SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
KURIKULUM DAN
PEMBELAJARAN dalam
  PARADIGMA BARU




           Iik yulia wisantika
              2011031064
                    2A
BAB I
          Konsep dasar kurikulum
A. Pengertian Kurikulum
      Kurikulum merupakan pedoman mendasar dalam
  proses pembelajaran. Keberhasilan dan kegagalan suatu
  proses pendidikan, mampu dan tidaknya anak didik
  menyerap materi pempelajaran, tercapai atau tidaknya
  tujuan pendidikan bergantung pada kurikulum yang
  digunakan. Jika kurikulumnya didesain dengan baik
  dan sistematis, komprehensif, dan integraldengan
  segala kebutuhan pengembangan dan pembelajaran
  anak didik untuk mempersiapkan diri menghadapi
  kehidupannya, tentu hasil atau output pendidikan
  itupun akan mampu mewujudkan harapan.
Kurikulum berisikan suatu cita-cita yang
dituangkan dalam bentuk rencana atau program
pendidikan untuk dilaksanakan guru di sekolah.
Isi kurikulum adalah pengetahuan ilmiah,
termasuk kegiatan dan pengalaman belajar, yang
disusun sesuai dengan taraf perkembangan anak
didik. Kurikulum akan mempunyai arti dan fungsi
mengubah perilaku siswa, jika dilaksanakan dan
ditransformasikan oleh guru kepada siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, proses
pembelajaran adalah perwujudan pelaksanaan
atau operasionalisasi kurikulum. Sedangkan
kurikulum merupakan bentuk operasionalisasi
pendidikan sekolah untuk mencapai tujuan
institusi dari masing-masing jenjang sekolah.
B. Kedudukan kurikulum dalam pendidikan
        Dalam perkembangan suatu negara tergantung pada
   mutu suatu pendidikan, karnapendidikan merupakan salah
   satu penunjang dalam perkembangan negara, dalam
   perkembangan modernisasi ini negara kita ingin mencoba
   ikut berpartisipasi dalam mengembangkan pendidikan
   seperti negara-negara maju khususnya.
        Dinegara-negara maju telah banyak mengalami
   perubahan terutama dalam halpendidikan, karana bagai
   mereka pendidikanlah yang membentuk suatu negara itu
   akan berkembang pesat, seperti yang telah di katakan oleh
   orang Jerman pada waktu mereka kalah dalam berperang
   “pendidikan ku telah mati”, bagaimana pendidikan tersebut
   bisa berkembang? salah satunya cara mengembangkan
   pendidikan tersebut adalah mengembangkan dalam tubuh
   pendidikan yaitu kurikulum, karana kurikulum yang
   dijadikan acuan dalam pendidikan.
C. FUNGSI KURIKULUM

1.          Fungsi penyesuaian atau the adjastive of adaptive function Fungsi penyesuaian berarti
     individu harus mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya secara menyeluruh.
     Lingkungan yang selalu berubah dan bersifat dinamis menuntut individu harus memiliki
     kemampuan menyesuaikan diri secara dinamis pula. Disinilah letak fungsi kurikulum sebagai
     alat pendidikan sehingga individu bersifat well adjusted.

2.          Fungsi pengintegrasian atau the integrating function Kurikulum berfungsi mendidik
     pribadi-pribadi yang terintegrasi, oleh sebab itu individu itu sendiri merupakan bagian integral
     dari masyarakat, sehingga pribadi yang terintegrasi itu akan memberikan kontribusi terhadap
     pembentukan dan pengintegrasian masyarakat.

