SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Nama: Khansa Asikasari
NPM: 1306375241
LTM 1/Kolaborasi Kesehatan/Kelompok 4/Soal Nomor 8-9
Fakultas Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kesepakatan Kerja Ontario Medical Association memberikan definisi berikut mengenai
hubungan kolaboratif; Sebuah hubungan kolaboratif memerlukan tenaga medis menggunakan
keterampilan yang lengkap untuk bekerja sama dalam memberikan perawatan kepada
pasien berdasarkan prinsip saling percaya, menghormati, dan memahami masing- masing
keterampilan dan pengetahuan orang lain. Melibatkan pembagian peran dan tanggung
jawab yang disepakati bersama yang mungkin berbeda sesuai dengan karakter
profesi dan keahlian dari individu-individu. Hubungan harus bermanfaat bagi tenaga
medis dan pasien.1
Pengetahuan yang berbeda maupun yang sama antar profesi yang berbeda untuk bekerja
secara sinergis untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada setiap pasien dan untuk
meningkatkan akses ke berbagai pelayanan kesehatan yang komprehensif, berkualitas tinggi, dan
terapi yang efektif.1
Cara membangun kolaborasi tim kesehatan yang efektif2
:
 Memiliki tujuan dan sasaran yang jelas atas dasar komitmen bersama.
 Pembagian peran kepemimpinan.
 Keterbukaan dan saling mempercayai antar anggota tim.
 Saling memahami dan menerima keilmuan masing-masing.
 Anggota tim selalu mendukung keputusan, prosedur dan pengawasan yang dibuat
bersama-sama.
 Konflik yang terjadi diselesaikan dengan jalan konsensus, bersifat konstruktif
dan menerapkan pendekatan menang-menang (win-win approach).
 Tim dapat mengelola peningkatan penghargaan individu (individual self esteem).
 Kegiatan tim tidak hanya berfokus pada hasil tetapi juga pada pada proses dan isi.
 Tim memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan
dengan baik.
 Kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan dengan baik.
Inti dari suatu hubungan kolaborasi adalah adanya perasaan saling ketergantungan
(interdepensasi) untuk kerjasama dan bekerjasama.3
Cara mempertahankan kolaborasi tim
kesehatan yang efektif3
:
 Komunikasi yang dilakukan harus rutin
 Saling percaya
 Saling mendukung dan menghormati
 Harus dilakukan evaluasi secara berkala untuk perbaikan kedepannya
 Menghargai setiap pendapat & kontribusi semua anggota tim (tenaga kesehatan)
Sistem kesehatan menurut WHO adalah sebuah proses kumpulan berbagai faktor
kompleks yang berhubungan dalam suatu negara, yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan dan
kebutuhan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat pada setiap saat
diutuhkan. Dalam sebuah sistem harus terdapat unsur-unsur input, proses, output, feedback,
impact dan lingkungan. Sistem kesehatan yang telah di sahkan sesuai SK Menkes bahwa tujuan
yang pasti adalah meningkatkan derajat yang optimal dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan
yang sesuai dengan Pembukaan UUD 1945.
Pengembangan sistem kesehatan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1982 ketika
Departemen Kesehatan menyusun dokumen sistem kesehatan di Indonesia. Kemudian
Departemen Kesehatan RI pada tahun 2004 ini telah melakukan suatu “penyesuaian” terhadap
SKN 1982. Didalam dokumen dikatakan bahwa Sistem Kesehatan Nasional (SKN ) didefinisikan
sebagai suatu tatanan yang menghimpun upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling
mendukung , guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan
kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945. (Depkes RI; 2004).4
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan
kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna
menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan
kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945.
Sistem Kesehatan Nasional perlu dilaksanakan dalam konteks Pembangunan Kesehatan
secara keseluruhan dengan mempertimbangkan determinan sosial, seperti: kondisi kehidupan
sehari-hari, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, distribusi kewenangan, keamanan, sumber
daya, kesadaran masyarakat, dan kemampuan tenaga kesehatan mengatasi masalah tersebut.
Sistem Kesehatan Nasional disusun dengan memperhatikan pendekatan revitalisasi pelayanan
kesehatan dasar yang meliputi:
1. Cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan merata,
2. Pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak kepada rakyat,
3. Kebijakan pembangunan kesehatan, dan
4. Kepemimpinan. SKN juga disusun dengan memperhatikan inovasi/terobosan dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas, termasuk penguatan sistem
rujukan.
Sistem Kesehatan Nasional akan berfungsi baik untuk mencapai tujuannya apabila terjadi
Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergisme (KISS), baik antar pelaku, antar subsistem
SKN, maupun dengan sistem serta subsistem lain di luar SKN. Dengan tatanan ini, maka sistem
