SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
THE PERCEPTION OF JUNIOR HIGH SCHOOL CIVICS EDUCATION
TEACHER IN IMPLEMENTING CURRICULUM 2013 AT BONDOWOSO
REGENCY
Manik Sukoco*
Arbaiyah Prantiasih**
Siti Awaliyah**
*Department of Law and Citizenship, State University of Malang,
E-mail: itsmanik@fastmail.net
**Lecture at Department of Law and Citizenship, State University of Malang,
Jalan Semarang 5 Malang 65145
ABSTRACT: The purpose of this study is to: 1) find a picture of the perception of
junior high school civics education teachers in implementing Curriculum 2013 in
Bondowoso Regency, 2) determine the obstacles and efforts of junior high school
civics education teachers to overcome obstacles in the implementation of
Curriculum 2013 in Bondowoso Regency. The study uses quantitative descriptive
method which is an analysis method of describing or depicting the collected data as
it is without making general conclusions. The population in this study is 156 civic
education teachers in Junior High School at Bondowoso regency. While the
number of samples in this study are 10 respondents. The sampling technique used
in this study is random sampling technique which is based on the geographical
location and focused on the teachers who have implemented the 2013 Curriculum
as the sample. The data analysis technique uses a percentage model while the
measurement uses a modified Likert scale. The data analysis results show: (1) the
perception of junior high school civics education teacher in Bondowoso Regency
in implementing Curriculum 2013; (2) the obstacles and the teachers’ efforts to
overcome the obstacles in implementing Curriculum 2013.
Keywords: Teacher Perception,Civics Education, Curriculum 2013
Pendidikan adalah proses dimana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya
untuk menjalankan kehidupan, memiliki rasa kebangsaan, dan cinta tanah air (Irianto,
2011:1). Penyelenggaraan pendidikan diharapkan dapat mewujudkan proses
berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa
depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan
negara Indonesia sepanjang zaman. Azra dalam Sumarsono (2004) mengatakan bahwa
Pendidikan Kewarganegaraan tidak saja mendidik generasi muda menjadi warga negara
yang cerdas dan sabar akan hak dan kewajibannya dalam konteks kehidupan bermasyarakat
dan bernegara, tetapi juga membangun kesiapan warga negara menjadi warga dunia. Dari
sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang
memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas
potensi peserta didik (Kemdikbud, 2013: 78). Persepsi guru besar pengaruhnya dalam
keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2013 karena pada Kurikulum 2013 guru bertindak
sebagai tutor, fasilitator, serta pengendali kegiatan belajar mengajar (Rochadi, 2013:24).
Persepsi seseorang tentang sesuatu akan mempengaruhi perilakunya terhadap objek atau
peristiwa yang dialaminya (Walgito, 2002: 73). Oleh karena itu, persepsi guru yang baik
tentu akan berpengaruh positif dalam menunjang keterlaksanaan Kurikulum 2013.
METODE
Rancangan penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi (Sugiyono, 2010: 147). Untuk memperoleh data yang obyektif, maka peneliti
harus melakukan penelitian lapangan (field research), dengan menyebarkan angket kepada
10 responden di sekolah-sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Teknik yang
peneliti gunakan dalam memperoleh data adalah dengan menggunakan angket, observasi, dan
studi dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
teknik random sampling yang didasarkan pada letak geografis dan difokuskan pada guru
yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Teknik analisis datanya menggunakan uji
persentase sedangkan pengukurannya menggunakan skala Likert yang sudah dimodifikasi.
Modifikasi terhadap Skala Likert dimaksudkan untuk menghilangkan kelemahan yang terkandung
oleh skala lima tingkat (Hadi, 1991: 19-20)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Sekolah yang Diteliti
Sekolah yang diteliti yaitu: (a) SMP Negeri 1 Bondowoso, adalah sekolah
menengah pertama di Kota Bondowoso yang mendapatkan akreditasi A. Sarana prasarana
yang dimiliki SMPN 1 Bondowoso lengkap dan kondisinya baik. (b) SMP Negeri 1
Grujugan terletak di pinggir jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Jember dan
Kabupaten Bondowoso. Sarana prasarana yang dimiliki SMPN 1 Bondowoso lengkap dan
kondisinya baik, juga lapangan yang cukup luas untuk dimanfaatkan dalam proses
pembelajaran yang dilakukan di luar kelas. (c) SMP Negeri 1 Sumber Wringin terletak di
kawasan pegunungan dengan suhu udara yang sangat dingin. Sarana prasana kurang
lengkap namun yang tersedia dapat dikelola dengan baik oleh pihak sekolah. (d) SMP
Negeri 1 Taman Krocok, terletak di Jalan Raya Taman yang merupakan daerah kaki
pegunungan. Taman Krocok merupakan daerah pemekaran wilayah baru di Kabupaten
Bondowoso dan dikategorikan sebagai daerah miskin dan tertinggal. (e) SMP Negeri 1
Tapen, terletak di jalan raya utama yang menghubungkan Kabupaten Bondowoso dengan
Kabupaten Situbondo. Transportasi dari dan menuju sekolah cukup baik, termasuk kondisi
sarana dan prasarana sekolah.
Deskripsi Data
Persepsi Guru Mengenai Perencanaan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Dari hasil angket yang diperoleh dapat dijelaskan mengenai persepsi guru dalam
menyusun perencanaan pembelajaran, yaitu: (1) responden setuju bahwa menganalisis
keterkaitan SKL, KI, dan KD dalam menyusun perencanaan pembelajaran sangat mudah.
(2) responden setuju bahwa penyusunan RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD mudah
dilakukan. (3) responden setuju bahwa menganalisis dan menenentukan tujuan
pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar mudah untuk dilakukan. (4) responden
beranggapan bahwa penyusunan RPP yang mengacu pada standar proses dan pendekatan
scientific mudah dilakukan. (5) setengah responden menyatakan bahwa penyusunan RPP
yang mengacu pada model pembelajaran project based learning, problem based learning,
dan discovery learning mudah untuk dilakukan. (6) setengah responden menganggap
bahwa penentuan metode pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam KBM sangat
mudah untuk dilakukan. (7) responden setuju bahwa menentukan media pembelajaran yang
sesuai untuk diterapkan dalam KBM mudah untuk dilakukan.
Persepsi Guru Mengenai Materi PPKn dalam Kurikulum 2013
Dari hasil angket dapat diketahui persepsi guru mengenai materi PPKn dalam
Kurikulum 2013, yaitu (1) responden setuju bahwa memahami materi, struktur, dan pola
pikir keilmuan yang terdapat pada buku guru maupun buku siswa mudah untuk dilakukan.
(2) responden sependapat bahwa penguasaan materi pada masing-masing bab serta materi
yang berkaitan dengan bidang keilmuan lain dan penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari, mudah dilakukan. (3) responden setuju bahwa penambahan informasi yang dipandang
relevan sebagai pelengkap materi pada buku siswa sangat mudah untuk dilakukan. (4)
responden setuju bahwa melatih kemampuan serta keterampilan peserta didik dalam
berbagi dan mengolah informasi untuk memperkaya materi PPKn yang ada di buku siswa
mudah untuk dilakukan.
Persepsi Guru Mengenai KBM dalam Kurikulum 2013
Dari hasil angket dapat dijabarkan persepsi guru mengenai kegiatan belajar
mengajar dalam Kurikulum 2013, yaitu: (1) responden berpendapat bahwa memaksimalkan
penggunaan sarana dan prasarana sekolah untuk mencapai keterlaksanaan tujuan
pembelajaran mudah untuk dilakukan. (2) responden setuju bahwa pemanfaatan TIK
sebagai sarana dalam pembelajaran PPKn mudah untuk dilakukan. (3) responden setuju
bahwa penggunaan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
sangat mudah dilakukan. (4) responden setuju bahwa meningkatkan kepekaan diri terhadap
potensi lingkungan yang nantinya dapat dipergunakan untuk mendukung proses
pembelajaran mudah dilakukan. (5) responden setuju bahwa peningkatan komunikasi guru
dengan masyarakat untuk membantu ketercapaian tujuan pembelajaran, mudah
dilaksanakan. (6) responden setuju bahwa penyelenggaraan KBM di lingkungan sekolah
dan masyarakat mudah dilakukan. (7) responden setuju bahwa penyajian mata pelajaran
PPKn melalui tindakan dan sikap keseharian mudah dilaksanakan. (8) responden setuju
bahwa penanaman nilai imtaq, akhlak mulia, estetika, dan kepercayaan diri pada peserta
didik mudah untuk dilakukan. (9) responden setuju bahwa penanaman sikap jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli di sekolah mudah untuk dilaksanakan. (10) responden setuju bahwa
penanaman nilai toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar PPKn mudah dilakukan. (11) responden setuju bahwa
memanfaatkan potensi keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender dalam
menunjang KBM, mudah untuk dilakukan. (12) responden setuju bahwa pemanfaatan buku
guru dan buku siswa secara optimal untuk ketercapaian tujuan pembelajaran, mudah untuk
dilakukan. (13) responden setuju bahwa mengolah informasi dari media massa untuk
memperkaya materi dalam buku siswa mudah untuk dilakukan. (14) responden setuju
bahwa pemanfaatan internet untuk memperluas cakupan materi PPKn dalam pembelajaran
mudah untuk dilakukan. (15) responden setuju bahwa pendekatan scientific pada model
pembelajaran project based learning, problem based learning, dan discovery learning
mudah untuk dilaksanakan dalam KBM. (16) responden setuju bahwa mendorong siswa
untuk dapat berpikir secara kritis, menumbuhkan inisiatif, dan mengembangkan hubungan
interpersonal dalam bekerja kelompok sulit untuk dilakukan. (17) responden setuju bahwa
pelaksanaan proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sulit untuk
dilakukan. (18) responden setuju bahwa menganalisis fenomena dan kejadian yang tampak
mata dalam kaitannya dengan pelaksanaan KBM mudah untuk dilakukan. (19) responden
setuju bahwa penerapan pembelajaran dengan pendekatan eksperimen (mencoba) mudah
untuk dilakukan. (20) responden setuju bahwa menghubungkan informasi baru dengan
pengalaman yang ada serta membantu peserta didik jika mereka mengalami kebuntuan
dalam proses pembelajaran adalah hal yang mudah untuk dilakukan. (21) responden setuju
bahwa penyediaan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik mudah untuk