3.           Fungsi deferensiasi atau the defferentiating function Kurikulum perlu memberikan
     pelayanan terhadap perbedaan-perbedaan perorangan dalam masyarakat. Pada dasarnya
     deferensiasi akanmendorong orang berfikir kritis dan kreatif, sehingga mendorong kemajuan
     dalam masyarakat.Akan tetapi bukan berarti bahwa dengan deferensiasi kita mengabaikan
     solidaritas sosial dan integrasi, melainkan deferensiasi itu sendiri juga untuk menghindarkan
     terjadinya stagnasi sosial.
D. Hubungan kurikulum dengan teori pendidikan
       Pendidikan merupakan ilmu terapan (applied
  science), yaitu terapan dari ilmu atau disiplin lain
  terutama filsafat, psikologi, sosiologi dan humanitas.
  Sebagai ilmu terapan, perkembangan teori pendidikan
  berasal dari pemikiran–pemikiran filosofis-teoritis,
  penelitian empiris dalam praktik pendidikan.dengan
  latar belakang seperti itu, beberapa ahli menyatakan
  bahwa ilmu pendidikan merupakan ilmu yang “belum
  jelas”. Hal itu diperkuat oleh kenyataan bahwa cukup
  sulit untuk merumuskan teori pendidikan. Teori-teori
  pendidikan yang ada lebih menggambarkan pandangan
  filosofis, seperti teori pendidikan Langeveld,
  Kohnstam, dan sebagainya, atau lebih menekankan
  pada pengajaran seperti teori Gagne, Skinner, dan
  sebagainya .
E. organisasi kurikulum
         Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang
   berupa kerangka umum program-program pengajaran yang di
   sampaikan kepada peserta didik guna tercapainya tujuan pendidikan
   atau pembelajaran yang di tetapkan. Organisasi kurikulum
   merupakan asas yang sangat penting bagi proses pengembangan
   kurikulum dan berhubungan erat dengan tujuan pembelajaran, sebab
   menetukan isi bahan pembelajaran, menentukan cara penyampaian
   bahan pembelajaran, menentukan bentuk pengalaman yang akan di
   sajikan kepada terdidik dan menentukan peranan pendidik dan
   terdidik dalam implementasi kurikulum. Organisasi kurikulum
   terdiri dari mata pelajaran tertentu yang secara tradisional bertujuan
   menyampaikan kebudayaan atau sejumlah pengetahuan, sikap dan
   ketrampilan yang harus diajarkan kepada anak-anak. Setiap
   organisasi kurikulum memiliki keunggulan dan kelemahan masing-
   masing baik yang bersifat teoritis maupun praktis. Implementasi
   kurikulum di pengaruhi dan bergantung kepada beberapa factor
   terutama guru, kepala sekolah, sarana belajar dan orang tua murid.
BAB II
Landasan dan prinsip pengembangan kurikulum
 A. Landasan pengembangan kurikulum
     Kurikulum baik pada tahap kurikulum sebagai ide,
 rencana, pengelaman maupun kurkulum sebagai hasil
 dalam pengembangannya harus mengacu atau
 menggunakan landasan yang kuat dan kokoh, agar
 kurikulum tersebut dapat berfungsi serta berperan
 sesuai dengan tuntutan pendidikan yang ingin
 dihasilkan seperti tercantum dalam rumusan tujuan
 pendidikan nasional yang telah digariskan dalam
 undang – undang nomor 20 tahun 2003 tentang system
 Pendidikan Nasional
1. Landasan filodofis
       adalah asumsi asumsi tentang hakikat
   realitas, hakikat manusia, hakikat
   pengetahuan, dan hakikat nilai yang menjadi
   titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.
   Asumsi-asumsi filosofis tersebut berimplikasi
   pada rumusan tujuan pendidikan,
   pengembangan isi atau materi pendidikan,
   penentuan strategi, serta pada peranan peserta
   didik dan peranan pendidikan.
2. Landasan psikologis
       adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari
   psikologi yang dijadikan titik tolak dalam
   mengembangkan kurikulum. Ada dua jenis
   psikologi yang harus menjadi acuan yaitu
   psikologi perkembangan dan psikologi belajar.
   Psikologi perkembangan mempelajari proses dan
   karakteristik perkembangan peserta didik sebagai
   subjek pendidikan, sedangkan psikologi belajar
   mempelajari tingkah laku peserta didik dalam
   situasi belajar. Ada tiga jenis teori belajar yang
   mempunyai pengaruh besar dalam pengembangan
   kurikulum, yaitu teori belajar kognitif,
   nehavioristik, dan humanistic.
3. Landasan sosiologis
      adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari
  sosiologi dan antropologi yang dijadikan titik
  tolah dalam mengembangkan kurikulum.
  Karakteristik social budaya di mana peserta
  didik hidup berimplikasi pada program
  pendidikan yang akan dikembangkan.
B. Prinsip pengembangan kukrikulum
        Kurikulum di Indonesia mengalami perubahan dari
   masa ke masa sesuai dengan perkembangan ilmu
   pengetahuan dan tuntutan dalam masyarakat.
   Penerapan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
   salah satunya dijelaskan oleh Dr. Wina Sanjaya dalam
   kurikulum berbasis kompetensi dimana dalam prinsip
   pengembangan ini juga memperhatikan beberapa aspek
   mendasar tentang karakteristik bangsa. Dalam makalah
   ini juga disebutkan prinsip-prinsip pengembangan
   kurikulum yang harus dijadikan acuan oleh pendidik
   dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah
   ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
   (BSNP), serta prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
   pada pendidikan anak usia dini.
Prinsip-prinsip khusus dalam pengembangan kurikulum
  meliputi:
       Prinsip berkenaan dengan tujuan
  pendidikanTujuan pendidikan merupakan pusat dan
  arah semua kegiatan pendidikan sehingga perumusan
  komponen pendidikan harus selalu mengacu pada
  tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan ini
  bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah
  dan jangka pendek. Perumusan tujuan pendidikan
  bersumber pada ketentuan dan kebijakan pemerintah,
  survey mengenai persepsi orangtua / masyarakat
  tentang kebutuhan mereka, survey tentang pandangan
  para ahli dalam bidang-bidang tertentu, survey tentang
  manpower, pengalaman-pengalaman negara lain dalam
  masalah yang sama, dan penelitian. 
Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi
  pendidikan
      Dalam perencanaan kurikulum perlu
  mempertimbangkan beberapa hal, yaitu
  perlunya penjabaran tujuan pendidikan ke
  dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang
  khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran
  harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan
  keterampilan, dan unit-unit kurikulum harus
  disusun dalam urutan yang logis dan
  sistematis.
Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat
  pengajaran
      Proses belajar mengajar perlu didukung oleh
  penggunaan media dan alat-alat bantu pengajaran
  yang tepat. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa
  hal berikut, yaitu alat/media apa yang dibutuhkan,
  bila belum ada apa penggantinya, bagaimana
  pembuatannya, siapa yang membuat, bagaimana
  pembiayaannya, dan kapan dibuatnya, bagaimana
  pengorganisasiannya dalam keseluruhan kegiatan
  belajar, serta adanya pemahaman bahwa hasil
  terbaik akan diperoleh dengan menggunakan
  multi media
BAB III
    Komponen komponen kurikulum
A. Komponen tujuan
      Pendidikan nasional berfungsi
   mengembangkan kemampuan dan membentuk
   watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
   dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
   bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
   didik agar menjadi manusia yang beriman dan
   bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
   berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
   mandiri, dan menjadi warga negara yang
   demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan Tingkat Satuan Pendidikan
        Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan
   menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum
   pendidikan berikut.
1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar
   kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
   keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
   lebih lanjut.
2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan
   kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
   keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
   lebih lanjut.
3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah
   meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
   mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
   mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
   kejuruannya.
B. Komponen materi
  Materi kurikulum pada hakekatnya adalah isi
  kurikulum yang dikembangkan dan disusun
  dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :
  1) Materi kurikulum berupa bahan pelajaran
  terdiri dari bahan kajian atau topik-topik
  pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam
  proses pembelajaran.
  2) Mengacu pada pencapaian tujuan setiap
  satuan pelajaran.
  3) Diarahkan untuk mencapai tujuan
  pendidikan nasional.
• Isi / materi kurikulum hakikatnya adalah
  semua kegiatan dan pengalaman yang
  dikembangkan dan disusun untuk mencapai
  tujuan pendidikan. Secara umum isi kurikulum
  itu dapat dikelompokan menjadi :
  a. Logika, yaitu pengetahuan tentang benar
       salah berdasarkan prosedur keilmuan.
  b. Etika, yaitu pengetahuan tentang baik
  buruk, nilai dan moral.
  c. Estetika, pengetahuan tentang indah-
  jelek, yang ada nilai seninya.
C. Komponen evaluasi
      Evaluasi merupakan komponen yang 
  sangat penting dalam penyelenggaraan 
  pendidikan. Dengan sistem evaluasi yang baik 
  maka kualitas pembelajaran diharapkan akan 
  meningkat. Untuk meningkatkan kualitas 
  pembelajaran tersebut, evaluasi sebaiknya 
  dilakukan dengan memperhatikan semua 
  ranah yang dimiliki peserta didik.
BAB IV
     BELAJAR : KONSEP DAN TEORI
A. Hakikat belajar
     Belajar adalah merubah diri kita kearah
   yang lebih baik atau dari apa yang belum tau
   menjadi tau, dan yang paling penting adalah
   bersikap bijak terhadap perubahan untuk
   yang lebih baik
suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu
hasil / tujuan. Belajar bukan hanya mengingat
akan tetapi belajar lebih luas dari pada itu, yakni
mengalami, hasil belajar bukan suatu penguasaan
hasil latihan melainkan perubahan kelakuan,
kegiatan belajar dapat dihayati (dialami ) oleh
orang yang sedang belajar dan juga dapat diamati
oleh orang lain. Kegiatan belajar yang berupa
perilaku kompleks tersebut menimbulkan
berbagai teori belajar. Seorang pebelajar ( siswa )
harus menghayati apa yang dipelajarinya karena
erat hubungannya dengan usaha pembelajaran,
yang dilakukan oleh pembelajar ( guru ).
B. Teori-teori pokok belajar
      Teori belajar dapat dipahami sebagai
  prinsip umum yang merupakan penjelasan atas
  sejumlah fakta dan penemuan yang berkaitan
  dengan peristiwa belajar.
1. Koneksionisme
       Teori Koneksionisme adalah Teori yang ditemukan dan
   dikembangkan oleh Edwar L. Thorndike (1874/1949)
   berdasarkan eksperimen yang ia lakukan pada tahun 1890-an.
   Eksperimen Thorndike ini menggunakan hewan-hewan untuk
   mengetahui fenomene belajar.
2. Pembiasaan Klasikal
       Teori Pembiasaan Klasikal ini berkembang berdasarkan
   hasil eksperimen yang dilakukan oleh Ivan Pavlov (1849-
   1936), pada dasarnya classical conditioning adalah sebuah
   prosedur penciptaan refleks baru dengan cara mendatangkan
   stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut (Terrace, 1973).
   Teori Pavlov ini juga dapat disebut responsdent conditioning
   (Pembiasaan yang dituntut).
BAB V
 PEMBELAJARAN : KONSEP DASAR DAN RAGAM
A. Konsep dasar pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
    Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
    pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
    yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar
    informasi.
    merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
    terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
    penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap
    dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
    pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu
    peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
2. Prinsip-prinsip pembelajaran
prinsip Pembelajaran Kontekstual
      Prinsip pembelajaran Kontekstual
   melibatkan tujuh komponen utama
   pembelajaran. Berikut adalah uraian mengenai
   ketujuh komponen utama dalam pembelajaran
   Kontekstual :
1.    Kontrukstivisme (constructivism)
   Salah satu landasan teoritis pendidikan modern
   termasuk CTL adalah teori pembelajaran
   konstruktivisme.
Pendekatan ini pada dasarnya menekankan
pentingnya siswa membangun sendiri pengetahun
mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar
mengajar. Proses belajar mengajar lebih diwarnai
pada pembelajaran siswa aktif. Sebagian besar
waktu proses belajar mengajar berlangsung
dengan berbasis pada aktivitas siswa. Menurut
Nurhadi kontruktivisme merupakan landasan
berpikir dalam pendekatan belajar Kontekstual,
yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia
sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas
melalui konteks yang terbatas. Dalam hal ini,
manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu
dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
B. Ragam pembelajaran
      Sistem pembelajaran pada hampir semua
  program studi perguruan tinggi di Indonesia
  masih bersifat satu arah, yaitu pemberian
  materi oleh dosen. Sistem pembelajaran
  tersebut dikenal dengan model Teacher
  Centereded Learning (TCL), yang ternyata
  membuat mahasiswa pasif karena hanya
  mendengarkan kuliah sehingga kreativitas
  mereka kurang terpupuk atau bahkan
  cenderung tidak kreatif.
BAB VI
   PERAN DAN KOMPETENSI GURU
A. Peran guru dan pembelajaran
1. Peran guru sbagai manajer pembelajaran
      Sebagai manajer, guru hendaknya mampu
   mempergunakan pengetahuan tentang teori
   belajar mengajar dari teori perkembangan
   hingga memungkinkan untuk menciptakn
   situasi belajar yang baik mengendalikan
   pelaksanaan pengajaran dan pencapaian
   tujuan.
a. Perencanaan pembelajaran
       Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
   perencanaan berasal dari kata dasar rencana yang
   artinya konsep, rancangan, atau program, dan
   perencanaan berarti proses, perbuatan, cara
   merencanakan. Selain itu, rencana dapat diartikan
   sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang
   harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Oleh
   karena itu, proses perencanaan harus dimulai dari
   penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analis
   kebutuhan serta dokumen yang lengkap,
   kemudian menetapkan langkah-langkah yang
   harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Pelaksanaan pembelajaran
   Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi dari
   perencanaan pembelajaran, sehingga tidak lepas dari
   perencanaan pengajaran / pembelajaran/ pemelajaran
   yang sudah dibuat. Oleh karenanya dalam
   pelaksanaannya akan sangat tergantung pada
   bagaimana perencanaan pengajaran sebagai
   operasionalisasi dari sebuah kurikulum.
   Landasan filsafat psikologi , pendidikan, ekonomi dan
   sebagainya serta pesan-pesan dari kurikulum lainnya
   dari kurikulum tersebut akan sangat mempengaruhi
   warna perencana di samping untuk tingkatan
   pendidikan mana kurikulum tersebut dan model-model
   pengembangan perencanaan apa yang digunakan.
   Semua aspek tersebut akan tergambarkan dalam bagian
   Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau scenario
   pembelajaran.
C. penilaian pembelajaran
   Penilaian adalah suatu keputusan tentang nilai dengan
   dipengaruhi oleh hasil pengukuran (James S Cangelosi,
   1995 : 21)
   Penilaian berarti menilai sesuatu sedangkan menilai itu
   mengandung arti mengambil keputusan terhadap sesuatu
   dengan mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik
   atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh dll. (Anas
   Sudijono.2001:4)
   Dalam proses penilaian pada hakekatnya mencakup proses
   belajar seorang individu dan menyangkut seluruh aspek
   kepribadian meliputi pengalaman, sikap, minat, kematangan
   dan pertumbuhan kemampuannya, pendek kata seluruh
   kondisi kehidupan psikis maupun fisik di dalam situasi dan
   pada waktu tertentu. (Conny Semiawan.1982.21)
BAB VII
            PROSES PEMBELAJARAN
A. Pengertian pendekatan, strategi, model, metode, dan skill
   pembelajaran.
       Sebelum membahas tentang pengertian pendekatan, strategi,
   dan metode (pembelajaran), maka hal pertama yang harus
   diketengahkan adalah pengertian pembelajaran itu sendiri. Hal ini
   penting dalam rangka menyama-kan persepsi tentang makna
   pembelajaran yang akan digandengkan dengan ketiga term
   tersebut. Dalam mendefinisikan pembelajaran ini, penulis lebih
   menyepakati apa yang dirumuskan oleh Gagne dan Briggs (1979),
   bahwa pembelajaran (instruction) adalah suatu sistem yang
   bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi
   serangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun sedemikian rupa
   untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar
   siswa yang bersifat internal.
       Selanjutnya, penulis akan menyajikan secara komprehensif
   tentang pengertian pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran.
Pengertian Pendekatan Pembelajaran
      Pendekatan pembelajaran menggambarkan
  suatu model yang digunakan untuk mengatur
  pencapaian tujuan kurikulum dan memberi
  petunjuk kepada guru mengenai langkah-langkah
  pencapaian tujuan itu.
      Pendekatan pembelajaran dapat pula
  diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
  kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk
  pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
  yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
  mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan
  melatari metode pembelajaran dengan cakupan
  teoretis tertentu.
Pengertian Strategi Pembelajaran
       Kata “strategi” berasal dari bahasa Inggris, yaitu
  kata strategy yang berarti “siasat atau taktik”. Untuk
  lebih memahami apa itu strategi pembelajaran, berikut
  pendapat para ahli tentang istilah tersebut:
       Zakky Fuad mengatakan, strategi pembelajaran
  adalah suatu pola umum perbuatan guru di dalam
  perwujudan kegiatan belajar mengajar. Menurut
  Ahmad Rohani, strategi pembelajaran (pengajaran)
  adalah pola umum tindakan guru-murid dalam
  manifestasi pengajaran. Senada dengan pendapat itu,
  Syaiful Bahri dan Aswan Zain berpendapat bahwa
  strategi pembelajaran adalah merupakan pola-pola
  umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan
  kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang
  telah digariskan.
Pengertian Metode Pembelajaran
      Metode (Yunani: methodos, Inggris: method,
  Arab: thariqah) secara bahasa berarti cara yang
  telah teratur dan terpikir baik-baik untuk
  mencapai suatu maksud, atau cara mengajar dan
  lain sebagainya. Sehubungan dengan upaya
  ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara
  kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi
  sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode
  berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dalam
  pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai
  cara melakukan suatu kegiatan atau cara
  melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta
  dan konsep-konsep secara sistematis.
KOMPARABILITAS ANTARA PENDEKATAN, STRATEGI, METODE,
  TEKNIK, TAKTIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN
     Term Pembelajaran
Sisi Komparabilitas
1 Pendekatan pembelajaran
     Lebih merupakan titik tolak atau sudut pandang guru terhadap proses pembelajaran yang
     sifatnya masih sangat umum; di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan
     melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
2 Strategi pembelajaran
     Lebih berifat konseptual untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
3 Metode pembelajaran
     Menekankan pada cara yang digunakan guru untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
     disusun dalam bentukkegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4 Teknik pembelajaran
     Lebih mengarah pada implementasi metode secara spesifik dan teknis.
5 Taktik pembelajaran
     Lebih mengarah pada gaya mengajar seorang guru yang bersifat personal. Di sini bertemu
     antara ilmu (mengajar) dan seni.
6 Model pembelajaran
     Bingkai dari penerapan suatu pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik pembelajaran.
Metode pembelajaran
     Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik.
 Pendidik adalah orang dewasa dengan segala
 kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah
 psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu
 menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya.
 Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah
 dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling
 penting adalah performance guru di kelas. Bagaimana
 seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga
 tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan
 demikian guru harus menerapkan metode
 pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta
 didiknya.
1. metode diskusi
      Metode pembelajaran diskusi adalah proses
  pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk
  berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau
  saling mempertahankan pendapat dalam
  pemecahan masalah sehingga didapatkan
  kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran
  yang menggunakan metode diskusi merupakan
  pembelajaran yang bersifat interaktif
2. Metode pembelajaran demontrasi
       merupakan metode pembelajaran yang sangat
   efektif untuk menolong siswa mencari jawaban
   atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana
   cara mengaturnya? Bagaimana proses
   bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya.
   Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah
   bilamana seorang guru atau seorang demonstrator
   (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang
   siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas
   sesuatau proses.
3. Metode Pembelajaran Ceramah Plus
      adalah metode pengajaran yang
  menggunakan lebih dari satu metode, yakni
  metode ceramah yang dikombinasikan dengan
  metode lainnya. Ada tiga macam metode
  ceramah plus, diantaranya yaitu:
  a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
  b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
  c. Metode ceramah plus demonstrasi dan
  latihan (CPDL)
Penutup
                   komentar
    Proses pendidikan merupakan semua upaya yang
harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya
manusia yang berkualitas dilihat dari segi pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyampaikan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.
Tingkat-tingkat tujuan pendidikan antara lain tujuan
pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan
kurikulum, tujuan pembelajaran. Peserta didik ditinjau
dari berbagai pendekatan antara lain pendekatan sosial,
pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/
pedagogis.
Tenaga kependidikan merupakan komponen
yang penting dalam penyelenggaraan pendidikan
yang bertugas menyelenggarakan kegiatan
mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan,
dan memberikan pelayanan teknis dalam bidang
pendidikan. Pendekatan baru dalam pengajaran :
prinsip-prinsip belajar mengajar, aspek-aspek
perkembangan peserta didik, menghormati
individu peserta didik, perkembangan pribadi,
metode dan teknik mengajar, konsep masalah
disiplin, pengukuran dan evaluasi, penggunaan
alat-alat audio visual.
Proses pendidikan jika diterapkan secara baik dan
benar akan mencapai tujuan pendidikan yang kita
harapkan sebab proses pendidikan merupakan
pengembangan diri atau pengembangan sumber daya
manusia yang dilihat dari segi pendidikan masing-
masing manusia. Proses pendidikan dimulai dengan
adanya peserta didik, pengertian pendidikan itu apa,
tujuan pendidikan itu apa, prinsip - prinsip belajar
mengajar, aspek-aspek perkembangan peserta didik,
menghormati individu peserta didik, perkembangan
pribadi, metode dan teknik mengajar, konsep masalah
disiplin, pengukuran dan evaluasi, penggunaan alat-alat
audio visual. Jika semuanya tersusun/ terprogram
dengan rapih serta telah dicapai, maka proses
pendidikan pun akan berjalan dengan lancar tanpa ada
kendala apa pun yang menghambat yang menghambat
proses pendidikan itu sendiri.
Kurikulum memuat isi dan materi
pelajaran, sebagai rencana pembelajaran,
sebagai pengalaman belajar. Landasan
pengembangan kurikulum antara lain filsafat
dan tujuan pendidikan, keadaan lingkungan,
kebutuhan pembangunan, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Prinsip - prinsip
pengembangan kurikulum terdiri dari
berorientasi pada tujuan, relevansi dengan
kebutuhan, efisiensi dan efektivitas dalam
pelaksanaan, fleksibilitas, berkesinambungan,
keterpaduan, dan bermutu
Komponen - komponen pengembangan
kurikulum : Tujuan kurikulum; Materi
kurikulum terdiri dari teori, konsep,
generalisasi, prinsip, prosedur, fakta, istilah,
contoh dan illustrasi, definisi, preposisi;
Metode merupakan cara untuk menyampaikan
materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan
kurikkulum; Organisasi kurikulum antara lain
mata pelajaran terpisah, mata pelajaran
berkolerasi, bidang studi, program yang
berpusat pada anak, core program, dan electic
program; Evaluasi kurikulum
terimakasih

