SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
See	discussions,	stats,	and	author	profiles	for	this	publication	at:	https://www.researchgate.net/publication/287999756
Benang	Kusut	Persoalan	Buta	Aksara	di	Indonesia
Article	·	September	2015
CITATIONS
0
READS
345
1	author:
Some	of	the	authors	of	this	publication	are	also	working	on	these	related	projects:
The	Problems	of	Implementing	Scientific	Approach	Faced	by	Civics	and	Citizenship	Education	Teacher	at
SMP	Negeri	1	Grujugan	View	project
International	Perspective	of	Civics	and	Citizenship	Education	View	project
Manik	Sukoco
Universitas	Negeri	Yogyakarta
22	PUBLICATIONS			0	CITATIONS			
SEE	PROFILE
All	content	following	this	page	was	uploaded	by	Manik	Sukoco	on	25	December	2015.
The	user	has	requested	enhancement	of	the	downloaded	file.
Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia
(Memperingati Hari Aksara Internasional)
Mungkin terasa tidak ada yang spesial pada tanggal 8 September. Tidak ada
„tanggal merah‟ pada kalender kita, tidak ada peringatan hari raya, bukan juga hari
kemerdekaan nasional. Mungkin kesan spesial hanya akan dirasakan oleh mereka
yang berulang tahun, anniversary dengan pasangannya, ataupun momen-momen
spesial lainnya yang kebetulan jatuh di tanggal tersebut. Lalu apa yang menjadikan 8
September menjadi hari yang penting? Tanggal tersebut menyimpan suatu momen
dunia. 8 September diperingati sebagai Hari Aksara Internasional yang ditetapkan
oleh Unesco pada 17 November 1965 di Teheran, mengingat masih tingginya tingkat
buta aksara di dunia tahun itu. Sehingga, program-program pemberantasan buta
aksara terus dilakukan hingga hari ini. Sebelum berbicara lebih lanjut, ada baiknya
kita kupas terlebih dahulu apa itu buta aksara.
"Aksara" secara etimogis berasal dari bahasa Sanskerta yaitu akar kata "a-"
'tidak' dan "kshara" 'termusnahkan'[1]. Secara sederhana, aksara dapat didefinisikan
sebagai sistem simbol yang ditujukan untuk mengekspresikan bahasa. Penggunaan
aksara ditujukan agar manusia dapat mendeskripsikan suatu hal, sehingga dapat
dipahami dan dipelajari. Untuk itu, aksara diwujudkan dalam bentuk sistem simbol
tetentu agar dapat dipahami (huruf, kata, kalimat, tanda baca, dsb).
Karena aksara memiliki tujuan untuk dipahami dan dipelajari, memahami
aksara (dikenal dengan istilah melek aksara) bukanlah sekedar kemampuan menghafal
huruf demi huruf hingga terangkai sebuah kata dan kalimat, tapi juga
mampu mengidentifikasi, mengerti, menerjemahkan, membuat, mengkomunikasikan
dan mengolah isi dari rangkaian teks. Ketidak-mampuan akan hal tersebut dikenal
dengan istilah buta aksara. Sehingga, pemberantasan buta aksara juga perlu diiringi
sistem pendidikan yang baik, yang dapat membawa manusia pada pemahaman dan
pembelajaran. Dengan memahami aksara, manusia mampu mengembangkan dirinya
dan masyarakat melalui pendidikan, menuju taraf kehidupan yang lebih baik. Selain
itu Tinggi rendahnya buta aksara akan menjadi penentu utama tinggi-rendahnya
kualitas pembangunan manusia Indonesia atau human development index
(HDI). Angka buta aksara menyumbang dua pertiga dalam penentuan HDI, sepertiga
dalam pendidikan, dan lainnya ekonomi serta kesehatan.[2]
Persoalan Buta Aksara di Indonesia
Di Indonesia saat ini masih terdapat lebih dari 9 juta jiwa (kurang lebih 4%
dari total penduduk) yang dikategorikan sebagai buta aksara.[3].Kebanyakan terdiri
dari masyarakat adat dan masyarakat pinggiran. Selain itu, terdapat kurang lebih
880.000 anak berpotensi buta aksara[4]. Potensi buta aksara ini hadir akibat
kemampuan keaksaraan yang jarang diasah, dan kebanyakan dialami oleh anak-anak
Indonesia yang putus sekolah.
Secara umum, kondisi buta aksara di Indonesia dipengaruhi oleh sempitnya
akses pendidikan. Pada awal 2014, masih terdapat 173 Kabupaten/Kota yang belum
menerapkan wajib belajar sembilan tahun[5]. Bahkan kini setiap tahunnya, terdapat
sekitar 300 ribu murid SD yang putus sekolah[6]. Pada awal 2015 kemarin, BPS juga
merilis data yang memprihatinkan, yaitu masih terdapat 10.985 desa di Indonesia
yang belum memiliki SD. Selain itu, terdapat 2.438 desa yang jarak tempuh ke SD
terdekatnya sejauh tiga kilometer[7]. Berbagai data yang memprihatinkan tersebut