dilakukan. (22) responden setuju bahwa penerapan project based learning (pembelajaran
berbasis proyek) pada mata pelajaran PPKn sulit untuk dilakukan. (23) responden setuju
bahwa memfasilitasi, melatih, menasihati, dan menjadi perantara dalam pembelajaran
berbasis proyek mudah untuk dilaksanakan. (24) responden setuju bahwa menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dalam pembelajaran berbasis proyek mudah untuk
dilaksanakan. (25) responden setuju bahwa mendesain perencanaan proyek, memberikan
pengalaman kepada peserta didik, mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu
secara kolaboratif dengan siswa sulit untuk dilakukan. (26) responden setuju bahwa
penerapan problem based learning dalam Mapel PPKn mudah untuk dilakukan. (27)
responden setuju bahwa mendorong peserta didik untuk dapat berperan secara aktif
memecahkan masalah dalam dunia nyata, mudah untuk dilakukan. (28) responden setuju
bahwa pemberian pengalaman belajar bagi siswa dalam rangka mencapai penguasaan
standar kompetensi, kemampuan dasar, dan materi pembelajaran melalui metode problem
based learning mudah untuk dilakukan. (29) responden setuju bahwa penerapan
pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning) dalam mata pelajaran PPKn sulit
untuk dilakukan. (30) responden setuju bahwa mendorong potensi siswa untuk dapat
menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, dan mencipta produk baru
melalui pembelajaran discovery learning sulit untuk dilakukan. (31) responden setuju
bahwa bahwa mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented mudah
untuk dilakukan. (32) responden setuju bahwa mendorong siswa untuk melakukan berbagai
kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis,
mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan melalui
pembelajaran discovery learning sulit untuk dilaksanakan. (33) responden setuju bahwa
pemberian kesempatan pada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya, adalah hal yang
mudah untuk dilakukan. (34) responden setuju bahwa mendorong siswa berpikir intuisi dan
merumuskan hipotesis sendiri dalam kaitannya dengan pelaksanaan discovery learning
mudah untuk dilakukan. (35) responden setuju bahwa penerapan materi PPKn yang
terdapat dalam buku guru dan buku siswa dalam kehidupan sehari-hari, adalah hal yang
mudah untuk dilakukan.
Persepsi Guru Mengenai Evaluasi Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Dari hasil angket dapat diketahui persepsi guru mengenai evaluasi pembelajaran
dalam Kurikulum 2013, yaitu (1) responden setuju bahwa perancangan penilaian autentik
pada proses dan hasil belajar mudah untuk dilakukan. (2) responden setuju bahwa
pelaksanaan penilaian autentik pada pembelajaran PPKn sulit untuk dilakukan. (3)
responden menganggap bahwa penskoran dan rekapitulasi penilaian autentik pada proses
dan hasil belajar sangat sulit untuk dilakukan. (4) responden setuju bahwa pelaporan
penilaian, baik penilaian kinerja, portofolio, maupun proyek, sulit untuk dilakukan.
Analisis Data
Persepsi Guru Mengenai Perencanaan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Dari hasil analisis data hasil angket dapat disimpulkan: (1) persepsi guru dalam
menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD dikategorikan sangat baik. (2) persepsi
guru dalam penyusunan RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD dikategorikan sangat
baik. (3) persepsi guru dalam menganalisis dan menentukan tujuan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dikategorikan sangat baik. (4) persepsi guru
dalam memahami materi, struktur, dan pola pikir keilmuan yang terdapat pada buku guru
maupun buku siswa dikategorikan baik. (5) persepsi guru dalam penyusunan RPP yang
mengacu pada model pembelajaran project based learning, problem based learning, dan
discovery learning dikategorikan baik. (6) persepsi guru dalam menentukan metode
pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam KBM dikategorikan sangat baik. (7)
persepsi guru dalam menentukan media pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam
KBM dikategorikan sangat baik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara
umum persepsi guru mengenai perencanaan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 sangat
baik. Namun dari hasil temuan peneliti, ternyata ada beberapa orang guru yang mengalami
kesulitan dalam penyusunan RPP, khususnya dalam menganalisis keterkaitan antara KI dan
KD serta menjabarkan langkah-langkah pembelajaran di dalam RPP. Merujuk pada UU No.
81A Tahun 2013, seharusnya guru mampu mengembangkan RPP berdasarkan prinsip-
prinsip dasar salah satunya keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar juga menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi
di satuan pendidikan.
Persepsi Guru Mengenai Materi PPKn dalam Kurikulum 2013
Dari hasil analisis data hasil angket dapat disimpulkan: (1) persepsi guru dalam
memahami materi, struktur, dan pola pikir keilmuan yang terdapat pada buku guru maupun
buku siswa dikategorikan sangat baik. (2) persepsi guru dalam penguasaan materi pada
masing-masing bab serta materi yang berkaitan dengan bidang keilmuan lain dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dikategorikan sangat baik. (3) persepsi guru
dalam memasukkan informasi yang dipandang relevan sebagai pelengkap materi pada buku
siswa dikategorikan sangat baik. (4) persepsi guru dalam melatih kemampuan serta
keterampilan peserta didik dalam berbagi dan mengolah informasi untuk memperkaya
materi PPKn yang ada di buku siswa dikategorikan baik. Hasil analisis data persepsi guru
mengenai materi Kurikulum 2013 secara umum sangat baik. Merujuk pada Permendikbud
No.81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Garuda, guru dituntut untuk dapat
mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan
mempertimbangkan: 1) potensi peserta didik; 2) relevansi dengan karakteristik daerah, 3)
tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik; 4)
kebermanfaatan bagi peserta didik; 5) struktur keilmuan; 6) aktualitas, kedalaman, dan
keluasan materi pembelajaran; 7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik, tuntutan
lingkungan; dan 8) alokasi waktu.
Persepsi Guru Mengenai KBM dalam Kurikulum 2013
Dari hasil analisis data hasil angket dapat disimpulkan: (1) persepsi guru dalam
memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana sekolah untuk mencapai keterlaksanaan
tujuan pembelajaran dikategorikan sangat baik. (2) persepsi guru dalam pemanfaatan TIK
sebagai sarana dalam pembelajaran PPKn dikategorikan baik. (3) persepsi guru dalam
penggunaan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
dikategorikan sangat baik. (4) persepsi guru dalam peningkatan kepekaan diri terhadap
potensi lingkungan yang nantinya dapat dipergunakan untuk mendukung proses
pembelajaran dikategorikan sangat baik. (5) persepsi guru dalam peningkatan komunikasi
guru dengan masyarakat untuk membantu ketercapaian tujuan pembelajaran dikategorikan
baik. (6) persepsi guru dalam penyelenggaraan KBM di lingkungan sekolah dan
masyarakat, bukan hanya di ruangan kelas dikategorikan baik. (7) persepsi guru dalam
penyajian mata pelajaran PPKn bukan hanya sebagai pengetahuan, tapi juga melalui
tindakan dan sikap keseharian dikategorikan sangat baik. (8) persepsi guru dalam
penanaman nilai imtaq, akhlak mulia, estetika, dan kepercayaan diri pada peserta didik
dikategorikan baik. (9) persepsi guru dalam penanaman sikap jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli, dan santun melalui pembelajaran PPKn di sekolah dikategorikan baik. (10)
persepsi guru dalam penanaman nilai toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah
dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar PPKn dikategorikan sangat baik. (11)
persepsi guru dalam pemanfaatan potensi keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan
gender untuk menunjang KBM dikategorikan sangat baik. (12) persepsi guru dalam
pemanfaatan buku guru dan buku siswa secara optimal untuk ketercapaian tujuan
pembelajaran dikategorikan sangat baik. (13) persepsi guru dalam pengolahan informasi
dari media massa untuk memperkaya materi dalam buku siswa dikategorikan sangat baik.
(14) persepsi guru dalam pemanfaatan internet untuk memperluas cakupan materi PPKn
dalam pembelajaran dikategorikan baik. (15) persepsi guru dalam penerapan pendekatan
scientific pada model pembelajaran project based learning, problem based learning, dan
discovery learning dikategorikan baik. (16) persepsi guru dalam mendorong siswa untuk
dapat berpikir secara kritis, menumbuhkan inisiatif, dan mengembangkan hubungan
interpersonal dalam bekerja kelompok dikategorikan baik. (17) persepsi guru dalam
pelaksanaan proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dikategorikan
baik. (18) persepsi guru dalam menganalisis fenomena dan kejadian yang tampak mata
dalam kaitannya dengan pelaksanaan KBM dikategorikan baik. (19) persepsi guru dalam
penerapan pembelajaran dengan pendekatan eksperimen (mencoba) dikategorikan baik.
(20) persepsi guru dalam menghubungkan informasi baru dengan pengalaman yang ada
serta membantu peserta didik jika mereka mengalami kebuntuan dalam proses
pembelajaran dikategorikan baik (21) persepsi guru dalam memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik dikategorikan baik. (22) persepsi guru dalam penerapan
project based learning (pembelajaran berbasis proyek) dalam mata pelajaran PPKn
dikategorikan baik. (23) persepsi guru dalam memfasilitasi, melatih, menasihati, dan
menjadi perantara pembelajaran berbasis proyek dikategorikan baik. (24) persepsi guru
dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dalam pembelajaran berbasis
proyek dikategorikan baik. (25) persepsi guru dalam mendesain perencanaan proyek,
memberikan pengalaman kepada peserta didik, mengorganisasi proyek, dan membuat
alokasi waktu secara kolaboratif dengan siswa dikategorikan baik. (26) persepsi guru dalam
penerapan problem based learning (pembelajaran berbasis masalah) dalam mata pelajaran
PPKn dikategorikan baik. (27) persepsi guru dalam mendorong peserta didik untuk dapat
bekerja dalam tim dan berperan secara aktif untuk memecahkan masalah dalam dunia
nyata dikategorikan baik. (28) persepsi guru dalam pemberian pengalaman belajar dalam
rangka mencapai penguasaan standar kompetensi, kemampuan dasar dan materi