atau seluruh sektor terkait, seperti pembangunan prasarana, keuangan dan pendidikan perlu
berperan bersama dengan sektor kesehatan untuk mencapai tujuan nasional.
Tujuan Sistem Kesehatan Nasional adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh
semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah secara sinergis, berhasil
guna dan berdaya guna, hingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Landasan Sistem Kesehatan Nasional meliputi:
1. Landasan Idiil, yaitu Pancasila.
2. Landasan Konstitusional, yaitu UUD 1945, khususnya: Pasal 28 A, 28 H ayat (1) dan ayat (3),
serta Pasal 34 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 28 B ayat (2), Pasal 28 C ayat (1),
3. Landasan Operasional meliputi seluruh ketentuan peraturan perundangan yang berkaitan
dengan penyelenggaraan SKN dan pembangunan kesehatan.
Mengacu pada substansi perkembangan penyelenggaraan pembangunan kesehatan
dewasa ini serta pendekatan manajemen kesehatan tersebut diatas, maka subsistem yang
mempengaruhi pencapaian dan kinerja Sistem Kesehatan Nasional di Indonesia meliputi:
a. Upaya Kesehatan : Upaya kesehatan di Indonesia belum terselenggara secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Penyelenggaraan upaya kesehatan yang
bersifat peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), dan pemulihan (rehabilitasi)
masih dirasakan kurang. Memang jika kita pikirkan bahwa masalah Indonesia tidak
hanya masalah kesehatan bahkan lebih dari sekedar yang kita bayangkan, tapi jika tahu
bahwa dalam hal ini kita masih dalam proses dimana bagai sebuah ayunan yang mana
pasti akan menemukan titik temu dan kita dapat menunggu, tapi kapankah hal ini...kita
tunggu yang lebih baik. Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan menghimpun
seluruh potensi bangsa Indonesia.
b. Pembiayaan Kesehatan : Pembiayaan kesehatan di Indonesia masih rendah, yaitu
hanya rata-rata 2,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau rata-rata antara USD 12-18
per kapita per tahun. Persentase ini masih jauh dari anjuran Organisasi Kesehatan
Sedunia yakni paling sedikit 5% dari PDB per tahun. Sementara itu anggaran
pembangunan berbagai sektor lain belum sepenuhnya mendukung pembangunan
kesehatan. Pembiayaan kesehatan yang kuat, terintegrasi, stabil, dan berkesinambungan
memegang peran yang amat vital untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam
mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
c. SDM Kesehatan : Sebagai pelaksana upaya kesehatan, diperlukan sumber daya
manusia kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya, serta
terdistribusi secara adil dan merata, sesuai tututan kebutuhan pembangunan kesehatan.
Sumber Daya Manusia Kesehatan dalam pemerataannya masih belum merata, bahkan ada
beberapa puskesmas yang belum ada dokter, terutama di daerah terpencil. Bisa kita lihat,
rasio tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk masih rendah. Produksi dokter setiap
tahun sekitar 2.500 dokter baru, sedangkan rasio dokter terhadap jumlah penduduk
1:5000. Produksi perawat setiap tahun sekitar 40.000 perawat baru, dengan rasio terhadap
jumlah penduduk 1:2.850. Sedangkan produksi bidan setiap tahun sekitar 600 bidan baru,
dengan rasio terhadap jumlah penduduk 1:2.600. Namun daya serap tenaga kesehatan
oleh jaringan pelayanan kesehatan masih terbatas. Hal ini bisa menjadi refleksi bagi
Pemerintah dan tenaga medis, agar terciptanya pemerataan tenaga medis yang memadai.
d. Sumberdaya Obat, Perbekalan Kesehatan, dan Makanan : Meliputi berbagai
kegiatan untuk menjamin: aspek keamanan, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan makanan yang beredar; ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan
obat, terutama obat esensial; perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah dan
penyalahgunaan obat; penggunaan obat yang rasional; serta upaya kemandirian di bidang
kefarmasian melalui pemanfaatan sumber daya dalam negeri. Industri farmasi di
Indonesia saat ini cukup berkembang seiring waktu. Hanya dalam hal ini pengawasan
dalam produk dan obat yang ada. Perlunya ada tindakan yang tegas, ketat dalam hal ini.
e. Pemberdayaan Masyarakat : Sistem Kesehatan Nasional akan berfungsi optimal
apabila ditunjang oleh pemberdayaan masyarakat. Ini penting, agar masyarakat termasuk
swasta dapat mampu dan mau berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari partisipasi aktif
masyarakat. Dalam hal ini agar tercapainya Indonesia Sehat 2010 juga dibutuhkan.
Sayangnya pemberdayaan masyarakat dalam arti mengembangkan kesempatan yang
lebih luas bagi masyarakat dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan
tentang kesehatan masih dilaksanakan secara terbatas. Kecuali itu lingkup pemberdayaan
masyarakat masih dalam bentuk mobilisasi masyarakat. Sedangkan pemberdayaan
masyarakat dalam bentuk pelayanan, advokasi kesehatan serta pengawasan sosial dalam
