SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
GAMBARAN UMUM
PEREKONOMIAN INDONESIA
SINTA LESTARI
12140235
5P-Ak
2
Berdasarkan Pendekatan Kronologis Histories
Perekonomian Indonesia digolongkan
menjadi:
1. Masa Orde Lama
2. Masa Peralihan ( 1966-1968 )
3. Masa Orde Baru ( 1969 – 1997 )
Masa Orde Lama
Perekonomian Indonesia kurang memuaskan.
Hal ini disebabkan antara lain ;
• Sering terjadi pergantian Kabinet
• Keadaan Politik & Keamanan yang tidak stabil
• Kebijakan ekonomi yang sering berubah-
ubah.
Beberapa masalah ekonomi yang terjadi
pada masa Orde Lama, antara lain;
1. Terjadi Nasionalisasi Perusahaan-
Perusahaan Asing ( 1951-1958 )
2. Adanya kebijakan ” Anti Modal Asing ”,
akibatnya :
• Indonesia kekurangan modal
• Hilangnya pangsa Pasar di Luar Negeri
• Tekanan pada NPI (Neraca Pembayaran
Internasional)
Masa Peralihan ( 1966-1968 )
Setelah terjadinya peristiwa G30 S/PKI
Yang gagal pada tahun 1965, Perekonomian
Indonesia makin memburuk, dengan kondisi
antara lain ;
• Tertundanya pembayaran Hutang luar Negeri
sebesar mencapai US $ 2 Milyar
• Turunnya penerimaan ekspor
• Inflasi yang sangat tinggi ( 30-50 % ) per bulan
• Makin buruknya kondisi prasarana
perekonomian (Jalan, jembatan, irigasi, dsb )
Masa Orde Baru ( 1969 – 1997 )
Pada masa Orde Baru, pembangunan ekonomi di dasarkan pada
kebijakan berdasarkan konsep ” TRILOGI PEMBANGUNAN ”, yang
mengandung 3 ( tiga ) unsur pokok, yang mencerminkan 3 ( tiga ) segi
permasalahan dalam pembangunan sebagai suatu proses kegiatan
secara terus menerus.
1.Pemerataan : adalah suatu pembagian hasil produksi kepada
masyarakat yang lebih merata, sehingga dirasakan keadilannya.
2.Pertumbuhan Ekonomi : Menunjukkan usaha kearah
peningkatan produksi secara keseluruhan dimasyarakat. Hasil
produksi yang merupakan produksi nasional, membawa
pendapatan bagi masyarakat melalui berjalannya mekanisme
pasar.
3.Stabilitas Nasional : Merupakan syarat pokok bagi upaya
pembangunan yang berkesinambungan
Untuk mencapai ke 2 sasaran di atas yakni, kehidupan masyarakat dan
negara yang stabil.
Trilogi Pembangunan, yang menempatkan pemerataan sebagai ”
prioritas”, mendapat banyak hambatan, terutama masih kaburnya tolok
ukur atau indikator penentuan alokasinya, sehingga hasilnyapun sukar
diukur atau bahkan mudah menyimpang. Oleh karena itu ” pemeratan
hanya dapat dicapai melalui ” Delapan jalur pemerataan ”, yaitu ;
•Pemerataan Kebutuhan Pokok rakyat
•Pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan
•Pemerataan pembagian pendapatan, khususnya melalui usaha-usaha
padat karya
•Pemerataan kesempatan kerja melalui peningkatan pembangunan
regional
•Pemerataan dalam pengembangan usaha, khususnya memberikan
kesempatan yang luas bagi golongan ekonomi lemah untuk memperoleh
akses perkreditan dan penggalakkan Koperasi.
•Pemerataan Kesempatan berpartisipasi khususnya bagi generasi muda
dan kaum wanita
•Pemerataan penyebaran penduduk melalui transmigrasi dan
pengembangan wilayah
•Pemerataan dalam memperoleh Keadilan Hukum.
Pada masa Orde baru, pembangunan dilakukan
secara bertahap melalui REPELITA ( Rencana
pembangunan Lima Tahun ), yaitu ;
1.REPELITA I ( 1 April 1969 – Maret 1974)
2.REPELITA II ( 1 April 1974 – 31 Maret 1979 )
3.REPELITA III ( 1 April 1974 – 31 Maret 1979 )
4.REPELITA IV ( 1 April 1989 – 31 Maret 1993 )
