SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN UNTUK KETERSEDIAAN BERAS DI
KABUPATEN TANA TORAJA SULAWESI SELATAN
Pendahuluan
Pembangunan sektor pertanian merupakan tumpuan utama dalam rangka
memenuhi kebutuhan pangan dan pakan secara nasional yang cukup besar.
Pembangunan pertanian secara politis akan mampu menjadi penyanggah
penting bagi stabilitas keamanan yang sangat diperlukan dalam rangka
membangun ekonomi nasional. Secara nasional sebenarnya Indonesia telah
mampu berswasembada beras yang pernah dicapai pada tahun 1984, namun
sesudah itu, penyediaan pangan nasional mulai menghadapi permasalahan-
permasalahan yang cukup genting karena kebutuhan akan beras dan bahan
pangan serelia lain harus dipenuhi melalui kebijaksanaan impor.
Tana Toraja
Kabupaten Tana Toraja yang beribukota di Makale secara geografis terletak di
bagian Utara Provinsi Sulawesi Selatan yaitu antara 2° - 3° Lintang Selatan dan
119° - 120° Bujur Timur, dengan luas wilayah tercatat 2.054,30 km2
persegi.
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu wilayah kabupaten yang memiliki
pengusahaan pertanian tanaman pangan yang sangat strategis di Provinsi
Sulawesi Selatan. Luas baku areal persawahan di Kabupaten Tana Toraja tahun
2007 mencapai 20.053 Ha. Total areal persawahan yang paling luas terletak di
Kecamatan Mengkendek mencapai 1.636 Ha. Produksi jagung sebesar 8.376,40
ton dengan luas panen 1.838 Ha.
Tabel 1. Data Konsumsi beras, produksi beras dan luas panan di Tana Toraja
Tahun
J.penduduk
(jiwa)
Konsumsi
beras (ton)
Produksi
padi (ton)
Produksi
Beras (ton)
Luas Panen (ha)
2003 416.610
47.9
10
78.8
98
43.1
19
19.339
2004 420.733
48.3
84
77.3
40
43.5
46
19.526
2005 427.286
49.1
38
77.6
20
44.2
24
19.887
2006 446.782
51.3
80
69.8
58
46.2
42
19.996
2007 451.070
51.8
73
84.5
36
46.6
86
20.053
Total
248.6
85
388.2
52
223.8
17
98.801
Sumber : Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Tana Toraja, 2008
Jumlah Penduduk di Kabupaten Tana Toraja berdasarkan Survey Sosial
Ekonomi Nasional tahun 2007 adalah 451.070 jiwa yang tersebar di 19
Kecamatan, dengan jumlah penduduk terbesar yakni 32.402 jiwa mendiami
Kecamatan Makale. Secara keseluruhan jumlah penduduk yang berjenis kelamin
laki-laki lebih banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan, yang
masing-masing 231.721 jiwa penduduk laki-laki dan 219.349 jiwa penduduk
perempuan. Hal ini juga tercermin pada angka rasio jenis kelamin yang lebih
besar dari 100% yaitu 104%, ini berarti dari 100 orang perempuan terdapat 104
orang laki-laki.
Kepadatan penduduk di kabupaten Tana Toraja pada tahun 2007 telah
mencapai 107 jiwa/km2. Kecamatan terpadat terdapat di kecamatan Makale,
sedangkan kecamatan yang tingkat kepadatannya penduduk paling rendah
adalah Kecamatan Bonggakaradeng dan simbuang yaitu 32 dan 34 jiwa/km2.
Perumusan Peramalan Jumlah Penduduk
Rumusan matematik yang digunakan untuk meramalkan jumlah
penduduk tahun 2007-2025 di Kabupaten Tana-Toraja adalah dengan
menggunakan metode laju pertumbuhan penduduk eksponensial. Pertumbuhan
penduduk eksponensial adalah pertumbuhan penduduk yang berlangsung terus-
menerus (continous). Ukuran penduduk eksponensial ini lebih tepat digunakan
untuk meramalkan jumlah penduduk karena dalam kenyataannya pertumbuhan
penduduk juga berlangsung terus-menerus
Metode ini digunakan untuk melihat tingkat perkembangan penduduk
pada tahun yang akan datang dengan melihat perkembangan penduduk pada
tahun-tahun sebelumnya yang menjadi tahun dasar dalam proses pendugaan.
Dengan rumus yang digunakan adalah
dimana :
Po = jumlah penduduk pada tahun dasar
Pt = jumlah penduduk pada tahun t
t = jangka waktu (dalam banyaknya tahun)
r = rata-rata laju pertumbuhan per tahun
Sebelum meramalkan tingkat produksi padi terlebih dahulu melakukan
pengolahan jumlah penduduk di Kabupaten Tana Toraja, karena tingkat
pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tana Toraja sangat berpengaruh
terhadap konsumsi beras masyarakat Toraja
Tabel 2. Jumlah Penduduk Tana Toraja
