Sesudah terjadi pernikahan

I
Isria ShofianaPelajar Muslim
Sesudah terjadi pernikahan, suami dan istri mempunyai tanggung jawab dalam 
membina rumah tangga. Apabila salah seorang suami-istri abaikan tanggung jawabnya, maka 
situasi rumah tangga itu dari hari ke hari akan bertambah suram, tidak bercahaya lagi rumah 
tangga akan rusak, tidak harmonis lagi. 
Suami-istri sebenarnya mempunyai tanggung jawab moril dan materiil. Masing-masing 
suami-istri harus mengetahui kewajibannya disamping haknya. Sebab, banyak 
manusia yang hanya tahu haknya saja, tetapi mengabaikan kewajibanya. 
Masing-masing suami-istri mempunyai hak atas yang lainnya. Hal ini berarti, bila istri 
mempunyai hak dari suaminya, maka suami mempunyai kewajiban atas istrinya. Demikian 
juga sebaliknya suami mempunyai hak istrinya, dan istrinya mempunyai kewajiban atas 
suaminya. Hak tidak dapat dipenuhi apabila tidak ada yang menunaikan kewajiban Dalam al- 
Qur' an Allah berfirman: 
"Dan para wanita mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya cara yang makruf. 
Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan 
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. " (Al-Baqarah.228) 
Suami sebagai kepala keluarga mempunyai kelebihan dari istrinya sebagai pemimpin 
rumah tangga dan masing-masing membangun tugas yang berbeda-beda membangun rumah 
tangganya itu, di samping ada yang sama pula. 
A. HAKBERSAMASUAMI-ISTRI 
Hak bersama suami-istri yaitu: 
1. Saling memegang amanah di antam kedua suami-istri dan tidak boleh saling menghianati. 
Sebenarnya sebelum akad nikahpun masalah amanah ini sudah mulai ditanamkan. apalagi 
sesudah resmi membangun rumah tangga.Sekiranya salah seorang suanii-istri tidak amanah, 
maka akan terjadi kegoncangan dalam suatu rumah tangga dan biasanya akan bermuara 
kepada perceraian. 
2. Saling mengikat (menjalin) kasih sayang sumpah setia sehidup semati. Tanpa kasih sayang, 
rumah tangga tidak ceria. Tidak ada artinya rumah tangga yang tidak dilandasi oleh kasih 
sayang. Sebelum menikah seolah-olah dunia ini hanya kepunyaan berdua saja. Ikrar ucapan 
sehidup semati meluncur lancar dari mulut masing-masing. Namun, setelah menikah lama-kelamaan 
kelihatan sifat yang asli masing-masing. Tidak jarang, dalam beberapa tahun saja 
sudah mencari jalan masing-masing yang berakhir dengan perceraian. Contohnya, dapat 
dilihat dalam masyarakat, terutama pada anggota masyarakat yang menganggap dirinya anak 
zaman modern. Berganti pasangan dianggap soal biasa. Orang Islam adakalanya kurang 
menyadari, bahwa,perceraian dalam Islam memang diperbolehkan tetapi sangat dibenci oleh 
Allah. Suatu rumah tangga yang dibina dengan kasih sayang, rumah yang sempit pun terasa 
luas. Berbeda suatu rumah tangga yang dibina dengan kebencian rumah yang besar pun terasa 
semipit seolah-olah berada di neraka Hendaknya masing-masing suami-istri memahami 
firman Allah:
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya, ialah Dia; menciptakan untuk istri dari jenismu 
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dijadikan-Nya di 
antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat 
tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (ar-Rum: 21) 
3. Bergaul dengan baik antara suami-istri. Pergaulan yang baik akan terwujud dalam waktu 
rumah tangga, sekiranya masing-masing suami-istri dapat memahami sifat masing-masing 
pasangannya, kesenangannya dan kegemarannya. Dengan demikian masing-masing dapat 
menyesuaikan diri dengan sendirinya keharmonisan hidup berumah tangga tetap dapat 
dipelihara. Tutur kata yang lemah lembut, senyum mengulum dan muka manis pasti akan 
menyentuh perasaan pasangan hidupnya. 
Pergaulan yang tidak baik dalam suatu rumah tangga akan berakibat tidak baik pula 
bagi anak-anak, keluarga dan lingkungan tempat tinggal. Apalagi suami atau istri 
membuka aib rumah tangganya kepada orang lain, termasuk tetangga. Bila tidak 
mengikuti ketentuan agama Islam, berarti suatu perkawinan terjadi karena dorongan 
(kebutuhan) biologis semata-mata. 
Memang benturan-benturan kecil tetap ada saja terjadi dalam suatu rumah tangga. 
Namun, apabila masing-masing pihak menyadarinya dari tujuan suatu perkawinan, 
tentu gejolak hati yang sedang membara segera dapat dipadamkan. salah satu suami-istri 
marah, maka jangan disambut dengan marah pula. usahakan mengendalikan diri 
dan kalau mungkin, dapat menyadarkannya. Kemudian ada lagi adab yang bersifat 
khusus bagi suami-istri. Yang terpenting diantaranya: 
1. Hak Istri Atas Suami 
a. Bergaul dengan istri dengan baik (patut) 
Dalam hidup berumah tangga hal yang harus diperhatikan seorang suami. Istri 
