senyum mengatakan:
 “Jika mulut senyum, penanda hati sudah
tenang. Jika hati tenang tak beriak,
pertanda kehidupan damai sejahtera”.
 Senyum yang datang dari hati bukan
hanya sekedar penghias bibir.
 Fakta: banyak orang hanya tersenyum di
bibir, tapi ia sebenarnya luka dan teriris
dalam hati. Hal ini akan lebih berbahaya
dari pada berpikir negative, sebab akan
menimbulkan dendam yang
berkepanjangan [luka batin].
 Jika seorang bersikap dendam, maka ia
akan menimbulkan dendam yang lain
pada orang lain

Pikiran negative?
3
keadaan/situasi
 Bila engkau senyum pada
kehidupan, setengah senyum itu
untuk wajahmu, dan
setengahnya lagi untuk wajah
orang lain.
 Secara psikologis senyum
memiliki keunggulan
dibandingkan ekspresi emosi
lainnya: otak lebih menyukai
wajah yang bahagia.

Pikiran negative?
PERSPEKTIF
PSIKOLOGIS
SENYUM
• Ahli neurologi (syaraf) menunjukan
bahwa otak memiliki system agar
perasaan positif tetap siaga
beraktivitas, dengan begitu
membuat orang lebih sering
berada dalam suasana hati positif
dari pada suasana hati negative
dan memiliki pandangan postif
tentang hidup.
• Alam cenderung mempertahankan
dan menyuburkan hubungan-
hubungan yang positif dengan
orang lain.

Pikiran negative?
PERSPEKTIF
PSIKOLOGIS
SENYUM
Dalam Perspektif Bio-Psikologi (Psikologi Faal):
 Tubuh akan melepaskan neurotransmitter dan
hormon yang dapat mengurangi hormon
penyebab stres yakni: kortisol dan adrenalin.
 Pada gilirannya pelepasan ini membantu
menurunkan tekanan darah.
 Saat tersenyum[tertawa]: otot-otot seperti
perut, wajah, kaki, dan punggung iku
bergerak.
 Tersenyum[Tertwa] ikut membuat paru-paru
lebih berkembang sehingga lebih mudah
bernafas.
 Dampak positif tersenyum [tertawa] memberi
dorongan bagi sistem kardiovaskular tubuh.
Pembuluh darah lancar karena tertawa
menyebabkan darah lancar mengalir.
 Tersenyum [Tertawa] juga menyeimbangkan
otak kanan dan kiri saat menanggapi lelucon.

Pikiran negative?
PERSPEKTIF
PSIKOLOGIS
SENYUM
 Jika kita tersenyum pada orang lain, maka
orang lain akan membalas senyuman kita
dengan senyuman dana keramahan [pijar
simpatico, keselarasan].
 Semua orang yang ada di hadapan kita
sesungguhnya bergantung pada bagaimana
kita melihat dan bersikap kepada mereka.
 Senyum adalah sedekah. Senyum yang kita
berikan seolah-olah memberikan sesuatu
yang lebih realistis dalam kehidupan kita.
 Senyum kita akan membawa pada suasana
yang lebih membahagiakan, menyenangkan
dan lebih bersahabat.
 Jika kita memberikan senyuman yang tulus
dari hati, maka secara fisiologis (biologis)
otot-otot wajah kita akan juga mengubahnya,
wajah yang membahagiakan. Dan tentunya
senyuman hati akan menjauhkan kita dari
sinisme dan pikiran negative.

Pikiran negative?
4
Meminimalisir sikap
skeptis
 Sikap skeptic dalam Filsafat Ilmu
Pengetahuan memang
diperlukan untuk menggali
fenomena berpikir manusia
sehingga dapat melahirkan gaya
pengetahuan baru dalam
kehidupan intelektualitas
manusia.
 Namun perlu berhati-hati ketika
kita memasuki ruang kehidupan
praktis psikologis.

