SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
Download to read offline
1 
COMPANY PROFILE 
Teknologi Digital Mobile Lifestyle adalah jiwa Telkomsel. Telkomsel hadir 
untuk menginspirasi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi terdepan, produk 
dan layanan kompetitif, serta solusi inovatif. Telkomsel telah bertransformasi dari 
perannya sebagai infrastructure provider menjadi multi-platform provider sebuah 
babak teknologi terbaru dan konvergensi multimedia. 
Hal ini akan mengantarkan Indonesia menuju perekonomian masyarakat 
berbasis broadband sesuai roadmap teknologi selular untuk memberi manfaat bagi 
kemaslahatan masyarakat. Kecintaan Telkomsel pada negeri inilah yang selalu 
menginspirasi mereka untuk terus berkarya menghadirkan layanan dan inovasi 
berkelanjutan bagi negeri. 
Telkomsel memperkuat sinergi untuk keberlanjutan bisnisnya dengan 
meletakkan dasar yang kuat untuk mencapai hubungan yang solid dan manajemen 
bisnis yang kompetitif melalui pemanfaatan kekuatan dari pemiliknya, Telkom dan 
SingTel, serta mitra non - kelompok. 
History Telkomsel 
Telkomsel adalah operator seluler terkemuka di Indonesia, yang melayani 
lebih dari 130 juta pelanggan, sehingga mewakili sekitar 52 % di antara 3 besar 
operator seluler pada akhir tahun 2013. Beroperasi sejak tahun 1995, Telkomsel 
adalah anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk ( 65 % ) dan Singapore 
Telecom Mobile Pte Ltd ( 35 % ).
2 
Telkomsel telah secara konsisten digunakan lebih dari 1.000 Base 
Transceiver Stations ( BTS ) setiap bulan pada tahun 2013, dimana 70 % adalah 3G 
berbasis BTS yang dipasang di sekitar 300 kota secara nasional. Sekarang dengan 
hampir 70.000 BTS dan lebih dari 4.700 karyawan yang beroperasi di 11 daerah di 
Indonesia, layanan telkomsel dapat mencukupi 95 % kebutuhan layanan 
telekomunikasi dari populasi Indonesia. 
Untuk mengembangkan bisnis digitalnya, Telkomsel terus berinvestasi dalam 
teknologi terbaru untuk mendukung deliverence lebih baik dari produk dan layanan 
kepada pelanggan setia mereka. Telkomsel berhasil melakukan uji coba LTE pada 
pertemuan 25 APEC Summit di Bali yang menunjukkan kesiapan telkomsel dalam 
menghadapi teknologi baru. Dari sini Telkomsel berkomitmen untuk berinovasi 
tanpa henti dalam hal pengembangan produk dan jasa mereka. 
Vision & Mission 
Visi : “Menjadi penyedia layanan dan solusi mobile digital lifestyle kelas dunia 
yang terpercaya.” 
Misi : “Memberikan layanan dan solusi mobile digital yang melebihi ekspektasi 
pelanggan, memberikan nilai tambah kepada para stakeholders, dan 
mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.” 
Share Ownership History 
1995 : Telkomsel didirikan oleh Telkom dan PT Indosat. 
1996 : KPN Belanda ( KPN ) dan PT Setdco Megacell Asia ( Setdco ) mengakuis is i 
saham Telkomsel masing-masing sebesar 17,3 % dan 5 %. 
2001 : Telkom meningkatkan kepemilikannya menjadi 77,7 % , dalam kesepakatan 
akuisisi atas saham Indosat. KPN dan Setdco menjual sahamnya kepada 
SingTel Mobile yang berbasis di Singapura. 
2002 : SingTel meningkatkan kepemilikannya sebesar 12,7 %, sehingga total 
kepemilikannya di Telkomsel menjadi 35 % dan mengurangi kepemilika n 
Telkom menjadi sebesar 65%.
3 
Main Products and Services 
 kartuHalo 
Diposisikan sebagai merk pasca bayar yang ditujukan untuk segmen 
pelanggan profesional dan korporasi. kartuHALO memberikan sederetan 
layanan mobile penuh yang tak tertandingi dan hak eksklusif bagi pemakainya. 
 simPATI 
Diposisikan sebagai merk prabayar dengan desain untuk segmen kelas 
menengah cerdas, simPATI merupakan icon penghargaan Telkomsel dalam 
nominasi lifestyle prepaid brand. Pada tahun 2013, simPATI terus menawarkan 
berbagai inovasi paket menarik dan kampanye untuk mendorong permintaa n 
pada mobile data. 
 Kartu As 
Dengan lebih dari 70.3 juta pengguna pada tahun 2013, Kartu As adalah 
produk Telkomsel paling populer dalam merek prabayar yang menawarkan nilai 
terbaik. 
Milestone 
Di bawah ini merupakan milestone atau pencapaian Telkomsel selama tahun 
1995 sampai dengan 2013. 
Tahun Deskripsi 
1995 • Telkomsel didirikan oleh Telkom dan PT Indosat. 
• Peluncuran kartuHALO layanan pascabayar. 
1997 • Menawarkan ponsel jasa telekomunikasi untuk semua 
provinsi (27 provinsi). 
• Peluncuran simPATI Nusantara sebagai layanan prabayar 
yang pertama di Asia. 
2002 • Peluncuran pertama mobile data pelayanan, termasuk WAP 
melalui GPRS (General Packet Radio Services), MMS 
(Multimedia Layanan Pesan), dan layanan konten.
4 
Tahun Deskripsi 
2003 • Peluncuran komersial pertama layanan roaming 
internasional untuk pelanggan prabayar Indonesia. 
2004 • Pengenalan sistem top up prabayar mobile-to-mobile yang 
aman. 
• Bergabung dalam aliansi seluler regional (Bridge Alliance) 
untuk meningkatkan manfaat pelanggan. 
• Peluncuran layanan prabayar Kartu As. 
2005 • Call Center memperoleh ISO 9001: 2000. 
• Peluncuran mobile layanan ATM perbankan . 
2006 • Peluncuran jaringan dan layanan 3G yang pertama di 
Indonesia. 
2007 • Pengenalan layanan email. 
• Roll out HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) dan 
layanan Telkomsel Flash. 
• Peluncuran TCash ke mempermudah mobile transaksi 
keuangan. 
2008 • Menjadi Pioneer dalam energi terbaru yang berbasis BTS di 
Asia. 
• Peluncuran mobile voice pertama di Indonesia dan layanan 
data untuk kapal PELNI di laut terbuka. 
2009 • Peluncuran HSUPA (High Speed Uplink Packet Access) 
jaringan broadband berbasis layanan. 
• Pembukaan Program Dering Desa untuk memberikan akses 
telekomunikasi selama lebih dari 25.000 desa. 
2010 • Sidang pertama pelaksanaan long term evolution ( LTE) 
teknologi jaringan broadband di Indonesia. 
• Pengenalan layanan ponsel pertama di Indonesia melalui 
surat kabar.
5 
Tahun Deskripsi 
2011 • Menembus target 100 juta pelanggan yang memposisikan 
Telkomsel sebagai operator telekomunikasi terbesar ketujuh 
di dunia yang berbasis pelanggan. 
• Peresmian penelitian & pengembangan fasilitas pertama di 
Indonesia untuk teknologi seluler. 
• Pengenalan Tap Izy, ponsel pertama di Indonesia dengan 
sistem pembayaran contactless yang mengubah ponsel 
menjadi dompet elektronik. 
2012 • Pengenalan Seamless Mobile Wi -Fi pertama bagi konsumen 
Indonesia untuk mentransfer secara otomatis dari koneksi 
jaringan 2G/3G ke jaringan Wi Fi untuk mengakses 
highspeed data. 
• Menembus jumlah 125 juta pelanggan, yang menjadikan 
posisi Telkomsel sebagai operator seluler berlisensi terbesar 
dengan basis pada pelanggan . 
2013 • Peluncuran Masterpiece, sebuah program yang melibatkan 
268 unit mobile Grapari, pembentukan 268 ponsel 
Broadband Cities, 68 aplikasi dari pengembang lokal untuk 
mendukung pengembangan digital industri kreatif. 
• Peluncuran 450 unit Compact Ponsel Base Station 
(COMBAT). 
• Keberhasilan pengujian LTE selama APEC 2013. 
• Menembus pendapatan sebesar Rp60 triliun.
6 
Key Figures of Achievement
7 
Financial Highlights
8 
Operational Highlights
9 
BUSSINESS REVIEW 
Telkomsel selalu berusaha meningkatkan daya saing melalui transformas i, 
pemberdayaan organisasi (area based) dan peluncuran budaya “Telkomsel Way” 
untuk menghasilkan orang-orang hebat yang akan memimpin bisnis dengan solid, 
speed dan smart vision. 
Sustaining Business Growth 
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Telkomsel pada dasarnya ditujukan untuk 
mencapai "Triple 3" dengan target pencapaian pada akhir 2015. Triple 3 mencakup 
upaya dalam : Meningkatkan nilai perusahaan, Meningkatkan pendapatan secara 
signifikan dan investasi pada pengembangan bisnis digital. 
Langkah yang dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut yaitu melalui 5-part 
growth strategy : 
1. Eksploitasi layanan suara dan SMS dengan meningkatkan mikro – kluster yang 
berbasis harga dan menyediakan kualitas jaringan terbaik. 
2. Memperkuat layanan broadband dengan fokus pada pengarahan jumlah 
pengguna data, penetrasi smart phone dan kualitas jaringan maupun 
cakupannya. 
3. Memicu ekosistem digital melalui penciptaan produk digital yang inovatif dan 
berbeda serta memberikan aliran pendapatan baru. 
4. Drive investment dalam inovasi. 
5. Mempelajari secara selektif sebagai bagian dari Strategi Telkom Group. 
Telkomsel Personal Representative 
Telkomsel sebagai salah satu perusahaan provider Global Mobile 
Communication (GSM) terbesar di Indonesia dan satu-satunya perusahaan yang 
memiliki lapangan tenaga kerja yang dinamakan dengan Telkomsel Personal 
Representative (TPR), mempunyai tujuan untuk melakukan 3 fungsi, yaitu
10 
melakukan edukasi pelanggan, menangani keluhan pelanggan, dan melakukan 
penjualan sesuai dengan tujuan promosi. Tujuan dari promosi yakni 
menginformasikan kepada pelanggan atau calon pelanggan dengan membagika n 
brosur, membujuk pelanggan, mengingatkan pelanggan, dan meyakinka n 
pelanggan bahwa pilihan untuk menggunakan produk Telkomsel adalah pilihan 
yang tepat dan menguntungkan. 
Dalam merekrut Telkomsel Personal Representative (TPR) untuk dikontrak 
selama 1 tahun, Koordinator TPR dengan dibantu oleh asisten koordinator TPR 
harus melihat karakter dan wawasan yang luas dari calon TPR. Dan sesunadah 
diterima TPR tersebut akan mengikuti training yang dilakukan oleh Telkomsel kare 
TPR sebagai brand image bagi PT. Telkomsel. 
Menjadi Telkomsel Personal Representative (TPR) tidaklah mudah karena 
dihadapkan pada tantangan untuk dapat mengkomunikasikan semua produk dengan 
baik kepada pelanggan dan dapat mempertahankan image perusahaan. Untuk 
menghadapi tantangan ini, maka Telkomsel Personal Representative (TPR) harus 
menyusun strategi komunikasi yang tepat agar maksud dan tujuan dalam 
memasarkan produk dapat di terima dengan baik dan mendapat tanggapan positif 
dari pelanggan. 
Koordinator TPR adalah yang bertugas dan bertanggung jawab untuk 
menyusun tugas dalam menjalankan strategi komunikasi yang akan 
diimplementasikan oleh TPR. Keberhasilan strategi komunikasi ini dilihat 
berdasarkan pendapat konsumen, sehingga Telkomsel selalu berusaha untuk 
mempertahankan dan mengembangkan strategi komunikasi melalui mengadakan 
konseling dengan koordinator TPR yang bertujuan mempertahankan kinerja TPR 
dan melakukan training terhadap TPR. 
Competitive Advantage 
Telkomsel meraih hasil yang memuaskan hingga kuartal ketiga (Q3) 2014 
dengan mencatatkan pencapaian 139,3 juta pelanggan atau tumbuh 8,9% YoY 
(Year on Year) dan pertumbuhan di segala lini bisnis baik digital (mobile
11 
broadband dan digital services) maupun bisnis suara dan SMS. Hal ini menjadikan 
Telkomsel selama 3 tahun berturut-turut memiliki kinerja keuangan yang solid dan 
mampu menjaga pertumbuhan pendapatan sebesar 10% ditengah-tengah industr i 
telekomunikasi yang telah mature. 
Terkait dengan perkembangan broadband dan digital business tadi, ke depan 
kompetisi untuk memenangkan pasar tidak lagi ditentukan oleh harga semata, 
namun juga pada kekayaan konten dan kualitas jaringan yang baik. Karena itu, di 
tahun 2014 Telkomsel menetapkan tema The Smart Year di mana mereka akan 
meneruskan fokus pada digital business, yang saat ini dibagi menjadi empat 
portopolio yaitu digital lifestyle services, mobile payment and digital money, digital 
advertising, dan enterprise digital services. 
Sepanjang tahun 2014 Telkomsel juga terus melakukan berbagai inovasi di 
antaranya dalam hal pelayanan dan jaringan. Untuk pelayanan, Telkomsel 
menghadirkan 268 Mobile GraPARI (MOGI) yang tersebar di seluruh Indonesia 
untuk menjangkau pelanggan-pelanggan hingga ke pelosok. Karena 
kemampuannya yang dapat berpindah tempat, maka MOGI menjadi solusi penting, 
khususnya di tempat-tempat yang letaknya cukup jauh dari titik pelayanan 
Telkomsel. 
Selain itu, dari sisi jaringan Telkomsel menambah jumlah Compact Mobile 
BTS (COMBAT) hingga 400 unit guna memastikan ketersediaan jaringan hingga 
ke pelosok. COMBAT dapat menjamin kualitas jaringan di wilayah-wilayah 
tertentu yang memiliki kebutuhan khas dalam waktu yang cepat, khususnya saat 
momen hari Natal dan Tahun Baru. 
Atas kerja keras yang dilakukan, terlebih dalam hal social responsbilit y, 
Telkomsel sukses meraih dua penghargaan sekaligus di acara Marketeers Award 
2014 yang digelar di Hotel Ritz Carlton Pacific Place Jakarta pada Rabu 
(23/10/2014) silam. Penghargaan tersebut diberikan oleh Majalah Marketeers 
bekerjasama dengan lembaga riset MarkPlus Insight. Dua penghargaan bergengsi 
itu, adalah “Indonesia's Most Favorite Netizen Brand 2014" untuk kategori Internet 
Service Provider, serta“Indonesia's Most Favorite Youth Brand 2014" untuk 
kategori operator seluler.
12 
Telkomsel hingga saat ini telah menjangkau lebih dari 95% dari total populasi 
Indonesia, membangun 369 kota sebagai broadband city dengan didukung lebih 
dari 84.000 BTS dimana 37.000 BTS di antaranya merupakan BTS 3G. Selain 
pertumbuhan pendapatan yang baik, kepercayaan akan kualitas layanan Telkomsel 
juga mendapatkan pengakuan dari berbagai lembaga nasional dan internasional. 
Beberapa di antaranya adalah Indonesia Mobile Service Provider of the Year dari 
Indonesia Service Excellence Awards 2014, Best Customer Support Channels dan 
Best Services dari Frost and Sullivan Asia Best Practives in Customer Experience 
Awards, dan Operator of The Year Serta Best Digital Service dari Selular Award 
2014. 
SWOT Identification 
Dengan melihat bagaimana sitem yang dibangun oleh Telkomsel, dalam 
mengembangkan pangsa pasarnya, meningkatkan pertumbuhan usaha dan 
pendapatannya, serta mempertahankan eksistensinya, maka dapat dibuat 
identifikasi atas kondisi perusahaan yang didasarkan pada faktor internal dan 
eksternal perusahaan. Identifikasi tersebut seperti yang pada umumnya disebut 
dengan SWOT identification. 
Identifikasi Faktor Internal 
Kekuatan (Strength) 
 Telkomsel mencatat peningkatan 
pelanggan sampai dengan tahun 2014 
sebanyak 139,3 juta pelanggan. 
 Telkomsel memiliki lebih dari 84.000 
BTS dimana 37.000 BTS di antaranya 
merupakan BTS 3G. 
 Telkomsel menghadirkan 268 Mobile 
GraPARI (MOGI) yang tersebar di 
seluruh Indonesia. 
Kelemahan (Weakness) 
 Rasio keuangan PT Telkomsel pada 
tahun 2009 s/d 2013 tampak stabil 
namun ada kecenderungan menurun 
pada tahun 2013. 
 Penambahan jumlah BTS dan MOGI 
berdampak pada peningkatan beban 
depresiasi, operasi dan perawatan.
13 
 Pengembangan produk melalui 
kebijakan diversifikasi pada layanan 
prabayar. 
 Aplikasi berbasis IT yang digunakan 
Telkomsel dalam meningkatkan 
pelaksanaan dan mekanisme untuk 
mengukur kinerja karyawan. 
 Efektivitas kebijakan penetapan harga 
berdasarkan jangkauan konsumen. 
 Kerjasama dengan perusahaan 
telekomunikasi global (asing). 
 Penerapan budaya “Telkomsel Way” 
dalam membangun bisnis yang solid, 
speed, dan smart vision. 
 Peningkatan kualitas TPR melalui 
strategi komunikasi dalam 
meningkatkan kepuasan konsumen. 
 Besarnya jumlah tenaga kerja 
mengakibatkan tinggi biaya gaji dan 
tunjangan kepegawaian. 
 Penelitian dan pengembangan yang 
dilakukan dalam upaya transformasi 
dan inovasi membutuhkan biaya 
yang tinggi. 
 Posisinya sebagai anak perusahaan 
PT Telkom yang merupakan BUMN 
dan masih terikat dengan kebijakan 
pemerintah. 
Identifikasi Faktor Eksternal 
Peluang (Opportunities) 
 Jangkauan Telkomsel yang mencapai 
95 % dari populasi di Indonesia, 
dengan jumlah menara BTS yang 
banyak memastikan ketersediaan 
jaringan sampai daerah-daerah 
pelosok. 
 Rencana peluncuran untuk layanan 
teknologi 4G. 
 Kenaikan potensi pasar melalui 
kenaikan trafik data Telkomsel 
mengindikasikan peningkatan 
Ancaman (Threat) 
 Wacana Number Portability. 
 Cuaca Indonesia yang menggangu 
telekomunikasi. 
 Teknologi yang lain (CDMA, surat, 
email, sosial media). 
 Persaingan harga yang kompetitif 
dengan operator lain. 
 Isu kesehatan dalam penggunaan 
handphone (radiasi). 
 Persaingan iklan yang kompetitif.
14 
pengguna smarthphone di Indonesia 
dan kebutuhan masyarakat terhadap 
akses internet broadband yang sudah 
menjadi bagian dari lifestyle. 
 Peluncuran brand LOOP yang 
diperuntukkan bagi segmen remaja 
berusia 12-19 tahun, dengan 
pengembangan produk melalui 
Platform 3 C yaitu community, 
connectivity, dan content. 
 Teknologi yang digunakan dengan 
fokus pada digital bussiness. 
 Penawaran produk konten musik 
melalui Langit Musik, Ring Back 
Tone (RBT) dan mp3. 
 Meningkatnya trend dari Machine to 
Machine (M2M) di kalangan 
korporasi. 
 Sinergi Telkomsel dengan Facebook 
sebagai sosial media nomor satu di 
dunia. 
 Pengakuan terhadap kualitas layanan 
Telkomsel dari lembaga nasional 
maupun internasional melalui 
banyaknya awards yang diraih. 
 Intervensi pemerintah dalam 
penetuan harga dan non harga. 
 Kondisi geografis Indonesia.
15 
STRATEGY ANALYSIS 
Pada analisis SWOT, matrik terbagi atas 2 bagian yakni matrik evaluas i 
eksternal yang di wakili oleh variable peluang (opportunities) dan ancaman (threat), 
lalu matrik evaluasi internal yang di wakili oleh variabel kekuatan (strength) dan 
kelemahan (weakness). 
External Factor Matrix (EFE) 
Matriks EFE memberikan gambaran dan evaluasi dalam hal ekonomi, sosial, 
budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, legal, teknologi, dan informas i 
persaingan. Berikut matriks EFE dari Telkomsel : 
Weight range: Rating: 
0.0 - 0.03 : tidak penting 1 : tidak berpengaruh 
> 0.03 - 0.06 : kurang penting 2 : cukup berpengaruh 
> 0.06 - 0.09 : cukup penting 3 : berpengaruh 
> 0.09 - 0.12 : penting 4 : sangat berpengaruh 
> 0.12 - 0.15 : sangat penting 
No Key External Factors Weight Rating 
Weighted 
Score 
Peluang (Opportunities) 
1 
Jangkauan Telkomsel mencapai 95 % dari populasi 
0.10 4 0.40 
di Indonesia. 
2 Rencana peluncuran untuk teknologi 4G. 0.07 3 0.21 
3 Kenaikan potensi pasar smarthphone. 0.07 3 0.21 
4 Peluncuran brand LOOP. 0.07 2 0.14 
5 Teknologi dengan fokus pada digital bussiness. 0.09 4 0.36 
6 Penawaran produk konten musik. 0.04 2 0.08 
7 
Meningkatnya trend dari Machine to Machine (M2M) 
0.04 2 0.08 
di kalangan korporasi. 
8 Sinergi Telkomsel dengan Facebook. 0.06 3 0.18 
9 Pengakuan terhadap kualitas layanan Telkomsel. 0.09 4 0.36
16 
Ancaman (Threat) 
1 Wacana Number Portability. 0.05 2 0.10 
2 Cuaca Indonesia yang menggangu telekomunikasi. 0.06 3 0.18 
3 Teknologi lain (CDMA, surat, email, sosial media). 0.04 3 0.12 
4 
Persaingan harga yang kompetitif dengan operator 
lain. 0.08 4 0.32 
5 Isu kesehatan dalam penggunaan handphone (radiasi). 0.03 1 0.03 
6 Persaingan iklan yang kompetitif. 0.05 3 0.15 
7 
Intervensi pemerintah dlm penentuan harga & non 
harga. 0.03 3 0.09 
8 Kondisi geografis Indonesia. 0.03 2 0.06 
Total 1 48 3.07 
Dari tabel di atas di ketahui bahwa peluang Telkomsel yang terbesar adalah 
terletak pada luasnya jangkauan Telkomsel yang mencapai 95 % dari populasi di 
Indonesia, dengan jumlah menara BTS yang lebih dari 84.000 memastika n 
ketersediaan jaringan sampai daerah-daerah pelosok. Kemudian pentingnya pula 
pengakuan terhadap kualitas Telkomsel, karena ini sangat mempengaruhi 
kepercayaan dan loyalitas dari konsumen dalam menggunakan produk Telkomsel. 
Sedangkan ancaman pada Telkomsel yang paling besar adalah terletak pada 
persaingan harga yang kompetitif, makin banyaknya jumlah pesaing pada beberapa 
tahun terakhir ini memunculkan perang tarif, kompetitor baru maupun kompetitor 
yang telah ada sebelumnya berusaha menarik para pelanggan baru maupun 
pelanggan Telkomsel dengan tarif telepon, jaringan data dan sms yang murah, 
sehingga Telkomsel pun berusaha menurunkan tarifnya, namun hal ini berdampak 
dengan melambatnya pertumbuhan jumlah konsumen telkomsel pada tahun 2013 
yang hanya sebesar 5%. Adanya kompetisi yang intens dan perang tarif, Telkomsel 
melakukan strategi untuk memenangkan pelanggan baru di 2013. Telkomsel 
menambah pelanggan baru sebesar 6 juta pada tahun 2013, dimana 5% lebih tinggi 
dibandingkan dengan tahun 2012. Dengan hasil ini, pelanggan Telkomsel telah 
mencapai 131 juta pada akhir tahun 2013 dan meningkat lagi sebanyak 139,3 juta 
di tahun 2014.
17 
Intenal Factor Matrix (IFE) 
IFE merupakan alat yang digunakan untuk merangkum dan mengevaluasi kekuatan 
serta kelemahan utama dari area fungsional bisnis serta menyajikan dasar untuk 
mengidentifikasi dan mengevaluasi strategi pada area strategis tersebut. Berikut matrix IFE 
dari Telkomsel : 
No Key Internal Factors Weight Rating 
Weight 
Score 
Kekuatan (Strength) 
1 Peningkatan pelanggan sebanyak 139.4 juta tahun 2014. 0.10 3 0.30 
2 
Memiliki lebih dari 84.000 BTS dimana 37.000 BTS 
0.11 4 0.44 
di antaranya merupakan BTS 3G. 
3 Telkomsel menghadirkan 268 Mobile GraPARI (MOGI). 0.10 3 0.30 
4 Kebijakan diversifikasi produk pada layanan prabayar. 0.07 3 0.21 
5 Aplikasi berbasis IT. 0.09 4 0.36 
6 Kebijakan penetapan harga sesuai jangkauan konsumen. 0.07 2 0.14 
7 Kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi global. 0.04 2 0.08 
8 Penerapan budaya "Telkomsel way". 0.06 3 0.18 
9 Peningkatan kualitas TPR melalui strategi komunikasi. 0.09 3 0.27 
Kelemahan (Weakness) 
1 Ratio keuangan agak turun di tahun 2013. 0.05 2 0.10 
2 Peningkatan beban depresiasi, operasi, dan perawatan. 0.07 3 0.21 
3 Besarnya jumlah tenaga kerja. 0.07 3 0.21 
4 Tingginya biaya penelitian dan pengembangan. 0.05 3 0.15 
5 Posisi sebagai anak perusahaan PT. Telkom (BUMN). 0.03 2 0.06 
Total 1 40 3.01 
Pada matrik internal evaluation factor ada 9 variabel kekuatan dan 5 variabel 
kelemahan, kami memberikan bobot paling besar untuk variabel kekuatan yakni 
Telkomsel memiliki lebih dari 84.000 BTS dimana 37.000 BTS di antaranya 
merupakan BTS 3G. Dengan tersedianya jaringan sampai ke daerah-daerah 
pelosok, hal ini akan secara otomatis dapat meningkatkan demand terhadap layanan 
dan produk Telkomsel, yang pada akhirnya juga berdampak peningkatan jumlah 
pelanggan maupun pendapatan perusahaan.
18 
Sedangkan pada kelemahan Telkomsel, bobot tertinggi terletak pada 
tingginya beban depresiasi, operasi, dan perawatan serta pada biaya tenaga kerja. 
Hal ini akan berbandin searah ketika perusahaan meningkatkan investasi pada 
teknologi dan SDM, maka biaya modal tersebut juga akan semakin tinggi. 
CPM Matrix 
The Competitive Profile Matrix (CPM) for PT Telkomsel 
Telkomsel Indosat Excelcomindo 
No Critical Succcess 
Factors 
Weight Rating Weighted 
Score 
Rating Weighted 
Score 
Rating Weighted 
Score 
1 Advertising 0.11 3 0.33 2 0.22 4 0.44 
2 Customer Loyalty 0.12 4 0.48 2 0.24 3 0.36 
3 Customer Service 0.11 4 0.44 3 0.33 4 0.44 
4 Financial Position 0.12 4 0.48 2 0.24 2 0.24 