memerlukan hidup untuk makan, pakaian dan tempat tinggal, di samping keperluan-keperluan 
lainnya. Namun, hendaknya, bahwa tuntutan hak atas disesuaikan dengan 
kemampuan suami. Mengenai hal ini diperintahkan oleh Allah. sebagaimana frrman- 
N ya 
"Dan bergaullah dengan mereka (istri) dengan secara patut... " (an-Nisa': 19) 
Dalam masyarakat masih ada terdapat seorang suami yang menelantarkan istrinya, 
tidak diberinya nafkah lahir dan batin. Si istri ibarat "digantung tidak bertali", 
demikian kata pepatah. Lebih berat lagi beban si istri, bila dia mempunyai anak yang 
harus dipenuhi segala keperluan hidupnya. 
b. Mendidik istri taat beragama 
Mendidik istri beragama adalah tanggung jawab suami. Bila tidak mampu 
mendidiknya sendiri disebabkan tidak punya ilmu atau tidak punya kesempatan, maka 
sarankan istri menghadiri majlis taklim, atau mendatangkan guru ke rumah.Allah 
memerintahkan agar istri (keluarga) benar-benar dilindungi dan diayomi, jangan 
sampai jatuh ke jurang kesesatan dan menjadi penghuni neraka, sebagaimana firman 
Allah:
"Hai orang-orang yang beriman jagalah (peliharalah) dirimu keluargamu dari api 
neraka...” 
(At Tahriim: 6) 
Suami hars senantiasa mengingatkan istrinya dalam beribadah, mungkin karena lupa 
atau melalaikannya. 
c. Mendidik istri sopan santun 
Seorang suami hendaknya diperhatikan perilaku istrinya, supaya berlaku sopan santun 
terutama pergaulan sehari-hari, baik dalam rumah tangga dan anggota masyarakat 
Sebagai pendidik suami harus memperlihatkan sikapnya yang balk dicontoh oleh 
istrinya. Sebab, bagaimana mungkin seorang suami dapat mendidik istrinya 
sedangkan dia sendiri berlaku sopan santun dalam pergaulan sehari-hari. Sedangkan 
suami tahu betul kedudukannya dalam rumah tangga sebagai pemimpin keluarga(istri), 
sebagaimana firman Allah 
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin kaum wanita... " (an- Nisa' : 34) 
Sabda Rasulullah: 
"... Seorang laki-laki itu menjadi pemimpin bagi keluarganya dan dia akan 
bertanggung jawab atas pimpinannya... " (HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi) 
d. Suami dilarang membuka rahasia istrinya 
Seorang suami berkewajiban menjaga nama baik istrinya. Tidak boleh menceritakan 
kepada orang lain aib dan kekurangan istrinya. Harus disadari, bahwa membeberkan 
aib keluarga (istri), sama saja dengan membeberkan aib diri sendiri dalam suatu 
keluarga. Sama saja halnya dengan "menepuk air didulang, akan kena kemuka 
sendiri". Malahan, seorang suami pantas dipersalahkan, karena tidak mampu 
mendidik istrinya, atau sebelum dia berkeluarga telah gegabah memilih calon istri 
yang tidak kuat agamanya. 
Seorang suami akan hilang harga diri dan turun martabatnya, sekiranya sempat 
membeberkan kekurangan istrinya kepada orang lain, apalagi melalui media massa 
(surat kabar majalah) dan media elektronik yang sering kita lihat pada saat ini. 
2 Hak Suami Atas Istri 
Hak suami atas istrinya yang terpenting b antaranya: 
a. Mematuhi Suami 
Seorang istri hams mematuhi suamin selama suaminya tidak mengajak berbuat 
maksiat, seperti berjudi, menjadi germo, mencuri, menjual obat-obat terlarang dan 
lain-lainnya yang dilarang oleh agama. Malahan si istri harus berusaha mencegah 
suaminya supaya tidak melakukan perbuatan maksiat itu Sekurang-kurangnya tidak 
mengikuti perintah suaminya itu.
b. Menjaga nama baik suami 
Nama baik suami harus dijaga oleh istri,jangan sampai membeberkan aib atau 
kekurangan suaminya kepada orang lain, sebagaimana hak istri atas suaminya 
sebagaimana telah dijelaskan di atas. Seorang istri hares menjaga harta suaminya, 
mengurus dan mendidik anaknya dan semua yang berhubungan dengan rumah tangga. 
Sebagaimana suami, istri pun harus bertanggung jawab atas pimpinannya, tidak hanya 
kepada suaminya saja, tetapi juga kepada Allah. 
Dalam segala kegiatan mendapat izin suami 
Seorang istri, harus mendapat izin dari suaminya baik rnengadakan kegiatan, terutama 
kegiatan di luar rumah tangga, seperti bepergian, termasuk menghadiri majlis taklim. 
Bila kegiatan itu sesuai dengan tuntunan agama, barang kali tidak ada suami yang 
berkeberatan. 
d. Menjagadiri 
Bila suami bepergian, baik jauh maupun dekat, maka istri harus dapat menjaga diri, 
supaya tidak timbul fitnah, seperti menerima tamu yang bukan muhrimnya, terutama 
bila tamu itu bermaIam. Si istri tentu dapat melihat situasi rumah tangganya itu, 
apakah dia sendirian atau ada keluarga lainnya, diperkirakan tidak menimbulkan 
fitnah Kekhawatiran itu biasanya timbul bila suaminya pergi merantau jauh memakan 
