SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB 2

                                KAJIAN PUSTAKA



2.1 Penyembuhan Kulit yang Terluka

       Penyembuhan luka merupakan proses yang kompleks namun sistematik.

Dalam proses penyembuhan luka, dapat diamati tahapan-tahapan perbaikan sel

kulit yang rusak menjadi seperti semula. Darah sangat berperan dalam proses

penyembuhan luka, karena unsur penyusun darah dapat menghentikan pendarahan

bila terjadi luka. Pada manusia normal, bila mengalami luka, maka darah yang

keluar dari luka tersebut secara otomatis akan membeku. Keping darah atau

trombosit, yang merupakan unsur penyusun darah, sangat berperan dalam proses

pembekuan darah ini.

       Soewolo, dkk (2003: 229) menjelaskan bahwa ketika terjadi luka,

trombosit yang berada di tempat terjadinya luka mengeluarkan suatu zat berupa

asam lemak yang kemudian beberapa asam lemak diubah menjadi thromboxane.

Thromboxane dan protrombin bereaksi di dalam darah merangsang trombosit.

Selanjutnya, enzim-enzim pembantu proses penyembuhan luka mengumpulkan

protein yang dusebut fibrinigen. Dalam waktu singkat, terbentuklah benang-

benang yang membentuk jaring pada tempat keluarnya darah. Sementara itu,

trombosit terperangkap dalam jaring yang di bentuk oleh benang fibrin dan

mengumpul. Trombosit yang bereaksi dengan udara luar akan mengeras dan

mengalami penandukan sehingga membentuk keropeng. Di bawah keropeng atau


                                       5
lapisan pelindung, sel-sel baru sedang dibentuk. Ketika luka telah sembuh dan sel-

sel yang rusak telah selesai diperbaruhi, keropeng tersebut akan mengelupas dan

jatuh.

         Adapun mekanisme penyembuhan luka adalah sebagai berikut:

• Luka mengeluarkan darah.

• Thromboxane dan protrombin bereaksi di dalam darah merangsang trombosit.

• Akibat reaksi kimia, terbentuklah jalinan benang-benang fibrin yang

  membentuk jaring lapisan pelindung.

• Trombosit terperangkap dalam jaring yang di bentuk oleh benang fibrin yang

  kemudian mengeras.

• Lapisan sel-sel paling atas akhirnya mati, dan mengalami penandukan sehingga

  membentuk keropeng.

• Di bawah keropeng, atau lapisan pelindung, sel-sel baru sedang dibentuk.

  Ketika sel-sel yang rusak telah selesai diperbaharui, keropeng tersebut akan

  mengelupas dan jatuh.




Gambar 2.1 Trombosit yang terperangkap dalam benang fibrin




                                                                                  6
Gambar 2.2 Mekanisme penutupan luka




Berikut beberapa gambar luka yang mewakili proses penyembuhan luka.

a. Luka saat mengeluarkan darah




b. Luka saat mulai terjadi penutupan oleh benang fibrin




                                                                      7
c. Luka mengering




d. Luka setelah keropeng mengelupas




e. Luka telah sembuh, kulit kembali seperti semula




       Luka juga memiliki variasi kedalaman luka. Proses penyembuhan luka,

juga tergantung pada kedalaman luka. Semakin dalam luka, maka proses

penyembuhannya lebih lama dari luka dengan kedalaman dangkal dan sebaliknya.




                                                                             8
2.2 Cellular Automata

       Cellular automata adalah sehimpunan proses fundamental penciptaan

pola-pola keteraturan dari suatu sistem dinamis dengan menggunakan komputer

(computer generated ordering process) dimana ruang dan waktu dipandang

diskrit dan memiliki sel-sel bernilai diskrit yang terus diperbarui secara serempak

menurut aturan tertentu (Harvey Gould and Jan Tobochnik, 1996).



2.3 Substitution Systems Cellular Automata

       Sistem substitusi merupakan salah satu contoh cellular automata yang

dibentuk dengan cara mengubah elemen-elemen awal menjadi blok elemen baru.

Perubahan elemen tergantung pada aturan (rule) yang ditentukan untuk sistem

tersebut. Cellular automata sistem substitusi pada mulanya disusun dengan tujuan

supaya jumlah komponen sistem dapat berubah-ubah dan tidak tetap dalam usaha

mempelajari perilaku-perilaku program sederhana oleh Stephen Wolfram

(Stephen Wolfram, 2002: 187).

