4. Kandungan kimia dalam
sebatang rokok
Asap rokok : 4.000 zat
kimia beracun al : nikotin,
karbon monoksida, tar,
hidrogen sianida, toluen,
naftalen, dan bahan
radioaktif polonium
8. A new study says that
smoke residue on
indoor surfaces like
carpets, upholstery,
and even clothing can
mix with chemicals in
the air to create a
cancer threat (Brian
Williams reports)
Third-hand smoke a
danger to babies,
toddlers
9.
10.
11.
12.
13. Kanker paru (90% akibat rokok)
Pada masyarakat yang
tidak merokok,hanya
0,5 % resiko terkena
kanker paru.
1 dari 10 perokok
sedang dan hampir 1
dari 5 perokok berat
(lebih dari 15 batang
sehari) akan meninggal
karena kanker paru.
25. Cerita Riko
warga RT 05/RW 01 Kec. Losarang
Kab. Indramayu, Riko ini mulai
merokok sejak umur tiga tahun dan
menghabiskan setengah sampai satu
bungkus rokok per hari serta
mengalami keterbelakangan mental
• Menurut pengakuan Riko, dia sangat menyukai rokok Marlboro..
Rasanya seperti permen, dan kalau tidak merokok lehernya
seperti tercekik dan terasa pusing di kepala sehingga dia
membentur benturkan kepala di tembok kalau sedang tidak
merokok' begitu kata riko, selasa/01/05/2012..
Satu lagi, Ikon Marlboro cilik telah lahir dari Indramayu untuk
Indonesia
26. “ ... Saat ini saya sedang menghadapi kematian
karena asap rokok orang lain di tempat kerja.
Saya menjadi pramusaji selama lebih dari 40
tahun. Jam kerja saya cukup panjang, kadang
sampai 60 jam setiap minggu. Udara tempat
saya bekerja sangat pekat dengan asap
rokok. Tujuan saya menyampaikan ini adalah
menjadi pramusaji terakhir yang meninggal
karena asap rokok orang lain...”
(Seorang Pramusaji di Ottawa, Kanada, meninggal 22 Mei 2006)
Testimoni korban perokok pasif
28. • Zainudin (40 tahun), seorang laki-laki bersuara
seperti robot asal Bogor hidup tanpa pita
suara sejak tahun 1996. Hanya tersisa lubang
kecil di lehernya karena tenggorokannya
sudah diangkat setahun setelah didiagnosis
menderita kanker pita suara kurang lebih 17
tahun yang lalu.
29. • Laki-laki ini bukan seorang perokok meski
mengakui pada masa mudanya dulu pernah
sekali dua kali mengisap rokok sekedar untuk
bergaul. Namun yang jelas ia mengakui, sejak
kecil ia tinggal serumah dengan keluarga
besarnya yang hampir semuanya merupakan
perokok berat sehingga ia sendiri termasuk
perokok pasif.
30. • Dampak dari asap rokok yang dihisapnya cukup
berat, seperti yang dirasakannya saat ini. Pada
tahun 1996 ia didiagnosis kanker pita suara, lalu
setahun kemudian harus menjalani operasi
pengangkatan pita suara serta jakun dan hampir
seluruh organ yang ada di lehernya.
Hidungnya sama sekali sudah tidak berfungsi,
sebab keluar masuknya udara pernapasan kini
bisa langsung melalui lubang di lehernya.
Lubang ini juga berfungsi sebagai pengasil bunyi-
bunyian, meski suaranya sangat bergetar dan tak
semerdu suara yang keluar dari pita suara.
31. • Menyadari betapa berbahayanya asap rokok,
Zainudin yang sehari-hari bekerja sebagai
pedagang Mie Ayam ini tak pernah lelah
menganjurkan para pelanggannya untuk
berhenti merokok.
• Contoh nyata dari bahaya itu adalah lehernya
sendiri, yang sekali waktu ia tunjukkan untuk
meyakinkan bahwa bahaya rokok itu benar-
benar nyata.