program pembangunan kesehatan belum banyak dilaksanakan.
f. Manajemen Kesehatan : Meliputi: kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan,
hukum kesehatan, dan informasi kesehatan. Untuk menggerakkan pembangunan
kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan manajemen kesehatan.
Manajemen kesehatan sangatlah berpengaruh juga, karena dalam hal ini yang memanage
proses, tetapi keberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh
tersedianya data dan informasi kesehatan, dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan, dukungan hukum kesehatan serta administrasi kesehatan. Jika tidak
tersedianya hal ini maka bisa jadi proses manajemen akan terhambat/ bahkan tidak
berjalan. Sebenarnya, jika kita menengok sebentar bagaimana proses pemerintah bekerja,
selalu berusaha dan berupaya yang terbaik, baik juga tenaga medis. Hanya saja dalam
prosesnya terdapat sebuah kendala baik dalam SDM pribadi ataupun sebuah
pemerintahan itu. Bisa jadikan renungan bagaimana kita bisa membuat sebuah sistem
yang lebih baik dengan input-proses-dan output yang bisa menghasilkan sebuah
kebanggaan dan sebuah tujuan bersama.
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikembangkan di Indonesia merupakan
bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).7
SJSN ini diselenggarakan melalui
mekanisme Asuransi Kesehatan Sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan UU No. 40
tahun 2004 tentang SJSN.7
Tujuannya adalah agar semua penduduk Indonesia terlindungi dalam
sistem asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang
layak.7
Ujung tombak penyelenggara UKM strata pertama adalah Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas).6
Tiga fungsi utama Puskesmas6
:
 Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
 Pusat pemberdayaan masayarakat di bidang kesehatan
 Pusat pelayanan kesehatan di tingkat dasar
Sekurang-kurangnya ada enam jenis pelayanan tingkat dasar yang harus dilaksanakan
oleh Puskesmas6
:
 Promosi kesehatan
 Kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana
 Perbaikan gizi
 Kesehatan lingkungan
 Pemberantasan penyakit menular
 Pengobatan dasar
Mengacu pada enam jenis pelayanan tingkat dasar yang harus dilaksanakan oleh
Puskesmas, maka tentu akan terdapat kolaborasi tim kesehatan pada unit kesehatan masyarakat
(UKM) strata pertama tersebut.
Data UNDP 2003 menunjukkan bahwa Human Development Indeks (HDI) Indonesia
pada Posisi: 124 dari 187 Negara, Umur Harapan Hidup: 69.4 Tahun, Income Percapita: US$
3716, Jumlah Penduduk yang dihitung: 242.3 Juta orang.8
Masalah kesehatan di Indonesia;
derajat kesehatan manusia Indonesia masih rendah, kesehatan dipandang secara tradisional
sebagai konsumsi semata, upaya kesehatan tidak optimal, adanya jurang pemisah antara si kaya
dan si miskin dalam domain pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan sepertinya sering tidak
sebanding dengan mahalnya biaya yang dikeluarkan.
Suramnya wajah pelayanan kesehatan di Indonesia haruslah menjadi pelajaran bagi
semua pihak untuk memperbaiki kondisi tersebut. Harus ada perubahan pandangan dalam
upaya untuk hidup sehat. Semua elemen tenaga kesehatan (nakes) harus lebih peduli terhadap
kesehatan masyarakat.
Daftar Pustaka
1. Lingard, L., et al. 2004. “Communication failures in the operating room: an observational
classification of recurrent types and effects”. Journal of Qual Saf Health Care. 1-2.
2. Scott., Kenneth., Walker, Alen. 1995. Teams, Teamwork & Teambuilding: The Manager’s
Complete Guide to Teams in Organisations. Prentice Hall Intl.,Inc. Singapore.
3. Katzenbach, Jon R. dan Douglas K. Smith. 1993. The Wisdow of Teams: Creating the High-
Performance Organization. Harvard Business School Press & Mc Graw-Hill Inc. Boston, USA.
4. Trisnantoro, Laksono. 2011. Memahami Sistem Kesehatan. Online.
http://www.kebijakankesehatanindonesia.net/component/content/article/597-memahami-sistem-
kesehatan.html. (16 Februari 2014 pada pukul 20.45 WIB)
5. Depkes RI Jakarta. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Unduh.
http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/KEPMENKES_374-2009_TTG_SKN-2009.pdf. (16
Februari 2014 pada pukul 20.30 WIB)
6. Menkes RI. Tidak ada. Bab IV: Subsistem Upaya Kesehatan. Unduh.
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream/123456789/799/8/FSKN-BAB4-
SUBSISUPYAKES.pdf. (16 Februari 2014 pada pukul 20.18 WIB)
7. Tim Penyusun Bahan Sosialisasi dan Advokasi JKN. Tidak ada. Buku Pegangan Sosialisasi
Jaminan Kesehatan dan Sistem Jaminan Sosial Nasional. Unduh.
http://www.depkes.go.id/pdf.php?pg=JKN-SOSIALISASI-ISI_FA_REV. (17 Februari 2014
pada pukul 05.51 WIB)
8. Menkokesra RI. 2011. Human Development Index 2011. Unduh.
http://datakesra.menkokesra.go.id/sites/default/files/pendidikan_file/human_developement_inde
x_2011.pdf. (17 Februari pada pukul 06.01 WIB)
Kolaborasi Kesehatan
Kolaborasi Kesehatan