Tahun Jumlah penduduk
2003 416.610
2004 420.733
2005 427.286
2006 446.782
2007 451.070
Sumber : Tana Toraja Dalam Angka
Dengan menggunakan data pada table 2 maka dapat diproyeksikan data
peramalan penduduk pada tahun 2025. Dimana jumlah penduduk pada tahun
2025 berguna untuk mengetahui kebutuhan konsumsi eras pada tahun 2025
untuk masyarakat Toraja
Adapun perhitungan yang dilakukan dengan metode laju pertumbuhan
Geometris. Dimana metode ini menghitung pertumbuhan penduduk secara garis
besar yaitu tanpa menghitung angka kematian dan imigrasi.
P0 P2003 416.610
Pt P2007 451.070
t = 4
r = ?
Pt = P0 (1+r)1
r = (pt/p0)1/t
- 1
r 1,020066684
0,020066684*100%
2,00666838 %
Dengan tingkat pertumbuhan penduduk tetap 2,00% per tahun, maka di
perkirakan penduduk kabupaten Toraja pada tahun 2025 adalah sebagai
berikut:
P0 P2007 451.070
pt P0(1+r)1
P 2008 460.121
2009 469.355
2010 478.773
2011 488.380
2012 498.181
2013 508.177
2014 518.375
2015 528.777
2016 539.388
2017 550.211
2018 561.252
2019 572.515
2020 584.003
2021 595.722
2022 607.676
2023 632.309
2024 644.998
2025 657.941
Dari hasil proyeksi diatas maka diketahui jumlah penduduk pada tahun 2025
yaitu 657.941 jiwa. Pertumbuhan penduduk secara lengkap pada table 3
Tabel 3. Proyeksi Jumlah penduduk Tana Toraja 2003-2025
Tahun J.penduduk
2003 416.610
2004 420.733
2005 427.286
2006 446.782
2007 451.070
2008 460.121
2009 469.355
2010 478.773
2011 488.380
2012 498.181
2013 508.177
2014 518.375
2015 528.777
2016 539.388
2017 550.211
2018 561.252
2019 572.515
2020 584.003
2021 595.722
2022 607.676
2023 632.309
2024 644.998
2025 657.941
Berdasarkan data-data yang diperoleh (Tabel 2) maka diperoleh hasil
seperti yang ditampilkan pada Tabel 3. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan
dengan menggunakan rumus geometrik yang telah dijelaskan di atas, maka
diperoleh laju pertumbuhan penduduk di kabupaten Tana Toraja dari tahun
2003 sampai 2025 adalah sebesar 2.00 %/tahun. Untuk mengetahui jumlah
kebutuhan beras penduduk Tana Toraja pada tahun 2011-2025 maka
diperlukan suatu ketetapan akan jumlah beras yang dikonsumsi. Menurut data
yang diperoleh dari kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sulawesi Selatan
diketahui bahwa jumlah beras yang dikonsumsi oleh penduduk Tana Toraja
adalah 115 Kg Perkapita/tahun.
Berdasarkan asumsi di atas, kebutuhan beras penduduk Toraja setiap
tahunnya dapat dihitung dengan rumus:
Sehingga kebutuhan beras penduduk Toraja tahun 2011
= 115 x 488.380
= 56.163.742 Kg/perkapita/tahun
Dengan menggunakan asumsi-asumsi seperti yang telah dijelaskan di
atas maka berdasarkan perhitungan yang dilakukan diperoleh data bahwa
rerata jumlah konsumsi beras pada tahun 2003-2007 tersebut adalah sebesar
47.737 ton/tahun, sedangkan rerata produksi beras adalah sebesar 69.885 ton
dengan rata-rata produksi beras per hektar per tahun sebesar 3,54 ton. Dengan
demikian dari tahun 2003 sampai tahun 2007, Kabupaten Tana Toraja
mengalami surplus beras kira-kira sebesar 29 %. Untuk proyeksi sampai
Jumlah Kebutuhan Beras = 115 × Jumlah Penduduk
dengan tahun 2040 maka digunakan asumsi bahwa produksi beras di kabupaten
Tana Toraja tetap harus surplus setidaknya > 30% agar dapat menjadi
penyumbang beras bagi kabupaten di sekitarnya seperti pada kurun waktu
2003-2007.
Tabel 4. Hasil Proyeksi Jumlah penduduk, Konsusmsi beras, Produksi beras,
Luas panen dan Surplus
Tahun
J.penduduk
(Jiwa)
Konsumsi
beras (Ton)
Produksi
padi (ton)
Rata-rata
Padi (Ton)
Produksi
Beras
(Ton)
Rata-rata
Beras
(Ton)
Luas
Panen
(ha)
Sisa
Produksi Keterangan
2003 416.610 47.910 78.898 4,08 71.008 3,67 19.339 23.098 surplus
2004 420.733 48.384 77.340 3,96 69.606 3,56 19.526 21.222 surplus
2005 427.286 49.138 77.620 3,90 69.858 3,51 19.887 20.720 surplus
2006 446.782 51.380 69.858 3,49 62.872 3,14 19.996 11.492 surplus
2007 451.070 51.873 84.536 4,22 76.082 3,79 20.053 24.209 surplus
Total 248.685 388.252 349.427 98.801 100.741
Average 49.737 77.650 3,93 69.885 3,54 19.760 20.148
2008 460.121 52.914 171.406 102.843 29.072 49.929 surplus