5 Global Expansion 0.05 3 0.15 4 0.20 3 0.15 
6 Management 0.06 3 0.18 2 0.12 3 0.18 
7 Market Share 0.09 4 0.36 2 0.18 3 0.27 
8 Organization 
Structure 
0.08 3 0.24 3 0.24 3 0.24 
9 Price 
Competitiveness 
0.15 2 0.30 4 0.60 3 0.45 
10 Product Quality 0.11 4 0.44 3 0.33 3 0.33 
Total 1 3.40 2.70 3.10 
Dalam Matrik CPM, angka-angka yang tertera adalah estimasi atau perkiraan 
berdasarkan penilaian kami. Sehingga matrik ini bersifat relatif terhadap keadaan 
yang sesungguhnya. Berdasarkan matrik CPM di atas dapat dilihat bahwa 
Telkomsel unggul dalam hal loyalitas pelanggan, financial position, dan sebagai 
pionir dalam perusahaan telekomunikasi.
19 
Sedangkan Indosat unggul dalam hal price competitiveness, sehingga hal ini 
yang menjadi ancaman dalam hal persaingan tarif. Serta Excelcomindo yang unggul 
dalam hal advertising yang menarik perhatian khususnya kaum muda. Dimana 
kaum muda merupakan pengguna fitur (selain sms dan telepon) yang terbanyak di 
Indonesia. 
SWOT Matrix 
SWOT matrix merupakan alat pencocokan yang penting yang dapat 
membantu manajer untuk mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO (strengths-opportunities) 
strategies, WO (weaknesses-opportunities) strategies, ST 
(strengths-threats) strategies, dan WT (weaknesses-threats) strategies. Berikut 
matriks SWOT dari Telkomsel : 
Strengths-Weakneses- 
Opportunities-Threats (SWOT) 
Matrix 
STRENGTHS – S WEAKNESSES - W 
1 
Peningkatan pelanggan sebanyak 
139.4 juta tahun 2014. 
1 
Ratio keuangan agak turun di 
tahun 2013. 
2 
Memiliki lebih dari 84.000 BTS 
dimana 37.000 BTS di antaranya 
merupakan BTS 3G. 
2 
Peningkatan beban depresiasi, 
operasi, dan perawatan. 
3 
Telkomsel menghadirkan 
268 Mobile GraPARI (MOGI). 
3 Besarnya jumlah tenaga kerja. 
4 
Kebijakan diversifikasi produk 
pada layanan prabayar. 
4 
Tingginya biaya penelitian dan 
pengembangan. 
5 Aplikasi berbasis IT. 5 
Posisi sebagai anak perusahaan 
PT. Telkom (BUMN). 
6 
Kebijakan penetapan harga sesuai 
jangkauan konsumen. 
7 
Kerjasama dengan perusahaan 
telekomunikasi global. 
8 
Penerapan budaya "Telkomsel 
way". 
9 
Peningkatan kualitas TPR melalui 
strategi komunikasi. 
OPPORTUNITIES - O SO – STRATEGIES WO -- STRATEGIES 
1 Jangkauan Telkomsel 
mencapai 95 % dari populasi 
di Indonesia. 
1 Bundling dengan produk I Phone 
atau samsung(S7, O3) 
1 Melakukan leasing BTS untuk 
mengurangi beban perawatan 
(W2, O1) 
2 
Rencana peluncuran untuk 
teknologi 4G. 
2 Meningkatkan kualitas layanan 
customer service (S2, S5, O9) 
2 Bekerjasama dengan operator 
lain dalam pemakaian BTS 
Bersama (W2,W3,O9)
20 
3 
Kenaikan potensi pasar 
smarthphone. 
3 Menjaring konsumen dari 
berbagai bidang dengan cara 
diversifikasi harga (S4,S6,O6) 
3 
Mengikuti pola konten yang 
sedang trend dalam layanan data 
digital (W4,O8) 
4 
Peluncuran brand LOOP. 
4 Peningkatan layanan data 
(S2,O2,O9) 
5 Teknologi dengan fokus 
pada digital bussiness. 
6 Penawaran produk konten 
musik. 
7 Meningkatnya trend dari Ma 
chine to Machine (M2M) 
di kalangan korporasi. 
8 Sinergi Telkomsel dengan 
Facebook. 
9 Pengakuan terhadap kualitas 
layanan Telkomsel. 
THREATS - T ST – STRATEGIES WT -- STRATEGIES 
1 
Wacana Number Portability. 
1 Bekerjasama dengan operator lain 
dalam pemakaian BTS Bersama 
(S2, S3, T2) 
1 Penelitian teknologi baru supaya 
hambatan cuaca di Indonesia 
tidak menjadi masalah lagi 
((W2, T2, T8) 
2 
Cuaca Indonesia yang 
menggangu telekomunikasi. 
2 Membuat iklan yang inovatif, 
variatif untuk menjaring 
pelanggan baru dan 
mempertahankan pelanggan lama 
(S1, S8, T6, T7) 
2 Berusaha mengembangkan 
teknologi baru dalam efisiensi 
aliran data dan jumlah BTS 
(W1,W2,W4,T4,T7) 
3 
Teknologi lain (CDMA, 
surat, email, sosial media). 
3 Menggandeng pemerintah dalam 
penelitian bahaya penggunaan HP 
(S1,T5,T7) 
3 Iklan yang singkat tetapi benar 
benar menggambarkan 
Telkomsel (W2,T4,T6) 
4 
Persaingan harga yang 
kompetitif dengan operator 
lain. 
4 Berupaya bekerja sama dalam 
pembuatan konten yang bisa di 
pakai beberapa operator 
(S1,S8,T3,T4) 
5 Isu kesehatan dalam 
penggunaan handphone 
(radiasi). 
6 Persaingan iklan yang 
kompetitif. 
7 Intervensi pemerintah dlm 
penentuan harga & non 
harga. 
8 Kondisi geografis Indonesia. 
Space Matrix 
SPACE matrix merupakan kurva dengan empat kuadran yang menunjukka n 
apakah strategi aggressive, conservative, defensive, atau competitive yang paling 
sesuai dengan perusahaan. Berikut SPACE matrix dari Telkomsel :
21 
No. INTERNAL STRATEGIC POSITION No. EXTERNAL STRATEGIC POSITION 
Financial Strength (FS) ratings Environmental Stabilities (ES) ratings 
1. Net income Telkomsel tahun 2013 
Rp17.347 Triliun 
4.0 1. Perubahan teknologi 
telekomunikasi sangat cepat 
-2.0 
2. Cash flow positif pada aktifitas operasi 
perusahaan dari tahun 2009 - 2014 
5.0 2. Kisaran harga pesaing yang lebih 
murah 
-1.0 
3. ROA dan ROE Telkomsel tahun 2013 
masing-masing sebesar 25% dan 38% 
2.0 3. Ketatnya persaingan di industri 
telekomunikasi 
-3.0 
11.0 
-6.0 
Rata-rata 3.7 Rata-rata -2.0 
Competitive Advantage (CA) Industry Strength (IS) 
1. Potensi pertumbuhan pangsa pasar -4.0 1. Kebijakan Pemerintah yang 
mendukung industri telekomunikasi 
ke arah yang lebih baik 
2.0 
2. Kesetiaan pelanggan dalam jumlah 
yang besar 
-2.0 2. Pertumbuhan industri 
telekomunikasi yang positif dan 
kompetitif 
2.0 
3. Kualitas produk dan layanan customer 
service 
-3.0 3. Keadaan ekonomi keuangan negara 
Indonesia yang relatif stabil 
2.0 
-9.0 6.0 
Rata-rata -3.0 Rata-rata 2.0 
Kesimpulan : 
Koordinat Vektor Arah : 
Sumbu x : (IS, CA) = (2.0) + (-3.0) = (-1.0) 
Sumbu y : (FS, ES) = (3.7) + (-2.0) = (1.7) 
2.0 
CA IS 
0.0 
-2.0 0.0 2.0 
ES 
-2.0 
FS
22 
Perusahaan telah mencapai kekuatan finansial dalam industri yang stabil dan 
perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif yang relatif besar. Kami tidak 
melihat bahwa pelanggan telkomsel yang merupakan pelanggan telekomunikas i 
terbesar dan jangkauan sinyal yang terluas sebagai competitive advantage yang 
akan berkelanjutan. Karena saat ini pertumbuhan jumlah pelanggan pesaing 
Telkomsel telah melampaui peningkatan jumlah pelanggan kita. Begitu pula 
dengan jangkauan sinyal telkomsel yang berbanding lurus dengan jumlah BTS yang 
terdapat di Indonesia ini, karena ada wacana dari pemerintah untuk menyatuka n 
BTS-BTS tersebut. Seandainyapun Telkomsel tidak mengikuti peraturan 
pemerintah tersebut, selain mereka akan terkena sanksi, jumlah BTS dari para 
pesaing juga akan mengungguli jumlah BTS yang mereka miliki. Jelasnya 
persaingan bidang telekomunikasi ini semakin lama semakin ketat. Jika Telkomsel 
tidak mendapatkan kesetiaan dari pelanggan, maka bukan tidak mungkin pelanggan 
mereka akan beralih ke operator lain. 
BCG Matrix (IE) 
Matrix BCG merupakan gambaran grafis mengenai perbedaan antar divis i 
dengan dilihat dari posisi market share dan pertumbuhan industri. Matrix ini terdiri 
dari empat kuadran dimana kuadran satu disebut ‘question mark’, kuadran II 
‘stars’, kuadran III ‘cash cows’, dan kuadran IV ‘dogs’. Berikut matriks BCG dari 
Telkomsel :
23 
Menurut Boston Consulting Group (BCG) Matrix, Divisi-divisi PT 
Telkomsel secara umum menyebar dalam matriks ini. Untuk divisi Prepaid (2) dan 
Postpaid (1) berada pada kuadran Cash Cow yang artinya divisi tersebut memiliki 
pangsa pasar yang relatif tinggi, tetapi bersaing dalam industri yang 
pertumbuhannya lambat. Sedangkan untuk divisi International Roaming (3) berada 
pada kuadran Stars, yang artinya divisi tersebut mewakili peluang jangka panjang 
untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi perusahaan. Dan untuk kedua divisi 
lainnya yaitu Interconnection (4) dan Other (5) berada pada kuadran Question 
Marks, yang artinya divisi tersebut memiliki pangsa pasar yang relatif rendah. 
Intenal External Matrix (IE) 
Berdasarkan matriks EFE dan IFE di atas, maka dapat diketahui kesimpula n 
pada matriks IE sebagai berikut : 
Dari matriks IE di bawah, diketahui bahwa Telkomsel berada pada kolom I, 
yakni posisi grow and build strategy. Hal ini berarti dibutuhkan strategi-strategi 
taktis yang intensif dan agresif. Strategi Telkomsel harus difokuskan pada penetrasi 
pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Dari segi operasional, 
integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal juga harus 
dipertimbangkan.
24 
IFE Total Wighted Sxores (3.01) 
Strong Average Weak 
4.0 3.0 2.0 1.0 
EFE Total Weighted Scores 
(3.07) 
High 
3.0 
I 
(3.07 ; 3.01) 
II III 
Medium 
2.0 
IV V VI 
Low 
1.0 
VII VIII IX 
Grand Strategy Matrix
25 
Dari tabel grand strategy matrix di atas, dapat diketahui bahwa posisi 
Telkomsel pada Quadran 1. Penentuan kuadran satu sebagai posisi dari Telkomsem 
diperoleh dari nilai market share, pertumbuhan perusahaan, dan posisi perusahaan 
dibanding para pesaingnya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. 
Balanced Score Card 
Balanced scorecard merupakan penjabaran kebutuhan dalam hal ini 
perusahaan telkomsel untuk menyeimbangkan pengukuran keuangan yang sering 
kali digunakan di dalam evaluasi strategi dan kontrol dengan perhitungan 
nonfinansial seperti misalnya kualitas produk dan layanan pelanggan. berikut 
balanced scorecard dari Telkomsel: 
Area of Objectives 
Measure of Target Time Expectations 
Primary 
Responsibility 
Customers 
1. Kepuasan 
pelanggan 
Diperoleh dari survei pelanggan 
baik secara online maupun 
penyebaran kuesioner secara 
manual di outlet outlet telkomsel 
Tiap peluncuran 
produk baru dan 
berkala tahunan 
Tim marketing 
Internal 
1. Kondisi pegawai Kepuasan pegawai dalam 
bekerja 
Tahunan HRM 
2. Loyalitas 
pegawai 
Rendahnya tingkat turnover 
pegawai Setiap Dua tahun HRM 
Learning and 
Growth 
1. Inovasi dan 
peremajaan 
1. Mengadakan BTS Mobile 
yang bisa mengatasi 
keterbatasan BTS permanen. 
2. Pemeliharaan BTS yang 
telah mengalami kerusakan 
baik kerusakan parah atau 
tidak 
Pemeriksaan rutin 
setiap 2 tahun 
Operational 
Management
26 
2. Perluasan usaha 1. Menargetkan kenaikan 
jumlah pelanggan 
2. Membuka layanan service 
telkomsel di tempat tempat 
baru 
Setiap tahun 
Marketing dan 
Operational 
Management 
Financial 
1. Penurunan biaya 
produksi 
1. Penggunaan teknologi tepat 
guna untuk pelayanan 
jaringan data 
2. Memasarkan produk dengan 
cara bundling dengan 
perusahaan perangkat 
komunikasi 
Setiap ada 
perubahan kebijakan 
dari pemerintah 
dalam bidang 
telekomunikasi 
Financial 
Management 
2. Peningkatan 
keuntungan 
Peningkatan penjualan layanan 
telkomsel 
Tiap tahun 
Marketing and 
Financial 
Management 
3. Peningkatan 
market share 
Meningkatkan nilai saham dan 
menambah investor. 
Di evaluasi setiap 
tahun sampai 2 
tahun sekali 
Marketing and 
Financial 
Management
27 
STRATEGY IMPLEMENTATION 
Dari hasil analisis lingkungan internal dan eksternal dapat diketahui bahwa 
Telkomsel berada pada posisi grow and build strategy, yang dari sini dibutuhkan 
strategi-strategi taktis yang intensif dan agresif. Sedangkan dari matriks grand 
strategi juga diketahui bahwa posisi Telkomsel berada pada area quadran I, 
sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi Telkomsel seharusnya difokuskan pada 
penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produkintegrasi ke 
belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal, dan diversifikasi terkait. 
Telkomsel secara signifikan mengembangkan bisnis broadband di tengah-tengah 
pertumbuhan yang agak melambat dalam layanan legacy (voice dan SMS). 
Sebagai pemimpin pasar, Telkomsel berusaha untuk merebut peluang dan terus 
menangkap pertumbuhan yang kuat di broadband dan pasar layanan digital. 
Market Development 
 Program Masterpiece Produk, Penjualan dan Infrastuktur 
Sepanjang 2013, Telkomsel berhasil menerapkan beberapa kunci Program 
Masterpiece dalam produk, penjualan dan infrastruktur, seperti: 
 Mobile Grapari Indonesia - 268 unit 
Telkomsel meluncurkan program mobile GraPARI pada tanggal 23 
Agustus 2013. Program ini dirancang untuk memberikan solusi one-stop 
mobile termasuk penjualan produk, handset bundling, jasa digital, pendidika n 
internet dan juga layanan pelanggan Telkomsel di seluruh Indonesia terutama 
di daerah pedesaan dan belum dimanfaatkan. 
 Handphone Broadband Indonesia - 268 kota 
Program ini adalah untuk mendukung pembangunan ekonomi melalui 
perluasan layanan akses broadband untuk semua kota dan kabupaten di 
Indonesia pada tahun 2014 dan untuk mendukung pertumbuhan industr i 
kreatif nasional. Program Broadband Kota Telkomsel memungkinka n
28 
infrastruktur yang mendukung aplikasi berbasis broadband dalam keuangan, 
hiburan, kesehatan, pendidikan, perdagangan, pertanian dan sektor lainnya. 
Hal ini sejalan dengan Program Pemerintah untuk menyediakan layanan 
broadband sampai sekitar 30% daerah di Indonesia. 
 Digital Creative Indonesia - 68 aplikasi / Konten 
Selama 2013, Telkomsel meluncurkan Digital Creative Indonesia 
dengan tujuan untuk membantu aplikasi pengembang lokal di Indonesia 
untuk memasarkan produk mereka baik nasional maupun internasional. 68 
aplikasi dan konten yang sebagian besar di edutainment, sosial media, gaya 
hidup, permainan, utilitas, informasi, hiburan dan e-commerce. Aplikasi dan 
konten yang tersedia untuk di-download melalui BlackBerry, Android dan 
Symbians. Hal ini sejalan dengan perkembangan ekosistem DNA dan 
mewujudkan visi 'Lokal Go Global Apps'. Dengan lebih dari 131 juta 
pelanggan, saluran distribusi dan media mapan dan infrastruktur jaringan 
yang kuat, Telkomsel memberikan energi pada industri kreatif digital di 
Indonesia . 
 Sales Area Strategy 
Telkomsel menyediakan layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia 
dengan membagi menjadi 4 area penjualan, yaitu Sumatera (Area 1), 
Jabodetabek dan Jawa Barat (Area 2), Jawa dan Bali (Area 3) dan Papua, 
Maluku, Sulawesi, Kalimantan atau Pamasuka (area 4). 
Secara umum, strategi penjualan meliputi segmen utama pelanggan dalam 
portofolio besar yang diterapkan oleh semua bidang untuk meningkatka n 
penjualan dan kinerja pemasaran. Strategi ini difokuskan pada bidang: 
1. Dalam Pasar Ritel 
Segmen ritel adalah bagian pasar terbesar bagi Telkomsel untuk 
dikelola dan dikembangkan. Dengan menerapkan program daerah lokal, kami 
secara khusus mendekati dan menembus pasar baru dan yang sudah ada 
layanan telekomunikasi pada program berbasis prioritas dan program 
berbasis klaster. Di pasar ini, Telkomsel melayani sebagian besar kebutuhan
29 
pelanggan melalui penjualan perangkat bundling (dari low-end untuk segmen 
hi-end), kegiatan penjualan broadband, peningkatan stop kontak dan 
manajemen, manajemen cluster, penjualan dan pendidikan internet melalui 
ponsel GraPARI / gerai resmi ponsel (MOGI). 
2. Dalam Pasar Korporat 
Tidak hanya fokus pada kartuHALO tetapi juga peningkatan nila i 
pelanggan melalui Close User Group (CUG). Salah satu strategi difokuska n 
pada pelanggan dari manusia ke pelanggan non-manusia melalui Machine to 
Machine (M2M) dan bisnis sinergi dioptimalkan dengan orang tua. 
Telkomsel juga melayani pasar korporasi yang terdiri dari perusahaan besar 
(perusahaan lokal dan global yang beroperasi di Indonesia) dan UKM (Usaha 
Kecil Menengah). Agar mengembangkan pasar korporasi dan meningkatkan 
solusi bisnis perusahaan, beberapa inisiatif bisnis dilakukan pada tahun 2013 
seperti kerjasama dengan perbankan dan beralih / aggregator perusahaan. 
3. Dalam Komunitas 
Segmen masyarakat merupakan pasar potensial yang harus dikelola. 
Mulai tahun 2013 dan seterusnya, Telkomsel berfokus pada komunita s 
pemuda (sekolah & kampus) dan masyarakat lainnya (hobi, minat) sedangkan 
kita berpartisipasi untuk memfasilitasi sponsor acara masyarakat dan program 
keterlibatan, serta memperkenalkan ekspansi internasional baru GraPARI 
(Timor Leste, Hongkong & Malaysia) untuk menyediakan pengalama n 
pelanggan yang sangat baik. 
4. Memperkuat Customer Care 
Sebagai komitmen kami untuk memberikan kepuasan pelanggan, 
Telkomsel selalu meningkatkan kualitas layanan mereka kepada pelanggan 
melalui saluran layanan modernisasi, perbaikan sistem pembayaran. Dalam 
rangka untuk mendapatkan lebih dekat dengan pelanggan dan untuk 
meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan, Telkomsel menyediaka n 
268 mobile GraPARI (Mobile Resmi Telkomsel Point of services) di seluruh 
Indonesia. Selain itu, Telkomsel juga menyediakan dan mengoperasikan 450
30 
mobile BTS untuk memenuhi layanan mobile sebagai layanan gaya hidup 
baru. 
 Network Development 
Pengembangan jaringan terdiri atas : 
 Membangun jaringan untuk bisnis digital 
Telkomsel telah menempatkan Rencana Induk jaringan yang 
komprehensif untuk menahan jaringan pada era digital. Kami terus 
berinvestasi dalam infrastruktur broadband melalui kapasitas, kualitas, 
cakupan ekspansi dan program modernisasi, serta mengoptimalkan jaringan 
inti infrastruktur. 
Penggelaran jaringan Telkomsel didasarkan pada strategi cluster 
geografis yang mempertimbangkan proyeksi makroekonomi jangka panjang, 
integritas layanan, interoperabilitas dan indikator keuangan. Kriteria lain 
untuk klasterisasi merupakan benchmark global, Teknologi roadmap penjual, 
zona ekonomi rinci dalam rencana induk pemerintah untuk pembanguna n 
ekonomi (MP3EI) dan kualitas layanan. 
 Modernisasi Jaringan 
Modernisasi jaringan sangat penting untuk meng-upgrade dan 
mengganti peralatan usang untuk menjaga jaringan setara dengan teknologi 
dan layanan terbaru. Melalui modernisasi, Telkomsel memperoleh peralatan-kapasitas 
yang lebih tinggi dengan biaya lebih rendah dan lebih hemat energi 
per unitnya, yang pada saat yang sama memberi perusahaan penghemata n 
biaya dalam operasi dan pemeliharaan. Modernisasi dilakukan secara 
bertahap untuk meminimalkan dampak keuangan. Jaringan modernisas i 
terjadi terutama di Sumatera, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara, serta 
Jabodetabek dan Jawa Barat. 
 Initiatives.NG TINEM (Next Generation Tender Infrastucture Network 
Millenium) 
Program optimalisasi biaya yang berinisiatif untuk mengurangi struktur 
biaya perusahaan dalam jangka panjang secara optimal. Pada 2013, salah
31 
satunya inisiatif utama adalah NG TINEM, melalui perusahaan mana, melalui 
track record perusahaan yang telah terbukti sebagai pemasok jaringan 
terkemuka, dikelola untuk mengamankan penghematan biaya besar-besaran 
dari vendor jaringan utama dan menerjemahkan penghematan biaya per unit 
sekitar 30% dari capex dan 15% -20% dari biaya pemeliharaan. 
 Mobile COMBAT 
Mobile COMBAT (Compact Handphone Base Station) adalah salah 
satu inovasi Telkomsel untuk menyediakan cakupan jaringan yang cepat, 
solusi untuk lalu lintas permintaan tinggi tetapi kurang pertanggungan yang 
wajar, termasuk konser dan acara olahraga, perayaan hari raya, dll. Mobile 
COMBAT merupakan bagian dari komitmen Telkomsel untuk memberikan 
pengalaman pelanggan terbaik untuk semua pelanggan. Mobile COMBAT 
juga dikerahkan untuk menyediakan layanan komunikasi bencana, seperti 
letusan gunung berapi di Merapi dan Sinabung, banjir di Bojonegoro dan 
Jakarta, dll. 
 Excellent Network Operation 
Untuk mendukung pembangunan infrastruktur, Telkomsel mengambil 
sejumlah inisiatif strategis, termasuk kemampuan enhancing dan 
mengendalikan perluasan jaringan, memastikan pemeliharaan kualitas 
jaringan dan menyediakan atribut data informasi tepat waktu dan akurat, serta 
penguatan manajemen aset jaringan. Lebih lanjut, kami berhasil 
mengembangkan aset kerangka kerja manajemen, yang sangat penting untuk 
bisnis operasi. 
Market Penetration 
Beberapa upaya yang dilakukan oleh Telkomsel dalam melakukan penetrasi 
pasar adalah : 
 Program Transformation 
Sebagai bagian dari strategi perusahaan, Telkomsel telah 
memformulasikan lima strategi pertumbuhan, yang meliputi eksploitasi bisnis
32 
legacy, memperkuat bisnis inti (data), dan memicu ekosistem jasa digital. Untuk 
melanjutkan momentum, Telkomsel menciptakan tema Tahun Cerdas untuk 
tonggak tahun ke-2 (2014) melalui tiga program karya yaitu youth engagement, 
manajemen hubungan pelanggan, dan mesin untuk mesin. 
Pada tahun 2012, Telkomsel meluncurkan program transformasi untuk 
memastikan keberhasilan pelaksanaan strategi pertumbuhan, yang disebut 
Telkomsel 2.0, yang merupakan komitmen Telkomsel untuk mengubah bisnis 
mereka, organisasi, orang dan budaya untuk memenuhi tujuan strategis dan 
untuk mengantisipasi pergeseran dinamis dalam pasar. 
Telkomsel bertujuan untuk terus menang dalam broadband dan pasar 
layanan digital untuk mengimbangi perlambatan pertumbuhan dalam legacy 
voice dan SMS. Telkomsel 2.0 terdiri dari transformasi Bisnis dengan ekosistem 
DNA (Device-Network-Application), serta transformasi di Organisasi, People 
dan Kebudayaan, yang menekankan pada kolaborasi inovasi dan serangkaian 
strategi yang berfokus pada keunggulan layanan, biaya kepemimpinan, ekspansi 
bisnis, inovasi, strategi dan kemitraan. 
DNA adalah transformasi inti kami dalam broadband dan bisnis digita l, 
meningkatkan inovasi dan kualitas dalam memberikan pelayanan dan bisnis 
igital untuk pelanggan, dan pengalaman pelanggan leveraging di Indonesia. 
Kami juga membentuk kemitraan dengan produsen perangkat smartphone dan 
tablet lokal dan internasional untuk mendorong adopsi smarphone di Indonesia. 
Telkomsel saat ini menerapkan Telkomsel Way, seperti bagian dari 
budaya perusahaan yang terdiri dari tiga dasar bagian yaitu : 
1. “Filosofi menjadi yang terbaik" melalui GREAT (InteGrity, Respect, 
Enthusiasm, LoyAlty, dan Totality) 
2. “Prinsip menjadi bintang " melalui 3S (Solid , Speed, dan Smart). 
3. “Praktek menjadi pemenang” melalui 3G (Great people, Great strategy, dan 
Great Inovation).
33 
 Cost Transformation 
EBITDA dan marjin laba bersih setelah pajak Telkomsel menggambarka n 
efisiensi operasional dari waktu ke waktu. Pada 2013 Telkomsel melakukan 
benchmarking internasional, yang bertujuan untuk mengukur posisi mereka dan 
untuk menemukan ruang untuk perbaikan. Strategi transformasi biaya 
Telkomsel diarahkan pada desain kategori efisien dalam infrastruktur mereka, 
proses perampingan bisnis yang efisien dan menggunakan skala ekonomi untuk 
memiliki pasokan ekonomi. 
Upaya Telkomsel untuk mempertahankan daya saingnya tidak hanya 
dicapai melalui transformasi produk dan jasa, tetapi juga dari mengubah daya 
saing biaya. 
Implementasi ketiga di tahun 2013 memberi Telkomsel manajemen 
kapasitas BTS yang lebih baik terutama untuk situs-situs dengan pemanfaatan 
