SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 53
Baixar para ler offline
PERSAINGAN PARTAI MENJELANG PEMILU 2014
KEKUATAN PARTAI MAKIN TERFRAGMENTASI
Temuan survei 10-20 Februari 2014

Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10340
kontak@saifulmujani.com | www.saifulmujani.com
Pendahulan
} 
} 

} 

} 

} 
} 

} 

Pemilu tinggal sekitar 1 bulan lagi.
Bagaimana peta kekuatan partai menjelang masa kampanye terbuka 16 Maret
nanti, dan apakah kampanye itu akan mengubah peta kekuatan partai?
Survei ini untuk menguji efektifitas masa kampanye terbuka sehingga
beberapa hari sebelum masa kampanye itu dilakukan kami kembali akan
survei apakah terjadi perubahan peta kekuatan partai.
Sebelum menguji efek kampanye terbuka, sekarang juga dapat ditelaah
seberapa efektif kampanye yang telah dilakukan sejauh ini? Apakah betul
kampanye atau mobilisasi masa sejauh ini bisa memperbaiki elektibilitas
partai?
Untuk itu kami melakukan survei ini.
Survei ini terselenggara atas kerjasama SMRC dan the Indonesian Institute
(TII).
Pengambilan data dengan wawancara tatap muka berlangsung 10-20
Februari 2014.

SMRC: Survei Februari 2014

2
Metodologi dan sampling
} 

} 

} 

} 

Metodologi penarikan sampel dibuat untuk membantu mendapatkan
sampel dengan keragaman yang mendekati keragaman populasi dari
mana sampel ditarik, dengan cara yang efisien dari sisi waktu, tenaga,
dan biaya.
Salah satu cara untuk mendapatkan keragaman sampel pemilih anggota
DPR RI di tanah air adalah dengan menarik sampel atas dasar keragaman
populasi pemilih secara demografis.
Keragaman itu sangat kompleks, dan selama ini dalam survei opini
publik nasional yang benar biasa dibuat proporsionalisasi sampel atas
dasar provinsi yang jumlahnya 34 (sebelumnya 33) itu. Sampel ditarik
dengan jumlah proporsional di masing-masing provinsi.
Keragaman sampel akan semakin tinggi bila proporsionalisasi dibuat
menurut unit yang lebih beragam dibanding provinsi yang 34 itu.

SMRC: Survei Februari 2014

3
Metodologi dan sampling
} 

} 

} 

} 

} 

} 

Unit populasi pemilih yang lebih beragam dibanding populasi provinsi adalah DAPIL DPR RI,
dan lebih beragam lagi Dapil DPRD provinsi, kemudian lebih tinggi lagi keberagamannya Dapil
DPRD Kabupaten dan kota, kemudian kecamatan, desa/kelurahan, dan TPS.
Tapi akan sangat tidak efisien kalau proporsionalisasi sampel atas dasar populasi TPS, desa,
kecamatan, dan bahkan kabupaten/kota.
Kami memilih proporsionalisasi sampel itu atas dasar populasi DAPIL DPR RI. Unit ini jelas lebih
beragaman dibanding provinsi, dan diharapkan lebih bisa mencerminkan populasi pemilih
nasional. Dapil mana? Pada dasarnya sebaiknya harus semua DAPIL.
Tapi karena alasan efisiensi (terutama tenaga dan biaya), maka dari populasi DAPIL DPR RI itu
(77) hanya dipilih Dapil-dapil besar,yakni dapil-dapil yang memiliki 6 kursi atau lebih banyak
yang diperebutkan dalam Pemilu nanti.
Populasi Dapil besar DPR RI itu sebanyak 66. Sisanya Dapil kecil sebanyak 11 Dapil.
Mengapa hanya Dapil besar? Karena efisiensi tapi tetap bisa menjaga keragaman populasi
pemilih secara lebih baik.

SMRC: Survei Februari 2014

4
Metodologi dan sampling
} 

} 

} 

} 

Karena alasan efisensi juga, Dapil DPR RI Papua tidak kami
sertakan meskipun termasuk Dapil besar (10 kursi).
Namun untuk menambah keragaman kami masukan satu
DAPIL kecil yang sedikit mendekati demografi Papua,
namun lebih efisien dari sisi keterjangkauan, yakni DAPIL
DPR RI Maluku.
Dengan demikian total DAPIL DPR RI yang disertakan
dalam survei ini sebanyak 66 DAPIL. Jumlah ini jelas lebih
mencerminkan keragaman populasi pemilih dibandingkan
34 provinsi. Namun demikian kami tetap konservatif
bahwa temuan kami nanti lebih mencerminkan 66 Dapil,
bukan 77 Dapil.
Berikut adalah proporsi sampel di 66 Dapil survei ini.
SMRC: Survei Februari 2014

5
Proporsi Sampel dibanding Populasi Pemilih di Masing-Masing
Dapil untuk Keseluruhan 66 DAPIL
KATEGORI

POPULASI SAMPEL
DAPIL
NAD - I
1.0
1.0
NAD - II
0.9
0.9
SUMUT - I
2.1
2.1
SUMUT - II
1.8
1.8
SUMUT - III
1.8
1.8
SUMBAR - I
1.2
1.2
SUMBAR - II
0.9
0.9
RIAU - I
1.4
1.4
JAMBI
1.4
1.4
SUMSEL - I
1.6
1.6
SUMSEL - II
1.8
1.8
LAMPUNG - I
1.6
1.6
LAMPUNG - II
1.8
1.8
DKI JAKARTA - I
1.1
1.1
DKI JAKARTA - II 1.4
1.4
DKI JAKARTA - III 1.6
1.6
JABAR - I
1.2
1.2

KATEGORI
JABAR - II
JABAR - III
JABAR - IV
JABAR - V
JABAR - VI
JABAR - VII
JABAR - VIII
JABAR - IX
JABAR - X
JABAR - XI
JATENG - I
JATENG - II
JATENG - III
JATENG - IV
JATENG - V
JATENG - VI
JATENG - VII

POPULASI SAMPEL
DAPIL
2.1
2.1
1.4
1.4
1.1
1.1
1.9
1.9
1.7
1.7
2.5
2.5
2.0
2.0
1.7
1.7
1.3
1.3
2.1
2.1
1.6
1.6
1.3
1.3
1.9
1.9
1.4
1.4
1.7
1.7
1.7
1.7
1.5
1.5

SMRC: Survei Februari 2014

6
… Lanjutan

(weighted)

KATEGORI

POPULASI SAMPEL
DAPIL
JATENG - VIII
1.6
1.6
JATENG - IX
1.7
1.7
JATENG - X
1.5
1.5
DI YOGYAKARTA
1.6
1.6
JATIM - I
2.0
2.0
JATIM - II
1.4
1.4
JATIM - III
1.4
1.4
JATIM - IV
1.5
1.5
JATIM - V
1.6
1.6
JATIM - VI
1.9
1.9
JATIM - VII
1.8
1.8
JATIM - VIII
2.0
2.0
JATIM - IX
1.1
1.1
JATIM - X
1.2
1.2
JATIM - XI
1.9
1.9
BANTEN - I
1.1
1.1
BANTEN - II
1.1
1.1

KATEGORI
BANTEN - III
BALI
NTB
NTT - I
NTT - II
KALBAR
KALTENG
KALSEL - I
KALTIM
SULUT
SULTENG
SULSEL - I
SULSEL - II
SULSEL - III
MALUKU

POPULASI SAMPEL
DAPIL
2.5
2.5
1.7
1.7
2.0
2.0
0.8
0.8
1.0
1.0
2.0
2.0
1.0
1.0
0.9
0.9
1.7
1.7
1.1
1.1
1.1
1.1
1.3
1.3
1.3
1.3
1.0
1.0
0.7
0.7

SMRC: Survei Februari 2014

7
Bobot untuk Estimasi populasi
pemilih nasional
•  Karena ada 11 Dapil yang tidak masuk, maka survei 66 DAPIL tidak bisa
memberi gambaran populasi nasional (77 DAPIL). Untuk itu perlu dibuat
pengelompokan baru agar bisa dilakukan pembobotan dan
proporsionalisasi agar bisa dibuat estimasi nasional.
•  Pengelompokan baru dibuat untuk mengakomodasi DAPIL yang tidak
dipilih:
•  Riau 2, Babel, Bengkulu dan Kepri, dimasukkan ke Wilayah Sumatera.
•  Kalsel 2 dimasukkan ke Wilayah Kalimantan
•  Sultra, Sulbar, Gorontalo dimasukkan ke Wilayah Sulawesi
•  Maluku Utara, Papua dan Papua Barat dimasukkan ke wilayah
Indonesia Timur (bersama NTT dan Maluku).
•  Secara spesifik, kelompok wilayah untuk proporsionalisasi dan
pembobotan agar dapat estimasi nasional adalah: Sumatera, Banten, DKI,
Jabar, Jateng dan Yogya, Jatim, Bali, NTB, Kalimantan, Sulawesi, dan
Indonesia Timur (NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua).
SMRC: Survei Februari 2014

8
Sampel dan Populasi DPT Nasional menurut
Wilayah setelah Pembobotan (%)
KATEGORI

POPULASI
WILAYAH
SUMATERA
20.7
DKI
3.8
JABAR
17.5
JATENG + DIY
16.1
JATIM
16.4
BANTEN
4.2
BALI
1.6
NTB
1.9
KALIMANTAN
5.9
SULAWESI
7.2
INDONESIA TIMUR
4.8

SAMPEL
20.7
3.8
17.5
16.1
16.4
4.2
1.6
1.9
5.9
7.2
4.8

SMRC: Survei Februari 2014

9
Proses penarikan Sampel
} 

} 

} 

} 

} 

} 

Total sampel dalam survei ini adalah 1520, dengan margin of error +/- 2.6% pada
tingkat kepercayaan 95%, menurut simple random sampling.
Total sampel itu diproporsionalkan menurut populasi DPT (daftar pemilih tetap) di 66
Dapil seperti dijelaskan sebelumnya.
Setelah mendapat kuota sampel di masing-masing Dapil, maka dipilih kelurahan atau
desa dari populasinya sebagai unit sampel pertama (primary sampling unit - PSU)
sesuai kuota sampel tersebut dengan terlebih dahulu ditetapkan secara arbiter tiap satu
desa/kelurahan dipilih secara random 10 responden. Maka total PSI 152.
Di desa/kelurahan terpilih dipilih secara random 5 RT atau yang setara dengan itu;
kemudian di masing-masing RT terpilih dipilih 2 Keluarga secara random.
Di masing-masing Keluarga terpilih, didaftar anggota keluarga yang punya hak pilih
(umur 17 tahun atau lebih atau telah menikah) dan kemudian dipilih satu orang secara
random untuk menjadi responden dalam survei ini untuk diwawancarai.
Quality control dilakukan pada 20% responden yang dipilih secara random dengan spot
check untuk memastikan wawancara telah dilakukan sesuai SOP.

SMRC: Survei Februari 2014

10
PENGUKURAN KEKUATAN PARTAI
} 

} 

} 

} 

Dalam survei opini publik ada beberapa teknik pengukuran/pertanyaan untuk
mengetahui tindakan memilih oleh calon pemilih atau elektabiltas partai. Di sini kami
menggunakan 3 teknik. Ini terutama untuk menguji konsisitensi (realibility) alat ukur:
1) Pertanyaan terbuka (tidak diberi stimulus apapun). Partai apa yang dipilih bila
pemilihan anggota DPR RI dilakukan sekarang? Responden menjawab secara spontan.
2) Pertanyaan dengan dibantu kartu bantu berupa daftar nama 12 partai nasional: partai
mana dari partai-partai berikut yang ibu/bapak/sdr/i pilih bila pemilihan anggota DPR
RI dilakukan sekarang?
3) Simulasi kartu suara: setiap responden diberi kertas suara seperti yang akan
digunakan dalam Pemilu 9 April 2014 nanti sesuai dengan kertas suara Dapil responden
masing-masing, dan kemudian responden dimohon untuk menandai kertas suara
tersebut. Surveyor kemudian mengisi partai atau calon dari partai mana yang ditandai
(apapun yang ditandai dalam satu kotak partai di kertas suara itu. Sah: kalau hanya
nama, nomor, atau gambar partai saja; nama atau nomor satu calon saja dari partai
bersangkutan; atau menandai keduanya).

