SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
PRAKTIKUM 3 : MOTOR SPEED CONTROL SYSTEM
LUSIANA DIYAN NINGRUM
3 D4 TEKNIK KOMPUTER B
FIRJA HANIF MAULANA
2210181051
BAYU SANDI MARTA
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN KOMPUTER
12 NOVEMBER 2020
BAB 1
DASAR TEORI
Motor dc merupakan salah satu actuator yang umum digunakan pada sistem control.
Pada bab ini dibahas mengenai sistem control kecepatan motor dc. Pembahasan
diawali dengan pemodelan sistem dan kemudian dilanjutkan dengan teknik
perancangan sistemcontrol.
3.1 Pemodelan Motor DC
Pada pemodelan motor dc dibahas antara lain persamaan sistem, transfer function,
state space, kriteria perancangan, dan open loop response.
3.1.1 Persamaan Sistem
Pada sebuah motor dc, rangkaian listrik pada armature dan body diagram dari rotor
digambarkan sbb :
Pada contoh ini, kita asumsikan parameter parameter fisik motor sbb :
Moment inertia of rotor (J) = 0.01 kg m2/s2
Damping ratio of mechanical system(b) = 0.1 Nms
Electromotive force constant (K=Ke=Kt) = 0.01 Nm/A
Electric resistance (R) = 1โ„ฆ
Electric inductance (L) = 0.5 H
Input (v) = voltage source
Output (๊žท) = rotational speed of shaft
Torsi motor berhubungan dengan arus armature, dengan factor konstan sebesarKt.
Sementara itu, emf balik, berhubungan dengan kecepatan rotasi, dengan factor sebesar
Ke. Kt adalah armature constant,dan Ke adalah motor constant.
๐‘‡ = ๐พ๐‘ก . ๐‘–
๐‘’ = ๐พ๐‘’ . ๐œ”
Berdasarkan gambar di atas, dengan mengkombinasikan hukum Newton dan hukum
Kirchoff, dan dengan harga Kt = Ke = Kk kita dapat menuliskan persamaan berikut
๐ฝ.
๐‘‘๐œ”
๐‘‘๐‘ก
+ ๐‘ . ๐œ” = ๐พ . ๐‘–
๐ฟ .
๐‘‘๐‘–
๐‘‘๐‘ก
+ ๐‘… . ๐‘– = ๐‘ฃ โˆ’ ๐พ . ๐œ”
Transfer Function
Dengan melakukan transformasi Laplace pada persamaan di atas diperoleh
( ๐ฝ . ๐‘  + ๐‘). โ„ฆ( ๐‘ ) = ๐พ . ๐ผ ( ๐‘ )
( ๐ฟ . ๐‘  + ๐‘…). ๐ผ( ๐‘ ) = ๐‘‰( ๐‘ ) โˆ’ ๐พ. โ„ฆ( ๐‘ )
Selanjutnya, dengan mengatur persamaan hasil transformasi Laplace, didapatkan
system transfer function yang merupakan perbandingan antara output (kecepatan
rotasi) terhadap input (tegangan).
โ„ฆ(๐’”)
๐‘‰(๐‘ )
=
๐พ
( ๐ฝ . ๐‘  + ๐‘). ( ๐ฟ . ๐‘† + ๐‘…) + ๐พ2
State Space
Dalam bentuk state space model motor dc dituliskan sbb :
๐‘‘
๐‘‘๐‘ก
[
๐œ”
๐‘–
] =
[
โˆ’
๐‘
๐ฝ
๐พ
๐ฝ
โˆ’
๐พ
๐ฟ
โˆ’
๐‘…
๐ฟ]
[
๐œ”
๐‘–
] + [
0
1
๐ฟ
][ ๐‘ฃ]
[ ๐‘ฆ] = [1 0] [
๐œ”
๐‘–
]
3.1.2 Kriteria Perancangan
Kriteria dasar sebuah motor adalah dapat berputar sesuai dengan kecepatan yang
dikehendaki, dengan demikian steady state error sebaiknya kurang dari 1%. Kriteria
unjuk kerja yang lain adalah motor harus diakselerasi sesegera mungkin menuju
kondisi steady state yang diinginkan sesaat setelah motor dihidupkan. Pada kasus ini
kita ingin motor mempunyai settling time 2 sec. Karena kecepatan yang melebihi
referensi bisa menyebabkan kerusakan peralatan maka kita ingin overshoot kurang
dari 5%.
Jadi, usulan kriteria perancangan sistemcontrol dirumuskan sbb :
Settling time < 2 sec
Overshoot < 5%
Steady-state error < 1%
3.1.3 Open Loop Response
Untuk mendapatkan open loop response dari motor dc, tulis programseperti di bawah
ini
J=0.01;
b=0.1;
K=0.01;
R=1;
L=0.5;
v=1;
num=K;
den=[(J*L)((J*R)+(L*b))((b*R)+K^2)];
step(v*num,den,0:0.1:3);
ylabel(โ€˜Speed(rad/sec)โ€™);
Dari plot terlihat bahwa tegangan 1 Volt diberikan, motor hanya dapat mencapai
kecepatan 0.1 rad/sec. Juga, diperlukan waktu 3 detik untuk mencapai steady state.
Kita juga dapat merepresentasikan sistem dengan menggunakan state space. Silakan
coba program berikut ini, jelaskan persamaan dan perbedaan dengan hasil yang
didapat dari pemodelan dengan transfer function.
J=0.01;
b=0.1;
K=0.01;
R=1;
L=0.5;
v=5;
A=[-b/J K/J;-K/L โ€“R/L]
B=[0; 1/L];
C=[1 0];
D=[0];
step(A, v*B,C,D);
ylabel(โ€˜Speed (rad/sec)โ€™);
3.1.4 Close Loop System
Close loop systemterdiri dari plant yang berupa motor dan controller. Konfigurasi ini
