SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Getaran
                   (Vibrations)




gerak periodik, gerak harmonik, osilasi, atau getaran
periodic motion , harmonic motion, oscillation, or vibration

                                                               1
Mobil berosilasi naik-turun
                        ketika melewati lubang


                                                     Bandul jam dinding
benda di ujung pegas




   Getaran adalah gerakan bolak balik yang dialami suatu
           benda terhadap titik kesetimbangan.
                                                                          2
Suatu balok diikat pada ujung pegas,
m    : massa balok (kg)
k    : tetapan pegas (N/m)
O    : adalah titik kesetimbangan (posisi pegas tidak tertarik atau tertekan)

Dimanapun balok berada dari posisi setimbang maka balok cendrung kembali
ke posisi setimbang oleh gaya F. Gaya yang memiliki sifat seperti ini disebut
gaya pemulih (restoring force).
                                                                                3
Bila bandul ditarik ke posisi P, lalu
                                   dilepaskan maka bandul akan bergerak
                                   bolak balik secara teratur dalam lintasan
                                   P – O - Q – O – P – O – Q - ...
                                   demikian seterusnya.


Satu getaran adalah gerak balok dalam lintasan P – O - Q – O – P

Beberapa parameter yang menentukan karaktersitik getaran:



Amplitudo ( A )    : simpangan maksimum atau terjauh (meter)
Perioda ( T )      : waktu untuk menempuh satu getaran (sekon)
Frekuensi ( f )    : jumlah getaran yang terjadi dalam satu satuan
waktu (Hertz)
                                                                               4
Gerak harmonik sederhana
Perhatikan sistem balok pegas di atas permukaan
horizontal tanpa gesekan. Bila pegas tidak ditarik
atau ditekan balok berada pada posisi O (posisi
kesetimbangan). Bila balok ditarik ke kanan, maka
pegas akan menarik balok ke kiri dengan gaya:


     F = −kx
                                 Percepatan (a) ~ perpindahan (x)
     F = ma
                                 Arah a berlawanan dengan perpindahan.
  −kx = ma
         k                       Bila pada benda bekerja gaya yang arahnya
     a =− x                      selalu berlawanan dengan arah perpindahan
         m
                                 maka benda akan mengalami gerak harmonik
k = konstanta pegas (N/m)        sederhana (GHS).
m = massa beban (kg)
                                                                             5
Solusi Persamaan Getaran

           k                           d 2x   k
       a =− x                               =− x
           m                           dt 2
                                              m
Jika (k/m) ditulis dengan ω2 maka persamaan menjadi

       d 2x
            = −ω 2 x ... (1)
       dt 2
Persamaan (1) disebut persamaan getaran. Salah satu fungsi yang memenuhi
persamaan ini adalah fungsi sinusoidal (sinus-cosinus).

    x(t ) = A cos ( ωt + φ ) ... (2)

Substitusi persamaan (2) ke (1)
   dx d
     = A cos( ωt + φ ) = −ωA sin ( ωt + φ )
   dt dt
                                                                           6
d 2x       d
       = −ω A sin ( ωt + φ ) = −ω 2 A cos ( ωt + φ )
  dt 2       dt

  d 2x                Persamaan (2) memenuhi persamaan getaran dan disebut solusi
     2
         ω
       =− 2 x         persamaan getaran.
  dt                                              x(t)
                                                                  T
                                             A

  x(t ) = A cos ( ωt + φ )                                                          t

                                             -A

x : simpangan setiap saat (posisi terhadap titik setimbang) dlm meter.
A : Amplutudo atau simpangan maksimum dalam meter.
ω : frekuensi sudut dalam radian/sekon
φ : tetapan fasa atau sudut fasa dalam derjat atau radian
( ωt + φ ) : fasa                                                                       7
x(t ) = A cos ( ωt + φ )

Persamanan getaran adalah fungsi trigonometri. Diketahui bahwa
fungsi triginometri periodik dan berulang terhadap waktu dalam 2π
rad. Perioda (T) adalah waktu untuk benda menempuh satu siklus.
Maka nilai x pada t akan sama dengan nilai x pada ( t + T ).
Sedangkan fasa naik 2π dalam waktu T sehingga,

  ω +φ +2π =ω t +T ) +φ
   t          (
  2π =ωT
  T =2π/ ω
  ω=2π/ T =2π f
                                                                    8
Perioda gerak balok pada ujung pegas

 d 2x   k
      =− x                        ω
 dt 2
        m                     f =
                                  2π
 d 2x
    2
        ω
      =− 2 x                       1   k
 dt                           f =
                                  2π   m
   k
ω=                               1
   m                          T=
                                 f
ω disebut frekuensi sudut
                                     m
                              T = 2π
ω = 2πf                              k
                                           9
Alat eksperimen untuk
menunjukkan gerak harmonik
sederhana.




      simpangan ( x)




                             waktu (t )

                                          10
Kurva simpangan (x) terhadap waktu (t)
        x
φ ω
                       T
  A
                                 t

   -A


 x = A cos ( ω + )
              t φ

            2π
 ω = 2π f =
            T
                                         11
Amplitudo
Tiga getaran dengan fasa dan frekuensi yang sama tapi dengan amplitudo
berbeda, maka perbandingan grafik simpangannya terhadap waktu adalah
seperti gambar di bawah.
            x
       A3

