Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

KUMPULAN ARTIKEL
1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
2. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA FAKTOR-FAKTOR
PENYEBABNYA
3. TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG INTERAKSI
SOSIAL
4. HIRARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN
KEMUNCULAN BUDAYA
5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,
GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN)
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Ilmu Sosial Budaya
Dasar (ISBD)
Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Disusun Oleh:
Nama : Gina Hanindya Rini
NIM : K1A020022
Prodi/Kelas : FARMASI/A
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
I
Daftar Isi
Cover
Daftar Isi……………………………………………………………………………………..i
Pengertian, Konsep, Serta Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar ……………………………..1
Perubahan Sosial Dan Budaya: Pengertian Serta Faktor-Faktor Penyebabnya ……………7
Teori-Teori Kebudayaan Dan Teori-Teori Tentang Interaksi Sosial ……………………...13
Hirarkhi Kebutuhan Manusia Dan Kaitannya Dengan Kemunculan Budaya……………..19
Solidaritas Sosial Kota Dan Desa (Mekanis-Organis, Gemeinschaft-Gesselschaft,
Paguyuban-Patembayan)…………………………………………………………………...24
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………...…28
1
1. Pengertian, Konsep, Serta Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar
ISBD (llmu Sosial Budaya Dasar) adalah suatu ilmu pengetahuan yang dimana
berkaitan dengan konsep-konsep hubungan antar manusia yang biasa disebut social
dan juga hubungan berbagai budaya yang dikembangkan. Budaya-budaya tersebut
dikembangkan digunakan untuk mengkaji masalah-masalah kehidupan baik masalah
kemanusiaan, social, dan budaya. Ilmu Social Budaya Dasar adalah cabang ilmu
pengetahuan yang berasal dari integrasi dua keilmuan. Dua keilmuan tersebut adalah
ilmu social atau biasanya disebut ilmu sosiologi yang berasal dari kata sosio (social)
dan logos (ilmu) dan juga keilmuan budaya, yang dimana merupakan cabang dari
ilmu social. Perlu diketahui bahwa ilmu social adalah pengetahuan yang
menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi suatu masalah social
disekitar kita. Sedangkan ilmu budaya adalah suatu ilmu yang termasuk dalam
pengetahuan budaya, adanya mengkaji tentang masalah kemanusiaan dan
kebudayaan.
Jadi secara umum, pengertian Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD) adalah suatu
ilmu pengetahuan yang diharapkan memberikan pengertian dan pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang berbagai konsep yang telah dikembangkan untuk
mengkaji masalah – masalah yang kita alami yaitu masalah social budaya. Istilah
Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD) ini pertama kali dikembangkan sebagai suatu
pengganti istilah basic humanitiesm, yang dimana berasal dari kata “The
Humanities”. Jadi dengan mempelajari “The Humanities” ini kita diharapkan
mampu untuk menjadi seseorang yang lebih manusiawi, lebih berbudaya dan juga
lebih halus. Dapat disimpulkan bahwa “The Humanities” ini berkaitan dengan
hubungan manusia sebagai makhluk social yang berbudaya. Agar mengetahui lebih
pasti mengenai Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD), kita sebaiknya mengetahui
pengertian dari para ahli mengenai kebudayaan. Berikut adalah pengertian
kebudayaan menurut pendapat ahli:
1. E. B. Tylor,
Menurut E. B. Tylor, budaya merupakan suatu keseluruhan kompleks
yang meliputi pengetahuan, kepercayan, kesenian, moral, keilmuan, hukum,
2
adat istiadat dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang diporeleh oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
2. R. Linton
Menurut R. Linton menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi
dari sebuah tingkah laku dan hasil laku, yang unsur – unsur pembentuknya di
dukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu. Pendapat R.
Linton ini dituliska dalan bukunya yang berjudul “The Cultural Background
of Personality”
3. Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan system
gagasan, milik dari manusia dengan belajar.
4. Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi,
Menurut mereka dengan engatakan bahwa kebudayaan adalah semua
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
5. Herkovits,
Pendapat Herkovits bahwa kebudayaan adalah bagian dari lingkungan
hidup yang diciptakan oleh manusia.
6. TakdirAlisyahbana
Beliau mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara
berfikir
Adapun latar belakang dari Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD) adalah bukan
hanya dengan melihat konteks budaya – budaya yang ada di Indonesia akan tetapi
Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD) sesuai dengan dengan pendidikan di Indonesia.
Dan juga Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD) dalam konteks budaya, negara dan
masyarakat Indonesia berkaitan dengan berbagai masalah – masalah berikut:
 Fakta bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri berbagai
suku bangsa dengan berbagai macam budaya yang tercermin dalam masing-
masing kebudayaannnya.
 Adanya proses pembangunan yang selama ini terus menerus menumbuhkan
dampak psitif dan negative yang berupa terjadinya pergeseran nilai budaya
sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Maka
akibat dari pengaruhnya adalah konflik dalam kehidupan.
3
 Kemajuan IPTEK menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia,
timbul konflik dengan tata nilai budayanya yang mengakibatkan manusia
bingung pada kemajuan yang diciptakan.
Adapun dalam Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD) ini terdapat berbagai konsep –
konsep yang terdapat didalamnya. Berikut adalah konsep- konsepnya:
 Manusia dan Tanggung Jawab
Dasar dari tanggung jawab adalah hakekat keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang mau menjadi baik dan memperoleh
kebahagiaan.
 Manusia dan Pengabdian
Pengabdian diartikan sebagi perihal perilaku berbakti atau memperhamba
diri kepada tugas yang dianggap mulia.
 Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan hidup berkenaan dengan eksistensi manusia di dunia yang
dimaksud adalah hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama
manusia dan juga hubungan manusia dengan alam yang kita tempati.
Contohnya adalah pandangan hidup seorang petani Jawa yang memandang
bahwa tanah atau lingkungan sekitarnya sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari diri dan keluarganya.
 Manusia dan Keindahan
Manusia tidak hanya penerima pasif tetapi juga pencipta keindahan bagi
kehidupan. Dan juga manusia secara umum adalah sebagai makhluk pribadi
dan makhluk social. Hal ini dikarenakan manusia perlu bantuan dari orang
lain. Oleh sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk
social. Adapaun keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu dan arti
keindahan itu sendiri yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai,
cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan pun identik dengan
kebenaran yang berarti sesuatu yang indah itu selalu mengandung
kebenaran. Walaupun misalnya kelihatanya indah tapi tidak mengandung
kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan ini pun
bersifat universal, artinya yang tidak terikat oleh selera perorangan, waktu,
4
tempat atau daerah tertentu,dan bersifat menyeluruh. Adapun contoh sesuatu
yang indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia
dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya.
 Manusia dan Kegelisahan
Kegelisahan merupakan gambaran seseorang yang tidak tentram baik hati
maupun perbuatan. Kegelisahan dapat diartikan sebagai rasa khawatir
ataupun berupa sikap yang tidak tenang terhadap sesuatu.
Selain konsep - konsep diatas dalam mempelajari Ilmu Social Budaya Dasar
(ISBD) terdapat beberapa pokok- pokok bahasan. Pokok – pokok bahasan tersebut
menjadi interpretasi dari pengertian maupun pengaplikasian dari definisi-defini tentang
Ilmu Social Budaya Dasar diatas. Berikut adalah beberapa pokok – pokok bahasannya:
a. Manusia, Keragaman dan Kesederajatan
Keragaman ini dapat ditandai dengan banyaknya suku bangsa, agama,
ras hingga kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Keragaman –
keragaman yang dimiliki ini dapat menimbulkan dampak positif maupun
negative dalam berkehidupan social. Hal tersebut dapat pula diatasi dengan
adanya semangat pluralism, keterbukaan dan juga mengembangkan
kesederajatan. Dimana pluralism adalah paham yang menghargai adanya
perbedaan dalam suatu masyarakat dan memperbolehkan kelompok yang
berbeda tersebut untuk tetap menjaga keunikan budayanya masing-masing.
Kesederajatan tersebut akan sangat membantu untuk meminimalisir adanya
dampak negative dari keragaman.
b. Manusia, Sains dan Teknologi
Sains dan teknologi dapat berkembang melalui kreativitas penemuan
(discovery), penciptaan (invention) melalui berbagai bentuk kreasi dan
rekayasa yang dibuat dan diciptakan oleh manusia. Kegunaan perkembangan
sains dan teknologi melalui perkembangan IPTEK dalam menemukaan
kegunaannya sangatlah tergantung melalui berbagai aspek. Aspek – aspek
tersebut dilihat dari aspek nilai, moral norma dan juga hukum yang
mendasarinya. Adanya perkembangan IPTEK bagi manusia sangatlah
5
berbahaya dan begitu juga manusia tanpa perkembangan IPTEK sangat
merugikan hingga menyebabkan keterbelakangan.
c. Manusia dan Lingkungan
Dalam kehidupan manusia lingkungan merupakan faktor yang cukup
signifikan. Sejak manusia dilahirkan kedunia ini manusia langsung
ditempatkan dilingkungkannya. Lingkungan dapat dibagi menjadi 2 jenis
yaitu lingkungan sosial dan lingkungan hidup atau lingkungan alam.
Lingkungan dapat diartikan sebagai suatu media dimana makhluk hidup
tinggal, mencari dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana
terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang
menempatinya, terutama manusia yang memilki peranan yang lebih
kompleks dan riil (Elly M.Setiadi,2006).
Jadi dalam pokok bahasan ini, perlakuan manusia terhadap
lingkungannya sangat menentukan keramahan lingkungan terhadap
masyarakat yang berada di sekitarnya. Dan juga bagaimana menyikapi dan
mengelola lingkungan sekitarnya akan memunculkan pola – pola peradaban
kebudayaan.
Dalam mempelajari suatu ilmu, mengetahui tujuan dari suatu ilmu tersebut
sangatlah penting. Sama halnya dengan mempelajari Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD)
ini, kita seharusnya mengetahui dan memahami tujuan dari ilmu ini. Oleh karena itu
dibawah ini adalah beberapa tujuan dari mempelajari Ilmu Social Budaya Dasar
(ISBD):
a. Mengusahakan adanya kepekaan seseorang terhadap suatu lingkungan
budaya. Hal ini bertujuan agar dapat memudahkan beradaptasi atau
penyesuaian diri sesorang terhadap sesuatu yang sangat penting didunia
kerja kedepan.
b. Memberikan kesempatan bagi seseorang untuk memperluas pandangan
masing – masing mengenai masalah social. Masalah social disini baik berupa
masalah kemanusiaan ataupun masalah budaya. Dengan demikian
terciptanya pola berpikir kritis terhadap sekitar yang menyangkut kedua
aspek tersebut.
6
c. Berusaha untuk membentuk seseorang sebagai calon pemimpin, baik
pemimpin bangsa hingga yang lainnya dan juga mendidik agar selalu disiplin
pada masing- masing bidang yang ditekuni. Hal ini bertujuan agar calon
pemimpin ini tidak terjatuh pada sifat – sifat kedaerahan dan pengkotakan
disiplin yang ketat. Karena hingga saat ini pendidikan di Indonesia
mencerminkan sesuatu yang masih kedaerahan.
d. Memberi landasan pengetahuan dan wawasan yang luas sebagai bekal dalam
hidup bermsyarakat.
e. Mengembangkan kesadaran seseorang mengenai pengetahuan tentang
keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan juga
makhluk social dalam hidup bermasyarakat.
7
2. Perubahan Sosial Dan Budaya: Pengertian Serta Faktor - Faktor Penyebabnya
Dalam kehidupan bersosial, khususnya bermasyarakat kita dapat jumpai adanya
perubahan – perubahan yang terjadi. Perubahan - perubahan yang terjadi pun dapat
dilihat oleh beberapa aspek baik berupa aspek budaya, social, ekonomi, teknologi
bahkan hingga ilmu pengetahuan. Akan tetapi kali ini saya akan membahas tentang
perubahan pada aspek social dan perubahan pada aspek budaya. Dimana perubahan
social dan budaya merupakan suatu perubahan yang memiliki ciri dengan berubahnya
struktur social dan perubahan pola budaya dalam ssuatu masyarakat. Perubahan social
budaya adalah sebuah gejala umum yang biasa terjadi dalam setiap masyarakat di
berbagai tempat. Perubahan social dan budaya ini selaras dengan hakikat sifat dasar
manusia yang selalu menginginkan dan mengadakan adanya perubahan. Adapun
menurut Hirchman penyebab terjadinya suatu perubahan pada masyarakat adalah
dengan adanya kebonasan pada masing – masing individu yang menyebabkan
perubahan semakin terdorong.
Adapun pengertian perubahan social adalah segala perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya terdiri dari nilai, sikap dan pola perilaku di antara
kelompok-kelompok masyarakat. Beberapa ahli pun memberikan pendapat – pendapat
mereka mengenai pengertian atau definisi dari perubahan social. Berikut adalah
pendapat ahli mengenai pengertian perubahan social:
William F.Ogburn
Menurut William F.Ogburn, ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-
unsur kebudayaan baik yang material maupun immaterial, yang ditekankan
adalah pengaruh besar unsur-unsur material terhadap unsur immaterial.
Kingsley Davis
Perubahan sosial menurut Davis adalah sebagai perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat. Misaalnya adalah berupa pengorganisasian
buruh menyebabkan perubahan hubungan buruh dan majikan dan seterusnya.
Max Iver
Perubahan sosial adalah sebagai perubahan yang berupa hubungan sosial
(social relationships) atau dapat diartikan sebagai perubahan terhadap adanya
8
suatu keseimbangan (equilibrium) hubungan social. Hal ini terdapat dalam
bukunya yang berjudul A Text Book Fo Sociology.
Gillin dan Gillin
Perubahan sosial menjadi suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah
diterima, baik dikarenakan perubahan kondisi geografis, kebudayaan
material, komposisi penduduk, ideologi maupun difusi ataupun penemuan
baru dalam masyarakat.
Selo Soemardjan
Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga
-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi
sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di
antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Selain pendapat – pendapat tersebut perubahan social dapat diartikan sebagai
pergeseraan atau pergantian sebagian ataupun keseluruhan kultur maupun struktur yang
ada dalam masyarakat. Dan juga perubahan social dapat diartikan berupa gejala yang
universal yang artinya perubahan ini dapat terjadi di masyarakat pada kapanpun dan
dimana pun. Adanya perubahan social dan budaya dapat dirasakan oleh hamper semua
manusia dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat tersebut adalah wajar.
Mengingat bahwa manusia memiliki kebutuhan - kebutuhan yang tidak terbatas dalam
kehidupan, seperti :
1. Perlatan dan perlengkapan hidup yang mencakup berupa pakaian,
perumahan, alat – alat rumah tangga, senjata, alat produksi dan transportasi.
Contoh, pada zaman nenek moyang kita memasak makanan dengan cara
membakarnya, pada zaman sekarang yaitu zaman modern memasak
makanan dengan menggunakan alat modern seperti oven ataupun makanan
yang diawetkan.
2. Pada mata pencarian, misalnya dalam system ekonomi yang meliputi
pertanian, peternakan dan sistem produksi. Contohnnya berupa kaum pria
atau laki – laki bekerja dengan cara berburu atau pekerjaan lainnya yang
biasanya berbahaya. Sementara kaum wanita berperan dengan tinggal di
rumah dengan mengurus rumah tangga dan mengasuh anak – anak mereka.
9
Tapi pada zaman modern ini kaum wanita juga dapat bekerja baik menjadi
seorang pekerja yang sama dengan kaum laki – laki.
3. Sistem pada kemasyarakatan yang mencangkup sistem kekerabatan,
organisasi politik. sistem hukum dan sistem perkawinan. Sebagai contohnya
adalah pada masa kehidupan belum begitu kompleks orang-orang yang ada
ikatan darah atau keluarga selalu hidup bersama dalam satu rumah. Akan
tetapi pada saat ini ikatan masyarakat tidak hanya berdasarkan hubungan
kekerabatan, tetapi juga karena profesi, dan hobi yang sama, seperti ikatan
model Indonesia dan lain sebagainya.
4. Dalam aspek bahasa, yang dahulu bahasa hanya disampaikan dengan secara
lisan dan sekarang bahasa dapat disampaikan melalui berbagai dan beragam
media, baik berupa tulisan, sandi dan lain sebagainya.
5. Pada kesenian yang mencakup seni rupa, seni suara dan seni tari. Misalnya
adalah orang Jawa menganggap bahwa rumah yang indah adalah rumah yang
bernuansa gelap. Akan tetapi pada masa – masa sekarang ini masyarakat
Jawa sudah sangat menyukai rumah – rumah yang bernuansi cerah atau
terang.
6. Pada system pengetahuan yang berkaitan dengan teknologi. Misalnya adalah
pada zaman dahulu orang – orang masih berpedoman pada alam atau
peristiwa alam. Akan tetapi pada zaman modern ini, masyarakat lebih suka
dan cenderung menggunakan alat – alat modern yang terjadi dengan
seiringnya berkembangnya ilmu pengetahuan.
Dalam mempelajari perubahan social dan budaya di masyarakat ini kita haruslah
mengenai perbedaan dan hubungan anatara keduanya. Dimana keduanya ini memiliki
hubungan yang sangat erat, yang dimana setiap adanya perubahan social maka
perubahan budaya pun akan ikut terjadi. Suatu perubahan kebudayaan mencakup semua
bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi filsafat, dan lain sebagainya.
