Teks tersebut membahas tentang jenis-jenis pasar dan permasalahan negara berkembang. Jenis pasar dibedakan berdasarkan wujud, waktu terjadinya, luas jangkauan, hubungannya dengan produksi, dan strukturnya. Negara berkembang umumnya menghadapi masalah kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan yang menuntut pembangunan di berbagai bidang. Kesenjangan sosial ekonomi antara kaya dan miskin juga
2. 1.Jenis Jenis Pasar
Pada dasarnya pasar dibagi dalam beberapa golongan yaitu sebagai berikut :
1. Berdasarkan Wujudnya
Menurut wujudnya pasar dibedakan menjadi pasar konkret dan pasar abstrak
a. Pasar Konkret (pasar nyata) merupakan pasar yang menunjukkan suatu tempat
terjadinya hubungan secar langsung (tatap muka) antara pembeli dan penjual. Barang
yang diperjualbelikan pun berada di tempat tersebut. Misalnya pasar-pasar tradisional
dan swalayan
b. Pasar Abstrak (tidak nyata) merupakan pasar yang menunjukkan hubungan antara
penjual dan pembeli, baik secara langsung maupun tidak langsung, barangnya tidak
secara langsung dapat diperoleh pembeli. Misalnya, pasar modal di Bursa Efek
Indonesia.
2. Berdasarkan Waktu Terjadinya
Menurut waktu terjadinya pasar dibedakan menjadi pasar harian, pasar mingguan, pasar
bulanan, pasar tahunan, dan pasar temporer.
a. Pasar Harian merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap hari. Misalnya pasar
pagi, toserba, dan warung-warung
b. Pasar mingguan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu minggu sekali.
Misalnya pasar senin atau pasar minggu yang ada di daerah pedesaan
c. Pasar bulanan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu bulan sekali.
Dalam aktivitasnya bisa satu hari atau lebih. Misalnya, pasar yang biasa terjadi di
depan kantor-kantor tempat pensiunan atau purnawirawan yang mengambil uang
tunjangan pensiunannya tiap awal bulan.
d. Pasar tahunan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu tahun sekali.
Kejadian pasar ini biasanya lebih dari satu hari, bahkan bisa mencapai lebih dari satu
bulan. Misalnya Pekan Raya Jakarta, pasar malam, dan pameran pembangunan.
e. Pasar temporer merupakan pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu dalam waktu yang
tidak tentu (tidak rutin) pasar ini biasanya terjadi pada peristiwa tertentu. Misalnya
pasar murah, bazar, dan pasar karena ada perayaan kemerdekaan RI.
3. Berdasarkan Luas Jangkauannya
Menurut luas jangkauannya pasar dibedakan menjadi pasar lokal, pasar nasional, dan
pasar internasional.
a. Pasar lokal merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai
daerah atau wilayah tertentu saja.
3. b. Pasar nasional merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari
berbagai daerah atau wilayah dalam suatu negara. Misalnya, pasar kayu putih di
Ambon dan pasar tembakau di Deli.
c. Pasar internasional penjual dan pembeli dari berbagai negara. Misalnya pasar tembakau
di Bremen Jerman.
4. Berdasarkan Hubungannya Dengan Proses Produksi
Menurut hubungannya dengan proses produksi pasar dibedakan menjadi pasar output dan
pasar input.
a. Pasar output (pasar produk) merupakan pasar yang memperjualbelikan barang-barang
hasil produksi (biasanya dalam bentuk jadi).
b. Pasar input (pasar faktor produksi) merupakan interaksi antara permintaan dan
penawaran terhadap barang dan jasa sebagai masukan pada suatu proses produksi
(sumber daya alam, berupa bahan tambang, hasil pertanian, tanah, tenaga kerja, dan
barang modal).
5. Berdasarkan Strukturnya (Jumlah Penjual Dan Pembeli)
Berdasarkan strukturnya, pasar dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Pasar persaingan sempurna merupakan ebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan
pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga
terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan
permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi
harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang
dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat
identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen
A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan
memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.
b. Pasar persaingan tidak sempurna, yang terdiri atas
1) Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu
bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu
harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai
“monopolis”. Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat
menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang
akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga
barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga
memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga
terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau
membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi—
mencarinya di pasar gelap (black market).