SMRC: Survei Februari 2014

11
… lanjutan
} 

} 
} 

Potensi kursi di tiap DAPIL: Elektabilitas partai, calon, atau partai dan calon
dalam simulasi kertas suara.
Contoh bentuk pertanyaan simulasi kertas suara:

Berikut adalah nama-nama partai dan nama-nama calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan di sini. Kalau
pemilihan umum diadakan sekarang ini, coba ibu/bapak tandai dengan jelas yang akan ibu/bapak pilih? Ibu/
bapak boleh pergi sebentar, atau saya tinggal sebentar, ketika ibu/bapak menandai salah satukotak dari kartu
suara ini. Kalau ibu/bapak sudah menandai, tolong masukan lagi ke amplop ini ATAU ditutup kembali kertas
suaranya.
SIMULASI
PEMILIHAN ANGGOTA DPR RI-2014
PROVINSI: JAWA TIMUR
DAERAH PEMILIHAN: JATIM I

1
PARTAI NASDEM

2
PARTAI KEBANGKITAN BANGSA

3
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

4
PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN

5
PARTAI GOLKAR

6
PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA

1 DR. H. ULUL ALBAB, MS
2 Hj. CHURRIYAH IMRON

1

H. IMAM NAHRAWI

1 IR. H. SIGIT SOSIANTOMO

1

M. GURUH IRIANTO SUKARNO PUTRA, SAP, MM, M.Si

1 Drs. H. PRIYO BUDI SANTOSO

1 RINDOKO DAHONO WINGIT, SH, M.Hum

2

SYAIKHUL ISLAM, M.Sosio

2 ANDHAM ASIH WIDYASTUTI

2

2 Ir. BAMBANG HARYO SOEKARTONO

3

ARZETTY BILBINA SETYAWAN, SE

3 JULI WIBOWO, SS., M.IP.

3

H. SALEH MUKADAR, SH
INDAH KURNIA

2 Ir. GESANG BUDIARSO, MH

3 R. WAHYU SASONGKO
4 Dra. SRI PUSPITA, MM

3 Hj. HESTI ARMIWULAN, SH, M.HUM

3 MARI SUSILO, SE.

4

DR. H. ACHMAD FATHONI RODLI

4 PURWANTO

4

HARI PUTRI LESTARI, SH, MH

4 ACHMAD SUHAWI, ST, M. Si

4 RADEN BAMBANG PRAMUKANTORO, S.P.

5 DR. RUDY SAPOELETE, SH., MH.
6 dr. MARTHA LIA FIORENA

5

ELLIF KRISMAWATI, MM

5 KARUNIAWATI

5

SUSANTO BUDI RAHARJO, SH, MH

5 Ir. H. ADIES KADIR, SH, M. Hum

5 DRA. HELENA MAUREEN MANTIRI NOYA, MAP

6

M. ZAENAB MALTUFAH, M.Si

6 MUHAMMAD JUSUF, ST., MMT

6

Drs. J.B. AMIRANTO, M.Si, Ak

6 M. SHOLEH, SH.

7 KAMSARI, SE., MM.

7

ANTONIUS IWAN DWI LAKSONO

7 HJ. SRI HADIJAH RATNAWATI, S.Pd.

7

HENKY KURNIADI

6 ARY LESTARI, SE
7 Ir. ACHMAD DAENGS GS, SE, MM

8 RINA ARYANI, SH., M.Kn.

8

H. ALI BURHAN,MM

8 NURUL MUJAHADAH

8

8 JOHAN TEDJA SURYA

8 STEFANUS SANTOSO, B.ENG.

9 CUT POPPY MEURAH INTAN

9

LIZAWATI TRIWAHYUNI

Drs. TITO SUHENDRO
ERMELINA SINGERETA

10 Ir. RUDHY IVAN NOOR

9

10 MUHAMMAD KODERI HW, MT

7
PARTAI DEMOKRAT

10 SONNY SEWANTON SARAGIH, S.IP

8
PARTAI AMANAT NASIONAL

9
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN

9 Hj. BETTY ZUBAIDAH, B.Sc
10 Ir. MAZ TRI INDRAWANTO, M.SP

10
PARTAI HATI NURANI RAKYAT

14
PARTAI BULAN BINTANG

1 Dra. LUCY KURNIASARI

1

Ir. SUNARTOYO

1 H. GEDE WIDIADE, SH, MBL

1

H. MUHAMMAD MIRDASY, S.IP

1 Dr. FUAD AMSYARI, MPH, PhD

2 SULFAN SAURI, SH

2

H. IMAM SUGIRI, ST, MM

2 H. ANDY SUDIRMAN, SH

2

RENY WIDYA LESTARI, ST

2 WISNU WARDHANA

3 H. IMAM SUNARDHI

3

SITI RAFIKA HARDHIANSARI

3 HJ. EMIKO, SP

3

Drs H ENDUNG SUTRISNO, MM

3 Dra. Hj. SOENDARI KABAT,SH

4 H. MUSH LUDFY, SH, MH

4

H. SUNGKONO

4 ACHMAD SALIS, SH

4

I WAYAN DENDRA, MH

4 ACHMAD SOINI

5
6
7
8
9
10

DAISY M. SILANNO, S.Sn. M.Si
Ir. FANDI UTOMO
H. MOCHAMAD RIZAL
LISTIAWATI S
A. CHAIRIL MUSLIM
H. JALALUDDIN ALHAM, S.IP.M.HUM

5
6
7
8
9
10

AGUS SARWANTO, M.Si
RIJFA HADITA, SE
SYAFRUDIN BUDIMAN
HADIJAH
SISWARYUDI HERU
Ir. ANDI YULHAM

5
6
7
8
9
10

ABDUL QOYYUM, S.Pd.I
SRIYATI, SH
H. ABDUL MUIS
DESSY NURHASANAH
TATI HARTATI
MASFIRA SURYA TANTI

5
6
7
8
9
10

EDMOUND SIMORANGKIR
SARA NAIDU
ABDULLAH FITRONI, SH
EKA RISTA HARIMURTI, SE
Ir. ARIEF SOEMARTO, SH, MH
RUDY SETIA WIBISONO, SH

5
6
7
8
9
10

MEINDRO WASKITO
JUSLIDAR
Ir. PIPIN R. TAMARA, BE, SIP,MM, MBA
Drs. AMARULLAH NASUTION
Dra. SRI YUNIATI
Ir. ERNI IMAYANI, MM

SMRC: Survei Februari 2014

7 H. ABDUL MALIK, SH
9 RR SRI SATU WIDYASTUTI, MM
10 MINARTO TJANDRA, SH.
15
PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA

1 H. ABDUL RACHMAN JULIANTO
2 RUDY PRAYITNO
3 GM. ESTHERIYANA
4 WILLEM GASPERSZ, SE, MM
5
6
7
8
9
10

SANNY M. SARWONO
SUTRISNO
IR. HARI PURNOMO SETYO
RENI ARLI
ISMAIL FAHMI, SH
PUNGKI WING SAMPURNO

12
Validasi Sample 66 Dapil

SMRC: Survei Februari 2014

13
Profil Demografi Sampel menurut 66 DAPIL
KATEGORI
Laki-laki
perempuan
Pedesaan
Perkotaan
Islam
Protestan
Katolik
Hindu
Budha
Lainnya

POPULASI
Gender
50.2
49.8
Desa-Kota
49.9
50.1
Agama
88.4
6.1
2.8
1.8
0.7
0.2

SAMPEL
50.0
50.0
50.4
49.6
89.7
4.9
2.8
1.8
0.4
0.3

KATEGORI
Jawa
Sunda
Melayu
Madura
Bugis
Betawi
Batak
Minang
Lainnya

POPULASI
Etnis
40.2
15.5
2.3
3.0
2.7
2.9
3.6
2.7
27.1

SMRC: Survei Februari 2014

SAMPEL
43.4
17.0
3.0
4.1
2.6
3.1
2.6
2.4
24.9

14
Validasi Sampel untuk Populasi
Pemilih Nasional

SMRC: Survei Februari 2014

15
Profil Demografi Nasional & Sampel
KATEGORI

POPULASI SAMPEL
Gender
Laki-laki
50.1
50.0
perempuan
49.9
50.0
Desa-Kota
Pedesaan
50.2
51.7
Perkotaan
49.8
48.3
Agama
Islam
87.5
87.6
Protestan
7.0
6.0
Katolik
2.9
3.9
Hindu
1.7
1.7
Budha
0.7
0.4
Lainnya
0.6
0.3

KATEGORI
Jawa
Sunda
Melayu
Madura
Bugis
Betawi
Batak
Minang
Lainnya

POPULASI SAMPEL
Etnis
40.2
41.1
15.5
15.7
2.3
3.1
3.0
3.8
2.7
3.1
2.9
2.9
3.6
1.6
2.7
2.6
27.1
26.2

SMRC: Survei Februari 2014

16
Penjelasan
} 

} 

} 

Agama dan etnik merupakan demografi yang tidak ditetapkan
dari awal menurut kuota nasional atas dasar sensus.
Agama dan etnik pada sampel merupakan hasil wawancara
atas responden yang dipilih secara random seperti dijelaskan
pada metodologi di atas. Responden di tanya apa agama yang
mereka anut; berasal dari suku-bangsa apa.
Sampel agama dan etnik (suku-bangsa) hasil wawancara itu
proporsinya rata-rata sangat mirip dengan hasil sensus
(populasi), dan ini menjadi dasar bagi kami untuk meyakini
bahwa metodologi kami valid.

SMRC: Survei Februari 2014

17
TEMUAN

SMRC: Survei Februari 2014

18
Pilihan kepada Partai 

di 66 DAPIL

SMRC: Survei Februari 2014

19
Top of Mind: Partai yang dipilih jika pemilu
diadakan sekarang (jawaban spontan)
Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan ibu/
bapak pilih? … (%)
60

47.7

50

40

30

20

11.4
10

9.8

6.4

5.6

4.5

3.3

3.0

2.8

2.7

2.1

PPP

PAN

HANURA

PKS

NASDEM

0.5

0.2

PBB

PKPI

0
PDIP

GOLKARDEMOKRAT ERINDRA
G

PKB

0.1
Lainnya Belum tahu

.

SMRC: Survei Februari 2014

20
Partai yang dipilih jika pemilu diadakan
sekarang (responden diberi daftar 12 partai)
Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan ibu/
bapak pilih dari daftar partai berikut ini? … (%)
35

30.1

30
25
20
15

14.9

13.3
8.2

10

7.5

6.3

5

4.5

4.0

3.7

3.6

2.9

0.8

0.3

PBB

PKPI

0
PDIP

GOLKAR DEMOKRAT
GERINDRA

PKB

PPP

PAN

HANURA

PKS

NASDEM

Tidak
tahu/tidak
jawab

.

SMRC: Survei Februari 2014

21
Simulasi Surat Suara:
Total suara partai dari simulasi surat suara (%)

(yang memilih partai saja + calon saja + calon & partai)
25
21.2

20
17.7
16.4

15

14.5

15.0
14.0
10.4

10

8.6
5.1

4.5

5

8.0

7.7
5.3 5.5

5.9

4.8

4.5

3.6 4.1

3.8
1.8

1.2

0.9

0.3

0
PDIP

GOLKAR DEMOKRAT GERINDRA

PKB

PPP

Pemilu 2009

PAN

PKS

HANURA

NASDEM

PBB

PKPI

TT/TJ

Feb'14

TT/TJ = tidak tahu, tidak jawab. Mungkin belum menentukan pilihan.
.

SMRC: Survei Februari 2014

22
Pilihan kepada Partai



Estimasi Nasional


Dibobot menurut DPT Wilayah

SMRC: Survei Februari 2014

23
Bobot DPT: Top of Mind: Partai yang dipilih jika
pemilu diadakan sekarang (jawaban spontan)
Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan ibu/
bapak pilih? … (%)
50

46.9

45
40
35
30
25
20
15

11.4

10

10.3
6.6

5.6

5

4.3

3.2

3.1

2.9

2.7

2.2

HANURA

PKS

NASDEM

0.5

0.2

0.1

PBB

PKPI

Lainnya

0

PDIP

GOLKARDEMOKRAT ERINDRA
G

PKB

PPP

PAN

Belum
tahu

.

SMRC: Survei Februari 2014

24
Partai yang dipilih jika pemilu diadakan
sekarang (responden diberi daftar 12 partai)
Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan ibu/
bapak pilih dari daftar partai berikut ini? … (%)
35

29.5

30
25
20
15

14.8

13.7
8.3

10

7.4

6.0

5

4.5

4.1

3.8

3.6

3.1
0.8

0.3

PBB

PKPI

0

PDIP

GOLKAR DEMOKRAT
GERINDRA

PKB

PPP

PAN

HANURA

PKS

NASDEM

Tidak
tahu/tidak
jawab

.

SMRC: Survei Februari 2014

25
Pilihan pada Partai dengan Simulasi Surat Suara
(dibobot dengan DPT) (%)
Perbandingan di 66 Dapil dan Estimasi Nasional

.

SMRC: Survei Februari 2014

26
... Lanjutan

.

SMRC: Survei Februari 2014

27
Temuan
} 

} 

} 

} 

} 

} 

} 

Ketika survei ini dilakukan, ditemukan kecenderungan tidak ada partai yang
sangat dominan terhadap partai-partai lainnya.
Belum ada partai yang mendapat suara populer (popular vote) 25% hingga
bisa mencalonkan sendiri pasangan presidennya.
Waktu survei dilakukan, kemungkinan ada 10 partai akan punya wakil di DPR
dengan mengabaikan margin of error.
Bahkan PBB pun masih punya peluang ke Senayan bila margin of error dibaca
secara lebih optimis.
Yang terlihat masih harus berjuang lebih keras adalah PKPI agar tidak
tereliminasi.
Jangan lupa masih ada sekitar 17% yang belum memilih, dan bisa saja
distribusinya tidak proporsional misalnya lebih berat ke partai lapisan bawah
sehingga akhirnya semua partai lolos ke Senayan.
Pada saat survei, kekuatan partai semakin terfragmentasi, dan ini berarti
menaikkan parliemntary treshold menjadi 3.5% untuk mengurangi jumlah
partai di DPR nampaknya belum berhasil.

SMRC: Survei Februari 2014

28
Temuan
} 
} 

} 

} 

} 

} 

} 

Persaingan partai sangat ketat di 3 lapisan.
Lapisan pertama persaingan ketat terjadi antara PDIP dan Golkar dengan
perbedaan dalam margin of error 2.6%.
Di lapisan kedua terjadi persaingan ketat antara Demokrat, Gerindra, dan
PKB.
Di lapisan ketiga terjadi persaingan ketat antara PPP, PAN, PKS, Hanura, dan
Nasdem.
Seberapa stabil kecenderungan ini akan sangat ditentukan oleh sosialisasi
sejak selesai survei ini hingga hari H pemilihan nanti.
Bila kekuatan sosialisasi pada masa itu seimbang kemungkinan tidak akan
banyak berubah. Bila tidak seimbang maka kemungkinan akan terjadai
perubahan signifikan peta kekuatan hasil pemilu bulan depan nanti.
Mengapa persaingan ketat? Apakah terjadi keseimbangan sosialisasi dan
mobilisasi partai? Apakah kondisi makro ekonomi-politik dan hukum
membentuk perilaku memilih?

SMRC: Survei Februari 2014

29
Konteks makro ekonomi-politik
} 

} 

} 

} 

Kondisi umum nasional, terutama kondisi ekonomi, politik,
dan hukum, secara teoretis, dipercaya membentuk perilaku
masyarakat pada partai politik.
Bila kondisi umum itu dinilai positif maka ia terutama akan
memperkuat partai yang sedang memerintah, anggota koalisi
atau hanya Demokrat karena ia partai utama dalam koalisi.
Sebaliknya, bila dinilai buruk maka pemilih akan memilih
partai oposisi, terutama PDIP, atau partai-partai lain yang
cenderung elit-nya menunjukan sikap oposisi pada
pemerintah.
Apakah demikian?