waktu lama, ditambah lagi bagi istri yang tidak kuat agamanya. 
Pada saat ini kita lihat, berapa banyak bangsa kita yang menjadi TKI (Tenaga Kerja 
Indonesia) yang pergi ke luar negeri untuk mencari nafkah. Ada kalanya suami yang 
pergi dan adakalanya istri dalam keadaan seperti ini baik yang pergi maupun yang 
ditinggal harus dapat menjaga diri, karena banyak godaan. 
Mengenai hak dan kewajiban suami-istri dalam Kompilasi Hukum Islam dijelaskan: 
Bagian Kesatu 
Umum 
Pasal 77 
1. Suami-istri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga 
yang sakinah, mawaddah dan rahmah yang menjadi sendi dasar dan susunan 
masyarakat. 
2. Suami-istri wajib saling cinta-mencintai, hormat-menghormati, setia dan 
memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain. 
3. Suami-istri memikul kewajiban untuk mengasuh dan memelihara anak-anak 
mereka, balk mengenai pertumbuhan jasmani, rohani maupun kecerdasannya dan 
pendidikan agamanya. 
4. Suami-istri wajib memelihara kehormatannya.
5. Jika suami atau istri melalaikan kewajibannya, masing-masing dapat mengajukan 
gugatan kepada Pengadilan Agama. 
Pasal 78 
1. Suami-istri harus mempunyai tempat kediaman yang tetap. 
2. Rumah kediaman yang dimaksud ayat (1). ditentukan oleh suami-istri. 
Bagian Kedua 
Kedudukan Suami-Istri 
Pasal 79 
1. Suami adalah kepala keluarga dan istri ibu rumah tangga. 
2. Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam 
kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat. 
3. Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum. 
Bagian Ketiga 
Kewajiban Suami 
Pasal 80 
1. Suami adalah pembimbing terhadap istri dan rumah tangganya, akan tetapi 
mengenai hal-hal urusan rumah tangga yang penting-penting diputuskan oleh suami-istri 
bersama. 
2. Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup 
berumah tangga sesuai dengan kemampuannya. 
3. Suami wajib memberikan pendidikan agama kepada istrinya dan memberi 
kesempatan belajar pengetahuan yang berguna dan bermanfaat bagi agama dan 
bangsa. 
4. Sesuai dengan penghasilan suami menanggung; 
a. Nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi istri; 
b. Biaya rumah tangga biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi istri dan anak; 
c. Biaya pendidikan bagi anak.
5. Kewajiban suami terhadap istrinya seperti tersebut pada ayat (4) huruf a dan b di 
atas mulai berlaku sesudah ada tamkin sempurna dari istrinya. 
6. Istri dapat membebaskan suaminya dari kewajiban terhadap dirinya sebagaimana 
tersebut pada ayat (4) huruf a dan b. 
7. Kewajiban suami sebagaimana dimaksud ayat (2) gugur apabila istri nusyuuz. 
Bagian Keempat Tempat Kediaman 
Pasal 81 
1. Suami wajib menyediakan tempat kediaman bagi istri dan anak-anaknya, atau 
bekas istri yang masih dalam iddah. 
2. Tempat kediaman adalah tempat tinggal yang layak untuk istri selama dalam ikatan 
perkawinan, atau dalam iddah talak atau iddah wafat. 
3. Tempat kediaman disediakan untukk melindungi istri dan anak-anaknya dari 
gangguan pihak lain, sehingga mereka merasa aman dan tenteram. 
Tempat kediaman juga berfungsi sebagai tempat penyimpan harta kekayaaa, sebagai 
tempat menata dan mengatur alat-alat rumah tangga. 
4. Suami wajib melengkapi tempat kediaman sesuai dengan kemampuannya serta 
disesuaikan dengan keadaan lingkungan tempat tinggalnya, baik berupa alat 
perlengkapan rumah tangga maupun sarana penunjang lainnya. 
Bagian Kelima 
Kewajiban Suami 
Yang Beristri Lebih Dari Seorang 
Pasal 82 
1. Suami yang mempunyai istri lebih dari seorang berkewajiban memberi tempat 
tinggal dan biaya hidup kepada masing-masing istri secara berimbang menurut 
besar kecilnya keluarga yang ditanggung masing-masing istri, kecuali jika ada 
perjanjian perkawinan. 
2. Dalam hal para istri rela dan ikhlas, suami dapat menempatkan istrinya dalam 
satu tempat kediaman. 
Bagian Keenam 
Kewajiban Istri 
Pasal 83
1. Kewajiban utama bagi seorang istri ialah berbakti lahir dan batin kepada suami di 
dalam batas-batas yang dibenarkan oleh hukum Islam. 
2. Istri menyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga sehari-hari dengan 
sebaik-baiknya. 
Pasal 84 
1. Istri dapat dianggap nusyuuz jika ia tidak mau melaksanakan kewajiban 
sebagaimana dimaksud dalam pasal 83 ayat( 11) kecuali dengan alasan yang sah. 
2. Selama istri dalam nusyuuz, kewajiban suami terhadap istrinya tersebut pada pasal 
80 ayat (4) huruf a dan b tidak berlaku kecuali hal-hal untuk kepentingan anaknya 
3. Kewajiban suami tersebut pada ayat di atas berlaku kembali sesudah istri tidak 
nusyuuz. 
4. Ketentuan ada atau tidak adanya nusyuuz dari istri harus didasarkan atas bukti yang 
sah.