Pikiran negative?
4
Meminimalisir sikap
skeptis
 Skeptisisme hanya akan
membuat sebuah kondisi jiwa
yang terguncang, karena setiap
hari ia akan selalu meragukan
sesuatu, meragukan orang lain.
 Jika kita memiliki sifat yang
selalu meragukan orang lain
yang mendekati kita, hendaklah
kita meminimalisirnya agar tidak
terkontaminasi pikiran-pikiran
negative tentang orang tersebut.

Pikiran negative?
4
Meminimalisir sikap
skeptis
 Janganlah terlalu gampang
menyepelekan orang lain, berpikir
remeh pada orang lain, sebab dari
situlah jalan awal yang menjadikan
kita berpikir negative pada orang lain.
 Sesungguhnya setiap orang memiliki
kelebihannya sendiri.
 Sifat meragukan orang lain merupakan
sifat yang kurang baik, karena orang
yang ragu pada orang lain adalah
orang yang tidak percaya pada orang
lain. Sementara orang yang tidak
percaya pada orang lain sesungguhnya
sedang tidak percaya pada dirinya
sendiri.

Pikiran negative?
5
Tidak berpikir bahwa
objek yang dihadapinya
adalah ancaman
 Ada sebuah kebenaran dibalik
pernyataan ini: “yang
mengancam diri kita sendiri
sesungguhnya bukan orang lain,
tetapi diri sendiri”.
 Orang lain hanya menjadi media
bagi diri sendiri atau cerminan
diri sendiri.
 Sikap positif terhadap orang lain:
berlaku sopan, berkata-kata
dengan baik, tidak mengancam.

Pikiran negative?
5
Tidak berpikir bahwa
objek yang dihadapinya
adalah ancaman
 HERBERT STEWARD:
 “segala sesuatu yang ada
dihadapan Anda adalah harapan
bagi Anda, bukan ancaman yang
menyebabkan pikiran Anda selalu
khwatir.”
 Segala sesuatu yang ada di dunia
ini akan menjadi rahmat bagi kita
ketika kita telah
memperlakukannya dengan cara
yang lebih nyaman.

MICHAEL J. LORENZ
Berpikir negative terhadap orang lain
disebabkan oleh kepribadian yang
tidak berdaya. Orang yang memiliki
kepribadian yang berdaya dalam
hidupnya tentu selalu mencoba
untuk berpikir positif disetiap
langkahnya termasuk bagaimana
cara membangun sebuah paradigm
yang lebih baik ke depannya dan
bagaimana membangun
kehidupannya menjadi lebih kreatif.
 Orang yang menyempatkan diri
untuk mengorek kejelekan orang
lain, sesungguhnya adalah orang
yang tidak memiliki potensi
kepribadian. Sebaliknya orang
yang berpikir matang dan
dewasa akan selalu bertindak
lebih bijaksana dan populis
dalam seluruh kehidupannya.

2
SUKA MENYIA-NYIAKAN WAKTU
Adagium-adagium tentang Waktu:
• Waktu adalah Rahmat
• Waktu adalah pedang, bila anda
tidak menghunusnya
(memanfaatkannya), maka ia
(waktu) akan menghunus anda.
• Orang yang memiliki identitas
kepribadian yang salah tentu
saja tidak akan memanfaatkan
waktu dengan sebaik-baiknya.
Waktu selalu disia-siakan
sehingga kesempatan-
kesempatan juga akan turut
hilang dengan sia-sia pula.

2
AMRIN RA’UF
 Jangan membiarkan diri kita
menjadi budak waktu. Jangan
biarkan diri kita diperalat oleh
waktu. Sebaliknya kitalah yang
memperalat dan memperbudak
waktu.
 Kita mengatur waktu sedemikian
rupa sehingga bisa memanfaatkan
waktu dengan sebaik mungkin.
 Memanfaatkan waktu dengan
sebaik-baiknya merupakan garansi
bagi masa depan kita.
 Adakalanya prinsip: berakit-berakit
ke hulu, berenang-renang ke
tepian; bersakit-sakit dahulu
bersenang-senang kemudian selalu
ada dalam kehidupan.
 Bila seorang menjalani
kehidupannya dengan betah pada
rasa sakit terlebih dahulu, maka ia
akan menuai rasa senang di
kemudian hari.

