1. part1
24 HC MAGAZINE | #1 | NOVEMBER - DESEMBER 2012
2. B
erubah atau tertinggal! Ungkapan ini dapat menggambarkan kondisi yang dihadapi oleh praktisi
Human Resources (HR) dalam lingkungan bisnis yang kompetitif saat ini. Praktisi HR ditantang
untuk lebih banyak berkontribusi dalam pertumbuhan dan kesuksesan organisasi dengan
menerapkan kaidah “more with less” menghasilkan lebih banyak dengan sumber daya yang lebih
sedikit.
Salah satu peran utama praktisi HR dimasa depan menurut Dave Ulrich (1997) adalah menjadi business
partner melalui pengembangan strategi HRM. Media teknologi menjadi alat yang dipilih HR untuk lebih
berhasil dalam menjalankan perannya sebagai strategic partner di organisasi. Mengutip dari John Sullivan,
Professor of Human Resources Management Program, San Fransisco yang mengatakan “What is the point
of HR people taking all day to do tasks that can be completed electronically in minutes? Time shifts are crucial in
business today which requires live HR service 24 hours a day, year round.You have to do it fast.”
HR dituntut untuk dapat melakukan perubahan pada fungsinya, yang disebut Lyle Spencer dalam bukunya
“Reengineering Human Resources” sebagai Total Reengineering. Kembali peran teknologi menjadi kunci
utama keberhasilan proses reengineering fungsi HR.
Melihat perkembangan teknologi informasi yang terjadi beberapa tahun terakhir, tidak dapat dipungkiri
bahwa saat ini social media sedang marak dan menjadi trend terutama di kalangan Gen Y. Beberapa situs
jejaring sosial yang begitu akrab di telinga kita adalah Facebook,Twitter, Linkedin, Pinterest, Myspace, dan
Path. Dilansir dari situs socialbakers.com, pengguna Facebook di Indonesia pada tahun 2012 telah mencapai
angka 42.2 juta atau terbesar ke-4 di dunia. Sebuah situs tren sosial media, SalingSilang.com, mengestimasi
pengguna social media di Indonesia bisa mencapai 100 juta pengguna pada tahun 2014.
Pengaruh social media bagi organisasi khususnya HR bagaikan dua sisi mata uang. Di mana satu sisi
memiliki dampak positif dan sisi lain memiliki dampak negatif.
Sisi positif dari social media adalah:
HC MAGAZINE | #1 | NOVEMBER - DESEMBER 2012 25
3. part1
“
1. RekRutmen. Pertumbuhan social
HR DITUNTUT UNTUK DAPAT
“
media yang digunakan oleh organisasi
untuk perekrutan berkembang cukup
signifikan dari tahun 2009-2011. Hasil
survey dari Social Recruiting Survey
2011 (Jobvite), perusahaan yang
MELAKUKAN PERUBAHAN
sudah melakukan rekrutmen melalui
jejaring sosial pada tahun 2009 sebanya
PADA FUNGSINYA
68%, naik 73.3% di tahun 2010, dan
meningkat pada tahun 2011 menjadi
80.2%. Kelebihan menggunakan jejaring
sosial dibandingkan cara konvensional 4. mengetahui konDisi kaRyawan Internet.
dalam perekrutan karyawan adalah Dan calon kaRyawan. Dengan
lebih cepat, biaya relative murah banyaknya pengguna jejaring sosial Cara HR menyikapi perkembangan
dan aksesnya yang luas. Melalui yang menggunakan situs baik untuk social media:
jejaring sosial baik kandidat maupun menampilkan profil dirinya maupun 1. Praktisi HR perlu menguasai
perusahaan dapat saling melihat dan untuk curhat, maka HR dapat keterampilan dan pengetahuan yang
menilai kecocokan melalui profil yang memanfaatkan kesempatan ini untuk berhubungan dengan social media
ditampilkan. LinkedIn adalah jejaring mempelajari profil calon karyawannya agar dapat memanfaatkannya dengan
sosial yang paling banyak digunakan dan juga mengetahui kondisi maksimal.
