Dr. Juneman Abraham membahas tentang indeksasi terbitan ilmiah dan salah kaprahnya. Ia menjelaskan bahwa indeksasi merupakan alat penting untuk pengambilan informasi namun memiliki batasan seperti cakupan yang sempit dan kualitas data yang kurang. Dr. Juneman juga menyarankan perlunya membangun repositori ilmiah nasional dan kebijakan yang mendukung riset terbuka di Indonesia."
8. Indeksasi
• “Indexing and abstracting …. They are ancient and dependable
information retrieval tools and plays a significant role in the information
retrieval process of any information retrieval system be it digital, hybrid or
traditional libraries.
• The indexing and abstracting method guarantees unhindered access to
stored information and knowledge and at the same time allow for precision
and high recall of information in an information retrieval system.
• It is the science of searching for information in documents, searching for
documents themselves, searching for metadata which describe documents
or searching within databases whether relational stand-alone databases or
hypertexually networked databases such as World Wide Web, digital
libraries.”
https://www.igi-global.com/chapter/indexing-and-abstracting-as-tools-for-information-retrieval-in-digital-
libraries/159597#:~:text=The%20indexing%20and%20abstracting%20method,in%20an%20information%20retri
eval%20system.&text=The%20major%20functions%20of%20an,organisation%20and%20retrieval%20of%20infor
mation.
54. Sage Open Long Form tidak terbatas jumlah kata (3000-7500 kata).
Refleksi Lebih lanjut: Apa iya sih publikasi ilmiah adalah = jurnal dan
prosiding? Mohon tidak sampai “terlambat sadar”, dan setelah dilakukan
orang lain seperti ini, lalu kita tinggal “ikut-ikutan”-nya saja.
55. • Papers found online – unclear selection criteria (black
box)
• Citation index ≠ reference index
• Size estimated at 200 million records…
• Data cannot be downloaded (no API)
• Poor data quality
• Duplicates
• Easily manipulated
• Very small team; no engagement with the community
58. • In both WoS and Scopus:
o Social Sciences and Arts and Humanities are still under-
represented
o Strong bias toward English-language journals
• WoS is almost completely included in Scopus–
except in NSE
63. • Challenge to find optimal point between exhaustivity and
access to data (i.e. WoS vs Google Scholar)
• Exhaustivity vs selectivity (do we want everything?)
• Data quality
o Mistakes and affiliated institutions
o Varies according to providers
o WoS > Scopus > Google Scholar
• Poor coverage of books
• Poor coverage of ‘national’ literature
• Limits of citation analysis for SSH
67. Kebutuhan “Policy
Repository”
• "Revisi Ketentuan Kebijakan Karier
Dosen dan Kinerja Perguruan Tinggi
... Prinsipnya ... Yang terpenting dari
riset dan publikasi, (1) Pengakuan
internasional, ini masih penting, (2)
Penerapannya: menghasilkan suatu
produk, inovasi, kebijakan di dunia
riil. Harus ada nyata bahwa ada
konsumsi atau manfaat di luar dunia
akademik. Poinnya adalah
relevansi."
https://www.youtube.com/watch?v=c-
tqIgULIlU&feature=youtu.be
69. Catatan Diskusi di Google Meet oleh Dr. Juneman
• Unsur-unsur Pemerintah tidak homogen dalam menyikapi perkembangan sains
terbuka. Lihatlah inisiatif LIPI untuk Repositori Ilmiah Nasional (RIN); inisiatif Open
Data dari Kantor Staf Presiden, dan sebagainya.
• Ada indikasi positif dan optimistis bahwa Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mendengarkan kita. Dengan Mas Menteri Nadiem Makarim
menganjurkan Spesialisasi Tridarma dalam Forum Rektor Indonesia baru-baru ini;
tidak semua kampus diharapkan mengikuti “World Class University game”.
• Negosiasi dan kerjasama adalah perlu, baik dengan Pemerintah maupun Industri.
Untuk menjawab “mulai dari mana”, selain dari gerakan-gerakan individual dan
kelompok sejauh ini.
• Untuk lebih jelas, kiranya perlu juga saya sajikan contoh Scielo dan Redalyc dalam lima
salindia terakhir. Tampak bahwa negara-negara berkembang telah berhasil
mematangkan dirinya dalam komitmen komunikasi ilmiah yang bersifat terbuka (open).
• Sekali lagi: Kooperasi yang meminta komitmen Pemerintah dan Industri, khususnya
dalam hal penganggaran (budget), memang penting, dan terbukti: Bisa!
• Mengenai pembiayaan, petakan dahulu riset dan publikasi kita untuk siapa,
apakah “stay relevant” sehingga masuk akal buat para pihak untuk menyediakan
dana CSR (Corporate Social Responsibility) dan sejenisnya.
• China tidak sama sekali meninggalkan indeksasi, melainkan tidak lagi
menjadikan metrik kuantitatif Web of Science sebagai ukuran utama.