pembelajaran melalui metode problem based learning dikategorikan baik. (29) persepsi
guru dalam penerapan discovery learning dalam mata pelajaran PPKn dikategorikan baik.
(30) persepsi guru dalam mendorong potensi siswa untuk dapat menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, membuat, dan mencipta produk baru melalui pembelajaran
discovery learning dikategorikan baik. (31) persepsi guru dalam mengubah pembelajaran
yang teacher oriented ke student oriented dikategorikan sangat baik. (32) persepsi guru
dalam mendorong siswa untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi,
membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mengatur bahan serta
membuat kesimpulan melalui pembelajaran discovery learning dikategorikan baik. (33)
persepsi guru dalam pemberian kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep,
teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya
dikategorikan baik. (34) persepsi guru dalam mendorong siswa berpikir intuisi dan
merumuskan hipotesis sendiri dikategorikan baik. (35) persepsi guru dalam penerapan
materi PPKn yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa di kehidupan sehari-hari
dikategorikan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru
mengenai KBM dalam Kurikulum 2013 dikategorikan baik. Namun dari hasil temuan
peneliti ternyata dalam KBM PPKn, beberapa orang guru masih merasa kesulitan mengenai
penerapan model pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, dan
pembelajaran berbasis penemuan karena masih merupakan hal yang baru, sehingga perlu
waktu bagi guru untuk dapat memahami serta menguasai bagaimana cara menerapkan
model pembelajaran tersebut sesuai dengan yang diamanatkan oleh Kurikulum 2013.
Merujuk pada pendapat Sardiman (2005), dalam hal ini guru harus dapat memancing siswa
agar mampu belajar secara aktif. Penggunaan berbagai pendekatan, strategi dan metode
pembelajaran secara selektif dan bergantian diharapkan dapat memenuhi tuntutan prinsip
pembelajaran yang mendidik.
Persepsi Guru Mengenai Evaluasi Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Dari hasil analisis data hasil angket dapat disimpulkan: (1) persepsi guru dalam
perancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar dikategorikan baik. (2)
persepsi guru dalam penerapan penilaian autentik pada pembelajaran PPKn dikategorikan
baik. (3) persepsi guru dalam penskoran dan rekapitulasi penilaian autentik pada proses dan
hasil belajar dikategorikan baik. (4) persepsi guru dalam pelaporan penilaian, baik penilaian
kinerja, portofolio, maupun proyek dikategorikan kurang baik. Dari hasil penelitian di
lapangan, penulis menemukan bahwa guru pada dasarnya telah memahami bagaimana cara
menilai dan mengevaluasi pembelajaran namun kendala yang dialami guru di lapangan
adalah aspek penilaian yang sangat banyak dan harus dilaksanakan setiap pembelajaran
berlangsung. Penilaian autentik dianggap guru sukar untuk direkapitulasi dan dilaporkan.
Merujuk pada pendapat Afdee (2007), kesulitan yang dialami guru dalam penilaian autentik
sebagian besar dikarenakan ketidakpahaman guru mengenai asesmen autentik. Penilaian
autentik seharusnya diterapkan secara kolaboratif antara siswa dan guru (Homepage
Pendidikan Network diakses pada tanggal 7 Juli 2014). Hambatan dalam proses
pembelajaran maupun penilaian juga dapat diatasi dengan turut berpartisipasi secara aktif
dalam forum KKG dan MGMP seperti diamanatkan oleh Kemdiknas (2008).
PENUTUP
Kesimpulan
Persepsi Guru dalam Melaksanakan Kurikulum 2013
Persepsi guru mengenai perencanaan pembelajaran dalam Kurikulum 2013
mencapai 75,71% dan dikategorikan sangat baik; persepsi guru mengenai materi PPKn
dalam Kurikulum 2013 mencapai 80,625%, dikategorikan sangat baik; persepsi guru
mengenai KBM dalam Kurikulum 2013 sebesar 71,07% dikategorikan baik; dan persepsi
guru mengenai evaluasi pembelajaran dalam Kurikulum 2013 mencapai 55%,
dikategorikan baik. Secara umum persepsi guru PPKn SMP di Kabupaten Bondowoso
dalam melaksanakan Kurikulum 2013 mencapai angka 71,2% sehingga dikategorikan baik.
Hambatan dan Upaya Guru dalam Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan
Kurikulum 2013
Hambatan yang dialami guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 antara lain: (a)
indikator pada buku guru yang kadang tidak sesuai dengan kompetensi dasar; (b) guru
merasa kesulitan untuk merancang RPP yang mengacu pada pembelajaran proyek dan
pembelajaran berbasis penemuan, (c) guru kesulitan dalam menentukan media yang sesuai
dengan KBM; (d) koneksi internet yang sulit dijangkau sehingga menghambat guru untuk
mendapatkan informasi serta materi tambahan; (e) kurangnya dukungan masyarakat dalam
penanaman sikap, tanggung jawab dan disiplin; (f) penerapan metode pembelajaran
berbasis proyek dan masalah, dan penemuan terkendala waktu dan biaya; (g) kurangnya
sarana dan prasarana yang mendukung KBM; (h) penilaian yang dilakukan setiap hari sulit
untuk direkapitulasi; (i) penilaian yang harus dibuat guru meliputi aspek yang sangat
banyak dan rumit. Sedangkan upaya-upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan
dalam pelaksanaan Kurikulum 2013, yaitu: (a) dengan melakukan diskusi/sharing antar
sesama guru PPKn di tingkat Kabupaten melalui forum MGMP PPKn; (b) bertanya pada
instruktur Kurikulum 2013, (c) memanfaatkan dana BOS untuk penyediaan alat dan bahan
yang diperlukan untuk pembelajaran, (d) bekerjasama dengan orangtua murid dalam hal
penanaman nilai imtaq, akhlaq mulia, disiplin, dan sopan santun; (e) lebih membuka diri
pada perubahan serta belajar dari pengalaman pribadi maupun orang lain, (f) melatih diri
supaya dapat beradaptasi dengan Kurikulum 2013.
Saran
Saran peneliti: 1) bagi sekolah, hendaknya menyediakan alat-alat praktikum
maupun sarana prasarana yang memadai untuk mempermudah proses belajar mengajar; 2)
bagi guru, sebaiknya guru berpartisipasi aktif dalam forum MGMP PPKn, membangun
komunikasi yang baik dengan orang tua murid dan lembaga masyarakat, meningkatkan
kompetensi siswa dengan penerapan model project based learning, problem based
learning, dan discovery learning dalam KBM, lebih membuka diri pada perubahan, belajar
dari pengalaman pribadi maupun orang lain, dan terus melatih diri supaya dapat beradaptasi
dengan Kurikulum 2013; 3) bagi pemerintah, hendaknya tetap memberikan bantuan berupa
alat-alat praktikum, penambahan koleksi buku perpustakaan dan perbaikan sarana prasarana
sekolah, dan terus mengadakan kegiatan pendampingan/evaluasi sepanjang pelaksanaan
Kurikulum 2013.
DAFTAR RUJUKAN
Afdhee. 2007. Kegagalan Guru dalam Melakukan Evauasi. Artikel. Diakses dari Homepage
Pendidikan Network pada tanggal 17 Pebruari 2010
Ahmadi dan Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Atkinson, R. 2008. Pengantar Psikologi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Azzahi, Ghana Syakira. 2010. Sikap Manusia Teori Skala dan Pengukurannya. Jogjakarta:
Jendela
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Depdiknas. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Kewarganegaraan.
Jakarta: Depdiknas
Djarwanto. 1998. Statistik Nonparametrik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Fajar, A. 2004. Portofolio dalam Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Furchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hadi, Sutrisno. 1991. Analisa Butir untuk Instrumen Angket, Test, dan Skala Rating.
Jogjakarta: Andi Offset
Hanafiah, Nanang. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama
Hanafie, Imam. 2007. Plus Minus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Surabaya: PT. Serba Jaya
Hamid Hasan, Said. 1988. Evaluasi Kurikulum. Jakarta: P2LPTK Depdikbud
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta:
Ghalia Indonesia
Irianto, Petrus. 2011. Pola Interaksi Konflik dan Reaktualisasi Pendidikan Karakter: Studi
Survey Eksplanatori di Universitas Cenderawasih Jayapura Papua
http://repository.upi.edu
Kemdikbud. 2013. Modul Pelatihan Kurikulum 2013. Jakarta: PSDMPK-PMP
__________. 2014. Materi Pelatihan Guru. Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014.
Jakarta: PSDMPK-PMP
__________. 2013. Permendikbud No. 54 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
__________. 2013. Permendikbud No. 64 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
__________. 2013. Permendikbud No. 65 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud No. 66 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
__________. 2013. Permendikbud No. 81A tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta:
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
Kemdiknas. 2008. Standar Pengembangan KKG dan MGMP. Jakarta: Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Mar’at, Prof, Dr. 1999. Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Munandar, Utami. 1999. Kreativitas dan keberbakatan: Strategi Mewujudkan Potensi
kreatif & Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka
Munir, Abdul. 2005. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik. Jakarta:
Departemen Agama RI
Pemerintah Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta
__________. 2013. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Jakarta
Radar Jember. (2012). Percepatan Pembangunan di Kabupaten Bondowoso Tanggal 18
Nopember 2012
Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi dengan Contoh
Analistik Statistik. Bandung: Rosdakarya.
Rochadi, Tofik, S.Pd, MPd. 2013. Kajian Kurikulum. Jogjakarta: Jendela
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu. Bogor:
Ghalia Indonesia
Siagian, Sondang. 1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sindo. (2014). Problematika Implementasi Kurikulum 2013 Tanggal 7 Oktober 2013
Sugiaryo.(tanpa tahun). Penerapan pendidikan karakter perguruan tinggi. Jurnal ilmiah
widya wacana. ejournal.unisridigilib.ac.id/index.../widyawacana
Sudijono, Anas. 2000. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta
________. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya
Sumarsono, S. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Tempo. (2013). Problematika Implementasi Kurikulum 2013 Tanggal 7 Oktober 2013
Tempo. (2013). Guru Belum Siap Menerapkan Kurikulum 2013 Tanggal 26 Oktober 2013
Waidi. 2006. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher
Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Jogjakarta: Andi Offset