Bagian dari budaya tersebut tidak dapat lepas dari kehidupan sosial manusia dalam
masyarakat. Dan terkadang perubahan social dan budaya ini sering terjadi tumpang
tindih. Contohnya adalah pada saat ini masyarakat seringkali meningkatkan adanya
kesamaan gender yang berhubungan dengan perubahan yang seperangkat norma budaya
dan fungsi peran kaum laki – laki dan perempuan secara social. Untuk mengatasi
10
masalah ini, maka sering kita gunakan istilah perubahan sosial budaya untuk mencakup
kedua perubahan tersebut.
Adapun penyebab dan factor terjadinya perubahan dalam social dan budaya ini,
sebagai berikut:
1. Perubahan dari dalam masyarakat
Perubahan dari dalam masyarakat terbagi sebagai berikut:
a. Perubahan Penduduk: perubahan terjadi yang dikarenakan bertambah
dan berkurangnya jumlah penduduk. Pertambahan penduduk akan
menyebabkan perubahan pada tempat tinggal. Dimana tempat tinggal
yang semulanya terpusat pada lingkungan kerabat akan berubah atau
terpancar karena factor pekerjaan. Contohnya yang terjadi pada program
transmigrasi yang menyebabkan perubahan penduduk.
b. Pemberontakan atau Revolusi: dimana pemberontakan akan
menyebabkan perubahan sosial budaya, contohnya berupa
pemberontakan yang sudah terjadi yaitu G 30 S/PKI. Pemberontakan G
30 S/PKI pada tahun 1965 membawa perubahan terutama dalam sistem
politik Indonesia sehingga dilarangnya ajaran komunis di Indonesia.
c. Peranan Nilai yang Diubah: perubahan pun dapat terjadi dengan adanya
berubahnya peranan nilai di masyarakat. Misalnya, sosialisasi tentang
program keluarga berencana mampu untuk menghambat pertambahan
penduduk. Contohnya sebelum ada program keluarga berencana dari
pemerintah, masyarakat yang sudah berkeluarga akan terlihat cenderung
meningkatkan mempunyai anak banyak, namun setelah adanya
sosialisasi program keluarga berencana masyarakat adanya kesadaran
membatasi kelahiran anak.
d. Penemuan Baru: dengan adanya penemuan baru pada kehidupan
masyarakat baik itu berupa ilmu pengetahuan maupun teknologi
mempengaruhi perubahan dalam masyarakat.
2. Perubahan dari Luar Masyarakat
Perubahan social dan budaya dapat terjadi karena unsur dari luar berupa
factor geografi, kebudayaan dan politik. Pengaruh luar masyarakat
11
merupakan pengaruh yang wajar, adapun pengaruh – pengaruhnya sebagai
berikut:
a. Pengaruh Lingkungan Alam: pengaruh lingkungan alam ini sangat
berpengaruh dalam terjadinya perubahan social dan budaya. Misalnya
adalah tanah yang subur dapat berguna untuk lahan pertanian sehingga
masyarakat di daerah tersebut memiliki usaha sebagai petani.
Kebudayannya pun tidak lepas dan kehidupan social penduduk sebagai
petani, yang berhubungan dengan alam.
b. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain: adanya kontak anatar
kebudayaan mempunyai dampak yang negative dan positif. Contohnya
adanya kontak kebudayaan bangsa Indonesia dengan bangsa Barat
(Eropa), dimana pengaruh positifnya berupa transfer ilmu pengetahuan
dan tenologi dan negatifnya adalah adanya wasternisme pada anak muda.
c. Pengaruh Perang: adanya perang akan menimbulkan pengaruh negative
pada kehidupan masyarakat. Contohnya perang Palestina yang membawa
derita dan adanya trauma berkepanjangan bagi rakyat Palestina
Selain kedua perubahan tersebut baik yang dari dalam masyarakat dan dari luar
masyarakat yang menjadi factor adanya perubahan social dan budaya. Terdapat juga
factor yang mendorong dan menghambat perubahan social dan budaya ini. Maka
dibawah ini adalah factor pendorong dan penghambatnya:
a. Factor Pendorong Perubahan Social Dan Budaya
 Timbunan kebudayaan dan penemuan baru. Adanya Kebudayaan dalam
masyarakat selalu mengalami penimbunan yaitu budaya semakin
beragam dan bertambah yang disebabkan adanya penemuan baru.
 Perubahan jumlah penduduk. Adanya pertambahan dan berkurangnya
jumlah penduduk suatu daerah mengakibatkan berubahnya struktur
dalam masyarakat.
 Adanya konflik yang terjadi dalam masyarakat karena adanya
kemajemukan yang menyebabkan perubahan sosial. Dalam masyarakat
yang heterogen, adanya sifat individualistis masih lekat sehingga satu
sama lainnya tidak memiliki sebuah hubungan yang dekat.
12
 Terjadinya revolusi
 Sistem terbuka lapisan mayarakat. Kehidupan masyarakat dengan adanya
system lapisan terbuka cenderung lebih mudah dalam terjadinya suatu
perubahan. Masyarakat cenderung memberikan kesempatan dalam
berkarya bagi orang – orang yang potensial.
 Sifat menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju.
 System pendidikan formal yang maju memicu adanya sikap rasional
dalam berpikir dan bertindak.
 Orientasi ke masa depan
 Adanya akulturasi
 Adanya asimilasi budaya yang menghasilkan budaya yang baru.
b. Factor Penghambat Perubahan Social Dan Budaya
 Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat.
 Sikap masyarakat yang tradisional.
 Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
 Adanya kepentingan – kepentingan yang tertanam kuat.
 Rasa takut dengan adanya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
 Hubungan yang bersifat ideologis.
 Adat atau kebiasaan.
 Prasangka buruk terhadap adanya hal – hal baru yang diciptakan.
13
3. Teori-Teori Kebudayaan Dan Teori-Teori Tentang Interaksi Sosial
Di dalam mempelajai Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD) pastinya kita akan
menemukan tentang teori – teori kebudayaan. Akan tetapi kita perlu mengetahui defines
dari teori, dimana teori adalah berupa upaya dan tindakan orang untuk menjelaskan
sesuatu secara logis dan terorganisir yang dapat dilihat dari kenyataannya. Yang dimana
penjelasan yang dimaksud adalah dikerjakan dengan melepaskan kepentingan subjektif
dan berasa di bawah kaidah – kaidah umum. Selain itu penjelasan dapat berupa
pengisyaratan tentang adanya hal – hal yang dapat diprediksi untuk sebuah fakta yang
akan dating.
Pada saat ini terdapat banyak sekali teori – teori tentang kebudayaan yang
dikemukaan oleh para ahli. Berikut adalah rincian tentang teori – teori kebudayaan
tersebut:
1. Teori Evolusionisme
Teori ini merupakan sebuah filsafat materialistic yang muncul bersamaan
dengan adanya kebangkitan filsafat – filsafat materialistic kuno yang kemudian
menyebar luas pada abad ke-19. Paham materialism ini adalah paham yang
menjelaskan alam semesta melalui factor - factor materi. Filsafat yang
materialistic yang bertentangan dengan karakteristik paling mendasar akal
manusia kemudian memunculkan teori evolusi.
Akan tetapi teori yang dikemukakan oleh Charles Darwin tentang seleksi
alam dalam teori evolusinya telah banyak terbukti. Dimana Darwin
melengkapkan teori evolusinya dengan menerapkan prinsip yang sama dengan
asal – usul spesies kepada asal – usul manusia. Kemudian teori tersebut
memberikan tempat bagi manusia untuk melakukan proses evolusi dalam rangka
terjadinya seleksi alam yang bertujuan untuk mempertahankan eksistensinya
untuk hidup.
2. Teori Fungsionalisme Menurut Emile Durkheim
Teori fungsionalisme adalah teori yang paling besar pengaruhnya dalam
ilmu social pada saat ini. Adapun tokoh – tokoh ahli yang pertama kali
mencetuskan tentang teori ini adalah August Comte, Emile Durkheim dan
Herbet Spencer. Pemikiran tentang teori ini sangatlah dipengaruhi oleh
14
pemikiran biologis, yang dimana dicontohkan dengan organ yang saling
ketergantungan. Dimana ketergantungan ini merupakan suatu hasil dan juga
konsekuensi agar organisme tersebut tetap dapat bertahan hidup. Hal ini juga
selaras dengan tujuan pendekatan structural fungsional yaitu untuk mencapai
keteraturan sosial.
Teori struktural fungsional ini berawal dan berangkat dari sebuah
pemikiran Emile Durkheim, yang dimana pemikirannya Durkheim ini
dipengaruhi oleh Auguste Comte dan Herbert Spencer. Comte yang dengan
pemikirannya tentang suatu analogi organismik kemudian oleh Herbert Spencer
dikembangkan dengan membandingkan dan juga mencari kesamaan antara
masyarakat dengan suatu organisme, yang akhirnya berkembang menjadi apa
yang disebut dengan requisite functionalism, dimana ini menjadi panduan bagi
analisis substantif Spencer dan penggerak analisis fungsional. Dipengaruhi oleh
kedua orang ini, studi Durkheim tertanam kuat terminology organismik tersebut.
Durkheim berkata bahwasannya masyarakat adalah sebuah kesatuan
yang dimana di dalamnya terdapat bagian – bagian yang dibedakan. Dimana
bagian- bagian tersebut memiliki fungsi masing – masing yang membuat system
tersebut menjadi seimbang. Dimana bagian - bagian tersebut saling
interdependensi satu sama lain dan fungsional, sehingga apabila ada yang tidak
berfungsi maka akan merusak keseimbangan sistem. Jadi pemikiran inilah yang
menjadi pemikiran Durkheim dalam teori Parsons dan Merton mengenai
struktural fungsional. Selain itu, antropologis fungsional Malinowski dan
Radcliffe Brown yang juga membantu membentuk berbagai perspektif
fungsional modern.
Jadi teori ini mengutamakan keseimbangan atau dapat dikatakan semua
peristiwa dan struktur adalah fungsional bagi suatu kelompok masyarakat.
Dimana jika sekelompok masyarakat ingin memajukan kelompoknya, maka
mereka akan melihat suatu aspek atau suatu hal yang dapat dikembangkan dan
tetap memperthankan hal tersebut. Bahkan mereka akan cenderung melestarikan
tradisi –tradisi dan budaya yang sudah berkembang tersebut dan juga tidak
menutup kemungkinan bahwa dapat digunakan sebagai alat modernisasi.
3. Teori Kontak Budaya
15
Jadi dalam kontak budaya ini, biasanya budaya yang lebih tinggi dan
lebih aktif akan mempengaruhi budaya yang lebih rendah dan juga bersifat pasif.
Hal ini selaras dengan pernyataan teori Malinowski, yang sangat Nampak dalam
pergeseran nilai – nilai budaya yang kita miliki yang cenderung ke Barat. Dalam
era globalisasi ini, informasi merupakan kekuatan yang sangat besar yang dapat
mempengaruhi pola pikir masyarakat saat ini. Yang dimana budaya Barat ini
sangat identic dengan kesan modernisasi yang bertolak belakang dengan budaya
Timur. Yang contohnya seperti seorang yang sudah lama menetap di Amerika
kemudian kembali ke Indonesia. Dia kemudian tercengang melihat perubahan
budaya di Indonesia. Bahkan saat itu dia merasa sedang berada di Amerika.
Pada saat itu dia melihat beberapa saluran televisi yang menayangkan banyak
film Amerika yang penuh dengan adegan kekerasan dan seks. Akan tetapi
selama beberapa minggu di Indonesia, dia tidak melihat adanya kesenian
tradisional yang ditayangkan di TV swasta seperti dahulu di TVRI. Kemudian
dia sadar bahwa kesenian tradisional tidak hanya nyaris tidak ditayangkan di
televisi, tetapi juga jarang sekali dipertontonkan langsung di tengah-tengah
masyarakatnya. Sementara itu, dia malah menemukan Mc. Donald’s, Kentucky
Fried Chicken, Pizza Hut, dan beberapa toserba dan pasar swalayan juga mirip
seperti di luar negeri dengan penataannya.
4. Teori Sinkronisasi dan Tanggapan
Menurut Hamelink, 1983, Teori Sinkronisasi adalah sebagai lalu lintas
produk budaya masih berjalan satu arah dan pada dasarnya mempunyai mode
yang sinkronik. Hamelink juga mengatakan bahwa dalam sejarah budaya
manusia belum pernah terjadi lalu lintas satu arah dalam suatu konfrontasi
budaya seperti yang dialami saat ini. Oleh karena itu, sebenarnya konfrontasi
budaya dua arah di mana budaya yang satu dengan budaya yang lainnya saling
mempengaruhi. Dimana akan menghasilkan suatu budaya yang lebih kaya akan
budaya – budaya yang ada.
Sedangkan konfrontasi pada suatu budaya searah akan memusnahkan
suatu budaya yang pasif dan tetu yang lebih lemah. Dan menurut Hamelink, bila
otonomi budaya didefinisikan sebagai kapasitas masyarkat untuk memutuskan
alokasi sumber-sumber dayanya sendiri demi penyesuaian diri yang memadai
16
terhadap kondisii lingkungan, maka sinkronisasi budaya tersebut merupakan
suatu ancaman bagi otonomi budaya masyarakatnya.
Selain terdapat Teori Kebudayaan diatas, terdapat juga teori interaksi social.
Teori interaksi social tidak hanya satu tetapi lebih dari itu. Maka dibawah ini adalah
beberapa teori – teori interaksi yang dikemukakan oleh para ahli:
a. Teori Perbandingan Sosial
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli, yaitu Festinger (1954). Yang
pada dasarnya teori ini berpendapat bahwa proses saling mempengaruhi dan
perilaku saling bersaing dalam interaksi sosial ditimbulkan karena adanya suatu
kebutuhan untuk menilai diri sendiri. Maka kebutuhan ini dapat dipenuhi
dengan memebandingkan diri dengan orang lain. Di dalam teori yang
dikemukakan oleh Festinger ini ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan
untuk adanya pembandingam diri:
 Adanya dorongan untuk menikai pendapat dan kemampuan, semua
orang mempunyai dorongan untuk menilai pendapat dan kemampuan
diri sendri dengan cara membandingkan pendapat dan kemampuan
dengan orang lain.
 Menggunakan sumber – sumber penilaian, biasanya untuk
membandingkan orang – orang akan menggunakan ukuran objektif
sebagai suatu acuan.
 Adanya pemilihan orang untuk perbandingan, dimana memilih
seseorang yang sebaya dengan yang akan membandingkan diri.
b. Teori Inferensi Korespodensi
Teori ini dikembangkan oleh Jones & davis (1965). Pada dasarnya teori
ini mencoba untuk mengartikan dan menjelaskan kesimpulan yang ditarik oleh
seorang pengamat (perceiver) dari pengamatannya atas perilaku tertentu dari
orang lain. Dengan perkataan lain pengamat mengadakan peramalan
(inferences) terhadap niat (intention) orang lain dari perilaku orang lain
tersebut.Pada teori ini, terdapat tesis utama yaitu perkiraan tentang intensi dari
suatu perbuatan tertentu dapat ditarik dengan adanya pertimbangan
17
kemungkinan-kemungkinan lain yang dapat dilakukan oleh pelaku. Di dalam
teori ini beberapa hal yang dapat dibahas sebagai berikut, yaitu:
 Konsep korespodensi yang berarti jika suatu perilaku dari intensi yang
mendasari tingkah laku diperkirakan sama. Maka hubungan antara suatu
perbuatan dan niat yang mendasari perbuatan akan meningkat jika si
pengamat menilai bahwa bahwa ciri – ciri perilaku tersebut
menyimpang.
 Tidakan dan efek, dimana tidakan adalah keseluruhan respons (reaksi)
yang mencerminkan pilihan pelaku dan yang mempunyai akibat (efek)
terhadap lingkungannya. Dan efek diartikan sebagai perubahan –
perubahan yang nyata yang dihasilkan oleh tindakan.
 Factor – factor yang menentukan korespodensi:
1. Bila suatu tindakan mengakibatkan efek ganda, maka si pengamat
pertama-tama memperkirakan bahwa ada beberapa efek tertentu
yang lebih merupakan tujuan dari pelaku.
2. Aspek lain dari proses interferensi adalah signifikansi dari efek
tindakan yang menjadi tujuan kator bagi pengamat.
3. Faktor - faktor yang menentukan assumed desirability, dimana
assumed desirability adalah perkiraan pengamat bahwa perilaku
tertentu akan dilakukan oleh orang-orang lain pada posisi perilaku
dan bahwa pelaku mengharapkan efek yang tidak berbeda dari
orang-orang lain pada posisinuya.Yang mempengaruhi assumed
desirabillity adalah hal-hal seperti penampilan pelaku, stereotipi
pengamat dan lain-lain.
c. Teori Atribusi Eksternal
Teori Atribusi Eksternal adalah teori yang membahas tentang perilaku
seseorang. Perilaku seseorang tersebut apakah disebabkan karena factor
internal, misalnya sifat, karakter, sikap dan sebagainya. Karena factor eksternal
misalnya berupa tekanan situasi atau keadaan tertentu yang memaksa seseorang
melakukan perbuatan tertentu. Maka pengamat tersebut dapat mengambil
kesimpulan atas suatu perilaku yang sedang orang tersebut tampilkan. Oleh
karena itu, data disimpulkan bahwa setiap individu adalah seorang ilmuan semu
18
yang berusaha mencari sebab kenapa seseoranng berbuat sesuatu dengan cara
tertentu.
d. Teori Penilaian Sosial
Teori penilaian sosial adalah suatu teori yang memusatkan bagaimana
kita membuat penilaian tentang opini atau pendapat yang kita dengar dengan
melibatkan ego dalam pendapat tersebut. Teori ini dikemukakan oleh Sherif dan
Hovland (1961) yang mencoba menggabungkan sudut pandangan psikologi,
sosiologi dan antropologi. Mereka mengatakan bahwa dalil yang mendasar dari
teori ini adalah yang membentuk situasi yang penting buat dirinya. Jadi ia tidak
ditentukan oleh factor internal berupa sikap, situasi dan motif maupun eksternal
berupa obyek, orang-orang dan lingkungan fisik. Interaksi dan factor internal
dan eksternal inilah yang menjadi kerangka acuan dari setiap perilaku.
19
4. Hirarkhi Kebutuhan Manusia Dan Kaitannya Dengan Kemunculan Budaya
Teori mengenai kebutuhan manusia dicetuskan oleh Abraham Maslow.
Pencetusan mengenai teori ini didasari oleh peristiwa kelahiran anak pertama Abraham
Maslow yang membuatnya tertarik untuk mempelajari sifat-sifat manusia yang lebih
mulia dan luhur. Yang kemudian muncullah kritik terhadap dua aliran psikologi
sebelumnya yaitu aliran Freud dan Biehaviorisme. Dengan psikologi humanistiknya,
Maslow berusaha membawa psikologi berfokus pada potensi manusia secara utuh.
Maslow percaya bahwa manusia adalah makhluk yang terintegrasi secara penuh. Ia
mempunyai potensi untuk mencapai tingkat yang paling tinggi sehingga disinilah posisi
transendensinya. Manusia dapat berkembang dengan mencari suatu batas kreativitasnya
menuju pencapaian tertinggi dari kesadaran dan kebijaksanaan.
Faktor lain yang mempengaruhi pemikiran Maslow adalah kondisi dimana pasca
Perang Dunia II yang sangat prihatin. Maslow kemudian berpikir, apabila psikologi
dapat mempelajari manusia secara menyeluruh maka perang mungkin dapat dihindari.
Inilah yang kemudian membantunya menemukan sebuah teori psikologi yang dapat
bermanfaat dan mendamaikan dunia. Jadi pusat dari pemikiran Abraham Maslow
tentang manusia adalah bagaimana mereka dapat mencapai aktualisasi diri yang menjadi