menunjukkan bahwa masih banyak anak-anak Indonesia yang sulit menikmati bangku
pendidikan. Kondisi ini jelaslah akan berdampak pada rendahnya kemampuan aksara
anak-anak Indonesia di pelosok-pelosok desa. Problem ini jelas membawa efek
domino hingga ke persoalan lapangan pekerjaan, kualitas hidup, kesehatan, hingga ke
persoalan kemiskinan. Semua akibat hak atas pendidikan yang gagal dipenuhi oleh
pemerintah.
Dalam konteks masyarakat adat, buta aksara yang dimaksud oleh pemerintah
adalah ketidakmampuan menguasai aksara yang secara nasional diterapkan, yaitu
Bahasa Indonesia. Menurut data dari Direktorat Jenderal Komunitas Adat Terpencil
(KAT) di Indonesia terdapat 365 kelompok ethnik dan sub-etnik dengan jumlah
populasi 1,192,164 jiwa. Mereka memiliki struktur aksara tersendiri yang berbeda
dengan Indonesia dan hidup secara tradisional. Persoalan yang hadir pada suku-suku
adat di berbagai belahan Indonesia adalah persoalan ruang hidup yang dirampas oleh
pembangunan. Ruang hidup masyarakat adat kini sangat terancam dengan berbagai
macam megaproyek pembangunan infrastruktur dan investasi. Ditengah
ketidakmampuan mereka menguasai aksara Indonesia, mereka dihadapkan pada
peraturan hukum, surat-surat, hal ihwal administratif dan persoalan legal formal
untuk mempertahankan tanah mereka. Sementara semua hal tersebut membutuhkan
kemampuan yang lebih dari sekedar menguasai aksara Indonesia. Hal ini jelas
merupakan bentuk diskriminasi terhadap masyarakat adat Indonesia, padahal
seharusnya pemerintah menghormati dan mengakui keberadaan masyarakat adat
sebagai bagian dari rakyat Indonesia yang beragam.
Berbagai persoalan tersebut menunjukkan bahwa persoalan buta aksara bukan
hanya sekedar ketidakmampuan membaca dan menulis. Buta aksara merupakan
dampak dari dirampasnya hak atas pendidikan. Buta aksara mengakibatkan
masyarakat yang buta aksara menjadi sulit mengembangkan kehidupannya yang kini
membutuhkan kemampuan aksara (sekolah, kerja, hidup keseharian dsb.). Dengan
demikian, negara telah memarginalkan masyarakat yang buta aksara. Oleh karena itu,
pemberantasan buta aksara sejatinya bukanlah sekedar program mekanis, yang hanya
“menyodorkan” huruf-huruf kepada mereka yang dikategorikan buta aksara.
Pemberantasan buta aksara dimulai dari membuka selebar-lebarnya akses pendidikan
secara nasional. Pemberantasan buta aksara berarti membangun fasilitas pendidikan
di seluruh pelosok desa dan kota. Pemberantasan buta aksara membutuhkan suatu
sistem pendidikan yang ilmiah, demokratis, dan mengabdi pada kepentingan rakyat,
agar mampu menyelesaikan persoalan rakyat. Sehingga, rakyat mampu memahami
dan mengembangkan pengetahuan dan kebudayaannya ke taraf yang lebih maju.
Itulah tugas Negara yang telah termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu
“mencerdaskan kehidupan bangsa”. Dan semua persoalan pendidikan di Indonesia
akibat kebijakan komersialisasi, privatisasi, dan liberalisasi pendidikan yang
diterapkan oleh pemerintah, perlulah menjadi tanda tanya kita semua. Untuk siapa
negara ini mengabdi?
Penulis: Manik Sukoco (Kolumnis Majalah Inside Indonesia)
[1] Wikipedia Eniklopedia Bebas, Aksara, https://id.wikipedia.org/wiki/Aksara, diakses
pada 6 September 2015.
[2]Siti Muyassarotul Hafidzoh, Pemberantasan Buta
Aksara, Rebublika, http://www.republika.co.id/berita/koran/opini-koran/14/09/09/nbmb8h13-
pemberantasan-buta-aksara, diakses pada 6 September 2015.
[3] Data BPS tahun 2014
[4]Republika Online, 880 Anak Indonesia berpotensi Buta
Aksara,http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/10/07/09/123928-880-ribu-anak-
indonesia-berpotensi-buta-aksara, diakses pada 6 September 2015.
[5]Kantor Berita Pendidikan.net, 173 Daerah Belum Tuntaskan
Wajar, http://kantorberitapendidikan.net/173-daerah-belum-tuntaskan-wajar/, diakses pada 6
September 2015.
[6]Republika Online, Setiap Tahun 300 ribu Siswa SD Putus
Sekolah,http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/06/09/npo61n-setiap-tahun-300-
ribu-siswa-sd-putus-sekolah, diakses pada 6 September 2015.
[7]Viva.co.id, 10.985 Desa di Indonesia tak punya Sekolah
Dasar, http://nasional.news.viva.co.id/news/read/590575-10-985-desa-di-indonesia-tak-punya-
sekolah-dasar, diakses pada 6 September 2015.
View publication statsView publication stats

