3. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata bio (hidup) dan teknologi. Dari
kedua kata tersebut, Pengertian bioteknologi adalah teknologi
yang memanfaatkan organisme (makhluk hidup) untuk
menghasilkan produk maupun jasa yang bermanfaat bagi
manusia. Pada umumnya, makhluk hidup yang dimanfaatkan
dalam
proses bioteknologi berupa mikrobia.
Bioteknologi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
7. Dampak Positif bioteknologi
Dengan perkembangan bioteknologi, akan memberikan dampak positif maupun dampak negatif bagi
makhluk hidup, yang mencakup semua bidang. Adapun dampak positif antara lain yakni :
1. Pada bidang pertanian, dengan menggunakan peralatan yang semakin modern serta pupuk dengan
kualitas yang lebih baik, memberikan kemudahan pengerjaan sawah bagi para petani dengan hasil
panen yang lebih baik dan labih banyak. Dimana yang sebelumnya hanya menggunakan bajak dengan
bantuan hewan (seperti sapi, kerbau) untuk membajak sawahnya, kini petani semakin dimudahkan
dengan adanya traktor untuk membajak sawah serta penggunaan pupuk yang memberikan kesuburan
pada tanaman dan terhindar dari hama tanaman. Namun, dengan penggunaan pupuk mengakibatkan
kerusakan pada lingkungan karena pupuk yang digunakan mengandung bahan-bahan kimia yang dapat
merusak lingkungan.
2. Keanekaragaman hayati merupakan modal utama sumber gen untuk keperluan rekayasa genetik
dalam perkembangan dan perkembangan industri bioteknologi. Baik donor maupun penerima (resipien)
gen dapat terdiri atas virus, bakteri, jamur, lumut, tumbuhan, hewan, juga manusia. Pemilihan donor /
resipien gen bergantung pada jenis produk yang dikehendaki dan nilai ekonomis suatu produk yang
dapat dikembangkan menjadi komoditis bisnis. Oleh karena itu, kegiatan bioteknologi dengan
menggunakan rekayasa genetik menjadi tidak terbatas dan membutuhkan suatu kajian sains baru yang
mendasar dan sistematik yang berhubungan dengan kepentingan dan kebutuhan manusi ; Kegiatan
tersebut disebut sebagai bioprespecting. Perdebatan tentang positif untuk mengatasi dampak
negatif yang dapat ditimbulkan bioteknologi, antara lain pada tahun 1992 telah disepakati konvensi
keanekaragaman Hayati, ( Convetion on Biological Diversity )yang mengikat secara hukum bagi
negara-negara yang ikut mendatanginnya.
8. Dampak Negatif Bioteknologi
Adapun dampak negatif perkembangan bioteknologi antara lain yakni
1. Penggunaan pupuk mengakibatkan kerusakan pada lingkungan
karena pupuk yang digunakan mengandung bahan-bahan kimia yang
dapat merusak lingkungan.
2. Penggunaan peralatan modern membutuhkan keahlian khusus atau
terdidik sehingga penggunaan alat ini terbatas.
3. Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen
asaing, seperti, gen cry dari bacillus thuringiensis maupun bacillus
sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia,
perlu di cermati pula bahwa insersi ( penyisipan ) gen asibg ke genom
inang dapat menimbulkan interaksi antar gen asing dan inang produk
bahan pertanian dan kimia yang menggunakan bioteknologi.Dampak
lain yang dapat ditimbulkan oleh bioteknologi adalah persaingan
internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi.
Persaingan tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi negara
berkembang karena belum memiliki teknologi yang maju, Kesenjangan
teknologi yang sangat jauh tersebut disebabkan karena bioteknologi
modern sangat mahal sehingga sulit dikembangkan oleh negara
berkembang.
9. Bioteknologi Konvensional
1. Bioteknologi Konvensional
Contoh Bioteknologi Konvensional Penerapan bioteknologi konvensional
untuk menghasilkan produk, hanya mengandalkan peran organisme sebagai
pengubah bentuk maupun kandungan gizi melalui proses fermentasi. Contoh
: Keju, yogurt, mentega, tapai dan lain lain. Fermentasi adalah merupakan
proses pemecahan glukosa pada bahan makanan oleh mikrobia. Fermentasi
ini menghasilkan etanol, karbon dioksida, dan energi. Pada proses ini,
campur tangan manusia hanya sebatas menyediakan dan mengkondisikan
substrat agar mikroorganisme dapat berkembang secara optimal.
Bioteknologi konvensional memiliki beberapa karakteristik antara lain
sebagai berikut :
Jumlah produk yang dihasilkan dalam skala kecil
Hanya menerapkan teknologi sederhana
Prosesnya relatif belum steril sehingga kualitas hasilnya belum terjamin.
10. Manfaat Bioteknologi
Konvensional
1. Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan minuman.
2. Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat
diciptakan makanan baru yaitu nata de coco.
3. Dapat membuat makanan yang tahan lama misalnya asinan.
4. Secara tidak langsung dapat mneningkatkan perekonomian rakyat
secara bioteknologi sederhana tidak banyak butuhkan biaya sehingga
masyarakat kecil bisa melakukan dan bisa menjual hasilnya untuk
keperluan hidupnya sehari-hari contohnya tempe dan tape.
12. Bioteknologi Modern
2. Bioteknologi Modern
Berbeda dengan bioteknologi konvensional yang masih menggunakan
peralatan sederhana, bioteknologi modern telah menggunakan
peralatan peralatan yang canggih. Selain itu, bioteknologi modern
sudah dilakukan dalam keadaan steril, produksi yang dihasilkan lebih
berkualitas, dan dihasilkan dalam jumlah yang besar.