indeks pencapaian manusia pada level tertinggi. Kesimpulannya, pemikiran Maslow ini
didasarkan pada pertimbangan rasio semata dengan mengacu pada data empirik atau
fakta yang terjadi di lapangan. Dalam hal ini adalah, pengalaman hidup Maslow dan
terjadinya perang dunia II. Yang akhirnya Abraham Maslow memperkenalkan konsep
hierarki kebutuhan dalam makalahnya pada tahun 1943 yang berjudul "A Theory of
Human Motivation" dan pada bukunya yang berjudul Motivation and Personality.
Menurut Abraham Maslow teori kebutuhan manusia ini tidak bisa lepas dari
teori motivasi yang menjadi landasannya. Ada tujuh belas konsep dasar yang digunakan
Maslow dalam memahami manusia secara menyeluruh. Yang dimana yang digunakan
adalah yang pertama, manusia adalah individu yang terintegrasi penuh. Kedua berupa
dorongan atau kebutuhan yang muncul tidak bisa dilokasikan pada satu jenis kebutuhan
tertentu. Ketiga, adanya kajian tentang motivasi harus menjadi bagian dari studi tentang
puncak tujuan manusia. Keempat, berupa teori motivasi tidak dapat mengabaikan
tentang kehidupan bawah sadar. Kelima, adanya keinginan yang mutlak dan
fundamental manusia adalah tidak jauh dari kehidupan sehari-harinya. Dan yang
20
keenam, keinginan yang muncul dan disadari, seringkali merupakan pencetus dari
tujuan lain yang tersembunyi. Ketujuh, teori motivasi yaitu harus mengasumsikan
bahwa motivasi adalah konstan dan tidak pernah berakhir, dan masih ada beberapa
konsep dasar lainnya. Adapun Maslow membagi hierarki kebutuhan dalam lima tingkat
dasar, yaitu:
a. Physical Needs (Kebutuhan-kebutuhan fisik).
Kebutuhan fisik merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan
kondisi tubuh seperti pangan, sandang, dan papan. Kebutuhan fisik ini adalah
kebutuhan yang paling mendasar dan paling mendominasi kebutuhan manusia.
Kebutuhan ini merupakan suatu kebutuhan biologi seperti contoh diatas. Selain
itu kebutuhan fisik ini dikatakan kebutuhan biologis juga karena manusia
membutuhkan oksigen, makanan dan lain sebagainya untuk menopang hidup
didunia. Adanya kebutuhan ini didasari leh pemikiran Maslow pada era perang
dunia II. Dimana saai itu manusia berada pada suatu yang sangat buruk, dimana
manusia dilanda kelaparan. Jadi Maslow berpkir bahwasannya kebutuhan
fisiklah merupakan kebutuhan yang utama bagi manusia.
b. Safety Needs. (Kebutuhan-kebutuhan rasa aman).
Kebutuhan ini lebih bersifat psikologi individu dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya adalah perlakuan adil, pengakuan hak dan kewajiban, jaminaan
keamanan. Adanya kebutuhan rasa aman ini akan muncul apabila kebutuhan
fisik telah terpenuhi. Dimana manusia akan lebih cenderung untuk meminta
suatu ataupun mencari rasa aman. Selain contoh diatas, kebutuhan rasa aman ini
dapat berupa adanya perlindungan, Keamanan keuangan, Kesehatan,
Keselamatan dari kecelakaan dan cedera adanya kebebasan dari suatu rasa takut
ataupun kekacauan dan lain sebagainya. Perlu diketahui bahwa kebutuhan ini
bertujuan untuk agar manusia menjadi individu yang lebih baik. Adapun
pengaplikasian dari kebutuhan ini adalah berupa adanya usaha mencari
pekerjaan, mendapatkan asuransi kesehatan dan perawatan kesehatan, tabungan,
dan pindah ke lingkungan yang lebih aman.
c. Social Needs (Kebutuhan-kebutuhan sosial).
Setalah kedua kebutuhan diatas terpenuhi maka kebutuhan selanjutnya
adalah kebutuhan social. Dimana biasanya kebutuhan social ini cenderung
21
berupa kebutuhan kepemilikan dan cinta. Misalnya adalah jika manusia dengan
kebutuhan fisik dan rasa aman telah terpenuhi, biasanya manusia tersebut akan
mencari cinta orang lain supaya bisa dimengerti dan dipahami oleh orang lain.
Kebutuhan ini juga cenderung bersifat psikologis dan sering kali berkaitan
dengan kebutuhan lainnya. ya. Perlu diketahui bahwa kebutuhan cinta ini tidak
berkaitan dengan kebutuhan akan seks. Karena menurut Maslow, kebutuhan
akan seks merupakan kebutuhan fisik yang dimana mendefiisikan bahwa
manusia tidak akan bisa terlepas dari sesama manusia. Cotoh dari kebutuhan ini
misalnya dengan diakui sebagai anggota, diajak berpartisipasi, berkunjung ke
tetangga, adanya pertemanan dan lain sebagainya. Adanya ebutuhan social ini
bertujuan agar manusia terhindar dari masalah psikologis berupa, kesepian,
depresi, dan kecemasan.
d. Esteem Needs (Kebutuhan-kebutuhan penghargaan).
Kebutuhan ini menyangkut prestasi dan prestise individu setelah
melakukan kegiatan. Kebutuhan ini secara naluri akan terbentuk apabila ketiga
kebutuhan sebelumnya sudah terpenuhi. Menurut Maslow, kebutuhan akan
penghargaan ini diklasifikasikan berdasarkan 2 hal. Yang pertama berupa
penghargaan yang mengarah pada harga diri. Dimana kebutuhan ini dianggap
kuat, mampu mencapai sesuatu yang memadai, memiliki keahlian tertentu
menghadapi dunia, bebas dan mandiri. Sedangkan kebutuhan yang lainnya
adalah kebutuhan yang lebih pada sebuah penghargaan. Yaitu keinginan untuk
memiliki reputasi dan pretise tertentu (penghormatan atau penghargaan dari
orang lain). Kebutuhan ini akan memiliki dampak secara psikologis berupa
adanya rasa percaya diri, bernilai, kuat dan sebagainya. Bentuk dari kebutuhan
ini adalah berupa dihargai, dipuji, dipercaya dan lain sebagainya.
e. Self Actualization (kebutuhan aktualisasi diri).
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tertinggi dari individu dan
kebutuhan ini sekaligus paling sulit dilaksanakan. Apabila kebutuhan
aktualisasi diri ini tercapai akan sangat berdampak pada kondisi manusia itu
sendiri. Hal ini akan berdampak pada kondisi psikologi yang akan meninggi
yang akan menyebaban perubahan persepsi dan motivasi untuk selalu tumbuh
berkembang. Adapun menurut Maslow kebutuhan aktualisasi diri ini adalah “Ini
22
dapat secara umum digambarkan sebagai penggunaan penuh dan eksploitasi
bakat, kemampuan, potensi, dll. Orang-orang tersebut tampaknya memenuhi
diri mereka sendiri dan melakukan yang terbaik yang mampu mereka lakukan.
Mereka adalah berupa orang - orang yang telah mengembangkan atau sedang
berkembang menuju kepribadian penuh yang mereka mampu”. Adapun contoh
dari kebutuhan ini adalah adanya mengakui pendapat orang lain, mengakui
kebenaran orang lain, mengakui kesalahan orang lain dan juga dapat
menyesuaikan diri dengan situasi. Adapun dalam kebutuhan aktualisasi diri ini
dipengaruhi oleh berbagai factor. Berikut adalah factor – faktornya:
1. Factor Internal
Faktor internal merupakan bentuk yang berasal dari dalam diri seseorang,
yang dimana didalamnya meliputi ketidaktahuan akan potensi yang dimiliki.
Dan juga biasanya terdapat adanya perasaan ragu dan takut untuk
mengungkapkan potensi diri, sehingga potensinya tidak dapat berkembang.
Potensi diri merupakan suatu modal yang sangat penting yang perlu digali
di dalam diri masing – masing yang akan mengarahkan kita kepada sesuatu
yang tepat dan baik.
2. Factor Eksternal
Faktor eksternal merupakan factor yang berasal dari luar diri kita sendiri,
berupa:
a. Adanya suatu budaya masyarakat yang tidak mendukung adanya
aktualisasi diri yang berupa potensi diri sendri yang diakibatkan adanya
perbedaan karakter ataupun watak. Padahal kenyataanya lingkungan
masyarakat malah tidak sepenuhnya menunjang upaya aktualisasi diri.
b. Adanya lingkungan masyarakat yang berpengaruh terhadap wujudnya
aktualisasi diri. Dimana aktualisasi diri dapat dilakukan apabila
lingkungan tersebut mengizinkannya. Dimana lingkungan sendiri sangat
mempengaruhi terdapa pembentukan dan perkembangan perilaku suatu
individu, baik berupa fisik maupun lingkungan sosio – psikologisnya
suatu manusia.
c. Adanya pengaruh pola asuh pada aktualisasi diri anak sangatlah
berpengaruh. Banyak sekali factor dalam keluarga yang ikut
23
berpengaruh dalam proses perkembangan anak. Salah satu faktor dalam
keluarga yang mempunyai peranan penting dalam pengaktualisasian diri
adalah praktik pengasuhan anak.
24
5. Solidaritas Sosial Kota Dan Desa (Mekanis-Organis, Gemeinschaft-
Gesselschaft, Paguyuban-Patembayan)
Kelompok social merupakansuatu kesatuan social yang dimana terdiri dari
bebrapa individu yang hidup bersama dengan adanya hubungan timbal balik yang
intensif dan juga teratur. Adapun pengertian solidaritas berdasarkan etimologi adalah
kesetiakawanan atau kekompakkan. Pendapat lain mengatakan bahwa solidaritas adalah
kombinasi atau persetujuan dari seluruh elemen atau individu sebagai sebuah kelompok.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa solidaritas diambil
dari kata Solider yang berarti mempunyai atau memperliatkan perasaan bersatu
Dengan demikian, bila dikaitkan dengan kelompok sosial dapat disimpulkan bahwa
Solidaritas adalah rasa kebersamaan dalam suatu kelompok tertentu yang menyangkut
tentang kesetiakawanan dalam mencapai tujuan dan keinginan yang sama.
Berdasarkan Encyclopedia Britannica, sosiologi Jerman, yaitu Ferdinand
Tonnies dalam Gameinschaft und Gassellschaff atau dapat dikatakan Community and
Society (1887). Dimana dia membedakan tipe kelompok social menjadi 2 yaitu,
Gameinschaft dan juga Gassellschaff. Dimana konsep – konsep ini membedakan
kehidupan masyarakat kota dan juga masyarakat pedesaan atau kehidupan komunitas
dan dalam masyarakat massa. Berikut adalah pemabahasan mengenai kedua konsep
tersebut :
1. Gameinschaft (Paguyuban)
Gameinschaft atau masyarakat paguyuban merupakan bentuk kehidupan
bersama dimana anggota – anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni
dan juga bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasarnya adalah berupa rasa cinta
dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan dan kehidupan tersebut
dinamakan juga bersifat nyata dan oragnis. Kelompok social ini ini digambarkan
sebagai suatu kelompok kehidupan bersama yang intim dan pribadi dimana
merupakan suatu keterikatan yang dibawanya sejak lahir.
Adapun menurut Ferdinand Tonnies mengatakan bahwa suatu kelompok
paguyuban mempunyai beberapa ciri – ciri pokok, yaitu:
 Intimate, yaitu hubungan menyeluruh mesra
 Private, yaitu hubungan yang berdifat pribadi yang dimana khususnya
untuk beberapa orang saja dan tertentu.
25
 Exclusive, yang dimana hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja
tidak untuk orang – orang lain diluar “kita”.
Dan juga perlu diketahui bahwa Tonnies membedakan kelompok social
paguyuban ini dibagi menjad 3, yaitu:
a. Gameinschaft by blood
Dimana meupakan paguyuban yang mengacu pada kekerabatan atau
dapat dikatakan didasarkan pada ikatan darah atau keturunan.
Misalnya adalah keluarga, kekerabatan atau juga masyarakat –
masyarakat daerah yang terdapat di di Yogyakarta, Solo dan lain
sebagainya.
b. Gameinschaft of place
Paguyuban yang mengacu pada kedekatan tempat sehingga dapat
bekerja sama dan saling tolong menolong.
c. Gameinschaft of mind
Merupakan suatu paguyuban yang mengacu pada hubungan
persahabatan karena adanya persamaan minat, hobi, profesi, ideology
atau dapat berupa pemikiran yang sama baik pada keyakinan atau
sesuatu yang lainnya. Misalnya adalah berupa kelompok agama,
komunitas ataupun lain sebagainya. Biasanya paguyuban seperti ini
ikatannya tidak sekuat paguyuban iktan darah ataupun keturunan.
2. Gasellschaft (Patembayan)
Gasellschaft adalah seumpulan masyarakat yang dimana merupakan
ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu pendek, yang bersifat
sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka dan strukturnya bersifat mekanis.
Contoh bentuk patembayan dapat kita jumpai dalam suatu ikatan timbal
balik baik berupa ikatan antarpedagang, organisasi pegawai dalam suatu
pabrik ataupun sebuah industry dan lain sebagainya.
Patembayan juga merupakan konsep yang merujuk pada hubungan
anggota masyarakat yang memiliki ikatan yang lemah. Dan kadangkala tiap
individunya tidak saling mengenal, norma dan sikap yang menjadikannya
kurang berperan dengan baik lingkungan social. Patembayan ini juga adalah
26
suatu kehidupan bersama dimana anggotanya mempunyai hubungan yang
bersifat semetara dan disatukan oleh pemikiran yang sama.
Patembayan ini ditentukan oleh suatu Kurwille atau sebuah kehendak
rasional yang dilambangkan oleh masyarakat kosmopolita modern dengan
adanya birokrasi pemerintahan dan organisasi industry besar. Dalam
kelompok patembayan ini hubungan manusia lebih bersifat impersonal dan
tidak langsung, dibangun secara rasional untuk kepentingan efisiensi atau
pertimbangan ekonomi dan politik lainnya. Jadi kelompok masyarakat yang
mencerminkan kelompok patembayan adalah kelompok masyarakat yang
hidup di perkotaan modern.
Adapun dalam kedua kelompok tersebut kita dapat mengetahui perbedaan –
perbedaaanya. Berikut adalah perbedaan kedua kelompok social tersebut:
 Ciri Gameinschaft menurut hubungan social yaitu ikatan keluarga sedangkan
Gesselschaft yaitu pertukaran ekonomi.
 Ciri Gameinschaft menurut institusi khas yaitu keluarga sedangkan Gesselschaft
yaitu negara dan ekonomi.
 Gameinschaft menurut citra yaitu tentang suatu individu yang kedirian
sedangkan Gesselschaft yaitu orang ataupun warga..
 Gameinschaft menurut citra yaitu tentang suatu bentuk kekayaan tanah
sedangkan Gesselschaft yaitu uang.
 Gameinschaft menurut tipe hukum yaitu keluarga sedangkan pada Gesselschaft
yaitu hukum kontrak.
 Gameinschaft menurut institusi social adalah masyarakat desa sedangkan
Gesselschaft yaitu masyarakat kota.
 Gameinschaft menurut control social yaitu berupa adar dan agama sedangkan
Gesselschaft yaitu berupa hukum dan pendapat.
 Gameinschaft berupa kelompok social yang berbentuk komunitas sedangkan
Gesselschaft yaitu berupa masyarakat modern.
Dan juga Tonnies menjelasakan bahwasannya terdapat factor – factor yang dapat
mempengaruhi perubahan masyarakat dimana prinsipnya berupa evolusi yang ia miliki
hampIr sama dan juga senada dengan adanya prinsip oleh ahli lainnya. Adapun
penyebab perubahannya berupa adanya kecenderungan berfikir secara rasional,
27
perubahan orientasi hidup, proses pandangan terhadap suatu aturan dan suatu system
organisasi. Untuk lebih jelasnya mengenai penjelasan komunitas social paguyuban dan
patembayang, berikut adalah ciri – ciri yang dimiliki oleh kedua kelompok social ini.
Ciri-ciri masyarakat yang berada dalam komunitas Gemeinschaft (paguyuban)
adalah berupa ikatan sosial bersifat personal, tipikal masyarakat rural dan tradisional.
Dan juga memiliki tipikal masyarakat petani, yang dimana tradisi masih kuat, hubungan
sosial bersifat tradisional dan didominasi oleh kerjasama. Adanya sistem kekeluargaan
dan kekerabatan masih kuat, tindakan sosial berdasarkan keyakinan, selalu
mengedepankan prinsip berdasarkan nilai bersama. Adapun memiliki komposisi
masyarakat bersifat homogeny dan juga peran agama dominan dalam pengorganisasian
sosial.
Adapun ciri-ciri Gesellschaft (patembayan) adalah sebagai memiliki ikatan
sosial bersifat impersonal, berupa tipikal masyarakat urban, modern dan industri.
Memiliki tradisi lemah dengan hubungan sosial bersifat kontraktual yang didominasi
oleh kompetisi. Selain itu, patembayan memiliki sistem kekeluargaan dan kekerabatan
lemah. Adanya tindakan sosial berdasarkan komando dan selalu mengedepankan prinsip
efisiensi. Biasanya juga memiliki komposisi masyarakat bersifat heterogen dengan
tatanan sosial dibentul oleh birokrasi adannya interaksi sosial bersifat rasional. Dan juga
adanya pembagian kerja bersifat kompleks. Dan juga biasanya dalam masyarakat
patembayan memiliki peran ilmu pengetahuan ilmiah dominan dalam pengorganisasian
sosial.
28
Daftar Pustaka
Baharudi. (unknown). BENTUK - BENTUK PERUBAHAN SOSIAL DAN
KEBUDAYAAN. Unknown. 180-205
Hidayat, Nur. (2017). Solidaritas Sosial Kota Dan Desa (Mekanis-Organis,
Gemeinschaft- Gesselschaft, Paguyuban-Patembayan). Dilihat pada tanggal 8
Juni 2021. https://digilib.uin-suka.ac.id/24836/2/12540099_BAB-I_IV-atau-
V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
IndoPositive. (2019). 5 Tingkatan dalam Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow.
Dilihat pada tanggal 6 Juni 2021. https://www.indopositive.org/2019/08/5-
tingkatan-dalam-teori-hirarki.html
Keesing, R. M. Teori – Teori Tentang Budaya. Antropologi 52. Dilihat pada tanggal 4
Juni 2021.
http://pusdikmin.com/perpus/file/TEORI%20TEORI%20KEBUDAYAAN.pdf
Mahatia. (2012). Teori – Teori Interaksi Sosial. Dilihat pada 4 Juni 2021.
http://mahatiakurniasari.blogspot.com/2012/11/teori-teori-interaksi-sosial.html
Mumtazinur. (2019). Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Lembaga Kajian Konstitusi
Indonesia (LKKI).
Nagara, Salaka.(2013). Teori – Teori Kebudayaan. Dilihat pada 4 Juni 2021.
http://mustazab81.blogspot.com/2013/06/teori-teori-kebudayaan.html
Putri, A. S. (2019). Pengertian dan Perbedaan Gemeinschaft dan Gesellschaft. Dilihat 8
Juni 2021. https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/23/200000469/
pengertian -dan- perbedaan-gemeinschaft-dan-gesellschaft?page=allUmmainilo,
M. C. B. (2016). Ilmu Sosial Budaya Dasar. FAM PUBLISHING.
Siti, M., 2019. KEBUTUHAN MANUSIA DALAM PEMIKIRAN ABRAHAM
MASLOW (TINJAUAN MAQASID SYARIAH). Al-Mazahib, Vol. 7, No.1,17
-33.
(Unknown). (2018). Hierarki Kebutuhan Maslow Pengertian Karyawan Adalah Salah
Satu Tahap Dalam Branding. Dilihat pada 6 Juni 2021.
https://brandadventureindonesia.com/pengertian-karyawan-adalah-salah- satu-
tahap-dalam-branding-hierarki-kebutuhan-maslow/
Welianto, Ari. (2020). Perubahan Sosial Budaya ; Bentuk, Faktor Pendorong dan
Penghambat. Dilihat pada tanggal 3 Juni 2021.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/15/170000569/perubahan-sosial-
budaya-bentuk-faktor-pendorong-dan-penghambat?page=all
29
Yuliana, A. (2018). Teori Abraham Maslow dalam Analisa Kebutuhan Pemustaka.
Libraria, 6, 349–376.