dimaksudkan untuk menghasilkan output response (kecepatan rotasi) sesuai dengan
kriteria perancangan sistemcontrol.
3.2 Motor Speed Control dengan PID
PID controller mempunyai karakteristik bahwa bagian proportional menentukan rise
time, bagian integral mengeliminasi steady state error, dan bagian derivative
mengurangi overshoot. Transfer function PID controller dirumuskan di bawah ini :
Pertama, mari kita atur PID controller dengan Ki dan Kd kecil. Program di bawah ini
merupakan relasi PID controller pada sistemcontrol kecepatan motor.
J=0.01;
b=0.1;
K=0.01;
R=1;
L=0.5;
v=1;
num=K;
den=[(J*L) ((J*R)+(L*b)) ((b*R)+K^2)];
kp=100;
ki=1;
kd=1;
numc=[kd kp ki];
denc=[1 0];
numa=conv(num,numc);
dena=conv(den,denc);
[numac,denac]=cloop(numa,dena,-1);
step(v*numac,denac);
title('PID Control')
ylabel('Speed (rad/sec)');
Dari gambar di atas terlihat bahwa settling time terlalu lama. Dengan mengubah
integral gain KI menjadi 200 akan didapatkan plot sbb:
Sekarang, kita melihat bahwa response lebih cepat dari sebelumnya, namun integral
gain yang besar memperburuk transient response (overshoot cukup besar).
Selanjutnya, mari menaikkan derivative gain KD menjadi 10 untuk mengurangi
overshoot.
Akhirnya, dengan menggunakan proportional gain sebesar 100, integral gain sebesar
200, dan derivative gain sebesar 10, dihasilkan response sesuai dengan kriteria
perancangan sistemkontrol yang dikehendaki.
BAB 2
PERALATAN
Peralatan yang digunakan untuk praktikum ini diantaranya :
1. PC / Komputer
2. Software Matlab yang dilengkapi dengan Simulink (Bisa juga diganti dengan
software serupa, disini saya menggunakan Scilab dan XCos)
BAB 3
EXPERIMENTAL SETUP
Open Loop Response
pkg load control;
J=0.01;
b=0.1;
K=0.01;
R=1;
L=0.5;
v=1;
num=K;
den=[(J*L) ((J*R)+(L*b)) ((b*R)+K^2)];
sys=tf(num,den);
step(v*sys,0:0.1:3);
ylabel('Speed (rad/sec)');
Open Loop Response dengan Pemodelan Transfer Function
pkg load control;
J=0.01;
b=0.1;
K=0.01;
R=1;
L=0.5;
v=5;
A=[-b/J K/J;-K/L -R/L];
B=[0; 1/L];
C=[1 0];
D=[0];
sys=ss(A,v*B,C,D);
step(sys);
ylabel('Speed (rad/sec)');
Motor Speed Control dengan PID
pkg load control;
J=0.01;
b=0.1;
K=0.01;
R=1;
L=0.5;
v=5;
num=K;
den=[(J*L) ((J*R)+(L*b)) ((b*R)+K^2)];
kp=100;
ki=1;
kd=1;
numc=[kd kp ki];
denc=[1 0];
numa=conv(num,numc);
dena=conv(den,denc)
sys=tf(num,den);
step(v*sys,0:0.1:3);
ylabel('Speed (rad/sec)');
Ki = 200
Kd = 10
TUGAS
1. Proportional (P) Controller
a. Respon system open loop
pkg load control;
J=0.1;
b=0.5;
K=0.05;
R=1;
L=0.5;
v=1;
num=K;
den=[(J*L) ((J*R)+(L*b)) ((b*R)+K^2)];
sys=tf(num,den);
step(v*sys,0:0.1:3);
title('PID Control')
ylabel('Speed (rad/sec)');
b. Respon system close loop dengan Kp
pkg load control;
J=0.1;
b=0.5;
K=0.05;
R=1;
L=0.5;
v=1;
kp=100;
num=K;
den=[(J*L) ((J*R)+(L*b))+kp ((b*R)+K^2)];
numc=[kp];
denc=[1 0];
numa=conv(num,numc);
dena=conv(den,denc);
sys=tf(v*num,den);
step(sys,0:0.1:3);
ylabel('Speed (rad/sec)');
2. Proportional dan Integral (PI) Controller
pkg load control;
J=0.1;
b=0.5;
K=0.05;
R=1;
L=0.5;
v=1;
kp=0.1;
ki=0.0000001;
kd=0.00001;
num=K;
den=[(J*L)+kd ((J*R)+(L*b))+kp ((b*R)+K^2)+ki];
numc=[kd kp ki];
denc=[1 0];
numa=conv(num,numc);
dena=conv(den,denc);
sys=tf(v*numa,dena);
step(sys);
title('PID Control')
ylabel('Speed (rad/sec)');
3. PID Controller
pkg load control;
J=0.1;
b=0.5;
K=0.05;
R=1;
L=0.5;
v=1;
num=K;
kp=100;
ki=35;
kd=5;
den=[(J*L)+kd((J*R)+(L*b))+kp((b*R)+K^2)+ki];
numc=[kd kp ki];
denc=[1 0];
numa=conv(num,numc);
dena=conv(den,denc);
sys=tf(v*numa,dena);
step(sys);
title('PID Control')
ylabel('Speed (rad/sec)');
BAB 4
HASIL PERCOBAAN
1. Proportional (P) Controller
a. Respon system open loop
Ketika sistem mendapatkan input tegangan sebesar 1 volt dengan
resistansi sebesar 1 ohm dan industansi sebesar 0.5 dan rasio damping