5.REPELITA V ( 1 April 1993 – 31 Maret 1998 )
6.REPELITA VI ( 1 April 1998 – 31 Maret 2002 )
REPELITA I ( 1 April 1969 – Maret
1974)
Unsur Stabilitas : 1. Ekonomi
2. Moneter
Program-Program yang dilaksanakan :
Rehabilitasi Ekonomi ;
 Sarana penunjang produksi pangan ( Waduk, irigasi, dsb )
 Prasarana angkutan (Jalan, Jembatan, Pelabuhan, dsb )
Kendala-kendala :
Kurang tersedianya dana pembiayaan pembangunan
Faktor penyebabnya :
 Rendahnya tabungan dalam negeri
 Rendahnya ekspor ( devisa sedikit )
Usaha yang dilakukan :
• Pinjaman Luar Negeri
• Menggalakkan Modal Asing
• Melalui upaya-upaya yang telah dilakukan,
maka selama PELITA I tersebut, angka
pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai
8,40 % per tahun.
Tantangan :
• Isu pemerataan
• Rendahnya penyerapan Tenaga Kerja
REPELITA II ( 1 April 1974 – 31 Maret
1979 )
Keberhasilan Pelita I, menimbulkan dampak terhadap ;
• Kesenjangan ekonomi
• Dominasi Modal Asing
Dengan kondisi seperti tersebut di atas, maka kebijakan pembangunan
yang berpegang pada Trilogi, difokuskan kepada :
1. Pertumbuhan ekonomi
2 . Pemerataan
3. Stabilitas
Tantangan yang dihadapi :
• Makin melebarnya kesenjangan ekonomi
• Meningkatnya jumlah pengangguran
Usaha yang dilakukan :
• Memberikan kesempatan berusaha yang lebih
luas kepada pengusaha-pengusaha Kecil,
melalui beberapa kebijakan, antara lain ;
1.Kebijakan Moneter ( KIK, KMKP, Penurunan
Suku Bunga dsb )
2.Devaluasi Rupiah, untuk merangsang ekspor
• Dengan berbagai upaya yang dilakukan
Pemerintah, maka secara umum dalam PELITA
II, berhasil dipertahankan laju pertumbuhan
ekonomi rata-rata di atas 6 % per tahun.
REPELITA III ( 1 April 1974 – 31 Maret
1979 )
• Dengan makin makin gencarnya isue tentang kesenjangan ekonomi.
Kesenjangan-kesenjangan nyata yang terjadi antara lain ;
• 1. Kesenjangan antar daerah dan antar sektor
• 2. Kesenjangan tingkat pendapatan dan kesempatan kerja
• 3. Kesenjangan antara Usaha Kecil dengan Usaha besar
• 4. Kesenjangan dalam memperoleh pendidikan, kesehatan,
dan Peradilan/Hukum
• Maka pada Pelita III, prioritas pembangunan sesuai landasan Trilogi,
diarahkan pada ” Pemerataan ” dalam memperoleh hasil-hasil
pembangunan, yang ditunjang dengan dikeluarkannya kebiajakan ”
Delapan Jalur pemerataan ”.
• Pemerataan
Dalam upaya untuk mewujudkan kondisi
perekonomian yang lebih baik, dalam kurun
tersebut, muncul beberapa kendalan/hambatan,
antara lain ;
1.Adanya resesi dunia
2.Turunnya harga minyak (karena Perang Teluk)
3.Dampak devaluasi Rupiah yang masih terasa )
4. Inflasi di atas 20 % per tahun
Dengan adanya beberapa kendala tersebut,
pemerintah terus berupaya agar perekonomian
dapat berjalan dengan baik. Upaya yang dilakukan
pemerintah dalam rangka mewujudkan kondisi
perekonomian yang lebih baik, antara lain adalah ;
•Meningkatkan Tabungan dalam negeri
•Melakukan devaluasi rupiah sebesar 28 %
•Melakukan deregulasi sistem plafon( pagu ) kredit,
dan kebebasan menentukan tingkat Suku Bunga
bagi Bank-Bank umum.
•Peningkatan alokasi dana APBN & APBD bagi
perluasan Kesempatan Kerja, Pendidikan, dan
fasilitas Kesehatan.
Selama Pelita III, pertumbuhan ekonomi hanya
mencapai rata-rata 2,4 % per tahun. Hal ini tidak
terlepas dari kendala-kendala yang dihadapi,
khususnya kondisi eksternal ( resesi dunia ),
serta Perang Teluk yang berdampak pada
ekonomi di dalam negeri.