       A2
       A1
                                                                     t




                                                                         12
Frekuensi dan Perioda
Dua getaran dengan amplitudo yang sama tapi dengan frekuensi yang
berbeda, maka perbandingan grafik simpangannya terhadap waktu adalah
seperti gambar di bawah.
                             T1                     Getaran1
             x     T2
                                                           Getaran2




                                                                 t




                        f 2 = 2 f1      T2 = 1 T1
                                             2


                                                                       13
Tetapan Fasa
Dua getaran dengan amplitudo yang sama tapi dengan tetapan fasa yang
berbeda, maka perbandingan grafik simpangannya terhadap waktu adalah
seperti gambar di bawah.

                    x




                                                           t




                                                                       14
1. Sebuah bandul melakukan 20 getaran dalam waktu 10 detik,
   berapa periode and frekuensi getaran bandul tersebut ?


                     waktu total  t  10
   Perioda(T ) =                 = =    = 0,5
                   jumlah getaran N 20


           1   1
     f =     =   = 2 Hz
           T 0.5




                                                              15
Sebuah pegas dengan konstanta gaya pegas sebesar 20 N/m diberi beban 5
kg. Dari keadaan setimbang, pegas ditarik dengan gaya sebesar 20 N.
Tentukanlah:
a. simpangan maksimum
b. periode getarannya
c. frekuensi getarannya
                     F 20
      a. F = kx → x = =   =1 m
                     k 20

                m      5
      b. T = 2π   = 2π    = 3,14 sekon
                k      20

               1 1
      c. f =    = Hz
               T π

                                                                         16
Perioda sebuah bandul 4 sekon. Hitung panjang tali penggantung bandul itu
jika percepatan gravitasi adalah 10 m/s2.


              L          2 L
  T = 2π        → T = 4π
                   2

              g            g


      T 2 g 40
   L=       = 2 m
      4π  2
             π




                                                                            17
Posisi, Kecepatan dan Percepatan Getaran

       x(t ) = A cos ( ωt + φ )
  x

                                           t




              dx
      v(t ) =    = − Aω sin ( ωt + φ )
              dt
  v

                                           t




                                               18
x(t ) = A cos ( ωt + φ )

    x

                                                   t




         dv
a (t ) =    = − Aω 2 cos ( ωt + φ ) = −ω 2 x(t )
         dt

    a

                                                       t



                                                           19
P       O   Q   O   P
                                          x

Perhatikan, pada simpangan terjauh
                                                              t
kelajuan adalah nol sedangkan besar
percepatan maksimum. Kelajuan
maksimum di titik kesetimbangan dan       v
percepatan nol di posisi ini.
                                                              t



                                          a



                                                              t


                                                                  20
Suatu mesin piston berputar pada 4000 rpm (rotation per minute)
dengan amplitude 5 cm:

 ω = 4000 × 2π / 60 radians/sekon
    = 419 se kon   −1




 x = (5,00 cm)cos ωt


 aMAX = ω 2 x = 0,05 m × (419 s −1 ) 2 = 8770 m/s 2



                                                                  21
Suatu benda mengalami GHS dengan amplitudo 0,500 m
dan frekuensi 2,00 Hz. Tentukan (a) perpindahan, (b)
kecepaatan, dan (c) percepatan pada waktu 0,0500 s.
Solusi:
Diketahui: A = 0,500 m, f = 2,00 Hz, t = 0,0500 s.

  ω = 2π f = 2π (2,00 Hz) = 4,00π rad/s
  ωt = (4,00π rad/s)(0,0500 s)
      = 0,200π rad = 0,628 rad


  x = A cos(ωt ) = (0,500 m)cos(0,628 rad) = 0, 405 m

                                                        22
v = - Aω sin(ω t )
v = −(0,500 m)(4π rad/s)sin(0,628 rad)
v = −3,69 m/s

a = Aω cos(ω t )
       2



a = −(0,500 m)(4π rad/s) cos(0,628 rad)
                        2



a = −63,9 m/s   2




                                          23
Energi Getaran Osilator

               1 2 1 2
  E = EK + EP = mv + kx
               2    2




                          24
Suppose you double the amplitude of the motion:



1) What happens to the maximum speed?
b) Doubles
c) 4 x Larger
d) Doesn’t change

2) What happens to the maximum acceleration?
b) Doubles
c) 4 x Larger
d) Doesn’t change

3) What happens to the the total energy?
b) Doubles
c) 4 x Larger
d) Doesn’t change

                                                  25
Getaran Bandul


                    Bola bermassa m tergantung pada sebuah tali
                    yang panjang L. Bandul ditarik dengan sudut
            L
                    kecil kemudian dilepas dan akibat tarikan gaya
                    gravitasi maka bandul akan berayun (osilasi)
                m




                                                                     26
Bola di tarik oleh gaya tegangan tali
                                      (T ) dan gaya gravitasi mg.
                                      Komponen tangensial gaya gravitasi
                                      adalah mgsinθ.
                                      Arahnya selalu menuju θ = 0 atau
                                      titik kesetimbangan dan
                                      berlawanan dengan perpindahan
                                      (berfungsi sebagai gaya pemulih).