yang sangat tinggi. Dengan ketiga operator Telkomsel dapat memanfaatka n 
situs-situs yang ada di sekitar tanpa harus menjalankan sebuah BTS baru (sel 
membelah). Di 2013, kami mengerahkan 3.400 3G ketiga Node-B. 
Telkomsel juga berencana untuk terus meningkatkan inisiatif transformas i 
biaya untuk mempertahankan posisi kompetitif mereka dan untuk memastika n 
kemampuan mereka dalam menjaga kinerja bisnis yang sangat baik. 
 Community Management 
Manajemen komunitas Telkomsel mengakui bahwa mendekati masyarakat 
dan terlibat dengan mereka merupakan faktor yang penting dalam keberhasilan 
kampanye pemasaran, khususnya di segmen anak muda. Manajemen komunitas 
difokuskan pada tiga segmen umum: 
1. Telkomsel Komunitas Sekolah atau TSC (12-19 tahun). 
2. Telkomsel Mobile Campus atau TMC (19-24 tahun). 
3. Komunitas Organik 
Peluncuran simPATI Loop April 2013 adalah sebuah prestasi yang lebih 
baik untuk positioning segmen anak muda. untuk mempertahankan keterlibatan
34 
perusahaan dengan masyarakat, Telkomsel meluncurkan beberapa program 
promosi pada tahun 2013: 
• Promosi ke komunitas sekolah dari Sekolah Dasar dan SMP Tinggi. 
• Memperkenalkan Wi-Fi Flashzones bagi masyarakat kampus. 
• Memperkenalkan Program Try-Out Online yang diselenggarakan melalui 
kerjasama dengan Kementerian Pendidikan untuk target siswa SMP dan 
SMA. 
Product Development 
 Mobile Broadband Services 
Dengan meningkatnya permintaan untuk layanan data mobile berkualita s 
dan perangkat yang lebih canggih, seperti smartphone dan tablet dengan harga 
terjangkau di pasar, Telkomsel mengembangkan satu set strategi untuk 
menargetkan segmen yang berbeda dan daerah melalui saluran-saluran merek 
utama, Kartu As, simPATI dan kartuHALO. 
 Telkomsel Flash 
Beberapa strategi diperkenalkan untuk mendorong penjualan data yang 
dipilih daerah, di antaranya adalah dengan tarif re-pricing, menambahkan 
bonus kuota dan mengemudi 3G penetrasi handset. Sementara itu, pemasaran 
kami program untuk mempercepat permintaan data seluler pada tahun 2013 
meliputi: 
1. Peluncuran aplikasi MyTelkomsel 
MyTelkomsel adalah aplikasi mobile yang menawarkan one stop Layanan 
untuk pengguna mobile broadband, khususnya tablet dan smartphone. 
MyTelkomsel memastikan ngalaman pelanggan yang lebih baik dengan 
jaringan broadband yang dapat diandalkan sehinga pengguna dapat 
melihat profil mereka secara real time serta menambahkan fitur lain yang 
hanya tersedia bagi pengguna kartuHALO.
35 
2. New Pulsa Internet 
Program pulsa internet yang pertama kali diperkenalkan pada 2012 
ditingkatkan pada tahun 2013 sehingga pelanggan bisa membeli data paket 
dengan membeli dan mengaktifkan Pulsa Internet, tanpa mengakses USSD 
menu Browser (UMB). 
3. online Holic 
Paket online Holic memastikan pengalaman online yang lebih baik karena 
menawarkan kuota besar untuk pengguna data yang berat dan mereka yang 
menggunakan modem terhubung ke layar lebar. Paket online Holic juga 
menargetkan gamer online. 
 Layanan BlackBerry 
Layanan BlackBerry kami menunjukkan pertumbuhan yang kuat 
sehingga terlihat dampak pada pertumbuhan yang berbasis pelanggan pada 
saat BlackBerry meluncurkan platform terbuka pada akhir 2013. Namun, 
kami berusaha untuk mempertahankan daya saing paket BlackBerry kami di 
pasar. 
 Digital Service 
Strategi kami pada tahun 2013 adalah untuk mendukung realisasi tujuan 
perusahaan dalam mengembangkan layanan digital dan memperkuat pelayanan 
di bisnis broadband. Pada 2013, kontribusi pendapatan dari layanan digital 
adalah 1,9%, increasig 0.3ppt dari 1,6% tahun 2012. Kunci 3 pilar layanan digital 
adalah : 
 Gaya hidup digital 
Gaya hidup digital menyediakan konten menarik yang dapat di 
download oleh pelanggan Telkomsel. Kegiatan kampanye termasuk promosi 
aplikasi mobile, game mobile, video, musik, aplikasi sosial dan penyediaan 
berita, utilitas dan gaya hidup. Pada 2013, Telkomsel meluncurkan 68 
aplikasi lokal di ulang tahun ke-68 Republik Indonesia, dan memberika n 
lebih dari 2.000 game mobile. Ke depan, sejalan dengan pertumbuha n
36 
smartphone, Telkomsel mengantisipasi pergeseran produk gaya hidup digita l 
dan aplikasi dari fitur-ponsel berbasis smartphone. 
 Iklan digital 
Digital Advertising masih dianggap relatif baru di Indonesia. Namun, 
lanscape digital secara online di Indonesia sangat mendapatkan reaksi yang 
cepat. Perusahaan yang memulai cara-cara baru untuk memasarkan produk 
dan layanan mereka, terutama media mobile digital. Tim digital advertis ing 
Telkomsel akan terus berinovasi dalam memberikan peluang iklan mobile 
baru seperti Target Messaging Service, Lokasi Layanan Iklan Berbasis 
(LBA), Interaktif Messaging Service (SMS dan MMS), Video Messaging 
Layanan dan Banner Display. 
 Digital pembayaran 
Telkomsel sedang membangun ekosistem yang komprehensif untuk 
mobile banking dan pembayaran digital untuk menangkap kebutuhan 
konsumen dan untuk memperluas layanan yang menjadi gaya hidup 
konsumen. Dalam ekosistem pembayaran digital, Telkomsel bermitra dengan 
kedua lembaga keuangan dan non-keuangan dengan memanfaatkan teknologi 
kedekatan canggih dan baru, untuk contoh: Dekat Komunikasi Lapangan 
(NFC) dan kode Quick Response (QR). 
 SimPATIZone 
Pembentukan simPATIzone mencerminkan bahwa Telkomsel telah 
menerapkan salah satu konsep dalam New Wave Marketing, 
yaitu Communitization. Komunitas simPATIzone dapat dijadikan sebagai salah 
satu program untuk memasarkan layanan simPATI dengan cost yang rendah 
dan impact yang besar (low budget high impact). Dengan adanya simPATIzone, 
Telkomsel secara tidak langsung memiliki tambahan marketer, yaitu anggota 
komunitas itu sendiri. Dengan memanfaatkan word of mouth marketing dan sisi 
psikologis pelanggan, Telkomsel dapat meningkatkan awareness atas produk 
simPATI melalui simPATIzone.
37 
Komunitas yang terbentuk sejak tahun 2003 ini menjadi wadah bagi 
pengguna kartu prabayar simPATI untuk dapat menikmati beragam fasilitas dan 
informasi tambahan mengenai produk dan layanan simPATIzone maupun 
Telkomsel secara umum. Tak hanya itu, anggota simPATIzone juga 
berkesempatan mengikuti event-event yang disponsori oleh Telkomsel, 
seperti simPATIzone Friday Movie Mania, simPATIzone Bike2Campus, dan 
event-event lainnya. Kemudahan – kemudahan yang diperoleh anggota 
komunitas ini menjadi salah satu daya tarik pelanggan mau bergabung dan 
menjadi anggota simPATIzone. Dalam perkembangannya, simPATIzone dapat 
digunakan sebagai salah satu program pemasaran produk simPATI. 
Related Diversification 
 Product Diversification 
 kartuHALO 
Untuk mempertahankan loyalitas pelanggan kartuHALO, kami 
meluncurkan beberapa program promosi dan kampanye, di antaranya yang 
baru Halo Fit Package, Tarif Voice Penyederhanaan, kartuHALO Keluarga, 
kartuHALO Multi-Line, Year End Special Voice & SMS Paket, Internasional 
zonasi ulang Tarif dan Jaringan Agnostic. 
 simPATI 
Merek simPATI dirancang untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar 
menengah. Pada 2013, Telkomsel memenangkan penghargaan kartu prabayar 
premium yang meluncurkan kisaran paket khusus dan kampanye untuk 
meningkatkan permintaan data seluler di antara meningkatnya jumlah 
pengguna gaya hidup digital, termasuk mahasiswa dan eksekutif muda. 
Sepanjang tahun, simPATI juga meluncurkan jumlah loyalitas dan program 
retensi melalui berbagai kampanye di recharge dan penggunaan program 
bonus.
38 
 simPATI loop 
Dengan desain yang penuh warna dan menyenangkan, simPATI Loop 
diluncurkan pada April 2013 sebagai starterpack katering khusus untuk 
segmen remaja. simPATI Loop menawarkan data menarik, BlackBerry, SMS 
dan layanan digital. Keberadaan simPATI Loop diharapkan dapat 
memperkuat posisi Telkomsel di segmen anak muda. 
 Kartu As 
Kartu As merupakan merek prabayar untuk segmen mid-low, yang 
tetap menjadi merek favorit dengan basis pelanggan stabil pada 69.300.000. 
Program utama diluncurkan pada 2013 adalah 'Bonus Recharge Gokil', 
'Jagoan Serbu Dua Kuota 'dan sejumlah bonus tarif SMS. 
 Kartu As PlayMania 
Kartu As starterpack baru diluncurkan di Q2 tahun 2013 untuk 
memenuhi kebutuhan dalam segmen anak-anak. Starter pack memberikan 
penawaran menarik dan layanan panggilan darurat antara penawaran lainnya. 
Forward Integration 
 Customer Service and Channel Management 
 Expanding the Customer Touch Point(CTP) Network 
Sebagai garis depan layanan pelanggan kami, Touch Pelanggan Titik 
(CTP) jaringan memastikan pelanggan kami menikmati akses yang baik ke 
kisaran produk, layanan dan bantuan setiap saat Telkomsel. 
 Mobile GraPARI Indonesia (MoGI) 
Pada Agustus 2013, kami meluncurkan 268 mobile GraPARI Indonesia 
(Mogi). Layanan ini dirancang untuk mendukung pelaksanaan program karya 
yang didedikasikan untuk melayani pengguna ponsel di seluruh negeri. 
 selfcare 
Ada berbagai metode mengakses layanan selfcare, termasuk melalui 
UMB, SMS, web, email dan media sosial. Kita memperkenalkan selfcare 
(https://my.telkomsel.com) untuk memfasilitasi pembayaran tagihan
39 
kartuHALO dan top up saldo prabayar dengan menggunakan kartu kredit 
sebagai saluran pembayaran. 
 Electronic Billing 
Pada bulan Juli tahun 2013, Telkomsel menambah layanan baru dalam 
meneruskan pelaksanaan layanan penagihan elektronik untuk menggantikan 
tagihan dicetak kartuHALO ini. Penagihan elektronik memastika n 
pengurangan biaya signifikan serta menjadi lebih ramah lingkungan. 
 An Integrated Supporting Tool for Service Improvement 
Inovasi lain yang diperkenalkan oleh Telkomsel adalah 
penyederhanaan alat penunjang yang sama sekali tidak menggunakan Poin 
Sentuh Pelanggan. The CTPs awalnya diterapkan 2 (dua) alat pendukung, 
yaitu CWC (Kontak Work Code) dan Cookies. Integrasi alat ini adalah 
penting untuk mendukung proses penanganan pelanggan dan resolusi waktu. 
Meningkatkan Saluran Distribusi dan Mengembangkan Kemitraan Baru Pada 
2013, Telkomsel menetapkan sejumlah program kerja untuk meningkatka n 
saluran distribusi dan mengembangkan kemitraan baru. 
 ISO 9001:2008 Certification for GraPARI and Call Center 
Telkomsel menerima Layanan Contact Center Excellence Award 
(CCSEA) 2013 dengan kategori kinerja layanan yang sangat baik. Melalui 
sertifikasi ISO 9001: 2008 GraPARI dan Call Center Telkomsel berkomitme n 
untuk memberikan kepuasan pelanggan tertinggi sesuai dengan standar ISO 
internasional 9001: 2008. 
Horizontal Integration 
Bentuk integrasi horizontal yang dilakukan oleh Telkom yaitu dengan cara 
menjalin kerjasama dengan perusahaan melalui kerjasama strategis. Kerjasama-kerjasama 
tersebut terdiri atas : 
 Kerjasama Telkomsel dengan beberapa labels musik record 
Saat ini Telkomsel kembali membangun bisnis musik ini dengan 
merangkul 16 labels musik record sesuai dengan prosedur yang ditentukan oleh
40 
pemerintah. "Mekanisme kerjasama dibuat se-open mungkin, bahkan Telkomsel 
juga menggandeng Asiri Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI), dengan 
prinsip win-win solution. Promosi terus dilakukan karena permintaa n 
mengalami peningkatan yang luar biasa. Target lain dari Telkomsel adalah 
menghilangkan aksi pembajakan dari orang-orang yang tidak bertanggung 
jawab. Lagu-lagu untuk RBT dan MP3, dijual berlangganan dengan harga rata-rata 
Rp 3.000 per lagu, tetapi itu tergantung dari jenis lagu. Ada juga yang 
harganya hanya Rp 500, bahkan ada yang gratis download lagu dari penyanyi-penyanyi 
sekarang hingga penyanyi jaman dulu. 
 Kerjasama Telkomsel dengan Facebook 
Ada tiga fokus utama yang digarap Telkomsel terutama untuk segmen 
anak muda, yaitu melalui platform 3 C (community, connectivity, dan content). 
Facebook dinilai sebagai sebuah aplikasi sangat tepat menerapkan tiga fokus 
utama tersebut. Karena itu, momen blusukan CEO Facebook Mark Zuckerberg 
ke Indonesia Oktober silam, dimanfaatkan untuk meningkatka n 
sinergi Telkomsel dengan Facebook sebagai sosial media nomor satu di dunia, 
untuk menjalin kemitraan dalam meningkatkan penetrasi internet di Indonesia. 
Namun tujuan utama dari terjalinnya kerja sama tersbeut, tak semata demi 
kepentingan penetrasi pasar, tetapi juga untuk meneruskan program-program 
bersifat edukatif ke khalayak internet sebagai bagian dari ekosistem digital 
dunia. 
Pertemuan Facebook dan Telkomsel, selain membahas berbagai kerjasama 
yang sudah terjalin selama ini antara Facebook dengan Telkomsel, juga 
menjajaki kolaborasi yang lebih kuat di masa mendatang untuk meningkatka n 
penggunaan internet di Indonesia yang saat ini mencapai 82 juta pengguna. 
 Kerjasama Telkomsel dengan Samsung 
Sebagai kelanjutan kerjasama strategis antara Singtel Group sebagai induk 
usaha Telkomsel dan Samsung di awal April tahun 2014, Telkomsel bersama 
Samsung Indonesia bersepakat untuk memperkuat kolaborasi dari sisi produk,
41 
aktivitas pemasaran dan program penjualan. Hal ini ditujukan untuk 
meningkatkan penetrasi smartphone di Indonesia yang selanjutnya dapat 
memperkaya pengalaman dan menambah kenyamanan pelanggan dalam 
menggunakan layanan digital dan mobile data. 
Adapun kerjasama Telkomsel dan Samsung meliputi hal-hal sebagai 
berikut : 
 Portofolio Produk 
1. Program Upgrade pelanggan Telkomsel yang masih menggunakan basic, 
feature dan smartphone lama atau smartphone non 3G. 
2. Kerjasama bundling GALAXY Tab 4 series dan GALAXY Tab S. 
 Aktivitas Penjualan 
Kolaborasi dalam channel penjualan Samsung Experience Store dan 
GraPARI, Mobile Grapari dan Loop Station Telkomsel. 
 Aktivitas Pemasaran 
Sinergi aktivitas Above the Line dan Below the Line terutama untuk 
mendukung kerjasama bundling eksklusif smartphone Samsung dengan harga 
di bawah Rp. 2 juta. 
 Content & Service 
1. Penyediaan Samsung GALAXY Station di GraPARI Telkomsel terpilih 
dimana pelanggan bisa mengunduh aplikasi-aplikasi Digital dan Android 
secara offline via GALAXY Station. 
2. Integrasi carrier billing untuk Samsung apps store. 
Sebagian besar inisiatif ini akan dikampanyekan melalui payung program 
Indonesia Genggam Internet yang merupakan kampanye edukasi pengenalan 
Internet melalui smartphone. 
 Kerjasama Telkomsel dengan PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk 
Kerjasama ini ditujukan untuk memberikan fasilitas tambahan bagi para 
pelanggan setia dari kedua perusahaan ini yaitu sebuah Digital Corner dan kartu 
Digital Member. Digital Corner adalah sebuah istilah untuk sudut layanan digital
42 
yang dihadirkan khusus oleh Telkomsel kepada para pelanggan dan pengunjung 
yang datang ke Ramayana Department Store. Digital Corner ini kami lengkapi 
dengan menghadirkan Customer Service Member Card Ramayana, memberika n 
edukasi tentang Value Add Service Telkomsel untuk smartphone, serta 
menyiapkan produk-produk yang langsung dapat dinikmati manfaatnya. 
Selain Digital Corner, terdapat juga Digital Member yaitu sebuah kartu 
anggota untuk para pelanggan Ramayana dan Telkomsel dimana kartu tersebut 
akan memberikan manfaat lebih seperti diskon produk Ramayana dan produk 
Telkomsel, informasi terkini dan promo produk dengan cara mengetik keyword 
tertentu dari handphone ke 3999 (GRATIS). Masing-masing Store Ramayana 
bisa melakukan update promo produk melalui aplikasi yang telah disiapkan. 
Fungsional Strategy 
 Marketing and Sales 
Strategi Pemasaran dan Penjualan Telkomsel adalah untuk 
mempertahankan posisi sebagai leading brands, produk dan solusi serta untuk 
memastikan bahwa mereka masih merupakan produk pilihan di masing-mas ing 
segmen: Prabayar, Pascabayar atau Layanan Data. Untuk melakukan hal ini, 
pada tahun 2013 Telkomsel memperkuat komunikasi pemasaran dalam 
membangun kesadaran dan top of mind untuk posisi setiap merek melalui 
kampanye media massa. 
Berikut adalah target Telkomsel dalam positionig merek : 
 KartuHALO, diposisikan sebagai "Most Preferred Postpaid Brand”. 
 SimPATI, diposisikan sebagai “Prepaid Lifestyle Brand” untuk tingginya 
nilai pelanggan prabayar. 
 SimPATI loop, diposisikan sebagai “Medium of Expression to be Better 
Together” untuk segmen anak muda. 
 Kartu As, diposisikan sebagai “Affordable, Value Prepaid Brand”. 
 Kartu As PlayMania, diposisikan sebagai “Affordable Provider of Joy and 
Knowledge for Kids”.
43 
 Telkomsel Flash, diposisikan sebagai “Most Reliable Broadband Internet 
Service” untuk para pengguna data. 
Telkomsel menyediakan layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia dan 
mencakup lebih dari 95% dari populasi penduduk. Bisnis yang terdiversifikas i 
secara geografis sangat penting dalam upaya mempertahankan posisi pasar 
perusahaan di industri. Diversifikasi juga memungkinkan perusahaan memiliki 
arus pendapatan lebih kuat dan lebih stabil. 
 Technology Information 
Inovasi tanpa henti dilakukan oleh Telkomsel dalam produk dan layanan 
yang memerlukan dukungan teknologi canggih. Hal ini jelas bahwa 
pengembangan IT harus mendukung pelaksanaan tujuan strategis perusahaan 
dan inisiatif dalam upaya untuk menjadi penyedia layanan digital kelas dunia. 
 Strategi Implementasi 
Tujuan strategis Telkomsel untuk pengembangan TI yaitu menyediaka n 
sistem TI terkemuka dan platform teknologi untuk mempromosika n 
pelanggan yang lebih dalam ke kelas dunia, pemahaman dan kualitas layanan 
digital tinggi, dan inisiatif yang mencakup pengembangan platform keintima n 
pelanggan, mengembangkan produk dan layanan yang inovatif, dan 
membangun Platform digital end-to-end yang pada dapat mengendalika n 
biaya. Kegiatan TI yang mendukung implementasi strategi pada tahun 2013 
antara lain : 
1. Untuk mendukung pengembangan bisnis legacy, terutama pada layanan 
suara dan SMS. 
2. Bekerja sama dengan tim jaringan, Telkomsel meningkatkan paket 
peralihan pengisian kapasitas sebesar 62% untuk memperkuat kehadiran 
bisnis inti Telkomsel. 
3. Membuat beberapa perjanjian kemitraan dengan pengguna bisnis untuk 
lebih proaktif dan responsif dalam memberikan solusi yang tepat yang 
sesuai dengan tujuan pengguna.
44 
 Kicking Off the Development Phase of IT Transformation 
Sejalan dengan bisnis yang sedang berlangsung dan transformas i 
budaya, Telkomsel juga menggebrak tahap pengembangan transformasi IT 
program pada 2013. Highlights dari program transformasi TI Telkomsel pada 
tahun 2013 adalah: 
1. Instalasi CRM baru (Customer Relationship Manajemen) dan sistem CC 
(Customer Care). 
2. Peningkatan profiling pelanggan dan analisis pelanggan serta peningkata n 
laporan manajemen. 
3. Pengenalan Manajemen Pengembangan Aplikasi TI. 
4. Peningkatan sistem perusahaan warisan melalui pelaksanaan portal mobile 
untuk memfasilitasi transformasi budaya kerja yang lebih fleksibel. 
 Human Capital Management 
Dalam menghadapi lingkungan bisnis yang berubah orientasi menjadi 
bisnis digital dan untuk mengeksploitasi peluang bisnis di daerah / wilayah, 
Telkomsel sedang melakukan transformasi bisnis. Transformasi Human Capital 
Management (HCM) merupakan bagian integral dari transformasi tersebut. 
Inisiatif transformasi itu terdiri atas : 
 Our People Transformation 
Manajemen bakat di Telkomsel adalah proses terpadu dan 
berkesinambungan, termasuk diantaranya manajemen Talent Pool, Karir dan 
Rencana Suksesi, dan pembentukan Komite Karir. Kebijakan manajeme n 
karir akan memfasilitasi orang untuk memiliki rencana terpadu dan 
berkelanjutan untuk masa depan karir mereka. Selain itu, program beasiswa 
membantu perusahaan untuk mengidentifikasi bakat-bakat muda selama 
program magang berlangsung. 
Telkomsel juga memanfaatkan sinergi dengan kelompok orang tua 
dalam aspek pengembangan sumber daya manusia dan implementasi budaya. 
Dalam kerjasama dengan SingTel, karyawan HIPO akan bergabung dalam 
program pelatihan kepemimpinan seperti Pimpinan Daerah dalam Aksi
45 
(RLA) dan Game Pertumbuhan global (GGG). Dalam kerjasama dengan 
Telkom, Telkomsel memiliki berbagai kegiatan pelatihan di bawah program 
yang disertakan global Program Talent (GTP). Selain itu, Telkomsel juga 
memiliki program-program di masyarakat dan pengembangan budaya 
melalui Talent Program Mobilitas & Talent Bursa bekerjasama dengan 
Telkomsel serta Karyawan Program Pertukaran yang bekerjasama dengan 
Telkom. Untuk mempromosikan lingkungan kerja yang positif dan kondusif, 
Telkomsel juga konsisten menjaga komunikasi yang baik dengan Telkomse l 
Serikat Buruh. 
 The Telkomsel Way 
Tranformasi budaya perusahaan dengan nama “The Telkomsel Way” 
yang dibangun sebagai sistem kepercayaan Telkomsel yang terdiri dari tiga 
lapisan: 
1. Filosofi untuk menjadi terbaik (Selalu yang terbaik dengan Great Values: 
InteGrity-Respect-Enthusiasm-LoyAlty-Totality). 
2. Prinsip untuk menjadi bintang (3S Spirit: Solid, Speed, Smart). 
3. Praktek menjadi Pemenang (Great People, Great Strategy, Great 
Innovation). 
Program sosialisasi internal 'The Telkomsel Way' adalah salah satu 
program strategis kunci HCM selama 2013 dalam rangka mendukung 
transformasi bisnis dan budaya dalam organisasi. Untuk mendukung 
internalisasi nilai- nilai baru, Telkomsel telah mengembangkan program 
pelatihan untuk agen perubahan budaya The Telkomsel Way, dengan 
mengidentifikasi 57 agen perubahan yang telah dilatih dan terlibat langsung 
dalam program internalisasi The Telkomsel Way. 
Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan transformasi budaya, 
Telkomsel melakukan Survei Budaya Entropi, yang menilai kesehatan 
budaya perusahaan. Semakin kecil jumlah skor, maka semakin kecil 
kesenjangan antara indeks kesehatan budaya aktual dan ideal. Pada 2013, 
kami melihat peningkatan kesehatan budaya dari 20% menjadi 16%.
46 
 Transform Organization, More Adaptive and Agile 
Dalam bisnis digital yang dinamis dan memiliki siklus hidup produk 
pendek, Telkomsel mensyaratkan organisasi adaptif dan kecepatan dalam 
eksekusi dan proses internal untuk memungkinkannya menghadapi 
tantangan. Oleh karena itu, Telkomsel telah mendirikan ujung ke ujung bisnis 
digital, mulai dari perencanaan, pengembangan produk, pemasaran, dan 
saluran distribusi untuk memberikan ke pasar. Pada 2013 Telkomsel telah 
mempekerjakan 179 orang di organisasi bisnis digital, lebih besar 
dibandingkan dengan 131 orang pada tahun 2012. 
Telkomsel juga memperkuat kemitraan dan model bisnis dari orang-orang 
dan organisasi untuk mempercepat produk dan layanan pengiriman ke pasar. 
Untuk mengukur proses transformasi, pada tahun 2013 kami melakukan 
Organisasi Nilai Assessment (OVA), yang difasilitasi oleh International 
Konsultan. OVA memberikan wawasan terkini tentang People, Culture & 
Transformasi organisasi dan akan digunakan sebagai dasar untuk Human Capital 
pengembangan Roadmap. Berdasarkan internal rating, skor Telkomsel semua di 