2009 469.355 53.976 173.175 103.905 29.372 49.929 surplus
2010 478.773 55.059 174.981 104.988 29.679 49.929 surplus
2011 488.380 56.164 176.822 106.093 29.991 49.929 surplus
2012 498.181 57.291 178.700 107.220 30.309 49.929 surplus
2013 508.177 58.440 180.616 108.370 30.634 49.929 surplus
2014 518.375 59.613 182.571 109.543 30.966 49.929 surplus
2015 528.777 60.809 184.565 110.739 31.304 49.929 surplus
2016 539.388 62.030 186.598 111.959 31.649 49.929 surplus
2017 550.211 63.274 188.673 113.204 32.001 49.929 surplus
2018 561.252 64.544 190.789 114.473 32.360 49.929 surplus
2019 572.515 65.839 192.948 115.769 32.726 49.929 surplus
2020 584.003 67.160 195.150 117.090 33.099 49.929 surplus
2021 595.722 68.508 197.396 118.438 33.480 49.929 surplus
2022 607.676 69.883 199.687 119.812 33.869 49.929 surplus
2023 632.309 72.716 204.408 122.645 34.670 49.929 surplus
2024 644.998 74.175 206.840 124.104 35.082 49.929 surplus
2025 657.941 75.663 209.321 125.593 35.503 49.929 surplus
Sumber : Data Olah, 2012
Tahun
Jumlah
penduduk
Konsums
i beras
Produksi
padi
Rata-
rata
Padi
Produksi
Beras
Rata-
rata
Beras
Luas
Panen
(ha)
Sisa
Produksi
Keterangan
%
Surplus
produksi
>30 %
2003 416.610 47.910 78.898 4,08 71.008 3,67 19.339 23.098 surplus 33%
2004 420.733 48.384 77.340 3,96 69.606 3,56 19.526 21.222 surplus 30%
2005 427.286 49.138 77.620 3,90 69.858 3,51 19.887 20.720 surplus 30%
2006 446.782 51.380 69.858 3,49 62.872 3,14 19.996 11.492 surplus 18%
2007 451.070 51.873 84.536 4,22 76.082 3,79 20.053 24.209 surplus 32%
Total 248.685 388.252 349.427 98.801 100.741 143%
Average 49.737 77.650 3,93 69.885 3,54 19.760 20.148 29%
2008 460.121 52.914 171.406 102.843 29.072 49.929 surplus 49% 102.843
2009 469.355 53.976 173.175 103.905 29.372 49.929 surplus 48% 103.905
2010 478.773 55.059 174.981 104.988 29.679 49.929 surplus 48% 104.988
2011 488.380 56.164 176.822 106.093 29.991 49.929 surplus 47% 106.093
2012 498.181 57.291 178.700 107.220 30.309 49.929 surplus 47% 107.220
2013 508.177 58.440 180.616 108.370 30.634 49.929 surplus 46% 108.370
2014 518.375 59.613 182.571 109.543 30.966 49.929 surplus 46% 109.543
2015 528.777 60.809 184.565 110.739 31.304 49.929 surplus 45% 110.739
2016 539.388 62.030 186.598 111.959 31.649 49.929 surplus 45% 111.959
2017 550.211 63.274 188.673 113.204 32.001 49.929 surplus 44% 113.204
2018 561.252 64.544 190.789 114.473 32.360 49.929 surplus 44% 114.473
2019 572.515 65.839 192.948 115.769 32.726 49.929 surplus 43% 115.769
2020 584.003 67.160 195.150 117.090 33.099 49.929 surplus 43% 117.090
2021 595.722 68.508 197.396 118.438 33.480 49.929 surplus 42% 118.438
2022 607.676 69.883 199.687 119.812 33.869 49.929 surplus 42% 119.812
2023 632.309 72.716 204.408 122.645 34.670 49.929 surplus 41% 122.645
2024 644.998 74.175 206.840 124.104 35.082 49.929 surplus 40% 124.104
2025 657.941 75.663 209.321 125.593 35.503 49.929 surplus 40% 125.593
Pada tahun 2015 jumlah penduduk menjadi 528.777 jiwa dan tingkat
konsumsi beras diperkirakan sebesar 60.809 ton. Dengan demikian maka
pemerintah kabupaten harus menyediakan lahan pertanian seluas 31.304 ha.
Jika ingin mempertahankan surplus beras sebesar 45%. Dengan luas lahan
tersebut dan dengan rerata produksi beras sebesar 3.54 ton/ha/tahun, maka
total produksi beras pada tahun 2015 adalah sebesar 111.959 ton, keterangan
pada data dapat dilihat pada table 5
Dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk sebesar 2.00%/tahun maka
jumlah penduduk Kabupaten Tana Toraja tahun 2025 adalah sebanyak 657.941
jiwa dengan tingkat konsumsi beras sebesar 75.663 ton. Untuk
mempertahankan surplus beras sebesar 40% maka pada tahun 2020, kebupaten
Tana Toraja harus memiliki luas lahan tanaman padi paling sedikit seluas 35.503
ha. Dengan demikian maka pada tahun 2025 kabupaten Tana Toraja akan
memproduksi padi sebesar 209.321 ton atau 125.593 ton beras setalah
dikonversi sebesar 90% dari padi. Hasil olahan data dapat dilihat pada table 5 di
bawah ini
OPTIMASI LAHAN UNTUK BERAS DI TANA TORAJA