SMRC: Survei Februari 2014

30
Dukungan kepada partai menurut Evaluasi
atas Berbagai Kondisi
BASE

NASDEM

PKB

PKS

PDIP

GOLKAR

GERINDRA DEMOKRAT

PAN

PPP

HANURA

PBB

PKPI

TT/TJ

KONDISI	
  EKONOMI	
  SEKARANG	
  DIBANDING	
  TAHUN	
  LALU
Lebih	
  buruk

21.5

4

7

5

18

15

10

8

5

6

4

1

1

16

Sama

35.5

4

7

5

17

15

9

10

5

5

4

1

0

17

Lebih	
  baik

23.7

4

8

5

15

16

9

14

5

5

4

1

0

13

Tidak	
  tahu

19.3

4

9

3

15

14

7

9

4

6

4

1

0

25

PELAKSANAAN	
  PEMERINTAHAN
Baik

33.8

4

8

4

15

16

8

15

5

5

4

1

0

14

Sedang

41.9

4

8

5

17

15

9

9

5

6

5

1

0

17

Buruk

13.5

4

7

5

21

14

10

6

5

5

4

1

0

17

Tidak	
  tahu

10.8

3

9

3

14

14

5

7

4

5

3

1

0

31

KONDISI	
  PEMBERANTASAN	
  KORUPSI
Semakin	
  baik

36.3

4

7

5

17

15

9

12

5

5

4

1

0

15

Tidak	
  ada	
  perubahan

26.4

4

8

4

17

16

9

10

5

5

4

1

0

16

Semakin	
  buruk

18.8

4

8

5

18

15

10

8

5

5

5

1

0

16

Tidak	
  tahu

18.4

4

10

3

14

15

6

9

4

6

3

1

0

26

SMRC: Survei Februari 2014

31
Dukungan kepada partai menurut Evaluasi
atas Kinerja Presiden dan Pemerintah
BASE

NASDEM

PKB

PKS

PDIP

GOLKAR

GERINDRA DEMOKRAT

PAN

PPP

HANURA

PBB

PKPI

TT/TJ

KEPUASAN>PADA>KINERJA>SBY
Puas

50.2

4

8

4

15

16

8

14

5

6

4

1

0

15

Tidak/puas

40.6

4

7

5

19

15

10

7

5

5

5

1

0

17

Tidak/tahu

9.2

3

9

3

13

14

5

8

3

4

3

1

0

34

KESUNGGUHAN>SBY>MEMBERANTAS>KORUPSI
SBY/sungguh;sungguh

49.9

4

7

5

16

15

8

13

5

5

4

1

0

15

SBY/tidak/sungguh;sungguh

31.8

4

7

5

18

14

10

7

5

5

4

1

0

16

Tidak/tahu

18.3

3

10

3

14

15

6

8

4

5

3

2

0

27

SMRC: Survei Februari 2014

32
Temuan

SMRC: Survei Februari 2014

33
} 

} 

} 

} 

} 

} 

Secara umum ada pola yang mengkonfirmasi persektif ekonomi-politik
perilaku memilih.
Pemilih yang cenderung menilai positif keadaan ekonomi nasional maka ia
cenderung memilih partai yang sedang memerintah, dalam hal ini terutama
Demokrat.
Warga yang menilai kondisi ekonomi nasional sekarang lebih baik dibanding
tahun lalu 14% akan memilih Demokrat; sedangkan yang mengatakan lebih
buruk hanya 8% yang memilih Demokrat.
Sebaliknya, yang mengatakan kondisi ekonomi sekarang lebih buruk 18%
memilih PDIP, dan sebaliknya yang mengatakan ekonomi nasional sekarang
lebih baik dibanding tahun lalu hanya 14% yang memilih PDIP.
Tapi pola rewards and punsihment itu tidak terlihat pada partai-partai lain.
Ini juga mengkonfirmasi bahwa model ekonomi-politik mensyaratkan adanya
pola hubungan oposisi versus pemerintah secara lebih jelas.
Pola seperti itu juga terlihat pada faktor kinerja Presiden (puas atau tidak
puas pada kinerja presiden), pelaksanaan pemerintahan, dan kondisi
pemberantasan korupsi.

SMRC: Survei Februari 2014

34
} 

} 

} 

} 

Walapun konteks makro membentuk perilaku pemilih partai
oposisi dan partai utama yang sedang memerintah, tapi
pengaruhnya tentu tidak sepenuhnya.
Walapun masyarakat menilai kinerja SBY buruk masih ada
yang memilih Demokrat, dan tidak semua yang bersikap
demikian memilih PDIP. Karena itu pasti ada faktor lain, dan
mungkin lebih kuat, yang membentuk perilaku memilih.
Kami menduga faktor sosialisasi dan mobilisasi massa oleh
partai banyak membentuk perilaku memilih.
Mobilisasi massa oleh partai bisa mengambil berbagai bentuk
kegiatan dan berbagai media: media massa (termasuk iklan
partai di TV) dan berbagai atribut: luar rumah (billboard,
spanduk, baliho, dll.) atau dalam rumah (kalender, stiker, jam
dinding, dll).
SMRC: Survei Februari 2014

35
} 

} 

} 

} 

} 

} 

Tentang intensitas mobilisasi massa lewat media massa dalam bentuk iklan partai atau
tokohnya dalam skala yang massif pasti harus melalui TV yang jangkauannnya luas.
Data terbaik untuk intensitas mobilisasi jenis ini adalah di rating iklan masing-masing
TV, dan kami tidak memiliki data ini.
Tapi secara kualitatif, kita bisa memperkirakan bahwa iklan lewat TV dalam setahun
terakhir ini kemungkinan paling banyak dilakukan Partai Hanura dan Gerindra.
Sementara Golkar mungkin sangat banyak tapi lebih segmented karena hampir
semuanya hanya di TV yang agak segmented (berita) atau TV yang ratingnya kurang
kuat.
Demikian juga Nasdem. Informasi dan iklan Nasdem mungkin lebih terbatas di Metro
TV, yang juga segmented kelas menegah atas, yang jumlah pemilihnya sedikit.
Dengan penilaian kualitatif itu, iklan TV nampaknya kurang kuat efeknya terhadap
perilaku memilih sebab Golkar tidak lebih baik dari PDIP yang iklannya lebih sedikit;
atau Hanura yang banyak beriklan di TV-TV yang ratingnya bagus tidak lebih baik dari
Demokrat yang belum ada iklan TV nya dalam setahun terakhir.
Bagaimana mobilisasi massa dengan bentuk-bentuk lain, seperti atribut dalam rumah
dan luar rumah?

SMRC: Survei Februari 2014

36
Observasi surveyor: Di rumah responden ada
kalender/poster/stiker dari partai ... ? Ada (%)
14

PDIP
13

GOLKAR

12

DEMOKRAT
GERINDRA

9
8

PKB
7

PKS
PAN

7
6

PPP
5

NASDEM
4

HANURA
2

PBB
PKPI

1

SMRC: Survei Februari 2014

37
Observasi surveyor: Partai yang billboard/spanduk/
baliho-nya paling banyak terlihat di wilayah desa/
kelurahan (%)
PDIP

21

DEMOKRAT

14

GOLKAR

13
10

GERINDRA
PKB

8

PAN

7

NASDEM

6

PPP

6

HANURA

4

PKS

4

PBB

0

PKPI

0

TT/TJ

7

SMRC: Survei Februari 2014

38
Observasi surveyor: Partai yang poster/stiker/
banner-nya paling banyak terlihat di wilayah desa/
kelurahan (%)
PDIP

22

DEMOKRAT

14

GOLKAR

14
9

GERINDRA
PKB

8

PAN

7

NASDEM

6

PPP

6

PKS

4

HANURA

3

PBB

0

PKPI

0

TT/TJ

6

SMRC: Survei Februari 2014

39
Temuan
} 

} 

} 

} 
} 

} 

Kami punya data bagus untuk menggambarkan pertarungan partai di
lapangan dilihat dari banyaknya atribut dalam dan luar rumah.
Data ini bukan opini responden, tapi hasil pengamatan surveyor di lapangan,
di rumah responden dan di desa atau kelurahan yang menjadi sampel
survey.
Kami menmukan bahwa PDIP adalah partai yang paling unggul dalam atribut
dalam rumah (kalender, poster, stiker, dll.). Kemudian Golkar pada posisi
kedua, Demokrat ketiga, Gerindra keempat, dan seterusnya.
Urutan itu sangat konsisiten dengan rangking partai.
Atribut luar rumah juga terlihat cukup konsisten dengan urutan kekuatan
partai, meskipun tak sekonsisten atribut dalam rumah. PDIP paling unggul
dalam atribut ini; Golkar dan Demokrat hampir berimbang; Kemudian
Gerindra dan PKB.
Asosiasi atribut dalam rumah dengan pilihan pada partai terlihat kuat seperti
terlihat dalam kasus 4 partai berikut ini.

SMRC: Survei Februari 2014

40
Dukungan kepada partai menurut sosialisasi
(observasi atribut partai di rumah pemilih)
BASE

NASDE
M

PKB

PKS

Ada
Tidak/ada

12.9
87.1

3
4

5
8

4
5

Ada
Tidak ada

14.0
86.0

3
4

5
8

2
5

Ada
Tidak/ada

13.0
87.0

3
4

4
8

3
5

Ada
Tidak/ada

9.1
90.9

3
4

4
8

3
5

PDIP

GOLKA GERIN DEMO
R
DRA KRAT

ATRIBUT>DEMOKRAT
12
13
8
17
15
9
ATRIBUT>PDIP
42
11
6
12
16
9
ATRIBUT>GOLKAR
11
39
7
17
11
9
ATRIBUT>GERINDRA
12
14
27
17
15
7

PAN

PPP

HANUR
A

PBB

PKPI

TT/TJ

29
8

4
5

4
6

3
4

1
1

0
0

15
18

8
11

3
5

3
6

3
4

1
1

0
0

13
18

8
11

4
5

4
6

3
4

1
1

0
0

13
18

9
10

4
5

5
6

4
4

1
1

0
0

14
18

SMRC: Survei Februari 2014

41
Temuan
} 

} 
} 

} 

} 
} 

} 

Mobilisasi lewat atribut dalam rumah ditemukan paling banyak oleh
PDIP dan Golkar; kemudian oleh Demokrat dan Gerindra.
Asosiasi antara atribut dalam rumah dengan pilihan partai kuat.
Dari populasi rumah yang ada atribut PDIP 42% pemilik rumah itu
memilih PDIP.
Pola asosiasi yang kurang lebih sama juga terlihat pada Golkar,
Demokrat, dan Gerindra. Kami kira juga terjadi pada partai-partai
lain.
Mengapa atribut penting?
Mayoritas Masa pemilih nasional kurang berpendidikan. Hanya
berpendidikan SMP ke bawah. Sebagian besar dari mereka hanya
berpendidikan SD dan berada di pedesaan.
Dengan demografi pemilih semacam itu sulit bicara tentang
program.

SMRC: Survei Februari 2014

42
Temuan
} 

} 

} 

} 

} 

Kalaupun ada program terbatas hanya pada slogan yang hampir seragam dari
semua partai. Semua menjanjikan kesejahteraan, pemerintahan bersih,
pemerataan, pemimpin yang tegas, dan sebagainya. Sulit bagi pemilih harus
memilih yang mana kalau dilihat dari program.
Tapi partai terlihat berbeda ketika hadir dalam bentuk atribut: ada yang
sangat banyak, dan ada yang sangat sedikit.
Ada rumahnya yang terpasang atribut dan ada yang tidak. Perbedaan ini
yang sangat nyata, dan inilah yang kemudian membedakan mengapa PDIP
lebih tinggi elektabilitasnya dibanding partai lainnya.
Pemilu kita ternyata hanya soal mobilisasi dengan atribut!
Yang rentan atas mobilisasi dengan cara itu adalah pemilih paling besar,
yakni yang kurang berpendidikan atau lapisan bawah. Ini terlihat pada
perubahan demografi pemilih partai berikut ini dibanding Pemilu 2009.
SMRC: Survei Februari 2014

43
Tingkat Pendidikan Pemilih


SMRC: Survei Februari 2014

44
Dukungan kepada partai menurut demografi

(simulasi surat suara)
BASE

<= SD
SLTP
SLTA
PT

42.9
20.6
27.4
9.0

NASDE
M

3
4
4
4

PKB

9
8
6
5

PKS

3
4
6
8

PDIP

GOLKA GERIN DEMOK
R
DRA
RAT

PENDIDIKAN
17
17
7
17
15
9
17
13
10
13
12
9

9
10
12
12

PAN

PPP

HANU
RA

PBB

PKPI

TT/TJ

4
5
5
7

7
5
4
4

4
5
4
4

1
1
1
1

0
0
0
0

17
16
18
22

SMRC: Survei Februari 2014

45
Dinamika Dukungan Partai dari Pemilih
Berpendidikan SD, 2009 dan 2014 (%)
20
15
10
5

18
17

17
12

20

9
4

7

6

9

67

54

5

3

44

0

SMRC: Survei Februari 2014

2009
2014

46
Temuan
} 

} 

} 

} 

} 

} 

} 
} 

Secara demografis, pemilih paling banyak berada di lapisan kelas menengah
bawah: terutama yang kurang terdidik (pendidikan SD). Partai yang besar di
lapisan ini punya peluang dapat suara banyak.
Sekarang, distribusi pemilih SD paling banyak pada PDIP dan Golkar.
Demokrat hanya separuhnya dari pemilih PDIP dan Golkar dari kelompok
pendidikan ini.
Sebaliknya, pemilih berlatar belakang Perguruan tinggi proporsinya sama
pada tiga partai ini padahal pemilih segmen ini paling kecil jumlahnya.
Dengan kata lain, Demokrat suaranya turun karena kehilangan sebagian
besar pemilihnya dari kalangan yang kurang terpelajar.
Pada Pemilu 2009, pemilih berpendidikan SD yang memilih Demokrat 20%,
dan sekarang tinggal 9%.
Sebaliknya, pemilih Golkar pada 2009 yang berpendidikan SD 12%, dan
sekarang naik menjadi 17%.
PDIP tidak banyak mengalami perubahan pada segmen ini.
Gerindra dan PKB juga menguat di kalangan yang berpendidikan SD.

SMRC: Survei Februari 2014

47
Temuan
} 

} 

} 

} 

} 

} 

} 

} 

Sebaliknya PKS juga mengalami penurunan dari pemilih SD dan sampai
sekarang PKS masih berjuang untuk tidak tereliminasi.
Pemilih lapisan bawah ini rentan mobilisasi opini maupun atribut dibanding
pemilih yang lebih berpendidikan.
Kekalahan mobilisasi merupakan sebab dari perginya pemilih Demokrat dan
PKS dari segmen lapisan bawah, dan itu merupakan pemilih terbesar.
Sebaliknya, keunggulan PDIP atau Golkar untuk sementara ini karena ungggul
dalam memobilisasi masa lapisan bawah ini.
Masih belum kuatnya Hanura dan Nasdem karena belum kuat di lapisan SD
tersebut.
Jadi, kekuatan partai sebagian sangat tergantung pada kekuatan mobilisasi di
lapisan bawah. Partai yang unggul dalam mobilisasi di lapisan ini maka ia
akan menjadi pemenang.
Kekuatan mobilisasi ini tidak menuntut upaya yang sangat canggih.
Nampaknya cukup efektif dengan atribut.
Menang pemilu nampaknya soal menang atribut.