sebesar 0.1, maka respon sistem yang dihasilkan adalah motor akan
mencapai set point dalam waktu 2,5 detik dengan kecepatan 0.1 rad/sec.
b. Respon system close loop
Dengan menggunakan kondisi yang sama, respon close loop sistemyang
dihasilkan adalah waktu yang diperlukan oleh motor untuk mencapai set
point terlalu lama karena memerlukan waktu 3 detik, sehingga settling
time dari sistem untul close loop response ini lama.
2. Proportional dan Integral (PI) Controller
Untuk mendesain PI Controller ini, motor memperoleh masukan nilai proportional
gain sebesar 0.1 dan integral gain sebesar 0.0000001 yang menghasilkan keluaran
seperti pada grafik, dimana sistem mencapai set point dalam waktu 3 detik dengan
kecepatan motor 0.01 rad/sec.
3. PID Controller
Dengan kondisi yang sama dengan sebelumnya, untuk PID Controller maka sistem
ditambahkan dengan masukan derivative controller yang bernilai 5, proportional
gain sebesar 100 dan integral gain sebesar 35 diperoleh keluaran yang sesuai
kriteria karena sistem mencapai set point dalam waktu 4 detik dengan kecepatan
motor 0.01 rad/sec.
BAB 5
ANALISA DAN KESIMPULAN
ANALISA
Pada praktikum ini melakukan percobaan untuk motor speed control
system. Motor speed control system sendiri merupakan sistem untuk
mengontrol dan megatur kecepatan motor listrik. Pada motor speed
control system ini salah satu actuator yang digunakan adalah motor dc.
Untuk praktikum ini, desain pertama yang dibuat adalah desain
proportionl controller pada sebuah control kecepatan motor dengan
kondisi nilai J sebesar 0.1, b = 0.5, K=0.05, R=1, L=0.5, dan v = 1 dengan
kriteria rise time kurang dari 3 sec, overshoot kurang dari 5% dan steady
state error kurang dari 2%.
Pada percobaan open loop response, motor memerlukan waktu selama 2,5
detik untuk mencapai steady state. Sedangkan pada close loop response,
motor memerlukan waktu lebih dari 3 secon, sehingga berdasarkan grafik
yang dihasilkan dapat diketahui bahwa settling time yang diperlukan oleh
motor untuk mencapai steady state pada close loop response ini terlalu
lama.
Grafik keluaran dari penghitungan PID Controller dapat memenuhi
kriteria yang ditetapkan oleh sistem dimana motor dapat mencapai steady
state dalam watu 4 secon. Keluaran ini didapatkan dari nilai kp sebesar
0.1, sedangkan nilai ki adalah 0.00000001 dan nilai kd adalah 0.00001.
fungsi dari masing โ€“ masing nilai control ini yakni nilai proportional gain
untuk mengatur rise time, sehingga semakin besar nilai kp ini maka rise
timenya semakin kecil. Sedangkan nilai integral gain digunakan untuk
mengatur nilai steady state errornya dimana semkakin kecil nilai integral
gain akan membuat kecepatan sistem untuk mencapai set poin semakin
lama. Sedangkan nilai derivative gain digunakan untuk meredam
overshoot pada keluaran sistem.
Pada desain PI Controller digunakan nilai proportional controller sebesar
0.1 untuk membuat rise time dari motor berada di bawah 3 m/sec dan
nilai integrall gain sebesar 0.00000001 digunakan untuk memperkecil
steady state error dari sistem agar keluaran yang dihasilkan oleh sistem
dapat memenuhi kroteria yang telah ditentukan.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan dan analisa di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa dalam membuat desain motor speed control system, proportional
control, derivative control dan integral control memiliki peran untuk
membuat sistem dapat menghasilkan keluaran sesuai dengan kriteria.
Proportional control berfungsi untuk meningkatkan kecepatan respon dan
mengendalikan tingkat akurasi yang dihasilkan sistem. Sedangkan
integral controller berperan dalam menghilangkan atau mengurangi
peluang adanya steady state error dari sistem yang dibangun. Dan
derivative controller digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem agar
tetap dinamis.

