SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 44
Baixar para ler offline
MENTER! DALAM NEGERl
                                   REPUBUK INDONESIA


                                                        Jakarta,

                                                              Kepada

                                                       Yth. 1.        dr. Gubernur

                                                             2 . Sdr Bupati atau W81ikota

                                                              cli··
                                                                      Seluruh   I'C1r1on esj~:I




                                            SURAT EDARAN
                       NOMOR
                                            TENTANG
 PEDOMAN PENGELOLAAN PROGRAM PERCEPATAN PEMUANGUNAN 

          SANITASI PERMUK1MAN (PPSP) Dl DAERAH 



               Development Goals (MDG ) yrlng t.elab. d' sepakuti ucrbaga i
         Ji1illeniur   L
negara, mengamanaLkan bahwa peJestarian lingk:ull~Gl.n hid llP SdT1 e-:- t
terkait dengan akses penduduk terhadap layc:man sanila::;i y<'H1b iayak. Di
dalam RPJMN Tahun 20] 0 -2014 yang dijabarkan dalam RKP Tahwl 2013
mencanturnkan pengelolaan sanitasi permukiman di daerah m l"l..lpakun
prioritas nasional yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Oat rn
Negeri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan, Pt;n endalian
dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan D",erah Tahlln 20 13, bahwD
untuk meningkatkan kualitns kawa:;;al1. pel'koman, pem(~rir:..tah daerah
memprioritask8n      ke!)tjakan   percepat.an  pembangLlrtd l 1   sanita~i
        ,.
perrrl U)(ln'lan .
         Dalam         mebksarlalwn        berbaD,8i    kcbij akc!...11   seb:.,gdim~.l'la    t';r ~'ieb u l
di8ta~;, p""n~erin:ah Plls~t ITIulai Tahup 2010 ::. d 2014 telah mc!aksr:makF.1n
P[<)<?'f8.m PCl'Cepat:?.l1 Pembar'!.gun[H1 S3..nita·;J P"rruukjman (pr,3]?) de n
secara hertahap dilaksanakan di 330 (liga ratu <: tiga puluh) kaoupoten dan
kota .
         B~r(l<:I ::,arkGlJ1   hal terscbul.", di'11in;:a perhati£tIl Saudara      hal-~"li-11 s~l,)l3gai
h~;ri! ~UI   :
1. 	 Scgera                        p::rcepal8 n
                    !lcJaktd ' (:In    upaya       pe!1J.c.angun8n     ;:;anitaij
     permukialan ;:;eca" mcnyelurub, berk "la~j l;L"a clan lerpac Ll di daertlh
                       :a
     dcngan mLn!~[1.CU pada pengelobCi.Jl Pi.'()gu:,m PPSP di dacrah
-2­




   sebagai m ana tercantum dalan" l~mpiran yang merupakan bagian yang
   t idak terpisahkan dengan Sural E,daran ini.
2 . 	 Membentu k dan mentapkan Pokja Sanitasi Provinsi dan P kja
   San it s i kabupatenjkota unLuk mendukung p laksanaan p rogram
   PPSP.
3. 	 Meningkatkan p 1ayanan sanitasi di daerah dengan membangun sistem
   dan prosed r yang handal untuk mcndukung peng 101aan san itasi
   yanp fcktiC efisien, akun tab -1, dan transparan sesuai kewencmgan
   masing-masing.
4. 	 Da lam hal Saudara telah menetapkan keputusan gubernur d a n
     bupati j walikota ten tang pokja sanitasi agar melakukan peny ualan
     sebagaimana ketentuan dalam Surat Edaran ini .
5 . 	 D ngan diterbitka n nya Sur t Edaran illl maka b u ku P doman
   Ke lembagaan dan lndikas i K giatan PPSP di Da rah dinyala kc n tidak
   berlaku .
    Dc:m ikian               untuk       mak lum               dan    agar dilaksanakan   s bagaimana
meshnya.


                                                                     MENTERI
                                                     /I               REPUB
                    PARAF KOORDINASI                fkJJ I II
    SEKJEN
    JRJEN                                 I
                                              $.­     ~                 -
    OIRJEN KESBANG                                                      GAMAWAN FAUZI
     DIRJEN PUM
     OIRJEN OTOA                    l          I
     OIRJEN BINA BANGOA             n         ~
     DIRJEN PMD                     "          ~

     OIRJEN AOM . KEPEND
                                                          '­
     DIRJEN BlNA ADM. KEUD
     KABAN UTBANG
     KABAN OIKLAT
     REKTORIIP
     "r         AHLI MENTERI BID......
          t::
                                -
-2­



    sebagaimana tercantum dalam Jampiran yang merupakan bagian yan a
    lidak terpi.-ahkan dengan Sura!. Edaran ini .
2. 	 Membenluk dan menetapkFtll Pokja    anitasi Provin i dan Pokjc
      anitasi kabupatenjkota unLUk mendukung p laksanaan progranl
     PPSP .
3 . 	 Meningkatkan p layanan sanitasi di daerah dengan membanbun sistem
      dan pros dur yang handa] untuk rnenduk u ng p ngelolaan s anitasi
      yang efektir, efisien, akuntabel dan transparan sesu a t kewenangan
      masing-masing.
4 . 	 Dalarn hal    audara telah rnenetapkan k putusan gub rnur dan
    bupati jw' likota t ntang pokja sanita i agar melakukan pen yesuaian
    sebagaimana ketentuan dalam urat Edaran ini.
5, 	 Dengan dit rbitkannya    urat Edaran ini maka buk1..l Pedoman
     I lembagaan dan Indikasi K g iatan PPSP di Da rab dilly takan tidak
     berlaku ,
     Demikian   untuk maklum      dan   agar dilaksanakan s bagairnana
mestinya.




                                          GAMAWAN FAUZI
LAM PIRAN
                             SURAT EDARAN MENTERI           DALAM    NEGERI
                             REPUBLIK INDONESIA
                             NOMOR
                             TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PROGRAM
                             PERCEPATAN     PEMBANGUNAN   SANITASI
                             PERMUKIMAN (PPSP) OJ DAERAH


A. 	 PENGELOLAAN      PROGRAM       PERCEPATAN   PEMBANGUNAN        SANITASI
     PERMUKIMAN
   1. 	 SA SARAN PROGRAM PPSP DI DAERAH 

     Program PPSP memiliki sasaran sebagai berikut: 

      1. 	Terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
     2. 	 Pelaksanaan praktik 3R (Reduce) Reuse Recycle) serta peningkatan
          tempat pembuangan akhir (TPA) menjadi sanitary landfill.
     3. 	 Pengurangan genangan air di 100 wilayah perkotaan seluas 22 .500
          ha.
     4. 	Tercapainya sasaran program dan kegiatan PPSP.
     5. 	Tersusunnya rencana strategi sanitasi berupa Buku Putih Sanitasi
         (BPS), dan Strategi Sanitasi Kabupaten atau Kota (SSK).
     6. 	Tersusunnya Memorandum        Program   Sanitasi        (MPS)    bagi
         kabupaten/kota yang telah menyusun BPS dan SSK;
     7. 	TerJaksananya program dan kegiatan          pembangunan     sanitasi
         pennukiman sesuai dengan SSK/MPS.
     8. 	Terlaksananya keberlanjutan program dan kegiatan PPSP paska
         implementasi.
     9. 	Terlaksananya kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
         pembangunan sanitasi permukiman Program PPSP di daerah.


   n. 	 KRITERIA PENETAPAN PESERTA PROGRAM PPSP
            Dalam rangka penetapan kabupaten/kota sebagai lokasi
     program PPSP, pemerintah provinsi nle1alui pokja sanitasi provinsi
     melakukan penjaringan kabupaten/kota yang didasarkan kepada
     kriteria utama dan kriteria tambahan.
           Kriteria tambahan disepakati oleh pokja sanitasi provinsi untuk
     dijadikan acuan dalam mengusulkan kabupaten/kota sebagai calon
     peserta program PPSP kepada Kementerian Dalam Negeri dan
     Kementerian Kesehatan untuk menjadi bahan pertimbangan dalam
     penetapan setiap tahunnya.
      1. 	 Kriteria Utama, terdiri dari:
         a) Komitmen Kepala Daerah dan DPRD kabupaten/ kota.
         b) Angka kesakitan akibat sanitasi buruk.
         c) Cakupan layanan s811itasi      (air linllmh.   persampahan,   tbn
            drainase) yang rendah.
-2 ­



       d) Kepadatan penduduk tinggi.
       e) Prosentase penduduk rniskin tinggi.
       f) Jurnlah kawasan kurnuh perkotaan.
  2. Kriteria Tarnbahan:
       Kriteria tertentu yang dikernbangkan ber dasarkan prioritas
       pengelolaan sanitasi yang tertuang da lam roadrnap sanitasi
       provinsi.


III. TAHAPAN PROGRAM PPSP DI DAERAH
  1.    Kampanye, Edukasi dan Advokasi
        Kampanye, edukasi dan advokasi provinsi dan kabupaten/kota
        untuk program PPSP dilakukan berdasarkan langkah-langkah dan
        persyaratan sebagai berikut :
        a.    Provinsi
              1) 	 Melakukan kampanye, edukasi dan advokasi kepada
                   kabupaten/kota dalam rangka penjaringan lllinat sebagai
                   peserta program PPSP.
              2) 	 Meneliti:
                 a) 	 surat minat yang ditandatangani bupati/walikota
                      kepada gubernur beserta lampiran surat DPRD yang
                      ditandatangani oleh pirnpinan DPRD kabupaten/kota
                      yang rnenyatakan setuju bahwa kabupaten/kota
                      rnenjadi calon peserta PPSP, sebagairnana dijelaskan
                      dalam surat minat bupati atau walikota.
                 b) 	 kesesuaian RKA-SKPD untuk rnendanai penyusunan
                      BPS, SSK, dan operasional pokja sanitasi.
              3) 	 Melakukan konfirrnasi kembali kepada kabuparen/kota
                   bilarnana surat rninat dan bukti pendukung belum
                   sesuai.
              4) 	 Gubemur rnenyampaikan surat usulan bupati dan
                   walikota yang berrninat rnenjadi peserta program PPSP
                   yang sudah diteliti pokja sanitasi provinsi kepada Menteri
                   Dalarn Negeri dan Menteri Kesehatan dengan tembusan
                   kepada Menteri PPN / Kepala Bappenas dan Menteri
                   Pekerjaan Urnum.
              5) 	 Surat usulan gubernur sebagaimana dimaksud pada
                   angka 4) diveriflkasi oleh Program Implementation Unit
                   (PIU) Kelembagaan dan Pendanaan untuk menjadi
                   pertirnbangan penetapan peserta program PPSP oleh
                   Menteri Dalam Negeri.
        b.    Kabupaten atau kota
              1. 	 Melakukan kampanye, edukasi dan advokasi kepada
                   SKPD    kabupaten/kota    dan   seluruh   pemangku
                   kepentingan dalam rangka pengenalan program PPSP.
              2. 	Bupati atau walikota menyampaikan surat minat kepada
                  gubernur dengan melampirkan:
-3­



             a . 	 Surat    pernyataan   setuju  dari  DPRD    yang
                   ditandatangani oleh pimpinan DPRD kabupaten/kota
                   bersangku tan .
             b. 	 RKA-SKPD terkait untuk mendanai penyusunan BPS,
                  SSK, dan operasional pokja sanitasi.
2.   Pengembangan kelembagaan, pendanaan dan peraturan.
     Setelah Menteri Dalam Negeri menetapkan peserta program PPSP,
     maka pemerintah daerah membentuk pokja sanitasi dan
     mengalokasikan dana melalui APBD untuk kegiatan program PPSP
     sebagai berikut :
     a.   Provinsi
          1) 	 Menetapkan keputusan gubernur tentang pembentukan
               pokja sanitasi provinsi bagi yang belum membentuk. Bagi
               yang sudah melaksanakan dapat mengembangkan
               keanggotaan sesuai dengan kebutuhan .
          2) 	 Gubernur dapat menetapkan pedoman pembinaan dan
               pengawasan untuk efektifitas pelaksanaan program PPSP
               di kabupaten/kota.
          3) 	 Masa kerja pokja sanitasi berlaku selama pelaksanaan
               program PPSP.
          4) 	 Pokja sanitasi provinsi mengoordinasikan SKPD terkait
               dalam menyusun RKA-SKPD untuk memfasilitasi
               kabupaten/kota dalam menyusun BPS, SSK, dan MPS
               serta mendanai kegiatan fasilitasi kabupaten/kota.
          5) RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada angka 4),
             disesuaikan dengan kebutuhan pada setiap tahapan
             kegiatan program PPSP.
     b.   Kabupaten/kota
          1) 	 Menetapkan   keputusan     bupati/walikota  tentang
               pembentukan pokja sanitasi kabupaten/kota bagi yang
               belum membentuk. Bagi yang sudah melaksanakan
               dapat mengembangkan keanggotaan sesuai dengan
               kebutuhan.
          2) 	 Bupati / walikota dapat menetapkan      pedoman   untuk
               efektifitas pelaksanaan program PPSP.
          3) 	 Masa kerja pokja sanitasi berlaku selama pelaksanaan
               program PPSP.
          4) 	 Pokja sanitasi kabupaten/kota mengoordinasikan SKPD
               terkait dalam menyusun RKA-SKPD untuk pelaksanaan
               kegiatan penyusunan BPS, SSK, MPS, implementasi dan
               operasional pokja sanitasi.
          5) 	 RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada angka 4),
               disesuaikan dengan kebutuhan pada setiap tahapan
               kegiatan program PPSP.
3.   Penyusunan rencana strategis BPS dan SSK
     Dalam rangka penyusunan renstra BPS dan SSK, pokja sanitasi
     provinsi dan pokja sanitasi kabupaten/kota melakukan kegiatan­
     kegiatan sebagai berikut:
-4 ­



a.   Provinsi
     1) 	 Memberikan masukan strategis dalam pengembangan
        kebijakan, perumusan program, dan kegiatan yang
        dibutuhkan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota
        dalam rangka meningkatkan kinerja pembangunan
        sanitasi.
     2) 	 Memfasilitasi penyusunan program dan kegiatan sanitasi
          berskala kota dan lintas kabupaten/kota dalam provinsi
          serta membantu pelaksanaan sistem monitoring dan
          evaluasi sanitasi.
     3) 	 Melakukan pengawalan melalui penilaian kualitas
          dokumen setiap bab dalam BPS dan SSK yang disusun
          pokja sanitasi kabupaten/kota, untuk memastikan dan
          menilai agar sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
          ditetapkan, sehingga dapat menentukan tindakan
          korektif yang perlu dilakukan oleh pokja sanitasi
          kabupaten/kota bila terjadi penyimpangan.
     4) 	 Membina dan mengawal penyusunan BPS dan SSK oleh
          kabupaten dan kota.
b.   Kabupaten atau Kota
     1) 	 Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait dan
        melakukan konsultasi dengan pokja sanitasi provinsi
        dalam rangka penyusunan BPS dan SSK sesuai dengan
        petunjuk teknis program PPSP, serta berpedoman pada
        Peraturan Menteri Dalarn Negeri Nomor 54 Tahun 2010
        tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
        Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
        Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
        Pembangunan Daerah.
     2) 	 Melaporkan perkembangan kemajuan pencapaian hasil
          penyusunan BPS dan SSK kepada pokja provinsi dan
          pokja pusat melalui sistem money berbasis web:
          ppsp.nawasis.info     (National Water and Sanitation
          Infonnation System.).
     3) 	 Melakukan supervisi penyempurnaan BPS dan SSK
          sesuai rekomendasi pokja sanitasi provmsl danl atau
          pusat.
     4) 	 Memastikan bahwa program dan kegiatan prioritas
          sanitasi yang tercantum dalam SSK meliputi kegiatan
          berskala kornunal, berskala kawasan dan berskala kota
          dengan ketentuan:
        a) 	 Kegiatan  berskala kornunal       dijadikan    bahan
             penyusunan RKA SKPD.
        b) 	 Kegiatan berskala komunal yang tidak didanai dari
             APBD kabupaten I kota dan kegiatan berskala kawasan
             serta berskala kota yang diusulkan didanai melalui
             APBD provinsi, APBN, Pinjaman dan Hibah Luar
             Negeri (PHLN), Corporate Social Responsibility (CSR) ,
             masyarakat dan dunia usaha, disus1.ill kedalam draft
             MPS untuk disampaikru1 kepada pokja provinsi dalam
-5­



                rangka verilikasi dan sinkronisasi sebagai bahan
                lokakarya MPS provinsi.
4.   Penyiapan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
     Program kegiatan prioritas sanitasi yang ada di dalam SSK dan
     dituangkan kedalam draft MPS disampaikan kepada pokja
     provinsi melalui kegiatan sebagai berikut:
     a.   Provinsi
          1) 	 Membantu pemerintah provinsi dalam menyelaraskan
               pereneanaan dan penganggaran serta pelaksanaan MPS
               melalui pendekatan bottom-up dan top-down dalam
               proses pereneanaan dan penganggaran baik di pusat,
               provinsi maupun kabupaten/kota.
          2) 	 Melakukan verifikasi program dan kegiatan prioritas
               sanitasi yang terdapat dalam draft MPS yang
               disampaikan oleh kabupaten/kota untuk penyelarasan
               sebagaimana yang dimaksud dalam angka 1) dalam
               rangka sinkronisasi program dan kegiatan prioritas
               sanitasi   diwilayah  provinsi   dan    kabupaten/ kota
               dan/ atau antar kabupaten/ kota dalam provinsi.
          3) 	 Sinkronisasi dimaksud pada angka 2) bertujuan
               menyelaraskan pendanaan terhadap kegiatan yang
               didanai dari APBD kabupaten / kota, APSD provinsi,
               APBN, Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN),
               C01porate Social Responsibility (CSR) , masyarakat dan
               dunia usaha serta memberikan input strategis kepada
               pemerintah kabupaten/kota dalam proses investasi dan
               implementasi program sanitasi.
          4) 	 Melakukan      lokakarya MPS    yang   dihadiri oleh
               kabupaten/kota, provinsi dan kementerian/lembaga
               terkait serta lembaga donor dalam rangka menyepakati
               sumber-sumber pendanaan sebagaimana pada angka 3)
               diatas. Lokakarya MPS tersebut diharapkan akan
               menghasilkan dokumen MPS yang berisikan pemastian
               sumber-sumber pendanaan.
          5) 	 Dalam dokumen MPS sebagaimana dalam angka 4)
               diatas   sekurang-kurangnya    ditandatangani   oleh
               bupati/walikota untuk kabupaten/kota, gubernur untuk
               provinsi   dan    pejabat  yang     berwenang    dari
               kementerian/lembaga terkait atau perwakilan lembaga
               donor.
          6) 	 Dokumen MPS sebagaimana pada angka 5) diatas akan
               dijadikan aeuan bagi pelaksanaan pembangunan fisik
               dan non fisik di wilayah provinsi dan kabupaten/ kota
               danl atau antar kabupaten/kota dalam provinsi.
     b.    Kabupaten atau kota
           1) 	 Menyusun draft MPS kabupaten/kota didasarkan kepada
                SSK yang memuat program, kegiatan, sasaran, pagu
                indikatif dari SKPD / instansi penanggung jawab.
           2) 	 Menyerahkan draft MPS kepada pokja sanitasi provinsi
                untuk dilakukan veriftkasi dan sinkronisasi serta
-6­



             pembahasan dalam     lokakarya MPS      di         provinsi
             sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 4).
          3) 	 Memfasilitasi MPS dari hasil lokakarya untuk menjadi
               bahan rencana pelaksanaanjimplementasi.
5.   Pelaksanaanj implementasi.
     Dalam tahap ini pokja sanitasi provinsi dan kabupaten/kota
     sesuai dengan fungsinya dalam pelaksanaan pembangunan fisik
     dan non fisik sebagai berikut:
     a.   Provinsi
          1) 	 Memberikan saran dan masukan kepada SKPD terkait
               dalam rangka persiapan pelaksanaan pembangunan
               sanitasi  diwilayah  provinsj    dan    kabupatenjkota
               danl atau antar kabupatenjkota dalam provinsi baik
               mencakup pelaksanaan kegiatan sosialisasi rencana
               pembangunan fisik dan non fisik, kesiapan lahan, analisa
               dampak lingkungan, masterplan, Feasibility Study, dan
             Detail Engineering Design
          2) 	 Memberikan saran dan masukan dalam rangka
               sinkronisasi pelaksanaan   pembangunan  sanitasi
               perrnukiman oleh SKPD provinsi, kabupatenj kota,
               maupun kementerianjlembaga terkait.
          3) 	 Memberikan saran dan masukan dalam rangka
               melakukan tindakan-tindakan korektif yang perlu
               diambil oleh SKPD provinsi, kabupaten/kota, maupun
               kementerian/lembaga       terkait    apabila     terjadi
               penyimpangan     dalam    pelaksanaan      pembangunan
               sanitasi permukiman baik fisik dan non fisiko
     b.   Kabupaten atau Kota
          1) 	 Memberikan Sal-an dan masukan kepada SKPD terkait
               dalam rangka persiapan pelaksanaan pembangunan
               sanitasi baik mencakup pelaksanaan kegiatan sosialisasi
               rencana pem bangunan fisik dan non fisik, kesiapan
               lahan,    analisa    dampak     lingkungan,    masterplan,
               Feasibility Study, dan Detail Engineering Design.
          2) 	 Memberikan saran dan masukan dalam rangka
               pelaksanaan    kegiatan     pembangunan sanitasi
               permukiman oleh SKPD terkait.
          3) 	 Memberikan saran dan masukan dalam rangka
               melakukan tindakan-tindakan korektif yang perlu
               diambil oleh SKPD terkait apabila terjadi penyimpangan
               dalam pelaksanaan pembangunan sanitasi permukiman
               baik fisik dan non fisiko
6.   Pemantauan dan evaluasi.
     Dalam tahap ini pokja sanitasi provinsi dan kabupaten / kota
     sesuai dengan fungsinya melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
     a.    Provinsi
           1) 	 Memantau penyusunan rencana dan pelaksanaan
                kegiatan kampanye , edukasi dan advokasi, penyusunan
                BPS, SSK, MPS dan implementasi terkait PPSP di
-7­



       kabupaten/kota,  pengembangan    kelembagaan dan
       peraturan perundang-undangan yang ditetapkan bupati
       atau walikota.
     2) 	 Mengevaluasi capaian hasil pelaksanaan kegiatan
          sebagaimana pada angka 1) di atas dengan kunjungan
          lapangan dan menggunakan instrumen berbasis web:
          ppsp.nawasis.inio sebagai perangkat monitoring dan
          evaluasi.
     3 ) 	Menyiapkan laporan triwulanan untuk disampaikan
          gubernur kepada Menteri Dalam Negeri mengenai
          perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan PPSP.
          Laporan dimaksud termasuk hasil rekapitulasi laporan
          triwulanan perkembangan pelaksanaan program dan
          kegiatan PPSP di kabupaten/ kota yang disampaikan
          bupati/walikota kepada       gubernur. Sebagaimana
          tercantum dalam huruf B angka II Surat Edaran ini.
     4) 	 Hasil pemantauan perkembangan kemajuan pelaksanaan
          program dan kegiatan PPSP dilaporkan setiap waktu
          melalui web: ppsp.nawasis.info sebagai perangkat
          monitoring dan evaluasi.
b.   Kabupaten atau kota
     1) 	 Mengawal program dan kegiatan yang terdapat pada SSK
          dan MPS, agar dirumuskan ke dalam dokumen rencana
          pembangunan daerah.
     2) 	 Memantau penyusunan rencana kegiatan dan anggaran
          PPSP yang disusun oleh SKPD ke dalam rencana kerja
          SKPD sesuai dengan program dan kegiatan yang
          ditetapkan pemerintah kabupaten / kota dalam rangka
          penyusunan RKPD.
     3) 	 Menyiapkan laporan triwulanan untuk disampaikan
          bupati atau walikota kepada gubemur mengenai
          perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan PPSP.
          Sebagaimana tercantum dalam huruf B angka I Surat
          Edaran ini.
     4) 	 Hasil pemantauan perkembangan kemajuan pelaksanaan
          program dan kegiatan PPSP dilaporkan setiap waktu
          melalui web: ppsp.nawasis.info sebagai perangkat
          monitoring dan evaluasi.
-8­



                 lV. BAGAN STRUKTUR ORGANl SASJ, FUNGSI DAN TUGAS POKJA
                     SANITASI PROVINSI , KABUPATEN ATAU KOTA
                       l.    Pokja Sanitasi Provinsi
                             a.        Bagan Struktur Kelompok Kerja Sanitasi Provinsi