       Aturan yang digunakan pada cellular automata sistem substitusi, misalnya

perubahan jumlah bangun dan jumlah warna pada selnya. Dengan menggunakan

aturan tertentu, setiap langkah dalam tiap elemen diganti dengan blok elemen baru

dengan ukuran yang lebih kecil. Demkian seterusnya untuk langkah-langkah

selanjutnya, sehingga dihasilkan suatu pola. Contoh sistem substitusi dua dimensi

(Stephen Wolfram, 2002: 932):




                                                                                  9
Keterangan:

Aturan yang digunakan pada contoh di atas adalah:
    Jika satu kotak hitam dengan ukuran A, maka pada langkah selanjutnya



     menjadi empat kotak dengan ukuran 1 A dan pola warnanya hitam –
                                               4

     hitam – hitam – putih.

    Jika satu kotak putih dengan ukuran A, maka pada langkah selanjutnya



     menjadi empat kotak dengan ukuran 1 A dan pola warnanya putih – putih
                                           4

     – putih – putih.

Jika aturan di atas diterapkan sampai langkah ke 6, maka akan di hasilkan pola

seperti pada gambar 3.




Gambar 2.3 Pola pada langkah ke-6




                                                                           10
Contoh di atas merupakan salah satu contoh sistem substitusi dua dimensi

dengan elemen awal berupa bujur sangkar. Pada sistem substitusi dua dimensi,

elemen awalnya dapat berupa lingkaran, persegi panjang, bujursangkar, segilima,

segienam, dll.



2.4 Model Substitution Systems Cellular Automata Untuk Simulasi

   Penyembuhan Luka pada Kulit

       Program yang dibuat bertujuan untuk mensimulasikan penyembuhan luka

pada kulit secara umum di bagian permukaan dengan menggunakan visualisasi

dua dimensi. Luka pada kulit yang disimulasikan berupa luka kulit tanpa infeksi.

Proses pembekuan darah dan penutupan luka oleh benang fibrin yang dijelaskan

dengan menggunakan substitution systems cellular automata merupakan bagian

utama dalam program ini. Dalam proses penutupan luka, benang fibrin akan

menutupi sel darah (trombosit) yang digambarkan dalam program benang fibrin

akan mengganti sebagian ruang daerah yang terluka.

       Program ini menggunakan permodelan Cellular Automata, spesifiknya

Substitution Systems Cellular Automata. Konfigurasi yang dimiliki substitution

systems cellular automata dapat dipakai untuk menjelaskan proses simulasi

penyembuhan luka dengan menggunakan aturan-aturan tertentu.

       Adapun perubahan dalam mensimulasikan penyembuhan luka yaitu

sebagai berikut:

1. Keadaan awal

   Kulit berwarna coklat.




                                                                                 11
2. Kulit dilukai




3. Luka mengalami perubahan
                                        Keterangan:

                                              : sekumpulan trombosit

                                              : jaring benang fibrin


4. Luka mengering




5. Luka mengelupas




6. Kulit kembali seperti semula.




       Dalam program penyembuhan luka ini, terdapat variasi kedalaman luka

yang digunakan untuk membedakan lama proses penyembuhan. Karakteristik

kedalaman luka (dalam skala 1 mm -10 mm) digambarkan dalam variasi warna

sebagai berikut.


                                                                             12
Kedalaman                Kedalaman            Kedalaman                Kedalaman
    1 mm                     2 mm                 3 mm                     4 mm




   Kedalaman               Kedalaman             Kedalaman               Kedalaman
     5 mm                    6 mm                  7 mm                    8 mm




               Kedalaman                                     Kedalaman
                 9 mm                                         10 mm



Gambar 2.4 Karakteristik kedalaman luka (dalam skala 1 mm - 10 mm)




                                                                                     13
Kedalaman                Kedalaman            Kedalaman                Kedalaman
    1 mm                     2 mm                 3 mm                     4 mm




   Kedalaman               Kedalaman             Kedalaman               Kedalaman
     5 mm                    6 mm                  7 mm                    8 mm




               Kedalaman                                     Kedalaman
                 9 mm                                         10 mm



Gambar 2.4 Karakteristik kedalaman luka (dalam skala 1 mm - 10 mm)




                                                                                     13
Kedalaman                Kedalaman            Kedalaman                Kedalaman
    1 mm                     2 mm                 3 mm                     4 mm




   Kedalaman               Kedalaman             Kedalaman               Kedalaman
     5 mm                    6 mm                  7 mm                    8 mm




               Kedalaman                                     Kedalaman
                 9 mm                                         10 mm



Gambar 2.4 Karakteristik kedalaman luka (dalam skala 1 mm - 10 mm)




                                                                                     13
Kedalaman                Kedalaman            Kedalaman                Kedalaman
    1 mm                     2 mm                 3 mm                     4 mm