Mais conteúdo relacionado

Destaque

Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...Doc. Laura Prosdocimo
 
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...Doc. Laura Prosdocimo
 
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...Doc. Laura Prosdocimo
 
Mark Cole - Fictional Realities, WBLPC 2007
Mark Cole - Fictional Realities, WBLPC 2007Mark Cole - Fictional Realities, WBLPC 2007
Mark Cole - Fictional Realities, WBLPC 2007Mark Cole
 
Test (pptx)
Test (pptx)Test (pptx)
Test (pptx)olcar2
 
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...Doc. Laura Prosdocimo
 
Cambios de la materia
Cambios de la materiaCambios de la materia
Cambios de la materiaIvana Duque
 
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...Doc. Laura Prosdocimo
 
ข้อสอบ O net 51 ภาษาอังกฤษ
ข้อสอบ O net 51 ภาษาอังกฤษข้อสอบ O net 51 ภาษาอังกฤษ
ข้อสอบ O net 51 ภาษาอังกฤษsupakeat
 
фабрика лидера
фабрика лидерафабрика лидера
фабрика лидераOlgaAvgustan
 
ข้อสอบ O net 51 คณิตศาสตร์
ข้อสอบ O net 51 คณิตศาสตร์ข้อสอบ O net 51 คณิตศาสตร์
ข้อสอบ O net 51 คณิตศาสตร์supakeat
 

Destaque (17)

Mi Agaporni
Mi AgaporniMi Agaporni
Mi Agaporni
 
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
 
Flyer1cara4
Flyer1cara4Flyer1cara4
Flyer1cara4
 
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
 
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
 
Mark Cole - Fictional Realities, WBLPC 2007
Mark Cole - Fictional Realities, WBLPC 2007Mark Cole - Fictional Realities, WBLPC 2007
Mark Cole - Fictional Realities, WBLPC 2007
 
Test (pptx)
Test (pptx)Test (pptx)
Test (pptx)
 
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
 
The soil color
The soil colorThe soil color
The soil color
 
Cambios de la materia
Cambios de la materiaCambios de la materia
Cambios de la materia
 
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
Convegno “APP & GAME Il benessere dei giovani verso comunità media-educative”...
 
ข้อสอบ O net 51 ภาษาอังกฤษ
ข้อสอบ O net 51 ภาษาอังกฤษข้อสอบ O net 51 ภาษาอังกฤษ
ข้อสอบ O net 51 ภาษาอังกฤษ
 
1771 a1 b
1771 a1 b1771 a1 b
1771 a1 b
 
фабрика лидера
фабрика лидерафабрика лидера
фабрика лидера
 
Flyer1cara3
Flyer1cara3Flyer1cara3
Flyer1cara3
 
PAZ EN EL HOGAR ¿ES POSIBLE?
PAZ EN EL HOGAR ¿ES POSIBLE?PAZ EN EL HOGAR ¿ES POSIBLE?
PAZ EN EL HOGAR ¿ES POSIBLE?
 
ข้อสอบ O net 51 คณิตศาสตร์
ข้อสอบ O net 51 คณิตศาสตร์ข้อสอบ O net 51 คณิตศาสตร์
ข้อสอบ O net 51 คณิตศาสตร์
 

Semelhante a OPTIMASI LAHAN UNTUK BERAS DI TANA TORAJA

KELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptxKELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptxMNMMahmuddin
 
BRSbrsInd-20200206115238_rev.pdf
BRSbrsInd-20200206115238_rev.pdfBRSbrsInd-20200206115238_rev.pdf
BRSbrsInd-20200206115238_rev.pdfkadirruslan1
 
BPS.pptx
BPS.pptxBPS.pptx
BPS.pptxkifly1
 
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...Muhammad Sirod
 
Pesona Komoditi Unggulan Agribisnis Bone
Pesona Komoditi Unggulan Agribisnis BonePesona Komoditi Unggulan Agribisnis Bone
Pesona Komoditi Unggulan Agribisnis Bonegitabugis
 
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdf
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdfLaporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdf
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdfAkuhuruf
 
Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Desa Cipeundeuy
Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Desa CipeundeuyLaporan Keterangan Pertanggung jawaban Desa Cipeundeuy
Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Desa CipeundeuyRistiyana
 
Profil Kabupaten Pelalawan
Profil Kabupaten PelalawanProfil Kabupaten Pelalawan
Profil Kabupaten Pelalawanstst3p
 
Profil provinisi sulawesi utara
Profil provinisi sulawesi utaraProfil provinisi sulawesi utara
Profil provinisi sulawesi utaradeni soeboer
 
Profil provinsi lampung dan ekonomi kreatif
Profil provinsi lampung dan ekonomi kreatifProfil provinsi lampung dan ekonomi kreatif
Profil provinsi lampung dan ekonomi kreatifXYZ Williams
 
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016Muh Saleh
 
221102_Bahan_KuliahUmum_Mentan_Univ BRAWIJAYA_1.pdf
221102_Bahan_KuliahUmum_Mentan_Univ BRAWIJAYA_1.pdf221102_Bahan_KuliahUmum_Mentan_Univ BRAWIJAYA_1.pdf
221102_Bahan_KuliahUmum_Mentan_Univ BRAWIJAYA_1.pdfconan70
 