Terapkan Hukum II Newton untuk arah tangesial:
                               d 2s
          ∑ Ft = −mg sin θ = m dt 2
Dimana s adalah perpindahan bola sepanjang lengkungan. Karena s = Lθ dan L
nilainya tetap maka persamaan menjadi:
          d 2θ    g
             2
               = − sin θ
          dt      L                                                           27
Untuk sudut kecil maka sin θ ~ θ, sehingga
persamaan dapat ditulis menjadi
       d 2θ   g
            =− θ
       dt 2   L
Sekarang kita punya ekspresi yang sama dengan
persamaan sebelumnya yang merupakan persamaan
untuk gerak harmonik (balok di ujung pegas), yaitu

       d 2x
            = −ω 2 x
       dt 2
Dapat disimpulkan bahwa gerak bandul untuk perpindahan kecil adalah gerak
harmonik sederhana. Dengan frekuensi angular:

            g
     ω=
            L
                                   2π      L
Dengan perioda gerak:
                              T=      = 2π
                                   ω       g
                                                                            28
Bandul Fisis
 Jika suatu objek menggantung berosilasi pada
 titik tetap yang tidak melewati titik massa dan
 tidak dapat dianggap sebagai titik massa, maka
 sistem tidak bisa diberlakukan sebagai bandul
 sederhana. Kasus ini disebut bandul fisis.


Perhatikan benda tegar yang berputar pada titik O sehingga
mempunyai jarak d dari pusat massa. Gaya gravitasi
melakukan torsi pada sumbu melewati O, dan besar torsi
adalah mgd sinθ,

Gunakan hukum gerak:           ∑τ = Iα
                                                                   d 2θ
dimana I adalah momen inersia terhadap O:           − mgd sin θ = I 2
                                                                   dt
                                                                          29
Untuk sudut kecil maka sin θ ~ θ, persamaan menjadi
     d 2θ     mgd 
          = −     θ = −ω θ
                          2

     dt 2     I 

Persamaan ini mempunyai bentuk yang sama dengan persamaan untuk
bandul sederhana, gerak bandul fisis juga GHS. Dengan solusi:

 θ = θmaks cos(ωt +φ)

                                  Bila:     I = md    2

     mgd
  ω=
      I                          Yaitu bila semua massa terpusat pada
                                 pusat massa (CM) maka persamaan
     2π       I                  menjadi sama dengan persamaan untuk
  T=    = 2π                     bandul sederhana.
     ω       mgd

                                                                        30
OSILATOR TEREDAM

Gerak osilasi yang dipelajari selama ini adalah
untuk sistem ideal (gaya pemulih linier).
Dalam banyak sistem nyata, gaya seperti
gesekan, menghalangi gerak. Sehingga, energi
mekanik sistem berkurang dengan waktu, dan
gerak dikatakan teredam (damped).




Salah satu contohnya adalah bila gaya penghalang sebanding dengan
kelajuan objek dan dalam arah yang berlawanan dengan gerak. Misalnya
terjadi pada benda yang bergerak pada udara.


                                                                       31
Gaya penghalang dapat dinyatakan sebagai R = - bv (dimana b adalah
konstanta yang disebut koefisien redaman) dan gaya pemulih adalah F = -
kx maka Hukum II Newton dapat ditulis sebagai

      ∑F   x   = −kx − bv = max

              dx  d 2x
      − kx − b = m 2
              dt  dt

Bila gaya penghalang kecil dibanding gaya
pemulih maksimum, yaitu bila b kecil,
maka solusi persamaan di atas

                     b

                           cos( ωt + φ )
                −      t
       x = Ae       2m




                                                                          32
Frekuensi angular osilasi adalah
                   2               2
        k  b           b 
  ω=     −     = ω2 −     
        m  2m          2m 

        k
ωo =
        m

ωo adalah frekuensi angular bila tidak ada
gaya penghalang (osillator tidak teredam)
dan disebut frekuensi natural sistem.

Bila magnitudo dari gaya penahan maksimum            R = bvmaks < kA
sistem dikatakan underdamped.
Saat nilai R mendekati nilai kA maka nilai amplitudo turun semakin cepat
(Kurva biru gambar 13.29.)
                                                                           33
Bila nilai b mencapai nilai kritis bc sehingga   bc / 2m = ωo

Sistem tidak berosilasi dan dikatakan critically damped. Dalam kasus ini,
sekali dilepas dari pada posisi tidak setimbang, kembali ke keadaan setimbang
dan diam di posisi itu. (Kurva merah gambar 13.20)




                                                                                34
Bila medium kental sehingga gaya penahan lebih besar daripada gaya
pemulih,    Rmaks > bvmaks dan      b / 2m > ωo

Sistem dikatakan overdamped. Sistem tidak berosilasi, tetapi kembali ke
posisi setimbang. Ketika redaman naik, waktu yang diperlukan untuk
mencapai kesetimbangan juga naik (Kurva hitam gambar 13.29).