Recomendados

Agama islam keluarga islami por
Agama islam keluarga islamiAgama islam keluarga islami
Agama islam keluarga islamiPramuditha Firsta Tastama
104 visualizações13 slides
Hakikat keluarga bahagia por
Hakikat keluarga bahagiaHakikat keluarga bahagia
Hakikat keluarga bahagiaajibk
3K visualizações16 slides
Pernikahan tekpen por
Pernikahan tekpenPernikahan tekpen
Pernikahan tekpenikafia maulidia
1K visualizações6 slides
Nora1powerpoint[1] por
Nora1powerpoint[1]Nora1powerpoint[1]
Nora1powerpoint[1]Norazamri Nozam
2.4K visualizações27 slides
Komunikasi keuangan suami istri febiola aryanti-online courses-medidu por
Komunikasi keuangan suami istri   febiola aryanti-online courses-mediduKomunikasi keuangan suami istri   febiola aryanti-online courses-medidu
Komunikasi keuangan suami istri febiola aryanti-online courses-mediduSigit Sedayu
9.6K visualizações11 slides
Langkah langkah membentuk keluaraga bahagia por
Langkah langkah membentuk keluaraga bahagiaLangkah langkah membentuk keluaraga bahagia
Langkah langkah membentuk keluaraga bahagiaAshraf Azim
16.1K visualizações8 slides

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Agar Cinta Tak Layu (Fikih Keluarga) por
Agar Cinta Tak Layu (Fikih Keluarga)Agar Cinta Tak Layu (Fikih Keluarga)
Agar Cinta Tak Layu (Fikih Keluarga)Idrus Abidin
840 visualizações32 slides
Nikah Cerai Rujuk dalam agama islam. por
Nikah Cerai Rujuk dalam agama islam.Nikah Cerai Rujuk dalam agama islam.
Nikah Cerai Rujuk dalam agama islam.Dianfia21
524 visualizações11 slides
Membangun keluarga sakinah por
Membangun keluarga sakinahMembangun keluarga sakinah
Membangun keluarga sakinahLathifahlutfiatul
7.2K visualizações13 slides
Menerima Apa Adanya Bukan Adanya Apa Sepadan (Edited 26 Oktober 2008) por
Menerima Apa Adanya Bukan Adanya Apa   Sepadan (Edited 26 Oktober 2008)Menerima Apa Adanya Bukan Adanya Apa   Sepadan (Edited 26 Oktober 2008)
Menerima Apa Adanya Bukan Adanya Apa Sepadan (Edited 26 Oktober 2008)Matius Chandra
10.2K visualizações75 slides
Perkahwinan dalam islam por
Perkahwinan dalam islamPerkahwinan dalam islam
Perkahwinan dalam islamNur Fatehah
2.6K visualizações13 slides
Pembentukan keluarga dalam islam dan memilih jodoh por
Pembentukan keluarga dalam islam dan memilih jodohPembentukan keluarga dalam islam dan memilih jodoh
Pembentukan keluarga dalam islam dan memilih jodohildahayati ilias
16.2K visualizações44 slides

Mais procurados(16)

Agar Cinta Tak Layu (Fikih Keluarga) por Idrus Abidin
Agar Cinta Tak Layu (Fikih Keluarga)Agar Cinta Tak Layu (Fikih Keluarga)
Agar Cinta Tak Layu (Fikih Keluarga)
Idrus Abidin840 visualizações
Nikah Cerai Rujuk dalam agama islam. por Dianfia21
Nikah Cerai Rujuk dalam agama islam.Nikah Cerai Rujuk dalam agama islam.
Nikah Cerai Rujuk dalam agama islam.
Dianfia21524 visualizações
Membangun keluarga sakinah por Lathifahlutfiatul
Membangun keluarga sakinahMembangun keluarga sakinah
Membangun keluarga sakinah
Lathifahlutfiatul7.2K visualizações
Menerima Apa Adanya Bukan Adanya Apa Sepadan (Edited 26 Oktober 2008) por Matius Chandra
Menerima Apa Adanya Bukan Adanya Apa   Sepadan (Edited 26 Oktober 2008)Menerima Apa Adanya Bukan Adanya Apa   Sepadan (Edited 26 Oktober 2008)
Menerima Apa Adanya Bukan Adanya Apa Sepadan (Edited 26 Oktober 2008)
Matius Chandra10.2K visualizações
Perkahwinan dalam islam por Nur Fatehah
Perkahwinan dalam islamPerkahwinan dalam islam
Perkahwinan dalam islam
Nur Fatehah2.6K visualizações
Pembentukan keluarga dalam islam dan memilih jodoh por ildahayati ilias
Pembentukan keluarga dalam islam dan memilih jodohPembentukan keluarga dalam islam dan memilih jodoh
Pembentukan keluarga dalam islam dan memilih jodoh
ildahayati ilias16.2K visualizações
Pernikahan por erikani
PernikahanPernikahan
Pernikahan
erikani4K visualizações
Institusi kekeluargaan dalam islam por Shahirah Zafirah
Institusi kekeluargaan dalam islamInstitusi kekeluargaan dalam islam
Institusi kekeluargaan dalam islam
Shahirah Zafirah24.3K visualizações
Makala tentang pergaulan bebas por apriliaandini
Makala tentang pergaulan bebas Makala tentang pergaulan bebas
Makala tentang pergaulan bebas
apriliaandini1.3K visualizações
Panggilan hidup berkeluarga por Vanny Andriani Huang
Panggilan hidup berkeluargaPanggilan hidup berkeluarga
Panggilan hidup berkeluarga
Vanny Andriani Huang14.7K visualizações
faktor pemilihan jodoh por Mia Nad
faktor pemilihan jodohfaktor pemilihan jodoh
faktor pemilihan jodoh
Mia Nad12K visualizações
Ayo menikah por Wandy Sangadji
Ayo menikahAyo menikah
Ayo menikah
Wandy Sangadji854 visualizações
Pro dan Kontra UU Poligami por ratusyamra
Pro dan Kontra UU PoligamiPro dan Kontra UU Poligami
Pro dan Kontra UU Poligami
ratusyamra7.1K visualizações
Membangun Sebuah Keluarga Kristen por Fansisko Manatar
Membangun Sebuah Keluarga KristenMembangun Sebuah Keluarga Kristen
Membangun Sebuah Keluarga Kristen
Fansisko Manatar20.2K visualizações
Bab 8 por FAIZ WANIE
Bab 8Bab 8
Bab 8
FAIZ WANIE2.1K visualizações