More Related Content

What's hot

Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Mutu pelayanan kesehatan
Mutu pelayanan kesehatanMutu pelayanan kesehatan
Mutu pelayanan kesehatanChiyapuri
 
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANLeaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANMuh Saleh
 
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...gex'z windha suardika
 
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Asyifa Robiatul adawiyah
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakitALIYAH MS
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikYuli Thamrin
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balitapjj_kemenkes
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAmalia Senja
 
kEPERAWATAN KELUARGA Topik 4 .ppt
kEPERAWATAN KELUARGA   Topik 4 .pptkEPERAWATAN KELUARGA   Topik 4 .ppt
kEPERAWATAN KELUARGA Topik 4 .pptMaleakhiPotohu2
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanI Gede Purnawinadi
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatanCahya
 

What's hot (20)

Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 
Mutu pelayanan kesehatan
Mutu pelayanan kesehatanMutu pelayanan kesehatan
Mutu pelayanan kesehatan
 
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANLeaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
 
Tren dan isu keperawatan keluarga
Tren dan isu keperawatan keluargaTren dan isu keperawatan keluarga
Tren dan isu keperawatan keluarga
 
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
 
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
 
K3 Keperawatan
K3 KeperawatanK3 Keperawatan
K3 Keperawatan
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
 
Hukum kesehatan
Hukum kesehatanHukum kesehatan
Hukum kesehatan
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
Askep Labiopalatoskisis
Askep LabiopalatoskisisAskep Labiopalatoskisis
Askep Labiopalatoskisis
 
kEPERAWATAN KELUARGA Topik 4 .ppt
kEPERAWATAN KELUARGA   Topik 4 .pptkEPERAWATAN KELUARGA   Topik 4 .ppt
kEPERAWATAN KELUARGA Topik 4 .ppt
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatan
 

Viewers also liked

Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)FerindaPutri
 
Kolaborasi kesehatan rahma maulidina sari
Kolaborasi kesehatan rahma maulidina sariKolaborasi kesehatan rahma maulidina sari
Kolaborasi kesehatan rahma maulidina sarirhmaulidina29
 
LTM Kolaborasi Kesehatan Rahmi Ulfiana
LTM Kolaborasi Kesehatan Rahmi UlfianaLTM Kolaborasi Kesehatan Rahmi Ulfiana
LTM Kolaborasi Kesehatan Rahmi Ulfianarahmiulfiana
 
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainHubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainKampus-Sakinah
 
Ipe20 1306366552-sherlinda nuraini-ltm i
Ipe20 1306366552-sherlinda nuraini-ltm iIpe20 1306366552-sherlinda nuraini-ltm i
Ipe20 1306366552-sherlinda nuraini-ltm iSherlinda Nuraini
 
Kolaborasi Tim Kesehatan
Kolaborasi Tim KesehatanKolaborasi Tim Kesehatan
Kolaborasi Tim KesehatanKirana Suciati
 
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik PerawatMakalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawatmeida olivia
 
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONALHUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONALSellvia Rahmi
 
Ipe 12- 1306376276- andrian fahril ode putra- ltm 1
Ipe 12- 1306376276- andrian fahril ode putra- ltm 1Ipe 12- 1306376276- andrian fahril ode putra- ltm 1
Ipe 12- 1306376276- andrian fahril ode putra- ltm 1fahrilputra
 
Komunikasi Dktr Profesi Lain
Komunikasi Dktr Profesi LainKomunikasi Dktr Profesi Lain
Komunikasi Dktr Profesi LainFkunand2010
 
Komunikasi Efektif Dr Pasien 2010
Komunikasi Efektif Dr Pasien 2010Komunikasi Efektif Dr Pasien 2010
Komunikasi Efektif Dr Pasien 2010Fkunand2010
 
Komunikasi dktr profesi lain
Komunikasi dktr profesi lainKomunikasi dktr profesi lain
Komunikasi dktr profesi lainFkunand2010
 
Metode hta dan peran balitbangkes
Metode hta dan peran balitbangkesMetode hta dan peran balitbangkes
Metode hta dan peran balitbangkesUlly Adhie
 
Future
FutureFuture
FutureSilvia
 
Hubungan Locus of contol, gaya kepemimpina, dan rekan kerja terhadap komitmen...
Hubungan Locus of contol, gaya kepemimpina, dan rekan kerja terhadap komitmen...Hubungan Locus of contol, gaya kepemimpina, dan rekan kerja terhadap komitmen...
Hubungan Locus of contol, gaya kepemimpina, dan rekan kerja terhadap komitmen...alif puranama
 
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatHubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatAgustin Malianti
 
Tugas sik kelompok
Tugas sik kelompokTugas sik kelompok
Tugas sik kelompokrikaherawati
 
Effectiveness-in-communication
 Effectiveness-in-communication Effectiveness-in-communication
Effectiveness-in-communicationravikantpvs
 
Sop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasiSop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasiocto zulkarnain
 

Viewers also liked (20)

Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
 
Kolaborasi kesehatan rahma maulidina sari
Kolaborasi kesehatan rahma maulidina sariKolaborasi kesehatan rahma maulidina sari
Kolaborasi kesehatan rahma maulidina sari
 