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Proposal kualitatif
Proposal kualitatifProposal kualitatif
Proposal kualitatifDewi
 
Ulasan jurnal komitmen guru terhadap pendidikan inklusif suziana
Ulasan jurnal komitmen guru terhadap pendidikan inklusif suzianaUlasan jurnal komitmen guru terhadap pendidikan inklusif suziana
Ulasan jurnal komitmen guru terhadap pendidikan inklusif suzianaSuziana Kamaruddin
 
Andrew hidayat 127522-id-none
 Andrew hidayat   127522-id-none Andrew hidayat   127522-id-none
Andrew hidayat 127522-id-noneAndrew Hidayat
 
Contoh ulasan jurnal
Contoh ulasan jurnalContoh ulasan jurnal
Contoh ulasan jurnalSayshare
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013Dimas Prasetyo
 
Proposal penelitian eksperime tes 2
Proposal penelitian eksperime tes 2Proposal penelitian eksperime tes 2
Proposal penelitian eksperime tes 2Nurjannah Harahap
 
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...Fattia Rakhmalianni
 
Proposal tesis eksperimen
Proposal tesis eksperimenProposal tesis eksperimen
Proposal tesis eksperimenFuad Flamboyan
 
Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013
Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013
Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013Dimas Prasetyo
 
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinan
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinanUlasan jurnal komunikasi kepimpinan
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinanFreedy Kalang
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013koswara88
 
Proposal kajian tindakan
Proposal  kajian tindakanProposal  kajian tindakan
Proposal kajian tindakanmurshidyzila
 
Artikel kkn desa baru tahun 2016
Artikel kkn desa baru tahun 2016Artikel kkn desa baru tahun 2016
Artikel kkn desa baru tahun 2016Dwi Karyani
 
Soal selidik merupakan satu set soalan atau item dalam bentuk tulisan
Soal selidik merupakan satu set soalan atau item dalam bentuk tulisanSoal selidik merupakan satu set soalan atau item dalam bentuk tulisan
Soal selidik merupakan satu set soalan atau item dalam bentuk tulisanMuss Miey
 
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...Tjoetnyak Izzatie
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsispilody111
 
JURNAL PENDIDIKAN (I) TV10003 : ISU PERLAKSANAAN PENGAJARAN SUBJEK SAINS (PPS...
JURNAL PENDIDIKAN (I) TV10003 : ISU PERLAKSANAAN PENGAJARAN SUBJEK SAINS (PPS...JURNAL PENDIDIKAN (I) TV10003 : ISU PERLAKSANAAN PENGAJARAN SUBJEK SAINS (PPS...
JURNAL PENDIDIKAN (I) TV10003 : ISU PERLAKSANAAN PENGAJARAN SUBJEK SAINS (PPS...Jenry Saiparudin
 

Mais procurados (20)

Proposal kualitatif
Proposal kualitatifProposal kualitatif
Proposal kualitatif
 
Ulasan jurnal komitmen guru terhadap pendidikan inklusif suziana
Ulasan jurnal komitmen guru terhadap pendidikan inklusif suzianaUlasan jurnal komitmen guru terhadap pendidikan inklusif suziana
Ulasan jurnal komitmen guru terhadap pendidikan inklusif suziana
 
Andrew hidayat 127522-id-none
 Andrew hidayat   127522-id-none Andrew hidayat   127522-id-none
Andrew hidayat 127522-id-none
 
Contoh ulasan jurnal
Contoh ulasan jurnalContoh ulasan jurnal
Contoh ulasan jurnal
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013
 
Proposal penelitian eksperime tes 2
Proposal penelitian eksperime tes 2Proposal penelitian eksperime tes 2
Proposal penelitian eksperime tes 2
 
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
 
Mualimin tesis bab1
Mualimin tesis bab1Mualimin tesis bab1
Mualimin tesis bab1
 
Proposal tesis eksperimen
Proposal tesis eksperimenProposal tesis eksperimen
Proposal tesis eksperimen
 
Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013
Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013
Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013
 
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinan
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinanUlasan jurnal komunikasi kepimpinan
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinan
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
CONTOH KERTAS CADANGAN
CONTOH KERTAS CADANGANCONTOH KERTAS CADANGAN
CONTOH KERTAS CADANGAN
 
Proposal kajian tindakan
Proposal  kajian tindakanProposal  kajian tindakan
Proposal kajian tindakan
 
Artikel kkn desa baru tahun 2016
Artikel kkn desa baru tahun 2016Artikel kkn desa baru tahun 2016
Artikel kkn desa baru tahun 2016
 
Soal selidik merupakan satu set soalan atau item dalam bentuk tulisan
Soal selidik merupakan satu set soalan atau item dalam bentuk tulisanSoal selidik merupakan satu set soalan atau item dalam bentuk tulisan
Soal selidik merupakan satu set soalan atau item dalam bentuk tulisan
 
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...
 
Konsep kurikulum 2013 smp
Konsep kurikulum 2013  smpKonsep kurikulum 2013  smp
Konsep kurikulum 2013 smp
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsi
 
JURNAL PENDIDIKAN (I) TV10003 : ISU PERLAKSANAAN PENGAJARAN SUBJEK SAINS (PPS...
JURNAL PENDIDIKAN (I) TV10003 : ISU PERLAKSANAAN PENGAJARAN SUBJEK SAINS (PPS...JURNAL PENDIDIKAN (I) TV10003 : ISU PERLAKSANAAN PENGAJARAN SUBJEK SAINS (PPS...
JURNAL PENDIDIKAN (I) TV10003 : ISU PERLAKSANAAN PENGAJARAN SUBJEK SAINS (PPS...
 