More Related Content

What's hot

Book Report Kurikulum
Book Report KurikulumBook Report Kurikulum
Book Report Kurikulumyanti riyanti
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumsadirun
 
Kurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan PengajaranKurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan Pengajaranitanurhayati
 
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustianyTugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustianyRobby Rudianshah
 
Tugas Power Point Linda
Tugas Power Point LindaTugas Power Point Linda
Tugas Power Point Lindamulyaparlinda
 
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaranPower point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaranNdah Nabilla
 
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumBahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumÄkäñx Këyñå
 
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1   kurikulum dan pembelajaranTugas 1   kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaranKadek Kariasa
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran02041989
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)Mayawi Karim
 
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptLandasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptRahmah Salsabila
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
Pengertian, Peran dan Fungsi KurikulumPengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
Pengertian, Peran dan Fungsi KurikulumMayawi Karim
 
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...SUPRIYO S.Pd.I, M.Pd
 
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Jhon Nahak
 
pengembangan kurikulum pai
pengembangan kurikulum paipengembangan kurikulum pai
pengembangan kurikulum paiRoisMansur
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulumshahrul93
 

What's hot (20)

Book Report Kurikulum
Book Report KurikulumBook Report Kurikulum
Book Report Kurikulum
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulum
 
Kurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan PengajaranKurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan Pengajaran
 
Kurikulum ppt
Kurikulum pptKurikulum ppt
Kurikulum ppt
 
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustianyTugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
 
Tugas Power Point Linda
Tugas Power Point LindaTugas Power Point Linda
Tugas Power Point Linda
 
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaranPower point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
 
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumBahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
 
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1   kurikulum dan pembelajaranTugas 1   kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
 
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptLandasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
 
Pengertian kurikulum
Pengertian kurikulumPengertian kurikulum
Pengertian kurikulum
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
Pengertian, Peran dan Fungsi KurikulumPengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
 
Hakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi KurikulumHakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi Kurikulum
 
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
 
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
 
pengembangan kurikulum pai
pengembangan kurikulum paipengembangan kurikulum pai
pengembangan kurikulum pai
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulum
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 

Similar to Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064

Similar to Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064 (20)

Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Andi alfina ulandari dpkb
Andi alfina ulandari dpkbAndi alfina ulandari dpkb
Andi alfina ulandari dpkb
 
Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Aji febrianto
Aji febriantoAji febrianto
Aji febrianto
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Tugas konstruksi pengembangan4
Tugas konstruksi pengembangan4Tugas konstruksi pengembangan4
Tugas konstruksi pengembangan4
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
 
Presentasi landasan pengembangan kurikulum
Presentasi landasan pengembangan kurikulumPresentasi landasan pengembangan kurikulum
Presentasi landasan pengembangan kurikulum
 
Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
 
Tugas Kurikulum Asep
Tugas Kurikulum AsepTugas Kurikulum Asep
Tugas Kurikulum Asep
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Ktsp dan kbk
Ktsp dan kbkKtsp dan kbk
Ktsp dan kbk
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 

Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064

  • 1. KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN dalam PARADIGMA BARU Iik yulia wisantika 2011031064 2A
  • 2. BAB I Konsep dasar kurikulum A. Pengertian Kurikulum Kurikulum merupakan pedoman mendasar dalam proses pembelajaran. Keberhasilan dan kegagalan suatu proses pendidikan, mampu dan tidaknya anak didik menyerap materi pempelajaran, tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan bergantung pada kurikulum yang digunakan. Jika kurikulumnya didesain dengan baik dan sistematis, komprehensif, dan integraldengan segala kebutuhan pengembangan dan pembelajaran anak didik untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupannya, tentu hasil atau output pendidikan itupun akan mampu mewujudkan harapan.
  • 3. Kurikulum berisikan suatu cita-cita yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan untuk dilaksanakan guru di sekolah. Isi kurikulum adalah pengetahuan ilmiah, termasuk kegiatan dan pengalaman belajar, yang disusun sesuai dengan taraf perkembangan anak didik. Kurikulum akan mempunyai arti dan fungsi mengubah perilaku siswa, jika dilaksanakan dan ditransformasikan oleh guru kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, proses pembelajaran adalah perwujudan pelaksanaan atau operasionalisasi kurikulum. Sedangkan kurikulum merupakan bentuk operasionalisasi pendidikan sekolah untuk mencapai tujuan institusi dari masing-masing jenjang sekolah.
  • 4. B. Kedudukan kurikulum dalam pendidikan Dalam perkembangan suatu negara tergantung pada mutu suatu pendidikan, karnapendidikan merupakan salah satu penunjang dalam perkembangan negara, dalam perkembangan modernisasi ini negara kita ingin mencoba ikut berpartisipasi dalam mengembangkan pendidikan seperti negara-negara maju khususnya. Dinegara-negara maju telah banyak mengalami perubahan terutama dalam halpendidikan, karana bagai mereka pendidikanlah yang membentuk suatu negara itu akan berkembang pesat, seperti yang telah di katakan oleh orang Jerman pada waktu mereka kalah dalam berperang “pendidikan ku telah mati”, bagaimana pendidikan tersebut bisa berkembang? salah satunya cara mengembangkan pendidikan tersebut adalah mengembangkan dalam tubuh pendidikan yaitu kurikulum, karana kurikulum yang dijadikan acuan dalam pendidikan.
  • 5. C. FUNGSI KURIKULUM 1. Fungsi penyesuaian atau the adjastive of adaptive function Fungsi penyesuaian berarti individu harus mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya secara menyeluruh. Lingkungan yang selalu berubah dan bersifat dinamis menuntut individu harus memiliki kemampuan menyesuaikan diri secara dinamis pula. Disinilah letak fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan sehingga individu bersifat well adjusted. 2. Fungsi pengintegrasian atau the integrating function Kurikulum berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi, oleh sebab itu individu itu sendiri merupakan bagian integral dari masyarakat, sehingga pribadi yang terintegrasi itu akan memberikan kontribusi terhadap pembentukan dan pengintegrasian masyarakat. 3. Fungsi deferensiasi atau the defferentiating function Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan-perbedaan perorangan dalam masyarakat. Pada dasarnya deferensiasi akanmendorong orang berfikir kritis dan kreatif, sehingga mendorong kemajuan dalam masyarakat.Akan tetapi bukan berarti bahwa dengan deferensiasi kita mengabaikan solidaritas sosial dan integrasi, melainkan deferensiasi itu sendiri juga untuk menghindarkan terjadinya stagnasi sosial.
  • 6. D. Hubungan kurikulum dengan teori pendidikan Pendidikan merupakan ilmu terapan (applied science), yaitu terapan dari ilmu atau disiplin lain terutama filsafat, psikologi, sosiologi dan humanitas. Sebagai ilmu terapan, perkembangan teori pendidikan berasal dari pemikiran–pemikiran filosofis-teoritis, penelitian empiris dalam praktik pendidikan.dengan latar belakang seperti itu, beberapa ahli menyatakan bahwa ilmu pendidikan merupakan ilmu yang “belum jelas”. Hal itu diperkuat oleh kenyataan bahwa cukup sulit untuk merumuskan teori pendidikan. Teori-teori pendidikan yang ada lebih menggambarkan pandangan filosofis, seperti teori pendidikan Langeveld, Kohnstam, dan sebagainya, atau lebih menekankan pada pengajaran seperti teori Gagne, Skinner, dan sebagainya .
  • 7. E. organisasi kurikulum Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum program-program pengajaran yang di sampaikan kepada peserta didik guna tercapainya tujuan pendidikan atau pembelajaran yang di tetapkan. Organisasi kurikulum merupakan asas yang sangat penting bagi proses pengembangan kurikulum dan berhubungan erat dengan tujuan pembelajaran, sebab menetukan isi bahan pembelajaran, menentukan cara penyampaian bahan pembelajaran, menentukan bentuk pengalaman yang akan di sajikan kepada terdidik dan menentukan peranan pendidik dan terdidik dalam implementasi kurikulum. Organisasi kurikulum terdiri dari mata pelajaran tertentu yang secara tradisional bertujuan menyampaikan kebudayaan atau sejumlah pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang harus diajarkan kepada anak-anak. Setiap organisasi kurikulum memiliki keunggulan dan kelemahan masing- masing baik yang bersifat teoritis maupun praktis. Implementasi kurikulum di pengaruhi dan bergantung kepada beberapa factor terutama guru, kepala sekolah, sarana belajar dan orang tua murid.
  • 8. BAB II Landasan dan prinsip pengembangan kurikulum A. Landasan pengembangan kurikulum Kurikulum baik pada tahap kurikulum sebagai ide, rencana, pengelaman maupun kurkulum sebagai hasil dalam pengembangannya harus mengacu atau menggunakan landasan yang kuat dan kokoh, agar kurikulum tersebut dapat berfungsi serta berperan sesuai dengan tuntutan pendidikan yang ingin dihasilkan seperti tercantum dalam rumusan tujuan pendidikan nasional yang telah digariskan dalam undang – undang nomor 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional
  • 9. 1. Landasan filodofis adalah asumsi asumsi tentang hakikat realitas, hakikat manusia, hakikat pengetahuan, dan hakikat nilai yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Asumsi-asumsi filosofis tersebut berimplikasi pada rumusan tujuan pendidikan, pengembangan isi atau materi pendidikan, penentuan strategi, serta pada peranan peserta didik dan peranan pendidikan.
  • 10. 2. Landasan psikologis adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari psikologi yang dijadikan titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Ada dua jenis psikologi yang harus menjadi acuan yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan mempelajari proses dan karakteristik perkembangan peserta didik sebagai subjek pendidikan, sedangkan psikologi belajar mempelajari tingkah laku peserta didik dalam situasi belajar. Ada tiga jenis teori belajar yang mempunyai pengaruh besar dalam pengembangan kurikulum, yaitu teori belajar kognitif, nehavioristik, dan humanistic.
  • 11. 3. Landasan sosiologis adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari sosiologi dan antropologi yang dijadikan titik tolah dalam mengembangkan kurikulum. Karakteristik social budaya di mana peserta didik hidup berimplikasi pada program pendidikan yang akan dikembangkan.
