1. Teori budaya organisasi
Desy Maharani
Kurniadi
210110130033
MANKOM A
DR. Antar Venus, M.A Comm / Meria Octavianti
S.sos, M.Si
Manajemen Komunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjajaran
2013/2014
2. Clifford Geertz Clifford James Geertz adalah
antroplog sosial asal Amerika yang banyak
melakukan penelitian mengenai Indonesia
dan Maroko dalam bidang agama
khususmya islam,perkembangan
ekonomi, struktur politik tradisional, serta
kehidupan desa dan keluarga. Bisa
dikatakan nama beliau identik dengan
antropologi dan sosiologi.Beliau lahir di San
Fransisco 23 Agustus 1926 dan meninggal
di Philadelphia pada 30 Oktober 2006.
Michael Pacanowsky dan Nick O’Donnel Trujillo juga berperan dalam
teori ini. Mereka berdua mengonseptualisasikan Teori budaya
organisasi. Dan mereka merasa bahwa organisasi dapat paling baik
dipahamu dengan menggunakan lensa budaya, sebuah Ide yang
mulanya dikemukakan oleh Geertz
4. Latar belakang
Organisasi merupakan hal yang
tidak mungkin terlepas dari
kehidupan bermasyarakat. Dalam
organisasi tersebut tidak mungkin
juga terlepas dari ikatan budaya
yang ada dalam organisasi.
Budaya membedakan masyarakat
satu dengan yang lain dalam cara
berinteraksi dan bertindak
menyelesaikan suatu pekerjaan
Ikatan budaya yang tercipta
dalam organisasi tersebut dapat
tercipta dan dibentuk oleh orang –
orang yang bersangkutan.
Budaya mengikat anggota
kelompok masyarakat menjadi
satu kesatuan pandangan yang
menciptakan keseragaman
5. Budaya Organisasi
Budaya organisasi
merupakan bentuk
keyakinan, nilai, cara
yang bisa dipelajari
untuk mengatasi dan
hidup dalam
organisasi, budaya
organisasi itu
cenderung untuk
diwujudkan oleh
anggota organisasi
(Brown).
Robbins,menjelaskan
bahwa budaya
organisasi itu
merupakan suatu
system nilai yang
dipegang dan
dilakukan oleh
anggota
organisasi, sehingga
hal yang sedemikian
tersebut bisa
membedakan
organisasi tersebut
dengan organisasi
lainnya.
6. BUDAYA ORGANISASI
DIDASARKAN PADA SUATU
KONSEP BANGUNAN PADA
TINGKATAN YAITU :
1.TINGKATAN ASUMSI DASAR
2.TINGKATAN NILAI
3.TINGKATAN ARTIFACT
7. Asumsi Dasar
Pada tingkatan ini
merupakan hubungan
manusia dengan apa yang
ada dilingkungannya
Asumsi Nilai
Value atau nilai itu dalam
hubungannya dengan
perbuatan atau tingkah laku,
Asumsi artifact
Artifact adalah sesuatu yang
bisa dilihat tetapi sulit untuk
ditirukan
8. 7 karakterisitik budaya organisasi
1. Inovasi dan pengambilan risiko
(Innovation and risk taking). Tingkatan
dimana para karyawan terdorong
untuk berinovasi dan mengambil risiko.
2. Perhatian yang rinci (Attention to
detail). Suatu tingkatan dimana para
karyawan diharapkan memperlihatkan
kecermatan (precision), analisis dan
perhatian kepada rincian.
3. Orientasi hasil (Outcome orientation).
Tingkatan dimana manajemen
memusatkan perhatian pada hasil
bukannya pada teknik dan proses yang
digunakan untuk mencapai hasil.
4. Orientasi pada manusia (People
orientation). Suatu tingkatan dimana
keputusan manajemen memperhitungkan
efek hasil – hasil pada orang–orang
anggota organisasi itu.
9. 5. Orientasi tim (Team orientation).
Suatu tingkatan dimana kegiatan kerja
diorganisir di sekitar tim – tim, bukannya
individu – individu.
6. Keagresifan (Aggressiveness). Suatu
tingkatan dimana orang – orang
(anggota organisasi) itu memiliki sifat
agresif dan kompetitif dan bukannya
santai – santai.
7. Stabilitas (Stability). Suatu tingkatan
dimana kegiatan organisasi
menekankan di pertahankannya status
quo daripada pertumbuhan.
10. Sekilas teori
Orang-orang adalah seperti laba-
laba yang tergantung didalam
jaring yang mereka ciptakan
ditempat kerja. Sebuah budaya
organisasi terdiri atas simbol yang
dimiliki bersama, dan tiap-tiap
simbol ini memiliki makna yang
unik.