                                                                          35

More Related Content

What's hot

Ppt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonisPpt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonissyifa tunnisa
 
Derajat kebebasan & teorema ekipirtasi
Derajat kebebasan & teorema ekipirtasi Derajat kebebasan & teorema ekipirtasi
Derajat kebebasan & teorema ekipirtasi Lifia Citra Ramadhanti
 
Persamaan gelombang
Persamaan gelombangPersamaan gelombang
Persamaan gelombang240297
 
Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11tahank
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaAyuShaleha
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlabSimon Patabang
 
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiPPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiNariaki Adachi
 
Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1RifkaNurbayti
 
3.1. gelombang mekanik
3.1. gelombang mekanik3.1. gelombang mekanik
3.1. gelombang mekanikRachmat Syukur
 
Materi 01 teori relativitas khusus (i)
Materi 01   teori relativitas khusus (i)Materi 01   teori relativitas khusus (i)
Materi 01 teori relativitas khusus (i)FauzulAreUzura
 
Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplacedwiprananto
 
Gerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalGerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalSonitehe Waruwu
 
Bab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumBab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumFauzan Ghifari
 
Kinematika gerak
Kinematika gerakKinematika gerak
Kinematika gerakFKIP UHO
 
Bab2 1 model matematis sistem dinamis
Bab2 1 model matematis sistem dinamisBab2 1 model matematis sistem dinamis
Bab2 1 model matematis sistem dinamisRumah Belajar
 

What's hot (20)

Ppt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonisPpt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonis
 
Derajat kebebasan & teorema ekipirtasi
Derajat kebebasan & teorema ekipirtasi Derajat kebebasan & teorema ekipirtasi
Derajat kebebasan & teorema ekipirtasi
 
Persamaan gelombang
Persamaan gelombangPersamaan gelombang
Persamaan gelombang
 
Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiPPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
 
Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1
 
3.1. gelombang mekanik
3.1. gelombang mekanik3.1. gelombang mekanik
3.1. gelombang mekanik
 
Materi 01 teori relativitas khusus (i)
Materi 01   teori relativitas khusus (i)Materi 01   teori relativitas khusus (i)
Materi 01 teori relativitas khusus (i)
 
Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplace
 
Gelombang harmonik
Gelombang harmonikGelombang harmonik
Gelombang harmonik
 
Gerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalGerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soal
 
Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6
 
Bab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumBab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentum
 
Mekanika lagrange
Mekanika lagrangeMekanika lagrange
Mekanika lagrange
 
Kinematika gerak
Kinematika gerakKinematika gerak
Kinematika gerak
 
Persamaan poisson
Persamaan poissonPersamaan poisson
Persamaan poisson
 
Bab2 1 model matematis sistem dinamis
Bab2 1 model matematis sistem dinamisBab2 1 model matematis sistem dinamis
Bab2 1 model matematis sistem dinamis
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 

Viewers also liked

Second Order Differential Circuits
Second Order Differential CircuitsSecond Order Differential Circuits
Second Order Differential CircuitsPrerak Trivedi
 
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]Dionisius Kristanto
 
Sop for air compressors
Sop for air compressorsSop for air compressors
Sop for air compressorschaosbrigade
 
5. sma kelas xi rpp kd 3.4; 4.4 ghs (karlina 1308233) final
5. sma kelas xi rpp kd 3.4; 4.4 ghs (karlina 1308233) final5. sma kelas xi rpp kd 3.4; 4.4 ghs (karlina 1308233) final
5. sma kelas xi rpp kd 3.4; 4.4 ghs (karlina 1308233) finaleli priyatna laidan
 
PERFORMANCE ANALYSIS OF GAS LUBRICATED CYLINDRICAL JOURNAL BEARING USING FS...
PERFORMANCE ANALYSIS OF GAS LUBRICATED  CYLINDRICAL JOURNAL BEARING  USING FS...PERFORMANCE ANALYSIS OF GAS LUBRICATED  CYLINDRICAL JOURNAL BEARING  USING FS...
PERFORMANCE ANALYSIS OF GAS LUBRICATED CYLINDRICAL JOURNAL BEARING USING FS...Venkata Sai Teja Gunuputi
 
Kb 1 Mendeskripsikan gambar teknik
Kb 1 Mendeskripsikan gambar teknikKb 1 Mendeskripsikan gambar teknik
Kb 1 Mendeskripsikan gambar teknikemodul-learning
 
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)Fani Diamanti
 
R&t 2008 principles and practices of vibrational analysis - keefer
R&t 2008   principles and practices of vibrational analysis - keeferR&t 2008   principles and practices of vibrational analysis - keefer
R&t 2008 principles and practices of vibrational analysis - keefermakarandnikume
 
Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Lala Sgl
 
Getaran dan gelombang 02
Getaran dan gelombang 02Getaran dan gelombang 02
Getaran dan gelombang 02agus mulanto
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Abrianto Akuan
 
Rangkuman fisika smk 11 a haka mj
Rangkuman fisika smk 11 a haka mjRangkuman fisika smk 11 a haka mj
Rangkuman fisika smk 11 a haka mjicasutika
 
