1. Makalah
Ekonomi Teknik 1
Disusun Oleh:
Nama : Hermawan
NPM : 13412436
Kelas : 3IB02
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
2. BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan bahwa ilmu ekonomi sangat berguna dan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Demikian ilmu pengatahuan
menempatkan kedudukannya sejajar dengan ilmu lain. Peranan pemerintah dalam
perekonomian negara di bagi menjadi 2, yaitu jangka panjang dan jangka pendek.
Dimana pada jangka panjang pemerintah harus menghantarkan masyarakat
kepada kemakmuran, kesejahteraan lahir dan batin, serta harus menghadapi
masalah jangka panjang seperti masalah pertumbuhan ekonomi. Sedangkan dalam
jangka pendek pemerintah di tuntut untuk selalu dapat membantu menciptakan
iklim usaha yang kondusif mendukung semua pihak. Sedangkan dipihak lain masih
harus menghadapi masalah-masalah ekonomi jangka pendek yang terkenal dengan
istilah ‘tiga penyakit pokok ekonomi. Dan sesungguhnya keberhasilan pemerintah
dalam jangka panjang tidak terlepas dari kemampuan menangani masalah-masalah
ekonomi jangka pendek ini.
Sistem Ekonomi sangat berpengaruh besar pada keberhasilan pemerintah
dalam mencapai misi memakmurkan dan mensejahterakan perekonomian
masyarakatnya. Bahkan tidak hanya pemerintah, pihak swasta pun menggunakan
sistem ekonomi demi tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan baik untuk diri
sendiri ataupun pihak-pihak lainnya.
Dengan adanya keterkaitan ini maka masalah ekonomi dan sistem ekonomi
dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Ekonomi teknik adalah penentuan faktor-faktor
dan kriteria ekonomi yang digunakan ketika satu atau lebih alternatif
dipertimbangkan untuk dipilih dalam menyelesaikan suatu masalah di
bidang teknik. Bisa juga dikatakan bahwa ekonomi teknik adalah
sekumpulan teknik matematika yang menyederhanakan perbandingan ekonomi
dalam suatu kasus di bidang teknik. Ilmu ekonomi tidak pernah lepas dari ilmu
teknik, terutama dalam perancangan dan penerapannya di masyarakat. Dalam hal
tersebut, selalu ada beberapa alternatif dalam pelaksanaannya yang masing-masing
alternatif memiliki keuntungan dan kerugian yang berbeda-beda jenis dan
jumlahnya. Namun penyelesaian masalah tersebut selalu memiliki kriteria
ekonomi, dan kriteria tersebut digunakan untuk memilih satu dari banyak
alternatif yang tersedia tersebut.
3. 2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja ruang lingkup ekonomi teknik?
2. Apa yang dimaksud dengan proposal teknik dan hubungannya dengan ekonomi
teknik?
3. Apa pengertian proses pengambilan keputusan?
4. Bagaimana tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan terutama
dalam bidang engineering?
5. Apakah analisis pengambilan keputusan?
6. Bagaimanakah proses pengambilan keputusan?
7. Mengapa proses pemecahan masalah itu harus dibuat?
3. TUJUAN PENULISAN
Dengan dibuatnya makalah ini, penulis berharap para rekan-rekan
segenerasi penerus bangsa dapat peka dan mempersiapkan diri untuk segala
kemungkinan yang akan terjadi pada masalah ekonomi yang akan terus
berkembang. Dengan kepekaan inilah maka perkembangan masalah ekonomi di
setiap waktunya dapat teranalisa. Sehingga di masa yang akan datang diharapkan
para generasi baru dapat menciptakan sistem perekonomian yang sesuai dengan
harapan dan juga sesuai dengan keadaan yang ada.
4. METODE PENULISAN
Dalam makalah ini penulis menggunakan metode studi literatur, dimana
saya menjadikan bacaan-bacaan dari beberapa media sebagai sumber informasi.
Dan jurnal dari internet yang saya jadikan acuan dalam pembuatan makalah ini.
4. BAB II
LANDASAN TEORI
Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan
berkembang yang sesuai dengan situasi kondisi serta ideologi negara yang
bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi
tradisional, sistem ekonomi terpusat atau komando, sistem ekonomi pasar dan
sitem ekonomi campuran.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh
masyarakat zaman dahulu. Dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai sosial,
kebudayaan, dan kebiasaan masyarakat setempat sangat berpengaruh kuat.
Dalam bidang produksi, biasanya mereka hanya memproduksi untuk diri sendiri
saja. Oleh karena itu, sistem ekonomi tradisional ini sangat sederhana sehingga
tidak lagi bisa menjawab permasalahan ekonomi yang semakin berkembang.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional, sebagai berikut:
a) aturan yang dipakai adalah aturan tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan;
b) kehidupan masyarakatnya sangat sederhana;
c) kehidupan gotong-royong dan kekeluargaan sangat dominan;
d) teknologi produksi yang digunakan masih sangat sederhana;
e) modal yang digunakan sedikit;
f) transaksi jual beli dilakukan dengan cara barter;
g) kegiatan produksi sepenuhnya bergantung pada alam dan tenaga kerja;
h) hasil produksi terbatas hanya untuk keluarga atau kelompoknya saja.
2. Sistem Ekonomi Terpusat atau Komando
Sistem ekonomi komando sering juga disebut sebagai sistem ekonomi sosialis
atau terpusat. Sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang
menghendaki pengaturan perekonomian dilakukan oleh pemerintah secara
terpusat. Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi ini peranan pemerintah dalam
berbagai kegiatan ekonomi sangat dominan.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia
adalah seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal
berjudul Das Capital. Dalam sistem ekonomi komando, semua kegiatan ekonomi
diatur dan direncanakan oleh pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki
kewenangan dalam kegiatan perekonomian. Semua permasalahan perekonomian
yang meliputi what, how, dan for whom semuanya dipecahkan melalui perencanaan
pemerintah pusat sehingga semua alat produksi dikuasai oleh pemerintah. Sistem
ekonomi komando banyak dianut oleh negara-negara di Eropa Timur dan Cina.
5. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri Sistem Ekonomi
Terpusat adalah sebagai berikut:
a) semua permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah pusat;
b) kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh
negara;
c) semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh individu
atau pihak swasta tidak diakui.
Sistem ekonomi sosialis memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang
dimiliki oleh sistem ekonomi ini, diantaranya :
a) Tingkat inflasi dan pengangguran dapat ditangani dengan baik , sebab
perekonomian di kendalikan oleh pemerintah pusat;
b) Kegiatan produksi dan distribusi dapat dilaksanakan dengan mudah, sebab
pemerintah memiliki seluruh sumber daya dan faktor-faktor produksi;
c) Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh
pemerintah.
Kelemahan Sistem Ekonomi Terpusat, diantaranya sebagai berikut :
a) menghambat kreativitas masyarakat dalam melakukan kegiatan perekonomian
sebab kegiatan perekonomian telah diatur dan ditentukan oleh pemerintah
pusat;
b) terjadinya monopoli yang merugikan masyarakat;
c) terjadinya ketidaksesuaian barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang
disebabkan oleh sulitnya pemerintah daam menghitung semua kebutuhan
masyarakat.
Contoh negara yang dapat dikatakan mendekati sistem ekonomi komando
adalah Kuba, Rusia, Korea Utara, dan RRC, walaupun RRC saat ini mulai
meninggalkan sistem ekonomi komando dalam perekonomiannya.
3. Sistem Ekonomi Pasar
Dalam beberapa buku sumber, istilah sistem ekonomi pasar disebut juga
sebagai laissez-faire. Kata laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang
artinya “biarlah mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan mereka”. Selain
di istilahkan laissez-faire, Sistem ekonomi pasar disebut sebagai sistem
ekonomi kapitalis. Istilah ini muncul dikarenakan dalam sistem ekonomi kapitalis
berlaku “Free Fight Liberalisme” (sistem persaingan bebas), artinya siapa yang
memiliki dan mampu menggunakan kekuatan modal secara efektif dan efisien
akan dapat memenangkan pertarungan dalam bisnis. Paham yang mengagungkan
kekuatan modal sebagai syarat dalam memenangkan pertarungan ekonomi disebut
Kapitalisme. Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi pasar adalah Adam
Smith. Bukunya yang terkenal berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of
the Wealth of Nation. Adam Smith menyatakan bahwa “perekonomian akan
berjalan dengan baik apabila pengaturannya diserahkan kepada mekanisme pasar
6. atau mekanisme harga”. Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible
Hands. Sistem ekonomi pasar merupakan suatu tata cara pengaturan kehidupan
pereekonomian yang didasarkan kepada Mekanisme pasar yaitu interaksi antara
permintaan dan penawaran suatu barang yang kegiatannya tergantung pada
kekuatan modal yang dimiliki oleh setiap individu.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar, di antaranya sebagai berikut:
a) setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi;
b) perekonomian diatur oleh mekanisme pasar;
c) peranan modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap individu
untuk menguasai sumber-sumber ekonomi sehingga dapat menciptakan
efisiensi;
d) peranan pemerintah dalam perekonomian sangat kecil;
e) hak milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik
perseorangan yang dilindungi sepenuhnya oleh negara;
f) setiap kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan;
g) kegiatan perekonomian selalu berdasarkan keadaan pasar.
Sistem ekonomi pasar memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki
oleh sistem ekonomi ini, diantaranya :
a) Menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam penyelenggaraan perekonomian,
sebab masyarakat diberi kebebasan dalam menentukan kegiatan
perekonomian;
b) Kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, sebab terjadinya
persaingan yang ketat;
c) Efisiensi dan efektivitas penggunaan faktor-faktor produksi dapat tercapau
dengan baik, sebab tindakan ekonomi yang dilakukan didasarkan kepada motif
pencrian keuntungan yang sebesar-besarnya.
Kelemahan sistem ekonomi pasar, diantaranya sebagai berikut:
a) Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan dikarenakan prinsip yang belaku
adalah free fight liberalism, dimana kunci untuk memenangkan persaingan adalah
modal;
b) Tidak tertutup kemungkinan munculnya monopoli yang merugikan masyarakat;
c) Terapat kesenjangan yang besar antara pemilik modal dan golongan pekerja
sehingga yang kaya lebih kaya dan yang miskin bertambah miskin.
Contoh negara yang sistem ekonominya mendekati sistem ekonomi pasar
adalah Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa lainnya seperti Perancis,
Kanada, Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik
Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria,
Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova,
Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro,
7. Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom.
Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-
Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino. Juga beberapa
negara di kawasan Asia seperti Hongkong , Myanmar, Kamboja, Hong Kong,
Malaysia dan Singapura , India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina,
Taiwan, Thailand dan Turki. Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di
Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di
Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah
dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte
D’Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik,
Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan suatu tata cara kehidupan
perekonomian yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetapi masyarakat
masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiana
ekonomi yang ingin mereka jalankan.
Sistem ekonomi campuran sering kali disebut sebagai perpaduan antara
sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando, maksudnya pemeintah dan
masyarakat atau pihak swasta bekerja sama dalam memecahkan masalah ekonomi
sehingga perekonomian tidak lepas kendali. Kegiatan perekonomian pada sistem
ini diserahkan kepada kekuatan pasar.
Sistem ekonomi campuran terlahir sebagai konsekuensi logis atas upaya untuk
menghapus kekurangan-kekurangan pada sistem ekonomi pasar dan sistem
ekonomi terpusat. Pemikiran selanjutnya mengenai sistem ekonomi campuran
didasarkan pada fakta di lapangan yaitu tidak ada satu negara yang menerapkan
sistem ekonomi pasar atau sistem ekonomi komando secara murni. Atau
sebaiknya, di suatu negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pemerintah
masih turut mengendaikan beberapa sektor yang di anggap menguasai hajat
hidup orang banyak.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran, di antaranya sebagai berikut:
a) hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembatasan
dari pemerintah;
b) kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu
memiliki hak untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya;
c) kepentingan umum lebih diutamakan;
d) campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor
yang menguasai hajat hidup orang banyak.
e) pelaku ekonomi terdiri atas individu, pemerintah dan swasta.
8. BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN RUANG LINGKUP EKONOMI TEKNIK
Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua
negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara,
masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan
ideologi negara yang bersangkutan.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang
terpadu, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian
memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi
besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan
dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem
dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau
sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam,
untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi
atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan
dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan,
cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta
kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi.
Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan
antar manusia.
Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai
perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan
digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan
menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah keseluruhan cara untuk
mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah,
bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi (produksi,
distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu
kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut
McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan
institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan
jasadiproduksi.
9. A. Pengertian ekonomi
Ekonomi adalah salah satu ilmu sosial yang mempelajari beberapa
aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan
konsumsi barang dan jasa. Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi
dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs
makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif
(deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya.
Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga,
bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang
selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian
ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini
dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pilihan
manusia.
Ada 3 hal pokok yang ada dalam perekonomian:
1. Produksi
2. Konsumsi
3. Perdagangan
Sistem Perekonomian Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah
suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia
dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya
dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri,
tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat
tempatnya berpijak.
B. Macam-macam sistem ekonomi
1. Sistem Perekonomian Kapitalisme,
yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap
orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam
sistem perekonomian kapitalis,semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk
memperoleh laba yang sebesar besarnya.
10. 2. Sistem perekonomian sosialisme,
Yaitu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar
kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dngan campur
tangan pemerintah.Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur
tata kehidupan perekonomian negara serta jenis jenis perekonomian yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3. Sistem Perekonomian komunisme,
Adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh
sumber2x kegiatan perekonomian.Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan
pribadi. Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan
oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil hingga yng besar dimiliki
oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan
4. Sistem Ekonomi Merkantilisme,
Yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan
internasional dengan tujuan memperbanyak aset& modal yang dimiliki negara.
5. Sistem Perekonomian Fasisme,
Yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah
bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang
berlebihan.
C. Masalah Ekonomi
a. Kebutuhan Manusia
Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu
memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.
selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti
makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi
oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat
kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan
yang harus dipenuhi.
11. Macam-macam kebutuhan manusia
Kebutuhan menurut tingkatan atau intensitasnya
1) Kebutuhan primer /pokok
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat mutlak harus dipenuhi, artinya
apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan mengalami
kesulitan dalam kehidupannya
Contoh: sandang, pangan, papan, dan kesehatan
2) Kebutuhan sekunder / tambahan
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan kedua, artinya kebutuhan yang
pemenuhannya setelah kebutuhan pokok terpenuhi
Contoh: lemari, sepeda, tempat tidur, dan meja kursi
3) Kebutuhan tersier / kemewahan
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan
sekunder terpenuhi
Kebutuhan menurut waktunya
1) Kebutuhan sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak bisa ditunda-tunda
lagi/kebutuhan yang harus segera dipenuhi
Contoh: makan, minum, tempat tinggal, dan obat-obatan
2) Kebutuhan yang akan datang/masa depan
Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat
ditunda, tetapi harus dipikirkan mulai sekarang.
Contoh: tabungan
3) Kebutuhan tidak tentu waktunya
Kebutuhan ini disebabkan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba / tidak disengaja
yang sifatnya insidental
Contoh : konsultasi kesehatan
4) Kebutuhan sepanjang waktu
Kebutuhan sepanjang waktu adalah kebutuhan yang memerlukan waktu/lama
12. Kebutuhan menurut sifatnya
1) Kebutuhan jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan
fisik/jasmani yang sifatnya kebendaan
Contoh: makanan, pakaian, olahraga, dan istirahat
2) Kebutuhan rohani
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan jiwa atau
rohani. Kebutuhan ini sifatnya relatif karena tergantung pada pribadi seseorang
yang membutuhkan.
Contoh: beribadah, rekeasi, kesenian, dan hiburan
Kebutuhan menurut aspeknya
1) Kebutuhan individu
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang hanya diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan seorang saja
Contoh: kebutuhan petani waktu bekerja berbeda dengan kebutuhan seorang
dokter
2) Kebutuhan sosial (kelompok)
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi kepentingan
bersama kelompok.
Contoh: siskamling, gedung sekolah, rumah sakit, dan jembatan
D. Tindakan , Motif , dan Prinsip Ekonomi
a. Tindakan ekonomi
adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling
menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak
tanah sangat mahal.
Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
* Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan
yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian.
* Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan
yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.
13. b. Motif ekonomi
adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan
tindakan ekonomi.
Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
* Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan
ekonomi atas kemauan sendiri.
* Motif ekstrinsik, disebut sebagi suatu keinginan untuk melakukan tidakan
ekonomi atas dorongan orang lain.
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:
* Motif memenuhi kebutuhan
* Motif memperoleh keuntungan
* Motif memperoleh penghargaan
* Motif memperoleh kekuasaan
* Motif sosial / menolong sesama
c. Prinsip ekonomi
merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya
terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal.
14. B. PENGERTIAN PROPOSAL TEKNIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN
EKONOMI TEKNIK
Menurut saya hubungan ekonomi teknik dengan teknik elektro dapat
dikatakan sangat erat. Hampir semua kegiatan yang kita lakukan berhubungan
dengan barang-barang elektronika dan setiap hari pun kita melakukan
perhitungan terhadap pengeluaran yang diakibatkan oleh penggunaan alat
elektronika tersebut, sehingga secara tidak langsung kita belajar ekonomi
teknik.
Dalam sebuah pembuatan acara teknik elektro di butuhkan pengaplikasian
ekonomi teknik untuk berjalannya sebuah acara dengan baik dan benar serta
dapat mengambil manfaat untuk orang lain serta bersinergis dan dengan nilai
ekonomis yang tinggi. Kita di teknik elektro memang tidak seperti di jurusan
ekonomi yang setiap hari belajar tentang ekonomi. Disini dituntut untuk serba
bisa agar mendapatkan pengalaman dari setiap situasi yang dialami oleh saya
pribadi atau kelompok.
