Proposal ini mengajukan produksi seri film dokumenter 10 episode tentang Wayang Kulit di Jawa Tengah. Setiap episode akan mengangkat tema tertentu seperti generasi dalang, ritual pertunjukan, pembuatan wayang, musik gamelan, dan sebagainya. Tujuan film ini adalah sebagai bentuk aplikasi program pelestarian wayang oleh Yayasan Bhakti TOTAL untuk pendidikan dan promosi perusahaan melalui stasiun televisi.
Papilo99 : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik Malam Ini
Diantara Wayang
1. Proposal Program Film Dokumenter
Diajukan oleh :
Lantip Budiarto
Cell Phone: 081 80 80 66 392, 0812 909 99 392
Email : lantip_budiarto@yahoo.com
Contact Person:
2. Diantara bayang-bayang
Wayang, Dalang dan Tembang…
Sebuah sajian tayangan audio-visual dalam format
Film Dokumenter berisi 10 Episode tentang kisah
seputar Wayang Kulit yang merupakan bentuk aplikasi
dari salah satu program CSR Total E&P Indonesie
melalui Yayasan Bhakti TOTAL Bagi Indonesia Lestari
yakni “Pelestarian Wayang”
1
pada 7 November 2003, UNESCO menetapkan wayang sebagai sebuah warisan mahakarya dunia yang tak
ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
3. Dasar Pemikiran
• Yayasan Bhakti TOTAL Bagi Indonesia Lestari sebagai bagian dari implementasi program CSR
Total E&P Indonesie memiliki program yang salah satunya adalah “Pelestarian Wayang”.
• Produksi film dokumenter ini dapat diartikan sebagai bentuk dari aplikasi program tersebut
dalam konteks kegiatan “Pendidikan Mengenai Pewayangan”
• Hasil jadinya dapat dipakai sebagai dokumentasi untuk berbagai keperluan/ditayangkan dari
Yayasan maupun Total E&P Indonesie spt.festival wayang, presentasi pendukung pada
pencitraan perusahaan, pelengkap laporan tahunan, dsb.
• Tujuan utama akan ditayangkan di TV lokal maupun nasional, sehingga dapat berfungsi
sbg.media pencitraan dan komunikasi tentang Yayasan maupun Total E&P Indonesie
• Berbagai pihak (Sena Wangi, Pepadi, Kementerian terkait) yang kelak akan dilibatkan dalam
produksi film ini baik sebagai narasumber ataupun pengisi testimonial dapat meningkatkan
nilai positif dalam kaitanya dengan soal hubungan industrial antar pemangku kepentingan
(stakeholder)
2
4. Konsep Dasar
• Kesempatan kali ini berupa produksi film dokumenter yang bermuatan informasi dan
kisah tentang perkembangan Wayang Kulit* dari daerah Jawa Tengah beserta unsur
pendukung di sekitarnya. *Terdapat beragam jenis wayang yang ada di Indonesia.
• Untuk berikutnya dapat dilengkapi dengan mengangkat kisah seputar Wayang jenis
lain spt. Wayang Orang, Wayang Golek, Wayang Klithik, dsb.
• Meskipun formatnya Film Dokumenter namun tetap diutamakan penyampaian cerita
disampaikan dengan gaya ringan namun berisi. Ada kisah Humaniora, Problematika,
Muatan/Kearifan Lokal sehingga dapat diapresiasi oleh pemirsa sebagai tayangan
alternatif yang menarik.
• Rencana utama dari produksi program ini adalah untuk ditayangkan di Stasiun Televisi
lokal dan Nasional.
• Mengikutsertakan pada ajang Festival Film Dokumenter yang kerap diadakan baik
skala nasional maupun Internasional (tentunya dengan persetujuan dari pihak Total
E&P Indonesie)
3
5. Konsep Cerita
• Judul : “Diantara bayang-bayang Wayang, Dalang dan Tembang”
• Jumlah Episode
• Episode 1 : Generasi Para Dalang, Warisan atau Panggilan?..
• Episode 2 : Ritual dan “lelaku” dibalik pertunjukan Wayang
• Episode 3 : Pengrajin Wayang Kulit, Riwayatmu Kini
• Episode 4 : Tatah-Sungging bukan sekedar ketrampilan
• Episode 5 : Nayaga, perpaduan totalitas dan keahlian
• Epsiode 6 : Sinden bukan sekedar olah Vokal
• Episode 7 : Antara bentuk dan kelengkapan Gamelan
• Episode 8 : Slendro dan Pelog, harmonisasi Pentatonis
• Epsiode 9 : Pandawa-Kurawa benarkah mereka satu keturunan?
• Episode 10 : The New Style – Wayang dan Tekhnologi
4
6. Konsep Tekhnis
• Berdurasi total 30 menit per-episode (24 Menit film + 6 Menit untuk “break”-dapat dimanfaatkan
dengan penayangan Advertorial dari Total E&P Indonesie)
• Tayangan diawali dengan penyampaian informasi “.... Total E&P Indonesie mempersembahkan…”;
Ada “Bumper In – Bumper Out” tentang Total E&P Indonesie. Materi bisa disiapkan atau
dibicarakan dengan pihak Total E&P Indonesie.