LTM Kolaborasi Kesehatan Rahmi Ulfiana
LTM Kolaborasi Kesehatan Rahmi UlfianaLTM Kolaborasi Kesehatan Rahmi Ulfiana
LTM Kolaborasi Kesehatan Rahmi Ulfiana
 
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainHubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
 
Ipe20 1306366552-sherlinda nuraini-ltm i
Ipe20 1306366552-sherlinda nuraini-ltm iIpe20 1306366552-sherlinda nuraini-ltm i
Ipe20 1306366552-sherlinda nuraini-ltm i
 
Kolaborasi Tim Kesehatan
Kolaborasi Tim KesehatanKolaborasi Tim Kesehatan
Kolaborasi Tim Kesehatan
 
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik PerawatMakalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
 
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONALHUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
 
Ipe 12- 1306376276- andrian fahril ode putra- ltm 1
Ipe 12- 1306376276- andrian fahril ode putra- ltm 1Ipe 12- 1306376276- andrian fahril ode putra- ltm 1
Ipe 12- 1306376276- andrian fahril ode putra- ltm 1
 
Komunikasi Dktr Profesi Lain
Komunikasi Dktr Profesi LainKomunikasi Dktr Profesi Lain
Komunikasi Dktr Profesi Lain
 
Komunikasi Efektif Dr Pasien 2010
Komunikasi Efektif Dr Pasien 2010Komunikasi Efektif Dr Pasien 2010
Komunikasi Efektif Dr Pasien 2010
 
Komunikasi dktr profesi lain
Komunikasi dktr profesi lainKomunikasi dktr profesi lain
Komunikasi dktr profesi lain
 
Metode hta dan peran balitbangkes
Metode hta dan peran balitbangkesMetode hta dan peran balitbangkes
Metode hta dan peran balitbangkes
 
Future
FutureFuture
Future
 
Hubungan Locus of contol, gaya kepemimpina, dan rekan kerja terhadap komitmen...
Hubungan Locus of contol, gaya kepemimpina, dan rekan kerja terhadap komitmen...Hubungan Locus of contol, gaya kepemimpina, dan rekan kerja terhadap komitmen...
Hubungan Locus of contol, gaya kepemimpina, dan rekan kerja terhadap komitmen...
 
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatHubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
 
Holistik in nursing
Holistik in nursingHolistik in nursing
Holistik in nursing
 
Tugas sik kelompok
Tugas sik kelompokTugas sik kelompok
Tugas sik kelompok
 
Effectiveness-in-communication
 Effectiveness-in-communication Effectiveness-in-communication
Effectiveness-in-communication
 
Sop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasiSop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasi
 

Similar to Kolaborasi Kesehatan

Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm iIpe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm iayudewik
 
Brief community system strengthening
Brief community system strengtheningBrief community system strengthening
Brief community system strengtheningjselv
 
Visi indonesia sehat 2015
Visi indonesia sehat 2015Visi indonesia sehat 2015
Visi indonesia sehat 2015defiahs
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiarisdiana21
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
 sistem pelayanan kesehatan di indonesia sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiarisdiana21
 
SISTEM KESEHATAN (SIX BUILDING BLOCK WHO) Kelompok 4.pptx
SISTEM KESEHATAN (SIX BUILDING BLOCK WHO) Kelompok 4.pptxSISTEM KESEHATAN (SIX BUILDING BLOCK WHO) Kelompok 4.pptx
SISTEM KESEHATAN (SIX BUILDING BLOCK WHO) Kelompok 4.pptxNayAprilita1
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012Zakiah dr
 
Paper Pembangunan Kesehatan
Paper Pembangunan KesehatanPaper Pembangunan Kesehatan
Paper Pembangunan KesehatanAlivia Salma
 
Kebijakan pelayanan kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan Kebijakan pelayanan kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan Selvia Agueda
 
2 sistem kesehatan nasional
2 sistem kesehatan nasional2 sistem kesehatan nasional
2 sistem kesehatan nasionalnoe irredenta
 
FNL DIM RUU Kesehatan Penjelasan 04042023_1.pdf
FNL DIM RUU Kesehatan Penjelasan 04042023_1.pdfFNL DIM RUU Kesehatan Penjelasan 04042023_1.pdf
FNL DIM RUU Kesehatan Penjelasan 04042023_1.pdfAdelinaKusumaWardhan1
 

Similar to Kolaborasi Kesehatan (20)

Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm iIpe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
Ipe40 1306414311-ayudewi komala -ltm i
 
Brief community system strengthening
Brief community system strengtheningBrief community system strengthening
Brief community system strengthening
 
Visi indonesia sehat 2015
Visi indonesia sehat 2015Visi indonesia sehat 2015
Visi indonesia sehat 2015
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
 sistem pelayanan kesehatan di indonesia sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
 