SMRC: Survei Februari 2014

48
Kesimpulan
} 

} 

} 

} 

} 

Pada saat survei ini dilakukan, 10-20 Februari 2014, yang
berbasis 66 Dapil besar, atau sekitar 91% populasi pemilih,
persaingan partai sangat ketat.
Masih sulit memperkirakan urutan partai pemenang Pemilu
2014 nanti.
Belum ada partai yang mendapat 25% suara pemilih sebagai
syarat untuk mencalonkan presiden sendiri.
Persaingan paling ketat antara PDIP dan Golkar; kemudian
antara Demokrat dan Gerindra.
Partai-partai papan tengah dan bawah juga cenderung
menguat. Akibatnya, partai-partai papan atas menurun.

SMRC: Survei Februari 2014

49
Kesimpulan
} 

} 

} 

} 
} 

Demokrat sendiri mengalami kenaikan dibanding berbagai
survei sepanjang tahun 2013 (antara 5-8%), meskipun
kenaikannya tidak terlalu besar.
PKS yang di berbagai survei sebelumnya mengalami
penurunan cukup tajam nampaknya masih bisa berkiprah di
Senayan.
PAN mungkin akan kembali ke posisi 2009. Demikian juga
Hanura.
Sementara PKB dan PPP menunjukan gejala kenaikan.
Nasdem sebagai partai baru punya peluang untuk lolos
parliamentary treshold.

SMRC: Survei Februari 2014

50
… lanjutan
} 
} 

} 

} 

} 

} 

PBB juga masih punya kesempatan.
Yang masih harus bekerja sangat keras untuk bisa ke Senayan
adalah PKPI.
Secara umum, peta kekuatan partai menjelang Pemilu bulan depan
semakin terfragmentasi.
Kenaikan parliamentary treshold untuk mengurangi jumlah partai
nampaknya belum efektif.
Tapi masih adanya partai papan atas dengan selisih cukup signifikan
dari papan tengah sebagian besar disebabkan oleh keunggulan
partai papan atas itu untuk mobilisasi pemilih.
Pemilih paling besar dan rentan terhadap mobilisasi itu adalah
pemilih berlatar belakang kelas bawah. Pemilih ini yang membesar di
Golkar dan Gerindra, terjaga di PDIP, dan merosot tajam di Demokrat
dibanding pemilu 2009.

SMRC: Survei Februari 2014

51
… lanjutan
} 

} 

Bila terjadi ketidakseimbangan mobilisasi pemilih pada lapisan
bawah dalam sebulan ke depan maka peta kekuatan partai
kemungkinan kembali berubah.
Bila terjadi keseimbangan kekuatan mobilisasi pada lapisan pemilih
itu maka kemungkinan peta partai tidak banyak berubah, setidaknya
di populasi 66 Dapil yang menjadi basis sampel dalam survei ini.

SMRC: Survei Februari 2014

52
Terima Kasih

SMRC: Survei Februari 2014

53

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

SURVEI SMRC: ISIS Musuh Rakyat Indonesia
SURVEI SMRC: ISIS Musuh Rakyat IndonesiaSURVEI SMRC: ISIS Musuh Rakyat Indonesia
SURVEI SMRC: ISIS Musuh Rakyat IndonesiaSaidiman Ahmad
 
Survei SMRC tentang Kinerja Petahana dan Peluang Para Penantang pada Pilkada ...
Survei SMRC tentang Kinerja Petahana dan Peluang Para Penantang pada Pilkada ...Survei SMRC tentang Kinerja Petahana dan Peluang Para Penantang pada Pilkada ...
Survei SMRC tentang Kinerja Petahana dan Peluang Para Penantang pada Pilkada ...Saidiman Ahmad
 
Survei SMRC "Pemilih Jakarta dan Kinerja Petahana" Juni 2016
Survei SMRC "Pemilih Jakarta dan Kinerja Petahana" Juni 2016Survei SMRC "Pemilih Jakarta dan Kinerja Petahana" Juni 2016
Survei SMRC "Pemilih Jakarta dan Kinerja Petahana" Juni 2016Saidiman Ahmad
 
Temuan Survei Pra-Pilkada & Exit Poll Putaran Kedua untuk Pilkada DKI Jakarta...
Temuan Survei Pra-Pilkada & Exit Poll Putaran Kedua untuk Pilkada DKI Jakarta...Temuan Survei Pra-Pilkada & Exit Poll Putaran Kedua untuk Pilkada DKI Jakarta...
Temuan Survei Pra-Pilkada & Exit Poll Putaran Kedua untuk Pilkada DKI Jakarta...saifulmujani
 
Rilis Survei SMRC: Pandangan Publik Nasional tentang LGBT (2016-2017)
Rilis Survei SMRC: Pandangan Publik Nasional tentang LGBT (2016-2017)Rilis Survei SMRC: Pandangan Publik Nasional tentang LGBT (2016-2017)
Rilis Survei SMRC: Pandangan Publik Nasional tentang LGBT (2016-2017)Saidiman Ahmad
 
SMRC Rilis Survei: Ahok dan Para Penantangnya untuk DKI 1
SMRC Rilis Survei: Ahok dan Para Penantangnya untuk DKI 1SMRC Rilis Survei: Ahok dan Para Penantangnya untuk DKI 1
SMRC Rilis Survei: Ahok dan Para Penantangnya untuk DKI 1threeandra MLC
 
Survei SMRC: "Ahok dan Penantangnya Menuju DKI 1"
Survei SMRC: "Ahok dan Penantangnya Menuju DKI 1"Survei SMRC: "Ahok dan Penantangnya Menuju DKI 1"
Survei SMRC: "Ahok dan Penantangnya Menuju DKI 1"Muchlis Rofik
 
Survei SMRC: Keyakinan Publik Atas Pemerintahan Jokowi, Tinggi
Survei SMRC: Keyakinan Publik Atas Pemerintahan Jokowi, TinggiSurvei SMRC: Keyakinan Publik Atas Pemerintahan Jokowi, Tinggi
Survei SMRC: Keyakinan Publik Atas Pemerintahan Jokowi, TinggiMuchlis Rofik
 
Hasil Rilis Lembaga Survei Indonesia "Evaluasi Terhadap 100 Hari Kinerja Peme...
Hasil Rilis Lembaga Survei Indonesia "Evaluasi Terhadap 100 Hari Kinerja Peme...Hasil Rilis Lembaga Survei Indonesia "Evaluasi Terhadap 100 Hari Kinerja Peme...
Hasil Rilis Lembaga Survei Indonesia "Evaluasi Terhadap 100 Hari Kinerja Peme...threeandra MLC
 
Laporan-Survei-Nasional-Evaluasi-Pemerintahan-Jokowi-JK(2)
Laporan-Survei-Nasional-Evaluasi-Pemerintahan-Jokowi-JK(2)Laporan-Survei-Nasional-Evaluasi-Pemerintahan-Jokowi-JK(2)
Laporan-Survei-Nasional-Evaluasi-Pemerintahan-Jokowi-JK(2)Agung Baskoro
 
2014-12-10 Laporan Rilis Survei Pasca Pileg dan Pilpres 2014
2014-12-10 Laporan Rilis Survei Pasca Pileg dan Pilpres 20142014-12-10 Laporan Rilis Survei Pasca Pileg dan Pilpres 2014
2014-12-10 Laporan Rilis Survei Pasca Pileg dan Pilpres 2014threeandra MLC
 
Rilis Kebangkitan PKI
Rilis Kebangkitan PKIRilis Kebangkitan PKI
Rilis Kebangkitan PKICIkumparan
 
Survei Saifful Mujani tentang Sikap Publik terhadap FPI, MRS, dan Respons Pem...
Survei Saifful Mujani tentang Sikap Publik terhadap FPI, MRS, dan Respons Pem...Survei Saifful Mujani tentang Sikap Publik terhadap FPI, MRS, dan Respons Pem...
Survei Saifful Mujani tentang Sikap Publik terhadap FPI, MRS, dan Respons Pem...CIkumparan
 
Hasil survei sosial_demografi_dampak_covid-19_2020
Hasil survei sosial_demografi_dampak_covid-19_2020Hasil survei sosial_demografi_dampak_covid-19_2020
Hasil survei sosial_demografi_dampak_covid-19_2020Handiawan Susanto
 
Rilis Survei Nasional LSI-Temuan Survei Tgl 10-18 Jan 2015_Parpol di Mata Publik
Rilis Survei Nasional LSI-Temuan Survei Tgl 10-18 Jan 2015_Parpol di Mata PublikRilis Survei Nasional LSI-Temuan Survei Tgl 10-18 Jan 2015_Parpol di Mata Publik
Rilis Survei Nasional LSI-Temuan Survei Tgl 10-18 Jan 2015_Parpol di Mata Publikthreeandra MLC
 
Hasil Rilis Surnas LSI, Temuan Survei 10-18 Januari 2015_Parpol di Mata Publik+
Hasil Rilis Surnas LSI, Temuan Survei 10-18 Januari  2015_Parpol di Mata Publik+Hasil Rilis Surnas LSI, Temuan Survei 10-18 Januari  2015_Parpol di Mata Publik+
Hasil Rilis Surnas LSI, Temuan Survei 10-18 Januari 2015_Parpol di Mata Publik+threeandra MLC
 

Mais procurados (18)

SURVEI SMRC: ISIS Musuh Rakyat Indonesia
SURVEI SMRC: ISIS Musuh Rakyat IndonesiaSURVEI SMRC: ISIS Musuh Rakyat Indonesia
SURVEI SMRC: ISIS Musuh Rakyat Indonesia
 
Survei SMRC tentang Kinerja Petahana dan Peluang Para Penantang pada Pilkada ...
Survei SMRC tentang Kinerja Petahana dan Peluang Para Penantang pada Pilkada ...Survei SMRC tentang Kinerja Petahana dan Peluang Para Penantang pada Pilkada ...
Survei SMRC tentang Kinerja Petahana dan Peluang Para Penantang pada Pilkada ...
 
Survei SMRC "Pemilih Jakarta dan Kinerja Petahana" Juni 2016
Survei SMRC "Pemilih Jakarta dan Kinerja Petahana" Juni 2016Survei SMRC "Pemilih Jakarta dan Kinerja Petahana" Juni 2016
Survei SMRC "Pemilih Jakarta dan Kinerja Petahana" Juni 2016
 
Temuan Survei Pra-Pilkada & Exit Poll Putaran Kedua untuk Pilkada DKI Jakarta...
Temuan Survei Pra-Pilkada & Exit Poll Putaran Kedua untuk Pilkada DKI Jakarta...Temuan Survei Pra-Pilkada & Exit Poll Putaran Kedua untuk Pilkada DKI Jakarta...
Temuan Survei Pra-Pilkada & Exit Poll Putaran Kedua untuk Pilkada DKI Jakarta...
 
Rilis Survei SMRC: Pandangan Publik Nasional tentang LGBT (2016-2017)
Rilis Survei SMRC: Pandangan Publik Nasional tentang LGBT (2016-2017)Rilis Survei SMRC: Pandangan Publik Nasional tentang LGBT (2016-2017)
Rilis Survei SMRC: Pandangan Publik Nasional tentang LGBT (2016-2017)
 
SMRC Rilis Survei: Ahok dan Para Penantangnya untuk DKI 1
SMRC Rilis Survei: Ahok dan Para Penantangnya untuk DKI 1SMRC Rilis Survei: Ahok dan Para Penantangnya untuk DKI 1
SMRC Rilis Survei: Ahok dan Para Penantangnya untuk DKI 1
 
Survei SMRC: "Ahok dan Penantangnya Menuju DKI 1"
Survei SMRC: "Ahok dan Penantangnya Menuju DKI 1"Survei SMRC: "Ahok dan Penantangnya Menuju DKI 1"
Survei SMRC: "Ahok dan Penantangnya Menuju DKI 1"
 
Survei SMRC: Keyakinan Publik Atas Pemerintahan Jokowi, Tinggi
Survei SMRC: Keyakinan Publik Atas Pemerintahan Jokowi, TinggiSurvei SMRC: Keyakinan Publik Atas Pemerintahan Jokowi, Tinggi
Survei SMRC: Keyakinan Publik Atas Pemerintahan Jokowi, Tinggi
 
Hasil Rilis Lembaga Survei Indonesia "Evaluasi Terhadap 100 Hari Kinerja Peme...
Hasil Rilis Lembaga Survei Indonesia "Evaluasi Terhadap 100 Hari Kinerja Peme...Hasil Rilis Lembaga Survei Indonesia "Evaluasi Terhadap 100 Hari Kinerja Peme...
Hasil Rilis Lembaga Survei Indonesia "Evaluasi Terhadap 100 Hari Kinerja Peme...
 
Laporan-Survei-Nasional-Evaluasi-Pemerintahan-Jokowi-JK(2)
Laporan-Survei-Nasional-Evaluasi-Pemerintahan-Jokowi-JK(2)Laporan-Survei-Nasional-Evaluasi-Pemerintahan-Jokowi-JK(2)
Laporan-Survei-Nasional-Evaluasi-Pemerintahan-Jokowi-JK(2)
 
2014-12-10 Laporan Rilis Survei Pasca Pileg dan Pilpres 2014
2014-12-10 Laporan Rilis Survei Pasca Pileg dan Pilpres 20142014-12-10 Laporan Rilis Survei Pasca Pileg dan Pilpres 2014
2014-12-10 Laporan Rilis Survei Pasca Pileg dan Pilpres 2014
 
Rilis Kebangkitan PKI
Rilis Kebangkitan PKIRilis Kebangkitan PKI
Rilis Kebangkitan PKI
 
Survei Saifful Mujani tentang Sikap Publik terhadap FPI, MRS, dan Respons Pem...
Survei Saifful Mujani tentang Sikap Publik terhadap FPI, MRS, dan Respons Pem...Survei Saifful Mujani tentang Sikap Publik terhadap FPI, MRS, dan Respons Pem...
Survei Saifful Mujani tentang Sikap Publik terhadap FPI, MRS, dan Respons Pem...
 