atas 3.55, yang jauh di atas rata-rata 3.00 di benchmarking dengan 500 
perusahaan global.
47 
Management Discussion and Analysis 
Diskusi dan analisis terhadap program corporate dari Telkomsel ini, 
didasarkan atas laporan tahun 2013, hal ini dikarenakan untuk tahun 2014 
Telkomsel masih belum menerbitkan atau mempublikasikan annual report atas 
kegiatan operasional mereka. 
Overview of 2013 Performance 
Pada 2013, Telkomsel melewati tonggak penting dengan mencapai Rp60 
triliun, atau 10,1% meningkat dari tahun 2012, dan mempertahankan pertumbuhan 
dua digit di Pendapatan, EBITDA dan Laba Bersih. Telkomsel mempertahanka n 
posisi terdepan mereka di pasar seluler dengan pangsa pasar diperkirakan sekitar 
60% di antara tiga operator seluler terbesar. 
Telkomsel mencatat penambahan bersih sebanyak 6,4 juta pelanggan baru, 
sehingga total basis pelanggan untuk 131.500.000 di tahun 2013, meningkat 5,1% 
dari tahun terakhir. Pengguna data yang mencapai 60,5 juta, meningkat 10,8% 
dibandingkan tahun 2012 dengan konsumsi broadband yang kuat. Telkomsel Flash 
basis pelanggan meningkat signifikan sebesar 56,5% menjadi 17,3 juta, sementara 
Pelanggan BlackBerry tumbuh sebesar 31,1% menjadi 7,6 juta. Sisanya dikonsums i 
pelanggan broadband di Pay As You Use, yang berkontribusi sebanyak 60,5 juta, 
meningkat 10,8% dari tahun 2012. 
Dalam hal lalu lintas, bisnis legacy tetap tumbuh dengan Minute of Use 
(MoU) produksi yang meningkat 3,6% menjadi 191,4 miliar per menit sedangkan 
trafik SMS meningkat 2,7% menjadi 259.600.000.000 unit. Sementara itu, lalu 
lintas data tumbuh secara signifikan dari 86,1% untuk 96.683 terabyte sepanjang 
tahun. 
Laba Telkomsel 'yang kuat dengan EBITDA meningkat sebesar 10,0% untuk 
Rp33.9 triliun dan margin EBITDA tetap stabil di 56%. Sementara itu, Laba Bersih 
tumbuh sebesar 10,4% menjadi Rp17.3 triliun dengan margin bersih relatif stabil
48 
pada 29%. Sebagai hasilnya, Telkomsel berada di jalur pencapaian tiga tujuan 
jangka menengah mereka, di mana pada akhir 2013 mereka berhasil meningkatka n 
nilai perusahaan (EV) hampir Rp238 triliun dari Rp220 triliun tahun 2012, 
mempertahankan pertumbuhan pendapatan dua digit, dan bisnis digita l 
menyumbangkan hampir 20% dari sekitar 16% tahun 2012. 
Operational Base 
 Customer Base 
Basis pelanggan Telkomsel pada akhir 2013 mencapai 131,5 juta, 
meningkat 5,1% dari tahun lalu, meskipun penetrasi pasar berada pada posisi 
jenuh. kartuHALO mencatat pertumbuhan tertinggi di pelanggan, meningkat 
dari 15,8% menjadi 2,5 juta, yang menyumbang sekitar 1,9% dari total 
pelanggan, sedangkan simPATI tumbuh 12,0% menjadi 59.700.000 pelanggan 
atau 45,4% dari total pelanggan. Kartu As, Sementara itu, mengalami sedikit 
penurunan sebesar 0,6% menjadi 69,3 juta nasabah. 
 BTS 
Selama 2013, Telkomsel mengerahkan 15.567 BTS baru, meningka t 
33,3% dibandingkan dengan jumlah BTS baru di tahun 2012. Sehingga total 
BTS on-air sebanyak 69.864, atau + 28,7% YoY. Untuk mendukung 
pertumbuhan bisnis digital sekitar 75% dari BTS baru adalah BTS 3G, sehingga 
total proporsi BTS 3G on-air hingga 39% dari total BTS. Penyebaran BTS 3G 
sejajar dengan strategi untuk menghadapi masa depan era digital Telkomsel. 
 ARPU 
Dengan pasar jenuh, salah satu strategi yang harus ditumbuhkan adalah 
ARPU. Telkomsel berhasil meningkatkan ARPU blended sebesar Rp37.5 ribu 
dari Rp 37.0 ribu tahun 2012. Hal ini tercapai melalui transformasi organisasi 
yang fokus pada segmentasi pasar, optimasi harga, zonal marking dan 
pendekatan berbasis klaster.
49 
 Minutes of Usage (MoU) and Revenue Per Minute (RPM) 
Produksi MoU pada tahun 2013 meningkat 3,6% menjadi 
191.400.000.000 menit, terutama disebabkan oleh peningkatan basis pelanggan. 
Telkomsel mampu meningkatkan pendapatan per menit sebesar 0,9% menjadi 
Rp160, yang disebabkan oleh strategi harga. 
 SMS and Revenue Per SMS (RPS) 
Trafik SMS pada tahun 2013 tumbuh 2,7% menjadi 259.600.000.000 unit, 
terutama disebabkan oleh peningkatan basis pelanggan. pendapatan per SMS 
ditingkatkan menjadi Rp49 dari Rp48 tahun 2012. 
 Data Payload 
Pada 2013, Data Payload meningkat 86,2% dari 51.938 TB menjadi 
96.683 TB, dengan pendapatan per megabyte menurun 26,8% dari Rp142 / Mb 
ke Rp104 / Mb. 
Financial Results 
 Revenues 
• Pendapatan dari produk prabayar (simPATI dan Kartu As) meningkat 9,4% 
menjadi Rp49.6 triliun, didorong oleh peningkatan penggunaan dalam 
layanan suara dan SMS serta peningkatan ARPU. 
• Pendapatan dari produk pasca bayar (kartuHALO) tumbuh 9,3% menjadi Rp 
4,7 triliun, terutama didorong oleh peningkatan basis pelanggan pasca bayar. 
• Pendapatan dari interkoneksi dan roaming internasional naik 9,7% menjadi 
Rp4,8 triliun, sebagian karena dampak setahun penuh dari SMS tarif 
interkoneksi. 
• Pendapatan dari bisnis lain meningkat 76,5% menjadi Rp0.95 triliun, hal ini 
terutama didorong oleh peningkatan pendapatan dalam jaringan leasing dan 
pendapatan insentif dari USO. 
Bisnis digital Perseroan tumbuh dengan kuat yaitu 35,0% menjadi Rp 11,7 
triliun. Pertumbuhan luar biasa dalam bisnis digital ini sejalan dengan
50 
peningkatan jumlah pengguna broadband, yang tumbuh sebesar 10,8% menjadi 
60,5 juta pengguna. Selain itu, para pengguna data meningkat penggunaannya, 
seperti tercermin payload data, yang tumbuh 86,1% menjadi 96,7 petabyte. 
 Expenses 
• Biaya Operasi & Pemeliharaan meningkat 16,3% menjadi 12,9 triliun, 
terutama didorong oleh percepatan penggelaran jaringan termasuk sewa 
menara. 
• Penyusutan & Amortisasi beban meningkat 6,9% menjadi Rp10,3 triliun, 
sejalan dengan penyebaran jaringan dan direklasifikasi menara sewa. 
• Biaya Jasa beban sedikit meningkat sebesar 1,5% menjadi Rp3,9 triliun, 
karena adanya utang yang buruk dan biaya kartu. 
• Biaya Interkoneksi sedikit menurun sebesar 0,9% menjadi Rp3,2 triliun, 
karena skema bisnis-ke-bisnis lebih baik dengan mitra roaming. 
• Beban karyawan naik 5,3% menjadi Rp2,4 triliun, terutama didorong dengan 
peningkatan jumlah pegawai, gaji dan tunjangan. 
• Beban pemasaran meningkat 7,5% menjadi Rp2,3 triliun, terutama 
disebabkan promosi pemasaran yang intensif dan riset pasar. 
• Umum & Beban Administrasi melonjak 30,8% menjadi Rp1,2 triliun, 
didorong oleh biaya sewa ruang bangunan tinggi. 
• Beban lain-lain melonjak 102% menjadi Rp280 miliar, yang terutama 
disebabkan rugi selisih kurs akibat melemahnya Rupiah terhadap Dolar AS. 
 EBITDA and Net Income 
EBITDA meningkat 10,0% menjadi Rp33.9 triliun, dengan margin 
EBITDA stabil 56%. Sementara itu, laba bersih tumbuh 10,4% menjadi Rp17.3 
triliun, dengan marjin laba bersih yang stabil di 29%. 
 Balance Sheet 
Total aset Telkomsel pada akhir 2013 meningkat 17% menjadi Rp73,3 
triliun dari tahun lalu. 
• Aktiva lancar meningkat 22% menjadi Rp16,6 triliun, terutama disebabkan 
peningkatan yang signifikan dalam investasi jangka pendek yang tumbuh 
55% menjadi Rp6,2 triliun.
51 
• Aktiva tetap meningkat sebesar 14% menjadi Rp53.2 triliun, sejalan dengan 
tambahan peralatan jaringan yang dikerahkan sepanjang tahun. 
• Kewajiban lancar meningkat 26% menjadi Rp16.4 triliun terutama 
disebabkan peningkatan kewajiban yang masih harus dibayar menjadi Rp2,8 
triliun dan kewajiban di bawah sewa pembiayaan untuk Rp473 miliar. 
Total kewajiban meningkat 34% menjadi 25,5 triliun, terutama disebabkan 
perubahan kebijakan akuntansi tentang menara sewa, sebagai bagian sewa 
menara dipublikasikan sebagai sewa keuangan. Ekuitas tumbuh 9% menjadi 
Rp47,8 triliun karena tambahan laba ditahan sebagai akibat dari laba bersih yang 
lebih tinggi pada tahun 2013. 
 Capital Expenditure and Cash Flows 
Kami mencatat kenaikan YoY 12,8% pada kas bersih yang dihasilkan dari 
operasi tahun 2013 untuk Rp29,602 miliar. Arus kas untuk investasi kegiatan 
meningkat 6,8% YoY menjadi Rp14,445 miliar. Pada 2013, modal pengeluara n 
untuk investasi infrastruktur sebesar Rp12,397 miliar, tumbuh 29,4% 
dibandingkan tahun 2012 dari Rp9,578 miliar. Sementara komitmen belanja 
modal mencapai Rp11,556 miliar, sedikit meningkat dari Rp11,399 miliar tahun 
2012. Kas bersih yang digunakan aktivitas pendanaan turun 17,1% YoY menjadi 
Rp1,899 triliun seiring dengan rendahnya outstanding hutang di tahun 2013. 
 Free Cash Flows 
Arus Telkomsel Free Cash pada akhir Desember 2013 sebesar untuk 
Rp17.3 triliun, sedikit meningkat dari 16,7 triliun tahun 2012. 
 Loans 
Pada akhir Desember 2013, Telkomsel memiliki pinjaman dari Rp2,2 
triliun, dimana sekitar Rp1,1 triliun pinjaman jangka pendek dan Rp1,1 triliun 
sisanya adalah pinjaman jangka panjang. Sekitar 31% dari total kredit yang 
diberikan dalam bentuk mata uang asing sebesar menjadi US $ 55.200.000. 
Selain itu, Perusahaan harus memantau dan memelihara batasan keuangan yang 
terkait dengan pinjaman / utang.
52 
 Forex Loss Impact 
Sebagai akibat dari melemahnya mata uang Rupiah, Perusahaan 
mengalami rugi kurs sebesar Rp531 miliar pada tahun 2013 dan Rp214 miliar 
pada 2012, masing-masing. 
 Credit Rating 
Peringkat terbaru yang dikeluarkan oleh Standard & Poor (global) dan 
Fitch Peringkat Indonesia adalah sebagai berikut: 
 Financial Ratios
53 
Good Corporate Governance 
Komitmen Telkomsel terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance 
(GCG) dalam setiap aspek bisnis merupakan kepatuhan mereka terhadap Undang- 
Undang Nomor 40 tahun 2007 dan beberapa aspek dari Amerika Serikat Sarbanes- 
Oxley Act (SOA), yang mana semua anak perusahaan PT Telekomunikas i 
Indonesia Tbk (TELKOM) diwajibkan memenuhi daftar saham di New York Stock 
Exchange (NYSE). 
Dalam rangka membangun struktur GCG yang kuat dalam organisas i, 
Telkomsel terikat pada lima prinsip yang menjadi pilar implementasi GCG. Lima 
prinsip tersebut adalah: 
a. Transparansi 
Prinsip ini harus dilakukan dalam upaya menghadirkan adil akses ke semua 
informasi tentang keuangan perusahaan dan kinerja operasional. 
b. Akuntabilitas 
Manajemen dan staf dari semua tingkatan juga diminta untuk mengembangka n 
akuntabilitas tinggi dalam setiap tindakan dan dalam mempertahankan hubungan 
dengan pemegang saham dan pemangku kepentingan serta pada bagian dari 
peraturan kepatuhan. 
c. Tanggung jawab 
Prinsip ini membutuhkan komitmen dari seluruh unsur organisasi untuk 
menunjukkan integritas dan tanggung jawab mereka dalam proses pengambila n 
keputusan, dalam mempertahankan kepentingan perusahaan dan aset 
stakeholder dan manajemen risiko untuk menjamin kelangsungan bisnis. 
d. Kebebasan 
Kami menggunakan kebebasan kami sebagai sebuah organisasi dengan 
integritas tinggi dan memastikan bahwa semua manajemen bebas dari konflik 
bunga dan / atau pengaruh pihak lain. 
e. Keadilan 
Kami membawa prinsip ini untuk memastikan bahwa semua pemegang saham 
dan pemangku kepentingan menerima perlakuan yang sama, termasuk
54 
kesempatan adil bagi karyawan dalam mendapatkan promosi karier, pelatihan 
dan pendidikan, dan akses terhadap informasi. 
Code of Conduct 
Telkomsel telah mengadopsi kode etik sesuai dengan standar tertinggi nilai-nilai 
dan etika bisnis. Kode berlaku kepada seluruh karyawan yang mewakili 
perusahaan. Semua orang yang berhubungan dengan kode etik Telkomsel harus 
mematuhi hukum dan peraturan serta bertindak demi kepentingan terbaik 
perusahaan. Kode mempengaruhi bagaimana karyawan berpikir tentang tindakan 
dan apa yang kita harus atau tidak harus sertakan pengamanan aset perusahaan, 
pendapatan dan penyesuaian moneter di luar kebijakan.perusahaan Ini adalah 
tanggung jawab pribadi dari setiap karyawan untuk mematuhi dengan standar yang 
berlaku. 
Enterprise Risk Management 
Dalam industri telekomunikasi yang kompetitif, Perseroan terus mencari 
peluang bisnis yang bisa dijelajahi dan memberikan manfaat yang paling berharga 
kepada semua pemangku kepentingan baik dalam periode jangka panjang atau 
pendek. Namun, untuk mencapai tujuannya, Perusahaan juga harus menghadapi 
risiko yang mungkin timbul. Melalui unit Enterprise Risk Management (ERM), 
perusahaan melakukan penilaian tahunan pada besarnya risiko. Penilaian tersebut 
didasarkan pada Committee of Sponsoring Organisasi Komisi Treadway (COSO). 
Kerangka ERM, kerangka kerja manajemen risiko yang terintegrasi yang 
menyediakan pedoman untuk memastikan manajemen risiko yang efektif. Pada 
2013, berdasarkan pada tujuan sebagaimana tercantum dalam rencana perusahaan, 
Unit ERM menilai risiko selama tahun berjalan yang terdiri atas Strategis, Operasi, 
Keuangan dan risiko Kepatuhan. Tindakan-tindakan yang diperlukan untuk 
mengurangi risiko antara lain :
55 
1. Reorganisasi 
Perusahaan telah merencanakan reorganisasi dan transformasi budaya 
mulai dari tahun 2013. Melalui konsep Strategic Business Unit (SBU), 
perusahaan memberikan kewenangan yang lebih besar pada area zona marking. 
Tantangan utama adalah kepatuhan terhadap prinsip pemisahan tugas dan 
kejelasan kepemilikan proses (pemilik kontrol, otoritas dan pelaporan) untuk 
mencapai kinerja yang lebih baik. 
2. Outsourcing Arrangement 
Pesatnya pertumbuhan bisnis dan multi-kompetisi menantang perusahaan 
untuk fokus pada kegiatan utama yang bertujuan untuk menciptakan manajemen 
bisnis yang efektif, efisien dan fleksibel. Untuk tujuan ini, perusahaan 
menggunakan penyedia layanan atau penyalur tenaga kerja. Outsourcing harus 
dilakukan untuk kegiatan pendukung dan disediakan oleh badan hukum. 
Dalam keadaan ini, ada potensi risiko atas pengaturan pasokan tenaga 
kerja sehingga pemasok harus dihentikan dan tuntutan hukum dari pekerja dan 
penyedia layanan mungkin timbul akibat ketidakpatuhan dengan peraturan 
tersebut. Untuk respon pada risiko, Perusahaan telah menetapkan kebijakan pada 
outsourcing dan dikembangkan SIAD (Sistem Informasi Alih Daya), aplikasi 
untuk pengaturan outsourcing; dan update data secara berkala pada pekerja dari 
penyalur tenaga kerja. 
3. Layanan OTT 
Tumbuhnya industri mobile dengan penciptaan inovasi-inovasi baru 
dalam teknologi terhadap kemudahan dan kecepatan akses data, telah mengubah 
aliran pendapatan dari layanan dasar (suara dan SMS) ke layanan data yang 
ditandai dengan beberapa produk digital bisnis. OTT layanan akuisisi lalu lintas 
yang menjanjikan dan meningkatkan penggunaan, sedangkan untuk suara dan 
SMS akan menurun. 
4. IT / Keamanan Jaringan 
Risiko signifikan terkait dengan keamanan informasi yang umum ada di 
industri telekomunikasi adalah kontrol password, Akses OSS-OAM, sistem 
keamanan, direktori aktif, domain admin dan data pelanggan. Risiko mereka
56 
umumnya terkait dengan tingkat kesesuaian / penegakan hukum dan komitmen 
dalam menerapkan kebijakan yang berhubungan dengan keamanan. Perusahaan 
telah menetapkan kebijakan keamanan informasi manajemen pada tahun 2013. 
Sebagai bagian dari proses mitigasi, sesuai dengan perubahan organisas i 
di 2013 dan untuk menyederhanakan proses kontrol, perusahaan meningkatka n 
proses bisnis dan desain pengendalian internal meliputi Badan Level Control, IT 
Umum Kontrol dan Transaksi Level Control. Dengan adanya perbaikan, 
perusahaan akan mampu mempertahankan kontrol efektivitas seperti yang 
dipersyaratkan oleh standar atau peraturan. 
Corporate Social Responsibility 
Keberlanjutan perusahaan adalah cara Telkomsel untuk mengoperasika n 
bisnis kami melalui keterlibatan dengan para pemangku kepentingan. Pada 2013, 
Telkomsel telah mengembangkan inisiatif CSR yang berbasis kegiatan ICT dengan 
fokus pada empat bidang utama: Pendidikan, Masyarakat Umum, Lingkungan dan 
Ekosistem. Adapun jenis program CSR yang sudah dilakukan oleh Telkomsel 
diantaranya : 
 Pendidikan 
 Integrated Digital School (IDS) 
IDS adalah sebuah program untuk digitalize sistem informasi sekolah 
dalam mengembangkan ekosistem sekolah digital. Program ini bertujuan 
untuk memperoleh pemahaman tentang layanan penggunaan digital untuk 
mendukung pendidikan dan komunikasi antara komunitas sekolah. Pada 
2013, Telkomsel telah mencapai 25 komunitas sekolah di Jawa Tengah, 
Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali. 
 Edu Campus Development Center (ECDC) 
ECDC merupakan program pelatihan IT bersertifikat yang 
diperuntukkan bagi pengguna Telkomsel dengan persyaratan pembelia n 
minimum tertentu. Pada tahun 2013, Telkomsel bekerjasama dengan 
Microsoft untuk melatih 2.000 mahasiswa dari 5 (lima) perguruan tinggi
57 
terkemuka di Indonesia, yaitu Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi 
Surabaya, Universitas Sumatera Utara, Universitas Mulawarman dan 
Universitas Diponegoro. 
 Student Scholarship 
Sebuah program beasiswa diberikan kepada siswa yang dilakukan dari 
SD hingga SMA di seluruh provinsi. Pada tahun 2013, kami diberikan 134 
siswa beasiswa dengan nilai ujian nasional tertingi di provinsinya masing-masing 
dan pada setiap perwakilan tingkat pendidikan. 
 Komunitas umum (Public Community) 
 Telkomsel Siaga 2013 
Telkomsel memberikan sumbangan kepada 18.000 anak yatim atau 
anak-anak miskin dari 180 yayasan / panti asuhan di 18 kota di Indonesia 
termasuk Medan, Palembang, Serang, Bandung, Semarang, Surabaya, 
Denpasar, Balikpapan, dan Makassar. 
 Perayaan Idul Adha 1434H 
Perhatian kami untuk komunitas sosial juga mendorong kami untuk 
berpartisipasi dalam perayaan Idul Adha 1434H. Dengan menggunakan tema 
'Berkah Qurban-ku, Berkah Telkomsel-ku', kami menyumbangkan daging 
qurban di empat bidang. 
 Natal dan Tahun Baru Roadshow 
Telkomsel mengadakan kegiatan sosial untuk membantu masyarakat 
yang kurang beruntung untuk dapat merayakan Natal di 8 kota. Ini termasuk 
sumbangan bagi siswa sekolah melalui panti asuhan dan sumbangan untuk 
rehabilitasi rumah berdoa. 
 Donor darah Mobil ke Palang Merah Indonesia 
Telkomsel menyumbangkan Mobil Donor Darah ke Palang Merah 
Indonesia untuk membantu memfasilitasi kebutuhan darah nasional. 
Sumbangan merupakan komitmen Telkomsel untuk Corporate Social 
Responsibility (CSR), khususnya terkait dengan program kesehatan.
58 
 Lingkungan dan Ekosistem 
 CSR untuk tanggap darurat 
Untuk mengurangi dampak dari bencana alam, Telkomsel melalui 
Telkomsel Tanggap Darurat dan Tindakan Pemulihan (TERRA) 
berkomitmen untuk cepat memulihkan infrastruktur telekomunikasi dan 
untuk memberikan bantuan untuk korban bencana termasuk perawatan medis, 
penampungan sementara, makanan, air bersih, dll. Pada tahun 2013 
Telkomsel berpartisipasi untuk memulihkan dampak bencana alam termasuk: 
1. Jakarta Banjir 
Sebagai bagian dari dukungan Telkomsel untuk korban banjir Jakarta, 
mereka mendirikan beberapa kamp di beberapa titik-titik kritis dan 
memberikan pelayanan kesehatan, air bersih, pengobatan gratis dan jasa 
telekomunikasi dengan koneksi Wi-Fi. 
2. Ambon Banjir 
Tim kamp tanggap darurat TERRA ditetapkan di mana orang bisa 
mendapatkan akses layanan telekomunikasi, membangun 16 unit toilet 
umum semi-permanen dan dikirim layanan Mobile Combat. 
3. Letusan Gunung Sinabung ini 
Tim TERRA membangun kamp-kamp pengungsi di titik-titik kritis 
tertentu seperti Jambur Sempakata (2.300 pengungsi), Losd Tiganderke t 
(1.600 pengungsi), GBKP (1.200 pengungsi) dan Jambur Tuahlopati (800 
pengungsi). Telkomsel membagikan ribuan masker gratis, mie instan, 
paket beras, dan mineral air kepada para pengungsi. Selain itu, mereka juga 
memiliki poin telekomunikasi untuk melayani para pengungsi dengan jasa 
telekomunikasi. 
 CSR untuk program maritim 
Program ini merupakan komitmen kuat Telkomsel untuk melindungi 
sumber daya laut Indonesia yang kaya. Telkomsel memulai program kegiatan 
meliputi penanaman terumbu karang, membersihkan pesisir dan wilayah laut, 
distribusi fasilitas telekomunikasi untuk Angkatan Darat Pos dan sailorme n, 
termasuk program pelatihan bagaimana melestarikan terumbu karang dan
59 
teknik penangkapan ikan yang baik tanpa menyebabkan kerusakan pada 
kehidupan laut. 
Pada 2013, Telkomsel mengadakan program ini di empat titik terluar 
daerah di Indonesia: Pulau Weh, Biak, Sangihe dan Maumere. Selain itu, 
Telkomsel juga mengadakan kegiatan wisata berbasis Cinta Bahari untuk 
segmen anak muda dan membangun pasar telekomunikasi.
60 
Recomendation Strategies 
Berdasarkan implementasi strategi yang sudah dilakukan oleh Telkomse l 
maupun upaya mereka dalam menerapkan konsep bisnis yang baik, beretika dan 
bertanggung jawab sosial, melalui Good Corporate Goverment (GCG), Code 
Conduct, dan CSR perusahaan. Maka ada beberapa rekomendasi strategis yang 
kami coba untuk ajukan berdasarkan tingkat kompetisi di pasar. 
Secara umum kita ketahui bahwa Telkomsel merupakan market leader untuk 
bisnis telekomunikasi seluler di Indonesia, dari sini sudah bisa dilihat bagaimana 
sistem manajemen yang komprehensif sudah direncanakan maupun dikembangka n 
secara strategis dalam bentuk program-program unggulan. Selain itu luasnya 
pangsa pasar yang berhasil dikuasai juga ditentukan oleh kemampuannya dalam 
memperkuat keunggulan kompetitif terutama terkait dengan coverage jaringan dan 
inovasi produk, yang mana hal ini belum bisa dicapai oleh para pesaingnya 
(terutama XL dan Indosat). 
Oleh karenanya Telkomsel harus tetap bisa mempertahankan posisinya 
sebagai operator telekomunikasi paling besar dengan menjaga trust baik dari para 
shareholder maupun dari para customernya. 
Beberapa point yang harus diperhatikan oleh Telkomsel antara lain : 
1. Peningkatan Sosialisasi Produk melalui Mobile Advertising 
Sebaiknya PT Telkom meningkatkan sosialisasi produknya melalui iklan mobila 
supaya kontribusi iklan tersebut bisa berperan lebih efektif agar bisa 
menciptakan brand activation (merek aktif) pada konsumen. Untuk membentuk 
iklan yang lebih efektif sebaiknya ditingkatkan dengan memperhatikan isi dari 
iklan, pesan yang disampaikan, dan terutama media periklanan yang digunakan. 
2. Perluasan Sinergi 
Telkom sel sudah melakukan sinergi atau kerjasama usaha dengan beberapa 
perusahan handphone seperti samsung dan juga dengan perusahaan media sosial 
seperti Facebook. Sebaiknya ke depan sebaiknya Telkomsel bisa memperluas 
sinergi dengan beberapa perusahaan handphone lain dan media sosial lain yang
61 
sama-sama potensialnya seperti twitter, path, dan lain-lain untuk market 
development. 
3. Penurunan Tarif 
Sejauh ini Telkomsel mengabaikan perang tarif yang terjadi antar operator 
lainnya seperti Indosa, XL, dan Axis yang cenderung menawarkan harga lebih 
murah. Hal ini dikarenakan orientasi Telkomsel yang fokus pada perluasan 
jaringan dan kualitas dari produk mereka. Sehingga apabila Telkomsel bisa 
menurunkan tarifnya, maka bisa menciptakan respon yang positif dari pasar.