Bahan Bapanas.pdf
Bahan Bapanas.pdfBahan Bapanas.pdf
Bahan Bapanas.pdfpdnaceh
 
Bab 47-bag-11-94-95 -20090130075035__10
Bab 47-bag-11-94-95 -20090130075035__10Bab 47-bag-11-94-95 -20090130075035__10
Bab 47-bag-11-94-95 -20090130075035__10zahemm
 
Materi aksi dan kebijakan dalam rang.pdf
Materi aksi dan kebijakan dalam rang.pdfMateri aksi dan kebijakan dalam rang.pdf
Materi aksi dan kebijakan dalam rang.pdfJosephJames811058
 
Statistik daerah kabupaten polewali mandar 2014
Statistik daerah kabupaten polewali mandar 2014Statistik daerah kabupaten polewali mandar 2014
Statistik daerah kabupaten polewali mandar 2014Moh TP
 
Makalah Proyeksi Penduduk Pangkep
Makalah Proyeksi Penduduk PangkepMakalah Proyeksi Penduduk Pangkep
Makalah Proyeksi Penduduk PangkepDian Arisona
 

Semelhante a OPTIMASI LAHAN UNTUK BERAS DI TANA TORAJA (20)

KELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptxKELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptx
 
BRSbrsInd-20200206115238_rev.pdf
BRSbrsInd-20200206115238_rev.pdfBRSbrsInd-20200206115238_rev.pdf
BRSbrsInd-20200206115238_rev.pdf
 
BPS.pptx
BPS.pptxBPS.pptx
BPS.pptx
 
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
 
Pesona Komoditi Unggulan Agribisnis Bone
Pesona Komoditi Unggulan Agribisnis BonePesona Komoditi Unggulan Agribisnis Bone
Pesona Komoditi Unggulan Agribisnis Bone
 
Bab ii-1
Bab ii-1Bab ii-1
Bab ii-1
 
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
 
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdf
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdfLaporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdf
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdf
 
Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Desa Cipeundeuy
Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Desa CipeundeuyLaporan Keterangan Pertanggung jawaban Desa Cipeundeuy
Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Desa Cipeundeuy
 
Profil Kabupaten Pelalawan
Profil Kabupaten PelalawanProfil Kabupaten Pelalawan
Profil Kabupaten Pelalawan
 
Profil provinisi sulawesi utara
Profil provinisi sulawesi utaraProfil provinisi sulawesi utara
Profil provinisi sulawesi utara
 
BAB I
BAB IBAB I
BAB I
 
Profil provinsi lampung dan ekonomi kreatif
Profil provinsi lampung dan ekonomi kreatifProfil provinsi lampung dan ekonomi kreatif
Profil provinsi lampung dan ekonomi kreatif
 
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016
 
221102_Bahan_KuliahUmum_Mentan_Univ BRAWIJAYA_1.pdf
221102_Bahan_KuliahUmum_Mentan_Univ BRAWIJAYA_1.pdf221102_Bahan_KuliahUmum_Mentan_Univ BRAWIJAYA_1.pdf
221102_Bahan_KuliahUmum_Mentan_Univ BRAWIJAYA_1.pdf
 
Bahan Bapanas.pdf
Bahan Bapanas.pdfBahan Bapanas.pdf
Bahan Bapanas.pdf
 
Bab 47-bag-11-94-95 -20090130075035__10
Bab 47-bag-11-94-95 -20090130075035__10Bab 47-bag-11-94-95 -20090130075035__10
Bab 47-bag-11-94-95 -20090130075035__10
 
Materi aksi dan kebijakan dalam rang.pdf
Materi aksi dan kebijakan dalam rang.pdfMateri aksi dan kebijakan dalam rang.pdf
Materi aksi dan kebijakan dalam rang.pdf
 
Statistik daerah kabupaten polewali mandar 2014
Statistik daerah kabupaten polewali mandar 2014Statistik daerah kabupaten polewali mandar 2014
Statistik daerah kabupaten polewali mandar 2014
 
Makalah Proyeksi Penduduk Pangkep
Makalah Proyeksi Penduduk PangkepMakalah Proyeksi Penduduk Pangkep
Makalah Proyeksi Penduduk Pangkep
 

Mais de Iqrimha Lairung

Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)
Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)
Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)Iqrimha Lairung
 
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)Iqrimha Lairung
 
Dasar dasar ilmu ukur tanah
Dasar dasar ilmu ukur tanahDasar dasar ilmu ukur tanah
Dasar dasar ilmu ukur tanahIqrimha Lairung
 
Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (pertemuan 2 dan 3)
Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (pertemuan 2 dan 3)Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (pertemuan 2 dan 3)
Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (pertemuan 2 dan 3)Iqrimha Lairung
 
Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)Iqrimha Lairung
 
Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)
Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)
Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)Iqrimha Lairung
 

Mais de Iqrimha Lairung (15)

Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)
Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)
Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)
 
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
 
Dasar dasar ilmu ukur tanah
Dasar dasar ilmu ukur tanahDasar dasar ilmu ukur tanah
Dasar dasar ilmu ukur tanah
 
Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (pertemuan 2 dan 3)
Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (pertemuan 2 dan 3)Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (pertemuan 2 dan 3)
Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (pertemuan 2 dan 3)
 
Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)
 
Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)
Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)
Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)
 
suhu tanah
suhu tanahsuhu tanah
suhu tanah
 
Udara Tanah
Udara TanahUdara Tanah
Udara Tanah
 
Watershed management
Watershed managementWatershed management
Watershed management
 