   Kedalaman               Kedalaman             Kedalaman               Kedalaman
     5 mm                    6 mm                  7 mm                    8 mm




               Kedalaman                                     Kedalaman
                 9 mm                                         10 mm



Gambar 2.4 Karakteristik kedalaman luka (dalam skala 1 mm - 10 mm)




                                                                                     13

More Related Content

Featured

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at WorkGetSmarter
 

Featured (20)

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 

Bab 2

  • 1. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penyembuhan Kulit yang Terluka Penyembuhan luka merupakan proses yang kompleks namun sistematik. Dalam proses penyembuhan luka, dapat diamati tahapan-tahapan perbaikan sel kulit yang rusak menjadi seperti semula. Darah sangat berperan dalam proses penyembuhan luka, karena unsur penyusun darah dapat menghentikan pendarahan bila terjadi luka. Pada manusia normal, bila mengalami luka, maka darah yang keluar dari luka tersebut secara otomatis akan membeku. Keping darah atau trombosit, yang merupakan unsur penyusun darah, sangat berperan dalam proses pembekuan darah ini. Soewolo, dkk (2003: 229) menjelaskan bahwa ketika terjadi luka, trombosit yang berada di tempat terjadinya luka mengeluarkan suatu zat berupa asam lemak yang kemudian beberapa asam lemak diubah menjadi thromboxane. Thromboxane dan protrombin bereaksi di dalam darah merangsang trombosit. Selanjutnya, enzim-enzim pembantu proses penyembuhan luka mengumpulkan protein yang dusebut fibrinigen. Dalam waktu singkat, terbentuklah benang- benang yang membentuk jaring pada tempat keluarnya darah. Sementara itu, trombosit terperangkap dalam jaring yang di bentuk oleh benang fibrin dan mengumpul. Trombosit yang bereaksi dengan udara luar akan mengeras dan mengalami penandukan sehingga membentuk keropeng. Di bawah keropeng atau 5
  • 2. lapisan pelindung, sel-sel baru sedang dibentuk. Ketika luka telah sembuh dan sel- sel yang rusak telah selesai diperbaruhi, keropeng tersebut akan mengelupas dan jatuh. Adapun mekanisme penyembuhan luka adalah sebagai berikut: • Luka mengeluarkan darah. • Thromboxane dan protrombin bereaksi di dalam darah merangsang trombosit. • Akibat reaksi kimia, terbentuklah jalinan benang-benang fibrin yang membentuk jaring lapisan pelindung. • Trombosit terperangkap dalam jaring yang di bentuk oleh benang fibrin yang kemudian mengeras. • Lapisan sel-sel paling atas akhirnya mati, dan mengalami penandukan sehingga membentuk keropeng. • Di bawah keropeng, atau lapisan pelindung, sel-sel baru sedang dibentuk. Ketika sel-sel yang rusak telah selesai diperbaharui, keropeng tersebut akan mengelupas dan jatuh. Gambar 2.1 Trombosit yang terperangkap dalam benang fibrin 6
  • 3. Gambar 2.2 Mekanisme penutupan luka Berikut beberapa gambar luka yang mewakili proses penyembuhan luka. a. Luka saat mengeluarkan darah b. Luka saat mulai terjadi penutupan oleh benang fibrin 7
  • 4. c. Luka mengering d. Luka setelah keropeng mengelupas e. Luka telah sembuh, kulit kembali seperti semula Luka juga memiliki variasi kedalaman luka. Proses penyembuhan luka, juga tergantung pada kedalaman luka. Semakin dalam luka, maka proses penyembuhannya lebih lama dari luka dengan kedalaman dangkal dan sebaliknya. 8