SISTEM KESEHATAN (SIX BUILDING BLOCK WHO) Kelompok 4.pptx
SISTEM KESEHATAN (SIX BUILDING BLOCK WHO) Kelompok 4.pptxSISTEM KESEHATAN (SIX BUILDING BLOCK WHO) Kelompok 4.pptx
SISTEM KESEHATAN (SIX BUILDING BLOCK WHO) Kelompok 4.pptx
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Paper Pembangunan Kesehatan
Paper Pembangunan KesehatanPaper Pembangunan Kesehatan
Paper Pembangunan Kesehatan
 
Ar ornamen (1)
Ar ornamen (1)Ar ornamen (1)
Ar ornamen (1)
 
Kebijakan pelayanan kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan Kebijakan pelayanan kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan
 
2 sistem kesehatan nasional
2 sistem kesehatan nasional2 sistem kesehatan nasional
2 sistem kesehatan nasional
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih112856675 perilaku-hidup-bersih
112856675 perilaku-hidup-bersih
 
FNL DIM RUU Kesehatan Penjelasan 04042023_1.pdf
FNL DIM RUU Kesehatan Penjelasan 04042023_1.pdfFNL DIM RUU Kesehatan Penjelasan 04042023_1.pdf
FNL DIM RUU Kesehatan Penjelasan 04042023_1.pdf
 
Paradigma sehat
Paradigma sehatParadigma sehat
Paradigma sehat
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 