REPELITA IV ( 1 April 1989 – 31 Maret
1993 )
Selama Pelita IV strategi pembangunan tetap
berlandaskan kepada Trilogi Pembangunan, yaitu :
Pemerataan, Pertumbuhan, dan Stabilitas. Namun upaya
perbaikan kinerja perekonomian menghadapi kendala,
yaitu;
•Turunnya harga Migas
•Turunnya Cadangan Devisa
•Krisis likuiditas perbankan akibat langkanya aliran dana
masuk dari masyarakat
•Inflasi masih cukup tinggi ( 52,9 %)
• Kesenjangan makin melebar
Upaya yang dilakukan pemerintah antara lain ;
1. Melakukan deregulasi ;
• memberikan kemudahan impor bahan baku industri
dalam negeri
• Memberikan kemudahan bagi Perusahaan PMA, untuk :
melakukan pinjaman Bank, dan kegiatan distribusi barang
& jasa.
2. Melakukan Devaluasi Rupiah ( dari Rp 625/$ menjadi
Rp.970/$, kemudian dari Rp.1.134/$ menjadi Rp.1.644/$,
dengan Sistem Kurs bebas ) , yang bertujuan untuk
meningkatkan Ekspor Non Migas, mengendalikan impor,
dan meningkatkan penerimaan pajak.
3. Melakukan kebijakan imbal beli (Counter Purchase)
• Pembeli dari luar negeri diwajibkan membeli barang dalam
negeri minimal = nilai yang di ekspornya.
4. Memperlancar perizinan si bidang produksi, jasa serta
investasi.
3. Mobilisasi dana di pasar uang ( dengan
mempermudah persyaratan pendirian Bank umum,
perizinan, serta mengizinkan masuknya Modal
Asing )
4. Deregulasi di Bidang perdagangan & hubungan laut
( berupa, penyederhanaan izin usaha, izin trayek,
pembelian kapal, pengahapusan Tata Niaga Impor,
penghapusan bea masuk & bea masuk tambahan )
5. Penyederhaan proses impor mesin.
6. Penyederhanaan izin masuk dan bekerja bagi Tenaga
Kerja Asing
Dengan kerja keras, menghadapi berbagai
kendala dan tantangan perekonomian global,
akhirnya dalam kurun waktu tersebut,
pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai di
atas 7 % per tahun.
REPELITA V ( 1 April 1993 – 31 Maret
1998 )
Dengan tetap berlandaskan pada Trilogi pembangunan.
Pada Pelita V ini penekanan kebijakan diarahkan pada ”
Pemerataan ”, dengan prioritas ” Sektor industri yang
didukung oleh Sektor Pertanian ”
Kendala-kendala yang dihadapi :
1.Munculnya Blok-blok Perdagangan Dunia ( AFTA,
NAFTA, APEC, dsb )
2.Persaingan bisnis makin kompetitif
3.High Cost
4.Kualitas SDM masih rendah
5.Utang Luar negeri makin meningkat
Upaya yang dilakukan Pemerintah antara lain ;
• Melakukan diversifikasi produk ekspor
( khususnya Non Migas )
• Melakukan deregulasi, antara lain ; tentang
pengaturan Investasi Asing.
Selama Pelita V, laju Pertumbuhan Ekonomi,
dapat dipertahankan, rata-rata di atas 6 % per
tahun.
REPELITA VI ( 1 April 1998 – 31 Maret
2002 )
Dalam Pelita VI, kebijakan pembangunan dilandasi oleh Trilogi
pembangunan, dengan tetap mengedepankan ” Pemerataan ”
Tantangan yang dihadapi antara lain,
•Income per Kapita masih rendah
•Laju pertumbuhan penduduk masih cukup tinggi
•Kesenjangan makin meningkat
•Bertambahnya jumlah penduduk miskin
•Rendahnya penyerapan Tenaga Kerja
•Rendahnya kualitas SDA dan lingkungan
•Masih tingginya Angka Kematian Ibu & Bayi
Melalui berbagai upaya/kebijakan yang dilakukan, selama Pelita VI,
sasaran pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 6 %, dapat dicapai.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Perang Dingin - Kamboja
Perang Dingin - KambojaPerang Dingin - Kamboja
Perang Dingin - Kamboja
Ayu Aliyatun
 