More Related Content

What's hot

Belajar dan belajar pengembangan masyarakat pedesaan dalam hubungan pendidik...
Belajar dan belajar  pengembangan masyarakat pedesaan dalam hubungan pendidik...Belajar dan belajar  pengembangan masyarakat pedesaan dalam hubungan pendidik...
Belajar dan belajar pengembangan masyarakat pedesaan dalam hubungan pendidik...
bima maarif
 
Hardiknas dan pendidikan di ntt
Hardiknas dan pendidikan di nttHardiknas dan pendidikan di ntt
Hardiknas dan pendidikan di ntt
Ely Goro Leba
 
Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Day...
Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Day...Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Day...
Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Day...
alfian200800
 
rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasionalrendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
Rakha Al
 
Guna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatGuna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adat
Nuelimmanuel22
 
Data bem unpatti
Data bem unpattiData bem unpatti
Data bem unpatti
Afif Faith
 

What's hot (20)

Belajar dan belajar pengembangan masyarakat pedesaan dalam hubungan pendidik...
Belajar dan belajar  pengembangan masyarakat pedesaan dalam hubungan pendidik...Belajar dan belajar  pengembangan masyarakat pedesaan dalam hubungan pendidik...
Belajar dan belajar pengembangan masyarakat pedesaan dalam hubungan pendidik...
 
Ketaksamaan web
Ketaksamaan webKetaksamaan web
Ketaksamaan web
 
Artikel literasi daring
Artikel literasi daringArtikel literasi daring
Artikel literasi daring
 
Hardiknas dan pendidikan di ntt
Hardiknas dan pendidikan di nttHardiknas dan pendidikan di ntt
Hardiknas dan pendidikan di ntt
 
Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Day...
Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Day...Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Day...
Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Day...
 