More Related Content

What's hot

dasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.pptdasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.pptzainmalik453426
ย 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORAndri Ebo
ย 
pemodelan state space
pemodelan state spacepemodelan state space
pemodelan state spaceRumah Belajar
ย 
aktuator (motor operasi valve)
aktuator (motor operasi valve)aktuator (motor operasi valve)
aktuator (motor operasi valve)rudi alfadli
ย 
Transformasi z
Transformasi zTransformasi z
Transformasi zIbnu Hakim
ย 
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIKMODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIKDidik Supriyono
ย 
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)IPA 2014
ย 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi z
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi zPengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi z
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi zBeny Nugraha
ย 
Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase Hamid Abdillah
ย 
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.Benny Yusuf
ย 
Motor ac sinkron
Motor ac sinkronMotor ac sinkron
Motor ac sinkronRahmat Dani
ย 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
ย 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasiDasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasiBeny Nugraha
ย 
03 bab 06 motor listrik dc
03 bab 06 motor listrik dc03 bab 06 motor listrik dc
03 bab 06 motor listrik dcEko Supriyadi
ย 

What's hot (20)

dasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.pptdasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
ย 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
ย 
pemodelan state space
pemodelan state spacepemodelan state space
pemodelan state space
ย 
aktuator (motor operasi valve)
aktuator (motor operasi valve)aktuator (motor operasi valve)
aktuator (motor operasi valve)
ย 
Transformasi z
Transformasi zTransformasi z
Transformasi z
ย 
Timer dan counter
Timer dan counterTimer dan counter
Timer dan counter
ย 
Motor servo
Motor servoMotor servo
Motor servo
ย 
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIKMODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
ย 
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
ย 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi z
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi zPengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi z
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 13&14 - Transformasi z
ย 
Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase
ย 
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
ย 
Motor ac sinkron
Motor ac sinkronMotor ac sinkron
Motor ac sinkron
ย 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
ย 
Sistem Kendali.ppt
Sistem Kendali.pptSistem Kendali.ppt
Sistem Kendali.ppt
ย 
Load flow1
Load flow1Load flow1
Load flow1
ย 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasiDasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
ย 
Motor induksi
Motor induksiMotor induksi
Motor induksi
ย 
03 bab 06 motor listrik dc
03 bab 06 motor listrik dc03 bab 06 motor listrik dc
03 bab 06 motor listrik dc
ย 
SISTEM KONTROL
SISTEM KONTROLSISTEM KONTROL
SISTEM KONTROL
ย 

Similar to Motor Speed Control System

Cruise Control System
Cruise Control SystemCruise Control System
Cruise Control SystemLusiana Diyan
ย 
Modul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutModul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutPressa Surya
ย 
Inverted Pendulum Control System
Inverted Pendulum Control SystemInverted Pendulum Control System
Inverted Pendulum Control SystemLusiana Diyan
ย 
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-MatlabDasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-MatlabChardian Arguta
ย 
Ball & Beam Control System
Ball & Beam Control SystemBall & Beam Control System
Ball & Beam Control SystemLusiana Diyan
ย 
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...PT PLN (Persero)
ย 
Kontrol pid dengan matlab
Kontrol pid dengan matlabKontrol pid dengan matlab
Kontrol pid dengan matlabPamor Gunoto
ย 
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxremanumyeye
ย 
Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan PID
Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan PID Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan PID
Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan PID Chardian Arguta
ย 
Control unit dan register output
Control unit dan register outputControl unit dan register output
Control unit dan register outputLusiana Diyan
ย 
respon transien pengendalian level di absorber menggunakan kontroler P, on of...
respon transien pengendalian level di absorber menggunakan kontroler P, on of...respon transien pengendalian level di absorber menggunakan kontroler P, on of...
respon transien pengendalian level di absorber menggunakan kontroler P, on of...ardhilachadarisman
ย 
Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolarie eric
ย 
Siklus pengambilan (fetch cycle)
Siklus pengambilan (fetch cycle)Siklus pengambilan (fetch cycle)
Siklus pengambilan (fetch cycle)Lusiana Diyan
ย 
kontrol_PID.pptx
kontrol_PID.pptxkontrol_PID.pptx
kontrol_PID.pptxAnisiaHati
ย 
Kontroler pid
Kontroler pidKontroler pid
Kontroler pidarie eric
ย 
Plta & teori kontrol 2
Plta & teori kontrol   2Plta & teori kontrol   2
Plta & teori kontrol 2likatia
ย 
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digitalKonsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digitalroy_massolo
ย 
Fpga sebagai alat untuk merealisasi perangkat keras dari kontrol umpan balik
Fpga sebagai alat untuk merealisasi perangkat keras dari kontrol umpan balikFpga sebagai alat untuk merealisasi perangkat keras dari kontrol umpan balik
Fpga sebagai alat untuk merealisasi perangkat keras dari kontrol umpan balikyoga dwi
ย 