Semelhante a PERSEPSI GURU PPKn

128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf
128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf
128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdfaapdoank
 
1. Kurikulum Merdeka_Aris Setiawan.pdf
1. Kurikulum Merdeka_Aris Setiawan.pdf1. Kurikulum Merdeka_Aris Setiawan.pdf
1. Kurikulum Merdeka_Aris Setiawan.pdfArisSetiawan409741
 
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdf
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdfAnalisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdf
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdfZukét Printing
 
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docx
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docxAnalisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docx
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docxZukét Printing
 
KURIKULUM MERDEKA SMK JAKARTA TIMUR WILAYAH 1.pptx
KURIKULUM MERDEKA SMK JAKARTA TIMUR WILAYAH 1.pptxKURIKULUM MERDEKA SMK JAKARTA TIMUR WILAYAH 1.pptx
KURIKULUM MERDEKA SMK JAKARTA TIMUR WILAYAH 1.pptxalex11443
 
Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013
Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013
Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013eka noviana
 
10792-39711-2-PB.pdf
10792-39711-2-PB.pdf10792-39711-2-PB.pdf
10792-39711-2-PB.pdfsugionofis1
 
bab10200015708 (1).pdf
bab10200015708 (1).pdfbab10200015708 (1).pdf
bab10200015708 (1).pdfYusmaYenti
 
KHOLIMAT BAKAL ADITYAS implementasi kurikulum 2013.pdf
KHOLIMAT BAKAL ADITYAS implementasi kurikulum 2013.pdfKHOLIMAT BAKAL ADITYAS implementasi kurikulum 2013.pdf
KHOLIMAT BAKAL ADITYAS implementasi kurikulum 2013.pdfAdityas361393
 
Pendekatan pengajaran
Pendekatan pengajaranPendekatan pengajaran
Pendekatan pengajaranNgan Jiaing
 
laporan akhir kampus mengajar 3.pdf
laporan akhir kampus mengajar 3.pdflaporan akhir kampus mengajar 3.pdf
laporan akhir kampus mengajar 3.pdfAwanAbdusSalam
 
Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013Kaharuddin Adam
 
MAKALAH KEDUDUKAN IPA DI KURIKULUM 2013
MAKALAH KEDUDUKAN IPA DI KURIKULUM 2013MAKALAH KEDUDUKAN IPA DI KURIKULUM 2013
MAKALAH KEDUDUKAN IPA DI KURIKULUM 2013arieffige
 
Materi tik-smp
Materi tik-smpMateri tik-smp
Materi tik-smpwin rivai
 
Konsep kurikulum 2013
Konsep kurikulum 2013Konsep kurikulum 2013
Konsep kurikulum 2013rizkiyolanda
 

Semelhante a PERSEPSI GURU PPKn (20)

128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf
128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf
128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf
 
1. Kurikulum Merdeka_Aris Setiawan.pdf
1. Kurikulum Merdeka_Aris Setiawan.pdf1. Kurikulum Merdeka_Aris Setiawan.pdf
1. Kurikulum Merdeka_Aris Setiawan.pdf
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdf
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdfAnalisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdf
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.pdf
 
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docx
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docxAnalisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docx
Analisis Mengenai Telaah Kurikulum K-13 Pada Jenjang Sekolah Dasar.docx
 
KURIKULUM MERDEKA SMK JAKARTA TIMUR WILAYAH 1.pptx
KURIKULUM MERDEKA SMK JAKARTA TIMUR WILAYAH 1.pptxKURIKULUM MERDEKA SMK JAKARTA TIMUR WILAYAH 1.pptx
KURIKULUM MERDEKA SMK JAKARTA TIMUR WILAYAH 1.pptx
 
Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013
Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013
Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013
 
Buku pedoman arah peminatan
Buku pedoman arah peminatan Buku pedoman arah peminatan
Buku pedoman arah peminatan
 
10792-39711-2-PB.pdf
10792-39711-2-PB.pdf10792-39711-2-PB.pdf
10792-39711-2-PB.pdf
 
bab10200015708 (1).pdf
bab10200015708 (1).pdfbab10200015708 (1).pdf
bab10200015708 (1).pdf
 
KHOLIMAT BAKAL ADITYAS implementasi kurikulum 2013.pdf
KHOLIMAT BAKAL ADITYAS implementasi kurikulum 2013.pdfKHOLIMAT BAKAL ADITYAS implementasi kurikulum 2013.pdf
KHOLIMAT BAKAL ADITYAS implementasi kurikulum 2013.pdf
 
Pendekatan pengajaran
Pendekatan pengajaranPendekatan pengajaran
Pendekatan pengajaran
 
laporan akhir kampus mengajar 3.pdf
laporan akhir kampus mengajar 3.pdflaporan akhir kampus mengajar 3.pdf
laporan akhir kampus mengajar 3.pdf
 
Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013
 
704 1290-1-sm
704 1290-1-sm704 1290-1-sm
704 1290-1-sm
 
MAKALAH KEDUDUKAN IPA DI KURIKULUM 2013
MAKALAH KEDUDUKAN IPA DI KURIKULUM 2013MAKALAH KEDUDUKAN IPA DI KURIKULUM 2013
MAKALAH KEDUDUKAN IPA DI KURIKULUM 2013
 
Materi tik-smp
Materi tik-smpMateri tik-smp
Materi tik-smp
 
Pkm......
Pkm......Pkm......
Pkm......
 
3113 5674-1-sm
3113 5674-1-sm3113 5674-1-sm
3113 5674-1-sm
 
Konsep kurikulum 2013
Konsep kurikulum 2013Konsep kurikulum 2013
Konsep kurikulum 2013
 

Mais de Yogyakarta State University

Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp... Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...Yogyakarta State University
 
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...Yogyakarta State University
 
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di IndonesiaPerkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di IndonesiaYogyakarta State University
 
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaTren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaYogyakarta State University
 
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di AustraliaSebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di AustraliaYogyakarta State University
 
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...Yogyakarta State University
 
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute Resolution
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute ResolutionJudirical Aspect on the Islamic Banking Dispute Resolution
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute ResolutionYogyakarta State University
 
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di IndonesiaKajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di IndonesiaYogyakarta State University
 
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...Yogyakarta State University
 
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...Yogyakarta State University
 
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi PajakGlobalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi PajakYogyakarta State University
 
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...Yogyakarta State University
 
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan HukumBeberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan HukumYogyakarta State University
 
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...Yogyakarta State University
 
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir KreatifBertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir KreatifYogyakarta State University
 

Mais de Yogyakarta State University (20)

Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp... Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 
Isu-Isu Hukum dan Konstitusi Kontemporer
Isu-Isu Hukum dan Konstitusi KontemporerIsu-Isu Hukum dan Konstitusi Kontemporer
Isu-Isu Hukum dan Konstitusi Kontemporer
 
Literasi Politik (Political Literacy)
Literasi Politik (Political Literacy)Literasi Politik (Political Literacy)
Literasi Politik (Political Literacy)
 
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
 
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di IndonesiaPerkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
 
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaTren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
 
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di AustraliaSebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
 
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
 
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute Resolution
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute ResolutionJudirical Aspect on the Islamic Banking Dispute Resolution
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute Resolution
 
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di IndonesiaKajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
 
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...
 
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...
 
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi PajakGlobalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
 
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...
 
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan HukumBeberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
 
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
 
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di KampusMenumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
 
Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia
Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di IndonesiaBenang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia
Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia
 
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir KreatifBertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
 
Diskriminasi Pendidikan di Sekolah
Diskriminasi Pendidikan di SekolahDiskriminasi Pendidikan di Sekolah
Diskriminasi Pendidikan di Sekolah
 

Último

1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 

Último (20)