Hasil survei sosial_demografi_dampak_covid-19_2020
Hasil survei sosial_demografi_dampak_covid-19_2020Hasil survei sosial_demografi_dampak_covid-19_2020
Hasil survei sosial_demografi_dampak_covid-19_2020
 
Rilis Survei Nasional LSI-Temuan Survei Tgl 10-18 Jan 2015_Parpol di Mata Publik
Rilis Survei Nasional LSI-Temuan Survei Tgl 10-18 Jan 2015_Parpol di Mata PublikRilis Survei Nasional LSI-Temuan Survei Tgl 10-18 Jan 2015_Parpol di Mata Publik
Rilis Survei Nasional LSI-Temuan Survei Tgl 10-18 Jan 2015_Parpol di Mata Publik
 
Hasil Rilis Surnas LSI, Temuan Survei 10-18 Januari 2015_Parpol di Mata Publik+
Hasil Rilis Surnas LSI, Temuan Survei 10-18 Januari  2015_Parpol di Mata Publik+Hasil Rilis Surnas LSI, Temuan Survei 10-18 Januari  2015_Parpol di Mata Publik+
Hasil Rilis Surnas LSI, Temuan Survei 10-18 Januari 2015_Parpol di Mata Publik+
 
Tabulasi
Tabulasi Tabulasi
Tabulasi
 
3 mei 2014 pdf
3 mei 2014 pdf3 mei 2014 pdf
3 mei 2014 pdf
 

Semelhante a Partai Makin Terfragmentasi

Survei-nasional POLTRACKING INDONESIA, 13 April 2019
Survei-nasional POLTRACKING INDONESIA, 13 April 2019Survei-nasional POLTRACKING INDONESIA, 13 April 2019
Survei-nasional POLTRACKING INDONESIA, 13 April 2019Avida Virya
 
Kampanye dan jokowi revised
Kampanye dan jokowi   revisedKampanye dan jokowi   revised
Kampanye dan jokowi revisedjoaquimrohi
 
Rilis smrc juli 2014 post election
Rilis smrc juli 2014 post electionRilis smrc juli 2014 post election
Rilis smrc juli 2014 post electionjoaquimrohi
 
Surnas Pilpres Juli 2014
Surnas Pilpres Juli 2014Surnas Pilpres Juli 2014
Surnas Pilpres Juli 2014joaquimrohi
 
Indikator rilis efek jokowi vs efek kampanye 4 april 2014
Indikator rilis efek jokowi vs efek kampanye 4 april 2014Indikator rilis efek jokowi vs efek kampanye 4 april 2014
Indikator rilis efek jokowi vs efek kampanye 4 april 2014joaquimrohi
 
Kecenderungan Politik Menjelang Pilihanraya Umum Ke-13
Kecenderungan Politik Menjelang Pilihanraya Umum Ke-13Kecenderungan Politik Menjelang Pilihanraya Umum Ke-13
Kecenderungan Politik Menjelang Pilihanraya Umum Ke-13umcedel
 
Survei Indikator April 2018
Survei Indikator April 2018Survei Indikator April 2018
Survei Indikator April 2018Ahmad Toriq
 
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015Election Commision
 
RILIS-INDIKATOR-JAWA-TIMUR-01-FEBRUARI-2024.pdf
RILIS-INDIKATOR-JAWA-TIMUR-01-FEBRUARI-2024.pdfRILIS-INDIKATOR-JAWA-TIMUR-01-FEBRUARI-2024.pdf
RILIS-INDIKATOR-JAWA-TIMUR-01-FEBRUARI-2024.pdfDartoSuprobo1
 
Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19
Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19
Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19Tati D. Wardi Ph.D.
 
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015Election Commision
 
Press Rilis "STAGNASI KEPUASAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PEMERINTAHAN SBY-BOEDI...
Press Rilis "STAGNASI KEPUASAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PEMERINTAHAN SBY-BOEDI...Press Rilis "STAGNASI KEPUASAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PEMERINTAHAN SBY-BOEDI...
Press Rilis "STAGNASI KEPUASAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PEMERINTAHAN SBY-BOEDI...Poltracking Institute
 
Rekam Jejak pemilu Legislatif 2014
Rekam Jejak pemilu Legislatif 2014Rekam Jejak pemilu Legislatif 2014
Rekam Jejak pemilu Legislatif 2014Sam'an Asia
 
Partisipasi Politik Dan Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 20...
Partisipasi Politik Dan Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 20...Partisipasi Politik Dan Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 20...
Partisipasi Politik Dan Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 20...Canang Bagus Prahara Umpu
 

Semelhante a Partai Makin Terfragmentasi (20)

Survei-nasional POLTRACKING INDONESIA, 13 April 2019
Survei-nasional POLTRACKING INDONESIA, 13 April 2019Survei-nasional POLTRACKING INDONESIA, 13 April 2019
Survei-nasional POLTRACKING INDONESIA, 13 April 2019
 
Kampanye dan jokowi revised
Kampanye dan jokowi   revisedKampanye dan jokowi   revised
Kampanye dan jokowi revised
 
Rilis smrc juli 2014 post election
Rilis smrc juli 2014 post electionRilis smrc juli 2014 post election
Rilis smrc juli 2014 post election
 
Surnas Pilpres Juli 2014
Surnas Pilpres Juli 2014Surnas Pilpres Juli 2014
Surnas Pilpres Juli 2014
 
Analisis pemilu 2014
Analisis pemilu 2014Analisis pemilu 2014
Analisis pemilu 2014
 
Indikator rilis efek jokowi vs efek kampanye 4 april 2014
Indikator rilis efek jokowi vs efek kampanye 4 april 2014Indikator rilis efek jokowi vs efek kampanye 4 april 2014
Indikator rilis efek jokowi vs efek kampanye 4 april 2014
 
Kecenderungan Politik Menjelang Pilihanraya Umum Ke-13
Kecenderungan Politik Menjelang Pilihanraya Umum Ke-13Kecenderungan Politik Menjelang Pilihanraya Umum Ke-13
Kecenderungan Politik Menjelang Pilihanraya Umum Ke-13
 
Survei Indikator April 2018
Survei Indikator April 2018Survei Indikator April 2018
Survei Indikator April 2018
 
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
 
Tugas pkn yang baru
Tugas pkn yang baruTugas pkn yang baru
Tugas pkn yang baru
 
RILIS-INDIKATOR-JAWA-TIMUR-01-FEBRUARI-2024.pdf
RILIS-INDIKATOR-JAWA-TIMUR-01-FEBRUARI-2024.pdfRILIS-INDIKATOR-JAWA-TIMUR-01-FEBRUARI-2024.pdf
RILIS-INDIKATOR-JAWA-TIMUR-01-FEBRUARI-2024.pdf
 
Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19
Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19
Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19
 
Pkn final
Pkn finalPkn final
Pkn final
 
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
 
Press Rilis "STAGNASI KEPUASAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PEMERINTAHAN SBY-BOEDI...
Press Rilis "STAGNASI KEPUASAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PEMERINTAHAN SBY-BOEDI...Press Rilis "STAGNASI KEPUASAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PEMERINTAHAN SBY-BOEDI...
Press Rilis "STAGNASI KEPUASAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PEMERINTAHAN SBY-BOEDI...
 
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepatLangkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
 
Rekam Jejak pemilu Legislatif 2014
Rekam Jejak pemilu Legislatif 2014Rekam Jejak pemilu Legislatif 2014
Rekam Jejak pemilu Legislatif 2014
 
Partisipasi Politik Dan Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 20...
Partisipasi Politik Dan Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 20...Partisipasi Politik Dan Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 20...
Partisipasi Politik Dan Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 20...
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Pemasaran
PemasaranPemasaran
Pemasaran
 

Mais de joaquimrohi

Metodologi qc pilpres juli 2014 ok rev
Metodologi qc pilpres juli 2014 ok revMetodologi qc pilpres juli 2014 ok rev
Metodologi qc pilpres juli 2014 ok revjoaquimrohi
 
Trend capres ketua partai jan2014 rev
Trend capres ketua partai jan2014 revTrend capres ketua partai jan2014 rev
Trend capres ketua partai jan2014 revjoaquimrohi
 
New Critical Democrats Januari 2014
New Critical Democrats Januari 2014New Critical Democrats Januari 2014
New Critical Democrats Januari 2014joaquimrohi
 
Qc lebak 14 nov 2013_rilis
Qc lebak 14 nov 2013_rilisQc lebak 14 nov 2013_rilis
Qc lebak 14 nov 2013_rilisjoaquimrohi
 
Smrc laporan quick count makassar 18 september 2013
Smrc laporan quick count makassar 18 september 2013Smrc laporan quick count makassar 18 september 2013
Smrc laporan quick count makassar 18 september 2013joaquimrohi
 
Smrc press release quick count jatim 29 agustus 2013
Smrc press release quick count jatim 29 agustus 2013Smrc press release quick count jatim 29 agustus 2013
Smrc press release quick count jatim 29 agustus 2013joaquimrohi
 
Smrc press release quick count sumsel 2013
Smrc press release quick count sumsel 2013Smrc press release quick count sumsel 2013
Smrc press release quick count sumsel 2013joaquimrohi
 
Smrc press release quick count jateng
Smrc press release quick count jatengSmrc press release quick count jateng
Smrc press release quick count jatengjoaquimrohi
 
SMRC release quick count bali 15 mei 2013
SMRC release quick count bali 15 mei 2013SMRC release quick count bali 15 mei 2013
SMRC release quick count bali 15 mei 2013joaquimrohi
 
Anomali ekonomi politik
Anomali ekonomi politikAnomali ekonomi politik
Anomali ekonomi politikjoaquimrohi
 
Anomali ekonomi politik 2
Anomali ekonomi politik 2Anomali ekonomi politik 2
Anomali ekonomi politik 2joaquimrohi
 
Rilis Survei Opinion Leader LSI-Majalah Indonesia 2014 Nov2012
Rilis Survei Opinion Leader LSI-Majalah Indonesia 2014 Nov2012Rilis Survei Opinion Leader LSI-Majalah Indonesia 2014 Nov2012
Rilis Survei Opinion Leader LSI-Majalah Indonesia 2014 Nov2012joaquimrohi
 

Mais de joaquimrohi (12)

Metodologi qc pilpres juli 2014 ok rev
Metodologi qc pilpres juli 2014 ok revMetodologi qc pilpres juli 2014 ok rev
Metodologi qc pilpres juli 2014 ok rev
 
Trend capres ketua partai jan2014 rev
Trend capres ketua partai jan2014 revTrend capres ketua partai jan2014 rev
Trend capres ketua partai jan2014 rev
 
New Critical Democrats Januari 2014
New Critical Democrats Januari 2014New Critical Democrats Januari 2014
New Critical Democrats Januari 2014
 
Qc lebak 14 nov 2013_rilis
Qc lebak 14 nov 2013_rilisQc lebak 14 nov 2013_rilis
Qc lebak 14 nov 2013_rilis
 
Smrc laporan quick count makassar 18 september 2013
Smrc laporan quick count makassar 18 september 2013Smrc laporan quick count makassar 18 september 2013
Smrc laporan quick count makassar 18 september 2013
 
Smrc press release quick count jatim 29 agustus 2013
Smrc press release quick count jatim 29 agustus 2013Smrc press release quick count jatim 29 agustus 2013
Smrc press release quick count jatim 29 agustus 2013
 
Smrc press release quick count sumsel 2013
Smrc press release quick count sumsel 2013Smrc press release quick count sumsel 2013
Smrc press release quick count sumsel 2013
 
Smrc press release quick count jateng
Smrc press release quick count jatengSmrc press release quick count jateng
Smrc press release quick count jateng
 
SMRC release quick count bali 15 mei 2013
SMRC release quick count bali 15 mei 2013SMRC release quick count bali 15 mei 2013
SMRC release quick count bali 15 mei 2013
 
Anomali ekonomi politik
Anomali ekonomi politikAnomali ekonomi politik
Anomali ekonomi politik
 
Anomali ekonomi politik 2
Anomali ekonomi politik 2Anomali ekonomi politik 2
Anomali ekonomi politik 2
 
Rilis Survei Opinion Leader LSI-Majalah Indonesia 2014 Nov2012
Rilis Survei Opinion Leader LSI-Majalah Indonesia 2014 Nov2012Rilis Survei Opinion Leader LSI-Majalah Indonesia 2014 Nov2012
Rilis Survei Opinion Leader LSI-Majalah Indonesia 2014 Nov2012
 