2
Langkah Praktis agar tidak menyiakan
waktu
1. Memperjelas Tujuan hidup
 Ketika kita memiliki tujuan hidup
yang jelas maka kita akan
mengatur ruang kehidupan kita
menjadi lebih baik dan lebih
konkret.
 Ketika orang kehilangan tujuan
hidup, ia akan seperti orang yang
tidak mempunyai daya hidup.
2. Memahami Makna Hidup
 Orang yang bisa memaknai
kehidupannya akan lebih mengerti
bagaimana pergulatan hidup.
 Orang yang tahu makna hidup akan
bersikap lebih arif dan bijaksana baik
terhadap dirinya maupun ketika
berhadapan dengan orang lain.
 Franks S. Khan : “orang yang mengerti
makna hidup tidak akan mencoba
menyia-nyiakan waktu dalam hidup,
sebab baginya waktu merupakan
sesuatu yang penting.

2
3. Membuat Program/Jadwal Kerja
 Orang yang professional akan
membuat jadwal kerja yang bagus.
 Kedisiplinan seseorang menjadi
penentu sukses atau tidaknya apa
yang diusahakan.
 Jadwal harian harus disusun
supaya tidak keluar dari tujuan dan
makna hidup yang menjadi
orientasi kita.
4. Membuat Target Kerja
 Setiap kerja yang dilakukan
harus memiliki target yang jelas
agar apa yang dikerjakannya
bisa membawa hasil yang
maksimal.
 Banyak yang lakukan aktivitas
tanpa target dan itu berakibat
fatal.

2
5. Membuat Evaluasi Harian
 Evaluasi penting agar kita bisa tahu
bagaimana kinerja kita.
 Melalui evaluasi kita mengerti
dimana letak kelebihan dan
kekurangan kita dalam melakukan
aktivitas kita.
 Mengevaluasi diri merupakan salah
satu kerangka untuk menjalankan
rancangan kehidupan menjadi
lebih baik.
GEORGE N. KHAN
 “Waktu anda adalah diri anda”
 Bila kita salah memanfaatkan
waktu maka kita tidak bisa akan
merasakan kebahagiaan diri.
 Mengupayakan diri untuk
mengerti apa yang
sesungguhnya terjadi dengan
waktu kita merupakan hal yang
penting untuk dilakukan.

3
PESIMISTIS
ORANG PESIMIS:
 Selalu ragu akan berbagai macam
hal yang dikerjakannya sekarang.
 Cara berpikir kita akan
mempengaruhi kehidupan kita.
 Michael Supptinoes:
 “demam optimisme dalam diri
seseorang akan membentuk
gumpalan yang kokoh, dimana
gumpalan itu pada akhirnya akan
menciptakan suasana yang lebih
kreatif, produktif dan kuat”
ANTON SEVEN AUGUSTIN
 “Lingkaran kehidupan kita
merupakan cerminan diri kita.
Orang lain akan membaca diri kita
dari cara kita berpikir, kepribadian,
lingkungan dan ekspresi yang kita
tampakan pada orang lain”.
 Jika kita selalu optimis dalam
merencanakan dan berbuat
sesuatu, tentu saja kita akan
menampakan greget melalui
kinerja yang kita lakukan.

Usaha untuk meminimalisir pesimis
1. Keyakinan diri bahwa kita sukses
 Untuk meyakinkan diri 4 hal
berikut perlu dilakukan:
 Berpikir kreatif dan Baru
 Memiliki gerakan-gerakan konkret
dan praktis
 Setia mengatasi problem
 Meneguhkan keyakinan atas
potensi diri.
2. Tidak Menyerah atas Berbagai
Tantangan

KESUKSESAN.pptx

Recommended

Recommended

More Related Content

Similar to KESUKSESAN.pptx

Similar to KESUKSESAN.pptx (20)

More from mariomore

More from mariomore (8)

Recently uploaded

Recently uploaded (20)

KESUKSESAN.pptx