GPP1063 : Kepentingan Integrasi Nasional
GPP1063 : Kepentingan Integrasi NasionalGPP1063 : Kepentingan Integrasi Nasional
GPP1063 : Kepentingan Integrasi Nasional
 
jajal
jajaljajal
jajal
 
MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...
MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...
MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S T...
 
Masalah kependudukan
Masalah kependudukanMasalah kependudukan
Masalah kependudukan
 
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesiaMakalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
 
Kuliah 13.sosial dan budaya
Kuliah 13.sosial dan budayaKuliah 13.sosial dan budaya
Kuliah 13.sosial dan budaya
 
01 pengantar kwn
01 pengantar kwn 01 pengantar kwn
01 pengantar kwn
 
rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasionalrendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
 
Dasar Dasar MIPA
Dasar Dasar MIPADasar Dasar MIPA
Dasar Dasar MIPA
 
Sistem pendidikan yang efektif dan efesien dengan
Sistem pendidikan yang efektif dan efesien denganSistem pendidikan yang efektif dan efesien dengan
Sistem pendidikan yang efektif dan efesien dengan
 
Proposal+komputer
Proposal+komputerProposal+komputer
Proposal+komputer
 
Pembinaan negara bangsa
Pembinaan negara bangsaPembinaan negara bangsa
Pembinaan negara bangsa
 
Guna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatGuna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adat
 
Data bem unpatti
Data bem unpattiData bem unpatti
Data bem unpatti
 
1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_point1. intergrasi nasional power_point
1. intergrasi nasional power_point
 

Viewers also liked

Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
Yogyakarta State University
 

Viewers also liked (19)

Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...
 
Literasi Politik (Political Literacy)
Literasi Politik (Political Literacy)Literasi Politik (Political Literacy)
Literasi Politik (Political Literacy)
 
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...
 
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di IndonesiaKajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
 
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di KampusMenumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
 
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...
 
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan HukumBeberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
 
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi PajakGlobalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
 
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
 
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaTren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
 
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di IndonesiaPerkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
 
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
 
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute Resolution
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute ResolutionJudirical Aspect on the Islamic Banking Dispute Resolution
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute Resolution
 
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
 
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di AustraliaSebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
 
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp... Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 
Isu-Isu Hukum dan Konstitusi Kontemporer
Isu-Isu Hukum dan Konstitusi KontemporerIsu-Isu Hukum dan Konstitusi Kontemporer
Isu-Isu Hukum dan Konstitusi Kontemporer
 
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir KreatifBertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
 
Diskriminasi Pendidikan di Sekolah
Diskriminasi Pendidikan di SekolahDiskriminasi Pendidikan di Sekolah
Diskriminasi Pendidikan di Sekolah
 

Similar to Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia

Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Dia Cahyawati
 
Proposal gerakan literasi sekolah jatim
Proposal gerakan literasi sekolah jatimProposal gerakan literasi sekolah jatim
Proposal gerakan literasi sekolah jatim
Sunandar Triwibowo
 
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdfSISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
FauzanYusuf3
 
01 peranan pendidikan formal juanda
01 peranan pendidikan formal   juanda01 peranan pendidikan formal   juanda
01 peranan pendidikan formal juanda
Arken Arken
 
PPT Bahasa Indoensiaykkjhvdfbbcghbfcvvvh
PPT Bahasa IndoensiaykkjhvdfbbcghbfcvvvhPPT Bahasa Indoensiaykkjhvdfbbcghbfcvvvh
PPT Bahasa Indoensiaykkjhvdfbbcghbfcvvvh
SyahraniTriSaputri1
 

Similar to Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia (20)

Dinamika Perubahan Budaya dan Tantangan Literasi Digital terhadap Masyarakat ...
Dinamika Perubahan Budaya dan Tantangan Literasi Digital terhadap Masyarakat ...Dinamika Perubahan Budaya dan Tantangan Literasi Digital terhadap Masyarakat ...
Dinamika Perubahan Budaya dan Tantangan Literasi Digital terhadap Masyarakat ...
 