Partai Makin Terfragmentasi

  • 1. PERSAINGAN PARTAI MENJELANG PEMILU 2014 KEKUATAN PARTAI MAKIN TERFRAGMENTASI Temuan survei 10-20 Februari 2014 Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10340 kontak@saifulmujani.com | www.saifulmujani.com
  • 2. Pendahulan }  }  }  }  }  }  }  Pemilu tinggal sekitar 1 bulan lagi. Bagaimana peta kekuatan partai menjelang masa kampanye terbuka 16 Maret nanti, dan apakah kampanye itu akan mengubah peta kekuatan partai? Survei ini untuk menguji efektifitas masa kampanye terbuka sehingga beberapa hari sebelum masa kampanye itu dilakukan kami kembali akan survei apakah terjadi perubahan peta kekuatan partai. Sebelum menguji efek kampanye terbuka, sekarang juga dapat ditelaah seberapa efektif kampanye yang telah dilakukan sejauh ini? Apakah betul kampanye atau mobilisasi masa sejauh ini bisa memperbaiki elektibilitas partai? Untuk itu kami melakukan survei ini. Survei ini terselenggara atas kerjasama SMRC dan the Indonesian Institute (TII). Pengambilan data dengan wawancara tatap muka berlangsung 10-20 Februari 2014. SMRC: Survei Februari 2014 2
  • 3. Metodologi dan sampling }  }  }  }  Metodologi penarikan sampel dibuat untuk membantu mendapatkan sampel dengan keragaman yang mendekati keragaman populasi dari mana sampel ditarik, dengan cara yang efisien dari sisi waktu, tenaga, dan biaya. Salah satu cara untuk mendapatkan keragaman sampel pemilih anggota DPR RI di tanah air adalah dengan menarik sampel atas dasar keragaman populasi pemilih secara demografis. Keragaman itu sangat kompleks, dan selama ini dalam survei opini publik nasional yang benar biasa dibuat proporsionalisasi sampel atas dasar provinsi yang jumlahnya 34 (sebelumnya 33) itu. Sampel ditarik dengan jumlah proporsional di masing-masing provinsi. Keragaman sampel akan semakin tinggi bila proporsionalisasi dibuat menurut unit yang lebih beragam dibanding provinsi yang 34 itu. SMRC: Survei Februari 2014 3
  • 4. Metodologi dan sampling }  }  }  }  }  }  Unit populasi pemilih yang lebih beragam dibanding populasi provinsi adalah DAPIL DPR RI, dan lebih beragam lagi Dapil DPRD provinsi, kemudian lebih tinggi lagi keberagamannya Dapil DPRD Kabupaten dan kota, kemudian kecamatan, desa/kelurahan, dan TPS. Tapi akan sangat tidak efisien kalau proporsionalisasi sampel atas dasar populasi TPS, desa, kecamatan, dan bahkan kabupaten/kota. Kami memilih proporsionalisasi sampel itu atas dasar populasi DAPIL DPR RI. Unit ini jelas lebih beragaman dibanding provinsi, dan diharapkan lebih bisa mencerminkan populasi pemilih nasional. Dapil mana? Pada dasarnya sebaiknya harus semua DAPIL. Tapi karena alasan efisiensi (terutama tenaga dan biaya), maka dari populasi DAPIL DPR RI itu (77) hanya dipilih Dapil-dapil besar,yakni dapil-dapil yang memiliki 6 kursi atau lebih banyak yang diperebutkan dalam Pemilu nanti. Populasi Dapil besar DPR RI itu sebanyak 66. Sisanya Dapil kecil sebanyak 11 Dapil. Mengapa hanya Dapil besar? Karena efisiensi tapi tetap bisa menjaga keragaman populasi pemilih secara lebih baik. SMRC: Survei Februari 2014 4
  • 5. Metodologi dan sampling }  }  }  }  Karena alasan efisensi juga, Dapil DPR RI Papua tidak kami sertakan meskipun termasuk Dapil besar (10 kursi). Namun untuk menambah keragaman kami masukan satu DAPIL kecil yang sedikit mendekati demografi Papua, namun lebih efisien dari sisi keterjangkauan, yakni DAPIL DPR RI Maluku. Dengan demikian total DAPIL DPR RI yang disertakan dalam survei ini sebanyak 66 DAPIL. Jumlah ini jelas lebih mencerminkan keragaman populasi pemilih dibandingkan 34 provinsi. Namun demikian kami tetap konservatif bahwa temuan kami nanti lebih mencerminkan 66 Dapil, bukan 77 Dapil. Berikut adalah proporsi sampel di 66 Dapil survei ini. SMRC: Survei Februari 2014 5
  • 6. Proporsi Sampel dibanding Populasi Pemilih di Masing-Masing Dapil untuk Keseluruhan 66 DAPIL KATEGORI POPULASI SAMPEL DAPIL NAD - I 1.0 1.0 NAD - II 0.9 0.9 SUMUT - I 2.1 2.1 SUMUT - II 1.8 1.8 SUMUT - III 1.8 1.8 SUMBAR - I 1.2 1.2 SUMBAR - II 0.9 0.9 RIAU - I 1.4 1.4 JAMBI 1.4 1.4 SUMSEL - I 1.6 1.6 SUMSEL - II 1.8 1.8 LAMPUNG - I 1.6 1.6 LAMPUNG - II 1.8 1.8 DKI JAKARTA - I 1.1 1.1 DKI JAKARTA - II 1.4 1.4 DKI JAKARTA - III 1.6 1.6 JABAR - I 1.2 1.2 KATEGORI JABAR - II JABAR - III JABAR - IV JABAR - V JABAR - VI JABAR - VII JABAR - VIII JABAR - IX JABAR - X JABAR - XI JATENG - I JATENG - II JATENG - III JATENG - IV JATENG - V JATENG - VI JATENG - VII POPULASI SAMPEL DAPIL 2.1 2.1 1.4 1.4 1.1 1.1 1.9 1.9 1.7 1.7 2.5 2.5 2.0 2.0 1.7 1.7 1.3 1.3 2.1 2.1 1.6 1.6 1.3 1.3 1.9 1.9 1.4 1.4 1.7 1.7 1.7 1.7 1.5 1.5 SMRC: Survei Februari 2014 6
  • 7. … Lanjutan (weighted) KATEGORI POPULASI SAMPEL DAPIL JATENG - VIII 1.6 1.6 JATENG - IX 1.7 1.7 JATENG - X 1.5 1.5 DI YOGYAKARTA 1.6 1.6 JATIM - I 2.0 2.0 JATIM - II 1.4 1.4 JATIM - III 1.4 1.4 JATIM - IV 1.5 1.5 JATIM - V 1.6 1.6 JATIM - VI 1.9 1.9 JATIM - VII 1.8 1.8 JATIM - VIII 2.0 2.0 JATIM - IX 1.1 1.1 JATIM - X 1.2 1.2 JATIM - XI 1.9 1.9 BANTEN - I 1.1 1.1 BANTEN - II 1.1 1.1 KATEGORI BANTEN - III BALI NTB NTT - I NTT - II KALBAR KALTENG KALSEL - I KALTIM SULUT SULTENG SULSEL - I SULSEL - II SULSEL - III MALUKU POPULASI SAMPEL DAPIL 2.5 2.5 1.7 1.7 2.0 2.0 0.8 0.8 1.0 1.0 2.0 2.0 1.0 1.0 0.9 0.9 1.7 1.7 1.1 1.1 1.1 1.1 1.3 1.3 1.3 1.3 1.0 1.0 0.7 0.7 SMRC: Survei Februari 2014 7
  • 8. Bobot untuk Estimasi populasi pemilih nasional •  Karena ada 11 Dapil yang tidak masuk, maka survei 66 DAPIL tidak bisa memberi gambaran populasi nasional (77 DAPIL). Untuk itu perlu dibuat pengelompokan baru agar bisa dilakukan pembobotan dan proporsionalisasi agar bisa dibuat estimasi nasional. •  Pengelompokan baru dibuat untuk mengakomodasi DAPIL yang tidak dipilih: •  Riau 2, Babel, Bengkulu dan Kepri, dimasukkan ke Wilayah Sumatera. •  Kalsel 2 dimasukkan ke Wilayah Kalimantan •  Sultra, Sulbar, Gorontalo dimasukkan ke Wilayah Sulawesi •  Maluku Utara, Papua dan Papua Barat dimasukkan ke wilayah Indonesia Timur (bersama NTT dan Maluku). •  Secara spesifik, kelompok wilayah untuk proporsionalisasi dan pembobotan agar dapat estimasi nasional adalah: Sumatera, Banten, DKI, Jabar, Jateng dan Yogya, Jatim, Bali, NTB, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur (NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua). SMRC: Survei Februari 2014 8
  • 9. Sampel dan Populasi DPT Nasional menurut Wilayah setelah Pembobotan (%) KATEGORI POPULASI WILAYAH SUMATERA 20.7 DKI 3.8 JABAR 17.5 JATENG + DIY 16.1 JATIM 16.4 BANTEN 4.2 BALI 1.6 NTB 1.9 KALIMANTAN 5.9 SULAWESI 7.2 INDONESIA TIMUR 4.8 SAMPEL 20.7 3.8 17.5 16.1 16.4 4.2 1.6 1.9 5.9 7.2 4.8 SMRC: Survei Februari 2014 9
  • 10. Proses penarikan Sampel }  }  }  }  }  }  Total sampel dalam survei ini adalah 1520, dengan margin of error +/- 2.6% pada tingkat kepercayaan 95%, menurut simple random sampling. Total sampel itu diproporsionalkan menurut populasi DPT (daftar pemilih tetap) di 66 Dapil seperti dijelaskan sebelumnya. Setelah mendapat kuota sampel di masing-masing Dapil, maka dipilih kelurahan atau desa dari populasinya sebagai unit sampel pertama (primary sampling unit - PSU) sesuai kuota sampel tersebut dengan terlebih dahulu ditetapkan secara arbiter tiap satu desa/kelurahan dipilih secara random 10 responden. Maka total PSI 152. Di desa/kelurahan terpilih dipilih secara random 5 RT atau yang setara dengan itu; kemudian di masing-masing RT terpilih dipilih 2 Keluarga secara random. Di masing-masing Keluarga terpilih, didaftar anggota keluarga yang punya hak pilih (umur 17 tahun atau lebih atau telah menikah) dan kemudian dipilih satu orang secara random untuk menjadi responden dalam survei ini untuk diwawancarai. Quality control dilakukan pada 20% responden yang dipilih secara random dengan spot check untuk memastikan wawancara telah dilakukan sesuai SOP. SMRC: Survei Februari 2014 10