Recomendados

Ilmu sosial budaya dasar por
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarYusnita Arisanti
1.1K visualizações27 slides
ilmu sosial budaya dasar por
ilmu sosial budaya dasarilmu sosial budaya dasar
ilmu sosial budaya dasarReiven Wiguna Repi
22.7K visualizações69 slides
Ilmu sosial & budaya dasar por
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarbudinhm
15.3K visualizações45 slides
Ilmu sosial budaya dasar por
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarSiti Nurjanah
206 visualizações55 slides
Power point isbd por
Power point isbdPower point isbd
Power point isbdOperator Warnet Vast Raha
8.6K visualizações27 slides
Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora) por
Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)
Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)fikri asyura
3.1K visualizações110 slides

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Isbd power point por
Isbd power pointIsbd power point
Isbd power pointkeluargayangsakinah
27K visualizações303 slides
Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)! por
Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)!Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)!
Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)!YessicaClaudian
330 visualizações73 slides
Pengantar ISBD Ppt por
Pengantar ISBD PptPengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD Pptabu hanafie
9.7K visualizações42 slides
Ilmu sosial budaya dasar por
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarNur Chawhytz
15.4K visualizações15 slides
Tugas kelompok isbd por
Tugas kelompok isbdTugas kelompok isbd
Tugas kelompok isbdsrinaghbhundo
3.3K visualizações15 slides
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar por
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarErvina Cranberry's
61.6K visualizações21 slides

Mais procurados(20)

Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)! por YessicaClaudian
Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)!Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)!
Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)!
YessicaClaudian330 visualizações
Pengantar ISBD Ppt por abu hanafie
Pengantar ISBD PptPengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD Ppt
abu hanafie9.7K visualizações
Ilmu sosial budaya dasar por Nur Chawhytz
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasar
Nur Chawhytz15.4K visualizações
Tugas kelompok isbd por srinaghbhundo
Tugas kelompok isbdTugas kelompok isbd
Tugas kelompok isbd
srinaghbhundo3.3K visualizações
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar por Ervina Cranberry's
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Ervina Cranberry's61.6K visualizações
Ilmu Sosial Budaya Dasar ( manusia sebagai makhluk budaya ) por Chatrin Evelin
Ilmu Sosial Budaya Dasar ( manusia sebagai makhluk budaya )Ilmu Sosial Budaya Dasar ( manusia sebagai makhluk budaya )
Ilmu Sosial Budaya Dasar ( manusia sebagai makhluk budaya )
Chatrin Evelin8.7K visualizações
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA Christina por miminmon
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA ChristinaILMU SOSIAL DAN BUDAYA Christina
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA Christina
miminmon7K visualizações
1. makhluk budaya ISBD por HelvyEffendi
1. makhluk budaya ISBD1. makhluk budaya ISBD
1. makhluk budaya ISBD
HelvyEffendi233 visualizações
Tugas Ilmu Sosial Dasar 1 por Mondo Icon
Tugas Ilmu Sosial Dasar 1Tugas Ilmu Sosial Dasar 1
Tugas Ilmu Sosial Dasar 1
Mondo Icon3.1K visualizações
Ilmu sosial budaya dasar por yuni helmi
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasar
yuni helmi2.5K visualizações
Wawasan sosial budaya por KhairunnisaIcha9
Wawasan sosial budayaWawasan sosial budaya
Wawasan sosial budaya
KhairunnisaIcha93K visualizações
Manusia makhluk sosial por syarifuddin ali
Manusia makhluk sosialManusia makhluk sosial
Manusia makhluk sosial
syarifuddin ali998 visualizações
Tugas ibd ppt por dzikrydzikry
Tugas ibd pptTugas ibd ppt
Tugas ibd ppt
dzikrydzikry3K visualizações
Makalah Ilmu Budaya Dasar por mithasuciana
Makalah Ilmu Budaya DasarMakalah Ilmu Budaya Dasar
Makalah Ilmu Budaya Dasar
mithasuciana15.3K visualizações
Makalah wawasan sosial budaya por RianRinaldi3
Makalah wawasan sosial budayaMakalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budaya
RianRinaldi31.7K visualizações
Pengantar dan Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar por pjj_kemenkes
Pengantar dan Konsep Ilmu Sosial Budaya DasarPengantar dan Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar
Pengantar dan Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar
pjj_kemenkes4K visualizações
Manusia Sebagai Makhluk Budaya por abu hanafie
Manusia Sebagai Makhluk BudayaManusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
abu hanafie11.1K visualizações
Hakikat ilmu budaya dasar por mudiantari
Hakikat ilmu budaya dasarHakikat ilmu budaya dasar
Hakikat ilmu budaya dasar
mudiantari4.3K visualizações

Similar a Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Astika sari dewi, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos por
Astika sari dewi, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosAstika sari dewi, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Astika sari dewi, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosAstikaSariDewi
17 visualizações40 slides
Ilmu Sosial Budaya Dasar por
Ilmu Sosial Budaya DasarIlmu Sosial Budaya Dasar
Ilmu Sosial Budaya DasarErvinaHandayani2
72 visualizações41 slides
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) - Baiq Rilda Erliana Zahara,... por
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) - Baiq Rilda Erliana Zahara,...Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) - Baiq Rilda Erliana Zahara,...
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) - Baiq Rilda Erliana Zahara,...Baiq Rilda Erliana Zahara
128 visualizações40 slides
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos por
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sosFatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sosFatyaKamila
33 visualizações31 slides
Citra Aulia Rizki , ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos por
Citra Aulia Rizki , ISBD,  Farmasi,  Dr.  Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosCitra Aulia Rizki , ISBD,  Farmasi,  Dr.  Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Citra Aulia Rizki , ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosChimonWave
23 visualizações34 slides
Baiq aluh nurfatimah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos por
Baiq aluh nurfatimah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sosBaiq aluh nurfatimah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Baiq aluh nurfatimah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sosBaiqAluh
9 visualizações28 slides