Getaran dan gelombang
Getaran dan gelombangGetaran dan gelombang
Getaran dan gelombangagus mulanto
 
Vibration Monitoring
Vibration MonitoringVibration Monitoring
Vibration MonitoringPri Hadi
 
Vibration Monitoring
Vibration Monitoring Vibration Monitoring
Vibration Monitoring IONEL DUTU
 

Viewers also liked (20)

Diktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanikDiktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanik
 
Osilasi sistem
Osilasi sistemOsilasi sistem
Osilasi sistem
 
Model matematika suspensi motor
Model matematika suspensi motorModel matematika suspensi motor
Model matematika suspensi motor
 
Modul fisika
Modul fisikaModul fisika
Modul fisika
 
Second Order Differential Circuits
Second Order Differential CircuitsSecond Order Differential Circuits
Second Order Differential Circuits
 
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
 
Sop for air compressors
Sop for air compressorsSop for air compressors
Sop for air compressors
 
5. sma kelas xi rpp kd 3.4; 4.4 ghs (karlina 1308233) final
5. sma kelas xi rpp kd 3.4; 4.4 ghs (karlina 1308233) final5. sma kelas xi rpp kd 3.4; 4.4 ghs (karlina 1308233) final
5. sma kelas xi rpp kd 3.4; 4.4 ghs (karlina 1308233) final
 
PERFORMANCE ANALYSIS OF GAS LUBRICATED CYLINDRICAL JOURNAL BEARING USING FS...
PERFORMANCE ANALYSIS OF GAS LUBRICATED  CYLINDRICAL JOURNAL BEARING  USING FS...PERFORMANCE ANALYSIS OF GAS LUBRICATED  CYLINDRICAL JOURNAL BEARING  USING FS...
PERFORMANCE ANALYSIS OF GAS LUBRICATED CYLINDRICAL JOURNAL BEARING USING FS...
 
Kb 1 Mendeskripsikan gambar teknik
Kb 1 Mendeskripsikan gambar teknikKb 1 Mendeskripsikan gambar teknik
Kb 1 Mendeskripsikan gambar teknik
 
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
 
R&t 2008 principles and practices of vibrational analysis - keefer
R&t 2008   principles and practices of vibrational analysis - keeferR&t 2008   principles and practices of vibrational analysis - keefer
R&t 2008 principles and practices of vibrational analysis - keefer
 
Getaran mekanik 7
Getaran mekanik 7Getaran mekanik 7
Getaran mekanik 7
 
Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-
 
Getaran dan gelombang 02
Getaran dan gelombang 02Getaran dan gelombang 02
Getaran dan gelombang 02
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 
Rangkuman fisika smk 11 a haka mj
Rangkuman fisika smk 11 a haka mjRangkuman fisika smk 11 a haka mj
Rangkuman fisika smk 11 a haka mj
 
Getaran dan gelombang
Getaran dan gelombangGetaran dan gelombang
Getaran dan gelombang
 
Vibration Monitoring
Vibration MonitoringVibration Monitoring
Vibration Monitoring
 
Vibration Monitoring
Vibration Monitoring Vibration Monitoring
Vibration Monitoring
 

Similar to Bab 11 getaran

gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.pptgerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.pptlutfiamaulidina
 
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.pptgerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.pptChristianRegil
 
fisika sma 2 - gaya_pada_benda_elastis_dan_hubungan_gaya_dengan_gerak_getaran
fisika sma 2 - gaya_pada_benda_elastis_dan_hubungan_gaya_dengan_gerak_getaranfisika sma 2 - gaya_pada_benda_elastis_dan_hubungan_gaya_dengan_gerak_getaran
fisika sma 2 - gaya_pada_benda_elastis_dan_hubungan_gaya_dengan_gerak_getaranalbarardian
 
Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)Fefi Puspitasari
 
Gelombang mekanis
Gelombang mekanisGelombang mekanis
Gelombang mekanisEl Wijaya
 
Gerak harmonis(1)
Gerak harmonis(1)Gerak harmonis(1)
Gerak harmonis(1)auliarika
 
Gelombang By OtherSide's Teacher
Gelombang By OtherSide's TeacherGelombang By OtherSide's Teacher
Gelombang By OtherSide's TeacherOther Side
 
Gerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhanaGerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhanaNoviea Rienha
 
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13b
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13bMeteorologi Dinamis - Kuliah 13b
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13bThomas Blegur
 
Bab 4 sifat mekanik zat
Bab 4 sifat mekanik zatBab 4 sifat mekanik zat
Bab 4 sifat mekanik zatEko Supriyadi
 

Similar to Bab 11 getaran (20)

gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.pptgerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
 
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.pptgerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
 
fisika sma 2 - gaya_pada_benda_elastis_dan_hubungan_gaya_dengan_gerak_getaran
fisika sma 2 - gaya_pada_benda_elastis_dan_hubungan_gaya_dengan_gerak_getaranfisika sma 2 - gaya_pada_benda_elastis_dan_hubungan_gaya_dengan_gerak_getaran
fisika sma 2 - gaya_pada_benda_elastis_dan_hubungan_gaya_dengan_gerak_getaran
 
Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)
 