  • 11. PENGUKURAN KEKUATAN PARTAI }  }  }  }  Dalam survei opini publik ada beberapa teknik pengukuran/pertanyaan untuk mengetahui tindakan memilih oleh calon pemilih atau elektabiltas partai. Di sini kami menggunakan 3 teknik. Ini terutama untuk menguji konsisitensi (realibility) alat ukur: 1) Pertanyaan terbuka (tidak diberi stimulus apapun). Partai apa yang dipilih bila pemilihan anggota DPR RI dilakukan sekarang? Responden menjawab secara spontan. 2) Pertanyaan dengan dibantu kartu bantu berupa daftar nama 12 partai nasional: partai mana dari partai-partai berikut yang ibu/bapak/sdr/i pilih bila pemilihan anggota DPR RI dilakukan sekarang? 3) Simulasi kartu suara: setiap responden diberi kertas suara seperti yang akan digunakan dalam Pemilu 9 April 2014 nanti sesuai dengan kertas suara Dapil responden masing-masing, dan kemudian responden dimohon untuk menandai kertas suara tersebut. Surveyor kemudian mengisi partai atau calon dari partai mana yang ditandai (apapun yang ditandai dalam satu kotak partai di kertas suara itu. Sah: kalau hanya nama, nomor, atau gambar partai saja; nama atau nomor satu calon saja dari partai bersangkutan; atau menandai keduanya). SMRC: Survei Februari 2014 11
  • 12. … lanjutan }  }  }  Potensi kursi di tiap DAPIL: Elektabilitas partai, calon, atau partai dan calon dalam simulasi kertas suara. Contoh bentuk pertanyaan simulasi kertas suara: Berikut adalah nama-nama partai dan nama-nama calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan di sini. Kalau pemilihan umum diadakan sekarang ini, coba ibu/bapak tandai dengan jelas yang akan ibu/bapak pilih? Ibu/ bapak boleh pergi sebentar, atau saya tinggal sebentar, ketika ibu/bapak menandai salah satukotak dari kartu suara ini. Kalau ibu/bapak sudah menandai, tolong masukan lagi ke amplop ini ATAU ditutup kembali kertas suaranya. SIMULASI PEMILIHAN ANGGOTA DPR RI-2014 PROVINSI: JAWA TIMUR DAERAH PEMILIHAN: JATIM I 1 PARTAI NASDEM 2 PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 3 PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 4 PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN 5 PARTAI GOLKAR 6 PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA 1 DR. H. ULUL ALBAB, MS 2 Hj. CHURRIYAH IMRON 1 H. IMAM NAHRAWI 1 IR. H. SIGIT SOSIANTOMO 1 M. GURUH IRIANTO SUKARNO PUTRA, SAP, MM, M.Si 1 Drs. H. PRIYO BUDI SANTOSO 1 RINDOKO DAHONO WINGIT, SH, M.Hum 2 SYAIKHUL ISLAM, M.Sosio 2 ANDHAM ASIH WIDYASTUTI 2 2 Ir. BAMBANG HARYO SOEKARTONO 3 ARZETTY BILBINA SETYAWAN, SE 3 JULI WIBOWO, SS., M.IP. 3 H. SALEH MUKADAR, SH INDAH KURNIA 2 Ir. GESANG BUDIARSO, MH 3 R. WAHYU SASONGKO 4 Dra. SRI PUSPITA, MM 3 Hj. HESTI ARMIWULAN, SH, M.HUM 3 MARI SUSILO, SE. 4 DR. H. ACHMAD FATHONI RODLI 4 PURWANTO 4 HARI PUTRI LESTARI, SH, MH 4 ACHMAD SUHAWI, ST, M. Si 4 RADEN BAMBANG PRAMUKANTORO, S.P. 5 DR. RUDY SAPOELETE, SH., MH. 6 dr. MARTHA LIA FIORENA 5 ELLIF KRISMAWATI, MM 5 KARUNIAWATI 5 SUSANTO BUDI RAHARJO, SH, MH 5 Ir. H. ADIES KADIR, SH, M. Hum 5 DRA. HELENA MAUREEN MANTIRI NOYA, MAP 6 M. ZAENAB MALTUFAH, M.Si 6 MUHAMMAD JUSUF, ST., MMT 6 Drs. J.B. AMIRANTO, M.Si, Ak 6 M. SHOLEH, SH. 7 KAMSARI, SE., MM. 7 ANTONIUS IWAN DWI LAKSONO 7 HJ. SRI HADIJAH RATNAWATI, S.Pd. 7 HENKY KURNIADI 6 ARY LESTARI, SE 7 Ir. ACHMAD DAENGS GS, SE, MM 8 RINA ARYANI, SH., M.Kn. 8 H. ALI BURHAN,MM 8 NURUL MUJAHADAH 8 8 JOHAN TEDJA SURYA 8 STEFANUS SANTOSO, B.ENG. 9 CUT POPPY MEURAH INTAN 9 LIZAWATI TRIWAHYUNI Drs. TITO SUHENDRO ERMELINA SINGERETA 10 Ir. RUDHY IVAN NOOR 9 10 MUHAMMAD KODERI HW, MT 7 PARTAI DEMOKRAT 10 SONNY SEWANTON SARAGIH, S.IP 8 PARTAI AMANAT NASIONAL 9 PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN 9 Hj. BETTY ZUBAIDAH, B.Sc 10 Ir. MAZ TRI INDRAWANTO, M.SP 10 PARTAI HATI NURANI RAKYAT 14 PARTAI BULAN BINTANG 1 Dra. LUCY KURNIASARI 1 Ir. SUNARTOYO 1 H. GEDE WIDIADE, SH, MBL 1 H. MUHAMMAD MIRDASY, S.IP 1 Dr. FUAD AMSYARI, MPH, PhD 2 SULFAN SAURI, SH 2 H. IMAM SUGIRI, ST, MM 2 H. ANDY SUDIRMAN, SH 2 RENY WIDYA LESTARI, ST 2 WISNU WARDHANA 3 H. IMAM SUNARDHI 3 SITI RAFIKA HARDHIANSARI 3 HJ. EMIKO, SP 3 Drs H ENDUNG SUTRISNO, MM 3 Dra. Hj. SOENDARI KABAT,SH 4 H. MUSH LUDFY, SH, MH 4 H. SUNGKONO 4 ACHMAD SALIS, SH 4 I WAYAN DENDRA, MH 4 ACHMAD SOINI 5 6 7 8 9 10 DAISY M. SILANNO, S.Sn. M.Si Ir. FANDI UTOMO H. MOCHAMAD RIZAL LISTIAWATI S A. CHAIRIL MUSLIM H. JALALUDDIN ALHAM, S.IP.M.HUM 5 6 7 8 9 10 AGUS SARWANTO, M.Si RIJFA HADITA, SE SYAFRUDIN BUDIMAN HADIJAH SISWARYUDI HERU Ir. ANDI YULHAM 5 6 7 8 9 10 ABDUL QOYYUM, S.Pd.I SRIYATI, SH H. ABDUL MUIS DESSY NURHASANAH TATI HARTATI MASFIRA SURYA TANTI 5 6 7 8 9 10 EDMOUND SIMORANGKIR SARA NAIDU ABDULLAH FITRONI, SH EKA RISTA HARIMURTI, SE Ir. ARIEF SOEMARTO, SH, MH RUDY SETIA WIBISONO, SH 5 6 7 8 9 10 MEINDRO WASKITO JUSLIDAR Ir. PIPIN R. TAMARA, BE, SIP,MM, MBA Drs. AMARULLAH NASUTION Dra. SRI YUNIATI Ir. ERNI IMAYANI, MM SMRC: Survei Februari 2014 7 H. ABDUL MALIK, SH 9 RR SRI SATU WIDYASTUTI, MM 10 MINARTO TJANDRA, SH. 15 PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA 1 H. ABDUL RACHMAN JULIANTO 2 RUDY PRAYITNO 3 GM. ESTHERIYANA 4 WILLEM GASPERSZ, SE, MM 5 6 7 8 9 10 SANNY M. SARWONO SUTRISNO IR. HARI PURNOMO SETYO RENI ARLI ISMAIL FAHMI, SH PUNGKI WING SAMPURNO 12
  • 13. Validasi Sample 66 Dapil SMRC: Survei Februari 2014 13
  • 14. Profil Demografi Sampel menurut 66 DAPIL KATEGORI Laki-laki perempuan Pedesaan Perkotaan Islam Protestan Katolik Hindu Budha Lainnya POPULASI Gender 50.2 49.8 Desa-Kota 49.9 50.1 Agama 88.4 6.1 2.8 1.8 0.7 0.2 SAMPEL 50.0 50.0 50.4 49.6 89.7 4.9 2.8 1.8 0.4 0.3 KATEGORI Jawa Sunda Melayu Madura Bugis Betawi Batak Minang Lainnya POPULASI Etnis 40.2 15.5 2.3 3.0 2.7 2.9 3.6 2.7 27.1 SMRC: Survei Februari 2014 SAMPEL 43.4 17.0 3.0 4.1 2.6 3.1 2.6 2.4 24.9 14
  • 15. Validasi Sampel untuk Populasi Pemilih Nasional SMRC: Survei Februari 2014 15
  • 16. Profil Demografi Nasional & Sampel KATEGORI POPULASI SAMPEL Gender Laki-laki 50.1 50.0 perempuan 49.9 50.0 Desa-Kota Pedesaan 50.2 51.7 Perkotaan 49.8 48.3 Agama Islam 87.5 87.6 Protestan 7.0 6.0 Katolik 2.9 3.9 Hindu 1.7 1.7 Budha 0.7 0.4 Lainnya 0.6 0.3 KATEGORI Jawa Sunda Melayu Madura Bugis Betawi Batak Minang Lainnya POPULASI SAMPEL Etnis 40.2 41.1 15.5 15.7 2.3 3.1 3.0 3.8 2.7 3.1 2.9 2.9 3.6 1.6 2.7 2.6 27.1 26.2 SMRC: Survei Februari 2014 16
  • 17. Penjelasan }  }  }  Agama dan etnik merupakan demografi yang tidak ditetapkan dari awal menurut kuota nasional atas dasar sensus. Agama dan etnik pada sampel merupakan hasil wawancara atas responden yang dipilih secara random seperti dijelaskan pada metodologi di atas. Responden di tanya apa agama yang mereka anut; berasal dari suku-bangsa apa. Sampel agama dan etnik (suku-bangsa) hasil wawancara itu proporsinya rata-rata sangat mirip dengan hasil sensus (populasi), dan ini menjadi dasar bagi kami untuk meyakini bahwa metodologi kami valid. SMRC: Survei Februari 2014 17
  • 19. Pilihan kepada Partai 
 di 66 DAPIL SMRC: Survei Februari 2014 19
  • 20. Top of Mind: Partai yang dipilih jika pemilu diadakan sekarang (jawaban spontan) Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan ibu/ bapak pilih? … (%) 60 47.7 50 40 30 20 11.4 10 9.8 6.4 5.6 4.5 3.3 3.0 2.8 2.7 2.1 PPP PAN HANURA PKS NASDEM 0.5 0.2 PBB PKPI 0 PDIP GOLKARDEMOKRAT ERINDRA G PKB 0.1 Lainnya Belum tahu . SMRC: Survei Februari 2014 20
  • 21. Partai yang dipilih jika pemilu diadakan sekarang (responden diberi daftar 12 partai) Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan ibu/ bapak pilih dari daftar partai berikut ini? … (%) 35 30.1 30 25 20 15 14.9 13.3 8.2 10 7.5 6.3 5 4.5 4.0 3.7 3.6 2.9 0.8 0.3 PBB PKPI 0 PDIP GOLKAR DEMOKRAT GERINDRA PKB PPP PAN HANURA PKS NASDEM Tidak tahu/tidak jawab . SMRC: Survei Februari 2014 21
  • 22. Simulasi Surat Suara: Total suara partai dari simulasi surat suara (%)
 (yang memilih partai saja + calon saja + calon & partai) 25 21.2 20 17.7 16.4 15 14.5 15.0 14.0 10.4 10 8.6 5.1 4.5 5 8.0 7.7 5.3 5.5 5.9 4.8 4.5 3.6 4.1 3.8 1.8 1.2 0.9 0.3 0 PDIP GOLKAR DEMOKRAT GERINDRA PKB PPP Pemilu 2009 PAN PKS HANURA NASDEM PBB PKPI TT/TJ Feb'14 TT/TJ = tidak tahu, tidak jawab. Mungkin belum menentukan pilihan. . SMRC: Survei Februari 2014 22
  • 23. Pilihan kepada Partai
 