Kolaborasi Kesehatan

  • 1. Nama: Khansa Asikasari NPM: 1306375241 LTM 1/Kolaborasi Kesehatan/Kelompok 4/Soal Nomor 8-9 Fakultas Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kesehatan Masyarakat Kesepakatan Kerja Ontario Medical Association memberikan definisi berikut mengenai hubungan kolaboratif; Sebuah hubungan kolaboratif memerlukan tenaga medis menggunakan keterampilan yang lengkap untuk bekerja sama dalam memberikan perawatan kepada pasien berdasarkan prinsip saling percaya, menghormati, dan memahami masing- masing keterampilan dan pengetahuan orang lain. Melibatkan pembagian peran dan tanggung jawab yang disepakati bersama yang mungkin berbeda sesuai dengan karakter profesi dan keahlian dari individu-individu. Hubungan harus bermanfaat bagi tenaga medis dan pasien.1 Pengetahuan yang berbeda maupun yang sama antar profesi yang berbeda untuk bekerja secara sinergis untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada setiap pasien dan untuk meningkatkan akses ke berbagai pelayanan kesehatan yang komprehensif, berkualitas tinggi, dan terapi yang efektif.1 Cara membangun kolaborasi tim kesehatan yang efektif2 :  Memiliki tujuan dan sasaran yang jelas atas dasar komitmen bersama.  Pembagian peran kepemimpinan.  Keterbukaan dan saling mempercayai antar anggota tim.  Saling memahami dan menerima keilmuan masing-masing.  Anggota tim selalu mendukung keputusan, prosedur dan pengawasan yang dibuat bersama-sama.  Konflik yang terjadi diselesaikan dengan jalan konsensus, bersifat konstruktif dan menerapkan pendekatan menang-menang (win-win approach).
  • 2.  Tim dapat mengelola peningkatan penghargaan individu (individual self esteem).  Kegiatan tim tidak hanya berfokus pada hasil tetapi juga pada pada proses dan isi.  Tim memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan dengan baik.  Kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan dengan baik. Inti dari suatu hubungan kolaborasi adalah adanya perasaan saling ketergantungan (interdepensasi) untuk kerjasama dan bekerjasama.3 Cara mempertahankan kolaborasi tim kesehatan yang efektif3 :  Komunikasi yang dilakukan harus rutin  Saling percaya  Saling mendukung dan menghormati  Harus dilakukan evaluasi secara berkala untuk perbaikan kedepannya  Menghargai setiap pendapat & kontribusi semua anggota tim (tenaga kesehatan) Sistem kesehatan menurut WHO adalah sebuah proses kumpulan berbagai faktor kompleks yang berhubungan dalam suatu negara, yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat pada setiap saat diutuhkan. Dalam sebuah sistem harus terdapat unsur-unsur input, proses, output, feedback, impact dan lingkungan. Sistem kesehatan yang telah di sahkan sesuai SK Menkes bahwa tujuan yang pasti adalah meningkatkan derajat yang optimal dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan yang sesuai dengan Pembukaan UUD 1945. Pengembangan sistem kesehatan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1982 ketika Departemen Kesehatan menyusun dokumen sistem kesehatan di Indonesia. Kemudian Departemen Kesehatan RI pada tahun 2004 ini telah melakukan suatu “penyesuaian” terhadap SKN 1982. Didalam dokumen dikatakan bahwa Sistem Kesehatan Nasional (SKN ) didefinisikan sebagai suatu tatanan yang menghimpun upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung , guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan
  • 3. kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945. (Depkes RI; 2004).4 Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945. Sistem Kesehatan Nasional perlu dilaksanakan dalam konteks Pembangunan Kesehatan secara keseluruhan dengan mempertimbangkan determinan sosial, seperti: kondisi kehidupan sehari-hari, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya, kesadaran masyarakat, dan kemampuan tenaga kesehatan mengatasi masalah tersebut. Sistem Kesehatan Nasional disusun dengan memperhatikan pendekatan revitalisasi pelayanan kesehatan dasar yang meliputi: 1. Cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan merata, 2. Pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak kepada rakyat, 3. Kebijakan pembangunan kesehatan, dan 4. Kepemimpinan. SKN juga disusun dengan memperhatikan inovasi/terobosan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas, termasuk penguatan sistem rujukan. Sistem Kesehatan Nasional akan berfungsi baik untuk mencapai tujuannya apabila terjadi Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergisme (KISS), baik antar pelaku, antar subsistem SKN, maupun dengan sistem serta subsistem lain di luar SKN. Dengan tatanan ini, maka sistem atau seluruh sektor terkait, seperti pembangunan prasarana, keuangan dan pendidikan perlu berperan bersama dengan sektor kesehatan untuk mencapai tujuan nasional. Tujuan Sistem Kesehatan Nasional adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, hingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Landasan Sistem Kesehatan Nasional meliputi: 1. Landasan Idiil, yaitu Pancasila. 2. Landasan Konstitusional, yaitu UUD 1945, khususnya: Pasal 28 A, 28 H ayat (1) dan ayat (3), serta Pasal 34 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 28 B ayat (2), Pasal 28 C ayat (1), 3. Landasan Operasional meliputi seluruh ketentuan peraturan perundangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan SKN dan pembangunan kesehatan.
  • 4. Mengacu pada substansi perkembangan penyelenggaraan pembangunan kesehatan dewasa ini serta pendekatan manajemen kesehatan tersebut diatas, maka subsistem yang mempengaruhi pencapaian dan kinerja Sistem Kesehatan Nasional di Indonesia meliputi: a. Upaya Kesehatan : Upaya kesehatan di Indonesia belum terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bersifat peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), dan pemulihan (rehabilitasi) masih dirasakan kurang. Memang jika kita pikirkan bahwa masalah Indonesia tidak hanya masalah kesehatan bahkan lebih dari sekedar yang kita bayangkan, tapi jika tahu bahwa dalam hal ini kita masih dalam proses dimana bagai sebuah ayunan yang mana pasti akan menemukan titik temu dan kita dapat menunggu, tapi kapankah hal ini...kita tunggu yang lebih baik. Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi bangsa Indonesia. b. Pembiayaan Kesehatan : Pembiayaan kesehatan di Indonesia masih rendah, yaitu hanya rata-rata 2,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau rata-rata antara USD 12-18 per kapita per tahun. Persentase ini masih jauh dari anjuran Organisasi Kesehatan Sedunia yakni paling sedikit 5% dari PDB per tahun. Sementara itu anggaran pembangunan berbagai sektor lain belum sepenuhnya mendukung pembangunan kesehatan. Pembiayaan kesehatan yang kuat, terintegrasi, stabil, dan berkesinambungan memegang peran yang amat vital untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. c. SDM Kesehatan : Sebagai pelaksana upaya kesehatan, diperlukan sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya, serta terdistribusi secara adil dan merata, sesuai tututan kebutuhan pembangunan kesehatan. Sumber Daya Manusia Kesehatan dalam pemerataannya masih belum merata, bahkan ada beberapa puskesmas yang belum ada dokter, terutama di daerah terpencil. Bisa kita lihat, rasio tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk masih rendah. Produksi dokter setiap tahun sekitar 2.500 dokter baru, sedangkan rasio dokter terhadap jumlah penduduk 1:5000. Produksi perawat setiap tahun sekitar 40.000 perawat baru, dengan rasio terhadap jumlah penduduk 1:2.850. Sedangkan produksi bidan setiap tahun sekitar 600 bidan baru, dengan rasio terhadap jumlah penduduk 1:2.600. Namun daya serap tenaga kesehatan