Ekonomi Ketenagakerjaan ppt
Ekonomi Ketenagakerjaan pptEkonomi Ketenagakerjaan ppt
Ekonomi Ketenagakerjaan ppt
Andrea Burhana
 
Contoh soal anabolisme
Contoh soal anabolismeContoh soal anabolisme
Contoh soal anabolisme
Raha Sia
 

What's hot (20)

4. perkembangan ekonomi pada masa demokrasi liberal
4. perkembangan ekonomi pada masa demokrasi liberal4. perkembangan ekonomi pada masa demokrasi liberal
4. perkembangan ekonomi pada masa demokrasi liberal
 
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
 
Dekrit presiden
Dekrit presidenDekrit presiden
Dekrit presiden
 
Sejarah perekonomian indonesia okeeh 2
Sejarah perekonomian indonesia okeeh 2Sejarah perekonomian indonesia okeeh 2
Sejarah perekonomian indonesia okeeh 2
 
1 gambaran umum perekonomian indonesia
1 gambaran umum perekonomian indonesia1 gambaran umum perekonomian indonesia
1 gambaran umum perekonomian indonesia
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesia
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasi
 
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpin
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpinPpt ekonomi masa demokrasi terpimpin
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpin
 
POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA
POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA
POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA
 
Kritik sastra novel sang pemimpi
Kritik sastra novel sang pemimpiKritik sastra novel sang pemimpi
Kritik sastra novel sang pemimpi
 
Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)
Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)
Pkwu (Perencanaan Usaha Makanan Internasional)
 
Perang Dingin - Kamboja
Perang Dingin - KambojaPerang Dingin - Kamboja
Perang Dingin - Kamboja
 
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesiaPpt gambaran dasar perekonomian indonesia
Ppt gambaran dasar perekonomian indonesia
 
Revolusi industri
Revolusi industriRevolusi industri
Revolusi industri
 
Sejarah perekonomian indonesia ( 3 )
Sejarah perekonomian indonesia ( 3 )Sejarah perekonomian indonesia ( 3 )
Sejarah perekonomian indonesia ( 3 )
 
Ekonomi Ketenagakerjaan ppt
Ekonomi Ketenagakerjaan pptEkonomi Ketenagakerjaan ppt
Ekonomi Ketenagakerjaan ppt
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
 
Contoh soal anabolisme
Contoh soal anabolismeContoh soal anabolisme
Contoh soal anabolisme
 
WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023
WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023
WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023
 
Kelompok 2 pertumbuhan ekonomi (presentasi)
Kelompok 2   pertumbuhan ekonomi (presentasi)Kelompok 2   pertumbuhan ekonomi (presentasi)
Kelompok 2 pertumbuhan ekonomi (presentasi)
 

Viewers also liked

Bab iv pertumbuhan ekonomi
Bab iv pertumbuhan ekonomiBab iv pertumbuhan ekonomi
Bab iv pertumbuhan ekonomi
Sinta Lestari
 
Gener azioni web
Gener azioni webGener azioni web
Gener azioni web
parioppve
 
Bab vi kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Bab vi kemiskinan dan kesenjangan pendapatanBab vi kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Bab vi kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Sinta Lestari
 
Bab v perubahan sruktur ekonomi
Bab v perubahan sruktur ekonomiBab v perubahan sruktur ekonomi
Bab v perubahan sruktur ekonomi
Sinta Lestari
 
Bab ix industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Bab ix industrialisasi dan perkembangan sektor industriBab ix industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Bab ix industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Sinta Lestari
 

Viewers also liked (17)

Bab iii sistem pi
Bab iii sistem piBab iii sistem pi
Bab iii sistem pi
 
Bab iv pertumbuhan ekonomi
Bab iv pertumbuhan ekonomiBab iv pertumbuhan ekonomi
Bab iv pertumbuhan ekonomi
 