Similar to Motor Speed Control System (20)

Cruise Control System
Cruise Control SystemCruise Control System
Cruise Control System
ย 
Modul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutModul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjut
ย 
Inverted Pendulum Control System
Inverted Pendulum Control SystemInverted Pendulum Control System
Inverted Pendulum Control System
ย 
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-MatlabDasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
ย 
Ball & Beam Control System
Ball & Beam Control SystemBall & Beam Control System
Ball & Beam Control System
ย 
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...
ย 
Kontrol pid dengan matlab
Kontrol pid dengan matlabKontrol pid dengan matlab
Kontrol pid dengan matlab
ย 
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
ย 
Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan PID
Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan PID Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan PID
Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan PID
ย 
Control unit dan register output
Control unit dan register outputControl unit dan register output
Control unit dan register output
ย 
respon transien pengendalian level di absorber menggunakan kontroler P, on of...
respon transien pengendalian level di absorber menggunakan kontroler P, on of...respon transien pengendalian level di absorber menggunakan kontroler P, on of...
respon transien pengendalian level di absorber menggunakan kontroler P, on of...
ย 
Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrol
ย 
Siklus pengambilan (fetch cycle)
Siklus pengambilan (fetch cycle)Siklus pengambilan (fetch cycle)
Siklus pengambilan (fetch cycle)
ย 
Sliding Mode Control
Sliding Mode ControlSliding Mode Control
Sliding Mode Control
ย 
kontrol_PID.pptx
kontrol_PID.pptxkontrol_PID.pptx
kontrol_PID.pptx
ย 
Kontroler pid
Kontroler pidKontroler pid
Kontroler pid
ย 
Plta & teori kontrol 2
Plta & teori kontrol   2Plta & teori kontrol   2
Plta & teori kontrol 2
ย 
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digitalKonsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
Konsep dasar sistem kendali digital konsep dasar sistem kendali digital
ย 
Fpga sebagai alat untuk merealisasi perangkat keras dari kontrol umpan balik
Fpga sebagai alat untuk merealisasi perangkat keras dari kontrol umpan balikFpga sebagai alat untuk merealisasi perangkat keras dari kontrol umpan balik
Fpga sebagai alat untuk merealisasi perangkat keras dari kontrol umpan balik
ย 
kontrol_PID.pptx
kontrol_PID.pptxkontrol_PID.pptx
kontrol_PID.pptx
ย 

More from Lusiana Diyan

Komunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifKomunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifLusiana Diyan
ย 
Berkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimBerkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimLusiana Diyan
ย 
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanBerkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanLusiana Diyan
ย 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisLusiana Diyan
ย 
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisKemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisLusiana Diyan
ย 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisLusiana Diyan
ย 
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Lusiana Diyan
ย 
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Lusiana Diyan
ย 
Vocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentVocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentLusiana Diyan
ย 
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTDESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTLusiana Diyan
ย 
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimTutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimLusiana Diyan
ย 
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLCRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLLusiana Diyan
ย 
Kontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerKontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerLusiana Diyan
ย 
Installasi NodeMCU
Installasi NodeMCUInstallasi NodeMCU
Installasi NodeMCULusiana Diyan
ย 
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiAkses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiLusiana Diyan
ย 
Building A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPBuilding A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPLusiana Diyan
ย 
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleTutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleLusiana Diyan
ย 
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakProses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakLusiana Diyan
ย 
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakProduk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakLusiana Diyan
ย 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCLusiana Diyan
ย 

More from Lusiana Diyan (20)

Komunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifKomunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang Efektif
ย 
Berkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimBerkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam Tim
ย 
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanBerkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
ย 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
ย 
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisKemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
ย 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
ย 
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3
ย 
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2
ย 
Vocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentVocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering Enrichment
ย 
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTDESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
ย 
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimTutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
ย 
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLCRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
ย 
Kontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerKontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web Server
ย 
Installasi NodeMCU
Installasi NodeMCUInstallasi NodeMCU
Installasi NodeMCU
ย 
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiAkses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry Pi
ย 
Building A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPBuilding A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREP
ย 
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleTutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software Eagle
ย 
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakProses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
ย 
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakProduk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
ย 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DC
ย 

Recently uploaded

Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
ย 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
ย 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
ย 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
ย 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
ย 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
ย 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
ย 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
ย 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
ย 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
ย 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
ย 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
ย 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
ย 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
ย 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
ย 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
ย 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
ย 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
ย 

Recently uploaded (19)

Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
ย 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
ย 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
ย 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
ย 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
ย 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
ย 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
ย 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
ย 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
ย 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
ย 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ย 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
ย 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
ย 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
ย 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
ย 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
ย 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
ย 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
ย 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
ย 