Similar a Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos(20)

Astika sari dewi, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos por AstikaSariDewi
Astika sari dewi, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosAstika sari dewi, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Astika sari dewi, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
AstikaSariDewi17 visualizações
Ilmu Sosial Budaya Dasar por ErvinaHandayani2
Ilmu Sosial Budaya DasarIlmu Sosial Budaya Dasar
Ilmu Sosial Budaya Dasar
ErvinaHandayani272 visualizações
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) - Baiq Rilda Erliana Zahara,... por Baiq Rilda Erliana Zahara
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) - Baiq Rilda Erliana Zahara,...Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) - Baiq Rilda Erliana Zahara,...
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) - Baiq Rilda Erliana Zahara,...
Baiq Rilda Erliana Zahara128 visualizações
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos por FatyaKamila
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sosFatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
FatyaKamila33 visualizações
Citra Aulia Rizki , ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos por ChimonWave
Citra Aulia Rizki , ISBD,  Farmasi,  Dr.  Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosCitra Aulia Rizki , ISBD,  Farmasi,  Dr.  Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Citra Aulia Rizki , ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
ChimonWave23 visualizações
Baiq aluh nurfatimah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos por BaiqAluh
Baiq aluh nurfatimah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sosBaiq aluh nurfatimah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Baiq aluh nurfatimah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
BaiqAluh9 visualizações
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar - Annisa Rizka Nirmala, ISBD, Farma... por Annisa Rizka Nirmala
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar - Annisa Rizka Nirmala, ISBD, Farma...Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar - Annisa Rizka Nirmala, ISBD, Farma...
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar - Annisa Rizka Nirmala, ISBD, Farma...
Annisa Rizka Nirmala57 visualizações
Manusia makhluk sosial por syarifuddin ali
Manusia makhluk sosialManusia makhluk sosial
Manusia makhluk sosial
syarifuddin ali1.8K visualizações
Ppt.ilmu ekologi por ar_
Ppt.ilmu ekologiPpt.ilmu ekologi
Ppt.ilmu ekologi
ar_3K visualizações
0. Visi Misi ISBD.ppt por erwinjurnal
0. Visi Misi ISBD.ppt0. Visi Misi ISBD.ppt
0. Visi Misi ISBD.ppt
erwinjurnal2 visualizações
Makalah ibd por newskiem
Makalah ibdMakalah ibd
Makalah ibd
newskiem2.4K visualizações
Hubungan manusia dan kebudayaan por ifanefendi
Hubungan manusia dan kebudayaanHubungan manusia dan kebudayaan
Hubungan manusia dan kebudayaan
ifanefendi13.6K visualizações
Hidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sos por HidayatulAzizah3
Hidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sosHidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sos
Hidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sos
HidayatulAzizah354 visualizações
Ilmu budaya dasar por fay Rafida
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
fay Rafida748 visualizações
ar__sos_bud_007_lengkap.ppt por FajarSubekti7
ar__sos_bud_007_lengkap.pptar__sos_bud_007_lengkap.ppt
ar__sos_bud_007_lengkap.ppt
FajarSubekti74 visualizações
Ppt presentasi kelas por Muhammad Nurcholis
Ppt presentasi kelasPpt presentasi kelas
Ppt presentasi kelas
Muhammad Nurcholis11.8K visualizações
Tugas ilmu sosial dasar por Do Dy
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasar
Do Dy373 visualizações
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440 por Rosmarosyam
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440Ilmusosialbudayadasar1 171207150440
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440
Rosmarosyam25 visualizações
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440 por Muhammad Irwan
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440Ilmusosialbudayadasar1 171207150440
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440
Muhammad Irwan57 visualizações

Último

Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf por
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfIrawan Setyabudi
29 visualizações35 slides
SK Satgas PPKS.pdf por
SK Satgas PPKS.pdfSK Satgas PPKS.pdf
SK Satgas PPKS.pdfIrawan Setyabudi
37 visualizações3 slides
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx por
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptxTugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptxselvianafitri2k17
9 visualizações9 slides
Fajar Saputra (E1G022057).pptx por
Fajar Saputra (E1G022057).pptxFajar Saputra (E1G022057).pptx
Fajar Saputra (E1G022057).pptxFajarSaputra57
15 visualizações8 slides
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf por
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdfLaporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdfECPAT Indonesia
9 visualizações20 slides
Latihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptx por
Latihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptxLatihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptx
Latihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptxMIlhamRaditya
36 visualizações9 slides

Último(20)

Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf por Irawan Setyabudi
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Irawan Setyabudi29 visualizações
SK Satgas PPKS.pdf por Irawan Setyabudi
SK Satgas PPKS.pdfSK Satgas PPKS.pdf
SK Satgas PPKS.pdf
Irawan Setyabudi37 visualizações
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx por selvianafitri2k17
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptxTugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx
selvianafitri2k179 visualizações
Fajar Saputra (E1G022057).pptx por FajarSaputra57
Fajar Saputra (E1G022057).pptxFajar Saputra (E1G022057).pptx
Fajar Saputra (E1G022057).pptx
FajarSaputra5715 visualizações
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf por ECPAT Indonesia
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdfLaporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
ECPAT Indonesia9 visualizações
Latihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptx por MIlhamRaditya
Latihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptxLatihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptx
Latihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptx
MIlhamRaditya36 visualizações
LATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptx por gracemarsela01
LATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptxLATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptx
LATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptx
gracemarsela0126 visualizações
MPI K.9 MANAJEMEN KONFLIK.pptx por NajwaAuliaSyihab
MPI K.9 MANAJEMEN KONFLIK.pptxMPI K.9 MANAJEMEN KONFLIK.pptx
MPI K.9 MANAJEMEN KONFLIK.pptx
NajwaAuliaSyihab33 visualizações
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptx por DelviaAndrini1
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptxLEMBAGA JASA KEUANGAN.pptx
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptx
DelviaAndrini122 visualizações
FLOWCHART.pdf por JUMADAPUTRA
FLOWCHART.pdfFLOWCHART.pdf
FLOWCHART.pdf
JUMADAPUTRA16 visualizações
Public Relations - Menentukan Masalah por AdePutraTunggali
Public Relations - Menentukan MasalahPublic Relations - Menentukan Masalah
Public Relations - Menentukan Masalah
AdePutraTunggali55 visualizações
MATERI LHO X AYU.pptx por DelviaAndrini1
MATERI LHO X AYU.pptxMATERI LHO X AYU.pptx
MATERI LHO X AYU.pptx
DelviaAndrini124 visualizações
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ... por Kanaidi ken
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Kanaidi ken22 visualizações
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.doc por EMILAANGGRAINI1
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.docSK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.doc
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.doc
EMILAANGGRAINI130 visualizações
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf por Irawan Setyabudi
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Irawan Setyabudi34 visualizações
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx por AdityaGustiRamadhan
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptxADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx
AdityaGustiRamadhan12 visualizações
Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptx por FahmiMuzakkii
Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptxTugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptx
Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptx
FahmiMuzakkii9 visualizações
ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptx por raraksm12
ppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptxppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptx
ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptx
raraksm1258 visualizações
Bimtek Paralegal.pdf por Irawan Setyabudi
Bimtek Paralegal.pdfBimtek Paralegal.pdf
Bimtek Paralegal.pdf
Irawan Setyabudi28 visualizações

Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

  • 1. KUMPULAN ARTIKEL 1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR 2. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA 3. TEORI-TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG INTERAKSI SOSIAL 4. HIRARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN KEMUNCULAN BUDAYA 5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS, GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN) Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) Dosen Pengampu: Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos Disusun Oleh: Nama : Gina Hanindya Rini NIM : K1A020022 Prodi/Kelas : FARMASI/A PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM 2021
  • 2. I Daftar Isi Cover Daftar Isi……………………………………………………………………………………..i Pengertian, Konsep, Serta Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar ……………………………..1 Perubahan Sosial Dan Budaya: Pengertian Serta Faktor-Faktor Penyebabnya ……………7 Teori-Teori Kebudayaan Dan Teori-Teori Tentang Interaksi Sosial ……………………...13 Hirarkhi Kebutuhan Manusia Dan Kaitannya Dengan Kemunculan Budaya……………..19 Solidaritas Sosial Kota Dan Desa (Mekanis-Organis, Gemeinschaft-Gesselschaft, Paguyuban-Patembayan)…………………………………………………………………...24 Daftar Pustaka…………………………………………………………………………...…28
  • 3. 1 1. Pengertian, Konsep, Serta Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar ISBD (llmu Sosial Budaya Dasar) adalah suatu ilmu pengetahuan yang dimana berkaitan dengan konsep-konsep hubungan antar manusia yang biasa disebut social dan juga hubungan berbagai budaya yang dikembangkan. Budaya-budaya tersebut dikembangkan digunakan untuk mengkaji masalah-masalah kehidupan baik masalah kemanusiaan, social, dan budaya. Ilmu Social Budaya Dasar adalah cabang ilmu pengetahuan yang berasal dari integrasi dua keilmuan. Dua keilmuan tersebut adalah ilmu social atau biasanya disebut ilmu sosiologi yang berasal dari kata sosio (social) dan logos (ilmu) dan juga keilmuan budaya, yang dimana merupakan cabang dari ilmu social. Perlu diketahui bahwa ilmu social adalah pengetahuan yang menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi suatu masalah social disekitar kita. Sedangkan ilmu budaya adalah suatu ilmu yang termasuk dalam pengetahuan budaya, adanya mengkaji tentang masalah kemanusiaan dan kebudayaan. Jadi secara umum, pengertian Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD) adalah suatu ilmu pengetahuan yang diharapkan memberikan pengertian dan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang berbagai konsep yang telah dikembangkan untuk mengkaji masalah – masalah yang kita alami yaitu masalah social budaya. Istilah Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD) ini pertama kali dikembangkan sebagai suatu pengganti istilah basic humanitiesm, yang dimana berasal dari kata “The Humanities”. Jadi dengan mempelajari “The Humanities” ini kita diharapkan mampu untuk menjadi seseorang yang lebih manusiawi, lebih berbudaya dan juga lebih halus. Dapat disimpulkan bahwa “The Humanities” ini berkaitan dengan hubungan manusia sebagai makhluk social yang berbudaya. Agar mengetahui lebih pasti mengenai Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD), kita sebaiknya mengetahui pengertian dari para ahli mengenai kebudayaan. Berikut adalah pengertian kebudayaan menurut pendapat ahli: 1. E. B. Tylor, Menurut E. B. Tylor, budaya merupakan suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayan, kesenian, moral, keilmuan, hukum,
  • 4. 2 adat istiadat dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang diporeleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat. 2. R. Linton Menurut R. Linton menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari sebuah tingkah laku dan hasil laku, yang unsur – unsur pembentuknya di dukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu. Pendapat R. Linton ini dituliska dalan bukunya yang berjudul “The Cultural Background of Personality” 3. Koentjaraningrat Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, milik dari manusia dengan belajar. 4. Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi, Menurut mereka dengan engatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. 5. Herkovits, Pendapat Herkovits bahwa kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia. 6. TakdirAlisyahbana Beliau mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir Adapun latar belakang dari Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD) adalah bukan hanya dengan melihat konteks budaya – budaya yang ada di Indonesia akan tetapi Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD) sesuai dengan dengan pendidikan di Indonesia. Dan juga Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD) dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan berbagai masalah – masalah berikut:  Fakta bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri berbagai suku bangsa dengan berbagai macam budaya yang tercermin dalam masing- masing kebudayaannnya.  Adanya proses pembangunan yang selama ini terus menerus menumbuhkan dampak psitif dan negative yang berupa terjadinya pergeseran nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Maka akibat dari pengaruhnya adalah konflik dalam kehidupan.
  • 5. 3  Kemajuan IPTEK menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, timbul konflik dengan tata nilai budayanya yang mengakibatkan manusia bingung pada kemajuan yang diciptakan. Adapun dalam Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD) ini terdapat berbagai konsep – konsep yang terdapat didalamnya. Berikut adalah konsep- konsepnya:  Manusia dan Tanggung Jawab Dasar dari tanggung jawab adalah hakekat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang mau menjadi baik dan memperoleh kebahagiaan.  Manusia dan Pengabdian Pengabdian diartikan sebagi perihal perilaku berbakti atau memperhamba diri kepada tugas yang dianggap mulia.  Manusia dan Pandangan Hidup Pandangan hidup berkenaan dengan eksistensi manusia di dunia yang dimaksud adalah hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia dan juga hubungan manusia dengan alam yang kita tempati. Contohnya adalah pandangan hidup seorang petani Jawa yang memandang bahwa tanah atau lingkungan sekitarnya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari diri dan keluarganya.  Manusia dan Keindahan Manusia tidak hanya penerima pasif tetapi juga pencipta keindahan bagi kehidupan. Dan juga manusia secara umum adalah sebagai makhluk pribadi dan makhluk social. Hal ini dikarenakan manusia perlu bantuan dari orang lain. Oleh sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk social. Adapaun keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu dan arti keindahan itu sendiri yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan pun identik dengan kebenaran yang berarti sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun misalnya kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan ini pun bersifat universal, artinya yang tidak terikat oleh selera perorangan, waktu,
  • 6. 4 tempat atau daerah tertentu,dan bersifat menyeluruh. Adapun contoh sesuatu yang indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya.  Manusia dan Kegelisahan Kegelisahan merupakan gambaran seseorang yang tidak tentram baik hati maupun perbuatan. Kegelisahan dapat diartikan sebagai rasa khawatir ataupun berupa sikap yang tidak tenang terhadap sesuatu. Selain konsep - konsep diatas dalam mempelajari Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD) terdapat beberapa pokok- pokok bahasan. Pokok – pokok bahasan tersebut menjadi interpretasi dari pengertian maupun pengaplikasian dari definisi-defini tentang Ilmu Social Budaya Dasar diatas. Berikut adalah beberapa pokok – pokok bahasannya: a. Manusia, Keragaman dan Kesederajatan Keragaman ini dapat ditandai dengan banyaknya suku bangsa, agama, ras hingga kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Keragaman – keragaman yang dimiliki ini dapat menimbulkan dampak positif maupun negative dalam berkehidupan social. Hal tersebut dapat pula diatasi dengan adanya semangat pluralism, keterbukaan dan juga mengembangkan kesederajatan. Dimana pluralism adalah paham yang menghargai adanya perbedaan dalam suatu masyarakat dan memperbolehkan kelompok yang berbeda tersebut untuk tetap menjaga keunikan budayanya masing-masing. Kesederajatan tersebut akan sangat membantu untuk meminimalisir adanya dampak negative dari keragaman. b. Manusia, Sains dan Teknologi Sains dan teknologi dapat berkembang melalui kreativitas penemuan (discovery), penciptaan (invention) melalui berbagai bentuk kreasi dan rekayasa yang dibuat dan diciptakan oleh manusia. Kegunaan perkembangan sains dan teknologi melalui perkembangan IPTEK dalam menemukaan kegunaannya sangatlah tergantung melalui berbagai aspek. Aspek – aspek tersebut dilihat dari aspek nilai, moral norma dan juga hukum yang mendasarinya. Adanya perkembangan IPTEK bagi manusia sangatlah
  • 7. 5 berbahaya dan begitu juga manusia tanpa perkembangan IPTEK sangat merugikan hingga menyebabkan keterbelakangan. c. Manusia dan Lingkungan Dalam kehidupan manusia lingkungan merupakan faktor yang cukup signifikan. Sejak manusia dilahirkan kedunia ini manusia langsung ditempatkan dilingkungkannya. Lingkungan dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu lingkungan sosial dan lingkungan hidup atau lingkungan alam. Lingkungan dapat diartikan sebagai suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memilki peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly M.Setiadi,2006). Jadi dalam pokok bahasan ini, perlakuan manusia terhadap lingkungannya sangat menentukan keramahan lingkungan terhadap masyarakat yang berada di sekitarnya. Dan juga bagaimana menyikapi dan mengelola lingkungan sekitarnya akan memunculkan pola – pola peradaban kebudayaan. Dalam mempelajari suatu ilmu, mengetahui tujuan dari suatu ilmu tersebut sangatlah penting. Sama halnya dengan mempelajari Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD) ini, kita seharusnya mengetahui dan memahami tujuan dari ilmu ini. Oleh karena itu dibawah ini adalah beberapa tujuan dari mempelajari Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD): a. Mengusahakan adanya kepekaan seseorang terhadap suatu lingkungan budaya. Hal ini bertujuan agar dapat memudahkan beradaptasi atau penyesuaian diri sesorang terhadap sesuatu yang sangat penting didunia kerja kedepan. b. Memberikan kesempatan bagi seseorang untuk memperluas pandangan masing – masing mengenai masalah social. Masalah social disini baik berupa masalah kemanusiaan ataupun masalah budaya. Dengan demikian terciptanya pola berpikir kritis terhadap sekitar yang menyangkut kedua aspek tersebut.
  • 8. 6 c. Berusaha untuk membentuk seseorang sebagai calon pemimpin, baik pemimpin bangsa hingga yang lainnya dan juga mendidik agar selalu disiplin pada masing- masing bidang yang ditekuni. Hal ini bertujuan agar calon pemimpin ini tidak terjatuh pada sifat – sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Karena hingga saat ini pendidikan di Indonesia mencerminkan sesuatu yang masih kedaerahan. d. Memberi landasan pengetahuan dan wawasan yang luas sebagai bekal dalam hidup bermsyarakat. e. Mengembangkan kesadaran seseorang mengenai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan juga makhluk social dalam hidup bermasyarakat.
  • 9. 7 2. Perubahan Sosial Dan Budaya: Pengertian Serta Faktor - Faktor Penyebabnya Dalam kehidupan bersosial, khususnya bermasyarakat kita dapat jumpai adanya perubahan – perubahan yang terjadi. Perubahan - perubahan yang terjadi pun dapat dilihat oleh beberapa aspek baik berupa aspek budaya, social, ekonomi, teknologi bahkan hingga ilmu pengetahuan. Akan tetapi kali ini saya akan membahas tentang perubahan pada aspek social dan perubahan pada aspek budaya. Dimana perubahan social dan budaya merupakan suatu perubahan yang memiliki ciri dengan berubahnya struktur social dan perubahan pola budaya dalam ssuatu masyarakat. Perubahan social budaya adalah sebuah gejala umum yang biasa terjadi dalam setiap masyarakat di berbagai tempat. Perubahan social dan budaya ini selaras dengan hakikat sifat dasar manusia yang selalu menginginkan dan mengadakan adanya perubahan. Adapun menurut Hirchman penyebab terjadinya suatu perubahan pada masyarakat adalah dengan adanya kebonasan pada masing – masing individu yang menyebabkan perubahan semakin terdorong. Adapun pengertian perubahan social adalah segala perubahan pada lembaga- lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya terdiri dari nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok masyarakat. Beberapa ahli pun memberikan pendapat – pendapat mereka mengenai pengertian atau definisi dari perubahan social. Berikut adalah pendapat ahli mengenai pengertian perubahan social: William F.Ogburn Menurut William F.Ogburn, ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur- unsur kebudayaan baik yang material maupun immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur material terhadap unsur immaterial. Kingsley Davis Perubahan sosial menurut Davis adalah sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misaalnya adalah berupa pengorganisasian buruh menyebabkan perubahan hubungan buruh dan majikan dan seterusnya. Max Iver Perubahan sosial adalah sebagai perubahan yang berupa hubungan sosial (social relationships) atau dapat diartikan sebagai perubahan terhadap adanya
  • 10. 8 suatu keseimbangan (equilibrium) hubungan social. Hal ini terdapat dalam bukunya yang berjudul A Text Book Fo Sociology. Gillin dan Gillin Perubahan sosial menjadi suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik dikarenakan perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun difusi ataupun penemuan baru dalam masyarakat. Selo Soemardjan Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga -lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Selain pendapat – pendapat tersebut perubahan social dapat diartikan sebagai pergeseraan atau pergantian sebagian ataupun keseluruhan kultur maupun struktur yang ada dalam masyarakat. Dan juga perubahan social dapat diartikan berupa gejala yang universal yang artinya perubahan ini dapat terjadi di masyarakat pada kapanpun dan dimana pun. Adanya perubahan social dan budaya dapat dirasakan oleh hamper semua manusia dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat tersebut adalah wajar. Mengingat bahwa manusia memiliki kebutuhan - kebutuhan yang tidak terbatas dalam kehidupan, seperti : 1. Perlatan dan perlengkapan hidup yang mencakup berupa pakaian, perumahan, alat – alat rumah tangga, senjata, alat produksi dan transportasi. Contoh, pada zaman nenek moyang kita memasak makanan dengan cara membakarnya, pada zaman sekarang yaitu zaman modern memasak makanan dengan menggunakan alat modern seperti oven ataupun makanan yang diawetkan. 2. Pada mata pencarian, misalnya dalam system ekonomi yang meliputi pertanian, peternakan dan sistem produksi. Contohnnya berupa kaum pria atau laki – laki bekerja dengan cara berburu atau pekerjaan lainnya yang biasanya berbahaya. Sementara kaum wanita berperan dengan tinggal di rumah dengan mengurus rumah tangga dan mengasuh anak – anak mereka.
  • 11. 9 Tapi pada zaman modern ini kaum wanita juga dapat bekerja baik menjadi seorang pekerja yang sama dengan kaum laki – laki. 3. Sistem pada kemasyarakatan yang mencangkup sistem kekerabatan, organisasi politik. sistem hukum dan sistem perkawinan. Sebagai contohnya adalah pada masa kehidupan belum begitu kompleks orang-orang yang ada ikatan darah atau keluarga selalu hidup bersama dalam satu rumah. Akan tetapi pada saat ini ikatan masyarakat tidak hanya berdasarkan hubungan kekerabatan, tetapi juga karena profesi, dan hobi yang sama, seperti ikatan model Indonesia dan lain sebagainya. 4. Dalam aspek bahasa, yang dahulu bahasa hanya disampaikan dengan secara lisan dan sekarang bahasa dapat disampaikan melalui berbagai dan beragam media, baik berupa tulisan, sandi dan lain sebagainya. 5. Pada kesenian yang mencakup seni rupa, seni suara dan seni tari. Misalnya adalah orang Jawa menganggap bahwa rumah yang indah adalah rumah yang bernuansa gelap. Akan tetapi pada masa – masa sekarang ini masyarakat Jawa sudah sangat menyukai rumah – rumah yang bernuansi cerah atau terang. 6. Pada system pengetahuan yang berkaitan dengan teknologi. Misalnya adalah pada zaman dahulu orang – orang masih berpedoman pada alam atau peristiwa alam. Akan tetapi pada zaman modern ini, masyarakat lebih suka dan cenderung menggunakan alat – alat modern yang terjadi dengan seiringnya berkembangnya ilmu pengetahuan. Dalam mempelajari perubahan social dan budaya di masyarakat ini kita haruslah mengenai perbedaan dan hubungan anatara keduanya. Dimana keduanya ini memiliki hubungan yang sangat erat, yang dimana setiap adanya perubahan social maka perubahan budaya pun akan ikut terjadi. Suatu perubahan kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi filsafat, dan lain sebagainya. Bagian dari budaya tersebut tidak dapat lepas dari kehidupan sosial manusia dalam masyarakat. Dan terkadang perubahan social dan budaya ini sering terjadi tumpang tindih. Contohnya adalah pada saat ini masyarakat seringkali meningkatkan adanya kesamaan gender yang berhubungan dengan perubahan yang seperangkat norma budaya dan fungsi peran kaum laki – laki dan perempuan secara social. Untuk mengatasi