4. 2) Pasar oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai
oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi
kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian
yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan
tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi,
iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan
dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga
perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga
jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang
melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki
capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri
kertas.
3) Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat
banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan
dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun
setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang
membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi,
dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut,
tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus,
misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau
oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena
perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah
ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan
harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang
cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri.
Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar.
Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang
rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa
mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra
yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli
produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap
penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar
monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra
perusahaannya.
5. 4) Pasar monopsoni bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi
permintaan atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam
menentukan harga. Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk
interaksi antara permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli
hanya satu perusahaan.
Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan
satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.
5) Pasar ologopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh
beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.
Contoh Telkom, indosat, Mobile-8, excelcomindo adalah beberapa perusahaan
pembeli infrastruktur telekomunikasi seluler.
2.Negara berkembang dan permasalahannya.
Negara berkembang adalah negara yang sedang membangun menuju negara
moderen. Didalamnya terdapat suatu proses perubahan di segala bidang
kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu.
Untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia yang menuntut adanya
perubahan sosial dan budaya sebagai pendukung keberhasilannya.Adapun ciri-
ciri negara berkembang sebagai berikut:
1.Tidak cukup makan.
2. Struktur agraria lemah, karena pemilikan tanah yang kecil.
3. Industri kurang berkembang di sebagian daerah.
4. Tidak banyak menggunakan yang dibangkitkan dengan mesin.
5. Ketergantungan ekonomi, karena perusahaan-perusahaan besar ada di tangan
orang asing, atau negara tersebut masih tergantung pada luar negeri.
6. Struktur sosial yang masih feodal (menggunakan paham lama).
7. Tingkat pengangguran yang sangat besar jumlahnya dan tersebar di beberapa
wilayah.
8. Tingkat pengajaran rendah atau mutu pendidikan yang kurang baik.
9. Angka kelahiran tinggi.
10. Kesehatan yang kurang memadai.
11. Orientasi kepada tradisi dan kepada kelompok.
12. Kekayaan alam belum diolah semaksimal mungkin.
Saat ini permasalahan tersebut cukup serius dan setiap negara berkembang
harus melakukan proses perubahan ke arah modernisasi dengan cara
melaksanakan pembangunan di segala bidang. Akan tetapi, pada kenyataannya
tidak semua pembangunan tersebut membawa kemajuan. Sering pada bidang-
bidang tertentu bisa juga mengalami kemunduran.
Apabila mengalami kemajuan, berarti :
1. Masyarakat menerima adanya suatu perubahan dengan segala resikonya.
2. Masyarakat harus menyadari bahwa perubahan tersebut memang sengaja
dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Karena hanya dengan perubahan melalui
6. pembangunan akan diperoleh suatu kemajuan yang akan meningkatkan taraf
kehidupan.
Apabila mengalami kemunduran, berarti masyarakat kurang siap menerima
perubahan yang terjadi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Terlalu banyak kekuatan dominan yang tidak menyetujui adanya perubahan.
2. Terjadinya revolusi yang mengakibatkan masyarakat mengalami disorganisasi.
3. Perubahan yang terlalu cepat karena terjadi bencana alam.
4. Dalam negara yang sedang dijajah, pihak penjajah memaksakan prubahan.
Masalah yang sering dihadapi oleh masyarakat dan bangsa dalam suatu negara
berkembang yang sedang berkembang adalah:
1. Kemiskinan, dan hal ini memang sangat mengkhwatirkan.
2. Kebodohan dan keterbelakangan.
3. Kurangnya tenaga ahli di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Kesehatan.
5. Pendidikan.
6. Ketahanan nasional.
Oleh karena itu, pembangunan di negara berkembang harus dilakukan
semaksimal mungkin. Hal ini tidak lain adalah untuk mengatasi permasalahan-
permasalahn di atas.