Motor Speed Control System

  • 1. PRAKTIKUM 3 : MOTOR SPEED CONTROL SYSTEM LUSIANA DIYAN NINGRUM 3 D4 TEKNIK KOMPUTER B FIRJA HANIF MAULANA 2210181051 BAYU SANDI MARTA PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN KOMPUTER 12 NOVEMBER 2020
  • 2. BAB 1 DASAR TEORI Motor dc merupakan salah satu actuator yang umum digunakan pada sistem control. Pada bab ini dibahas mengenai sistem control kecepatan motor dc. Pembahasan diawali dengan pemodelan sistem dan kemudian dilanjutkan dengan teknik perancangan sistemcontrol. 3.1 Pemodelan Motor DC Pada pemodelan motor dc dibahas antara lain persamaan sistem, transfer function, state space, kriteria perancangan, dan open loop response. 3.1.1 Persamaan Sistem Pada sebuah motor dc, rangkaian listrik pada armature dan body diagram dari rotor digambarkan sbb : Pada contoh ini, kita asumsikan parameter parameter fisik motor sbb : Moment inertia of rotor (J) = 0.01 kg m2/s2 Damping ratio of mechanical system(b) = 0.1 Nms Electromotive force constant (K=Ke=Kt) = 0.01 Nm/A Electric resistance (R) = 1โ„ฆ Electric inductance (L) = 0.5 H Input (v) = voltage source Output (๊žท) = rotational speed of shaft Torsi motor berhubungan dengan arus armature, dengan factor konstan sebesarKt. Sementara itu, emf balik, berhubungan dengan kecepatan rotasi, dengan factor sebesar Ke. Kt adalah armature constant,dan Ke adalah motor constant. ๐‘‡ = ๐พ๐‘ก . ๐‘– ๐‘’ = ๐พ๐‘’ . ๐œ” Berdasarkan gambar di atas, dengan mengkombinasikan hukum Newton dan hukum Kirchoff, dan dengan harga Kt = Ke = Kk kita dapat menuliskan persamaan berikut ๐ฝ. ๐‘‘๐œ” ๐‘‘๐‘ก + ๐‘ . ๐œ” = ๐พ . ๐‘–
  • 3. ๐ฟ . ๐‘‘๐‘– ๐‘‘๐‘ก + ๐‘… . ๐‘– = ๐‘ฃ โˆ’ ๐พ . ๐œ” Transfer Function Dengan melakukan transformasi Laplace pada persamaan di atas diperoleh ( ๐ฝ . ๐‘  + ๐‘). โ„ฆ( ๐‘ ) = ๐พ . ๐ผ ( ๐‘ ) ( ๐ฟ . ๐‘  + ๐‘…). ๐ผ( ๐‘ ) = ๐‘‰( ๐‘ ) โˆ’ ๐พ. โ„ฆ( ๐‘ ) Selanjutnya, dengan mengatur persamaan hasil transformasi Laplace, didapatkan system transfer function yang merupakan perbandingan antara output (kecepatan rotasi) terhadap input (tegangan). โ„ฆ(๐’”) ๐‘‰(๐‘ ) = ๐พ ( ๐ฝ . ๐‘  + ๐‘). ( ๐ฟ . ๐‘† + ๐‘…) + ๐พ2 State Space Dalam bentuk state space model motor dc dituliskan sbb : ๐‘‘ ๐‘‘๐‘ก [ ๐œ” ๐‘– ] = [ โˆ’ ๐‘ ๐ฝ ๐พ ๐ฝ โˆ’ ๐พ ๐ฟ โˆ’ ๐‘… ๐ฟ] [ ๐œ” ๐‘– ] + [ 0 1 ๐ฟ ][ ๐‘ฃ] [ ๐‘ฆ] = [1 0] [ ๐œ” ๐‘– ] 3.1.2 Kriteria Perancangan Kriteria dasar sebuah motor adalah dapat berputar sesuai dengan kecepatan yang dikehendaki, dengan demikian steady state error sebaiknya kurang dari 1%. Kriteria unjuk kerja yang lain adalah motor harus diakselerasi sesegera mungkin menuju kondisi steady state yang diinginkan sesaat setelah motor dihidupkan. Pada kasus ini kita ingin motor mempunyai settling time 2 sec. Karena kecepatan yang melebihi referensi bisa menyebabkan kerusakan peralatan maka kita ingin overshoot kurang dari 5%. Jadi, usulan kriteria perancangan sistemcontrol dirumuskan sbb : Settling time < 2 sec Overshoot < 5% Steady-state error < 1% 3.1.3 Open Loop Response
  • 4. Untuk mendapatkan open loop response dari motor dc, tulis programseperti di bawah ini J=0.01; b=0.1; K=0.01; R=1; L=0.5; v=1; num=K; den=[(J*L)((J*R)+(L*b))((b*R)+K^2)]; step(v*num,den,0:0.1:3); ylabel(โ€˜Speed(rad/sec)โ€™); Dari plot terlihat bahwa tegangan 1 Volt diberikan, motor hanya dapat mencapai kecepatan 0.1 rad/sec. Juga, diperlukan waktu 3 detik untuk mencapai steady state. Kita juga dapat merepresentasikan sistem dengan menggunakan state space. Silakan coba program berikut ini, jelaskan persamaan dan perbedaan dengan hasil yang didapat dari pemodelan dengan transfer function. J=0.01; b=0.1; K=0.01; R=1;