  • 12. 10 masalah ini, maka sering kita gunakan istilah perubahan sosial budaya untuk mencakup kedua perubahan tersebut. Adapun penyebab dan factor terjadinya perubahan dalam social dan budaya ini, sebagai berikut: 1. Perubahan dari dalam masyarakat Perubahan dari dalam masyarakat terbagi sebagai berikut: a. Perubahan Penduduk: perubahan terjadi yang dikarenakan bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk. Pertambahan penduduk akan menyebabkan perubahan pada tempat tinggal. Dimana tempat tinggal yang semulanya terpusat pada lingkungan kerabat akan berubah atau terpancar karena factor pekerjaan. Contohnya yang terjadi pada program transmigrasi yang menyebabkan perubahan penduduk. b. Pemberontakan atau Revolusi: dimana pemberontakan akan menyebabkan perubahan sosial budaya, contohnya berupa pemberontakan yang sudah terjadi yaitu G 30 S/PKI. Pemberontakan G 30 S/PKI pada tahun 1965 membawa perubahan terutama dalam sistem politik Indonesia sehingga dilarangnya ajaran komunis di Indonesia. c. Peranan Nilai yang Diubah: perubahan pun dapat terjadi dengan adanya berubahnya peranan nilai di masyarakat. Misalnya, sosialisasi tentang program keluarga berencana mampu untuk menghambat pertambahan penduduk. Contohnya sebelum ada program keluarga berencana dari pemerintah, masyarakat yang sudah berkeluarga akan terlihat cenderung meningkatkan mempunyai anak banyak, namun setelah adanya sosialisasi program keluarga berencana masyarakat adanya kesadaran membatasi kelahiran anak. d. Penemuan Baru: dengan adanya penemuan baru pada kehidupan masyarakat baik itu berupa ilmu pengetahuan maupun teknologi mempengaruhi perubahan dalam masyarakat. 2. Perubahan dari Luar Masyarakat Perubahan social dan budaya dapat terjadi karena unsur dari luar berupa factor geografi, kebudayaan dan politik. Pengaruh luar masyarakat
  • 13. 11 merupakan pengaruh yang wajar, adapun pengaruh – pengaruhnya sebagai berikut: a. Pengaruh Lingkungan Alam: pengaruh lingkungan alam ini sangat berpengaruh dalam terjadinya perubahan social dan budaya. Misalnya adalah tanah yang subur dapat berguna untuk lahan pertanian sehingga masyarakat di daerah tersebut memiliki usaha sebagai petani. Kebudayannya pun tidak lepas dan kehidupan social penduduk sebagai petani, yang berhubungan dengan alam. b. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain: adanya kontak anatar kebudayaan mempunyai dampak yang negative dan positif. Contohnya adanya kontak kebudayaan bangsa Indonesia dengan bangsa Barat (Eropa), dimana pengaruh positifnya berupa transfer ilmu pengetahuan dan tenologi dan negatifnya adalah adanya wasternisme pada anak muda. c. Pengaruh Perang: adanya perang akan menimbulkan pengaruh negative pada kehidupan masyarakat. Contohnya perang Palestina yang membawa derita dan adanya trauma berkepanjangan bagi rakyat Palestina Selain kedua perubahan tersebut baik yang dari dalam masyarakat dan dari luar masyarakat yang menjadi factor adanya perubahan social dan budaya. Terdapat juga factor yang mendorong dan menghambat perubahan social dan budaya ini. Maka dibawah ini adalah factor pendorong dan penghambatnya: a. Factor Pendorong Perubahan Social Dan Budaya  Timbunan kebudayaan dan penemuan baru. Adanya Kebudayaan dalam masyarakat selalu mengalami penimbunan yaitu budaya semakin beragam dan bertambah yang disebabkan adanya penemuan baru.  Perubahan jumlah penduduk. Adanya pertambahan dan berkurangnya jumlah penduduk suatu daerah mengakibatkan berubahnya struktur dalam masyarakat.  Adanya konflik yang terjadi dalam masyarakat karena adanya kemajemukan yang menyebabkan perubahan sosial. Dalam masyarakat yang heterogen, adanya sifat individualistis masih lekat sehingga satu sama lainnya tidak memiliki sebuah hubungan yang dekat.
  • 14. 12  Terjadinya revolusi  Sistem terbuka lapisan mayarakat. Kehidupan masyarakat dengan adanya system lapisan terbuka cenderung lebih mudah dalam terjadinya suatu perubahan. Masyarakat cenderung memberikan kesempatan dalam berkarya bagi orang – orang yang potensial.  Sifat menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju.  System pendidikan formal yang maju memicu adanya sikap rasional dalam berpikir dan bertindak.  Orientasi ke masa depan  Adanya akulturasi  Adanya asimilasi budaya yang menghasilkan budaya yang baru. b. Factor Penghambat Perubahan Social Dan Budaya  Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat.  Sikap masyarakat yang tradisional.  Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.  Adanya kepentingan – kepentingan yang tertanam kuat.  Rasa takut dengan adanya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.  Hubungan yang bersifat ideologis.  Adat atau kebiasaan.  Prasangka buruk terhadap adanya hal – hal baru yang diciptakan.
  • 15. 13 3. Teori-Teori Kebudayaan Dan Teori-Teori Tentang Interaksi Sosial Di dalam mempelajai Ilmu Social Budaya Dasar (ISBD) pastinya kita akan menemukan tentang teori – teori kebudayaan. Akan tetapi kita perlu mengetahui defines dari teori, dimana teori adalah berupa upaya dan tindakan orang untuk menjelaskan sesuatu secara logis dan terorganisir yang dapat dilihat dari kenyataannya. Yang dimana penjelasan yang dimaksud adalah dikerjakan dengan melepaskan kepentingan subjektif dan berasa di bawah kaidah – kaidah umum. Selain itu penjelasan dapat berupa pengisyaratan tentang adanya hal – hal yang dapat diprediksi untuk sebuah fakta yang akan dating. Pada saat ini terdapat banyak sekali teori – teori tentang kebudayaan yang dikemukaan oleh para ahli. Berikut adalah rincian tentang teori – teori kebudayaan tersebut: 1. Teori Evolusionisme Teori ini merupakan sebuah filsafat materialistic yang muncul bersamaan dengan adanya kebangkitan filsafat – filsafat materialistic kuno yang kemudian menyebar luas pada abad ke-19. Paham materialism ini adalah paham yang menjelaskan alam semesta melalui factor - factor materi. Filsafat yang materialistic yang bertentangan dengan karakteristik paling mendasar akal manusia kemudian memunculkan teori evolusi. Akan tetapi teori yang dikemukakan oleh Charles Darwin tentang seleksi alam dalam teori evolusinya telah banyak terbukti. Dimana Darwin melengkapkan teori evolusinya dengan menerapkan prinsip yang sama dengan asal – usul spesies kepada asal – usul manusia. Kemudian teori tersebut memberikan tempat bagi manusia untuk melakukan proses evolusi dalam rangka terjadinya seleksi alam yang bertujuan untuk mempertahankan eksistensinya untuk hidup. 2. Teori Fungsionalisme Menurut Emile Durkheim Teori fungsionalisme adalah teori yang paling besar pengaruhnya dalam ilmu social pada saat ini. Adapun tokoh – tokoh ahli yang pertama kali mencetuskan tentang teori ini adalah August Comte, Emile Durkheim dan Herbet Spencer. Pemikiran tentang teori ini sangatlah dipengaruhi oleh
  • 16. 14 pemikiran biologis, yang dimana dicontohkan dengan organ yang saling ketergantungan. Dimana ketergantungan ini merupakan suatu hasil dan juga konsekuensi agar organisme tersebut tetap dapat bertahan hidup. Hal ini juga selaras dengan tujuan pendekatan structural fungsional yaitu untuk mencapai keteraturan sosial. Teori struktural fungsional ini berawal dan berangkat dari sebuah pemikiran Emile Durkheim, yang dimana pemikirannya Durkheim ini dipengaruhi oleh Auguste Comte dan Herbert Spencer. Comte yang dengan pemikirannya tentang suatu analogi organismik kemudian oleh Herbert Spencer dikembangkan dengan membandingkan dan juga mencari kesamaan antara masyarakat dengan suatu organisme, yang akhirnya berkembang menjadi apa yang disebut dengan requisite functionalism, dimana ini menjadi panduan bagi analisis substantif Spencer dan penggerak analisis fungsional. Dipengaruhi oleh kedua orang ini, studi Durkheim tertanam kuat terminology organismik tersebut. Durkheim berkata bahwasannya masyarakat adalah sebuah kesatuan yang dimana di dalamnya terdapat bagian – bagian yang dibedakan. Dimana bagian- bagian tersebut memiliki fungsi masing – masing yang membuat system tersebut menjadi seimbang. Dimana bagian - bagian tersebut saling interdependensi satu sama lain dan fungsional, sehingga apabila ada yang tidak berfungsi maka akan merusak keseimbangan sistem. Jadi pemikiran inilah yang menjadi pemikiran Durkheim dalam teori Parsons dan Merton mengenai struktural fungsional. Selain itu, antropologis fungsional Malinowski dan Radcliffe Brown yang juga membantu membentuk berbagai perspektif fungsional modern. Jadi teori ini mengutamakan keseimbangan atau dapat dikatakan semua peristiwa dan struktur adalah fungsional bagi suatu kelompok masyarakat. Dimana jika sekelompok masyarakat ingin memajukan kelompoknya, maka mereka akan melihat suatu aspek atau suatu hal yang dapat dikembangkan dan tetap memperthankan hal tersebut. Bahkan mereka akan cenderung melestarikan tradisi –tradisi dan budaya yang sudah berkembang tersebut dan juga tidak menutup kemungkinan bahwa dapat digunakan sebagai alat modernisasi. 3. Teori Kontak Budaya
  • 17. 15 Jadi dalam kontak budaya ini, biasanya budaya yang lebih tinggi dan lebih aktif akan mempengaruhi budaya yang lebih rendah dan juga bersifat pasif. Hal ini selaras dengan pernyataan teori Malinowski, yang sangat Nampak dalam pergeseran nilai – nilai budaya yang kita miliki yang cenderung ke Barat. Dalam era globalisasi ini, informasi merupakan kekuatan yang sangat besar yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat saat ini. Yang dimana budaya Barat ini sangat identic dengan kesan modernisasi yang bertolak belakang dengan budaya Timur. Yang contohnya seperti seorang yang sudah lama menetap di Amerika kemudian kembali ke Indonesia. Dia kemudian tercengang melihat perubahan budaya di Indonesia. Bahkan saat itu dia merasa sedang berada di Amerika. Pada saat itu dia melihat beberapa saluran televisi yang menayangkan banyak film Amerika yang penuh dengan adegan kekerasan dan seks. Akan tetapi selama beberapa minggu di Indonesia, dia tidak melihat adanya kesenian tradisional yang ditayangkan di TV swasta seperti dahulu di TVRI. Kemudian dia sadar bahwa kesenian tradisional tidak hanya nyaris tidak ditayangkan di televisi, tetapi juga jarang sekali dipertontonkan langsung di tengah-tengah masyarakatnya. Sementara itu, dia malah menemukan Mc. Donald’s, Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut, dan beberapa toserba dan pasar swalayan juga mirip seperti di luar negeri dengan penataannya. 4. Teori Sinkronisasi dan Tanggapan Menurut Hamelink, 1983, Teori Sinkronisasi adalah sebagai lalu lintas produk budaya masih berjalan satu arah dan pada dasarnya mempunyai mode yang sinkronik. Hamelink juga mengatakan bahwa dalam sejarah budaya manusia belum pernah terjadi lalu lintas satu arah dalam suatu konfrontasi budaya seperti yang dialami saat ini. Oleh karena itu, sebenarnya konfrontasi budaya dua arah di mana budaya yang satu dengan budaya yang lainnya saling mempengaruhi. Dimana akan menghasilkan suatu budaya yang lebih kaya akan budaya – budaya yang ada. Sedangkan konfrontasi pada suatu budaya searah akan memusnahkan suatu budaya yang pasif dan tetu yang lebih lemah. Dan menurut Hamelink, bila otonomi budaya didefinisikan sebagai kapasitas masyarkat untuk memutuskan alokasi sumber-sumber dayanya sendiri demi penyesuaian diri yang memadai
  • 18. 16 terhadap kondisii lingkungan, maka sinkronisasi budaya tersebut merupakan suatu ancaman bagi otonomi budaya masyarakatnya. Selain terdapat Teori Kebudayaan diatas, terdapat juga teori interaksi social. Teori interaksi social tidak hanya satu tetapi lebih dari itu. Maka dibawah ini adalah beberapa teori – teori interaksi yang dikemukakan oleh para ahli: a. Teori Perbandingan Sosial Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli, yaitu Festinger (1954). Yang pada dasarnya teori ini berpendapat bahwa proses saling mempengaruhi dan perilaku saling bersaing dalam interaksi sosial ditimbulkan karena adanya suatu kebutuhan untuk menilai diri sendiri. Maka kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan memebandingkan diri dengan orang lain. Di dalam teori yang dikemukakan oleh Festinger ini ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk adanya pembandingam diri:  Adanya dorongan untuk menikai pendapat dan kemampuan, semua orang mempunyai dorongan untuk menilai pendapat dan kemampuan diri sendri dengan cara membandingkan pendapat dan kemampuan dengan orang lain.  Menggunakan sumber – sumber penilaian, biasanya untuk membandingkan orang – orang akan menggunakan ukuran objektif sebagai suatu acuan.  Adanya pemilihan orang untuk perbandingan, dimana memilih seseorang yang sebaya dengan yang akan membandingkan diri. b. Teori Inferensi Korespodensi Teori ini dikembangkan oleh Jones & davis (1965). Pada dasarnya teori ini mencoba untuk mengartikan dan menjelaskan kesimpulan yang ditarik oleh seorang pengamat (perceiver) dari pengamatannya atas perilaku tertentu dari orang lain. Dengan perkataan lain pengamat mengadakan peramalan (inferences) terhadap niat (intention) orang lain dari perilaku orang lain tersebut.Pada teori ini, terdapat tesis utama yaitu perkiraan tentang intensi dari suatu perbuatan tertentu dapat ditarik dengan adanya pertimbangan
  • 19. 17 kemungkinan-kemungkinan lain yang dapat dilakukan oleh pelaku. Di dalam teori ini beberapa hal yang dapat dibahas sebagai berikut, yaitu:  Konsep korespodensi yang berarti jika suatu perilaku dari intensi yang mendasari tingkah laku diperkirakan sama. Maka hubungan antara suatu perbuatan dan niat yang mendasari perbuatan akan meningkat jika si pengamat menilai bahwa bahwa ciri – ciri perilaku tersebut menyimpang.  Tidakan dan efek, dimana tidakan adalah keseluruhan respons (reaksi) yang mencerminkan pilihan pelaku dan yang mempunyai akibat (efek) terhadap lingkungannya. Dan efek diartikan sebagai perubahan – perubahan yang nyata yang dihasilkan oleh tindakan.  Factor – factor yang menentukan korespodensi: 1. Bila suatu tindakan mengakibatkan efek ganda, maka si pengamat pertama-tama memperkirakan bahwa ada beberapa efek tertentu yang lebih merupakan tujuan dari pelaku. 2. Aspek lain dari proses interferensi adalah signifikansi dari efek tindakan yang menjadi tujuan kator bagi pengamat. 3. Faktor - faktor yang menentukan assumed desirability, dimana assumed desirability adalah perkiraan pengamat bahwa perilaku tertentu akan dilakukan oleh orang-orang lain pada posisi perilaku dan bahwa pelaku mengharapkan efek yang tidak berbeda dari orang-orang lain pada posisinuya.Yang mempengaruhi assumed desirabillity adalah hal-hal seperti penampilan pelaku, stereotipi pengamat dan lain-lain. c. Teori Atribusi Eksternal Teori Atribusi Eksternal adalah teori yang membahas tentang perilaku seseorang. Perilaku seseorang tersebut apakah disebabkan karena factor internal, misalnya sifat, karakter, sikap dan sebagainya. Karena factor eksternal misalnya berupa tekanan situasi atau keadaan tertentu yang memaksa seseorang melakukan perbuatan tertentu. Maka pengamat tersebut dapat mengambil kesimpulan atas suatu perilaku yang sedang orang tersebut tampilkan. Oleh karena itu, data disimpulkan bahwa setiap individu adalah seorang ilmuan semu
  • 20. 18 yang berusaha mencari sebab kenapa seseoranng berbuat sesuatu dengan cara tertentu. d. Teori Penilaian Sosial Teori penilaian sosial adalah suatu teori yang memusatkan bagaimana kita membuat penilaian tentang opini atau pendapat yang kita dengar dengan melibatkan ego dalam pendapat tersebut. Teori ini dikemukakan oleh Sherif dan Hovland (1961) yang mencoba menggabungkan sudut pandangan psikologi, sosiologi dan antropologi. Mereka mengatakan bahwa dalil yang mendasar dari teori ini adalah yang membentuk situasi yang penting buat dirinya. Jadi ia tidak ditentukan oleh factor internal berupa sikap, situasi dan motif maupun eksternal berupa obyek, orang-orang dan lingkungan fisik. Interaksi dan factor internal dan eksternal inilah yang menjadi kerangka acuan dari setiap perilaku.
  • 21. 19 4. Hirarkhi Kebutuhan Manusia Dan Kaitannya Dengan Kemunculan Budaya Teori mengenai kebutuhan manusia dicetuskan oleh Abraham Maslow. Pencetusan mengenai teori ini didasari oleh peristiwa kelahiran anak pertama Abraham Maslow yang membuatnya tertarik untuk mempelajari sifat-sifat manusia yang lebih mulia dan luhur. Yang kemudian muncullah kritik terhadap dua aliran psikologi sebelumnya yaitu aliran Freud dan Biehaviorisme. Dengan psikologi humanistiknya, Maslow berusaha membawa psikologi berfokus pada potensi manusia secara utuh. Maslow percaya bahwa manusia adalah makhluk yang terintegrasi secara penuh. Ia mempunyai potensi untuk mencapai tingkat yang paling tinggi sehingga disinilah posisi transendensinya. Manusia dapat berkembang dengan mencari suatu batas kreativitasnya menuju pencapaian tertinggi dari kesadaran dan kebijaksanaan. Faktor lain yang mempengaruhi pemikiran Maslow adalah kondisi dimana pasca Perang Dunia II yang sangat prihatin. Maslow kemudian berpikir, apabila psikologi dapat mempelajari manusia secara menyeluruh maka perang mungkin dapat dihindari. Inilah yang kemudian membantunya menemukan sebuah teori psikologi yang dapat bermanfaat dan mendamaikan dunia. Jadi pusat dari pemikiran Abraham Maslow tentang manusia adalah bagaimana mereka dapat mencapai aktualisasi diri yang menjadi indeks pencapaian manusia pada level tertinggi. Kesimpulannya, pemikiran Maslow ini didasarkan pada pertimbangan rasio semata dengan mengacu pada data empirik atau fakta yang terjadi di lapangan. Dalam hal ini adalah, pengalaman hidup Maslow dan terjadinya perang dunia II. Yang akhirnya Abraham Maslow memperkenalkan konsep hierarki kebutuhan dalam makalahnya pada tahun 1943 yang berjudul "A Theory of Human Motivation" dan pada bukunya yang berjudul Motivation and Personality. Menurut Abraham Maslow teori kebutuhan manusia ini tidak bisa lepas dari teori motivasi yang menjadi landasannya. Ada tujuh belas konsep dasar yang digunakan Maslow dalam memahami manusia secara menyeluruh. Yang dimana yang digunakan adalah yang pertama, manusia adalah individu yang terintegrasi penuh. Kedua berupa dorongan atau kebutuhan yang muncul tidak bisa dilokasikan pada satu jenis kebutuhan tertentu. Ketiga, adanya kajian tentang motivasi harus menjadi bagian dari studi tentang puncak tujuan manusia. Keempat, berupa teori motivasi tidak dapat mengabaikan tentang kehidupan bawah sadar. Kelima, adanya keinginan yang mutlak dan fundamental manusia adalah tidak jauh dari kehidupan sehari-harinya. Dan yang