Dengan belajar di organisasi saya mengerti tentang manejemen waktu
serta manejemen organisasi yang saya tidak dapat dikuliah. Untuk membuat
sebuah proposal dengan tujuan efisien dan efektif memang susah. Harus
diperlukan kecermatan dan ketelitian serta pengalaman. Jika kita tidak
mempunyai pengalaman mana mungkin bisa menjalankan acara itu dengan baik dan
benar.
15. C. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Ekonomi teknik adalah memuat tentang bagaimana membuat sebuah keputusan
(decision making) dimana dibatasi oleh ragam permasalahan yang berhubungan dengan
seorang engineer sehingga menghasilkan pilihan yang terbaik dari berbagai alternatif
pilihan. Keputusan yang diambil berdasarkan suatu proses analisa, teknik dan
perhitungan ekonomi.
Engineering (rekayasa) adalah profesi/disiplin dimana pengetahuan tentang
matematika dan ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dengan studi,
pengalaman, dan praktek dipergunakan dengan bijaksana dalam
mengembangkan cara-cara untuk penggunaan secara ekonomis bahan-bahan dan
sumber alam untuk kepentingan umat manusia.
Dari definisi ini aspek-aspek ekonomi dari engineering (Engineering
Economic/ Ekonomi Teknik) dititik beratkan pada aspek-aspek fisik. Jelas,
bahwa pada dasarnya ekonomi merupakan bagian dari engineering yang
dilaksanakan dengan baik. Alternatif-alternatif timbul karena adanya keterbatasan
dari sumber daya (manusia, material, uang, mesin, kesempatan,dll). Dengan berbagai
alternatif yang ada tersebut maka diperlukan sebuah perhitungan untuk mendapatkan
pilihan yang terbaik secara ekonomi, baik ketika membandingkan berbagai alternative
rancangan, membauat keputusan investasi modal, mengevalusai kesempatan finansial
dan lain-lain.
Analisa ekonomi teknik melibatkan pembuatan keputusan terhadap berbagai
penggunaan sumber daya yang terbatas. Konsekuensi terhadap hasil keputusan
biasanya berdampak jauh ke masa yang akan datang, yang konsekuensinya itu tidak
bisa diketahui secara pasti , merupakan pengambilan keputusan dibawah
ketidakpastian.
Sehingga penting mengetahui:
a. Prediksi kondisi masa yang akan datang
b. Perkembangan teknologi
c. Sinergi antara proyek-proyek yang didanai
16. Namun demikian keputusan-keputusan yang diambil (sekalipun dengan berbagai
presikdi-prediksi yang masuk akal) terkadang terdapat juga perbedaan terhadap
kenyataannya, yang lebih dikenal RISIKO. Dalan pengambilan keputusannya yang
berdasar faktor-faktor (parameter) tertentu yang tidak diketahui dengan pasti
mengharuskan kita menganalisa sebesara besar pengaruh faktor-faktor tersebut
saling mempengaruhinya, yang dikenal analisis SENSITIVITAS.
Sumber-sumber ketidakpastian:
1. Kemungkinan ketidakakuratan estimasi yang digunakan dalam analisis
2. Jenis bisnis yang berkaitan dengan kesehatan perekonomia masa depan
3. Jenis fisik bangunan dan peralatan yang digunakan
4. Lama (waktu) periode yang diasumsikan
D. TAHAPAN-TAHAPAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERUTAMA
DALAM BIDAN ENGINEERING
Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer begitu pula
bagi seorang wirausahawan. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi
mengidentifikasikan masalah, pencarian alternative keputusan yang baik. Pembuatan
keputusan diperlukan pada semua tahapan kegiatan manajemen, baik pada saat
proses pembuatan perencanaan, pada tahap implementasi, atau operasionalisasi
kegiatan maupun pada tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan,
dan penilaian (evaluasi) terhadap hasil pelaksanaan dari rencana agar hasil yang
diperoleh sesuai dengan target baik dalam jumlah, mutu, biaya, serta penggunaan
sumber lainnya secara efektif dan efisien.
17. E. ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan merupakan salah satu fungsi kunci keberhasilan
dalam manajemen bisnis. Pada zaman sekarang, proses pengambilan keputusan
baik untuk negara maupun untuk niaga atau bisnis banyak diteliti orang. Apa
sebabnya? Sebab, mereka beranggapan bahwa proses keputusan itu sangat unik
dan erat kaitannya dengan keberhasilan usaha atau bisnis. Suatu keputusan yang
benar, tumbuh dan berkembang dari adanya pertentangan antar pendapat dan
alternative alternatif yang saling bersaing.
Dalam proses pembuatan keputusan, keragu-raguan dan ketidaksetujuan
sebenarnya masih diperlukan, karena ada manfaatnya untuk :
a. Merangsang daya imajinasi untuk mendapatkan jawaban yang benar
terhadap suatu masalah.
b. Memperkaya alternatif-alternatif untuk melahirkan keputusan yang lebih
mantap.
c. Memungkinkan penerimaan bersama, terhadap keputusan yang akan
diambil.
Keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah yang kongkret,
sebenarnya tidak begitu sulit untuk diambil. Pertimbangan yang diadakan
berkisar pada masalah bertindak atau tidak bertindak dengan memperhitungkan
untung ruginya. Agar seorang Wirausaha mampu membuat keputusan yang
efektif dan efisien, ia harus memiliki beberapa persyaratan, sebagai berikut.
a. Keterampilan dalam kepemimpinan
b. Keterampilan dalam manajerial
c. Keterampilan dalam bergaul.
Di dalam kegiatan usahanya, wirausahawan akan dihadapkan pada berbagai resiko
yang akan mempengaruhi kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, wirausahawan
dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menghadapi resiko, dan metode
pengambilan resiko.
