Dokumen tersebut membahas tentang diet pra-operasi dan pasca-operasi untuk pasien yang akan menjalani berbagai jenis pembedahan. Terdapat beberapa jenis diet pra-operasi dan pasca-operasi yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien dan jenis pembedahannya, mulai dari makanan cair hingga makanan padat. Diet disusun untuk mempersiapkan tubuh pasien sebelum operasi dan memulihkan kondisi setelah operasi.
1. Kebutuhan Gizi pada Pasien dengan
Berbagai Gangguan Sistem Tubuh
Semester 01
Kegiatan Belajar IV
Diet Pada
Pembedahan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
2. Pengaturan makan yang diberikan kepada
pasien yang akan menjalani pembedahan.
Diet Pra-Bedah
3. Keadaan umum pasien, apakah normal
atau tidak dalam hal : status gizi, gula
darah, tekanan darah, ritme jantung,
denyut nadi, fungsi ginjal, dan suhu tubuh.
Pemberian Diet Pra-Bedah
4. a) Bedah minor atau bedah kecil, seperti tindakan
insisi, eksterpasi dan sirkumsisi , dan
b) Bedah mayor atau bedah besar, yang dibedakan
dalam bedah pada saluran cerna (lambung, usus
halus, dan usus besar) dan bedah di luar saluran
cerna ( jantung, ginjal, paru, saluran kemih, tulang,
dan sebagainya).
Macam pembedahan terdiri dari
5. a) Segera dalam keadaan darurat atau cito, sehingga
pasien tidak sempat diberi Diet Pra-Bedah.
b) Berencana atau elektif. Pasien disiapkan dengan
pemberian Diet Pra-Bedah sesuai status gizi dan macam
pembedahan
Sifat operasi
6. Macam penyakit terdiri dari
a) Penyakit utama yang membutuhkan
pembedahan adalah penyakit saluran
cerna, jantung, ginjal, saluran
pernapasan, dan tulang.
b) Penyakit penyerta yang dialami,
misalnya penyakit diabetes melitus,
jantung, dan hipertensi
7. Mengusahakan agar status gizi pasien dalam
keadaan optimal pada saat pembedahan, sehingga
tersedia cadangan untuk mengatasi stress dan
penyembuhan luka
Tujuan Diet
Diet Pra-Bedah
8. Energi meliputi
a) Bagi pasien dengan status gizi kurang diberikan sebanyak 40-45% kkal/kg BB.
b) Bagi pasien dengan status gizi lebih diberikan sebanyak 10-25% di bawah kebutuhan
energi normal.
c) Bagi pasien dengan status gizi baik diberikan sesuai dengan kebutuhan energi
normal ditambah factor stress sebesar 15% dari AMB (Angka Metabolisme Basal) ,
d) Bagi pasien dengan penyakit tertentu energi diberikan sesuai dengan penyakitnya.
Syarat Diet
Pra-Bedah
(1)
9. Karbohidrat cukup
Sebagai sisa dari kebutuhan energi total untuk menghindari hipermetabolisme. Bagi
pasien dengan penyakit tertentu, karbohidrat diberikan sesuai dengan penyakitnya.
(2)
Protein
a) Bagi pasien dengan status gizi kurang, anemia, albumin rendah (< 2,5 mg/dl)
diberikan protein tinggi 1,5-2,0 g/kg BB.
b) Bagi pasin dengan status gizi baik atau kegemukan diberikan protein normal 0,8-1
g/kg BB,
c) Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai dengan penyakitnya
(3)
Lemak cukup
15-25% dari kebutuhan energi total. Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan
sesuai dengan penyakitnya.
(4)
10. Rendah sisa
Agar mudah dilakukan pembersihan saluran cerna atau klisma, sehingga tidak
mengganggu proses pembedahan (tidak buang air besar atau kecil di meja operasi).
(5)
Vitamin cukup
Terutama vitamin B, C, dan K. bila perlu ditambahkan dalam bentuk suplemen.