K026228266
K026228266K026228266
K026228266
 
Gelombang mekanis
Gelombang mekanisGelombang mekanis
Gelombang mekanis
 
Getaran Harmonis
Getaran HarmonisGetaran Harmonis
Getaran Harmonis
 
Getaran dan gelombang
Getaran dan gelombangGetaran dan gelombang
Getaran dan gelombang
 
Gerak Harmonis
Gerak HarmonisGerak Harmonis
Gerak Harmonis
 
Gerak harmonis(1)
Gerak harmonis(1)Gerak harmonis(1)
Gerak harmonis(1)
 
Gelombang By OtherSide's Teacher
Gelombang By OtherSide's TeacherGelombang By OtherSide's Teacher
Gelombang By OtherSide's Teacher
 
getaran
getarangetaran
getaran
 
gelombang stasioner ppt
gelombang stasioner pptgelombang stasioner ppt
gelombang stasioner ppt
 
Gerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhanaGerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhana
 
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13b
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13bMeteorologi Dinamis - Kuliah 13b
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13b
 
Gelombang Dinamis
Gelombang DinamisGelombang Dinamis
Gelombang Dinamis
 
Bab 4 sifat mekanik zat
Bab 4 sifat mekanik zatBab 4 sifat mekanik zat
Bab 4 sifat mekanik zat
 
Gerak Harmonis Sederhana
Gerak Harmonis SederhanaGerak Harmonis Sederhana
Gerak Harmonis Sederhana
 