More Related Content

What's hot

INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGIINFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGITutiMaisharoh
 
Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson
Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony EricssonAnalisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson
Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony EricssonRima Anggraini
 
analisis strategi PT blue bird indonesia
analisis strategi PT blue bird indonesiaanalisis strategi PT blue bird indonesia
analisis strategi PT blue bird indonesiaElsa Rahmi Husin
 
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaAnalisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaMaitsa Anggraini
 
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Alfrianty Sauran
 
Analisis SWOT and Matrix Space PT Indofood
Analisis SWOT and Matrix Space PT IndofoodAnalisis SWOT and Matrix Space PT Indofood
Analisis SWOT and Matrix Space PT IndofoodAlfrianty Sauran
 
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,IncTugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,IncRoesdaniel Ibrahim, ST. CHt.
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenNurul_Hayati
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Yesica Adicondro
 
Manajemen Sumber Daya Manusia global
Manajemen Sumber Daya Manusia globalManajemen Sumber Daya Manusia global
Manajemen Sumber Daya Manusia globalYesica Adicondro
 
Bab vi perencanaan organisasi bisnis
Bab vi perencanaan organisasi bisnisBab vi perencanaan organisasi bisnis
Bab vi perencanaan organisasi bisnisDian Anggita
 
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIASTRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIATIUPH2013
 
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOODKELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOODariqswg
 
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotAnalisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotDavidNehemia1
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
PT Samsung-Electronics-Indonesia
PT Samsung-Electronics-IndonesiaPT Samsung-Electronics-Indonesia
PT Samsung-Electronics-Indonesiaastraruther
 

What's hot (20)

INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGIINFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
 
Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson
Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony EricssonAnalisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson
Analisis Penyebab Kegagalan Nokia dan Sony Ericsson
 
analisis strategi PT blue bird indonesia
analisis strategi PT blue bird indonesiaanalisis strategi PT blue bird indonesia
analisis strategi PT blue bird indonesia
 
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaAnalisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
 
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika BisnisPrinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
 
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
 
Analisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOODAnalisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOOD
 
Analisis SWOT and Matrix Space PT Indofood
Analisis SWOT and Matrix Space PT IndofoodAnalisis SWOT and Matrix Space PT Indofood
Analisis SWOT and Matrix Space PT Indofood
 
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,IncTugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 
TOKOPEDIA
TOKOPEDIA TOKOPEDIA
TOKOPEDIA
 
Manajemen Sumber Daya Manusia global
Manajemen Sumber Daya Manusia globalManajemen Sumber Daya Manusia global
Manajemen Sumber Daya Manusia global
 
Bab vi perencanaan organisasi bisnis
Bab vi perencanaan organisasi bisnisBab vi perencanaan organisasi bisnis
Bab vi perencanaan organisasi bisnis
 
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIASTRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
 
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOODKELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
 
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotAnalisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Analisa SWOT Gojek
Analisa SWOT Gojek Analisa SWOT Gojek
Analisa SWOT Gojek
 
PT Samsung-Electronics-Indonesia
PT Samsung-Electronics-IndonesiaPT Samsung-Electronics-Indonesia
PT Samsung-Electronics-Indonesia
 

Similar to Implementasi Strategi Telkomsel

TB 1 DDKP (PPT).pdf
TB 1 DDKP (PPT).pdfTB 1 DDKP (PPT).pdf
TB 1 DDKP (PPT).pdfKayyisaAufa
 
Teori organisasi umum 2 Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Teori organisasi umum 2 Perubahan dan Perkembangan OrganisasiTeori organisasi umum 2 Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Teori organisasi umum 2 Perubahan dan Perkembangan OrganisasiYuliana Fajarwati
 
TEORI ORGANISASI UMUM 2 PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
TEORI ORGANISASI UMUM 2 PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASITEORI ORGANISASI UMUM 2 PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
TEORI ORGANISASI UMUM 2 PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASIYuliana Fajarwati
 
BAB I, II, III ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM USEE...
BAB I, II, III ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM USEE...BAB I, II, III ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM USEE...
BAB I, II, III ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM USEE...princesskemala
 
Group 2 halo halo bandung (indonesian telecommunication condition today)
Group 2 halo halo bandung (indonesian telecommunication condition today)Group 2 halo halo bandung (indonesian telecommunication condition today)
Group 2 halo halo bandung (indonesian telecommunication condition today)Marthin Rajagukguk
 
Telkom mattoanging
Telkom mattoangingTelkom mattoanging
Telkom mattoangingadam190301
 
analisa iklan xl promo
analisa iklan xl promoanalisa iklan xl promo
analisa iklan xl promoSri Ndutzz
 
Telkomsel General & Broadband Book
Telkomsel General & Broadband BookTelkomsel General & Broadband Book
Telkomsel General & Broadband BookKhomeini Mujahid
 
Manajemen Strategi PT. Metrodata
Manajemen Strategi PT. MetrodataManajemen Strategi PT. Metrodata
Manajemen Strategi PT. MetrodataSamrotu Sa'adah
 
Tugas makalah study lapangan
Tugas makalah study lapanganTugas makalah study lapangan
Tugas makalah study lapanganalfatihivan
 
Teori Organisasi Umum 2
Teori Organisasi Umum 2Teori Organisasi Umum 2
Teori Organisasi Umum 2Dhetta Nancyke
 
Analysis Costing Pricing In Telco Provider Telkomsel
Analysis Costing Pricing In Telco Provider Telkomsel Analysis Costing Pricing In Telco Provider Telkomsel
Analysis Costing Pricing In Telco Provider Telkomsel Pritjohan Agung Winawang
 
Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...
Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...
Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...Djadja Sardjana
 

Similar to Implementasi Strategi Telkomsel (20)

Sistem Informasi Management
Sistem Informasi ManagementSistem Informasi Management
Sistem Informasi Management
 
Computing value telkomsel
Computing value telkomselComputing value telkomsel
Computing value telkomsel
 
Strategi
StrategiStrategi
Strategi
 
TB 1 DDKP (PPT).pdf
TB 1 DDKP (PPT).pdfTB 1 DDKP (PPT).pdf
TB 1 DDKP (PPT).pdf
 
Presentasion 3
Presentasion 3Presentasion 3
Presentasion 3
 
Teori organisasi umum 2 Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Teori organisasi umum 2 Perubahan dan Perkembangan OrganisasiTeori organisasi umum 2 Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Teori organisasi umum 2 Perubahan dan Perkembangan Organisasi
 
TEORI ORGANISASI UMUM 2 PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
TEORI ORGANISASI UMUM 2 PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASITEORI ORGANISASI UMUM 2 PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
TEORI ORGANISASI UMUM 2 PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
 
BAB I, II, III ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM USEE...
BAB I, II, III ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM USEE...BAB I, II, III ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM USEE...
BAB I, II, III ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM USEE...
 
Group 2 halo halo bandung (indonesian telecommunication condition today)
Group 2 halo halo bandung (indonesian telecommunication condition today)Group 2 halo halo bandung (indonesian telecommunication condition today)
Group 2 halo halo bandung (indonesian telecommunication condition today)
 
PPT VBM
PPT VBMPPT VBM
PPT VBM
 
Telkom mattoanging
Telkom mattoangingTelkom mattoanging
Telkom mattoanging
 
analisa iklan xl promo
analisa iklan xl promoanalisa iklan xl promo
analisa iklan xl promo
 
Telkomsel General & Broadband Book
Telkomsel General & Broadband BookTelkomsel General & Broadband Book
Telkomsel General & Broadband Book
 
Manajemen Strategi PT. Metrodata
Manajemen Strategi PT. MetrodataManajemen Strategi PT. Metrodata
Manajemen Strategi PT. Metrodata
 
Tugas makalah study lapangan
Tugas makalah study lapanganTugas makalah study lapangan
Tugas makalah study lapangan
 
Tugas 9.group 1
Tugas 9.group 1Tugas 9.group 1
Tugas 9.group 1
 
Teori Organisasi Umum 2
Teori Organisasi Umum 2Teori Organisasi Umum 2
Teori Organisasi Umum 2
 
Analysis Costing Pricing In Telco Provider Telkomsel
Analysis Costing Pricing In Telco Provider Telkomsel Analysis Costing Pricing In Telco Provider Telkomsel
Analysis Costing Pricing In Telco Provider Telkomsel
 
Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...
Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...
Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...
 
Bandung ICT Expo 2015
Bandung ICT Expo 2015Bandung ICT Expo 2015
Bandung ICT Expo 2015
 