                                                                   KETUA 


                                                         Sekretaris Oaerah Provinsi 





                                                                                                        SEKRETARIS

                                                                                                 Asisten Perekonomlan dan
                                                                                                       Pembangunan



                                                                                                        SEKRETARIAT

                                                                                                     An g90ta Sekretariat
                                                                                                     (Anggota Sekretariat
                                                                                               (pejabat/staf dillngkungan selda
                                                                                                        dan SKPO lain)




BIDANG PEREN CANAAN               BIDANG PENOANAAN            BIDANG TEKNIS               BIOANG PENYEHATAN,
                                                                                                                                       J

                                                                                                                             BIDANG MON ITORING
                                                                                            KOMUNIKASI DAN                      DAN EVALUASI
                                                                                             PEMBERDAYAAN

Ketua :                       Kelua:                     Kelua: 
                        Ketua:                             Ketua:
Kepala    SKPD       yang     Kepala     SK PD   yang    Kepala      SKPD       yang 
   Kepala SKPD yang                   Kepala SKPD yang
menangani          bidang     menangani        bidang    menangani bidang teknis 
       membidangl Kesehatan.              membidangi Lingkungan
perencanaan.                  pendanaan.                 (cipta karya atau PU). 
                                           Hidup.

                              Wakil Kelua:
Wakil Kelua:                  Kepala 8agian yang         Wakil Ketua: 
                  Wakil Ketua:                       Wakil Ketua:
Kabid Sarpras atau Fispra     menangani fungsi           Kabid Urusan Teknis Dinas 
     Kabid Penyehatan                   Kabid Pengembangan
Bappeda atau sebutan lain.    keuangan dan asset alau    Cipta Karya. 
                  lingkungan.                        Llngkungan Hidup.
                              sebutan lain.


Anggota :                     Anggota :                  Anggola: 
                      ~                                  Ang gota:
Pejabatlstaf dan Bappeda      Pejabatlslaf dan SKPKD     Pejabatlstaf dan Dinas 
        Pejabatlstaf dari Dinas            PeJabatlstaf dati Dinas
dan dari SKPD lainnya         dan dan SKPD lainnya       Clpta Karya atau sebutan 
      Kesehatan atau sebutan             Lingkungan Hidup atall
yang melaksanakan fu ng si    yang melaksanakan rungsi   lain dan dan SKPD lainnya 
     lain dan dari SKPD ainnya         sebutan lain dan dari SKPD
terkail            dengan     lerkait           dengan   yang melaksanakan fungsi 
      yang melaksanakan fungsi           lainnya                yang
perencanaan       !ayanan     penganggaran, pe laporan   terkait             dengan 
    lerkait dengan penyehatan          melaksa nilkan        fungsi
persampahan, air limbah       dan pertanggungjawaban     pembangunan samna dan 
         lingkungan,     pendidlkan,        tafilait dengan keg iatan
domestik, dan drainase        keuangan dan asel          prasarana persampahan, 
        komun ikasi,           dan         monitoring dan evaluasi
lingkungan.                                              air limbah domestik. dan 
      p mberdayaan                       sanitasi.
                                                         drainase IIngkungan . 
         masyarakat.




        Catatan              Jumlah    keanggotaan     pacta                             setiap    bidang  supaya
                             mempertimbangkan kecakapan,                                 efisiensi, dan efektifitas
                             pelaksanaan tugas dan fungsi
-9­




b.   Susunan Kelompok Kerja Sanitasi Provinsi
     1) 	 Ketua, dijabat oleh sekretaris daerah yang secara formal
          melaksanakan      fungsi   dan   memiliki   kewenangan
          koordinatif terhadap SKPD pengelola sanitasi dan selaku
          Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah.
     2) 	 Sekretaris, dijabat oleh Asisten Perekonomian dan
          Pembangunan atau sebutan lain yang secara formal
          melaksanakan fungsi membantu sekretaris daerah dalam
          mengoordinasikan administrasi pembangunan daerah
          atau tugas dan fungsi lainnya yang ditetapkan sesuai
          dengan      peraturan   perundang-undangan.    Untuk
          mendukung kelancaran tugas dan fungsi sekretaris
          dibantu tenaga sekretariat tim pokja sanitasi yang
          anggotanya berunsurkan pejabatj staf dilingkungan
          sekretariat daerah dan SKPD lain.
     3) 	 Ketua bidang, dijabat oleh kepala SKPD dan wakil ketua
          bidang dijabat oleh pejabat setingkat kepala bidang
          (kabid) pada SKPD         terkait yang  kesehariannya
          melaksanakan tugas dan fungsi ketua bidang.
     4) 	 Anggota pada setiap bidang berasal dari pejabat/ staf dari
          SKPD yang bertanggung jawab melaksanakan tugas dan
          fungsi setiap bidang dan melibatkan pejabat/ staf dari
          SKPD lainnya yang dalam pelaksanaan tugas dan
          fungsinya memiliki hubungan/keterkaitan dengan bidang
          dimaksud.
c.   Fungsi Kelompok Kerja Sanilasi Provinsi
     1) 	 Koordinasi,   yaitu   mengoordinasikan   perencanaan,
          penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi
          program     dan     kegiatan  PPSP     provinsi  dan
          kabupaten / kota.
     2) 	 Advokasi, yaitu meningkatkan kesadaran, kepedulian,
          komitmen,     dan   kemampuan berbagai       pemangku
          kepentingan sanitasi di seluruh wilayah provinsi untuk
          turut serta dalam pembangunan sanitasi.
     3) 	 Advisori, yaitu memberikan input strategis bagi
          pengembangan kebijakan, program, dan kegiatan yang
          dibutuhkan gubernur dan DPRD dan pokja sanitasi
          kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan kinerja
          pembangunan sanitasi.
     4) 	 Fasilitasi, yaitu membantu gubernur dalam perumusan
          kebijakan, pemberian bimbingan, arahan, pendidikan
          dan pelatihan terkait program PPSP baik kepada SKPD
          provinsi maupuG kabupalen/kota agar pelaksanaan
          program dapat mencapai target yang ditetapkan.
     5) 	 Supervisi, yaitu   membantu gubernur melakukan
          kegiatan pengawalan, pemantauan dan evaluasi untuk
          memastikan dan menilai pelaksanaan program serta
          kegiatan PPSP sesuai dengan tujuan, sasaran, jadwal dan
          rencana daya serap anggaran yang telah ditetapkan,
-10 ­



        sehingga apabila terjadi penyimpangan dapat segera
        melakukan tindakan korektif.
     6) 	 Sinkronisasi,  yaitu   membantu    gubernur    dalam
          menyelaraskan perencanaan dan penganggaran serta
          pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi program dan
          kegiatan PPSP antar dan antara kabupatenjkota dengan
          provinsi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
          ditetapkan pemerintah.
d.   Tugas Kelompok Kerja Sanitasi Provinsi :
     1) 	 Ketua:
        a) 	 Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan
             fungsi dan tugas pokja sanitasi provinsi.
        b) 	 Mengendalikan pelaksanaan fungsi dan tugas pokja
             sanitasi provinsi agar sesuai dengan rencana yang
             ditetapkan.
        c) 	 Mengendalikan pelaksanaan fungsi dan Lugas pokja
             sanitasi provinsi dalam melakukan pembinaan dan
             pengawasan pokja sanitasi kabupatenjkota.
        d) 	 Memberikan arahan terkait dengan pelaksanaan
             kebijakan program PPSP kepada setiap anggota pokja
             sanitasi  provinsi  agar   setiap   bidang    dapat
             melaksanakan fungsi dan tugas secara optimal.
        e) 	 Memastikan optimalisasi dukungan seluruh sumber
             daya untuk kelancaran fungsi dan tugas pokja
             sanitasi provinsi.
        :f) 	 Melaksanakan tugas lain terkait dengan pelaksanaan
              program PPSP yang ditugaskan oleh gubernur.
        g) 	 Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada
             gubernur.
     2) 	 Sekretaris:
        a) 	 Mengoordinasikan pelaksanaan fungsi dan tugas
             setiap    bidang   terkait   dengan     perencanaan,
             penganggaran,    pelaksanaan,    pengendalian     dan
             evaluasi program dan kegiatan pokja sanitasi provinsi.
        b) 	 Memfasilitasi dan harmonisasi pelaksanaan fungsi
             dan tugas serta membina hubungan kerja antar
             bidang pokja sanitasi provinsi.
        c) 	 Menyiapkan bahan rnasukan perurnusan kebijakan
             penguatan   kelembagaan     pokja     sanitasi   dan
             kelembagaan pengelola sanitasi provinsi dan fasilitasi
             kabupatenjkota.
        dl 	Menyiapkan laporan program PPSP berdasarkan
            laporan pelaksanaan fungsi dan tugas yang dihimpun
            dari setiap bidang pokja sanitasi provinsi dan laporan
            kabupatenjkota.
        e) 	 Merumuskan kebijakan penguatan kelernbagaan
             pokja sanitasi sanitasi Provinsi, serta fasilitasi
             kabupatenjkota dalam pelaksanaan program PPSP
             dan sejenisnya.
-11­



  i) 	 Fasilitasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi PPSP
      oleh pokja sanitasi provinsi ke kabupaten dan kota
      serta konsultasi ke pusat.
  g) 	 Menyiapkan pembentukan Kelompok Kerja (Pokja)
       Sanitasi Provinsi dan fasilitasi pembentukan Pokja
       sanitasi Kabupaten/Kota.
  h ) 	Fasilitasi penyusunan roadmap Sanitasi Provinsi, dan
       mengelola database Roadmap Sanitasi Provinsi.
  i) 	 Fasilitasi tim pokja sanitasi provinsi menghadiri
       pertemuan tahunan Kabupaten/Kota peserta PPSP
       dan penguatan kapasitas kelembagaan PPSP.
  j) 	 Fasilitasi tim pokja sanitasi provinsi dalam melakukan
       supervJSl     penguatan    kapasitas    pokja  sanitasi
       kabupaten/kota dalam penyusunan BPS dan SSK.
   k ) 	Melaksanakan tugas lain terkait dengan pelaksanaan
        program PPSP yang ditugaskan oleh ketua pokja
        sanitasi provinsi.
  1) 	 Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas terhadap
       ketua pokja sanitasi provinsi.
3) 	 Bidang Perencanaan:
   a) 	 Mengoordinasikan penyusunan roadmap Sanitasi
        Provinsi, dan mengelola database Roadmap Sanitasi
        Provinsi.
   b) 	 Mengoordinasikan perencanaan program dan kegiatan
        PPSP j angka panjang, jangka menengah dan tahunan
        serta fasilitasi kabupaten/ kota.
   c) 	 Menyiapkan bahan pelatihan aspek perencanaan BPS,
        SSK dan MPS .
   d) 	 Melakukan supervlsl agar perumusan kebijakan
        penyusunan BPS dan SSK sesuai dengan dokumen
        perencanaan pembangunan daerah kabupaten / kota.
   e) 	 Mengoordinasikan      review     BPS       dan    SSK
        kabupaten/kota untuk penjaminan mutu yang
        dilakukan oleh tim panel yang terdiri dari unsur SKPD
        terkait.
   f) 	 Memveriftkasi     dan   mensinkronisasikan  usulan
        program dan kegiatan prioritas sanitasi dalam draft
        MPS yang diajukan daTi kabupaten/ kota guna
        dilakukan penyusunan dokumen MPS (kerangka
        investasi, serta manajemen, dan operasi) .
   g) 	 Mengoordinasikan     pembahasan     draft  MPS
        kabupaten/kota melalui lokakarya MPS di provinsi
        serta mensinkronisasikan rencana program dan
        kegiatan prioritas sanitasi berdasarkan sumber
        pendanaan APBN dan APBD provinsi atau sumber
        pendanaan lainnya yang sah .
   h) 	 Menyiapkan bahan untuk pokja sanitasi dalam
        memberikan saran dan masukan kepada SKPD terkait
        dalam rangka persiapan pelaksanaan pembangunan
-12­



     samtasi diwilayah provinsi dan kabupaten/kota
     dan/atau antar kabupaten/kota dalam provinsi baik
     mencakup pelaksanaan kegiatan sosialisasi rencana
     pembangunan fisik dan non fisik o kesiapan lahan,
     analisa dampak lingkungan, masterplan, Feasibility
     Study, dan Detail Engineering Design
  i) 	 Menyiapkan bahan untuk pokja sanitasi dalam
       memberikan saran dan masukan dalam rangka
       sinkronisasi pelaksanaan pembangunan sanitasi
       permukiman oleh SKPD provinsi, kabupa ten/ kota,
       maupun kementerian/lembaga terkait.
  j) 	 Menyiapkan bahan untuk pokja sanitasi dalam
       memberikan saran dan masukan dalam rangka
       melakukan tindakan-tindakan korektif yang periu
       diambil oleh SKPD provinsi, kabupaten/kota, maupun
       kementerian/lembaga      terkait    apabila   terjadi
       penyimpangan dalam pelaksanaan pembangunan
       sanitasi permukiman baik fisik dan non fisik.
  k) 	 Menyiapkan bahan laporan kerja terkait bidang tugas
       secara berkala kepada ketua pokja sanitasi provinsi.
  1) 	 Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang
       perencanaan yang ditugaskan oleh ketua pokja
       sanitasi provinsi.
  m) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada
     ketua pokja sanitasi provinsi.
4) 	 Bidang Pendanaan:
   a) 	 Mengoordinasikan penyusunan rencana kerja dan
        anggaran satuan kerja perangkat daerah (RKA-SKPD)
        untuk mendukung pendanaan program PPSP provinsi
        dan fasilitasi kabupaten/kota.
  b) 	 Mengoordinasikan rencana pendanaan program dan
       kegiatan PPSP provinsi, kabupaten/kota dan pusat
       yang akan didanai melalui APBN dan APBD provinsi
       atau sumber pendanaan lainnya yang sab dalam
       lokakarya MPS.
   c) 	 Menyiapkan bahan pelatihan aspek pendanaan untuk
        BPS, SSK dan MPS .
   d) 	 Mengoordinasikan           penYIapan        laporan
        pertanggungjawaban keuangan dan aset PPSP
        provinsi serta fasilitasi pengelolaan keuangan dan
        manajemen aset PPSP kabupaten/kota
   e) 	 Memberikan saran dan pertimbangan terkait dengan
        penyusunan rencana pendanaan, penatausahaan dan
        pelaporan keuangan dan aset program PPSP provinsi
        dan fasilitasi kabupaten/kota.
   1) 	 Memberikan saran dan pertimbangan terkait dengan
        rencana pendanaan provinsi untuk mendukung
        pelaksanaan    program   dan    kegiatan    PPSP
        kabupaten/kota.
-13­



   g) 	 Mendukung kelancaran penyediaan anggaran untuk
        pelaksanaan program dan kegiatan PPSP.
   h) 	 Menyampaikan     laporan     setiap   triwulan atas
        pelaksanaan fungsi dan tugas bidang pendanaan
        kepada ketua pokja sanitasi provinsi.
   i) 	 Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang
        pendanaan yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi
        prOVInSl.
   j) 	 Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada
      ketua poIqa sanitasi provinsi.
5) 	 Bidang Teknis :
   a) 	 Membantu teknis penyusunan Roadmap Sanitasi
        Provinsi untuk optimalisasi pengelolaan program
        PPSP.
   b) 	 Memberikan pertimbangan teknis dalam perencanaan
        program PPSP.
   c) 	 Menyiapkan bahan pelatihan aspek teknis untuk BPS,
        SSK dan MPS.
   d) 	 Menyiapkan bahan laporan kerja terkait bidang tugas
      secara berkala kepada ketua pokja sanitasi sanitasi
      provinsi .
   e) 	 Melakukan penjaminan kualitas BPS, SSK dan MPS.
   f) 	 Memberikan saran dan pertimbangan teknis terkait
        dengan rencana pelaksanaan program dan kegiatan
        PPSP kabupaten/kota.
   g) 	 Menyampaikan      laporan      setiap triwulan atas
        pelaksanaan fungsi dan tugas bidang teknis kepada
        ketua pokja sanitasi provinsi.
   h) 	 Me1aksanakan tugas lain terkait dengan bidang teknis
        yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi provinsi.
   i) 	 Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada
        ketua pokja sanitasi provinsi.
6) 	 BidangKomunikasi,        Kesehatan   dan   Pemberdayaan
   Masyarakat:
   a) 	 Pendistribusian informasi program PPSP di wilayah
        prOVInSl
   b) 	 Advokasi bupati/walikotajDPRD       atau   pengambil
        keputusan lain di kabupaten/kota
   c) 	 Menyiapkan bahan pelatihan aspek komunikasi,
        kesehatan dan pembardayaan masyarakat untuk
        EHRA, BPS, SSK dan MPS.
   d) 	 Penjaringan minat dan komitmen kabupaten/kota
        untuk pelaksanaan Program PPSP.
   e) 	 Menyampaikan       laporan setiap triwulan atas
        pelaksanaan fungsi dan tugas kepada ketua pokja
        sanitasi provinsi.
-14 ­



        f) 	 Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang tugas
           yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi provinsi.
        g) 	 Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada
             ketua pokja sanitasi provinsi.
     7) 	 Bidang Pemantauan dan Evaluasi:
        a) 	 Pemantauan pelaksanaan program sanitasi regional.
        b) 	 Pelaksanaan pemantauan dan eValuasi program PPSP
             di provinsi.
        c) 	 Menyiapkan bahan pelatihan aspek pemantauan dan
             evaluasi untuk BPS, SSK dan MPS .
        d) 	 Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program PPSP
             di kabupaten/kota.
        e) 	 Menyiapkan bahan pelatihan monitoring dan evaluasi
             Program PPSP.
        f) 	 Memberikan saran dan pertimbangan terkait dengan
           hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
           dan kegiatan PPSP kabupaten/kota.
        g) 	 Menyampaikan     laporan    setiap   triwulan      atas
             pelaksanaan fungsi dan tugas bidang pemantauan
             dan evaluasi kepada ketua pokja sanitasi provinsi.
        h) 	 Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang
             pemantauan dan evaluasi yang ditugaskan oleh ketua
             pokja sanitasi provinsi.
        i) 	 Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada
             ketua pokja sanitasi provinsi.
     8) 	 Sekretariat Pokja Sanitasi:
        a) 	 Menyiapkan      laporan    kerja   perkembangan
             pelaksanaan Program PPSP kepada Gubenur.
        b) 	 Menyiapkan pelaksanaan rapat-rapat, lokakarya, dan
             pelatihan-pelatihan.
        c) 	 Melakukan pengolahan dan menganalisa data
             kemajuan pelaksanaan PPSP kabupaten/kota melalui
             web ppsp.nawasis.info.
        d) 	 Menghimpun bahan laporan kerja terkait bidang tugas
             pokja sanitasi dan laporan sekretariat pokja sanitasi
             sanitasi serta menyusun laporan program PPSP untuk
             dilaporkan secara berkala kepada ketua pokja sanitasi
             sanitasi provinsi.
e.   Kantor Sekretariat Operasional Pokja Sanitasi Provinsi
     Untuk mendukung kelancaran tugas dan [ungsi pokja
     sanitasi provinsi supaya disediakan kantor sekretariat pokja
     sanitasi dengan dilengkapi sarana kerja yang memadai,
     antara lain sebagai beriku t :
     1. 	 ruang kerja pokja beserta perlengkapannya.
     2. 	ruang rapat pokja beserta perlengkapannya.
- 15­



                                       3. komputer, printer, dan fasilitas internet.
                                       4. alat lulis kantor (ATK) .


