Dokumen tersebut merangkum daya tarik wisata alam, budaya, dan buatan di Jawa Tengah serta perkembangannya dari tahun ke tahun. Jawa Tengah memiliki berbagai destinasi wisata seperti Borobudur, Dieng, Karimunjawa, serta wisata alam seperti pantai, pegunungan, dan goa. Industri pariwisata di Jawa Tengah terus berkembang dengan bertambahnya daya tarik wisata, usaha akomodasi, dan p
1. DAYA TARIK
WISATA ALAM
JAWA TENGAH
2018
DINAS KEPEMUDAAN, OLAH RAGA DAN PARIWISATA
Provinsi Jawa Tengah
(copyright: Rie_Seksi DTW_2018,
hitupnawa@gmail.com)
2. Terminologi (Pengertian) Wisata
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan
rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik
wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. (UU 10 TH 2009)
WISATA
WISATA SEKARANG
Kegiatan yang bisa untuk
Jalan Jajan Selfie
4. Gambaran Umum Jawa Tengah
LUAS WILAYAH
28,94 % DARI LUAS PULAU
JAWA ATAU MEMILIKI LUAS
32,548 KM²
PEMERINTAHAN
MEMILIKI 29 KABUPATEN
DAN 6 KOTA, TERDIRI
DARI 545 KECAMATAN
DAN 8.490
DESA/KELURAHAN
DEMOGRAFI
JUMLAH PENDUDUK
KURANG LEBIH
39.298.765 JIWA
6. Danau Toba
SumateraUtara
KSPN/Kawasan Strategis Pariwisata Nasional KEK/Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata
Tanjung Kelayang
Bangka Belitung
KepulauanSeribu
DKI Jakarta
Tanjung Lesung
Banten
Wakatobi
Sulawesi Tenggara
PulauMorotai
Maluku Utara
Mandalika
Nusa Tenggara Barat
Komodo
Nusa Tenggara Timur
Borobudur
Jawa Tengah
BromoTenggerSemeru
Jawa Timur
6
Posisi Jawa Tengah sebagai Destinasi Prioritas Pariwisata
Nasional
Menciptakan 10 “bali” baru berupa Destinasi Prioritas Nasional , 4 Super Prioritas: Toba, Borobudur, Mandalika, Komodo
7. Perwilayahan Pariwisata Nasional di Jawa Tengah
PP No 5 Tahun 2011 Tentang RIPPARNAS
Jawa Tengah Berada
pada 4 Destinasi
Pariwisata Nasional:
• DPN Semarang –
karimunjawa Dskt
• DPN Solo- Sangiran
Dskt
• DPN Borobudur
Yogya Dskt
• DPN Pangandaran
Nusa Kambangan
Dsktr
8. Perwilayahan Pariwisata Regional Jawa Tengah
Perda Jateng No 10 Tahun 2012
Jawa Tengah terbagi dalam 6
Destinasi Pariwisata Provinsi:
1. DPP Tegal-Pekalongan Dskt
2. DPP Semarang –
Karimunjawa Dskt
3. DPP Rembang – Blora Dskt
4. DPP Nusakambangan –
Baturaden Dskt
5. DPP Borobudur Dieng Dskt
6. DPP Solo – Sangiran Dskt
15. Hub Segi tiga Emas Pariwisata “Joglo Semar”
Joglosemar merupakan hub inti dari Perwilayahan Pariwisata Jawa
Bagian Tengah dengan Target kontribusi 2 Juta Wisman dari target
nasional 20 Juta pada tahun 2019
16. Terminologi Destinasi Pariwisata
Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi
Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih
wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas
umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling
terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan
Destinasi Pariwisata
didalamnya ada:
1. Daya Tarik Wisata
(dulu Obyek Wisata);
2. Fasilitas umum
3. Faslitas (Usaha)
Pariwisata
4. Aksesibilitas
5. Masyarakat
17. Pengertian & Jenis Daya Tarik Wisata
Daya Tarik Wisata (dulu istilahnya Obyek wisata) adalah segala
sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia
yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan
DTW Alam adalah daya tarik wisata yang
berupa keanekaragaman dan keunikan
lingkungan alam
DTW Budaya adalah daya tarik wisata berupa hasil
olah cipta, rasa dan karsa manusia sebagai
makhluk budaya
DTW Buatan adalah daya tarik wisata khusus
yang merupakan kreasi artifisial (artificially
created) dan kegiatan-kegiatan manusia lainnya