Secara umum, permasalahan yang dihadapi oleh negara berkembang seperti
yang terdapat di Asia, Afrika, dan Amerika Latin adalah tingkat kehidupan yang
rendah, tingkat produktivitas yang rendah, dan pertumbuhan populasi serta
tanggungan beban yang tinggi.
Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi merupakan suatu keadaan yang tidak seimbang di
bidang sosial ekonomidalam kehidupan masyarakat. Atau adanya jurang pemisah
yang semakin lebar antara si kaya dan si miskin. Kesenjangan ini timbul sebagai
suatu kedaan yang menggambarkan tidak adanya kesamaan kemampuan dari
para warga masyarakat di bidang sosial dan ekonomi. Ada individu dalam
masyarakat yang mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya.
Sehingga dapat mencapai kedudukan sosial ekonomi yang tinggi. Seperti
menduduki jabatan tertentu atau berhasil menjadi orang kaya. Tetapi ada juga
individu yang mengalami kesulitan untuk menyesuaikan dengan tuntutan
lingkungannya, sehingga tidak dapat meraih suatu status sosial dan ekonomi
yang tinggi. Seperti hidupnya miskin, menjadi pengangguran, atau menjadi
pekerja rendahan (buruh).
Berdasarkan sejarah kehidupan manusia, gejala yang menggambarkan kedaaan
kaya dan miskin secara berdampingan dalam kehidupan masyarakat tidak
merupakan masalah sosial. Atau merupakan gejala sosial yang wajar terjadi
dalam perkembangan masyarakat. Tetapi setelah masyarakat berencana
melakukan modernisasi di segala bidang penghidupan, terutama di bidang
industrialisasi/ekonomi, maka timbullah nilai-nilai sosial yang baru. Seperti
munculnya konsep masyarakat tradisional dan masyarakat modern, masyarakat
ekonomi maju dan masyarakat ekonomi terbelakang, sehingga muncul sebagai
makhluk sosial. Pada waktu itulah individu sadar akan kedudukan sosial dan
ekonominya, sehingga menggolongkan dirinya sebagai orang kaya dan miskin.
7. Kemiskinan kemudian dianggap sebagai pemicu masalah sosial yang sangat
dibenci oleh masyarakat.
Diikuti oleh timbulnya kecemburuan sosial, tindakan provokasi, dan aksi-aksi
sosial warga masyarakat miskin, seperti berupa gerakan demontrasi atau
pemogokan dari pekerja rendahan (buruh). Tuntutan kebebasan berusaha,
kenaikan gajiatau upah, dan lain sebagainya. Kemudian muncul anggapan bahwa
lembaga ekonomi masyarakat belum berfungsi dengan baik. Sehingga perlu
dibenahi agar lebih adil dan merata.
Bila tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka hal-hal yang bersifat
kriminalitas (kejahatan) tumbuh subur dengan baik. Seperti korupsi, kolusi,
nepotisme, pencurian, perkelahian, pembunuhan, penipuan, dan lain sebagainya.
Tindak kriminalitas ini berhubungan langsung dengan kondisi dan proses-proses
sosial ekonomi. Secara umum seperti terjadinya gerak dan perubahan sosial,
persaingan dan pertentangan, konflik budaya, ideologi, politik, ekonomi, agama,
dan lain-lain. Sebagai wujud imitasi (tiruan), kompensasi, identifikasi, konsepsi
pribadi, dan kekecewaan yang agresif tanpa bisa berpikir panjang lagi.
Dari uraian diatas akhirnya kita tahu bahwa masalah sosial ekonomi merupakan
hasil dari perkembangan masyarakat dan perubahan zaman yang begitu cepat.
Terlebih lagi saat memasuki era perdagangan bebas nanti. Masalah baru apa
yang akan timbul ke depannya ?, mana kita tahu. Seperti kata orang bijak,
”Biarkan waktu yang bicara anakku. Manusia hanya bisa melihat dan sulit untuk
berbuat sesuatu”.
Author: Postingan dari sahabat Sepin-sepi
Sumber: Dari berbagai buku ensiklopedia dan majalah