SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 30
LOGIKA
Tenia wahyuningrum
Bahan kuliah matematika diskrit
http://st3telkom.ac.id
Bagian II
Bikondisional (Bi-implikasi)
2
Bentuk proposisi: “p jika dan hanya jika q”
Notasi: p q
p q p q
T T T
T F F
F T F
F F T
p q (p q) (q p).
3
p q p q p q q p (p q) (q p)
T T T T T T
T F F F T F
F T F T F F
F F T T T T
Dengan kata lain, pernyataan “p jika dan hanya jika q”
dapat dibaca “Jika p maka q dan jika q maka p”.
4
Cara-cara m enyatakan bikondisional p q:
(a) p jika dan hanya jika q.
(b) p adalah syarat perlu dan cukup untuk q.
(c) Jika p m aka q, dan sebaliknya.
(d) p iff q
5
Contoh 22. Proposisi m ajem uk berikut adalah bi-
im plikasi:
(a) 1 + 1 = 2 jika dan hanya jika 2 + 2 = 4.
(b) Syarat cukup dan syarat perlu agar hari hujan
adalah kelem baban udara tinggi.
(c) Jika anda orang kaya m aka anda m em punyai
banyak uang, dan sebaliknya.
(d) Bandung terletak di Jawa Barat iff Jawa Barat
adalah sebuah propinsi di Indonesia.
6
C ontoh 23. T uliskan setiap proposisi berikut ke dalam bentuk “ p jika dan
hanya jika q”:
(a) Jika udara di luar panas m aka anda m em beli es krim , dan jika
anda m em beli es krim m aka udara di luar panas.
(b) Syarat cukup dan perlu agar anda m em enangkan pertandingan
adalah anda m elakukan banyak latihan.
(c) A nda naik jabatan jika anda punya koneksi, dan anda punya
koneksi jika anda naik jabatan.
(d) Jika anda lam a m enonton televisi m aka m ata anda lelah, begitu
sebaliknya.
(e) K ereta api datang terlam bat tepat pada hari-hari ketika saya
m em butuhkannya.
Penyelesaian :
(a) A nda m em beli es krim jika dan hanya jika udara di luar panas.
(b) A anda m em enangkan pertandingan jika dan hanya jika anda
m elakukan banyak latihan.
(c) A nda naik jabatan jika dan hanya jika anda punya koneksi.
(d) M ata anda lelah jika dan hanya jika anda lam a m enonton televisi.
(e) K ereta api datang terlam bat jika dan hanya jika saya
m em butuhkan kereta hari itu.
7
 Bila dua proposisi majemuk yang ekivalen
di-bikondisionalkan, maka hasilnya adalah
tautologi (hasilnya benar untuk semua
kasus).
Teorema:
 Dua buah proposisi majemuk, P(p, q, ..) dan
Q(p, q, ..) disebut ekivalen secara logika,
dilambangkan dengan P(p, q, …) Q(p, q,
…), jika P Q adalah tautologi.
Soal latihan 3
8
Sebagian besar orang percaya bahwa harimau Jawa
sudah lama punah. Tetapi, pada suatu hari Amir
membuat pernyataan-pernyataan kontroversial sebagai
berikut:
(a) Saya melihat harimau di hutan.
(b) Jika saya melihat harimau di hutan, maka saya juga
melihat srigala.
Misalkan kita diberitahu bahwa Amir kadang-kadang