Gelombang berjalan
Gelombang berjalanGelombang berjalan
Gelombang berjalan
 
Gerak Gelombang
Gerak GelombangGerak Gelombang
Gerak Gelombang
 

Bab 11 getaran

  • 1. Getaran (Vibrations) gerak periodik, gerak harmonik, osilasi, atau getaran periodic motion , harmonic motion, oscillation, or vibration 1
  • 2. Mobil berosilasi naik-turun ketika melewati lubang Bandul jam dinding benda di ujung pegas Getaran adalah gerakan bolak balik yang dialami suatu benda terhadap titik kesetimbangan. 2
  • 3. Suatu balok diikat pada ujung pegas, m : massa balok (kg) k : tetapan pegas (N/m) O : adalah titik kesetimbangan (posisi pegas tidak tertarik atau tertekan) Dimanapun balok berada dari posisi setimbang maka balok cendrung kembali ke posisi setimbang oleh gaya F. Gaya yang memiliki sifat seperti ini disebut gaya pemulih (restoring force). 3
  • 4. Bila bandul ditarik ke posisi P, lalu dilepaskan maka bandul akan bergerak bolak balik secara teratur dalam lintasan P – O - Q – O – P – O – Q - ... demikian seterusnya. Satu getaran adalah gerak balok dalam lintasan P – O - Q – O – P Beberapa parameter yang menentukan karaktersitik getaran: Amplitudo ( A ) : simpangan maksimum atau terjauh (meter) Perioda ( T ) : waktu untuk menempuh satu getaran (sekon) Frekuensi ( f ) : jumlah getaran yang terjadi dalam satu satuan waktu (Hertz) 4
  • 5. Gerak harmonik sederhana Perhatikan sistem balok pegas di atas permukaan horizontal tanpa gesekan. Bila pegas tidak ditarik atau ditekan balok berada pada posisi O (posisi kesetimbangan). Bila balok ditarik ke kanan, maka pegas akan menarik balok ke kiri dengan gaya: F = −kx Percepatan (a) ~ perpindahan (x) F = ma Arah a berlawanan dengan perpindahan. −kx = ma k Bila pada benda bekerja gaya yang arahnya a =− x selalu berlawanan dengan arah perpindahan m maka benda akan mengalami gerak harmonik k = konstanta pegas (N/m) sederhana (GHS). m = massa beban (kg) 5
  • 6. Solusi Persamaan Getaran k d 2x k a =− x =− x m dt 2 m Jika (k/m) ditulis dengan ω2 maka persamaan menjadi d 2x = −ω 2 x ... (1) dt 2 Persamaan (1) disebut persamaan getaran. Salah satu fungsi yang memenuhi persamaan ini adalah fungsi sinusoidal (sinus-cosinus). x(t ) = A cos ( ωt + φ ) ... (2) Substitusi persamaan (2) ke (1) dx d = A cos( ωt + φ ) = −ωA sin ( ωt + φ ) dt dt 6
  • 7. d 2x d = −ω A sin ( ωt + φ ) = −ω 2 A cos ( ωt + φ ) dt 2 dt d 2x Persamaan (2) memenuhi persamaan getaran dan disebut solusi 2 ω =− 2 x persamaan getaran. dt x(t) T A x(t ) = A cos ( ωt + φ ) t -A x : simpangan setiap saat (posisi terhadap titik setimbang) dlm meter. A : Amplutudo atau simpangan maksimum dalam meter. ω : frekuensi sudut dalam radian/sekon φ : tetapan fasa atau sudut fasa dalam derjat atau radian ( ωt + φ ) : fasa 7
  • 8. x(t ) = A cos ( ωt + φ ) Persamanan getaran adalah fungsi trigonometri. Diketahui bahwa fungsi triginometri periodik dan berulang terhadap waktu dalam 2π rad. Perioda (T) adalah waktu untuk benda menempuh satu siklus. Maka nilai x pada t akan sama dengan nilai x pada ( t + T ). Sedangkan fasa naik 2π dalam waktu T sehingga, ω +φ +2π =ω t +T ) +φ t ( 2π =ωT T =2π/ ω ω=2π/ T =2π f 8
  • 9. Perioda gerak balok pada ujung pegas d 2x k =− x ω dt 2 m f = 2π d 2x 2 ω =− 2 x 1 k dt f = 2π m k ω= 1 m T= f ω disebut frekuensi sudut m T = 2π ω = 2πf k 9
  • 10. Alat eksperimen untuk menunjukkan gerak harmonik sederhana. simpangan ( x) waktu (t ) 10
  • 11. Kurva simpangan (x) terhadap waktu (t) x φ ω T A t -A x = A cos ( ω + ) t φ 2π ω = 2π f = T 11
  • 12. Amplitudo Tiga getaran dengan fasa dan frekuensi yang sama tapi dengan amplitudo berbeda, maka perbandingan grafik simpangannya terhadap waktu adalah seperti gambar di bawah. x A3 A2 A1 t 12
  • 13. Frekuensi dan Perioda Dua getaran dengan amplitudo yang sama tapi dengan frekuensi yang berbeda, maka perbandingan grafik simpangannya terhadap waktu adalah seperti gambar di bawah. T1 Getaran1 x T2 Getaran2 t f 2 = 2 f1 T2 = 1 T1 2 13
  • 14. Tetapan Fasa Dua getaran dengan amplitudo yang sama tapi dengan tetapan fasa yang berbeda, maka perbandingan grafik simpangannya terhadap waktu adalah seperti gambar di bawah. x t 14
  • 15. 1. Sebuah bandul melakukan 20 getaran dalam waktu 10 detik, berapa periode and frekuensi getaran bandul tersebut ? waktu total t 10 Perioda(T ) = = = = 0,5 jumlah getaran N 20 1 1 f = = = 2 Hz T 0.5 15
  • 16. Sebuah pegas dengan konstanta gaya pegas sebesar 20 N/m diberi beban 5 kg. Dari keadaan setimbang, pegas ditarik dengan gaya sebesar 20 N. Tentukanlah: a. simpangan maksimum b. periode getarannya c. frekuensi getarannya F 20 a. F = kx → x = = =1 m k 20 m 5 b. T = 2π = 2π = 3,14 sekon k 20 1 1 c. f = = Hz T π 16
  • 17. Perioda sebuah bandul 4 sekon. Hitung panjang tali penggantung bandul itu jika percepatan gravitasi adalah 10 m/s2. L 2 L T = 2π → T = 4π 2 g g T 2 g 40 L= = 2 m 4π 2 π 17
  • 18. Posisi, Kecepatan dan Percepatan Getaran x(t ) = A cos ( ωt + φ ) x t dx v(t ) = = − Aω sin ( ωt + φ ) dt v t 18
  • 19. x(t ) = A cos ( ωt + φ ) x t dv a (t ) = = − Aω 2 cos ( ωt + φ ) = −ω 2 x(t ) dt a t 19