di luar ranah wisata alam dan wisata budaya
18. PAI
PURWAHAMBA
PASIR KENCANA
KR. JAHE
PERMISAN
TELUK PENYU
DTW ALAM PANTAI DI JATENG
WIDURI
SIGANDU
SENDANG
SIKUCING
WIDARA PAYUNG
LOGENDING
KARANG BOLONG
MIRIT
JATI MALANG PARANG GUPITO
KARTINI
KARTINI
UJUNG NEGORO
MARINA
BANDENGAN
KARIMUNJAWA
MORO
RANDUSANGA
BINANGUN
TELUK AWUR
PETANAHAN
SUWUK
CAHAYA
BANYUTOWO
SEMBUKAN
22. AT MONTEL
GUA JATIJAJAR
GUA PETRUK
GROJOGAN SEWU
DTW ALAM BENTANG ALAM
KHUSUS : GOA, AIR TERJUN
CURUG SEWU
AT SEMIRANG
AT 7 BIDADARI
GUA PUTRI
GUA RATU
GUA MASIGIT SELA
CURUG GENTING
GOA TERAWANG
GUA LAWA
CURUG CIPENDOK
GUA
KISKENDO
GUA
SEPLAWAN
23. MENARA KUDUS
BOROBUDUR, MENDUT
SUKUH, CETHO
DTW BUDAYA (CANDI,
MUSEUM, CAGAR BUDAYA)
DIENG
PRAMBANAN
OLD CITY
KASUNANAN, MANGKUNEGARAN
MASJID AGUNG DEMAK
GEDONG SONGO
BENTENG PENDEM
CEMIRING, KLINKER
SANGIRAN
SAMPOKONG
PAGODA
MASJID AGUNG JTG
BENTENG VANDERWIK
24. KYAI LANGGENG
DTW HASIL BUATAN
WIDURI WATER PARK MAEROKOCO
WATER BLASTER
RADEN SALEH
PANDAWA WATERWORLD
OWABONG
TAMAN REPTIL
SERULINGMAS
ATLANTIC DREAMLAND
PIKATAN WATER PARK
25. 25
Perkembangan Daya Tarik Wisata
0
50
100
150
200
250
2017 2016 2015 2014 2013 2012
ALAM
BUDAYA
BUATAN
MINAT KHUSUS
LAIN-LAIN
TAHUN ALAM BUDAYA BUATAN
MINAT
KHUSUS
LAIN-
LAIN JUMLAH
2017 209 173 127 32 74 615
2016 182 110 146 31 82 551
2015 160 82 131 27 77 477
2014 148 85 117 19 98 467
2013 132 88 105 21 71 417
26. Perkembangan Desa Wisata
110
115
120
125
130
135
140
145
150
2013 2014 2015 2016 2017
Desa Wisata
Tahun Desa Wisata
2013 125
2014 126
2015 126
2016 145
2017 147
2018 229
Kabupaten Jumlah Desa
Kab. Semarang 30
Banjarnegara 20
Kebumen 14
Jepara 13
Kendal 11
5 besar kabupaten/Kota dengan desa wisata
terbanyak:
27. Usaha Pariwisata
TAHUN HOTEL
BINTANG
HOTEL NON
BINTANG
PONDOK
WISATA
RESTORAN RUMAH
MAKAN
BPW APW
2017 279 1.336 765 499 3.861 619 232
2016 240 1.387 823 280 2.567 673 159
2015 194 1.548 823 274 2.478 661 153
2014 183 1.198 823 268 2.429 648 150
2013 166 1.297 341 126 2.797 575 64
28. Aksesibilitas Pariwisata
• BANDARA INTERNASIONAL : Ahmad Yani- Semarang, Adi Soemarmo- Surakarta
• BANDARA DOMESTIK : Dewadaru – Karimunjawa, Tunggul Wulung- Cilacap, Wirasaba -
Purbalingga
• PELABUHAN PENUMPANG: Pelabuhan Tanjung Emas-Semarang,
Pelabuhan Kendal, Pelabuhan Kartini – Jepara
• PELABUHAN KAPAL PESIAR DAN YACHT
• STASIUN BESAR DAN KECIL DI WILAYAH UTARA DAN SELATAN
• JALUR UTARA: Double track Brebes – Cepu, Kereta Komuter
• JALUR SELATAN: Elektrifikasi Solo-Jogja-Kutoarjo
• TERMINAL TIPE A DAN B
• JALAN TOL TRANS JAWA: Pejagan- Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang,
Semarang-Solo, Solo-Ngawi,
• JALAN LINTAS SELATAN: Total panjang jalan dari Patimuan (Cilacap) –Gonggong
(Wonigiri) 212, 25 KM
• KONDISI JALAN: 86,92 % Jalan Provinsi kondisi Baik
29. Fasilitas umum Pendukung Pariwisata
Pengelolaan sampah dan limbah menjadi listrik di 4 tempat :
1. TPA Jati Barang Semarang;
2. Pati Onggok, Klaten
3. Pulau Parang, Karimunjawa;
4. TPA Jeruk Legi
Kapasitas listrik 4.230 MW
1. PLTA Garung
2. PLTA Sempor
3. PLTA Tuntang
4. PLTA Wonogiri
5. PLTU Semarang
6. PLTG Dieng
62, 56 % dari seluruh
wilayah di Jawa Tengah
terlayani jaringan
SPAM
105 Rumah Sakit
berbagai tipe
tersebar di 35
Kab/Kota
Jangkauan Pita Lebar
di Kab/Kota
37. Regulasi Tentang Pariwisata
1. UU No. 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan;
2. PP No. 50 Tahun 2011 tentang
Ripparnas;
3. Perda No. 10 Tahun 2012 tentang
Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Provinsi Jawa Tengah.