Gener azioni web
Gener azioni webGener azioni web
Gener azioni web
 
Ajian belut buntung
Ajian belut buntungAjian belut buntung
Ajian belut buntung
 
Resumenes 1
Resumenes 1Resumenes 1
Resumenes 1
 
Protocollo operativo contro la violenza di genere e domestica
Protocollo operativo contro la violenza di genere e domesticaProtocollo operativo contro la violenza di genere e domestica
Protocollo operativo contro la violenza di genere e domestica
 
Bab ii sejarah pi
Bab ii sejarah piBab ii sejarah pi
Bab ii sejarah pi
 
Types of rooms
Types of roomsTypes of rooms
Types of rooms
 
соціальні мережі
соціальні мережісоціальні мережі
соціальні мережі
 
Bab vi kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Bab vi kemiskinan dan kesenjangan pendapatanBab vi kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Bab vi kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Bengali cuisine
Bengali cuisineBengali cuisine
Bengali cuisine
 
Bab v perubahan sruktur ekonomi
Bab v perubahan sruktur ekonomiBab v perubahan sruktur ekonomi
Bab v perubahan sruktur ekonomi
 
Forecasting
ForecastingForecasting
Forecasting
 
Bab ix industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Bab ix industrialisasi dan perkembangan sektor industriBab ix industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Bab ix industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Brandy
BrandyBrandy
Brandy
 
RUM AND GIN
RUM AND GINRUM AND GIN
RUM AND GIN
 
Food and beverage service methods
Food and beverage service methodsFood and beverage service methods
Food and beverage service methods
 

Similar to Bab i gambaran umum pi

2 gambaran umum perekonomian indonesia
2 gambaran umum perekonomian indonesia2 gambaran umum perekonomian indonesia
2 gambaran umum perekonomian indonesia
firman sahari
 
Sukma ,perekonomian indonesia
Sukma ,perekonomian indonesiaSukma ,perekonomian indonesia
Sukma ,perekonomian indonesia
Sukma Wijaya
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesia
mariam Iam
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesia
mariam Iam
 

Similar to Bab i gambaran umum pi (20)

2 gambaran umum perekonomian indonesia
2 gambaran umum perekonomian indonesia2 gambaran umum perekonomian indonesia
2 gambaran umum perekonomian indonesia
 
2 gambaran umum perekonomian indonesia
2 gambaran umum perekonomian indonesia2 gambaran umum perekonomian indonesia
2 gambaran umum perekonomian indonesia
 
Gambaran Umum Perekonomian Indonesia
Gambaran Umum Perekonomian IndonesiaGambaran Umum Perekonomian Indonesia
Gambaran Umum Perekonomian Indonesia
 
PERTEMUAN 1 PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
PERTEMUAN 1 PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxPERTEMUAN 1 PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
PERTEMUAN 1 PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
1 gambar umum perekonomiamn indo
1 gambar umum perekonomiamn indo1 gambar umum perekonomiamn indo
1 gambar umum perekonomiamn indo
 
1 gambaran umum perekonomian indonesia.1
1 gambaran umum perekonomian indonesia.11 gambaran umum perekonomian indonesia.1
1 gambaran umum perekonomian indonesia.1
 
Sukma ,perekonomian indonesia
Sukma ,perekonomian indonesiaSukma ,perekonomian indonesia
Sukma ,perekonomian indonesia
 
Gambaran umum perekonomian indonesia
Gambaran umum perekonomian indonesiaGambaran umum perekonomian indonesia
Gambaran umum perekonomian indonesia
 
2.2 gambaran umum perekonomian indonesia
2.2 gambaran umum perekonomian indonesia2.2 gambaran umum perekonomian indonesia
2.2 gambaran umum perekonomian indonesia
 
Gambaran perekonomian indonesia
Gambaran perekonomian indonesiaGambaran perekonomian indonesia
Gambaran perekonomian indonesia
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesia
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesia
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Gambaran umum ekonomi indonesia
Gambaran umum ekonomi indonesiaGambaran umum ekonomi indonesia
Gambaran umum ekonomi indonesia
 
Gambaran umum ekonomi indonesia
Gambaran umum ekonomi indonesiaGambaran umum ekonomi indonesia
Gambaran umum ekonomi indonesia
 
Makalah krisis moneter
Makalah krisis moneterMakalah krisis moneter
Makalah krisis moneter
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
Makalah krisis moneter
Makalah krisis moneterMakalah krisis moneter
Makalah krisis moneter
 