                      2.     Polqa Sanitasi Kabupaten atau Kota
                             a. 	      Bagan Struktur Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten atau
                                       Kota

                                                                     KETUA 


                                                               Sekretaris Daerah 

                                                              Kabupalen atau Kola 




                                                                                                              +

                                                                                                       SEKRETARIS~ 


                                                                                                 Asislen Perekonomian dan 

                                                                                                       Pembangunan 



                                                                                                              I
                                                                                                        SEKRETARIAT

                                                                                                     Anggota Sekretariat
                                                                                               (pejabatlstaf dllingkungan selda
                                                                                                        dan SKPD lain)




            !
BIOANG PERENCANAAN             BIDANG PENDANAAN 
               BIOANG TEKNIS 
           BIDANG PENYEHATAN,               BIDANG MONITORING
                                                                                            KOMUNIKASI DAN                    DAN EVAlUASI
                                                                                             PEMBERDAYAAN

Ketua:                        Ketua: 
                      Ketua:                       Ketua:                          Ketua:
Kepala    SKPD       yang     Kepala    SKPD       yang 
   Kepala SKPD yang             Kepala SKPD yang                Kepala SKPD ya ng
menangani          bidang     menangani          bidang 
   menangani bidang teknis      membidangi Kesehalan.           membidnngi Lingkungan
perencanaan.                  pendanaan. 
                  (cipta karya atau PU).                                       HldulJ ·

                              Wakil Ketua: 
                                                                             Wal<I'1Ketu3
                              Kepa la    8agian  yang 
     WakilKetua:                  WakilKetua:                     Kabid       Pengembangan
Wakil Ketua:                  menangani         fung si 
   Kabid Urusan Teknis Dinas    Kabid         Penyel1atan       Lingkungan Hidup
Kabid Sarpras ata u Fispra    keuangan dan asset atau 
     Cipta Karya                  Lingkungan
6appeda atau sebutan lain.    sebutan lain. 



Anggola :                     Anggota : 
                   8!JggQ11L                    Anggota :                       Anggota :
PejabaUstaf dari 8appeda      PejabaUstaf dari SKPKD 
      PejabaU slaJ dan Dinas       PejabaV~taf   dan Dinas         PejabaUstaf dan Dinas
dan dari SKPD lainnya         dan dari SKPD lainnya 
       Cipta Karya atau sebutan     Kesehatan atau sebutan          Lingkungan Hidup atau
yang melaksanakan [ungs i     yang melaksanakan fungsl 
    fain dan dari SKPD lainnya   lain dan dan SKPD lainnya       sebutan lain dan dari SKPD
terkait            dengan     terkait dengan 
              yang melaksanakan fungsi     yang melaksanakan [ungsi        Ialnnya                 yang
perencanaan       layanan     penganggaran, pelaporan 
     terkait            dengan    lerkalt dengan penyehatan       melc:ksanakan         fung si
persampahan. air limbah       dan pertangg ungjawaban 
     pembangunan sarana dan       lingkungan.    pendidikan,      lerkait dengan kegiatan
domestik, dan drainase        keuang an dan aset 
          prasarana persampahan,       komunikasl,           dan       monitoring dan evaluasi
lingkungan .                                                air limbah domestik, dan     pemberdayaan                    sanitasi.
                                                            drainase lingkungan.         masyarakal




        Catatan              Jumlah    keanggotaan     pada                              setiap    bidang  supaya
                             mempertimbangkan kecal{apan,                                efisiensi, dan efektifit as
                             pelaksanaan tugas dan fungsi.
-16­




b.   Susunan Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten atau Kota
     1) 	 Ketua, dijabat oleh sekretaris daerah yang secara formal
          melaksanakan      fungsi   dan   memiliki   kewenangan
          koordinatif terhadap SKPD pengelola sanitasi dan selaku
          Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah.
     2) 	 Sekretaris, dijabat oleh Asisten Perekonomian dan
          Pembangunan atau sebutan lain yang secara formal
          melaksanakan fungsi membantu sekretaris daerah dalam
          mengoordinasikan administrasi pembangunan daerah
          atau tugas dan fungsi lainnya yang ditetapkan sesuai
          dengan      peraturan   perundang-undangan.    Untuk
          mendukung kelancaran tugas dan fungsi sekretaris
          dibantu tenaga sekretariat tim pokja sanitasi yang
          anggotanya berunsurkan pejabat/ star dilingkungan
          sekretariat daerah dan SKPD lain.
     3) 	 Ketua bidang, dijabat oleh kepala SKPD, dan wakil ketua
          bidang dijabat oleh pejabat setingkat kepala bidang
          (kabid)  pada SKPD        terkait yang kesehariannya
          melaksanakan tugas dan fungsi ketua bidang.
     4) 	 Anggota pada setiap bidang berasal dari pejabat / staI dad
          SKPD yang bertanggung jawab melaksanakan tugas dan
          fungsi setiap bidang dan melibatkan pejabat/ staf dari
          SKPD lainnya yang dalam pelaksanaan tugas dan
          fungsinya memiliki hubungan/keterkaitan dengan bidang
          dimaksud.
c.   Fungsi Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten atau Kota :
     1) 	 Koordinasi, yaitu peran untuk mengkoordinasikan
          pelaksanaan PPSP di wilayah kabupaten/kota.
     2) 	 Advokasi, yaitu peran untuk meningkaLkan kesadaran,
          kepedulian, komitmen, dan kemampuan berbagai
          pemangku kepentingan utama sanitasi di tingkat
          kabupaten/kota untuk turut-serta dalam pembangunan
          sanitasi.
     3) 	 Advisori, yaitu memberikan input strategis bagi
          pengembangan kebijakan, program, dan kegiatan yang
          dibutuhkan oleh pemerintah provinsi dan pokja sanitasi
          sanitasi kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan
          kinerja pembangunan sanitasi.
d.   Tugas Kelompok Kerja Sanitasi KabupaLen atau Kota :
     1) 	 Ketua:
        a) 	 Mengendalikan dan bertanggung jawab dalam
             pelaksanaan peran, fungsi, dan tugas pokja sanitasi
             kabupatenj kota.
        b) 	 Mengendalikan pengelolaan kerja pokja sanitasi
             kabupaten / kota agar tetap sesuai dengan ffil 1
             kabupaten / ko tao
        c) 	 Memberikan arahan kebijakan terkait pelaksanaan
             fungsi pokja sanitasi kabupaten/kota.
-17­



   d) Memastikan optimalisasi dukungan seluruh sumber
      daya bagi pokja sanitasi kabupaten/kota.
2)1 Sekretaris:
   a) Mengoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan
      teknis program kerja pokja sanitasi kabupaten/kota.
   b) 	 Merumuskan kebijakan penguatan kelembagaan
        pokja sanitasi sanitasi kabupaten/kota dalam
        pelaksanaan program PPSP dan sejenisnya.
   c) 	 Memberikan   masukan      strategis  terkait aspek
        kelembagaan   dalam      penyusunan      SSK     dan
        penyempurnaan terkait aspek kelembagaan dalam
        BPS dan SSK dari hasil review pokja sanitasi sanitasi
        provinsi .
   d) 	 Memfasilitasi koordinasi dan sinkronisasi kerja antar
        bidang.
   e) 	 Menghimpun laporan bidang-bidang        kerja   pokja
        sanitasi kabupaten/ kota.
   £) 	 Fasilitasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi PPSP
        oleh pokja sanitasi kabupaten/ kota serta konsultasi
        ke provinsi dan pusat.
   g) 	 Menyiapkan pembentukan Kelompok Kerja (Pokja)
        Sanitasi kabupaten/ kota.
   h ) 	Menyiapkan bahan masukan kepada pokja sanitasi
        provinsi dalam penyusunan roadmap Sanitasi
        Provinsi.
   i) 	 Fasilitasi tim  pokja  sanitasi kabupaten / kota
        menghadiri pertemuan tahunan Kabupaten/Kota
        peserta program   PPSP dan penguatan kapa itas
        kelembagaan PPSP.
   j) 	 Fasilitasi tim pokja sanitasi kabupatenjkota dalam
        melakukan penyusunan BPS dan SSK.
   k) 	 Melaksanakan tugas lain terkait dengan pelaksanaan
        program PPSP yang ditugaskan oleh ketua pokja
        sanitasi kabupaten/kota.
   I) 	 Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas terhadap
        ketua pokja sanitasi kabupaten/kota.
3) 	 Bidang Perencanaan :
   a) 	 Mengoordinasikan pelaksanaan     penyusunan     BPS,
        SSK, dan draft MPS.
   b) 	 Memastikan bahwa BPS dan SSK menjadi bahan
        masukan dalam penyusunan rencana pembangunan
       jangka menengah program PPSP yang dirumuskan
        kedalam dokumen RPJMD.
   c) 	 Memastikan kesesuaian prioritas program dan
        kegiatan PPSP yang dituangkan dalam SSK telah
        selaras dengan RPJMD.
   d) 	 Menyusun program dan kegiatan prioritas PPSP
        bersama-sama dengan bidang lain uDtuk bahan
-18­



      masukan    penyusunan  RKPD   sebagai  bahan
      penyusunan RKA-SKPD dalam rangka penganggaran
      dalam APBD.
   e) 	 Menyiapkan draft MPS yang berisikan program,
        kegiatan prioritas sanitasi yang berskala komunal,
        kawasan dan kota untuk disampaikan kepada pokj a
        sanitasi provinsi.
   1) 	 Membuat laporan kerja terkait bidang tugas secara
        berkala kepada ketua pokja sanitasi kabupatenjkota.
   g) 	 Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang
        perencanaan yang ditugaskan oleh ketua pokja
        sanitasi kabupatenj kota.
   h) 	 Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada
        ketua pokja sanitasi kabupatenjkota.
4) 	 Bidang Pendanaan:
   a) 	 Mempersiapkan bahan masukan           dalam    rangka
        penyusunan BPS, SSK, dan MPS.
   b) 	 Memberikan masukan terhadap kebijakan dan
        peraturan   daerah      dalam    upaya  optimalisasi
        pengelolaan sanitasi,     terutama terkait dengan
        pendanaan sanitasi ill kabupatenjkota.
   c) 	 Memberikan    masukan      strategis   terkait aspek
        pendanaan     dalam      penyusunan        SSK     dan
        penyempurnaan terkait aspek pendanaan dalam BPS
        dan SSK dari hasil review pokja sanitasi provinsi.
   d) 	 Menyiapkan bahan masukan bidang pendanaan
        kepada        pokja         sanitasi   dalam
        pelaksanaanjimplementasi program PPSP.
   e) 	 Meneliti   RKA-SKPD       kabupaten j kota untuk
        memastikan pendanaan pada setiap tahapan program
        PPSP dialokasikan kedalam APBD.
   1) 	 Membuat laporan kerja terkait bidang pendanaan
        secara berkala kepada    ketua pokja sanitasi
        kabupaten/kota.
   g) 	 Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang
        pendanaan yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi
        kabupaten j kota.
   h) 	Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada
      ketua pokja sanitasi kabupatenjkota.
5) 	 Bidang Teknis :
   a) 	 Menyampaikan bahan masukan aspek teknis dalam
        rangka penyusunan BPS, SSK, dan draft MPS.
   b) 	 Memberikan masukan strategis terkait aspek teknis
        penyusunan SSK dan penyempurnaan terkait aspek
        teknis BPS dan SSK dari hasil review pokja sanitasi
        provinsi.
   c) 	 Menyiapkan bahan masukan bidang teknis kepada
        pokja sanitasi dalam pelaksanaan pembangunan fisik
-19­



     dan non fisik program PPSP agar sesuai dengan
     rencana yang ditetapkan.
  d) 	 Membuat laporan kerja terkait bidang tugas secara
       berkala kepada ketua pokja sanitasi kabupaten / kota.
  e) 	 Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang teknis
       yang   ditugaskan   oleh    ketua   pokja   sanitasi
       kabupaten / kota.
  1) 	 Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada
       ketua pokja sanitasi kabupaten / kota.
6) 	 Bidang Kesehatan,    Komunikasi     dan   Pemberdayaan
     Masyarakat :
  a) 	 Mempersiapkan bahan rnasukan dalam            rangka
       penyusunan BPS SSK, dan draft MPS.
   b) 	 Menyiapkan bahan sosialisasi, advokasi dalam rangka
        pelaksanaan program PPSP.
  c) 	 Menyiapkan bahan untuk peningkatan kesadaran
       masyarakat untuk terlibat secara aktif untuk menjadi
       pelaku individu dan masyarakat yang menjaga dan
       mengembangkan sanitasi sehat di kabupaten/ k ota.
  d) 	 Menyiapkan bahan rnasukan untuk penyusunan BPS,
       serta memberikan input strategis aspek PMJK dan
       komunikasi terhadap penyusunan SSK.
   e) 	 Membuat bahan laporan kerja terkai t bidang tugas
        secara  berkala kepada ketua pokja sanitasi
        kabupaten / kota.
  1) 	 Melaksanakan tugas lain terkai t dengan bidang
       komunikasi,     kesehatan    dan     pemberdayaan
       masyarakat yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi
       kabupalen/kota.
   g) 	 Bertanggung jawab atas pelaksanaan tuga s kepada
        ketua pokja sanitasi kabupaten/ kota.
7) 	 Bidang Peman tauan dan Evaluasi :
   a) 	 Menyiapkan   bahan    masukan      dalam     rangka
        penyusunan BPS, SSK, dan draft MPS .
   b) 	 Menyiapkan bahan untuk kegiatan pemantauan dan
        evaluasi terhadap kemajuan pelaksanaan Program
        PPSP pada setiap SKPD terkait.
   c) 	 Menyusun rekomendasi tindak lanjut hasil temuan
        pelaksanaan program PPSP di kabupaten / kota untuk
        dilakukan perbaikan oleh SKPD terkait.
   d) 	 Membuat laporan kerja bidang secara berkala kepada
        ketua pokja sanitasi sanitasi kabupaten/kota.
   e) 	 Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang tugas
        yang  ditugaskan    oleh   ketua    pokja   s nitasi
        kabupaten/ kota.
   f) 	 Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada
        ketua pokja sanitasi kabupaten/kota.
8) 	 Sekretariat Pokja Sanitasi, mempunyai tugas:
-20­



                  a) 	 Menyiapkan peJaksanaan rapat-rapat internal pokja
                       sanitasi, lokakarya, dan pelatihan-pelatihan.
                  b) 	 Melakukan pengolahan dan menganalisa data
                       kemajuan pelaksanaan PPSP kabupaten/ kota melalui
                       web ppsp. nawasis .info.
                  c) 	 Menghimpun bahan laporan keIja terkait bidang tugas
                       pokja sanitasi dan laporan sekretariat pokja sanitasi
                       sanitasi serta menyusun laporan program PPSP untuk
                       dilaporkan secara berkala kepada ketua pokja sanitasi
                       sanitasi kabupaten/kota.
                  d) 	 Menyiapkan     laporan    keIja    perkembangan
                       pelaksanaan Program PPSP kepada Bupati / Walikota.
      e. 	     Kantor Sekretariat Operasional Pokja Sanitasi Kabupaten
               atau kota
               Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi pokja
               sanitasi   kabupaten/kota     supaya     disediakan kantor
               sekretariat pokja sanitasi dengan dilengkapi sarana kerja
               yang memadai, antara lain .:>ebagai berikut :
               1. 	 ruang kerja pokja beserta perlengkapannya.
               2. 	 ruang rapat pokja beserta perlengkapannya.
               3. 	komputer, printer, dan fasilitas internet.
               4 . 	alat tulis kantor (ATK)


V. 	 KEGIATAN SKPD PENGELOLA PROGRAM PPSP DI DAERAH
  1. 	 Provinsi
      a . 	 Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat
            Daerah selaku ketua pokja sanitasi mempunyai kegiatan
            sebagai berikut:
             1) 	 Menyelenggarakan rapat pokja sanitasi, rapat kerja pokja
                  sanitasi provinsi dengan pokja sanitasi kabupaten/ kota
                  atau rapat kerja dengan melibatkan para pemangku
                  kepentingan lainnya (pemerintah pusat, pemerintah
                  provinsi, lembaga perwakilan rakyat daerah, lembaga
                  pendidikan tinggi, organisasi kemasyarakatan dan dunia
                  usaha).
             2) 	 Melaksanakan rapat penjaringan minat dan komitmen
                  kabupaten/kota untuk pelaksanaan Program PPSP.
             3) 	 Menyediakan sarana dan prasarana kerja serta pendanaan
                  operasional tim pokja sanitasi provinsi serta memantau
                  penyediaan sarana dan prasarana kerja pokja sanitasi
                  kabupaten / kota.
             4) 	 Menyelenggarakan 1"3 pat koordinasi untuk penjaminan
                  mutu BPS dan SSK yang disusun kabupaten / kota.
             5) 	 Menyelenggarakan lokakarya MPS antara pokja sanitasi
                  provinsi dengan pokja sanitasi kabupaten/ kota untuk
                  sinergi pencapaian sasaran program dan kegialan serta
                  pendanaan yang bersumber dari APBD APBN atau sUlnber
-21 ­



     lainnya yang sah dengan melibatkan para pemangku
     kepentingan lainnya.
  6) 	 Menyelenggarakan roadshow dan sosialisasi kebijakan dan
       program PPSP kepada para pemangku kepentingan.
  7) 	 Koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan fungsi
       dan tugas sekretariat pokja sanitasi kabupaten/kota serta
       konsultasi ke pusat.
  8) 	 Menghadiri pertemuan tahunan PPSP (City Sanitation
       Summit) dan penguatan kapasitas kelembagaan PPSP.
  9) 	 Menyelenggarakan pelatihan    dalam rangka penguatan
       kapasitas  personil  pokja     sanitasi provinsi dan
       kabupatenJkota.
  10) 	Melakukan sosialisasi Surat Edaran Menteri Dalam Negeri
       tentang Pedoman Pengelolaan Program PPSP di Daerah
       kepada seluruh SKPD.
  11) 	Melaksanakan lokakarya dan/ atau pertemuan untuk
       membahas hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan
       program PPSP di wilayah provinsi.
  12) 	Menyelenggarakan sosialisasi program PP P kepada
       Bupati/Walikota dan DPRD provinsi dan kabupaten/kota
       atau pemangku kepentingan lainnya.
  13) Mengoordinasikan     penyiapan   laporan    triwulanan
      pelaksanaan program PPSP provinsi dan menghimpun
      laporan triwulanan program PPSP kabupaten/kota untuk
      disampaikan gubernur kepada Menteri Dalam Negeri.
b. 	 Untuk mendukung  pelaksanaan tugas dan fungsi Badan
  Perencanaan   Pembangunan Daerah selaku ketua bidang
  perencanaan   pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai
  berikut:
  1) 	 Menyusun roadmap sanitasi provinsi, dan mengelola
       database    roadmap sanitasi provinsi dalam upaya
       optimalisasi pengelolaan sanitasi di wilayahnya.
  2) 	 Memfasilitasi penyusunan BPS, SSK, dan draft MPS
       kabupaten/kota serta melakukan evaluasi renCana prograrn
       dan kegiatan PPSP, dan menyelaraskan program dan
       kegiatan yang lerdapat dalam SSK dengan RPJMD
       kabupaten / kota.
  3) 	 Melakukan review bersama tim panel untuk penjaminan
       mutu BPS dan SSK dalam rangka penyiapan draft MPS oleh
       pokja sanitasi kabupaten/ kota.
  4) 	 Mempersiapkan dukungan pokja sanitasi provinsi guna
       melaksanakan veriflkasi usulan program dan kegiatan
       prioritas sanitasi yang tertuang dalam draft MPS untuk
       dilakukan lokakarya MPS di provinsi.
  5) 	 Melakukan review terhadap pelaksanaan pembangunan
       sanitasi diwilayah provinsi dan kabupaten/kota dan/ atau
       antar kabupaten/kota dalam provinsi yang dilaksanakan
       oleh SKPD provinsi dan kabupaten/kota baik mencakup
       pelaksanaan kegiatan sosialisasi rencana pembangunan
       fisik dan non fisik, kesiapan lahan, analisa dampak
-22­



     lingkungan, masterplan,     Feasibility   Study,   dan   Detail
     Engineering Design.
  6) 	 Melakukan   pemantauan    dan   evaluasi  pelaksanaan
       pembangunan sanitasi permukiman oleh SKPD provinsi,
       kabupatenjkota, maupun kementerianjlembaga terkait.
c. 	 Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan
     Pengelola Keuangan Daerah dan Aset atau dengan sebutan lain
     selaku ketua bidang pendanaan pokja sanitasi mempunyai
     kegiatan sebagai berikut:
   1) Asistensi penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan
      kerja perangkat daerah (RKA-SKPD) untuk mendukung
      pendanaan program PPSP provinsi.
  2) Pembinaan kabupaten/kota dalam penyusunan rencana
     kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah (RKA­
     SKPD) untuk mendukung pendanaan program PPSP
     kabupaten/kota.
  3) Pembinaan   kabupatenjkota     dalam    penatausahaan,
     pelaporan  dan    pertanggungjawaban   keuangan    dan
     manajemen aset program PPSP kabupatenjkota.
  4) 	 Koordinasi, konsllitasi dalam rangka sinergi pendanaan
       program dan kegiatan yang bersumber dari APBN atau
       sumber lainnya yang sah.
d. 	 Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Cipta
     Karya atau dengan sebutan lain selaku ketua bidang teknis
     pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut:
   1) 	 Mengoordinasikan penyelarasan aspek teknis program dan
        kegiatan PPSP dalam rangka penyusunan BPS, SSK dan
        MPS oleh kabupatenjkota.
   2) 	 Melaksanakan penyusunan Masterplan, Feasibility Study,
        dan Detail Engineering Design untuk pembangunan sanitasi
        lintas kabupaten/kota oleh provinsi sesuai dengan dokumen
        rencana pembangunan daerah provinsi.
  3) 	 Mengoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
       untuk penyusunan dan penjaminan mutu BPS, SSK, dan
       MPS .
  4) 	 Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana sanitasi
       lintas kabupatenjkota sesuai dengan kewenangan provinsi
       berdasarkan Masterplan, Feasibility Study, dan Detail
       Engineering Design yang ditetapkan kepala daerah.
e . 	 Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
      Kesehatan atau dengan sebutan lain selaku ketua bidang
      Komunikasi, Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat pokja
      sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut:
   1) 	 Mengoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
        Enviromental Health Risk Assesment (EHRA) dan fasilitasi
        kabupatenjkota.
   2) 	 Menyiapkan bahan dan melaksanakan kampanye, edukasi,
        dan advokasi dalam rangka penjaringan min at dan
        komitmen ka bupatenj kota untuk melaksan2-kan Program
      PPSP
-23 ­