Destaque

Asi Chap006 por
Asi Chap006Asi Chap006
Asi Chap006Putra Tidore
931 visualizações57 slides
Asi Chap001 por
Asi Chap001Asi Chap001
Asi Chap001Putra Tidore
654 visualizações27 slides
Asi Chap003 por
Asi Chap003Asi Chap003
Asi Chap003Putra Tidore
785 visualizações32 slides
Ebook mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga por
Ebook   mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surgaEbook   mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga
Ebook mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surgaPutra Tidore
2.3K visualizações7 slides
Asi Chap004 por
Asi Chap004Asi Chap004
Asi Chap004Putra Tidore
712 visualizações43 slides
Asi Chap005 por
Asi Chap005Asi Chap005
Asi Chap005Putra Tidore
1.2K visualizações38 slides

Destaque(9)

Asi Chap006 por Putra Tidore
Asi Chap006Asi Chap006
Asi Chap006
Putra Tidore931 visualizações
Asi Chap001 por Putra Tidore
Asi Chap001Asi Chap001
Asi Chap001
Putra Tidore654 visualizações
Asi Chap003 por Putra Tidore
Asi Chap003Asi Chap003
Asi Chap003
Putra Tidore785 visualizações
Ebook mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga por Putra Tidore
Ebook   mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surgaEbook   mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga
Ebook mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga
Putra Tidore2.3K visualizações
Asi Chap004 por Putra Tidore
Asi Chap004Asi Chap004
Asi Chap004
Putra Tidore712 visualizações
Asi Chap005 por Putra Tidore
Asi Chap005Asi Chap005
Asi Chap005
Putra Tidore1.2K visualizações
Bab 2 Pengantar Komunikasi Data por Putra Tidore
Bab 2 Pengantar Komunikasi DataBab 2 Pengantar Komunikasi Data
Bab 2 Pengantar Komunikasi Data
Putra Tidore4.2K visualizações
Asi Chap002 por Putra Tidore
Asi Chap002Asi Chap002
Asi Chap002
Putra Tidore558 visualizações

Similar a Sesudah terjadi pernikahan

Membangun keluarga islam por
Membangun keluarga islamMembangun keluarga islam
Membangun keluarga islamCintia Clarissa
37.8K visualizações27 slides
Baitul Muslim por
Baitul MuslimBaitul Muslim
Baitul Muslimpermata fairuz
3.1K visualizações21 slides
6 PILAR RUMAH TANGGA ISLAMI.pptx por
6 PILAR RUMAH TANGGA ISLAMI.pptx6 PILAR RUMAH TANGGA ISLAMI.pptx
6 PILAR RUMAH TANGGA ISLAMI.pptxfatih hussein
11 visualizações40 slides
Pernikahan dalam islam por
Pernikahan dalam islamPernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islamRomi Dwi Syahri
4.7K visualizações9 slides
Unting por
UntingUnting
UntingOperator Warnet Vast Raha
786 visualizações20 slides
pkk Keluarga Sakinah.docx por
pkk Keluarga Sakinah.docxpkk Keluarga Sakinah.docx
pkk Keluarga Sakinah.docxCocoBascom
3 visualizações5 slides

Similar a Sesudah terjadi pernikahan(20)