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
 
Proposal gerakan literasi sekolah jatim
Proposal gerakan literasi sekolah jatimProposal gerakan literasi sekolah jatim
Proposal gerakan literasi sekolah jatim
 
Memenangi globalisasi dari kritik diri
Memenangi globalisasi dari kritik diri Memenangi globalisasi dari kritik diri
Memenangi globalisasi dari kritik diri
 
Tugas Dikwar Pertemuan 1.docx
Tugas Dikwar Pertemuan 1.docxTugas Dikwar Pertemuan 1.docx
Tugas Dikwar Pertemuan 1.docx
 
Tugas Makalah Ilmu Budaya Dasar
Tugas Makalah Ilmu Budaya DasarTugas Makalah Ilmu Budaya Dasar
Tugas Makalah Ilmu Budaya Dasar
 
Refleksi Gerakan Literasi
Refleksi Gerakan LiterasiRefleksi Gerakan Literasi
Refleksi Gerakan Literasi
 
PPT IRA.pptx
PPT IRA.pptxPPT IRA.pptx
PPT IRA.pptx
 
Makalah lkpp
Makalah lkppMakalah lkpp
Makalah lkpp
 
Kerangka Acuan Kegiatan Festival Budaya dan TIK Desa Panjalu 2013
Kerangka Acuan Kegiatan Festival Budaya dan TIK Desa Panjalu 2013Kerangka Acuan Kegiatan Festival Budaya dan TIK Desa Panjalu 2013
Kerangka Acuan Kegiatan Festival Budaya dan TIK Desa Panjalu 2013
 
contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikan
 
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
 
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdfSISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
 
Peran Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Menyediakan Pendidikan Dasar Bermutu ...
Peran Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Menyediakan Pendidikan Dasar Bermutu ...Peran Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Menyediakan Pendidikan Dasar Bermutu ...
Peran Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Menyediakan Pendidikan Dasar Bermutu ...
 
3. TPLD_dan_TLS.pptx
3. TPLD_dan_TLS.pptx3. TPLD_dan_TLS.pptx
3. TPLD_dan_TLS.pptx
 
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKAN
 
Makalah sumber daya manusia
Makalah sumber daya manusiaMakalah sumber daya manusia
Makalah sumber daya manusia
 
01 peranan pendidikan formal juanda
01 peranan pendidikan formal   juanda01 peranan pendidikan formal   juanda
01 peranan pendidikan formal juanda
 
6 Modul Literasi Budaya dan Kewargaan.pdf
6 Modul Literasi Budaya dan Kewargaan.pdf6 Modul Literasi Budaya dan Kewargaan.pdf
6 Modul Literasi Budaya dan Kewargaan.pdf
 
PPT Bahasa Indoensiaykkjhvdfbbcghbfcvvvh
PPT Bahasa IndoensiaykkjhvdfbbcghbfcvvvhPPT Bahasa Indoensiaykkjhvdfbbcghbfcvvvh
PPT Bahasa Indoensiaykkjhvdfbbcghbfcvvvh
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 

Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia

  • 2. Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia (Memperingati Hari Aksara Internasional) Mungkin terasa tidak ada yang spesial pada tanggal 8 September. Tidak ada „tanggal merah‟ pada kalender kita, tidak ada peringatan hari raya, bukan juga hari kemerdekaan nasional. Mungkin kesan spesial hanya akan dirasakan oleh mereka yang berulang tahun, anniversary dengan pasangannya, ataupun momen-momen spesial lainnya yang kebetulan jatuh di tanggal tersebut. Lalu apa yang menjadikan 8 September menjadi hari yang penting? Tanggal tersebut menyimpan suatu momen dunia. 8 September diperingati sebagai Hari Aksara Internasional yang ditetapkan oleh Unesco pada 17 November 1965 di Teheran, mengingat masih tingginya tingkat buta aksara di dunia tahun itu. Sehingga, program-program pemberantasan buta aksara terus dilakukan hingga hari ini. Sebelum berbicara lebih lanjut, ada baiknya kita kupas terlebih dahulu apa itu buta aksara. "Aksara" secara etimogis berasal dari bahasa Sanskerta yaitu akar kata "a-" 'tidak' dan "kshara" 'termusnahkan'[1]. Secara sederhana, aksara dapat didefinisikan sebagai sistem simbol yang ditujukan untuk mengekspresikan bahasa. Penggunaan aksara ditujukan agar manusia dapat mendeskripsikan suatu hal, sehingga dapat dipahami dan dipelajari. Untuk itu, aksara diwujudkan dalam bentuk sistem simbol tetentu agar dapat dipahami (huruf, kata, kalimat, tanda baca, dsb). Karena aksara memiliki tujuan untuk dipahami dan dipelajari, memahami aksara (dikenal dengan istilah melek aksara) bukanlah sekedar kemampuan menghafal huruf demi huruf hingga terangkai sebuah kata dan kalimat, tapi juga mampu mengidentifikasi, mengerti, menerjemahkan, membuat, mengkomunikasikan dan mengolah isi dari rangkaian teks. Ketidak-mampuan akan hal tersebut dikenal dengan istilah buta aksara. Sehingga, pemberantasan buta aksara juga perlu diiringi sistem pendidikan yang baik, yang dapat membawa manusia pada pemahaman dan pembelajaran. Dengan memahami aksara, manusia mampu mengembangkan dirinya dan masyarakat melalui pendidikan, menuju taraf kehidupan yang lebih baik. Selain itu Tinggi rendahnya buta aksara akan menjadi penentu utama tinggi-rendahnya kualitas pembangunan manusia Indonesia atau human development index (HDI). Angka buta aksara menyumbang dua pertiga dalam penentuan HDI, sepertiga dalam pendidikan, dan lainnya ekonomi serta kesehatan.[2] Persoalan Buta Aksara di Indonesia Di Indonesia saat ini masih terdapat lebih dari 9 juta jiwa (kurang lebih 4% dari total penduduk) yang dikategorikan sebagai buta aksara.[3].Kebanyakan terdiri dari masyarakat adat dan masyarakat pinggiran. Selain itu, terdapat kurang lebih 880.000 anak berpotensi buta aksara[4]. Potensi buta aksara ini hadir akibat kemampuan keaksaraan yang jarang diasah, dan kebanyakan dialami oleh anak-anak Indonesia yang putus sekolah. Secara umum, kondisi buta aksara di Indonesia dipengaruhi oleh sempitnya akses pendidikan. Pada awal 2014, masih terdapat 173 Kabupaten/Kota yang belum menerapkan wajib belajar sembilan tahun[5]. Bahkan kini setiap tahunnya, terdapat
  • 3. sekitar 300 ribu murid SD yang putus sekolah[6]. Pada awal 2015 kemarin, BPS juga merilis data yang memprihatinkan, yaitu masih terdapat 10.985 desa di Indonesia yang belum memiliki SD. Selain itu, terdapat 2.438 desa yang jarak tempuh ke SD terdekatnya sejauh tiga kilometer[7]. Berbagai data yang memprihatinkan tersebut menunjukkan bahwa masih banyak anak-anak Indonesia yang sulit menikmati bangku pendidikan. Kondisi ini jelaslah akan berdampak pada rendahnya kemampuan aksara anak-anak Indonesia di pelosok-pelosok desa. Problem ini jelas membawa efek domino hingga ke persoalan lapangan pekerjaan, kualitas hidup, kesehatan, hingga ke persoalan kemiskinan. Semua akibat hak atas pendidikan yang gagal dipenuhi oleh