Makalah krisis moneter
Makalah krisis moneterMakalah krisis moneter
Makalah krisis moneter
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Bab i gambaran umum pi

  • 2. 2 Berdasarkan Pendekatan Kronologis Histories Perekonomian Indonesia digolongkan menjadi: 1. Masa Orde Lama 2. Masa Peralihan ( 1966-1968 ) 3. Masa Orde Baru ( 1969 – 1997 )
  • 3. Masa Orde Lama Perekonomian Indonesia kurang memuaskan. Hal ini disebabkan antara lain ; • Sering terjadi pergantian Kabinet • Keadaan Politik & Keamanan yang tidak stabil • Kebijakan ekonomi yang sering berubah- ubah.
  • 4. Beberapa masalah ekonomi yang terjadi pada masa Orde Lama, antara lain; 1. Terjadi Nasionalisasi Perusahaan- Perusahaan Asing ( 1951-1958 ) 2. Adanya kebijakan ” Anti Modal Asing ”, akibatnya : • Indonesia kekurangan modal • Hilangnya pangsa Pasar di Luar Negeri • Tekanan pada NPI (Neraca Pembayaran Internasional)
  • 5. Masa Peralihan ( 1966-1968 ) Setelah terjadinya peristiwa G30 S/PKI Yang gagal pada tahun 1965, Perekonomian Indonesia makin memburuk, dengan kondisi antara lain ; • Tertundanya pembayaran Hutang luar Negeri sebesar mencapai US $ 2 Milyar • Turunnya penerimaan ekspor • Inflasi yang sangat tinggi ( 30-50 % ) per bulan • Makin buruknya kondisi prasarana perekonomian (Jalan, jembatan, irigasi, dsb )
  • 6. Masa Orde Baru ( 1969 – 1997 ) Pada masa Orde Baru, pembangunan ekonomi di dasarkan pada kebijakan berdasarkan konsep ” TRILOGI PEMBANGUNAN ”, yang mengandung 3 ( tiga ) unsur pokok, yang mencerminkan 3 ( tiga ) segi permasalahan dalam pembangunan sebagai suatu proses kegiatan secara terus menerus. 1.Pemerataan : adalah suatu pembagian hasil produksi kepada masyarakat yang lebih merata, sehingga dirasakan keadilannya. 2.Pertumbuhan Ekonomi : Menunjukkan usaha kearah peningkatan produksi secara keseluruhan dimasyarakat. Hasil produksi yang merupakan produksi nasional, membawa pendapatan bagi masyarakat melalui berjalannya mekanisme pasar. 3.Stabilitas Nasional : Merupakan syarat pokok bagi upaya pembangunan yang berkesinambungan Untuk mencapai ke 2 sasaran di atas yakni, kehidupan masyarakat dan negara yang stabil.
  • 7. Trilogi Pembangunan, yang menempatkan pemerataan sebagai ” prioritas”, mendapat banyak hambatan, terutama masih kaburnya tolok ukur atau indikator penentuan alokasinya, sehingga hasilnyapun sukar diukur atau bahkan mudah menyimpang. Oleh karena itu ” pemeratan hanya dapat dicapai melalui ” Delapan jalur pemerataan ”, yaitu ; •Pemerataan Kebutuhan Pokok rakyat •Pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan •Pemerataan pembagian pendapatan, khususnya melalui usaha-usaha padat karya •Pemerataan kesempatan kerja melalui peningkatan pembangunan regional •Pemerataan dalam pengembangan usaha, khususnya memberikan kesempatan yang luas bagi golongan ekonomi lemah untuk memperoleh akses perkreditan dan penggalakkan Koperasi. •Pemerataan Kesempatan berpartisipasi khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita •Pemerataan penyebaran penduduk melalui transmigrasi dan pengembangan wilayah •Pemerataan dalam memperoleh Keadilan Hukum.
  • 8. Pada masa Orde baru, pembangunan dilakukan secara bertahap melalui REPELITA ( Rencana pembangunan Lima Tahun ), yaitu ; 1.REPELITA I ( 1 April 1969 – Maret 1974) 2.REPELITA II ( 1 April 1974 – 31 Maret 1979 ) 3.REPELITA III ( 1 April 1974 – 31 Maret 1979 ) 4.REPELITA IV ( 1 April 1989 – 31 Maret 1993 ) 5.REPELITA V ( 1 April 1993 – 31 Maret 1998 ) 6.REPELITA VI ( 1 April 1998 – 31 Maret 2002 )