suka berbohong dan kadang-kadang jujur. Gunakan
tabel kebenaran untuk memeriksa apakah Amir benar-
benar melihat harimau di hutan?
Penyelesaian soal latihan 3
9
(a) Saya melihat harimau di hutan.
(b) Jika saya melihat harimau di hutan, maka saya
juga melihat srigala.
Misalkan
p : Amir melihat harimau di hutan
q : Amir melihat srigala
Pernyataan untuk (a): p
Pernyataan untuk (b): p q
10
Tabel kebenaran p dan p q
p q p q
T T T
T F F
F T T
F F T
Kasus 1: Amir dianggap berbohong, maka apa yang dikatakan
Amir itu keduanya salah ( p salah, q salah)
Kasus 2: Amir dianggap jujur, maka apa yang dikatakan Amir
itu keduanya benar (p benar, q benar).
Tabel menunjukkan bahwa mungkin bagi p dan p q benar,
tetapi tidak mungkin keduanya salah. Ini berarti Amir
mengatakan yang sejujurnya, dan kita menyimpulkan bahwa
Amir memang benar melihat harimau di hutan.
Soal latihan 4
11
[LIU85] Sebuah pulau didiami oleh dua suku asli.
Penduduk suku pertama selalu mengatakan hal
yang benar, sedangkan penduduk dari suku lain
selalu mengatakan kebohongan. Anda tiba di
pulau ini dan bertanya kepada seorang
penduduk setempat apakah di pulau tersebut
ada emas atau tidak. Ia menjawab, “Ada emas
di pulau ini jika dan hanya jika saya selalu
mengatakan kebenaran”. Apakah ada emas di
pulau tersebut?
Penyelesaian soal latihan 4
12
Ada emas di pulau ini jika dan hanya jika saya selalu
mengatakan kebenaran
Misalkan
p : saya selalu menyatakan kebenaran
q : ada emas di pulau ini
Ekspresi logika: p q
Tinjau dua kemungkinan kasus:
Kasus 1, orang yang memberi jawaban adalah orang
dari suku yang selalu menyatakan hal yang benar.
Kasus 2, orang yang memberi jawaban adalah orang
13
Kasus 1: orang tersebut selalu menyatakan hal yang benar. Ini
berarti p benar, dan jawabannya terhadap pertanyaan kita pasti
juga benar, sehingga pernyataan bi-implikasi tersebut bernilai
benar. Dari Tabel bi-implikasi kita melihat bahwa bila p benar
dan p q benar, maka q harus benar. Jadi, ada emas di pulau
tersebut adalah benar.
Kasus 2: orang tersebut selalu menyatakan hal yang bohong. Ini
berarti p salah, dan jawabannya terhadap pertanyaan kita pasti
juga salah, sehingga pernyataan bi-implikasi tersebut salah.
Dari Tabel bi-implikasi kita melihat bahwa bila p salah dan p q
salah, maka q harus benar. Jadi, ada emas di pulau tersebut
adalah benar.
Dari kedua kasus, kita selalu berhasil menyimpulkan
bahwa ada emas di pulau tersebut, meskipun kita
tidak dapat memastikan dari suku mana orang
tersebut.
14
Argum en
Argum en adalah suatu deret proposisi yang dituliskan sebagai
p1
p2