  • 12. B. Prinsip pengembangan kukrikulum Kurikulum di Indonesia mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam masyarakat. Penerapan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum salah satunya dijelaskan oleh Dr. Wina Sanjaya dalam kurikulum berbasis kompetensi dimana dalam prinsip pengembangan ini juga memperhatikan beberapa aspek mendasar tentang karakteristik bangsa. Dalam makalah ini juga disebutkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang harus dijadikan acuan oleh pendidik dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), serta prinsip-prinsip pengembangan kurikulum pada pendidikan anak usia dini.
  • 13. Prinsip-prinsip khusus dalam pengembangan kurikulum meliputi: Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikanTujuan pendidikan merupakan pusat dan arah semua kegiatan pendidikan sehingga perumusan komponen pendidikan harus selalu mengacu pada tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan ini bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada ketentuan dan kebijakan pemerintah, survey mengenai persepsi orangtua / masyarakat tentang kebutuhan mereka, survey tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu, survey tentang manpower, pengalaman-pengalaman negara lain dalam masalah yang sama, dan penelitian. 
  • 14. Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan Dalam perencanaan kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu perlunya penjabaran tujuan pendidikan ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan, dan unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis.
  • 15. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran Proses belajar mengajar perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal berikut, yaitu alat/media apa yang dibutuhkan, bila belum ada apa penggantinya, bagaimana pembuatannya, siapa yang membuat, bagaimana pembiayaannya, dan kapan dibuatnya, bagaimana pengorganisasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar, serta adanya pemahaman bahwa hasil terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi media
  • 16. BAB III Komponen komponen kurikulum A. Komponen tujuan Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
  • 17. Tujuan Tingkat Satuan Pendidikan Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut. 1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
  • 18. B. Komponen materi Materi kurikulum pada hakekatnya adalah isi kurikulum yang dikembangkan dan disusun dengan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1) Materi kurikulum berupa bahan pelajaran terdiri dari bahan kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses pembelajaran. 2) Mengacu pada pencapaian tujuan setiap satuan pelajaran. 3) Diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
  • 19. • Isi / materi kurikulum hakikatnya adalah semua kegiatan dan pengalaman yang dikembangkan dan disusun untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara umum isi kurikulum itu dapat dikelompokan menjadi : a. Logika, yaitu pengetahuan tentang benar salah berdasarkan prosedur keilmuan. b. Etika, yaitu pengetahuan tentang baik buruk, nilai dan moral. c. Estetika, pengetahuan tentang indah- jelek, yang ada nilai seninya.
  • 20. C. Komponen evaluasi Evaluasi merupakan komponen yang  sangat penting dalam penyelenggaraan  pendidikan. Dengan sistem evaluasi yang baik  maka kualitas pembelajaran diharapkan akan  meningkat. Untuk meningkatkan kualitas  pembelajaran tersebut, evaluasi sebaiknya  dilakukan dengan memperhatikan semua  ranah yang dimiliki peserta didik.
  • 21. BAB IV BELAJAR : KONSEP DAN TEORI A. Hakikat belajar Belajar adalah merubah diri kita kearah yang lebih baik atau dari apa yang belum tau menjadi tau, dan yang paling penting adalah bersikap bijak terhadap perubahan untuk yang lebih baik
  • 22. suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil / tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi belajar lebih luas dari pada itu, yakni mengalami, hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan kelakuan, kegiatan belajar dapat dihayati (dialami ) oleh orang yang sedang belajar dan juga dapat diamati oleh orang lain. Kegiatan belajar yang berupa perilaku kompleks tersebut menimbulkan berbagai teori belajar. Seorang pebelajar ( siswa ) harus menghayati apa yang dipelajarinya karena erat hubungannya dengan usaha pembelajaran, yang dilakukan oleh pembelajar ( guru ).
  • 23. B. Teori-teori pokok belajar Teori belajar dapat dipahami sebagai prinsip umum yang merupakan penjelasan atas sejumlah fakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar.
  • 24. 1. Koneksionisme Teori Koneksionisme adalah Teori yang ditemukan dan dikembangkan oleh Edwar L. Thorndike (1874/1949) berdasarkan eksperimen yang ia lakukan pada tahun 1890-an. Eksperimen Thorndike ini menggunakan hewan-hewan untuk mengetahui fenomene belajar. 2. Pembiasaan Klasikal Teori Pembiasaan Klasikal ini berkembang berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan oleh Ivan Pavlov (1849- 1936), pada dasarnya classical conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan refleks baru dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut (Terrace, 1973). Teori Pavlov ini juga dapat disebut responsdent conditioning (Pembiasaan yang dituntut).
  • 25. BAB V PEMBELAJARAN : KONSEP DASAR DAN RAGAM A. Konsep dasar pembelajaran 1. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
  • 26. 2. Prinsip-prinsip pembelajaran prinsip Pembelajaran Kontekstual Prinsip pembelajaran Kontekstual melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran. Berikut adalah uraian mengenai ketujuh komponen utama dalam pembelajaran Kontekstual : 1. Kontrukstivisme (constructivism) Salah satu landasan teoritis pendidikan modern termasuk CTL adalah teori pembelajaran konstruktivisme.
  • 27. Pendekatan ini pada dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahun mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar lebih diwarnai pada pembelajaran siswa aktif. Sebagian besar waktu proses belajar mengajar berlangsung dengan berbasis pada aktivitas siswa. Menurut Nurhadi kontruktivisme merupakan landasan berpikir dalam pendekatan belajar Kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Dalam hal ini, manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
  • 28. B. Ragam pembelajaran Sistem pembelajaran pada hampir semua program studi perguruan tinggi di Indonesia masih bersifat satu arah, yaitu pemberian materi oleh dosen. Sistem pembelajaran tersebut dikenal dengan model Teacher Centereded Learning (TCL), yang ternyata membuat mahasiswa pasif karena hanya mendengarkan kuliah sehingga kreativitas mereka kurang terpupuk atau bahkan cenderung tidak kreatif.
  • 29. BAB VI PERAN DAN KOMPETENSI GURU A. Peran guru dan pembelajaran 1. Peran guru sbagai manajer pembelajaran Sebagai manajer, guru hendaknya mampu mempergunakan pengetahuan tentang teori belajar mengajar dari teori perkembangan hingga memungkinkan untuk menciptakn situasi belajar yang baik mengendalikan pelaksanaan pengajaran dan pencapaian tujuan.
  • 30. a. Perencanaan pembelajaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perencanaan berasal dari kata dasar rencana yang artinya konsep, rancangan, atau program, dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara merencanakan. Selain itu, rencana dapat diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, proses perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