Implementasi Strategi Telkomsel

  • 1. 1 COMPANY PROFILE Teknologi Digital Mobile Lifestyle adalah jiwa Telkomsel. Telkomsel hadir untuk menginspirasi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi terdepan, produk dan layanan kompetitif, serta solusi inovatif. Telkomsel telah bertransformasi dari perannya sebagai infrastructure provider menjadi multi-platform provider sebuah babak teknologi terbaru dan konvergensi multimedia. Hal ini akan mengantarkan Indonesia menuju perekonomian masyarakat berbasis broadband sesuai roadmap teknologi selular untuk memberi manfaat bagi kemaslahatan masyarakat. Kecintaan Telkomsel pada negeri inilah yang selalu menginspirasi mereka untuk terus berkarya menghadirkan layanan dan inovasi berkelanjutan bagi negeri. Telkomsel memperkuat sinergi untuk keberlanjutan bisnisnya dengan meletakkan dasar yang kuat untuk mencapai hubungan yang solid dan manajemen bisnis yang kompetitif melalui pemanfaatan kekuatan dari pemiliknya, Telkom dan SingTel, serta mitra non - kelompok. History Telkomsel Telkomsel adalah operator seluler terkemuka di Indonesia, yang melayani lebih dari 130 juta pelanggan, sehingga mewakili sekitar 52 % di antara 3 besar operator seluler pada akhir tahun 2013. Beroperasi sejak tahun 1995, Telkomsel adalah anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk ( 65 % ) dan Singapore Telecom Mobile Pte Ltd ( 35 % ).
  • 2. 2 Telkomsel telah secara konsisten digunakan lebih dari 1.000 Base Transceiver Stations ( BTS ) setiap bulan pada tahun 2013, dimana 70 % adalah 3G berbasis BTS yang dipasang di sekitar 300 kota secara nasional. Sekarang dengan hampir 70.000 BTS dan lebih dari 4.700 karyawan yang beroperasi di 11 daerah di Indonesia, layanan telkomsel dapat mencukupi 95 % kebutuhan layanan telekomunikasi dari populasi Indonesia. Untuk mengembangkan bisnis digitalnya, Telkomsel terus berinvestasi dalam teknologi terbaru untuk mendukung deliverence lebih baik dari produk dan layanan kepada pelanggan setia mereka. Telkomsel berhasil melakukan uji coba LTE pada pertemuan 25 APEC Summit di Bali yang menunjukkan kesiapan telkomsel dalam menghadapi teknologi baru. Dari sini Telkomsel berkomitmen untuk berinovasi tanpa henti dalam hal pengembangan produk dan jasa mereka. Vision & Mission Visi : “Menjadi penyedia layanan dan solusi mobile digital lifestyle kelas dunia yang terpercaya.” Misi : “Memberikan layanan dan solusi mobile digital yang melebihi ekspektasi pelanggan, memberikan nilai tambah kepada para stakeholders, dan mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.” Share Ownership History 1995 : Telkomsel didirikan oleh Telkom dan PT Indosat. 1996 : KPN Belanda ( KPN ) dan PT Setdco Megacell Asia ( Setdco ) mengakuis is i saham Telkomsel masing-masing sebesar 17,3 % dan 5 %. 2001 : Telkom meningkatkan kepemilikannya menjadi 77,7 % , dalam kesepakatan akuisisi atas saham Indosat. KPN dan Setdco menjual sahamnya kepada SingTel Mobile yang berbasis di Singapura. 2002 : SingTel meningkatkan kepemilikannya sebesar 12,7 %, sehingga total kepemilikannya di Telkomsel menjadi 35 % dan mengurangi kepemilika n Telkom menjadi sebesar 65%.
  • 3. 3 Main Products and Services  kartuHalo Diposisikan sebagai merk pasca bayar yang ditujukan untuk segmen pelanggan profesional dan korporasi. kartuHALO memberikan sederetan layanan mobile penuh yang tak tertandingi dan hak eksklusif bagi pemakainya.  simPATI Diposisikan sebagai merk prabayar dengan desain untuk segmen kelas menengah cerdas, simPATI merupakan icon penghargaan Telkomsel dalam nominasi lifestyle prepaid brand. Pada tahun 2013, simPATI terus menawarkan berbagai inovasi paket menarik dan kampanye untuk mendorong permintaa n pada mobile data.  Kartu As Dengan lebih dari 70.3 juta pengguna pada tahun 2013, Kartu As adalah produk Telkomsel paling populer dalam merek prabayar yang menawarkan nilai terbaik. Milestone Di bawah ini merupakan milestone atau pencapaian Telkomsel selama tahun 1995 sampai dengan 2013. Tahun Deskripsi 1995 • Telkomsel didirikan oleh Telkom dan PT Indosat. • Peluncuran kartuHALO layanan pascabayar. 1997 • Menawarkan ponsel jasa telekomunikasi untuk semua provinsi (27 provinsi). • Peluncuran simPATI Nusantara sebagai layanan prabayar yang pertama di Asia. 2002 • Peluncuran pertama mobile data pelayanan, termasuk WAP melalui GPRS (General Packet Radio Services), MMS (Multimedia Layanan Pesan), dan layanan konten.
  • 4. 4 Tahun Deskripsi 2003 • Peluncuran komersial pertama layanan roaming internasional untuk pelanggan prabayar Indonesia. 2004 • Pengenalan sistem top up prabayar mobile-to-mobile yang aman. • Bergabung dalam aliansi seluler regional (Bridge Alliance) untuk meningkatkan manfaat pelanggan. • Peluncuran layanan prabayar Kartu As. 2005 • Call Center memperoleh ISO 9001: 2000. • Peluncuran mobile layanan ATM perbankan . 2006 • Peluncuran jaringan dan layanan 3G yang pertama di Indonesia. 2007 • Pengenalan layanan email. • Roll out HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) dan layanan Telkomsel Flash. • Peluncuran TCash ke mempermudah mobile transaksi keuangan. 2008 • Menjadi Pioneer dalam energi terbaru yang berbasis BTS di Asia. • Peluncuran mobile voice pertama di Indonesia dan layanan data untuk kapal PELNI di laut terbuka. 2009 • Peluncuran HSUPA (High Speed Uplink Packet Access) jaringan broadband berbasis layanan. • Pembukaan Program Dering Desa untuk memberikan akses telekomunikasi selama lebih dari 25.000 desa. 2010 • Sidang pertama pelaksanaan long term evolution ( LTE) teknologi jaringan broadband di Indonesia. • Pengenalan layanan ponsel pertama di Indonesia melalui surat kabar.
  • 5. 5 Tahun Deskripsi 2011 • Menembus target 100 juta pelanggan yang memposisikan Telkomsel sebagai operator telekomunikasi terbesar ketujuh di dunia yang berbasis pelanggan. • Peresmian penelitian & pengembangan fasilitas pertama di Indonesia untuk teknologi seluler. • Pengenalan Tap Izy, ponsel pertama di Indonesia dengan sistem pembayaran contactless yang mengubah ponsel menjadi dompet elektronik. 2012 • Pengenalan Seamless Mobile Wi -Fi pertama bagi konsumen Indonesia untuk mentransfer secara otomatis dari koneksi jaringan 2G/3G ke jaringan Wi Fi untuk mengakses highspeed data. • Menembus jumlah 125 juta pelanggan, yang menjadikan posisi Telkomsel sebagai operator seluler berlisensi terbesar dengan basis pada pelanggan . 2013 • Peluncuran Masterpiece, sebuah program yang melibatkan 268 unit mobile Grapari, pembentukan 268 ponsel Broadband Cities, 68 aplikasi dari pengembang lokal untuk mendukung pengembangan digital industri kreatif. • Peluncuran 450 unit Compact Ponsel Base Station (COMBAT). • Keberhasilan pengujian LTE selama APEC 2013. • Menembus pendapatan sebesar Rp60 triliun.
  • 6. 6 Key Figures of Achievement
  • 9. 9 BUSSINESS REVIEW Telkomsel selalu berusaha meningkatkan daya saing melalui transformas i, pemberdayaan organisasi (area based) dan peluncuran budaya “Telkomsel Way” untuk menghasilkan orang-orang hebat yang akan memimpin bisnis dengan solid, speed dan smart vision. Sustaining Business Growth Upaya-upaya yang dilakukan oleh Telkomsel pada dasarnya ditujukan untuk mencapai "Triple 3" dengan target pencapaian pada akhir 2015. Triple 3 mencakup upaya dalam : Meningkatkan nilai perusahaan, Meningkatkan pendapatan secara signifikan dan investasi pada pengembangan bisnis digital. Langkah yang dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut yaitu melalui 5-part growth strategy : 1. Eksploitasi layanan suara dan SMS dengan meningkatkan mikro – kluster yang berbasis harga dan menyediakan kualitas jaringan terbaik. 2. Memperkuat layanan broadband dengan fokus pada pengarahan jumlah pengguna data, penetrasi smart phone dan kualitas jaringan maupun cakupannya. 3. Memicu ekosistem digital melalui penciptaan produk digital yang inovatif dan berbeda serta memberikan aliran pendapatan baru. 4. Drive investment dalam inovasi. 5. Mempelajari secara selektif sebagai bagian dari Strategi Telkom Group. Telkomsel Personal Representative Telkomsel sebagai salah satu perusahaan provider Global Mobile Communication (GSM) terbesar di Indonesia dan satu-satunya perusahaan yang memiliki lapangan tenaga kerja yang dinamakan dengan Telkomsel Personal Representative (TPR), mempunyai tujuan untuk melakukan 3 fungsi, yaitu
  • 10. 10 melakukan edukasi pelanggan, menangani keluhan pelanggan, dan melakukan penjualan sesuai dengan tujuan promosi. Tujuan dari promosi yakni menginformasikan kepada pelanggan atau calon pelanggan dengan membagika n brosur, membujuk pelanggan, mengingatkan pelanggan, dan meyakinka n pelanggan bahwa pilihan untuk menggunakan produk Telkomsel adalah pilihan yang tepat dan menguntungkan. Dalam merekrut Telkomsel Personal Representative (TPR) untuk dikontrak selama 1 tahun, Koordinator TPR dengan dibantu oleh asisten koordinator TPR harus melihat karakter dan wawasan yang luas dari calon TPR. Dan sesunadah diterima TPR tersebut akan mengikuti training yang dilakukan oleh Telkomsel kare TPR sebagai brand image bagi PT. Telkomsel. Menjadi Telkomsel Personal Representative (TPR) tidaklah mudah karena dihadapkan pada tantangan untuk dapat mengkomunikasikan semua produk dengan baik kepada pelanggan dan dapat mempertahankan image perusahaan. Untuk menghadapi tantangan ini, maka Telkomsel Personal Representative (TPR) harus menyusun strategi komunikasi yang tepat agar maksud dan tujuan dalam memasarkan produk dapat di terima dengan baik dan mendapat tanggapan positif dari pelanggan. Koordinator TPR adalah yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menyusun tugas dalam menjalankan strategi komunikasi yang akan diimplementasikan oleh TPR. Keberhasilan strategi komunikasi ini dilihat berdasarkan pendapat konsumen, sehingga Telkomsel selalu berusaha untuk mempertahankan dan mengembangkan strategi komunikasi melalui mengadakan konseling dengan koordinator TPR yang bertujuan mempertahankan kinerja TPR dan melakukan training terhadap TPR. Competitive Advantage Telkomsel meraih hasil yang memuaskan hingga kuartal ketiga (Q3) 2014 dengan mencatatkan pencapaian 139,3 juta pelanggan atau tumbuh 8,9% YoY (Year on Year) dan pertumbuhan di segala lini bisnis baik digital (mobile
  • 11. 11 broadband dan digital services) maupun bisnis suara dan SMS. Hal ini menjadikan Telkomsel selama 3 tahun berturut-turut memiliki kinerja keuangan yang solid dan mampu menjaga pertumbuhan pendapatan sebesar 10% ditengah-tengah industr i telekomunikasi yang telah mature. Terkait dengan perkembangan broadband dan digital business tadi, ke depan kompetisi untuk memenangkan pasar tidak lagi ditentukan oleh harga semata, namun juga pada kekayaan konten dan kualitas jaringan yang baik. Karena itu, di tahun 2014 Telkomsel menetapkan tema The Smart Year di mana mereka akan meneruskan fokus pada digital business, yang saat ini dibagi menjadi empat portopolio yaitu digital lifestyle services, mobile payment and digital money, digital advertising, dan enterprise digital services. Sepanjang tahun 2014 Telkomsel juga terus melakukan berbagai inovasi di antaranya dalam hal pelayanan dan jaringan. Untuk pelayanan, Telkomsel menghadirkan 268 Mobile GraPARI (MOGI) yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menjangkau pelanggan-pelanggan hingga ke pelosok. Karena kemampuannya yang dapat berpindah tempat, maka MOGI menjadi solusi penting, khususnya di tempat-tempat yang letaknya cukup jauh dari titik pelayanan Telkomsel. Selain itu, dari sisi jaringan Telkomsel menambah jumlah Compact Mobile BTS (COMBAT) hingga 400 unit guna memastikan ketersediaan jaringan hingga ke pelosok. COMBAT dapat menjamin kualitas jaringan di wilayah-wilayah tertentu yang memiliki kebutuhan khas dalam waktu yang cepat, khususnya saat momen hari Natal dan Tahun Baru. Atas kerja keras yang dilakukan, terlebih dalam hal social responsbilit y, Telkomsel sukses meraih dua penghargaan sekaligus di acara Marketeers Award 2014 yang digelar di Hotel Ritz Carlton Pacific Place Jakarta pada Rabu (23/10/2014) silam. Penghargaan tersebut diberikan oleh Majalah Marketeers bekerjasama dengan lembaga riset MarkPlus Insight. Dua penghargaan bergengsi itu, adalah “Indonesia's Most Favorite Netizen Brand 2014" untuk kategori Internet Service Provider, serta“Indonesia's Most Favorite Youth Brand 2014" untuk kategori operator seluler.
  • 12. 12 Telkomsel hingga saat ini telah menjangkau lebih dari 95% dari total populasi Indonesia, membangun 369 kota sebagai broadband city dengan didukung lebih dari 84.000 BTS dimana 37.000 BTS di antaranya merupakan BTS 3G. Selain pertumbuhan pendapatan yang baik, kepercayaan akan kualitas layanan Telkomsel juga mendapatkan pengakuan dari berbagai lembaga nasional dan internasional. Beberapa di antaranya adalah Indonesia Mobile Service Provider of the Year dari Indonesia Service Excellence Awards 2014, Best Customer Support Channels dan Best Services dari Frost and Sullivan Asia Best Practives in Customer Experience Awards, dan Operator of The Year Serta Best Digital Service dari Selular Award 2014. SWOT Identification Dengan melihat bagaimana sitem yang dibangun oleh Telkomsel, dalam mengembangkan pangsa pasarnya, meningkatkan pertumbuhan usaha dan pendapatannya, serta mempertahankan eksistensinya, maka dapat dibuat identifikasi atas kondisi perusahaan yang didasarkan pada faktor internal dan eksternal perusahaan. Identifikasi tersebut seperti yang pada umumnya disebut dengan SWOT identification. Identifikasi Faktor Internal Kekuatan (Strength)  Telkomsel mencatat peningkatan pelanggan sampai dengan tahun 2014 sebanyak 139,3 juta pelanggan.  Telkomsel memiliki lebih dari 84.000 BTS dimana 37.000 BTS di antaranya merupakan BTS 3G.  Telkomsel menghadirkan 268 Mobile GraPARI (MOGI) yang tersebar di seluruh Indonesia. Kelemahan (Weakness)  Rasio keuangan PT Telkomsel pada tahun 2009 s/d 2013 tampak stabil namun ada kecenderungan menurun pada tahun 2013.  Penambahan jumlah BTS dan MOGI berdampak pada peningkatan beban depresiasi, operasi dan perawatan.
  • 13. 13  Pengembangan produk melalui kebijakan diversifikasi pada layanan prabayar.  Aplikasi berbasis IT yang digunakan Telkomsel dalam meningkatkan pelaksanaan dan mekanisme untuk mengukur kinerja karyawan.  Efektivitas kebijakan penetapan harga berdasarkan jangkauan konsumen.  Kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi global (asing).  Penerapan budaya “Telkomsel Way” dalam membangun bisnis yang solid, speed, dan smart vision.  Peningkatan kualitas TPR melalui strategi komunikasi dalam meningkatkan kepuasan konsumen.  Besarnya jumlah tenaga kerja mengakibatkan tinggi biaya gaji dan tunjangan kepegawaian.  Penelitian dan pengembangan yang dilakukan dalam upaya transformasi dan inovasi membutuhkan biaya yang tinggi.  Posisinya sebagai anak perusahaan PT Telkom yang merupakan BUMN dan masih terikat dengan kebijakan pemerintah. Identifikasi Faktor Eksternal Peluang (Opportunities)  Jangkauan Telkomsel yang mencapai 95 % dari populasi di Indonesia, dengan jumlah menara BTS yang banyak memastikan ketersediaan jaringan sampai daerah-daerah pelosok.  Rencana peluncuran untuk layanan teknologi 4G.  Kenaikan potensi pasar melalui kenaikan trafik data Telkomsel mengindikasikan peningkatan Ancaman (Threat)  Wacana Number Portability.  Cuaca Indonesia yang menggangu telekomunikasi.  Teknologi yang lain (CDMA, surat, email, sosial media).  Persaingan harga yang kompetitif dengan operator lain.  Isu kesehatan dalam penggunaan handphone (radiasi).  Persaingan iklan yang kompetitif.
  • 14. 14 pengguna smarthphone di Indonesia dan kebutuhan masyarakat terhadap akses internet broadband yang sudah menjadi bagian dari lifestyle.  Peluncuran brand LOOP yang diperuntukkan bagi segmen remaja berusia 12-19 tahun, dengan pengembangan produk melalui Platform 3 C yaitu community, connectivity, dan content.  Teknologi yang digunakan dengan fokus pada digital bussiness.  Penawaran produk konten musik melalui Langit Musik, Ring Back Tone (RBT) dan mp3.  Meningkatnya trend dari Machine to Machine (M2M) di kalangan korporasi.  Sinergi Telkomsel dengan Facebook sebagai sosial media nomor satu di dunia.  Pengakuan terhadap kualitas layanan Telkomsel dari lembaga nasional maupun internasional melalui banyaknya awards yang diraih.  Intervensi pemerintah dalam penetuan harga dan non harga.  Kondisi geografis Indonesia.
  • 15. 15 STRATEGY ANALYSIS Pada analisis SWOT, matrik terbagi atas 2 bagian yakni matrik evaluas i eksternal yang di wakili oleh variable peluang (opportunities) dan ancaman (threat), lalu matrik evaluasi internal yang di wakili oleh variabel kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). External Factor Matrix (EFE) Matriks EFE memberikan gambaran dan evaluasi dalam hal ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, legal, teknologi, dan informas i persaingan. Berikut matriks EFE dari Telkomsel : Weight range: Rating: 0.0 - 0.03 : tidak penting 1 : tidak berpengaruh > 0.03 - 0.06 : kurang penting 2 : cukup berpengaruh > 0.06 - 0.09 : cukup penting 3 : berpengaruh > 0.09 - 0.12 : penting 4 : sangat berpengaruh > 0.12 - 0.15 : sangat penting No Key External Factors Weight Rating Weighted Score Peluang (Opportunities) 1 Jangkauan Telkomsel mencapai 95 % dari populasi 0.10 4 0.40 di Indonesia. 2 Rencana peluncuran untuk teknologi 4G. 0.07 3 0.21 3 Kenaikan potensi pasar smarthphone. 0.07 3 0.21 4 Peluncuran brand LOOP. 0.07 2 0.14 5 Teknologi dengan fokus pada digital bussiness. 0.09 4 0.36 6 Penawaran produk konten musik. 0.04 2 0.08 7 Meningkatnya trend dari Machine to Machine (M2M) 0.04 2 0.08 di kalangan korporasi. 8 Sinergi Telkomsel dengan Facebook. 0.06 3 0.18 9 Pengakuan terhadap kualitas layanan Telkomsel. 0.09 4 0.36
  • 16. 16 Ancaman (Threat) 1 Wacana Number Portability. 0.05 2 0.10 2 Cuaca Indonesia yang menggangu telekomunikasi. 0.06 3 0.18 3 Teknologi lain (CDMA, surat, email, sosial media). 0.04 3 0.12 4 Persaingan harga yang kompetitif dengan operator lain. 0.08 4 0.32 5 Isu kesehatan dalam penggunaan handphone (radiasi). 0.03 1 0.03 6 Persaingan iklan yang kompetitif. 0.05 3 0.15 7 Intervensi pemerintah dlm penentuan harga & non harga. 0.03 3 0.09 8 Kondisi geografis Indonesia. 0.03 2 0.06 Total 1 48 3.07 Dari tabel di atas di ketahui bahwa peluang Telkomsel yang terbesar adalah terletak pada luasnya jangkauan Telkomsel yang mencapai 95 % dari populasi di Indonesia, dengan jumlah menara BTS yang lebih dari 84.000 memastika n ketersediaan jaringan sampai daerah-daerah pelosok. Kemudian pentingnya pula pengakuan terhadap kualitas Telkomsel, karena ini sangat mempengaruhi kepercayaan dan loyalitas dari konsumen dalam menggunakan produk Telkomsel. Sedangkan ancaman pada Telkomsel yang paling besar adalah terletak pada persaingan harga yang kompetitif, makin banyaknya jumlah pesaing pada beberapa tahun terakhir ini memunculkan perang tarif, kompetitor baru maupun kompetitor yang telah ada sebelumnya berusaha menarik para pelanggan baru maupun pelanggan Telkomsel dengan tarif telepon, jaringan data dan sms yang murah, sehingga Telkomsel pun berusaha menurunkan tarifnya, namun hal ini berdampak dengan melambatnya pertumbuhan jumlah konsumen telkomsel pada tahun 2013 yang hanya sebesar 5%. Adanya kompetisi yang intens dan perang tarif, Telkomsel melakukan strategi untuk memenangkan pelanggan baru di 2013. Telkomsel menambah pelanggan baru sebesar 6 juta pada tahun 2013, dimana 5% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2012. Dengan hasil ini, pelanggan Telkomsel telah mencapai 131 juta pada akhir tahun 2013 dan meningkat lagi sebanyak 139,3 juta di tahun 2014.
  • 17. 17 Intenal Factor Matrix (IFE) IFE merupakan alat yang digunakan untuk merangkum dan mengevaluasi kekuatan serta kelemahan utama dari area fungsional bisnis serta menyajikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi strategi pada area strategis tersebut. Berikut matrix IFE dari Telkomsel : No Key Internal Factors Weight Rating Weight Score Kekuatan (Strength) 1 Peningkatan pelanggan sebanyak 139.4 juta tahun 2014. 0.10 3 0.30 2 Memiliki lebih dari 84.000 BTS dimana 37.000 BTS 0.11 4 0.44 di antaranya merupakan BTS 3G. 3 Telkomsel menghadirkan 268 Mobile GraPARI (MOGI). 0.10 3 0.30 4 Kebijakan diversifikasi produk pada layanan prabayar. 0.07 3 0.21 5 Aplikasi berbasis IT. 0.09 4 0.36 6 Kebijakan penetapan harga sesuai jangkauan konsumen. 0.07 2 0.14 7 Kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi global. 0.04 2 0.08 8 Penerapan budaya "Telkomsel way". 0.06 3 0.18 9 Peningkatan kualitas TPR melalui strategi komunikasi. 0.09 3 0.27 Kelemahan (Weakness) 1 Ratio keuangan agak turun di tahun 2013. 0.05 2 0.10 2 Peningkatan beban depresiasi, operasi, dan perawatan. 0.07 3 0.21 3 Besarnya jumlah tenaga kerja. 0.07 3 0.21 4 Tingginya biaya penelitian dan pengembangan. 0.05 3 0.15 5 Posisi sebagai anak perusahaan PT. Telkom (BUMN). 0.03 2 0.06 Total 1 40 3.01 Pada matrik internal evaluation factor ada 9 variabel kekuatan dan 5 variabel kelemahan, kami memberikan bobot paling besar untuk variabel kekuatan yakni Telkomsel memiliki lebih dari 84.000 BTS dimana 37.000 BTS di antaranya merupakan BTS 3G. Dengan tersedianya jaringan sampai ke daerah-daerah pelosok, hal ini akan secara otomatis dapat meningkatkan demand terhadap layanan dan produk Telkomsel, yang pada akhirnya juga berdampak peningkatan jumlah pelanggan maupun pendapatan perusahaan.
  • 18. 18 Sedangkan pada kelemahan Telkomsel, bobot tertinggi terletak pada tingginya beban depresiasi, operasi, dan perawatan serta pada biaya tenaga kerja. Hal ini akan berbandin searah ketika perusahaan meningkatkan investasi pada teknologi dan SDM, maka biaya modal tersebut juga akan semakin tinggi. CPM Matrix The Competitive Profile Matrix (CPM) for PT Telkomsel Telkomsel Indosat Excelcomindo No Critical Succcess Factors Weight Rating Weighted Score Rating Weighted Score Rating Weighted Score 1 Advertising 0.11 3 0.33 2 0.22 4 0.44 2 Customer Loyalty 0.12 4 0.48 2 0.24 3 0.36 3 Customer Service 0.11 4 0.44 3 0.33 4 0.44 4 Financial Position 0.12 4 0.48 2 0.24 2 0.24 5 Global Expansion 0.05 3 0.15 4 0.20 3 0.15 6 Management 0.06 3 0.18 2 0.12 3 0.18 7 Market Share 0.09 4 0.36 2 0.18 3 0.27 8 Organization Structure 0.08 3 0.24 3 0.24 3 0.24 9 Price Competitiveness 0.15 2 0.30 4 0.60 3 0.45 10 Product Quality 0.11 4 0.44 3 0.33 3 0.33 Total 1 3.40 2.70 3.10 Dalam Matrik CPM, angka-angka yang tertera adalah estimasi atau perkiraan berdasarkan penilaian kami. Sehingga matrik ini bersifat relatif terhadap keadaan yang sesungguhnya. Berdasarkan matrik CPM di atas dapat dilihat bahwa Telkomsel unggul dalam hal loyalitas pelanggan, financial position, dan sebagai pionir dalam perusahaan telekomunikasi.
  • 19. 19 Sedangkan Indosat unggul dalam hal price competitiveness, sehingga hal ini yang menjadi ancaman dalam hal persaingan tarif. Serta Excelcomindo yang unggul dalam hal advertising yang menarik perhatian khususnya kaum muda. Dimana kaum muda merupakan pengguna fitur (selain sms dan telepon) yang terbanyak di Indonesia. SWOT Matrix SWOT matrix merupakan alat pencocokan yang penting yang dapat membantu manajer untuk mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO (strengths-opportunities) strategies, WO (weaknesses-opportunities) strategies, ST (strengths-threats) strategies, dan WT (weaknesses-threats) strategies. Berikut matriks SWOT dari Telkomsel : Strengths-Weakneses- Opportunities-Threats (SWOT) Matrix STRENGTHS – S WEAKNESSES - W 1 Peningkatan pelanggan sebanyak 139.4 juta tahun 2014. 1 Ratio keuangan agak turun di tahun 2013. 2 Memiliki lebih dari 84.000 BTS dimana 37.000 BTS di antaranya merupakan BTS 3G. 2 Peningkatan beban depresiasi, operasi, dan perawatan. 3 Telkomsel menghadirkan 268 Mobile GraPARI (MOGI). 3 Besarnya jumlah tenaga kerja. 4 Kebijakan diversifikasi produk pada layanan prabayar. 4 Tingginya biaya penelitian dan pengembangan. 5 Aplikasi berbasis IT. 5 Posisi sebagai anak perusahaan PT. Telkom (BUMN). 6 Kebijakan penetapan harga sesuai jangkauan konsumen. 7 Kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi global. 8 Penerapan budaya "Telkomsel way". 9 Peningkatan kualitas TPR melalui strategi komunikasi. OPPORTUNITIES - O SO – STRATEGIES WO -- STRATEGIES 1 Jangkauan Telkomsel mencapai 95 % dari populasi di Indonesia. 1 Bundling dengan produk I Phone atau samsung(S7, O3) 1 Melakukan leasing BTS untuk mengurangi beban perawatan (W2, O1) 2 Rencana peluncuran untuk teknologi 4G. 2 Meningkatkan kualitas layanan customer service (S2, S5, O9) 2 Bekerjasama dengan operator lain dalam pemakaian BTS Bersama (W2,W3,O9)
  • 20. 20 3 Kenaikan potensi pasar smarthphone. 3 Menjaring konsumen dari berbagai bidang dengan cara diversifikasi harga (S4,S6,O6) 3 Mengikuti pola konten yang sedang trend dalam layanan data digital (W4,O8) 4 Peluncuran brand LOOP. 4 Peningkatan layanan data (S2,O2,O9) 5 Teknologi dengan fokus pada digital bussiness. 6 Penawaran produk konten musik. 7 Meningkatnya trend dari Ma chine to Machine (M2M) di kalangan korporasi. 8 Sinergi Telkomsel dengan Facebook. 9 Pengakuan terhadap kualitas layanan Telkomsel. THREATS - T ST – STRATEGIES WT -- STRATEGIES 1 Wacana Number Portability. 1 Bekerjasama dengan operator lain dalam pemakaian BTS Bersama (S2, S3, T2) 1 Penelitian teknologi baru supaya hambatan cuaca di Indonesia tidak menjadi masalah lagi ((W2, T2, T8) 2 Cuaca Indonesia yang menggangu telekomunikasi. 2 Membuat iklan yang inovatif, variatif untuk menjaring pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama (S1, S8, T6, T7) 2 Berusaha mengembangkan teknologi baru dalam efisiensi aliran data dan jumlah BTS (W1,W2,W4,T4,T7) 3 Teknologi lain (CDMA, surat, email, sosial media). 3 Menggandeng pemerintah dalam penelitian bahaya penggunaan HP (S1,T5,T7) 3 Iklan yang singkat tetapi benar benar menggambarkan Telkomsel (W2,T4,T6) 4 Persaingan harga yang kompetitif dengan operator lain. 4 Berupaya bekerja sama dalam pembuatan konten yang bisa di pakai beberapa operator (S1,S8,T3,T4) 5 Isu kesehatan dalam penggunaan handphone (radiasi). 6 Persaingan iklan yang kompetitif. 7 Intervensi pemerintah dlm penentuan harga & non harga. 8 Kondisi geografis Indonesia. Space Matrix SPACE matrix merupakan kurva dengan empat kuadran yang menunjukka n apakah strategi aggressive, conservative, defensive, atau competitive yang paling sesuai dengan perusahaan. Berikut SPACE matrix dari Telkomsel :
  • 21. 21 No. INTERNAL STRATEGIC POSITION No. EXTERNAL STRATEGIC POSITION Financial Strength (FS) ratings Environmental Stabilities (ES) ratings 1. Net income Telkomsel tahun 2013 Rp17.347 Triliun 4.0 1. Perubahan teknologi telekomunikasi sangat cepat -2.0 2. Cash flow positif pada aktifitas operasi perusahaan dari tahun 2009 - 2014 5.0 2. Kisaran harga pesaing yang lebih murah -1.0 3. ROA dan ROE Telkomsel tahun 2013 masing-masing sebesar 25% dan 38% 2.0 3. Ketatnya persaingan di industri telekomunikasi -3.0 11.0 -6.0 Rata-rata 3.7 Rata-rata -2.0 Competitive Advantage (CA) Industry Strength (IS) 1. Potensi pertumbuhan pangsa pasar -4.0 1. Kebijakan Pemerintah yang mendukung industri telekomunikasi ke arah yang lebih baik 2.0 2. Kesetiaan pelanggan dalam jumlah yang besar -2.0 2. Pertumbuhan industri telekomunikasi yang positif dan kompetitif 2.0 3. Kualitas produk dan layanan customer service -3.0 3. Keadaan ekonomi keuangan negara Indonesia yang relatif stabil 2.0 -9.0 6.0 Rata-rata -3.0 Rata-rata 2.0 Kesimpulan : Koordinat Vektor Arah : Sumbu x : (IS, CA) = (2.0) + (-3.0) = (-1.0) Sumbu y : (FS, ES) = (3.7) + (-2.0) = (1.7) 2.0 CA IS 0.0 -2.0 0.0 2.0 ES -2.0 FS
  • 22. 22 Perusahaan telah mencapai kekuatan finansial dalam industri yang stabil dan perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif yang relatif besar. Kami tidak melihat bahwa pelanggan telkomsel yang merupakan pelanggan telekomunikas i terbesar dan jangkauan sinyal yang terluas sebagai competitive advantage yang akan berkelanjutan. Karena saat ini pertumbuhan jumlah pelanggan pesaing Telkomsel telah melampaui peningkatan jumlah pelanggan kita. Begitu pula dengan jangkauan sinyal telkomsel yang berbanding lurus dengan jumlah BTS yang terdapat di Indonesia ini, karena ada wacana dari pemerintah untuk menyatuka n BTS-BTS tersebut. Seandainyapun Telkomsel tidak mengikuti peraturan pemerintah tersebut, selain mereka akan terkena sanksi, jumlah BTS dari para pesaing juga akan mengungguli jumlah BTS yang mereka miliki. Jelasnya persaingan bidang telekomunikasi ini semakin lama semakin ketat. Jika Telkomsel tidak mendapatkan kesetiaan dari pelanggan, maka bukan tidak mungkin pelanggan mereka akan beralih ke operator lain. BCG Matrix (IE) Matrix BCG merupakan gambaran grafis mengenai perbedaan antar divis i dengan dilihat dari posisi market share dan pertumbuhan industri. Matrix ini terdiri dari empat kuadran dimana kuadran satu disebut ‘question mark’, kuadran II ‘stars’, kuadran III ‘cash cows’, dan kuadran IV ‘dogs’. Berikut matriks BCG dari Telkomsel :