4. Pergub No. 6 Tahun 2015 tentang Juklak
RIPPARPROV
38. Strategi Pembangunan Daya Tarik Wisata Alam
1. Berdasarkan prinsip pembangunan kepariwisataan
yang berkelanjutan;
2. Berorientasi pada upaya peningkatan kesempatan
kerja, pengurangan kemiskinan, peningkatan
pertumbuhan serta pelestarian lingkungan;
3. Tata kelola yang baik secara terpadu, lintas sektor,
lintas daerah dan lintas pelaku;
4. Mendorong kemitraan sektor publik dan swasta.
39. Tujuan Pembangunan Daya Tarik Wisata
1.Menciptakan wisata yang
inovatif yang dibangun di atas
infrastruktur teknologi mutakhir,
2.Menjamin keberlanjutan
pengembangan pariwisata yang
mudah diakses semua orang,
3.Memfasilitasi interaksi
pengunjung dengan integrasi ke
lingkungannya,
4.Meningkatkan kualitas
pengalaman/wisata di tempat
tujuan,
5.Meningkatkan kualitas hidup
warganya.
40. Indikasi Berhasilnya Pembangunan DTW Alam
1. Terjaganya kelestarian
lingkungan alam dan masyarakat
2. Meningkatnya daya dukung
lingkungan terhadap kegiatan
pariwisata
3. Meningkatnya kenyamanan
wisatawan baik domestik
maupun mancanegara,
4. Sesuai dengan personalized
demand wisatawan,
5. Munculnya common sharing,
6. Penggunaan berbagai resource
tourism & culture secara efektif
dan intensif.
41. Langkah Percepatan Kunjungan 2 Juta Wisman
1. PENYELENGGARAAN EVENT SKALA INTERNASIONAL
• Olahraga (mis. karate ASEAN, tour de Borobudur lewat selo, sepakbola ASEAN dsb)
• Festival budaya skala internasional (batik ASEAN, musik tradisional, festival tari dsb)
• Seminar (mis. arkeologi internasional berhbung Solo memiliki branding archeological sites
spt sangiran, cetho, sukuh dsb)
2. PROMOSI TERSTRUKTUR
• Memahami target pasar (PES Jateng). Diutamakan ASEAN karena ada kedekatan dan
komitmen bersama. Keuntungan ASEAN adalah tidak hanya menarik warga ASEAN tapi
juga warga lain yg ke ASEAN
• Promosi di media target lokal pasar (mis. prmosi di media Thailand ketika Thailand dipilih
sebagai target pasar)
3. KERJASAMA (B2B) DENGAN PELAKU PASAR UTAMA
• Kerjasama dengan travel outbound negara tetangga yang berbisnis ke Indonesia
• Pemberian insentif kepada mereka
4. PENINGKATAN AKSESIBILITAS UDARA KE PASAR UTAMA
• Konektivitas langsung ke pasar utama (prioritas ASEAN) untuk menarik warga ASEAN dan
warga luar ASEAN yang ke ASEAN (catatan: saat ini Indonesia baru mmendapatkan 9%
total wisaman ke ASEAN)
• Konektivitas ke pintu utama nasional: Batam, Jakarta, Bali dan juga pintu potensial
Surabaya, Lombok, Makassar1
42. Diagram Pembangunan Kepariwisataan
PROGRAM: PEMASARAN,
DESTINASI, INDUSTRI,
KEMITRAAN
• POTENSI PARIWISATA
• SARANA & PRASARANA
• SUMBER DAYA MANUSIA
• KAWASAN WISATA
TUJUAN :
• PERTUMBUHAN EKONOMI
• LAPANGAN PEKERJAAN
• DAYA SAING WILAYAH
• DAYA UNGKIT EKDA
• KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
PEMERINTAH
PUSAT
PEMERINTAH
PROVINSI
PEMERINTAH
KABPATEN/
KOTA
• IKLIM PARIWISATA KONDUSIF
• INFORMASI POTENSI PARIWISATA
• PROMOSI PARIWISATA
• KERJASAMA/ KONEKTIVITAS
INSTITUSI/
LEMBAGA
TERKAIT :
- PERBANKAN
- ASOSIASI
- KADIN
- BUMN
- DLL.
a. Pendekatan Wilayah : Sinergi Sumberdaya dalam kawasan/ luar
kawasan
b. Pendekatan Sektor/Sumberdaya: pendayagunaan sumberdaya
pariwisata, daya dukung lingkungan, sarana dan prasarana