pn
q
yang dalam hal ini, p1, p2, … , pn disebut hipotesis (atau prem is),
dan q disebut konklusi.
Argum en ada yang sahih (valid) dan palsu (invalid).
15
Definisi. Sebuah argum en dikatakan sahih jika konklusi
benar bilam ana sem ua hipotesisnya benar; sebaliknya
argum en dikatakan palsu (fallacy atau invalid).
Jika argum en sahih, m aka kadang-kadang kita m engatakan
bahwa secara logika konklusi m engikuti hipotesis atau
sam a dengan m em perlihatkan bahwa im plikasi
(p1 p2 pn) q
adalah benar (yaitu, sebuah tautologi). Argum en yang
palsu m enunjukkan proses penalaran yang tidak benar.
16
Contoh 1
Perlihatkan bahwa argumen berikut:
Jika air laut surut setelah gempa di laut, maka
tsunami datang. Air laut surut setelah gempa di
laut. Karena itu tsunami datang.
adalah sahih.
Penyelesaian:
Misalkan:
p : Air laut surut setelah gempa di laut
q : Tsunami datang:
Argumen:
p q
p
q
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk membuktikan kesahihan
argumen ini.
17
Cara 1: Bentuklah tabel kebenaran untuk p, q, dan p q
p q p q
T T T (baris 1)
T F F (baris 2)
F T T (baris 3)
F F T (baris 4)
Argumen dikatakan sahih jika semua hipotesisnya benar, maka
konklusinya benar. Kita periksa apabila hipotesis p dan p q
benar, maka konklusi q juga benar sehingga argumen dikatakan
benar. Periksa tabel, p dan p q benar secara bersama-sama pada
baris 1. Pada baris 1 ini q juga benar. Jadi, argumen di atas sahih.
18
C ara 2: Perlihatkan dengan tabel kebenaran apakah
[ p (p q) ] q
m erupakan tautologi. T abel 1.16 m em perlihatkan bahw a [ p (p q) ] q suatu
tautologi, sehingga argum en dikatakan sahih.
T ab el 1.16 [ p (p q) ] q adalah tautologi
p q p q p (p q) [ p (p q) ] q
T T T T T
T F F F T
F T T F T
F F T F T
Perhatikanlah bahw a penarikan kesim pulan di dalam argum en ini m enggunakan m odus
ponen. Jadi, k ita kita juga telah m em perlihatkan bahw a m odus ponen adalah argm en yang
sahih. 
19
C ontoh 2:
Perlihatkan bahw a penalaran pada argum en berikut:
“Jika air laut surut setelah gem pa di laut, m aka tsunam i datang.
Tsunam i datang. Jadi, air laut surut setelah gem pa di laut”
tidak benar, dengan kata lain argum ennya palsu.
Penyelesaian:
A rgum en di atas berbentuk
p q
q
p
D ari tabel tam pak bahw a hipotesis q dan p q benar pada
baris ke-3, tetapi pada baris 3 ini konklusi p salah. Jadi,
argum en tersebut tidak sahih atau palsu, sehingga penalaran
m enjadi tidak benar.
p q p q
T T T (baris 1)
T F F (baris 2)
F T T (baris 3)
F F T (baris 4)
20
Contoh 3:
Periksa kesahihan argumen berikut ini:
Jika 5 lebih kecil dari 4, maka 5 bukan bilangan prima.
5 tidak lebih kecil dari 4.
5 adalah bilangan prima
Penyelesaian:
M isalkan p : 5 lebih kecil dari 4
q: 5 adalah bilangan prima.
Argumen:
p ~q
~p
q
Tabel memperlihatkan tabel kebenaran untuk kedua hipotesis dan
konklusi tersebut. Baris ke-3 dan ke-4 pada tabel tersebut adalah baris di
mana p ~q dan ~ p benar secara bersama-sama, tetapi pada baris ke-4
konklusi q salah (meskipun pada baris ke-3 konklusi q benar). Ini
berarti argumen tersebut palsu.
p q ~ q p ~q ~p
T T F F F
T F T T F
F T F T T
F F T T T
21
Perhatikanlah bahwa meskipun konklusi dari argumen
tersebut kebetulan merupakan pernyataan yang benar (“5
adalah bilangan prima” adalah benar),
tetapi konklusi dari argumen ini tidak sesuai dengan bukti
bahwa argumen tersebut palsu. 
Beberapa argumen yang sudah
terbukti sahih22
1. Modus ponen
p q
p
---------------
q
23
2. Modus tollen
p q
~q
---------------
~ p
24
3. Silogisme disjungtif
p q
~p
---------------
q
25
4. Simplifikasi
p q
---------------
p
26
5. Penjumlahan
p
---------------
p q
27
6. Konjungsi
p
q
---------------
p q
Aksioma, Teorema, Lemma, Corollary
28
A ksiom a adalah proposisi yang diasum sikan benar.
A ksiom a tidak m em erlukan pem buktian kebenaran lagi.
Contoh-contoh aksiom a:
(a) U ntuk sem ua bilangan real x dan y, berlaku x + y = y +
x (hukum kom utatif penjum lahan).
(b) Jika diberikan dua buah titik yang berbe da, m aka
hanya ada satu garis lurus yang m elalui dua buah titik
tersebut.
Teorem a adalah proposisi yang sudah terbukti benar.
Bentuk khusus dari teorem a adalah lem m a dan corolarry.
29
C ontoh-contoh teorem a:
a. Jika dua sisi dari sebuah segitiga sam a panjang, m aka
sudut yang berlaw anan dengan sisi tersebut sam a besar.
b. U ntuk sem ua bilangan real x, y, dan z, jika x y dan y
z, m aka x z (hukum transitif).
C ontoh corollary:
Jika sebuah segitiga adalah sam a sisi, m aka segitiga
tersebut sam a sudut.
C orollary ini m engikuti teorem a (a) di atas.
C ontoh lem m a:
Jika n adalah bilangan bulat positif, m aka n – 1 bilangan
positif atau n – 1 = 0.
Istilah-istilah
30
 logika
 proposisi
 pernyataan
 konjungsi
 disjungsi
 disjungsi eksklusif
 negasi
 tautologi
 kontradiksi
 implikasi/kondisional
 biimplikasi
 konvers
 invers
 kontraposisi
 aksioma
 teorema
 lemma
 corollary

