SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 4
Cara Beternak Ayam Kampung Pedaging
Mengubah sistem beternak ayam kampung dari sistem ekstensif ke sistem semi intensif atau intensif memang tidak mudah, apalagi
cara beternak sistem tradisional (ekstensif) sudah mendarah daging di masyarakat kita. Akan tetapi kalau dilihat nilai kemanfaatan
dan hasil yang dicapai tentu akan menjadi faktor pendorong tersendiri untuk mencoba beternak dengan sistem intensif. Untuk
mendapatkan hasil yang optimal dalam usaha beternak ayam kampung, maka perlu kiranya memperhatikan beberapa hal berikut :


1. Bibit
Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh
dengan cara : membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli
indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas. Kami
tidak akan menguraikan sisi negatif dan positif cara mendapatkan DOC ayam kampung karena akan memerlukan halaman yang
panjang nantinya. Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut : dapat berdiri
tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas tidak lebih
lambat atau cepat.


2. Pakan
Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam
kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun.
Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie
instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap
memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500
Kkal/kg.



Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut :
  * 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
  * 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
  * 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
  * 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
  * 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
  * 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
  * 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
  * 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu


Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan
vitamin+antibiotika.


3. Perkandangan
Syarat kandang yang baik : jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan
sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin
tidak berhembus langsung ke dalam kandang.


Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha biosecurity dengan menggunakan desinfektan
yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai
produsen pembuatan obat.
Ukuran kandang : tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan
panjang kandang tidak lebih dari 70 m. Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau kapasitas kandang. Tiap meter
persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai
dengan bertambahnya umur ayam.


Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk
gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai
ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.


Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu).
Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi
pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C. Pada fase finisher digunakan kandang ren atau postal seperti
model pemeliharaan ayam broiler.


4. Manajemen Pemeliharaan
Manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar
40%. Bibit berkualitas serta pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen
pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu :


  * Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan
  * Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat
  * Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat


Model pemeliharaan ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit.
Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari cara beternak secara intensif, akan tetapi kami tidak dapat menguraikannya di sini.


5. Pengendalian Penyakit


Hal yang tak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit. Kita semua akan setuju dengan statement “mencegah lebih baik
daripada mengobati”. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain :


 1. Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya
 2. Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
 3. Melakukan vaksinasi secara teratur
 4. Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit
 5. Manajemen pemeliharaan yang baik
 6. Kontrol terhadap binatang lain


Berikut kami uraikan sedikit beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang ayam kampung :


  * Tetelo (ND)


Penyebab : paramyxivirus
Gejala : ngorok dan batuk-batuk, gemetaran, kepala berputar-putar, kelumpuhan pada kaki dan sayap, kotoran berwarna putih
kehijauan.
Pencegahan : vaksinasi secara teratur, sanitasi kandang, terhadap ayam yang terkena ND maka harus dibakar.
Pengobatan : belum ada


  * Gumboro (gumboro disease)


Penyebab : virus
Gejala : ayam tiba-tiba sakit dan gemetar serta bulu-bulunya berdiri, sangat lesu, lemah dan malas bergerak, diare putih di sekitar
anus.
Pencegahan : vaksinasi teratur dan menjaga sanitasi kandang
Pengobatan : belum ada


  * Penyakit cacing ayam (worm disease)


Penyebab : Cacing
Gejala : pertumbuhan terhambat, kurang aktif, bulu kelihatan kusam.
Pencegahan : pemberian obat cacing secara berkala, sanitasi kandang yang baik, penggantian litter kandang secara berkala, dan
mencegah serangga yang dapat menjadi induk semang perantara.
Pengobatan : pemberian obat cacing seperti pipedon-x liquid, sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazin, piperazin dan lain
sebagainya


  * Berak kapur (Pullorum)


Penyebab : Bakteri Salmonella pullorum
Gejala : anak ayam bergerombol di bawah pemanas, kepala menunduk, kotoran melekat pada bulu-bulu disekitar anus
Pencegahan : mengusahakan induk terbebas dari penyakit ini, fumigasi yang tepat pada mesin penetas dan kandang
Pengobatan : noxal, quinoxalin 4, coxalin, neo terramycyn atau lainnya


  * Berak darah (Coccidiosis)


Penyebab : protozoa Eimeria sp.
Gejala : anak ayam terlihat sangat lesu, sayap terkulai, kotoran encer yang warnanya coklat campur darah, bulu-bulu disekitar anus
kotor, ayam bergerombol di tepi atau sudut kandang.
Pencegahan : mengusahakan sanitasi yang baik dan sirkulasi udara yang baik pula atau bisa juga dengan pemberian coccidiostat
pada makanan sesuai takaran
Pengobatan : noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril atau lainnya


6. Pasca Panen dan Pemasaran


Pemasaran ayam kampung pada dasarnya mudah karena disamping jumlah permintaan yang tinggi, harga ayam kampung masih
tergolong tinggi dan stabil, sedang produksi masih terbatas. Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah dipotong
(karkas). Rumah tangga, pengepul ayam, pasar tradisional, warung, supermarket sampai hotel berbintang membutuhkan pasokan
ayam kampung ini. Harga ayam kampung hidup berkisar antara Rp 40.000 – Rp 50.000/ekor.


7. Pengelolaan Produksi
Sebagai seorang peternak yang profesional maka perlu untuk menjaga agar produksi yang kita lakukan dapat memenuhi standar
kualitas dan kontinuitas produk. Maka diperlukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara
kontinyu. Untuk kekontinuitasan usaha perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan ayam di
panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak. Tapi perlu
diingat juga bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan DOC, dan
jumlah permintaan ayam siap panen.