Agrohidrologi
AgrohidrologiAgrohidrologi
Agrohidrologi
 
The basic of computer
The basic of computerThe basic of computer
The basic of computer
 
Gis (surface analysis)
Gis (surface analysis)Gis (surface analysis)
Gis (surface analysis)
 
Presentasi infiltrasi
Presentasi infiltrasiPresentasi infiltrasi
Presentasi infiltrasi
 
Faktor erosi topgrafi
Faktor erosi topgrafiFaktor erosi topgrafi
Faktor erosi topgrafi
 
Metode kimia
Metode kimiaMetode kimia
Metode kimia
 

OPTIMASI LAHAN UNTUK BERAS DI TANA TORAJA

  • 1. PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN UNTUK KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN TANA TORAJA SULAWESI SELATAN Pendahuluan Pembangunan sektor pertanian merupakan tumpuan utama dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan pakan secara nasional yang cukup besar. Pembangunan pertanian secara politis akan mampu menjadi penyanggah penting bagi stabilitas keamanan yang sangat diperlukan dalam rangka membangun ekonomi nasional. Secara nasional sebenarnya Indonesia telah mampu berswasembada beras yang pernah dicapai pada tahun 1984, namun sesudah itu, penyediaan pangan nasional mulai menghadapi permasalahan- permasalahan yang cukup genting karena kebutuhan akan beras dan bahan pangan serelia lain harus dipenuhi melalui kebijaksanaan impor. Tana Toraja Kabupaten Tana Toraja yang beribukota di Makale secara geografis terletak di bagian Utara Provinsi Sulawesi Selatan yaitu antara 2° - 3° Lintang Selatan dan 119° - 120° Bujur Timur, dengan luas wilayah tercatat 2.054,30 km2 persegi. Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu wilayah kabupaten yang memiliki pengusahaan pertanian tanaman pangan yang sangat strategis di Provinsi Sulawesi Selatan. Luas baku areal persawahan di Kabupaten Tana Toraja tahun 2007 mencapai 20.053 Ha. Total areal persawahan yang paling luas terletak di Kecamatan Mengkendek mencapai 1.636 Ha. Produksi jagung sebesar 8.376,40 ton dengan luas panen 1.838 Ha.
  • 2. Tabel 1. Data Konsumsi beras, produksi beras dan luas panan di Tana Toraja Tahun J.penduduk (jiwa) Konsumsi beras (ton) Produksi padi (ton) Produksi Beras (ton) Luas Panen (ha) 2003 416.610 47.9 10 78.8 98 43.1 19 19.339 2004 420.733 48.3 84 77.3 40 43.5 46 19.526 2005 427.286 49.1 38 77.6 20 44.2 24 19.887 2006 446.782 51.3 80 69.8 58 46.2 42 19.996 2007 451.070 51.8 73 84.5 36 46.6 86 20.053 Total 248.6 85 388.2 52 223.8 17 98.801 Sumber : Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Tana Toraja, 2008 Jumlah Penduduk di Kabupaten Tana Toraja berdasarkan Survey Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007 adalah 451.070 jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan, dengan jumlah penduduk terbesar yakni 32.402 jiwa mendiami Kecamatan Makale. Secara keseluruhan jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan, yang masing-masing 231.721 jiwa penduduk laki-laki dan 219.349 jiwa penduduk perempuan. Hal ini juga tercermin pada angka rasio jenis kelamin yang lebih besar dari 100% yaitu 104%, ini berarti dari 100 orang perempuan terdapat 104 orang laki-laki. Kepadatan penduduk di kabupaten Tana Toraja pada tahun 2007 telah mencapai 107 jiwa/km2. Kecamatan terpadat terdapat di kecamatan Makale, sedangkan kecamatan yang tingkat kepadatannya penduduk paling rendah adalah Kecamatan Bonggakaradeng dan simbuang yaitu 32 dan 34 jiwa/km2. Perumusan Peramalan Jumlah Penduduk Rumusan matematik yang digunakan untuk meramalkan jumlah penduduk tahun 2007-2025 di Kabupaten Tana-Toraja adalah dengan
  • 3. menggunakan metode laju pertumbuhan penduduk eksponensial. Pertumbuhan penduduk eksponensial adalah pertumbuhan penduduk yang berlangsung terus- menerus (continous). Ukuran penduduk eksponensial ini lebih tepat digunakan untuk meramalkan jumlah penduduk karena dalam kenyataannya pertumbuhan penduduk juga berlangsung terus-menerus Metode ini digunakan untuk melihat tingkat perkembangan penduduk pada tahun yang akan datang dengan melihat perkembangan penduduk pada tahun-tahun sebelumnya yang menjadi tahun dasar dalam proses pendugaan. Dengan rumus yang digunakan adalah dimana : Po = jumlah penduduk pada tahun dasar Pt = jumlah penduduk pada tahun t t = jangka waktu (dalam banyaknya tahun) r = rata-rata laju pertumbuhan per tahun Sebelum meramalkan tingkat produksi padi terlebih dahulu melakukan pengolahan jumlah penduduk di Kabupaten Tana Toraja, karena tingkat pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tana Toraja sangat berpengaruh terhadap konsumsi beras masyarakat Toraja Tabel 2. Jumlah Penduduk Tana Toraja Tahun Jumlah penduduk 2003 416.610 2004 420.733 2005 427.286 2006 446.782 2007 451.070