  • 9. REPELITA I ( 1 April 1969 – Maret 1974) Unsur Stabilitas : 1. Ekonomi 2. Moneter Program-Program yang dilaksanakan : Rehabilitasi Ekonomi ;  Sarana penunjang produksi pangan ( Waduk, irigasi, dsb )  Prasarana angkutan (Jalan, Jembatan, Pelabuhan, dsb ) Kendala-kendala : Kurang tersedianya dana pembiayaan pembangunan Faktor penyebabnya :  Rendahnya tabungan dalam negeri  Rendahnya ekspor ( devisa sedikit )
  • 10. Usaha yang dilakukan : • Pinjaman Luar Negeri • Menggalakkan Modal Asing • Melalui upaya-upaya yang telah dilakukan, maka selama PELITA I tersebut, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8,40 % per tahun. Tantangan : • Isu pemerataan • Rendahnya penyerapan Tenaga Kerja
  • 11. REPELITA II ( 1 April 1974 – 31 Maret 1979 ) Keberhasilan Pelita I, menimbulkan dampak terhadap ; • Kesenjangan ekonomi • Dominasi Modal Asing Dengan kondisi seperti tersebut di atas, maka kebijakan pembangunan yang berpegang pada Trilogi, difokuskan kepada : 1. Pertumbuhan ekonomi 2 . Pemerataan 3. Stabilitas Tantangan yang dihadapi : • Makin melebarnya kesenjangan ekonomi • Meningkatnya jumlah pengangguran
  • 12. Usaha yang dilakukan : • Memberikan kesempatan berusaha yang lebih luas kepada pengusaha-pengusaha Kecil, melalui beberapa kebijakan, antara lain ; 1.Kebijakan Moneter ( KIK, KMKP, Penurunan Suku Bunga dsb ) 2.Devaluasi Rupiah, untuk merangsang ekspor • Dengan berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah, maka secara umum dalam PELITA II, berhasil dipertahankan laju pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 6 % per tahun.
  • 13. REPELITA III ( 1 April 1974 – 31 Maret 1979 ) • Dengan makin makin gencarnya isue tentang kesenjangan ekonomi. Kesenjangan-kesenjangan nyata yang terjadi antara lain ; • 1. Kesenjangan antar daerah dan antar sektor • 2. Kesenjangan tingkat pendapatan dan kesempatan kerja • 3. Kesenjangan antara Usaha Kecil dengan Usaha besar • 4. Kesenjangan dalam memperoleh pendidikan, kesehatan, dan Peradilan/Hukum • Maka pada Pelita III, prioritas pembangunan sesuai landasan Trilogi, diarahkan pada ” Pemerataan ” dalam memperoleh hasil-hasil pembangunan, yang ditunjang dengan dikeluarkannya kebiajakan ” Delapan Jalur pemerataan ”. • Pemerataan
  • 14. Dalam upaya untuk mewujudkan kondisi perekonomian yang lebih baik, dalam kurun tersebut, muncul beberapa kendalan/hambatan, antara lain ; 1.Adanya resesi dunia 2.Turunnya harga minyak (karena Perang Teluk) 3.Dampak devaluasi Rupiah yang masih terasa ) 4. Inflasi di atas 20 % per tahun
  • 15. Dengan adanya beberapa kendala tersebut, pemerintah terus berupaya agar perekonomian dapat berjalan dengan baik. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka mewujudkan kondisi perekonomian yang lebih baik, antara lain adalah ; •Meningkatkan Tabungan dalam negeri •Melakukan devaluasi rupiah sebesar 28 % •Melakukan deregulasi sistem plafon( pagu ) kredit, dan kebebasan menentukan tingkat Suku Bunga bagi Bank-Bank umum. •Peningkatan alokasi dana APBN & APBD bagi perluasan Kesempatan Kerja, Pendidikan, dan fasilitas Kesehatan.