  • 23. 23 Menurut Boston Consulting Group (BCG) Matrix, Divisi-divisi PT Telkomsel secara umum menyebar dalam matriks ini. Untuk divisi Prepaid (2) dan Postpaid (1) berada pada kuadran Cash Cow yang artinya divisi tersebut memiliki pangsa pasar yang relatif tinggi, tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Sedangkan untuk divisi International Roaming (3) berada pada kuadran Stars, yang artinya divisi tersebut mewakili peluang jangka panjang untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi perusahaan. Dan untuk kedua divisi lainnya yaitu Interconnection (4) dan Other (5) berada pada kuadran Question Marks, yang artinya divisi tersebut memiliki pangsa pasar yang relatif rendah. Intenal External Matrix (IE) Berdasarkan matriks EFE dan IFE di atas, maka dapat diketahui kesimpula n pada matriks IE sebagai berikut : Dari matriks IE di bawah, diketahui bahwa Telkomsel berada pada kolom I, yakni posisi grow and build strategy. Hal ini berarti dibutuhkan strategi-strategi taktis yang intensif dan agresif. Strategi Telkomsel harus difokuskan pada penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Dari segi operasional, integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal juga harus dipertimbangkan.
  • 24. 24 IFE Total Wighted Sxores (3.01) Strong Average Weak 4.0 3.0 2.0 1.0 EFE Total Weighted Scores (3.07) High 3.0 I (3.07 ; 3.01) II III Medium 2.0 IV V VI Low 1.0 VII VIII IX Grand Strategy Matrix
  • 25. 25 Dari tabel grand strategy matrix di atas, dapat diketahui bahwa posisi Telkomsel pada Quadran 1. Penentuan kuadran satu sebagai posisi dari Telkomsem diperoleh dari nilai market share, pertumbuhan perusahaan, dan posisi perusahaan dibanding para pesaingnya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Balanced Score Card Balanced scorecard merupakan penjabaran kebutuhan dalam hal ini perusahaan telkomsel untuk menyeimbangkan pengukuran keuangan yang sering kali digunakan di dalam evaluasi strategi dan kontrol dengan perhitungan nonfinansial seperti misalnya kualitas produk dan layanan pelanggan. berikut balanced scorecard dari Telkomsel: Area of Objectives Measure of Target Time Expectations Primary Responsibility Customers 1. Kepuasan pelanggan Diperoleh dari survei pelanggan baik secara online maupun penyebaran kuesioner secara manual di outlet outlet telkomsel Tiap peluncuran produk baru dan berkala tahunan Tim marketing Internal 1. Kondisi pegawai Kepuasan pegawai dalam bekerja Tahunan HRM 2. Loyalitas pegawai Rendahnya tingkat turnover pegawai Setiap Dua tahun HRM Learning and Growth 1. Inovasi dan peremajaan 1. Mengadakan BTS Mobile yang bisa mengatasi keterbatasan BTS permanen. 2. Pemeliharaan BTS yang telah mengalami kerusakan baik kerusakan parah atau tidak Pemeriksaan rutin setiap 2 tahun Operational Management
  • 26. 26 2. Perluasan usaha 1. Menargetkan kenaikan jumlah pelanggan 2. Membuka layanan service telkomsel di tempat tempat baru Setiap tahun Marketing dan Operational Management Financial 1. Penurunan biaya produksi 1. Penggunaan teknologi tepat guna untuk pelayanan jaringan data 2. Memasarkan produk dengan cara bundling dengan perusahaan perangkat komunikasi Setiap ada perubahan kebijakan dari pemerintah dalam bidang telekomunikasi Financial Management 2. Peningkatan keuntungan Peningkatan penjualan layanan telkomsel Tiap tahun Marketing and Financial Management 3. Peningkatan market share Meningkatkan nilai saham dan menambah investor. Di evaluasi setiap tahun sampai 2 tahun sekali Marketing and Financial Management
  • 27. 27 STRATEGY IMPLEMENTATION Dari hasil analisis lingkungan internal dan eksternal dapat diketahui bahwa Telkomsel berada pada posisi grow and build strategy, yang dari sini dibutuhkan strategi-strategi taktis yang intensif dan agresif. Sedangkan dari matriks grand strategi juga diketahui bahwa posisi Telkomsel berada pada area quadran I, sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi Telkomsel seharusnya difokuskan pada penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produkintegrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal, dan diversifikasi terkait. Telkomsel secara signifikan mengembangkan bisnis broadband di tengah-tengah pertumbuhan yang agak melambat dalam layanan legacy (voice dan SMS). Sebagai pemimpin pasar, Telkomsel berusaha untuk merebut peluang dan terus menangkap pertumbuhan yang kuat di broadband dan pasar layanan digital. Market Development  Program Masterpiece Produk, Penjualan dan Infrastuktur Sepanjang 2013, Telkomsel berhasil menerapkan beberapa kunci Program Masterpiece dalam produk, penjualan dan infrastruktur, seperti:  Mobile Grapari Indonesia - 268 unit Telkomsel meluncurkan program mobile GraPARI pada tanggal 23 Agustus 2013. Program ini dirancang untuk memberikan solusi one-stop mobile termasuk penjualan produk, handset bundling, jasa digital, pendidika n internet dan juga layanan pelanggan Telkomsel di seluruh Indonesia terutama di daerah pedesaan dan belum dimanfaatkan.  Handphone Broadband Indonesia - 268 kota Program ini adalah untuk mendukung pembangunan ekonomi melalui perluasan layanan akses broadband untuk semua kota dan kabupaten di Indonesia pada tahun 2014 dan untuk mendukung pertumbuhan industr i kreatif nasional. Program Broadband Kota Telkomsel memungkinka n
  • 28. 28 infrastruktur yang mendukung aplikasi berbasis broadband dalam keuangan, hiburan, kesehatan, pendidikan, perdagangan, pertanian dan sektor lainnya. Hal ini sejalan dengan Program Pemerintah untuk menyediakan layanan broadband sampai sekitar 30% daerah di Indonesia.  Digital Creative Indonesia - 68 aplikasi / Konten Selama 2013, Telkomsel meluncurkan Digital Creative Indonesia dengan tujuan untuk membantu aplikasi pengembang lokal di Indonesia untuk memasarkan produk mereka baik nasional maupun internasional. 68 aplikasi dan konten yang sebagian besar di edutainment, sosial media, gaya hidup, permainan, utilitas, informasi, hiburan dan e-commerce. Aplikasi dan konten yang tersedia untuk di-download melalui BlackBerry, Android dan Symbians. Hal ini sejalan dengan perkembangan ekosistem DNA dan mewujudkan visi 'Lokal Go Global Apps'. Dengan lebih dari 131 juta pelanggan, saluran distribusi dan media mapan dan infrastruktur jaringan yang kuat, Telkomsel memberikan energi pada industri kreatif digital di Indonesia .  Sales Area Strategy Telkomsel menyediakan layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia dengan membagi menjadi 4 area penjualan, yaitu Sumatera (Area 1), Jabodetabek dan Jawa Barat (Area 2), Jawa dan Bali (Area 3) dan Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan atau Pamasuka (area 4). Secara umum, strategi penjualan meliputi segmen utama pelanggan dalam portofolio besar yang diterapkan oleh semua bidang untuk meningkatka n penjualan dan kinerja pemasaran. Strategi ini difokuskan pada bidang: 1. Dalam Pasar Ritel Segmen ritel adalah bagian pasar terbesar bagi Telkomsel untuk dikelola dan dikembangkan. Dengan menerapkan program daerah lokal, kami secara khusus mendekati dan menembus pasar baru dan yang sudah ada layanan telekomunikasi pada program berbasis prioritas dan program berbasis klaster. Di pasar ini, Telkomsel melayani sebagian besar kebutuhan
  • 29. 29 pelanggan melalui penjualan perangkat bundling (dari low-end untuk segmen hi-end), kegiatan penjualan broadband, peningkatan stop kontak dan manajemen, manajemen cluster, penjualan dan pendidikan internet melalui ponsel GraPARI / gerai resmi ponsel (MOGI). 2. Dalam Pasar Korporat Tidak hanya fokus pada kartuHALO tetapi juga peningkatan nila i pelanggan melalui Close User Group (CUG). Salah satu strategi difokuska n pada pelanggan dari manusia ke pelanggan non-manusia melalui Machine to Machine (M2M) dan bisnis sinergi dioptimalkan dengan orang tua. Telkomsel juga melayani pasar korporasi yang terdiri dari perusahaan besar (perusahaan lokal dan global yang beroperasi di Indonesia) dan UKM (Usaha Kecil Menengah). Agar mengembangkan pasar korporasi dan meningkatkan solusi bisnis perusahaan, beberapa inisiatif bisnis dilakukan pada tahun 2013 seperti kerjasama dengan perbankan dan beralih / aggregator perusahaan. 3. Dalam Komunitas Segmen masyarakat merupakan pasar potensial yang harus dikelola. Mulai tahun 2013 dan seterusnya, Telkomsel berfokus pada komunita s pemuda (sekolah & kampus) dan masyarakat lainnya (hobi, minat) sedangkan kita berpartisipasi untuk memfasilitasi sponsor acara masyarakat dan program keterlibatan, serta memperkenalkan ekspansi internasional baru GraPARI (Timor Leste, Hongkong & Malaysia) untuk menyediakan pengalama n pelanggan yang sangat baik. 4. Memperkuat Customer Care Sebagai komitmen kami untuk memberikan kepuasan pelanggan, Telkomsel selalu meningkatkan kualitas layanan mereka kepada pelanggan melalui saluran layanan modernisasi, perbaikan sistem pembayaran. Dalam rangka untuk mendapatkan lebih dekat dengan pelanggan dan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan, Telkomsel menyediaka n 268 mobile GraPARI (Mobile Resmi Telkomsel Point of services) di seluruh Indonesia. Selain itu, Telkomsel juga menyediakan dan mengoperasikan 450
  • 30. 30 mobile BTS untuk memenuhi layanan mobile sebagai layanan gaya hidup baru.  Network Development Pengembangan jaringan terdiri atas :  Membangun jaringan untuk bisnis digital Telkomsel telah menempatkan Rencana Induk jaringan yang komprehensif untuk menahan jaringan pada era digital. Kami terus berinvestasi dalam infrastruktur broadband melalui kapasitas, kualitas, cakupan ekspansi dan program modernisasi, serta mengoptimalkan jaringan inti infrastruktur. Penggelaran jaringan Telkomsel didasarkan pada strategi cluster geografis yang mempertimbangkan proyeksi makroekonomi jangka panjang, integritas layanan, interoperabilitas dan indikator keuangan. Kriteria lain untuk klasterisasi merupakan benchmark global, Teknologi roadmap penjual, zona ekonomi rinci dalam rencana induk pemerintah untuk pembanguna n ekonomi (MP3EI) dan kualitas layanan.  Modernisasi Jaringan Modernisasi jaringan sangat penting untuk meng-upgrade dan mengganti peralatan usang untuk menjaga jaringan setara dengan teknologi dan layanan terbaru. Melalui modernisasi, Telkomsel memperoleh peralatan-kapasitas yang lebih tinggi dengan biaya lebih rendah dan lebih hemat energi per unitnya, yang pada saat yang sama memberi perusahaan penghemata n biaya dalam operasi dan pemeliharaan. Modernisasi dilakukan secara bertahap untuk meminimalkan dampak keuangan. Jaringan modernisas i terjadi terutama di Sumatera, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara, serta Jabodetabek dan Jawa Barat.  Initiatives.NG TINEM (Next Generation Tender Infrastucture Network Millenium) Program optimalisasi biaya yang berinisiatif untuk mengurangi struktur biaya perusahaan dalam jangka panjang secara optimal. Pada 2013, salah
  • 31. 31 satunya inisiatif utama adalah NG TINEM, melalui perusahaan mana, melalui track record perusahaan yang telah terbukti sebagai pemasok jaringan terkemuka, dikelola untuk mengamankan penghematan biaya besar-besaran dari vendor jaringan utama dan menerjemahkan penghematan biaya per unit sekitar 30% dari capex dan 15% -20% dari biaya pemeliharaan.  Mobile COMBAT Mobile COMBAT (Compact Handphone Base Station) adalah salah satu inovasi Telkomsel untuk menyediakan cakupan jaringan yang cepat, solusi untuk lalu lintas permintaan tinggi tetapi kurang pertanggungan yang wajar, termasuk konser dan acara olahraga, perayaan hari raya, dll. Mobile COMBAT merupakan bagian dari komitmen Telkomsel untuk memberikan pengalaman pelanggan terbaik untuk semua pelanggan. Mobile COMBAT juga dikerahkan untuk menyediakan layanan komunikasi bencana, seperti letusan gunung berapi di Merapi dan Sinabung, banjir di Bojonegoro dan Jakarta, dll.  Excellent Network Operation Untuk mendukung pembangunan infrastruktur, Telkomsel mengambil sejumlah inisiatif strategis, termasuk kemampuan enhancing dan mengendalikan perluasan jaringan, memastikan pemeliharaan kualitas jaringan dan menyediakan atribut data informasi tepat waktu dan akurat, serta penguatan manajemen aset jaringan. Lebih lanjut, kami berhasil mengembangkan aset kerangka kerja manajemen, yang sangat penting untuk bisnis operasi. Market Penetration Beberapa upaya yang dilakukan oleh Telkomsel dalam melakukan penetrasi pasar adalah :  Program Transformation Sebagai bagian dari strategi perusahaan, Telkomsel telah memformulasikan lima strategi pertumbuhan, yang meliputi eksploitasi bisnis
  • 32. 32 legacy, memperkuat bisnis inti (data), dan memicu ekosistem jasa digital. Untuk melanjutkan momentum, Telkomsel menciptakan tema Tahun Cerdas untuk tonggak tahun ke-2 (2014) melalui tiga program karya yaitu youth engagement, manajemen hubungan pelanggan, dan mesin untuk mesin. Pada tahun 2012, Telkomsel meluncurkan program transformasi untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan strategi pertumbuhan, yang disebut Telkomsel 2.0, yang merupakan komitmen Telkomsel untuk mengubah bisnis mereka, organisasi, orang dan budaya untuk memenuhi tujuan strategis dan untuk mengantisipasi pergeseran dinamis dalam pasar. Telkomsel bertujuan untuk terus menang dalam broadband dan pasar layanan digital untuk mengimbangi perlambatan pertumbuhan dalam legacy voice dan SMS. Telkomsel 2.0 terdiri dari transformasi Bisnis dengan ekosistem DNA (Device-Network-Application), serta transformasi di Organisasi, People dan Kebudayaan, yang menekankan pada kolaborasi inovasi dan serangkaian strategi yang berfokus pada keunggulan layanan, biaya kepemimpinan, ekspansi bisnis, inovasi, strategi dan kemitraan. DNA adalah transformasi inti kami dalam broadband dan bisnis digita l, meningkatkan inovasi dan kualitas dalam memberikan pelayanan dan bisnis igital untuk pelanggan, dan pengalaman pelanggan leveraging di Indonesia. Kami juga membentuk kemitraan dengan produsen perangkat smartphone dan tablet lokal dan internasional untuk mendorong adopsi smarphone di Indonesia. Telkomsel saat ini menerapkan Telkomsel Way, seperti bagian dari budaya perusahaan yang terdiri dari tiga dasar bagian yaitu : 1. “Filosofi menjadi yang terbaik" melalui GREAT (InteGrity, Respect, Enthusiasm, LoyAlty, dan Totality) 2. “Prinsip menjadi bintang " melalui 3S (Solid , Speed, dan Smart). 3. “Praktek menjadi pemenang” melalui 3G (Great people, Great strategy, dan Great Inovation).
  • 33. 33  Cost Transformation EBITDA dan marjin laba bersih setelah pajak Telkomsel menggambarka n efisiensi operasional dari waktu ke waktu. Pada 2013 Telkomsel melakukan benchmarking internasional, yang bertujuan untuk mengukur posisi mereka dan untuk menemukan ruang untuk perbaikan. Strategi transformasi biaya Telkomsel diarahkan pada desain kategori efisien dalam infrastruktur mereka, proses perampingan bisnis yang efisien dan menggunakan skala ekonomi untuk memiliki pasokan ekonomi. Upaya Telkomsel untuk mempertahankan daya saingnya tidak hanya dicapai melalui transformasi produk dan jasa, tetapi juga dari mengubah daya saing biaya. Implementasi ketiga di tahun 2013 memberi Telkomsel manajemen kapasitas BTS yang lebih baik terutama untuk situs-situs dengan pemanfaatan yang sangat tinggi. Dengan ketiga operator Telkomsel dapat memanfaatka n situs-situs yang ada di sekitar tanpa harus menjalankan sebuah BTS baru (sel membelah). Di 2013, kami mengerahkan 3.400 3G ketiga Node-B. Telkomsel juga berencana untuk terus meningkatkan inisiatif transformas i biaya untuk mempertahankan posisi kompetitif mereka dan untuk memastika n kemampuan mereka dalam menjaga kinerja bisnis yang sangat baik.  Community Management Manajemen komunitas Telkomsel mengakui bahwa mendekati masyarakat dan terlibat dengan mereka merupakan faktor yang penting dalam keberhasilan kampanye pemasaran, khususnya di segmen anak muda. Manajemen komunitas difokuskan pada tiga segmen umum: 1. Telkomsel Komunitas Sekolah atau TSC (12-19 tahun). 2. Telkomsel Mobile Campus atau TMC (19-24 tahun). 3. Komunitas Organik Peluncuran simPATI Loop April 2013 adalah sebuah prestasi yang lebih baik untuk positioning segmen anak muda. untuk mempertahankan keterlibatan
  • 34. 34 perusahaan dengan masyarakat, Telkomsel meluncurkan beberapa program promosi pada tahun 2013: • Promosi ke komunitas sekolah dari Sekolah Dasar dan SMP Tinggi. • Memperkenalkan Wi-Fi Flashzones bagi masyarakat kampus. • Memperkenalkan Program Try-Out Online yang diselenggarakan melalui kerjasama dengan Kementerian Pendidikan untuk target siswa SMP dan SMA. Product Development  Mobile Broadband Services Dengan meningkatnya permintaan untuk layanan data mobile berkualita s dan perangkat yang lebih canggih, seperti smartphone dan tablet dengan harga terjangkau di pasar, Telkomsel mengembangkan satu set strategi untuk menargetkan segmen yang berbeda dan daerah melalui saluran-saluran merek utama, Kartu As, simPATI dan kartuHALO.  Telkomsel Flash Beberapa strategi diperkenalkan untuk mendorong penjualan data yang dipilih daerah, di antaranya adalah dengan tarif re-pricing, menambahkan bonus kuota dan mengemudi 3G penetrasi handset. Sementara itu, pemasaran kami program untuk mempercepat permintaan data seluler pada tahun 2013 meliputi: 1. Peluncuran aplikasi MyTelkomsel MyTelkomsel adalah aplikasi mobile yang menawarkan one stop Layanan untuk pengguna mobile broadband, khususnya tablet dan smartphone. MyTelkomsel memastikan ngalaman pelanggan yang lebih baik dengan jaringan broadband yang dapat diandalkan sehinga pengguna dapat melihat profil mereka secara real time serta menambahkan fitur lain yang hanya tersedia bagi pengguna kartuHALO.
  • 35. 35 2. New Pulsa Internet Program pulsa internet yang pertama kali diperkenalkan pada 2012 ditingkatkan pada tahun 2013 sehingga pelanggan bisa membeli data paket dengan membeli dan mengaktifkan Pulsa Internet, tanpa mengakses USSD menu Browser (UMB). 3. online Holic Paket online Holic memastikan pengalaman online yang lebih baik karena menawarkan kuota besar untuk pengguna data yang berat dan mereka yang menggunakan modem terhubung ke layar lebar. Paket online Holic juga menargetkan gamer online.  Layanan BlackBerry Layanan BlackBerry kami menunjukkan pertumbuhan yang kuat sehingga terlihat dampak pada pertumbuhan yang berbasis pelanggan pada saat BlackBerry meluncurkan platform terbuka pada akhir 2013. Namun, kami berusaha untuk mempertahankan daya saing paket BlackBerry kami di pasar.  Digital Service Strategi kami pada tahun 2013 adalah untuk mendukung realisasi tujuan perusahaan dalam mengembangkan layanan digital dan memperkuat pelayanan di bisnis broadband. Pada 2013, kontribusi pendapatan dari layanan digital adalah 1,9%, increasig 0.3ppt dari 1,6% tahun 2012. Kunci 3 pilar layanan digital adalah :  Gaya hidup digital Gaya hidup digital menyediakan konten menarik yang dapat di download oleh pelanggan Telkomsel. Kegiatan kampanye termasuk promosi aplikasi mobile, game mobile, video, musik, aplikasi sosial dan penyediaan berita, utilitas dan gaya hidup. Pada 2013, Telkomsel meluncurkan 68 aplikasi lokal di ulang tahun ke-68 Republik Indonesia, dan memberika n lebih dari 2.000 game mobile. Ke depan, sejalan dengan pertumbuha n
  • 36. 36 smartphone, Telkomsel mengantisipasi pergeseran produk gaya hidup digita l dan aplikasi dari fitur-ponsel berbasis smartphone.  Iklan digital Digital Advertising masih dianggap relatif baru di Indonesia. Namun, lanscape digital secara online di Indonesia sangat mendapatkan reaksi yang cepat. Perusahaan yang memulai cara-cara baru untuk memasarkan produk dan layanan mereka, terutama media mobile digital. Tim digital advertis ing Telkomsel akan terus berinovasi dalam memberikan peluang iklan mobile baru seperti Target Messaging Service, Lokasi Layanan Iklan Berbasis (LBA), Interaktif Messaging Service (SMS dan MMS), Video Messaging Layanan dan Banner Display.  Digital pembayaran Telkomsel sedang membangun ekosistem yang komprehensif untuk mobile banking dan pembayaran digital untuk menangkap kebutuhan konsumen dan untuk memperluas layanan yang menjadi gaya hidup konsumen. Dalam ekosistem pembayaran digital, Telkomsel bermitra dengan kedua lembaga keuangan dan non-keuangan dengan memanfaatkan teknologi kedekatan canggih dan baru, untuk contoh: Dekat Komunikasi Lapangan (NFC) dan kode Quick Response (QR).  SimPATIZone Pembentukan simPATIzone mencerminkan bahwa Telkomsel telah menerapkan salah satu konsep dalam New Wave Marketing, yaitu Communitization. Komunitas simPATIzone dapat dijadikan sebagai salah satu program untuk memasarkan layanan simPATI dengan cost yang rendah dan impact yang besar (low budget high impact). Dengan adanya simPATIzone, Telkomsel secara tidak langsung memiliki tambahan marketer, yaitu anggota komunitas itu sendiri. Dengan memanfaatkan word of mouth marketing dan sisi psikologis pelanggan, Telkomsel dapat meningkatkan awareness atas produk simPATI melalui simPATIzone.
  • 37. 37 Komunitas yang terbentuk sejak tahun 2003 ini menjadi wadah bagi pengguna kartu prabayar simPATI untuk dapat menikmati beragam fasilitas dan informasi tambahan mengenai produk dan layanan simPATIzone maupun Telkomsel secara umum. Tak hanya itu, anggota simPATIzone juga berkesempatan mengikuti event-event yang disponsori oleh Telkomsel, seperti simPATIzone Friday Movie Mania, simPATIzone Bike2Campus, dan event-event lainnya. Kemudahan – kemudahan yang diperoleh anggota komunitas ini menjadi salah satu daya tarik pelanggan mau bergabung dan menjadi anggota simPATIzone. Dalam perkembangannya, simPATIzone dapat digunakan sebagai salah satu program pemasaran produk simPATI. Related Diversification  Product Diversification  kartuHALO Untuk mempertahankan loyalitas pelanggan kartuHALO, kami meluncurkan beberapa program promosi dan kampanye, di antaranya yang baru Halo Fit Package, Tarif Voice Penyederhanaan, kartuHALO Keluarga, kartuHALO Multi-Line, Year End Special Voice & SMS Paket, Internasional zonasi ulang Tarif dan Jaringan Agnostic.  simPATI Merek simPATI dirancang untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar menengah. Pada 2013, Telkomsel memenangkan penghargaan kartu prabayar premium yang meluncurkan kisaran paket khusus dan kampanye untuk meningkatkan permintaan data seluler di antara meningkatnya jumlah pengguna gaya hidup digital, termasuk mahasiswa dan eksekutif muda. Sepanjang tahun, simPATI juga meluncurkan jumlah loyalitas dan program retensi melalui berbagai kampanye di recharge dan penggunaan program bonus.
  • 38. 38  simPATI loop Dengan desain yang penuh warna dan menyenangkan, simPATI Loop diluncurkan pada April 2013 sebagai starterpack katering khusus untuk segmen remaja. simPATI Loop menawarkan data menarik, BlackBerry, SMS dan layanan digital. Keberadaan simPATI Loop diharapkan dapat memperkuat posisi Telkomsel di segmen anak muda.  Kartu As Kartu As merupakan merek prabayar untuk segmen mid-low, yang tetap menjadi merek favorit dengan basis pelanggan stabil pada 69.300.000. Program utama diluncurkan pada 2013 adalah 'Bonus Recharge Gokil', 'Jagoan Serbu Dua Kuota 'dan sejumlah bonus tarif SMS.  Kartu As PlayMania Kartu As starterpack baru diluncurkan di Q2 tahun 2013 untuk memenuhi kebutuhan dalam segmen anak-anak. Starter pack memberikan penawaran menarik dan layanan panggilan darurat antara penawaran lainnya. Forward Integration  Customer Service and Channel Management  Expanding the Customer Touch Point(CTP) Network Sebagai garis depan layanan pelanggan kami, Touch Pelanggan Titik (CTP) jaringan memastikan pelanggan kami menikmati akses yang baik ke kisaran produk, layanan dan bantuan setiap saat Telkomsel.  Mobile GraPARI Indonesia (MoGI) Pada Agustus 2013, kami meluncurkan 268 mobile GraPARI Indonesia (Mogi). Layanan ini dirancang untuk mendukung pelaksanaan program karya yang didedikasikan untuk melayani pengguna ponsel di seluruh negeri.  selfcare Ada berbagai metode mengakses layanan selfcare, termasuk melalui UMB, SMS, web, email dan media sosial. Kita memperkenalkan selfcare (https://my.telkomsel.com) untuk memfasilitasi pembayaran tagihan
  • 39. 39 kartuHALO dan top up saldo prabayar dengan menggunakan kartu kredit sebagai saluran pembayaran.  Electronic Billing Pada bulan Juli tahun 2013, Telkomsel menambah layanan baru dalam meneruskan pelaksanaan layanan penagihan elektronik untuk menggantikan tagihan dicetak kartuHALO ini. Penagihan elektronik memastika n pengurangan biaya signifikan serta menjadi lebih ramah lingkungan.  An Integrated Supporting Tool for Service Improvement Inovasi lain yang diperkenalkan oleh Telkomsel adalah penyederhanaan alat penunjang yang sama sekali tidak menggunakan Poin Sentuh Pelanggan. The CTPs awalnya diterapkan 2 (dua) alat pendukung, yaitu CWC (Kontak Work Code) dan Cookies. Integrasi alat ini adalah penting untuk mendukung proses penanganan pelanggan dan resolusi waktu. Meningkatkan Saluran Distribusi dan Mengembangkan Kemitraan Baru Pada 2013, Telkomsel menetapkan sejumlah program kerja untuk meningkatka n saluran distribusi dan mengembangkan kemitraan baru.  ISO 9001:2008 Certification for GraPARI and Call Center Telkomsel menerima Layanan Contact Center Excellence Award (CCSEA) 2013 dengan kategori kinerja layanan yang sangat baik. Melalui sertifikasi ISO 9001: 2008 GraPARI dan Call Center Telkomsel berkomitme n untuk memberikan kepuasan pelanggan tertinggi sesuai dengan standar ISO internasional 9001: 2008. Horizontal Integration Bentuk integrasi horizontal yang dilakukan oleh Telkom yaitu dengan cara menjalin kerjasama dengan perusahaan melalui kerjasama strategis. Kerjasama-kerjasama tersebut terdiri atas :  Kerjasama Telkomsel dengan beberapa labels musik record Saat ini Telkomsel kembali membangun bisnis musik ini dengan merangkul 16 labels musik record sesuai dengan prosedur yang ditentukan oleh
  • 40. 40 pemerintah. "Mekanisme kerjasama dibuat se-open mungkin, bahkan Telkomsel juga menggandeng Asiri Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI), dengan prinsip win-win solution. Promosi terus dilakukan karena permintaa n mengalami peningkatan yang luar biasa. Target lain dari Telkomsel adalah menghilangkan aksi pembajakan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Lagu-lagu untuk RBT dan MP3, dijual berlangganan dengan harga rata-rata Rp 3.000 per lagu, tetapi itu tergantung dari jenis lagu. Ada juga yang harganya hanya Rp 500, bahkan ada yang gratis download lagu dari penyanyi-penyanyi sekarang hingga penyanyi jaman dulu.  Kerjasama Telkomsel dengan Facebook Ada tiga fokus utama yang digarap Telkomsel terutama untuk segmen anak muda, yaitu melalui platform 3 C (community, connectivity, dan content). Facebook dinilai sebagai sebuah aplikasi sangat tepat menerapkan tiga fokus utama tersebut. Karena itu, momen blusukan CEO Facebook Mark Zuckerberg ke Indonesia Oktober silam, dimanfaatkan untuk meningkatka n sinergi Telkomsel dengan Facebook sebagai sosial media nomor satu di dunia, untuk menjalin kemitraan dalam meningkatkan penetrasi internet di Indonesia. Namun tujuan utama dari terjalinnya kerja sama tersbeut, tak semata demi kepentingan penetrasi pasar, tetapi juga untuk meneruskan program-program bersifat edukatif ke khalayak internet sebagai bagian dari ekosistem digital dunia. Pertemuan Facebook dan Telkomsel, selain membahas berbagai kerjasama yang sudah terjalin selama ini antara Facebook dengan Telkomsel, juga menjajaki kolaborasi yang lebih kuat di masa mendatang untuk meningkatka n penggunaan internet di Indonesia yang saat ini mencapai 82 juta pengguna.  Kerjasama Telkomsel dengan Samsung Sebagai kelanjutan kerjasama strategis antara Singtel Group sebagai induk usaha Telkomsel dan Samsung di awal April tahun 2014, Telkomsel bersama Samsung Indonesia bersepakat untuk memperkuat kolaborasi dari sisi produk,
  • 41. 41 aktivitas pemasaran dan program penjualan. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan penetrasi smartphone di Indonesia yang selanjutnya dapat memperkaya pengalaman dan menambah kenyamanan pelanggan dalam menggunakan layanan digital dan mobile data. Adapun kerjasama Telkomsel dan Samsung meliputi hal-hal sebagai berikut :  Portofolio Produk 1. Program Upgrade pelanggan Telkomsel yang masih menggunakan basic, feature dan smartphone lama atau smartphone non 3G. 2. Kerjasama bundling GALAXY Tab 4 series dan GALAXY Tab S.  Aktivitas Penjualan Kolaborasi dalam channel penjualan Samsung Experience Store dan GraPARI, Mobile Grapari dan Loop Station Telkomsel.  Aktivitas Pemasaran Sinergi aktivitas Above the Line dan Below the Line terutama untuk mendukung kerjasama bundling eksklusif smartphone Samsung dengan harga di bawah Rp. 2 juta.  Content & Service 1. Penyediaan Samsung GALAXY Station di GraPARI Telkomsel terpilih dimana pelanggan bisa mengunduh aplikasi-aplikasi Digital dan Android secara offline via GALAXY Station. 2. Integrasi carrier billing untuk Samsung apps store. Sebagian besar inisiatif ini akan dikampanyekan melalui payung program Indonesia Genggam Internet yang merupakan kampanye edukasi pengenalan Internet melalui smartphone.  Kerjasama Telkomsel dengan PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk Kerjasama ini ditujukan untuk memberikan fasilitas tambahan bagi para pelanggan setia dari kedua perusahaan ini yaitu sebuah Digital Corner dan kartu Digital Member. Digital Corner adalah sebuah istilah untuk sudut layanan digital