f. 	 Untuk  mendukung pelaksanaan tugas dan fW1gsi Badan
   Informasi dan Komunikasi atau dengan sebutan lain selaku
   anggota bidang Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan
   Masyarakat pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai
   berikut:
   1) Mengoordinasikan   penyebarluasan informasi ten tang
      kebijakan provinsi dalam pelaksanaan program PPSP
      kepada pemerintah kabupaten/kota.
   2) 	 Menyiapkan data dan bahan informasi terkait dengan
        kebijakan provinsi dalam pelaksanaan program PPSP untuk
        disebarluaskan kepada pemerintah kabupaten/kota.
   3) 	 Menyiapkan bahan sosialisasi kepada Bupati/Walikota dan
        DPRD atau pengambil keputusan lain di kabupaten/kota
        tentang kebijakan provinsi dalam pelaksanaan Program
        PPSP .
   4) 	 Melakukan ekspose roadmap sanitasi provinsi dan kegiatan
        tim pokja sanitasi provinsi di media.
g. 	 Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan
     Pemberdayaan Masyarakat atau dengan sebutan lain selaku
     anggota bidang Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan
     Masyarakat pokja sanitasi mempunyai kegiatan s bagai
     berikut:
   1) 	 Mengoordinasikan persiapan dan pelaksanaan kegiatan
        pemberdayaan masyarakat dalam rangka pembangunan
        sarana fisik lintas kabupaten/kota.
   2) 	 Fasilitasi organisasi kemasyarakatan yang berminat
        berpartisipasi dalam pembangunan dan pengelolaan sanitasi
        yang bersifat lintas kabupaten/kota.
h. 	 Untukmendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
   Lingkungan Hidup atau dengan sebutan lain selaku ketua
   bidang Bidang Pemantauan dan Evaluasi pokJa sanitasi
   mempunyai kegiatan sebagai berikut:
   1) 	 Mengoordinasikan persiapan pelaksanaan pengendalian dan
        evaluasi  kondisi  lingkungan    hidup   dan   fasilitasi
        kabupaten/ kota.
   2) 	 Mengoordinasikan pendidikan dan pelatihan pemantauan
        dan evaluasi pelaksanaan program PPSP di kabupaten/kota.
   3) 	 Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terkait kondisi
        lingkungan hidup berdasarkan capaian kineIja program
        pembangunan sanitasi di wilayah provinsi.
   4) 	 Memetakan hasil pemantauan dan eValuasi pelaksanaan
        program PPSP terhadap kondisi lingkungan hidup di wilayah
        provinsi.
   5) 	 Mengoordinasikan dan menyiapkan bahan lokakarya
        dan/ atau pertemuan untuk membahas hasil monitoring dan
        evaluasi pelaksanaan program PPSP di wilayah provinsi.
-24 ­



2.   Kabupaten atau Kota
     a. 	 Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat
        Daerah selaku ketua pokja sanitasi mempunyai kegiatan
        sebagai berilrut:
        1) 	 Merumuskan     kebijakan penguatan kelembagaan pokja
            sanitasi kabupaten/kota dalam pelaksanaan program PPSP
            dan sejenisnya.
        2) 	 Membentuk      Kelompok       Kerja     (Pokja)     Sanitasi
            Kabupaten / Kota.
        3) 	 Menyelenggarakan    rapat-rapat kerja pokja sanitasi
            kabupaten/ kota atau rapat kerja dengan pemangku
            kepentingan lainnya.
        4) 	 Fasilitasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi PPSP oleh
            pokja sanitasi kabupaten/ kota serta konsultasi ke provinsi.
        5) 	 Menyediakan sarana dan prasarana kerja serta pendanaan
            operasional tim pokja sanitasi kabupaten j kota.
        6) 	 Fasilitasi tim pokja sanitasi kabupaten/ kota menghadiri
             pertemuan tahunan PPSP (City Sanitation Summit) dan
            penguatan kapasltas kelembagaan PPSP.
        7) 	 Menyelenggarakan sosialisasi program PPSP kepada DPRD
            kabupaten/kota atau pcmangku kepentingan lainnya.
        8) 	 Menyelenggarakan  konsultasi publik dalam ran gka
            menjaring masukan untuk penyempurnaan baik rancangan
            BPS maupun SSK.
        9) 	 Melakukan sosialisasi Surat Edaran Menteri Dalam Negeri
            tentang   Pedoman    Pengelolaan Program           Percepatan
            Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)             di Daerah
            kepada seluruh SKPD.
        10) 	Mengoordinasikan   penyiapan     laporan    triwulanan
            pelaksanaan program PPSP kabupaten/ kota untuk
            disampaikan bupati/waiikota kepada gubernur.
     b. 	 Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan
          Perencanaan Pembangunan Daerah selaku ketua bidang
          perencanaan pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai
          berikut:
        1) 	 Melakukan perumusan kebijakan dan penyusunan BPS dan
            SSK sesuai dengan dokumen perencanaan pembangunan
            daerah serta merujuk kepada roadmap Sanitasi Provinsi.
        2) 	 Mengoordinasikan  perencanaan program        PPSP    jangka
            panjang, jangka menengah dan tahunan.
        3) 	 Memetakan kegiatan-kegiatan pembangunan infrastruktur
            sanitasi berskala komunal, berskala kawasan dan berskala
            kota yang didanai dan berbagai sumber pendanaan (APBD
            kabupaten/kota, APBD provinsi, APBN, pinjamarl dan
            hibah, masyarakat, dan dunia usaha).
     c . 	 Untukmendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan
        Pengelola Keuangan Daerah dan Aset atau dengan scbutan lain
        selaku ketua bidang pendanaan pokja sanitasi memp:.:myai
        kegiatan sebagai berikut:
-25 ­



  1) 	 Mengoordinasikan penyusunan rencana kerja dan anggaran
       satuan kerja perangkat daerah (RKA-SKPD) untuk
       mendukung pendanaan program PPSP di kabupaten / kota.
  2) 	 Memetakan   realisasi APBD    kabupaten/ kota untuk
       mendukung pelaksanaan penyusunan BPS dan SSK.
  3) 	 Mengoordinasikan rencana pendanaan program dan
       kegiatan PPSP melalui APBD kabupaten/kota dengan
       provinsi dan pusat yang akan didanai melalui APBD provinsi
       dan APBN dan atau sumber pendanaan lainnya yang sah.
  4) 	 Memberikan masukan kepada pokja sanitasi tentang
       realisasi penyerapan APED kabupaten/kota terkait dengan
       pendanaan program dan kegiatan PPSP.
  5) 	 Mengoordinasikan penyiapan laporan pertanggungjawaban
       keuangan dan aset PPSP kabupaten/kota.
d. 	Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Cipta
    Karya atau dengan sebutan lain selaku ketua bidang teknis
    pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut:
  1) 	 Mengoordinasikan penyelarasan aspek teknis program dan
       kegiatan PPSP dalam rangka penyusunan BPS, SSK dan
       draft MPS.
  2) 	 Pemetaan aspek teknis sarana dan prasarana sani asi di
       kabupaten/kota dan partisipasi swasta untuk mendukung
       penyusunan BPS dan SSK.
  3) 	 Melaksanakan penyusunan Masterplan, Feasibility Study,
       dan Detail Engineering Design dalam rangka pembangunan
       sanitasi kabupaten/ kota sesuai dengan dokumen rencana
       pembangunan daerah kabupaten/ kota.
  4) 	 Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana sanitasi
       kabupaten/kota sesuai dengan Masterplan, Feasibility
       Study, dan Detail Engineering Design yang telah ditetapkan
       kepala daerah.
e . 	 Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
      Kesehatan atau dengan sebutan lain selalru ketua Bidang
      Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat pokja
      sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut:
   1) 	 Mengoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
        tenaga enumeralor dalam rangka pengumpulan dan
        pengolahan    data     untuk   mendukung  penyusunan
        Enviromental    Health    Risk  Assesment (EHRA)   di
        kabupaten/ kota.
  2) 	 Melaksanakan pemetaan EHRA di kabupaten/kota lmtuk
       bahan masukan penyusunan BPS dan SSK.
  3) 	 Menyiapkan bahan dan melaksanakan kampanye dan
       edukasi kepada masyarakat dalanl rangka mendorong
       kepedulian terhadap perilaku hidup bersih.
f. 	 Untuk mendukungpelaksanaan tugas dan fungsi Badan
  Informasi dan Komunikasi atau dengan sebulan lain selaku
  anggota bidang Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan
  Masyarakat pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai
  berikut:
-26­



          1) 	Mengoordinasikan  penyebarluasan  informasi  tentang
              kebijakan kabupaten/ kota dalam pelaksanaan program
              PPSP.
          2) 	 Menyiapkan data dan bahan informasi terkait dengan
               kebijakan kabupaten/kota dalam pelaksanaan program
               PPSP untuk disebarluaskan kepada pemangku kepentingan .
          3) 	 Melakukan ekspose pelaksanaan pembangunan sanitasi di
               kabupaten / kola.
       g. 	 Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan
            Pemberdayaan Masyarakat atau dengan sebutan lain selaku
            anggota bidang Kesehatan, Komunikasi dan Pem berdayaan
            Masyarakat pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai
            berikut:
          1) 	 Mengoordinasikan persiapan dan pelaksanaan kegiatan
               pemberdayaan masyarakat daJam rangka pemban!!Unan
               sarana fisik di kabupaten/kota.
          2) 	Fasilitasi organisasi kemasyarakatan yang berminat
              berpartisipasi daJam pembangunan dan pengelolaan sanitasi
              di kabupaten/kota.
          3) 	 Melaksanakan kampanye untuk mendorong partisipasi
               masyarakat dalam mendukung pembangunan sanitasi.
          4) 	 Melaksanakan pemetaan peran masyarakat, jender dan
               kemiskinan (PMJK) dalam pembangunan sanitasi.
       h. 	 Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi D'nas
            Lingkungan Hidup atau dengan sebutan lain selaku ketua
            bidang Bidang Pemantauan dan EvaJuasi pokja sanitasi
            mempunyai kegiatan sebagai berikut:
          1) 	Mengoordinasikan persiapan pelaksanaan pengendalian,
              pemantauan dan evaJuasi terkait kondisi lingkungan hidup
              berdasarkan capaian kinerja program pernbangunan
              sanitasi di kabupaten / kota.
          2 ) 	Memetakan hasil pemantauan dan evaJuasi pelaksanaan
               program PPSP terhadap kondisi lingkungan hidup di
               kabupaten / kota.
          3) 	 Menyiapkan bahan lokakarya dan / atau pertemuan un tuk
               membahas hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan
               program PPSP di kabupaten/kota


B . PELAPORAN.
  Sesuai format pada haJaman berikut.
B . PELAPORAN.
          1. 	 KABUPATEN/KOTA


                 FORM 1 LAPORAN TRIWULAN KEMAJUAN PELAKSANAAN PPSP KABUPATEN/KOTA MULAI TAHUN 2013*)
                                                            KABUPATEN/KOTA: ............. .
                                                            PROVINSI
' - -'                                                                                                                - -.

                                Rencana                                Pe1aksanaan Triwulanan                                                Keterangan

                                    Jurnla              I                   II                   III                      IV
         Tahapan Kegiatan
                            Targe     h
                            t (%)    Dana                    Rp.                 Rp.                   Rp.                      Rp.
                                             (%)                     (%)                   (%)                  (%)
                                     (Rp)                    000                 000                   000                      000

                (1)          (2)     (3)         (4 )        (5)      (6)        (7)       (8)            (9)   ( 10)           (1 ) )              ( 12)
    -­
I
            Penyusunan
     1.
            BPS
1-- ­

            Penyusunan
     2.
            SSK
                      - ­                    -     -                              -    -               - -­
                                                                                                                           I_
                                                                                                                   ........ ......... ,tanggal .... .. . 

                                                                                                                             Sekretaris Daerah
                                                                                                                         Kabupaten/ Kota ....... . 

                                                                                                                                           ttd
                                                                                                                        (.... .... .. .... ..... .. ...... ... ... .) 


*) 	 Format laporan triwulan    ini digunakan oleh kabupaten/kota yang ditetapkan mulai Tahun 2013
        disampa ikan kepada Gubemur setiap akhir Triwulan
                                                                                                                                                                           ~

                                                                                                                                                                          J~1
                                                                                                                                                                          /
-28 ­



TATA CARA PENGISIAN FORM 1:
1. 	 Kolom (1 ) diisi dengan uraian nama kegiatan
2. 	 Kolom (2) diisi dengan jumlah target rencana yaitu 100%
3 . 	 Kolom (3) diisi dengan jumlah dana yang dialokasikan untuk mendanai kegiatan dimaksud.
4. 	 Kolom (4) dllsi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan I 

5. 	 KoloID (5) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan I 

6 . 	 Kolom (6) dllsi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan II 

7. 	 KoioID (7) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan II 

8. 	 KoloID (8) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan III 

9. 	 Kolom (9) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan III 

10. 	 Kolom (10) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan N
11. 	 KoioID (11) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan IV 

] 2 . 	 Kolom (12) Keterangan diisi dengan penjelasan terkait dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan dan permasalahan yang
        dihadapi




                                                                                                                                     Lf'
                                                                                                                               .J.....t
                                                                                                                                ./
-29 ­



                 FORM 2 LAPORAN TRIWULAN KEMAJUAN PELAKSANAAN PPSP KABUPATEN/KOTA TAHUN 2012*} 

                                          YANG MELANJUTKAN PAD A TAHUN 2013 

                                               KABUPATEN ATAU KOTA : ............. . 

                                               PROVINSI                      ............ . 




                           Rencana                         Pelaksanaan Triwulanan                                          Keterangan

                                 Jumla          I                 II                III                IV
    Tahapan Kegiatan
                        Targe      h
                         t (%)   Dana               Rp.                Rp.                Rp.               Rp.
                                         (%)               (%)               (%)                (%)
                                  (Rp)              000                000                000               000

           (I)           (2)      (3)    (4)        (5)     (6)        (7)    (8)         (9)   (10)        (11 )                  (12)



    1. Penyusunan MPS

-




                                                                                                                 ...... , .. ...... ... tanggal. ..... . 



                                                                                                                 Sekretaris Daerah 

                                                                                                             Kabupaten/ Kota .... ... . 

                                                                                                                             ttd
                                                                                                            (.. .. ............ ... ............. .)



                                                                                                                                                                    ~

                                                                                                                                                             ~~ _1
                                                                                                                                                               .;
-30­



*} 	 Format laporan triwulan ini digunakan oleh kabupaten atau kota pelaksanaan Tahun 2012 disampaikan
   kepada Gubernur setiap akhir Triwulan.

TATA CARA PENGISlAN FORM 2:
1. 	 Kolom (1) diisi dengan uraian nama kegiatan
2. 	 Kolom (2) diisi dengan jumlah target rencana yaitu 1000/0
3. 	 Kolom (3) diisi dengan jumlah dana yang dialokasikan untuk mendanai kegiatan dimaksud .
4 . 	 Kolom (4) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Trhvulan I 

5. 	 Kolom (5) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan I 

6. 	 Kolom (6) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan II 

7. 	 Kolom (7) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan II 

8. 	 Kolom (8) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan III 

9. KoloID (9) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan III 

10 Kolom (10) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan TV 

11. 	 Kolom (11) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan IV 

12 	 Kolom (12) Keterangan diisi dengan penjelasan terkait dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan dan permasalahan yang
      dilladapi




                                                                                                                            J:1 

                                                                                                                            -
,,­

i~t 
                                                                                -31 ­
%
                                  FORM 3 LAPORAN TRIWULAN KEMAJUAN PELAKSANAAN PPSP KABUPATENjKOTA TAHUN 2011 *)
                                                         YANG MELANJUTKAN PADA TAHUN 2013
                                                               KABUPATEN ATAU KOTA : .. .... .... ... .
                                                               PROVINSI                            . _.......... .

                                            Rencana                            Pelaksanaan Triwulanan                                            Keterangan

                                                 Jumla          I                     II                   III                IV
              Tahapan Kegiatan
                                         Targe    h
                                         t (%)   Dana                    Rp.                 Rp.                 Rp.               Rp .
                                                         (%)                   (%)                  (%)                (%)
                                                 (Rp)                    000                 000                 000               000

                         (1 )              (2)    (3)    (4)             (5)   (6)           (7)    (8)          (9)   (10)        (11 )               ( 12)
          -
                   1mplementasi

              a. Master Plan
              b . DED
              c. Studi Kelayakan
              d. AMDAL
              e     Pelaksanaan
                    Fisik
              f.    dst .......
                                                                    --                 I
                                                                                                                                   ... ........... ,tanggal ... ... .
                                                                                                                                     Sekretaris Daerah
                                                                                                                                   Kabupaten j Kota ...... . .
                                                                                                                                                 ttd 

                                                                                                                               (.......... ................. ....... )
-32 ­




*) 	 Format laporan triwulan ini digunakan oleh kabupaten atau kota pelaksanaan Tahun 2011 disarnpaikan
   kepada Gu bernur setiap akhir Triwulan

TATA CARA PENGISlAN FORM 3:
1. 	 Kolom (1) diisi dengan uraian nama kegiatan
2. 	Kolom (2)    diisi dengan jumlah target rencana yaitu 100%
3. Kolom (3)     diisi dengan jumlah dana yang dialokasikan untuk mendanai kegiatan dimaksud .
4 . 	Kolom (4)   diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan I 

5 . 	Kolom (5)   diisi dengan daya serap dana sarnpai dengan Triwulan I 

6 . 	Kolom (6)   diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan II 

7. Kolom (7)     diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan II 

8 . 	Kolom (8)   diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan III 

9 . 	Kolom (9)   diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan III 

10. Kolom        (10) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan IV 

11 . Kolom       (11) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan IV 

12. 	 Kolom      (12) Keterangan diisi dengan penjelasan terkait dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan dan permasalahan yang
     dihadapi




                                                                                                                             ~ #~.-.y~ 

                                                                                                                                  ".
-33­



                   FORM 4 LAPORAN TRIWULAN KEMAJUAN PELAKSANAAN PPSP KABUPATENjKOTA TAHUN 2010*) 

                                              YANG MELAKSANAKAN PADA TAHUN 20 13 

                                                KABUPATEN ATAU KOTA : .... .. ... .... . 

                                                    PROVINSI               . ...... ..... . 


                                 Rencana                           Pelaksanaan Triwulanan                                             Keterangan
                                                                                                                                                          I



                              Targe    Jurnla           I                 II                    ill                IV
        Tahapan Kegiatan
                               t (%)     h
                                        Dana      (%)       Rp.    (%)         Rp.       (%)          Rp.   (%)         Rp .
                                        (Rp)                000                000                    000               000

                   (1)          (2)     (3)       (4)       (5)     (6)        (7)        (8)         (9)   (10)        (11 )                ( 12)

             Irnplernentasi

        a. Master Plan
        b. DED
        c. Studi Kelayakan
        d. AMDAL
        e. Pelaksanaan
           Fisik
        f.    dst .......
_ .--

                                                                                                               .............. ,tanggal...... .
                                                                                                                   Sekretaris Daerah
                                                                                                                Kabupaten j Kota ....... .
                                                                                                                               ttd
                                                                                                              (..... ... ... ...... ................. )
                                                                                                                                                                      ~

                                                                                                                                                              ~~_i
                                                                                                                                                               .,;'
-34 ­




         *) 	 Format laporan triwulan ini digunakan oleh kabupaten atau kota pelaksanaan Tahun 2010 disampaikan kepada
            Gubemur setiap
            akhir Triwulan

TATA CARA PENGISIAN FORM 4:
1. 	 Kolom (1) diisi dengan uraian nama kegiatan
2.   	Kolom (2) diisi dengan jumlah target rencana yaitu 100%
3.   	Kolom (3) diisi dengan jumlah dana yang dialokasikan untuk mendanai kegia tan dimaksud .
4.   	Kolom (4) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan I 

5.   	Kolom (5) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan I 

6. 	 Kolom (6) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan II 

7 . 	 Kolom (7) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan II 

8 . 	 Kolom (8) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan III 

9. 	 Kolom (9) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan III 

10. 	 Kolom (10) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan IV 

11. 	 Kolom (11) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan N
12. 	 Kolom (12) Keterangan diisi dengan penjelasan terkait dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan dan permasalahan yang
      dihadapi




                                                                                                                                  Ct7 

                                                                                                                             J~i 

                                                                                                                             /'
-35­



              II. PROVINSI


                                        FORM 1 LAPORAN TRIWULANAN PELAKSANAAN PROGRAM PPSP
                                                      PROVINSI: .... ........................... .