1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 

PERSEPSI GURU PPKn

  • 1. THE PERCEPTION OF JUNIOR HIGH SCHOOL CIVICS EDUCATION TEACHER IN IMPLEMENTING CURRICULUM 2013 AT BONDOWOSO REGENCY Manik Sukoco* Arbaiyah Prantiasih** Siti Awaliyah** *Department of Law and Citizenship, State University of Malang, E-mail: itsmanik@fastmail.net **Lecture at Department of Law and Citizenship, State University of Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145 ABSTRACT: The purpose of this study is to: 1) find a picture of the perception of junior high school civics education teachers in implementing Curriculum 2013 in Bondowoso Regency, 2) determine the obstacles and efforts of junior high school civics education teachers to overcome obstacles in the implementation of Curriculum 2013 in Bondowoso Regency. The study uses quantitative descriptive method which is an analysis method of describing or depicting the collected data as it is without making general conclusions. The population in this study is 156 civic education teachers in Junior High School at Bondowoso regency. While the number of samples in this study are 10 respondents. The sampling technique used in this study is random sampling technique which is based on the geographical location and focused on the teachers who have implemented the 2013 Curriculum as the sample. The data analysis technique uses a percentage model while the measurement uses a modified Likert scale. The data analysis results show: (1) the perception of junior high school civics education teacher in Bondowoso Regency in implementing Curriculum 2013; (2) the obstacles and the teachers’ efforts to overcome the obstacles in implementing Curriculum 2013. Keywords: Teacher Perception,Civics Education, Curriculum 2013 Pendidikan adalah proses dimana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan, memiliki rasa kebangsaan, dan cinta tanah air (Irianto, 2011:1). Penyelenggaraan pendidikan diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman. Azra dalam Sumarsono (2004) mengatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan tidak saja mendidik generasi muda menjadi warga negara yang cerdas dan sabar akan hak dan kewajibannya dalam konteks kehidupan bermasyarakat dan bernegara, tetapi juga membangun kesiapan warga negara menjadi warga dunia. Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik (Kemdikbud, 2013: 78). Persepsi guru besar pengaruhnya dalam keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2013 karena pada Kurikulum 2013 guru bertindak sebagai tutor, fasilitator, serta pengendali kegiatan belajar mengajar (Rochadi, 2013:24).
  • 2. Persepsi seseorang tentang sesuatu akan mempengaruhi perilakunya terhadap objek atau peristiwa yang dialaminya (Walgito, 2002: 73). Oleh karena itu, persepsi guru yang baik tentu akan berpengaruh positif dalam menunjang keterlaksanaan Kurikulum 2013. METODE Rancangan penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2010: 147). Untuk memperoleh data yang obyektif, maka peneliti harus melakukan penelitian lapangan (field research), dengan menyebarkan angket kepada 10 responden di sekolah-sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Teknik yang peneliti gunakan dalam memperoleh data adalah dengan menggunakan angket, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik random sampling yang didasarkan pada letak geografis dan difokuskan pada guru yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Teknik analisis datanya menggunakan uji persentase sedangkan pengukurannya menggunakan skala Likert yang sudah dimodifikasi. Modifikasi terhadap Skala Likert dimaksudkan untuk menghilangkan kelemahan yang terkandung oleh skala lima tingkat (Hadi, 1991: 19-20) HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Sekolah yang Diteliti Sekolah yang diteliti yaitu: (a) SMP Negeri 1 Bondowoso, adalah sekolah menengah pertama di Kota Bondowoso yang mendapatkan akreditasi A. Sarana prasarana yang dimiliki SMPN 1 Bondowoso lengkap dan kondisinya baik. (b) SMP Negeri 1 Grujugan terletak di pinggir jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso. Sarana prasarana yang dimiliki SMPN 1 Bondowoso lengkap dan kondisinya baik, juga lapangan yang cukup luas untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran yang dilakukan di luar kelas. (c) SMP Negeri 1 Sumber Wringin terletak di kawasan pegunungan dengan suhu udara yang sangat dingin. Sarana prasana kurang lengkap namun yang tersedia dapat dikelola dengan baik oleh pihak sekolah. (d) SMP Negeri 1 Taman Krocok, terletak di Jalan Raya Taman yang merupakan daerah kaki pegunungan. Taman Krocok merupakan daerah pemekaran wilayah baru di Kabupaten Bondowoso dan dikategorikan sebagai daerah miskin dan tertinggal. (e) SMP Negeri 1 Tapen, terletak di jalan raya utama yang menghubungkan Kabupaten Bondowoso dengan Kabupaten Situbondo. Transportasi dari dan menuju sekolah cukup baik, termasuk kondisi sarana dan prasarana sekolah. Deskripsi Data Persepsi Guru Mengenai Perencanaan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 Dari hasil angket yang diperoleh dapat dijelaskan mengenai persepsi guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran, yaitu: (1) responden setuju bahwa menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD dalam menyusun perencanaan pembelajaran sangat mudah. (2) responden setuju bahwa penyusunan RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD mudah dilakukan. (3) responden setuju bahwa menganalisis dan menenentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar mudah untuk dilakukan. (4) responden
  • 3. beranggapan bahwa penyusunan RPP yang mengacu pada standar proses dan pendekatan scientific mudah dilakukan. (5) setengah responden menyatakan bahwa penyusunan RPP yang mengacu pada model pembelajaran project based learning, problem based learning, dan discovery learning mudah untuk dilakukan. (6) setengah responden menganggap bahwa penentuan metode pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam KBM sangat mudah untuk dilakukan. (7) responden setuju bahwa menentukan media pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam KBM mudah untuk dilakukan. Persepsi Guru Mengenai Materi PPKn dalam Kurikulum 2013 Dari hasil angket dapat diketahui persepsi guru mengenai materi PPKn dalam Kurikulum 2013, yaitu (1) responden setuju bahwa memahami materi, struktur, dan pola pikir keilmuan yang terdapat pada buku guru maupun buku siswa mudah untuk dilakukan. (2) responden sependapat bahwa penguasaan materi pada masing-masing bab serta materi yang berkaitan dengan bidang keilmuan lain dan penerapannya dalam kehidupan sehari- hari, mudah dilakukan. (3) responden setuju bahwa penambahan informasi yang dipandang relevan sebagai pelengkap materi pada buku siswa sangat mudah untuk dilakukan. (4) responden setuju bahwa melatih kemampuan serta keterampilan peserta didik dalam berbagi dan mengolah informasi untuk memperkaya materi PPKn yang ada di buku siswa mudah untuk dilakukan. Persepsi Guru Mengenai KBM dalam Kurikulum 2013 Dari hasil angket dapat dijabarkan persepsi guru mengenai kegiatan belajar mengajar dalam Kurikulum 2013, yaitu: (1) responden berpendapat bahwa memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana sekolah untuk mencapai keterlaksanaan tujuan pembelajaran mudah untuk dilakukan. (2) responden setuju bahwa pemanfaatan TIK sebagai sarana dalam pembelajaran PPKn mudah untuk dilakukan. (3) responden setuju bahwa penggunaan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge sangat mudah dilakukan. (4) responden setuju bahwa meningkatkan kepekaan diri terhadap potensi lingkungan yang nantinya dapat dipergunakan untuk mendukung proses pembelajaran mudah dilakukan. (5) responden setuju bahwa peningkatan komunikasi guru dengan masyarakat untuk membantu ketercapaian tujuan pembelajaran, mudah dilaksanakan. (6) responden setuju bahwa penyelenggaraan KBM di lingkungan sekolah dan masyarakat mudah dilakukan. (7) responden setuju bahwa penyajian mata pelajaran PPKn melalui tindakan dan sikap keseharian mudah dilaksanakan. (8) responden setuju bahwa penanaman nilai imtaq, akhlak mulia, estetika, dan kepercayaan diri pada peserta didik mudah untuk dilakukan. (9) responden setuju bahwa penanaman sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli di sekolah mudah untuk dilaksanakan. (10) responden setuju bahwa penanaman nilai toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar PPKn mudah dilakukan. (11) responden setuju bahwa memanfaatkan potensi keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender dalam menunjang KBM, mudah untuk dilakukan. (12) responden setuju bahwa pemanfaatan buku guru dan buku siswa secara optimal untuk ketercapaian tujuan pembelajaran, mudah untuk dilakukan. (13) responden setuju bahwa mengolah informasi dari media massa untuk memperkaya materi dalam buku siswa mudah untuk dilakukan. (14) responden setuju bahwa pemanfaatan internet untuk memperluas cakupan materi PPKn dalam pembelajaran mudah untuk dilakukan. (15) responden setuju bahwa pendekatan scientific pada model pembelajaran project based learning, problem based learning, dan discovery learning
