Revolusi Rusia terjadi dua kali yaitu pada 1905 dan 1917. Revolusi 1905 terjadi karena ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otokratis Tsar Nicholas II yang menekan hak-hak politik. Revolusi 1917 disebabkan oleh kekalahan Rusia dalam PD I serta ketidakpuasan terhadap pemerintahan sementara yang didominasi kelas borjuis. Kedua revolusi berakhir dengan jatuhnya monarki dan berdirinya negara komunis Uni Soviet di bawah
4. LATAR BELAKANG
Pada awal abad ke-20, industri dan pertanian di Rusia maju pesat.
Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Tsar Nicholas II yang
senantiasa memajukan perekonomian dengan jalan meningkatkan
produksi pertanian dan memajukan industri, Namun di lain pihak, Tsar
mengekang kehidupan politik rakyatnya, sehingga muncul golongan
buruh (proletar) yang menuntut hak-hak politik rakyat.
Pada hari Minggu tanggal 22 Januari 1905, ribuan pekerja
berdemonstrasi di depan istana dan diterima dengantembakan
sehingga lebih dari 1000 orang meninggal dunia dan sekitar 2000
orang luka-luka. Peristiwa Minggu Berdarah ini menimbulkan
kemarahan rakyat.
5. PENYEBAB REVOLUSI RUSIA
Penyebab munculnya Revolusi di Rusia :
• Bidang Politik
1. Pemerintahan Tsar Nicolas II (1894-1917) reaksioner dan
otokratis
2. Duma (DPR) tidak menampakkan dasar-dasar demokratis
• Bidang sosial ekonomi :
1. Penghargaan tuan-taun tanah terhadap buruh tani sangat rendah
2. Perbedaan kehidupan antara Tsar dan para bangsawan dengan
rakyat sangat mencolok
3. Kaum pengusaha dan intelektual tidak puas dengan situasi
pemerintahan Tsar Nicolas II
• Timbulnya aliran-aliran yang menentang Tsar Nicolas II:
1. Kaum Liberal (disebut kaum Kadet) menghendaki monarki
konstitusional
2. Kaum Sosialis menghendaki susunan masyarakat yang sosialis.
Kaum sosialis juga menuntut pemerintahan yang modern dan
demokratis
6. FAKTOR LAINNYA
Faktor lain yang menyebabkan terjadinya revolusi Rusia adalah:
- Keinginan rakyat akan pemerintahan yang liberal
- Kekecewaan rakyat terhadap pemerintahan reaksioner dari Tsar,
- Tuntutan tentang perbaikan nasib kaum buruh dan tani
- Kekalahan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang tahun 1905 melemahkan
pemerintahan Tsar sehingga kaum revolusioner berani memberontak
- Peristiwa Minggu Berdarah meluapkan semangat revolusioner.
7.
8.
9.
10. PROSES TERJADINYA REVOLUSI RUSIA
Di Rusia terjadi 2 kali yaitu tahun 1905 dan 1977 yang merupakan puncak dari
Revolusi tersebut.
1. Revolusi 1905 Karena, pemerintahan Tsaar tidak mau ambil resiko terlalu
besar karena bergabungnya beberapa gol. Yang mendukung Revolusi sepeti:
Gol. Borjuis, petani, Buruh,dll memaksa Tsaar memberi konsesi. Yang termaktub dalam Manifes
17 Oktober 1905. Tsaar mengijinkan diadakan parlemen (di Rusia disebut Duma Kerajaan)
namun belum maksimal. Perwakilan rakyat Rusia tidak pernah benar-benar menjalankan
kekuasaan legisltaif. Akibat revolusi ini adalah upah lebih layak, jam lebih pendek, syarat kerja
yang lebih baik, dan syarat kuasa. Gerakan mencapai puncaknya tahun 1905 karena mendapat
kan konsesinya gol. borjuis menghentikan gerakan dan petani telah banyak berjuang. Tani
sangat tunduk pada gereja yang bekerja sama dengan pemerintah. Kaum buruh tetap tidak
mendapat haknya petani tetap.
11. 2. Revolusi 1917 Jika Revolusi pada tahun 1905 tidak menggunakan
pemberontakan dengan masa yang banyak dapat terjadi, tetapi hasilnya tidak
menyeluruh hanya kaum borjuis saja yang menikmati hasilnya kaum buruh tetap
miskin dan kaum petani tetap saja bodoh karena percaya terhadap gereja.Gerakan
bergolak tahun 1917 saat Rusia kalah perang Dunia I. Dia memihak Perancis dan
Inggris melawan Jerman dan Austria. Meskipun tentara Rusia banyak tapi tidak
disiplin. Februari 1917 keadaan semakin buruk karena Rusia kekurangan makan
dan bahan bakar. Pemerintah Tsaar di ganti dengan pemerintahan yang bersifat
Borjuis tetapi masih belum ada kemajuan yang signifikan. Ini terjadi karena Borjuis
banyak mengandalkan sekutu Eropanya . Partai yang bersifat Revolusioner adalah
partai Kerenski selain itu penganut Lenin, bolsjewiki juga ada. Ketika pemerintah
mengetahui akan adanya Revolusi lanjutan karena ketidakpuasan terhadap
pemerintahan yang baru maka pemerintah memberikan mandat untuk
menangkap para pemimpin partai tetapi hanya Pemimpin bolsjewiki yaitu Trotzky
yang berhasil ditangkap, tetapi Lenin berhasil melarikan.
12. DAMPAK REVOLUSI RUSIA
Revolusi Rusia membawa dampak sebagai berikut :
• Di bidang pemerintahan :
1. Berakhirnya pemerintahan Tsar Nicolas II
2. Rusia menjadi negara serikat berbentuk republik dengan nama Union Of Soviet Socialist
Republic
• Di bidang ekonomi :
1. Pertanian dan perindustrian dinasionalisasi.Tanah pertanian sebagian diselenggarakan oleh
pemerintah dan sebagian dijadikan pertanian kolektif
2. Berbagai kantor, pabrik, bank, dan jalan kereta api di nasionalisasi.
• Di bidang ideologi : Dengan kemenangan kaum boshelvik, paham komunis menyebar ke
seluruh dunia
13. DAMPAK REVOLUSI RUSIA BAGI INDONESIA
Kemenangan Revolusi Bolsyewik di Rusia disambut dengan antusias. Terinspirasi
oleh revolusi Rusia,ISDV mulai mengorganisir kalangan militer dengan membentuk
dewan-dewan tentara dan pelaut yang kemudian dikenal dengan nama Kaum
Merah. Kaum Merah mengorganisir demonstrasi yang dilakukan oleh serdadu dan
pelaut sehingga menimbulkan bentrokan dengan polisi.
Darsono melalui surat kabar Het Vrije Woord milik ISDV menyerukan pemberont
akan dan dikebarkannya bendera Merah.
Partai-partai moderat seperti Boedi Oetomo, Insulinde, dan SI mendesak agar p
emerintah Belanda menggantikan Volksraad menjadi parlemen pilihan rakyat.
Ketika Komintern (Komunisme Internasional) terbentuk pada tahun 1919, pengar
uhnya telah terasa di Indonesia. Sejak saat itu langkah-langkah politik PKI (peruba
han dari ISDV) senantiasa mengikuti doktrin-doktrin dari Komintern di Rusia.
Di antaranya pernyataan Lenin bahwa untuk Asia, garis politik Komintern harus me
ndekatidan bekerjasama dengan kaum borjuis nasional dan organisasi nasional
rakyat terjajah.