 Estimasi Nasional
 Dibobot menurut DPT Wilayah SMRC: Survei Februari 2014 23
  • 24. Bobot DPT: Top of Mind: Partai yang dipilih jika pemilu diadakan sekarang (jawaban spontan) Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan ibu/ bapak pilih? … (%) 50 46.9 45 40 35 30 25 20 15 11.4 10 10.3 6.6 5.6 5 4.3 3.2 3.1 2.9 2.7 2.2 HANURA PKS NASDEM 0.5 0.2 0.1 PBB PKPI Lainnya 0 PDIP GOLKARDEMOKRAT ERINDRA G PKB PPP PAN Belum tahu . SMRC: Survei Februari 2014 24
  • 25. Partai yang dipilih jika pemilu diadakan sekarang (responden diberi daftar 12 partai) Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan ibu/ bapak pilih dari daftar partai berikut ini? … (%) 35 29.5 30 25 20 15 14.8 13.7 8.3 10 7.4 6.0 5 4.5 4.1 3.8 3.6 3.1 0.8 0.3 PBB PKPI 0 PDIP GOLKAR DEMOKRAT GERINDRA PKB PPP PAN HANURA PKS NASDEM Tidak tahu/tidak jawab . SMRC: Survei Februari 2014 25
  • 26. Pilihan pada Partai dengan Simulasi Surat Suara (dibobot dengan DPT) (%) Perbandingan di 66 Dapil dan Estimasi Nasional . SMRC: Survei Februari 2014 26
  • 27. ... Lanjutan . SMRC: Survei Februari 2014 27
  • 28. Temuan }  }  }  }  }  }  }  Ketika survei ini dilakukan, ditemukan kecenderungan tidak ada partai yang sangat dominan terhadap partai-partai lainnya. Belum ada partai yang mendapat suara populer (popular vote) 25% hingga bisa mencalonkan sendiri pasangan presidennya. Waktu survei dilakukan, kemungkinan ada 10 partai akan punya wakil di DPR dengan mengabaikan margin of error. Bahkan PBB pun masih punya peluang ke Senayan bila margin of error dibaca secara lebih optimis. Yang terlihat masih harus berjuang lebih keras adalah PKPI agar tidak tereliminasi. Jangan lupa masih ada sekitar 17% yang belum memilih, dan bisa saja distribusinya tidak proporsional misalnya lebih berat ke partai lapisan bawah sehingga akhirnya semua partai lolos ke Senayan. Pada saat survei, kekuatan partai semakin terfragmentasi, dan ini berarti menaikkan parliemntary treshold menjadi 3.5% untuk mengurangi jumlah partai di DPR nampaknya belum berhasil. SMRC: Survei Februari 2014 28
  • 29. Temuan }  }  }  }  }  }  }  Persaingan partai sangat ketat di 3 lapisan. Lapisan pertama persaingan ketat terjadi antara PDIP dan Golkar dengan perbedaan dalam margin of error 2.6%. Di lapisan kedua terjadi persaingan ketat antara Demokrat, Gerindra, dan PKB. Di lapisan ketiga terjadi persaingan ketat antara PPP, PAN, PKS, Hanura, dan Nasdem. Seberapa stabil kecenderungan ini akan sangat ditentukan oleh sosialisasi sejak selesai survei ini hingga hari H pemilihan nanti. Bila kekuatan sosialisasi pada masa itu seimbang kemungkinan tidak akan banyak berubah. Bila tidak seimbang maka kemungkinan akan terjadai perubahan signifikan peta kekuatan hasil pemilu bulan depan nanti. Mengapa persaingan ketat? Apakah terjadi keseimbangan sosialisasi dan mobilisasi partai? Apakah kondisi makro ekonomi-politik dan hukum membentuk perilaku memilih? SMRC: Survei Februari 2014 29
  • 30. Konteks makro ekonomi-politik }  }  }  }  Kondisi umum nasional, terutama kondisi ekonomi, politik, dan hukum, secara teoretis, dipercaya membentuk perilaku masyarakat pada partai politik. Bila kondisi umum itu dinilai positif maka ia terutama akan memperkuat partai yang sedang memerintah, anggota koalisi atau hanya Demokrat karena ia partai utama dalam koalisi. Sebaliknya, bila dinilai buruk maka pemilih akan memilih partai oposisi, terutama PDIP, atau partai-partai lain yang cenderung elit-nya menunjukan sikap oposisi pada pemerintah. Apakah demikian? SMRC: Survei Februari 2014 30
  • 31. Dukungan kepada partai menurut Evaluasi atas Berbagai Kondisi BASE NASDEM PKB PKS PDIP GOLKAR GERINDRA DEMOKRAT PAN PPP HANURA PBB PKPI TT/TJ KONDISI  EKONOMI  SEKARANG  DIBANDING  TAHUN  LALU Lebih  buruk 21.5 4 7 5 18 15 10 8 5 6 4 1 1 16 Sama 35.5 4 7 5 17 15 9 10 5 5 4 1 0 17 Lebih  baik 23.7 4 8 5 15 16 9 14 5 5 4 1 0 13 Tidak  tahu 19.3 4 9 3 15 14 7 9 4 6 4 1 0 25 PELAKSANAAN  PEMERINTAHAN Baik 33.8 4 8 4 15 16 8 15 5 5 4 1 0 14 Sedang 41.9 4 8 5 17 15 9 9 5 6 5 1 0 17 Buruk 13.5 4 7 5 21 14 10 6 5 5 4 1 0 17 Tidak  tahu 10.8 3 9 3 14 14 5 7 4 5 3 1 0 31 KONDISI  PEMBERANTASAN  KORUPSI Semakin  baik 36.3 4 7 5 17 15 9 12 5 5 4 1 0 15 Tidak  ada  perubahan 26.4 4 8 4 17 16 9 10 5 5 4 1 0 16 Semakin  buruk 18.8 4 8 5 18 15 10 8 5 5 5 1 0 16 Tidak  tahu 18.4 4 10 3 14 15 6 9 4 6 3 1 0 26 SMRC: Survei Februari 2014 31
  • 32. Dukungan kepada partai menurut Evaluasi atas Kinerja Presiden dan Pemerintah BASE NASDEM PKB PKS PDIP GOLKAR GERINDRA DEMOKRAT PAN PPP HANURA PBB PKPI TT/TJ KEPUASAN>PADA>KINERJA>SBY Puas 50.2 4 8 4 15 16 8 14 5 6 4 1 0 15 Tidak/puas 40.6 4 7 5 19 15 10 7 5 5 5 1 0 17 Tidak/tahu 9.2 3 9 3 13 14 5 8 3 4 3 1 0 34 KESUNGGUHAN>SBY>MEMBERANTAS>KORUPSI SBY/sungguh;sungguh 49.9 4 7 5 16 15 8 13 5 5 4 1 0 15 SBY/tidak/sungguh;sungguh 31.8 4 7 5 18 14 10 7 5 5 4 1 0 16 Tidak/tahu 18.3 3 10 3 14 15 6 8 4 5 3 2 0 27 SMRC: Survei Februari 2014 32
  • 34. }  }  }  }  }  }  Secara umum ada pola yang mengkonfirmasi persektif ekonomi-politik perilaku memilih. Pemilih yang cenderung menilai positif keadaan ekonomi nasional maka ia cenderung memilih partai yang sedang memerintah, dalam hal ini terutama Demokrat. Warga yang menilai kondisi ekonomi nasional sekarang lebih baik dibanding tahun lalu 14% akan memilih Demokrat; sedangkan yang mengatakan lebih buruk hanya 8% yang memilih Demokrat. Sebaliknya, yang mengatakan kondisi ekonomi sekarang lebih buruk 18% memilih PDIP, dan sebaliknya yang mengatakan ekonomi nasional sekarang lebih baik dibanding tahun lalu hanya 14% yang memilih PDIP. Tapi pola rewards and punsihment itu tidak terlihat pada partai-partai lain. Ini juga mengkonfirmasi bahwa model ekonomi-politik mensyaratkan adanya pola hubungan oposisi versus pemerintah secara lebih jelas. Pola seperti itu juga terlihat pada faktor kinerja Presiden (puas atau tidak puas pada kinerja presiden), pelaksanaan pemerintahan, dan kondisi pemberantasan korupsi. SMRC: Survei Februari 2014 34
  • 35. }  }  }  }  Walapun konteks makro membentuk perilaku pemilih partai oposisi dan partai utama yang sedang memerintah, tapi pengaruhnya tentu tidak sepenuhnya. Walapun masyarakat menilai kinerja SBY buruk masih ada yang memilih Demokrat, dan tidak semua yang bersikap demikian memilih PDIP. Karena itu pasti ada faktor lain, dan mungkin lebih kuat, yang membentuk perilaku memilih. Kami menduga faktor sosialisasi dan mobilisasi massa oleh partai banyak membentuk perilaku memilih. Mobilisasi massa oleh partai bisa mengambil berbagai bentuk kegiatan dan berbagai media: media massa (termasuk iklan partai di TV) dan berbagai atribut: luar rumah (billboard, spanduk, baliho, dll.) atau dalam rumah (kalender, stiker, jam dinding, dll). SMRC: Survei Februari 2014 35
  • 36. }  }  }  }  }  }  Tentang intensitas mobilisasi massa lewat media massa dalam bentuk iklan partai atau tokohnya dalam skala yang massif pasti harus melalui TV yang jangkauannnya luas. Data terbaik untuk intensitas mobilisasi jenis ini adalah di rating iklan masing-masing TV, dan kami tidak memiliki data ini. Tapi secara kualitatif, kita bisa memperkirakan bahwa iklan lewat TV dalam setahun terakhir ini kemungkinan paling banyak dilakukan Partai Hanura dan Gerindra. Sementara Golkar mungkin sangat banyak tapi lebih segmented karena hampir semuanya hanya di TV yang agak segmented (berita) atau TV yang ratingnya kurang kuat. Demikian juga Nasdem. Informasi dan iklan Nasdem mungkin lebih terbatas di Metro TV, yang juga segmented kelas menegah atas, yang jumlah pemilihnya sedikit. Dengan penilaian kualitatif itu, iklan TV nampaknya kurang kuat efeknya terhadap perilaku memilih sebab Golkar tidak lebih baik dari PDIP yang iklannya lebih sedikit; atau Hanura yang banyak beriklan di TV-TV yang ratingnya bagus tidak lebih baik dari Demokrat yang belum ada iklan TV nya dalam setahun terakhir. Bagaimana mobilisasi massa dengan bentuk-bentuk lain, seperti atribut dalam rumah dan luar rumah? SMRC: Survei Februari 2014 36
  • 37. Observasi surveyor: Di rumah responden ada kalender/poster/stiker dari partai ... ? Ada (%) 14 PDIP 13 GOLKAR 12 DEMOKRAT GERINDRA 9 8 PKB 7 PKS PAN 7 6 PPP 5 NASDEM 4 HANURA 2 PBB PKPI 1 SMRC: Survei Februari 2014 37
  • 38. Observasi surveyor: Partai yang billboard/spanduk/ baliho-nya paling banyak terlihat di wilayah desa/ kelurahan (%) PDIP 21 DEMOKRAT 14 GOLKAR 13 10 GERINDRA PKB 8 PAN 7 NASDEM 6 PPP 6 HANURA 4 PKS 4 PBB 0 PKPI 0 TT/TJ 7 SMRC: Survei Februari 2014 38
  • 39. Observasi surveyor: Partai yang poster/stiker/ banner-nya paling banyak terlihat di wilayah desa/ kelurahan (%) PDIP 22 DEMOKRAT 14 GOLKAR 14 9 GERINDRA PKB 8 PAN 7 NASDEM 6 PPP 6 PKS 4 HANURA 3 PBB 0 PKPI 0 TT/TJ 6 SMRC: Survei Februari 2014 39
  • 40. Temuan }  }  }  }  }  }  Kami punya data bagus untuk menggambarkan pertarungan partai di lapangan dilihat dari banyaknya atribut dalam dan luar rumah. Data ini bukan opini responden, tapi hasil pengamatan surveyor di lapangan, di rumah responden dan di desa atau kelurahan yang menjadi sampel survey. Kami menmukan bahwa PDIP adalah partai yang paling unggul dalam atribut dalam rumah (kalender, poster, stiker, dll.). Kemudian Golkar pada posisi kedua, Demokrat ketiga, Gerindra keempat, dan seterusnya. Urutan itu sangat konsisiten dengan rangking partai. Atribut luar rumah juga terlihat cukup konsisten dengan urutan kekuatan partai, meskipun tak sekonsisten atribut dalam rumah. PDIP paling unggul dalam atribut ini; Golkar dan Demokrat hampir berimbang; Kemudian Gerindra dan PKB. Asosiasi atribut dalam rumah dengan pilihan pada partai terlihat kuat seperti terlihat dalam kasus 4 partai berikut ini. SMRC: Survei Februari 2014 40
  • 41. Dukungan kepada partai menurut sosialisasi (observasi atribut partai di rumah pemilih) BASE NASDE M PKB PKS Ada Tidak/ada 12.9 87.1 3 4 5 8 4 5 Ada Tidak ada 14.0 86.0 3 4 5 8 2 5 Ada Tidak/ada 13.0 87.0 3 4 4 8 3 5 Ada Tidak/ada 9.1 90.9 3 4 4 8 3 5 PDIP GOLKA GERIN DEMO R DRA KRAT ATRIBUT>DEMOKRAT 12 13 8 17 15 9 ATRIBUT>PDIP 42 11 6 12 16 9 ATRIBUT>GOLKAR 11 39 7 17 11 9 ATRIBUT>GERINDRA 12 14 27 17 15 7 PAN PPP HANUR A PBB PKPI TT/TJ 29 8 4 5 4 6 3 4 1 1 0 0 15 18 8 11 3 5 3 6 3 4 1 1 0 0 13 18 8 11 4 5 4 6 3 4 1 1 0 0 13 18 9 10 4 5 5 6 4 4 1 1 0 0 14 18 SMRC: Survei Februari 2014 41
  • 42. Temuan }  }  }  }  }  }  }  Mobilisasi lewat atribut dalam rumah ditemukan paling banyak oleh PDIP dan Golkar; kemudian oleh Demokrat dan Gerindra. Asosiasi antara atribut dalam rumah dengan pilihan partai kuat. Dari populasi rumah yang ada atribut PDIP 42% pemilik rumah itu memilih PDIP. Pola asosiasi yang kurang lebih sama juga terlihat pada Golkar, Demokrat, dan Gerindra. Kami kira juga terjadi pada partai-partai lain. Mengapa atribut penting? Mayoritas Masa pemilih nasional kurang berpendidikan. Hanya berpendidikan SMP ke bawah. Sebagian besar dari mereka hanya berpendidikan SD dan berada di pedesaan. Dengan demografi pemilih semacam itu sulit bicara tentang program. SMRC: Survei Februari 2014 42
  • 43. Temuan }  }  }  }  }  Kalaupun ada program terbatas hanya pada slogan yang hampir seragam dari semua partai. Semua menjanjikan kesejahteraan, pemerintahan bersih, pemerataan, pemimpin yang tegas, dan sebagainya. Sulit bagi pemilih harus memilih yang mana kalau dilihat dari program. Tapi partai terlihat berbeda ketika hadir dalam bentuk atribut: ada yang sangat banyak, dan ada yang sangat sedikit. Ada rumahnya yang terpasang atribut dan ada yang tidak. Perbedaan ini yang sangat nyata, dan inilah yang kemudian membedakan mengapa PDIP lebih tinggi elektabilitasnya dibanding partai lainnya. Pemilu kita ternyata hanya soal mobilisasi dengan atribut! Yang rentan atas mobilisasi dengan cara itu adalah pemilih paling besar, yakni yang kurang berpendidikan atau lapisan bawah. Ini terlihat pada perubahan demografi pemilih partai berikut ini dibanding Pemilu 2009. SMRC: Survei Februari 2014 43
  • 44. Tingkat Pendidikan Pemilih
 SMRC: Survei Februari 2014 44
  • 45. Dukungan kepada partai menurut demografi
 (simulasi surat suara) BASE <= SD SLTP SLTA PT 42.9 20.6 27.4 9.0 NASDE M 3 4 4 4 PKB 9 8 6 5 PKS 3 4 6 8 PDIP GOLKA GERIN DEMOK R DRA RAT PENDIDIKAN 17 17 7 17 15 9 17 13 10 13 12 9 9 10 12 12 PAN PPP HANU RA PBB PKPI TT/TJ 4 5 5 7 7 5 4 4 4 5 4 4 1 1 1 1 0 0 0 0 17 16 18 22 SMRC: Survei Februari 2014 45
  • 46. Dinamika Dukungan Partai dari Pemilih Berpendidikan SD, 2009 dan 2014 (%) 20 15 10 5 18 17 17 12 20 9 4 7 6 9 67 54 5 3 44 0 SMRC: Survei Februari 2014 2009 2014 46
  • 47. Temuan }  }  }  }  }  }  }  }  Secara demografis, pemilih paling banyak berada di lapisan kelas menengah bawah: terutama yang kurang terdidik (pendidikan SD). Partai yang besar di lapisan ini punya peluang dapat suara banyak. Sekarang, distribusi pemilih SD paling banyak pada PDIP dan Golkar. Demokrat hanya separuhnya dari pemilih PDIP dan Golkar dari kelompok pendidikan ini. Sebaliknya, pemilih berlatar belakang Perguruan tinggi proporsinya sama pada tiga partai ini padahal pemilih segmen ini paling kecil jumlahnya. Dengan kata lain, Demokrat suaranya turun karena kehilangan sebagian besar pemilihnya dari kalangan yang kurang terpelajar. Pada Pemilu 2009, pemilih berpendidikan SD yang memilih Demokrat 20%, dan sekarang tinggal 9%. Sebaliknya, pemilih Golkar pada 2009 yang berpendidikan SD 12%, dan sekarang naik menjadi 17%. PDIP tidak banyak mengalami perubahan pada segmen ini. Gerindra dan PKB juga menguat di kalangan yang berpendidikan SD. SMRC: Survei Februari 2014 47
  • 48. Temuan }  }  }  }  }  }  }  }  Sebaliknya PKS juga mengalami penurunan dari pemilih SD dan sampai sekarang PKS masih berjuang untuk tidak tereliminasi. Pemilih lapisan bawah ini rentan mobilisasi opini maupun atribut dibanding pemilih yang lebih berpendidikan. Kekalahan mobilisasi merupakan sebab dari perginya pemilih Demokrat dan PKS dari segmen lapisan bawah, dan itu merupakan pemilih terbesar. Sebaliknya, keunggulan PDIP atau Golkar untuk sementara ini karena ungggul dalam memobilisasi masa lapisan bawah ini. Masih belum kuatnya Hanura dan Nasdem karena belum kuat di lapisan SD tersebut. Jadi, kekuatan partai sebagian sangat tergantung pada kekuatan mobilisasi di lapisan bawah. Partai yang unggul dalam mobilisasi di lapisan ini maka ia akan menjadi pemenang. Kekuatan mobilisasi ini tidak menuntut upaya yang sangat canggih. Nampaknya cukup efektif dengan atribut. Menang pemilu nampaknya soal menang atribut. SMRC: Survei Februari 2014 48
  • 49. Kesimpulan }  }  }  }  }  Pada saat survei ini dilakukan, 10-20 Februari 2014, yang berbasis 66 Dapil besar, atau sekitar 91% populasi pemilih, persaingan partai sangat ketat. Masih sulit memperkirakan urutan partai pemenang Pemilu 2014 nanti. Belum ada partai yang mendapat 25% suara pemilih sebagai syarat untuk mencalonkan presiden sendiri. Persaingan paling ketat antara PDIP dan Golkar; kemudian antara Demokrat dan Gerindra. Partai-partai papan tengah dan bawah juga cenderung menguat. Akibatnya, partai-partai papan atas menurun. SMRC: Survei Februari 2014 49
  • 50. Kesimpulan }  }  }  }  }  Demokrat sendiri mengalami kenaikan dibanding berbagai survei sepanjang tahun 2013 (antara 5-8%), meskipun kenaikannya tidak terlalu besar. PKS yang di berbagai survei sebelumnya mengalami penurunan cukup tajam nampaknya masih bisa berkiprah di Senayan. PAN mungkin akan kembali ke posisi 2009. Demikian juga Hanura. Sementara PKB dan PPP menunjukan gejala kenaikan. Nasdem sebagai partai baru punya peluang untuk lolos parliamentary treshold. SMRC: Survei Februari 2014 50
  • 51. … lanjutan }  }  }  }  }  }  PBB juga masih punya kesempatan. Yang masih harus bekerja sangat keras untuk bisa ke Senayan adalah PKPI. Secara umum, peta kekuatan partai menjelang Pemilu bulan depan semakin terfragmentasi. Kenaikan parliamentary treshold untuk mengurangi jumlah partai nampaknya belum efektif. Tapi masih adanya partai papan atas dengan selisih cukup signifikan dari papan tengah sebagian besar disebabkan oleh keunggulan partai papan atas itu untuk mobilisasi pemilih. Pemilih paling besar dan rentan terhadap mobilisasi itu adalah pemilih berlatar belakang kelas bawah. Pemilih ini yang membesar di Golkar dan Gerindra, terjaga di PDIP, dan merosot tajam di Demokrat dibanding pemilu 2009. SMRC: Survei Februari 2014 51
  • 52. … lanjutan }  }  Bila terjadi ketidakseimbangan mobilisasi pemilih pada lapisan bawah dalam sebulan ke depan maka peta kekuatan partai kemungkinan kembali berubah. Bila terjadi keseimbangan kekuatan mobilisasi pada lapisan pemilih itu maka kemungkinan peta partai tidak banyak berubah, setidaknya di populasi 66 Dapil yang menjadi basis sampel dalam survei ini. SMRC: Survei Februari 2014 52
  • 53. Terima Kasih SMRC: Survei Februari 2014 53