2. APA ITU ADMINISTRASI?
o Administrasi itu merupakan suatu proses
kegiatan atau rangkaian perbuatan
o Proses kegiatan tersebut diselenggarakan
dalam rangka usaha kerjasama sekelompok
manusia
o Usaha kerjasama itu diarahkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya
3. ADMINISTRASI KESISWAAN
Administrasi kesiswaan menunjuk kepada
pekerjaan atau kegiatan pencatatan murid
semenjak dari proses penerimaan sampai
saat murid meninggalkan sekolah karena
sudah tamat mengikuti pendidikan pada
sekolah itu
4. MENGAPA DI SEKOLAH PERLU ADMINISTRASI
KESISWAAN?
Untuk meningkatkan mutu kegiatan belajar
mengajar baik intra maupun ekstra sehingga
memberikan konstribusi untuk pencapaian visi,
misi, dan tujuan sekolah serta tujuan
pendidikan secara keseluruhan
Untuk memberi petunjuk bagi penyelenggara
dan pengelola administrasi kesiswaan dapat
tertib dan teratur sehingga mendukung
tercapainya tujuan sekolah
5. BEBERAPA KEGIATAN ADMINISTRASI
KESISWAAN YANG PENTING:
1. Penerimaan Murid Baru (PMB)
PMB merupakan salah satu kegiatan yang
pertama kali dilakukan yang biasanya
dengan mengadakan seleksi calon murid
6. ADAPUN LANGKAH-LANGKAH PENERIMAAN
MURID BARU ADALAH:
Membentuk Panitia Penerimaan Murid
Menentukan Syarat Pendaftaran Calon Murid
Menyediakan formulir pendaftaran
Menyediakan Buku Pendaftaran
Pengumuman pendaftaran Calon Murid Baru
Waktu Pendaftaran
Pengumuman waktu dan tempat pelaksanaan
seleksi Calon Murid Baru
Pelaksanaan Seleksi Calon Murid Baru
Pengumuman Penerimaan Murid Baru
Penentuan calon yang diterima
7. MEMBENTUK PANITIA PENERIMAAN MURID
Panitian PMB terdiri dari Kepala sekolah dan
beberapa guru yang ditunjuk untuk
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan
yakni:
Syarat-syarat pendaftaran murid baru
Formulir pendaftaran
Pengumuman
Buku pendaftaran
Waktu pendaftaran
Jumlah calon yang diterima
8. MENENTUKAN SYARAT PENDAFTARAN CALON
MURID
1. Mengisi Formulir Pendaftaran
2. Fotokopi raport SD/MI ( yang telah dilegalisir )
kelas VI rangkap 3
3. Fotokopi Ijazah / SKHU yang telah dilegalisir
rangkap 3
4. Menyerahkan pas foto ukuran 3x4 sebanyak 4
lembar berwarna
5. Membayar biaya pendaftaran :
Gel. 1 sebesar Rp 50.000,-
Gel. 2 sebesar Rp 75.000,-
a. Untuk putra dimasukkan ke dalam map
berwarna biru dan putri berwarna merah
10. PENGUMUMAN PENDAFTARAN CALON MURID
BARU
Hal ini dilakukan setelah segala
sesuatunya sudah disiapkan baik perangkat,
peralatan, tenaga panitia pelaksana
pendaftran maupun fasilitas yang lain.
Jika belum jelas bisa ditanyakan langsung
di sekolah
11. WAKTU PENDAFTARAN
Waktu pendaftaran dilaksanakan :
Gelombang 1 : 20 Mei – 20 Juni 2015
Gelombang 2 : 21 Juni – 23 Agustus 2015
Pukul 07.00 – 14.00 WIB
12. PENGUMUMAN WAKTU DAN TEMPAT
PELAKSANAAN SELEKSI CALON MURID BARU
Waktu Pelaksanaan Seleksi:
Gel 1 : 21 Juni 2015
Gel 2 : 24 Agustus 2015
Pukul : 07.30 - selesai
Tempat Pelaksanaan:
Di SMP
13. PELAKSANAAN SELEKSI CALON MURID BARU
Pelaksanaannya dengan cara Tes Tulis.