18. F. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Berikut ini adalah faktor-faktor dan pertimbangan yang harus diperhatikan
dalam membuat keputusan :
A) Faktor membuat keputusan
Membuat keputusan di dalam usaha atau bisnis adalah pekerjaan yang tidak
mudah. Di dalam membuat keputusan, seorang wirausaha perlu memperhatikan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan yang diambilnya.
1) Faktor orang
Dalam membuat keputusan, perlu diperhatikan dan dipertimbangkan orang-orang
yang akan merasakan masalah, sebagai akibat dari adanya keputusan tersebut.
2) Faktor psychologis
Dalam membuat keputusan, seorang wirausaha perlu memperhatikan dan
mempertimbangkan faktor psychologis, baik yang terasa maupun yang tidak
terasa, seperti emosional, pikiran, perasaan, kekecewaan, maupun pengaruh
kejiwaan lainnya.
3) Faktor fisik
Membuat keputusan merupakan pekerjaan mental. Maka dari itu, di dalam
membuat keputusan, perlu ditransferkan ke arah tindakan fisik.
4) Faktor sasaran
Di dalam membuat keputusan, seorang Wirausaha harus memperhatikan dan
mendorong arah usaha atau bisnis dalam rangka pencapaian sasaran yang sudah
ditetapkan.
5) Faktor waktu.
Di dalam membuat keputusan, waktu yang efektif dan efisien harus cukup untuk
menganalisis data-data dan permasalahannya.
6) Faktor pelaksanaan
Faktor pelaksanaan merupakan follow-up dari setiap keputusan yang diambil.
Selanjutnya, perlu diingat pula bahwa setiap keputusan akan menimbulkan suatu
19. rangkaian tindakan di dalam membuat keputusan. Pembuatan keputusan dalam
kehidupan bisnis, tidaklah begitu mudah. Setiap alternatif di dalam faktor
pembuatan keputusan yang ditujukan agar semua pihak merasa puas, sudah tentu
ada kelebihan dan kekurangannya. Namun, seorang Wirausaha yang
berpengalaman harus mempunyai keberanian dalam membuat dan mengambil
suatu keputusan yang tepat, cermat, dan cepat.
B) Pertimbangan membuat keputusan usaha
Pertimbangan-pertimbangan dalam membuat keputusan, didasarkan atas
beberapa hal sebagai berikut :
1) Keputusan yang akan diambil
Keputusan yang akan diambil, harus dipertimbangkan masak-masak secara
obyektif. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan, antara
lain:
1. Manfaatnya
2. Pelaksanaannya
3. Orang-orangnya
2) Tindakan-tindakan
Tindakan-tindakan dalam mengambil dan membuat keputusan yang tepat dan
akurat, adalah sebagai berikut:
a) Menilai data-data
Di dalam menilai data-data, seorang harus mengenal betul persoalan atau
permasalahan yang hendak diputuskan, seperti :
1. Mencari sebab pokok persoalan
2. Memilih data-data yang benar
3. Memilih data-data yang tepat
b) Memilih data-data
Memilih data-data merupakan tindakan penting dalam pembuatan keputusan.
Data terpilih diterapkan ke dalam berbagai alternative pemacahan masalah yang
diharapkan dan dihadapi, seperti :
20. 1. Mencari sebab persoalan pokok
2. Memikirkan kemungkinan untuk memecahkan persoalan atau mencari jalan
keluarnya.
3. Memformulasikan faktor-faktor yang berhubungan antara yang satu
dengan yang lainnya.
c) Konsekuensi pilihan
Konsekuensi pilihan dalam membuat keputusan adalah :
Usaha untuk menilai tiap-tiap pilihan
Usaha untuk meramalkan apa yang terjadi apabila salah satu alternatif yang
dilaksanakan.
d) Tindakan pelaksanaan
Tindakan pelaksanaan dalam keputusan adalah usaha untuk memiliki suatu
tindakan yang telah ditentukan oleh salah satu pilihan seperti:
a. Menetapkan langkah-langkah dalam tindakan.
b. Pemikiran langkah-langkah untuk melaksanakan keputusan yang telah
diambil.
c. Membuat keputusan terakhir. Walaupun dalam pengetahuan manajemen
terdapat mata pelajaran tentang“problem identification, problem solving
and decision making”, namun keberanian untuk mengambil keputusan,
sangat tergantung pada sifat pribadi Wirausaha masing-masing. Seorang
Wirausaha harus selalu berkata pada dirinya, pasti bisa mengambil
keputusan di dalam menentukan bisnisnya. Tuhan akan selalu beserta
mereka selama para Wirausaha mau berusaha dengan semangat etos kerja
yang tinggi.
d. Jika Anda mampu mengambil keputusan dalam batas-batas waktu yang
masuk akal, Anda akan mampu mengambil keuntungan sewaktu-waktu
timbul peluang-peluang bisnis
e. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula
kepercayaan pada dirinya dan semakin berorientasi pada tindakannya.
21. G. PROSES PEMECAHAN MASALAH
Study Kasus
Setelah ditunjuk menjadi Pimpinan Eksekutif di Porsche (salah satu
produsen mobil terkenal), pada tahun 1992, disaat Porsche sedang menuju jurang
kebangkrutan, Wendelin Wiedeking langsung mengajak kelompok Shin-Gijutsu,
yang merupakan para ahli teknik yang telah dikader oleh Toyota untuk mengelola
dan membenahi sistim yang ada di pabrik Porsche. Dengan bantuan dari para ahli
teknik Jepang, waktu untuk melakukan perakitan berhasil diturunkan dari 120
jam menjadi 72 jam. Jumlah kesalahan pada setiap pembuatan mobil turun 50 %
menjadi hanya 3 kesalahan per mobil. Jumlah tenaga kerja menurun sebesar 19 %
menjadi 6.800 orang, dari lebih dari 8.400 orang di tahun 1992. Jumlah "line
production" telah berhasil diperpendek . Begitu pula dengan jumlah inventori
yang telah berkurang, membuat ruang yang digunakan di pabrik menjadi lebih
kecil sebesar 30 %. Perubahan-perubahan tersebut di atas telah membuat
Porsche berhasil memproduksi mobil dengan biaya yang lebih rendah
dibandingkan sebelumnya. Dampaknya, pertama kali dalam 4 tahun terakhir,
perusahaan melaporkan keuntungan, setelah sebelumnya merugi sebesar 300
Juta Dolar Amerika.