• Teknik pengambilan gambar langsung (shooting) dilengkapi dengan penggalan film/dokumentasi
(stock footage), penyampaian alur memakai tekhnik narasi (tanpa Host), penyampaian kisah
dengan cara interview (tidak langsung) dengan mempersiapkan dan menunjukkan naskah/script
sebelumnya kepada si tokoh/pengisi visual.
• Untuk informasi baku dan resmi melibatkan narasumber dari Tokoh/ pejabat/ pengurus dari
Instansi terkait.
• Prioritas penayangan dilakukan di stasiun TV lokal dengan mempertimbangkan TV lokal masih
banyak membutuhan variasi program namun juga ditawarkan ke TV swasta nasional.
• Daftar kandidat TV Lokal : B Channel, Daii TV Jakarta, Daii TV Medan, Megaswara Bogor, TV3
Jakarta, Esa TV Bengkulu, Padang TV, Yogya TV, Elsinta TV, STC Bandung, grup Sakti TV Jawa Timur,
Bali TV, kemungkinan bekerjasama dengan Radar Group (memiliki 70 asosiasi TV Lokal)
5
7. Konsep Kreatif
Tayangan akan dibagi menjadi 3 segment utama
1. Segment #1 - Pembuka (5-10%)
- Contoh pada Episode “Ritual dan “lelaku” dibalik pertunjukan Wayang”
VISUAL SOUND /EFFECT NARATTION/VOICE OVER
Tampak samar dari samping
wajah sang Dalang yang
diselimuti asap tipis dari dupa.
Latar belakang pencahayaan
minim cenderung gelap –
suasana beraorama “sakral-
mistis”
Suara gending dari gamelan
Jawa, low volume
…Ini bukan bagian dari salah satu
adegan yang biasa kita lihat pada
film Indonesia ber-genre
misteri….
6
8. Konsep Kreatif
2. Segment #2 – Isi (80-90%)
- Contoh pada Episode “Ritual dan “lelaku” dibalik pertunjukan Wayang”
VISUAL SOUND / EFFECT NARATTION/VOICE OVER
Sang Dalang tengah
menceritakan urutan “prosesi
ritual” yang wajib dilakukan.
Natural – suara dari sekeliling
lokasi
*suara sang dalang*
3. Segment #3 – Penutup (5- 10%)
- Dapat berupa testimonial tentang manfaat yang didapat dari Program yang dilaksanakan
oleh Yayasan Bhakti TOTAL Bagi Indonesia Lestari
VISUAL SOUND / EFFECT NARATTION/VOICE OVER
Testimoni dari Ketua PEPADI mengenai
nilai positif dari kontribusi yang diberikan
oleh Yayasan demi kelestarian Wayang
Soft music *suara sang Ketua PEPADI*
7
9. Konsep Kerja
• Februari – pertengahan Maret 2012
Administratif (pengajuan proposal, kontrak kerja, kerangka dan waktu kerja)
• Maret 2012
Pengembangan materi/isi, Riset (narasumber,lokasi,data, konfirmasi kesediaan),
Pengembangan Desain Produksi (Storyline, script, jadwal produksi)
• April 2012
Produksi (Shooting, Editing, Recording, Mixing), Blocking Agreement (kesepakatan
biaya dan waktu penayangan dengan pihak TV Lokal)
• Mei 2012
Penayangan
Detail akan dibuat dalam bentuk Tabel pada kesempatan berikutnya.
8
10. Penutup
Total E&P Indonesie memiliki 5 (lima) program Corporate Social Responsibility, yaitu
1. Pendanaan bagi Pendidikan dan Penelitian
2. Program Bagi Kesehatan dan Nutrisi
3. Program bagi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pembangunan Kapasitas,
4. Program bagi Lingkungan Hidup dan Energi Alternatif
5. Pendirian Yayasan Bhakti Total Bagi Indonesia Lestari yang bertujuan untuk melestarikan,
mengembangkan dan mempromosikan warisan budaya Nusantara.
Khusus pada program nomor 5; salah satu program yang dijalankan oleh Yayasan Bhakti TOTAL Bagi
Indonesia Lestari adalah Pelestarian Wayang dan ini cakupan kegiatannya begitu luas. Untuk itu hasil dari
produksi film dokumenter ini tidak saja semata sebagai sebuah “output” yang difungsikan untuk
pendidikan mengenai pewayangan Indonesia namun dapat dimanfaat sebagai sarana untuk menunjuang
kegiatan publikasi (internal – eksternal) baik bertujuan pencitraan perusahaan, pelengkapan laporan
tahunan maupun untuk bergama keperluan lainnya.
Selain itu keterlibatan berbagai pihak dalam “memperkaya” isi dari tampilan spt. tokoh dalang, pengurus
PEPADI, pejabat dari instansi terkait maupun pemerhatia sini pewayangan akan semakin mempererat
hubungan industrial antara Total E&P Indonesie dengan para pemangku kepentingan/stakeholder
(masyarakat umum maupun tertentu (seniman,pemerhati seni), pemerintah dan industri/Stasiun TV).