  • 5. oleh jaringan pelayanan kesehatan masih terbatas. Hal ini bisa menjadi refleksi bagi Pemerintah dan tenaga medis, agar terciptanya pemerataan tenaga medis yang memadai. d. Sumberdaya Obat, Perbekalan Kesehatan, dan Makanan : Meliputi berbagai kegiatan untuk menjamin: aspek keamanan, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan yang beredar; ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial; perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat; penggunaan obat yang rasional; serta upaya kemandirian di bidang kefarmasian melalui pemanfaatan sumber daya dalam negeri. Industri farmasi di Indonesia saat ini cukup berkembang seiring waktu. Hanya dalam hal ini pengawasan dalam produk dan obat yang ada. Perlunya ada tindakan yang tegas, ketat dalam hal ini. e. Pemberdayaan Masyarakat : Sistem Kesehatan Nasional akan berfungsi optimal apabila ditunjang oleh pemberdayaan masyarakat. Ini penting, agar masyarakat termasuk swasta dapat mampu dan mau berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat. Dalam hal ini agar tercapainya Indonesia Sehat 2010 juga dibutuhkan. Sayangnya pemberdayaan masyarakat dalam arti mengembangkan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan tentang kesehatan masih dilaksanakan secara terbatas. Kecuali itu lingkup pemberdayaan masyarakat masih dalam bentuk mobilisasi masyarakat. Sedangkan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pelayanan, advokasi kesehatan serta pengawasan sosial dalam program pembangunan kesehatan belum banyak dilaksanakan. f. Manajemen Kesehatan : Meliputi: kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, hukum kesehatan, dan informasi kesehatan. Untuk menggerakkan pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan manajemen kesehatan. Manajemen kesehatan sangatlah berpengaruh juga, karena dalam hal ini yang memanage proses, tetapi keberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh tersedianya data dan informasi kesehatan, dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, dukungan hukum kesehatan serta administrasi kesehatan. Jika tidak tersedianya hal ini maka bisa jadi proses manajemen akan terhambat/ bahkan tidak berjalan. Sebenarnya, jika kita menengok sebentar bagaimana proses pemerintah bekerja, selalu berusaha dan berupaya yang terbaik, baik juga tenaga medis. Hanya saja dalam
  • 6. prosesnya terdapat sebuah kendala baik dalam SDM pribadi ataupun sebuah pemerintahan itu. Bisa jadikan renungan bagaimana kita bisa membuat sebuah sistem yang lebih baik dengan input-proses-dan output yang bisa menghasilkan sebuah kebanggaan dan sebuah tujuan bersama. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).7 SJSN ini diselenggarakan melalui mekanisme Asuransi Kesehatan Sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan UU No. 40 tahun 2004 tentang SJSN.7 Tujuannya adalah agar semua penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak.7 Ujung tombak penyelenggara UKM strata pertama adalah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).6 Tiga fungsi utama Puskesmas6 :  Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan  Pusat pemberdayaan masayarakat di bidang kesehatan  Pusat pelayanan kesehatan di tingkat dasar Sekurang-kurangnya ada enam jenis pelayanan tingkat dasar yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas6 :  Promosi kesehatan  Kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana  Perbaikan gizi  Kesehatan lingkungan  Pemberantasan penyakit menular  Pengobatan dasar
  • 7. Mengacu pada enam jenis pelayanan tingkat dasar yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas, maka tentu akan terdapat kolaborasi tim kesehatan pada unit kesehatan masyarakat (UKM) strata pertama tersebut. Data UNDP 2003 menunjukkan bahwa Human Development Indeks (HDI) Indonesia pada Posisi: 124 dari 187 Negara, Umur Harapan Hidup: 69.4 Tahun, Income Percapita: US$ 3716, Jumlah Penduduk yang dihitung: 242.3 Juta orang.8 Masalah kesehatan di Indonesia; derajat kesehatan manusia Indonesia masih rendah, kesehatan dipandang secara tradisional sebagai konsumsi semata, upaya kesehatan tidak optimal, adanya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin dalam domain pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan sepertinya sering tidak sebanding dengan mahalnya biaya yang dikeluarkan. Suramnya wajah pelayanan kesehatan di Indonesia haruslah menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk memperbaiki kondisi tersebut. Harus ada perubahan pandangan dalam upaya untuk hidup sehat. Semua elemen tenaga kesehatan (nakes) harus lebih peduli terhadap kesehatan masyarakat.
  • 8. Daftar Pustaka 1. Lingard, L., et al. 2004. “Communication failures in the operating room: an observational classification of recurrent types and effects”. Journal of Qual Saf Health Care. 1-2. 2. Scott., Kenneth., Walker, Alen. 1995. Teams, Teamwork & Teambuilding: The Manager’s Complete Guide to Teams in Organisations. Prentice Hall Intl.,Inc. Singapore. 3. Katzenbach, Jon R. dan Douglas K. Smith. 1993. The Wisdow of Teams: Creating the High- Performance Organization. Harvard Business School Press & Mc Graw-Hill Inc. Boston, USA. 4. Trisnantoro, Laksono. 2011. Memahami Sistem Kesehatan. Online. http://www.kebijakankesehatanindonesia.net/component/content/article/597-memahami-sistem- kesehatan.html. (16 Februari 2014 pada pukul 20.45 WIB) 5. Depkes RI Jakarta. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Unduh. http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/KEPMENKES_374-2009_TTG_SKN-2009.pdf. (16 Februari 2014 pada pukul 20.30 WIB) 6. Menkes RI. Tidak ada. Bab IV: Subsistem Upaya Kesehatan. Unduh. http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream/123456789/799/8/FSKN-BAB4- SUBSISUPYAKES.pdf. (16 Februari 2014 pada pukul 20.18 WIB) 7. Tim Penyusun Bahan Sosialisasi dan Advokasi JKN. Tidak ada. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan dan Sistem Jaminan Sosial Nasional. Unduh. http://www.depkes.go.id/pdf.php?pg=JKN-SOSIALISASI-ISI_FA_REV. (17 Februari 2014 pada pukul 05.51 WIB) 8. Menkokesra RI. 2011. Human Development Index 2011. Unduh. http://datakesra.menkokesra.go.id/sites/default/files/pendidikan_file/human_developement_inde x_2011.pdf. (17 Februari pada pukul 06.01 WIB)