Hal yang menarik yang mungkin ingin kita ketahui dari ilustrasi cerita di
atas adalah, cara efektif yang berhasil diterapkan oleh para ahli teknik Jepang
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh Porsche, dan kemudian
merubahnya menjadi sebuah keuntungan. Secara umum yang dilakukan oleh ahli
teknik Jepang adalah dengan membentuk kelompok kerja yang berbeda yang
menerapkan prinsip-prinsip pemecahan masalah secara ilmiah untuk menganalisa
situasi yang terjadi, membuat rencana perbaikan secara kreatif, dan menerapkan
rencana perbaikan melalui proses pengawasan kualitas.
Ilustrasi di atas yang dikutip dari tulisan Phillip L Hunsaker tentang
Pemecahan Masalah Secara Kreatif (2005) , menunjukkan kepada kita bahwa
proses penyelesaian masalah secara efektif akan dapat membantu sebuah
organisasi keluar dari kemelut keuangan yang mereka hadapi, dan merubahnya
menjadi sebuah kesempatan yang menguntungkan. Tanpa penanganan yang benar
saat itu, bukan tidak mungkin Porsche mengalami kebangkrutan total, dan tidak
pernah terdengar lagi dalam industri kendaraan bermotor. Peristiwa yang terjadi
pada Porshce bukan tidak mungkin terjadi pada organisasi lainnya, organisasi
22. tempat kita bekerja saat ini atau pada diri kita sendiri. Kemampuan kita dalam
melakukan pemecahan masalah secara analitis dan kreatif menjadi salah satu
kunci agar kita dapat keluar dari masalah yang kita hadapi, dan mencapai
kesuksesan dalam bisnis, maupun karir kita.
Adanya kesempatan bagi kita untuk dapat menyelesaikan permasalahan
yang kita hadapi secara analitis dan kreatif menjadi inspirasi bagi saya untuk
menjadikan pemecahan masalah secara analitis dan kreatif sebagai bahan tulisan
saya kali ini. Mudah-mudahan tulisan ini dapat membantu kita semua agar kita
tidak terjebak dalam perangkap yang mengurangi kualitas pemecahan masalah
yang kita hasilkan.
1. Pemecahan Masalah Secara Analitis dan Kreatif
Pemecahan masalah didefinisikan sebagai suatu proses penghilangan
perbedaan atau ketidak-sesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan
hasil yang diinginkan (Hunsaker, 2005). Salah satu bagian dari proses pemecahan
masalah adalah pengambilan keputusan (decision making), yang didefinisikan
sebagai memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia (Hunsaker,
2005). Pengambilan keputusan yang tidak tepat, akan mempengaruhi kualitas
hasil dari pemecahan masalah yang dilakukan.
Kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah adalah ketrampilan yang
dibutuhkan oleh hampir semua orang dalam setiap aspek kehidupannya. Jarang
sekali seseorang tidak menghadapi masalah dalam kehidupannya sehari-hari.
Pekerjaan seorang manajer, secara khusus, merupakan pekerjaan yang
mengandung unsur pemecahan masalah di dalamnya. Bila tidak ada masalah di
dalam banyak organisasi, mungkin tidak akan muncul kebutuhan untuk
mempekerjakan para manajer. Untuk itulah sulit untuk dapat diterima bila
seorang yang tidak memiliki kompetensi untuk menyelesaikan masalah, menjadi
seorang manajer (Whetten & Cameron, 2002).
Ungkapan di atas memberikan gambaran yang jelas kepada kita semua
bahwa sulit untuk menghindarkan diri kita dari masalah, karena masalah telah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan kita, baik kehidupan
sosial, maupun kehidupan profesional kita. Untuk itulah penguasaan atas metode
pemecahan masalah menjadi sangat penting, agar kita terhindar dari tindakan
Jump to conclusion, yaitu proses penarikan kesimpulan terhadap suatu masalah
23. tanpa melalui proses analisa masalah secara benar, serta didukung oleh bukti-bukti
atau informasi yang akurat. Ada kecenderungan bahwa orang-orang,
termasuk para manajer mempunyai kecenderungan alamiah untuk memilih solusi
pertama yang masuk akal yang muncul dalam benak mereka (March & Simon,
1958; March, 1994; Koopman, Broekhuijsen, & Weirdsma, 1998). Sayangnya,
pilihan pertama yang mereka ambil seringkali bukanlah solusi terbaik. Secara
tipikal, dalam pemecahan masalah, kebanyakan orang menerapkan solusi yang
kurang dapat diterima atau kurang memuaskan, dibanding solusi yang optimal
atau yang ideal (Whetten & Cameron, 2002). Pemecahan masalah yang tidak
optimal ini, bukan tidak mungkin dapat memunculkan masalah baru yang lebih
rumit dibandingkan dengan masalah awal.
Pemecahan masalah dapat dilakukan melalui dua metode yang berbeda,
yaitu analitis dan kreatif. Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih baik
tentang pemecahan masalah secara analitis dan kreatif, serta perbedaan-perbedaan
yang ada diantara keduanya, maka pada bagian berikut , saya akan
menjelaskan secara singkat hal tersebut di atas.