                                               Rencana                                   Pelaksanaan Triwulanan
                                                     Jumlah                 I                  II                         III                            IV
        NO                   Kegiatan                                                                                                                                Ket
                                            Target    dana
                                                                                  Rp .              Rp.                             Rp.                       Rp.
                                             (%)       (Rp.           (%)                (%)                        (%)                        (%)
                                                                                 000                000                             000                       000
                                                      000)
        (1)                    (2)           (3)       (4)            (5)         (6)    (7)        (8)             (9)             (10)       (11)           (12)   (13)
~-
 -.--
        1.      Koordinasi
                a ......
                b ......
-­              c... ...
                d. Dst.
        2.      Advokasi
                a . .....
                b ......
    -    -­
                c......
                d. Dst.
        3.      Advisori
                a ......
                b ......                                      .   - -
f-­ .
                c......
              -
                d. Dst.                                                                                                                              -   ~
        4.      Fasilitasi                                                                                     _.
                                                                                          --   1 - -. -                         -                                           -

~- -­
                a ......                -                                                                                                                 _.
                b......                 -                 -       -                                       -­                                              - --
                c.... ..
-                                                            ---­                              L... _ _ _

                                                                                                                                           -

                                                                                                                                                                                ~" 

                                                                                                                                                                                ,.~~
-36 ­



               d . Dst.
       5.      Sl!2ervisi
               a ..... .
               b ..... .
               c......
               d. Dst.
       6.
     r------
           ­
               Sinkronisasi
               a . .....
               b .... ..
               c......
               d. Dst.
               Jumlah
                                                                                                           .......... .. ..,tanggal....... 

                                                                                                          Sekretaris Daerah 

                                                                                                             Provinsi ....... . 

                                                                                                                      ttd 

                                                                                                     (........................ .. .... .... ) 





*)     1 	F0rmat laporan triwulan iill digunakan oleh Provinsi yang ditetapkan mulai Tahun 2013 disampaikan oleh
          Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri setiap akhir Triwulan

      2 . Materi 	f ormat triwulan tersebut diatas merangkum dari laporan triwulan yang disampaikan dari ka bupa ten atau
          kota yang mulai dan melanjutkan program PPSP dalam tahun 2013




                                                                                                                                                     ~
                                                                                                                                                  tiJ ~ 

                                                                                                                                                   /~
PEDOMAN PPSP
PEDOMAN PPSP
PEDOMAN PPSP
PEDOMAN PPSP
PEDOMAN PPSP

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)infosanitasi
 
Tahapan Program PPSP - Penyusunan Rencana Strategis BPS dan SSK
Tahapan Program PPSP - Penyusunan Rencana Strategis BPS dan SSKTahapan Program PPSP - Penyusunan Rencana Strategis BPS dan SSK
Tahapan Program PPSP - Penyusunan Rencana Strategis BPS dan SSKJoy Irman
 
Manual A Advokasi dan Kelembagaan Sanitasi
Manual A Advokasi dan Kelembagaan SanitasiManual A Advokasi dan Kelembagaan Sanitasi
Manual A Advokasi dan Kelembagaan SanitasiJoy Irman
 
10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)infosanitasi
 
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) 2014
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) 2014Pedoman Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) 2014
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) 2014infosanitasi
 
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi PermukimanPedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi PermukimanJoy Irman
 
Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah
Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di DaerahPenguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah
Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerahinfosanitasi
 
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran SanitasiSinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasiinfosanitasi
 
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi KotaManual C Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi KotaJoy Irman
 
Strategi Sanitasi - 4-3 Konsultasi Publik
Strategi Sanitasi - 4-3 Konsultasi PublikStrategi Sanitasi - 4-3 Konsultasi Publik
Strategi Sanitasi - 4-3 Konsultasi Publikinfosanitasi
 
Pelaksanaan PPSP Tahap 3 dan 4, serta Fungsi Pokja Provinsi
Pelaksanaan PPSP Tahap 3 dan 4, serta Fungsi Pokja Provinsi Pelaksanaan PPSP Tahap 3 dan 4, serta Fungsi Pokja Provinsi
Pelaksanaan PPSP Tahap 3 dan 4, serta Fungsi Pokja Provinsi infosanitasi
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015infosanitasi
 
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...Joy Irman
 
Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)Joy Irman
 
Manual D Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi
Manual D Penyusunan Rencana Tindak SanitasiManual D Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi
Manual D Penyusunan Rencana Tindak SanitasiJoy Irman
 
Memorandum Program - 7 Lokakarya MPS
Memorandum Program - 7 Lokakarya MPSMemorandum Program - 7 Lokakarya MPS
Memorandum Program - 7 Lokakarya MPSinfosanitasi
 
Memorandum Program - 6 Internalisasi dan Eksternalisasi MPS
Memorandum Program - 6 Internalisasi dan Eksternalisasi MPSMemorandum Program - 6 Internalisasi dan Eksternalisasi MPS
Memorandum Program - 6 Internalisasi dan Eksternalisasi MPSinfosanitasi
 
Rancangan Akhir RKPD 2013
Rancangan Akhir RKPD 2013Rancangan Akhir RKPD 2013
Rancangan Akhir RKPD 2013Brhu Corp
 
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta KaryaPedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta KaryaJoy Irman
 
Buku Putih Sanitasi - 3-3 Kelembagaan dan Keuangan
Buku Putih Sanitasi - 3-3 Kelembagaan dan KeuanganBuku Putih Sanitasi - 3-3 Kelembagaan dan Keuangan
Buku Putih Sanitasi - 3-3 Kelembagaan dan Keuanganinfosanitasi
 

Mais procurados (20)

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)
 
Tahapan Program PPSP - Penyusunan Rencana Strategis BPS dan SSK
Tahapan Program PPSP - Penyusunan Rencana Strategis BPS dan SSKTahapan Program PPSP - Penyusunan Rencana Strategis BPS dan SSK
Tahapan Program PPSP - Penyusunan Rencana Strategis BPS dan SSK
 
Manual A Advokasi dan Kelembagaan Sanitasi
Manual A Advokasi dan Kelembagaan SanitasiManual A Advokasi dan Kelembagaan Sanitasi
Manual A Advokasi dan Kelembagaan Sanitasi
 
10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
 
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) 2014
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) 2014Pedoman Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) 2014
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) 2014
 
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi PermukimanPedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah
Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di DaerahPenguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah
Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah
 
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran SanitasiSinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
 
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi KotaManual C Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
 
Strategi Sanitasi - 4-3 Konsultasi Publik
Strategi Sanitasi - 4-3 Konsultasi PublikStrategi Sanitasi - 4-3 Konsultasi Publik
Strategi Sanitasi - 4-3 Konsultasi Publik
 
Pelaksanaan PPSP Tahap 3 dan 4, serta Fungsi Pokja Provinsi
Pelaksanaan PPSP Tahap 3 dan 4, serta Fungsi Pokja Provinsi Pelaksanaan PPSP Tahap 3 dan 4, serta Fungsi Pokja Provinsi
Pelaksanaan PPSP Tahap 3 dan 4, serta Fungsi Pokja Provinsi
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
 
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...
 
Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
 
Manual D Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi
Manual D Penyusunan Rencana Tindak SanitasiManual D Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi
Manual D Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi
 
Memorandum Program - 7 Lokakarya MPS
Memorandum Program - 7 Lokakarya MPSMemorandum Program - 7 Lokakarya MPS
Memorandum Program - 7 Lokakarya MPS
 
Memorandum Program - 6 Internalisasi dan Eksternalisasi MPS
Memorandum Program - 6 Internalisasi dan Eksternalisasi MPSMemorandum Program - 6 Internalisasi dan Eksternalisasi MPS
Memorandum Program - 6 Internalisasi dan Eksternalisasi MPS
 
Rancangan Akhir RKPD 2013
Rancangan Akhir RKPD 2013Rancangan Akhir RKPD 2013
Rancangan Akhir RKPD 2013
 
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta KaryaPedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
 
Buku Putih Sanitasi - 3-3 Kelembagaan dan Keuangan
Buku Putih Sanitasi - 3-3 Kelembagaan dan KeuanganBuku Putih Sanitasi - 3-3 Kelembagaan dan Keuangan
Buku Putih Sanitasi - 3-3 Kelembagaan dan Keuangan
 

Semelhante a PEDOMAN PPSP

Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
PAPARAN_JAKWAS_DAN_PENG_APIP_27_NOV_2018_(1).pdf
PAPARAN_JAKWAS_DAN_PENG_APIP_27_NOV_2018_(1).pdfPAPARAN_JAKWAS_DAN_PENG_APIP_27_NOV_2018_(1).pdf
PAPARAN_JAKWAS_DAN_PENG_APIP_27_NOV_2018_(1).pdfssuserf8788c
 
Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR
Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR
Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR infosanitasi
 
Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta no.2053 Tahun 2016
Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta  no.2053 Tahun 2016Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta  no.2053 Tahun 2016
Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta no.2053 Tahun 2016Dedi Alfaridi
 
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fdFrans Dione
 
Memahami Perencanaan Pembangunan Nasional Sesuai UU 25/2004 Kebijakan Ekonomi...
Memahami Perencanaan Pembangunan Nasional Sesuai UU 25/2004 Kebijakan Ekonomi...Memahami Perencanaan Pembangunan Nasional Sesuai UU 25/2004 Kebijakan Ekonomi...
Memahami Perencanaan Pembangunan Nasional Sesuai UU 25/2004 Kebijakan Ekonomi...Dadang Solihin
 
Dokumen mps kabupaten sidrap
Dokumen mps kabupaten sidrapDokumen mps kabupaten sidrap
Dokumen mps kabupaten sidrapLukman Hakim
 
Model Perda Pengendalian Kawasan Kumuh
Model Perda Pengendalian Kawasan KumuhModel Perda Pengendalian Kawasan Kumuh
Model Perda Pengendalian Kawasan KumuhBagus ardian
 
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan RakyatPembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan RakyatOswar Mungkasa
 
04 - Tata Cara Penyusunan RISPAM Provinsi.pptx.pdf
04 - Tata Cara Penyusunan RISPAM Provinsi.pptx.pdf04 - Tata Cara Penyusunan RISPAM Provinsi.pptx.pdf
04 - Tata Cara Penyusunan RISPAM Provinsi.pptx.pdfSitiAminah502116
 
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHSKEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHSLAKSMI WIJAYANTI
 
Koordinasi LPPD dalam Pembangunan Daerah Tertinggal
Koordinasi LPPD dalam Pembangunan Daerah TertinggalKoordinasi LPPD dalam Pembangunan Daerah Tertinggal
Koordinasi LPPD dalam Pembangunan Daerah Tertinggalsuryawanhidayat2
 
Panduan laporan spm lh
Panduan laporan spm lhPanduan laporan spm lh
Panduan laporan spm lhDhea Fitria
 
Permen PU pengelolaan Air limbah permukiman
Permen PU pengelolaan Air limbah permukimanPermen PU pengelolaan Air limbah permukiman
Permen PU pengelolaan Air limbah permukimanPT.Jasa Prima Perkasa
 
1. kak operasi dan pemeliharaan spam di kawasan perdesaan
1. kak operasi dan pemeliharaan spam di kawasan perdesaan1. kak operasi dan pemeliharaan spam di kawasan perdesaan
1. kak operasi dan pemeliharaan spam di kawasan perdesaanlingga16
 
Sistem Kesehatan Daerah 01 - Konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Sistem Kesehatan Daerah 01 - Konsep Desentralisasi dan Otonomi DaerahSistem Kesehatan Daerah 01 - Konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Sistem Kesehatan Daerah 01 - Konsep Desentralisasi dan Otonomi DaerahSuprijanto Rijadi
 
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptxG_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptxzulfadly11
 
LUSIARTI -Sosialisasi-Permendagri-86-Tahun-2017.pptx
LUSIARTI -Sosialisasi-Permendagri-86-Tahun-2017.pptxLUSIARTI -Sosialisasi-Permendagri-86-Tahun-2017.pptx
LUSIARTI -Sosialisasi-Permendagri-86-Tahun-2017.pptxilusiDigulSelatan
 
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdfGambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdfMahmudahLubis1
 

Semelhante a PEDOMAN PPSP (20)

Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
 
PAPARAN_JAKWAS_DAN_PENG_APIP_27_NOV_2018_(1).pdf
PAPARAN_JAKWAS_DAN_PENG_APIP_27_NOV_2018_(1).pdfPAPARAN_JAKWAS_DAN_PENG_APIP_27_NOV_2018_(1).pdf
PAPARAN_JAKWAS_DAN_PENG_APIP_27_NOV_2018_(1).pdf
 
Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR
Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR
Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR
 
Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta no.2053 Tahun 2016
Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta  no.2053 Tahun 2016Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta  no.2053 Tahun 2016
Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta no.2053 Tahun 2016
 
Kewenangan Pemerintah.pdf
Kewenangan Pemerintah.pdfKewenangan Pemerintah.pdf
Kewenangan Pemerintah.pdf
 
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd
 
Memahami Perencanaan Pembangunan Nasional Sesuai UU 25/2004 Kebijakan Ekonomi...
Memahami Perencanaan Pembangunan Nasional Sesuai UU 25/2004 Kebijakan Ekonomi...Memahami Perencanaan Pembangunan Nasional Sesuai UU 25/2004 Kebijakan Ekonomi...
Memahami Perencanaan Pembangunan Nasional Sesuai UU 25/2004 Kebijakan Ekonomi...
 
Dokumen mps kabupaten sidrap
Dokumen mps kabupaten sidrapDokumen mps kabupaten sidrap
Dokumen mps kabupaten sidrap
 
Model Perda Pengendalian Kawasan Kumuh
Model Perda Pengendalian Kawasan KumuhModel Perda Pengendalian Kawasan Kumuh
Model Perda Pengendalian Kawasan Kumuh
 
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan RakyatPembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
 
04 - Tata Cara Penyusunan RISPAM Provinsi.pptx.pdf
04 - Tata Cara Penyusunan RISPAM Provinsi.pptx.pdf04 - Tata Cara Penyusunan RISPAM Provinsi.pptx.pdf
04 - Tata Cara Penyusunan RISPAM Provinsi.pptx.pdf
 
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHSKEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
 
Koordinasi LPPD dalam Pembangunan Daerah Tertinggal
Koordinasi LPPD dalam Pembangunan Daerah TertinggalKoordinasi LPPD dalam Pembangunan Daerah Tertinggal
Koordinasi LPPD dalam Pembangunan Daerah Tertinggal
 
Panduan laporan spm lh
Panduan laporan spm lhPanduan laporan spm lh
Panduan laporan spm lh
 
Permen PU pengelolaan Air limbah permukiman
Permen PU pengelolaan Air limbah permukimanPermen PU pengelolaan Air limbah permukiman
Permen PU pengelolaan Air limbah permukiman
 
1. kak operasi dan pemeliharaan spam di kawasan perdesaan
1. kak operasi dan pemeliharaan spam di kawasan perdesaan1. kak operasi dan pemeliharaan spam di kawasan perdesaan
1. kak operasi dan pemeliharaan spam di kawasan perdesaan
 
Sistem Kesehatan Daerah 01 - Konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Sistem Kesehatan Daerah 01 - Konsep Desentralisasi dan Otonomi DaerahSistem Kesehatan Daerah 01 - Konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Sistem Kesehatan Daerah 01 - Konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah
 
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptxG_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
 
LUSIARTI -Sosialisasi-Permendagri-86-Tahun-2017.pptx
LUSIARTI -Sosialisasi-Permendagri-86-Tahun-2017.pptxLUSIARTI -Sosialisasi-Permendagri-86-Tahun-2017.pptx
LUSIARTI -Sosialisasi-Permendagri-86-Tahun-2017.pptx
 
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdfGambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
 

Mais de infosanitasi

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014infosanitasi
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019infosanitasi
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehataninfosanitasi
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015infosanitasi
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMinfosanitasi
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019infosanitasi
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasiinfosanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...infosanitasi
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 

Mais de infosanitasi (20)