Membangun keluarga islam por Cintia Clarissa
Membangun keluarga islamMembangun keluarga islam
Membangun keluarga islam
Cintia Clarissa37.8K visualizações
Baitul Muslim por permata fairuz
Baitul MuslimBaitul Muslim
Baitul Muslim
permata fairuz3.1K visualizações
6 PILAR RUMAH TANGGA ISLAMI.pptx por fatih hussein
6 PILAR RUMAH TANGGA ISLAMI.pptx6 PILAR RUMAH TANGGA ISLAMI.pptx
6 PILAR RUMAH TANGGA ISLAMI.pptx
fatih hussein11 visualizações
Pernikahan dalam islam por Romi Dwi Syahri
Pernikahan dalam islamPernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islam
Romi Dwi Syahri4.7K visualizações
pkk Keluarga Sakinah.docx por CocoBascom
pkk Keluarga Sakinah.docxpkk Keluarga Sakinah.docx
pkk Keluarga Sakinah.docx
CocoBascom3 visualizações
SUAMIKU_JALAN_SURGAKU,_MERTUAKU_JALAN_SURGA_SUAMIKU[2].pptx por NURAINUN877045
SUAMIKU_JALAN_SURGAKU,_MERTUAKU_JALAN_SURGA_SUAMIKU[2].pptxSUAMIKU_JALAN_SURGAKU,_MERTUAKU_JALAN_SURGA_SUAMIKU[2].pptx
SUAMIKU_JALAN_SURGAKU,_MERTUAKU_JALAN_SURGA_SUAMIKU[2].pptx
NURAINUN87704515 visualizações
50 langkah menjadi suami mithali por well881
50 langkah menjadi suami mithali50 langkah menjadi suami mithali
50 langkah menjadi suami mithali
well881681 visualizações
Keharmonisan Rumah Tangga.pptx por EndangAmperawati
Keharmonisan Rumah Tangga.pptxKeharmonisan Rumah Tangga.pptx
Keharmonisan Rumah Tangga.pptx
EndangAmperawati21 visualizações
Kewajiban istri terhadap suami por Helmon Chan
Kewajiban istri terhadap suamiKewajiban istri terhadap suami
Kewajiban istri terhadap suami
Helmon Chan32.9K visualizações
Andi abdullah pernikahan por IntanPrawisti
Andi abdullah pernikahanAndi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahan
IntanPrawisti130 visualizações
Munakahat por Ryan Imutz
MunakahatMunakahat
Munakahat
Ryan Imutz6.8K visualizações
Munakahat por Ryan Imutz
MunakahatMunakahat
Munakahat
Ryan Imutz5.5K visualizações
Adab Jimak @ Persetubuhan por ebuku
Adab Jimak @ PersetubuhanAdab Jimak @ Persetubuhan
Adab Jimak @ Persetubuhan
ebuku10.8K visualizações
Mencari cahaya ilahi por Imran Ismail
Mencari cahaya ilahiMencari cahaya ilahi
Mencari cahaya ilahi
Imran Ismail1.2K visualizações
50 tips suami dan isteri por pitaza
50 tips suami dan isteri50 tips suami dan isteri
50 tips suami dan isteri
pitaza11.3K visualizações