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaTaufik_Yui
 
Metode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaMetode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaDidik Sadianto
 
proposisi majemuk & Tautologi
 proposisi majemuk & Tautologi proposisi majemuk & Tautologi
proposisi majemuk & TautologiHuzairi Zairi
 
Binomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialBinomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialHeni Widayani
 
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)KuliahKita
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifAyuk Wulandari
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianFahrul Usman
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05KuliahKita
 
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenTabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenarlanridfan farid
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuanRudi Wicaksana
 
Proposisi Logika Informatika
Proposisi Logika InformatikaProposisi Logika Informatika
Proposisi Logika InformatikaDeviGayatri
 
Logika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiLogika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiSari Fauziah
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03KuliahKita
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuRaden Maulana
 
Logika Perguruan Tinggi: Bab 4 Metoda Deduksi
Logika Perguruan Tinggi:  Bab 4 Metoda DeduksiLogika Perguruan Tinggi:  Bab 4 Metoda Deduksi
Logika Perguruan Tinggi: Bab 4 Metoda Deduksimiftahulive
 

Mais procurados (20)

8 logika predikat
8  logika predikat8  logika predikat
8 logika predikat
 
Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika Matematika
 
Metode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaMetode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematika
 
proposisi majemuk & Tautologi
 proposisi majemuk & Tautologi proposisi majemuk & Tautologi
proposisi majemuk & Tautologi
 
Binomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialBinomial dan Multinomial
Binomial dan Multinomial
 
Kuantor
 Kuantor Kuantor
Kuantor
 
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenTabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
Proposisi Logika Informatika
Proposisi Logika InformatikaProposisi Logika Informatika
Proposisi Logika Informatika
 
Logika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisiLogika matematika kalkulus proposisi
Logika matematika kalkulus proposisi
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
Logika Perguruan Tinggi: Bab 4 Metoda Deduksi
Logika Perguruan Tinggi:  Bab 4 Metoda DeduksiLogika Perguruan Tinggi:  Bab 4 Metoda Deduksi
Logika Perguruan Tinggi: Bab 4 Metoda Deduksi
 

Semelhante a Logika lanjutan (20)

Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
2. logika
2. logika 2. logika
2. logika
 
INFERENSI_LOGIKA.pdf
INFERENSI_LOGIKA.pdfINFERENSI_LOGIKA.pdf
INFERENSI_LOGIKA.pdf
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
logika.pdf
logika.pdflogika.pdf
logika.pdf
 
1. Logika Matematika.pdf
1. Logika Matematika.pdf1. Logika Matematika.pdf
1. Logika Matematika.pdf
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika inf
Logika infLogika inf
Logika inf
 
2 proposisi
2 proposisi2 proposisi
2 proposisi
 
Materi logika informatika
Materi logika informatikaMateri logika informatika
Materi logika informatika
 
Logika (logic)
Logika (logic)Logika (logic)
Logika (logic)
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
 
metoda deduksi
metoda deduksimetoda deduksi
metoda deduksi
 
Mtk diskrit
Mtk diskritMtk diskrit
Mtk diskrit
 
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.ITLogika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
 
Ai 3
Ai 3Ai 3
Ai 3
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 

Mais de Tenia Wahyuningrum (20)

Measuring User Experience
Measuring User ExperienceMeasuring User Experience
Measuring User Experience
 
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCIPopulasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
 
10th heuristic evaluation
10th heuristic evaluation10th heuristic evaluation
10th heuristic evaluation
 
Good vs bad design
Good vs bad designGood vs bad design
Good vs bad design
 
Media sosial untuk pembelajaran
Media sosial untuk pembelajaranMedia sosial untuk pembelajaran
Media sosial untuk pembelajaran
 
4th human factors (2)
4th human factors (2)4th human factors (2)
4th human factors (2)
 
Human factors
Human factorsHuman factors
Human factors
 
Historical Context of HCI
Historical Context of HCIHistorical Context of HCI
Historical Context of HCI
 
Trends in Human Computer Interaction
Trends in Human Computer InteractionTrends in Human Computer Interaction
Trends in Human Computer Interaction
 
Good data, for better life
Good data, for better lifeGood data, for better life
Good data, for better life
 
Teori pnp
Teori pnpTeori pnp
Teori pnp
 
Plagiarisme
PlagiarismePlagiarisme
Plagiarisme
 
Struktur data & computer trends 2015 2016
Struktur data & computer trends 2015 2016Struktur data & computer trends 2015 2016
Struktur data & computer trends 2015 2016
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Research method
Research methodResearch method
Research method
 