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 

PEDOMAN PPSP

  • 1. MENTER! DALAM NEGERl REPUBUK INDONESIA Jakarta, Kepada Yth. 1. dr. Gubernur 2 . Sdr Bupati atau W81ikota cli·· Seluruh I'C1r1on esj~:I SURAT EDARAN NOMOR TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PROGRAM PERCEPATAN PEMUANGUNAN SANITASI PERMUK1MAN (PPSP) Dl DAERAH Development Goals (MDG ) yrlng t.elab. d' sepakuti ucrbaga i Ji1illeniur L negara, mengamanaLkan bahwa peJestarian lingk:ull~Gl.n hid llP SdT1 e-:- t terkait dengan akses penduduk terhadap layc:man sanila::;i y<'H1b iayak. Di dalam RPJMN Tahun 20] 0 -2014 yang dijabarkan dalam RKP Tahwl 2013 mencanturnkan pengelolaan sanitasi permukiman di daerah m l"l..lpakun prioritas nasional yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Oat rn Negeri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan, Pt;n endalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan D",erah Tahlln 20 13, bahwD untuk meningkatkan kualitns kawa:;;al1. pel'koman, pem(~rir:..tah daerah memprioritask8n ke!)tjakan percepat.an pembangLlrtd l 1 sanita~i ,. perrrl U)(ln'lan . Dalam mebksarlalwn berbaD,8i kcbij akc!...11 seb:.,gdim~.l'la t';r ~'ieb u l di8ta~;, p""n~erin:ah Plls~t ITIulai Tahup 2010 ::. d 2014 telah mc!aksr:makF.1n P[<)<?'f8.m PCl'Cepat:?.l1 Pembar'!.gun[H1 S3..nita·;J P"rruukjman (pr,3]?) de n secara hertahap dilaksanakan di 330 (liga ratu <: tiga puluh) kaoupoten dan kota . B~r(l<:I ::,arkGlJ1 hal terscbul.", di'11in;:a perhati£tIl Saudara hal-~"li-11 s~l,)l3gai h~;ri! ~UI : 1. Scgera p::rcepal8 n !lcJaktd ' (:In upaya pe!1J.c.angun8n ;:;anitaij permukialan ;:;eca" mcnyelurub, berk "la~j l;L"a clan lerpac Ll di daertlh :a dcngan mLn!~[1.CU pada pengelobCi.Jl Pi.'()gu:,m PPSP di dacrah
  • 2. -2­ sebagai m ana tercantum dalan" l~mpiran yang merupakan bagian yang t idak terpisahkan dengan Sural E,daran ini. 2 . Membentu k dan mentapkan Pokja Sanitasi Provinsi dan P kja San it s i kabupatenjkota unLuk mendukung p laksanaan p rogram PPSP. 3. Meningkatkan p 1ayanan sanitasi di daerah dengan membangun sistem dan prosed r yang handal untuk mcndukung peng 101aan san itasi yanp fcktiC efisien, akun tab -1, dan transparan sesuai kewencmgan masing-masing. 4. Da lam hal Saudara telah menetapkan keputusan gubernur d a n bupati j walikota ten tang pokja sanitasi agar melakukan peny ualan sebagaimana ketentuan dalam Surat Edaran ini . 5 . D ngan diterbitka n nya Sur t Edaran illl maka b u ku P doman Ke lembagaan dan lndikas i K giatan PPSP di Da rah dinyala kc n tidak berlaku . Dc:m ikian untuk mak lum dan agar dilaksanakan s bagaimana meshnya. MENTERI /I REPUB PARAF KOORDINASI fkJJ I II SEKJEN JRJEN I $.­ ~ - OIRJEN KESBANG GAMAWAN FAUZI DIRJEN PUM OIRJEN OTOA l I OIRJEN BINA BANGOA n ~ DIRJEN PMD " ~ OIRJEN AOM . KEPEND '­ DIRJEN BlNA ADM. KEUD KABAN UTBANG KABAN OIKLAT REKTORIIP "r AHLI MENTERI BID...... t:: -
  • 3. -2­ sebagaimana tercantum dalam Jampiran yang merupakan bagian yan a lidak terpi.-ahkan dengan Sura!. Edaran ini . 2. Membenluk dan menetapkFtll Pokja anitasi Provin i dan Pokjc anitasi kabupatenjkota unLUk mendukung p laksanaan progranl PPSP . 3 . Meningkatkan p layanan sanitasi di daerah dengan membanbun sistem dan pros dur yang handa] untuk rnenduk u ng p ngelolaan s anitasi yang efektir, efisien, akuntabel dan transparan sesu a t kewenangan masing-masing. 4 . Dalarn hal audara telah rnenetapkan k putusan gub rnur dan bupati jw' likota t ntang pokja sanita i agar melakukan pen yesuaian sebagaimana ketentuan dalam urat Edaran ini. 5, Dengan dit rbitkannya urat Edaran ini maka buk1..l Pedoman I lembagaan dan Indikasi K g iatan PPSP di Da rab dilly takan tidak berlaku , Demikian untuk maklum dan agar dilaksanakan s bagairnana mestinya. GAMAWAN FAUZI
  • 4. LAM PIRAN SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) OJ DAERAH A. PENGELOLAAN PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1. SA SARAN PROGRAM PPSP DI DAERAH Program PPSP memiliki sasaran sebagai berikut: 1. Terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS). 2. Pelaksanaan praktik 3R (Reduce) Reuse Recycle) serta peningkatan tempat pembuangan akhir (TPA) menjadi sanitary landfill. 3. Pengurangan genangan air di 100 wilayah perkotaan seluas 22 .500 ha. 4. Tercapainya sasaran program dan kegiatan PPSP. 5. Tersusunnya rencana strategi sanitasi berupa Buku Putih Sanitasi (BPS), dan Strategi Sanitasi Kabupaten atau Kota (SSK). 6. Tersusunnya Memorandum Program Sanitasi (MPS) bagi kabupaten/kota yang telah menyusun BPS dan SSK; 7. TerJaksananya program dan kegiatan pembangunan sanitasi pennukiman sesuai dengan SSK/MPS. 8. Terlaksananya keberlanjutan program dan kegiatan PPSP paska implementasi. 9. Terlaksananya kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan sanitasi permukiman Program PPSP di daerah. n. KRITERIA PENETAPAN PESERTA PROGRAM PPSP Dalam rangka penetapan kabupaten/kota sebagai lokasi program PPSP, pemerintah provinsi nle1alui pokja sanitasi provinsi melakukan penjaringan kabupaten/kota yang didasarkan kepada kriteria utama dan kriteria tambahan. Kriteria tambahan disepakati oleh pokja sanitasi provinsi untuk dijadikan acuan dalam mengusulkan kabupaten/kota sebagai calon peserta program PPSP kepada Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan untuk menjadi bahan pertimbangan dalam penetapan setiap tahunnya. 1. Kriteria Utama, terdiri dari: a) Komitmen Kepala Daerah dan DPRD kabupaten/ kota. b) Angka kesakitan akibat sanitasi buruk. c) Cakupan layanan s811itasi (air linllmh. persampahan, tbn drainase) yang rendah.
  • 5. -2 ­ d) Kepadatan penduduk tinggi. e) Prosentase penduduk rniskin tinggi. f) Jurnlah kawasan kurnuh perkotaan. 2. Kriteria Tarnbahan: Kriteria tertentu yang dikernbangkan ber dasarkan prioritas pengelolaan sanitasi yang tertuang da lam roadrnap sanitasi provinsi. III. TAHAPAN PROGRAM PPSP DI DAERAH 1. Kampanye, Edukasi dan Advokasi Kampanye, edukasi dan advokasi provinsi dan kabupaten/kota untuk program PPSP dilakukan berdasarkan langkah-langkah dan persyaratan sebagai berikut : a. Provinsi 1) Melakukan kampanye, edukasi dan advokasi kepada kabupaten/kota dalam rangka penjaringan lllinat sebagai peserta program PPSP. 2) Meneliti: a) surat minat yang ditandatangani bupati/walikota kepada gubernur beserta lampiran surat DPRD yang ditandatangani oleh pirnpinan DPRD kabupaten/kota yang rnenyatakan setuju bahwa kabupaten/kota rnenjadi calon peserta PPSP, sebagairnana dijelaskan dalam surat minat bupati atau walikota. b) kesesuaian RKA-SKPD untuk rnendanai penyusunan BPS, SSK, dan operasional pokja sanitasi. 3) Melakukan konfirrnasi kembali kepada kabuparen/kota bilarnana surat rninat dan bukti pendukung belum sesuai. 4) Gubemur rnenyampaikan surat usulan bupati dan walikota yang berrninat rnenjadi peserta program PPSP yang sudah diteliti pokja sanitasi provinsi kepada Menteri Dalarn Negeri dan Menteri Kesehatan dengan tembusan kepada Menteri PPN / Kepala Bappenas dan Menteri Pekerjaan Urnum. 5) Surat usulan gubernur sebagaimana dimaksud pada angka 4) diveriflkasi oleh Program Implementation Unit (PIU) Kelembagaan dan Pendanaan untuk menjadi pertirnbangan penetapan peserta program PPSP oleh Menteri Dalam Negeri. b. Kabupaten atau kota 1. Melakukan kampanye, edukasi dan advokasi kepada SKPD kabupaten/kota dan seluruh pemangku kepentingan dalam rangka pengenalan program PPSP. 2. Bupati atau walikota menyampaikan surat minat kepada gubernur dengan melampirkan:
  • 6. -3­ a . Surat pernyataan setuju dari DPRD yang ditandatangani oleh pimpinan DPRD kabupaten/kota bersangku tan . b. RKA-SKPD terkait untuk mendanai penyusunan BPS, SSK, dan operasional pokja sanitasi. 2. Pengembangan kelembagaan, pendanaan dan peraturan. Setelah Menteri Dalam Negeri menetapkan peserta program PPSP, maka pemerintah daerah membentuk pokja sanitasi dan mengalokasikan dana melalui APBD untuk kegiatan program PPSP sebagai berikut : a. Provinsi 1) Menetapkan keputusan gubernur tentang pembentukan pokja sanitasi provinsi bagi yang belum membentuk. Bagi yang sudah melaksanakan dapat mengembangkan keanggotaan sesuai dengan kebutuhan . 2) Gubernur dapat menetapkan pedoman pembinaan dan pengawasan untuk efektifitas pelaksanaan program PPSP di kabupaten/kota. 3) Masa kerja pokja sanitasi berlaku selama pelaksanaan program PPSP. 4) Pokja sanitasi provinsi mengoordinasikan SKPD terkait dalam menyusun RKA-SKPD untuk memfasilitasi kabupaten/kota dalam menyusun BPS, SSK, dan MPS serta mendanai kegiatan fasilitasi kabupaten/kota. 5) RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada angka 4), disesuaikan dengan kebutuhan pada setiap tahapan kegiatan program PPSP. b. Kabupaten/kota 1) Menetapkan keputusan bupati/walikota tentang pembentukan pokja sanitasi kabupaten/kota bagi yang belum membentuk. Bagi yang sudah melaksanakan dapat mengembangkan keanggotaan sesuai dengan kebutuhan. 2) Bupati / walikota dapat menetapkan pedoman untuk efektifitas pelaksanaan program PPSP. 3) Masa kerja pokja sanitasi berlaku selama pelaksanaan program PPSP. 4) Pokja sanitasi kabupaten/kota mengoordinasikan SKPD terkait dalam menyusun RKA-SKPD untuk pelaksanaan kegiatan penyusunan BPS, SSK, MPS, implementasi dan operasional pokja sanitasi. 5) RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada angka 4), disesuaikan dengan kebutuhan pada setiap tahapan kegiatan program PPSP. 3. Penyusunan rencana strategis BPS dan SSK Dalam rangka penyusunan renstra BPS dan SSK, pokja sanitasi provinsi dan pokja sanitasi kabupaten/kota melakukan kegiatan­ kegiatan sebagai berikut:
  • 7. -4 ­ a. Provinsi 1) Memberikan masukan strategis dalam pengembangan kebijakan, perumusan program, dan kegiatan yang dibutuhkan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan kinerja pembangunan sanitasi. 2) Memfasilitasi penyusunan program dan kegiatan sanitasi berskala kota dan lintas kabupaten/kota dalam provinsi serta membantu pelaksanaan sistem monitoring dan evaluasi sanitasi. 3) Melakukan pengawalan melalui penilaian kualitas dokumen setiap bab dalam BPS dan SSK yang disusun pokja sanitasi kabupaten/kota, untuk memastikan dan menilai agar sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan, sehingga dapat menentukan tindakan korektif yang perlu dilakukan oleh pokja sanitasi kabupaten/kota bila terjadi penyimpangan. 4) Membina dan mengawal penyusunan BPS dan SSK oleh kabupaten dan kota. b. Kabupaten atau Kota 1) Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait dan melakukan konsultasi dengan pokja sanitasi provinsi dalam rangka penyusunan BPS dan SSK sesuai dengan petunjuk teknis program PPSP, serta berpedoman pada Peraturan Menteri Dalarn Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 2) Melaporkan perkembangan kemajuan pencapaian hasil penyusunan BPS dan SSK kepada pokja provinsi dan pokja pusat melalui sistem money berbasis web: ppsp.nawasis.info (National Water and Sanitation Infonnation System.). 3) Melakukan supervisi penyempurnaan BPS dan SSK sesuai rekomendasi pokja sanitasi provmsl danl atau pusat. 4) Memastikan bahwa program dan kegiatan prioritas sanitasi yang tercantum dalam SSK meliputi kegiatan berskala kornunal, berskala kawasan dan berskala kota dengan ketentuan: a) Kegiatan berskala kornunal dijadikan bahan penyusunan RKA SKPD. b) Kegiatan berskala komunal yang tidak didanai dari APBD kabupaten I kota dan kegiatan berskala kawasan serta berskala kota yang diusulkan didanai melalui APBD provinsi, APBN, Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN), Corporate Social Responsibility (CSR) , masyarakat dan dunia usaha, disus1.ill kedalam draft MPS untuk disampaikru1 kepada pokja provinsi dalam
  • 8. -5­ rangka verilikasi dan sinkronisasi sebagai bahan lokakarya MPS provinsi. 4. Penyiapan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Program kegiatan prioritas sanitasi yang ada di dalam SSK dan dituangkan kedalam draft MPS disampaikan kepada pokja provinsi melalui kegiatan sebagai berikut: a. Provinsi 1) Membantu pemerintah provinsi dalam menyelaraskan pereneanaan dan penganggaran serta pelaksanaan MPS melalui pendekatan bottom-up dan top-down dalam proses pereneanaan dan penganggaran baik di pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. 2) Melakukan verifikasi program dan kegiatan prioritas sanitasi yang terdapat dalam draft MPS yang disampaikan oleh kabupaten/kota untuk penyelarasan sebagaimana yang dimaksud dalam angka 1) dalam rangka sinkronisasi program dan kegiatan prioritas sanitasi diwilayah provinsi dan kabupaten/ kota dan/ atau antar kabupaten/ kota dalam provinsi. 3) Sinkronisasi dimaksud pada angka 2) bertujuan menyelaraskan pendanaan terhadap kegiatan yang didanai dari APBD kabupaten / kota, APSD provinsi, APBN, Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN), C01porate Social Responsibility (CSR) , masyarakat dan dunia usaha serta memberikan input strategis kepada pemerintah kabupaten/kota dalam proses investasi dan implementasi program sanitasi. 4) Melakukan lokakarya MPS yang dihadiri oleh kabupaten/kota, provinsi dan kementerian/lembaga terkait serta lembaga donor dalam rangka menyepakati sumber-sumber pendanaan sebagaimana pada angka 3) diatas. Lokakarya MPS tersebut diharapkan akan menghasilkan dokumen MPS yang berisikan pemastian sumber-sumber pendanaan. 5) Dalam dokumen MPS sebagaimana dalam angka 4) diatas sekurang-kurangnya ditandatangani oleh bupati/walikota untuk kabupaten/kota, gubernur untuk provinsi dan pejabat yang berwenang dari kementerian/lembaga terkait atau perwakilan lembaga donor. 6) Dokumen MPS sebagaimana pada angka 5) diatas akan dijadikan aeuan bagi pelaksanaan pembangunan fisik dan non fisik di wilayah provinsi dan kabupaten/ kota danl atau antar kabupaten/kota dalam provinsi. b. Kabupaten atau kota 1) Menyusun draft MPS kabupaten/kota didasarkan kepada SSK yang memuat program, kegiatan, sasaran, pagu indikatif dari SKPD / instansi penanggung jawab. 2) Menyerahkan draft MPS kepada pokja sanitasi provinsi untuk dilakukan veriftkasi dan sinkronisasi serta
  • 9. -6­ pembahasan dalam lokakarya MPS di provinsi sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 4). 3) Memfasilitasi MPS dari hasil lokakarya untuk menjadi bahan rencana pelaksanaanjimplementasi. 5. Pelaksanaanj implementasi. Dalam tahap ini pokja sanitasi provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan fungsinya dalam pelaksanaan pembangunan fisik dan non fisik sebagai berikut: a. Provinsi 1) Memberikan saran dan masukan kepada SKPD terkait dalam rangka persiapan pelaksanaan pembangunan sanitasi diwilayah provinsj dan kabupatenjkota danl atau antar kabupatenjkota dalam provinsi baik mencakup pelaksanaan kegiatan sosialisasi rencana pembangunan fisik dan non fisik, kesiapan lahan, analisa dampak lingkungan, masterplan, Feasibility Study, dan Detail Engineering Design 2) Memberikan saran dan masukan dalam rangka sinkronisasi pelaksanaan pembangunan sanitasi perrnukiman oleh SKPD provinsi, kabupatenj kota, maupun kementerianjlembaga terkait. 3) Memberikan saran dan masukan dalam rangka melakukan tindakan-tindakan korektif yang perlu diambil oleh SKPD provinsi, kabupaten/kota, maupun kementerian/lembaga terkait apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan pembangunan sanitasi permukiman baik fisik dan non fisiko b. Kabupaten atau Kota 1) Memberikan Sal-an dan masukan kepada SKPD terkait dalam rangka persiapan pelaksanaan pembangunan sanitasi baik mencakup pelaksanaan kegiatan sosialisasi rencana pem bangunan fisik dan non fisik, kesiapan lahan, analisa dampak lingkungan, masterplan, Feasibility Study, dan Detail Engineering Design. 2) Memberikan saran dan masukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan sanitasi permukiman oleh SKPD terkait. 3) Memberikan saran dan masukan dalam rangka melakukan tindakan-tindakan korektif yang perlu diambil oleh SKPD terkait apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan pembangunan sanitasi permukiman baik fisik dan non fisiko 6. Pemantauan dan evaluasi. Dalam tahap ini pokja sanitasi provinsi dan kabupaten / kota sesuai dengan fungsinya melaksanakan kegiatan sebagai berikut : a. Provinsi 1) Memantau penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan kampanye , edukasi dan advokasi, penyusunan BPS, SSK, MPS dan implementasi terkait PPSP di
  • 10. -7­ kabupaten/kota, pengembangan kelembagaan dan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan bupati atau walikota. 2) Mengevaluasi capaian hasil pelaksanaan kegiatan sebagaimana pada angka 1) di atas dengan kunjungan lapangan dan menggunakan instrumen berbasis web: ppsp.nawasis.inio sebagai perangkat monitoring dan evaluasi. 3 ) Menyiapkan laporan triwulanan untuk disampaikan gubernur kepada Menteri Dalam Negeri mengenai perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan PPSP. Laporan dimaksud termasuk hasil rekapitulasi laporan triwulanan perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan PPSP di kabupaten/ kota yang disampaikan bupati/walikota kepada gubernur. Sebagaimana tercantum dalam huruf B angka II Surat Edaran ini. 4) Hasil pemantauan perkembangan kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan PPSP dilaporkan setiap waktu melalui web: ppsp.nawasis.info sebagai perangkat monitoring dan evaluasi. b. Kabupaten atau kota 1) Mengawal program dan kegiatan yang terdapat pada SSK dan MPS, agar dirumuskan ke dalam dokumen rencana pembangunan daerah. 2) Memantau penyusunan rencana kegiatan dan anggaran PPSP yang disusun oleh SKPD ke dalam rencana kerja SKPD sesuai dengan program dan kegiatan yang ditetapkan pemerintah kabupaten / kota dalam rangka penyusunan RKPD. 3) Menyiapkan laporan triwulanan untuk disampaikan bupati atau walikota kepada gubemur mengenai perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan PPSP. Sebagaimana tercantum dalam huruf B angka I Surat Edaran ini. 4) Hasil pemantauan perkembangan kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan PPSP dilaporkan setiap waktu melalui web: ppsp.nawasis.info sebagai perangkat monitoring dan evaluasi.
  • 11. -8­ lV. BAGAN STRUKTUR ORGANl SASJ, FUNGSI DAN TUGAS POKJA SANITASI PROVINSI , KABUPATEN ATAU KOTA l. Pokja Sanitasi Provinsi a. Bagan Struktur Kelompok Kerja Sanitasi Provinsi KETUA Sekretaris Oaerah Provinsi SEKRETARIS Asisten Perekonomlan dan Pembangunan SEKRETARIAT An g90ta Sekretariat (Anggota Sekretariat (pejabat/staf dillngkungan selda dan SKPO lain) BIDANG PEREN CANAAN BIDANG PENOANAAN BIDANG TEKNIS BIOANG PENYEHATAN, J BIDANG MON ITORING KOMUNIKASI DAN DAN EVALUASI PEMBERDAYAAN Ketua : Kelua: Kelua: Ketua: Ketua: Kepala SKPD yang Kepala SK PD yang Kepala SKPD yang Kepala SKPD yang Kepala SKPD yang menangani bidang menangani bidang menangani bidang teknis membidangl Kesehatan. membidangi Lingkungan perencanaan. pendanaan. (cipta karya atau PU). Hidup. Wakil Kelua: Wakil Kelua: Kepala 8agian yang Wakil Ketua: Wakil Ketua: Wakil Ketua: Kabid Sarpras atau Fispra menangani fungsi Kabid Urusan Teknis Dinas Kabid Penyehatan Kabid Pengembangan Bappeda atau sebutan lain. keuangan dan asset alau Cipta Karya. lingkungan. Llngkungan Hidup. sebutan lain. Anggota : Anggota : Anggola: ~ Ang gota: Pejabatlstaf dan Bappeda Pejabatlslaf dan SKPKD Pejabatlstaf dan Dinas Pejabatlstaf dari Dinas PeJabatlstaf dati Dinas dan dari SKPD lainnya dan dan SKPD lainnya Clpta Karya atau sebutan Kesehatan atau sebutan Lingkungan Hidup atall yang melaksanakan fu ng si yang melaksanakan rungsi lain dan dan SKPD lainnya lain dan dari SKPD ainnya sebutan lain dan dari SKPD terkail dengan lerkait dengan yang melaksanakan fungsi yang melaksanakan fungsi lainnya yang perencanaan !ayanan penganggaran, pe laporan terkait dengan lerkait dengan penyehatan melaksa nilkan fungsi persampahan, air limbah dan pertanggungjawaban pembangunan samna dan lingkungan, pendidlkan, tafilait dengan keg iatan domestik, dan drainase keuangan dan asel prasarana persampahan, komun ikasi, dan monitoring dan evaluasi lingkungan. air limbah domestik. dan p mberdayaan sanitasi. drainase IIngkungan . masyarakat. Catatan Jumlah keanggotaan pacta setiap bidang supaya mempertimbangkan kecakapan, efisiensi, dan efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi
  • 12. -9­ b. Susunan Kelompok Kerja Sanitasi Provinsi 1) Ketua, dijabat oleh sekretaris daerah yang secara formal melaksanakan fungsi dan memiliki kewenangan koordinatif terhadap SKPD pengelola sanitasi dan selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah. 2) Sekretaris, dijabat oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan atau sebutan lain yang secara formal melaksanakan fungsi membantu sekretaris daerah dalam mengoordinasikan administrasi pembangunan daerah atau tugas dan fungsi lainnya yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi sekretaris dibantu tenaga sekretariat tim pokja sanitasi yang anggotanya berunsurkan pejabatj staf dilingkungan sekretariat daerah dan SKPD lain. 3) Ketua bidang, dijabat oleh kepala SKPD dan wakil ketua bidang dijabat oleh pejabat setingkat kepala bidang (kabid) pada SKPD terkait yang kesehariannya melaksanakan tugas dan fungsi ketua bidang. 4) Anggota pada setiap bidang berasal dari pejabat/ staf dari SKPD yang bertanggung jawab melaksanakan tugas dan fungsi setiap bidang dan melibatkan pejabat/ staf dari SKPD lainnya yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya memiliki hubungan/keterkaitan dengan bidang dimaksud. c. Fungsi Kelompok Kerja Sanilasi Provinsi 1) Koordinasi, yaitu mengoordinasikan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi program dan kegiatan PPSP provinsi dan kabupaten / kota. 2) Advokasi, yaitu meningkatkan kesadaran, kepedulian, komitmen, dan kemampuan berbagai pemangku kepentingan sanitasi di seluruh wilayah provinsi untuk turut serta dalam pembangunan sanitasi. 3) Advisori, yaitu memberikan input strategis bagi pengembangan kebijakan, program, dan kegiatan yang dibutuhkan gubernur dan DPRD dan pokja sanitasi kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan kinerja pembangunan sanitasi. 4) Fasilitasi, yaitu membantu gubernur dalam perumusan kebijakan, pemberian bimbingan, arahan, pendidikan dan pelatihan terkait program PPSP baik kepada SKPD provinsi maupuG kabupalen/kota agar pelaksanaan program dapat mencapai target yang ditetapkan. 5) Supervisi, yaitu membantu gubernur melakukan kegiatan pengawalan, pemantauan dan evaluasi untuk memastikan dan menilai pelaksanaan program serta kegiatan PPSP sesuai dengan tujuan, sasaran, jadwal dan rencana daya serap anggaran yang telah ditetapkan,