  • 20. P O Q O P x Perhatikan, pada simpangan terjauh t kelajuan adalah nol sedangkan besar percepatan maksimum. Kelajuan maksimum di titik kesetimbangan dan v percepatan nol di posisi ini. t a t 20
  • 21. Suatu mesin piston berputar pada 4000 rpm (rotation per minute) dengan amplitude 5 cm: ω = 4000 × 2π / 60 radians/sekon = 419 se kon −1 x = (5,00 cm)cos ωt aMAX = ω 2 x = 0,05 m × (419 s −1 ) 2 = 8770 m/s 2 21
  • 22. Suatu benda mengalami GHS dengan amplitudo 0,500 m dan frekuensi 2,00 Hz. Tentukan (a) perpindahan, (b) kecepaatan, dan (c) percepatan pada waktu 0,0500 s. Solusi: Diketahui: A = 0,500 m, f = 2,00 Hz, t = 0,0500 s. ω = 2π f = 2π (2,00 Hz) = 4,00π rad/s ωt = (4,00π rad/s)(0,0500 s) = 0,200π rad = 0,628 rad x = A cos(ωt ) = (0,500 m)cos(0,628 rad) = 0, 405 m 22
  • 23. v = - Aω sin(ω t ) v = −(0,500 m)(4π rad/s)sin(0,628 rad) v = −3,69 m/s a = Aω cos(ω t ) 2 a = −(0,500 m)(4π rad/s) cos(0,628 rad) 2 a = −63,9 m/s 2 23
  • 24. Energi Getaran Osilator 1 2 1 2 E = EK + EP = mv + kx 2 2 24
  • 25. Suppose you double the amplitude of the motion: 1) What happens to the maximum speed? b) Doubles c) 4 x Larger d) Doesn’t change 2) What happens to the maximum acceleration? b) Doubles c) 4 x Larger d) Doesn’t change 3) What happens to the the total energy? b) Doubles c) 4 x Larger d) Doesn’t change 25
  • 26. Getaran Bandul Bola bermassa m tergantung pada sebuah tali yang panjang L. Bandul ditarik dengan sudut L kecil kemudian dilepas dan akibat tarikan gaya gravitasi maka bandul akan berayun (osilasi) m 26
  • 27. Bola di tarik oleh gaya tegangan tali (T ) dan gaya gravitasi mg. Komponen tangensial gaya gravitasi adalah mgsinθ. Arahnya selalu menuju θ = 0 atau titik kesetimbangan dan berlawanan dengan perpindahan (berfungsi sebagai gaya pemulih). Terapkan Hukum II Newton untuk arah tangesial: d 2s ∑ Ft = −mg sin θ = m dt 2 Dimana s adalah perpindahan bola sepanjang lengkungan. Karena s = Lθ dan L nilainya tetap maka persamaan menjadi: d 2θ g 2 = − sin θ dt L 27
  • 28. Untuk sudut kecil maka sin θ ~ θ, sehingga persamaan dapat ditulis menjadi d 2θ g =− θ dt 2 L Sekarang kita punya ekspresi yang sama dengan persamaan sebelumnya yang merupakan persamaan untuk gerak harmonik (balok di ujung pegas), yaitu d 2x = −ω 2 x dt 2 Dapat disimpulkan bahwa gerak bandul untuk perpindahan kecil adalah gerak harmonik sederhana. Dengan frekuensi angular: g ω= L 2π L Dengan perioda gerak: T= = 2π ω g 28
  • 29. Bandul Fisis Jika suatu objek menggantung berosilasi pada titik tetap yang tidak melewati titik massa dan tidak dapat dianggap sebagai titik massa, maka sistem tidak bisa diberlakukan sebagai bandul sederhana. Kasus ini disebut bandul fisis. Perhatikan benda tegar yang berputar pada titik O sehingga mempunyai jarak d dari pusat massa. Gaya gravitasi melakukan torsi pada sumbu melewati O, dan besar torsi adalah mgd sinθ, Gunakan hukum gerak: ∑τ = Iα d 2θ dimana I adalah momen inersia terhadap O: − mgd sin θ = I 2 dt 29
  • 30. Untuk sudut kecil maka sin θ ~ θ, persamaan menjadi d 2θ  mgd  = − θ = −ω θ 2 dt 2  I  Persamaan ini mempunyai bentuk yang sama dengan persamaan untuk bandul sederhana, gerak bandul fisis juga GHS. Dengan solusi: θ = θmaks cos(ωt +φ) Bila: I = md 2 mgd ω= I Yaitu bila semua massa terpusat pada pusat massa (CM) maka persamaan 2π I menjadi sama dengan persamaan untuk T= = 2π bandul sederhana. ω mgd 30
  • 31. OSILATOR TEREDAM Gerak osilasi yang dipelajari selama ini adalah untuk sistem ideal (gaya pemulih linier). Dalam banyak sistem nyata, gaya seperti gesekan, menghalangi gerak. Sehingga, energi mekanik sistem berkurang dengan waktu, dan gerak dikatakan teredam (damped). Salah satu contohnya adalah bila gaya penghalang sebanding dengan kelajuan objek dan dalam arah yang berlawanan dengan gerak. Misalnya terjadi pada benda yang bergerak pada udara. 31
  • 32. Gaya penghalang dapat dinyatakan sebagai R = - bv (dimana b adalah konstanta yang disebut koefisien redaman) dan gaya pemulih adalah F = - kx maka Hukum II Newton dapat ditulis sebagai ∑F x = −kx − bv = max dx d 2x − kx − b = m 2 dt dt Bila gaya penghalang kecil dibanding gaya pemulih maksimum, yaitu bila b kecil, maka solusi persamaan di atas b cos( ωt + φ ) − t x = Ae 2m 32
  • 33. Frekuensi angular osilasi adalah 2 2 k  b   b  ω= −  = ω2 −   m  2m   2m  k ωo = m ωo adalah frekuensi angular bila tidak ada gaya penghalang (osillator tidak teredam) dan disebut frekuensi natural sistem. Bila magnitudo dari gaya penahan maksimum R = bvmaks < kA sistem dikatakan underdamped. Saat nilai R mendekati nilai kA maka nilai amplitudo turun semakin cepat (Kurva biru gambar 13.29.) 33
  • 34. Bila nilai b mencapai nilai kritis bc sehingga bc / 2m = ωo Sistem tidak berosilasi dan dikatakan critically damped. Dalam kasus ini, sekali dilepas dari pada posisi tidak setimbang, kembali ke keadaan setimbang dan diam di posisi itu. (Kurva merah gambar 13.20) 34
  • 35. Bila medium kental sehingga gaya penahan lebih besar daripada gaya pemulih, Rmaks > bvmaks dan b / 2m > ωo Sistem dikatakan overdamped. Sistem tidak berosilasi, tetapi kembali ke posisi setimbang. Ketika redaman naik, waktu yang diperlukan untuk mencapai kesetimbangan juga naik (Kurva hitam gambar 13.29). 35