merekrut karyawan, di mana tahun karyawannya saat ini. 2. Kebijakan perusahaan yang jelas
2010 adalah 78% dan tahun 2011 mengenai penggunaan jejaring sosial
menjadi 87%. Fenomena social media 5. pembelajaRan Dan bagi karyawannya baik di saat jam kerja
terus berlanjut, dan kabar paling pengembangan. Social media bisa maupun saat di luar jam kerja. Kebijakan
anyarnya adalah sebuah situs yang baru juga dimanfaatkan untuk menunjang ini perlu disosialisasikan kepada seluruh
diluncurkan pada bulan Maret 2010 program-program pembelajaran dan karyawan baik disampaikan secara lisan,
silam, tahun ini melejit dan menjadi pengembangan kompetensi para tertulis maupun melalui situs resmi
buah bibir, yakni Pinterest yang disebut- karyawan dan manager. perusahaan. Kegunaan dari kebijakan
sebut sebagai “The Next Big Thing Site”. ini adalah karyawan mengetahui apa
Sisi negatif dari social media adalah: yang diperbolehkan maupun dilarang
2. Duta peRusahaan. Dengan 42,2 1. Waktu yang dihabiskan karyawan saat menggunakan jejaring sosial. Juga
juta jumlah pengguna Facebook dan untuk berselancar di jejaring sosial karyawan dapat diberdayakan untuk
19,5 juta jumlah pengguna Twitter, semakin meningkat, yang pada akhirnya mengkomunikasikan pesan perusahaan
Indonesia merupakan negara dengan mempengaruhi produktifitas kerja secara efektif melalui update status di
tingkat penggunaan social media yang karyawan yang menurun. jejaring sosial.
besar di dunia. HR perlu melihat 2. Karyawan yang tidak cukup bijak 3. Memberikan pendidikan dan
peluang ini sebagai kesempatan untuk dapat ‘curcol’ di jejaring sosial mengenai pelatihan bagi karyawan mengenai
mendekatkan organisasi dengan apapun yang terjadi pada dirinya tujuan social media, tanggung jawab
masyarakat dan pelanggan melalui dan organisasi, yang tentunya dapat karyawan terhadap apa yang mereka
karyawan. The closer you can bring your mempengaruhi citra perusahaan di nyatakan, dampak dari personal branding,
brand to your customers, the better it will masyarakat. memanfaatkan social media dengan cara
be for both of you. Perusahaan swasta 3. Profil yang diposting karyawan di yang bijak dan menjaga kerahasiaan
maupun BUMN mulai menyadari jejaring sosial dapat dijadikan sebagai informasi perusahaan.
kedasyatan dari sosial media. Pada personal branding karyawan sekaligus
acara CEO Breakfast Meeting BUMN company branding. Company branding Dari informasi yang dipaparkan di atas,
Marketeers Club, di Jakarta, pada 12 dalam konteks calon karyawan dapat kini pilihan kembali kepada para praktisi
April 2012, direktur-direktur BUMN melihat peluang atau jalur karir yang HR apakah tetap bertahan dengan
pun bersepakat untuk menggunakan tersedia di perusahaan tersebut. menjalankan praktek kerja konvensional
social media sebagai strategi pemasaran. Sayangnya, personal branding ini dapat atau menjawab tantangan untuk
dimanfaatkan bagi perusahaan lain beradaptasi, belajar dan berubah.
3. sosialisasi. Perusahaan dapat untuk ‘membajak’ karyawan.
menggunakan jejaring sosial sebagai 4. Menurut Edward De Bono, limpahan *) Prof. Dr. Hora Tjitra, Executive
sarana untuk mensosialisasikan informasi yang dimiliki social media, akan Director, Tjitra & associates Consulting
informasi yang bersifat umum kepada membuat orang malas berpikir dan dan associate Professor for Applied
karyawan dengan cepat, penghubung berpotensi besar untuk menghentikan Psychology at The Zhejiang University,
dan mendekatkan antar karyawan kreatifitas seseorang. Orang tidak perlu China @htjitra
baik yang terpisah domisili kantornya mencari data real dan cukup mengutip
maupun dalam lokasi yang sama. apa yang dikatakan oleh orang lain di *) Yuvina Sari, Pengamat SDM
26 HC MAGAZINE | #1 | NOVEMBER - DESEMBER 2012