  • 13. -10 ­ sehingga apabila terjadi penyimpangan dapat segera melakukan tindakan korektif. 6) Sinkronisasi, yaitu membantu gubernur dalam menyelaraskan perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi program dan kegiatan PPSP antar dan antara kabupatenjkota dengan provinsi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan pemerintah. d. Tugas Kelompok Kerja Sanitasi Provinsi : 1) Ketua: a) Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan fungsi dan tugas pokja sanitasi provinsi. b) Mengendalikan pelaksanaan fungsi dan tugas pokja sanitasi provinsi agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan. c) Mengendalikan pelaksanaan fungsi dan Lugas pokja sanitasi provinsi dalam melakukan pembinaan dan pengawasan pokja sanitasi kabupatenjkota. d) Memberikan arahan terkait dengan pelaksanaan kebijakan program PPSP kepada setiap anggota pokja sanitasi provinsi agar setiap bidang dapat melaksanakan fungsi dan tugas secara optimal. e) Memastikan optimalisasi dukungan seluruh sumber daya untuk kelancaran fungsi dan tugas pokja sanitasi provinsi. :f) Melaksanakan tugas lain terkait dengan pelaksanaan program PPSP yang ditugaskan oleh gubernur. g) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada gubernur. 2) Sekretaris: a) Mengoordinasikan pelaksanaan fungsi dan tugas setiap bidang terkait dengan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi program dan kegiatan pokja sanitasi provinsi. b) Memfasilitasi dan harmonisasi pelaksanaan fungsi dan tugas serta membina hubungan kerja antar bidang pokja sanitasi provinsi. c) Menyiapkan bahan rnasukan perurnusan kebijakan penguatan kelembagaan pokja sanitasi dan kelembagaan pengelola sanitasi provinsi dan fasilitasi kabupatenjkota. dl Menyiapkan laporan program PPSP berdasarkan laporan pelaksanaan fungsi dan tugas yang dihimpun dari setiap bidang pokja sanitasi provinsi dan laporan kabupatenjkota. e) Merumuskan kebijakan penguatan kelernbagaan pokja sanitasi sanitasi Provinsi, serta fasilitasi kabupatenjkota dalam pelaksanaan program PPSP dan sejenisnya.
  • 14. -11­ i) Fasilitasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi PPSP oleh pokja sanitasi provinsi ke kabupaten dan kota serta konsultasi ke pusat. g) Menyiapkan pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Provinsi dan fasilitasi pembentukan Pokja sanitasi Kabupaten/Kota. h ) Fasilitasi penyusunan roadmap Sanitasi Provinsi, dan mengelola database Roadmap Sanitasi Provinsi. i) Fasilitasi tim pokja sanitasi provinsi menghadiri pertemuan tahunan Kabupaten/Kota peserta PPSP dan penguatan kapasitas kelembagaan PPSP. j) Fasilitasi tim pokja sanitasi provinsi dalam melakukan supervJSl penguatan kapasitas pokja sanitasi kabupaten/kota dalam penyusunan BPS dan SSK. k ) Melaksanakan tugas lain terkait dengan pelaksanaan program PPSP yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi provinsi. 1) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas terhadap ketua pokja sanitasi provinsi. 3) Bidang Perencanaan: a) Mengoordinasikan penyusunan roadmap Sanitasi Provinsi, dan mengelola database Roadmap Sanitasi Provinsi. b) Mengoordinasikan perencanaan program dan kegiatan PPSP j angka panjang, jangka menengah dan tahunan serta fasilitasi kabupaten/ kota. c) Menyiapkan bahan pelatihan aspek perencanaan BPS, SSK dan MPS . d) Melakukan supervlsl agar perumusan kebijakan penyusunan BPS dan SSK sesuai dengan dokumen perencanaan pembangunan daerah kabupaten / kota. e) Mengoordinasikan review BPS dan SSK kabupaten/kota untuk penjaminan mutu yang dilakukan oleh tim panel yang terdiri dari unsur SKPD terkait. f) Memveriftkasi dan mensinkronisasikan usulan program dan kegiatan prioritas sanitasi dalam draft MPS yang diajukan daTi kabupaten/ kota guna dilakukan penyusunan dokumen MPS (kerangka investasi, serta manajemen, dan operasi) . g) Mengoordinasikan pembahasan draft MPS kabupaten/kota melalui lokakarya MPS di provinsi serta mensinkronisasikan rencana program dan kegiatan prioritas sanitasi berdasarkan sumber pendanaan APBN dan APBD provinsi atau sumber pendanaan lainnya yang sah . h) Menyiapkan bahan untuk pokja sanitasi dalam memberikan saran dan masukan kepada SKPD terkait dalam rangka persiapan pelaksanaan pembangunan
  • 15. -12­ samtasi diwilayah provinsi dan kabupaten/kota dan/atau antar kabupaten/kota dalam provinsi baik mencakup pelaksanaan kegiatan sosialisasi rencana pembangunan fisik dan non fisik o kesiapan lahan, analisa dampak lingkungan, masterplan, Feasibility Study, dan Detail Engineering Design i) Menyiapkan bahan untuk pokja sanitasi dalam memberikan saran dan masukan dalam rangka sinkronisasi pelaksanaan pembangunan sanitasi permukiman oleh SKPD provinsi, kabupa ten/ kota, maupun kementerian/lembaga terkait. j) Menyiapkan bahan untuk pokja sanitasi dalam memberikan saran dan masukan dalam rangka melakukan tindakan-tindakan korektif yang periu diambil oleh SKPD provinsi, kabupaten/kota, maupun kementerian/lembaga terkait apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan pembangunan sanitasi permukiman baik fisik dan non fisik. k) Menyiapkan bahan laporan kerja terkait bidang tugas secara berkala kepada ketua pokja sanitasi provinsi. 1) Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang perencanaan yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi provinsi. m) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada ketua pokja sanitasi provinsi. 4) Bidang Pendanaan: a) Mengoordinasikan penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah (RKA-SKPD) untuk mendukung pendanaan program PPSP provinsi dan fasilitasi kabupaten/kota. b) Mengoordinasikan rencana pendanaan program dan kegiatan PPSP provinsi, kabupaten/kota dan pusat yang akan didanai melalui APBN dan APBD provinsi atau sumber pendanaan lainnya yang sab dalam lokakarya MPS. c) Menyiapkan bahan pelatihan aspek pendanaan untuk BPS, SSK dan MPS . d) Mengoordinasikan penYIapan laporan pertanggungjawaban keuangan dan aset PPSP provinsi serta fasilitasi pengelolaan keuangan dan manajemen aset PPSP kabupaten/kota e) Memberikan saran dan pertimbangan terkait dengan penyusunan rencana pendanaan, penatausahaan dan pelaporan keuangan dan aset program PPSP provinsi dan fasilitasi kabupaten/kota. 1) Memberikan saran dan pertimbangan terkait dengan rencana pendanaan provinsi untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan PPSP kabupaten/kota.
  • 16. -13­ g) Mendukung kelancaran penyediaan anggaran untuk pelaksanaan program dan kegiatan PPSP. h) Menyampaikan laporan setiap triwulan atas pelaksanaan fungsi dan tugas bidang pendanaan kepada ketua pokja sanitasi provinsi. i) Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang pendanaan yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi prOVInSl. j) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada ketua poIqa sanitasi provinsi. 5) Bidang Teknis : a) Membantu teknis penyusunan Roadmap Sanitasi Provinsi untuk optimalisasi pengelolaan program PPSP. b) Memberikan pertimbangan teknis dalam perencanaan program PPSP. c) Menyiapkan bahan pelatihan aspek teknis untuk BPS, SSK dan MPS. d) Menyiapkan bahan laporan kerja terkait bidang tugas secara berkala kepada ketua pokja sanitasi sanitasi provinsi . e) Melakukan penjaminan kualitas BPS, SSK dan MPS. f) Memberikan saran dan pertimbangan teknis terkait dengan rencana pelaksanaan program dan kegiatan PPSP kabupaten/kota. g) Menyampaikan laporan setiap triwulan atas pelaksanaan fungsi dan tugas bidang teknis kepada ketua pokja sanitasi provinsi. h) Me1aksanakan tugas lain terkait dengan bidang teknis yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi provinsi. i) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada ketua pokja sanitasi provinsi. 6) BidangKomunikasi, Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat: a) Pendistribusian informasi program PPSP di wilayah prOVInSl b) Advokasi bupati/walikotajDPRD atau pengambil keputusan lain di kabupaten/kota c) Menyiapkan bahan pelatihan aspek komunikasi, kesehatan dan pembardayaan masyarakat untuk EHRA, BPS, SSK dan MPS. d) Penjaringan minat dan komitmen kabupaten/kota untuk pelaksanaan Program PPSP. e) Menyampaikan laporan setiap triwulan atas pelaksanaan fungsi dan tugas kepada ketua pokja sanitasi provinsi.
  • 17. -14 ­ f) Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang tugas yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi provinsi. g) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada ketua pokja sanitasi provinsi. 7) Bidang Pemantauan dan Evaluasi: a) Pemantauan pelaksanaan program sanitasi regional. b) Pelaksanaan pemantauan dan eValuasi program PPSP di provinsi. c) Menyiapkan bahan pelatihan aspek pemantauan dan evaluasi untuk BPS, SSK dan MPS . d) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program PPSP di kabupaten/kota. e) Menyiapkan bahan pelatihan monitoring dan evaluasi Program PPSP. f) Memberikan saran dan pertimbangan terkait dengan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan PPSP kabupaten/kota. g) Menyampaikan laporan setiap triwulan atas pelaksanaan fungsi dan tugas bidang pemantauan dan evaluasi kepada ketua pokja sanitasi provinsi. h) Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang pemantauan dan evaluasi yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi provinsi. i) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada ketua pokja sanitasi provinsi. 8) Sekretariat Pokja Sanitasi: a) Menyiapkan laporan kerja perkembangan pelaksanaan Program PPSP kepada Gubenur. b) Menyiapkan pelaksanaan rapat-rapat, lokakarya, dan pelatihan-pelatihan. c) Melakukan pengolahan dan menganalisa data kemajuan pelaksanaan PPSP kabupaten/kota melalui web ppsp.nawasis.info. d) Menghimpun bahan laporan kerja terkait bidang tugas pokja sanitasi dan laporan sekretariat pokja sanitasi sanitasi serta menyusun laporan program PPSP untuk dilaporkan secara berkala kepada ketua pokja sanitasi sanitasi provinsi. e. Kantor Sekretariat Operasional Pokja Sanitasi Provinsi Untuk mendukung kelancaran tugas dan [ungsi pokja sanitasi provinsi supaya disediakan kantor sekretariat pokja sanitasi dengan dilengkapi sarana kerja yang memadai, antara lain sebagai beriku t : 1. ruang kerja pokja beserta perlengkapannya. 2. ruang rapat pokja beserta perlengkapannya.
  • 18. - 15­ 3. komputer, printer, dan fasilitas internet. 4. alat lulis kantor (ATK) . 2. Polqa Sanitasi Kabupaten atau Kota a. Bagan Struktur Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten atau Kota KETUA Sekretaris Daerah Kabupalen atau Kola + SEKRETARIS~ Asislen Perekonomian dan Pembangunan I SEKRETARIAT Anggota Sekretariat (pejabatlstaf dllingkungan selda dan SKPD lain) ! BIOANG PERENCANAAN BIDANG PENDANAAN BIOANG TEKNIS BIDANG PENYEHATAN, BIDANG MONITORING KOMUNIKASI DAN DAN EVAlUASI PEMBERDAYAAN Ketua: Ketua: Ketua: Ketua: Ketua: Kepala SKPD yang Kepala SKPD yang Kepala SKPD yang Kepala SKPD yang Kepala SKPD ya ng menangani bidang menangani bidang menangani bidang teknis membidangi Kesehalan. membidnngi Lingkungan perencanaan. pendanaan. (cipta karya atau PU). HldulJ · Wakil Ketua: Wal<I'1Ketu3 Kepa la 8agian yang WakilKetua: WakilKetua: Kabid Pengembangan Wakil Ketua: menangani fung si Kabid Urusan Teknis Dinas Kabid Penyel1atan Lingkungan Hidup Kabid Sarpras ata u Fispra keuangan dan asset atau Cipta Karya Lingkungan 6appeda atau sebutan lain. sebutan lain. Anggola : Anggota : 8!JggQ11L Anggota : Anggota : PejabaUstaf dari 8appeda PejabaUstaf dari SKPKD PejabaU slaJ dan Dinas PejabaV~taf dan Dinas PejabaUstaf dan Dinas dan dari SKPD lainnya dan dari SKPD lainnya Cipta Karya atau sebutan Kesehatan atau sebutan Lingkungan Hidup atau yang melaksanakan [ungs i yang melaksanakan fungsl fain dan dari SKPD lainnya lain dan dan SKPD lainnya sebutan lain dan dari SKPD terkait dengan terkait dengan yang melaksanakan fungsi yang melaksanakan [ungsi Ialnnya yang perencanaan layanan penganggaran, pelaporan terkait dengan lerkalt dengan penyehatan melc:ksanakan fung si persampahan. air limbah dan pertangg ungjawaban pembangunan sarana dan lingkungan. pendidikan, lerkait dengan kegiatan domestik, dan drainase keuang an dan aset prasarana persampahan, komunikasl, dan monitoring dan evaluasi lingkungan . air limbah domestik, dan pemberdayaan sanitasi. drainase lingkungan. masyarakal Catatan Jumlah keanggotaan pada setiap bidang supaya mempertimbangkan kecal{apan, efisiensi, dan efektifit as pelaksanaan tugas dan fungsi.
  • 19. -16­ b. Susunan Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten atau Kota 1) Ketua, dijabat oleh sekretaris daerah yang secara formal melaksanakan fungsi dan memiliki kewenangan koordinatif terhadap SKPD pengelola sanitasi dan selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah. 2) Sekretaris, dijabat oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan atau sebutan lain yang secara formal melaksanakan fungsi membantu sekretaris daerah dalam mengoordinasikan administrasi pembangunan daerah atau tugas dan fungsi lainnya yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi sekretaris dibantu tenaga sekretariat tim pokja sanitasi yang anggotanya berunsurkan pejabat/ star dilingkungan sekretariat daerah dan SKPD lain. 3) Ketua bidang, dijabat oleh kepala SKPD, dan wakil ketua bidang dijabat oleh pejabat setingkat kepala bidang (kabid) pada SKPD terkait yang kesehariannya melaksanakan tugas dan fungsi ketua bidang. 4) Anggota pada setiap bidang berasal dari pejabat / staI dad SKPD yang bertanggung jawab melaksanakan tugas dan fungsi setiap bidang dan melibatkan pejabat/ staf dari SKPD lainnya yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya memiliki hubungan/keterkaitan dengan bidang dimaksud. c. Fungsi Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten atau Kota : 1) Koordinasi, yaitu peran untuk mengkoordinasikan pelaksanaan PPSP di wilayah kabupaten/kota. 2) Advokasi, yaitu peran untuk meningkaLkan kesadaran, kepedulian, komitmen, dan kemampuan berbagai pemangku kepentingan utama sanitasi di tingkat kabupaten/kota untuk turut-serta dalam pembangunan sanitasi. 3) Advisori, yaitu memberikan input strategis bagi pengembangan kebijakan, program, dan kegiatan yang dibutuhkan oleh pemerintah provinsi dan pokja sanitasi sanitasi kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan kinerja pembangunan sanitasi. d. Tugas Kelompok Kerja Sanitasi KabupaLen atau Kota : 1) Ketua: a) Mengendalikan dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan peran, fungsi, dan tugas pokja sanitasi kabupatenj kota. b) Mengendalikan pengelolaan kerja pokja sanitasi kabupaten / kota agar tetap sesuai dengan ffil 1 kabupaten / ko tao c) Memberikan arahan kebijakan terkait pelaksanaan fungsi pokja sanitasi kabupaten/kota.
  • 20. -17­ d) Memastikan optimalisasi dukungan seluruh sumber daya bagi pokja sanitasi kabupaten/kota. 2)1 Sekretaris: a) Mengoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan teknis program kerja pokja sanitasi kabupaten/kota. b) Merumuskan kebijakan penguatan kelembagaan pokja sanitasi sanitasi kabupaten/kota dalam pelaksanaan program PPSP dan sejenisnya. c) Memberikan masukan strategis terkait aspek kelembagaan dalam penyusunan SSK dan penyempurnaan terkait aspek kelembagaan dalam BPS dan SSK dari hasil review pokja sanitasi sanitasi provinsi . d) Memfasilitasi koordinasi dan sinkronisasi kerja antar bidang. e) Menghimpun laporan bidang-bidang kerja pokja sanitasi kabupaten/ kota. £) Fasilitasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi PPSP oleh pokja sanitasi kabupaten/ kota serta konsultasi ke provinsi dan pusat. g) Menyiapkan pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi kabupaten/ kota. h ) Menyiapkan bahan masukan kepada pokja sanitasi provinsi dalam penyusunan roadmap Sanitasi Provinsi. i) Fasilitasi tim pokja sanitasi kabupaten / kota menghadiri pertemuan tahunan Kabupaten/Kota peserta program PPSP dan penguatan kapa itas kelembagaan PPSP. j) Fasilitasi tim pokja sanitasi kabupatenjkota dalam melakukan penyusunan BPS dan SSK. k) Melaksanakan tugas lain terkait dengan pelaksanaan program PPSP yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. I) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas terhadap ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. 3) Bidang Perencanaan : a) Mengoordinasikan pelaksanaan penyusunan BPS, SSK, dan draft MPS. b) Memastikan bahwa BPS dan SSK menjadi bahan masukan dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah program PPSP yang dirumuskan kedalam dokumen RPJMD. c) Memastikan kesesuaian prioritas program dan kegiatan PPSP yang dituangkan dalam SSK telah selaras dengan RPJMD. d) Menyusun program dan kegiatan prioritas PPSP bersama-sama dengan bidang lain uDtuk bahan
  • 21. -18­ masukan penyusunan RKPD sebagai bahan penyusunan RKA-SKPD dalam rangka penganggaran dalam APBD. e) Menyiapkan draft MPS yang berisikan program, kegiatan prioritas sanitasi yang berskala komunal, kawasan dan kota untuk disampaikan kepada pokj a sanitasi provinsi. 1) Membuat laporan kerja terkait bidang tugas secara berkala kepada ketua pokja sanitasi kabupatenjkota. g) Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang perencanaan yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi kabupatenj kota. h) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada ketua pokja sanitasi kabupatenjkota. 4) Bidang Pendanaan: a) Mempersiapkan bahan masukan dalam rangka penyusunan BPS, SSK, dan MPS. b) Memberikan masukan terhadap kebijakan dan peraturan daerah dalam upaya optimalisasi pengelolaan sanitasi, terutama terkait dengan pendanaan sanitasi ill kabupatenjkota. c) Memberikan masukan strategis terkait aspek pendanaan dalam penyusunan SSK dan penyempurnaan terkait aspek pendanaan dalam BPS dan SSK dari hasil review pokja sanitasi provinsi. d) Menyiapkan bahan masukan bidang pendanaan kepada pokja sanitasi dalam pelaksanaanjimplementasi program PPSP. e) Meneliti RKA-SKPD kabupaten j kota untuk memastikan pendanaan pada setiap tahapan program PPSP dialokasikan kedalam APBD. 1) Membuat laporan kerja terkait bidang pendanaan secara berkala kepada ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. g) Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang pendanaan yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi kabupaten j kota. h) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada ketua pokja sanitasi kabupatenjkota. 5) Bidang Teknis : a) Menyampaikan bahan masukan aspek teknis dalam rangka penyusunan BPS, SSK, dan draft MPS. b) Memberikan masukan strategis terkait aspek teknis penyusunan SSK dan penyempurnaan terkait aspek teknis BPS dan SSK dari hasil review pokja sanitasi provinsi. c) Menyiapkan bahan masukan bidang teknis kepada pokja sanitasi dalam pelaksanaan pembangunan fisik
  • 22. -19­ dan non fisik program PPSP agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan. d) Membuat laporan kerja terkait bidang tugas secara berkala kepada ketua pokja sanitasi kabupaten / kota. e) Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang teknis yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi kabupaten / kota. 1) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada ketua pokja sanitasi kabupaten / kota. 6) Bidang Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat : a) Mempersiapkan bahan rnasukan dalam rangka penyusunan BPS SSK, dan draft MPS. b) Menyiapkan bahan sosialisasi, advokasi dalam rangka pelaksanaan program PPSP. c) Menyiapkan bahan untuk peningkatan kesadaran masyarakat untuk terlibat secara aktif untuk menjadi pelaku individu dan masyarakat yang menjaga dan mengembangkan sanitasi sehat di kabupaten/ k ota. d) Menyiapkan bahan rnasukan untuk penyusunan BPS, serta memberikan input strategis aspek PMJK dan komunikasi terhadap penyusunan SSK. e) Membuat bahan laporan kerja terkai t bidang tugas secara berkala kepada ketua pokja sanitasi kabupaten / kota. 1) Melaksanakan tugas lain terkai t dengan bidang komunikasi, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi kabupalen/kota. g) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tuga s kepada ketua pokja sanitasi kabupaten/ kota. 7) Bidang Peman tauan dan Evaluasi : a) Menyiapkan bahan masukan dalam rangka penyusunan BPS, SSK, dan draft MPS . b) Menyiapkan bahan untuk kegiatan pemantauan dan evaluasi terhadap kemajuan pelaksanaan Program PPSP pada setiap SKPD terkait. c) Menyusun rekomendasi tindak lanjut hasil temuan pelaksanaan program PPSP di kabupaten / kota untuk dilakukan perbaikan oleh SKPD terkait. d) Membuat laporan kerja bidang secara berkala kepada ketua pokja sanitasi sanitasi kabupaten/kota. e) Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang tugas yang ditugaskan oleh ketua pokja s nitasi kabupaten/ kota. f) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. 8) Sekretariat Pokja Sanitasi, mempunyai tugas:
  • 23. -20­ a) Menyiapkan peJaksanaan rapat-rapat internal pokja sanitasi, lokakarya, dan pelatihan-pelatihan. b) Melakukan pengolahan dan menganalisa data kemajuan pelaksanaan PPSP kabupaten/ kota melalui web ppsp. nawasis .info. c) Menghimpun bahan laporan keIja terkait bidang tugas pokja sanitasi dan laporan sekretariat pokja sanitasi sanitasi serta menyusun laporan program PPSP untuk dilaporkan secara berkala kepada ketua pokja sanitasi sanitasi kabupaten/kota. d) Menyiapkan laporan keIja perkembangan pelaksanaan Program PPSP kepada Bupati / Walikota. e. Kantor Sekretariat Operasional Pokja Sanitasi Kabupaten atau kota Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi pokja sanitasi kabupaten/kota supaya disediakan kantor sekretariat pokja sanitasi dengan dilengkapi sarana kerja yang memadai, antara lain .:>ebagai berikut : 1. ruang kerja pokja beserta perlengkapannya. 2. ruang rapat pokja beserta perlengkapannya. 3. komputer, printer, dan fasilitas internet. 4 . alat tulis kantor (ATK) V. KEGIATAN SKPD PENGELOLA PROGRAM PPSP DI DAERAH 1. Provinsi a . Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Daerah selaku ketua pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut: 1) Menyelenggarakan rapat pokja sanitasi, rapat kerja pokja sanitasi provinsi dengan pokja sanitasi kabupaten/ kota atau rapat kerja dengan melibatkan para pemangku kepentingan lainnya (pemerintah pusat, pemerintah provinsi, lembaga perwakilan rakyat daerah, lembaga pendidikan tinggi, organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha). 2) Melaksanakan rapat penjaringan minat dan komitmen kabupaten/kota untuk pelaksanaan Program PPSP. 3) Menyediakan sarana dan prasarana kerja serta pendanaan operasional tim pokja sanitasi provinsi serta memantau penyediaan sarana dan prasarana kerja pokja sanitasi kabupaten / kota. 4) Menyelenggarakan 1"3 pat koordinasi untuk penjaminan mutu BPS dan SSK yang disusun kabupaten / kota. 5) Menyelenggarakan lokakarya MPS antara pokja sanitasi provinsi dengan pokja sanitasi kabupaten/ kota untuk sinergi pencapaian sasaran program dan kegialan serta pendanaan yang bersumber dari APBD APBN atau sUlnber