  • 5. L=0.5; v=5; A=[-b/J K/J;-K/L โ€“R/L] B=[0; 1/L]; C=[1 0]; D=[0]; step(A, v*B,C,D); ylabel(โ€˜Speed (rad/sec)โ€™); 3.1.4 Close Loop System Close loop systemterdiri dari plant yang berupa motor dan controller. Konfigurasi ini dimaksudkan untuk menghasilkan output response (kecepatan rotasi) sesuai dengan kriteria perancangan sistemcontrol. 3.2 Motor Speed Control dengan PID PID controller mempunyai karakteristik bahwa bagian proportional menentukan rise time, bagian integral mengeliminasi steady state error, dan bagian derivative mengurangi overshoot. Transfer function PID controller dirumuskan di bawah ini : Pertama, mari kita atur PID controller dengan Ki dan Kd kecil. Program di bawah ini merupakan relasi PID controller pada sistemcontrol kecepatan motor. J=0.01; b=0.1; K=0.01; R=1; L=0.5; v=1; num=K; den=[(J*L) ((J*R)+(L*b)) ((b*R)+K^2)];
  • 6. kp=100; ki=1; kd=1; numc=[kd kp ki]; denc=[1 0]; numa=conv(num,numc); dena=conv(den,denc); [numac,denac]=cloop(numa,dena,-1); step(v*numac,denac); title('PID Control') ylabel('Speed (rad/sec)'); Dari gambar di atas terlihat bahwa settling time terlalu lama. Dengan mengubah integral gain KI menjadi 200 akan didapatkan plot sbb:
  • 7. Sekarang, kita melihat bahwa response lebih cepat dari sebelumnya, namun integral gain yang besar memperburuk transient response (overshoot cukup besar). Selanjutnya, mari menaikkan derivative gain KD menjadi 10 untuk mengurangi overshoot. Akhirnya, dengan menggunakan proportional gain sebesar 100, integral gain sebesar 200, dan derivative gain sebesar 10, dihasilkan response sesuai dengan kriteria perancangan sistemkontrol yang dikehendaki.
  • 8. BAB 2 PERALATAN Peralatan yang digunakan untuk praktikum ini diantaranya : 1. PC / Komputer 2. Software Matlab yang dilengkapi dengan Simulink (Bisa juga diganti dengan software serupa, disini saya menggunakan Scilab dan XCos)
  • 9. BAB 3 EXPERIMENTAL SETUP Open Loop Response pkg load control; J=0.01; b=0.1; K=0.01; R=1; L=0.5; v=1; num=K; den=[(J*L) ((J*R)+(L*b)) ((b*R)+K^2)]; sys=tf(num,den); step(v*sys,0:0.1:3); ylabel('Speed (rad/sec)'); Open Loop Response dengan Pemodelan Transfer Function pkg load control; J=0.01; b=0.1; K=0.01; R=1; L=0.5;
  • 10. v=5; A=[-b/J K/J;-K/L -R/L]; B=[0; 1/L]; C=[1 0]; D=[0]; sys=ss(A,v*B,C,D); step(sys); ylabel('Speed (rad/sec)'); Motor Speed Control dengan PID pkg load control; J=0.01; b=0.1; K=0.01; R=1; L=0.5; v=5; num=K; den=[(J*L) ((J*R)+(L*b)) ((b*R)+K^2)]; kp=100; ki=1; kd=1; numc=[kd kp ki]; denc=[1 0]; numa=conv(num,numc); dena=conv(den,denc) sys=tf(num,den); step(v*sys,0:0.1:3); ylabel('Speed (rad/sec)');
  • 11. Ki = 200 Kd = 10
  • 12. TUGAS 1. Proportional (P) Controller a. Respon system open loop pkg load control; J=0.1; b=0.5; K=0.05; R=1; L=0.5; v=1; num=K; den=[(J*L) ((J*R)+(L*b)) ((b*R)+K^2)]; sys=tf(num,den); step(v*sys,0:0.1:3); title('PID Control') ylabel('Speed (rad/sec)'); b. Respon system close loop dengan Kp pkg load control; J=0.1; b=0.5; K=0.05; R=1; L=0.5; v=1; kp=100; num=K; den=[(J*L) ((J*R)+(L*b))+kp ((b*R)+K^2)]; numc=[kp]; denc=[1 0]; numa=conv(num,numc); dena=conv(den,denc); sys=tf(v*num,den); step(sys,0:0.1:3); ylabel('Speed (rad/sec)');
  • 13. 2. Proportional dan Integral (PI) Controller pkg load control; J=0.1; b=0.5; K=0.05; R=1; L=0.5; v=1; kp=0.1; ki=0.0000001; kd=0.00001; num=K; den=[(J*L)+kd ((J*R)+(L*b))+kp ((b*R)+K^2)+ki]; numc=[kd kp ki]; denc=[1 0]; numa=conv(num,numc); dena=conv(den,denc); sys=tf(v*numa,dena); step(sys); title('PID Control') ylabel('Speed (rad/sec)'); 3. PID Controller pkg load control; J=0.1; b=0.5; K=0.05; R=1; L=0.5; v=1; num=K; kp=100; ki=35; kd=5; den=[(J*L)+kd((J*R)+(L*b))+kp((b*R)+K^2)+ki]; numc=[kd kp ki]; denc=[1 0]; numa=conv(num,numc); dena=conv(den,denc); sys=tf(v*numa,dena); step(sys); title('PID Control') ylabel('Speed (rad/sec)');