pemerintah. Dalam konteks masyarakat adat, buta aksara yang dimaksud oleh pemerintah adalah ketidakmampuan menguasai aksara yang secara nasional diterapkan, yaitu Bahasa Indonesia. Menurut data dari Direktorat Jenderal Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Indonesia terdapat 365 kelompok ethnik dan sub-etnik dengan jumlah populasi 1,192,164 jiwa. Mereka memiliki struktur aksara tersendiri yang berbeda dengan Indonesia dan hidup secara tradisional. Persoalan yang hadir pada suku-suku adat di berbagai belahan Indonesia adalah persoalan ruang hidup yang dirampas oleh pembangunan. Ruang hidup masyarakat adat kini sangat terancam dengan berbagai macam megaproyek pembangunan infrastruktur dan investasi. Ditengah ketidakmampuan mereka menguasai aksara Indonesia, mereka dihadapkan pada peraturan hukum, surat-surat, hal ihwal administratif dan persoalan legal formal untuk mempertahankan tanah mereka. Sementara semua hal tersebut membutuhkan kemampuan yang lebih dari sekedar menguasai aksara Indonesia. Hal ini jelas merupakan bentuk diskriminasi terhadap masyarakat adat Indonesia, padahal seharusnya pemerintah menghormati dan mengakui keberadaan masyarakat adat sebagai bagian dari rakyat Indonesia yang beragam. Berbagai persoalan tersebut menunjukkan bahwa persoalan buta aksara bukan hanya sekedar ketidakmampuan membaca dan menulis. Buta aksara merupakan dampak dari dirampasnya hak atas pendidikan. Buta aksara mengakibatkan masyarakat yang buta aksara menjadi sulit mengembangkan kehidupannya yang kini membutuhkan kemampuan aksara (sekolah, kerja, hidup keseharian dsb.). Dengan demikian, negara telah memarginalkan masyarakat yang buta aksara. Oleh karena itu, pemberantasan buta aksara sejatinya bukanlah sekedar program mekanis, yang hanya “menyodorkan” huruf-huruf kepada mereka yang dikategorikan buta aksara. Pemberantasan buta aksara dimulai dari membuka selebar-lebarnya akses pendidikan secara nasional. Pemberantasan buta aksara berarti membangun fasilitas pendidikan di seluruh pelosok desa dan kota. Pemberantasan buta aksara membutuhkan suatu sistem pendidikan yang ilmiah, demokratis, dan mengabdi pada kepentingan rakyat, agar mampu menyelesaikan persoalan rakyat. Sehingga, rakyat mampu memahami dan mengembangkan pengetahuan dan kebudayaannya ke taraf yang lebih maju. Itulah tugas Negara yang telah termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Dan semua persoalan pendidikan di Indonesia akibat kebijakan komersialisasi, privatisasi, dan liberalisasi pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah, perlulah menjadi tanda tanya kita semua. Untuk siapa negara ini mengabdi?
  • 4. Penulis: Manik Sukoco (Kolumnis Majalah Inside Indonesia) [1] Wikipedia Eniklopedia Bebas, Aksara, https://id.wikipedia.org/wiki/Aksara, diakses pada 6 September 2015. [2]Siti Muyassarotul Hafidzoh, Pemberantasan Buta Aksara, Rebublika, http://www.republika.co.id/berita/koran/opini-koran/14/09/09/nbmb8h13- pemberantasan-buta-aksara, diakses pada 6 September 2015. [3] Data BPS tahun 2014 [4]Republika Online, 880 Anak Indonesia berpotensi Buta Aksara,http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/10/07/09/123928-880-ribu-anak- indonesia-berpotensi-buta-aksara, diakses pada 6 September 2015. [5]Kantor Berita Pendidikan.net, 173 Daerah Belum Tuntaskan Wajar, http://kantorberitapendidikan.net/173-daerah-belum-tuntaskan-wajar/, diakses pada 6 September 2015. [6]Republika Online, Setiap Tahun 300 ribu Siswa SD Putus Sekolah,http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/06/09/npo61n-setiap-tahun-300- ribu-siswa-sd-putus-sekolah, diakses pada 6 September 2015. [7]Viva.co.id, 10.985 Desa di Indonesia tak punya Sekolah Dasar, http://nasional.news.viva.co.id/news/read/590575-10-985-desa-di-indonesia-tak-punya- sekolah-dasar, diakses pada 6 September 2015. View publication statsView publication stats