2. Pemecahan Masalah Secara Analitis
Metode penyelesaian masalah secara analitis merupakan pendekatan yang
cukup terkenal dan digunakan oleh banyak perusahaan, serta menjadi inti dari
gerakan peningkatan kualitas (quality improvement). Secara luas dapat diterima
bahwa untuk meningkatan kualitas individu dan organisasi, langkah penting yang
perlu dilakukan adalah mempelajari dan menerapkan metode pemecahan masalah
secara analitis (Juran, 1988; Ichikawa, 1986; Riley, 1998). Banyak organisasi
besar (misalnya : Ford Motor Company, General Electric, Dana) menghabiskan
jutaan Dolar untuk mendidik para manajer mereka tentang metode pemecahan
masalah ini sebagai bagian dari proses peningkatan kualitas yang ada di
organisasi mereka (Whetten & Cameron, 2002). Pelatihan ini penting agar para
manajer dapat berfungsi efektif, yang salah satu cirinya adalah pada
kemampuannya untuk memecahkan masalah. Hal ini sejalan dengan pendapat dari
Hunsaker (2005) yang menyatakan bahwa manajer yang efektif, seperti halnya
Pemimpin Eksekutif Porsche, Wendelin Wiedeking, mengetahui cara
mengumpulkan dan mengevaluasi informasi yang dapat menerangkan tentang
masalah yang terjadi, mengetahui manfaatnya bila kita memiliki lebih dari satu
alternatif pemecahan masalah, dan memberikan bobot kepada semua implikasi
24. yang dapat terjadi dari sebuah rencana, sebelum menerapkan rencana yang
bersangkutan.
A. Definisikan Masalah
Langkah pertama yang perlu dilakukan dengan metode analitis adalah
mendefinisikan masalah yang terjadi. Pada tahap ini, kita perlu melakukan
diagnosis terhadap sebuah situasi, peristiwa atau kejadian, untuk memfokuskan
perhatian kita pada masalah sebenarnya, dan bukan pada gejala-gejala yang
muncul. Sebagai contoh : Seorang manajer yang mempunyai masalah dengan staf-nya
yang kerapkali tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya pada waktu yang
telah ditentukan. Masalah ini bisa terjadi karena, cara kerja yang lambat dari
staf yang bersangkutan. Cara kerja yang lambat, bisa saja hanya sebuah gejala
dari permasalahan yang lebih mendasar lagi, seperti misalnya masalah kesehatan,
moral kerja yang rendah, kurangnya pelatihan atau kurang efektifnya proses
kepemimpinan yang ada.
Agar kita dapat memfokuskan perhatian kita pada masalah sebenarnya, dan
bukan pada gejala-gejala yang muncul, maka dalam proses mendefiniskan suatu
masalah, diperlukan upaya untuk mencari informasi yang diperlukan sebanyak-banyaknya,
agar masalah dapat didefinisikan dengan tepat.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari pendefinisian masalah yang baik:
Fakta dipisahkan dari opini atau spekulasi. Data objektif dipisahkan dari persepsi
Semua pihak yang terlibat diperlakukan sebagai sumber informasi
Masalah harus dinyatakan secara eksplisit/tegas. Hal ini seringkali dapat
menghindarkan kita dari pembuatan definisi yang tidak jelas
Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas adanya ketidak-sesuaian
antara standar atau harapan yang telah ditetapkan sebelumnya dan kenyataan
yang terjadi.
Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas, pihak-pihak yang terkait
atau berkepentingan dengan terjadinya masalah.
Definisi yang dibuat bukanlah seperti sebuah solusi yang samar. Contoh: Masalah
yang kita hadapi adalah melatih staf yang bekerja lamban.
25. B. Buat Alternatif Pemecahan Masalah.
Langkah kedua yang perlu kita lakukan adalah membuat alternatif penyelesaian
masalah. Pada tahap ini, kita diharapkan dapat menunda untuk memilih hanya satu
solusi, sebelum alternatif solusi-solusi yang ada diusulkan. Penelitian-penelitian
yang pernah dilakukan dalam kaitannya dengan pemecahan masalah (contohnya
oleh March, 1999) mendukung pandangan bahwa kualitas solusi-solusi yang
dihasilkan akan lebih baik bila mempertimbangkan berbagai alternatif (Whetten
& Cameron, 2002).
Berikut adalah karakteristik-karakteristik dari pembuatan alternatif masalah
yang baik:
Semua alternatif yang ada sebaiknya diusulkan dan dikemukakan terlebih dahulu
sebelum kemudian dilakukannya evaluasi terhadap mereka.
Alternatif-alternatif yang ada, diusulkan oleh semua orang yang terlibat dalam
penyelesaian masalah. Semakin banyaknya orang yang mengusulkan alternatif,
dapat meningkatkan kualitas solusi dan penerimaaan kelompok.
Alternatif-alternatif yang diusulkan harus sejalan dengan tujuan atau kebijakan
organisasi. Kritik dapat menjadi penghambat baik terhadap proses organisasi
maupun proses pembuatan alternatif pemecahan masalah.
Alternatif-alternatif yang diusulkan perlu mempertimbangkan konsekuensi yang
muncul dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
Alternatif–alternatif yang ada saling melengkapi satu dengan lainnya. Gagasan
yang kurang menarik , bisa menjadi gagasan yang menarik bila dikombinasikan
dengan gagasan-gagasan lainnya. Contoh : Pengurangan jumlah tenaga kerja,
namun kepada karyawan yang terkena dampak diberikan paket kompensasi yang
menarik.
Alternatif-alternatif yang diusulkan harus dapat menyelesaikan masalah yang
telah didefinisikan dengan baik. Masalah lainnya yang muncul, mungkin juga
penting. Namun dapat diabaikan bila, tidak secara langsung mempengaruhi
pemecahan masalah utama yang sedang terjadi.
26. C. Evaluasi Alternatif-Alternatif Pemecahan Masalah
Langkah ketiga dalam proses pemecahan masalah adalah melakukan evaluasi
terhadap alternatif-alternatif yang diusulkan atau tersedia. Dalam tahap ini ,
kita perlu berhati-hati dalam memberikan bobot terhadap keuntungan dan
kerugian dari masing-masing alternatif yang ada, sebelum membuat pilihan akhir.
Seorang yang terampil dalam melakukan pemecahan masalah, akan memastikan
bahwa dalam memilih alternatif-alternatif yang ada dinilai berdasarkan:
Tingkat kemungkinannya untuk dapat menyelesaikan masalah tanpa menyebabkan
terjadinya masalah lain yang tidak diperkirakan sebelumnya.