  • 4. Sumber : Tana Toraja Dalam Angka Dengan menggunakan data pada table 2 maka dapat diproyeksikan data peramalan penduduk pada tahun 2025. Dimana jumlah penduduk pada tahun 2025 berguna untuk mengetahui kebutuhan konsumsi eras pada tahun 2025 untuk masyarakat Toraja Adapun perhitungan yang dilakukan dengan metode laju pertumbuhan Geometris. Dimana metode ini menghitung pertumbuhan penduduk secara garis besar yaitu tanpa menghitung angka kematian dan imigrasi. P0 P2003 416.610 Pt P2007 451.070 t = 4 r = ? Pt = P0 (1+r)1 r = (pt/p0)1/t - 1 r 1,020066684 0,020066684*100% 2,00666838 % Dengan tingkat pertumbuhan penduduk tetap 2,00% per tahun, maka di perkirakan penduduk kabupaten Toraja pada tahun 2025 adalah sebagai berikut: P0 P2007 451.070 pt P0(1+r)1 P 2008 460.121 2009 469.355 2010 478.773 2011 488.380 2012 498.181 2013 508.177 2014 518.375 2015 528.777
  • 5. 2016 539.388 2017 550.211 2018 561.252 2019 572.515 2020 584.003 2021 595.722 2022 607.676 2023 632.309 2024 644.998 2025 657.941 Dari hasil proyeksi diatas maka diketahui jumlah penduduk pada tahun 2025 yaitu 657.941 jiwa. Pertumbuhan penduduk secara lengkap pada table 3 Tabel 3. Proyeksi Jumlah penduduk Tana Toraja 2003-2025 Tahun J.penduduk 2003 416.610 2004 420.733 2005 427.286 2006 446.782 2007 451.070 2008 460.121 2009 469.355 2010 478.773 2011 488.380 2012 498.181 2013 508.177 2014 518.375 2015 528.777 2016 539.388 2017 550.211 2018 561.252 2019 572.515 2020 584.003 2021 595.722 2022 607.676
  • 6. 2023 632.309 2024 644.998 2025 657.941 Berdasarkan data-data yang diperoleh (Tabel 2) maka diperoleh hasil seperti yang ditampilkan pada Tabel 3. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan rumus geometrik yang telah dijelaskan di atas, maka diperoleh laju pertumbuhan penduduk di kabupaten Tana Toraja dari tahun 2003 sampai 2025 adalah sebesar 2.00 %/tahun. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan beras penduduk Tana Toraja pada tahun 2011-2025 maka diperlukan suatu ketetapan akan jumlah beras yang dikonsumsi. Menurut data yang diperoleh dari kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sulawesi Selatan diketahui bahwa jumlah beras yang dikonsumsi oleh penduduk Tana Toraja adalah 115 Kg Perkapita/tahun. Berdasarkan asumsi di atas, kebutuhan beras penduduk Toraja setiap tahunnya dapat dihitung dengan rumus: Sehingga kebutuhan beras penduduk Toraja tahun 2011 = 115 x 488.380 = 56.163.742 Kg/perkapita/tahun Dengan menggunakan asumsi-asumsi seperti yang telah dijelaskan di atas maka berdasarkan perhitungan yang dilakukan diperoleh data bahwa rerata jumlah konsumsi beras pada tahun 2003-2007 tersebut adalah sebesar 47.737 ton/tahun, sedangkan rerata produksi beras adalah sebesar 69.885 ton dengan rata-rata produksi beras per hektar per tahun sebesar 3,54 ton. Dengan demikian dari tahun 2003 sampai tahun 2007, Kabupaten Tana Toraja mengalami surplus beras kira-kira sebesar 29 %. Untuk proyeksi sampai Jumlah Kebutuhan Beras = 115 × Jumlah Penduduk
  • 7. dengan tahun 2040 maka digunakan asumsi bahwa produksi beras di kabupaten Tana Toraja tetap harus surplus setidaknya > 30% agar dapat menjadi penyumbang beras bagi kabupaten di sekitarnya seperti pada kurun waktu 2003-2007. Tabel 4. Hasil Proyeksi Jumlah penduduk, Konsusmsi beras, Produksi beras, Luas panen dan Surplus Tahun J.penduduk (Jiwa) Konsumsi beras (Ton) Produksi padi (ton) Rata-rata Padi (Ton) Produksi Beras (Ton) Rata-rata Beras (Ton) Luas Panen (ha) Sisa Produksi Keterangan 2003 416.610 47.910 78.898 4,08 71.008 3,67 19.339 23.098 surplus 2004 420.733 48.384 77.340 3,96 69.606 3,56 19.526 21.222 surplus 2005 427.286 49.138 77.620 3,90 69.858 3,51 19.887 20.720 surplus 2006 446.782 51.380 69.858 3,49 62.872 3,14 19.996 11.492 