(6)
Mineral cukup
Bila perlu ditambahkan dalam bentuk suplemen.
(6)
11. Sesuai dengan jenis dan sifat pembedahan, Diet Pra-Bedah diberikan dengan indikasi
sebagai berikut
(1) Prabedah darurat atau cito sebelum pembedahan tidak diberikan diet tertentu.
(2) Prabedah berencana atau Elektif , untuk Prabedah minor atau kecil elektif, seperti
tonsilektomi dan membutuhkan diet khusus.
Jenis, Indikasi &
Lama Pemberian Diet
12. Bahan makanan sehari dan nilai gizi dapat
dilihat pada makanan lunak, makanan
saring, dan makanan Cair
Bahan Makanan Sehari &
Nilai Gizi
14. (1) Memberikan kebutuhan gizi dasar (cairan, energi, protein).
(2) Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lainnya.
(3) Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
Tujuan Diet
Pasca-BedahMengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal untuk
mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh
pasien, dengan cara
15. (1) Pascabedah Kecil : Makanan diusahakan secepat mungkin kembali
seperti biasa atau normal
(2) Pascabedah Besar : Makanan diberikan secara berhati-hati
disesuaikan dengan kemampuan pasien untuk menerimanya
Syarat Diet
Pasca –BedahMemberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair, lunak dan
biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada macam
pembedahan dan keadaan pasien seperti :
16. Diet ini diberikan kepada semua pasien
pascabedah yaitu pada Pacabedah
Kecil diberika setelah sadar rasa mual
hilang, sedangkan Pascabedah Besar
diberikan setelah sadar dan rasa mual
hilang serta ada tanda-tanda usus
sudah mulai bekerja
Jenis Diet &
Indikasi Pemberian
Diet Pasca Bedah I
17. Diet Pasca-Bedah II diberikan kepada pasien
pasabedah besar saluran cerna atau sebagai
perpindahan dari Diet Pasca-Bedah I
Diet Pasca Bedah II (DPB II)
18. diberikan dalam bentuk cair kental, berupa
kaldu jernih, sirup, sari buah, sup, susu, dan
pudding rata-rata 8-10 kali sehari selama
pasien tidak tidur. Jumlah cairan yang
diberikan tergantung keadaan dan kondisi
pasien
Cara Memberikan
Makanan
19. Pada DPB II adalah air jeruk dan minuman
yang mengandung karbondioksida
Makanan yang
Tidak Diperbolehkan
20. Diet Pasca-Bedah III diberikan kepada
pasien pascabedah besar saluran cerna
atau sebagai pemindahan dari DPB II
Diet Pasca Bedah III (DPB III)
21. Makanan yang diberikan berupa
Makanan Saring ditambah susu dan
biscuit
Cara Memberikan
Makanan
22. diberikan kepada Pasien pascabedah kecil,
setelah DPB I, dan Pasien pascabedah
besar, setelah DPB III.
Diet Pasca Bedah IV (DPB IV)
23. Makanan diberikan berupa Makanan Lunak yang dibagi dalm
3 kali makanan lengkap dan 1 kali makanan selingan.
Cara Memberikan Makanan
24. Untuk DPB IV adalah makanan dengan
bumbu tajam dan minuman yang
mengandung karbondioksida
Makanan yang
tidak dianjurkan
25. Diet Pasca-Bedah Lewat Pipa Lambung adalah pemberian makanan bagi pasien dalam
keadaan khusus seperti koma, terbakar, gangguan psikis, dimana makanan harus diberikan
lewat pipa lambung atau enternal atau Naso Gastric Tube ( NGT ).
Diet Pasca Bedah Lewat Pipa Lambung,
26. Pemberian makanan bagi pasien yang tidak dapat
menerima makanan melalui oral atau pipa
lambung.
Diet Pasca-Bedah Lewat Pipa Jejenum
27. Makanan diberikan sebagai Makanan Cair yang
tidak memerlukan pencernaan lambung dan tidak
merangsang jejunum secara mekanis maupun
osmotis
Cara Memberikan
Makanan