Basic research
Basic researchBasic research
Basic research
 
Pengenalan android
Pengenalan androidPengenalan android
Pengenalan android
 
Mobile programming pendahuluan
Mobile programming pendahuluanMobile programming pendahuluan
Mobile programming pendahuluan
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Public speaking
Public speakingPublic speaking
Public speaking
 

Último

1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsBismaAdinata
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptxHalomoanHutajulu3
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 

Último (20)

1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 

Logika lanjutan

  • 1. LOGIKA Tenia wahyuningrum Bahan kuliah matematika diskrit http://st3telkom.ac.id Bagian II
  • 2. Bikondisional (Bi-implikasi) 2 Bentuk proposisi: “p jika dan hanya jika q” Notasi: p q p q p q T T T T F F F T F F F T p q (p q) (q p).
  • 3. 3 p q p q p q q p (p q) (q p) T T T T T T T F F F T F F T F T F F F F T T T T Dengan kata lain, pernyataan “p jika dan hanya jika q” dapat dibaca “Jika p maka q dan jika q maka p”.
  • 4. 4 Cara-cara m enyatakan bikondisional p q: (a) p jika dan hanya jika q. (b) p adalah syarat perlu dan cukup untuk q. (c) Jika p m aka q, dan sebaliknya. (d) p iff q
  • 5. 5 Contoh 22. Proposisi m ajem uk berikut adalah bi- im plikasi: (a) 1 + 1 = 2 jika dan hanya jika 2 + 2 = 4. (b) Syarat cukup dan syarat perlu agar hari hujan adalah kelem baban udara tinggi. (c) Jika anda orang kaya m aka anda m em punyai banyak uang, dan sebaliknya. (d) Bandung terletak di Jawa Barat iff Jawa Barat adalah sebuah propinsi di Indonesia.
  • 6. 6 C ontoh 23. T uliskan setiap proposisi berikut ke dalam bentuk “ p jika dan hanya jika q”: (a) Jika udara di luar panas m aka anda m em beli es krim , dan jika anda m em beli es krim m aka udara di luar panas. (b) Syarat cukup dan perlu agar anda m em enangkan pertandingan adalah anda m elakukan banyak latihan. (c) A nda naik jabatan jika anda punya koneksi, dan anda punya koneksi jika anda naik jabatan. (d) Jika anda lam a m enonton televisi m aka m ata anda lelah, begitu sebaliknya. (e) K ereta api datang terlam bat tepat pada hari-hari ketika saya m em butuhkannya. Penyelesaian : (a) A nda m em beli es krim jika dan hanya jika udara di luar panas. (b) A anda m em enangkan pertandingan jika dan hanya jika anda m elakukan banyak latihan. (c) A nda naik jabatan jika dan hanya jika anda punya koneksi. (d) M ata anda lelah jika dan hanya jika anda lam a m enonton televisi. (e) K ereta api datang terlam bat jika dan hanya jika saya m em butuhkan kereta hari itu.
  • 7. 7  Bila dua proposisi majemuk yang ekivalen di-bikondisionalkan, maka hasilnya adalah tautologi (hasilnya benar untuk semua kasus). Teorema:  Dua buah proposisi majemuk, P(p, q, ..) dan Q(p, q, ..) disebut ekivalen secara logika, dilambangkan dengan P(p, q, …) Q(p, q, …), jika P Q adalah tautologi.
  • 8. Soal latihan 3 8 Sebagian besar orang percaya bahwa harimau Jawa sudah lama punah. Tetapi, pada suatu hari Amir membuat pernyataan-pernyataan kontroversial sebagai berikut: (a) Saya melihat harimau di hutan. (b) Jika saya melihat harimau di hutan, maka saya juga melihat srigala. Misalkan kita diberitahu bahwa Amir kadang-kadang suka berbohong dan kadang-kadang jujur. Gunakan tabel kebenaran untuk memeriksa apakah Amir benar- benar melihat harimau di hutan?
  • 9. Penyelesaian soal latihan 3 9 (a) Saya melihat harimau di hutan. (b) Jika saya melihat harimau di hutan, maka saya juga melihat srigala. Misalkan p : Amir melihat harimau di hutan q : Amir melihat srigala Pernyataan untuk (a): p Pernyataan untuk (b): p q