Mudah-mudahan uraian di atas dapat menambah pengetahuan kita dalam hal beternak dan menjadikan cara beternak kita lebih
baik. Saran dan kritik selalu kami nantikan untuk kemajuan kita bersama. Semoga kesuksesan selalu menyertai kita bersama.
Aamiin… :)

Mais conteúdo relacionado

Destaque

Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
 

Destaque (20)

Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 

Cara beternak ayam kampung pedaging

  • 1. Cara Beternak Ayam Kampung Pedaging Mengubah sistem beternak ayam kampung dari sistem ekstensif ke sistem semi intensif atau intensif memang tidak mudah, apalagi cara beternak sistem tradisional (ekstensif) sudah mendarah daging di masyarakat kita. Akan tetapi kalau dilihat nilai kemanfaatan dan hasil yang dicapai tentu akan menjadi faktor pendorong tersendiri untuk mencoba beternak dengan sistem intensif. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam usaha beternak ayam kampung, maka perlu kiranya memperhatikan beberapa hal berikut : 1. Bibit Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara : membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas. Kami tidak akan menguraikan sisi negatif dan positif cara mendapatkan DOC ayam kampung karena akan memerlukan halaman yang panjang nantinya. Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut : dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat. 2. Pakan Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun. Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg. Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut : * 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu * 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu * 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu * 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu * 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu * 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu * 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu * 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika. 3. Perkandangan Syarat kandang yang baik : jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang. Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen pembuatan obat.
  • 2. Ukuran kandang : tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m. Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau kapasitas kandang. Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam. Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes. Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C. Pada fase finisher digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler. 4. Manajemen Pemeliharaan Manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Bibit berkualitas serta pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu : * Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan * Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat * Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat Model pemeliharaan ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit. Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari cara beternak secara intensif, akan tetapi kami tidak dapat menguraikannya di sini. 5. Pengendalian Penyakit Hal yang tak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit. Kita semua akan setuju dengan statement “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain : 1. Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya 2. Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak 3. Melakukan vaksinasi secara teratur 4. Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit 5. Manajemen pemeliharaan yang baik 6. Kontrol terhadap binatang lain Berikut kami uraikan sedikit beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang ayam kampung : * Tetelo (ND) Penyebab : paramyxivirus Gejala : ngorok dan batuk-batuk, gemetaran, kepala berputar-putar, kelumpuhan pada kaki dan sayap, kotoran berwarna putih
  • 3. kehijauan. Pencegahan : vaksinasi secara teratur, sanitasi kandang, terhadap ayam yang terkena ND maka harus dibakar. Pengobatan : belum ada * Gumboro (gumboro disease) Penyebab : virus Gejala : ayam tiba-tiba sakit dan gemetar serta bulu-bulunya berdiri, sangat lesu, lemah dan malas bergerak, diare putih di sekitar anus. Pencegahan : vaksinasi teratur dan menjaga sanitasi kandang Pengobatan : belum ada * Penyakit cacing ayam (worm disease) Penyebab : Cacing Gejala : pertumbuhan terhambat, kurang aktif, bulu kelihatan kusam. Pencegahan : pemberian obat cacing secara berkala, sanitasi kandang yang baik, penggantian litter kandang secara berkala, dan mencegah serangga yang dapat menjadi induk semang perantara. Pengobatan : pemberian obat cacing seperti pipedon-x liquid, sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazin, piperazin dan lain sebagainya * Berak kapur (Pullorum) Penyebab : Bakteri Salmonella pullorum Gejala : anak ayam bergerombol di bawah pemanas, kepala menunduk, kotoran melekat pada bulu-bulu disekitar anus Pencegahan : mengusahakan induk terbebas dari penyakit ini, fumigasi yang tepat pada mesin penetas dan kandang Pengobatan : noxal, quinoxalin 4, coxalin, neo terramycyn atau lainnya * Berak darah (Coccidiosis) Penyebab : protozoa Eimeria sp. Gejala : anak ayam terlihat sangat lesu, sayap terkulai, kotoran encer yang warnanya coklat campur darah, bulu-bulu disekitar anus kotor, ayam bergerombol di tepi atau sudut kandang. Pencegahan : mengusahakan sanitasi yang baik dan sirkulasi udara yang baik pula atau bisa juga dengan pemberian coccidiostat pada makanan sesuai takaran Pengobatan : noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril atau lainnya 6. Pasca Panen dan Pemasaran Pemasaran ayam kampung pada dasarnya mudah karena disamping jumlah permintaan yang tinggi, harga ayam kampung masih tergolong tinggi dan stabil, sedang produksi masih terbatas. Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah dipotong (karkas). Rumah tangga, pengepul ayam, pasar tradisional, warung, supermarket sampai hotel berbintang membutuhkan pasokan ayam kampung ini. Harga ayam kampung hidup berkisar antara Rp 40.000 – Rp 50.000/ekor. 7. Pengelolaan Produksi
  • 4. Sebagai seorang peternak yang profesional maka perlu untuk menjaga agar produksi yang kita lakukan dapat memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk. Maka diperlukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara kontinyu. Untuk kekontinuitasan usaha perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak. Tapi perlu diingat juga bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen. Mudah-mudahan uraian di atas dapat menambah pengetahuan kita dalam hal beternak dan menjadikan cara beternak kita lebih baik. Saran dan kritik selalu kami nantikan untuk kemajuan kita bersama. Semoga kesuksesan selalu menyertai kita bersama. Aamiin… :)