Tingkat penerimaan dari semua orang yang terlibat di dalamnya
Tingkat kemungkinan penerapannya
Tingkat kesesuaiannya dengan batasan-batasan yang ada di dalam organisasi;
misalnya budget, kebijakan perusahaan, dll.
Berikut adalah karakteristik-karakteristik dari evaluasi alternatif-alternatif
pemecahan masalah yang baik:
Alternatif- alternatif yang ada dinilai secara relatif berdasarkan suatu standar
yang optimal, dan bukan sekedar standar yang memuaskan
penilaian terhadap alternative-alternatif yang ada dilakukan secara sistematis,
sehingga semua alternatif yang diusulkan akan dipertimbangkan,
Alternatif-alternatif yang ada dinilai berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan
organisasi dan mempertimbangkan preferensi dari orang-orang yang terlibat
didalamnya.
Alternatif-alternatif yang ada dinilai berdasarkan dampak yang mungkin
ditimbulkannya, baik secara langsung, maupun tidak langsung
Alternatif yang paling dipilih dinyatakan secara eksplisit/tegas.
D. Terapkan Solusi dan Tindak- Lanjuti
Langkah terakhir dari metode ini adalah menerapkan dan menindak-lanjuti solusi
yang telah diambil. Dalam upaya menerapkan berbagai solusi terhadap suatu
masalah, kita perlu lebih sensitif terhadap kemungkinan terjadinya resistensi
27. dari orang-orang yang mungkin terkena dampak dari penerapan tersebut. Hampir
pada semua perubahan, terjadi resistensi. Karena itulah seorang yang piawai
dalam melakukan pemecahan masalah akan secara hati-hati memilih strategi yang
akan meningkatkan kemungkinan penerimaan terhadap solusi pemecahan masalah
oleh orang-orang yang terkena dampak dan kemungkinan penerapan sepenuhnya
dari solusi yang bersangkutan (Whetten & Cameron, 2002).
Berikut adalah karakteristik dari penerapan dan langkah tindak lanjut yang
efektif:
Penerapan solusi dilakukan pada saat yang tepat dan dalam urutan yang benar.
Penerapan tidak mengabaikan faktor-faktor yang membatasi dan tidak akan
terjadi sebelum tahap 1, 2, dan 3 dalam proses pemecahan masalah dilakukan.
Penerapan solusi dilakukan dengan menggunakan strategi "sedikit-demi sedikit"
dengan tujuan untuk meminimalkan terjadinya resistensi dan meningkatkan
dukungan.
Proses penerapan solusi meliputi juga proses pemberian umpan balik. Berhasil
tidaknya penerapan solusi, harus dikomunikasikan , sehingga terjadi proses
pertukaran informasi
Keterlibatan dari orang-orang yang akan terkena dampak dari penerapan solusi
dianjurkan dengan tujuan untuk membangun dukungan dan komitmen
Adanya sistim monitoring yang dapat memantau penerapan solusi secara
berkesinambungan. Dampak jangka pendek, maupun jangka panjang diukur.
Penilaian terhadap keberhasilan penerapan solusi didasarkan atas
terselesaikannya masalah yang dihadapi, bukan karena adanya manfaat lain yang
diperoleh dengan adanya penerapan solusi ini. Sebuah solusi tidak dapat dianggap
berhasil bila masalah yang menjadi pertimbangan yang utama tidak terselesaikan
dengan baik, walaupun mungkin muncul dampak positif lainnya.
28. BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam kehidupan ekonomi sehari-hari, terdapat beberapa permasalahan yang
mendasar dan harus dicarikan jalan keluarnya atau solusinya. Solusi yang ada
untuk mengatasi hal ini, kita membutuhkan sistem ekonomi yang tepat dan sesuai
dengan kondisi permasalahan ekonomi yang ada. Masalah ekonomi yang ditemui
akan selalu berbeda dan berkembang di tiap waktu nya. Oleh sebab itulah
diperlukan pengembangan dalam hal ilmu ekonomi, agar masalah ekonomi yang ada
senantiasa diimbangi oleh pemecahannya yang berupa sistem ekonomi.
Keterkaitan erat antara masalah ekonomi dan sistem ekonomi inilah sehingga
kegiatan ekonomi dapat benar-benar berjalan. Karena keduanya ini memiliki
peranan yang sangat besar dan penting dalam ruang lingkup ekonomi. Jika saja
tidak seimbang, maka dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan
seperti misalnya krisis atau kemiskinan dalam masyarakat.
Ekonomi teknik memberikan informasi tentang keputusan umum berkenaan
dengan pengoperasian suatu organisasi. Setelah dibuat keputusan untuk
menanamkan modal dalam sebuah proyek dan uang telah ditanamkan, maka
siapapun yang mengatur modal itu ingin mengetahui hasil-hasil
keuangannya. Sehingga, harus ditetapkan suatu prosedur akuntansi
sedemikian sehingga keuangan yang berkenaan dengan investasi itu dapat
direkam dan disimpulkan dan ditentukan unjuk kerja (performansi). Pada saat
yang sama, melalui penggunaan informasi keuangan yang baik, dapat
ditetapkan kontrol dan digunakan untuk mengarahkan operasi menuju
sasaran-keuangan yang diinginkan.
SARAN
1. Disarankan kita sebagai generasi masa depan membangun sistem ekonomi yang
sesuai, stabil, dan konstan.
2. Perlunya penyuluhan-penyuluhan pengaplikasian sistem ekonomi kepada
masyarakat kurang mampu agar mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan
supaya tetap bertahan dikala sistem ekonomi yang dipakai mengalami masa
kemerosotan atau bahkan kegagalan.Juga dipersiapkan dalam menghadapi
masalah-masalah ekonomi.
3. Peningkatan kualitas pendidikan diperkirakan akan menciptakan generasi penerus
yang cerdas dan matang dalam menghadapi masalah ekonomi dan juga dalam
mempersiapkan sistem ekonomi baru.
4. Keterlibatan hukum dalam masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi dapat
mengefektifkan beberapa hal. Sehingga dengan adanya aturan dalam masyarakat