surplus 2007 451.070 51.873 84.536 4,22 76.082 3,79 20.053 24.209 surplus Total 248.685 388.252 349.427 98.801 100.741 Average 49.737 77.650 3,93 69.885 3,54 19.760 20.148 2008 460.121 52.914 171.406 102.843 29.072 49.929 surplus 2009 469.355 53.976 173.175 103.905 29.372 49.929 surplus 2010 478.773 55.059 174.981 104.988 29.679 49.929 surplus 2011 488.380 56.164 176.822 106.093 29.991 49.929 surplus 2012 498.181 57.291 178.700 107.220 30.309 49.929 surplus 2013 508.177 58.440 180.616 108.370 30.634 49.929 surplus 2014 518.375 59.613 182.571 109.543 30.966 49.929 surplus 2015 528.777 60.809 184.565 110.739 31.304 49.929 surplus 2016 539.388 62.030 186.598 111.959 31.649 49.929 surplus 2017 550.211 63.274 188.673 113.204 32.001 49.929 surplus 2018 561.252 64.544 190.789 114.473 32.360 49.929 surplus 2019 572.515 65.839 192.948 115.769 32.726 49.929 surplus 2020 584.003 67.160 195.150 117.090 33.099 49.929 surplus 2021 595.722 68.508 197.396 118.438 33.480 49.929 surplus 2022 607.676 69.883 199.687 119.812 33.869 49.929 surplus 2023 632.309 72.716 204.408 122.645 34.670 49.929 surplus 2024 644.998 74.175 206.840 124.104 35.082 49.929 surplus 2025 657.941 75.663 209.321 125.593 35.503 49.929 surplus Sumber : Data Olah, 2012
  • 8. Tahun Jumlah penduduk Konsums i beras Produksi padi Rata- rata Padi Produksi Beras Rata- rata Beras Luas Panen (ha) Sisa Produksi Keterangan % Surplus produksi >30 % 2003 416.610 47.910 78.898 4,08 71.008 3,67 19.339 23.098 surplus 33% 2004 420.733 48.384 77.340 3,96 69.606 3,56 19.526 21.222 surplus 30% 2005 427.286 49.138 77.620 3,90 69.858 3,51 19.887 20.720 surplus 30% 2006 446.782 51.380 69.858 3,49 62.872 3,14 19.996 11.492 surplus 18% 2007 451.070 51.873 84.536 4,22 76.082 3,79 20.053 24.209 surplus 32% Total 248.685 388.252 349.427 98.801 100.741 143% Average 49.737 77.650 3,93 69.885 3,54 19.760 20.148 29% 2008 460.121 52.914 171.406 102.843 29.072 49.929 surplus 49% 102.843 2009 469.355 53.976 173.175 103.905 29.372 49.929 surplus 48% 103.905 2010 478.773 55.059 174.981 104.988 29.679 49.929 surplus 48% 104.988 2011 488.380 56.164 176.822 106.093 29.991 49.929 surplus 47% 106.093 2012 498.181 57.291 178.700 107.220 30.309 49.929 surplus 47% 107.220 2013 508.177 58.440 180.616 108.370 30.634 49.929 surplus 46% 108.370 2014 518.375 59.613 182.571 109.543 30.966 49.929 surplus 46% 109.543 2015 528.777 60.809 184.565 110.739 31.304 49.929 surplus 45% 110.739 2016 539.388 62.030 186.598 111.959 31.649 49.929 surplus 45% 111.959 2017 550.211 63.274 188.673 113.204 32.001 49.929 surplus 44% 113.204 2018 561.252 64.544 190.789 114.473 32.360 49.929 surplus 44% 114.473 2019 572.515 65.839 192.948 115.769 32.726 49.929 surplus 43% 115.769 2020 584.003 67.160 195.150 117.090 33.099 49.929 surplus 43% 117.090 2021 595.722 68.508 197.396 118.438 33.480 49.929 surplus 42% 118.438 2022 607.676 69.883 199.687 119.812 33.869 49.929 surplus 42% 119.812 2023 632.309 72.716 204.408 122.645 34.670 49.929 surplus 41% 122.645 2024 644.998 74.175 206.840 124.104 35.082 49.929 surplus 40% 124.104 2025 657.941 75.663 209.321 125.593 35.503 49.929 surplus 40% 125.593
  • 9. Pada tahun 2015 jumlah penduduk menjadi 528.777 jiwa dan tingkat konsumsi beras diperkirakan sebesar 60.809 ton. Dengan demikian maka pemerintah kabupaten harus menyediakan lahan pertanian seluas 31.304 ha. Jika ingin mempertahankan surplus beras sebesar 45%. Dengan luas lahan tersebut dan dengan rerata produksi beras sebesar 3.54 ton/ha/tahun, maka total produksi beras pada tahun 2015 adalah sebesar 111.959 ton, keterangan pada data dapat dilihat pada table 5 Dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk sebesar 2.00%/tahun maka jumlah penduduk Kabupaten Tana Toraja tahun 2025 adalah sebanyak 657.941 jiwa dengan tingkat konsumsi beras sebesar 75.663 ton. Untuk mempertahankan surplus beras sebesar 40% maka pada tahun 2020, kebupaten Tana Toraja harus memiliki luas lahan tanaman padi paling sedikit seluas 35.503 ha. Dengan demikian maka pada tahun 2025 kabupaten Tana Toraja akan memproduksi padi sebesar 209.321 ton atau 125.593 ton beras setalah dikonversi sebesar 90% dari padi. Hasil olahan data dapat dilihat pada table 5 di bawah ini