  • 24. -21 ­ lainnya yang sah dengan melibatkan para pemangku kepentingan lainnya. 6) Menyelenggarakan roadshow dan sosialisasi kebijakan dan program PPSP kepada para pemangku kepentingan. 7) Koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan fungsi dan tugas sekretariat pokja sanitasi kabupaten/kota serta konsultasi ke pusat. 8) Menghadiri pertemuan tahunan PPSP (City Sanitation Summit) dan penguatan kapasitas kelembagaan PPSP. 9) Menyelenggarakan pelatihan dalam rangka penguatan kapasitas personil pokja sanitasi provinsi dan kabupatenJkota. 10) Melakukan sosialisasi Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Pengelolaan Program PPSP di Daerah kepada seluruh SKPD. 11) Melaksanakan lokakarya dan/ atau pertemuan untuk membahas hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PPSP di wilayah provinsi. 12) Menyelenggarakan sosialisasi program PP P kepada Bupati/Walikota dan DPRD provinsi dan kabupaten/kota atau pemangku kepentingan lainnya. 13) Mengoordinasikan penyiapan laporan triwulanan pelaksanaan program PPSP provinsi dan menghimpun laporan triwulanan program PPSP kabupaten/kota untuk disampaikan gubernur kepada Menteri Dalam Negeri. b. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah selaku ketua bidang perencanaan pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut: 1) Menyusun roadmap sanitasi provinsi, dan mengelola database roadmap sanitasi provinsi dalam upaya optimalisasi pengelolaan sanitasi di wilayahnya. 2) Memfasilitasi penyusunan BPS, SSK, dan draft MPS kabupaten/kota serta melakukan evaluasi renCana prograrn dan kegiatan PPSP, dan menyelaraskan program dan kegiatan yang lerdapat dalam SSK dengan RPJMD kabupaten / kota. 3) Melakukan review bersama tim panel untuk penjaminan mutu BPS dan SSK dalam rangka penyiapan draft MPS oleh pokja sanitasi kabupaten/ kota. 4) Mempersiapkan dukungan pokja sanitasi provinsi guna melaksanakan veriflkasi usulan program dan kegiatan prioritas sanitasi yang tertuang dalam draft MPS untuk dilakukan lokakarya MPS di provinsi. 5) Melakukan review terhadap pelaksanaan pembangunan sanitasi diwilayah provinsi dan kabupaten/kota dan/ atau antar kabupaten/kota dalam provinsi yang dilaksanakan oleh SKPD provinsi dan kabupaten/kota baik mencakup pelaksanaan kegiatan sosialisasi rencana pembangunan fisik dan non fisik, kesiapan lahan, analisa dampak
  • 25. -22­ lingkungan, masterplan, Feasibility Study, dan Detail Engineering Design. 6) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan sanitasi permukiman oleh SKPD provinsi, kabupatenjkota, maupun kementerianjlembaga terkait. c. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pengelola Keuangan Daerah dan Aset atau dengan sebutan lain selaku ketua bidang pendanaan pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut: 1) Asistensi penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah (RKA-SKPD) untuk mendukung pendanaan program PPSP provinsi. 2) Pembinaan kabupaten/kota dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah (RKA­ SKPD) untuk mendukung pendanaan program PPSP kabupaten/kota. 3) Pembinaan kabupatenjkota dalam penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan dan manajemen aset program PPSP kabupatenjkota. 4) Koordinasi, konsllitasi dalam rangka sinergi pendanaan program dan kegiatan yang bersumber dari APBN atau sumber lainnya yang sah. d. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Cipta Karya atau dengan sebutan lain selaku ketua bidang teknis pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut: 1) Mengoordinasikan penyelarasan aspek teknis program dan kegiatan PPSP dalam rangka penyusunan BPS, SSK dan MPS oleh kabupatenjkota. 2) Melaksanakan penyusunan Masterplan, Feasibility Study, dan Detail Engineering Design untuk pembangunan sanitasi lintas kabupaten/kota oleh provinsi sesuai dengan dokumen rencana pembangunan daerah provinsi. 3) Mengoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan untuk penyusunan dan penjaminan mutu BPS, SSK, dan MPS . 4) Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana sanitasi lintas kabupatenjkota sesuai dengan kewenangan provinsi berdasarkan Masterplan, Feasibility Study, dan Detail Engineering Design yang ditetapkan kepala daerah. e . Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan atau dengan sebutan lain selaku ketua bidang Komunikasi, Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut: 1) Mengoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Enviromental Health Risk Assesment (EHRA) dan fasilitasi kabupatenjkota. 2) Menyiapkan bahan dan melaksanakan kampanye, edukasi, dan advokasi dalam rangka penjaringan min at dan komitmen ka bupatenj kota untuk melaksan2-kan Program PPSP
  • 26. -23 ­ f. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fW1gsi Badan Informasi dan Komunikasi atau dengan sebutan lain selaku anggota bidang Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut: 1) Mengoordinasikan penyebarluasan informasi ten tang kebijakan provinsi dalam pelaksanaan program PPSP kepada pemerintah kabupaten/kota. 2) Menyiapkan data dan bahan informasi terkait dengan kebijakan provinsi dalam pelaksanaan program PPSP untuk disebarluaskan kepada pemerintah kabupaten/kota. 3) Menyiapkan bahan sosialisasi kepada Bupati/Walikota dan DPRD atau pengambil keputusan lain di kabupaten/kota tentang kebijakan provinsi dalam pelaksanaan Program PPSP . 4) Melakukan ekspose roadmap sanitasi provinsi dan kegiatan tim pokja sanitasi provinsi di media. g. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat atau dengan sebutan lain selaku anggota bidang Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat pokja sanitasi mempunyai kegiatan s bagai berikut: 1) Mengoordinasikan persiapan dan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka pembangunan sarana fisik lintas kabupaten/kota. 2) Fasilitasi organisasi kemasyarakatan yang berminat berpartisipasi dalam pembangunan dan pengelolaan sanitasi yang bersifat lintas kabupaten/kota. h. Untukmendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup atau dengan sebutan lain selaku ketua bidang Bidang Pemantauan dan Evaluasi pokJa sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut: 1) Mengoordinasikan persiapan pelaksanaan pengendalian dan evaluasi kondisi lingkungan hidup dan fasilitasi kabupaten/ kota. 2) Mengoordinasikan pendidikan dan pelatihan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program PPSP di kabupaten/kota. 3) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terkait kondisi lingkungan hidup berdasarkan capaian kineIja program pembangunan sanitasi di wilayah provinsi. 4) Memetakan hasil pemantauan dan eValuasi pelaksanaan program PPSP terhadap kondisi lingkungan hidup di wilayah provinsi. 5) Mengoordinasikan dan menyiapkan bahan lokakarya dan/ atau pertemuan untuk membahas hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PPSP di wilayah provinsi.
  • 27. -24 ­ 2. Kabupaten atau Kota a. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Daerah selaku ketua pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berilrut: 1) Merumuskan kebijakan penguatan kelembagaan pokja sanitasi kabupaten/kota dalam pelaksanaan program PPSP dan sejenisnya. 2) Membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten / Kota. 3) Menyelenggarakan rapat-rapat kerja pokja sanitasi kabupaten/ kota atau rapat kerja dengan pemangku kepentingan lainnya. 4) Fasilitasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi PPSP oleh pokja sanitasi kabupaten/ kota serta konsultasi ke provinsi. 5) Menyediakan sarana dan prasarana kerja serta pendanaan operasional tim pokja sanitasi kabupaten j kota. 6) Fasilitasi tim pokja sanitasi kabupaten/ kota menghadiri pertemuan tahunan PPSP (City Sanitation Summit) dan penguatan kapasltas kelembagaan PPSP. 7) Menyelenggarakan sosialisasi program PPSP kepada DPRD kabupaten/kota atau pcmangku kepentingan lainnya. 8) Menyelenggarakan konsultasi publik dalam ran gka menjaring masukan untuk penyempurnaan baik rancangan BPS maupun SSK. 9) Melakukan sosialisasi Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di Daerah kepada seluruh SKPD. 10) Mengoordinasikan penyiapan laporan triwulanan pelaksanaan program PPSP kabupaten/ kota untuk disampaikan bupati/waiikota kepada gubernur. b. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah selaku ketua bidang perencanaan pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut: 1) Melakukan perumusan kebijakan dan penyusunan BPS dan SSK sesuai dengan dokumen perencanaan pembangunan daerah serta merujuk kepada roadmap Sanitasi Provinsi. 2) Mengoordinasikan perencanaan program PPSP jangka panjang, jangka menengah dan tahunan. 3) Memetakan kegiatan-kegiatan pembangunan infrastruktur sanitasi berskala komunal, berskala kawasan dan berskala kota yang didanai dan berbagai sumber pendanaan (APBD kabupaten/kota, APBD provinsi, APBN, pinjamarl dan hibah, masyarakat, dan dunia usaha). c . Untukmendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pengelola Keuangan Daerah dan Aset atau dengan scbutan lain selaku ketua bidang pendanaan pokja sanitasi memp:.:myai kegiatan sebagai berikut:
  • 28. -25 ­ 1) Mengoordinasikan penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah (RKA-SKPD) untuk mendukung pendanaan program PPSP di kabupaten / kota. 2) Memetakan realisasi APBD kabupaten/ kota untuk mendukung pelaksanaan penyusunan BPS dan SSK. 3) Mengoordinasikan rencana pendanaan program dan kegiatan PPSP melalui APBD kabupaten/kota dengan provinsi dan pusat yang akan didanai melalui APBD provinsi dan APBN dan atau sumber pendanaan lainnya yang sah. 4) Memberikan masukan kepada pokja sanitasi tentang realisasi penyerapan APED kabupaten/kota terkait dengan pendanaan program dan kegiatan PPSP. 5) Mengoordinasikan penyiapan laporan pertanggungjawaban keuangan dan aset PPSP kabupaten/kota. d. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Cipta Karya atau dengan sebutan lain selaku ketua bidang teknis pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut: 1) Mengoordinasikan penyelarasan aspek teknis program dan kegiatan PPSP dalam rangka penyusunan BPS, SSK dan draft MPS. 2) Pemetaan aspek teknis sarana dan prasarana sani asi di kabupaten/kota dan partisipasi swasta untuk mendukung penyusunan BPS dan SSK. 3) Melaksanakan penyusunan Masterplan, Feasibility Study, dan Detail Engineering Design dalam rangka pembangunan sanitasi kabupaten/ kota sesuai dengan dokumen rencana pembangunan daerah kabupaten/ kota. 4) Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana sanitasi kabupaten/kota sesuai dengan Masterplan, Feasibility Study, dan Detail Engineering Design yang telah ditetapkan kepala daerah. e . Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan atau dengan sebutan lain selalru ketua Bidang Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut: 1) Mengoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga enumeralor dalam rangka pengumpulan dan pengolahan data untuk mendukung penyusunan Enviromental Health Risk Assesment (EHRA) di kabupaten/ kota. 2) Melaksanakan pemetaan EHRA di kabupaten/kota lmtuk bahan masukan penyusunan BPS dan SSK. 3) Menyiapkan bahan dan melaksanakan kampanye dan edukasi kepada masyarakat dalanl rangka mendorong kepedulian terhadap perilaku hidup bersih. f. Untuk mendukungpelaksanaan tugas dan fungsi Badan Informasi dan Komunikasi atau dengan sebulan lain selaku anggota bidang Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut:
  • 29. -26­ 1) Mengoordinasikan penyebarluasan informasi tentang kebijakan kabupaten/ kota dalam pelaksanaan program PPSP. 2) Menyiapkan data dan bahan informasi terkait dengan kebijakan kabupaten/kota dalam pelaksanaan program PPSP untuk disebarluaskan kepada pemangku kepentingan . 3) Melakukan ekspose pelaksanaan pembangunan sanitasi di kabupaten / kola. g. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat atau dengan sebutan lain selaku anggota bidang Kesehatan, Komunikasi dan Pem berdayaan Masyarakat pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut: 1) Mengoordinasikan persiapan dan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat daJam rangka pemban!!Unan sarana fisik di kabupaten/kota. 2) Fasilitasi organisasi kemasyarakatan yang berminat berpartisipasi daJam pembangunan dan pengelolaan sanitasi di kabupaten/kota. 3) Melaksanakan kampanye untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan sanitasi. 4) Melaksanakan pemetaan peran masyarakat, jender dan kemiskinan (PMJK) dalam pembangunan sanitasi. h. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi D'nas Lingkungan Hidup atau dengan sebutan lain selaku ketua bidang Bidang Pemantauan dan EvaJuasi pokja sanitasi mempunyai kegiatan sebagai berikut: 1) Mengoordinasikan persiapan pelaksanaan pengendalian, pemantauan dan evaJuasi terkait kondisi lingkungan hidup berdasarkan capaian kinerja program pernbangunan sanitasi di kabupaten / kota. 2 ) Memetakan hasil pemantauan dan evaJuasi pelaksanaan program PPSP terhadap kondisi lingkungan hidup di kabupaten / kota. 3) Menyiapkan bahan lokakarya dan / atau pertemuan un tuk membahas hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PPSP di kabupaten/kota B . PELAPORAN. Sesuai format pada haJaman berikut.
  • 30. B . PELAPORAN. 1. KABUPATEN/KOTA FORM 1 LAPORAN TRIWULAN KEMAJUAN PELAKSANAAN PPSP KABUPATEN/KOTA MULAI TAHUN 2013*) KABUPATEN/KOTA: ............. . PROVINSI ' - -' - -. Rencana Pe1aksanaan Triwulanan Keterangan Jurnla I II III IV Tahapan Kegiatan Targe h t (%) Dana Rp. Rp. Rp. Rp. (%) (%) (%) (%) (Rp) 000 000 000 000 (1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7) (8) (9) ( 10) (1 ) ) ( 12) -­ I Penyusunan 1. BPS 1-- ­ Penyusunan 2. SSK - ­ - - - - - -­ I_ ........ ......... ,tanggal .... .. . Sekretaris Daerah Kabupaten/ Kota ....... . ttd (.... .... .. .... ..... .. ...... ... ... .) *) Format laporan triwulan ini digunakan oleh kabupaten/kota yang ditetapkan mulai Tahun 2013 disampa ikan kepada Gubemur setiap akhir Triwulan ~ J~1 /
  • 31. -28 ­ TATA CARA PENGISIAN FORM 1: 1. Kolom (1 ) diisi dengan uraian nama kegiatan 2. Kolom (2) diisi dengan jumlah target rencana yaitu 100% 3 . Kolom (3) diisi dengan jumlah dana yang dialokasikan untuk mendanai kegiatan dimaksud. 4. Kolom (4) dllsi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan I 5. KoloID (5) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan I 6 . Kolom (6) dllsi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan II 7. KoioID (7) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan II 8. KoloID (8) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan III 9. Kolom (9) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan III 10. Kolom (10) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan N 11. KoioID (11) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan IV ] 2 . Kolom (12) Keterangan diisi dengan penjelasan terkait dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan dan permasalahan yang dihadapi Lf' .J.....t ./
  • 32. -29 ­ FORM 2 LAPORAN TRIWULAN KEMAJUAN PELAKSANAAN PPSP KABUPATEN/KOTA TAHUN 2012*} YANG MELANJUTKAN PAD A TAHUN 2013 KABUPATEN ATAU KOTA : ............. . PROVINSI ............ . Rencana Pelaksanaan Triwulanan Keterangan Jumla I II III IV Tahapan Kegiatan Targe h t (%) Dana Rp. Rp. Rp. Rp. (%) (%) (%) (%) (Rp) 000 000 000 000 (I) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11 ) (12) 1. Penyusunan MPS - ...... , .. ...... ... tanggal. ..... . Sekretaris Daerah Kabupaten/ Kota .... ... . ttd (.. .. ............ ... ............. .) ~ ~~ _1 .;
  • 33. -30­ *} Format laporan triwulan ini digunakan oleh kabupaten atau kota pelaksanaan Tahun 2012 disampaikan kepada Gubernur setiap akhir Triwulan. TATA CARA PENGISlAN FORM 2: 1. Kolom (1) diisi dengan uraian nama kegiatan 2. Kolom (2) diisi dengan jumlah target rencana yaitu 1000/0 3. Kolom (3) diisi dengan jumlah dana yang dialokasikan untuk mendanai kegiatan dimaksud . 4 . Kolom (4) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Trhvulan I 5. Kolom (5) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan I 6. Kolom (6) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan II 7. Kolom (7) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan II 8. Kolom (8) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan III 9. KoloID (9) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan III 10 Kolom (10) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan TV 11. Kolom (11) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan IV 12 Kolom (12) Keterangan diisi dengan penjelasan terkait dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan dan permasalahan yang dilladapi J:1 -
  • 34. ,,­ i~t -31 ­ % FORM 3 LAPORAN TRIWULAN KEMAJUAN PELAKSANAAN PPSP KABUPATENjKOTA TAHUN 2011 *) YANG MELANJUTKAN PADA TAHUN 2013 KABUPATEN ATAU KOTA : .. .... .... ... . PROVINSI . _.......... . Rencana Pelaksanaan Triwulanan Keterangan Jumla I II III IV Tahapan Kegiatan Targe h t (%) Dana Rp. Rp. Rp. Rp . (%) (%) (%) (%) (Rp) 000 000 000 000 (1 ) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11 ) ( 12) - 1mplementasi a. Master Plan b . DED c. Studi Kelayakan d. AMDAL e Pelaksanaan Fisik f. dst ....... -- I ... ........... ,tanggal ... ... . Sekretaris Daerah Kabupaten j Kota ...... . . ttd (.......... ................. ....... )
  • 35. -32 ­ *) Format laporan triwulan ini digunakan oleh kabupaten atau kota pelaksanaan Tahun 2011 disarnpaikan kepada Gu bernur setiap akhir Triwulan TATA CARA PENGISlAN FORM 3: 1. Kolom (1) diisi dengan uraian nama kegiatan 2. Kolom (2) diisi dengan jumlah target rencana yaitu 100% 3. Kolom (3) diisi dengan jumlah dana yang dialokasikan untuk mendanai kegiatan dimaksud . 4 . Kolom (4) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan I 5 . Kolom (5) diisi dengan daya serap dana sarnpai dengan Triwulan I 6 . Kolom (6) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan II 7. Kolom (7) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan II 8 . Kolom (8) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan III 9 . Kolom (9) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan III 10. Kolom (10) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan IV 11 . Kolom (11) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan IV 12. Kolom (12) Keterangan diisi dengan penjelasan terkait dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan dan permasalahan yang dihadapi ~ #~.-.y~ ".
  • 36. -33­ FORM 4 LAPORAN TRIWULAN KEMAJUAN PELAKSANAAN PPSP KABUPATENjKOTA TAHUN 2010*) YANG MELAKSANAKAN PADA TAHUN 20 13 KABUPATEN ATAU KOTA : .... .. ... .... . PROVINSI . ...... ..... . Rencana Pelaksanaan Triwulanan Keterangan I Targe Jurnla I II ill IV Tahapan Kegiatan t (%) h Dana (%) Rp. (%) Rp. (%) Rp. (%) Rp . (Rp) 000 000 000 000 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11 ) ( 12) Irnplernentasi a. Master Plan b. DED c. Studi Kelayakan d. AMDAL e. Pelaksanaan Fisik f. dst ....... _ .-- .............. ,tanggal...... . Sekretaris Daerah Kabupaten j Kota ....... . ttd (..... ... ... ...... ................. ) ~ ~~_i .,;'
  • 37. -34 ­ *) Format laporan triwulan ini digunakan oleh kabupaten atau kota pelaksanaan Tahun 2010 disampaikan kepada Gubemur setiap akhir Triwulan TATA CARA PENGISIAN FORM 4: 1. Kolom (1) diisi dengan uraian nama kegiatan 2. Kolom (2) diisi dengan jumlah target rencana yaitu 100% 3. Kolom (3) diisi dengan jumlah dana yang dialokasikan untuk mendanai kegia tan dimaksud . 4. Kolom (4) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan I 5. Kolom (5) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan I 6. Kolom (6) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan II 7 . Kolom (7) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan II 8 . Kolom (8) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan III 9. Kolom (9) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan III 10. Kolom (10) diisi dengan prosentase realisasi fisik sampai dengan Triwulan IV 11. Kolom (11) diisi dengan daya serap dana sampai dengan Triwulan N 12. Kolom (12) Keterangan diisi dengan penjelasan terkait dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan dan permasalahan yang dihadapi Ct7 J~i /'
  • 38. -35­ II. PROVINSI FORM 1 LAPORAN TRIWULANAN PELAKSANAAN PROGRAM PPSP PROVINSI: .... ........................... . Rencana Pelaksanaan Triwulanan Jumlah I II III IV NO Kegiatan Ket Target dana Rp . Rp. Rp. Rp. (%) (Rp. (%) (%) (%) (%) 000 000 000 000 000) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) ~- -.-- 1. Koordinasi a ...... b ...... -­ c... ... d. Dst. 2. Advokasi a . ..... b ...... - -­ c...... d. Dst. 3. Advisori a ...... b ...... . - - f-­ . c...... - d. Dst. - ~ 4. Fasilitasi _. -- 1 - -. - - - ~- -­ a ...... - _. b...... - - - -­ - -- c.... .. - ---­ L... _ _ _ - ~" ,.~~
  • 39. -36 ­ d . Dst. 5. Sl!2ervisi a ..... . b ..... . c...... d. Dst. 6. r------ ­ Sinkronisasi a . ..... b .... .. c...... d. Dst. Jumlah .......... .. ..,tanggal....... Sekretaris Daerah Provinsi ....... . ttd (........................ .. .... .... ) *) 1 F0rmat laporan triwulan iill digunakan oleh Provinsi yang ditetapkan mulai Tahun 2013 disampaikan oleh Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri setiap akhir Triwulan 2 . Materi f ormat triwulan tersebut diatas merangkum dari laporan triwulan yang disampaikan dari ka bupa ten atau kota yang mulai dan melanjutkan program PPSP dalam tahun 2013 ~ tiJ ~ /~