  • 42. 42 yang dihadirkan khusus oleh Telkomsel kepada para pelanggan dan pengunjung yang datang ke Ramayana Department Store. Digital Corner ini kami lengkapi dengan menghadirkan Customer Service Member Card Ramayana, memberika n edukasi tentang Value Add Service Telkomsel untuk smartphone, serta menyiapkan produk-produk yang langsung dapat dinikmati manfaatnya. Selain Digital Corner, terdapat juga Digital Member yaitu sebuah kartu anggota untuk para pelanggan Ramayana dan Telkomsel dimana kartu tersebut akan memberikan manfaat lebih seperti diskon produk Ramayana dan produk Telkomsel, informasi terkini dan promo produk dengan cara mengetik keyword tertentu dari handphone ke 3999 (GRATIS). Masing-masing Store Ramayana bisa melakukan update promo produk melalui aplikasi yang telah disiapkan. Fungsional Strategy  Marketing and Sales Strategi Pemasaran dan Penjualan Telkomsel adalah untuk mempertahankan posisi sebagai leading brands, produk dan solusi serta untuk memastikan bahwa mereka masih merupakan produk pilihan di masing-mas ing segmen: Prabayar, Pascabayar atau Layanan Data. Untuk melakukan hal ini, pada tahun 2013 Telkomsel memperkuat komunikasi pemasaran dalam membangun kesadaran dan top of mind untuk posisi setiap merek melalui kampanye media massa. Berikut adalah target Telkomsel dalam positionig merek :  KartuHALO, diposisikan sebagai "Most Preferred Postpaid Brand”.  SimPATI, diposisikan sebagai “Prepaid Lifestyle Brand” untuk tingginya nilai pelanggan prabayar.  SimPATI loop, diposisikan sebagai “Medium of Expression to be Better Together” untuk segmen anak muda.  Kartu As, diposisikan sebagai “Affordable, Value Prepaid Brand”.  Kartu As PlayMania, diposisikan sebagai “Affordable Provider of Joy and Knowledge for Kids”.
  • 43. 43  Telkomsel Flash, diposisikan sebagai “Most Reliable Broadband Internet Service” untuk para pengguna data. Telkomsel menyediakan layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia dan mencakup lebih dari 95% dari populasi penduduk. Bisnis yang terdiversifikas i secara geografis sangat penting dalam upaya mempertahankan posisi pasar perusahaan di industri. Diversifikasi juga memungkinkan perusahaan memiliki arus pendapatan lebih kuat dan lebih stabil.  Technology Information Inovasi tanpa henti dilakukan oleh Telkomsel dalam produk dan layanan yang memerlukan dukungan teknologi canggih. Hal ini jelas bahwa pengembangan IT harus mendukung pelaksanaan tujuan strategis perusahaan dan inisiatif dalam upaya untuk menjadi penyedia layanan digital kelas dunia.  Strategi Implementasi Tujuan strategis Telkomsel untuk pengembangan TI yaitu menyediaka n sistem TI terkemuka dan platform teknologi untuk mempromosika n pelanggan yang lebih dalam ke kelas dunia, pemahaman dan kualitas layanan digital tinggi, dan inisiatif yang mencakup pengembangan platform keintima n pelanggan, mengembangkan produk dan layanan yang inovatif, dan membangun Platform digital end-to-end yang pada dapat mengendalika n biaya. Kegiatan TI yang mendukung implementasi strategi pada tahun 2013 antara lain : 1. Untuk mendukung pengembangan bisnis legacy, terutama pada layanan suara dan SMS. 2. Bekerja sama dengan tim jaringan, Telkomsel meningkatkan paket peralihan pengisian kapasitas sebesar 62% untuk memperkuat kehadiran bisnis inti Telkomsel. 3. Membuat beberapa perjanjian kemitraan dengan pengguna bisnis untuk lebih proaktif dan responsif dalam memberikan solusi yang tepat yang sesuai dengan tujuan pengguna.
  • 44. 44  Kicking Off the Development Phase of IT Transformation Sejalan dengan bisnis yang sedang berlangsung dan transformas i budaya, Telkomsel juga menggebrak tahap pengembangan transformasi IT program pada 2013. Highlights dari program transformasi TI Telkomsel pada tahun 2013 adalah: 1. Instalasi CRM baru (Customer Relationship Manajemen) dan sistem CC (Customer Care). 2. Peningkatan profiling pelanggan dan analisis pelanggan serta peningkata n laporan manajemen. 3. Pengenalan Manajemen Pengembangan Aplikasi TI. 4. Peningkatan sistem perusahaan warisan melalui pelaksanaan portal mobile untuk memfasilitasi transformasi budaya kerja yang lebih fleksibel.  Human Capital Management Dalam menghadapi lingkungan bisnis yang berubah orientasi menjadi bisnis digital dan untuk mengeksploitasi peluang bisnis di daerah / wilayah, Telkomsel sedang melakukan transformasi bisnis. Transformasi Human Capital Management (HCM) merupakan bagian integral dari transformasi tersebut. Inisiatif transformasi itu terdiri atas :  Our People Transformation Manajemen bakat di Telkomsel adalah proses terpadu dan berkesinambungan, termasuk diantaranya manajemen Talent Pool, Karir dan Rencana Suksesi, dan pembentukan Komite Karir. Kebijakan manajeme n karir akan memfasilitasi orang untuk memiliki rencana terpadu dan berkelanjutan untuk masa depan karir mereka. Selain itu, program beasiswa membantu perusahaan untuk mengidentifikasi bakat-bakat muda selama program magang berlangsung. Telkomsel juga memanfaatkan sinergi dengan kelompok orang tua dalam aspek pengembangan sumber daya manusia dan implementasi budaya. Dalam kerjasama dengan SingTel, karyawan HIPO akan bergabung dalam program pelatihan kepemimpinan seperti Pimpinan Daerah dalam Aksi
  • 45. 45 (RLA) dan Game Pertumbuhan global (GGG). Dalam kerjasama dengan Telkom, Telkomsel memiliki berbagai kegiatan pelatihan di bawah program yang disertakan global Program Talent (GTP). Selain itu, Telkomsel juga memiliki program-program di masyarakat dan pengembangan budaya melalui Talent Program Mobilitas & Talent Bursa bekerjasama dengan Telkomsel serta Karyawan Program Pertukaran yang bekerjasama dengan Telkom. Untuk mempromosikan lingkungan kerja yang positif dan kondusif, Telkomsel juga konsisten menjaga komunikasi yang baik dengan Telkomse l Serikat Buruh.  The Telkomsel Way Tranformasi budaya perusahaan dengan nama “The Telkomsel Way” yang dibangun sebagai sistem kepercayaan Telkomsel yang terdiri dari tiga lapisan: 1. Filosofi untuk menjadi terbaik (Selalu yang terbaik dengan Great Values: InteGrity-Respect-Enthusiasm-LoyAlty-Totality). 2. Prinsip untuk menjadi bintang (3S Spirit: Solid, Speed, Smart). 3. Praktek menjadi Pemenang (Great People, Great Strategy, Great Innovation). Program sosialisasi internal 'The Telkomsel Way' adalah salah satu program strategis kunci HCM selama 2013 dalam rangka mendukung transformasi bisnis dan budaya dalam organisasi. Untuk mendukung internalisasi nilai- nilai baru, Telkomsel telah mengembangkan program pelatihan untuk agen perubahan budaya The Telkomsel Way, dengan mengidentifikasi 57 agen perubahan yang telah dilatih dan terlibat langsung dalam program internalisasi The Telkomsel Way. Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan transformasi budaya, Telkomsel melakukan Survei Budaya Entropi, yang menilai kesehatan budaya perusahaan. Semakin kecil jumlah skor, maka semakin kecil kesenjangan antara indeks kesehatan budaya aktual dan ideal. Pada 2013, kami melihat peningkatan kesehatan budaya dari 20% menjadi 16%.
  • 46. 46  Transform Organization, More Adaptive and Agile Dalam bisnis digital yang dinamis dan memiliki siklus hidup produk pendek, Telkomsel mensyaratkan organisasi adaptif dan kecepatan dalam eksekusi dan proses internal untuk memungkinkannya menghadapi tantangan. Oleh karena itu, Telkomsel telah mendirikan ujung ke ujung bisnis digital, mulai dari perencanaan, pengembangan produk, pemasaran, dan saluran distribusi untuk memberikan ke pasar. Pada 2013 Telkomsel telah mempekerjakan 179 orang di organisasi bisnis digital, lebih besar dibandingkan dengan 131 orang pada tahun 2012. Telkomsel juga memperkuat kemitraan dan model bisnis dari orang-orang dan organisasi untuk mempercepat produk dan layanan pengiriman ke pasar. Untuk mengukur proses transformasi, pada tahun 2013 kami melakukan Organisasi Nilai Assessment (OVA), yang difasilitasi oleh International Konsultan. OVA memberikan wawasan terkini tentang People, Culture & Transformasi organisasi dan akan digunakan sebagai dasar untuk Human Capital pengembangan Roadmap. Berdasarkan internal rating, skor Telkomsel semua di atas 3.55, yang jauh di atas rata-rata 3.00 di benchmarking dengan 500 perusahaan global.
  • 47. 47 Management Discussion and Analysis Diskusi dan analisis terhadap program corporate dari Telkomsel ini, didasarkan atas laporan tahun 2013, hal ini dikarenakan untuk tahun 2014 Telkomsel masih belum menerbitkan atau mempublikasikan annual report atas kegiatan operasional mereka. Overview of 2013 Performance Pada 2013, Telkomsel melewati tonggak penting dengan mencapai Rp60 triliun, atau 10,1% meningkat dari tahun 2012, dan mempertahankan pertumbuhan dua digit di Pendapatan, EBITDA dan Laba Bersih. Telkomsel mempertahanka n posisi terdepan mereka di pasar seluler dengan pangsa pasar diperkirakan sekitar 60% di antara tiga operator seluler terbesar. Telkomsel mencatat penambahan bersih sebanyak 6,4 juta pelanggan baru, sehingga total basis pelanggan untuk 131.500.000 di tahun 2013, meningkat 5,1% dari tahun terakhir. Pengguna data yang mencapai 60,5 juta, meningkat 10,8% dibandingkan tahun 2012 dengan konsumsi broadband yang kuat. Telkomsel Flash basis pelanggan meningkat signifikan sebesar 56,5% menjadi 17,3 juta, sementara Pelanggan BlackBerry tumbuh sebesar 31,1% menjadi 7,6 juta. Sisanya dikonsums i pelanggan broadband di Pay As You Use, yang berkontribusi sebanyak 60,5 juta, meningkat 10,8% dari tahun 2012. Dalam hal lalu lintas, bisnis legacy tetap tumbuh dengan Minute of Use (MoU) produksi yang meningkat 3,6% menjadi 191,4 miliar per menit sedangkan trafik SMS meningkat 2,7% menjadi 259.600.000.000 unit. Sementara itu, lalu lintas data tumbuh secara signifikan dari 86,1% untuk 96.683 terabyte sepanjang tahun. Laba Telkomsel 'yang kuat dengan EBITDA meningkat sebesar 10,0% untuk Rp33.9 triliun dan margin EBITDA tetap stabil di 56%. Sementara itu, Laba Bersih tumbuh sebesar 10,4% menjadi Rp17.3 triliun dengan margin bersih relatif stabil
  • 48. 48 pada 29%. Sebagai hasilnya, Telkomsel berada di jalur pencapaian tiga tujuan jangka menengah mereka, di mana pada akhir 2013 mereka berhasil meningkatka n nilai perusahaan (EV) hampir Rp238 triliun dari Rp220 triliun tahun 2012, mempertahankan pertumbuhan pendapatan dua digit, dan bisnis digita l menyumbangkan hampir 20% dari sekitar 16% tahun 2012. Operational Base  Customer Base Basis pelanggan Telkomsel pada akhir 2013 mencapai 131,5 juta, meningkat 5,1% dari tahun lalu, meskipun penetrasi pasar berada pada posisi jenuh. kartuHALO mencatat pertumbuhan tertinggi di pelanggan, meningkat dari 15,8% menjadi 2,5 juta, yang menyumbang sekitar 1,9% dari total pelanggan, sedangkan simPATI tumbuh 12,0% menjadi 59.700.000 pelanggan atau 45,4% dari total pelanggan. Kartu As, Sementara itu, mengalami sedikit penurunan sebesar 0,6% menjadi 69,3 juta nasabah.  BTS Selama 2013, Telkomsel mengerahkan 15.567 BTS baru, meningka t 33,3% dibandingkan dengan jumlah BTS baru di tahun 2012. Sehingga total BTS on-air sebanyak 69.864, atau + 28,7% YoY. Untuk mendukung pertumbuhan bisnis digital sekitar 75% dari BTS baru adalah BTS 3G, sehingga total proporsi BTS 3G on-air hingga 39% dari total BTS. Penyebaran BTS 3G sejajar dengan strategi untuk menghadapi masa depan era digital Telkomsel.  ARPU Dengan pasar jenuh, salah satu strategi yang harus ditumbuhkan adalah ARPU. Telkomsel berhasil meningkatkan ARPU blended sebesar Rp37.5 ribu dari Rp 37.0 ribu tahun 2012. Hal ini tercapai melalui transformasi organisasi yang fokus pada segmentasi pasar, optimasi harga, zonal marking dan pendekatan berbasis klaster.
  • 49. 49  Minutes of Usage (MoU) and Revenue Per Minute (RPM) Produksi MoU pada tahun 2013 meningkat 3,6% menjadi 191.400.000.000 menit, terutama disebabkan oleh peningkatan basis pelanggan. Telkomsel mampu meningkatkan pendapatan per menit sebesar 0,9% menjadi Rp160, yang disebabkan oleh strategi harga.  SMS and Revenue Per SMS (RPS) Trafik SMS pada tahun 2013 tumbuh 2,7% menjadi 259.600.000.000 unit, terutama disebabkan oleh peningkatan basis pelanggan. pendapatan per SMS ditingkatkan menjadi Rp49 dari Rp48 tahun 2012.  Data Payload Pada 2013, Data Payload meningkat 86,2% dari 51.938 TB menjadi 96.683 TB, dengan pendapatan per megabyte menurun 26,8% dari Rp142 / Mb ke Rp104 / Mb. Financial Results  Revenues • Pendapatan dari produk prabayar (simPATI dan Kartu As) meningkat 9,4% menjadi Rp49.6 triliun, didorong oleh peningkatan penggunaan dalam layanan suara dan SMS serta peningkatan ARPU. • Pendapatan dari produk pasca bayar (kartuHALO) tumbuh 9,3% menjadi Rp 4,7 triliun, terutama didorong oleh peningkatan basis pelanggan pasca bayar. • Pendapatan dari interkoneksi dan roaming internasional naik 9,7% menjadi Rp4,8 triliun, sebagian karena dampak setahun penuh dari SMS tarif interkoneksi. • Pendapatan dari bisnis lain meningkat 76,5% menjadi Rp0.95 triliun, hal ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan dalam jaringan leasing dan pendapatan insentif dari USO. Bisnis digital Perseroan tumbuh dengan kuat yaitu 35,0% menjadi Rp 11,7 triliun. Pertumbuhan luar biasa dalam bisnis digital ini sejalan dengan
  • 50. 50 peningkatan jumlah pengguna broadband, yang tumbuh sebesar 10,8% menjadi 60,5 juta pengguna. Selain itu, para pengguna data meningkat penggunaannya, seperti tercermin payload data, yang tumbuh 86,1% menjadi 96,7 petabyte.  Expenses • Biaya Operasi & Pemeliharaan meningkat 16,3% menjadi 12,9 triliun, terutama didorong oleh percepatan penggelaran jaringan termasuk sewa menara. • Penyusutan & Amortisasi beban meningkat 6,9% menjadi Rp10,3 triliun, sejalan dengan penyebaran jaringan dan direklasifikasi menara sewa. • Biaya Jasa beban sedikit meningkat sebesar 1,5% menjadi Rp3,9 triliun, karena adanya utang yang buruk dan biaya kartu. • Biaya Interkoneksi sedikit menurun sebesar 0,9% menjadi Rp3,2 triliun, karena skema bisnis-ke-bisnis lebih baik dengan mitra roaming. • Beban karyawan naik 5,3% menjadi Rp2,4 triliun, terutama didorong dengan peningkatan jumlah pegawai, gaji dan tunjangan. • Beban pemasaran meningkat 7,5% menjadi Rp2,3 triliun, terutama disebabkan promosi pemasaran yang intensif dan riset pasar. • Umum & Beban Administrasi melonjak 30,8% menjadi Rp1,2 triliun, didorong oleh biaya sewa ruang bangunan tinggi. • Beban lain-lain melonjak 102% menjadi Rp280 miliar, yang terutama disebabkan rugi selisih kurs akibat melemahnya Rupiah terhadap Dolar AS.  EBITDA and Net Income EBITDA meningkat 10,0% menjadi Rp33.9 triliun, dengan margin EBITDA stabil 56%. Sementara itu, laba bersih tumbuh 10,4% menjadi Rp17.3 triliun, dengan marjin laba bersih yang stabil di 29%.  Balance Sheet Total aset Telkomsel pada akhir 2013 meningkat 17% menjadi Rp73,3 triliun dari tahun lalu. • Aktiva lancar meningkat 22% menjadi Rp16,6 triliun, terutama disebabkan peningkatan yang signifikan dalam investasi jangka pendek yang tumbuh 55% menjadi Rp6,2 triliun.
  • 51. 51 • Aktiva tetap meningkat sebesar 14% menjadi Rp53.2 triliun, sejalan dengan tambahan peralatan jaringan yang dikerahkan sepanjang tahun. • Kewajiban lancar meningkat 26% menjadi Rp16.4 triliun terutama disebabkan peningkatan kewajiban yang masih harus dibayar menjadi Rp2,8 triliun dan kewajiban di bawah sewa pembiayaan untuk Rp473 miliar. Total kewajiban meningkat 34% menjadi 25,5 triliun, terutama disebabkan perubahan kebijakan akuntansi tentang menara sewa, sebagai bagian sewa menara dipublikasikan sebagai sewa keuangan. Ekuitas tumbuh 9% menjadi Rp47,8 triliun karena tambahan laba ditahan sebagai akibat dari laba bersih yang lebih tinggi pada tahun 2013.  Capital Expenditure and Cash Flows Kami mencatat kenaikan YoY 12,8% pada kas bersih yang dihasilkan dari operasi tahun 2013 untuk Rp29,602 miliar. Arus kas untuk investasi kegiatan meningkat 6,8% YoY menjadi Rp14,445 miliar. Pada 2013, modal pengeluara n untuk investasi infrastruktur sebesar Rp12,397 miliar, tumbuh 29,4% dibandingkan tahun 2012 dari Rp9,578 miliar. Sementara komitmen belanja modal mencapai Rp11,556 miliar, sedikit meningkat dari Rp11,399 miliar tahun 2012. Kas bersih yang digunakan aktivitas pendanaan turun 17,1% YoY menjadi Rp1,899 triliun seiring dengan rendahnya outstanding hutang di tahun 2013.  Free Cash Flows Arus Telkomsel Free Cash pada akhir Desember 2013 sebesar untuk Rp17.3 triliun, sedikit meningkat dari 16,7 triliun tahun 2012.  Loans Pada akhir Desember 2013, Telkomsel memiliki pinjaman dari Rp2,2 triliun, dimana sekitar Rp1,1 triliun pinjaman jangka pendek dan Rp1,1 triliun sisanya adalah pinjaman jangka panjang. Sekitar 31% dari total kredit yang diberikan dalam bentuk mata uang asing sebesar menjadi US $ 55.200.000. Selain itu, Perusahaan harus memantau dan memelihara batasan keuangan yang terkait dengan pinjaman / utang.
  • 52. 52  Forex Loss Impact Sebagai akibat dari melemahnya mata uang Rupiah, Perusahaan mengalami rugi kurs sebesar Rp531 miliar pada tahun 2013 dan Rp214 miliar pada 2012, masing-masing.  Credit Rating Peringkat terbaru yang dikeluarkan oleh Standard & Poor (global) dan Fitch Peringkat Indonesia adalah sebagai berikut:  Financial Ratios
  • 53. 53 Good Corporate Governance Komitmen Telkomsel terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap aspek bisnis merupakan kepatuhan mereka terhadap Undang- Undang Nomor 40 tahun 2007 dan beberapa aspek dari Amerika Serikat Sarbanes- Oxley Act (SOA), yang mana semua anak perusahaan PT Telekomunikas i Indonesia Tbk (TELKOM) diwajibkan memenuhi daftar saham di New York Stock Exchange (NYSE). Dalam rangka membangun struktur GCG yang kuat dalam organisas i, Telkomsel terikat pada lima prinsip yang menjadi pilar implementasi GCG. Lima prinsip tersebut adalah: a. Transparansi Prinsip ini harus dilakukan dalam upaya menghadirkan adil akses ke semua informasi tentang keuangan perusahaan dan kinerja operasional. b. Akuntabilitas Manajemen dan staf dari semua tingkatan juga diminta untuk mengembangka n akuntabilitas tinggi dalam setiap tindakan dan dalam mempertahankan hubungan dengan pemegang saham dan pemangku kepentingan serta pada bagian dari peraturan kepatuhan. c. Tanggung jawab Prinsip ini membutuhkan komitmen dari seluruh unsur organisasi untuk menunjukkan integritas dan tanggung jawab mereka dalam proses pengambila n keputusan, dalam mempertahankan kepentingan perusahaan dan aset stakeholder dan manajemen risiko untuk menjamin kelangsungan bisnis. d. Kebebasan Kami menggunakan kebebasan kami sebagai sebuah organisasi dengan integritas tinggi dan memastikan bahwa semua manajemen bebas dari konflik bunga dan / atau pengaruh pihak lain. e. Keadilan Kami membawa prinsip ini untuk memastikan bahwa semua pemegang saham dan pemangku kepentingan menerima perlakuan yang sama, termasuk
  • 54. 54 kesempatan adil bagi karyawan dalam mendapatkan promosi karier, pelatihan dan pendidikan, dan akses terhadap informasi. Code of Conduct Telkomsel telah mengadopsi kode etik sesuai dengan standar tertinggi nilai-nilai dan etika bisnis. Kode berlaku kepada seluruh karyawan yang mewakili perusahaan. Semua orang yang berhubungan dengan kode etik Telkomsel harus mematuhi hukum dan peraturan serta bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan. Kode mempengaruhi bagaimana karyawan berpikir tentang tindakan dan apa yang kita harus atau tidak harus sertakan pengamanan aset perusahaan, pendapatan dan penyesuaian moneter di luar kebijakan.perusahaan Ini adalah tanggung jawab pribadi dari setiap karyawan untuk mematuhi dengan standar yang berlaku. Enterprise Risk Management Dalam industri telekomunikasi yang kompetitif, Perseroan terus mencari peluang bisnis yang bisa dijelajahi dan memberikan manfaat yang paling berharga kepada semua pemangku kepentingan baik dalam periode jangka panjang atau pendek. Namun, untuk mencapai tujuannya, Perusahaan juga harus menghadapi risiko yang mungkin timbul. Melalui unit Enterprise Risk Management (ERM), perusahaan melakukan penilaian tahunan pada besarnya risiko. Penilaian tersebut didasarkan pada Committee of Sponsoring Organisasi Komisi Treadway (COSO). Kerangka ERM, kerangka kerja manajemen risiko yang terintegrasi yang menyediakan pedoman untuk memastikan manajemen risiko yang efektif. Pada 2013, berdasarkan pada tujuan sebagaimana tercantum dalam rencana perusahaan, Unit ERM menilai risiko selama tahun berjalan yang terdiri atas Strategis, Operasi, Keuangan dan risiko Kepatuhan. Tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengurangi risiko antara lain :
  • 55. 55 1. Reorganisasi Perusahaan telah merencanakan reorganisasi dan transformasi budaya mulai dari tahun 2013. Melalui konsep Strategic Business Unit (SBU), perusahaan memberikan kewenangan yang lebih besar pada area zona marking. Tantangan utama adalah kepatuhan terhadap prinsip pemisahan tugas dan kejelasan kepemilikan proses (pemilik kontrol, otoritas dan pelaporan) untuk mencapai kinerja yang lebih baik. 2. Outsourcing Arrangement Pesatnya pertumbuhan bisnis dan multi-kompetisi menantang perusahaan untuk fokus pada kegiatan utama yang bertujuan untuk menciptakan manajemen bisnis yang efektif, efisien dan fleksibel. Untuk tujuan ini, perusahaan menggunakan penyedia layanan atau penyalur tenaga kerja. Outsourcing harus dilakukan untuk kegiatan pendukung dan disediakan oleh badan hukum. Dalam keadaan ini, ada potensi risiko atas pengaturan pasokan tenaga kerja sehingga pemasok harus dihentikan dan tuntutan hukum dari pekerja dan penyedia layanan mungkin timbul akibat ketidakpatuhan dengan peraturan tersebut. Untuk respon pada risiko, Perusahaan telah menetapkan kebijakan pada outsourcing dan dikembangkan SIAD (Sistem Informasi Alih Daya), aplikasi untuk pengaturan outsourcing; dan update data secara berkala pada pekerja dari penyalur tenaga kerja. 3. Layanan OTT Tumbuhnya industri mobile dengan penciptaan inovasi-inovasi baru dalam teknologi terhadap kemudahan dan kecepatan akses data, telah mengubah aliran pendapatan dari layanan dasar (suara dan SMS) ke layanan data yang ditandai dengan beberapa produk digital bisnis. OTT layanan akuisisi lalu lintas yang menjanjikan dan meningkatkan penggunaan, sedangkan untuk suara dan SMS akan menurun. 4. IT / Keamanan Jaringan Risiko signifikan terkait dengan keamanan informasi yang umum ada di industri telekomunikasi adalah kontrol password, Akses OSS-OAM, sistem keamanan, direktori aktif, domain admin dan data pelanggan. Risiko mereka
  • 56. 56 umumnya terkait dengan tingkat kesesuaian / penegakan hukum dan komitmen dalam menerapkan kebijakan yang berhubungan dengan keamanan. Perusahaan telah menetapkan kebijakan keamanan informasi manajemen pada tahun 2013. Sebagai bagian dari proses mitigasi, sesuai dengan perubahan organisas i di 2013 dan untuk menyederhanakan proses kontrol, perusahaan meningkatka n proses bisnis dan desain pengendalian internal meliputi Badan Level Control, IT Umum Kontrol dan Transaksi Level Control. Dengan adanya perbaikan, perusahaan akan mampu mempertahankan kontrol efektivitas seperti yang dipersyaratkan oleh standar atau peraturan. Corporate Social Responsibility Keberlanjutan perusahaan adalah cara Telkomsel untuk mengoperasika n bisnis kami melalui keterlibatan dengan para pemangku kepentingan. Pada 2013, Telkomsel telah mengembangkan inisiatif CSR yang berbasis kegiatan ICT dengan fokus pada empat bidang utama: Pendidikan, Masyarakat Umum, Lingkungan dan Ekosistem. Adapun jenis program CSR yang sudah dilakukan oleh Telkomsel diantaranya :  Pendidikan  Integrated Digital School (IDS) IDS adalah sebuah program untuk digitalize sistem informasi sekolah dalam mengembangkan ekosistem sekolah digital. Program ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman tentang layanan penggunaan digital untuk mendukung pendidikan dan komunikasi antara komunitas sekolah. Pada 2013, Telkomsel telah mencapai 25 komunitas sekolah di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.  Edu Campus Development Center (ECDC) ECDC merupakan program pelatihan IT bersertifikat yang diperuntukkan bagi pengguna Telkomsel dengan persyaratan pembelia n minimum tertentu. Pada tahun 2013, Telkomsel bekerjasama dengan Microsoft untuk melatih 2.000 mahasiswa dari 5 (lima) perguruan tinggi
  • 57. 57 terkemuka di Indonesia, yaitu Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Sumatera Utara, Universitas Mulawarman dan Universitas Diponegoro.  Student Scholarship Sebuah program beasiswa diberikan kepada siswa yang dilakukan dari SD hingga SMA di seluruh provinsi. Pada tahun 2013, kami diberikan 134 siswa beasiswa dengan nilai ujian nasional tertingi di provinsinya masing-masing dan pada setiap perwakilan tingkat pendidikan.  Komunitas umum (Public Community)  Telkomsel Siaga 2013 Telkomsel memberikan sumbangan kepada 18.000 anak yatim atau anak-anak miskin dari 180 yayasan / panti asuhan di 18 kota di Indonesia termasuk Medan, Palembang, Serang, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.  Perayaan Idul Adha 1434H Perhatian kami untuk komunitas sosial juga mendorong kami untuk berpartisipasi dalam perayaan Idul Adha 1434H. Dengan menggunakan tema 'Berkah Qurban-ku, Berkah Telkomsel-ku', kami menyumbangkan daging qurban di empat bidang.  Natal dan Tahun Baru Roadshow Telkomsel mengadakan kegiatan sosial untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung untuk dapat merayakan Natal di 8 kota. Ini termasuk sumbangan bagi siswa sekolah melalui panti asuhan dan sumbangan untuk rehabilitasi rumah berdoa.  Donor darah Mobil ke Palang Merah Indonesia Telkomsel menyumbangkan Mobil Donor Darah ke Palang Merah Indonesia untuk membantu memfasilitasi kebutuhan darah nasional. Sumbangan merupakan komitmen Telkomsel untuk Corporate Social Responsibility (CSR), khususnya terkait dengan program kesehatan.
  • 58. 58  Lingkungan dan Ekosistem  CSR untuk tanggap darurat Untuk mengurangi dampak dari bencana alam, Telkomsel melalui Telkomsel Tanggap Darurat dan Tindakan Pemulihan (TERRA) berkomitmen untuk cepat memulihkan infrastruktur telekomunikasi dan untuk memberikan bantuan untuk korban bencana termasuk perawatan medis, penampungan sementara, makanan, air bersih, dll. Pada tahun 2013 Telkomsel berpartisipasi untuk memulihkan dampak bencana alam termasuk: 1. Jakarta Banjir Sebagai bagian dari dukungan Telkomsel untuk korban banjir Jakarta, mereka mendirikan beberapa kamp di beberapa titik-titik kritis dan memberikan pelayanan kesehatan, air bersih, pengobatan gratis dan jasa telekomunikasi dengan koneksi Wi-Fi. 2. Ambon Banjir Tim kamp tanggap darurat TERRA ditetapkan di mana orang bisa mendapatkan akses layanan telekomunikasi, membangun 16 unit toilet umum semi-permanen dan dikirim layanan Mobile Combat. 3. Letusan Gunung Sinabung ini Tim TERRA membangun kamp-kamp pengungsi di titik-titik kritis tertentu seperti Jambur Sempakata (2.300 pengungsi), Losd Tiganderke t (1.600 pengungsi), GBKP (1.200 pengungsi) dan Jambur Tuahlopati (800 pengungsi). Telkomsel membagikan ribuan masker gratis, mie instan, paket beras, dan mineral air kepada para pengungsi. Selain itu, mereka juga memiliki poin telekomunikasi untuk melayani para pengungsi dengan jasa telekomunikasi.  CSR untuk program maritim Program ini merupakan komitmen kuat Telkomsel untuk melindungi sumber daya laut Indonesia yang kaya. Telkomsel memulai program kegiatan meliputi penanaman terumbu karang, membersihkan pesisir dan wilayah laut, distribusi fasilitas telekomunikasi untuk Angkatan Darat Pos dan sailorme n, termasuk program pelatihan bagaimana melestarikan terumbu karang dan
  • 59. 59 teknik penangkapan ikan yang baik tanpa menyebabkan kerusakan pada kehidupan laut. Pada 2013, Telkomsel mengadakan program ini di empat titik terluar daerah di Indonesia: Pulau Weh, Biak, Sangihe dan Maumere. Selain itu, Telkomsel juga mengadakan kegiatan wisata berbasis Cinta Bahari untuk segmen anak muda dan membangun pasar telekomunikasi.
  • 60. 60 Recomendation Strategies Berdasarkan implementasi strategi yang sudah dilakukan oleh Telkomse l maupun upaya mereka dalam menerapkan konsep bisnis yang baik, beretika dan bertanggung jawab sosial, melalui Good Corporate Goverment (GCG), Code Conduct, dan CSR perusahaan. Maka ada beberapa rekomendasi strategis yang kami coba untuk ajukan berdasarkan tingkat kompetisi di pasar. Secara umum kita ketahui bahwa Telkomsel merupakan market leader untuk bisnis telekomunikasi seluler di Indonesia, dari sini sudah bisa dilihat bagaimana sistem manajemen yang komprehensif sudah direncanakan maupun dikembangka n secara strategis dalam bentuk program-program unggulan. Selain itu luasnya pangsa pasar yang berhasil dikuasai juga ditentukan oleh kemampuannya dalam memperkuat keunggulan kompetitif terutama terkait dengan coverage jaringan dan inovasi produk, yang mana hal ini belum bisa dicapai oleh para pesaingnya (terutama XL dan Indosat). Oleh karenanya Telkomsel harus tetap bisa mempertahankan posisinya sebagai operator telekomunikasi paling besar dengan menjaga trust baik dari para shareholder maupun dari para customernya. Beberapa point yang harus diperhatikan oleh Telkomsel antara lain : 1. Peningkatan Sosialisasi Produk melalui Mobile Advertising Sebaiknya PT Telkom meningkatkan sosialisasi produknya melalui iklan mobila supaya kontribusi iklan tersebut bisa berperan lebih efektif agar bisa menciptakan brand activation (merek aktif) pada konsumen. Untuk membentuk iklan yang lebih efektif sebaiknya ditingkatkan dengan memperhatikan isi dari iklan, pesan yang disampaikan, dan terutama media periklanan yang digunakan. 2. Perluasan Sinergi Telkom sel sudah melakukan sinergi atau kerjasama usaha dengan beberapa perusahan handphone seperti samsung dan juga dengan perusahaan media sosial seperti Facebook. Sebaiknya ke depan sebaiknya Telkomsel bisa memperluas sinergi dengan beberapa perusahaan handphone lain dan media sosial lain yang
  • 61. 61 sama-sama potensialnya seperti twitter, path, dan lain-lain untuk market development. 3. Penurunan Tarif Sejauh ini Telkomsel mengabaikan perang tarif yang terjadi antar operator lainnya seperti Indosa, XL, dan Axis yang cenderung menawarkan harga lebih murah. Hal ini dikarenakan orientasi Telkomsel yang fokus pada perluasan jaringan dan kualitas dari produk mereka. Sehingga apabila Telkomsel bisa menurunkan tarifnya, maka bisa menciptakan respon yang positif dari pasar.