  • 5. 2.2 Cellular Automata Cellular automata adalah sehimpunan proses fundamental penciptaan pola-pola keteraturan dari suatu sistem dinamis dengan menggunakan komputer (computer generated ordering process) dimana ruang dan waktu dipandang diskrit dan memiliki sel-sel bernilai diskrit yang terus diperbarui secara serempak menurut aturan tertentu (Harvey Gould and Jan Tobochnik, 1996). 2.3 Substitution Systems Cellular Automata Sistem substitusi merupakan salah satu contoh cellular automata yang dibentuk dengan cara mengubah elemen-elemen awal menjadi blok elemen baru. Perubahan elemen tergantung pada aturan (rule) yang ditentukan untuk sistem tersebut. Cellular automata sistem substitusi pada mulanya disusun dengan tujuan supaya jumlah komponen sistem dapat berubah-ubah dan tidak tetap dalam usaha mempelajari perilaku-perilaku program sederhana oleh Stephen Wolfram (Stephen Wolfram, 2002: 187). Aturan yang digunakan pada cellular automata sistem substitusi, misalnya perubahan jumlah bangun dan jumlah warna pada selnya. Dengan menggunakan aturan tertentu, setiap langkah dalam tiap elemen diganti dengan blok elemen baru dengan ukuran yang lebih kecil. Demkian seterusnya untuk langkah-langkah selanjutnya, sehingga dihasilkan suatu pola. Contoh sistem substitusi dua dimensi (Stephen Wolfram, 2002: 932): 9
  • 6. Keterangan: Aturan yang digunakan pada contoh di atas adalah:  Jika satu kotak hitam dengan ukuran A, maka pada langkah selanjutnya menjadi empat kotak dengan ukuran 1 A dan pola warnanya hitam – 4 hitam – hitam – putih.  Jika satu kotak putih dengan ukuran A, maka pada langkah selanjutnya menjadi empat kotak dengan ukuran 1 A dan pola warnanya putih – putih 4 – putih – putih. Jika aturan di atas diterapkan sampai langkah ke 6, maka akan di hasilkan pola seperti pada gambar 3. Gambar 2.3 Pola pada langkah ke-6 10
  • 7. Contoh di atas merupakan salah satu contoh sistem substitusi dua dimensi dengan elemen awal berupa bujur sangkar. Pada sistem substitusi dua dimensi, elemen awalnya dapat berupa lingkaran, persegi panjang, bujursangkar, segilima, segienam, dll. 2.4 Model Substitution Systems Cellular Automata Untuk Simulasi Penyembuhan Luka pada Kulit Program yang dibuat bertujuan untuk mensimulasikan penyembuhan luka pada kulit secara umum di bagian permukaan dengan menggunakan visualisasi dua dimensi. Luka pada kulit yang disimulasikan berupa luka kulit tanpa infeksi. Proses pembekuan darah dan penutupan luka oleh benang fibrin yang dijelaskan dengan menggunakan substitution systems cellular automata merupakan bagian utama dalam program ini. Dalam proses penutupan luka, benang fibrin akan menutupi sel darah (trombosit) yang digambarkan dalam program benang fibrin akan mengganti sebagian ruang daerah yang terluka. Program ini menggunakan permodelan Cellular Automata, spesifiknya Substitution Systems Cellular Automata. Konfigurasi yang dimiliki substitution systems cellular automata dapat dipakai untuk menjelaskan proses simulasi penyembuhan luka dengan menggunakan aturan-aturan tertentu. Adapun perubahan dalam mensimulasikan penyembuhan luka yaitu sebagai berikut: 1. Keadaan awal Kulit berwarna coklat. 11
  • 8. 2. Kulit dilukai 3. Luka mengalami perubahan Keterangan: : sekumpulan trombosit : jaring benang fibrin 4. Luka mengering 5. Luka mengelupas 6. Kulit kembali seperti semula. Dalam program penyembuhan luka ini, terdapat variasi kedalaman luka yang digunakan untuk membedakan lama proses penyembuhan. Karakteristik kedalaman luka (dalam skala 1 mm -10 mm) digambarkan dalam variasi warna sebagai berikut. 12
  • 9. Kedalaman Kedalaman Kedalaman Kedalaman 1 mm 2 mm 3 mm 4 mm Kedalaman Kedalaman Kedalaman Kedalaman 5 mm 6 mm 7 mm 8 mm Kedalaman Kedalaman 9 mm 10 mm Gambar 2.4 Karakteristik kedalaman luka (dalam skala 1 mm - 10 mm) 13
  • 10. Kedalaman Kedalaman Kedalaman Kedalaman 1 mm 2 mm 3 mm 4 mm Kedalaman Kedalaman Kedalaman Kedalaman 5 mm 6 mm 7 mm 8 mm Kedalaman Kedalaman 9 mm 10 mm Gambar 2.4 Karakteristik kedalaman luka (dalam skala 1 mm - 10 mm) 13
  • 11. Kedalaman Kedalaman Kedalaman Kedalaman 1 mm 2 mm 3 mm 4 mm Kedalaman Kedalaman Kedalaman Kedalaman 5 mm 6 mm 7 mm 8 mm Kedalaman Kedalaman 9 mm 10 mm Gambar 2.4 Karakteristik kedalaman luka (dalam skala 1 mm - 10 mm) 13
  • 12. Kedalaman Kedalaman Kedalaman Kedalaman 1 mm 2 mm 3 mm 4 mm Kedalaman Kedalaman Kedalaman Kedalaman 5 mm 6 mm 7 mm 8 mm Kedalaman Kedalaman 9 mm 10 mm Gambar 2.4 Karakteristik kedalaman luka (dalam skala 1 mm - 10 mm) 13