14. Asumsi
1. Anggota-anggota organisasi
menciptakan dan
mempertahankan perasaan yang
dimiliki bersama mengenai
realitas organisasi, yang berakibat
pada pemahaman yang lebih
baik mengenai nilai-nilai sebuah
organisasi.
3. Budaya bervariasi dalam
organisasi-organisasi yang
berbeda, dan interpretasi tindakan
dalam budaya ini juga beragam.
2. Penggunaan dan interpretasi
simbol sangat penting dalam
budaya organisasi.
15. Asumsi 1
inti dari asumsi ini adalah nilai yang
dimiliki oleh organisasi. Nilai (value)
adalah standar dan prinsip-prinsip
dalam sebuah budaya yang
memiliki nilai intrinsik dari sebuah
budaya. Nilai menunjukkan kepada
anggota organisasi mengenai apa
yang penting. Pacanowsky melihat
bahwa nilai berasal dari
"pengetahuan moral" dan bahwa
orang menunjukkan pengetahuan
moral mereka melalui narasi atau
kisah.
16. Asumsi 2
• Simbol-simbol merupakan asumsi
kedua dari teori ini. Anggota-
anggota organisasi
menciptakan, menggunakan dan
menginterpretasikan simbol setiap
hari. Simbol-simbol
ini, karenanya, sangat penting
bagi budaya perusahaan.
Simbol-simbol mencakup
komunikasi verbal dan
nonverbal di dalam organisasi.
Sering kali, simbol-simbol ini
mengomunikasikan nilai-nilai
organisasi. Simbol dapat berupa
slogan yang memiliki makna.
17. Tabel simbol
Katagori Umum Tipe/Contoh Spesifik
Simbol Fisik seni/desain/logo
bangunan/dekorasi
pakaian/penampilanbenda material
Simbol Perilaku upacara/ritual
tradisi/kebiasaan
penghargaan/hukuman
Simbol Verbal lelucon/jargon/nama/nam
sebutan penjelasan
kisah/mitos/sejarah
metafora
18. Asumsi 3
Asumsi kita yang ketiga mengenai
Teori Budaya Organisasi berkaitan
dengan keberagaman budaya
organisasi. Sederhananya, budaya
organisasi sangatlah bervariasi.
Persepsi mengenai tindakan dan
aktivitas di dalam budaya-budaya
ini juga seberagam budaya itu
sendiri.
19. Komponen penting dalam Teori Budaya
Organisasi
Performa komunikasi
Perfoma adalah metafora yang menggambarkan
proses simbolik dari pemahaman akan perilaku
manusia dalam sebuah organisasi. Performa
komunikasi ini akan berakibat pada munculnya
budaya organisasi yang unik.
Performa ini dapat dilaksanakan oleh anggota
manapun dalam organisasi
21. Performa ritual
2. Ritual tugas (task ritual) adalah
perilaku rutin yang dikaitkan dengan
pekerjaan seseorang. Ritual tugas
membantu menyelesaikan pekerjaan.
1. Ritual personal (personal ritual)
mencakup sernua hal yang Anda
lakukan secara rutin di tempat
kerja.
3. Ritual sosial (social ritual) adalah
rutinitas verbal dan nonverbal yang
biasanya mempertimbangkan interaksi
dengan orang lain
4. Ritual organisasi (organizational
ritual) adalah kegiatan perusahaan
yang sering dilakukan
22. Peforma hasrat
Kisah-kisah mengenai
organisasi yang sering
kali diceritakan secara
antusias oleh para
anggota organisasi
dengan orang lain
disebut performa hasrat
(passion performance).
24. Performa politis
Ketika budaya organisasi
mengomunikasikan performa politis
(politicalperformance), budaya ini
sedang menjalankan kekuasaan atau
kontrol
Ketika anggota organisasi terlibat
dalam performa politis, mereka
mengomunikasikan keinginan untuk
memengaruhi orang lain.
25. Performa Enkulturasi
Peforma-performa ini dapat berupa
sesuatu yang berani maupun hati-
hati, dan performa ini
mendemonstrasikan kompetensi
seorang anggota dalam sebuah
organisasi
Performa enkulturasi merujuk pada
bagaimana anggota mendapatkan
pengetahuan dan keahlian untuk
dapat menjadi anggota organisasi
yang mampu berkontribusi..
26. Contoh kasus
Byan adalah seorang yang mempunyai jabatan penting dalam
Hima Mankom. Dia adalah orang yang supel dan bertanggung jawab
dalam menjalankan tugasnya. Dan dia juga mempunyai relasi yang
baik dengan ketua departemen dalam kepengerusan tersebut. Dan
hubungan antar anggota Hima itu sudah sangat erat layaknya
sahabat.