Penerapan bioteknologi modern tidak hanya melibatkan mikrobia
sebagai perubah bentuk maupun kandungan gizi pada makanan
(fermentasi). Pada bioteknologi modern dilakukan proses manipulasi
tehadap susunan genetic mikrobia yang dimanfaatkan. Misal dengan
pemotongan maupun penyisipan gen.
Perkembangan bioteknologi modern sejalan dengan perkembangan
dan penemuan dalam berbagai bidang keilmuan. Terutama diawali
penemuan struktur DNA oleh Watson dan Crick pada tahun 1953.
Berkembangnya berbagai disiplin ilmu seperti Mikrobiologi, biokimia,
biologi sel, biologi milekuler, dan genetika juga sangat mendukung
perkembangan bioteknologi modern.
14. Manfaat Bioteknologi
PEMANFAATAN BIOTEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
BIDANG PANGAN/MAKANAN
Bioteknologi memainkan peranan penting dalam bidang pangan yaitu
dengan memproduksi makanan dengan bantuan mikroba
(tempe,roti,keju,yoghurt,kecap,dll).
BIDANG KESEHATAN/KEDOKTERAN
Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal , pembuatan vaksin
, terapi gen dan pembuatan antibiotik. Proses penambahan DNA
asing pada bakteri merupakan prospek untuk memproduksi hormon
atau obat-obatan di dunia kedokteran. Contohnya pada produksi
hormon insulin , hormon pertumbuhan dan zat antivirus yang
disebut interferon. Orang yang menderita diabetes melitus
membutuhkan suplai insulin dari luar tubuh. Dengan menggunakan
teknik DNA rekombinan , insulin dapat dipanen dari bakteri.
Beberapa penyakit menurun atau kelainan genetik dapat
disembuhkan dengan cara menyisipkan gen yang kurang pada
penderita , cara ini dikenal dengan istilah terapi gen.
15. Bidang teknologi
Dalam bidang pertanian telah dapat dibentuk tanaman dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam fiksasi
nitogen yang dapat membuat pupuknya sendiri sehingga dapat menguntungkan para petani. Demikian pula
terciptanya tanaman yang tahan terhadap tanah gersang. Mikroba yang di rekayasa secara genetik dapat
meningkatkan hasil panen pertanian , demikian juga dalam cara lain , seperti meningkatkan kapasitas
mengikat nitrogen dati bakteri Rhizobium. Keturunan bakteri yang telah disempurnakan atau diperbaiki
dapat meningkatkan hasil panen kacang kedelai sampai 50%. Rekayasa genetik lain sedang mencoba
mangembangkan turunan dari bakteri Azotobacter yang melekat pada akar tumbuh bukan tumbuhan kacang-kacangan
(seperti jagung) dan mengembangbiakkan , membebaskan tumbuhan jagung dari ketergantungan
pada kebutuhan pupuk amonia (pupuk buatan).
Hama tanaman merupakan salah satu kendala besar dalam budidaya tanaman pertanian. Untuk mengatasinya ,
selama ini digunakan pestisida. Namun ternyata pestisida banyak menimbulkan berbagai dampak negatif ,
antara lain matinya organisme nontarget , keracunan bagi hewan dan manusia ,serta pencemaran lingkungan.
Oleh karena itu , perlu dicari terobosan untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara yang lebig aman. Kita
mengetahui bahwa mikroorganisme yang terdapat di alam sangat banyak , dan setiap jenis mikroorganisme
tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak jenis mikroorganisme , ada suatu kelompok
yang bersifat patogenik (dapat menyebabkan penyakit) pada hama tertentu , namun tidak menimbulkan
penyakit bagi makhluk hidup lain. Contoh mikroorganisme tersebut adalah bakteri Bacillus thuringiensis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillus thuringiensis mampu menghasilkan suatu protein yang bersifat
toksik bagi serangga , terutama serangga dari ordo Lepidoptera. Protein ini bersifat mudah larut dan aktif
menjadi toksik , terutama setelah masuk ke dalam saluran pencemaran serangga. Bacillus thuringiensis
mudah dikembangbiakkan , dan dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida pembasmi hama tanaman. Pemakaian
biopestisida ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang timbul dari pemakaian pedtisida kimia.
16. BIDANG PERLINDUNGAN ALAM
Bioteknologi lingkungan dan pertambangan melibatkan agen biologi yang berupa
tumbuhan dan mikroorganisme dengan pengembangan teknologi bioremidasi dan
rekayasa genetika. Tujuannya untuk menghasilkan tumbuhan mikroorganisme
transgenik yang mampu mengatasi sumber-sumber pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan merupakan salah satu isu global yang mafrak dibicarakan.
Tingginya tingkat pencemaran akan berdampak serius terhadap kelangsungan hidup
umat manusia. Di bidang lingkungan , bioteknologi berperan dalam :
Þ Menghasilkan energi berupa bahan bakar yang ramah lingkungan.
Þ Pengolahan berbagai macam limbah.
Kaleng , kertas bekas , dan sisa makanan , sisa aktivitas pertanian atau industri
merupakan bahan yang berasal dari alam. Penanganan sampah dapat dilakukan dengan
cara , misalnya dengan ditimbun , dibakar , mendaur ulang agar sampah tidak
menumpuk dan agar alam terlihat lebih nyaman jika tidak adanya tumpukan sampah-sampah.
Tetapi diantara semua cara tersebut yang paling baik adalah mendaur ulang
sampah-sampah tersebut.