32. Pelajaran yang dapat diambil :
Menganggap dan menerima keberadaan
industri rokok sebagai hal yang lumrah dan
wajar;
• Secara paradigmatis, menganggap industri
rokok sebagai : pengentas kemiskinan,
penderma, pemurah, sinterklas, raja midas;
• Sebagai ‘pembela’ industri rokok
33. UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI
MASYARAKAT
UPAYA MENGURANGI PENGGUNAAN ROKOK
PEROKOK PEMERINTAH
MASYARAKAT TENAGA
KESEHATAN
34. Kampanye antimerokok :
Lingkungan terdekat (keluarga) o/
ortu Lingkungan gaul masyarakat
• Poster,film, diskusi/penyuluhan,
testimonial dari mantan pecandu rokok
atau pihak yang kehilangan seseorang
akibat rokok.
35. Berani “katakan tidak pada rokok”
• Jangan mau menjadi perokok pasif
• Jadikan rumah sebagai zona "aman" asap
rokok
• Di kantor, mintalah kebijakan dari pihak
manajemen agar diberlakukan "kawasan
kerja bebas rokok"
36.
37. Mengadakan pelayanan konseling
• Konsultasi cara berhenti merokok
Menyibukkan diri (organisasi,
berolahraga dan aktivitas lain)
• Bimbingan kontinu terhadap
pecandu rokok u/ terapi berhenti
merokok
• Penanaman prinsip tidak merokok
merupakan gaya hidup sehat
38. Regulasi
• Indonesia tertinggal jauh dari
negara-negara tetangga ( Thailand,
Singapura dan Myanmar)
• Thailand melarang iklan rokok di
media cetak maupun elektronik.
• Singapura iklan rokok dilarang
sama sekali
• Myanmar menetapkan pajak tinggi
39. • Nihilnya keberadaan regulasi yang bersifat
komprehensif untuk mengatur dampak tembakau
bagi kesehatan;
• Keberadan regulasi (yang parsial) yang mengatur
masalah tembakau tidak implementatif;
• Substansi regulasi yang ada dipreteli secara terus
menerus (‘dilumpuhkan’) dan sistematis;
• Infrastruktur birokrasi menjadi penghalang utama
untuk mengimplementasikan regulasi yang bersifat
parsial itu;
40. Kebijakan Pemerintah Indonesia
•Revisi PP No 81 Thn 1999 (Pengamanan
Rokok Bagi Kesehatan) menjadi PP No 19
Thn 2003 (10-03-03)
menunjukkan kurangnya komitmen
pemerintah terhadap kesehatan
masyarakat
Kenapa.....?
41. Kadar nikotin dalam setiap batang rokok di
wilayah Indonesia tidak boleh melebihi 1,5
mg, dan kadar kandungan tar maksimal 20 mg
Tidak adanya batas kadar kandungan tar dan
nikotin dalam rokok
Menurut Lembaga M3 (Menanggulangi
Masalah Merokok)
45. • SEJAK lama Pesantren Tebuireng sudah melarang murid, guru,
pembina santri, dan karyawan merokok di dalam lingkungan
pesantren dan sekolah. Yang merokok dikenakan sanksi yang
bersifat mendidik, bahkan kalau sudah berkali-kali terbukti tidak
bisa mematuhi larangan itu, terpaksa dikeluarkan. Awalnya
banyak guru merasa keberatan, tetapi akhirnya mereka mau
mematuhi larangan itu.Beberapa kiai khususnya dari pesantren
salaf masih tetap merokok. Tentunya di pesantren mereka tidak
ada larangan merokok bagi para santri dan ustadz. Kita tahu
bahwa PP Muhammadiyah melarang warganya merokok. Tetapi
kita paham bahwa larangan itu tidak sepenuhnya berhasil
Temyata Pemerintah Indonesia juga tidak menunjukkan kemauan
untuk menekan kecenderungan rakyat untuk merokok dengan
sikap tidak mau menandatangani Konvensi Kerangka Kerja untuk
Pengendalian Tembakau (FCTC). Padahal para pemimpin negara-
negara ASEAN yang lain sepakat untuk menjadikan Asia Tenggara
sebagai kawasan sehat tanpa asap rokok.
46. • FCTC adalah konvensi yang dirancang WHO yang berisi langkah-
langkah pengendalian dampak buruk rokok, baik dalam bentuk
tarif maupun non-tarif. Selain Indonesian, negara Asia yang
belum menandatangani FCTC ialah Uzbekistan dan Tajikistan
Konsumsi rokok per kapita kini berjumlah 1.085 batang/tahun.