Pada suatu ketika Billy salah satu dari anggota Hima ada yang
mengundurkan diri karena dirasa tidak bisa membagi waktu dengan
kuliah juga UKM lainnya. Ditambah pula Fahmi seorang ketua Hima
diharuskan untuk melakukan student exchange ke Belanda selama 1
semester.
Keadaan kepengurusan Hima menjadi sedikit kacau, jadi
banyak anggota Hima yang lain menjadi tidak aktif dalam berkontribusi.
Tetapi Byan tetap menjalankan tanggung jawabnya dengan aktif. Lalu
akhirnya byan mengadakan rapat internal untuk memilih ketua baru.
Dan dipilihlah Ia sebagai ketua kepengerusuhan Hima. Tugas pertama
Byan adalah untuk menyatukan kembali anggota Hima agar menjadi
erat seperti sedia kala.
•
27. Akhirnya Byan mengadakan satu program kerja rutin
tiap 2 minggu sekali yaitu arisan mankom. Disana
para anggota dikumpulkan untuk arisan, makan
bersama atau untuk sekedar ngobrol. Sekarang
kegiatan itu menjadi budaya baru mereka. Terbukti
setelah ada kegiatan tersebut anggota hima menjadi
aktif dan semakin erat lagi.
28. Profil dosen
Nama : Antar Venus
TTL : Serang-Banten,2 Juni 1968
Beliau adalah Pakar Komunikasi yang
yang terobsesi membumikan ilmu
komunikasi. Sebagai pembina mata
kuliah teori-teori Komunikasi di
Universitas Padjadjaran, Dosen ini
menyebarkan motto 'Learning
communication theories in practical
way”.
=
=
Konsisten
Inkonsisten
29. Penulis lahir di Bogor, 11 September 1995.
Penulis merupakan anak ke dua dari
dua bersaudara. Kini penulis
merampungkan studinya di program S1
Fikom Unpad jurusan Manajemen
Komunikasi. Penulis aktif dalam
kepengerusan Hima Mankom, Ukm
Cinematography Club juga dalam
Komunitas Mahasiswa Bogor Unpad.
Dari teori ini saya belajar bahwa budaya itu
diciptakan dari organisasi itu sendiri. Dan kita
sebagai anggota organisasi dalam
berkomunikasi harus tau hubungan
seseorang serta performa komunikasi kita dan
juga orang tersebut.
Organisasimerupakanhal yang tidakmungkinterlepasdarikehidupanbermasyarakat. Dalamorganisasitersebut tidakmungkinjugaterlepasdariikatanbudaya yang adadalamorganisasi. Ikatanbudaya yang terciptadalamorganisasitersebutdapatterciptadandibentukoleh orang –orang yang bersangkutan, baikdalamorganisasibangsa, bisnismaupunbangsa. Budayamembedakanmasyarakatsatudengan yang lain dalamcaraberinteraksidanbertindakmenyelesaikansuatupekerjaan. Budayamengikatanggotakelompokmasyarakatmenjadisatukesatuanpandangan yang menciptakankeseragamanberperilakuataubertindak. Seiringdenganbergulirnyawaktu, budayapastiterbentukdalamorganisasidandapat pula dirasakanmanfaatnyadalammemberikontribusibagiefektivitasorganisasisecarakeseluruhan.
1. Anggota-anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan perasaan yang dimiliki bersama mengenai realitas organisasi, yang berakibat pada pemahaman yang lebih baik mengenai nilai-nilai sebuah organisasi. Inti dari asumsi ini adalah nilai yang dimiliki organisasi. Nilai merupakan standard dan prinsip-prinsip yang terdapat dalam sebuah budaya. 2. Penggunaan dan interpretasi simbol sangat penting dalam budaya organisasi. Ketika seseorang dapat memahami simbol tersebut, maka seseorang akan mampu bertindak menurut budaya organisasinya. 3. Budaya bervariasi dalam organisasi-organisasi yang berbeda, dan interpretasi tindakan dalam budaya ini juga beragam. Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda-beda dan setiap individu dalam organisasi tersebut menafsirkan budaya tersebut secara berbeda.Terkadang, perbedaan budaya dalam organisasi justru menjadi kekuatan dari organisasi sejenis lainnya.
Performa (performance) adalahmetafora yang menggambarkan proses simbolikdaripemahamanakanperilakumanusiadalamsebuahorganisasi. Komponenpentingdalamteoribudayaorganisasiyaituperformakomunikatif. Performa komunikatofterdiridari : • Performa ritual (personal, tugas, sosialdanorganisasi) – rutinitasdalambekerja. • Performa hasrat – kisahorganisasi yang diceritakantiapanggota. • Performa sosial – kerjasamadankesopanananggota. • Performa politis – perilaku yang menunjukkankekuasaandankontrol. • Performa enkulturasi – membantuanggotamenemukanmaknadiridalamorganisasi. Performa politis