Materi yang akan diujikan dalam Tes Tulis
diantaranya:
Matematika
IPA
IPS
Bhs Indonesia
14. PENGUMUMAN PENERIMAAN MURID BARU
Diumumkan pada tanggal:
Gel 1: 24 Agustus 2015
Gel 2: 27 Agustus 2015
Pengumuman PMB akan di pasang
di papan pengumuman SMP
15. PENENTUAN CALON YANG DITERIMA
Calon yang diterima :
Penentuan calon yang diterima dapat
didasarkan pada urutan keberhasilan nilai tes
itu (sistem ranking) sampai sebanyak calon
yang ditargetkan sesuai dengan daya tampung
kelas.
Daya tampung kelas = 8 kelas, per kelas 28
siswa
16. 2. Instrumen – intrumen Administrasi
Kesiswaan
a. Buku Induk
Buku Induk merupakan buku besar yang
berisi data dan identitas murid sepanjang
masa dari sekolah itu. Disamping identitas
murid, dalam buku induk berisi prestasi
belajar anak atau daftar nilai raportdari tahun
ke tahun selama ia belajar di sekolah
tersebut. Catatan dalam buku induk harus
bersih dan jelas.
17. b. Buku Klaper
Yaitu buku pelengkap buku induk yang
dituliskan menurut abjad nama murid dan
berfungsi sebagai penolong untuk
pencarian data murid pada buku induk.
Apabila misalnya ada bekas murid yang
sudah lama meninggalkan sekolah
tersebut, pada suatu ketika datang ke
sekolah untuk menerima surat keterangan,
sedangkan ia lupa berapa nomor
induknya, maka bekas murid tersebut
cukup menyebutkan namanya saja.
18. c. Tata Tertib
Menurut Instruksi Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tanggal 1 Mei 1974, No.
14/U/1974, Tata tertib sekolah ialah
ketentuan-ketentuan yang mengatur
kehidupan sekolah sehari-hari dan
mengandung sanksi terhadap
pelanggarnya.
Tata tertib murid ialah bagian dari tata
tertib sekolah disamping itu masih ada tata
tertib guru dan tata tertib tenaga
administratis.
19. d. Daftar Presensi
Daftar Presensi atau daftar hadir
dimaksudkan untuk mengetahui
frekuensi kehadiran murid di sekolah
sekaligus untuk mengontrol kerajinan
belajar mereka. Daftar hadir ini dapat
dibuat sebagai daftar hadir bulanan
atau daftar hadir mingguan.
20. 3. Pembinaan
Pembinaan murid dilakukan agar murid
mengenali lingkungan tempat belajat merek,
dan dapat menyesuaikan diri degan tuntunan
sekolah. Dengan pemahaman lingkungan itu
diharapkan dapat tercipta suatu keadaan di
mana murid lebih tertib dan lebih
mementingkan tugas-tugas belajarnya
dibandingkan dengan kegiatan pribadi
lainnya di sekolah.
21. KEGIATAN-KEGIATAN DALAM PEMBINAAN
MURID ADALAH:
1. Memberikan orientasi pada murid
2. Mengatur dan mencatat kehadiran murid
3. Mencatat prestasi dan kegiatan murid di kelas
4. Membina disiplin murid di kelas
5. Mengatur pemberian bimbingan dan penyuluhan
22. 4. Membina disiplin murid di kelas
Disiplin merupakan aspek terpenting di dalam
pembinaan murid, karena murid harus
menyadari bahwa di dalam kehidupan
bermasyarakat diperlukan
kedisiplinan anggotanya.
Ada beberapa teknik yang digunakan untuk
mendisiplinkan murid:
teknik yang bersifat otoriter
teknik yang bersifat otoriter menggunakan
paksaan dan hukuman bagi murid yang
melanggarnya
23. bersifat permisif
Teknik yang bersifat permisif merupakan teknik
yang harapan bahwa disiplin itu tumbuh dari
murid sendiri tanpa adanya paksaan dari
sekolah
bersifat demokratis
adalah teknik yang memberi kemungkinan
kepada murid untuk mendpatkan penjelasan
atau melakukan diskusi atau musyawarah
tentang perilau yang diharpkan dilakukan oleh
murid dan perilaku yang tidak diharapkan.