  • 10. 10 Tabel kebenaran p dan p q p q p q T T T T F F F T T F F T Kasus 1: Amir dianggap berbohong, maka apa yang dikatakan Amir itu keduanya salah ( p salah, q salah) Kasus 2: Amir dianggap jujur, maka apa yang dikatakan Amir itu keduanya benar (p benar, q benar). Tabel menunjukkan bahwa mungkin bagi p dan p q benar, tetapi tidak mungkin keduanya salah. Ini berarti Amir mengatakan yang sejujurnya, dan kita menyimpulkan bahwa Amir memang benar melihat harimau di hutan.
  • 11. Soal latihan 4 11 [LIU85] Sebuah pulau didiami oleh dua suku asli. Penduduk suku pertama selalu mengatakan hal yang benar, sedangkan penduduk dari suku lain selalu mengatakan kebohongan. Anda tiba di pulau ini dan bertanya kepada seorang penduduk setempat apakah di pulau tersebut ada emas atau tidak. Ia menjawab, “Ada emas di pulau ini jika dan hanya jika saya selalu mengatakan kebenaran”. Apakah ada emas di pulau tersebut?
  • 12. Penyelesaian soal latihan 4 12 Ada emas di pulau ini jika dan hanya jika saya selalu mengatakan kebenaran Misalkan p : saya selalu menyatakan kebenaran q : ada emas di pulau ini Ekspresi logika: p q Tinjau dua kemungkinan kasus: Kasus 1, orang yang memberi jawaban adalah orang dari suku yang selalu menyatakan hal yang benar. Kasus 2, orang yang memberi jawaban adalah orang
  • 13. 13 Kasus 1: orang tersebut selalu menyatakan hal yang benar. Ini berarti p benar, dan jawabannya terhadap pertanyaan kita pasti juga benar, sehingga pernyataan bi-implikasi tersebut bernilai benar. Dari Tabel bi-implikasi kita melihat bahwa bila p benar dan p q benar, maka q harus benar. Jadi, ada emas di pulau tersebut adalah benar. Kasus 2: orang tersebut selalu menyatakan hal yang bohong. Ini berarti p salah, dan jawabannya terhadap pertanyaan kita pasti juga salah, sehingga pernyataan bi-implikasi tersebut salah. Dari Tabel bi-implikasi kita melihat bahwa bila p salah dan p q salah, maka q harus benar. Jadi, ada emas di pulau tersebut adalah benar. Dari kedua kasus, kita selalu berhasil menyimpulkan bahwa ada emas di pulau tersebut, meskipun kita tidak dapat memastikan dari suku mana orang tersebut.
  • 14. 14 Argum en Argum en adalah suatu deret proposisi yang dituliskan sebagai p1 p2  pn q yang dalam hal ini, p1, p2, … , pn disebut hipotesis (atau prem is), dan q disebut konklusi. Argum en ada yang sahih (valid) dan palsu (invalid).
  • 15. 15 Definisi. Sebuah argum en dikatakan sahih jika konklusi benar bilam ana sem ua hipotesisnya benar; sebaliknya argum en dikatakan palsu (fallacy atau invalid). Jika argum en sahih, m aka kadang-kadang kita m engatakan bahwa secara logika konklusi m engikuti hipotesis atau sam a dengan m em perlihatkan bahwa im plikasi (p1 p2 pn) q adalah benar (yaitu, sebuah tautologi). Argum en yang palsu m enunjukkan proses penalaran yang tidak benar.
  • 16. 16 Contoh 1 Perlihatkan bahwa argumen berikut: Jika air laut surut setelah gempa di laut, maka tsunami datang. Air laut surut setelah gempa di laut. Karena itu tsunami datang. adalah sahih. Penyelesaian: Misalkan: p : Air laut surut setelah gempa di laut q : Tsunami datang: Argumen: p q p q Ada dua cara yang dapat digunakan untuk membuktikan kesahihan argumen ini.
  • 17. 17 Cara 1: Bentuklah tabel kebenaran untuk p, q, dan p q p q p q T T T (baris 1) T F F (baris 2) F T T (baris 3) F F T (baris 4) Argumen dikatakan sahih jika semua hipotesisnya benar, maka konklusinya benar. Kita periksa apabila hipotesis p dan p q benar, maka konklusi q juga benar sehingga argumen dikatakan benar. Periksa tabel, p dan p q benar secara bersama-sama pada baris 1. Pada baris 1 ini q juga benar. Jadi, argumen di atas sahih.