  • 16. Selama Pelita III, pertumbuhan ekonomi hanya mencapai rata-rata 2,4 % per tahun. Hal ini tidak terlepas dari kendala-kendala yang dihadapi, khususnya kondisi eksternal ( resesi dunia ), serta Perang Teluk yang berdampak pada ekonomi di dalam negeri.
  • 17. REPELITA IV ( 1 April 1989 – 31 Maret 1993 ) Selama Pelita IV strategi pembangunan tetap berlandaskan kepada Trilogi Pembangunan, yaitu : Pemerataan, Pertumbuhan, dan Stabilitas. Namun upaya perbaikan kinerja perekonomian menghadapi kendala, yaitu; •Turunnya harga Migas •Turunnya Cadangan Devisa •Krisis likuiditas perbankan akibat langkanya aliran dana masuk dari masyarakat •Inflasi masih cukup tinggi ( 52,9 %) • Kesenjangan makin melebar
  • 18. Upaya yang dilakukan pemerintah antara lain ; 1. Melakukan deregulasi ; • memberikan kemudahan impor bahan baku industri dalam negeri • Memberikan kemudahan bagi Perusahaan PMA, untuk : melakukan pinjaman Bank, dan kegiatan distribusi barang & jasa. 2. Melakukan Devaluasi Rupiah ( dari Rp 625/$ menjadi Rp.970/$, kemudian dari Rp.1.134/$ menjadi Rp.1.644/$, dengan Sistem Kurs bebas ) , yang bertujuan untuk meningkatkan Ekspor Non Migas, mengendalikan impor, dan meningkatkan penerimaan pajak. 3. Melakukan kebijakan imbal beli (Counter Purchase) • Pembeli dari luar negeri diwajibkan membeli barang dalam negeri minimal = nilai yang di ekspornya. 4. Memperlancar perizinan si bidang produksi, jasa serta investasi.
  • 19. 3. Mobilisasi dana di pasar uang ( dengan mempermudah persyaratan pendirian Bank umum, perizinan, serta mengizinkan masuknya Modal Asing ) 4. Deregulasi di Bidang perdagangan & hubungan laut ( berupa, penyederhanaan izin usaha, izin trayek, pembelian kapal, pengahapusan Tata Niaga Impor, penghapusan bea masuk & bea masuk tambahan ) 5. Penyederhaan proses impor mesin. 6. Penyederhanaan izin masuk dan bekerja bagi Tenaga Kerja Asing
  • 20. Dengan kerja keras, menghadapi berbagai kendala dan tantangan perekonomian global, akhirnya dalam kurun waktu tersebut, pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai di atas 7 % per tahun.
  • 21. REPELITA V ( 1 April 1993 – 31 Maret 1998 ) Dengan tetap berlandaskan pada Trilogi pembangunan. Pada Pelita V ini penekanan kebijakan diarahkan pada ” Pemerataan ”, dengan prioritas ” Sektor industri yang didukung oleh Sektor Pertanian ” Kendala-kendala yang dihadapi : 1.Munculnya Blok-blok Perdagangan Dunia ( AFTA, NAFTA, APEC, dsb ) 2.Persaingan bisnis makin kompetitif 3.High Cost 4.Kualitas SDM masih rendah 5.Utang Luar negeri makin meningkat
  • 22. Upaya yang dilakukan Pemerintah antara lain ; • Melakukan diversifikasi produk ekspor ( khususnya Non Migas ) • Melakukan deregulasi, antara lain ; tentang pengaturan Investasi Asing. Selama Pelita V, laju Pertumbuhan Ekonomi, dapat dipertahankan, rata-rata di atas 6 % per tahun.
  • 23. REPELITA VI ( 1 April 1998 – 31 Maret 2002 ) Dalam Pelita VI, kebijakan pembangunan dilandasi oleh Trilogi pembangunan, dengan tetap mengedepankan ” Pemerataan ” Tantangan yang dihadapi antara lain, •Income per Kapita masih rendah •Laju pertumbuhan penduduk masih cukup tinggi •Kesenjangan makin meningkat •Bertambahnya jumlah penduduk miskin •Rendahnya penyerapan Tenaga Kerja •Rendahnya kualitas SDA dan lingkungan •Masih tingginya Angka Kematian Ibu & Bayi Melalui berbagai upaya/kebijakan yang dilakukan, selama Pelita VI, sasaran pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 6 %, dapat dicapai.