  • 14. BAB 4 HASIL PERCOBAAN 1. Proportional (P) Controller a. Respon system open loop Ketika sistem mendapatkan input tegangan sebesar 1 volt dengan resistansi sebesar 1 ohm dan industansi sebesar 0.5 dan rasio damping sebesar 0.1, maka respon sistem yang dihasilkan adalah motor akan mencapai set point dalam waktu 2,5 detik dengan kecepatan 0.1 rad/sec. b. Respon system close loop Dengan menggunakan kondisi yang sama, respon close loop sistemyang dihasilkan adalah waktu yang diperlukan oleh motor untuk mencapai set point terlalu lama karena memerlukan waktu 3 detik, sehingga settling time dari sistem untul close loop response ini lama.
  • 15. 2. Proportional dan Integral (PI) Controller Untuk mendesain PI Controller ini, motor memperoleh masukan nilai proportional gain sebesar 0.1 dan integral gain sebesar 0.0000001 yang menghasilkan keluaran seperti pada grafik, dimana sistem mencapai set point dalam waktu 3 detik dengan kecepatan motor 0.01 rad/sec. 3. PID Controller Dengan kondisi yang sama dengan sebelumnya, untuk PID Controller maka sistem ditambahkan dengan masukan derivative controller yang bernilai 5, proportional gain sebesar 100 dan integral gain sebesar 35 diperoleh keluaran yang sesuai kriteria karena sistem mencapai set point dalam waktu 4 detik dengan kecepatan motor 0.01 rad/sec.
  • 16. BAB 5 ANALISA DAN KESIMPULAN ANALISA Pada praktikum ini melakukan percobaan untuk motor speed control system. Motor speed control system sendiri merupakan sistem untuk mengontrol dan megatur kecepatan motor listrik. Pada motor speed control system ini salah satu actuator yang digunakan adalah motor dc. Untuk praktikum ini, desain pertama yang dibuat adalah desain proportionl controller pada sebuah control kecepatan motor dengan kondisi nilai J sebesar 0.1, b = 0.5, K=0.05, R=1, L=0.5, dan v = 1 dengan kriteria rise time kurang dari 3 sec, overshoot kurang dari 5% dan steady state error kurang dari 2%. Pada percobaan open loop response, motor memerlukan waktu selama 2,5 detik untuk mencapai steady state. Sedangkan pada close loop response, motor memerlukan waktu lebih dari 3 secon, sehingga berdasarkan grafik yang dihasilkan dapat diketahui bahwa settling time yang diperlukan oleh motor untuk mencapai steady state pada close loop response ini terlalu lama. Grafik keluaran dari penghitungan PID Controller dapat memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh sistem dimana motor dapat mencapai steady state dalam watu 4 secon. Keluaran ini didapatkan dari nilai kp sebesar 0.1, sedangkan nilai ki adalah 0.00000001 dan nilai kd adalah 0.00001. fungsi dari masing โ€“ masing nilai control ini yakni nilai proportional gain untuk mengatur rise time, sehingga semakin besar nilai kp ini maka rise timenya semakin kecil. Sedangkan nilai integral gain digunakan untuk mengatur nilai steady state errornya dimana semkakin kecil nilai integral gain akan membuat kecepatan sistem untuk mencapai set poin semakin lama. Sedangkan nilai derivative gain digunakan untuk meredam overshoot pada keluaran sistem. Pada desain PI Controller digunakan nilai proportional controller sebesar 0.1 untuk membuat rise time dari motor berada di bawah 3 m/sec dan nilai integrall gain sebesar 0.00000001 digunakan untuk memperkecil steady state error dari sistem agar keluaran yang dihasilkan oleh sistem dapat memenuhi kroteria yang telah ditentukan.
  • 17. KESIMPULAN Berdasarkan percobaan dan analisa di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam membuat desain motor speed control system, proportional control, derivative control dan integral control memiliki peran untuk membuat sistem dapat menghasilkan keluaran sesuai dengan kriteria. Proportional control berfungsi untuk meningkatkan kecepatan respon dan mengendalikan tingkat akurasi yang dihasilkan sistem. Sedangkan integral controller berperan dalam menghilangkan atau mengurangi peluang adanya steady state error dari sistem yang dibangun. Dan derivative controller digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem agar tetap dinamis.