Pada tahun 2007,974 batang/ tahun Sebagai perbandingan
Singapura 547 (2007406); Malaysia 539 (2007646).Marga
rokok/bungkus di Indonesia US $ 1,40. Sebagai perbandingan, di
Malaysia $ 330; di Singapura S 9,29; di Thailand S 2,56; dan
Brunei S 236. Memang masih ada negara yang memasang harga
lebih murah yaitu Filipina $ 0,74 dan Kambodia $ 1,03. Di sini
rokok bisa dibeli eceran, padahal ketentuan internasional rokok
harus dijual dalam bungkus minimal 20 batang per bungkus. Nilai
cukai terhadap harga rokok di Indonesia 47 persen; di Brunei 632
persen; Malaysia 473 persen; Singapura 60,7 persen; dan Filipina
512 persen.
47. • Di banyak negara, hanya yang berumur 18 tahun ke atas yang boleh membeli rokok
(seperti minuman keras), tetapi di sini bebas. Penjual rokok di sini bisa kita jumpai
dimana saja. Kelaziman merokok di Indonesia 613 perseri (lelaki) dan 5,1 persen
(perempuan); di Malaysia 503 persen (L) dan 2,4 persen (P); di Singapura 352
persen (I) dan 5,9 persen (P); di Thailand 45,1 persen (L) dan 3,0 persen (P); di
Filipina 47,4 persen (U dan 10,2 persen (P). Kelaziman merokok usia 13-15 tahun di
Indonesia 23,9 persen (lelaki) dan 1,9 persen (perempuan); di Malaysia 363 persen
(I) dan 4,2 persen (Pi, di Singapura 103 persen (L) dan 73 persen (P), Thailand 15,8
persen (I) dan 2,4 persen (Ph di filipina 16 persen (L) dan 6,4 persen (P). Jadi
jumlah lelaki perokok di Indonesia adalah yang tertinggiKematian akibat rokok
pada abad 20 mencapai jumlah sekitar 100 juta, jauh lebih besar dibanding korban
tewas pada PO 1 dan PO 1 Diperkirakan pada abad 21 angka itu akan mencapai 1
miliar orang, terutama di negara miskin Larangan merokok di Indonesia tidak
berlaku secara meluas, hanya ada di beberapa kota besar, itupun tidak bisa
berjalan dengan baik. Masih banyak orang yang sulit untuk menghentikan
kebiasaan merokok, kecuali sakitnya sudah amat parah. Iklan rokok masih banyak
terlihat Kenaikan cukai harus dilakukan dengan angka yang signifikan supaya
efektif, lebih tinggi dari pada yang ditetapkan dalam UU No 39/2007 yaitu 57
persen Sebagai contoh. Turki menetapkan cukai sebesar 74-89 persen dari harga
rokok.
48. • Cukai rokok pada 2011 melebihi target, lebih dari 62 T.
Produksi rokok tahun lalu sudah melampaui proyeksi
produksi tahun 2015. Aktivis anti rokok mengatakan bahwa
alasan buruh pabrik akan kehilangan kerja, petani tembakau,
dan industri rokok kecil dirugikan; hanya dijadikan tameng
bagi industri rokok besar. Sebenarnya ada skema untuk
membantu industri rokok kecil dan petani tembakau, tetapi
temyata penggunaannya tidak tepat Kita masih
membutuhkan cukai rokok tetapi jangan terlalu ramah
terhadap industri rokok dan mengabaikan aspek kesehatan.
Kampanye anti rokok terutama terhadap remaja demi
kesehatan generasi masa depan harus digalakkan.
Pemerintah harus menandatangani FCTC Kampanye bahaya
merokok kepada pesantren yang mash mengizinkan santri
merokok harus ditingkatkan.
49. iklan anti rokok di Yogya
• ........... perlu dukungan bagi 6 banner pesan
layanan masyarakat Dinkes Prov DIY, supaya
diperpanjang masa tayangnya........jika perlu
dirotasi antar kabupaten-kota............ Untuk
mencoba memberi warna di samping taburan
banner iklan rokok.