  • 4. mudah untuk dilaksanakan dalam KBM. (16) responden setuju bahwa mendorong siswa untuk dapat berpikir secara kritis, menumbuhkan inisiatif, dan mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok sulit untuk dilakukan. (17) responden setuju bahwa pelaksanaan proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sulit untuk dilakukan. (18) responden setuju bahwa menganalisis fenomena dan kejadian yang tampak mata dalam kaitannya dengan pelaksanaan KBM mudah untuk dilakukan. (19) responden setuju bahwa penerapan pembelajaran dengan pendekatan eksperimen (mencoba) mudah untuk dilakukan. (20) responden setuju bahwa menghubungkan informasi baru dengan pengalaman yang ada serta membantu peserta didik jika mereka mengalami kebuntuan dalam proses pembelajaran adalah hal yang mudah untuk dilakukan. (21) responden setuju bahwa penyediaan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik mudah untuk dilakukan. (22) responden setuju bahwa penerapan project based learning (pembelajaran berbasis proyek) pada mata pelajaran PPKn sulit untuk dilakukan. (23) responden setuju bahwa memfasilitasi, melatih, menasihati, dan menjadi perantara dalam pembelajaran berbasis proyek mudah untuk dilaksanakan. (24) responden setuju bahwa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dalam pembelajaran berbasis proyek mudah untuk dilaksanakan. (25) responden setuju bahwa mendesain perencanaan proyek, memberikan pengalaman kepada peserta didik, mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu secara kolaboratif dengan siswa sulit untuk dilakukan. (26) responden setuju bahwa penerapan problem based learning dalam Mapel PPKn mudah untuk dilakukan. (27) responden setuju bahwa mendorong peserta didik untuk dapat berperan secara aktif memecahkan masalah dalam dunia nyata, mudah untuk dilakukan. (28) responden setuju bahwa pemberian pengalaman belajar bagi siswa dalam rangka mencapai penguasaan standar kompetensi, kemampuan dasar, dan materi pembelajaran melalui metode problem based learning mudah untuk dilakukan. (29) responden setuju bahwa penerapan pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning) dalam mata pelajaran PPKn sulit untuk dilakukan. (30) responden setuju bahwa mendorong potensi siswa untuk dapat menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, dan mencipta produk baru melalui pembelajaran discovery learning sulit untuk dilakukan. (31) responden setuju bahwa bahwa mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented mudah untuk dilakukan. (32) responden setuju bahwa mendorong siswa untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan melalui pembelajaran discovery learning sulit untuk dilaksanakan. (33) responden setuju bahwa pemberian kesempatan pada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya, adalah hal yang mudah untuk dilakukan. (34) responden setuju bahwa mendorong siswa berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri dalam kaitannya dengan pelaksanaan discovery learning mudah untuk dilakukan. (35) responden setuju bahwa penerapan materi PPKn yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa dalam kehidupan sehari-hari, adalah hal yang mudah untuk dilakukan.
  • 5. Persepsi Guru Mengenai Evaluasi Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 Dari hasil angket dapat diketahui persepsi guru mengenai evaluasi pembelajaran dalam Kurikulum 2013, yaitu (1) responden setuju bahwa perancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar mudah untuk dilakukan. (2) responden setuju bahwa pelaksanaan penilaian autentik pada pembelajaran PPKn sulit untuk dilakukan. (3) responden menganggap bahwa penskoran dan rekapitulasi penilaian autentik pada proses dan hasil belajar sangat sulit untuk dilakukan. (4) responden setuju bahwa pelaporan penilaian, baik penilaian kinerja, portofolio, maupun proyek, sulit untuk dilakukan. Analisis Data Persepsi Guru Mengenai Perencanaan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 Dari hasil analisis data hasil angket dapat disimpulkan: (1) persepsi guru dalam menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD dikategorikan sangat baik. (2) persepsi guru dalam penyusunan RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD dikategorikan sangat baik. (3) persepsi guru dalam menganalisis dan menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dikategorikan sangat baik. (4) persepsi guru dalam memahami materi, struktur, dan pola pikir keilmuan yang terdapat pada buku guru maupun buku siswa dikategorikan baik. (5) persepsi guru dalam penyusunan RPP yang mengacu pada model pembelajaran project based learning, problem based learning, dan discovery learning dikategorikan baik. (6) persepsi guru dalam menentukan metode pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam KBM dikategorikan sangat baik. (7) persepsi guru dalam menentukan media pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam KBM dikategorikan sangat baik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara umum persepsi guru mengenai perencanaan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 sangat baik. Namun dari hasil temuan peneliti, ternyata ada beberapa orang guru yang mengalami kesulitan dalam penyusunan RPP, khususnya dalam menganalisis keterkaitan antara KI dan KD serta menjabarkan langkah-langkah pembelajaran di dalam RPP. Merujuk pada UU No. 81A Tahun 2013, seharusnya guru mampu mengembangkan RPP berdasarkan prinsip- prinsip dasar salah satunya keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar juga menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan. Persepsi Guru Mengenai Materi PPKn dalam Kurikulum 2013 Dari hasil analisis data hasil angket dapat disimpulkan: (1) persepsi guru dalam memahami materi, struktur, dan pola pikir keilmuan yang terdapat pada buku guru maupun buku siswa dikategorikan sangat baik. (2) persepsi guru dalam penguasaan materi pada masing-masing bab serta materi yang berkaitan dengan bidang keilmuan lain dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dikategorikan sangat baik. (3) persepsi guru dalam memasukkan informasi yang dipandang relevan sebagai pelengkap materi pada buku siswa dikategorikan sangat baik. (4) persepsi guru dalam melatih kemampuan serta keterampilan peserta didik dalam berbagi dan mengolah informasi untuk memperkaya materi PPKn yang ada di buku siswa dikategorikan baik. Hasil analisis data persepsi guru mengenai materi Kurikulum 2013 secara umum sangat baik. Merujuk pada Permendikbud No.81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Garuda, guru dituntut untuk dapat mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan
  • 6. mempertimbangkan: 1) potensi peserta didik; 2) relevansi dengan karakteristik daerah, 3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik; 4) kebermanfaatan bagi peserta didik; 5) struktur keilmuan; 6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; 7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik, tuntutan lingkungan; dan 8) alokasi waktu. Persepsi Guru Mengenai KBM dalam Kurikulum 2013 Dari hasil analisis data hasil angket dapat disimpulkan: (1) persepsi guru dalam memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana sekolah untuk mencapai keterlaksanaan tujuan pembelajaran dikategorikan sangat baik. (2) persepsi guru dalam pemanfaatan TIK sebagai sarana dalam pembelajaran PPKn dikategorikan baik. (3) persepsi guru dalam penggunaan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge dikategorikan sangat baik. (4) persepsi guru dalam peningkatan kepekaan diri terhadap potensi lingkungan yang nantinya dapat dipergunakan untuk mendukung proses pembelajaran dikategorikan sangat baik. (5) persepsi guru dalam peningkatan komunikasi guru dengan masyarakat untuk membantu ketercapaian tujuan pembelajaran dikategorikan baik. (6) persepsi guru dalam penyelenggaraan KBM di lingkungan sekolah dan masyarakat, bukan hanya di ruangan kelas dikategorikan baik. (7) persepsi guru dalam penyajian mata pelajaran PPKn bukan hanya sebagai pengetahuan, tapi juga melalui tindakan dan sikap keseharian dikategorikan sangat baik. (8) persepsi guru dalam penanaman nilai imtaq, akhlak mulia, estetika, dan kepercayaan diri pada peserta didik dikategorikan baik. (9) persepsi guru dalam penanaman sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan santun melalui pembelajaran PPKn di sekolah dikategorikan baik. (10) persepsi guru dalam penanaman nilai toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar PPKn dikategorikan sangat baik. (11) persepsi guru dalam pemanfaatan potensi keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender untuk menunjang KBM dikategorikan sangat baik. (12) persepsi guru dalam pemanfaatan buku guru dan buku siswa secara optimal untuk ketercapaian tujuan pembelajaran dikategorikan sangat baik. (13) persepsi guru dalam pengolahan informasi dari media massa untuk memperkaya materi dalam buku siswa dikategorikan sangat baik. (14) persepsi guru dalam pemanfaatan internet untuk memperluas cakupan materi PPKn dalam pembelajaran dikategorikan baik. (15) persepsi guru dalam penerapan pendekatan scientific pada model pembelajaran project based learning, problem based learning, dan discovery learning dikategorikan baik. (16) persepsi guru dalam mendorong siswa untuk dapat berpikir secara kritis, menumbuhkan inisiatif, dan mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok dikategorikan baik. (17) persepsi guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dikategorikan baik. (18) persepsi guru dalam menganalisis fenomena dan kejadian yang tampak mata dalam kaitannya dengan pelaksanaan KBM dikategorikan baik. (19) persepsi guru dalam penerapan pembelajaran dengan pendekatan eksperimen (mencoba) dikategorikan baik. (20) persepsi guru dalam menghubungkan informasi baru dengan pengalaman yang ada serta membantu peserta didik jika mereka mengalami kebuntuan dalam proses pembelajaran dikategorikan baik (21) persepsi guru dalam memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik dikategorikan baik. (22) persepsi guru dalam penerapan