  • 18. 18 C ara 2: Perlihatkan dengan tabel kebenaran apakah [ p (p q) ] q m erupakan tautologi. T abel 1.16 m em perlihatkan bahw a [ p (p q) ] q suatu tautologi, sehingga argum en dikatakan sahih. T ab el 1.16 [ p (p q) ] q adalah tautologi p q p q p (p q) [ p (p q) ] q T T T T T T F F F T F T T F T F F T F T Perhatikanlah bahw a penarikan kesim pulan di dalam argum en ini m enggunakan m odus ponen. Jadi, k ita kita juga telah m em perlihatkan bahw a m odus ponen adalah argm en yang sahih. 
  • 19. 19 C ontoh 2: Perlihatkan bahw a penalaran pada argum en berikut: “Jika air laut surut setelah gem pa di laut, m aka tsunam i datang. Tsunam i datang. Jadi, air laut surut setelah gem pa di laut” tidak benar, dengan kata lain argum ennya palsu. Penyelesaian: A rgum en di atas berbentuk p q q p D ari tabel tam pak bahw a hipotesis q dan p q benar pada baris ke-3, tetapi pada baris 3 ini konklusi p salah. Jadi, argum en tersebut tidak sahih atau palsu, sehingga penalaran m enjadi tidak benar. p q p q T T T (baris 1) T F F (baris 2) F T T (baris 3) F F T (baris 4)
  • 20. 20 Contoh 3: Periksa kesahihan argumen berikut ini: Jika 5 lebih kecil dari 4, maka 5 bukan bilangan prima. 5 tidak lebih kecil dari 4. 5 adalah bilangan prima Penyelesaian: M isalkan p : 5 lebih kecil dari 4 q: 5 adalah bilangan prima. Argumen: p ~q ~p q Tabel memperlihatkan tabel kebenaran untuk kedua hipotesis dan konklusi tersebut. Baris ke-3 dan ke-4 pada tabel tersebut adalah baris di mana p ~q dan ~ p benar secara bersama-sama, tetapi pada baris ke-4 konklusi q salah (meskipun pada baris ke-3 konklusi q benar). Ini berarti argumen tersebut palsu. p q ~ q p ~q ~p T T F F F T F T T F F T F T T F F T T T
  • 21. 21 Perhatikanlah bahwa meskipun konklusi dari argumen tersebut kebetulan merupakan pernyataan yang benar (“5 adalah bilangan prima” adalah benar), tetapi konklusi dari argumen ini tidak sesuai dengan bukti bahwa argumen tersebut palsu. 
  • 22. Beberapa argumen yang sudah terbukti sahih22 1. Modus ponen p q p --------------- q
  • 23. 23 2. Modus tollen p q ~q --------------- ~ p
  • 24. 24 3. Silogisme disjungtif p q ~p --------------- q
  • 28. Aksioma, Teorema, Lemma, Corollary 28 A ksiom a adalah proposisi yang diasum sikan benar. A ksiom a tidak m em erlukan pem buktian kebenaran lagi. Contoh-contoh aksiom a: (a) U ntuk sem ua bilangan real x dan y, berlaku x + y = y + x (hukum kom utatif penjum lahan). (b) Jika diberikan dua buah titik yang berbe da, m aka hanya ada satu garis lurus yang m elalui dua buah titik tersebut. Teorem a adalah proposisi yang sudah terbukti benar. Bentuk khusus dari teorem a adalah lem m a dan corolarry.
  • 29. 29 C ontoh-contoh teorem a: a. Jika dua sisi dari sebuah segitiga sam a panjang, m aka sudut yang berlaw anan dengan sisi tersebut sam a besar. b. U ntuk sem ua bilangan real x, y, dan z, jika x y dan y z, m aka x z (hukum transitif). C ontoh corollary: Jika sebuah segitiga adalah sam a sisi, m aka segitiga tersebut sam a sudut. C orollary ini m engikuti teorem a (a) di atas. C ontoh lem m a: Jika n adalah bilangan bulat positif, m aka n – 1 bilangan positif atau n – 1 = 0.
  • 30. Istilah-istilah 30  logika  proposisi  pernyataan  konjungsi  disjungsi  disjungsi eksklusif  negasi  tautologi  kontradiksi  implikasi/kondisional  biimplikasi  konvers  invers  kontraposisi  aksioma  teorema  lemma  corollary