Sesudah terjadi pernikahan

  • 1. Sesudah terjadi pernikahan, suami dan istri mempunyai tanggung jawab dalam membina rumah tangga. Apabila salah seorang suami-istri abaikan tanggung jawabnya, maka situasi rumah tangga itu dari hari ke hari akan bertambah suram, tidak bercahaya lagi rumah tangga akan rusak, tidak harmonis lagi. Suami-istri sebenarnya mempunyai tanggung jawab moril dan materiil. Masing-masing suami-istri harus mengetahui kewajibannya disamping haknya. Sebab, banyak manusia yang hanya tahu haknya saja, tetapi mengabaikan kewajibanya. Masing-masing suami-istri mempunyai hak atas yang lainnya. Hal ini berarti, bila istri mempunyai hak dari suaminya, maka suami mempunyai kewajiban atas istrinya. Demikian juga sebaliknya suami mempunyai hak istrinya, dan istrinya mempunyai kewajiban atas suaminya. Hak tidak dapat dipenuhi apabila tidak ada yang menunaikan kewajiban Dalam al- Qur' an Allah berfirman: "Dan para wanita mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya cara yang makruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. " (Al-Baqarah.228) Suami sebagai kepala keluarga mempunyai kelebihan dari istrinya sebagai pemimpin rumah tangga dan masing-masing membangun tugas yang berbeda-beda membangun rumah tangganya itu, di samping ada yang sama pula. A. HAKBERSAMASUAMI-ISTRI Hak bersama suami-istri yaitu: 1. Saling memegang amanah di antam kedua suami-istri dan tidak boleh saling menghianati. Sebenarnya sebelum akad nikahpun masalah amanah ini sudah mulai ditanamkan. apalagi sesudah resmi membangun rumah tangga.Sekiranya salah seorang suanii-istri tidak amanah, maka akan terjadi kegoncangan dalam suatu rumah tangga dan biasanya akan bermuara kepada perceraian. 2. Saling mengikat (menjalin) kasih sayang sumpah setia sehidup semati. Tanpa kasih sayang, rumah tangga tidak ceria. Tidak ada artinya rumah tangga yang tidak dilandasi oleh kasih sayang. Sebelum menikah seolah-olah dunia ini hanya kepunyaan berdua saja. Ikrar ucapan sehidup semati meluncur lancar dari mulut masing-masing. Namun, setelah menikah lama-kelamaan kelihatan sifat yang asli masing-masing. Tidak jarang, dalam beberapa tahun saja sudah mencari jalan masing-masing yang berakhir dengan perceraian. Contohnya, dapat dilihat dalam masyarakat, terutama pada anggota masyarakat yang menganggap dirinya anak zaman modern. Berganti pasangan dianggap soal biasa. Orang Islam adakalanya kurang menyadari, bahwa,perceraian dalam Islam memang diperbolehkan tetapi sangat dibenci oleh Allah. Suatu rumah tangga yang dibina dengan kasih sayang, rumah yang sempit pun terasa luas. Berbeda suatu rumah tangga yang dibina dengan kebencian rumah yang besar pun terasa semipit seolah-olah berada di neraka Hendaknya masing-masing suami-istri memahami firman Allah:
  • 2. "Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya, ialah Dia; menciptakan untuk istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (ar-Rum: 21) 3. Bergaul dengan baik antara suami-istri. Pergaulan yang baik akan terwujud dalam waktu rumah tangga, sekiranya masing-masing suami-istri dapat memahami sifat masing-masing pasangannya, kesenangannya dan kegemarannya. Dengan demikian masing-masing dapat menyesuaikan diri dengan sendirinya keharmonisan hidup berumah tangga tetap dapat dipelihara. Tutur kata yang lemah lembut, senyum mengulum dan muka manis pasti akan menyentuh perasaan pasangan hidupnya. Pergaulan yang tidak baik dalam suatu rumah tangga akan berakibat tidak baik pula bagi anak-anak, keluarga dan lingkungan tempat tinggal. Apalagi suami atau istri membuka aib rumah tangganya kepada orang lain, termasuk tetangga. Bila tidak mengikuti ketentuan agama Islam, berarti suatu perkawinan terjadi karena dorongan (kebutuhan) biologis semata-mata. Memang benturan-benturan kecil tetap ada saja terjadi dalam suatu rumah tangga. Namun, apabila masing-masing pihak menyadarinya dari tujuan suatu perkawinan, tentu gejolak hati yang sedang membara segera dapat dipadamkan. salah satu suami-istri marah, maka jangan disambut dengan marah pula. usahakan mengendalikan diri dan kalau mungkin, dapat menyadarkannya. Kemudian ada lagi adab yang bersifat khusus bagi suami-istri. Yang terpenting diantaranya: 1. Hak Istri Atas Suami a. Bergaul dengan istri dengan baik (patut) Dalam hidup berumah tangga hal yang harus diperhatikan seorang suami. Istri memerlukan hidup untuk makan, pakaian dan tempat tinggal, di samping keperluan-keperluan lainnya. Namun, hendaknya, bahwa tuntutan hak atas disesuaikan dengan kemampuan suami. Mengenai hal ini diperintahkan oleh Allah. sebagaimana frrman- N ya "Dan bergaullah dengan mereka (istri) dengan secara patut... " (an-Nisa': 19) Dalam masyarakat masih ada terdapat seorang suami yang menelantarkan istrinya, tidak diberinya nafkah lahir dan batin. Si istri ibarat "digantung tidak bertali", demikian kata pepatah. Lebih berat lagi beban si istri, bila dia mempunyai anak yang harus dipenuhi segala keperluan hidupnya. b. Mendidik istri taat beragama Mendidik istri beragama adalah tanggung jawab suami. Bila tidak mampu mendidiknya sendiri disebabkan tidak punya ilmu atau tidak punya kesempatan, maka sarankan istri menghadiri majlis taklim, atau mendatangkan guru ke rumah.Allah memerintahkan agar istri (keluarga) benar-benar dilindungi dan diayomi, jangan sampai jatuh ke jurang kesesatan dan menjadi penghuni neraka, sebagaimana firman Allah:
  • 3. "Hai orang-orang yang beriman jagalah (peliharalah) dirimu keluargamu dari api neraka...” (At Tahriim: 6) Suami hars senantiasa mengingatkan istrinya dalam beribadah, mungkin karena lupa atau melalaikannya. c. Mendidik istri sopan santun Seorang suami hendaknya diperhatikan perilaku istrinya, supaya berlaku sopan santun terutama pergaulan sehari-hari, baik dalam rumah tangga dan anggota masyarakat Sebagai pendidik suami harus memperlihatkan sikapnya yang balk dicontoh oleh istrinya. Sebab, bagaimana mungkin seorang suami dapat mendidik istrinya sedangkan dia sendiri berlaku sopan santun dalam pergaulan sehari-hari. Sedangkan suami tahu betul kedudukannya dalam rumah tangga sebagai pemimpin keluarga(istri), sebagaimana firman Allah "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin kaum wanita... " (an- Nisa' : 34) Sabda Rasulullah: "... Seorang laki-laki itu menjadi pemimpin bagi keluarganya dan dia akan bertanggung jawab atas pimpinannya... " (HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi) d. Suami dilarang membuka rahasia istrinya Seorang suami berkewajiban menjaga nama baik istrinya. Tidak boleh menceritakan kepada orang lain aib dan kekurangan istrinya. Harus disadari, bahwa membeberkan aib keluarga (istri), sama saja dengan membeberkan aib diri sendiri dalam suatu keluarga. Sama saja halnya dengan "menepuk air didulang, akan kena kemuka sendiri". Malahan, seorang suami pantas dipersalahkan, karena tidak mampu mendidik istrinya, atau sebelum dia berkeluarga telah gegabah memilih calon istri yang tidak kuat agamanya. Seorang suami akan hilang harga diri dan turun martabatnya, sekiranya sempat membeberkan kekurangan istrinya kepada orang lain, apalagi melalui media massa (surat kabar majalah) dan media elektronik yang sering kita lihat pada saat ini. 2 Hak Suami Atas Istri Hak suami atas istrinya yang terpenting b antaranya: a. Mematuhi Suami Seorang istri hams mematuhi suamin selama suaminya tidak mengajak berbuat maksiat, seperti berjudi, menjadi germo, mencuri, menjual obat-obat terlarang dan lain-lainnya yang dilarang oleh agama. Malahan si istri harus berusaha mencegah suaminya supaya tidak melakukan perbuatan maksiat itu Sekurang-kurangnya tidak mengikuti perintah suaminya itu.
  • 4. b. Menjaga nama baik suami Nama baik suami harus dijaga oleh istri,jangan sampai membeberkan aib atau kekurangan suaminya kepada orang lain, sebagaimana hak istri atas suaminya sebagaimana telah dijelaskan di atas. Seorang istri hares menjaga harta suaminya, mengurus dan mendidik anaknya dan semua yang berhubungan dengan rumah tangga. Sebagaimana suami, istri pun harus bertanggung jawab atas pimpinannya, tidak hanya kepada suaminya saja, tetapi juga kepada Allah. Dalam segala kegiatan mendapat izin suami Seorang istri, harus mendapat izin dari suaminya baik rnengadakan kegiatan, terutama kegiatan di luar rumah tangga, seperti bepergian, termasuk menghadiri majlis taklim. Bila kegiatan itu sesuai dengan tuntunan agama, barang kali tidak ada suami yang berkeberatan. d. Menjagadiri Bila suami bepergian, baik jauh maupun dekat, maka istri harus dapat menjaga diri, supaya tidak timbul fitnah, seperti menerima tamu yang bukan muhrimnya, terutama bila tamu itu bermaIam. Si istri tentu dapat melihat situasi rumah tangganya itu, apakah dia sendirian atau ada keluarga lainnya, diperkirakan tidak menimbulkan fitnah Kekhawatiran itu biasanya timbul bila suaminya pergi merantau jauh memakan waktu lama, ditambah lagi bagi istri yang tidak kuat agamanya. Pada saat ini kita lihat, berapa banyak bangsa kita yang menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang pergi ke luar negeri untuk mencari nafkah. Ada kalanya suami yang pergi dan adakalanya istri dalam keadaan seperti ini baik yang pergi maupun yang ditinggal harus dapat menjaga diri, karena banyak godaan. Mengenai hak dan kewajiban suami-istri dalam Kompilasi Hukum Islam dijelaskan: Bagian Kesatu Umum Pasal 77 1. Suami-istri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah yang menjadi sendi dasar dan susunan masyarakat. 2. Suami-istri wajib saling cinta-mencintai, hormat-menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain. 3. Suami-istri memikul kewajiban untuk mengasuh dan memelihara anak-anak mereka, balk mengenai pertumbuhan jasmani, rohani maupun kecerdasannya dan pendidikan agamanya. 4. Suami-istri wajib memelihara kehormatannya.
  • 5. 5. Jika suami atau istri melalaikan kewajibannya, masing-masing dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan Agama. Pasal 78 1. Suami-istri harus mempunyai tempat kediaman yang tetap. 2. Rumah kediaman yang dimaksud ayat (1). ditentukan oleh suami-istri. Bagian Kedua Kedudukan Suami-Istri Pasal 79 1. Suami adalah kepala keluarga dan istri ibu rumah tangga. 2. Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat. 3. Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum. Bagian Ketiga Kewajiban Suami Pasal 80 1. Suami adalah pembimbing terhadap istri dan rumah tangganya, akan tetapi mengenai hal-hal urusan rumah tangga yang penting-penting diputuskan oleh suami-istri bersama. 2. Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya. 3. Suami wajib memberikan pendidikan agama kepada istrinya dan memberi kesempatan belajar pengetahuan yang berguna dan bermanfaat bagi agama dan bangsa. 4. Sesuai dengan penghasilan suami menanggung; a. Nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi istri; b. Biaya rumah tangga biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi istri dan anak; c. Biaya pendidikan bagi anak.
  • 6. 5. Kewajiban suami terhadap istrinya seperti tersebut pada ayat (4) huruf a dan b di atas mulai berlaku sesudah ada tamkin sempurna dari istrinya. 6. Istri dapat membebaskan suaminya dari kewajiban terhadap dirinya sebagaimana tersebut pada ayat (4) huruf a dan b. 7. Kewajiban suami sebagaimana dimaksud ayat (2) gugur apabila istri nusyuuz. Bagian Keempat Tempat Kediaman Pasal 81 1. Suami wajib menyediakan tempat kediaman bagi istri dan anak-anaknya, atau bekas istri yang masih dalam iddah. 2. Tempat kediaman adalah tempat tinggal yang layak untuk istri selama dalam ikatan perkawinan, atau dalam iddah talak atau iddah wafat. 3. Tempat kediaman disediakan untukk melindungi istri dan anak-anaknya dari gangguan pihak lain, sehingga mereka merasa aman dan tenteram. Tempat kediaman juga berfungsi sebagai tempat penyimpan harta kekayaaa, sebagai tempat menata dan mengatur alat-alat rumah tangga. 4. Suami wajib melengkapi tempat kediaman sesuai dengan kemampuannya serta disesuaikan dengan keadaan lingkungan tempat tinggalnya, baik berupa alat perlengkapan rumah tangga maupun sarana penunjang lainnya. Bagian Kelima Kewajiban Suami Yang Beristri Lebih Dari Seorang Pasal 82 1. Suami yang mempunyai istri lebih dari seorang berkewajiban memberi tempat tinggal dan biaya hidup kepada masing-masing istri secara berimbang menurut besar kecilnya keluarga yang ditanggung masing-masing istri, kecuali jika ada perjanjian perkawinan. 2. Dalam hal para istri rela dan ikhlas, suami dapat menempatkan istrinya dalam satu tempat kediaman. Bagian Keenam Kewajiban Istri Pasal 83
  • 7. 1. Kewajiban utama bagi seorang istri ialah berbakti lahir dan batin kepada suami di dalam batas-batas yang dibenarkan oleh hukum Islam. 2. Istri menyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga sehari-hari dengan sebaik-baiknya. Pasal 84 1. Istri dapat dianggap nusyuuz jika ia tidak mau melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 83 ayat( 11) kecuali dengan alasan yang sah. 2. Selama istri dalam nusyuuz, kewajiban suami terhadap istrinya tersebut pada pasal 80 ayat (4) huruf a dan b tidak berlaku kecuali hal-hal untuk kepentingan anaknya 3. Kewajiban suami tersebut pada ayat di atas berlaku kembali sesudah istri tidak nusyuuz. 4. Ketentuan ada atau tidak adanya nusyuuz dari istri harus didasarkan atas bukti yang sah.