  • 22. 20 keenam, keinginan yang muncul dan disadari, seringkali merupakan pencetus dari tujuan lain yang tersembunyi. Ketujuh, teori motivasi yaitu harus mengasumsikan bahwa motivasi adalah konstan dan tidak pernah berakhir, dan masih ada beberapa konsep dasar lainnya. Adapun Maslow membagi hierarki kebutuhan dalam lima tingkat dasar, yaitu: a. Physical Needs (Kebutuhan-kebutuhan fisik). Kebutuhan fisik merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan kondisi tubuh seperti pangan, sandang, dan papan. Kebutuhan fisik ini adalah kebutuhan yang paling mendasar dan paling mendominasi kebutuhan manusia. Kebutuhan ini merupakan suatu kebutuhan biologi seperti contoh diatas. Selain itu kebutuhan fisik ini dikatakan kebutuhan biologis juga karena manusia membutuhkan oksigen, makanan dan lain sebagainya untuk menopang hidup didunia. Adanya kebutuhan ini didasari leh pemikiran Maslow pada era perang dunia II. Dimana saai itu manusia berada pada suatu yang sangat buruk, dimana manusia dilanda kelaparan. Jadi Maslow berpkir bahwasannya kebutuhan fisiklah merupakan kebutuhan yang utama bagi manusia. b. Safety Needs. (Kebutuhan-kebutuhan rasa aman). Kebutuhan ini lebih bersifat psikologi individu dalam kehidupan sehari- hari. Misalnya adalah perlakuan adil, pengakuan hak dan kewajiban, jaminaan keamanan. Adanya kebutuhan rasa aman ini akan muncul apabila kebutuhan fisik telah terpenuhi. Dimana manusia akan lebih cenderung untuk meminta suatu ataupun mencari rasa aman. Selain contoh diatas, kebutuhan rasa aman ini dapat berupa adanya perlindungan, Keamanan keuangan, Kesehatan, Keselamatan dari kecelakaan dan cedera adanya kebebasan dari suatu rasa takut ataupun kekacauan dan lain sebagainya. Perlu diketahui bahwa kebutuhan ini bertujuan untuk agar manusia menjadi individu yang lebih baik. Adapun pengaplikasian dari kebutuhan ini adalah berupa adanya usaha mencari pekerjaan, mendapatkan asuransi kesehatan dan perawatan kesehatan, tabungan, dan pindah ke lingkungan yang lebih aman. c. Social Needs (Kebutuhan-kebutuhan sosial). Setalah kedua kebutuhan diatas terpenuhi maka kebutuhan selanjutnya adalah kebutuhan social. Dimana biasanya kebutuhan social ini cenderung
  • 23. 21 berupa kebutuhan kepemilikan dan cinta. Misalnya adalah jika manusia dengan kebutuhan fisik dan rasa aman telah terpenuhi, biasanya manusia tersebut akan mencari cinta orang lain supaya bisa dimengerti dan dipahami oleh orang lain. Kebutuhan ini juga cenderung bersifat psikologis dan sering kali berkaitan dengan kebutuhan lainnya. ya. Perlu diketahui bahwa kebutuhan cinta ini tidak berkaitan dengan kebutuhan akan seks. Karena menurut Maslow, kebutuhan akan seks merupakan kebutuhan fisik yang dimana mendefiisikan bahwa manusia tidak akan bisa terlepas dari sesama manusia. Cotoh dari kebutuhan ini misalnya dengan diakui sebagai anggota, diajak berpartisipasi, berkunjung ke tetangga, adanya pertemanan dan lain sebagainya. Adanya ebutuhan social ini bertujuan agar manusia terhindar dari masalah psikologis berupa, kesepian, depresi, dan kecemasan. d. Esteem Needs (Kebutuhan-kebutuhan penghargaan). Kebutuhan ini menyangkut prestasi dan prestise individu setelah melakukan kegiatan. Kebutuhan ini secara naluri akan terbentuk apabila ketiga kebutuhan sebelumnya sudah terpenuhi. Menurut Maslow, kebutuhan akan penghargaan ini diklasifikasikan berdasarkan 2 hal. Yang pertama berupa penghargaan yang mengarah pada harga diri. Dimana kebutuhan ini dianggap kuat, mampu mencapai sesuatu yang memadai, memiliki keahlian tertentu menghadapi dunia, bebas dan mandiri. Sedangkan kebutuhan yang lainnya adalah kebutuhan yang lebih pada sebuah penghargaan. Yaitu keinginan untuk memiliki reputasi dan pretise tertentu (penghormatan atau penghargaan dari orang lain). Kebutuhan ini akan memiliki dampak secara psikologis berupa adanya rasa percaya diri, bernilai, kuat dan sebagainya. Bentuk dari kebutuhan ini adalah berupa dihargai, dipuji, dipercaya dan lain sebagainya. e. Self Actualization (kebutuhan aktualisasi diri). Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tertinggi dari individu dan kebutuhan ini sekaligus paling sulit dilaksanakan. Apabila kebutuhan aktualisasi diri ini tercapai akan sangat berdampak pada kondisi manusia itu sendiri. Hal ini akan berdampak pada kondisi psikologi yang akan meninggi yang akan menyebaban perubahan persepsi dan motivasi untuk selalu tumbuh berkembang. Adapun menurut Maslow kebutuhan aktualisasi diri ini adalah “Ini
  • 24. 22 dapat secara umum digambarkan sebagai penggunaan penuh dan eksploitasi bakat, kemampuan, potensi, dll. Orang-orang tersebut tampaknya memenuhi diri mereka sendiri dan melakukan yang terbaik yang mampu mereka lakukan. Mereka adalah berupa orang - orang yang telah mengembangkan atau sedang berkembang menuju kepribadian penuh yang mereka mampu”. Adapun contoh dari kebutuhan ini adalah adanya mengakui pendapat orang lain, mengakui kebenaran orang lain, mengakui kesalahan orang lain dan juga dapat menyesuaikan diri dengan situasi. Adapun dalam kebutuhan aktualisasi diri ini dipengaruhi oleh berbagai factor. Berikut adalah factor – faktornya: 1. Factor Internal Faktor internal merupakan bentuk yang berasal dari dalam diri seseorang, yang dimana didalamnya meliputi ketidaktahuan akan potensi yang dimiliki. Dan juga biasanya terdapat adanya perasaan ragu dan takut untuk mengungkapkan potensi diri, sehingga potensinya tidak dapat berkembang. Potensi diri merupakan suatu modal yang sangat penting yang perlu digali di dalam diri masing – masing yang akan mengarahkan kita kepada sesuatu yang tepat dan baik. 2. Factor Eksternal Faktor eksternal merupakan factor yang berasal dari luar diri kita sendiri, berupa: a. Adanya suatu budaya masyarakat yang tidak mendukung adanya aktualisasi diri yang berupa potensi diri sendri yang diakibatkan adanya perbedaan karakter ataupun watak. Padahal kenyataanya lingkungan masyarakat malah tidak sepenuhnya menunjang upaya aktualisasi diri. b. Adanya lingkungan masyarakat yang berpengaruh terhadap wujudnya aktualisasi diri. Dimana aktualisasi diri dapat dilakukan apabila lingkungan tersebut mengizinkannya. Dimana lingkungan sendiri sangat mempengaruhi terdapa pembentukan dan perkembangan perilaku suatu individu, baik berupa fisik maupun lingkungan sosio – psikologisnya suatu manusia. c. Adanya pengaruh pola asuh pada aktualisasi diri anak sangatlah berpengaruh. Banyak sekali factor dalam keluarga yang ikut
  • 25. 23 berpengaruh dalam proses perkembangan anak. Salah satu faktor dalam keluarga yang mempunyai peranan penting dalam pengaktualisasian diri adalah praktik pengasuhan anak.
  • 26. 24 5. Solidaritas Sosial Kota Dan Desa (Mekanis-Organis, Gemeinschaft- Gesselschaft, Paguyuban-Patembayan) Kelompok social merupakansuatu kesatuan social yang dimana terdiri dari bebrapa individu yang hidup bersama dengan adanya hubungan timbal balik yang intensif dan juga teratur. Adapun pengertian solidaritas berdasarkan etimologi adalah kesetiakawanan atau kekompakkan. Pendapat lain mengatakan bahwa solidaritas adalah kombinasi atau persetujuan dari seluruh elemen atau individu sebagai sebuah kelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa solidaritas diambil dari kata Solider yang berarti mempunyai atau memperliatkan perasaan bersatu Dengan demikian, bila dikaitkan dengan kelompok sosial dapat disimpulkan bahwa Solidaritas adalah rasa kebersamaan dalam suatu kelompok tertentu yang menyangkut tentang kesetiakawanan dalam mencapai tujuan dan keinginan yang sama. Berdasarkan Encyclopedia Britannica, sosiologi Jerman, yaitu Ferdinand Tonnies dalam Gameinschaft und Gassellschaff atau dapat dikatakan Community and Society (1887). Dimana dia membedakan tipe kelompok social menjadi 2 yaitu, Gameinschaft dan juga Gassellschaff. Dimana konsep – konsep ini membedakan kehidupan masyarakat kota dan juga masyarakat pedesaan atau kehidupan komunitas dan dalam masyarakat massa. Berikut adalah pemabahasan mengenai kedua konsep tersebut : 1. Gameinschaft (Paguyuban) Gameinschaft atau masyarakat paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota – anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan juga bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasarnya adalah berupa rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan dan kehidupan tersebut dinamakan juga bersifat nyata dan oragnis. Kelompok social ini ini digambarkan sebagai suatu kelompok kehidupan bersama yang intim dan pribadi dimana merupakan suatu keterikatan yang dibawanya sejak lahir. Adapun menurut Ferdinand Tonnies mengatakan bahwa suatu kelompok paguyuban mempunyai beberapa ciri – ciri pokok, yaitu:  Intimate, yaitu hubungan menyeluruh mesra  Private, yaitu hubungan yang berdifat pribadi yang dimana khususnya untuk beberapa orang saja dan tertentu.
  • 27. 25  Exclusive, yang dimana hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja tidak untuk orang – orang lain diluar “kita”. Dan juga perlu diketahui bahwa Tonnies membedakan kelompok social paguyuban ini dibagi menjad 3, yaitu: a. Gameinschaft by blood Dimana meupakan paguyuban yang mengacu pada kekerabatan atau dapat dikatakan didasarkan pada ikatan darah atau keturunan. Misalnya adalah keluarga, kekerabatan atau juga masyarakat – masyarakat daerah yang terdapat di di Yogyakarta, Solo dan lain sebagainya. b. Gameinschaft of place Paguyuban yang mengacu pada kedekatan tempat sehingga dapat bekerja sama dan saling tolong menolong. c. Gameinschaft of mind Merupakan suatu paguyuban yang mengacu pada hubungan persahabatan karena adanya persamaan minat, hobi, profesi, ideology atau dapat berupa pemikiran yang sama baik pada keyakinan atau sesuatu yang lainnya. Misalnya adalah berupa kelompok agama, komunitas ataupun lain sebagainya. Biasanya paguyuban seperti ini ikatannya tidak sekuat paguyuban iktan darah ataupun keturunan. 2. Gasellschaft (Patembayan) Gasellschaft adalah seumpulan masyarakat yang dimana merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu pendek, yang bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka dan strukturnya bersifat mekanis. Contoh bentuk patembayan dapat kita jumpai dalam suatu ikatan timbal balik baik berupa ikatan antarpedagang, organisasi pegawai dalam suatu pabrik ataupun sebuah industry dan lain sebagainya. Patembayan juga merupakan konsep yang merujuk pada hubungan anggota masyarakat yang memiliki ikatan yang lemah. Dan kadangkala tiap individunya tidak saling mengenal, norma dan sikap yang menjadikannya kurang berperan dengan baik lingkungan social. Patembayan ini juga adalah
  • 28. 26 suatu kehidupan bersama dimana anggotanya mempunyai hubungan yang bersifat semetara dan disatukan oleh pemikiran yang sama. Patembayan ini ditentukan oleh suatu Kurwille atau sebuah kehendak rasional yang dilambangkan oleh masyarakat kosmopolita modern dengan adanya birokrasi pemerintahan dan organisasi industry besar. Dalam kelompok patembayan ini hubungan manusia lebih bersifat impersonal dan tidak langsung, dibangun secara rasional untuk kepentingan efisiensi atau pertimbangan ekonomi dan politik lainnya. Jadi kelompok masyarakat yang mencerminkan kelompok patembayan adalah kelompok masyarakat yang hidup di perkotaan modern. Adapun dalam kedua kelompok tersebut kita dapat mengetahui perbedaan – perbedaaanya. Berikut adalah perbedaan kedua kelompok social tersebut:  Ciri Gameinschaft menurut hubungan social yaitu ikatan keluarga sedangkan Gesselschaft yaitu pertukaran ekonomi.  Ciri Gameinschaft menurut institusi khas yaitu keluarga sedangkan Gesselschaft yaitu negara dan ekonomi.  Gameinschaft menurut citra yaitu tentang suatu individu yang kedirian sedangkan Gesselschaft yaitu orang ataupun warga..  Gameinschaft menurut citra yaitu tentang suatu bentuk kekayaan tanah sedangkan Gesselschaft yaitu uang.  Gameinschaft menurut tipe hukum yaitu keluarga sedangkan pada Gesselschaft yaitu hukum kontrak.  Gameinschaft menurut institusi social adalah masyarakat desa sedangkan Gesselschaft yaitu masyarakat kota.  Gameinschaft menurut control social yaitu berupa adar dan agama sedangkan Gesselschaft yaitu berupa hukum dan pendapat.  Gameinschaft berupa kelompok social yang berbentuk komunitas sedangkan Gesselschaft yaitu berupa masyarakat modern. Dan juga Tonnies menjelasakan bahwasannya terdapat factor – factor yang dapat mempengaruhi perubahan masyarakat dimana prinsipnya berupa evolusi yang ia miliki hampIr sama dan juga senada dengan adanya prinsip oleh ahli lainnya. Adapun penyebab perubahannya berupa adanya kecenderungan berfikir secara rasional,
  • 29. 27 perubahan orientasi hidup, proses pandangan terhadap suatu aturan dan suatu system organisasi. Untuk lebih jelasnya mengenai penjelasan komunitas social paguyuban dan patembayang, berikut adalah ciri – ciri yang dimiliki oleh kedua kelompok social ini. Ciri-ciri masyarakat yang berada dalam komunitas Gemeinschaft (paguyuban) adalah berupa ikatan sosial bersifat personal, tipikal masyarakat rural dan tradisional. Dan juga memiliki tipikal masyarakat petani, yang dimana tradisi masih kuat, hubungan sosial bersifat tradisional dan didominasi oleh kerjasama. Adanya sistem kekeluargaan dan kekerabatan masih kuat, tindakan sosial berdasarkan keyakinan, selalu mengedepankan prinsip berdasarkan nilai bersama. Adapun memiliki komposisi masyarakat bersifat homogeny dan juga peran agama dominan dalam pengorganisasian sosial. Adapun ciri-ciri Gesellschaft (patembayan) adalah sebagai memiliki ikatan sosial bersifat impersonal, berupa tipikal masyarakat urban, modern dan industri. Memiliki tradisi lemah dengan hubungan sosial bersifat kontraktual yang didominasi oleh kompetisi. Selain itu, patembayan memiliki sistem kekeluargaan dan kekerabatan lemah. Adanya tindakan sosial berdasarkan komando dan selalu mengedepankan prinsip efisiensi. Biasanya juga memiliki komposisi masyarakat bersifat heterogen dengan tatanan sosial dibentul oleh birokrasi adannya interaksi sosial bersifat rasional. Dan juga adanya pembagian kerja bersifat kompleks. Dan juga biasanya dalam masyarakat patembayan memiliki peran ilmu pengetahuan ilmiah dominan dalam pengorganisasian sosial.
  • 30. 28 Daftar Pustaka Baharudi. (unknown). BENTUK - BENTUK PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN. Unknown. 180-205 Hidayat, Nur. (2017). Solidaritas Sosial Kota Dan Desa (Mekanis-Organis, Gemeinschaft- Gesselschaft, Paguyuban-Patembayan). Dilihat pada tanggal 8 Juni 2021. https://digilib.uin-suka.ac.id/24836/2/12540099_BAB-I_IV-atau- V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf IndoPositive. (2019). 5 Tingkatan dalam Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow. Dilihat pada tanggal 6 Juni 2021. https://www.indopositive.org/2019/08/5- tingkatan-dalam-teori-hirarki.html Keesing, R. M. Teori – Teori Tentang Budaya. Antropologi 52. Dilihat pada tanggal 4 Juni 2021. http://pusdikmin.com/perpus/file/TEORI%20TEORI%20KEBUDAYAAN.pdf Mahatia. (2012). Teori – Teori Interaksi Sosial. Dilihat pada 4 Juni 2021. http://mahatiakurniasari.blogspot.com/2012/11/teori-teori-interaksi-sosial.html Mumtazinur. (2019). Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI). Nagara, Salaka.(2013). Teori – Teori Kebudayaan. Dilihat pada 4 Juni 2021. http://mustazab81.blogspot.com/2013/06/teori-teori-kebudayaan.html Putri, A. S. (2019). Pengertian dan Perbedaan Gemeinschaft dan Gesellschaft. Dilihat 8 Juni 2021. https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/23/200000469/ pengertian -dan- perbedaan-gemeinschaft-dan-gesellschaft?page=allUmmainilo, M. C. B. (2016). Ilmu Sosial Budaya Dasar. FAM PUBLISHING. Siti, M., 2019. KEBUTUHAN MANUSIA DALAM PEMIKIRAN ABRAHAM MASLOW (TINJAUAN MAQASID SYARIAH). Al-Mazahib, Vol. 7, No.1,17 -33. (Unknown). (2018). Hierarki Kebutuhan Maslow Pengertian Karyawan Adalah Salah Satu Tahap Dalam Branding. Dilihat pada 6 Juni 2021. https://brandadventureindonesia.com/pengertian-karyawan-adalah-salah- satu- tahap-dalam-branding-hierarki-kebutuhan-maslow/ Welianto, Ari. (2020). Perubahan Sosial Budaya ; Bentuk, Faktor Pendorong dan Penghambat. Dilihat pada tanggal 3 Juni 2021. https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/15/170000569/perubahan-sosial- budaya-bentuk-faktor-pendorong-dan-penghambat?page=all
  • 31. 29 Yuliana, A. (2018). Teori Abraham Maslow dalam Analisa Kebutuhan Pemustaka. Libraria, 6, 349–376.