  • 7. project based learning (pembelajaran berbasis proyek) dalam mata pelajaran PPKn dikategorikan baik. (23) persepsi guru dalam memfasilitasi, melatih, menasihati, dan menjadi perantara pembelajaran berbasis proyek dikategorikan baik. (24) persepsi guru dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dalam pembelajaran berbasis proyek dikategorikan baik. (25) persepsi guru dalam mendesain perencanaan proyek, memberikan pengalaman kepada peserta didik, mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu secara kolaboratif dengan siswa dikategorikan baik. (26) persepsi guru dalam penerapan problem based learning (pembelajaran berbasis masalah) dalam mata pelajaran PPKn dikategorikan baik. (27) persepsi guru dalam mendorong peserta didik untuk dapat bekerja dalam tim dan berperan secara aktif untuk memecahkan masalah dalam dunia nyata dikategorikan baik. (28) persepsi guru dalam pemberian pengalaman belajar dalam rangka mencapai penguasaan standar kompetensi, kemampuan dasar dan materi pembelajaran melalui metode problem based learning dikategorikan baik. (29) persepsi guru dalam penerapan discovery learning dalam mata pelajaran PPKn dikategorikan baik. (30) persepsi guru dalam mendorong potensi siswa untuk dapat menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, dan mencipta produk baru melalui pembelajaran discovery learning dikategorikan baik. (31) persepsi guru dalam mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented dikategorikan sangat baik. (32) persepsi guru dalam mendorong siswa untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mengatur bahan serta membuat kesimpulan melalui pembelajaran discovery learning dikategorikan baik. (33) persepsi guru dalam pemberian kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya dikategorikan baik. (34) persepsi guru dalam mendorong siswa berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri dikategorikan baik. (35) persepsi guru dalam penerapan materi PPKn yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa di kehidupan sehari-hari dikategorikan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru mengenai KBM dalam Kurikulum 2013 dikategorikan baik. Namun dari hasil temuan peneliti ternyata dalam KBM PPKn, beberapa orang guru masih merasa kesulitan mengenai penerapan model pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran berbasis penemuan karena masih merupakan hal yang baru, sehingga perlu waktu bagi guru untuk dapat memahami serta menguasai bagaimana cara menerapkan model pembelajaran tersebut sesuai dengan yang diamanatkan oleh Kurikulum 2013. Merujuk pada pendapat Sardiman (2005), dalam hal ini guru harus dapat memancing siswa agar mampu belajar secara aktif. Penggunaan berbagai pendekatan, strategi dan metode pembelajaran secara selektif dan bergantian diharapkan dapat memenuhi tuntutan prinsip pembelajaran yang mendidik. Persepsi Guru Mengenai Evaluasi Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 Dari hasil analisis data hasil angket dapat disimpulkan: (1) persepsi guru dalam perancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar dikategorikan baik. (2) persepsi guru dalam penerapan penilaian autentik pada pembelajaran PPKn dikategorikan baik. (3) persepsi guru dalam penskoran dan rekapitulasi penilaian autentik pada proses dan hasil belajar dikategorikan baik. (4) persepsi guru dalam pelaporan penilaian, baik penilaian kinerja, portofolio, maupun proyek dikategorikan kurang baik. Dari hasil penelitian di lapangan, penulis menemukan bahwa guru pada dasarnya telah memahami bagaimana cara
  • 8. menilai dan mengevaluasi pembelajaran namun kendala yang dialami guru di lapangan adalah aspek penilaian yang sangat banyak dan harus dilaksanakan setiap pembelajaran berlangsung. Penilaian autentik dianggap guru sukar untuk direkapitulasi dan dilaporkan. Merujuk pada pendapat Afdee (2007), kesulitan yang dialami guru dalam penilaian autentik sebagian besar dikarenakan ketidakpahaman guru mengenai asesmen autentik. Penilaian autentik seharusnya diterapkan secara kolaboratif antara siswa dan guru (Homepage Pendidikan Network diakses pada tanggal 7 Juli 2014). Hambatan dalam proses pembelajaran maupun penilaian juga dapat diatasi dengan turut berpartisipasi secara aktif dalam forum KKG dan MGMP seperti diamanatkan oleh Kemdiknas (2008). PENUTUP Kesimpulan Persepsi Guru dalam Melaksanakan Kurikulum 2013 Persepsi guru mengenai perencanaan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 mencapai 75,71% dan dikategorikan sangat baik; persepsi guru mengenai materi PPKn dalam Kurikulum 2013 mencapai 80,625%, dikategorikan sangat baik; persepsi guru mengenai KBM dalam Kurikulum 2013 sebesar 71,07% dikategorikan baik; dan persepsi guru mengenai evaluasi pembelajaran dalam Kurikulum 2013 mencapai 55%, dikategorikan baik. Secara umum persepsi guru PPKn SMP di Kabupaten Bondowoso dalam melaksanakan Kurikulum 2013 mencapai angka 71,2% sehingga dikategorikan baik. Hambatan dan Upaya Guru dalam Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 Hambatan yang dialami guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 antara lain: (a) indikator pada buku guru yang kadang tidak sesuai dengan kompetensi dasar; (b) guru merasa kesulitan untuk merancang RPP yang mengacu pada pembelajaran proyek dan pembelajaran berbasis penemuan, (c) guru kesulitan dalam menentukan media yang sesuai dengan KBM; (d) koneksi internet yang sulit dijangkau sehingga menghambat guru untuk mendapatkan informasi serta materi tambahan; (e) kurangnya dukungan masyarakat dalam penanaman sikap, tanggung jawab dan disiplin; (f) penerapan metode pembelajaran berbasis proyek dan masalah, dan penemuan terkendala waktu dan biaya; (g) kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung KBM; (h) penilaian yang dilakukan setiap hari sulit untuk direkapitulasi; (i) penilaian yang harus dibuat guru meliputi aspek yang sangat banyak dan rumit. Sedangkan upaya-upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013, yaitu: (a) dengan melakukan diskusi/sharing antar sesama guru PPKn di tingkat Kabupaten melalui forum MGMP PPKn; (b) bertanya pada instruktur Kurikulum 2013, (c) memanfaatkan dana BOS untuk penyediaan alat dan bahan yang diperlukan untuk pembelajaran, (d) bekerjasama dengan orangtua murid dalam hal penanaman nilai imtaq, akhlaq mulia, disiplin, dan sopan santun; (e) lebih membuka diri pada perubahan serta belajar dari pengalaman pribadi maupun orang lain, (f) melatih diri supaya dapat beradaptasi dengan Kurikulum 2013. Saran Saran peneliti: 1) bagi sekolah, hendaknya menyediakan alat-alat praktikum maupun sarana prasarana yang memadai untuk mempermudah proses belajar mengajar; 2) bagi guru, sebaiknya guru berpartisipasi aktif dalam forum MGMP PPKn, membangun komunikasi yang baik dengan orang tua murid dan lembaga masyarakat, meningkatkan
  • 9. kompetensi siswa dengan penerapan model project based learning, problem based learning, dan discovery learning dalam KBM, lebih membuka diri pada perubahan, belajar dari pengalaman pribadi maupun orang lain, dan terus melatih diri supaya dapat beradaptasi dengan Kurikulum 2013; 3) bagi pemerintah, hendaknya tetap memberikan bantuan berupa alat-alat praktikum, penambahan koleksi buku perpustakaan dan perbaikan sarana prasarana sekolah, dan terus mengadakan kegiatan pendampingan/evaluasi sepanjang pelaksanaan Kurikulum 2013. DAFTAR RUJUKAN Afdhee. 2007. Kegagalan Guru dalam Melakukan Evauasi. Artikel. Diakses dari Homepage Pendidikan Network pada tanggal 17 Pebruari 2010 Ahmadi dan Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Atkinson, R. 2008. Pengantar Psikologi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Azzahi, Ghana Syakira. 2010. Sikap Manusia Teori Skala dan Pengukurannya. Jogjakarta: Jendela Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Depdiknas. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Kewarganegaraan. Jakarta: Depdiknas Djarwanto. 1998. Statistik Nonparametrik. Jakarta: PT. Rineka Cipta Fajar, A. 2004. Portofolio dalam Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Furchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Hadi, Sutrisno. 1991. Analisa Butir untuk Instrumen Angket, Test, dan Skala Rating. Jogjakarta: Andi Offset Hanafiah, Nanang. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama Hanafie, Imam. 2007. Plus Minus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Surabaya: PT. Serba Jaya Hamid Hasan, Said. 1988. Evaluasi Kurikulum. Jakarta: P2LPTK Depdikbud Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia Irianto, Petrus. 2011. Pola Interaksi Konflik dan Reaktualisasi Pendidikan Karakter: Studi Survey Eksplanatori di Universitas Cenderawasih Jayapura Papua http://repository.upi.edu Kemdikbud. 2013. Modul Pelatihan Kurikulum 2013. Jakarta: PSDMPK-PMP __________. 2014. Materi Pelatihan Guru. Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014. Jakarta: PSDMPK-PMP __________. 2013. Permendikbud No. 54 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan __________. 2013. Permendikbud No. 64 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan __________. 2013. Permendikbud No. 65 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud. 2013. Permendikbud No. 66 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
  • 10. __________. 2013. Permendikbud No. 81A tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Kemdiknas. 2008. Standar Pengembangan KKG dan MGMP. Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Mar’at, Prof, Dr. 1999. Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia Munandar, Utami. 1999. Kreativitas dan keberbakatan: Strategi Mewujudkan Potensi kreatif & Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Munir, Abdul. 2005. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Departemen Agama RI Pemerintah Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta __________. 2013. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta Radar Jember. (2012). Percepatan Pembangunan di Kabupaten Bondowoso Tanggal 18 Nopember 2012 Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi dengan Contoh Analistik Statistik. Bandung: Rosdakarya. Rochadi, Tofik, S.Pd, MPd. 2013. Kajian Kurikulum. Jogjakarta: Jendela Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia Siagian, Sondang. 1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT Rineka Cipta Sindo. (2014). Problematika Implementasi Kurikulum 2013 Tanggal 7 Oktober 2013 Sugiaryo.(tanpa tahun). Penerapan pendidikan karakter perguruan tinggi. Jurnal ilmiah widya wacana. ejournal.unisridigilib.ac.id/index.../widyawacana Sudijono, Anas. 2000. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta ________. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya Sumarsono, S. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Tempo. (2013). Problematika Implementasi Kurikulum 2013 Tanggal 7 Oktober 2013 Tempo. (2013). Guru Belum Siap Menerapkan Kurikulum 2013 Tanggal 26 Oktober 2013 Waidi. 2006. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Jogjakarta: Andi Offset