  • 31. b. Pelaksanaan pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi dari perencanaan pembelajaran, sehingga tidak lepas dari perencanaan pengajaran / pembelajaran/ pemelajaran yang sudah dibuat. Oleh karenanya dalam pelaksanaannya akan sangat tergantung pada bagaimana perencanaan pengajaran sebagai operasionalisasi dari sebuah kurikulum. Landasan filsafat psikologi , pendidikan, ekonomi dan sebagainya serta pesan-pesan dari kurikulum lainnya dari kurikulum tersebut akan sangat mempengaruhi warna perencana di samping untuk tingkatan pendidikan mana kurikulum tersebut dan model-model pengembangan perencanaan apa yang digunakan. Semua aspek tersebut akan tergambarkan dalam bagian Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau scenario pembelajaran.
  • 32. C. penilaian pembelajaran Penilaian adalah suatu keputusan tentang nilai dengan dipengaruhi oleh hasil pengukuran (James S Cangelosi, 1995 : 21) Penilaian berarti menilai sesuatu sedangkan menilai itu mengandung arti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh dll. (Anas Sudijono.2001:4) Dalam proses penilaian pada hakekatnya mencakup proses belajar seorang individu dan menyangkut seluruh aspek kepribadian meliputi pengalaman, sikap, minat, kematangan dan pertumbuhan kemampuannya, pendek kata seluruh kondisi kehidupan psikis maupun fisik di dalam situasi dan pada waktu tertentu. (Conny Semiawan.1982.21)
  • 33. BAB VII PROSES PEMBELAJARAN A. Pengertian pendekatan, strategi, model, metode, dan skill pembelajaran. Sebelum membahas tentang pengertian pendekatan, strategi, dan metode (pembelajaran), maka hal pertama yang harus diketengahkan adalah pengertian pembelajaran itu sendiri. Hal ini penting dalam rangka menyama-kan persepsi tentang makna pembelajaran yang akan digandengkan dengan ketiga term tersebut. Dalam mendefinisikan pembelajaran ini, penulis lebih menyepakati apa yang dirumuskan oleh Gagne dan Briggs (1979), bahwa pembelajaran (instruction) adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Selanjutnya, penulis akan menyajikan secara komprehensif tentang pengertian pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran.
  • 34. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Pendekatan pembelajaran menggambarkan suatu model yang digunakan untuk mengatur pencapaian tujuan kurikulum dan memberi petunjuk kepada guru mengenai langkah-langkah pencapaian tujuan itu. Pendekatan pembelajaran dapat pula diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
  • 35. Pengertian Strategi Pembelajaran Kata “strategi” berasal dari bahasa Inggris, yaitu kata strategy yang berarti “siasat atau taktik”. Untuk lebih memahami apa itu strategi pembelajaran, berikut pendapat para ahli tentang istilah tersebut: Zakky Fuad mengatakan, strategi pembelajaran adalah suatu pola umum perbuatan guru di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Menurut Ahmad Rohani, strategi pembelajaran (pengajaran) adalah pola umum tindakan guru-murid dalam manifestasi pengajaran. Senada dengan pendapat itu, Syaiful Bahri dan Aswan Zain berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah merupakan pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
  • 36. Pengertian Metode Pembelajaran Metode (Yunani: methodos, Inggris: method, Arab: thariqah) secara bahasa berarti cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud, atau cara mengajar dan lain sebagainya. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis.
  • 37. KOMPARABILITAS ANTARA PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, TEKNIK, TAKTIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN Term Pembelajaran Sisi Komparabilitas 1 Pendekatan pembelajaran Lebih merupakan titik tolak atau sudut pandang guru terhadap proses pembelajaran yang sifatnya masih sangat umum; di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. 2 Strategi pembelajaran Lebih berifat konseptual untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. 3 Metode pembelajaran Menekankan pada cara yang digunakan guru untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentukkegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. 4 Teknik pembelajaran Lebih mengarah pada implementasi metode secara spesifik dan teknis. 5 Taktik pembelajaran Lebih mengarah pada gaya mengajar seorang guru yang bersifat personal. Di sini bertemu antara ilmu (mengajar) dan seni. 6 Model pembelajaran Bingkai dari penerapan suatu pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik pembelajaran.
  • 38. Metode pembelajaran Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.
  • 39. 1. metode diskusi Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif
  • 40. 2. Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses.
  • 41. 3. Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu: a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
  • 42. Penutup komentar Proses pendidikan merupakan semua upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dilihat dari segi pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyampaikan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Tingkat-tingkat tujuan pendidikan antara lain tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikulum, tujuan pembelajaran. Peserta didik ditinjau dari berbagai pendekatan antara lain pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/ pedagogis.
  • 43. Tenaga kependidikan merupakan komponen yang penting dalam penyelenggaraan pendidikan yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, dan memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Pendekatan baru dalam pengajaran : prinsip-prinsip belajar mengajar, aspek-aspek perkembangan peserta didik, menghormati individu peserta didik, perkembangan pribadi, metode dan teknik mengajar, konsep masalah disiplin, pengukuran dan evaluasi, penggunaan alat-alat audio visual.
  • 44. Proses pendidikan jika diterapkan secara baik dan benar akan mencapai tujuan pendidikan yang kita harapkan sebab proses pendidikan merupakan pengembangan diri atau pengembangan sumber daya manusia yang dilihat dari segi pendidikan masing- masing manusia. Proses pendidikan dimulai dengan adanya peserta didik, pengertian pendidikan itu apa, tujuan pendidikan itu apa, prinsip - prinsip belajar mengajar, aspek-aspek perkembangan peserta didik, menghormati individu peserta didik, perkembangan pribadi, metode dan teknik mengajar, konsep masalah disiplin, pengukuran dan evaluasi, penggunaan alat-alat audio visual. Jika semuanya tersusun/ terprogram dengan rapih serta telah dicapai, maka proses pendidikan pun akan berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apa pun yang menghambat yang menghambat proses pendidikan itu sendiri.
  • 45. Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran, sebagai rencana pembelajaran, sebagai pengalaman belajar. Landasan pengembangan kurikulum antara lain filsafat dan tujuan pendidikan, keadaan lingkungan, kebutuhan pembangunan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Prinsip - prinsip pengembangan kurikulum terdiri dari berorientasi pada tujuan, relevansi dengan kebutuhan, efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan, fleksibilitas, berkesinambungan, keterpaduan, dan bermutu
  • 46. Komponen - komponen pengembangan kurikulum : Tujuan kurikulum; Materi kurikulum terdiri dari teori, konsep, generalisasi, prinsip, prosedur, fakta, istilah, contoh dan illustrasi, definisi, preposisi; Metode merupakan cara untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikkulum; Organisasi kurikulum antara lain mata pelajaran terpisah, mata pelajaran berkolerasi, bidang studi, program yang berpusat pada anak, core program, dan electic program; Evaluasi kurikulum